JURNAL SKRIPSI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (PTK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL SKRIPSI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (PTK"

Transkripsi

1 JURNAL SKRIPSI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (PTK di Kelas VII SMP Muhammadiyah Cirebon) AMELIA ABSTRAK Telah dilakukan penelitian skripsi dengan judul : Pembelajaran Kemampuan Penalaran matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (PTK pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Cirebon). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa pada pokok bahasan pecahan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian dikelas VII b SMP Muhammadiyah Cirebon yang berjumlah 8 siswa. Pengumpulan data dilakuakan dengan pemberian pretes dan postes, serta angket. Sedangkan instrument penelitian berupa soal tes tulis dan lembar angket. Sebelum digunakan untuk penelitian instrument penelitian terlebih dahulu diujicobakan kesalah satu kelas yang bukan subyek penelitian tetapi sudah mendapatkan materi yang akan diujicobakan dan dipilih kelas VIII. Berdasarkan hasil analisis data penelitian pada kelas yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share diperoleh tingkat penguasaan materi pelajaran yang diperoleh dari tiap siklus mengalami peningkatan yaitu pada siklus 1 rata-rata daya serap siswa sebesar 61. Pada siklus rata-rata daya serap siswa sebesar 74,68 dan siklus 3 rata-rata daya serap siswa 85,3. Dari hasil analisis pretes dan postes, rata-rata hasil pretes siswa yaitu 17,93 % dan rata-rata hasil postes siswa yaitu 81,1 %. Peningkatan rata-rata pretes dan postes cukup baik yaitu 63,8 %. Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa. Respon siswanya bagus, yakni dengan nilai 7,71 %. Nilai tersebut berada pada interval kriterium baik. Dan ketuntasan belajar siswanya memperoleh hasil 75 % dengan ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran matematika pada sekolah yang diteliti adalah 75 dar skala 100. Oleh karena itu, model pembelajaran Think Pair Share diharapkan dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran matematika. Kunci : Model Pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share, Kemampuan penalaran matematis.

2 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan saat ini memusatkan mutu pendidikan pada peningkatan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang di dalamnya terdapat guru dan siswa yang memiliki perbedaan kemampuan, keterampilan, filsafat hidup, dan lain sebagainya. Adanya perbedaan tersebut menjadikan pembelajaran sebagai proses pendidikan memerlukan strategi, pendekatan, metode, dan teknik yang bermacammacam sehingga siswa dapat menguasai materi dengan baik dan mendalam. Penguasaan siswa terhadap suatu materi dapat dilihat dari kecakapan yang dimiliki siswa yang salah satunya adalah siswa menggunakan daya nalarnya untuk memecahkan suatu masalah yang ada. Salah satu aspek yang selalu ada dalam tujuan pembelajaran Matematika disetiap kurikulum dan sebaiknya dibentuk secara bertahap adalah kemampuan penalaran. Penalaran adalah salah satu kemampuan matematika yang berperan penting dalam keberhasilan siswa. Pada kenyataannya kemampuan penalaran matematika siswa masihlah sangat rendah, padahal pelajaran Matematika mendapat bagian yang cukup besar dibanding jam pelajaran lain. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi mulai dari faktor internal siswa yang tidak mau berusaha dengan keras untuk memahami matematika, atau faktor eksternal siswa, seperti guru yang dianggap killer dan menerapkan metode atau strategi pembelajaran yang kurang tepat sehingga menimbulkan rasa jenuh, bahkan teman belajar di kelas yang tidak menyenangkan bisa mempengaruhi juga. Salah satu alternatif dari model pembelajaran yang bisa dikembangkan adalah model pembelajaran cooperative learning tipe Think Pair Share karena dalam pelaksanaannya memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif dan memudahkan peserta didik dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Strategi Think Pair Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.

