DESKRIPSI PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA MATERI STOIKIOMETRI
|
|
- Hartono Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DESKRIPSI PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA MATERI STOIKIOMETRI Utin Thiya Nova Sari, Masriani, Rahmat Rasmawan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNTAN Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan Problem Posing yang dilakukan oleh guru pada materi Stoikiometri dan mendeskripsikan kendala atau kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan Problem Posing yang dilakukan oleh guru pada materi Stoikiometri kelas X MIA 4 SMA Negeri 8 Pontianak. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah siswa dan guru kimia kelas X MIA 4. Penerapan model Think Pair Share dengan pendekatan Problem Posing terlaksana sebesar 95,45% dari yang sudah direncanakan. Kendala yang dihadapi selama pembelajaran menggunakan model Think Pair Share dengan pendekatan Problem Posing adalah minimnya buku yang disediakan dari sekolah, hubungan yang tidak terjalin dengan baik antar anggota kelompok, kurangnya pemahaman guru dan siswa tentang prinsip problem posing. Kata kunci : Think Pair Share, Problem Posing, Stoikiometri Abstract: The purpose of this research is to describe the use of the learning model named Think Pair Share with Problem Posing approach which is conducted by the teacher in stoichiometry subject. Also the purpose of this research is to describe the difficulties which are found in the learning process by using Think Pair Share with Problem Posing approach which is conducted by the teacher in stoichiometry subject in class X MIA 4 SMA Negeri 8 Pontianak. The method of this research is descriptive. The subjects of this research are the students and the chemistry teachers in class X MIA 4. The application of Think Pair Share model with Problem Posing approach has been implemented by 95,45% from the researcher s plan. The faced difficulty during learning process are, the lack of books in that school, an anharmonic group members, and lack of teachers and students understanding about the principle of Problem Posing. Keywords: Think Pair Share, Problem Posing, Stoichiometry 1
2 K urikulum di Indonesia selalu mengalami perubahan. Kurikulum yang dikembangkan pemerintah saat ini yaitu kurikulum Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter yang dapat membentuk pribadi siswa. Tujuan pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 yaitu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak siswa sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan (Mulyasa, 2014). Kualitas pendidikan dapat dikaitkan dengan kualitas pendidik yaitu guru harus professional (memenuhi kualifikasi akademik dan berkompeten). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan BAB VI Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pasal 28 ayat 1, pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selain kualifikasi akademik, guru juga harus menjalankan kewajiban itu dengan cara mengembangkan profesionalisme dalam mengajar. Kinerja guru dapat ditingkatkan jika guru dapat berperan dengan baik dalam proses pembelajaran. Peran yang dimaksud dalam Kurikulum 2013 yaitu dapat mengaplikasikan strategi pembelajaran yang dapat mengoptimalkan panca indera siswa sehingga potensi berkembang secara otentik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sesuai dengan harapan (Marinasari, 2013). Strategi pembelajaran yang diterapkan harus aktif dan menyenangkan, sehingga diharapkan dapat mewujudkan keberhasilan peran guru berupa interaksi aktif yang maksimal. Guru berperan penting menentukan tujuan proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa. Guru dituntut menguasai keterampilan yang berkaitan dengan proses pembelajaran (Sutikno, 2013). Tujuan utama proses pembelajaran setelah siswa melalui kegiatan belajar berupa hasil belajar. Berdasarkan pengamatan terhadap cara mengajar guru di SMA Negeri 8 Pontianak pada 12 Maret 2015, metode mengajar yang digunakan guru masih menggunakan metode ceramah. Guru tidak memberikan apersepsi dan tujuan pembelajaran sehingga siswa kurang berminat karena tidak mengetahui manfaat dan tujuan yang akan diperoleh. Siswa terlihat kurang serius pada saat diberi latihan soal, dimana masih banyak siswa yang merasa bingung dalam menentukan zat yang bertindak sebagai reduktor maupun oksidator. Beberapa siswa sama sekali tidak mengerti dan menunggu jawaban dari teman sebangkunya, guru hanya mentransfer ilmu yang dimiliki kepada siswa tanpa melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Penjelasan materi hanya disampaikan secara verbal membuat siswa cepat bosan. Penggunaan metode ceramah yang digunakan guru berdampak pada persentase ketuntasan materi redoks siswa kelas X MIA 3 dan 4 SMA Negeri 8 tahun ajaran , pada kelas X MIA 3 dari siswa yang berjumlah 37 orang terdapat 17 orang siswa yang tuntas. Pada kelas X MIA 4 yang berjumlah 35 siswa hanya 14 orang yang tuntas pada saat diberikan ulangan harian. Fakta tersebut diperkuat oleh wawancara bersama siswa, diperoleh informasi bahwa guru lebih banyak menjelaskan materi pelajaran. Metode ceramah ini membuat 2
