BAURAN PEMASARAN TANAMAN HIAS POT BEGONIA (BEGONIACEAE) PADA P4S ASTUTI LESTARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAURAN PEMASARAN TANAMAN HIAS POT BEGONIA (BEGONIACEAE) PADA P4S ASTUTI LESTARI"

Transkripsi

1 BAURAN PEMASARAN TANAMAN HIAS POT BEGONIA (BEGONIACEAE) PADA P4S ASTUTI LESTARI Intan Siti Ranjani 1 Siska Fitrianti 2 ABSTRAK Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Astuti Lestari merupakan lembaga pelatihan pertanian dan pedesaan yang dikelola oleh petani secara swadaya dan berkelompok. P4S Astuti Lestari memiliki beberapa komoditi tanaman hias yang diusahakan salah satunya yaitu tanaman hias pot bunga begonia. Tujuan dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini yaitu: 1) Mengetahui teknik budidaya tanaman hias begonia pot; 2) Mengetahui penerapan bauran pemasaran di P4S Astuti Lestari. Kegiatan PKPM dilaksanakan di P4S Astuti Lestari Bandung Barat, dimulai dari tanggal 14 Maret 2016 sampai tanggal 21 Mei 2016 dengan metode pengumpulan data yaitu wawancara dan studi pustaka. Teknik budidaya yang dilakukan yaitu pembibitan, penanaman, pemeliharaan, hingga panen dan pasca panen. Bauran pemasaran yang digunakan pada P4S Astuti Lestari meliputi bauran produk, harga, saluran distribusi dan promosi. Bauran produk dengan menggunakan kantong plastik hitam sebagai kemasan, pemberian jaminan pengembalian jika terdapat tanaman yang terserang hama dan penyakit dalam jangka waktu pengembalian yaitu 1 sampai 2 hari setelah pembelian. Harga yang ditetapkan untuk satu pot yaitu Rp /pot ukuran 20 dan Rp /pot ukuran 25. Untuk total pembelian 100 pot begonia akan diberikan diskon 5% dari total penjualannya. Saluran distribusi yang digunakan yaitu saluran distribusi langsung dan tidak langsung. Strategi promosi yang digunakan yaitu promosi penjualan, hubungan masyarakat dan tenaga penjualan. Kata kunci : Bauran pemasaran, teknik budidaya, begonia 1 Mahasiswa Program Studi Agribisnis BP Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 2 Staf pengajar Program Studi AgribisnisPertanianPoliteknik Pertanian Negeri Payakumbuh 1

2 PENDAHULUAN a. Latar Belakang Begonia merupakan salah satu herba yang termasuk dalam famili Begoniaceae. Jenis ini merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di hutan-hutan basah atau kadang ditanam sebagai tanaman hias. Begonia banyak disukai masyarakat karena daunnya yang indah dan banyak ragamnya. Pemanfaatan lain dari jenis tumbuhan ini adalah sebagai bahan obat seperti obat luka baru, obat penurun panas, pembersih darah, obat sakit haid, penekan batuk, obat mules, dan obat sakit pinggang (Mira K.N dan Warsidi, 2013). P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya) Astuti Lestari merupakan lembaga pelatihan pertanian pedesaan yang didirikan, dan dikelola oleh petani secara swadaya dan berkelompok. Secara umum, kegiatan yang dilakukan oleh P4S Astuti Lestari adalah berupa pelatihan pelatihan, sementara itu kegiatan budidaya serta pemasaran tanaman hias dilakukan secara pribadi oleh pemilik usaha tanaman hias yang tergabung kedalam P4S Astuti Lestari (Tuti T, 2010). Salah satu komoditi yang dikembangkan di P4S Astuti Lestari pada saat ini adalah tanaman hias pot Begonia. Begonia merupakan salah satu tanaman yang trend sejak beberapa tahun terakhir, bukan hanya karena tanaman ini tergolong tanaman hias dengan bunga nan indah dan mudah untuk dibudidayakan, atau harganya yang terjangkau, namun karena tanaman ini juga diminati oleh banyak kalangan. Begonia memiliki potensi pasar yang cukup baik pada P4S Astuti Lestari sehingga tanaman ini menjadi salah satu komoditi yang dikembangkan secara khusus pada perusahaan ini. P4S Astuti Lestari melakukan budidaya begonia dari awal pembibitan hingga proses pemasaran. Pemasaran tanaman hias pot begonia pada P4S Astuti Lestari menerapkan unsur-unsur bauran pemasaran namun belum secara sempurna. Hal tersebut dikarenakan adanya faktor-faktor penghambat yang menjadikan unsur-unsur tersebut tidak diterapkan oleh perusahaan. Disamping itu, walaupun penerapan bauran pemasaran pada P4S Astuti Lestari belum sempurna hal tersebut tidak mengakibatkan penurunan volume pendapatan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas tentang teknik budidaya dan bauran pemasaran pada P4S Astuti Lestari dalam Laporan Tugas Akhir. b. Tujuan 1. Mengetahui teknik budidaya tanaman hias pot begonia pada P4S Astuti Lestari. 2. Mengetahui penerapan bauran pemasaran (Marketing Mix) pada P4S Astuti Lestari. 3. Memenuhi persyaratan bagi penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir Program Studi Agribisnis, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. METODOLOGI PELAKSANAAN a. Tempat dan waktu Laporan Tugas Akhir ini disusun berdasarkan hasil pelaksanaan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa di P4S Astuti Lestari, terletak di Jl. Terusan Sersan Bajuri, Rt. 04/Rw.5 Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Kegiatan PKPM ini dimulai pada 14 Maret 21 Mei b. Ruang Lingkup Penulisan Laporan Tugas Akhir ini mencakup teknik budidaya dan analisis Marketing Mix 4P (product, price, promotion, and place) dari komoditi tanaman hias Begonia pada P4S Astuti Lestari. c. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara 2

3 Wawancara yaitu proses memperoleh informasi dengan cara tanya jawab langsung antara komunikan dengan komunikator yang saling memberikan umpan balik dalam sebuah komunikasi. Komunikan yang diwawancarai adalah pembimbing lapang, pekerja dan pihakpihak yang bersangkutan dengan pembudidayaan serta pemasaran begonia. 2. Observasi Observasi merupakan pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada objek yang diteliti. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil P4S Astuti Lestari adalah salah satu Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya di Indonesia tepatnya di Jawa Barat. Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya merupakan lembaga pelatihan petani yang tumbuh dan berkembang serta dikelola oleh petani atau kelompok secara swadaya dengan tujuan memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan tentang arti penting pertanian, dengan demikian petani-petani tidak ketinggalan dengan informasi dan ilmuilmu baru mengenai pertanian. P4S Astuti Lestari didirikan oleh ibu Ir.Tuti Tarmini pada bulan Oktober tahun Sebelum mendapatkan sertifikasi menjadi P4S Astuti Lestari dari kementrian Pertanian, Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Pertanian Melalui (BBPP) Balai Besar Pelatihan Pertanian Kayu Ambon Lembang, usaha ini akrab dikenal dengan nama Astuti Lestari Study Flower Farmer yang berawal dari usaha budidaya tanaman hias yang bernama Astuti Lestari. P4S Astuti Lestari melakukan pembudidayaan tanaman hias pot dari kegiatan pembibitan hingga panen. Kegiatan budidaya tanaman hias pot begonia Berikut ini adalah tahapan proses budidaya tanaman hias pot begonia yang dilakukan di P4S Astuti Lestari. a. Persiapan media tanam Media tanam yang digunakan pada budidaya tanaman begonia oleh ibu Tuti yaitu campuran antara sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 3. Ibu Tuti tidak menggunakan pasir maupun tanah karena memang beberapa tahun silam produsen menggunakan tanah sebagai media tanam, namun hal tersebut tidak lagi dilakukan karena sulitnya menemukan tanah yang dijual untuk proses pembudidayaan. Penggunaan sekam pun bahkan memberikan keuntungan yang cukup besar dibandingkan dengan menggunakan tanah maupun pasir. Media tanam yang digunakan terlebih dahulu disimpan selama lebih kurang 1-2 minggu setelah pengadukan. Hal tersebut dilakukan agar media tanam yang digunakan dapat memberikan hasil yang baik pada tanaman yang diproduksi. Adapun media tanam yang sudah melewati prosses penyimpanan disebut dengan media tanam yang sudah matang. b. Pembibitan Kegiatan pembibitan yang dilakukan oleh ibu Tuti seperti penyediaan media tanam pada polybag, pengambilan bibit dari tanaman induk dan penanaman bibit pada polybag. 1. Penyediaan media tanam pada polybag Media tanam yang telah melewati proses penyimpanan kemudian di isi kedalam polybag ukuran 10. Pengisian polybag dengan media tanam tersebut bertujuan untuk menambah persediaan media tanam sebelum dilakukan penanaman bibit. Polybag yang telah diisi dengan media tanam disusun dan ditumpuk pada bagian kosong di bawah rak yang terdapat pada green house. 2. Pengambilan bibit dari tanaman induk Bibit begonia yang dibudidayakan oleh ibu Tuti diambil langsung dari indukan (tanaman dewasa). Bagian tanaman yang dapat dijadikan bibit pada tanaman hias begonia yaitu bagian yang memiliki tunas baru setelah pucuk. Pengambilan bibit tersebut biasanya 3

4 dilakukan pada tanaman dewasa yang sudah berumur 2-3 bulan setelah tanam. Pengambilan bibit dilakukan secara hatihati agar tidak merusak bagian yang lain pada tanaman induk. Pengambilan bibit dilakukan dengan cara memetik bagian tanaman yang akan dijadikan bibit dengan menggunakan ujung kuku dan kemudian lakukan pembuangan bunga (jika ada) dan daun kedua setelah pucuk. Pembuangan daun kedua dan bunga pada bibit dilakukan untuk mempercepat proses pertumbuhan. 3. Penanaman bibit pada polybag Penanaman bibit pada polybag dilakukan pada bagian tengah media tanam. Pemberian lobang pada media tanam dapat dilakukan dengan menggunakan stik bambu atau cukup dengan menggunakan jari telunjuk. Penanaman bibit pada media tanam tidak terlalu dalam karena tanaman begonia merupakan tanaman yang memiliki kandungan air yang cukup banyak sehingga akar akan mudah tumbuh walaupun batang tanaman tidak ditanam terlalu dalam. c. Penanaman Penanaman tanaman hias begonia dilakukan untuk bibit yang ditanam pada polybag yang telah menghasilkan anakan samping dan memiliki banyak tunas dan daun (3-7 lembar daun). Kegiatan penanaman pada budidaya tanaman begonia yang dijalankan oleh ibu Tuti dilakukan dengan cara sebagai berikut : - Pemilihan media tanam yang telah matang - Pengisian media tanam pada pot (ukuran 20) kira-kira setengah bagian - Keluarkan atau pisahkan bibit dari polybag dengan mengikut sertakan media tanam bawaan - Masukkan bibit beserta media tanam bawaan kedalam pot bagian tengah kemudian timbun bagian pot yang masih kosong dengan media tanam hingga memenuhi bagian atas pot - Padatkan dan tata pot yang telah ditanami bibit begonia pada rak yang kosong d. Pemeliharaan - Pemupukan Pemupukan dilakukan sebanyak satu kali dalam seminggu. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk NPK (16:16:16) dengan kadar 5-6 butir per pot. Pemupukan ini dilakukan dengan cara meletakkan/menaruh pupuk pada bagian tepi media tanam pada pot. Untuk bibit pada polybag, pemupukan dilakukan dengan cara disiram. Pupuk yang digunakan yaitu larutan 1 sdm (send ok makan) pupuk daun (Grow More) dan 1 sdm NPK untuk 10 liter kadar air. Penyiraman larutan pupuk dilakukan dengan menggunakan gembor sehingga larutan pupuk dapat tersebar merata untuk seluruh bibit. - Pemincingan Pemincingan pada budidaya tanaman begonia yang dijalankan oleh ibu Tuti adalah pembuangan pucuk, daun terdekat pada pucuk dan bunga pada bibit begonia. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 3 minggu sekali dengan tujuan agar bibit dapat menghasilkan anakan, daun dan tunas baru sehingga nantinya tanaman yang dihasilkan juga memuaskan. - Penyulaman Kegiatan penyulaman dilakukan pada media tanam polybag yang tidak ditumbuhi tanaman begonia karena busuk atau mati. Penyulaman dilakukan dengan menanam bibit baru pada bagian tepi media tanam polybag untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya busuk pada tanaman akibat tanaman sebelumnya yang mati. - Penyiangan Tanaman begonia yang ada pada green house dilakukan penyiangan agar tanaman begonia yang dihasilkan terlihat lebih menarik dan terawat serta bebas dari gulma atau rumput. Kegitan penyiangan ini dilakukan 2-3 minggu sekali tergantung jumlah gulma yang tumbuh. - Penyiraman Kegiatan penyiraman dilakukan sebanyak 1 kali dalam sehari bahkan dapat dilakukan sebanyak 2 kali jika musim kemarau. Penyiraman pada usaha yang dijalankan oleh ibu Tuti dilakukan dengan 4

5 cara menghujankan tanaman begonia dengan menggunakan selang air yang terhubung pada keran. Proses menghujankan tanaman ini dilakukan hingga tanaman tersiram seluruhnya dan media tanam menjadi lembab. Kadar air yang dibutuhkan untuk satu tanaman begonia yaitu sekitar 0,5 liter - Pengendalian hama dan penyakit Tanaman hias begonia yang diproduksi oleh ibu Tuti tergolong sehat dan terawat karena jarang sekali ditemukan adanya hama dan penyakit yang menyerang tanaman beliau. Adapun hama yang merusak seperti ulat bulu dan keong/siput, dan penyakit yang menyerang seperti busuk akar. Penyakit busuk akar pada tanaman hias begonia yang diproduksi oleh ibu Tuti disebabkan karena penyiraman yang terlalu berlebihan. Pengendalian terhadap hama yang menyerang dilakukan dengan membuang hama tersebut dan memotong bagian tanaman yang rusak, dan untuk pengendalian penyakit busuk akar, tanaman tersebut dipindahkan dan dimusnahkan. c. Pemanenan Tanaman hias pot begonia dapat dipanen apabila telah memiliki daun yang kompak, memiliki bunga dan diperkirakan tanaman sudah berumur 4 bulan setelah tanam. Biasanya pembeli lebih tertarik untuk memilih sendiri tanaman yang mereka sukai dan kemudian tanaman hias begonia yang menjadi pilihan dikemas dengan menggunakan kantong plastik. Produk Produk yang dihasilkan pada P4S Astuti Lestari berupa produk barang dan jasa. Produk barang berupa tanaman hias pot begonia dan tanaman hias pot silver dust. Sementara itu produk jasa dapat berupa jasa pelatihan-pelatihan, magang, dan kunjungan. Pelanggan Pelanggan / konsumen dari produk yang dihasikan oleh usaha tanaman hias milik ibu Tuti yaitu orang-orang sekitar daerah Bandung Barat seperti konsumen yang berasal dari Lembang, Dago, Ciburial, dan sebagainya namun juga tidak tertutup kemungkinan bagi konsumen yang berasal dari luar daereh yang datang langsung ke tempat/kios untuk melakukan pembelian terhadap tanaman yang ditawarkan. Pelanggan tetap biasanya merupakan konsumen yang melakukan pembelian untuk dijual kembali di kioskios mereka. Pemasok bahan baku Bahan baku yang digunakan dalam usaha tanaman hias pot biasanya diperoleh dari satu pemasok yaitu toko JM Tani. Untuk bahan yang kapasitasnya banyak seperti sekam, pupuk kandang, dan pot, produsen melakukan pemesanan terlebih dahulu dan setelah itu pemasok mengantar langsung ke kios atau green house. Sedangkan untuk bahan atau alat yang kapasitasnya kecil seperti kantong plastik, tali tambang, solder, gunting, pupuk NPK, pupuk daun, pengadaannya dilakukan dengan cara membeli langsung ke toko JM Tani. Pada usaha tanaman hias begonia yang dijalankan oleh ibu Tuti, tidak dilakukan pembelian bibit secara berkala, karena bibit diperoleh dari tanaman indukan yang sudah ada. Pembelian bibit begonia hanya dilakukan sekali yaitu pada awal melakukan budidaya bunga begonia pada tahun 2010 yang berasal dari Kebun Begonia Lembang. Kegiatan pemasaran Bunga begonia di P4S Astuti Lestari yang di produksi oleh ibu Tuti dipasarkan langsung kepada konsumen atau masyarakat yang mendatangi kios milik ibu Tuti. Saluran pemasaran yang digunakan dalam memasarkan begonia pot adalah saluran pemasaran ganda, dimana produsen melakukan penjualan produk kepada konsumen akhir dan juga melakukan penjualan kepada perantara (seperti pedagang pesaing yang juga membeli produk dari P4S Astuti Lestari). Kegiatan pemasaran begonia pot yang diproduksi oleh Ibu Tuti dilakukan langsung oleh Ibu Tuti sendiri dengan dibantu oleh Tenaga Kerja, transaksi penjualan yang dilakukan biasanya secara 5

6 tunai karena konsumen memang secara sengaja langsung mendatangi lokasi penjualan (kios). Ibu Tuti tidak bekerja sendiri melainkan mempekerjakan satu orang pekerja yaitu yang mencakup seluruh pekerjaan yang dimulai dari pembibitan hingga pemasaran. Pekerja tersebut bernama Tedi yang biasa disapa aa tedi yang sekarang genap berusia 23 tahun. Beliau sudah bekerja pada usaha yang dijalankan oleh ibu Tuti sejak empat tahun silam dengan upah sebesar Rp ,- /bulan atau Rp ,-/hari. b. Pembahasan Bauran pemasaran tanaman hias pot begonia pada P4S Astuti Lestari 1. Product (produk) Produk yang dihasilkan adalah tanaman hias begonia pot yang merupakan barang konsumsi (consumer s goods) dan barang industri (industrial goods). barang konsumsi yaitu barang yang digunakan langsung oleh konsumen dan tidak untuk dijual kembali, sedangkan barang industri merupakan barang yang tujuannya untuk dijual kembali. Begonia pot yang diproduksi oleh Ibu Tuti merupakan tanaman yang telah sesuai dengan permintaan pasar yakni sudah berdaun rimbun dan mengkilap, berbunga indah, dan bersih dari hama dan penyakit. Tanaman hias begonia yang diproduksi terdapat dua jenis berdasarkan ukurannya yaitu begonia pot ukuran 20 dan 25. Perbedaan diantara keduanya tidak begitu mencolok, hanya saja ukuran pot dan ukuran tanaman begonia pot 25 sedikit lebih besar dibandingkan dengan ukuran begonia pot 20. Dalam pemasaran produk tanaman hias begonia ini, P4S Astuti Lestari menerapkan beberapa atribut produk terhadap tanaman hias begonia yang akan menjadi daya tarik bagi konsumen untuk membeli. Diantara atribut yang diterapkan terhadap tanaman hias begonia yang akan dipasarkan adalah : 1. Kemasan Kemasan yang digunakan oleh P4S Astuti Lestari untuk mengemas produk tanaman hias begonia ini ada dua macam yaitu kantong plastik hitam dan kotak kardus. Kemasan kantong plastik hitam ditujukan untuk konsumen yang berasal dari dalam kota, sedangkan kemasan kotak kardus digunakan untuk konsumen yang berasal dari luar kota. Kemasan ini masih tergolong sederhana karena tidak menggunakan merek atau label tertentu. Kemasan yang dipilih ini dirasa cocok dan efektif untuk melindungi tanaman begonia yang dikemas agar tidak mudah rusak karena kemasan yang digunakan akan mempengaruhi kualitas barang yang dikemas. Sesuai dengan fungsi kemasan pada umumnya yaitu melindungi kualitas produk agar tidak mudah rusak. Harga kantong plastik hitam murah sehingga tidak menambah pada harga produksi selain itu konsumen yang dituju juga tidak begitu mempermasalahkan kemasan. 2. Merek dan label Ibu Tuti merasa masih belum perlu melakukan pemberian merek dan label pada produk yang beliau tawarkan karena beliau masih mempertimbangkan penambahan biaya produksi dan waktu kerja. Hal tersebut juga disebabkan karena produk ibu Tuti memang sudah dikenal oleh masyarakat dan menurut beliau, pemberian label satu persatu pada produk akan memakan waktu yang lama dan tidak efektif untuk usaha yang beliau jalankan saat ini. Sedangkan berdasarkan literatur, pemberian merek terhadap produk justru akan memberikan keuntungan tersendiri, seperti yang ditulis oleh Sofjan A (2007) alasan pemberian merek adalah sebagai berikut : 1. Untuk tujuan identifikasi, guna mempermudah penanganan (handling) atau mencari jejak (tracking) produk yang dipasarkan. 2. Melindungi produk yang unik dari kemungkinan ditiru pesaing. 3. Produsen ingin menekankan mutu tertentu yang ditawarkan dan untuk mempermudah konsumen menemukan produk tersebut kembali. 4. Sebagai landasan untuk mengadakan diferensiasi harga. 3. Pelayanan 6

7 Para pelanggan yang datang untuk membeli produk hortikultura di P4S Astuti Lestari selalu disambut baik dan ramah oleh pihak pengelola, dengan memberikan sambutan yang baik seperti ini juga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk terus membeli produk yang ditawarkan dan menjadi pelanggan tetap. Pihak pengelola juga membantu pelanggan yang datang dalam pengangkutan produk yang dijual ke kendaraan yang digunakan pelanggan, sehingga pelanggan merasa terbantu dan diringankan dengan bantuan pelayanan ini. 4. Jaminan Setiap pembelian produk di P4S Astuti Lestari terutama produk tanaman hias begonia, pelanggan diberi jaminan terhadap produk yang dijual, bila ditemukan pada produk yang tidak baik atau terserang hama dan penyakit ataupun tidak sesuai dengan yang diminta oleh pelanggan maka pelanggan diperbolehkan untuk mengembalikan produk tersebut ke P4S Astuti Lestari untuk ditukarkan kembali dengan jangka waktu yang ditetapkan yaitu berkisar antara 1 sampai 2 hari setelah pembelian. Dengan adanya jaminan terhadap mutu yang diterapkan oleh pihak pengelola P4S Astuti Lestari ini akan menambah daya tarik bagi masyarakat umum untuk membeli produk pada P4S Astuti Lestari. 2. Price (Harga) Harga yang ditetapkan untuk tanaman hias begonia dibagi menjadi dua jenis berdasarkan ukuran pot, yaitu ukuran pot 20 dan ukuran pot 25. Harga yang ditetapkan oleh P4S Astuti Lestari berbeda dengan harga begonia yang dijual oleh pesaing. Pada tabel diatas, harga yang ditetapkan berlaku untuk pot gantung maupun pot biasa ukuran 20 dan ukuran 25. Perbedaan harga antara tanaman begonia yang diproduksi oleh ibu Tuti dengan harga yang ditetapkan pesaing disebakan karena pesaing yang ada merupakan pedagang pengecer yang menjadikan P4S Astuti Lestari sebagai pemasoknya. Sehingga tidak dapat dipungkiri, tanaman hias begonia pot yang diproduksi oleh ibu Tuti diminati oleh kebanyakan konsumen. Dalam menetapkan harga, ibu Tuti berorientasi pada keuntungan yang diinginkan, hal ini dapat terlihat dari keuntungan yang diambil dari penjualan tanaman hias pot begonia yang tergolong cukup tinggi jika dibandingkan dengan keutungan yang diambil oleh pedagang pesaing lainnya, ibu Tuti mengambil keuntungan sebesar Rp ,-/ pot dari harga yang ditetapkan. Pembayaran atas pembelian produk terhadap konsumen dilakukan secara tunai (cash) maupun pembelian dari pedagang langganan dan konsumen langsung. Ibu Tuti juga memberikan diskon kepada pelanggan jika jumlah pembelian mencapai 100 unit tanaman hias pot begonia. Diskon yang diberikan adalah sebesar 5% dari total penjualan. 3. Place (Tempat atau saluran distribusi) Tempat dilakukannya proses produksi dan pemasaran yaitu di rumah Ibu Ir. Tuti Tarmini sendiri di Jl. Terusan Sersan Bajuri, Desa Cihideung, Kabupaten Bandung Barat, yakni pada green house yang ada di bagian belakang rumah beliau merupakan tempat produksi/pembibitan, sedangkan tempat untuk mendistribusikan/menjual produk berada pada green house bagian depan. Lokasi yang digunakan Ibu Tuti merupakan lokasi yang sangat strategis karena merupakan jalur lintas pariwisata karena memang dekat dengan tujuan wisata seperti kawasan Lembang, Dusun Bambu, dan sebagainya. Saluran distribusi yang digunakan ada dua jenis yaitu saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung. Saluran ditribusi langsung, produsen langsung menjual produk kepada konsumen akhir di tempat (kios) usaha yang dijalankan. Sedangkan untuk saluran tidak langsung, produsen menjual produk kepada pedagang perantara (setara pengecer) kemudian pedagang perantara menjual lagi kepada konsumen akhir dan 7

8 tidak tertutup kemungkinan jika produk yang dijual oleh produsen kepada pedagang akan dijual lagi oleh pedagang perantara berikutnya. Pada P4S Astuti Lestari, pedagang perantara yang membeli produk untuk mereka jual kembali merupakan pedagang pengumpul dan pedagang pengecer. Pedagang tersebut ada yang berada disekitar tempat produksi begonia pada P4S Astuti Lestari dan ada juga yang berasal dari luar daerah. 4. Promotion (Promosi) P4S Astuti Lestari melakukan kegiatan promosi yang dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Bauran promosi yang digunakan pada P4S Astuti lestari dalam melakukan kegiatan pemasaran tanaman hias pot begonia meliputi : 1. Promosi penjualan P4S Astuti Lestari melakukan promosi penjualan (sales promotion) dalam melakukan penjualan tanaman hias pot begonia. Bentuk promosi ini dapat dilihat dari kegiatan jual beli yang berlangsung di lokasi penjualan tanaman hias pot begonia itu sendiri dan kegiatankegiatan yang diikuti oleh ibu Tuti seperti PENAS (Pekan Pertanian Nasional) di Kota Aceh dan Kota Malang, PF2N (Pekan Flora Floris Basional) di Jogja, dan mengisi stand-stand pemerintah pada acara peringatan hari krida setiap tahunnya yang mampu mengeruk beberapa konsumen untuk datang ke lokasi pemasaran untuk melakukan transaksi jual beli. Dalam mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, ibu Tuti menggunakan brosur maupun leaflet untuk mempermudah promosi. Namun, sampai saat ini ibu Tuti belum merasa perlu menggunakan media elektronik seperti iklan di televisi maupun radio, dan situs web di internet sebagai alat bantu promosi. Sedangkan menurut literatur, penggunaan media periklanan dapat memberikan jangkauan informasi yang luas dan tentunya akan meningkatkan persentase hasil penjualan. 2. Hubungan masyarakat Ibu Tuti merupakan aktivis yang handal dalam bermasyarakat, beliau cukup dikenal oleh masyarakat luas, selain memiliki jabatan sebagai ketua organisasi pada P4S Astuti Lestari, beliau juga ikut serta dalam lembaga-lembaga lain seperti persatuan Dharma wanita, tenaga pengajar, dan sebagainya sehingga untuk pemasaran produk tanaman hias pun beliau tidak terlalu mengalami kesulitan. 3. Tenaga penjualan Ibu Tuti merupakan tenaga penjual langsung, sehingga beliau tidak memerlukan tenaga penjual lain dalam melakukan promosi terhadap produk yang dipasarkannya. Beliau dapat memberikan informasi mengenai tanaman hias pot begonia (harga, kualitas, teknik budidaya) kepada konsumen yang datang ke lokasi pemasaran. KESIMPULAN Berdasarkan pelaksanaan kegiatan PKPM yang telah dilaksanakan serta penyusunan laporan tugas akhir yang telah tersaji dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Teknik budidaya tanaman begonia yang dilakukan pada P4S Astuti Lestari dimulai dari persiapan media tanam pada polybag, pembibitan tanaman pada polybag, penanaman tanaman pada pot, pemeliharaan (pemincingan, pemupukan, penyiraman, penyianganm dan penyulaman), hingga tahap pemanenan. Budidaya pada tanaman begonia pada P4S Astuti Lestari menggunakan media tanam berupa sekam dan pupuk kandang karena sulitnya menemukan tanah yang dijual untuk proses pembudidayaan. 2. P4S Astuti Lestari menerapkan bauran pemasaran ( Marketing mix) dalam memasarkan tanaman hias pot begonia. Unsur-unsur dalam bauran pemasaran yang digunakan yaitu bauran produk, harga, saluran distribusi, dan promosi. Pada bauran produk, P4S Astuti Lestari menggunakan kemasan berupa kantong plastik hitam untuk 8

9 menjaga kualitas tanaman begonia yang dijual. Perusahaan juga memberikan jaminan terhadap produk yang terserang hama penyakit, yaitu pembeli dapat mengembalikan produk yang rusak kemudian diganti produk yang lebih baik dalam jangka waktu 1 sampai 2 hari setelah pembelian. Bauran harga, harga yang ditetapkan yaitu berdasarkan tingkat keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan yaitu sebesar Rp ,- /pot. haraga yang ditetapkan yaitu Rp ,-/pot ukuran 20 dan Rp ,-/pot ukuran 25. P4S Astuti Lestari memberikan diskon atau potongan harga sebesar 5% untuk total penjualan 100 pot begonia ukuran 20 maupun uukuran 25. Distribusi pada P4S Astuti Lestari, saluran distribusi yang digunakan yaitu saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung. Promosi yang digunakan yaitu promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan tenaga penjualan. DAFTAR PUSTAKA Mira, K.N dan Warsidi Aplikasi hormon tumbuh pada perbanyakan tanaman begonia melalui setek daun dan setek irisan daun. Diakses pada tanggal 4 Mei Sofjan A Mnajemen Pemasaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 445 hal. Tuti T Gambaran Secara Umum Tanaman Hias. Jawa Barat. 16 Hal 9

ANALISIS KEUNTUNGAN PADA BUDIDAYA BUNGA BEGONIA (Semperflorens begonias) DI P4S ASTUTI LESTARI-BANDUNG BARAT. Iga Safitri 1 Raeza Firsta Wisra 2

ANALISIS KEUNTUNGAN PADA BUDIDAYA BUNGA BEGONIA (Semperflorens begonias) DI P4S ASTUTI LESTARI-BANDUNG BARAT. Iga Safitri 1 Raeza Firsta Wisra 2 ANALISIS KEUNTUNGAN PADA BUDIDAYA BUNGA BEGONIA (Semperflorens begonias) DI P4S ASTUTI LESTARI-BANDUNG BARAT Iga Safitri 1 Raeza Firsta Wisra 2 RINGKASAN Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya

Lebih terperinci

Rahmawati 1 Latifa Hanum 2 RINGKASAN. Keywoard : Perbandingan biaya, Produksi krisan, P4S.

Rahmawati 1 Latifa Hanum 2 RINGKASAN. Keywoard : Perbandingan biaya, Produksi krisan, P4S. PERBANDINGAN KEUNTUNGAN KRISAN POTONG DENGAN PEMANFAATAN SISTEM TUNAS DAN SISTEM TANAM AWAL DI P4S ASTUTI LESTARI PARONGPONG BANDUNG BARAT Rahmawati 1 Latifa Hanum 2 RINGKASAN Indonesia merupakan negara

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS POT PADA USAHA CATLYA DECORATION DI P4S ASTUTI LESTARI KABUPATEN BANDUNG BARAT

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS POT PADA USAHA CATLYA DECORATION DI P4S ASTUTI LESTARI KABUPATEN BANDUNG BARAT ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS POT PADA USAHA CATLYA DECORATION DI P4S ASTUTI LESTARI KABUPATEN BANDUNG BARAT Fani Mutiara Putri 1 Riva Hendriani 2 RINGKASAN Tanaman hias

Lebih terperinci

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) akan dilaksanakan pada lahan kosong yang bertempat di Dusun Selongisor RT 03 / RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN. Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN

SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN. Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam memasarkan sebuah

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa Var Ascalonicum (L)) merupakan salah satu tanaman bumbu dapur yang sangat mudah dijumpai di berbaga tempat. Bumbu yang

Lebih terperinci

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,

Lebih terperinci

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,

Lebih terperinci

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk Standar Nasional Indonesia Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP. Menyempitnya lahan-lahan pertanian ternyata bukan suatu halangan untuk mengusahakan budidaya tanaman sayuran. Sistem vertikultur

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR 16 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Desa Sidoharjo Rt 5 Rw 10 Kelurahan Banaran Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR 16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu

Lebih terperinci

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) PENDAHULUAN Blimbing manis dikenal dalam bahasa latin dengan nama Averhoa carambola L. berasal dari keluarga Oralidaceae, marga Averhoa. Blimbing manis

Lebih terperinci

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR 13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAURAN PEMASARAN PADA USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S NUSA INDAH KABUPATEN BOGOR

BAURAN PEMASARAN PADA USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S NUSA INDAH KABUPATEN BOGOR BAURAN PEMASARAN PADA USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S NUSA INDAH KABUPATEN BOGOR Violin Febritaha Sitepu 1 Regia Indah Kemala Sari 2 RINGKASAN Jamur tiram mengandung gizi yang tinggi serta manfaatnya

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam

Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam iptek hortikultura Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam Buah pepaya telah menjadi buah trend setter sejak beredarnya beberapa varietas

Lebih terperinci

JUDUL KEGIATAN WIRAUSAHA PENJUALAN TANAMAN OBAT SEBAGAI ORNAMENTAL HERBS

JUDUL KEGIATAN WIRAUSAHA PENJUALAN TANAMAN OBAT SEBAGAI ORNAMENTAL HERBS PKMK-2-4-1 JUDUL KEGIATAN WIRAUSAHA PENJUALAN TANAMAN OBAT SEBAGAI ORNAMENTAL HERBS Felix Yanwar, Heru Supriyanto, Lanjar Setiawan PS Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung 25 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung dengan dua kali percobaan yaitu Percobaan I dan Percobaan II. Percobaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi tentang analisis dan interpretasi hasil penelitian. Pada tahap ini akan dilakukan analisis permasalahan prosedur budidaya kumis kucing di Klaster Biofarmaka

Lebih terperinci

KURSUS GRATIS. Teknologi Budidaya Tanaman Jeruk dalam Pot (Tabulampot Jeruk) Oleh: Hadi Mulyanto, SP

KURSUS GRATIS. Teknologi Budidaya Tanaman Jeruk dalam Pot (Tabulampot Jeruk) Oleh: Hadi Mulyanto, SP KURSUS GRATIS Teknologi Budidaya Tanaman Jeruk dalam Pot (Tabulampot Jeruk) Oleh: Hadi Mulyanto, SP BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc Ricky Herdiyansyah SP., MSc rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII PEMASARAN : Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang

Lebih terperinci

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI Pembibitan Pembibitan ulang stroberi di Vin s Berry Park dilakukan dengan stolon. Pembibitan ulang hanya bertujuan untuk menyulam tanaman yang mati, bukan untuk

Lebih terperinci

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, 23 III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang dikaruniai potensi alam yang sangat indah dan sangat memukau. Kesuburan tanahnya, keragaman flora dan faunanya, bahkan hingga

Lebih terperinci

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Aspek pasar merupakan aspek yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu usaha. Aspek pasar antara lain mengkaji potensi pasar baik dari sisi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK. Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : S1TI2C

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK. Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : S1TI2C TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : 10.11.3688 S1TI2C STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Peluang Usaha: Berkebun Organik Kultur hidup sehat saat

Lebih terperinci

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KEBUN UNIT KONSERVASI BUDIDAYA BIOFARMAKA (UKBB)

GAMBARAN UMUM KEBUN UNIT KONSERVASI BUDIDAYA BIOFARMAKA (UKBB) V GAMBARAN UMUM KEBUN UNIT KONSERVASI BUDIDAYA BIOFARMAKA (UKBB) 5.1 Sejarah Perusahaan Pusat Studi Biofarmaka merupakan suatu lembaga yang meneliti dan mengembangkan tanaman biofarmaka. Pusat Studi Biofarmaka

Lebih terperinci

III.TATA CARA PENELITIAN

III.TATA CARA PENELITIAN III.TATA CARA PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai bulan Maret 2016 di Green House dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah Oleh : Juwariyah BP3K garum 1. Syarat Tumbuh Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman

Lebih terperinci

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI 6.1. Proses Budidaya Ganyong Ganyong ini merupakan tanaman berimpang yang biasa ditanam oleh petani dalam skala terbatas. Umbinya merupakan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum, Geografis, dan Iklim Lokasi Penelitian Desa Ciaruten Ilir merupakan desa yang masih berada dalam bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 50 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kebun Air sangat diperlukan tanaman untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mendistribusikannya keseluruh bagian tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara

Lebih terperinci

Welcome! Seminar Praktek Lapangan Bogor, 07 Desember 2006

Welcome! Seminar Praktek Lapangan Bogor, 07 Desember 2006 Welcome! Seminar Praktek Lapangan Bogor, 07 Desember 2006 MEMPELAJARI ASPEK KETEKNIKAN PERTANIAN PADA BUDIDAYA BUNGA HEBRAS DALAM GREENHOUSE ROHMAT FARM, CISARUA KAB. BANDUNG Disusun oleh: Anne Noor Inayah

Lebih terperinci

3. METODE DAN PELAKSANAAN

3. METODE DAN PELAKSANAAN 3. METODE DAN PELAKSANAAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UKSW Salaran, Desa Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Persiapan hingga

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis A. Karakteristik Petani V. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur, luas lahan dan pengalaman bertani. Jumlah responden

Lebih terperinci

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah, peran benih sebagai input produksi merupakan tumpuan utama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017. 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017. 3.2 Bahan dan Peralatan

Lebih terperinci

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA Nama : Sonia Tambunan Kelas : J NIM : 105040201111171 MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA Dengan lahan seluas 1500 m², saya akan mananam tanaman paprika (Capsicum annuum var. grossum L) dengan jarak tanam, pola

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bauran Pemasaran 2.2. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran Strategi Produk

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bauran Pemasaran 2.2. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran Strategi Produk 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk

Lebih terperinci

Identifikasi Lingkungan Internal dan Eksternal Budidaya Tomat Di Agrowisata Nagari Madani Kecamatan Matur Kabupaten Agam Sumatera Barat

Identifikasi Lingkungan Internal dan Eksternal Budidaya Tomat Di Agrowisata Nagari Madani Kecamatan Matur Kabupaten Agam Sumatera Barat Identifikasi Lingkungan Internal dan Eksternal Budidaya Tomat Di Agrowisata Nagari Madani Kecamatan Matur Kabupaten Agam Sumatera Barat Rahmad Hidayat 1 Hasan Ibrahim 2 ABSTRAK Indonesia sebagai Negara

Lebih terperinci

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Oleh Liferdi Lukman Balai Penelitian Tanaman Sayuran Jl. Tangkuban Perahu No. 517 Lembang Bandung 40391 E-mail: liferdilukman@yahoo.co.id Sesuai dengan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN KEADAAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Vin s Berry Park Vin s Berry Park adalah sebuah merek dagang milik PT Putra Agro Tunas Harapan yang berada di bawah Yayasan PATUHA. Vin s Berry Park bergerak di bidang budidaya,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada bulan Mei sampai bulan Desember 2015 di kebun salak Tapansari, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Salak yang

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR 20 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Kenteng Rt 08 Rw 02, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Lebih terperinci

VI. ANALISIS KELAYAKAN USAHA LENGKENG DIAMOND RIVER

VI. ANALISIS KELAYAKAN USAHA LENGKENG DIAMOND RIVER VI. ANALISIS KELAYAKAN USAHA LENGKENG DIAMOND RIVER 6.1. Aspek Non Finansial 6.1.1. Aspek Pasar Dalam aspek pasar akan dikaji mengenai potensi pasar lengkeng Diamond River, baik dari segi permintaan, penawaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian. 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini jenis penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Husnarti Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula. PEMELIHARAAN Dalam proses pembuatan taman pemeliharaan merupakan tahapan yang terakhir, namun tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Keberhasilan pemeliharaan bahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu 13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung, yaitu penyemaian benih dan penanaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor I : Lokasi biji

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016 III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016 di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya dan lebih dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian KOPI adalah salah satu komoditi yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya dan lebih dari 90

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN PERBANDINGAN HASIL BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG SECARA HIDROPONIK DAN KONVENSIONAL (Kevin Marta Wijaya 10712020) PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian 19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang dimulai pada bulan November 2014 sampai April

Lebih terperinci

VI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA

VI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA VI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA 6.1. Lembaga Tataniaga Nenas yang berasal dari Desa Paya Besar dipasarkan ke pasar lokal (Kota Palembang) dan ke pasar luar kota (Pasar Induk Kramat Jati). Tataniaga nenas

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH Budidaya bawang merah umumnya menggunakan umbi sebagai bahan tanam (benih). Pemanfaatan umbi sebagai benih memiliki beberapa kelemahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan September Oktober 2012. Tempat penelitian di Kebun Kartini Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW.

Lebih terperinci

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09 Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman ini dapat ditanam secara luas di dataran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

Lebih terperinci

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews) Standar Nasional Indonesia Benih panili (Vanilla planifolia Andrews) ICS 65.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah dan Keadaan Alam Penelitian ini dilaksanakan di Desa Paya Besar Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Daerah ini

Lebih terperinci

PELAKSANAAN MAGANG Penanaman Ulang Tanaman Stroberi

PELAKSANAAN MAGANG Penanaman Ulang Tanaman Stroberi 16 PELAKSANAAN MAGANG Penanaman Ulang Tanaman Stroberi Tanaman stroberi mampu berproduksi dengan baik sampai dengan dua tahun apabila dipelihara dengan baik. Tanaman stroberi di Vin s Berry Park umurnya

Lebih terperinci

BUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I

BUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I BUDI DAYA 122 Peta Materi IV Budi daya Tanaman Sayuran Jenis-Jenis Tanaman Sayuran Alternatif Media Tanam Tanaman Sayuran Tujuan Pembelajaran Prakarya 123 Bab IV Budi Daya Tanaman Sayuran Gambar 4.1 Tanaman

Lebih terperinci

KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN

KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN Oleh : Sri Lestari Utami, Pejabat Fungsional Pengawas Benih Tanaman Madya Abdul Mutholib A. selaku Petani

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lahan Kebun salak dalam penelitian ini terletak di Desa Tapansari, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Umur pohon salak yang digunakan sekitar 2 tahun

Lebih terperinci

PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH

PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH (Camellia sinensis L.) Disusun Oleh: Danni Ramadhan H0712052 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

Cara Menanam Cabe di Polybag

Cara Menanam Cabe di Polybag Cabe merupakan buah dan tumbuhan berasal dari anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat

Lebih terperinci

BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun

BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun 16 BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun Kwojo Wetan Rt 15 Rw 3 Desa Jembungan Kecamatan Banyudono

Lebih terperinci

BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR 17 BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Kuliah Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan kosong yang bertempat di Dusun Karangtaji Rt 02 Rw 04 Kecamatan Karangpandan Kabupaten

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Lebih terperinci

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni 2016-15 Juli 2016 di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan dan Alat

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Green house Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret 2016. B. Penyiapan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul Peranan Bauran Pemasaran dalam Meningkatkan Minat Beli (studi pada Toko Merdeka Baru di Rengasdengklok),

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaksanaan dimulai bulan April

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016 III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016 yang bertempat di Greenhouse Fakultas Pertanian dan Laboratorium Penelitian,

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka

Lebih terperinci

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews) Standar Nasional Indonesia Benih panili (Vanilla planifolia Andrews) ICS 65.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar 21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar Lampung dengan kondisi iklim tropis, memiliki curah hujan 2000 mm/th dan

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Green House (GH) dan Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pada bulan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanenan

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanenan 24 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanenan Stroberi mulai berbuah pada umur 4 5 bulan setelah tanam. Buah stroberi yang bisa dipanen ditandai dengan kulit buah didominasi warna merah, hijau kemerahan, hingga kuning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan peremajaan, dan penanaman ulang. Namun, petani lebih tertarik BAB II TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan peremajaan, dan penanaman ulang. Namun, petani lebih tertarik BAB II TUJUAN BAB I PENDAHULUAN Beberapa program terkait pengembangan perkebunan kakao yang dicanangkan pemerintah adalah peremajaan perkebunan kakao yaitu dengan merehabilitasi tanaman kakao yang sudah tua, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku pembelian konsumen Kopi Luwak Malabar. Penelitian ini dilakukan di PT. NuGa

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. petani responden menyebar antara tahun. No Umur (thn) Jumlah sampel (%) , ,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. petani responden menyebar antara tahun. No Umur (thn) Jumlah sampel (%) , , V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden 5.1.1 Umur petani responden Umur Petani merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada aktivitas di sektor pertanian. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi dan pertumbuhan penduduk yang tinggi sangat berdampak pada perkembangan ekonomi suatu negara. Penyebabnya adalah semakin meningkatnya kebutuhan akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Januari 2016 di kebun salak Tapansari, Candibinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Luas

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. 3.2 Bahan dan alat Bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. Agustus Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang.

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. Agustus Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang. BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2016. Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang. 3.2

Lebih terperinci

Sumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May

Sumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May 10 MODULE PELATIHAN PENANAMAN DURIAN Oleh : Ulfah J. Siregar ITTO PROJECT PARTICIPATORY ESTABLISHMENT COLLABORATIVE SUSTAINABLE FOREST MANAGEMENT IN DUSUN ARO, JAMBI Serial Number : PD 210/03 Rev. 3 (F)

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH Oleh : Juwariyah BP3K Garum Indikator Keberhasilan : Setelah selesai mempelajari pokok bahasan ini peserta diharapkan mampu : a. Menjelaskan kembali penyulaman tanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan BAB I PENDAHULUAN Peningkatan produksi karet yang optimal harus dimulai dengan pemilihan klon yang unggul, penggunaan bibit yang berkualitas sebagai batang bawah dan batang atas serta pemeliharaan yang

Lebih terperinci

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA Penelitian ini menganalisis perbandingan usahatani penangkaran benih padi pada petani yang melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Penelitian ini dimulai pada Bulan April 2012 sampai

Lebih terperinci