BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan sebagai cara ilmiah, mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian sangat penting dalam sebuah penelitian, tanpa metode penelitian sebuah penelitian akan berantakan. Metode penelitian mencakup lokasi, sampel dan populasi, desain penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dll. Metode penelitian menjelaskan metode apa yang akan dipakai untuk sebuah penelitian, bagaimana teknik pengambilan populasi dan sampel, bagaimana desain penelitian yang dipakai, instrumen penelitiannya, bagaimana teknik pengumpulan datanya, dan sebagainya. Pemilihan metode penelitian yang tepat akan mempengaruhi hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini diharapkan dapat menemukan pengaruh dari pembelajaran bola kecil (permainan bola bakar) terhadap nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani di SMP Negeri 2 Subang. Sugiyono (2012:107) menjelaskan bahwa: Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Riduwan (2011:50) menjelaskan bahwa Penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen merupakan penelitian yang berusaha mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penulis memilih menggunakan metode eksperimen karena berdasarkan dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada BAB I, yakni mencari pengaruh dari pembelajaran

2 35 permainan bola kecil (permainan bola bakar) terhadap nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani di SMP Negeri 2 Subang. Sebagai percobaan untuk mendapatkan hasil yang baik bisa pula dilaksanakan dalam frekuensi belajar atau latihan 3 hari/minggu. Sedangkan lamanya belajar atau latihan 4 6 minggu (Juliantine dkk, 2007:3.5). Sesuai dengan teori di atas maka penulis akan memberikan perlakuan kepada sampel sebanyak 12 kali pertemuan dan lamanya pembelajaran empat minggu. B. Populasi dan Sampel Penelitian Pada sebuah penelitian, adanya pupulasi dan sampel sangat diperlukan karena populasi dan sampel merupakan objek penelitian. Populasi menurut Arikunto (2010:173) adalah keseluruhan subyek penelitian. Riduwan (2011:54) mengatakan bahwa populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Selanjutnya Sugiyono (2012:117) mengatakan bahwa: populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel menurut Arikunto (2010:174) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Riduwan (2011) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai cirri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Selanjutnya Sugiyono (2012:117) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Subang sebanyak 358 orang siswa dengan jumlah siswa putra 183 orang dan siswa putri 175 orang. Sampel penelitian ini sebanyak 44 orang siswa kelas VIII B. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang bertujuan. Jadi pengambilan subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi berdasarkan adanya tujuan tertentu, yaitu kelas yang memiliki jadwal mata pelajaran TIK setelah mata pelajaran pendidikan jasmani. Penulis mengambil mata pelajaran ini karena dibandingkan dengan mata

3 36 pelajaran lain yang orientasinya di dalam kelas, TIK merupakan mata pelajaran yang memberikan lebih banyak kesempatan kepada anak untuk menerapkan nilai disiplin yang sesuai dengan ketentuan laboratorium komputer dan sekolah sambil bisa bersosialisasi dan bekerjasama dengan teman dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di dalam kelas. C. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan bentuk penelitian yang akan digunakan pada proses penelitian. Sebuah desain penelitian dibuat agar memudahkan peneliti melakukan penelitian. Desain penelitian yang digunakan yaitu one-group pretestposttest design dimana adanya pretest berupa angket nilai disiplin siswa sebelum diberikan perlakuan kepada sampel kemudian dilakukan posttest yang berupa angket nilai disiplin siswa setelah diberikan perlakuan. Peneliti memilih desain ini karena dapat membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan, hal ini akan mempengaruhi hasil penelitian yang akan lebih akurat. Jadi, dari sampel yang telah ditentukan kemudian dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa yaitu nilai disiplin. Setelah mendapatkan hasil pretest kemudian diberi treatment pembelajaran permainan bola bakar. Lalu untuk mengetahui bagaimana pembelajaran permainan bola bakar ini dapat mempengaruhi nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani maka dilakukanlah posttest. Dibawah ini adalah gambar one-group pretest-posttest design: O 1 X O 2 Gambar 3.1 Desain penelitian one-group pretest-posttest design Keterangan: O 1 = nilai pretest (sebelum diberikan treatment) O 2 = nilai posttest (setelah diberikan treatment) X = treatment

4 37 D. Langkah-langkah Penelitian Berdasarkan desain penelitian di atas, maka penulis membuat langkahlangkah penelitian sebagai berikut: a) Menentukan populasi dan sampel. b) Melakukan pretest (tes awal) menggunakan angket nilai disiplin pada sampel. c) Memberikan perlakuan pembelajaran permainan bola bakar pada sampel. d) Peneliti melakukan observasi pada saat mata pelajaran pasca pendidikan jasmani berlangsung dengan tujuan memantau nilai disiplin siswa pada mata pelajaran tersebut. e) Melakukan posttest (tes akhir) menggunakan angket nilai disiplin pada sampel setelah diberi perlakuan. f) Melakukan analisis data. g) Kesimpulan. Jika dibuat bagan maka akan terlihat seperti berikut: Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian POPULASI SAMPEL ANGKET DISIPLIN PADA MATA PELAJARAN PASCA PENJAS PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BAKAR OBSERVASI PADA SAAT MATA PELAJARAN PASCA PENJAS BERLANGSUNG ANGKET DISIPLIN PADA MATA PELAJARAN PASCA PENJAS ANALISIS DATA KESIMPULAN

5 38 E. Instrumen Pengumpulan Data Pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Alat ukur dalam penelitian biasa disebut instrumen penelitian. Sugiyono (2012:148) memaparkan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Jumlah instrumen tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Instrumen yang digunakan dalam gejala/fenomena alam maupun sosial harus valid dan reliabel atau teruji validitas dan reabilitasnya. Pada kasus ini penulis akan meneliti gejala/fenomena sosial yang terjadi di lingkungan sekolah, yaitu nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani. Maka dari itu penulis menggunakan observasi dan angket sebagai alat pengumpul datanya. Alasan penulis menggunakan observasi dan angket dalam pengumpulan data adalah lebih efisien ditinjau dari segi waktu, biaya, dan memudahkan untuk mengolahnya. Arikunto (2010:199) menyatakan bahwa dalam pengertian psikologik, observasi/pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan pengecap. Dalam hal ini penulis menggunakan lembar observasi untuk mengobservasi siswa di dalam kelas pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani. Sedangkan angket atau kuisioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang disebarkan kepada orang lain (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012:199). Arikunto (2010:194) menjelaskan bahwa kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Adapun jenis angket yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Riduwan (2011:72) memaparkan bahwa:

6 39 Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist ( ). Angket disebarkan kepada siswa yang telah ditentukan sebagai sampel (responden) berisi pernyataan-pernyataan mengenai sikap disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani. Siswa hanya diminta untuk memberikan tanda checklist ( ) pada kolom yang telah tersedia yaitu kolom Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), atau Sangat Tidak Setuju (STS). Agar tanggapan responden pada angket dapat diukur, penulis menggunakan skala pengukuran. Skala pengukuran bertujuan agar instrumen dapat diukur sesuai dengan apa yang akan diukur dan bisa dipercaya serta konsisten (reliabel) terhadap permasalahan instrumen penelitian. Riduwan (2011:83) menyatakan bahwa maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya. Penulis memilih untuk menggunakan Skala Sikap, skala ini merupakan skala untuk mengukur sikap. Skala Likert merupakan salah satu macam dari Skala Sikap yang penulis anggap paling cocok digunakan dalam penelitian ini. Riduwan (2011:87) menyatakan bahwa Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Terdapat skor di masing-masing alternatif jawaban pada angket, yaitu dari skor lima sampai dengan satu. Angka lima menunjukan bahwa pernyataan yang ada pada angket melekat dalam diri responden, semakin rendah skor yang dipilih oleh responden maka semakin jauh dari diri responden. Terdapat pernyataan positif dan negatif dalam angket tersebut. Untuk skor pada pernyataan positif adalah sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Ragu-ragu (R) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 1. Sedangkan untuk

7 40 pernyataan negatif adalah sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) = 1, Setuju (S) = 2, Ragu-ragu (R) = 3, Tidak Setuju (TS) = 4, dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bentuk tabel berikut: Tabel 3.1 Kategori Penyekoran Alternatif Jawaban Skor Penilaian Alternatif Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju (SS) 5 1 Setuju (S) 4 2 Ragu-ragu (R) 3 3 Tidak Setuju (TS) 2 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5 Dalam menyusun angket atau kuesioner penulis memerlukan kisi-kisi instrumen guna memudahkan dalam menentukan pernyataan yang akan dipakai dalam angket atau kuesioner tersebut. Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini mengacu pada papan tata tertib yang ada disetiap kelas di SMP Negeri 2 Subang dan pada pendapat para ahli sebagai berikut: Tabel 3.2 Tata Tertib Kelas di SMP Negeri 2 Subang TATA TERTIB KELAS 1. Datang tepat waktu. 2. Melaksanakan tugas piket kelas. 3. Berdoa sebelum pelajaran dimulai. 4. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. 5. Dilarang meninggalkan kelas pada saat jam pelajaran tanpa ijin guru. 6. Bersikap sopan, santun, dan mengharai semua warga sekolah. 7. Ikut menjaga 9K (ketertiban, keamanan, kekeluargaan, keindahan, kebersihan, kerindangan, kesehatan, keterbukaan, dan keteladanan). 8. Siswa tidak diperkenankan mengaktifkan HP di sekolah

8 41 instrumen: Pendapat para ahli sebagai pedoman penulis dalam menyusun kisi-kisi 1. Menurut Maim (Mudjijo, 2001:70) dalam Fitria dan Darminto (ppb.jurnal.unesa.ac.id/bank/.../11._artikel_fitria_dan_darminto.pdf) Disipilin merupakan konsep perilaku yang menuntut adanya kepatuhan dan kontrol diri terhadap aturan-aturan dan norma-norma yang berlaku. 2. Menurut Prijodarminto (1994) dalam Tu u (2004:31) (Nurdinkhan, 2012: bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan berbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan keterikatan. 3. Menurut Maman Rachman (1999) dalam Tu u (2004:32) (Nurdinkhan, 2012: disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya. 4. Winaputra (1998:10) dalam Mardia (2011:24) menjelaskan bahwa: (1) Disiplin diartikan sebagai tingkat keteraturan yang terdapat pada suatu kelompok; (2) Disiplin diartikan sebagai teknik yang digunakan oleh guru untuk membangun atau memelihara keteraturan di dalam kelas; (3) Disiplin disamakan dengan hukuman (punishment). Berdasarkan papan tata tertib yang ada disetiap kelas di SMP Negeri 2 Subang dan pendapat para ahli di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa disiplin merupakan suatu kondisi dimana seseorang berlaku mematuhi tata tertib dan peraturan yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan kesadaran dari dalam diri maupun karena mendapatkan hukuman (punishment). Berdasarkan uraian di atas maka akan dibentuk sub-variabel sebagai acuan penentuan indikator instrumen. Berikut kisi-kisi instrumen penelitian nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani yang disajikan dalam bentuk tabel:

9 42 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas Sebelum Uji Coba Variabel Sub Variabel Indikator DISIPLIN DI KELAS Kepatuhan terhadap tertib kelas tata Kepatuhan terhadap aturan guru a. Datang tepat waktu b. Berpakaian sesuai aturan c. Berdoa sebelum pelajaran dimulai d. Tidak meninggalkan kelas pada jam pelajaran tanpa ijin dari guru e. Tidak mengaktifkan HP di sekolah f. Bersikap sopan, santun, dan menghargai semua warga sekolah g. Ikut menjaga 9K (ketertiban, keamanan, kekeluargaan, keindahan, kebersihan, kerindangan, kesehatan, keterbukaan, dan keteladanan) a. Mengerjakan tugas b. Tertib pada saat KBM c. Absensi d. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru No. Soal + - 1, 2, 3, 7, 8, 9, 13, 19, 20, 21, 25, 31, 39, 40, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48 14, 15, 27, 32, 33, 37, 38, 49 4, 5, 6, 10, 12, 16, 17, 18, 22, 23, 26, 28, 29, 30, 34, 35, 36, 41, 50 11, 24, Dalam menyusun angket, penulis berpedoman yang dikemukakan oleh Surakhmad (1998:184) dalam skripsi Andri (2012:69-70), yaitu: (1) Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkasringkasnya; (2) Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan agresif; (3) Sifat pernyataan harus netral dan obyektif; (4) Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain; (5)

10 43 keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi. Berdasarkan pernyataan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa dalam menyusun angket bersifat jelas, ringkas, dan tegas. F. Uji Coba Angket Setelah menyusun angket, maka dilakukan uji coba angket yang ditujukan kepada responden yang bukan termasuk ke dalam sampel penelitian untuk mengukur validitas dan reliabilitas setiap butir soalnya. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa sebuah instrumen penelitian harus valid dan reliabel, maka dari itu diadakan uji coba angket. Sugiyono (2012:173) memaparkan bahwa: Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji coba angket dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2013 di SMP Negeri 2 Subang. Angket nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca penjas ini diuji cobakan pada siswa yang bukan sebagai sampel penelitian sebanyak 33 orang. Untuk menentukan validitas instrumen, penulis berpedoman pada langkahlangkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas instrumen menurut Bambang Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010) dalam skripsi Andri (2012:71-72): 1. Memberikan skor pada masing-masing pernyataan. 2. Menjumlahkan skor pada seluruh jumlah butir pernyataan. 3. Merangking skor responden dari yang tertinggi sampai yang terendah. 4. Memisahkan antara skor tertinggi (kelompok atas) dan skor terendah (kelompok bawah).

11 44 5. Menetapkan 27% responden kelompok atas (kelompok yang memperoleh skor tinggi). 6. Menetapkan 27% responden kelompok bawah (kelompok yang memperoleh skor rendah). 7. Mencari nilai rata-rata dari setiap butir pernyataan kelompok atas dan kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: = Nilai rata-rata untuk kelompok atas dan bawah = Jumlah skor n = Jumlah sampel 8. Mencari simpangan baku dari setiap butir pernyataan kelompok atas dan kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ( ) Keterangan: s = Simpangan baku = Skor rata-rata n = Jumlah sampel 9. Mencari nilai t hitung untuk setiap butir soal kelompok atas dan kelompok bawah dengan menggunakan rumus:

12 45 Keterangan: t = Nilai t hitung setiap butir pernyataan = Nilai rata-rata kelompok atas = Nilai rata-rata kelompok bawah = Varians kelompok atas = Varians kelompok bawah n 1 n 2 = Jumlah responden kelompk atas = Jumlah responden kelompk bawah Setelah t hitung setiap butir pernyataan diketahui, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dalam taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% dengan n = 33, maka nilai t tabel menunjukkan nilai 1,70. Sebuah butir tes dapat dinyatakan valid apabila hasil dari t hitung lebih besar dari t tabel. Jika semua butir tes sudah dinyatakan valid maka angket tersebut sudah siap untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Tetapi jika ada butir tes yang tidak valid maka butir tes tersebut tidak dapat digunakan lagi sebagai alat pengumpul data. Berikut hasil perhitungan uji validitas angket nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca penjas: Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas No. Soal t hitung t tabel Keterangan Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid

13 46 Tabel 3.4 Lanjutan Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid

14 47 Tabel 3.4 Lanjutan Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tabel 3.5 Kesimpulan Hasil Perhitungan Uji Validitas Item Soal Jenis Instrumen No. Item TidakValid No. Item Valid 1, 2, 4, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 19, 20, 21, Nilai Disiplin Siswa Pada 3, 5, 7, 8, 14, 17, 32, 33, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, Mata Pelajaran Pasca 37, 44, 49 29, 30, 31, 34, 35, 36, 38, Penjas 39, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 47, 48, 50 Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas Setelah Uji Coba Variabel Sub Variabel Indikator DISIPLIN Kepatuhan terhadap tata tertib kelas a. Datang tepat waktu b. Berpakaian sesuai aturan No. Soal + -

15 48 Tabel 3.6 Lanjutan Kisi-Kisi Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas Setelah Uji Coba Variabel Sub Variabel Indikator DISIPLIN Kepatuhan terhadap tata tertib kelas c. Berdoa sebelum pelajaran dimulai d. Tidak meninggalkan kelas pada jam pelajaran tanpa ijin dari guru e. Tidak mengaktifkan HP di sekolah f. Bersikap sopan, santun, dan menghargai semua warga sekolah g. Ikut menjaga 9K (ketertiban, keamanan, kekeluargaan, keindahan, kebersihan, kerindangan, kesehatan, keterbukaan, dan keteladanan) No. Soal + - 1, 2, 9, 13, 19, 20, 21, 25, 31, 39, 40, 42, 43, 45, 46, 47, 48 4, 6, 10, 11, 12, 18, 22, 23, 26, 28, 29, 30, 34, 35, 36, 41, 50 h. Mengerjakan tugas Kepatuhan terhadap aturan guru i. Tertib pada saat KBM j. Absensi k. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru 15, 27, 38, 11, 24, Kisi-kisi angket atau kuesioner di atas dalam tabel merupakan kisi-kisi yang digunakan sebagai alat pengumpul data yang dibagikan kepada siswa sebagai sampel penelitian mengenai pengaruh pembelajaran permainan bola kecil (permainan bola bakar) terhadap nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani di SMP Negeri 2 Subang. Langkah berikutnya adalah menentukan reliabilitas untuk mengetaui tingkat keajegan atau ketetapan dari setiap butir soal. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

16 49 1. Membagi soal yang telah valid menjadi dua bagian yaitu soal dengan nomor genap dan ganjil. 2. Skor dari butir-butir soal yang bernomor genap disebut variabel X, sedangkan skor dari butir-butir soal yang bernomor ganjil disebut variabel Y. 3. Mengkorelasikan antara skor butir-butir soal yang bernomor genap dan ganjil, dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment: ( )( ) *( ) ( ) +*( ) ( ) + Keterangan: = Koefisien korelasi yang dicari XY X 2 Y 2 n = Jumlah perkalian skor X dan Y = Jumlah skor X dikuadratkan = Jumlah skor Y dikuadratkan = Jumlah banyaknya soal 4. Mencari reliabilitas seluruh butir pernyataan dengan menggunakan rumus Sperman Brown: Keterangan: r 11 = Reliabilitas Tes = Koefisien korelasi yang dicari 5. Menguji signifikansi korelasi dengan rumus t hitung sebagai berikut:

17 50 Berikut hasil perhitungan reliabilitas instrumen dari angket nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca penjas dalam bentuk tabel. Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas NO. X Y SAMPEL (GANJIL) (GENAP) X 2 Y 2 XY

18 51 Tabel 3.7 Lanjutan Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas NO. X Y SAMPEL (GANJIL) (GENAP) X 2 Y 2 XY Setelah mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan bernomor ganjil dan genap, selanjutnya menghitung reliabilitas butir tes dengan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut: ( )( ) *( ) ( ) +*( ) ( ) + = ( ) ( )( ) ( ( ) ( ) ( ) ( ) = ( )( ) = = 0,871 Setelah di dapat nilai r xy = 0,871, kemudian mencari reliabilitas seluruh butir tes dengan menggunakan rumus Sperman Brown:

19 52 = ( ) = = 0,931 berikut: Selanjutnya menguji signifikansi korelasi dengan rumus t hitung sebagai = = ( ) ( ) = 20,095 Dari hasil perhitungan diatas diperoleh r 11 = 0,931, dengan t hitung nya 20,095. Diketahui t tabel = 2,040 dengan = 0,95 dan dk (n-2) = 33-2 = 31, maka selanjutnya yaitu membandingkan hasil t hitung dengan nilai t tabel, Jika nilai t hitung t tabel, maka butir tes tersebut dinyatakan reliabel. Namun bila nilai t hitung < t tabel, artinya butir tes tersebut tidak reliabel. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa t hitung t tabel, yaitu 20,095 2,040 yang berarti bahwa instrumen atau angket nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca penjas ini dapat dipercaya atau reliabel. G. Pelaksanaan Pengumpulan Data Instrumen yang telah diuji cobakan sebelumnya dan telah dinyatakan valid dan reliabel, maka instrumen tersebut yang dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Kemudian diperbanyak oleh penulis dan

20 53 disebarkan kepada sampel penelitian yang merupakan sumber data dalam penelitian ini. Angket yang berjumlah 39 butir soal tersebut disebarkan pada tanggal 6 Mei 2013 kepada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 2 Subang. H. Teknik Analisis Data Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono (2012:333) bahwa Teknik analisis data pada penelitian ini diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Karena pada penelitian ini data bersifat kuantitatif maka teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia. Langkah-langkah yang penulis gunakan untuk mengolah data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menghitung skor rata-rata angket pretest dan posttest dengan menggunakan rumus dari Sudjana (2005:67) sebagai berikut : Keterangan tanda dalam rumus : : rata-rata suatu kelompok n : Jumlah sampel Xi : Nilai data : Jumlah sampel suatu kelompok 2. Menghitung simpangan baku angket pretest dan posttest dengan rumus dari Sudjana (2005:93) sebagai berikut : ( ) Keterangan tanda dalam rumus : S : Simpangan baku gabungan n : Jumlah sampel

21 54 ( ) : Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata 3. Menguji Normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Prosedur yang digunakan menurut Bambang Abduljabar dan Jajat Darajat (2010:256) adalah sebagai berikut : a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku. b. Mencari Z skor dan tepatkan pada kolom Z i. Dengan menggunakan rumus: Z i X i s = Z skor = skor sampel = rata-rata = simpangan baku dari sampel c. Mencari luas Z i pada tabel Z. d. Pada kolom F(Z i ), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka 0,5 luas daerah, sedangkan untuk luas daerah bertanda positif maka 0,5 + luas daerah. e. S(Z i ) adalah urutan n dibagi jumlah n. f. Hasil pengurangan F(Z i ) - S(Zi) ditempatkan pada kolom F(Z i ) - S(Zi). g. Mencari data atau nilai tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+) sebagai nilai L 0. h. Membuat criteria penerimaan dan penolakan hipoesis: a) Jika L 0 L tabel tolak H 0 dan H 1 diterima artinya data tidak berdistribusi normal. b) Jika L 0 L tabel terima H 0 artinya data berdistribusi normal. 4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Bambang Abduljabar dan Jajat Darajat (2010:300) adalah sebagai berikut :

22 55 Kriteria pengujian adalah terima H 0 jika F hitung lebih kecil dari F tabel. F tabel = F dengan dk (n 1 1; n 2 1) dan taraf nyata (α) = 0, Untuk menguji hipotesis menggunakan uji satu pihak. Dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak) dapat menggambarkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atau tidak mengenai pembelajaran permainan bola kecil (permainan bola bakar) terhadap nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani di SMP Negeri 2 Subang. Berikut langkah-langkah untuk menguji kesamaan dua rata-rata satu pihak yang disusun oleh Sudjana (2005:243) sebagai berikut: Statistik yang digunakan adalah statistik t atau uji t dengan rumus: Tetapi sebelum dilakukan uji t terlebih dahulu dicari variansi gabungan (s 2 ) dengan rumus sebagai berikut: ( ) ( ) Keterangan dalam rumus: t hitung s = nilai t yang dicari = rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil posttest = rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pretest = simpangan baku gabungan = jumlah sampel posttest = jumlah sampel pretest = variansi posttest = variansi pretest

23 56 Dengan kriteria pengujian yang berlaku ialah, terima H 0 jika t < t 1- dan tolak H 0 jika t hitung mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah (n 1 + n 2-2) dengan peluang (1 - ).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitan merupakan salah satu bagian yang penting dalam melakukan penelitian. Menurut Sugiyono (2011:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metode Penelitian Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya, sesara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan sejumlah data yang bertujuan untuk kegunaan tertentu. Sebuah hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 7 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah metode untuk memecahkan masalah penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh peneliti dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Stadion Sepak Bola Olahraga Universitas Pendidikan Indonesiadan atau gedung Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Jadwal yang terencana dengan baik, sangat menentukan terhadap kelancaran dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian. Untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN...

DAFTAR ISI KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR BAGAN... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di SMK Angkasa Bandung, beralamat di Jalan Letu Subagio no. Bandung 40174. 3.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi atau

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu rumusan masalah. Keberhasilan suatu penelitian ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian memiliki kedudukan yang penting dalam suatu penelitian agar dapat memberikan gambaran kepada peneliti tentang masalah yang hendak diungkap.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 3 Lembang, yang beralamat di Jalan Raya Lembang no. 29. Lokasi penelitian merupakan tempat wilayah dimana penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dan tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

Mahendra (2009:10) juga memaparkan bahwa secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk:

Mahendra (2009:10) juga memaparkan bahwa secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam melaksanakan kehidupannya tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia itu sendiri baik individu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian perlu memutuskan metode mana yang akan dipakai, hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah metode deskriptif. Peneliti menggunakan metode deskriptif dengan dengan penelitian expose de facto yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 32 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Sehubungan dengan masalah yang ingin penulis ungkapkan tentang Kualitas Interaksi Sosial Atlet Kata Karate Nomor Kata Beregu Kabupaten Cianjur, maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode eksperimen dengan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun karakteristik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam pengumpulan data, tentu saja harus sesuai dengan sifat,

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam pengumpulan data, tentu saja harus sesuai dengan sifat, 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan atau ditempuh dalam suatu penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian merupakan hal yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode 93 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode penelitian yang akan digunakan, hal ini berdasarkan pada suatu pemahaman bahwa metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan sangat menentukan terhadap hasil penelitian, seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (011 : 6) sebagai berikut : Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Majalengka, di Jalan Tonjong Pinangraja No.55 Majalengka. 3.2 Metode Penelitian Penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil 29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini penulis mengambil 5 tahap pengembangan multimedia menurut Munir (2003), yaitu: (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah 0 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah jenis quasi eksperimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dijelaskan oleh Sugiyono (2010 : 2) bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran 3.1.1 Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia pembelajaran serta pemilihan materi yang akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Laboratorium UPI Bandung di Jl. Senjaya Guru kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian, pemilihan metode yang tepat sangat berguna, karena dengan menggunakan metode yang tepat akan membantu peneliti untuk dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk, dan Rancangan Penelitian 1) Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Menurut Zuldafrial (2009: 25), metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam metode penelitian yang digunakan, pemilihannya sangat tergantung pada prosedur, alat serta desain penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23 30 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 76 Rawa Laut Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Bandung yang berada di Jalan Gardujati No. 20 Kota Bandung Telepon 022-4203861.

Lebih terperinci

Lokasi penelitian bertempat di Stadion Sepak Bola Universitas Pendidikan

Lokasi penelitian bertempat di Stadion Sepak Bola Universitas Pendidikan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Indonesia. Lokasi penelitian bertempat di Stadion Sepak Bola Universitas Pendidikan 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat.

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat. III. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Syaiful Aswan (2006:95) metode eksperimen adalah cara penyajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

Tabel 3 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2011) Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 - O4

Tabel 3 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2011) Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 - O4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk meneliti pengaruh Outdoor Education dengan permainan di alam

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk meneliti pengaruh Outdoor Education dengan permainan di alam 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Untuk meneliti pengaruh Outdoor Education dengan permainan di alam terbuka melalui experiential learning terhadap perubahan kepercayaan diri pada siswa,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Batudaa yang terletak di Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti untuk menentukan data dan mengembangkannya dalam suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : Metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian atau disebut dengan rancangan penelitian mengungkapkan baik struktur masalah penelitian maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut yang beralamatkan di Jalan Raya Bayongbong Km.07 Desa Panembong Tlp. (0262) 4772522 Garut. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaanya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini terdapat lima tahap pengembangan multimedia yaitu: 1. Tahap Analisis Pada tahap ini diawali dengan menetapkan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:77) Quasi eksperimental design merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bandarlampung Kota Bandar lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Bandar lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan deskriptif. Dalam penelitian ini, subyek penelitian dibagi dalam dua kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMAN 24 Bandung. Alamat Jln A.H. Nasution No. 27 Bandung. Karena menggunakan dua sampel yang berbeda maka waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan disiplin siswa. Sugiyono (2010:3) menjelaskan bahwa: Metode. dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. dan disiplin siswa. Sugiyono (2010:3) menjelaskan bahwa: Metode. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dipilih berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yaitu mengetahui hubungan perilaku guru dalam mengajar penjas dan disiplin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian akan berhasil dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan, jika dalam proses penelitian penggunaan metodologi yang tepat dengan sistematik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dirancang oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode eksperimen. Metode Eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah bagaimana penelitian dilakukan sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Menurut Sugiyono (2012:3) secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sugiyono (015:117) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan model desain ekperimental semu atau istilah lainnya adalah Quasy Experimental Design, dengan desain penilitian ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis quasi experiment. Sedangkan disain penelitian yang akan diterapkan berupa static group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, kedua dan ketiga, digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Gorontalo pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 selama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 1 Sindang Indramayu, yang beralamat di Jalan Letjend. M.T. Haryono, Sindang-Indramayu. Lokasi penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan kelas 66 BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan desain pretest -postest control group design.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah dalam penelitian, penulis menngunakan suatu metode. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah dalam penelitian, penulis menngunakan suatu metode. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Sebagai penunjang untuk mempermudah penulis dalam mengambil langkah-langkah dalam penelitian, penulis menngunakan suatu metode. Metode adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menguji teori melalui pengukuran

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menguji teori melalui pengukuran BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan secara kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan sebagai cara ilmiah, mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian sangat penting dalam

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 7 yang beralamat di Jalan Siliwangi km 15 Baleendah,

Lebih terperinci