Kata-kunci : Model Pembelajaran TPS, Multimedia Interaktif, Motivasi dan Hasil Belajar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata-kunci : Model Pembelajaran TPS, Multimedia Interaktif, Motivasi dan Hasil Belajar"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TPS DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR HUKUM BACAAN NUN MATI/TANWIN DAN MIM MATI DI SMP NEGERI 1 BONANG Mushonef Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 1 Bonang, Peserta Program Peningkatan Kompetensi dan Wawasan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Pendidikan Agama Islam, yang diselenggarakan FITK UNSIQ kerjasama dengan Kementrian Agama RI Abstrak Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi model pembelajaran TPS dengan multimedia interaktif sebagai upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik dalam menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati di kelas VII A SMP Negeri 1 Bonang Tahun Pelajaran 2011/2012. Adapun permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah rendahnya motivasi dan hasil belajar peserta didik Kelas VII-A SMP Negeri 1 Bonang Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam Menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati. Dari hasil penelitian dengan subyek penelitian peserta didik kelas VII A sejumlah 32 peserta didik di SMP Negeri 1 Bonang Kabupaten Demak, dapat disimpulkan bahwa implementasi model pembelajaran TPS dengan multimedia interaktif dapat lebih efektif untuk meningkatkan motivasil belajar Menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati Di Kelas VII-A SMP Negeri 1 Bonang Tahun Pelajaran 2011/2012, Juga dapat meningkatkan hasil belajar pada siklus I dengan rata-rata nilai hasil evaluasi 73,46 Ketuntasan Klasikal sebesar 72,86 % dengan KKM 71 dan pada siklus II rata-rata nilai hasil evaluasi meningkat menjadi 81,17 Ketuntasan Klasikal sebesar 94,29 % dengan KKM 71. Kata-kunci : Model Pembelajaran TPS, Multimedia Interaktif, Motivasi dan Hasil Belajar PENDAHULUAN A. Latar belakang Al-Qur an adalah kitab suci yang diturunkan Allah Swt., kepada Nabi Muhammad Saw., di dalamnya terkumpul wahyu Ilahi yang menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi siapa saja yang meyakini dan mengamalkannya. Islam memerintahkan kepada umatnya untuk belajar Al-Qur an dan mengajarkannya kepada orang lain. Rasulullah Saw., bersabda : Sebaik-baik diantara kamu adalah orang belajar Al-Qur: an dan mengajarkannya (HR. Bukhari, Abu Dawud, Tarmidzi dan An-Nasa i). Agar dapat membaca dan mempelajari Al Qur'an dengan baik dan benar diperlukan pengetahuan yang cukup dan memadahi segala ilmu yang berkaitan dengan Al Qur'an terutama ilmu tajwid, yang merupakan bagian tak terpisahkan Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ 59

2 Penelitian Tindakan Kelas dari ilmu Al Qur'an. Maka tepatlah kiranya pelajaran ilmu tajwid termasuk bagian dari materi yang harus dilaksanakan dalam proses belajar mengajar di tingkat SMP. Berkaitan dengan hal di atas, proses pembelajaran PAI terutama Standar Kompetensi Al Qur an: Menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati perlu mendapat perhatian yang intensif baik dari segi metode, sumbersumber belajar maupun suasana pembelajaran yang kondusif, mengingat penguasaan kompetensi membaca al-quran sangat diperlukan bagi peserta didik, salah satu alasannya apabila peserta didik salah dalam membaca al Qur an maka akan mengakibatkan perbedaan pada maknanya. Namun dalam kenyataanya sebagian peserta didik di SMP Negeri 1 Bonang Kabupaten Demak, terutama kelas VII-A belum mampu memenuhi harapan dari standar isi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22/2006. Pada tataran realitas, melalui survey awal ditemukan bahwa secara umum peserta didik kelas VII-A SMP Negeri 1 Bonang masih banyak mengalami kesulitan dan tingkat motivasi yang rendah dalam mempelajari al Qur an: Menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati. Indikasi itu terlihat dari beberapa segi antara lain; 1. Peserta didik yang memiliki buku pelajaran hanya 25% peserta didik yang memilikinya. 2. Peserta didik yang mau bertanya pada teman tentang materi PAI baru mencapai 31,25%. 3. Peserta didik yang mau bertanya kepada guru sebesar 18,75%. 4. Peserta didik yang selalu mengulang pelajaran PAI di rumah berkisar 3,125%. 5. Peserta didik yang selalu tepat waktu mengumpulkan tugas PAI 25%. 6. Peserta didik yang mengganggap materi PAI sangat sulit sebanyak 40,625%. 7. Peserta didik yang sangat serius mengikuti pelajaran PAI hanya 6,25% dan 8. Peserta didik yang mengaku rugi jika tidak mengikuti materi pelajaran PAI hanya sebanyak 75%. Berdasarkan kenyataan di atas, maka perlu dicarikan cara terbaik untuk menyampaikan konsep al Qur an, pada sub bahasan Menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati sehingga peserta didik memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar. Salah satu upaya yang penulis lakukan yaitu melalui penerapan model pembelajaran Think Pair Share dengan bantuan multimedia interaktif. Upaya ini akan diwujudkan dalam suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan judul: Implementasi Model Pembelajaran TPS dengan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati Di Kelas VII-A SMP Negeri 1 Bonang Tahun Pelajaran 2011/ Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012

3 B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah : 1. Bagaimana implementasi model pembelajaran TPS dengan Multimedia Interaktif dalam menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati di Kelas VII-A SMP Negeri 1 Bonang Tahun Pelajaran 2011/2012? 2. Apakah model pembelajaran TPS dengan Multimedia Interaktif dapat meningkatkan hasil belajar menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati di Kelas VII-A SMP Negeri 1 Bonang Tahun Pelajaran 2011/2012? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mendiskripsikan implementasi model pembelajaran TPS dengan Multimedia Interaktif dalam menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati di SMP Negeri 1 Bonang? b. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik dalam menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati dengan menggunakan model pembelajaran TPS dengan Multimedia Interaktif 2. Manfaat Sedangkan beberapa manfaat dan kegunaan yang diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas ini diantranya adalah : a. Secara teoritis 1) untuk melengkapi model pembelajaran dengan Think Pair Share dengan bantuan multimedia interaktif 2) untuk menambah khazanah inovasi pembelajaran bagi para guru dalam mengembangkan ide-idenya secara kreatif. b. Secarara praktis 1) Bagi peserta didik, untuk membangkitkan semangat belajar PAI, membangun kerja sama, meningkatkan keterampilan komunikasi ilmiah, mendapatkan proses pembelajaran yang menyenangkan dan meningkatkan prestasi hasil belajar. 2) Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat, untuk sumbangan pemikiran dalam mengajar, dan meningkatkan kreativitas guru guna mencapai pembelajaran yang berkualitas. 3) Bagi sekolah, untuk meningkatkan prestasi sekolah melalui peningkatan prestasi hasil belajar peserta didik dan meningkatkan kinerja sekolah dengan mengoptimalkan kinerja guru. Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ 61

4 Penelitian Tindakan Kelas KAJIAN TEORI A. Proses Belajar Mengajar Proses pembelajaran merupakan aktivitas kompleks yang mengintegrasikan secara utuh berbagai komponen kemampuan, seperti tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai. (Prasetya Irawan dkk.: 1996). Ini berarti bahwa baik guru maupun peserta didik harus memenuhi persyaratan tertentu dalam pengetahuan, kemampuan, sikap nilai, serta sifat-sifat pribadi agar proses pembelajaran dapat terselenggara secara optimal. Dalam proses pembelajaran peserta didik dituntut untuk aktif dan mandiri dalam kegiatan di kelas. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas, diantaranya adalah melalui model pembelajaran Think Pair Share dengan bantuan multimedia interaktif. Keberhasilan pembelajaran amat ditentukan oleh kondisi yang terbangun selama pembelajaran. Kondisi pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, akan menyebabkan tingkat keberhasilan peserta didik dalam belajarnya akan semakin baik, sebaliknya keberhasilan peserta didik akan rendah jika kondisi pembelajaran kurang kondusif dan membosankan. Dengan kata lain, terciptanya kondisi pembelajaran yang kondusif akan menjadikan proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien, sehingga tercapai tujuan/kompetensi yang diharapkan dalam proses pembelajaran. Dan proses pembelajaran akan dapat berlangsung secara efektif apabila didukung oleh motivasi belajar yang kuat dari peserta didik. Seperti yang diungkapkan Nasution (2004), bahwa teori-teori belajar apa pun apabila didukung oleh motivasi belajar yang tinggi dalam proses pembelajaran, maka akan memperoleh hasil yang maksimal. B. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Para ahli memberikan difinisi yang berbeda tentang motivasi, menurut Soemanto (2003), motivasi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. Sedangkan Sudarman (2004), mendefinisikan motivasi sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar, maka motivasi belajar berarti keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang dapat menimbulkan, menjamin, dan memberikan arah pada kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Denga motivasi belajar maka peserta didik dapat mempunyai intensitas dan kesinambungan dalam proses belajar yang diikuti. 62 Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012

5 Dalam proses kegiatan belajar mengajar, motivasi memiliki peran yang sangat penting, seperti akan memberi semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, membuat seseorang berkeinginan untuk melakukan sesuatu kegiatan, memberi petunjuk pada tingkah laku belajar, menentukan tingkat keberhasilan atau kegagalan pembelajaran peserta didik dan sebagai pendorong dalam usaha pencapaian prestasi dan hasil belajar yang diharapkan. Secara umum motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni motivasi intrisik dan motivasi ektrinsik. a. Motivasi Intrinsik Motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah, untuk membangun motivasi intrinsik terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan antar lain 1) Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan peserta didik 2) Memberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran sebatas yang pokok 3) Memberikan banyak waktu ekstra bagi peserta didik untuk mengerjakan tugas dan memanfaatkan sumber belajar di sekolah 4) Sesekali memberikan penghargaan pada peserta didik atas pekerjaannya 5) Meminta peserta didik untuk menjelaskan hasil pekerjaannya b. Motivasi Ekstrinsik Motif-motif yang aktif dan berfungsi karena ada perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat dibangkitkan melalui strategi sebagai berikut: 1) Kompetisi (persaingan) 2) Pace Making (membuat tujuan sementara atau dekat) 3) Tujuan yang jelas 4) Kesempurnaan untuk sukses 5) Minat besar: Motif akan timbul jika peserta didik memiliki minat yang besar. 6) Mengadakan penilaian atau tes. C. Model Pembelajaran Think Pair Share Model Think Pair Share dikembangkan oleh Frank Lyman dan rekan-rekannya dari Universitas Maryland. Think Pair Share memiliki prosedur secara eksplisit dapat memberi peserta didik waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, saling membantu satu sama lain (Ibrahim dalam Estiti, 2007:10), dengan cara ini diharapkan peserta didik mampu bekerja sama, saling membutuhkan dan saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Metode Think Pair Share (TPS) merupakan salah satu strategi dalam pembelajaran Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ 63

6 Penelitian Tindakan Kelas kooperatif yang dapat memberikan waktu kepada peserta didik untuk berpikir sehingga strategi ini punya potensi kuat untuk memberdayakan kemampuan berpikir peserta didik. Peningkatan kemampuan berpikir peserta didik akan meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajar peserta didik dan kecakapan akademiknya. Think-Pair-Share (TPS) atau Berpikir-Berpasangan merupakan jenis cooperative learning yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi peserta didik. Struktur ini menghendaki peserta didik bekerja saling membantu dalam kelompok kecil (2-6 orang) dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif daripada penghargaan individu. Langkah-langkahnya adalah: Thinking (berpikir) mengenai pelajaran, Pairing (berpasangan) untuk berdiskusi dan Sharing (berbagi); membahas hasil diskusi. Dalam metode Think Pair Share (TPS) peserta didik dilatih bernalar dan dapat berpikir kritis untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Guru juga memberikan kesempatan peserta didik untuk menjawab dengan asumsi pemikirannya sendiri, kemudian berpasangan untuk mendiskusikan hasil jawabannya kepada teman sekelas untuk dapat didiskusikan dan dicari pemecahannya bersama-sama sehingga terbentuk suatu konsep. Dalam hal ini, Nurhadi dkk, (2003 : 66), mengatakan Think-Pair-Share memiliki prosedur ynag ditetapkan secara eksplisit untuk memberi peserta didik waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain, dengan langkah-langkah (prosedur) sebagai berikut: 1. guru membagi peserta didik dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua kelompok, 2. setiap peserta didik memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri, 3. peserta didik berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan berdiskusi dengan pasangannya, 4. kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Peserta didik mempunyai kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada kelompok berempat Dalam model ini, guru meminta peserta didik untuk memikirkan suatu topik, berpasangan dengan peserta didik lain dan mendiskusikannya, kemudian berbagi ide dengan seluruh kelas. Tahap utama dalam pembelajaran Think-Pair- Share menurut Ibrahim (2000: 26-27) dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap 1 : Thingking (berpikir) Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran. Kemudian peserta didik diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat. 2. Tahap 2 : Pairing 64 Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012

7 Guru meminta peserta didik berpasangan dengan peserta didik lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Dalam tahap ini, setiap anggota pada kelompok membandingkan jawaban atau hasil pemikiran mereka dengan mendefinisikan jawaban yang dianggap paling benar, paling meyakinkan, atau paling unik. Biasanya guru memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan. 3. Tahap 3 : Sharing (berbagi) Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Keterampilan berbagi dalam seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjuk pasangan yang secara sukarela bersedia melaporkan hasil kerja kelompoknya atau bergiliran pasangan demi pasangan hingga sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan. Kegiatan berpikir-berpasaangan-berbagi dalam model Think-Pair-Share memberikan keuntungan. Peserta didik secara individu dapat mengembangkan pemikirannya masing-masing karena adanya waktu berpikir (think time), sehingga kualitas jawaban juga dapat meningkat. D. Multimedia Interaktif Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi. Lebih jauh terkait dengan definisi multimedia menurut para ahli adalah: 1. Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar. 2. Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video. 3. Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter (2001) adalah: pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi. 4. Multimedia (sebagai kata sifat) adalah media elektronik untuk menyimpan dan menampilkan data-data multimedia. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dll. yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ 65

8 Penelitian Tindakan Kelas METODE PENELITIAN A. Seting penelitian Tindakan pada penelitian ini dilakukan selama tiga bulan yaitu pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Maret Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Bonang Kabupaten Demak Jawa Tengah, dengan subyek penelitian adalah peserta didik kelas VII A, sebanyak 32 orang, dengan perincian 16 putra dan 16 putri. B. Indikator keberhasilan Keberhasilan tindakan kelas ini akan nampak pada peningkatan motivasi belajar peserta didik yang dapat dilihat dari: 1. Persentase jumlah peserta didik yang memiliki bahan/materi pelajaran. 2. Persentase jumlah peserta didik yang antusias belajar mandiri. 3. Persentase jumlah peserta didik yang mau bertanya kepada teman dalam satu kelompok. 4. Persentase jumlah peserta didik yang mau bertanya kepada guru. 5. Persentase jumlah peserta didik yang mau mengajarkan materi pada teman satu kelompok. 6. Persentase jumlah peserta didik yang dapat menjawab soal. C. Gambaran umum penelitian (siklus tindakan) Penelitian ini dilaksanakan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) selama 3 siklus, masing-masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes di akhir masing-masing putaran. Masing-masing siklus dalam penelitian mencakup empat tahap kegiatan, yaitu perencanaan (planing), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting), dapat dijabarkan kegiatannya sebagai berikut: 1. Perencanan (planing) Dalam perencanaan ini meliputi kegiatan identifikasi masalah, menganalisis penyebab masalah dan menetapkan tindakan pemecahannya. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yaitu melalui wawancara dengan peserta didik. Berdasarkan analisis terhadap masalah yang ditemukan kemudian ditentukan metode yang akan digunakan yaitu melalui implementasi metode pembelajaran Think Pair Share dengan bantuan Multimedia interaktif di kelas VII A SMP Negeri 1 Bonang Tahun Pelajaran 2011/ Pelaksanaan tindakan (acting) Dalam tahap ini, dilaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan guru. Pada dasarnya dalam penelitian ini bentuk tindakannya sama. Pada tiap-tiap siklus yaitu menerapkan pembelajaran menggunakan 66 Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012

9 model pembelajaran Think Pair Share dengan bantuan Multimedia Interaktif. Siklus II merupakan hasil pengembangan atas refleksi hasil siklus I, dan siklus III merupakan hasil pengembangan dan perbaikan dari refleksi siklus II. 3. Pengamatan (observing) Pada kegiatan ini peneliti dibantu oleh satu orang observer untuk melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan model pembelajaran Think Pair Share dengan bantuan Multimedia Interaktif. Observasi dilaksanakan bersamaan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. 4. Refleksi (reflecting) Hasil dan tahap observasi yang meliputi aktifitas peserta didik selama proses belajar mengajar, hasil tes pada akhir siklus juga kendala-kendala yang dihadapi selama kegiatan pembelajaran dikumpulkan serta dikaji sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama menerapkan pembelajaran ini. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Kondisi Awal Kondisi awal ditandai dengan rata-rata perolehan nilai murni Ulangan Akhir Semester 1 mata pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Bonang kelas VII-A tahun pelajaran 2011/2012 yaitu 68,84 %, nilai tertinggi 87 dan nilai terendah 50. Di samping itu peserta didik kelas VII-A dalam hal motivasi belajar al Qur an: Menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati atau Tanwin dan Mim Mati masih sangat rendah. Hal itu dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain dalam hal kepemilikan buku hanya 25% peserta didik yang memilikinya. Peserta didik yang mau bertanya pada teman tentang materi PAI baru mencapai 31,25%. Peserta didik yang mau bertanya kepada guru sebesar 18,75%. Peserta didik yang selalu mengulang pelajaran PAI di rumah berkisar 3,125%. Peserta didik yang selalu tepat waktu mengumpulkan tugas PAI 25%. Peserta didik yang mengganggap materi PAI sangat sulit sebanyak 40,625%. Peserta didik yang sangat serius mengikuti pelajaran PAI hanya 6,25% dan peserta didik yang mengaku rugi jika tidak mengikuti materi pelajaran PAI hanya sebanyak 75%. Padahal pelajaran PAI termasuk di dalamnya kompetensi al Qur an sangat penting dan harus dikuasai peserta didik. B. Hasil Tindakan 1. Siklus pertama (I) a. Perencanaan Tindakan Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ 67

10 Penelitian Tindakan Kelas Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan adalah menusun RPP yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan pada materi penerapan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati dengan media CD pembelajaran interaktif dengan kegiatan antara lain : 1. Peneliti menentukan model pembelajaran Think Pair Share. 2. Peneliti menyiapkan CD pembelajaran dengan materi hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati. 3. Peneliti/guru menyiapkan ruang multimedia untuk kegiatan proses belajar mengajar. 4. Peneliti/guru membagi CD pembelajaran dengan materi al Qur an: Menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati. 5. Peneliti/guru menyiapkan alat observasi dan angket tentang motivasi peserta didik belajar materi al-qur an: Menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati 6. Menyiapkan butir soal pre test dan post test 7. Memberi angket (terlampir) yang intinya menanyakan motivasi peserta didik belajar materi al-qur an: Menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati 8. Memberikan penjelasan-penjelasan dan mengadakan kesepakatan tentang akan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas pada pertemuan berikutnya dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dengan bantuan multimedia interaktif. b. Pelaksanaan Tindakan Rangkuman hasil monitoring terhadap motivasi peserta didik pada siklus I dalam lampiran 2, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 01 Tindakan Peserta didik Pada Siklus I No Butir Pengamatan Jml Persenta se ( % ) 1 Peserta didik yang memiliki buku pelajaran Peserta didik yang antusias belajar mandiri ,5 3 Peserta didik yang mau bertanya kepada teman dalam satu kelompok ,25 68 Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012

11 4 Peserta didik yang mau bertanya kepada guru. 6 18,75 5 Peserta didik yang mau mengajarkan materi yang dikuasai pada teman satu kelompok ,25 6 Peserta didik yang dapat menjawab soal dengan benar sebelum batas waktu habis Peserta didik yang aktif positif dalam proses pembelajaran ,5 Sumber : Data primer yang diolah Hasil monitoring terhadap guru, pada tindakan siklus pertama menggunakan check list adalah sebagai berikut: 1. Guru membuat persiapan mengajar dengan baik. 2. Guru memberikan apersepsi. 3. Guru kurang memberikan motivasi kepada peserta didik. 4. Guru memberikan tugas kepada peserta didik. 5. Guru menjelaskan secara singkat tentang model pembelajaran Think Pair Share dengan bantuan multimedia interaktif yang akan dilakukan oleh peserta didik. 6. Guru membantu peserta didik belajar. 7. Guru pasif dalam memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. 8. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membantu peserta didik lain dalam belajar. 9. Guru berkeliling membantu peserta didik secara aktif. 10. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik agar peserta didik berlomba-lomba menyelesaikan tugas. 11. Guru kurang memberi motivasi kepada peserta didik untuk menjawab soal dengan secepat-cepatnya. 12. Guru memberikan pujian kepada peserta didik yang paling cepat dan benar dalam menjawab pertanyaan. Sedangkan hasil monitoring terhadap guru dan aktivitas kelas menggunakan lembar observasi tak terstruktur sebagai berikut: Guru memanfaatkan model pembelajaran Think Pair Share dengan baik, namun tindakan guru sedikit tegang, kurang improvisasi dan belum melebur dalam keceriaan peserta didik. Secara umum peserta didik merasa senang mendapat situasi belajar yang baru yaitu belajar didalam ruang multimedia dan dapat berdiskusi dengan temannya. Namun demikian kelas masih nampak sering gaduh sehingga mengurangi kesungguhan peserta didik dalam belajar. perhatian, keaktifan dan Adapun analisis hasil tes maka diperoleh data sebagai berikut: Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ 69

12 Penelitian Tindakan Kelas Tabel 02 Rekapitulasi Hasil Tes Peserta didik Pada Siklus I No Uraian Hasil Siklus I 1 Persentase Nilai Rata-rata peserta didik 69,37% 2 Nilai tertinggi 85 3 Nilai terendah 50 4 Jumlah peserta didik yang tuntas belajar 16 5 Jumlah peserta didik yang belum tuntas belajar 16 6 Persentase peserta didik yang tuntas belajar 50% 7 Persentase peserta didik yang belum tuntas belajar 50% Keterangan : Sumber : Data primer yang diolah Kriteria Ketuntasan Minimal Materi pelajaran Al Qur an: Menerapkan Hukum Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati kelas VII semester II SMP Negeri 1 Bonang tahun Pelajaran 2011/2012 adalah 71 c. Refleksi Tindakan Hasil tindakan siklus I menunjukkan bahwa belum semua peserta didik bermotivasi belajar tinggi dan peserta didik mendapatkan model pembelajaran baru yang masih asing sehingga dampaknya baru 50 % anak yang tuntas belajar. Ini berarti bahwa indikator kinerja pada akhir siklus 1 belum tercapai yaitu diharapkan minimal 60% peserta didik di kelas VII A SMP Negeri 1 Bonang Kabupaten Demak mampu memahami dan dapat menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati, dengan memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah. Oleh sebab itu perlu dilakukan optimalisasi tindakan sehingga penelitian akan diteruskan pada siklus II Melalui observasi tentang performance guru dan suasana pembelajaran diperoleh kesimpulan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperbaiki: 1. Tindakan guru nampak sedikit tegang,kurang improvisasi dan belum melebur dengan keceriaan peserta didik. 70 Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012

13 2. Guru masih kurang dalam mendorong peserta didik untuk aktif melakukan kegiatan menyenangkan. 3. Guru pasif dalam memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya hanya menunggu pertanyaan dari peserta didik. 4. Guru kurang memberi motivasi kepada peserta didik untuk menjawab soal dengan secepat-cepatnya. 5. Suasana kelas masih sering gaduh. 6. Implementasi Think Pair Share masih rendah karena masing-masing peserta didik masih berlatih untuk menirukan bacaan yang ada pada CD pembelajaran. Dengan demikian dapat diajukan alternatif perbaikan tindakan pada siklus II sebagai berikut: 1. Guru diusahakan lebih rilek, banyak berimprovisasi dan melebur bersama peserta didik. 2. Guru meningkatkan upaya mendorong peserta didik untuk lebih aktif. 3. Guru lebih memotivasi peserta didik untuk bekerjasama dengan teman. 4. Peserta didik diusahakan lebih banyak berlatih menirukan penerapan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati yang ada pada CD pembelajaran dan teman kelompoknya mencocokkan contoh bacaan yang benar seperti yang terdapat pada CD pembelajaran. 2. Siklus kedua (II) a. Perencanaan Tindakan Rencana tindakan Siklus II yang dilakukan oleh peneliti antara lain : 1. Guru mempersiapkan contoh bacaan pada surat pendek. 2. Guru berusaha rilek ketika proses pembelajaran dimulai. 3. Peserta didik lebih aktif sharing pada teman kelompoknya. b. Pelaksanaan Tindakan Rangkuman hasil monitoring terhadap peserta didik pada siklus kedua dalam lampiran 2, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 03 Tindakan Peserta didik Pada Siklus II No Butir Pengamatan Jml Persentase ( % ) 1 Peserta didik yang memiliki buku pelajaran Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ 71

14 Penelitian Tindakan Kelas 2 Peserta didik yang antusias belajar mandiri ,25 3 Peserta didik yang mau bertanya kepada teman dalam satu kelompok Peserta didik yang mau bertanya kepada guru ,5 5 Peserta didik yang mau mengajarkan materi yang dikuasai pada teman satu kelompok Peserta didik yang dapat dapat menjawab soal dengan benar dalam sebelum batas waktu habis ,5 7 Peserta didik yang aktif positif dalam proses pembelajaran ,75 Sumber : Data primer yang diolah Hasil monitoring terhadap guru, adalah sebagai berikut: 1) Guru membuat persiapan mengajar dengan baik. 2) Guru memberikan appersepsi. 3) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik 4) Guru memberikan tugas kepada peserta didik. 5) Guru menjelaskan secara singkat tentang model pembelajaran Think Pair Share yang akan dilakukan oleh peserta didik. 6) Guru membantu peserta didik belajar. 7) Guru aktif dalam memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya 8) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membantu peserta didik lain dalam belajar. 9) Guru berkeliling membantu peserta didik secara aktif. 10) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik agar peserta didik berlomba-lomba menyelesaikan tugas. 11) Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk menjawab soal dengan secepat-cepatnya. 12) Guru memberikan pujian kepada peserta didik yang paling cepat dan benar dalam menjawab pertanyaan. Secara umum peserta didik menunjukkan rasa senang dalam mengikuti pelajaran, ada perhatian, keaktifan dan kesungguhan dalam mengikuti proses belajar. Namun ketika melakukan sharing di depan kelas, peserta didik masih malu dan kurang keberanian. Adapun analisis melalui tes maka diperoleh data sebagai berikut: 72 Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012

15 Tabel 04 Rekapitulasi Hasil Tes Peserta didik Pada Siklus II No Uraian Hasil Siklus II 1 Persentase Nilai Rata.rata Peserta didik 79,21 % 2 Nilai Tertinggi Nilai Terendah 65 4 Jumlah Peserta didik yang Tuntas Belajar 25 5 Jumlah Peserta didik yang Belum Tuntas Belajar 7 6 Persentase Peserta didik yang Tuntas Belajar 78,125 % 7 Persentase Peserta didik yang Belum Tuntas Belajar 21,875 % c. Refleksi Tindakan Sumber : Data primer yang diolah Hasil tindakan siklus II menunjukkan bahwa motivasi belajar PAI meningkat sehingga dampaknya ada kenaikan dalam hasil belajarnya yaitu peserta didik yang memperoleh hasil tes di atas KKM sebanyak 78,12%, ini berarti tindakan sudah menunjukkan hasil lebih baik walaupun belum mencapai hasil yang optimal. Dengan demikian indikator kinerja pada akhir siklus 2 belum tercapai yaitu diharapkan minimal 80% peserta didik di kelas VII A SMP Negeri 1 Bonang Kabupaten Demak mampu memahami dan dapat menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati, dengan memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah. Oleh sebab itu perlu dilakukan optimalisasi tindakan sehingga penelitian akan diteruskan pada siklus III. 3. Siklus ketiga Dengan demikian diajukan alternatif perbaikan tindakan pada siklus III sebagai berikut: 1) Masing-masing peserta didik perlu melakukan sharing didepan kelas untuk menguji hasil pemahaman masingmasing kelompok. 2) Guru mepersiapkan materi Al-Qur an surat-surat pendek untuk dipraktekkan peserta didik. Kegiatan dalam penelitian Siklus III sebagai berikut: Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ 73

16 Penelitian Tindakan Kelas a. Perencanaan Tindakan Rencana tindakan Siklus III yang dilakukan oleh peneliti antara lain: 1. Guru membagi materi Al-Qur an kepada peserta didik. 2. Peserta didik membuka kembali CD pembelajan hukum nun mati/tanwin dan mim mati. 3. Peserta didik mempraktekkan bacaan nun mati/tanwin dan mim mati pada surat-surat pilihan. b. Pelaksanaan Tindakan Rangkuman hasil monitoring terhadap peserta didik pada siklus ketiga dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel: 05 Tindakan Peserta didik Pada Siklus III No Butir Pengamatan Jml Persentase ( % ) 1 Peserta didik yang memiliki buku pelajaran 29 90,62 2 Peserta didik yang antusias belajar mandiri ,75 3 Peserta didik yang mau bertanya kepada teman dalam satu kelompok ,5 4 Peserta didik yang mau bertanya kepada guru ,37 5 Peserta didik yang mau mengajarkan materi yang dikuasai pada teman satu kelompok Peserta didik yang dapat menjawab soal dengan benar sebelum batas waktu habis Peserta didik yang aktif positif dalam proses pembelajaran Hasil monitoring terhadap guru, sebagai berikut: Sumber : Data primer yang diolah 1) Guru membuat persiapan mengajar dengan baik, 2) Guru memberikan appersepsi, 3) Guru aktif memberikan motivasi kepada peserta didik, 4) Guru memberikan tugas kepada peserta didik, 5) Guru menjelaskan secara singkat tentang model pembelajaran Think Pair Share yang akan dilakukan oleh peserta didik, 6) Guru membantu peserta didik belajar, 74 Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012

17 7) Guru aktif memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, 8) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membantu peserta didik lain dalam belajar, 9) Guru berkeliling membantu peserta didik secara aktif, 10) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik agar peserta didik berlomba-lomba menyelesaikan tugas, 11) Guru selalu memberi motivasi kepada peserta didik untuk menjawab soal dengan secepat-cepatnya, 12) Guru sering memberikan pujian kepada peserta didik yang paling cepat dan benar dalam menjawab pertanyaan. Adapun analisis melalui tes maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 06 Rekapitulasi Hasil Tes Peserta didik Pada Siklus III No Uraian Hasil Siklus III 1 Persentase Nilai peserta didik 89,06 % 2 Nilai tertinggi Nilai terendah 75 4 Jumlah peserta didik yang tuntas belajar 32 5 Jumlah peserta didik yang belum tuntas belajar 0 6 Persentase peserta didik yang tuntas belajar 100 % 7 Persentase peserta didik yang belum tuntas belajar 0 % Sumber : Data primer yang diolah Dari tabel diatas diketahui nahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar yang ditandai dengan banyaknya peserta didik yang tuntas belajar yaitu mencapai 100%. Ini berarti bahwa indikator kinerja pada akhir siklus 3 sudah tercapai yaitu diharapkan minimal 95% peserta didik di kelas VII A SMP Negeri 1 Bonang Kabupaten Demak mampu memahami dan dapat Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ 75

18 Penelitian Tindakan Kelas menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati, dengan memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah. C. Tingkat Kemajuan Motivasi Belajar Peserta didik Tabel 07 Tabel Peningkatan Motivasi Belajar Peserta didik No. Indikator Siklus I (%) Siklus II (%) Siklus III (%) 1. Peserta didik yang memiliki buku pelajaran ,62 2. Peserta didik yang antusias belajar mandiri. 37,5 56,25 93,75 3. Peserta didik yang mau bertanya kepada teman dalam satu kelompok 31, ,5 4. Peserta didik yang mau bertanya kepada guru. 18,75 37,5 59,37 5. Peserta didik yang mau mengajarkan materi yang dikuasai pada teman satu kelompok. 56, Peserta didik yang dapat dapat menjawab soal dengan benar sebelum batas waktu habis , Peserta didik yang aktif positif dalam proses pembelajaran 62,5 93, Sumber : Data primer yang diolah Hasil perbandingan peningkatan motivasi belajar peserta didik pada siklus I, II dan III dapat dilihat pada grafik berikut: 76 Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012

19 Persentase Tindakan Peserta didik Pada Siklus I, II dan III SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III Motivasi Belajar Peserta didik Gambar 03 Grafik Perbandingan Motivasi Belajar Peserta didik Pada Siklus I, II, III D. Peningkatan Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Peserta didik Tabel 08 Tingkat Hasil Belajar Rata-rata dan Ketuntasan Belajar Peserta didik No Indikator Pre test Siklus I Siklus II Siklus III 1. Nilai Hasil Belajar Rata-Rata 66,75 69,37 79,21 89,06 2. Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah Peserta didik yang Tuntas Belajar 5. Jumlah Peserta didik yang Belum tuntas Belajar 6. Persentase Peserta didik yang Tuntas Belajar ,75% 50% 78,12% 100% Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ 77

20 Penelitian Tindakan Kelas 7. Persentase Peserta didik yang Belum Tuntas Belajar 56,25% 50% 21,87% 0% Sumber : Data primer yang diolah Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil penilaian pada siklus I, II dan III, terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 9,84 dari siklus I ke siklus II dan 9,85 dari siklus II ke siklus III dari rata-rata nilai pada siklus I = 69,37 dan siklus II = 79,21 serta siklus III = 89,06. Juga diperoleh peningkatan hasil ketuntasan klasikal sebesar 29,21 % pada siklus II dan 21,78 % pada siklus III dari ketuntasan klasikal pada siklus I = 50 %, siklus II = 78,12 % dan siklus III = 100 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 09 Perbandingan Penilaian Hasil Belajar Tiap Siklus PENILAIAN HASIL BELAJAR SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III Rata-rata Nilai Ketuntasan Rata-rata Nilai Ketuntasan Rata-rata Nilai Ketuntasan 69,37 50% 79,21 78,12% 89,06 100% Sumber : Data primer yang diolah 78 Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012

21 Hasil Belajar Peserta didik Pada Siklus I, II, dan III KKM RATA-RATA NILAI KETUNTASAN (%) SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III Gambar 04 Grafik Perbandingan Hasil Belajar Peserta didik Pada Siklus I, II, III E. Kondisi Pembelajaran di Kelas Tabel 10 Kondisi Pembelajaran di Kelas No. Indikator Siklus I (%) Siklus II (%) Siklus III (%) 1. Partisipasi aktif peserta didik 62,5 93, Respon positip dari peserta didik kepada guru 46,87 93, Semangat belajar 37,5 56,25 93,75 4. Komunikasi peserta didik dengan peserta didik 5. Komunikasi peserta didik dengan Guru 31, ,5 15,75 37,5 59,37 Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ 79

22 Penelitian Tindakan Kelas Kondisi Pembelajaran Pada Siklus I, II dan III SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III indikator 1 indikator 2 indikator 3 indikator 4 indikator 5 Gambar 05 Grafik Perbandingan Kondisi Pembelajaran Siklus I, II, dan III F. Hasil Learning Logs Peserta didik Tabel 11 Hasil Learning Logs Peserta didik No. Indikator Respon Peserta didik Siklus I (%) Siklus II (%) Siklus III (%) 1. Pendapat peserta didik tentang materi pelajaran PAI Sangat sulit Sulit 37,50 40,67 21,87 25,00 9,37 Mudah 21,87 53,12 90,62 Sangat mudah 2. Pendapat peserta didik jika tidak mengikuti pembelajaran PAI Sangat Rugi Rugi 93,75 96, Tidak rugi 6,25 3,12 Sangat Tidak Rugi 3. Sikap ketika mengikuti proses pembelajaran PAI Sangat Serius Serius 93,75 6,25 87,5 15,62 84,37 Tidak Serius 6,25 6,25 80 Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012

23 Sangat Tidak Serius 4. Kebiasaan menyerahkan tugas/pr materi pelajaran PAI Selalu Tepat waktu Kadang Tepat Waktu 40,62 28,12 53,12 34,37 68,75 28,12 Tidak Tepat Waktu 28,12 9,37 3,12 Tidak Menyerahkan 3,12 3,12 5. Kebiasaan peserta didik mengulang pelajaran PAI di rumah Selalu Mengulang Kadang Mengulang Mengulang jika ada PR Tidak Mengulang 6,25 25,00 37,50 31,25 15,62 31,25 46,87 6,25 34,37 46,87 15,62 6. Adanya kegiatan pembelajaran dengan model think paire share Sangat Menarik Menarik 3,12 62,50 21,87 65,62 31,25 68,75 Kurang Menarik 31,25 71,87 Tidak Menarik 31,25 6,25 7. Adanya kegiatan pembelajaran dengan multimedia interaktif Sangat Senang Senang 3,12 46,87 8,25 68,75 46,87 53,12 Kurang Senang 46,87 6,25 Tidak Senang 3,12 8. Adanya kegiatan pairing (berpasangan) dan sharing (berbagi) Sangat Senang Senang Kurang Senang 25,00 62,50 12,50 31,25 65,62 3, Tidak Senang 9. Penguasaan materi PAI setelah memakai model Think Pair Share dengan multimedia interaktif Sangat Paham Paham Kurang paham 40,62 46,87 6,25 68,75 25,00 18,75 81,25 Tidak Paham 12, Perbandingan proses Pembelajaran Think Pair Share dengan proses pembelajaran sebelumnya Sangat Menarik Menarik Kurang Menarik 6,25 68,75 21,87 46,87 53,12 62,50 37,50 Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ 81

24 Penelitian Tindakan Kelas Tidak Menarik 3,12 KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Penggunakan model pembelajaran Think Pair Share dengan bantuan multimedia interaktif dalam proses pembelajaran materi al Qur an: Menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik 2. Penggunaan model pembelajaran Think Pair Share dengan bantuan multimedia interaktif dalam proses pembelajaran materi al Qur an: Menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. B. Saran 1. Untuk peningkatan motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran, salah satu solusinya adalah menggunakan model pembelajaran Think Pair Share 2. Model pembelajaran Think Pair Share dapat dilaksanakan di sekolah mana saja dan semua propinsi dengan beberapa modifikasi. 3. Dapat digunakan sebagai model pembelajaran untuk semua mata pelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Daradjat, Zakiah, dkk Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas RI Undang Undang Rep. Indonesia no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (UUSPN), Jakarta: Depdiknas RI. Direktorat Pendidikan Agama Islam Departemen Agama RI: Kurikulum & Pengembangan Silabus Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama (SMP), Jakarta: Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam Departemen Agama RI. Djamarah, Syaiful Bahri Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Estiti, M Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model TPS pada Mata Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan Prestasi dan Belajar Peserta didik Kelas XII IPA SMAN I Gondangwetan Pasuruan. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: UMHadi, 82 Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012

25 Sutrisno Metodologi Research Yogyakarta: Yayasan penerbit Fakultas Psikologi UGM. Hussein, Syed Sajjad dan Syed Ali Ashraf Krisis Pendidikan Islam, terj. Rahmani Astuti, Bandung : Risalah. Ibrahim Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Irawan Prasetya dkk., Teori Belajar,Motivasi,dan Keterampilan Mengajar, Jakarta: Pusat Antar Universitas Depdikbud RI. Ismail SM: Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, Semarang: Rasail Media Group. Moleong, Lexy. J. Rosdakarya Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta: Tri Genda Karya. Multahim,dkk Agama Islam Penuntun Akhlak, Jakarta: Yudhistira. Nasution, S Didaktik Azaz-azaz Mengajar, Cetakan Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara. Nurhadi, dkk Pembelajaran Contextual (Contectal Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: UM. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, No: 22 tahun 2006 Rusn, A. Ibnu Pemikiran Al Ghazali tentang Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sadiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafinda Persada, Jakarta, 1997 Sugiyono: Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai, Media Pembelajaran, Bandung: sinar Baru Algesindo. Tim Depag RI Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Proyek Pembinaan Sarana dan Prasarana PT/IAIN. Wartono,dkk., Sains,Materi Pelatihan Terintegrasi,Jakarta: Bagian Proyek Pengembangan sistem dan Pengendalian Program. Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al Qur an Al Quran dan Terjemahnya, Jakarta: Indah Press, Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ 83

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNNES

FAKULTAS EKONOMI UNNES FAKULTAS EKONOMI UNNES MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP KONSEP DASAR PENGANTAR ILMU EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE Nina Oktarina 1 Abstrak: Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

Dedi Kurniawan ABSTRAK

Dedi Kurniawan ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VII D SMP N 2 GAMPING SLEMAN Dedi Kurniawan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI 244 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 244-249 HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI Wisnu Sunarto, Woro Sumarni, Eli

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN Andy Sapta Program Pendidikan Matematika, Universitas Asahan e-mail : khayla2000@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VII A SMP PGRI BAGELEN Nurma Gupita Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah.

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah. MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU BAHASA INGGRIS DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DI SMP N 2 TEBING TINGGI SINUR HUTAGAOL Guru SMP Negeri 2 Tebing Tinggi Email: sinurhutagaol@gmail.com

Lebih terperinci

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KORMIANA MS Guru SMP Negeri 3 Tapung kormiiana342@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS

Lebih terperinci

Endang Susilowati SMP N 3 Semarang. Abstrak

Endang Susilowati SMP N 3 Semarang. Abstrak PENERAPAN METODE JIGSAW DENGAN APLIKASI PADA MATERI PENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN KELAS VIIB SMPN 3 SEMARANG Endang Susilowati SMP N 3 Semarang

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) Pada Siswa Kelas IV di SDK Jononunu Rismawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS Parulian simanjuntak 1,2, Utami Widiati 2, Ach.Amirudin 2 1 SMP N 5 Sentajo Raya, Kuantan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF Endang Sri Mureiningsih 1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF Endang Sri Mureiningsih 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF Endang Sri Mureiningsih 1 endangsrimureiningsih@yahoo.co.id Abstrak Pengajaran IPS bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan,

Lebih terperinci

CONTOH : LAPORAN PTK BAB I. PENDAHULUAN. A. Judul

CONTOH : LAPORAN PTK BAB I. PENDAHULUAN. A. Judul CONTOH : LAPORAN PTK A. Judul PENERAPAN STRATEGI TRI TUNGGAL DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN NUN MATI ATAU TANWIN DAN MIM MATI PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 1 MUSUK TAHUN PELAJARAN 211-212 B. Peneliti

Lebih terperinci

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : 2337-8085 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII TEKNIK

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta). PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH PADA MATERI TUMBUHAN BIJI (SPERMATOPHYTA) DI KELAS VII SMP N KEMBANG TANJONG KABUPATEN PIDIE Maulizar STKIP Bina Bangsa Meulaboh,

Lebih terperinci

CONTOH : PROPOSAL PTK

CONTOH : PROPOSAL PTK Penelitian Tindakan Kelas CONTOH : PROPOSAL PTK A. Judul METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN motivasi DAN PRESTASI belajar AL- QUR AN; MENERAPKAN HUKUM BACAAN NUN MATI/TANWIN DAN MIM MATI DI KELAS VII-A SMPN

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2) Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-217 123 Upaya Meningkatkan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas XII di

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan dapat membekali seseorang dengan pengetahuan yang memungkinkan baginya untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun dengan

Lebih terperinci

Lutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang

Lutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PP) DIPADU PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X IPA 5 SMAN 7 MALANG Lutfi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SQUARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SQUARE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SQUARE (TPS) DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA SISWA KELAS VIII SMP AL ALAWIYAH KALIKAJAR

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM Tri Sari Wijayanti Guru IPA SMAN 7 Mataram E-mail:- ABSTRAK:

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) Tadjuddin * Abstrak: Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Roslince Hutagaol Guru SMP Negeri 5 Tebing Tinggi

PENDAHULUAN. Roslince Hutagaol Guru SMP Negeri 5 Tebing Tinggi PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX MERESPON MAKNA DALAM PERCAKAPAN TRANSAKSIONAL TENTANG UNGKAPAN KEPASTIAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI Roslince

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbatas pada informasi dari surat kabar dan majalah, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. terbatas pada informasi dari surat kabar dan majalah, tetapi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun belakangan ini perkembangan teknologi informasi sangat cepat, sehingga perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia semakin pesat. Hal ini ditunjukkan karena adanya peningkatan kualitas pendidikan yang semakin meningkat

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitria@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika ISSN : 2086-2407 Vol. 3 No. 1 April 2012 IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

Endang Srininsih Guru SMPN 4 Mataram. menyanyi sesuka mereka tanpa memperdulikan adanya aturanaturaan

Endang Srininsih Guru SMPN 4 Mataram. menyanyi sesuka mereka tanpa memperdulikan adanya aturanaturaan e-issn: 2442-7667 p-issn: 1412-6087 Penerapan Teknik Vokal yang Baik dan Benar dengan Menggunakan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Kemampuan Bernyanyi Mata Pelajaran Seni Budaya pada Siswa Kelas VII

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI Suci Rohayati & Dhiah Fitrayati Universitas Negeri Surabaya senouchi3@gmail.com Abstrak Melalui kegiatan

Lebih terperinci

MATI/TANWIN DAN MIM MATI PESERTA DIDIK KELAS VII

MATI/TANWIN DAN MIM MATI PESERTA DIDIK KELAS VII Penelitian Tindakan Kelas KOLABORASI CARD SORT DAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HUKUM BACAAN NUN MATI/TANWIN DAN MIM MATI PESERTA DIDIK KELAS VII SMPN 1 PURWOREJO Tatik Pudjiani, S.Ag., M.S.I.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok 29 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok pikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII E SMP 1 Negeri Lasem tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa sebanyak 33 anak, terdiri

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI JETIS 1 YOGYAKARTA Khamid Guru Kelas VIA SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta Abstrak Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar (2008:41) Penelitian

Lebih terperinci

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN BAGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 KARANGAWEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Rasiman 1, Wahyu Widayanto

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT Mirna Herawati Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG Fathimatuzzahro Universitas Negeri Malang E-mail: fathimatuzzahro90@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan 6 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Berpikir Kritis Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan tertentu dapat dikatakan berpikir dimana dapat dikatakan berpikir

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. baik secara fisik maupun secara mental aktif.

BAB II KAJIAN TEORI. emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. baik secara fisik maupun secara mental aktif. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian belajar menurut beberapa ahli Menurut Djamarah dan Syaiful (1999 : 22) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA 1 UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA Bekti Pertiwi Universitas PGRI Yogyakarta Tiwieq.yup@gmail.com

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas atau class room action research adalah suatu pencermatan terhadap

Lebih terperinci

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (PTK

JURNAL SKRIPSI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (PTK JURNAL SKRIPSI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (PTK di Kelas VII SMP Muhammadiyah Cirebon) AMELIA ABSTRAK Telah dilakukan penelitian

Lebih terperinci

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

NICO SATYA YUNANDA A54F100019 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUGIHMANIK KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YUSTATI Guru SMP Negeri 3 Dumai yustatiy@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini membahas hasil

Lebih terperinci

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Safitri 1), Eti Sunarsih 2) 1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

Erlisa Pertiwi, Syahril Bardin, Masitah Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman

Erlisa Pertiwi, Syahril Bardin, Masitah Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Learning Cycle Dan Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar IPA Biologi Kelas VII SMP Negeri 13 Samarinda Tahun Pembelajaran 2015/2016 Erlisa Pertiwi, Syahril

Lebih terperinci

Rata-rata UN SMP/Sederajat

Rata-rata UN SMP/Sederajat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII G SEMESTER 2 SMP NEGERI 2 TOROH GROBOGAN 1 Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2 Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Metode yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM DAMPAK PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SENI MUSIK DENGAN TEKNIK BERMAIN ALAT MUSIK RECORDER DI KELAS VII 1 SMP NEGERI MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN THINK PAIR AND SHARE ( TPS )

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN THINK PAIR AND SHARE ( TPS ) UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN THINK PAIR AND SHARE ( TPS ) Oleh: Widiyanti, Joko Purwanto, dan Ahmad ABSTRACT This action research is aimed at improving

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI POKOK NORMA DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DI KELAS VII-B SMP NEGERI 3 SATU

Lebih terperinci

Akhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin

Akhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ISSN 2527-4104 Vol.2 No.2, 1 Oktober 2017 193 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA KONSEP MEMECAHKAN PERMASALAHAN DAMPAK TEKNOLOGI LEWAT DISKUSI MELALUI

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja 54 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR Oleh: Venny Eka Putri vennyekaputri882@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun

Lebih terperinci

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MATARAM KASIHAN Anna Revi Nurutami Universitas PGRI

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA KELAS VIID SMP N I SEYEGAN Jundari Universitas PGRI Yogyakarta ndarijun@yahoo.com

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

Alifa Hamiim Farida, Rini Nurhakiki Universitas Negeri Malang

Alifa Hamiim Farida, Rini Nurhakiki Universitas Negeri Malang PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN TIC TAC TOE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 1 SUTOJAYAN BLITAR Alifa Hamiim Farida,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan

TINJAUAN PUSTAKA. kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan potensi tersebut

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 3, Juli 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL SD Negeri 02 Doro, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian tindakan kelas (PTK) pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 3 Tempel dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) mengemukakan PTK

Lebih terperinci

Vol. 1 No. 2 ISSN

Vol. 1 No. 2 ISSN MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS ( THINK PAIR SHARE ) DI KELAS IX 1 SMP NEGERI 4 MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Lebih terperinci

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS) PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS) Oleh: Aneng Sih Samitri, Mujiyem Sapti, Nila Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PRA SIKLUS Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan materi ajar menggapi cerita

Lebih terperinci

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN:

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DI KELAS XI MIA 7 SMAN 1 MUARO JAMBI Dwinda Nur Khodijah 1), Menza Hendri 2), Darmaji

Lebih terperinci

Oleh Saryana PENDAHULUAN

Oleh Saryana PENDAHULUAN PENDAHULUAN INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Laporan Hasil Penelitian Tindakan kelas) Oleh Saryana

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA PELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh: GITA

Lebih terperinci

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN TEKNIK THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG. PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG Nanik Sudaryati 9 Abstrak: Pada tahun pelajaran sebelumnya, sebagian besar peserta

Lebih terperinci

Tiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

Tiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI EKONOMI SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN Tiamsa Napitupulu Guru Mata

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Lalfakhiroh, Atmadji, Implementasi Metode Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI MEDIA CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Penerapan Pembelajaran Kooperatif PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu Darlin SD Inpres Duyu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Hasil belajar PKn

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KELAS V SDN PATI WETAN 01 PATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KELAS V SDN PATI WETAN 01 PATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENERAPAN METODE THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KELAS V SDN PATI WETAN 01 PATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: FRIDA IKA YUHASTUTI A54E111072 PROGAM STUDI

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 Djulaikah Guru SDN Ngampal 1 Sumberrejo Bojonegoro Email :djulaikah.ngampal1@gmail.com

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) merupakan salah satu model

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) merupakan salah satu model 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini berbasis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci