Penggunaan Strategi Pengelolaan Diri untuk Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa. Fitria Lailatus Zahrifah 1 dan Eko Darminto 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penggunaan Strategi Pengelolaan Diri untuk Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa. Fitria Lailatus Zahrifah 1 dan Eko Darminto 2"

Transkripsi

1 Penggunaan Strategi Pengelolaan Diri untuk Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa Fitria Lailatus Zahrifah 1 dan Eko Darminto 2 Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan penggunaan strategi Pengelolaan Diri untuk meningkatkan disiplin belajar siswa. Penelitian ini menggunakan Pre test post test one group design. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket disiplin belajar. Subjek penelitian ini 5 orang siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Kamal Bangkalan yang memiliki disiplin belajar rendah. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah uji tanda dengan taraf signifikan 5 % menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor antara sebelum dan sesudah penggunaan strategi pengelolaan diri. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa strategi pengelolaan diri efektif untuk meningkatkan disiplin belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Kamal Bangkalan. Kata kunci : Pengelolaan diri, disiplin belajar 1 Alumni Prodi BK FIP Unesa 2 Staf Pengajar Prodi BK FIP Unesa

2 Pendahuluan Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dengan semakin berkembangnya kemajuan teknologi saat ini, semakin menempatkan pendidikan pada tempat teratas kebutuhan hidup manusia. Salah satu lembaga pendidikan yang kita kenal adalah sekolah. Di sekolah siswa diharapkan memperoleh ilmu secara maksimal yang nantinya akan berguna dalam lingkungan masyarakat. Dalam seluruh proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik (Slameto, 2003). Belakangan ini, permasalahan dalam penerapan disiplin belajar sering dialami siswa. Hal inilah yang menghambat siswa untuk dapat dari rumah, sarana yang menunjang, pengawasan, hukuman, nasehat dan sebagainya. Disiplin merupakan aspek utama pada pendidikan yang diemban oleh guru di sekolah. Karena mereka bertanggung jawab secara kodrati dalam meletakkan dasar-dasar dan fondasinya kepada siswa. Disiplin adalah salah satu cara untuk meraih suatu keberhasilan atau kesuksesan. Semua individu meyakini bahwa setiap siswa pasti ingin meraih keberhasilan. Menurut Maim (dalam Mudjijo, 2001:70) Disipilin merupakan konsep perilaku yang menuntut adanya kepatuhan dan kontrol diri terhadap aturan-aturan dan normanorma yang berlaku. Demikian pula apabila bicara tentang disiplin belajar, seorang siswa yang disiplin belajar adalah seorang siswa yang menerapkan disiplin belajar. Pernyataan tersebut dapat dilihat dari beberapa perilaku siswa tentang disiplin belajar mereka di sekolah. Pada kenyataannya, masih terlihat siswa yang memiliki masalah tentang disiplin belajar. Menurut Sarbaini (2001) perilaku siswa yang terlihat tentang disiplin belajar antara lain tidak mengikuti beberapa mata pelajaran dengan alasan-alasan tertentu, malas mencatat, terlambat masuk kelas, tidak memperhatikan penjelasan guru, membuat gaduh di kelas. Faktor penyebab siswa tidak disiplin belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu dorongan dari dalam diri siswa (intern) seperti pengetahuan, kesadaran, ketaatan, keinginan berprestasi dan latihan berdisiplin. Sedangkan dorongan dari luar siswa (ekstern) mencakup lingkungan, alat pendidikan, teman, saudara, kebiasaan dan pembinaan patuh dan taat untuk melakukan proses perubahan dari belum bisa menjadi bisa, belum tahu menjadi tahu, dari pengalaman, kebiasaan, latihan bersifat menetap yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan kata lain disiplin lebih mengarah pada aturanaturan sistematik yang dibuat untuk kepentingan hidup bersama demi tercapai suatu tujuan. Untuk membentuk satu sikap hidup, perbuatan dan kebiasaan dalam mengikuti, mentaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, orang dapat mengembangkannya melalui kesadaran diri dan kebebasan dirinya dalam mentaati dan mengikuti aturan yang ada. Menurut Arikunto (1990:155), Peraturan dan tata tertib merupakan dua hal yang sangat penting bagi kehidupan sekolah

3 sebagai sebuah organisasi yang menyelenggarakan pendidikan. Untuk menjaga berlakunya peraturan dan tata tertib diperlakukan kedisiplinan dari semua personil sekolah. Untuk mengantisipasi masalah disiplin belajar siswa yang rendah terus terjadi, maka perlu diberikan suatu teknik untuk membimbing siswa dalam upaya meningkatkan disiplin belajar dan siswa dapat secara sadar berkeinginan untuk mengubah perilakunya sendiri, khususnya disiplin belajar yang rendah. Sehingga diharapkan dengan teknik pengubahan perilaku maka siswa dapat menggantinya dengan perilaku yang benar guna meningkatkan disiplin belajarnya. Maka teknik atau strategi yang berfungsi untuk mengubah perilaku adalah dengan menggunakan pendekatan behavior. Salah satunya adalah dengan menggunakan strategi Pengelolaan Diri. mengetahui perbedaan yang signifikan antara ketidak disiplinan belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian strategi Pengelolaan Diri. Disiplin Belajar Disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku seseorang yang sesuai dengan peraturan atau tata tertib untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Arikunto, 1990). Menurut Prijodarminto (1994) disiplin adalah kondisi yang menunjukkan ketaatan, kepatuhan, keteraturan, ketertiban, yang tercipta melalui binaan keluarga, pendidikan di sekolah dan pengalaman individu. Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian dimaksudkan untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam pertanyaan berikut Apakah penggunaan strategi Pengelolaan Diri efektif digunakan sebagai tehnik untuk meningkatkan disiplin belajar siswa?. Untuk lebih memudahkan dalam pemecahan masalah, maka rumusan masalah dijabarkan secara lebih operasional lagi, yaitu Apakah tingkat disiplin belajar siswa dapat meningkat secara signifikan sesudah pemberian strategi Pengelolaan Diri? Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan penggunaan strategi Pengelolaan Diri untuk meningkatkan disiplin belajar siswa. Sedangkan tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh penjelasan dan memperoleh data empirik serta Sedangkan belajar menurut Speare (dalam Suradi, 1991) adalah pengamatan, membaca, mencatat, mencobanya sendiri, mendengarkan, pengalaman dan mengikuti petunjuk. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar dalam penelitian ini adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku seseorang yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, dan keteraturan berdasarkan acuan nilai moral individu melalui pengamatan, membaca, mendengarkan dengan tujuan memperoleh perubahan perilaku yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Siswa yang memiliki disiplin belajar tinggi akan belajar dengan

4 baik, teratur sehingga akan menghasilkan prestasi yang baik. Faktor-faktor belajar turut berpengaruh terhadap tingkat disiplin individu. Menurut Suryabrata (1998) faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar adalah sebagai berikut: 1) 1. Faktor ekstrinsik, faktor non-sosial, seperti keadaan udara, suhu udara, waktu, tempat dan alat-alat yang dipakai untuk belajar. faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok. 2) faktor intrinsik, faktor psikologi, seperti minat, bakat, motivasi, konsentrasi, dan kemampuan kognitif. faktor fisiologis, seperti pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani, keletihan, kekurangan gizi, kurang tidur, dan sakit yang diderita. dipaksakan orang lain, jadi pusat pengendalian berada di luar diri. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku disiplin, yaitu: 1) dorongan dari dalam manusia (intern), antara lain: pengetahuan, kesadaran, ketaatan, keinginan berprestasi, dan latihan berdisiplin. 2) dorongan dari luar manusia (ekstern), antara lain: lingkungan, alat pendidikan, teman, saudara, kebiasaan dan pembinaan dari rumah, sarana yang menunjang, pengawasan, hukuman, nasehat dan sebagainya. Strategi Pengelolaan Diri Strategi Pengelolaan Diri adalah suatu proses dimana konseli mengarahkan perubahan tingkah laku mereka sendiri, dengan menggunakan satu strategi atau kombinasi strategi. Indikatorindikator strategi Pengelolaan Diri Terbentuknya perilaku disiplin siswa tidak lepas dari dorongandorongan yang mempengaruhinya. Menurut Barus (2002) Ada 2 hal yang mempengaruhi perilaku disiplin, yaitu dorongan yang datangnya dari dalam diri manusia dan dari luar diri manusia. Pertama, dorongan yang datangnya dari dalam diri manusia itu sendiri yaitu pengetahuan, kesadaran, dan kemauan untuk berbuat disiplin. Dengan disiplin yang datangnya dari dalam maka pusat pengendalian berada pada pribadi siswa akan muncul dengan keinginannya sendiri. Kedua, dorongan yang datangnya dari luar manusia yaitu, berupa larangan, pengawasan, pujian, ancaman, hukuman dan sebagainya untuk berbuat disiplin. Dalam disiplin yang datangnya dari luar sebenarnya disiplin yang adalah Pemantauan Diri adalah upaya Konseli untuk mengamati diri sendiri, mencatat sendiri tingkah laku tertentu (pikiran, perasaan dan tindakan) tentang dirinya dan interaksinya dengan peristiwa lingkungan. Pengendalian Diri yaitu merancang sebelumnya antecedent atau isyarat pedoman atau petunjuk untuk menambah atau mengurangi tingkah laku, dan Penghargaan Diri yakni pemberian hadiah pada diri sendiri, setelah tercapainya tujuan yang diinginkan. Dalam mengarahkan perubahan tingkah laku ini digunakan kombinasi antara ketiganya, tetapi tidak ada satupun dari strategi ini yang sepenuhnya bebas dari pengaruh variabel lingkungan (Nursalim, 2005). Watson & Tharp (1989) (dalam Singgih, 1992) menggunakan istilah pengarahan diri (Self-Directed) yang pada dasarnya sama saja dengan

5 penguasaan diri (Self-Control) atau pengaturan diri. Cormier (1995) mengemukakan beberapa faktor penting yang mempengaruhi efektifitas strategi pengelolaan diri yaitu: 1) Suatu kombinasi strategi, sebagian terfokus pada tingkah laku anteseden dan sebagian pada konsekuen. 2) Konsisten dari penggunaan strategi selama periode waktu tertentu. Kesungguhan dari konseli untuk membuktikan dan melaksanakan evaluasi diri dan penetapan tujuan dengan standar yang tinggi tetapi terjangkau. 1) Penggunaan penguat dari dalam, lisan, maupun penguat yang bersifat materi, 2) Tingkat dukungan dari luar maupun dari dalam lingkungan. Sedangkan menurut Soekadji (1983), fungsi pengelolaan diri yaitu dapat mengatasi beberapa problem dalam kehidupan sehari-hari. Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa fungsi strategi pengelolaan diri adalah sebagai strategi yang dapat membantu seseorang untuk memecahkan berbagai masalah dengan mengelola diri sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Cormier (1985), bentuk latihan strategi Pengelolaan Diri ada 3 antara lain: a. Pemantauan Diri Pemantauan diri adalah proses dimana konseli mengobservasi dan mencatat segala sesuatu tentang dirinya dan interaksinya dengan situasi lingkungan. Thoersen dan Mahoney (dalam Cormier, 1985) Memberi langkah-langkah dalam pemantauan diri yaitu rasional strategi, memilih respon, memetakan respon, Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas strategi Pengelolaan Diri adalah adanya kesungguhan dari konseli untuk membuktikan dan melaksanakan evaluasi diri dan penetapan tujuan dengan standart yang tinggi dan mendapatkan dukungan dari luar atau dari dalam lingkungan. Menurut Cormier (1985) fungsi strategi Pengelolaan Diri adalah sebagai strategi bantuan bagi seseorang untuk dapat mengelola dirinya sehingga mampu untuk megendalikan maupun menciptakan realitas kehidupan sesuai dengan misi dan tujuannya. memepertunjukkan data, dan mengaplikasikannya. b. Pengendalian Rangsangan Menurut Kanfer (dalam Cormier, 1985) pengendalian rangsangan digunakan sebagai susunan awal kondisi lingkungan itu tidak meningkatkan terwujudnya perilaku yang diinginkan. Sedangkan menurut Cormier (1985), mengemukakan prinsip penggunaan pengendalian rangsangan yaitu dapat digunakan untuk mengurangi perilaku-perilaku yang tidak diinginkan dan dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan. c. Penghargaan diri Menurut Cormier (1985), prosedur penghargaan diri digunakan untuk membantu klien mengatur dan menguatkan tingkah laku mereka sesuai konsekuensi yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Heffernan dan Richads (dalam

6 Cormier, 1985), penghargaan diri adalah mampu menguji diri sendiri secara tersembunyi atau memberikan hal-hal yang positif kepada diri sendiri atas peningkatan yang dirasakan berhubungan dengan perubahan diri. Penghargaan diri digunakan pada sasaran subyek ketika pelaksanaanya diikuti oleh respon yang telah ditargetkan. Penghargaan diri terdiri dari empat komponen utama yaitu: pemilihan penghargaan, penentuan waktu, penghargaan, dan perencanaan untuk memelihara perubahan diri. Keempat komponen tersebut merupakan bagian yang terpadu dari prosedur penghargaan diri. Metode Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kamal Bangkalan. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B di SMP Negeri 3 Kamal Bangkalan yang memiliki disiplin belajar rendah setelah diberi Pre test. Diketahui terdapat 5 orang siswa di kelas VIII B SMP Negeri 3 Kamal Bangkalan yang terindentifikasi mengalami disiplin belajar rendah. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket, Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik. Hal ini disebabkan data yang dikumpulkan berupa angka atau bilangan (penelitian kuantitatif). Karena data yang disajikan berbentuk ordinal dan berdistribusi normal yang artinya subyek dalam penelitian ini kurang dari 25, yaitu terdapat 5 subyek (N=5) yang akan mendapatkan perlakuan. Maka dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data statistik non parametrik. Menurut Siegel (1998) Jika sampelnya kecil, hanya tes non parametrik yang bisa digunakan. Teknik analisis non parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah Sign test (uji tanda). Karena penelitian ini sampelsampelnya saling berkorelasi dan datanya berbentuk ordinal (data yang berupa peringkat atau rangking yaitu rendah, sedang dan tinggi). Menurut Sugiono (2008) yang menyatakan Sign test (uji tanda) dilakukan untuk penelitian yang sampelnya berkorelasi dan data yang dihasilkan berbentuk ordinal, analisis dinyatakan dalam bentuk-bentuk tanda-tanda, yaitu positif (+) dan tanda negatif (-). Uji tanda dapat digunakan untuk mengetahui keefektifan suatu perlakuan. Yakni dengan didasarkan pada tanda (+) dan (-). Tanda ini didapat dari selisih nilai pengamatan. Bentuk selisih antara 2 perlakuan dapat dilihat (X- Y) misal perolehan hasil (X>Y) maka dapat kita beri tanda positif (+) dan bila sebaliknya (X<Y) maka hasilnya negatif (-). Siegel (1998:84) menyatakan Sign test dilakukan berdasarkan tanda (+) dan (-) yang didapat dari selisih pengamatan, selain itu dapat diterapkan jika pembuat eksperimen ingin menetapkan dua kondisi yang berlainan. Dalam penelitian ini, kondisi yang berlainan adalah disiplin belajar siswa sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan strategi Pengelolaan Diri. Hasil Berdasarkan tujuan penelitian yan ingin dicapai, maka penelitian

7 ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian Pre eksperimen jenis pre test post test one group desaign, yaitu eksperiment yang dilakukan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Dalam penelitian ini, pengukuran dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah eksperimen. Pertama dilakukan penukuran (pre test) pada satu kelompok subyek dengan menggunakan angket disiplin belajar. Selanjutnya diberikan perlakuan dalam jangka waktu tertentu kemudian dilakukan dan disiplin belajar mereka. Dari data post test diketahui bahwa JUM memiliki skor 113, HSN memiliki skor 97, AJN memiliki skor 122, ABR juga memiliki skor 97, dan RVS memiliki skor 102. Setelah diketahui hasil antara pre test dan post test, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data. Hal ini digunakan untuk mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukan dengan cermat dan teliti agar tidak ada kesalahan dalam penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil pengukuran, dapat dilihat adanya perbedaan antara skor pre test dan post test, yaitu skor pre test menunjukkan angka rendah dibandingkan dengan skor post test. Ini membuktikan bahwa skor kelima siswa sebelum diberikan strategi Pengelolaan Diri berada pada skor rendah, dan sesudah diberikan strategi Pengelolaan Diri, skor 5 orang siswa menjadi sedang. Ini menunjukkan bahwa strategi pengelolaan diri memberikan pengaruh yang positif terhadap siswa dalam meningkatkan disiplin belajar. diakhiri dengan pengukuran kembali (post test). Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah 5 orang siswa yang telah terindentifikasi mengalami diisplin belajar rendah yaitu JUM dengan skor 94, HSN dengan skor 80, AJN dengan skor 80, ABR dengan skor 80, dan RVS dengan skor 82. Untuk itu, kelima siswa inilah yang akan diberikan perlakuan dengan strategi Pengelolaan Diri untuk meningkatkan disipln belajar siswa. Setelah diberikan strategi Pengelolaan Diri selam delapan kali, selanjutnya siswa tersebut diberikan post test untuk mengukur kembali Pembahasan Penelitian ini dilakukan terhadap 5 orang siswa yang mengalami disiplin belajar rendah, mereka adalah JUM, HSN, AJN, ABR, dan RVS. Dari hasil angket diketahui masing-masing skor siswa sebagai berikut, JUM memiliki skor 94, HSN memiliki skor 80, AJN memiliki skor 80, ABR memiliki skor 80, dan RVS memiliki skor 82. Lima siswa dengan skor rendah selanjutnya diberi perlakuan melalui konseling kelompok dengan strategi Pengelolaan Diri. Setelah itu dilakukan post test untuk mengetahui skor yang diperoleh subyek setelah mendapat perlakuan dengan strategi Pengelolaan Diri. Ternyata perlakuan yang diberikan dapat membantu meningkatkan disiplin belajar siswa. Hal ini terbukti dengan adanya hasil skor post test subyek lebih tinggi dari skor yang diperoleh saat pre test yakni sebagai berikut, JUM memiliki skor 113, HSN memiliki skor 97, AJN memiliki skor 122, ABR juga memiliki skor 97, dan RVS memiliki skor 102. Skor yang diperoleh subyek melalui pre test dan post test dianalisis menggunakan statistik non parametrik. Analisis statistik non parametrik yang digunakan adalah uji tanda. Melalui

8 tabel analisis uji tanda dapat diketahui besarnya perbedaan nilai skor yang diperoleh antara sebelum dan sesudah mendapat konseling kelompok dengan strategi Pengelolaan Diri. Dari hasil analisis data dengan menggunakn uji tanda dapat diketahui N= 5 dan X= 0 berada dalam daerah penolakan atau lebih kecil dari T tabel = 0,031 dengan tarif signifikan 5% yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat diartikan bahwa ada perbedaan skor disiplin belajar siswa antara sebelum dan sesudah pemberian perlakuan strategi Pengelolaan Diri. Hal ini dapat dilihat pada grafik pre test dan post test yang menunjukkan bahwa ada perbedaan atau perubahan tingkat disiplin belajar siswa konseling kelompok dengan strategi Pengelolaan Diri dapat membantu meningkatkan disiplin belajar siswa. Selain itu dari hasil analisis individual tentang catatan disiplin belajar siswa, menunjukkan bahwa subjek telah mempraktekkan strategi Pengelolaan Diri sehingga dapat meningkatkan disiplin belajarnya. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya tidak hanya berhenti pada tolak ukur frekuensi disiplin belajar saja, akan tetapi lebih digali secara mendalam melalui aspek-aspek yang lain yang mendasari faktor disiplin belajar siswa, misalnya dari faktor perhatian orang tua, pergaulan dan faktor lingkungan. Semoga di lain waktu bisa lebih ditambah jumlah subyek dan waktu pemberian perlakuan agar lebih tercermin gambaran nyata dari hasil penerapan strategi Pengelolaan Diri efektif terhadap disiplin belajar siswa. Selain itu, terdapat beberapa hasil penelitian terdahulu mengenai penggunaan strategi Pengelolaan Diri yang mendukung antara lain; (1) Ninik Purwanti (2003) yang berjudul Pengaruh penerapan strategi pengelolaan diri (Self Managemant) terhadap kebiasaan belajar siswa kelas X-5 SMA Negeri 2 Sidoarjo. Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ada perbedaan skor kebiasaan belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan strategi Pengelolaan Diri. Dari data hasil pre test dan post test, diketahui bahwa masingmasing subyek mengalami peningkatan skor disiplin belajar yang beragam yaitu JUM mengalami peningkatan skor sebesar 19 angka, HSN mengalami peningkatan skor sebesar 17 angka, AJN mengalami peningkatan skor sebesar 42 angka, ABR mengalami peningkatan skor sebesar 17 angka, dan yang terakhir RVS mengalami peningkatan skor sebesar 20 angka. Berdasarkan hasil analisis di atas menunjukkan bahwa antara sebelum dan sesudah diberi penerapan strategi pengelolaan diri (Self Management). Artinya, Strategi Self Management efektif untuk mengurangi kebiasaan belajar yang rendah pada siswa kelas X-5 SMA Negeri Sidoarjo. Dalam penelitian yang dilakukan, siswa diberikan perlakuan dengan strategi pengelolaan diri dalam jangka waktu tertentu, siswa yang memiliki skor kebiasaan belajar kurang efektif diajak untuk melaksanakan tahapan-tahapan Self Management yaitu pengelolaan diri, pemantauan diri, pemberian hadiah sehingga siswa lebih bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dalam kebiasan belajar, sehingga kebiasaan belajar siswa yang kurang efektif mengalami perubahan menjadi kebiasaan belajar yang efektif. (2) Nunik Asmaul Farida (2004) yang berjudul Penggunaan strategi Self Management untuk meningkatkan disiplin belajar di rumah pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 5 Lamongan tahun ajaran 2007/2008. Hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa ada perbedaan skor disiplin belajar di rumah pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 5 Lamongan antara sebelum dan sesudah pemberian strategi self Managemant. Artinya penelitian ini dilakukan dengan strategi Self Management yaitu pertama siswa diajak membuat catatan seluruh aktifitas dalam

9 melaksanakan rencana dan jadwal yang belum ditepati, selanjutnya siswa mengatasi kegagalan dalam menjalankan aktifitas belajar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, lalu memberikan penguatan positif setelah berhasil menjalankan aktifitas belajar sesuai dengan yang telah ditentukan. Diharapkan setelah diberi strategi Self Management siswa dapat bertanggung jawab terhadap dirinya, belajar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan semakin termotivasi untuk belajar sesuai dengan waktu yang telah dilakukan. (3) Hujriyatul Jannah (2004) yang berjudul Penggunaan strategi Self Management untuk meningkatkan disiplin belajar siswa kelas VII-F di SMP Perlaungan Berbek Waru. Hasil penelitian disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan strategi Self Management untuk meningkatkan disiplin belajar siswa kelas VII-F di SMP Perlaungan Berbek Waru. Artinya siswa disuruh mencatat seluruh aktifitas dan jadwal yang belum ditepati, lalu siswa konselor membantu siswa memilih dan bertanggung jawab terhadap strategi pengelolaan diri yang akan digunakan. Selanjutnya siswa memonitoring semua tingkah laku yang dilakukan, terakhir penguatan positif diberikan setelah siswa berhasil menjalankan aktifitas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam strategi Pengelolaan Diri tersebut, sangatlah tepat jika strategi ini dikombinasikan cara belajar efektif untuk membantu meningkatkan disiplin belajar, yang meliputi: perencaan aktifitas belajar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pemantauan diri digunakan untuk memberikan catatan seluruh aktivitas dalam melaksankan rencana dan jadwal waktu yang belum ditepati. Pengendalian rangsangan digunakan untuk mengatasi adanya kegagalan dalam menjalankan aktivitas belajar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan karena kebiasan tersebut. Sedangkan penghargaan diri sendiri digunakan untuk memberikan penguat positif setelah berhasil melaksanakan aktifitas belajar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dengan penguat ini diharapkan aktivitas tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Alasan digunakan strategi Pengelolaan Diri untuk meningkatkan disiplin belajar siswa, karena menurut Prijaksono (2003:XVIII), Pengelolaan Diri bermanfaat untuk menghilangkan stress, kemarahan, kecemasan, ketakutan, dendam, sakit hati, dan meningkatkan kreativitas belajar. Sehingga peneliti menggunakan strategi Pengelolaan Diri untuk membantu siswa meningkatkan disiplin belajar, karena diisplin belajar merupakan suatu perilaku dalam belajar, sehingga dapat dirubah sesuai dengan yang diinginkan siswa. Penutup Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa strategi pengelolaan diri dapat meningkatkan disiplin belajar siswa. hal ini dapat diketahui dari analisis pre test dan post test yang menunjukkan adanya peningkatan disiplin belajar siswa sesudah pemberian perlakuan, dimana kelima siswa mengalami disiplin belajar rendah menjadi sedang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dari penerapan strategi pengelolaan diri terhadap disiplin belajar siswa. Daftar rujukan Arikunto Pengaruh disiplin dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa, (online), ( m/2009/03/pengaruh-disiplindan-motivasi-belajar.html, diakses Kamis 5 November 2009 pukul wib). Cormier, W.H and Coermier, LS Interviewing Strategis for

10 Helpers Fundamental Skill and Kognitive Behavioural Intervariations. Second edition. California books: Cole publishing. Farida, Nunik A Penggunaan strategi Self Management untuk meningkatkan disiplin belajar di rumah pada siswa kelas VIII D Negeri 5 Lamongan tahun ajaran 2007/2008. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JPPB FIP Unesa. Gunarsa, Singgih D, Konseling & Psikoterapi. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. Jannah, Hujriyatul Penggunaan strategi Self Management untuk meningkatkan disiplin belajar siswa kelas VII-F SMP Perlaungan Berbek Waru. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JPPB FIP Unesa. Mudjijo Kesehatan mental. Surabaya: Unipress. Nursalim, Mochamad Strategi Konseling. Surabaya : Unesa University Press. Prijosaksono, Ariwibowo, sembel, Roy Self Management series. Control your live. Jakarta: PT Elek Media compotindo. Purwanti, Ninik Pengaruh penerapan strategi pengelolaan diri (Self- Management)terhadap kebiasaan belajar siswa kelas X- 5 SMA Negeri 2 Sidoarjo. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JPPB FIP Unesa. Sarbaini, Pembinaan kepatuhan peserta didik pada norma sekolah: study kualitataif penggunaan tindakan pendidikan oleh guru, Jakarta: portal info pendidikan di Indonesia. Slameto Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta Soekadji, Soetarlina Modifikasi perilaku seharihari. Yogyakarta: Liberty. Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Suradi Permasalahan dan Bimbingan belajar. Surabaya: University Press IKIP Surabaya.

Arif Ramandhani, Drs. Eko Darminto, M.Si

Arif Ramandhani, Drs. Eko Darminto, M.Si Penerapan Strategi Pengelolaan Diri untuk Mengurangi Untuk Membantu Siswa Mengurangi Perilaku Merkok PENERAPAN STRATEGI PENGELOLAAN DIRI UNTUK MEMBANTU SISWA MENGURANGI PERILAKU MEROKOK Arif Ramandhani,

Lebih terperinci

Jurnal Psikologi Pendidikan dan bimbingan Vol. 13. No.1, Juli 2012

Jurnal Psikologi Pendidikan dan bimbingan Vol. 13. No.1, Juli 2012 PENGGUNAAN STRATEGI PENGELOLAAN DIRI (SELF- MANAGEMENT)UNTUK MENGURANGI TINGKAT KEMALASAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII E MTs AL ROSYID DANDER-BOJONEGORO Trio Isnansyah Marwi 1, Drs. Sutijono, M.M 2 ABSTRAK

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Self Management Dalam Meningkatkan Disiplin Anak Usia Dini (Studi Pada RA DWP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

Penerapan Strategi Self Management Dalam Meningkatkan Disiplin Anak Usia Dini (Studi Pada RA DWP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) 69 Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Anak ISSN Cetak : 2477-4715 Diterima : 12 September 2015 Vol. 1 (2), 2015, ISSN Online : 2477-4189 Direvisi : 20 Oktober 2015 www.al-athfal.org DOI Disetujui : 10 Desember

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK DENGAN STRATEGI SELF MODELLING UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK DENGAN STRATEGI SELF MODELLING UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA PENERAPAN KONSELING KELOMPOK DENGAN STRATEGI SELF MODELLING UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA Fitriana Dyah Wulandari 1 dan Muhari 2 Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah menguji penerapan konseling

Lebih terperinci

MENGURANGI PERSEPSI NEGATIF SISWA TENTANG KONSELOR SEKOLAH DENGAN STRATEGI PENGUBAHAN POLA PIKIR (COGNITIVE RESTRUCTURING)

MENGURANGI PERSEPSI NEGATIF SISWA TENTANG KONSELOR SEKOLAH DENGAN STRATEGI PENGUBAHAN POLA PIKIR (COGNITIVE RESTRUCTURING) MENGURANGI PERSEPSI NEGATIF SISWA TENTANG KONSELOR SEKOLAH DENGAN STRATEGI PENGUBAHAN POLA PIKIR (COGNITIVE RESTRUCTURING) Ika Kusuma Wardani 1 dan Retno Tri Hariastuti 2 Penelitianyang dilakukan bertujuan

Lebih terperinci

STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR

STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR Oleh: FITRI APSARI S. 300 100 024 NASKAH PUBLIKASI Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Magister Sains

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu. batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu. batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Disiplinan Belajar 2.1.1. Pengertian Disiplinan Belajar Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu disiplin mempunyai berbagai macam pengertian. Pengertian

Lebih terperinci

STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA

STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA Cindy Asli Pravesti Dosen Bimbingan dan Konseling FKIP-Universitas PGRI Adi Buana Surabaya cindyaslibks2a12439@gmail.com ABSTRACT The

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG Indra Cahyani Universitas Negeri Malang E-mail: indracahyani377@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Nawa Kartika, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, yang berlokasi di Jalan Raya Solo Wonogiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

Lebih terperinci

keberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku

keberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan jalur pendidikan formal yang berfungsi untuk mendidik, mengajar dan melatih siswa mempersiapkan dirinya di masa yang akan datang. Sekolah Menengah

Lebih terperinci

Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Membantu Siswa Meningkatkan Motivasi Belajar. Desti Fatayati 1 dan Eko Darminto 2

Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Membantu Siswa Meningkatkan Motivasi Belajar. Desti Fatayati 1 dan Eko Darminto 2 Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Membantu Siswa Meningkatkan Motivasi Belajar Desti Fatayati 1 dan Eko Darminto 2 Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menguji penerapan konseling kelompok

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Bimbingan Dan Konseling.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Bimbingan Dan Konseling. PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI TERHADAP KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM SISWA KELAS X SMA KATOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUBAHAN POLA PIKIR UNTUK MENGURANGI KECEMASAN SISWA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT

STRATEGI PENGUBAHAN POLA PIKIR UNTUK MENGURANGI KECEMASAN SISWA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT STRATEGI PENGUBAHAN POLA PIKIR UNTUK MENGURANGI KECEMASAN SISWA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT Yuni Nur Faridah 1 dan Retno Tri Hariastuti 2 Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan penggunaan strategi

Lebih terperinci

STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR

STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR Faiqotul Isnaini* dan Taufik** *SMP Negeri 2 Margoyoso Pati Jalan Tambak Buntu Purworejo, Margoyoso, Pati **Magister Psikologi Universitas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA. Lailatul Mufidah 1 dan Mochamad Nursalim 2

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA. Lailatul Mufidah 1 dan Mochamad Nursalim 2 PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA Lailatul Mufidah 1 dan Mochamad Nursalim 2 Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No.

1. PENDAHULUAN. Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No. 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, merupakan suatu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI SELF-MANAGEMENT DALAM KONSELING KELOMPOK TERHADAP INTENSITAS MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMK AL-ISLAH SURABAYA

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI SELF-MANAGEMENT DALAM KONSELING KELOMPOK TERHADAP INTENSITAS MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMK AL-ISLAH SURABAYA PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI SELF-MANAGEMENT DALAM KONSELING KELOMPOK TERHADAP INTENSITAS MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMK AL-ISLAH SURABAYA Indra Ovalia Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 8 SURABAYA DENGAN KONSELING KELOMPOK GESTALT

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 8 SURABAYA DENGAN KONSELING KELOMPOK GESTALT MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 8 SURABAYA DENGAN KONSELING KELOMPOK GESTALT Elisabeth Christiana, S.Pd.,M.Pd. *) Wahyu Nanda Eka Saputra ABSTRAK Latar belakang dari penelitian

Lebih terperinci

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016 PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE BRAINSTORMING TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS X SMA SANTO MICHAEL SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 Irma Oktaviani Program Studi Bimbingan dan Konseling

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK KONTRAK PERILAKU PADA SISWA KELAS VIII-2 SMP N 5 TEBING TINGGI

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK KONTRAK PERILAKU PADA SISWA KELAS VIII-2 SMP N 5 TEBING TINGGI MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK KONTRAK PERILAKU PADA SISWA KELAS VIII-2 SMP N 5 TEBING TINGGI S. Rosnetty Saragih Surel: srosnettysaragih01@gmail.com

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELLING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELLING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELLING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Debora Simanungkalit Surel: deborasimanungkalit@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sikap, dan perilaku. Disiplin adalah latihan watak dan batin agar segala perbuatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sikap, dan perilaku. Disiplin adalah latihan watak dan batin agar segala perbuatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kedisiplinan Belajar 2.1.1. Pengertian Disiplin Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit di pelajari karena merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya antara

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Bimbingan dan Konseling

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Bimbingan dan Konseling Artikel Skripsi EFEKTIVITAS PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN TKJ SMK NEGERI 1 NGASEM KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian adalah lokasi tertentu yang digunakan untuk objek dan subjek yang akan diteliti dalam penelitian. Sesuai dengan judul penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang harus dilewati bagi setiap orang di Indonesia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang harus dilewati bagi setiap orang di Indonesia untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekolah Lanjutan Atas (SMA) atau sederajatnya, merupakan suatu tingkatan pendidikan yang harus dilewati bagi setiap orang di Indonesia untuk dapat melanjutkan ke perguruan

Lebih terperinci

Oleh: Wentin Suhartatik Guru SMP Negeri 1 Polagan Kabupaten Tranggalek

Oleh: Wentin Suhartatik Guru SMP Negeri 1 Polagan Kabupaten Tranggalek 196 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK MODEL PERMAINAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI PILIHAN KARIR PADA SISWA KELAS IX-E SMP NEGERI 1 POGALAN

Lebih terperinci

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH Binti Asrah 1, Rita Novita 2, Fitriati 3 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA Lilik Widosari (10220121) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak

Lebih terperinci

Salam sejahtera, Terimakasih kepada Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-nya yang terus mengalir dalam kehidupan kita.

Salam sejahtera, Terimakasih kepada Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-nya yang terus mengalir dalam kehidupan kita. Salam sejahtera, Terimakasih kepada Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-nya yang terus mengalir dalam kehidupan kita. Yang saya hormati Bpk kepala sekolah SMPn 09 Kendari beserta jajaran

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL BEHAVIORISTIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL BEHAVIORISTIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL BEHAVIORISTIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Oleh : Melisa R. Hasanati Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, agar berlangsung tertib, efektif dan efisien. Norma-norma itu

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, agar berlangsung tertib, efektif dan efisien. Norma-norma itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak didik sebagai generasi penerus bangsa, sejak dini harus dikenalkan dengan nilai-nilai yang mengatur kehidupan manusia, yang berguna bagi dirinya masing-masing,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI HUBUNGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO

HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO Zamaludin Suleman 1, Yulianto Kadji 2, Erman I Rahim 3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI STRATEGI SELF MANAGEMENT PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Mimi Suriatie

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI STRATEGI SELF MANAGEMENT PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Mimi Suriatie UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI STRATEGI SELF MANAGEMENT PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKARAYA Oleh : Mimi Suriatie ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya

Lebih terperinci

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII F. Ivana Yudiastri (Fransiskai777@gmail.com)¹ Yusmansyah² Ranni Rahmayanthi³ ABSTRACT The purpose of this

Lebih terperinci

Penerapan Konseling Kelompok Trait Factor untuk Mengatasi Kesulitan dalam Perencanaan Karir pada Siswa

Penerapan Konseling Kelompok Trait Factor untuk Mengatasi Kesulitan dalam Perencanaan Karir pada Siswa Penerapan Konseling Kelompok Trait Factor untuk Mengatasi Kesulitan dalam Perencanaan Karir pada Siswa Abstrak Ary Wahyu Ratnaningtyas 1 dan Satiningsih 2 Tujuan penelitian ini untuk menguji keefektifan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan di lakukan di SMP Satya Dharma Sudjana Gunung Madu Lampung Tengah tahun pelajaran 2012/2013. B. Metode Penelitian Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1) Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Halaman 27-31 Info Artikel: Diterima14/02/2013 Direvisi 20/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pelajaran ekonomi siswa di SMA Kristen 1 Salatiga. belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa Inggris yaitu discipline yang

BAB II LANDASAN TEORI. pelajaran ekonomi siswa di SMA Kristen 1 Salatiga. belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa Inggris yaitu discipline yang BAB II LANDASAN TEORI Bab II ini menjelaskan beberapa konsep yang terkait dengan penelitian tentang pengaruh kedisiplinan belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT) PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT) Anis Susanti (Aniessciutee_baikhati@yahoo.co.id) Siti

Lebih terperinci

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: Meilan Ladiku Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

Olahairullah. Kata Kunci:Media Penugasan Proyek, Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil, Hasil Belajar

Olahairullah. Kata Kunci:Media Penugasan Proyek, Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil, Hasil Belajar Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima Olahairullah Abstrak:Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan 6 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan salah satu alat yang andal dalam mengembangkan dan menerangkan cakrawala ilmu pengetahuan manusia. Metodologi penelitian dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Semakin berkembangnya kemajuan teknologi saat ini, maka semakin menempatkan pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel Skripsi HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016 EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK RASIONAL EMOSI KEPERILAKUAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XII MIPA SMA N 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Desi haryanti, Tri Hartini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan sebagai cara ilmiah, mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian sangat penting dalam

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN PESANTREN. Sunahwa 1 dan Hadi Warsito 2

PENGGUNAAN STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN PESANTREN. Sunahwa 1 dan Hadi Warsito 2 PENGGUNAAN STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN PESANTREN Sunahwa 1 dan Hadi Warsito 2 Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji penggunaan strategi

Lebih terperinci

Penerapan Konseling Kelompok Realita untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri di Sekolah. Nurin Cholifatul Ma rifa 1 dan Titin Indah Pratiwi 2

Penerapan Konseling Kelompok Realita untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri di Sekolah. Nurin Cholifatul Ma rifa 1 dan Titin Indah Pratiwi 2 Penerapan Konseling Kelompok Realita untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri di Sekolah Nurin Cholifatul Ma rifa 1 dan Titin Indah Pratiwi 2 Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji penerapan konseling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang berkualitas. Salah satu usaha menciptakan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang berkualitas. Salah satu usaha menciptakan sumber daya manusia yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Negara Indonesia

Lebih terperinci

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebab melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN GURU BK (KONSELOR) DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMPN 3 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN GURU BK (KONSELOR) DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMPN 3 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN GURU BK (KONSELOR) DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMPN 3 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Indra Putra Pratama, I Made Sonny Gunawan, Ni Ketut Alit Suarti Bimbingan Konseling,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 EFEKTIVITAS PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALITA UNTUK MENGURANGI PRILAKU AGRESIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GROGOL TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Sekolah merupakan lembaga formal sebagai wadah untuk kegiatan proses belajar mengajar tertib dan lancar, maka seluruh siswa harus mematuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 17 Surakarta yang terletak di Jalan Jenderal Achmad Yani, Sumber, Surakarta. Alasan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Disiplin BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari aktivitas atau kegiatan, kadang kegiatan itu kita lakukan dengan tepat waktu tapi kadang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA SMA NEGERI I JATISRONO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Membangun Kedisiplinan Melalui Aktivitas Berlatih Di Klub Pembinaan Olahraga Prestasi. Oleh: Danang Wicaksono

Membangun Kedisiplinan Melalui Aktivitas Berlatih Di Klub Pembinaan Olahraga Prestasi. Oleh: Danang Wicaksono Membangun Kedisiplinan Melalui Aktivitas Berlatih Di Klub Pembinaan Olahraga Prestasi Oleh: Danang Wicaksono danangvega@uny.ac.id Abstrak Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup di lingkungan sosial.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 2015 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Turiyah SMP 3 Kesesi Kabupaten Pekalongan Jawa

Lebih terperinci

Oleh: DARWANTO Dibimbing oleh : 1. Drs. SETYA ADI SANCAYA, M.Pd. 2. LAELATUL AROFAH, M. Pd.

Oleh: DARWANTO Dibimbing oleh : 1. Drs. SETYA ADI SANCAYA, M.Pd. 2. LAELATUL AROFAH, M. Pd. JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MENGHADAPI GURU SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 WATES KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE EFFECTIVENESS OF SOSIODRAMA TECHNIQUE

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: DWI ROHMA NPM. 12500037 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

permasalahan di akibatkan rasa rendah diri. PENDAHULUAN Dari akibat rasa rendah diri di sekolah ± 15 Rasa rendah diri adalah perasaan bahwa

permasalahan di akibatkan rasa rendah diri. PENDAHULUAN Dari akibat rasa rendah diri di sekolah ± 15 Rasa rendah diri adalah perasaan bahwa PENDAHULUAN Rasa rendah diri adalah perasaan bahwa seseorang lebih rendah dibanding orang lain dalam satu atau lain hal. Perasaan demikian dapat muncul sebagai akibat sesuatu yang nyata atau hasil imajinasinya

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: MIA DEWANTI Dibimbing oleh : 1. Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. 2. Vivi Ratnawati, S.Pd., M.Psi.

JURNAL. Oleh: MIA DEWANTI Dibimbing oleh : 1. Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. 2. Vivi Ratnawati, S.Pd., M.Psi. JURNAL PENERAPAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK MENGGUNAKAN STRATEGI REFRAMING UNTUK MENGURANGIKECEMASAN BERTANYA SISWA DI DALAM KELAS PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Oleh:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan 1. Disiplin terhadap Tata Tertib Sekolah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan 1. Disiplin terhadap Tata Tertib Sekolah BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan 1. Disiplin terhadap Tata Tertib Sekolah a. Pengertian Disiplin terhadap Tata Tertib Sekolah Istilah disiplin seringkali dikaitkan

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP TINGKAT KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII DI UPTD SMP NEGERI 2 CAMPUR DARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP TINGKAT KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII DI UPTD SMP NEGERI 2 CAMPUR DARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP TINGKAT KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII DI UPTD SMP NEGERI 2 CAMPUR DARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 55 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Bab IV mendeskripsikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hasil penelitian. Baik dengan rumusan masalah penelitian, secara berurutan

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA

EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA Choli Astutik, Latifa Normayanti Prodi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI SUMENEP ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi

Lebih terperinci

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016 Efektivitas Model Value Clarification Technique (VCT) Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Tunalaras Di kelas 3 SDLB Bhina Putera Surakarta Andini Novianti Hatomi, Nandi Warnandi, dan Sunaryo Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 50 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

KONSELING KELOMPOK DENGAN STRATEGI PENGELOLAAN DIRI UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 1 TRIWARNO

KONSELING KELOMPOK DENGAN STRATEGI PENGELOLAAN DIRI UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 1 TRIWARNO KONSELING KELOMPOK DENGAN STRATEGI PENGELOLAAN DIRI UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 1 TRIWARNO Nuryasih 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP Juftiar Mahendra Zainur Putera Dr. Tamsil Muis Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: NUR KHOLIQ NPM:

SKRIPSI OLEH: NUR KHOLIQ NPM: PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAPKEDISIPLINAN SISWA PADA SISWA KELAS XI DI SMAN 1 NGRONGGOT, NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 MALANG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 MALANG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 MALANG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 Ratna Widiyawati (deedeewidi@yahoo.com) Pembimbing: (1) Swasono Rahardjo

Lebih terperinci

BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG

BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG TESIS Diajukan Kepada Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Lebih terperinci

Sutamat Amin, Patni Ninghardjanti, Jumiyanto Widodo. Pendidikan Administrasi Perkantoran. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Sutamat Amin, Patni Ninghardjanti, Jumiyanto Widodo. Pendidikan Administrasi Perkantoran. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Sutamat Amin, Patni Ninghardjanti,

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK REALITA UNTUK MENURUNKAN KEBIASAAN MENGGUNAKAN HANDPHONE PADA SAAT JAM PELAJARAN BERLANGSUNG PADA SISWA SMP

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK REALITA UNTUK MENURUNKAN KEBIASAAN MENGGUNAKAN HANDPHONE PADA SAAT JAM PELAJARAN BERLANGSUNG PADA SISWA SMP 1 PENERAPAN KONSELING KELOMPOK REALITA UNTUK MENURUNKAN KEBIASAAN MENGGUNAKAN HANDPHONE PADA SAAT JAM PELAJARAN BERLANGSUNG PADA SISWA SMP Nuzul Kurnia Pratiwi 1 *) Elisabeth Christiana,S.Pd.,M.Pd 2 1)

Lebih terperinci

Hubungan Antara Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 69 Kota Bengkulu

Hubungan Antara Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 69 Kota Bengkulu PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7 (13) 2014. Universitas Bengkulu Hubungan Antara Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 69 Kota Bengkulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas seseorang. Semakin baik hasil belajar matematika yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. kualitas seseorang. Semakin baik hasil belajar matematika yang dimiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hasil Belajar matematika memiliki peran yang sangat penting terhadap kehidupan. Penerapan matematika dalam kehidupan sangatlah luas, sehingga hasil belajar matematika

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Wildan Muhammad Irfan Fadjeri ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH FASILITAS DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH KELAS X DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG

PENGARUH FASILITAS DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH KELAS X DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 1 (2016) 55-62 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jppi PENGARUH FASILITAS DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI

Lebih terperinci

kata kunci : minat belajar, peran ibu

kata kunci : minat belajar, peran ibu Peningkatan Peran Ibu dalam Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa di SMA Islam Lumajang Siti Wahyuli 1 Abstrak :Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi anak-anak. peranan orangtua

Lebih terperinci

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS XI DI SMK PEMUDA PAPAR KAB KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS XI DI SMK PEMUDA PAPAR KAB KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS XI DI SMK PEMUDA PAPAR KAB KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 THE EEFECTIVENESS OF DISCUSSION TECHNIQUES TO IMPROVE DISCIPLIN IN

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B Eka Nita Octaria Rachma Hasibuan PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No.4 Surabaya 60136 (Email:ekanita@yahoo.com)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Disiplin Belajar di Rumah Displin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses usaha yang dilakukan

Lebih terperinci

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3) Pengaruh Model Strategi Pembelajaran Peningakatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi 3) 2) Wiwik Andriyani 1),

Lebih terperinci

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK KATA BERANTAI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VII SMP

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK KATA BERANTAI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VII SMP JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK KATA BERANTAI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VII SMP THE EFFECTIVNESS OF KATA BERANTAI TECHNIQUE ON COUNSELING GROUP TO IMPROVE STUDENTS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik. 1. sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang mempunyai sikap disiplin

BAB I PENDAHULUAN. mengubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik. 1. sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang mempunyai sikap disiplin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Disiplin dalam belajar merupakan hal yang penting di dalam pendidikan. Dengan menjalankan disiplin akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Disiplin belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa, salah satu dari tugas perkembangan kehidupan sosial remaja ialah kemampuan memahami

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN Sri Wahyuni Adiningtiyas. Dosen Tetap Prodi Bimbingan Konseling UNRIKA Batam Abstrak Penguasaan terhadap cara-cara belajar yang

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA Ertik Indrawati, Setyorini dan Sumardjono Padmomartono Program Studi S1

Lebih terperinci

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA DALAM KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA DALAM KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA DALAM KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT Tuti Rindiani 1 dan Tamsil Muis 2 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji

Lebih terperinci