BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Java adalah industri pencucian mobil dengan nama brand Gambaru Point. Industri ini didirikan pada tanggal 20 Januari 2013, oleh bapak Indra Bagas Sukma yang juga selaku direktur utama Gambaru Point saat ini. Dengan slogan bertuliskan One Stop Service industri ini menyediakan jasa seperti pencucian mobil atau motor dan salon mobil atau motor dengan adanya fasilitas atau unit bisnis pendukung seperti pujasera, mini market, café & coffee shop. Pegawai yang dimiliki industri ini berjumlah 80 orang, yang menyebar ke bagian-bagian unit bisnis yang ada pada PT. Java. Dilihat dari jenis jasa utama yang ditawarkan oleh PT. Java, industri ini termasuk kedalam jenis jasa yang menawarkan perawatan otomotif yang melayani berbagai kebutuhan pelanggan yang berhubungan dengan perawatan kecantikan dan kebersihan kepada kendaraan baik motor maupun mobil. Dengan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang ada pada Gambaru Point, diyakini dapat meningkatkan nilai kepuasan yang lebih kepada pelanggan. Dalam menunjang aktivitas proses bisnis yang ada, PT. Java menerapkan sistem operasi yang didukung dengan teknologi komputer. Penerapan teknologi informasi ini mendukung sistem informasi manajemen, dan dapat memberi 60

2 61 kemudahan dan manfaat antara lain seperti layanan transaksi yang efisien dengan adanya penggunaan software aplikasi pada bagian kasir dan penggunaan debit & credit card dan adanya pencatatan history transaksi pelanggan sehingga dapat menunjang kegiatan promosi PT. Java kedepan. Dengan umur industri yang masih muda, kualitas jasa yang diberikan oleh Gambaru Point kepada konsumennya sudah bisa dikatakan bagus karena ada beberapa tabloid otomotif yang menyebutkan bahwa Gambaru Point telah menjadi tempat pencucian mobil yang paling mewah di kota Tangerang, hal itu dapat dilihat dari fasilitas yang lengkap yang diberikan oleh industri ini, yaitu seperti adanya café, pujasera, dan mini market yang dapat menjadi alternatif ruang tunggu bagi para konsumennya yang sedang mencuci mobil. Selain prestasi diatas adapula industri otomotif yang sudah bekerja sama dengan industri ini, yaitu industri show room mobil yang juga berlokasi tidak jauh dengan Gambaru Point yakni di Gading Serpong, Tangerang yang memberikan voucher berupa jasa saloon car Gambaru Point kepada konsumennya. Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk menjadikan Gambaru Point sebagai franchise, maka dari itu kebutuhan promosi dan nilai perusahaan di mata konsumen sangatlah penting, sehingga industri ini membutuhkan sarana promosi yang baik yaitu promosi yang efektif dan efisien. Informasi yang dapat ditampilkan dari Gambaru Point adalah sebagai berikut:

3 62 Alamat : Jalan Graha Raya No.66 & 66A Graha Raya Bintaro Serpong, Kota Tangerang. Jam kerja operasional : (Selasa libur) 3.2. Visi dan Misi Perusahaan Visi PT. Java Menjadi industri terdepan dalam penyedia jasa pelayanan perawatan kecantikan dan kebersihan kendaraan Misi PT. Java Meningkatkan nilai industri yang berorientasikan kepada kepuasan pelanggan dengan cara : Memberikan layanan yang ramah kepada pelanggan Mengutamakan kualitas kebersihan hasil pencucian mobil dan motor (kebersihan luar dan dalam kendaraan) Memberikan tempat tunggu yang nyaman Menjaga keamanan kendaraan pelanggan Mendirikan cabang atau menjual franchise untuk memperluas jangkauan pasar

4 63 Membangun inovasi terbaru, terutama dalam teknologi perlengkapan dan peralatan pencucian mobil 3.3. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi pada Gambaru Point yaitu : Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sumber : PT.Java Tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut : Direktur Utama Memimpin keseluruhan kegiatan dan perkembangan perusahaan Membuat perencanaan dan menetapkan strategi serta kebijakan yang harus diambil untuk mencapai tujuan perusahaan.

5 64 Melakukan sosialisasi strategi dan kebijakan yang diambil kepada pegawai perusahaan. Berwenang unruk mempekerjakan dan memberhentikan karyawan. Berwenang untuk mengetahui, menyetujui, menandayangani berkas berkas penting. Menjalin kerja sama dengan pihak lain. Manajer Operasional Mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan memberikan laporan secara berkala kepada direktur utama. Mengontrol dan mengawasi kinerja dari seluruh bagian unit bisnis. Menerima laporan keuangan dari bagian keuangan. Membantu direktur dalam melakukan sosialisasi dan juga menjalankan kebijakan kebijakan yang diberlakukan. Bertanggung jawab secara langsung terhadap direktur. Supervisor Mobil Mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan memberikan laporan secara berkala kepada manajer operasional. Mengontrol dan mengawasi kinerja dari seluruh pegawai di bagian jasa perawatan mobil.

6 65 Menerima laporan persediaan perlengkapan yang berhubungnan dengan jasa perawatan mobil. Membantu manajer operasional dalam melakukan sosialisasi kepada pegawai lainnya. Bertanggung jawab secara langsung terhadap manajer operasional. Supervisor Motor Mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan memberikan laporan secara berkala kepada manajer operasional. Mengontrol dan mengawasi kinerjadari seluruh pegawai dibagian jasa perwatan motor. Menerima laporan persediaan perlengkapan yang berhubungan dengan jasa perawatan motor. Membantu manajer opearasional dalam melakukan sosialisasi kepada pegawai lainnya. Bertanggung jawab secara langsung terhadap manajer operasional. Supervisor Pujasera, café dan mini market Mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan memberikan laporan secara berkala kepada manajer operasional. Mengontrol dan mengawasi kinerja dari seluruh pegawai di bagian pujasera, café dan mini market.

7 66 Menerima laporan persediaan dari bagian gudang dan melakukan pemesanan kembali. Membantu manajer operasional dalam melakukan sosialisasi. Bertanggung jawab secara langsung terhadap manajer operasional. Bagian Keuangan Melakukan pencatatan seluruh transaksi keuangan perusahaan yang terjadi dalam periode tertentu. Membuat laporan keuangan secara berkala dan menyerahkannya kepada manajer operasional Bertanggung jawab terhadap laporan keuangan yang dibuat. Bagian IT Betanggung jawab dalam hal yang berhubungan dengan data base pelanggan dan semua yang berhubungan dengan penerapan IT. Menangani permasalahan yang timbul akibat adanya human error dalam proses penerapan IT. Bagian Gudang Mencatat keluar masuk stok barang dari dan ke dalam gudang. Memberikan laporan stok barang ke supervisor secara berkala Mengawasi stok barang yang ada di dalam gudang.

8 Analisis Proses Bisnis Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Lukman, selaku manajer operasional PT.Java, proses bisnis yang berjalan saat ini telah menggunakan peralatan pendukung baik dalam pelayanan pencucian yang menggunakan hydraulic maupun kegiatan transaksinya yang telah menggunakan software aplikasi dan mendukung pembayaran menggunakan debit card ataupun credit card Jika pelanggan membawa kendaraan yang ingin dicuci baik motor ataupun mobil maka pelanggan akan langsung dilayani oleh bagian oto wash atau bagian pencucian yang akan memberikan tiket pencucian dan menanyakan nama pemilik kendaraan, setelah itu proses pencucian dilakukan dan pelanggan bisa menunggu di beberapa alternatif tempat tunggu yakni seperti ruang tunggu ber- AC, Pujasera, Mini Market dan Café. Setelah beberapa menit kemudian plat nomor kendaraan yang telah selesai dicuci akan disebutkan menggunakan pengeras suara. Dari situ pelanggan bisa tetap menikmati layanan lain yang disediakan Gambaru Point atau langsung membayar tagihan pencucian kendaraannya di bagian kasir, setiap unit bisnis di Gambaru Point memiliki bagian kasirnya masing-masing. Jika pelangan akan membayar tagihan pencucian kendaraan, pelanggan akan dimintai tiket pencucian oleh bagian kasir dan kasir akan menanyakan nama dan plat nomor kendaraan. Setelah informasi yang disampaikan pelanggan telah valid bagian kasir akan menyebutkan nominal

9 68 tagihan yang harus pelanggan bayar untuk menerima tiket pengambilan kendaraan dan keluar dari Gambaru Point. Jika Pelanggan ingin menggunakan jasa salon mobil atau motor maka pelanggan akan langsung dilayani oleh bagian oto detailing. Pelanggan akan ditanyakan mengenai status member atau non-member setelah itu pelanggan akan diberikan menu paket perawatan kecantikan kendaraan sesuai dengan status member dan non-membernya. Pelanggan juga dapat menggunakan jasa pelayanan seperti Pujasera, Mini Market dan Café tanpa mencuci atau menggunakan jasa salon mobil atau motor karena Gambaru Point juga memiliki area pakir tersendiri untuk pelanggan yang hanya menggunakan jasa unit bisnis sampingan tersebut. Jika ada volume stok barang yang sudah mencapai reorder point maka bagian gudang akan memberikan laporan kepada supervisor yang bersangkutan. Setelah itu supervisor akan melanjutkan informasi tersebut ke manajer opersional untuk dibuatkan invoice yang nantinya akan dicatat oleh bagian keuangan dan memproses pengisian stok barang yang sudah mencapai reorder point tadi. Manajer opersional secara berkala akan melaporkan aktivitas proses bisnis Gambaru Point kepada direktur utama. Selain itu bagian IT akan mengecek apabila ada permasalahan yang bersangkutan dengan penerapan teknologi khusunya komputer.

10 69 Gambar 3.2 Proses Bisnis Sumber : PT.Java 3.5. Kegiatan Pemasaran Berdasarkan hasil wawancara kepada pemilik dari Gambaru Point mengenai aktivitas pemasaran yang ada sekarang hanyalah menggunakan media konvensional seperti penggunaan flyer dan banner. Flyer dan banner yang ada juga hanyalah di area Gambaru Point dan sebagian disebarkan kepada mitra bisnis, jadi cakupan pemasaran masih sangat terbatas oleh ruang dan waktu.

11 Analisis Lima Kekuatan Porter Dalam menentukan kompetitor yang ada dalam suatu industri dibutuhkan analisis kompetitif dan analisis SWOT. Analisis lima kekuatan porter menjadi model yang paling cocok untuk menghasilkan analisis kompetitif dan memberikan input yang berguna untuk melakukan analisis SWOT. Terdapat 5 kekuatan porter yang digunakan untuk menganalisis persaingan binis, yaitu : 1. Persaingan di industry sejenis Melihat banyaknya usaha yang berhubungan dengan perawatan otomotif khususnya jasa pencucian mobil maka tingkat persaingan pun tinggi. Dari persamaan yang ada tersebut maka hal yang paling membedakan di antara usaha tersebut adalah adanya persaingan harga dan kulaitas pelayanan mereka. Adanya Diversifikasi produk dapat membantu menarik konsumen yang ada di industry tersebut, hal ini telah dilakukan pihak Gambaru Point dengan membuka unit bisnis sampingan yaitu pujasera, café dan mini market. Ada beberapa pesaing yang memiliki usaha sejenis dan memiliki lokasi yang berdekatan dengan lokasi PT. Java, seperti : PT. Pelita Jaya Sentosa dan CV. Mitra Anugerah. 2. Kekuatan tawar menawar pemasok Dalam menjalankan bisnis utamanya Gamabru Point bekerja sama dengan beberapa supplier obat pembersih dan pencucian kendaraan. Sedangkan dalam unit bisnis sampingannya seperti café dan mini market pihak Gambaru Point mencari input dari supplier terkait sesuai

12 71 kebutuhan dari unit bisnis tersebut, contohnya seperti supplier kopi dan produk-produk yang biasa ada pada mini market. 3. Kekuatan tawar-menawar pembeli Kekuatan aktivitas tawar menawar harga dari pembeli disini sangatlah lemah karena pihak perusahaan memegang kendali penuh terhadap harga dari jasa yang mereka tawarkan, jadi tingkat harga ditentukan dari persaingannya terhadap perusahaan kompetitor dalam jenis industri yang sama. 4. Ancaman produk substitusi Ancaman produk pengganti atau subtitusi bisa dikatakan lemah atau sama sekali tidak ada. Karena jasa yang ditawarkan adalah jasa pencucian dan perawatan kendaraan. 5. Masuknya pesaing baru Adanya pesaing baru bisa dikatakan cukup sulit karena modal yang dibutuhkan cukup besar. Gambaru Point memposisikan segmentasi pasarnya ke bagian konsumen menengah bawah. Jika pesaing baru memiliki segmentasi pasar yang sama dan memiliki ide baru atau sama dengan Gambaru Point yang memiliki diversifikasi produk di dalam unit bisnisnya maka perusahaan tersebut bisa dikatakan pesaing utama. Oleh karena itu maka masuknya pesaing baru yang memiliki jenis usaha yang sama dengan Gambaru Point bisa dikatakan sulit, dikarenakan modal yang dibutuhkan cukup tinggi, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa industry kecil juga menjadi

13 72 ancaman jika kualitas pelayanan dan harga yang murah menjadi pilihan sebagian segmentasi pasar dari Gambaru Point. Kesimpulan yang diambil dari analisis 5 kekuatan kompetitif porter diatas, maka dengan tidak adanya ancaman dari produk subtitusi dan adanya beberapa supplier yang bisa menjaga kekuatan tawar-menawar tetap seimbang dapat membantu perusahaan untuk tetap berkembang. Namun dengan melihat banyaknya jumlah pesaing yang ada dalam industry yang sama, serta adanya ancaman yang timbul dari industry kecil (tempat pencucian yang tidak membutuhkan modal yang tinggi) yang ada dalam industri ini maka perusahaan harus tetap menjaga kualitas pelayanannya agar pelanggan tetap loyal Perumusan Strategi Bisnis PT Java Dalam merumuskan strategi bisnis PT Java diperlukan beberapa langkah yaitu pengumpulan data dan membuat kerangka perumusan strategi yang komprehensif. Pengumpulan data yang dibutuhkan mengenai lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Kerangka perumusan strategi yang komprehensif terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap masukan, tahap pencocokan dan tahap keputusan. Dalam pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan telah dilakukan dengan cara memberikan kuesioner dan wawancara tentang SWOT perusahaan langsung kepada direktur utama dan manajer operasional. Pemberian kuesioner dan wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih detil mengenai faktor internal, yaitu kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) perusahaan

14 73 dan faktor eksternal, yaitu peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) yang di hadapi oleh perusahaan Tahap masukan Pada tahap ini data dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal. Data tersebut mengembangkan Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan Matriks EFE (External Factor Evaluation) untuk menentukan apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman IFE (Internal Factor Evaluation) Berikut ini adalah hasil kuesioner dan wawancara terhadap faktor internal PT Java yaitu faktor kekuatan perusahaan dan faktor kelemahan perusahaan. Strength (Kekuatan): S1 = Memiliki pujasera, mini market, café & coffee shop Perusahaan memiliki pujasera, mini market, café & coffee shop sebagai unit bisnis sampingan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai kepuasan dari bisnis utamanya yakni pencucian dan salon mobil atau motor. S2 = Lokasi yang strategis Memiliki lokasi yang cukup strategis yakni berada di persimpangan jalan Graha Raya yang merupakan jalan dari ciledug menuju alam sutera, serpong, yang dimana pertumbuhan bisnis di daerah tersebut pada 3 tahun terakhir ini sangatlah pesat.

15 74 S3 = Telah menggunakan teknologi computer Telah menggunakan teknologi komputer khususnya pada bagian kasir yang mempermudah user menggunakan debit card ataupun credit card dalam melakukan transaksi pembayaran di Gambaru Point. S4 = Fasilitas yang lengkap Adanya fasilitas yang lengkap seperti ruang tunggu ber-ac yang dilengkapi dengan area bermain anak, musholla, toilet & free WiFi pada area Gambaru Point S5 = Memiliki tenaga professional seperti bagian IT Memiliki tenaga professional seperti bagian IT yang biasanya menangani permasalahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi khususnya computer. S6 = Memiliki sistem kerja yang baik Telah memiliki sistem kerja yang baik didalam menjalankan proses bisnisnya. Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik dan unik tersebut akan mempermudah Gambaru Point menjadi franchise. S7 = Memiliki sistem member Telah memiliki sistem member pada jasa salon otomotif sehingga dapat mempermudah Gambaru Point dalam melakukan promosi dan menjaga loyalitas konsumennya. Weakness (Kelemahan) : W1 = Belum memiliki website Belum memiliki website yang dapat membantu kegiatan promosi perusahaan.

16 75 W2 = Kerapihan tenaga kerja yang belum memuaskan Kerapihan tenaga kerja belum memuaskan, dengan jumlah pegawai yang cukup banyak dan belum berseragam maka sulit untuk membedakan mana pegawai dan mana pelanggan. Penggunaan seragam ini pernah terealisasi sebelumnya tetapi karena belum ada perjanjian tenaga kerja yang baik maka pegawai pun bebas keluar masuk perusahaan, akibatnya perusahaan mengalami kerugian dari pembuatan seragam tadi. W3 = Belum memiliki franchise Belum memiliki franchise yang dapat meningkatkan pemasukan dari adanya royalty fee yang dibayarkan oleh franchisee kepada franchisor. Selain itu adanya franchise dapat memperluas cakupan pangsa pasar perusahaan dari segi geografis. W4 = Belum memiliki ruangan pencucian mobil otomatis Belum memiliki ruangan pencucian mobil otomatis dimana kecepatan dan kepraktisan adalah suatu hal yang menjadi prioritas utama dari beberapa konsumen. W5 = Tidak menjual asesoris mobil Tidak menjual aksesoris mobil, dengan melakukan diversifikasi terkait diyakini akan menarik lebih banyak konsumen yang akan menggunakan pelayanan yang ada pada PT. Java. Tabel 3.1. Tabel IFE PT. Java Faktor-faktor Internal Bobot Peringkat Skor

17 76 Perusahaan Strength (Kekuatan) S1 Memiliki pujasera, mini 0, market, café & coffee shop S2 Lokasi yang strategis 0, S3 Telah menggunakan teknologi computer 0, S4 Fasilitas yang lengkap 0, S5 Memiliki tenaga professional seperti bagian IT 0, S6 Memiliki sistem kerja yang baik 0, S7 Memiliki sistem member 0, Weakness (Kelemahan) W1 Belum memiliki website 0, W2 Kerapihan tenaga kerja yang belum memuaskan 0, W3 Belum memiliki franchise 0,

18 77 W4 Belum memiliki ruangan pencucian mobil otomatis 0, W5 Tidak menjual asesoris mobil 0, Total 1, Sumber : PT. Java Keterangan : Peringkat 4 = respon superior Peringkat 3 = respon di atas rata-rata Peringkat 2 = respon rata-rata Peringkat 1 = respon buruk Dari matriks IFE, didapat total nilai IFE sebesar 2,5582. Dimana nilai tersebut berada di atas nilai rata-rata, yaitu 2,5. Berdasarkan nilai tersebut, menunjukan bahwa PT. Java telah mampu memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan.

19 EFE (External Factor Evaluation) Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi adalah sebagai berikut. Opportunity (Peluang) : O1 = Peningkatan jumlah kendaraan yang naik tiap tahun Dengan melihat peningkatan jumlah kendaran bermotor yang naik tiap tahun, dipastikan dapat ikut meningkatkan jumlah pangsa pasar pada industry otomotif khususnya perawatan otomotif. (Sumber : notab=12) O2 = Memiliki market dimana konsumennya memiliki jam kerja yang tinggi Melihat jam kerja yang dimiliki pengendara bermotor yang tinggi (overload) diharapkan dapat meningkatkan permintaan jasa perawatan otomotif karena ketidak tersedianya waktu yang dimiliki mereka untuk merawat kebersihan kendaraannya.( O3 = Pelanggan yang cuci mobil biasanya diselingi dengan makan dan minum sambil menunggu kendaraannya dicuci Adanya penjualan produk baik barang atau jasa tambahan dapat menarik minat pelanggan untuk datang, contohnya seperti café atau mini market. Dengan banyaknya pilihan produk baik berupa barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumennya diharapkan dapat menarik lebih banyak minat konsumen untuk menggunakan jasa perusahaan cuci mobil nantinya.

20 79 O4 = Ketersediaan tenaga kerja yang jumlahnya cukup banyak karena tidak membutuhkan tingkat pendidikan yang tinggi Melihat jumlah masayrakat di Indonesia yang belum memiliki tingkat pendidikan yang tinggi maka ketersediaan jumlah pegawai atau tenaga kerja pencucian mobil pun jumlahnya cukup banyak. (sumber : O5 = Masyarakat sudah peka terhadap penggunaan website sebagai media promosi Melihat tingginya penggunaan website baik di Indonesia maupun negara lainnya dapat dijadikan peluang bagi perusahaan dalam mempromosikan produknya. Kelebihan dari penggunaan website sebagai media promosi dibandingkan dengan media konvensional adalah seperti harga yang relative murah yaitu dengan kisaran harga Rp /th atau lebih tergantung dengan kapasitas hosting yang dipilih, selain itu kegiatan promosi tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga membuat cakupan pemasaran produk menjadi sangat luas. (contoh :

21 80 Gambar 3.3. Jumlah pengguna Internet se-asia tahun 2011 O6 = Jumlah perusahaan otomotif yang terus berkembang Banyaknya jumlah perusahaan dalam industri otomotif seperti show room mobil dan bengkel yang ada dan terus bermunculan akan menjadi peluang untuk perusahaan perawatan otomotif yaitu dengan melakukan kerja sama terhadap perusahaan tersebut seperti dengan penjualan voucher perawatan mobil akan membantu kegiatan promosi perusahaan. (Sumber : Industri-Otomotif-Bisa-Kalahkan-Cina)

22 81 Threat (Ancaman) : T1 = Banyaknya pesaing baru dalam industri yang sama Banyaknya pesaing baru dengan ide baru dalam industri yang sama dapat mengancam loyalitas konsumen yang ada. T2 = Kelemahan tawar-menawar dari konsumen Dengan melihat kekuatan tawar-menawar yang rendah dikarenakan harga yang berlaku ditentukan penuh oleh perusahaan atau penyedia jasa pelayanan otomotif yang dimana tarif yang diberikan merupakan cerminan dari persaingan harga dalam industry tersebut, dan hal ini dapat menjadi ancaman bagi perusahaan yang ingin memberikan tarif lebih tinggi dari pesaing dalam industry yang sama dikarenakan biaya operasional perusahaan yang cukup tinggi. T3 = Banyaknya industri sejenis tedahulu Banyaknya industri sejenis yang telah berjalan dan memiliki konsumen yang loyal akan mengancam perkembangan perusahaan baru yang bergerak dalam industri yang sama. T4 = Segmentasi terbatas untuk kalangan menengah atas Segementasi yang terbatas ini juga menjadi ancaman dalam industri karena hanya kalangan menengah atas yang memiliki kendaraan sehingga segementasi hanyalah diperuntukan kepada orang-orang yang memiliki kendaraan bermotor.

23 82 T5 = Tuntutan konsumen yang terus berubah terhadap layanan Menurunnya kualitas pelayanan akibat tuntutan konsumen yang terus berubah juga dapat mengancam loyalitas dari konsumen yang ada. Penurunan kualitas pelayanan ini bisa dikarenakan oleh kurangnya monitoring yang ada dan mengakibatkan penurunan kinerja pegawai dalam menjaga stabilitas kualitas pelayanan yang diberikan. T6 = Issue negative tentang jasa layanan yang berkembang di masyarakat Adanya issue negative yang berkembang dikalangan masyarakat mengenai kualitas layanan dari suatu perusahaan jasa akan dapat menjadi ancaman bagi perusahaan tersebut karena buruknya pandangan konsumen terhadap jasa yang akan diberikan sehingga permintaan terhadap jasa tersebutpun akan mernurun. Tabel 3.2. Tabel EFE PT. Java Faktor-faktor eksternal perusahaan Bobot Peringkat Skor Opportunity (Peluang) O1 Peningkatan jumlah kendaraan yang naik tiap tahun 0, O2 Memiliki market dimana konsumennya memiliki jam kerja yang tinggi 0,

24 83 O3 Pelanggan yang cuci mobil biasanya diselingi dengan makan dan minum sambil menunggu kendaraannya dicuci 0, O4 Ketersediaan tenaga kerja yang jumlahnya cukup banyak karena tidak membutuhkan tingkat pendidikan yang tinggi 0, O5 Masyarakat sudah peka terhadap penggunaan website sebagai media promosi 0, O6 Jumlah perusahaan otomotif yang terus berkembang 0, Threat (Ancaman) T1 Banyaknya pesaing baru dalam industri yang sama 0, T2 Kelemahan tawar-menawar dari konsumen 0, T3 Banyaknya industri sejenis tedahulu 0, T4 Segmentasi terbatas untuk kalangan menengah atas 0, T5 Tuntutan konsumen yang terus berubah terhadap layanan 0,

25 84 T6 Issue negative tentang jasa layanan yang berkembang di masyarakat 0, Total 1, Sumber : PT. Java Keterangan : Peringkat 4 = respon superior Peringkat 3 = respon di atas rata-rata Peringkat 2 = respon rata-rata Peringkat 1 = respon buruk Dari matriks EFE, didapat total nilai IFE sebesar 2,6569. Dimana nilai tersebut berada di atas nilai rata-rata, yaitu 2,5. Berdasarkan nilai tersebut, menunjukan bahwa PT. Java telah mampu memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman Matriks Profil Persaingan (CPM) Matriks Profil Persaingan (CPM) bertujuan untuk mengidentifikasi posisi PT. Java dengan posisi pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahannya dilihat dari beberapa faktor yang menentukan keberhasilan perushaan dalam industri otomotif. Dua pesaing utama PT. Java saat ini adalah PT. Pelita Jaya Sentosa dan CV. Mitra Anugerah, dilihat dari lokasi yang berdekatan dan kualitas yang bersaing. Pada matriks CPM di bawah ini, pemberian bobot tiap

26 85 faktor ditentukan berdasarkan hasil pengolahan wawancara pembobotan. Berikut ini adalah tabel pemberian bobot kepada setiap faktor kunci : Tabel 3.3. Faktor Kunci Keberhasilan No Faktor Kunci Keberhasilan Bobot 1 Pelayanan yang ramah 0, Kualitas hasil pencucian 0, Kebersihan tempat 0, Kecepatan proses pengerjaan 0, Lokasi 0, Fasilitas 0, Harga 0,2230 Jumlah 1.00 Sumber : Observasi

27 86 Berikut ini adalah Matriks Profil Persaingan (CPM) PT. Java: Tabel 3.4. Matriks Profil Persaingan (CPM) Faktor Kunci Keberhasilan BOBOT PT. Java PT. Pelita Jaya Sentosa CV. Mitra Anugerah R S R S R S Pelayanan yang 0, ramah Kualitas hasil 0, pencucian Kebersihan 0, tempat Kecepatan proses 0, pengerjaan Lokasi 0, Fasilitas 0, Harga 0, Total 1, Sumber : Data hasil wawancara Dari hasil pengolahan Matriks Profil Kompetitif (CPM) di atas maka menunjukkan bahwa PT. Java berada di urutan kedua dengan nilai total jika dibandingkan dengan kedua pesaingnya. Dari hal tersebut dilihat total nilai

28 87 PT. Java tidak terlalu terlampau jauh dengan PT. Pelita Jaya Sentosa dimana perusahaan tersebut adalah perusahaan yang terlebih dahulu berdiri dibanndingkan dengan PT. Java dari sini dapat disimpulkan bahwa PT.Java dapat bersaing dengan Industri sejenis di area bisnisnya Tahap Pencocokan Setelah mengumpulkan informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model - model kuantitatif perumusan strategi. Alat analisis yang digunakan pada tahap ini antara lain yaitu matriks Strength-Weaknesses- Opportunities-Threats (SWOT), Internal-External (IE) dan Grand Strategy Matriks SWOT PT. Java Tabel 3.5. Matriks SWOT Strengths Weaknesses 1. Memiliki pujasera, mini market, café & coffee shop 2. Lokasi yang strategis 3. Telah menggunakan teknologi computer 1. Belum memiliki website 2. Kerapihan tenaga kerja yang belum memuaskan 3. Belum memiliki franchise 4. Belum memiliki

29 88 4. Fasilitas yang lengkap 5. Memiliki tenaga professional seperti bagian IT 6. Memiliki sistem kerja ruangan pencucian mobil otomatis (full robotic) 5. Tidak menjual asesoris mobil Opportunities yang baik 7. Memiliki sistem member Strategi SO Strategi WO 1. Peningkatan jumlah kendaraan yang naik tiap tahun 2. Memiliki market dimana konsumennya memiliki jam kerja yang overload 3. Pelanggan yang cuci mobil biasanya diselingi dengan makan dan minum sambil menunggu kendaraannya dicuci 4. Ketersediaan tenaga kerja yang jumlahnya cukup 1. (S1,O3) Adanya bisnis pendukung seperti pujasera, mini market, café & coffee shop dapat menarik konsumen yang ingin memenuhi kebutuhan lainnya selain mencuci mobil. 2. (S1, O5, O2) Penggunaan website dalam mempromosikan jenis produk baik barang atau servis tambahan yang ditawarkan kepada konsumen yang memiliki mobilitas tinggi 1. (W1,O5) Dengan adanya kegiatan promosi melalui website akan mempermudah konsumen dalam melihat jasa-jasa yang ditawarkan 2. (W5,O3) Dengan menambah unit bisnis tambahan akan menarik konsumen yang sedang mencuci mobil 3. (W4,O2) Dengan adanya jasa pencucian otomatis atau full robotic

30 89 banyak karena tidak membutuhkan tingkat pendidikan yang tinggi 5. Masyarakat sudah aware terhadap penggunaan website sebagai media promosi 6. Jumlah perusahaan otomotif yang terus berkembang Threats akan membantu kegiatan promosi 3. (S6,O1) Adanya sistem kerja yang baik akan memudahkan perusahaan menjadi franchise sehingga dapat memperluas pangsa pasar dimana jumlah kendaraan terus mengalami peningkatan Strategi ST dengan pelayanan yang lebih cepat akan menarik sejumlah konsumen yang tidak memiliki waktu banyak dikarenakan jam kerja yang berlebih Strategi WT 1. Banyaknya pesaing baru dalam industri yang sama 2. Kelemahan tawarmenawar dari konsumen 3. Banyaknya industri sejenis tedahulu 4. Segmentasi terbatas untuk kalangan menengah atas 5. Tuntutan konsumen yang terus berubah terhadap layanan 6. Issue negative tentang 1. (S1,T3) Dengan adanya promosi pujasera, mini market, café & coffee shop sebagai bisnis pendukung maka diharapkan dapat menarik konsumen dari perusahaan kompetitor terdahulu 2. (S7,T1) Adanya sistem member akan menjaga loyalitas konsumen yang ada dari ancaman pesaing baru 1. (S1,W6) Dengan membangun website yang terintegrasi dengan sosial media dapat menginformasikan perusahaan mengenai word of mouth yang sedang menyebar dan dapat menjadi masukan apabila memang ada testimoni dari konsumen yang kurang puas dari pelayanan yang telah diberikan kepada mereka

31 90 jasa layanan yang berkembang di masyarakat Sumber : Data yang diolah Matriks SWOT pada PT. Java diatas menghasilkan beberapa alternatif strategi bagi perusahaan, antara lain: 1. (S1,O3) Adanya bisnis pendukung seperti pujasera, mini market, café & coffee shop dapat menarik konsumen yang ingin memenuhi kebutuhan lainnya selain mencuci mobil. (Diversifikasi terkait) 2. (S1, O5, O2) Penggunaan website dalam mempromosikan jenis produk baik barang atau servis tambahan yang ditawarkan kepada konsumen yang memiliki mobilitas tinggi akan membantu kegiatan promosi. (Penetrasi pasar) 3. (S6,O1) Adanya sistem kerja yang baik akan memudahkan perusahaan menjadi franchise sehingga dapat memperluas pangsa pasar dimana jumlah kendaraan terus mengalami peningkatan (Pengembangan pasar) 4. (W1,O5) Dengan adanya kegiatan promosi melalui website akan mempermudah konsumen dalam melihat jasa-jasa yang ditawarkan. (Penetrasi pasar) 5. (W5,O3)

32 91 Dengan menambah unit bisnis tambahan akan menarik konsumen yang sedang mencuci mobil. (Deversifikasi terkait) 6. (W4,O2) Dengan adanya jasa pencucian otomatis atau full robotic dengan pelayanan yang lebih cepat akan menarik sejumlah konsumen yang tidak memiliki waktu banyak dikarenakan jam kerja yang berlebih. (Pengembangan produk) Kesimpulannya, alternatif strategi yang dihasilkan melalui analisis matriks SWOT antara lain strategi Pengembangan Produk, Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar, dan Difersifikasi terkait Matriks Internal Eksternal (IE) Matriks Internal Eksternal (IE) memposisikan berbagai divisi organisasi dalam tampilan sembilan sel. Akan tetapi dalam hal ini matriks IE digunakan untuk memposisikan perusahaan dengan tujuan memperoleh alternatif strategi. Matriks Internal Eksternal didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu skor bobot dari Matrik Internal Factor Evaluation(IFE) total pada sumbu X dan skor bobot dari Matriks External Factor Evaluation (EFE) total pada sumbu Y. Berikut ini adalah tabel IE yang diperoleh berdasarkan total skor bobot pada Matriks IFE total dan skor bobot pada matrik EFE.

33 92 Gambar 3.4. Posisi Matriks IE pada PT. Java Keterangan : Sel I, II, III = Tumbuh dan membangun Sel III, V, VII = Pertahankan dan pelihara Sel VI, VIII, IX = Tuai atau divestasi Pada matriks IE, PT. Java berada dalam sel V, dengan total nilai IFE sebesar 2,6569 dan total nilai EFE sebesar 2,5582. Perusahaan yang masuk dalam sel V dapat dikelola dengan cara terbaik dengan strategi pertahankan dan pelihara, antara lain strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Seluruh strategi ini merupakan yang umum digunakan untuk perusahaan tipe ini.

34 93 Kesimpulannya, berdasarkan hasil analisis dari matriks IE, maka alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh PT. Java adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk Matriks Grand Strategy Matriks Grand Strategy bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan pada salah satu kuadran sehingga diperoleh strategi alternatif yang tepat yang didasarkan pada dua dimensi penilaian yaitu: posisi persaingan dan pertumbuhan pasar. Berdasarkan hasil analisis matriks profil kompetitif (CPM), maka diketahui bahwa PT. Java memiliki daya saing yang cukup kuat dibanding para pesaingnya. Pasar mobil Indonesia pada 2012 tumbuh 24,8 persen dengan total penjualan mencapai unit, sementara pada 2011 hanya mencapai (sumber : tumbuh-24) Berikut penggambaran hasil Matriks Grand Strategy pada PT. Java:

35 94 Gambar 3.5. posisi PT Java dalam matriks Grand Strategy Berdasarkan Matriks Grand Strategy diatas, PT Java ditemukan bahwa dengan Pertumbuhan pasar yang kuat yakni sebesar 24% dan kondisi kompetitif perusahaan yang cukup kuat maka perusahaan berada di kuadran I. Maka strategi yang memungkinkan untuk diterapkan adalah strategi penetrasi pasar, penetrasi pengembangan pasar dan pengembangan produk. Dengan melakukan strategi penetrasi pasar yakni dengan menggunakan web sebagai media promosi dapat membantu kegiatan promosi perusahaan, selain itu dengan adanya web dapat membantu pemasaran dari adanya strategi pengembangan pasar yakni terbentuknya franchise Gambaru Point.

36 Tahap Keputusan Berdasarkan analisis melalui matriks SWOT,matriks IE dan Grand Strategy maka diperoleh beberapa alternatif strategi antara lain strategi penetrasi pasar, pengembangan produk, pengembangan pasar, penghematan, integrasi horizontal, Divestasi dan Likuidasi. Seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.6. Alternatif Strategi Dari Metode Pencocokan Alternatif Strategi Metode Pencocokan Frekuensi Penetrasi Pasar SWOT, IE, Grand Strategy 4 Pengembangan Produk SWOT, IE, Grand Strategy 3 Diversivikasi Terkait SWOT, Grand Strategy 3 Pengembangan Pasar SWOT, Grand Strategy 2 Integrasi Kedepan Grand Strategy 1 Integrasi Kebelakang Grand Strategy 1 Integrasi Horizontal Grand Strategy 1 Sumber: data yang diolah

37 Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) PT. Java Berdasarkan hasil analisis diatas maka strategi yang memungkinkan untuk diterapkan didalam perusahaan adalah strategi penetrasi pasar, pengembangan produk dan diversifikasi terkait. Dengan menerapkan strategi penetrasi pasar diharapkan perusahaan dapat memperluas jangkauan pemasarannya yaitu dengan adanya penggunaan web yang dapat dijadikan sarana dalam menjalankan promosinya. Sedangkan dengan menerapkan strategi pengembangan produk diharapakan perusahaan dapat mengembangkan produknya yakni seperti adanya penggunaan ruangan pencucian mobil otomatis, sehingga akan menambah pilihan atas jasa yang ditawarkan kepada konsumennya. Selain itu adanya penerapan strategi diverifikasi terkait diharapkan perusahaan dapat menambah produk yang berkaitan dengan keperluan pengendara atau yang berkaitan dengan kebutuhan pengenadara contohnya seperti adanya penjualan asesoris mobil. Ditahap keputusan ini akan menggunakan matriks QSPM untuk menetukan manakan alternative strategi yang paling baik untuk diterapkan oleh PT. Java, apakah penetrasi pasar, pengembangan produk, atau diversifikasi terkait

38 97.Tabel 3.7. Matriks QSPM PT. Java KEY FACTOR Bobot Penetrasi Pasar Pengembangan produk Diversifikasi terkait AS TAS AS TAS AS TAS Kekuatan 1. Memiliki pujasera, mini market, café & coffee shop 2. Lokasi yang strategis 3. Telah menggunaka n teknologi komputer 4. Fasilitas yang lengkap 5. Memiliki tenaga professional seperti

39 98 bagian IT 6. Memiliki sistem kerja yang baik 7. Memiliki sistem member Kelemahan 1. Belum memiliki website 2. Kerapihan tenaga kerja yang belum memuaskan 3. Belum memiliki franchise 4. Belum memiliki ruangan pencucian mobil

40 99 otomatis 5. Tidak menjual asesoris mobil Peluang 1. Peningkatan jumlah kendaraan yang naik tiap tahun 2. Memiliki market dimana konsumenny a memiliki jam kerja yang overload 3. Pelanggan yang cuci mobil biasanya

41 100 diselingi dengan makan dan minum sambil menunggu kendaraanny a dicuci 4. Ketersediaan tenaga kerja yang jumlahnya cukup banyak karena tidak membutuhka n tingkat pendidikan yang tinggi 5. Masyarakat sudah aware terhadap penggunaan

42 101 website sebagai media promosi 6. Jumlah perusahaan otomotif yang terus berkembang Ancaman 1. Banyaknya pesaing baru dalam industri yang sama 2. Kelemahan tawarmenawar dari konsumen 3. Banyaknya industri sejenis

43 102 tedahulu 4. Segmentasi terbatas untuk kalangan menengah atas 5. Tuntutan konsumen yang terus berubah terhadap layanan 6. Issue negative tentang jasa layanan yang berkembang di masyarakat TOTAL Sumber : PT. Java

44 103 Keterangan : AS = Nilai Daya Tarik (Attractiveness Score) TAS = Total Nilai Daya Tarik (Total Attractiveness) Nilai Daya Tarik : 1= Tdak Menarik 2 = Sedikit Menarik 3 = Cukup Menarik 4 = Sangat Menarik Dari Matriks Perencanaan Strategi (QSPM) pada PT. Java terlihat bahwa strategi penetrasi pasar memiliki total nilai sebesar (3.0592). Nilai ini lebih tinggi dibandingkan nilai dua alternatif strategi lainnya yaitu pengembangan produk (2,4715) dan diversifikasi terkait (1,6052). Hal ini menunjukkan bahwa strategi penetrasi pasar lebih menarik untuk diterapkan dibandingkan dengan strategi pengembangan produk dan diversifikasi terkait. Jadi, dari tiga alternatif strategi yang sesuai untuk diterapkan oleh PT. Java adalah strategi penetrasi pasar yakni dengan membangun tampilan web yang memberikan informasi mengenai apa saja layanan yang diberikan oleh PT. Java.

45 Analisis Bauran Pemasaran 7P (marketing mix) Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen membutuhkan konsep pemasaran yang biasa disebut dengan istilah marketing mix. Ada 7 variable penting dari konsep pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan jasa, yaitu product, price, place, promotion, process, people dan physical evidence. Gambar 3.6. Bauran Pemasaran 7P (marketing mix) Berikut pembahasan mengenai 7P pada marketing mix di PT. Java : 1. Product : Produk yang dihasilkan PT. Java ini berupa jasa hasil perawatan atau pencucian kendaraan. Dengan meningkatkan kualitas jasa yang dihasilkan PT. Java ini juga menawarkan jasa seperti mini market, pujasera dan café sehingga konsep PT. Java disini adalah one stop service.

46 Price : harga yang ditawarkan PT. Java disini adalah harga yang relative murah dengan melihatnya kualitas yang diberikan kepada konsumennya ketika sedang menunggu kendaraannya dicuci contohnya seperti, ruang tunggu ber-ac. Jadi disini PT. Java menggunakan Market penetration yaitu dengan memberikan harga yang relative murah untuk menarik minat pelanggan untuk terus menggunakan jasa yang ditawarkan. 3. Place : Tempat untuk melakukan transaksi dan proses bisnis pada PT. Java ini berlokasi di Graha Raya Bintaro yang mana daerahnya cukup strategis. Dengan melihat kualitas kebersihan tempat yang relative sangat bersih dan nyaman diharapkan dapat membuat pelanggan agar tetap loyal. 4. Promotion : Promosi pada PT. Java yaitu menggunakan 2 metode antara lain advertising dan special offers bagi para member di salon mobilnya. 5. Process : proses bisnis utama pada PT. Java disini dilakukan dengan memberikan jasa perwatan otomotif kepada pelanggannya dengan mengedepankan kualitas kebersihan, kecepatan dan kenyamanan pelanggan saat menunggu. 6. People : PT. java melibatkan beberapa pegawai untuk mencuci kendaraan dan kasir untuk kegiatan transaksi antara perusahaan dengan pelanggannya. 7. Physical evidence : Perangkat yang dibutuhkan dalam mendukung kegiatan proses bisnis pada PT. Java adalah seperti pengunaan hydraulic pada bagian pencucian mobil dan beberapa seperangkat computer pada bagian kasir.

47 Tahap Analisis Internet Marketing Dibawah ini adalah tahapan analisis internet marketing yang terdiri dari tahap pertama sampai dengan tahap ketiga dari 7 stages of internet marketing Tahap 1 : Framing the market opportunity I. Investigate opportunity in an existing or new value system. i) Kemudahan proses promosi Saat ini kegiatan promosi yang berjalan di PT. Java hanyalah dengan menggunakan media konvensional seperti flyer dan banner yang tersebar di area Gambaru Point dan mitra bisnisnya yaitu showroom mobil yang letaknya tidak jauh dari lokasi Gambaru Point saat ini. Dengan menggunakan sistem pemasaran emarketing seperti penggunaan website untuk dijadikan media promosi produk baik berupa barang atau jasa yang ditawarkan Gambaru Point diharapkan dapat meningkatkan kegiatan promosi karena sifatnya yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu sehingga informasi produk bisa diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. ii) Jangkauan Promosi Karena kegiatan promosi yang dilakukan saat ini masih menggunakan media konvensional maka cakupan atau jangkauan pemasaran pun tidak bisa terlalulu jauh yakni hanya di area Gambaru Point dan mitra bisnisnya. Adanya Penggunaan website dalam kegiatan pemasaran dapat

48 107 membantu cakupan atau jangkauan pemasaran menjadi lebih luas karena informasi yang ada di web bisa diakses dimanapun. Dengan ini diharapakan penggunaan website dalam kegiatan pemasaran dapat membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan promosinya baik kepada calon pelanggan ataupun kepada mitra bisnis nantinya. iii) Kemudahan akses Informasi Pada sistem yang sedang berjalan saat in, pelanggan dapat mengakses informasi produk dengan mendatangi langsung ke Gambaru Point. Dengan menggunakan sistem baru maka pelanggan dapat dimudahkan dalam mengakses informasi layanan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. iv) Jam kerja operasional Saat ini jam kerja operasional dimulai dari pukul WIB dan libur dihari selasa. Seluruh kegiatan proses bisnis perusahaan mulai dari kegiatan bertransaksi, kegiatan operasional sampai kegiatan promosi produk dilakukan pada jam kerja operasional tersebut. Tetapi jika perusahaan menerapkan sistem yang baru, maka perusahaan bisa memberikan informasi produk kapanpun diluar dari jam kerja operasional. v) Keaktualan Informasi Saat ini PT. Java tidak selalu dapat memberikan informasi terbaru atau teraktual kepada pelanggannya, karena dibutuhkan biaya untuk mencetak flyer atau banner tadi dengan informasi produk yang baru atau pelanggan bisa langsung menghubungi pihak perusahaan untuk mengakses

49 108 keaktualan informasi yang ada. Dengan adanya sistem yang baru ini perusahaan dapat memberikan informasi produk sesring mungkin secara aktual melalui website. vi) Pengalaman Pelanggan Pelanggan dapat memberikan masukan pada PT. Java mengenai pelayanan yang didapatkan langsung kepada manajer operasional ataupun bagian kasir pada saat bertransaksi. Tapi jika telah menerapkan sistem baru maka pelanggan tidak perlu harus datang dan memberikan masukan secara langsung tetapi bisa memberikan kritik dan saran mengenai kualitas pelayanan melaui website perusahaan. vii) Komunikasi Komunikasi yang berjalan saat ini agak cenderung menjadi komunikasi yang hanya satu arah, yaitu komunikasi dari perusahaan mengenai promosi produk, dan biasanya pelanggan enggan untuk secara langsung memberikan kritik kepada perusahaan dengan beberapa alasan dan biasanya kritik mengenai kualitas yang buruk akan cepat menyebar luas dan menjadi bahan pembicaraan banyak orang terhadap suatu kualitas produk dari perusahaan terkait. Diharapakan dengan menggunakan sistem yang baru ini kritik yang sifatnya membicarakan mengenai kualitas pelayanan yang buruk tadi tidak menjadi bahan pembicaraan yang nantinya bisa memberikan dampak negetif terhadap perkembangan perusahaan namun dapat menjadi masukan kepada perusahaan agar kulitas pelayanan tersebut bisa diperbaiki kedepannya dengan adanya

50 109 fitur contact us pada website perusahaan yang dapat menampung kritik dan saran dari pelanggan. Tabel 3.8. Tabel peluang sistem berjalan dan sistem baru Peluang Kemudahan proses promosi Jangkauan Promosi Kemudahan akses Informasi Jam kerja operasional Keaktualan Informasi Peluang pada sistem berjalan Menggunakan Media konvensional, seperti Flyer dan Banner Terbatas pada area perusahaan dan mitra bisnis Dengan datang langsung ke perusahaan Jam kerja operasional dimulai dari pukul WIB (Selasa libur) Informasi teraktual bisa diperoleh pelanggan jika pelanggan berhubungan langsung Peluang pada sistem baru Menggunakan website Tak dibatasi oleh jarak Dapat diakses kapan saja melalui website Operasi jam kerja khusunya kegiatan promosi tidak dibatasi oleh waktu Dapat memberikan kemudahan dalam menyebarkan dan mengubah suatu informasi yang aktual

51 110 kepada pihak melalui website Pengalaman Pelanggan Komunikasi perusahaan Pelanggan hanya bisa memberikan kritik dan saran mengenai kualitas pelayanan produk langsung melalui pihak perusahaan (manajer operasional atau kasir) Komunikasi cenderng bersifat satu arah yakni dari perusahaan kepada pelanggan Pelanggan bisa memberikan kritik dan saran melaui fitur contact us di website Komunikasi bisa bersifat 2 arah, baik dari perusahaan kepada pelanggan dan sebaliknya pelanggan kepada perusahaan Keuntungan penggunaan website sebagai media promosi adalah dapat melepaskan nilai tertahan atau trapped value pada perusahaan, karena sistem yang baru dapat menciptakan proses yang lebih efektif dan efisien. Dengan terbebasnya trapped value, Sistem yang baru dapat menghasilkan proses yang lebih baik dari sebelumnya karena

52 111 mempermudah pelanggan dalam mengakses informasi produk perusahaan. II. Identify Unmet or Underserved Needs Dalam mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, terlebih dahulu perlu adanya analisis melalui proses keputusan pelanggan dalam melakukan pembelian produk. Dengan mengetahui proses keputusan pelanggan dalam membeli produk, maka kebutuhan yang dimiliki pelanggan akan diketahui. Berikut kebutuhan konsumen yang belum bisa terpenuhi: a. Kebutuhan akan adanya jenis pelayanan barang seperti jasa pencucian mobil dan motor atau jasa salon mobil dan motor atau mungkin hanya sekedar membutuhkan produk dari unit bisnis sampingan seperti mini market, pujasera atau café. b. Kebutuhan akan adanya informasi produk baik jasa atau barang yang meliputi jenis produk, informasi harga, spesifikasi jenis pelayanan pada salon mobil dan motor serta kuntungan yang dimiliki jika menjadi member. c. Kebutuhan pelanggan dalam menilai atau memberikan kritik dan saran atas kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.

53 112 III. Determine Target Customer Segment Didalam melayani kebutuhan pelanggan yang ada dibutukan segmentasi berdasarkan kebutuhan mereka, Segmentasi dari konsumen pada Gambaru Point didasari oleh firmographics segmentation, behavioral segmentation, Benefit Psikografis Segmentation Pelanggan yang termasuk kedalam segmen pasar psikografis ini dibagi berdasarkan kebutuhan jenis jasa yang digunakan. Jasa yang ditawarkan PT. Java antara lain seperti jasa pencucian mobil dan motor, salon mobil dan motor, mini market, pujasera, dan café. Benefits Segmentation Berdasarkan segmentasi manfaat, PT. Java membagi berdasarkan keguanaan dari jenis pelayanan yang ditawarkan dari jasa salon mobilnya menjadi beberapa paket pelayanan oto detailingnya. Behavioural Segmentation Berdesarkan segmentasi perilaku pelanggan, PT. Java membagai jenis pelanggannya menjadi 2 tipe member dan non member. IV. Assess Resource Requirements to Deliver the Offering a) Customer facing PT. Java berlokasi di Jalan Graha Raya No.66 & 66A Graha Raya Bintaro Serpong, Kota Tangerang. Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Java menydiakan berbagai jenis layanan jasa perawatan otomotif

54 113 yang ditambah dengan unit bisnis sampingan untuk menambah nilai perusahaan sehingga dapat menarik lebih banyak pelanggan. Ketika pelanggan datang dengan kendaraannya, pelanggan akan dilayani oleh bagian pencucian dan ditanyakan jenis pelayanan apa yang ingin digunakan oleh pelanggan apakah pelayanan oto wash atau oto detailing sesuai dengan jenis kendaraan yang dibawa pelanggan. Jika pelanggan memilih pelayanan oto detailing maka pelanggan akan ditanya statusnya apakah sudah menjadi member atau belum dan selanjutnya pelanggan akan diberikan informasi paket pelayanan oto detailing apa yang akan dipakainya. b) Internal PT. Java memiliki jumlah 80 tenaga kerja, yang dimana sebagian tenaga kerja tidak memiliki pendidikan yang tinggi. Didalam menjalankan bisnisnya perusahaan menggunakan mesin atau alat bantu pencucian mobil seperti hydraulic dan beberapa komputer serta software yang digunakan oleh bagian kasir dalam memudahkan transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. c) Upstream PT. Java melakukan kerja sama dengan beberapa pemasok obat pembersih mobil dan beberapa pemasok kopi serta pemasok yang menyediakan barang-barang yang biasa ada di mini market.

55 114 V. Assess Competitve, Technology, and Financial Attractiveness of Opportunity a) Competitive Intensity i. Direct Competitor Pesaing langsung dari PT. Java (Gambaru Point) adalah PT. Pelita Jaya Sentosa (Rainbow) dan CV. Mitra Anugerah (Mejiku), dimana ketiganya berada dalam industry yang sama yaitu industry perawatan otomotif dengan lokasi yang tidak terlalu jauh dan masing-masing perusahaan belum mengaplikasikan web untuk membantu kegiatan promosi perusahaan. Selain kedua perusahaan tersebut adapula pesaing lain dari pihak lain yang menyediakan jenis pelayanan pencucian yang murah dikarenakan modal yang digunakan tidak sebesar ketiga perusahaan diatas dan belum berbadan hukum. ii. Indirect Competitor Pesaing tidak langsung dari PT. Java bisa dibilang tidak ada karena tidak adanya produk subtitusi yang menghasilkan hasil yang sama dari proses pencucian mobil. b) Customer Dynamics Kebutuhan dan keinginan pelanggan merupakan suatu hal yang dinamis, selalu berubah-ubah. Pada industry jasa ini memiliki keuntungan dalam menghindari adanya keinginan konsumen yang sering berubah-ubah karena tidak adanya titik jenuh yang bisa muncul akibat penggunaan

56 115 suatu produk secara berulang-ulang. Jadi hanyalah kebutuhan yang dapat mempengaruhi banyaknya permintaan terhadap jasa pencucian mobil dan motor ini. Faktor yang mempengaruhi jumlahnya kebutuhan adalah seperti cuaca di Indonesia yang tidak stabil sehingga kebutuhan akan jasa perawatan kebersihan kendaraan sangatlah dibutuhkan ditengah jam kerja para pengenadara yang sangatlah tinggi. c) Technology Vulnerability PT. Java menggunakan 4 unit komputer yang ada dimasing-masing kasir untuk mendukung kegiatan transaksi antara pelanggan dengan perusahaan. Selain itu ada 2 unti komputer lagi yang digunakan oleh bagian IT dan Keuangan yang dimana untuk mendukung kegiatan mereka seperti dalam mendevelop aplikasi yang ada pada bagian kasir serta pencatatan keuangan perusahaan. Spesifikasi komputer yang digunakan adalah sebagai berikut : o Sistem Operasi o Prosessor o Harddisk o Memory RAM : Linux atau Windows XP :Inter Core 2 Duo : 500GB : 2GB DDR3 d) Microeconomics Tingkat penjualan dari PT. Java yang masih dikatakan muda ini bisa dikatakan sedang meningkat dari bulan kebulan, peningkatan ini bisa

57 116 dikarenakan adanya fasilitas yng lengkap dan kualitas jasa yang diberikan perusahaan dapat memuaskan pelanggan. VI. Conduct Go/No-Go Assesment Setelah melakukan 5 macam analisis di tahap sebelumnya, pada tahap ini keputusan akan diambil, apakah perusahaan bisa bergerak kea arah online atau tidak. Beberapa faktor yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan adalah: a) Competitive Vulnerability Faktor ini diberi nilai positif dikarenakan mudahnya pesaing baru yang muncul didalam industry yang sama, sehinga menyebabkan ketatnya persaingan di industry tersebut. Melihat pesaing-pesaing utama yang belum menggunakan media online seperti website sebagai sarana promosi perusahaan, maka keunggulan bersaing bisa diperoleh perusahaan yang telah lebih dulu mengaplikasikannya kedalam perusahaan. b) Technological Vulnerability Untuk faktor ini dikategorikan kedalam faktor yang netral, karena saat ini, teknologi sudah diaplikasikan kedalam perusahaan hanya saja belum dapat membantu keseluruhan kegiatan perusahaan seperti kegiatan promosi. c) Magnitude of Unmet Need Berdasarkan hasil yang didapat dari analisis perbandingan sitem lama dan system baru. Dengan adanya fitur dalam website yang bisa memberikan

58 117 kritik dan saran maka pelanggan dan perusahaan dapat saling diuntungkan. Faktor ini dikategotikan kedalam faktor yang positif. d) Likely Rate of Growth Melihat dari segi pertumbuhan, PT. Java sedang mengalami peningkatan penjualan dari bulan ke bulan, maka pertumbuhan diberi nilai positif. e) Interaction Between Segments Interaksi antar segmen dapat dimudahkan dengan adanya penggunaan system baru yakni adanya testimoni pada social media yang terhubung dengan website perusahaan. Maka dari itu faktor ini dimasukan kedalam kategori faktor positif. f) Market Size Apabila perusahaan menggunakan website sebagai sarana marketing perusahaan maka cakupan informasi produk akan semakin luas sehingga pangsa pasar pun menjadi lebih luas, maka dari itu faktor ini dikategorikan menjadi faktor positif. g) Level of Profitability Dengan menggunakan website dapat menekan biaya pemasaran dan memperluas jangkauan pasar, karena tidak adanya batasan ruang dan waktu dari website. Dan dengan lebih luasnya jangkauan pemasaran diharapkan dapat lebih meningkatkan pemasukan perusahaan. Karena itu faktor ini dimasukan kedalam faktor possitif.

59 118 Gambar 3.7. PT. Java Opportunity Assesment Berdasarkan analisis pada tahap ini, maka dapat disimpulkan bahwa PT. Java dapat mengaplikasikan website kedalam kegiatan pemasarannya, karena nilai faktor positif yang didapat lebih banyak dari faktor netral atau faktor negative. Oleh karena itu, keputusan yang diambil adalah PT. Java dapat menggunakan website sebagai sarana pemasarannya.

60 Tahap 2 : Formulating the marketing strategy I. Segmentation Gambar 3.8. Bricks and Mortar Segmentation Scenarios PT.Java Segmentasi dari Gambaru Point berada pada market expansion yang dimana secara ukuran ataua segmentasi pasar mengalami perubahan tetapi tidak diikuti dengan perubahaan karakteristik segmentasi yang ada pada PT. Java. Ukuran segmen mengalami perubahan dikarenakan adanya kemungkinan para calon konsumennya mendapatkan informasi produk yang ditawarkan melalui web ketika perusahaan bergerak kearah online, sehingga jumlah segmentasi pasarpun akan mengalami perubahan karena informasi tersebut dapat diakses dimanapun. Adanya perubahan jumlah segmentasi pasar tersebut tidak diikuti oleh adanya perubahan karakteristik segmentasi pasar karena meskipun perusahaan telah menggunakan web dalam menjalankan kegiatan promosinya karakteristik segmentasi pasar yang dimiliki tetap

61 120 sama ketika perusahaan masih menggunkan media konvensional dalam melakukan kegiatan promosinya. II. Targeting Gambar 3.9. Bricks and Mortar Targeting Scenarios PT.Java Targeting dari Gambaru Point berada di posisi Blanket Targeting, disini perusahaan tidak mengalami perubahan, tetapi pangsa pasar semakin meluas karena adanya penggunaan web dalam menjalankan kegiatan promosi. Dengan adanya layanan e-marketing ini diharapakan tidak hanya memudahkan calon konsumen yang ingin mencari tahu informasi produk tetapi juga kepada konsumen yang sudah ada untuk tetap mengetahui promosi yang berkembang di perusahaan.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR Frengky Hariyanto - 1301030322 Email : frengky_hariyanto@yahoo.co.id Dosen Pembimbing Hartiwi Prabowo, SE., MM. ABSTRAK PT Indo Jaya Sukses Makmur

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN BAHASAN. PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT

BAB IV HASIL DAN BAHASAN. PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT BAB IV HASIL DAN BAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Sejarah Umum Perusahaan PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT TitipanKilat didirikan pada tahun 1970 di Jakarta, dengan pendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Strategis Strategi menurut Hamel dan Prahalad dalam Umar (2008) didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Natura Foods Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri minuman dalam kemasan gelas dan sachet. Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN. PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun Pada saat itu

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN. PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun Pada saat itu BAB 4 HASIL PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Tunas Arfanal Motor PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun 1998. Pada saat itu perusahaan masih berdiri sendiri dan belum bekerja

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu sendiri. Dimana banyak aspek bisa menjadi daya saing membuat suatu perusahaan dapat bertahan,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM 1 PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Pada Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang diprioritaskan konsumen dalam memilih sebuah salon Berdasarkan hasil pengujian Cochran setiap variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour didirikan pada 3 Juni 2005, dan pendirinya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada PT. Sumbar Surya Sejati yang merupakan salah satu distributor oli Pertamina di Sumatera Barat berdiri sejak 6 Oktober 1994. Permasalahan yang muncul pada PT. Sumbar

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA FM AMIRAH RADIO

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA FM AMIRAH RADIO ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA 100.2 FM AMIRAH RADIO Fadly Syaputra Nainggolan 1000843412 Indra Hendriyadi 1000889350 Hartiwi Prabowo, SE., MM. D2200 PT.Amirah Radio Jalan Hos Cokro Aminoto Blok D 2-3 CBD

Lebih terperinci

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External... ABSTRAK Atmosphere Café yang terletak di Jalan Lengkong Besar no. 97 menyediakan berbagai jenis masakan, mulai dari masakan Indonesia, masakan Eropa, dan juga masakan Jepang. Dalam satu tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. X adalah perusahaan konveksi dan sablon yang berada di Jl. Baturahayu, terusan Buah Batu, Bandung. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang. Dari tahun 2011 s/d 2014 perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Profil Perusahaan.1.1 Sejarah PT. Surya Banyu Wetan PT. Surya Banyu Wetan adalah perusahaan yang menyediakan sebuah alat filter yang untuk membantu menangani pengolahan dan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko sepatu JK

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE)

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE) Bab 5 Analisis Dari hasil pengolahan data pada bab IV, selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan upaya menentukan strategi pemasaran perusahaan, yang meliputi langkah-langkah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi terutama internet mengalami perkembangan yang pesat terutama di Indonesia. Internet memberikan kemudahan untuk saling bertukar informasi dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Caraka Yasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa ekspedisi yang berdiri pada tahun 1985. Dalam 5 tahun terakhir PT Caraka Yasa tidak mencapai target penjualan yang seharusnya yaitu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PD. Sarana Mangun Lancar merupakan salah satu industri daur ulang pipa Poly Vinyl Chloride (PVC) yang terletak di kota Ciamis dan berdiri sejak tahun 2001. Saat ini perusahaan tersebut telah memiliki

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan strategi bisnis pada PT. Midtou Aryacom Futures, antara lain:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel yang dianggap penting oleh kosumen PT. Sumbar adalah :

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari tiap individu. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini seperti yang diketahui telah membawa pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai salah satu Strategi

Lebih terperinci

Strategi yang dapat dilakukan yang pertama dengan melakukan inovasi program

Strategi yang dapat dilakukan yang pertama dengan melakukan inovasi program 121 3. Strategi ST (Strengths Treats) Strategi yang dapat dilakukan yang pertama dengan melakukan inovasi program laundry agar jasa laundry dapat bertahan di persaingan yang kompetitif. Dan sebisa mungkin

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktorfaktor yang menjadi pertimbangan toko ritel dalam memilih distributor

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT Nama : Fitria Shinta Dewi NPM : 13213551 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Eva Karla, SE,

Lebih terperinci