3 Strategi ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu. Pembelajaran kooperatif tipe thinkpair-share ini dikembangkan pertama kali oleh Frank Lyman dan rekannya di University of Maryland pada tahun Menurut Frank model ini adalah cara efektif untuk mengubah pola wacana dalam kelas. B. Identifikasi Masalah 1. Masih rendahnya kemampuan penalaran siswa pada bidang studi matematika. Faktor yang menyebabkan hal ini terjadi mulai dari faktor internal siswa yang tidak mau berusaha dengan keras untuk memahami matematika, atau faktor eksternal siswa, seperti guru yang dianggap killer dan menerapkan metode atau strategi pembelajaran yang kurang tepat sehingga menimbulkan rasa jenuh, bahkan teman belajar di kelas yang tidak menyenangkan bisa mempengaruhi juga.. Banyak guru matematika yang cenderung menggunakan metode konvensional dalam menyampaikan pelajaran matematika sehingga membuat peserta didik tidak aktif dan hanya menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru sehingga peserta didik kurang terbiasa memecahkan masalah atau aplikasi yang banyak disekeliling mereka. 3. Penggunaan metode dan model pembelajaran dalam pembelajaran matematika mempengaruhi prestasi belajar siswa. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalahnya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Apakah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa?. Bagaimana aktivitas guru dan siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung? 3. Apakah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis dapat mencapai ketuntasan belajar siswa? 4. Bagaimana respon siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share?

4 D. Batasan Masalah a. Wilayah Kajian Dalam penelitian ini yang menjadi wilayah penelitian adalah SMP Muhammadiyah Cirebon yaitu siswa kelas VII. Karena siswa kelas VII merupakan masa dimana secara psikologis kondisi siswa SMP yang masih remaja sehingga mereka menyukai hal baru dan lebih terbuka dengan teman sebaya dalam memecahkan masalah, sehingga sekolah tersebut layak untuk dijadikan penelitian. b. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena data yang akan diolah berhubungan dengan nilai atau angka-angka yang dapat dihitung secara matematis dengan menggunakan perhitungan statistik. c. Jenis Masalah Masalah yang diangkat penulis untuk diteliti adalah apakah terdapat pengaruh pembelajaran matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Cirebon. E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah diatas adalah: 1. Untuk mengetahui bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa.. Untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. 3. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. 4. Untuk mengetahui respon siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi Siswa Pembelajaran ini dapat menbantu siswa dalam mengembangkan kemampuan penalaran, kemampuan berfikir dan mengutarakan pendapat, membantu siswa dalam proses pemahaman materi pelajaran, menambah pengalaman siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.. Bagi Guru Informasi yang disampaikan dapat menambah variasi strategi mengajar untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematika siswa serta

5 penguasaan tehadap materi yang diberikan. 3. Bagi Sekolah Dapat meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah dan dapat meningkatkan prestasi sekolah, karena hasil belajar siswa meningkat. 4. Bagi Peneliti Memperoleh pengalaman dan wawasan dalam menghadapi permasalahan - permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran matematika. 5. Bagi Pembaca Dapat berguna untuk mengetahui ilmu pengetahuan tentang kemampuan penalaran matematis dan model model pembelajaran matematis. G. Tinjauan Pustaka Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share. Strategi Think Pair Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi peserta didik. Strategi ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu. Pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share ini dikembangkan pertama kali oleh Frank Lyman dan rekannya di University of Maryland pada tahun Menurut Frank model ini adalah cara efektif untuk mengubah pola wacana dalam kelas. Langkah-langkah Think Pair Share sebagai berikut: Tahap I: Thinking (berpikir). Guru mengajukan pertanyaanatau soal yang berhubungan dengan pelajaran. Selanjutnya peserta didik diminta untuk memikirkan jawaban pertanyaan atau soal tersebut secara mandiri untuk beberapa saat. Tahap II: Pairing (berpasangan). Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban atau berbagi ide. Biasanya guru memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan. Tahap III: Sharing (berbagi) Pada tahap akhir ini, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan kelompoknya tentang apa yang telah mereka bicarakan. Kemampuan Penalaran Matematis Kemampuan berarti kesanggupan; kecakapan ; kekuatan (KBBI, 1990 : 553). Menurut kamus bahasa Indonesia, penalaran berasal dari kata nalar yang artinya pertimbangan tentang baik buruk dan sebagainya, bisa juga diartikan aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis.

6 Tim Balai Pustaka (009: 13) memberikan pengertian bahwa Penalaran berasal dari kata nalar yang berarti pertimbangan tentang baik dan buruk atau aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis, jangkauan pemikiran, proses mental dalam pengembangan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip. Menurut Suhena (009 : 19) yang dimaksud dengan penalaran logis adalah kemampuan memberikan alasan (argumentasi) logis yang diperlukan untuk menyelesaikan soal berdasarkan aturan inferensi. Dan penalaran analogi adalah penarikan kesimpulan berdasarkan keserupaan sifat atau kondisi data. Menurut Utari (010 : 5) penalaran digolongkan menjadi dua jenis yaitu penalaran induktif dan deduktif. Penalaran induktif diartikan sebagai penarikan kesimpulan yang bersifat umum atau khusus berdasarkan data yang teramati. Nilai kebenarannya dapat bersifat benar atau salah. Sedangkan penalaran deduktif adalah penarikan kesimpulan berdasarkan aturan yang disepakati. Nilai kebenarannya bersifat mutlak benar atau salah dan tidak keduanya bersama sama. Depdiknas (Shadiq, 009 :14) menjelaskan bahwa Indikator penalaran yang diperhatikan dalam penelitian ini adalah : (a) Kemampuan menyajikan pernyataan matematika secara lisan,tertulis, gambar dan diagram; (b) Kemampuan mengajukan dugaan; (c) Kemampuan melakukan manipulasi matematika; (d) Kemampuan menyusun bukti, memberikan alasan/bukti terhadap kebenaran solusi; (e) Kemampuan menarik kesimpulan dari pernyataan; (f) Memeriksa kesahihan suatu argumen; (g) Menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi. H. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Aqib (009: 1) ada tiga kata yang membentuk pengertian PTK, maka ada tiga pengertian pula yang dapat di terangkan. 1. Penelitian - kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

7 . Tindakan - sesuatu gerak kegiatan kemampuan penalaran matematis dan yang sengaja dilakukan dengan ketuntasan belajar siswa. tujuan tertentu, yang dalam Adapun pedoman dalam penelitian ini berbentuk rangkaian menganalisa soal tes uji coba adalah siklus kegiatan. sebagai berikut : 3. Kelas - sekelompok siswa yang a. Menentukan Validitas Soal dalam waktu yang sama menerima Untuk menghitung validitas tiap pelajaran yang sama dari seorang butir soal yang berbentuk uraian guru. menggunakan rumus korelasi Menurut Arikunto (006:51) produk moment memakai angka desain penelitian adalah rencana atau kasar. Rumusnya adalah sebagai rancangan yang dibuat oleh peneliti, berikut : sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka desain penelitian yang r xy N X N XY X X N Y Y Y digunakan untuk mencapai tujuan adalah one group pretes postes desain menurut Arikunto (010: 14). A) Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Cirebon, dengan populasi seluruh siswa kelas VII dan sampel siswa kela VII B karena dikelas tersebut nilai ulangan harian pada materi pecahan mash kurang. B) Instrumen Penelitian 1. Tes (Soal) Tes yang digunakan dalam Kemudian untuk menguji keberartian validitas (koefisien korelasi) soal essay digunakan statistik uji t yang dikemukakan oleh Sudjana (001: 380) yaitu: n t rxy Keterangan: t = 1 r xy daya beda. b. Menentukan Reliabilitas Soal Rumus yang digunakan untuk mencari koofesien reliabilitas bentuk uraian dikenal dengan rumus Alpha seperti berikut : penelitian ini adalah tes kemampuan penalaran matematis berupa tes tipe uraian/essay. Tujuan pembuatan tes ini adalah untuk mengetahui peningkatan c. Menentukan Indeks Kesukaran Soal Rumus untuk menentukan indeks kesukaran menurut Kurikulum 1994

8 (Praja,00:41) adalah sebagai berikut : IK SA SB N Maks d. Menentukan Daya Pembeda Soal Rumus untuk menentukan daya pembeda menurut Kurikulum 1994 (Praja,00:41) adalah sebagai berikut: DP 1 SA N SB Maks D) Teknik Analisis Data 1. Analisis kemampuan penalaran matematis a. Uji Gain. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa a. Lembar observasi aktivitas guru b. Lembar observasi aktivitas siswa 3. Analisis Ketuntasan Belajar. Observasi Lembar pengamatan dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan aktivitas siswa dalam PBM. Lembar aktivitas siswa digunakan untuk mengamati kegiatan siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Data yang diperoleh dijadikan bahan evaluasi. 3. Angket (Trianto, 011: 63) 4. Respon Siswa Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share, dengan menggunakan Angket siswa. Pengolahan Data Angket menggunakan rumus sebagai berikut : Angket ini digunakan untuk mengetahui respon siswa mengenai pembelajaran matematika dengan menggunakan model Think Pair Share. C) Teknik Pengumpulan Data No Jenis Data Instrumen Kemampuan Penalaran dan Ketuntasan Aktivitas Guru dan Siswa Respon Soal (tes) Observasi Angket (Sudijono,009: 43) I. Pembahasan A. Analisis hasil Penelitian 1. Tiap Tindakan Siklus Mulai dari siklus pertama sampai siklus ketiga, dengan rata-rata siklus pertama sebesar 61% kemudian siklus kedua mengalami peningkatan sebesar 74,68 % dan siklus ketiga mengalami peningkatan juga sebesar 85,3 %.

9 . Uji Gain Berdasarkan perhitungan uji gain pretes ke postes diperoleh hasil 0,77 yang berarti pada pembelajaran dengan menggunakan model TPS terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa dengan interpretasi tinggi. Sedangkan Siklus 1 ke siklus diperoleh 0,38 dengan interpretasi sedang dan siklus ke siklus 3 diperoleh hasil 0,35 dengan interpretasi sedang. 3. Aktivitas Guru Aktivitas guru pada tindakan 1 sudah cukup baik, dengan perolehan nilai 65 %. Walaupun masih ada kekurangan yang terjadi dalam pembelajaran namun harus diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya. Dan pada aktivitas guru pada tindakan sudah cukup baik dibandingkan dengan tindakan pembelajaran 1, walaupun masih ada kekurangan yang terjadi dalam pembelajaran. Aktivitas guru pada pembelajaran memperoleh nilai 70 %. Dan aktivitas guru pada tindakan 3 sudah baik dibandingkan dengan tindakan pembelajaran 1 dan, kekurangan yang terjadi pada pembelajaran sudah diperbaiki, dengan perolehan nilai 83,75 %. 4. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa pada tindakan 1 dan memperoleh nilai 60% dan 67,5% dengan kriteria baik. Sedangkan aktivitas siswa pada tindakan 3 memperoleh nilai 87,5% dengan kriteria sangat baik. 5. Respon Siswa Rata-rata keseluruhan nilai angket siswa 7,71%. Sikapnya positif dengan kriteria respon siswa baik terhadap pembelajaran matematika melalui model pembelajaran TPS. 6. Ketuntasan Dari hasil postes di atas diperoleh 1 siswa yang Tuntas. 1 T 100% 75% 8 Artinya, dari 8 siswa hanya 75 % siswa yang Tuntas. J. Kesimpulan 1. Pada siklus 1 ke siklus dan siklus ke siklus 3 terdapat peningkatan dari kategori rendah yang sebelumnya 1 siswa menjadi 9 siswa, sedangkan kategori sedang yang sebelumnya 10 siswa menjadi 8 siswa. dan untuk kategori tinggi walaupun terdapat 5 siswa tetapi pada siklus 1 ke siklus terdapat 1 siswa yang memperoleh nilai maksimum, siklus ke siklus 3 terdapat 6 siswa yang memperoleh

10 nilai maksimum. Sedangkan untuk perhitungan uji gain dari pretes ke postes diperoleh rata - rata 0,77 yang berarti pada pembelajaran dengan menggunakan model TPS terdapat peningkatan pada penalaran matematis siswa dengan interpretasi yang belum tuntas atau 5 % dan terdapat 1 siswa yang tuntas atau 75 % dari keseluruhan siswa yang berjumlah 8 siswa. 4. Respon siswa terhadap pembelajaran melalui model TPS sebesar 7,71 % yaitu baik. tinggi.. Aktivitas guru dan siswa dalam berdiskusi dilakukan melalui lembar observasi. Hasilnya aktivitas guru pada tindakan 1 sudah baik, dengan perolehan nilai 65%. Pada tindakan memperoleh nilai 70%. Dan aktivitas guru pada tindakan 3 sudah sangat baik, dengan perolehan nilai 83,75%. Sedangkan aktivitas siswa pada tindakan 1 memperoleh nilai 60% (baik), pada tindakan memperoleh nilai 67,5% (baik). Dan pada tindakan 3 sudah sanga tbaik dengan memperoleh nilai 87,5 %. 3. Pada perhitungan KKM yang telah ditetapkan di sekolah yakni 7,5 dapat dilihat bahwa terdapat 7 siswa

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS VIID SMP N 1 SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS VIID SMP N 1 SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS VIID SMP N 1 SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pada bagian ini peneliti akan membahas beberapa kajian-kajian teori diantaranya ialah tentang hakikat matematika serta pembelajaran matematika dan tujuan pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri 28 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdistribusi ke dalam delapan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA 1 UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA Bekti Pertiwi Universitas PGRI Yogyakarta Tiwieq.yup@gmail.com

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Kooperatif 1. Teori Belajar Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah yang lebih baik. Menurut Sardiman (1986: 22), secara

Lebih terperinci

II. KERANGKA TEORITIS. kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang

II. KERANGKA TEORITIS. kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang II. KERANGKA TEORITIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek apa

BAB III METODE PENELITIAN. subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek apa 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi Kuasi Eksperimen. Pada kuasi eksperimen, subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130). Pelaksanaan penelitian pendidikan umumnya dilakukan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Kemampuan Penalaran Matematis, Model Penemuan Terbimbing

Kata Kunci: Kemampuan Penalaran Matematis, Model Penemuan Terbimbing 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI SMP NEGERI 1 TAPA KELAS VIII Estikawati Putri, Sarson W. Dj. Pomalato, Karim NakiI Jurusan

Lebih terperinci

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan)

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan) Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN METODE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS 7 D SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jawabkan apabila proses penelitiannya menggunakan metode yang tepat dan

BAB III METODE PENELITIAN. jawabkan apabila proses penelitiannya menggunakan metode yang tepat dan 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian dapat dikatakan berhasil dan dapat dipertanggung jawabkan apabila proses penelitiannya menggunakan metode yang tepat dan dengan sistematika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar Lampung yang berada di kelas reguler yaitu yang bukan merupakan kelas unggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Masalah yang muncul pada kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Masalah yang muncul pada kehidupan setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Masalah yang muncul pada kehidupan setiap manusia beragam dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yaitu penelitian yang tidak mengalami pengacakan murni melainkan peneliti menerima

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan. untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

TINJAUAN PUSTAKA. yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan. untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Efektivitas Pembelajaran Dalam kamus bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, dapat membawa hasil, atau berhasil guna.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan model reciprocal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012, hlm. 6) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar matematika, maka guru perlu tahu bagaimana sebenarnya jalan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar matematika, maka guru perlu tahu bagaimana sebenarnya jalan atau BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran matematika dapat dipandang sebagai usaha guru, dosen, dalam membantu siswa, mahasiswa, dan peserta didik untuk memahami atau terampil matematika. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada saat pelaksanaan penelitian, dipilih dua kelas sebagai sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut diupayakan memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (experimental research). Menurut Ruseffendi (2005) menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi Kuasi-Eksperimen, sehingga subjek tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi Kuasi-Eksperimen, sehingga subjek tidak BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi Kuasi-Eksperimen, sehingga subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi keadaan subjek diterima sebagaimana adanya. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pemahaman konsep matematika merupakan salah satu tujuan yang mendasar dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang disampaikan oleh guru.

Lebih terperinci

Pada Self Confidence Siswa SMP Sumpena Rohaendi

Pada Self Confidence Siswa SMP Sumpena Rohaendi MENDIDIK: Jurnal Penerapan Kajian Pendidikan Model dan Pembelajaran Pengajaran Tipe Think Pair Share Untuk Volume 1, No. Meningkatkan 1, April 2015: Page Kemampuan 37-44 Pemahaman Matematis dan Dampaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk jenis quasi eksperimen atau eksperimen semu dengan kualitatif-deskriptif untuk mengetahui proses berpikir siswa. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen kelompok kontrol pretes-postes. Berdasarkan Ruseffendi (1994, hlm. 36) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 7 BAB III METODE PENELITIAN A. POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah keseluruhan subyek dalam suatu penelitian. Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 3 Garut. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen (experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen (experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen (experimental research), yaitu penelitian yang melihat hubungan sebab akibat dimana perlakuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berangkat dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,

BAB III METODE PENELITIAN. Berangkat dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berangkat dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan peningkatan kemampuan pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN:

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DI KELAS XI MIA 7 SMAN 1 MUARO JAMBI Dwinda Nur Khodijah 1), Menza Hendri 2), Darmaji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membandingkan peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa SMA yang memperoleh pembelajaran matematika Knisley

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dari uraian metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, subjek yang akan diteliti merupakan siswa-siswa yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak dimungkinkan untuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Komunikasi dapat

TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Komunikasi dapat II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Komunikasi Matematis Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Komunikasi dapat terjadi dalam berbagai konteks kehidupan termasuk dunia pendidikan. Wahyudin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Ruseffendi (2010, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena subjek pada penelitian ini tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang digunakan hampir

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang digunakan hampir II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Matematika Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang digunakan hampir pada semua bidang ilmu pengetahuan. Menurut Suherman (2003:15), matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode eksperimen, yaitu metode yang menuntut peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu

Lebih terperinci

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah keadaan siswa kelas III MI Tholabiyah Gaji pada semester satu diperoleh data yaitu dari 28 siswa dikategorikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.... Halaman

DAFTAR ISI.... Halaman DAFTAR ISI... Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR DIAGRAM... xiv BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VII A SMP N 2 BERBAH TAHUN

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model bahan ajar matematika berkarakter yang dikembangkan berdasarkan learning obstacle siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimen. Menurut Ruseffendi (2010, hlm. 35), Penelitian eksperimen adalah penelitian yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Menurut Ruseffendi (Mahuda, 2012) Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab akibat. Maka dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran metamatika telah diperkenalkan sejak siswa menginjak kelas I. dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran metamatika telah diperkenalkan sejak siswa menginjak kelas I. dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu pelajaran yang penting di sekolah dasar. Mata pelajaran metamatika telah diperkenalkan sejak siswa menginjak kelas I Sekolah Dasar

Lebih terperinci

Dedi Kurniawan ABSTRAK

Dedi Kurniawan ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VII D SMP N 2 GAMPING SLEMAN Dedi Kurniawan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII tahun ajaran 2014/2015 yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran CIRC terhadap peningkatan kemampuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 01/014, terdiri dari 6 siswa yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Belajar Manusia dalam hidupnya tidak pernah lepas dari proses belajar, karena dengan belajar pengetahuan seseorang akan terus bertambah. Menurut Syah (2002:89),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi matematika masih menjadi sebuah permasalahan bagi banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi matematika masih menjadi sebuah permasalahan bagi banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi matematika masih menjadi sebuah permasalahan bagi banyak siswa, dikarenakan masih banyak siswa yang mengeluh bahwa matematika adalah pelajaran yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan

TINJAUAN PUSTAKA. kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan potensi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang dikembangkan, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaaan metode eksperimen ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu objek, yang di

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu objek, yang di BAB III METODE PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran adaptif siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan Problem Centered Learning.

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2) Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-217 123 Upaya Meningkatkan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas XII di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat bermanfaat, karena penguasaan matematika sangat berguna dalam membantu penguasaan ilmu-ilmu yang lain, baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur

BAB III METODE PENELITIAN. Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur secara sengaja sehingga terdapat suatu kondisi yang dimanipulasi. Menurut Ruseffendi (2005

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Arifin (2011: 68), metode eksperimen merupakan cara praktis untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain kelompok kontrol non-ekivalen. Dalam penelitian ini kelas eksperimen maupun kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi menggunakan teknik statistik inferensial dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran matematika. Dengan pemahaman, siswa dapat lebih mengerti akan

TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran matematika. Dengan pemahaman, siswa dapat lebih mengerti akan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pemahaman Konsep Matematis Pemahaman konsep matematis merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran matematika. Dengan pemahaman, siswa dapat lebih mengerti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan Pendekatan dalam pembelajaran matematika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua unsur yang dimanipulasikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODOELOGI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

BAB III METODOELOGI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 BAB III METODOELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 yakni mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltian Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O

Kelas Eksperimen : O X O 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti Bandar Sribhawono tahun pelajaran 2014/ 2015 terdiri dari empat kelas, kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 4 Bukit Kemuning Lampung Utara tahun pelajaran 2012/2013 yaitu sebanyak

Lebih terperinci

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KORMIANA MS Guru SMP Negeri 3 Tapung kormiiana342@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS

Lebih terperinci

0 X

0 X BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Menurut Russefendi (2010: 35), seperti halnya metode eksperimen, metode kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah suatu quasi eksperimen, dengan desain kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah suatu quasi eksperimen, dengan desain kelompok 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini adalah suatu quasi eksperimen, dengan desain kelompok kontrol pretes-postes. Diagram desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian quasi eksperimen, dengan desain kelompok kontrol non-ekuivalen. Diagram desain penelitian adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPRERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPRERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPRERATIF TIPE THINK PAIR SHARE Arini Sofiana Fadhillah 1) dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain Kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain Kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain Kelompok Kontrol Non-Ekuivalen yang merupakan bagian dari bentuk kuasi eksperimen. Subjek yang diambil

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang ada di SMP Negeri 31 Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Russeffendi (2005, hlm. 35) menyatakan bahwa Penelitian eksperimen atau percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cimahi yang beralamat di Jalan Mahar Martanegara Nomor 48, Leuwigajah Kota Cimahi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan dengan aspek tertentu yang diukur, maka metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. pemilihan metode ini dilandasi oleh keinginan peneliti untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. oleh guru. Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik apabila di

I. PENDAHULUAN. oleh guru. Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik apabila di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan pokok dalam proses pembelajaran saat ini yaitu kesulitan siswa dalam menerima, merespon, serta mengembangkan materi yang diberikan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen karena peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen karena peneliti melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen karena peneliti melakukan perlakuan kepada subjek penelitian untuk selanjutnya ingin diketahui pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN Andy Sapta Program Pendidikan Matematika, Universitas Asahan e-mail : khayla2000@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III MTOD PNLITIAN 3. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Menurut Ruseffendi (005) penelitian eksperimen pada umumnya dilakukan untuk membandingkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang 9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Pre Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- Postes Design

Lebih terperinci

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Menurut Arifin (2011: 74), Metode eksperimen kuasi disebut juga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan 38 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang mendapat model pembelajaran berbasis komputer jika dibandingkan

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P-52 EKSPERIMENTASI METODE DISCOVERY DAN METODE THINK-PAIR-SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALOGI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci