ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU KIMIA SMA DI PONTIANAK BERDASARKAN KURIKULUM 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU KIMIA SMA DI PONTIANAK BERDASARKAN KURIKULUM 2013"

Transkripsi

1 ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU KIMIA SMA DI PONTIANAK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 Dea Alita, Eny Enawaty, Husna Amalya Melati Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan thea1403@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterampilan dasar mengajar guru kimia berdasarkan kurikulum 2013 (studi kasus di SMA Negeri 6 dan 8 Pontianak). Bentuk penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan studi kasus. Subjek penelitian diambil dari kelas dan I IPA dari dua SMA Negeri yang ada di Kota Pontianak sehingga sampel berjumlah tiga orang guru. Data penelitian diperoleh melalui observasi di kelas, komunikasi langsung (wawancara) dan dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran. Alat pengumpul data berupa lembar observasi tertutup, pedoman wawancara, dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh informasi bahwa keterampilan dasar mengajar guru kimia SMA Negeri 6 dan 8 Pontianak dalam penerapan kurikulum 2013 berturut-turut sebesar 12,4% dan 16,4%. Kata kunci : keterampilan dasar mengajar, kurikulum 2013 Abstract: The aim of this research is to determine how the basic skills teaching of chemistry teacher based curriculum in 2013 (a case study in SMA 6 and 8 Pontianak). Form of this research is quantitative descriptive case studies. Research subjects were taken from the ten and eleven grade of IPA from two existing SMA in Pontianak so that they are three teachers who had participated in this research. The data of this research was collected by observation, interview and document of lesson plan. Enclosed observation sheet, interview guides, and field notes use to collect data. Based on the analysis of data were obtained information that basic skill teaching of chemistry teacher from SMA 6 and 8 Pontianak in curriculum implementation of 2013 respectively are 12,4% and 16,4%. Keywords : basic skill teaching, curriculum in

2 K urikulum yang dikembangkan pemerintah saat ini yaitu kurikulum Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter dapat membentuk pribadi siswa. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 yaitu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak siswa sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan (Mulyasa, 2014:7). Dengan demikian, kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan yang produktif dan berkarakter sehingga meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan dapat dikaitkan dengan kualitas pendidik. Maksud kualitas pendidik yaitu guru harus profesional (memenuhi kualifikasi akademik dan berkompeten). Hal ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan BAB VI Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagian Kesatu Pasal 28 (1), bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Tidak hanya sekedar memiliki kualifikasi akademik, tetapi juga harus mampu menjalankan kewajiban itu. Agar dapat menjalankan kewajiban tersebut dapat dengan cara mengembangkan profesionalisme dalam mengajar. Profesionalisme mengajar guru dapat dikembangkan melalui kegiatankegiatan pada pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Kegiatan MGMP ini bertujuan memperluas wawasan guru mengenai strategi pembelajaran, meningkatkan keterampilan dalam pembelajaran yang lebih profesional dan meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari peningkatan hasil belajar siswa (Depdiknas, 2008:4). Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan peran MGMP dalam pengembangan profesionalisme guru yaitu melalui berbagai pelatihan instruktur dan guru inti, peningkatan sarana dan prasarana, dan peningkatan mutu manajemen MGMP (Sudrajat, 2010). Adanya upaya tersebut mendukung kinerja guru dengan cara mengkaji pembelajaran bersama guru lain dalam kelompok kerja. Hal yang dikaji yaitu tentang proses pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan untuk meningkatkan hasil belajar siswa (Suparlan, 2010). Dengan demikian, MGMP ini juga ikut berperan dalam mendukung pengembangan profesionalisme dan kinerja guru. Kinerja guru dapat ditingkatkan jika guru dapat berperan dengan baik dalam proses pembelajaran. Peran yang dimaksud dalam Kurikulum 2013 yaitu dapat mengaplikasikan strategi pembelajaran yang dapat mengoptimalkan panca indera siswa sehingga potensi berkembang secara otentik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sesuai dengan harapan (Marinasari, 2013). Strategi pembelajaran yang diterapkan harus aktif dan menyenangkan, sehingga diharapkan dapat mewujudkan keberhasilan peran guru berupa interaksi aktif yang maksimal. Interaksi maksimal dapat terjadi antara guru dengan semua siswa dan antara siswa dengan siswa. Keberhasilan interaksi pembelajaran selain dipengaruhi guru dan siswa juga dipengaruhi komponen metode, fasilitas 2

3 pembelajaran dan tujuan (Sardiman, 2011:173). Guru harus mendesain komponen-komponen tersebut agar tercipta proses dan tujuan pembelajaran yang lebih optimal. Sehingga seorang guru perlu memiliki dan menerapkan keterampilan baik saat di kelas maupun di luar kelas. Keterampilan yang dimaksud yaitu keterampilan dasar mengajar (KDM). Terdapat delapan keterampilan dasar mengajar yang berperan menentukan kualitas pembelajaran. Jenis keterampilan dasar mengajar yang diutamakan yaitu: (1) keterampilan bertanya, (2) keterampilan menggunakan variasi, (3) keterampilan menjelaskan, (4) keterampilan membuka dan menutup pelajaran, (5) keterampilan mengelola kelas, (6) keterampilan memberi penguatan, (7) keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, (8) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil (Hasibuan dan Moedjiono, 2010:58-88). Saat proses pembelajaran hendaknya guru mampu menerapkan keterampilan itu dengan baik. Keterampilan dasar mengajar sangat penting bagi guru. Keterampilan mengajar diperlukan agar dapat melaksanakan dan mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran dalam pengelolaan proses pembelajaran sehingga pembelajaran berjalan efektif dan efisien (Sanjaya, 2011:133). Selain itu, keterampilan mengajar juga dapat diterapkan dalam mengimplementasikan kurikulum Proses pembelajaran yang berdasarkan kurikulum 2013 memiliki tahap pembelajaran pendekatan saintifik. Langkah pembelajaran pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Dengan demikian, adanya keterampilan dasar mengajar akan membantu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Keterampilan dasar mengajar yang diterapkan dengan baik akan diikuti proses dan hasil belajar yang baik pula. Guru berperan penting menentukan tujuan proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa. Oleh karena itu, guru dituntut menguasai keterampilan yang berkaitan dengan proses pembelajaran (Sutikno, 2013:45). Tujuan utama proses pembelajaran setelah siswa melalui kegiatan belajar berupa hasil belajar. Dengan demikian, adanya penguasaan dan penerapan sejumlah keterampilan guru dalam proses pembelajaran akan didapatkan hasil belajar sesuai yang diharapkan. Guru-guru kimia di SMA Negeri telah memenuhi kualifikasi akademik sesuai dengan latar belakang pendidikan. Selain itu, baik guru yang latar belakangnya dari pendidikan ataupun bukan dari pendidikan juga telah mengikuti program sertifikasi karena pemerintah lebih memprioritaskan guruguru di sekolah negeri. Keadaan ini tentu saja dapat dikaitkan dengan keterampilan mengajar yang diperoleh guru selama melalui masa pendidikan untuk dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Adanya kenyataan tersebut, perlu dilakukannya suatu pengamatan terhadap cara mengajar guru saat pembelajaran apakah telah melaksanakan keterampilan mengajar dengan baik. Pengamatan terhadap cara mengajar guru perlu untuk dilakukan. Pengamatan yang dilakukan bertujuan apakah dengan profesionalisme yang dimiliki tersebut, guru sudah dapat menjalankan peran secara profesional dan 3

4 juga dapat membimbing siswa dalam pembelajaran sesuai diharapkan. Pengamatan yang dimaksud dalam hal bagaimana keterampilan dasar mengajar yang guru terapkan selama proses pembelajaran khususnya terhadap guru kimia. Berdasarkan tujuan pengamatan terhadap cara mengajar dan hasil UN Kimia di SMA Negeri, dilakukan pengamatan cara mengajar terhadap salah satu guru yaitu guru kimia kelas SMA Negeri 8 Pontianak. Adapun pengamatan yang dilakukan terhadap guru kimia SMA Negeri 8 tanggal 15 Mei 2013 yaitu apersepsi tentang materi minggu lalu, motivasi tidak diberikan tapi tujuan pembelajaran disampaikan serta mekanisme belajar yang akan dilakukan, pemberian contoh saat penjelasan materi dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, penekanan terhadap bagian informasi penting saat penjelasan ditulis dalam subbagian diikuti dengan contohnya kemudian penjelasan lagi, tidak ada alat bantu mengajar, penguatan (pujian) kepada siswa setelah menjawab dan mengerjakan soal telah diberikan sehingga siswa antusias dan berani menjelaskan hasil diskusi kemudian meminta tanggapan dari kelompok lain, kegiatan penutup dengan postest, do a dan salam. Adanya fakta bahwa nilai UN Kimia kategori sedang pada SMA Negeri 8 Pontianak yang sudah menerapkan kurikulum 2013, ternyata saat mengajar guru kimia telah menerapkan keterampilan mengajar dengan baik dan bersemangat. Akibatnya dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan interaktif dengan melibatkan siswa sehingga membuat siswa tampak bersemangat mengikuti pembelajaran dan mempermudah pemahaman materi yang diberikan. Selain itu, SMA Negeri lainnya yang juga telah menerapkan kurikulum 2013 yaitu SMA Negeri 6 Pontianak. Berdasarkan fakta di lapangan dan kurikulum yang telah diterapkan maka dilakukan penelitian mengenai Analisis Keterampilan Dasar Mengajar Guru Kimia Berdasarkan Kurikulum 2013 melalui studi kasus di sekolah tersebut. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif melalui studi kasus. Penelitian studi kasus adalah penelitian yang memusatkan diri secara intensif terhadap satu objek tertentu dengan mempelajarinya sebagai suatu kasus (Nawawi, 2012:77). Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 dan 8 Pontianak. Menurut Arikunto (2010:172) subjek penelitian adalah sumber data yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Kelas yang dijadikan subjek penelitian yaitu kelas dan kelas I IPA. Kelas IPA dari kedua SMA tersebut sudah menggunakan kurikulum Pemilihan kelas I IPA bertujuan sebagai pembanding terhadap kelas IPA meskipun kelas I IPA masih menggunakan kurikulum KTSP. Tetapi saat pelaksanaannya tidak semua kelas I IPA dapat dijadikan subjek penelitian khususnya di SMA Negeri 6 Pontianak. Hal ini dikarenakan adanya beberapa kendala teknis di lapangan sehingga hanya kelas IPA yang dapat diperoleh datanya. Dengan demikian, sampel guru yang 4

5 diteliti terdiri dari guru kimia kelas IPA SMA Negeri 6 dan kelas IPA serta kelas I IPA SMA Negeri 8 Pontianak. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung berupa daftar cek dan catatan kegiatan guru selama pembelajaran di kelas, komunikasi langsung (wawancara) semi terstruktur berupa pedoman wawancara siswa dan guru, dan dokumenter berupa dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk menganalisis pelaksanaan pembelajaran oleh guru. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran dianalisis menggunakan daftar cek untuk setiap kegiatan guru dalam menerapkan keterampilan dasar mengajar yang ingin diamati. Daftar cek yang diperoleh dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui apakah guru kimia telah menerapkan pendekatan saintifik kurikulum 2013 saat mengajar. Analisis data daftar cek dengan menghitung persentase tiap tahap pendekatan saintifik dan persentase pendekatan saintifik keterampilan dasar mengajar tiap sekolah. Data RPP dan wawancara yang telah diperoleh selanjutnya digunakan sebagai penguat dan cek silang kebenaran dari pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu: 1) tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap akhir. Tahap persiapan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan, antara lain: (1) Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar pengamatan (observasi) untuk pelaksanaan pembelajaran dan pedoman wawancara; (2) Melakukan validasi lembar pengamatan dan pedoman wawancara; (3) Merevisi instrumen penelitian yaitu lembar pengamatan dan pedoman wawancara berdasarkan hasil validasi; (4) Memvalidasi kembali instrumen penelitian hingga dinyatakan valid. Tahap pelaksanaan (1) Observasi Observasi pelaksanaan pembelajaran oleh guru dikelas dilakukan oleh dua orang observer, yaitu peneliti dan seorang mahasiswa FKIP; (2) Melakukan pengarahan singkat pada observer lain mengenai mekanisme pelaksanaan observasi; (3) Mengikuti kegiatan proses pembelajaran di kelas sebagai observer; (4) Mengisi lembar pengamatan sesuai dengan kegiatan yang ditampakkan selama pembelajaran kimia berlangsung; (5) Melakukan wawancara terhadap seorang siswa kelas dan I IPA, guru kimia kelas dan I IPA. Tahap akhir (1) Mengolah data dari hasil pengamatan (observasi) dan hasil wawancara; (2) Menganalisis data; (3) Mendeskripsikan hasil analisis data ke dalam pembahasan; (4) Membuat kesimpulan dari riset yang dilakukan; (5) Menyusun laporan penelitian. 5

6 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua SMA Negeri di Kota Pontianak tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah subjek penelitian sebanyak tiga orang guru kimia. Satu orang guru kelas IPA di SMA Negeri 6 Pontianak dan dua orang guru di SMA Negeri 8 Pontianak yaitu guru kelas IPA dan kelas I IPA. Penelitian dilakukan dengan observasi langsung terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru kimia. Kegiatan observasi keterampilan dasar mengajar dilakukan sebanyak dua kali pertemuan terhadap masing-masing guru kimia. Observasi di SMA Negeri 6 Pontianak dilakukan di kelas yang sama yaitu kelas IPA 2 sedangkan observasi di SMA Negeri 8 Pontianak dilakukan di kelas yang beda yaitu kelas IPA 4 dan kelas I IPA 1. A. Analisa keterampilan dasar mengajar guru di SMA Negeri 6 Pontianak Berdasarkan observasi pembelajaran materi konsep mol (perhitungan mol), rekapitulasi keterampilan dasar mengajar (KDM) dengan pendekatan saintifik yang dilakukan guru kimia kelas IPA dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1 Rekapitulasi Keterampilan Dasar Mengajar dengan Pendekatan Saintifik Guru Kimia di SMA Negeri 6 Pontianak Jenis Pendekatan Saintifik Keterampil- MengMena- Mengum- Meng- Mengkomuan Dasar amati nya pulkan asosi- nikasikan Mengajar Data asi Keterangan: 1: Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran 2: Keterampilan Menjelaskan 3: Keterampilan Mengadakan Variasi 4: Keterampilan Bertanya 5: Keterampilan Mengelola Kelas 6: Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan 7: Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 8: Keterampilan Memberi Penguatan B. Analisa keterampilan dasar mengajar guru di SMA Negeri 8 Pontianak Guru kimia yang diteliti di SMA Negeri 8 mengajar di kelas IPA dan kelas I IPA sehingga guru yang diteliti dua orang. Adapun hasil 6

7 rekapitulasi keterampilan dasar mengajar (KDM) dengan pendekatan saintifik yang dilakukan guru di kelas IPA 4 materi redoks dan konsep mol sedangkan di kelas I IPA 1 pada materi larutan penyangga (buffer) dan hidrolisis garam dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Rekapitulasi Keterampilan Dasar Mengajar dengan Pendekatan Saintifik Guru Kimia di SMA Negeri 8 Pontianak Kelas Pendekatan Saintifik Jenis KeterampilMeng- Mena- Mengum- Meng- Mengan Dasar amati nya pulkan asosi- komunimengajar data asi kasikan 1 I 2 I 3 I 4 I 5 I 6 I 7 I 8 I Rata-rata Tahap Pendekatan Saintifik (%) C. Analisa Rekapitulasi Persentase Keterampilan Dasar Mengajar Guru Kimia Berdasarkan Kurikulum 2013 Persentase tahap pendekatan saintifik yang dilaksanakan guru kimia SMA Negeri 6 dan 8 Pontianak, dapat dilihat dalam gambar berikut: 35 29, ,9 15,3 15,9 12, ,9 13,8 18,4 SMA Negeri 6 Pontianak SMA Negeri 8 Pontianak 15,2 8, Tahap Pendekatan Saintifik 5 6 Diagram Rekapitulasi Rata-rata Persentase Tiap Tahap Pendekatan Saintifik SMA Negeri 6 dan 8 Pontianak 7

8 Keterangan 1: Tahap Mengamati 2: Tahap Menanya 3: Tahap Mengumpulkan data 4: Tahap Mengasosiasi 5: Tahap Mengkomunikasikan Rata-rata persentase keterampilan dasar mengajar guru kimia di SMA Negeri 6 dan 8 Pontianak berdasarkan kurikulum 2013, dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Rata-rata Persentase KDM Guru Kimia di SMA Negeri 6 dan 8 Pontianak Berdasarkan Kurikulum 2013 Sekolah Rata-rata KDM Berdasarkan Kurikulum 2013(%) SMA Negeri 6 14,4 SMA Negeri 8 17,7 Pembahasan Guru kimia di SMA Negeri 6 dan 8 Pontianak telah melaksanakan tahap pendekatan saintifik yang dilakukan melalui penerapan keterampilan dasar mengajar pada proses pembelajaran. Guru SMA Negeri 8 kelas I juga telah melaksanakan tahap pendekatan saintifik meskipun masih menggunakan kurikulum KTSP bukan kurikulum Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kurikulum yang digunakan belum 2013, tetapi setidaknya guru sudah mengarah kepada langkah santifik kurikulum 2013 saat mengajar dengan adanya komponen keterampilan dasar mengajar yang dilaksanakan. Kegiatan dalam komponen keterampilan membuka pelajaran jika dikaitkan dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dapat dikatakan bahwa guru menerapkan tahap mengamati, menanya dan mengkomunikasikan. Guru SMA Negeri 6 menerapkan tahap menanya dan mengkomunikasikan untuk menarik perhatian siswa dan apersepsi dengan bertanya kepada siswa dan meminta siswa menjawab pertanyaan. Guru baik kelas maupun kelas I SMA Negeri 8 menerapkan tahap menanya untuk menarik perhatian siswa dan apersepsi dengan bertanya kepada siswa dan meminta siswa menjawab pertanyaan. Guru menerapkan tahap mengamati agar siswa mengamati kaitan antara materi yang guru berikan. Tahap mengamati melalui pemberikan acuan oleh guru kelas dengan menginformasikan tentang metode pembelajaran sedangkan guru kelas I mengemukakan tujuan pembelajaran. Kegiatan dalam komponen keterampilan menutup pelajaran jika dikaitkan dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dapat dikatakan bahwa guru menerapkan tahap mengamati, mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Guru SMA Negeri 6 menerapkan tahap mengumpulkan data dan mengasosisasi saat siswa diminta mengerjakan soal sedangkan mengkomunikasikan saat siswa menampilkan atau menjelaskan hasil pekerjaan. Guru tidak menerapkan tahap mengamati atau asosiasi saat merangkum inti pelajaran dengan menunjukkan atau meminta siswa memperhatikan keterkaitan antara keadaan STP dengan rumus mencari mol 8

9 tapi hanya langsung mengingatkan kembali materi dengan penjelasan. Guru kelas SMA Negeri 8 menerapkan tahap mengkomunikasikan dalam menyimpulkan dan mengevaluasi dengan memberikan tugas kelompok. Kesimpulan dilakukan dengan meminta siswa memberi pendapat berdasarkan arahan guru dalam bentuk pertanyaan. Guru kelas I SMA Negeri 8 menerapkan tahap mengamati agar siswa mencatat rangkuman inti pelajaran yang dituliskan di papan tulis. Guru juga menerapkan tahap mengkomunikasikan dalam mengevaluasi dengan memberikan tugas kelompok yang akan di presentasikan. Kegiatan dalam komponen keterampilan menjelaskan jika dikaitkan dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dapat dikatakan bahwa guru menerapkan tahap mengamati dan menanya. Guru SMA Negeri 6 menerapkan tahap mengamati untuk memberi penekanan pada penjelasan materi tertentu dengan memberi tanda (kotak) pada rumus dan memberi lingkaran. Guru SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 8 baik kelas maupun kelas I menerapkan tahap menanya dengan memberi kesempatan siswa bertanya. Guru tidak menerapkan tahap mengamati dengan memberikan contoh yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari tapi hanya menjelaskan rumus dilanjutkan dengan memberi soal. Guru kelas SMA Negeri 8 menerapkan tahap mengamati agar siswa memperhatikan penjelasan dengan memberi penekanan pada penjelasan materi tertentu melalui tanda (kotak/garis bawah/lingkaran) pada rumus atau tulisan di papan tulis dan menuliskan nomor judul submateri. Guru kelas I memberikan penekanan melalui tanda (garis bawah/kotak/lingkaran) pada tulisan di papan tulis atau rumus pada slide, menuliskan nomor judul submateri dan poin penting sub materi serta penekanan lisan terhadap materi. Kegiatan dalam komponen keterampilan mengadakan variasi jika dikaitkan dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dapat dikatakan bahwa guru menerapkan tahap mengamati dan menanya. Guru SMA Negeri 6 menerapkan tahap mengamati dengan menggunakan suara yang lebih tinggi saat menekankan perbedaan Ar dan Mr dan menyebutkan ulang rumus di papan tulis; melakukan kesenyapan sejenak saat memberi siswa kesempatan mencatat materi di papan tulis setelah guru menjelaskan; menggunakan media papan tulis saat menuliskan rumus sehingga siswa akan mengamati materi yang ada di papan tulis. Guru SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 8 baik kelas maupun kelas I menerapkan tahap menanya dengan bertanya kepada siswa dan meminta siswa menjawab pertanyaan ataupun meminta siswa yang bertanya dan siswa lainnya yang menjawab sehingga terjadi interaksi. Guru kelas SMA Negeri 8 menerapkan tahap mengamati agar siswa memperhatikan dengan menggunakan suara yang lebih tinggi saat menekankan arti L (bilangan Avogadro) dan jawaban koreksian yang tepat; menggunakan media papan tulis saat menuliskan rumus sehingga siswa akan mengamati materi yang ada di papan tulis. Guru kelas I menerapkan tahap mengamati agar siswa memperhatikan dengan menggunakan suara yang lebih tinggi saat mengingatkan ciri senyawa asam; mengadakan kontak pandang saat menjelaskan materi; menggunakan media (papan tulis, poster dan powerpoint) saat menjelaskan materi dan presentasi. 9

10 Kegiatan dalam komponen keterampilan bertanya jika dikaitkan dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dapat dikatakan bahwa guru menerapkan tahap mengamati, menanya dan mengkomunikasikan. Guru SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 8 baik kelas maupun kelas I menerapkan tahap menanya untuk mendorong siswa memberikan jawaban (pendapat) dengan mudah dan lebih jelas (berkembang) dengan memberi kesempatan kepada siswa lain memberi pendapat atas pertanyaan yang muncul. Guru SMA Negeri 6 menerapkan tahap mengkomunikasikan untuk mendorong siswa menjadi narasumber yang baik dan dapat mempertahankan pendapatnya dengan pemberian kesempatan berpikir ataupun berdiskusi dengan teman dekat; memberikan pertanyaan yang lebih sederhana; dan meminta contoh sehingga siswa dapat memberikan penjelasan jawaban yang lebih baik atau jelas. Meminta kesepakatan mendorong siswa lainnya juga ikut berpartisipasi memberi pendapatnya. Guru SMA Negeri 8 baik kelas maupun kelas I menerapkan tahap mengamati untuk memberi acuan dan membantu siswa menjawab pertanyaan. Guru menerapkan tahap mengkomunikasikan untuk mendorong siswa menjadi narasumber yang baik dan dapat mempertahankan pendapatnya dengan pemberian kesempatan berpikir ataupun berdiskusi dengan teman dekat; memberikan pertanyaan yang lebih sederhana atau mengulangi penjelasan atau menggunakan bahasa pertanyaan lebih sederhana; dan meminta mengungkapkan kembali jawaban, alasan jawaban sehingga siswa dapat memberikan penjelasan jawaban yang lebih baik atau jelas. Meminta kesepakatan mendorong siswa lainnya juga ikut berpartisipasi memberi pendapatnya. Selain itu, guru kelas I menerapkan tahap mengkomunikasikan untuk memperjelas jawaban siswa dengan meminta contoh atas jawaban sedangkan guru kelas tidak tetapi hanya meminta alasan jawaban yang diberikan. Kegiatan dalam komponen keterampilan mengelola kelas jika dikaitkan dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dapat dikatakan bahwa guru menerapkan tahap mengumpulkan data. Guru SMA Negeri 6 menerapkan tahap mengumpulkan data untuk memusatkan perhatian kelompok agar siswa mengembangkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui pemberian tugas kelompok yang harus diselesaikan. Guru tidak menerapkan tahap mengumpulkan data dengan membimbing siswa agar dapat mengembangkan kemampuan penguasaan pengetahuan dan keterampilan melalui usaha membagi perhatian tapi hanya dengan menegur tanpa ada membimbing.guru SMA Negeri 8 baik kelas maupun kelas I menerapkan tahap mengumpulkan data untuk memusatkan perhatian kelompok agar siswa mengembangkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui pemberian tugas presentasi dan kelompok yang harus diselesaikan. Guru juga menerapkan tahap mengumpulkan data dengan membimbing siswa agar dapat mengembangkan kemampuan penguasaan pengetahuan dan keterampilan melalui usaha membagi perhatian dengan memberi komentar saat memperhatikan atau membimbing siswa. Kegiatan dalam komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan jika dikaitkan dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dapat 10

11 dikatakan bahwa guru menerapkan tahap mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Guru SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 8 baik kelas maupun kelas I menerapkan tahap mengumpulkan data agar siswa dapat mencari sumber-sumber yang sesuai dengan tugas kelompok yang diberikan dilakukan guru dengan memberi gambaran umum tentang tugas yang harus diselesaikan. Guru SMA Negeri 6 tidak melakukan tahap mengumpulkan data untuk membantu siswa mengumpulkan informasi (nilai diketahui pada soal) dengan membimbing ke meja-meja kelompok tapi hanya membimbing dari kursi guru. Hanya guru SMA Negeri 8 baik kelas maupun kelas I yang menerapkan tahap mengumpulkan data dengan membimbing ke meja-meja kelompok. Guru SMA Negeri 6 menerapkan tahap mengasosiasi agar siswa dapat menghubungkan nilai yang diketahui dalam soal dengan penyelesaian yang sesuai dengan memberi bantuan (bimbingan) saat mengerjakan soal latihan sedangkan guru SMA 8 baik kelas maupun kelas I saat mengerjakan soal diskusi kelompok dengan mengarahkan secara singkat. Guru SMA Negeri 6 menerapkan tahap mengkomunikasikan agar siswa dapat mengungkapkan pendapat dan siswa lainnya menanggapi melalui presentasi jawaban soal latihan sedangkan SMA Negeri 8 baik kelas maupun kelas I dilakukan dengan peran aktif guru yang ikut melibatkan diri melalui presentasi jawaban diskusi kelompok. Kegiatan dalam komponen keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil jika dikaitkan dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dapat dikatakan bahwa guru menerapkan tahap mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Guru SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 8 baik kelas maupun kelas I menerapkan tahap mengumpulkan data untuk memusatkan perhatian siswa dengan menginformasikan tentang cara mengerjakan soal secara garis besar agar mempermudah siswa mengerjakan soal. Guru SMA Negeri 8 baik kelas maupun kelas I menerapkan tahap mengasosiasi untuk memperjelas masalah dengan memberi acuan tentang maksud dari pertanyaan dalam presentasi. Guru menerapkan tahap mengkomunikasikan agar siswa mengetahui kesimpulan hasil analisis (pendapat) secara lisan yang sesuai dan kurang sesuai dengan teori melalui analisa pendapat yang dilakukan guru saat presentasi. Tahap mengkomunikasikan untuk meningkatkan kontribusi dan partisipasi siswa agar menyampaikan hasil analisis kelompok, dilakukan guru dengan komentar positif (pujian), tambahan nilai, dan memilih siswa yang akan berpartisipasi sehingga terjadi tukar pendapat. Selain itu, tahap mengkomunikasikan untuk memperjelas masalah dengan menambahkan informasi lanjut dari hasil presentasi yang sudah diberikan siswa. Kegiatan dalam komponen keterampilan memberi penguatan jika dikaitkan dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dapat dikatakan bahwa guru telah melaksanakan tahap mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Guru SMA Negeri 6 menerapkan tahap mengamati agar siswa mengamati perbedaan antara contoh atom dengan molekul di papan tulis melalui pemberian sindiran halus kemudian mengkomunikasikan dengan meminta siswa menjawab contoh yang termasuk atom ataupun molekul. Guru memberikan sindiran halus saat tidak bisa 11

12 mencari nilai Mr suatu senyawa dan menjawab soal latihan agar siswa mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Guru SMA Negeri 8 baik kelas maupun kelas I menerapkan tahap mengamati agar siswa mengamati kegiatan pembelajaran ataupun presentasi dengan menegur dan memberikan pertanyaan kepada siswa yang ditegur. Selain itu, tahap mengkomunikasikan dilakukan dengan memberikan pertanyaan dan meminta kepada siswa yang ditegur untuk menjawab pertanyaan. Guru SMA Negeri 8 kelas menegur siswa yang kurang aktif untuk ikut berpartisipasi dalam presentasi sehingga siswa dapat melakukan kegiatan menanya. Rata-rata persentase keterampilan dasar mengajar guru kimia di SMA Negeri 6 Pontianak berdasarkan kurikulum 2013 yaitu 14,4% sedangkan SMA Negeri 8 Pontianak yaitu 17,7%. Berdasarkan diagram, rata-rata persentase tahap pendekatan saintifik yang paling tinggi terdapat pada tahap mengkomunikasikan diantara tahap saintifik yang lain baik untuk SMA Negeri 6 maupun 8 Pontianak. Persentase tersebut dapat disebabkan bahwa selama proses pembelajaran yang dilakukan baik guru SMA Negeri 6 maupun 8 lebih banyak meminta siswa untuk menyampaikan pendapatnya baik dalam menanggapi soal maupun pertanyaan dan juga meminta siswa lain menanggapi sehingga pembelajaran berlangsung dengan aktif dan tidak membosankan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar mengajar guru kimia SMA Negeri 6 dan 8 Pontianak dalam penerapan kurikulum 2013 berturut-turut sebesar 12,4% dan 16,4%. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) Saat penelitian, terdapat beberapa kegiatan yang sulit diobservasi dan sangat cepat dilakukan guru sehingga diharapkan agar penelitian lanjutan menggunakan alat bantu penelitian yang lebih baik dalam merekam kegiatan pembelajaran di kelas, misalnya menggunakan handycam. (2) Diharapkan adanya penelitian lanjutan untuk mengkaji pelaksanaan aspek evaluasi kurikulum DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas Standar Pengembangan Kelompok Kerja Guru (KKG) Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 12

13 Hasibuan dan Moedjiono Proses Belajar Mengajar. Malang: Rosda. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pembelajaran Saintifik Implementasi Kurikulum Pontianak. Marinasari Paradigma Tugas Guru dalam Kurikulum (Online), ( pdf, diunduh tanggal 14 Desember 2013) Mulyasa, E Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nawawi, H Metode Penelitian Bidang Sosial. Pontianak: Gadjah Mada University Press. Permendiknas. No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan BAB VI Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Sanjaya, W Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo. Sudrajat, A Standar Penyelenggaraan MGMP. (Online), ( diunduh tanggal 2 Desember 2013) Suparlan Lesson Study dan Peningkatan Kompetensi Guru. (Online). ( diunduh tanggal 14 Desember 2013) Sutikno, M.S Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.. 13

DESKRIPSI PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA MATERI STOIKIOMETRI

DESKRIPSI PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA MATERI STOIKIOMETRI DESKRIPSI PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA MATERI STOIKIOMETRI Utin Thiya Nova Sari, Masriani, Rahmat Rasmawan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNTAN Email: utnovasari@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA Ulfa Saila Magfirah, Hairida, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email: ulfasyaila8@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN Muncarno FKIP Universitas Lampung Email: muncarno@gmail.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBANTUAN ANIMASI

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBANTUAN ANIMASI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBANTUAN ANIMASI Rezza Setiawan, Hairida, Husna Amalya Melati Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNTAN Email : rezzachelski@gmail.com

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH Oleh NURANISYAH NIM: F01108008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS

Lebih terperinci

DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP

DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP Aprilianti Putri, Eny Enawaty, Ira Lestari Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email : apriliantipu3@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

ANALISIS AKTIVITAS GURU IPS TERPADU PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS VIII SMP 9 PONTIANAK

ANALISIS AKTIVITAS GURU IPS TERPADU PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS VIII SMP 9 PONTIANAK ANALISIS AKTIVITAS GURU IPS TERPADU PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS VIII SMP 9 PONTIANAK Eka Dewi Sartika, Sri Zulhartati, dan Husni Syahrudin Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Koperasi FKIP Untan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO Oleh Yuni Setiawati Iqbal Hilal Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: yunisetiawati520@yahoo.com Abstract

Lebih terperinci

*Korespondensi, tel : ,

*Korespondensi, tel : , Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E) DISERTAI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Guru Memperoleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN Oleh J A M A W I N NIM: F34211105 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP Nuria, Edy Tandililing, Hamdani Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan Pontianak Email:

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK Suzana 1), Gusmaweti 2), Erwinsyah Satria 1) 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM TERMOKIMIA PADA SISWA KELAS XI IPA

ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM TERMOKIMIA PADA SISWA KELAS XI IPA ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM TERMOKIMIA PADA SISWA KELAS XI IPA Risty Aprilia Wulandari, Hairida, Husna Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email: risty_wulan@yahoo.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X.1 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh: WARYANTO K4308061 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai. guru mata pelajaran IPS, beberapa orang siswa kelas VIII, serta kepala sekolah.

Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai. guru mata pelajaran IPS, beberapa orang siswa kelas VIII, serta kepala sekolah. PENDAHULUAN Peranan guru sangat penting dalam proses peningkatan mutu pendidikan, maka pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas guru. Hal ini ditegaskan dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 SUNGAI AMBAWANG MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 SUNGAI AMBAWANG MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 619 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 SUNGAI AMBAWANG MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER BERLATAR NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F34211056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN ARTIKEL PENELITIAN Oleh SRI WAHYU NIM F33209067 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR Oleh: Venny Eka Putri vennyekaputri882@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA Ema, Siti Halidjah, Syamsiati Program Studi PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak

Lebih terperinci

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH 288 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.3 Juli 2017, 288-294 KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH Rahmat

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL Muryatin SDN Pakunden 1, Jalan Bogowonto 48A Kota Blitar E-mail: muryatin2@gmail.com Abstract: Improvement Efforts of Learning

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN Evalina Siahaan, Suryani, Zainuddin Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES Keterampilan Mengajar Guru Penjasorkes...(Giat Sanaya)1 KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES Oleh: Giat

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA Vol. 3, No. 3, pp. 81-86, September. 2014 PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA IMPLEMENTATION OF SNOWBALLING

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL LEARNING START WITH A QUESTION DAN SELF REGULATED LEARNING PADA PEMBELAJARAN KIMIA

PENGGUNAAN MODEL LEARNING START WITH A QUESTION DAN SELF REGULATED LEARNING PADA PEMBELAJARAN KIMIA 406 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 3 No.1, 2009, hlm 406-412 PENGGUNAAN MODEL LEARNING START WITH A QUESTION DAN SELF REGULATED LEARNING PADA PEMBELAJARAN KIMIA Eko Budi Susatyo, Sri Mantini Rahayu

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR mariniyesi@yahoo.com Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 PONTIANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 PONTIANAK PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 PONTIANAK Umi Rafika, Nanang Heryana, Ahmad Rabi ul Muzammil Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI Sutini ), Gardjito 1), Retni S. Budiarti 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Susilawati SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This classroom action

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN KIMIA DI KELAS X-6 SMA N 12 PEKANBARU Dwi Gusti Nola *), R. Usman Rery, Erviyenni

Lebih terperinci

KETERAMPILAN PROSES SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI LAJU REAKSI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURABAYA

KETERAMPILAN PROSES SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI LAJU REAKSI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURABAYA KETERAMPILAN PROSES SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI LAJU REAKSI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURABAYA PROCESS SKILL STUDENT THROUGH COOPERATIVE LEARNING MODELS STAD ON REACTION

Lebih terperinci

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL KELAS V SDN 70 BANDA ACEH Syarifah Habibah (Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERBANTUAN POWERPOINT DI SDS KANISIUS

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERBANTUAN POWERPOINT DI SDS KANISIUS PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERBANTUAN POWERPOINT DI SDS KANISIUS Mely Coretty Agustina, Asmayani Salimi, Tahmid Sabri Prodi PGSD FKIP UNTAN Email : mely_coretty@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP Dita Hafsari, Rachmat Sahputra, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI STRATEGI TRUE OR FALSE BERBANTUAN MEDIA FLASH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI STRATEGI TRUE OR FALSE BERBANTUAN MEDIA FLASH PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI STRATEGI TRUE OR FALSE BERBANTUAN MEDIA FLASH Utin Fauziah, Hairida, H.A Melati Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNTAN E-mail: utheent@gmail.com

Lebih terperinci

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University 1 THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH STRUCTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) APPROACH TO IMPROVE MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT IN CLASS VII 3 SMP NEGERI 16 SIJUNJUNG Nadhilah Andriani

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan menjadi sarana yang paling penting dan efektif untuk membekali siswa dalam menghadapi masa depan. Oleh karena itu, proses pembelajaran yang bermakna sangat

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN Oleh SATINI NIM F33209079 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH: MAKSIMUS F 34211556 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 03, pp , September 2014

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 03, pp , September 2014 PENERAPAN STRATEGI RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MELATIHKAN KARAKTER PERCAYA DIRI PADA SISWA KELAS XI-A DAN XI-B SMA NEGERI 2 NGAWI IMPLEMENTATION

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA Nur Kholillah, Siti Halidjah, Hery Kresnadi Program Studi PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Email: nurkholillah_brega13@yahoo.com

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF Journal of Mechanical Engineering Education, Vol. 3, No. 2, Desember 2016 256 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF Saepuloh 1, Dede Suhayat

Lebih terperinci

Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013

Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU BIOLOGI SMA KELAS X DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 65 DAN 81 A TAHUN 2013 Pramisya Indah Cahyahesti, Sri Endah Indriwati,

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 2 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DILENGKAPI

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA UNSUR MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY BERBASIS KOOPERATIF JIGSAW PADA MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA FKIP UHO Oleh: Aceng Haetami, La Rudi, Rustam Musta 1) 1) Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32 Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER Arini Kurniawati 1, Suripto 2, Warsiti 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah Dasar Negeri 165 Pekanbaru yang berjumlah 38 orang siswa, dengan jumlah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIK ANAK USIA DINI DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIK ANAK USIA DINI DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR E-ISSN: 2528-7427 1 PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIK ANAK USIA DINI DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR Nanik Dwi Nurhayati Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI I TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

PENERAPAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI I TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL Jurnal Pendidikan Matematika UNION Vol. 1 No 3, Juni 2014 PENERAPAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI I TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Adapun lembaga pendidikan ini didirikan pada tahun 1991 berdasarkan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Adapun lembaga pendidikan ini didirikan pada tahun 1991 berdasarkan BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1. Letak Geografis Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Haruai merupakan sekolah yang berada di wilayah kecamatan Haruai. Tepatnya sekolah ini

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 87-94 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 KECAMATAN MALALAK KABUPATEN AGAM 1 Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI 10020021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 4 MAN 1 JEMBER Nur Amida Kriana

Lebih terperinci

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Tutik Yuliarni 7 Abstrak. Proses pembelajaran masih

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. yang bersertifikat pendidik di Kabupaten Kulon Progo dilihat dari segi. kesimpulan yang lebih rinci sebagi berikut:

BAB V PENUTUP. yang bersertifikat pendidik di Kabupaten Kulon Progo dilihat dari segi. kesimpulan yang lebih rinci sebagi berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kinerja guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri yang bersertifikat pendidik

Lebih terperinci

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 17, 28-36 28 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI Implementasi Model Pembelajaran... (Vira Juwita R) 1 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI THE IMPLEMENTATION OF NUMBERED

Lebih terperinci

KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FTK UIN AR-RANIRY

KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FTK UIN AR-RANIRY KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FTK UIN AR-RANIRY Eriawati Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia eiawati.az@gmail.com ABSTRACT Proses belajar-mengajar

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH SADARUDIN NIM F34211607 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian Mixed Research (penelitian gabungan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif) dengan metode Embedded

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA

PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA 1 PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA Elly Suryani SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail: m.ellysuryani@gmail.com Abstract: The purpose of this study to

Lebih terperinci

KETERAMPILAN CALON GURU BIOLOGI MERANCANG PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 BIOLOGY TEACHER CANDICATE SKILLS IN DESIGN LEARNING CURRICULUM 2013

KETERAMPILAN CALON GURU BIOLOGI MERANCANG PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 BIOLOGY TEACHER CANDICATE SKILLS IN DESIGN LEARNING CURRICULUM 2013 KETERAMPILAN CALON GURU BIOLOGI MERANCANG PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 BIOLOGY TEACHER CANDICATE SKILLS IN DESIGN LEARNING CURRICULUM 2013 Yokhebed 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian

Lebih terperinci

Amalia Karella Pilihan, K. Anom W., Rodi Edi (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

Amalia Karella Pilihan, K. Anom W., Rodi Edi (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya) PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI PENERAPAN MODEL FORMULATE, SHARE, LISTEN, AND CREATE (FSLC) DI KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 9 PALEMBANG Amalia Karella Pilihan, K. Anom W.,

Lebih terperinci

KAJIAN KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI DALAM MENGEMBANGKAN SILABUS DAN RPP

KAJIAN KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI DALAM MENGEMBANGKAN SILABUS DAN RPP KAJIAN KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI DALAM MENGEMBANGKAN SILABUS DAN RPP Rohim Rochein Kafear 1, Tri Jalmo 2, Rini Rita Marpaung 2 Email: rohimkafear@gmail.com HP : 085269473137 Abstract This research

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM) Peningkatan Kualitas dan Hasil Belajar..(Andelson Memorata) 1 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM) THE QUALITY AND RESULTS

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada awal

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh : DINA MARIANA NIM F3700009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

D035. Prodi Biologi Fak Saintek UIN Sunan Kalijaga ABSTRAK

D035. Prodi Biologi Fak Saintek UIN Sunan Kalijaga   ABSTRAK D035 PENGGUNAAN STRATEGI POINT COUNTERPOINT MELALUI MEDIA COMPACT DISC (CD) INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI DI SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MELALUI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MELALUI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN Jurnal Dinamika, April 2015, halaman 54-60 Vol. 06. No. 1 ISSN 2087-7889 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MELALUI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN Fitriyah Karmila Program Studi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG Fathimatuzzahro Universitas Negeri Malang E-mail: fathimatuzzahro90@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC Norma Dewi Shalikhah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan LKS IPA berbasis pendekatan scientific pada materi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI KELAS XI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PEKALONGAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI KELAS XI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PEKALONGAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 KEMAMPUAN GURU BIOLOGI KELAS XI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PEKALONGAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MICRO TEACHING PENJAS DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MICRO TEACHING PENJAS DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MICRO TEACHING PENJAS DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK Iskandar 1, Ashadi Cahyadi 2 1,2 Program Studi Pendidikan Jasmani

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA di SMA DENGAN MODEL CTL

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA di SMA DENGAN MODEL CTL SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VI Pemantapan Riset Kimia dan Asesmen Dalam Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 21 Juni

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN MEDIA KARTU UMBUL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH DASAR Rissa Prima Kurniawati Universitas PGRI Madiun,

Lebih terperinci

FKIP 2015, ANALISIS KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR CALON GURU BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

FKIP 2015, ANALISIS KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR CALON GURU BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA ANALISIS KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR CALON GURU BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA Analysis of Basic Teaching Skills Pre-Service Biology Teacher at Biology Education

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KELAS XII IPS 4 DI SMA NEGERI 1 BARABAI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KELAS XII IPS 4 DI SMA NEGERI 1 BARABAI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KELAS XII IPS 4 DI SMA NEGERI 1 BARABAI Muzairin Guru SMA Negeri 1 Barabai muzairin027@ymail.com Abstract

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional, pasal 1 ayat 1 tentang ketentuan umum menyatakan Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional, pasal 1 ayat 1 tentang ketentuan umum menyatakan Pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1 tentang ketentuan umum menyatakan Pendidikan Nasional adalah usaha sadar

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data MAN Purwodadi adalah Madrasah Aliyah Negeri yang terletak di kabupaten Grobogan jawa tengah, tepatnya di jalan diponegoro no. 22 Purwodadi. Sekolah tersebut

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Nurul Aprianingsih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: nurul.aprianingsih93@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII 1) Rante Hanjarwati, 2) Yoso Wiyarno Universitas PGRI Adi Buana yosowiyarno@gmail.com

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta didik Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division (STAD) Pada Kelas X.3 SMA Negeri 5 Bukittingi Gusviar SMA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Isa Bella Mustika Perwita PGSD FIP Universitas

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BENTUK GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (THE USE FIGURE DRAWING TO INCREASE LEARNING STUDENT S ACHIEVEMENT) Dita Ade Vian Perdana (ditaadevianperdana@yahoo.com)

Lebih terperinci

D033. Mahasiswa FKIP Biologi UMS 2. Magister Kesehatan 3. Doctoral IPB ABSTRAK

D033. Mahasiswa FKIP Biologi UMS 2. Magister Kesehatan 3. Doctoral IPB   ABSTRAK D033 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN GUIDED NOTE TAKING DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science. PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPATENTANG ENERGI DAN PERUBAHANNYA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 SELANG TAHUN AJARAN 2014/2015 Friesca Aster Pratiwi 1,

Lebih terperinci