UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA
|
|
- Hartanti Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA Lilik Widosari ( ) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak Perumusan masalah pada penelitian ini yaitu 1) Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa MTs Fatahillah 2) Bagaimana pelaksanaan bimbingan kelompoknya, serta 3) Bagaimana keefektifitas layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kedisiplinan siswa MTs Fatahillah Rejosari, Karangawen, Demak. Kemudian tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat kedisiplinan siswa MTs Fatahillah Rejosari, mendeskripsikan pelaksanaan bimbingan kelompok siswa MTs Fatahillah Rejosari, dan untuk membuktikan efektifitasan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kedisiplinan siswa MTs Fatahillah Rejosari. Sedangkan untuk objeknya adalah kelas VIII A dan berfokus pada 9 anak. Serta subjek penelitian ini adalah guru BK dengan menggunakan metode angket, observasi, wawancara serta dokumentasi. Lalu hasil penelitian ini menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik behavior dalam upaya meningkatkan kedisiplinan siswa MTs Fatahillah Rejosari terbukti efektif karena terjadi perubahan berupa peningkatan tingkat disiplin dari 75,1% ke 75,6% setelah dilakukannya tindakan bimbingan dan konseling sebanyak dua siklus. Ha yang berbunyi Layanan bimbingan kelompok dengan teknik behaviorial efektif meningkatkan kedisiplinan siswa kelas VIII di MTs Fatahillah Rejosari Karangawen diterima. Saran yang diberikan adalah: 1) Orang tua hendaknya turut serta dalam upaya membentuk disiplin diri siswa 2) Sekolah memberikan satu ruangan khusus untuk ruang konseling untuk keefektifan pelayanan bimbingan konseling oleh guru BK 3) Guru BK ulebih terampil dan sering melakukan layanan bimbingan kelompok dengan teknik behavior ini dalam upaya meningkatkan kedisiplinan para siswa. Kata Kunci: Layanan Bimbingan Kelompok, Teknik Behavior, Kedisiplinan PENDAHULUAN Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki tujuan yang sama dengan tujuan pendidikan nasional. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 yaitu: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Banyak faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan baik faktor dari peserta didik maupun dari pihak sekolah.salah satu faktor yang berasal dari peserta didik yaitu disiplin belajar yang rendah, yakni perilaku siswa yang tidak mematuhi peraturan dan kurang tanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan pendidikan salah satunya dengan meningkatkan disiplin belajar para peserta didik. 56 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
2 Menurut Widodo (2009), Bentuk indisipliner siswa antara lain, perilaku membolos, terlambat masuk sekolah, ribut di kelas, ngobrol di kelas saat guru sedang menjelaskan mata pelajaran, tidak mengenakan atribut sekolah secara lengkap, dan menyontek. Perilaku indisiplin siswa tersebut apabila dibiarkan akan membawa dampak yang kurang menguntungkan terhadap prestasi belajar maupun sikap mental para siswa, ketidakdisiplinan akan mengganggu pembelajaran sehingga berpengaruh terhadap kurang berkembangnya prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, agar proses belajar mengajar berjalan lancar salah satu upaya yaitu, dengan meningkatkan disiplin belajar pada peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru BK di MTs Fatahillah Rejosari Karangawen pada tahun ajaran , bahwasanya sebanyak 40% dari jumlah seluruh siswa ± 450 siswa mengalami disiplin belajar yang rendah. Dari keterangan guru BK, masih banyak siswa terkesan kurang serius bahkan kadang terkesan belajar semaunya sendiri dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat diketahui pada saat pelajaran berlangsung banyak siswa yang datang terlambat dalam masuk kelas, tidak pernah mencatat, suka ngobrol dengan teman, siswa tidak mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru karena sibuk mengerjakan PR bidang studi yang lain, lambat dalam mengumpulkan tugas maupun PR. Perilaku tersebut timbul karena banyaknya penyebab, misalnya aktifitas siswa yang menyebabkan rasa letih dan jenuh sehingga dalam menerima pelajaran siswa malas dan kurang serius, siswa tidak suka dengan guru bidang studi tertentu, adanya rasa takut dan menganggap pelajaran tertentu sulit dan lain sebagainya. Dan akibatnya prestasi belajar siswa menurun dan proses belajar siswa terganggu. Siswa yang disiplin belajarnya rendah ini membutuhkan pemahaman diri agar mereka sadar dan bisa bertanggung jawab serta merubah perilakunya agar dapat disiplin belajar. Maka dari itu perilaku disiplin belajar rendah ini membutuhkan intervensi secara intensif ataupun khusus. Maka, berdasarkan pemaparan situasi tersebut penulis termotivasi untuk membahas, mengkaji dan melakukan penelitian tindakan bimbingan dan konseling dengan judul Upaya Meningkatkan Disiplin Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok di MTs Fatahillah Rejosari, Karangawen, Demak.Sekaligus sebagai salah satu syarat untuk lulus strata satu dan mendapatkan gelar sarjana pendidikan di IKIP Veteran Semarang. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Disiplin Disiplin berasal dari bahasa Latin Disciplina yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan (I.G. Suwarso pada buku Moh. Shochib, 2010:21). Sedangkan pengertian disiplin yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tata tertib (di sekolah, kemiliteran, dsb) atau ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib, 57 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
3 dbs). Sehingga disiplin dapat diartikan sebagai sifat bertanggung jawab seseorang terhadap suatu peraturan-peraturan. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok Sukardi (2008:24) yang menyatakan bahwa: Bimbingan kelompok sebagai layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing atau konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari- hari baik individu maupun pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Jadi bimbingan kelompok bimbingan kelompok adalah suatu layanan yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam dimensi kelompok yang dipimpin oleh seorang pembimbing atau konselor, yang memungkinkan setiap anggota untuk belajar berpartisipasi aktif dalam upaya pengembangan wawasan dan ketrampilan serta pengembangan pribadi. Pengertian Teknik Behavior Pendapat aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan (stimulus). Sedang fokus utama behaviorisme adalah perilaku yang terlihat dan penyebab luar yang menstimulasinya. Skinner menekankan pentingnya control terhadap perilaku. Menurutnya jika ilmu pengetahuan dapat menyediakan cara untuk mengontrol perilaku, kita dapat memastikan dan mengidentifikasi penyebabnya. Behaviorisme memandang manusia sangat mekanistik, karena menganalogikan manusia seperti mesin. Konsep mengenai stimulus-respons seolah-olah menyatakan bahwa manusia akan bergerak atau melakukan sesuatu apabila ada stimulan ( Dede Rahmat Hidayat, 2011:126). Teknik konseling ini dapat diterapkan dengan cara: 1) Modifikasi perilaku, 2) Pembanjiran, dan 3) Terapi aversi serta 4) Pemberian hadiah dan hukuman. METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling, yang terdiri dari rangkaian kegiatan berupa perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi sebanyak dua siklus. penelitian tindakan menurut Suharsimi Arikunto (2010:129) adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. Ciri utama dalam penelitian ini adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. 58 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
4 Setting, Subjek dan Objek Penelitian 1. Setting Penelitian a. Tempat : MTs Fatahillah Rejosari, Kecamatan Karangawen, Demak b. Waktu : Bulan Januari s/d Mei Subjek Dan Obyek Penelitian a. Subjek : 9 siswa kelas VIII A b. Objek : Satu Guru BK sebagai Kolaborator (Sriwati, S.Pd) Teknik Pengumpulan Data Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data: observasi (berupa pedoman observasi untuk guru BK dan respon siswa), wawancara, dokumentasi dan angket (berupa penyebaran angket pada prasiklus dan pasca siklusnya) Teknik Analisis Data Metode yang digunakan ada dua yang pertama: metode analisis yang akan dilakukan dengan analisis deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan data-data hasil penelitian untuk menghasilkan suatu kesimpulan mengenai penelitian yang dilakukan. Jika memungkinkan, analisis deskriptif tersebut dapat juga didukung dengan analisis kuantitatif dengan tabulasi data hasil penelitian yang dilakukan penulis. Kedua Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Jenis desain yang digunakan adalah One- Group Pretest- Postest. Desain tersebutdigambarkan sebagai berikut: O1 x O2 Gambar 1. Pola One-Group Pretest-Posttest Design Keterangan: O1 : Kedisiplinan siswa VII MTs Fatahillah Rejosari Karangawen sebelum dilakukan layanan bimbingan kelompok (prasiklus) X : Perlakuan (pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VII MTs Fatahillah Rejosari Karangawen). O2 : Kedisiplinan siswa VII MTs Fatahillah Rejosari Karangawensetelah dilakukan layananbimbingan kelompok (pasca siklus) HASIL PENELITIAN Sebelum masuk pembahasan hasil penelitian, adapun proses dan hasil penelitian secara keseluruhan dapat dilihat dalam tabel berikut: 59 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
5 Tabel 1. Perbandingan Perolehan Skor Guru-Siswa Pada Siklus I-II Dan Skor Angket Pra Siklus-Pasca Siklus Guru Siswa Pra Pasca No Hasil Penelitian Siklus Siklus Siklus I Siklus I Siklus Siklus II II 1 Skor Perolehan 19 22, Presentase (%) 47,5 % 56,2% 46,5% 75,1% 75,1 % 75,6 % 3 Kriteria Sedang Sedang Baik Baik Baik Baik Dengan melihat tabel diatas dapat dijelaskan dengan rincian pembahasan dari tiap siklus, sebagai berikut: a. Deskripsi Siklus I Dan Siklus II Pada Guru BK Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa guru sebagai kolaborator mendapatkan perolehan skor sebanyak 19 dari skor maksimalnya yaitu sebanyak 44 pada siklus I dan mengalami peningkatan menjadi 22,5 pada siklus II. Sedangkan presentasenya pada siklus I sebesar 47,5% dengan kriteria sedang dan meningkat sebesar 8,7% menjadi 56,2% dengan kriteria baik. Adanya peningkatan sebesar 8,7 % bia dikarekan oleh beberapa hal diantaranya adalah: 1) Guru sebagai kolaborator sudah mengetahui apa kelemahan-kelemahannya dalam memberikan layanan BKp kepada siswa pada saat siklus I, sehingga dapat memperbaiki caranya memberikan layanan BKp pada siklus II. 2) Belum adanya ruangan khusus untuk BK merupakan hambatan bagi kolaborator karena harus mempersiapkan tempat atau ruangan lain untuk memberikan layanan BKp kepada siswa secara efektif dan maksimal. 3) Sekolah sedang diadakan renovasi sehingga pada saat tindakan dilaksanakan baik pada siklus I maupun siklus II menjadi hambatan tersendiri, karena suasananya kurang kondusif. 4) Kurang terampilnya guru sebagai kolaborator juga menyebabkan layanan kurang maksimal, misalnya pada saat kolaborator berusaha memfasilitasi siswa untuk lebih aktif namun BKp menjadi terhenti sesaat. b. Deskripsi Siklus I Dan Siklus II Pada Siswa Dari hasil penelitian siklus I respon siswa sebesar 46,5% termasuk dalam kriteria sedang dan meningkat menjadi 50% dengan kriteria baik. Untuk perolehan skor dari skor maksimal sebanyak 44, pada siklus I memperoleh 21 poin dan 24 pada siklus II. Peningkatan presentase respon siswa sebesar 3,5% menunjukkan adanya peningkatan juga dalam pemahaman siswa terhadap pentingnya kedisiplinan siswa, ini juga dikarenakan ketertarikan siswa menjadi meningkat karena guru sebagi kolaborator menggunakan media laptop dan film animasi tentang disiplin diri. Namun belum 60 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
6 maksimal karena sebagian besar siswa yang mengikuti layanan masih pasif dalam mengungkapkan pendapat dan sibuk mengobrol sendiri dari pada memperhatikan penjelasan dari kolaborator. c. Deskripsi Hasil Perolehan Skor Pra Siklus Dan Pasca Siklus Untuk hasil dari angket, pada angket pra siklus didapatkan skor 541 dan presentase sebesar 75,1% dari skor maksimal sebanyak 720 yang didapat dari perkalian skor maksimal masing-masing siswa dengan jumlah siswa yang mengikuti layanan. Skor perolehan angket pasca siklus meningkat4 poin menjadi 545 poin sehingga presentasenya menjadi 75,6%, meningkat 0,5 % dari presentase angket pra siklus. Peningkatan sebesar 0,5% menunjukkan adanya perubahan tingkat disiplin antara sebelum dan sesudah diadakannya layanan BKp pada siswa MTs Fatahillah Rejosari. Hal itu disebabkan oleh keefektifan penelitian tindakan bimbingan konseling melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik behavior yang telah dilaksanakan oleh guru BK selama dua siklus dengan topik bahasan mengenai pentingnya hidup disiplin baik di sekolah, di rumah maupun di masyarakat. Dengan demikian layanan bimbingan kelompok dengan teknik behavior ini akan menunjukkan hasil yang lebih maksimal apabila sering dilaksanakan di MTs Fatahillah Rejosari untuk keefektifan siswa dalam pembelajarannya di sekolah. KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil dari pembahasan penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa presentase layanan yang dilakukan oleh guru sebagai kolaborator sebesar 47,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 56,2%. Artinya ketercapaian indikator tidak tercapai, Karena berdasarkan hasil pengamatan pada penelitian ini, peningkatan yang terjadi hanya sebesar 8,7% sedangkan pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, presentase minimal harus naik 15% dari kondisi awal (prasiklus) sebelum dilaksanakannya layanan. 2. Berdasarkan hasil dari pengamatan respon siswa saat mengikuti layanan BKp pada siklus I adalah sebesar 46,5%, dan meningkat menjadi 50% pada siklus II. Artinya ketercapaian indikator tidak tercapai karena peningkatan presentase respon siswa dari siklus I ke siklus II hanya sebesar 3,5%, sedangkan pada indikator keberhasilan telah ditetapkan bahwa minimal peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 15%. 3. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa presentase angket pada pra siklus sebesar 75,1% dan pasca siklus meningkat menjadi 75,6%. Artinya ketercapaian indikator tidak tercapai, Karena berdasarkan hasil pengamatan pada penelitian ini setelah dilaksanakannya tindakan bimbingan dan konseling berupa layanan BKp dengan teknik behavior, peningkatan yang terjadi hanya sebesar 0,5% sedangkan 61 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
7 pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan presentase angket pasca siklus minimalnya adalah harus naik 15% dari prasiklus. 4. Penelitian tindakan bimbingan konseling melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik behavior terbukti efektif dalam meningkatkan kedisiplinan siswa MTs Fatahillah Rejosari Karangawen Demak karena perolehan skor dari prasiklus ke pasca siklus meningkat. DAFTAR PUSTAKA Alwisol Edisi Revisi: Psikologi Kepribadian. Malang: UMM press. Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Banun Sri Haksasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Non Tes. Salatiga: Widyasari Press. Bernardus Widodo. Keefektivan Konseling Kelompok Realitas Untuk Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa Di Sekolah, (Online). diakses 5 Maret 2014, Pkl WIB Dede Rahmat Hidayat Teori Dan Aplikasi: Psikologi Kepribadian Dalam Konseling. Jakarta: Ghalia Indonesia ElizabethHurlock Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga Kartini Kartono Bimbingan dan Dasar-Dasar Pelaksanaannya. Jakarta: CV. Rajawali. Liang Gie Cara Belajar Yang Efisien Edisi Keempat. Yogyakarta: Gajah Mada Unipress. Moh Shochib Edisi Revisi: Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Mengembangkan Disiplin Diri. Malang: Rineka Cipta Prayitno Pedoman Bimbingan Kelompok. Padang: Universitas Padang Press Seri Panduan Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Universitas Negeri Padang Press. Prayitno dan Eman Amti Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta. SISDIKNAS Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 TH.2003). Jakarta: Sinar Grafika Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta Sukardi Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. Sukiman Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru Pembimbing. Yogyakarta: Paramitra. 62 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Upaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama
Upaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Rumlah (09220274) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Konsep Diri Siswa Dalam Belajar Melalui Teknik Modeling Dalam Bimbingan Kelompok
Upaya Meningkatkan Konsep Diri Siswa Dalam Belajar Melalui Teknik Modeling Dalam Bimbingan Kelompok Subardi (09220275) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 yang terdapat pada bab 2 pasal 3 yang berbunyi:
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dari kehidupan manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri, karena tanpa pendidikan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm Eva Latipah, Pengantar Psikologi Pendidikan, PT Pustaka Insani Madani, Yogyakarta,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang unik. Keunikan tersebut karena melibatkan subjek berupa manusia dengan segala keragaman dan ciri khasnya masing-masing.
Lebih terperinciEfektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi
Efektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Kartika Dewi (09220672) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Dengan berdasarkan latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kemajuan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Bimbingan dan Konseling
Artikel Skripsi EFEKTIVITAS PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN TKJ SMK NEGERI 1 NGASEM KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual. tertuang dalam sistem pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-dasar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran, sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat besar dan dinamis dalam kehidupan manusia di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hak asasi bagi setiap manusia dan memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Setiap manusia memiliki hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS XI IPS MAN II KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS XI IPS MAN II KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
Lebih terperincimemajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan di seluruh aspek kehidupan manusia. Pada masa sekarang ini sangat dibutuhkan masyarakat
Lebih terperinciUpaya Mengurangi Kebiasaan Buruk Dalam Membolos Dan Mencontek Dengan Layanan Bimbingan Kelompok Siswa
Upaya Mengurangi Kebiasaan Buruk Dalam Membolos Dan Mencontek Dengan Layanan Bimbingan Kelompok Siswa Neni Arni Yeti Ervi Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinci[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016
PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE BRAINSTORMING TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS X SMA SANTO MICHAEL SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 Irma Oktaviani Program Studi Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK
189 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK Akhmad F. Amar 1, Dadang Hidayat 2, Amay Suherman 3 Departemen Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya pendidikan merupakan suatu pembentukan dan pengembangan kepribadian manusia secara menyeluruh, yakni pembentukan dan pengembangan potensi ilmiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia menurut Islam pada hakekatnya adalah makhluk monopluralis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia menurut Islam pada hakekatnya adalah makhluk monopluralis (wahdatul anasir), manusia memiliki empat fungsi yaitu manusia sebagai makhluk Allah SWT, manusia
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Endang Sampurnawati (09220037) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi merupakan faktor
Lebih terperinciJURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS XI DI SMK PEMUDA PAPAR KAB KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017
JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS XI DI SMK PEMUDA PAPAR KAB KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 THE EEFECTIVENESS OF DISCUSSION TECHNIQUES TO IMPROVE DISCIPLIN IN
Lebih terperinciPENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWAKELAS XI SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWAKELAS XI SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciPengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Nokwanti (0612035) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Prestasi merupakan hasil yang dicapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa
Lebih terperincisaaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN
saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebab melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan
Lebih terperinciJURNAL. Pengaruh Model Probing-Prompting Terhadap Kemampuan Mendeskripsikan Sifat-Sifat Cahaya Siswa Kelas V SDN Banjaran Kota Kediri
JURNAL Pengaruh Model Probing-Prompting Terhadap Kemampuan Mendeskripsikan Sifat-Sifat Cahaya Siswa Kelas V SDN Banjaran Kota Kediri The Influence Of The Model Prompting-Probing Against The Ability To
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sarana untuk membentuk peserta didik sebagai generasi penerus bangsa yang lebih berkualitas. Hal ini bertujuan untuk membentuk kepribadian
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :
EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING INDIVIDU MELALUI TEKNIK OPERANT CONDITIONING TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS XI APK DI SMKN 2 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciEFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA
EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA Erla Prita Novartianti (10220117) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak Latar Belakang
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
12 EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Engla Devitawati 1) 1 Universitas Negeri Padang email: engladevitawati@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
1 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan di bahas secara berturut-turut mengenai: (1) latar belakang masalah, (2) pembatasan masalah, (3) perumusan masalah, (4) tujuan masalah, (5)manfaat masalah,
Lebih terperinciJURNAL. Oleh: ANJARWATI Dibimbing oleh : 1. Dra. Khususiyah, M. Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M. Pd.
JURNAL EFEKTIFITAS TEKHNIK PERMAINAN LANJUTKAN CERITAKU DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE EFFECTIVENESS OF LANJUTKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling dalam pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling dalam pendidikan berkaitan erat dengan hakekat makna dan fungsi pendidikan dalam keseluruhan aspek kehidupan. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negara. Negara
Lebih terperinciEKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN
174 EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN Henro N. M. Faizal 1, Wowo S. Kuswana 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut,
Lebih terperinciFAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG
FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG Desi Kurnia Ningsih 1 Erianjoni, M.Si 2 Erningsih, S.Sos 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP
Lebih terperinciPEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU DISIPLIN DAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PUCANGLABAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. warganya belajar dengan potensi untuk menjadi insan insan yang beradab, dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemerintah kini telah ramai membicarakan penekanan untuk merencanakan pendidikan berkarakter pada siswa. Pendidikan berkarakter akan mengantarkan warganya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. belajar yang baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi dasar
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang mutlak harus dipenuhi manusia sebagai makhluk individu maupun kelompok. Pendidikan memberikan pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan unsur dari berbagai bidang dalam kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya ada tiga ruang
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210
Lebih terperinciHUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE GUIDED NOTE TAKING (CATATAN TERBIMBING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 KEMUNING NGARGOYOSO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010
90 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk mengerjakan sesuatu sendiri, melainkan orang tua harus menemani dan memberi bimbingan sampai
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH :
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SUMBER ENERGI DAN KEGUNAANNYA PADA SISWA KELAS III SDN TAMANAN KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia pendidikan di Indonesia secara tidak langsung menuntut guru atau dosen untuk selalu mengembangkan keterampilan dan pola pikir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah perkembangan kepribadian manusia. Telah dirumuskan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan unsur dari berbagai bidang dalam kegiatan pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya ada tiga ruang
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UN PGRI KEDIRI 2016
PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN TANDUR TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN HUBUNGAN ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA PADA SISWA KELAS IV SDN BURENGAN TAHUN AJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII
PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII F. Ivana Yudiastri (Fransiskai777@gmail.com)¹ Yusmansyah² Ranni Rahmayanthi³ ABSTRACT The purpose of this
Lebih terperinciMarina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta
PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS DI SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Marina Tri Handhani Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan melalui pendidikan sekolah. Kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan.
Lebih terperinciARTIKEL PENERAPAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN MODEL BEHAVIORAL DALAM MENGURANGI MEMBOLOS SEKOLAH PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI
ARTIKEL PENERAPAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN MODEL BEHAVIORAL DALAM MENGURANGI MEMBOLOS SEKOLAH PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI TAHUN AJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung pada lingkungan tertentu. 1 Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerus. Selaku
Lebih terperinciEvi Puji Rahayu, Nuraedah, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas IV SDK Siendeng Kecamatan Bolano Lambunu Evi Puji Rahayu, Nuraedah, dan Jamaludin Mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012
PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Disusun oleh YULIYATUN A 210 080 090
Lebih terperinciAnik Sulistyowati Pembimbing I : Dr. Hera Heru SS, M.pd Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TUGAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN KESEDIAAN BERKONSULTASI PADA SISWA KELAS XI IPS 4 MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Anik Sulistyowati 11500044 Pembimbing
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan landasan utama dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat membentuk kehidupan dan jati diri seutuhnya. Anak adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan merupakan aspek penting bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang berkualitas dan merupakan makhluk seutuhnya. Makhluk yang seutuhnya adalah mereka yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang pokok dan sangat penting didapat oleh setiap orang. Dengan pendidikan tersebut manusia selalu berproses menuju ke arah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang bermutu tinggi. Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003: bahwa pendidikan nasional berfungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidiakan merupakan aspek yang sangat penting bagi jalannya pembangunan suatu bangsa. Dengan mutu pendidikan yang baik maka akan menciptakan sumber daya manusia
Lebih terperinciPENGGUNAAN LAYANAN INFORMASI DALAM BIMBINGANDAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR
PENGGUNAAN LAYANAN INFORMASI DALAM BIMBINGANDAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR Ema Widya Sari 1 (ema.widyasari@yahoo.co.id) Yusmansyah 2 Syarifuddin Dahlan 3 ABSTRACT The research aims
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
1 PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN POLA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciPenerapan Konseling Kelompok Realita untuk Meningkatkan Disipin Belajar Siswa. Elly Nur Syavanah 1 dan Najlatun Naqiyah 2
Penerapan Konseling Kelompok Realita untuk Meningkatkan Disipin Belajar Siswa Elly Nur Syavanah 1 dan Najlatun Naqiyah 2 Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan disiplin belajar
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling (BK)
PENERAPAN KONSELING KELOMPOK REALITA DENGAN TEKNIK WDEP UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEMEN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak pihak yang cukup memperhatikan berbagai kegiatan dan permasalahan yang ada di bidang pendidikan. Melalui kegiatan pendidikanakant erbentuk kualitas sumber
Lebih terperinciUpaya Menangani Siswa Yang Sering Melanggar Tata Tertib Sekolah Melalui Layanan Konseling Kelompok
Upaya Menangani Siswa Yang Sering Melanggar Tata Tertib Sekolah Melalui Layanan Konseling Kelompok Dwi Endro Lestari (0622151) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan
Lebih terperinci2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara, melalui pendidikan yang baik sebuah Negara dapat berkembang
Lebih terperinciMENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB
Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 2015 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Turiyah SMP 3 Kesesi Kabupaten Pekalongan Jawa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka keberadaan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka keberadaan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 BLORA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH
Lebih terperinciTujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3) menyatakan bahwa Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat, dan negara. Dunia pendidikan dapat dijadikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan Negara. Perekembangan ilmu teknologi menglobal begitu cepat menuntut untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah pembelajaran disekolah peran guru dan siswa adalah yang paling utama, karena keduanya adalah objek yang paling utama dalam pembelajaran. Dalam Undang-Undang
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
PENGARUH MODEL LEARNING TRAJECTORY TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN PADA SISWA KELAS II SDN SAMBI 1 KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Ririn Anggraini (10220127) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Email: ririn_a71@yahoo.com Abstrak Ririn Anggraini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO Oleh: Nengah saputra wijaya Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif e-mail: nengahsaputrawijaya@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan diadakan untuk mengembangkan kemampuan setiap individu yang terlibat di dalamnya agar menjadi manusia yang berkembang dan bertanggung jawab dalam
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V Frienda Wimadwi Permastya, K.Y. Margiati, Nurhadi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam mencerdaskan kehidupan dan untuk memajukan kesejahteraan bangsa
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMK NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
1 UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMK NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Rifai Fahrudin ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciPENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING TERHADAP TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017
JURNAL PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING TERHADAP TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE EFFECT OF GROUP GUIDANCE WITH MODELLING TECHNIQUE
Lebih terperinciPENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012
PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012 Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program
Lebih terperinci