3 siswa merasa bosan, akibatnya siswa tidak termotivasi untuk memahami materi yang disampaikan dan berdampak pada rendahnya hasil belajar. Salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa adalah materi stoikiometri. Perhitungan stoikiometri selalu membuat siswa kesulitan (BouJaoude & Barakat, 2000). Kesulitan yang dialami siswa pada stoikiometri disebabkan oleh adanya beberapa materi prasyarat yang harus dikuasai terlebih dahulu, seperti cara menuliskan rumus senyawa dengan benar, membuat serta menyetarakan reaksi dan menghitung massa molekul relatif senyawa. Evans, dkk (dalam Okanlawon, 2009) menyatakan stoikiometri merupakan hal yang sangat pokok dalam pembelajaran kimia terutama saat menyelesaikan soal persamaan kimia dan asam-basa. Stoikiometri memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran kimia. Stoikiometri digunakan dalam perhitungan laju reaksi, kesetimbangan kimia, elektrokimia, penentuan kadar suatu zat atau senyawa, membuat larutan dalam beberapa konsentrasi dan lainnya. Perhitungan stoikiometri juga sering digunakan dalam praktikum kimia, misalnya mencari kadar suatu zat dalam beberapa senyawa, penentuan kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan sebagainya. Materi stoikiometri yang dianggap sulit oleh siswa berdampak pada hasil belajar siswa pada materi stoikiometri yang tergolong tinggi yaitu 71,61% dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia diperoleh informasi bahwa selama ini guru sudah pernah memberikan siswa kesempatan untuk berdiskusi kelompok yang beranggotakan 5-6 orang, namun diskusi kelompok yang selama ini dilakukan tidak membuat seluruh anggota kelompok menjadi aktif karena hanya sekitar 2-3 orang saja yang mengerjakan tugas yang diberikan, sementara siswa lain hanya mengobrol dan menunggu anggota yang lain mengerjakan. Guru ingin melatih semua siswa bersemangat mengerjakan soal, dimana selama ini hanya sekitar sebagian siswa yang mau mengerjakan ketika diberikan latihan soal. Siswa diberi kesempatan membuat soal dan berusaha untuk menyelesaikan soal tersebut, sehingga semua siswa aktif selama proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS). Menurut Trianto (2007) tipe Think Pair Share (TPS) merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Pada model pembelajaran TPS, siswa dikelompokkan secara berpasangan dan saling membantu dalam kelompok kecil yang telah ditentukan. Pembentukan pasangan menggunakan aturan, dimana siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi akan dipasangkan dengan siswa yang berkemampuan rendah, sehingga siswa yang berkemampuan tinggi akan membantu siswa yang berkemampuan rendah untuk memecahkan suatu masalah. Mencermati fakta yang diuraikan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan deskripsi penerapan model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan Problem Posing pada materi Stoikiometri siswa kelas X MIA 4 SMA Negeri 8 Pontianak. 3
4 METODE Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah siswa dan guru kimia kelas X MIA 4 SMA Negeri 8 Pontianak Tahun Ajaran 2014/2015. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Teknik Observasi Langsung. Sebelum digunakan, instrumen pembelajaran terlebih dahulu divalidasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian perangkat pembelajaran dari kompetensi dasar dan indikator, serta kesesuaian tiap fase dari model Think Pair Share dengan pendekatan Problem Posing. Validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Instrumen penelitian divalidasi oleh satu orang dosen Pendidikan Kimia FKIP Untan dan satu orang guru kimia SMA Negeri 8 Pontianak dengan hasil validasi bahwa instrumen yang digunakan valid dan layak digunakan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses penelitian meliputi tiga tahap, yaitu 1) tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan, dan 3) tahap akhir. Tahap persiapan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain: (a) menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar pengamatan (observasi) untuk pelaksanaan pembelajaran; (b) melakukan validasi lembar pengamatan; (c) merevisi instrumen penelitian yaitu lembar pengamatan berdasarkan hasil validasi; (d) memvalidasi kembali instrumen penelitian hingga dinyatakan valid. Tahap pelaksanaan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara lain: (a) observasi pelaksanaan pembelajaran oleh guru dikelas dilakukan oleh dua orang observer, yaitu peneliti dan seorang mahasiswa FKIP; (b) melakukan pengarahan singkat pada observer lain mengenai mekanisme pelaksanaan observasi; (c) mengikuti kegiatan proses pembelajaran di kelas sebagai observer; (d) mengisi lembar pengamatan sesuai dengan kegiatan yang ditampakkan selama pembelajaran kimia berlangsung; (d) melakukan wawancara terhadap beberapa siswa kelas X MIA 4 dan guru kimia kelas X MIA 4. Tahap akhir Tahap akhir meliputi: (a) mengolah data dari hasil pengamatan dan hasil wawancara; (b) menganalisis data; (c) mendeskripsikan hasil analisis data ke dalam pembahasan; (d) membuat kesimpulan dari riset yang dilakukan; (e) menyusun laporan penelitian. Penelitian ini dirancang untuk memperoleh informasi tentang kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan Problem Posing dalam proses pembelajaran kimia. Berdasarkan tujuan tersebut maka data yang dianalisis adalah hasil observasi langsung dan hasil komunikasi langsung (wawancara). Langkah-langkah analisa dalam mengolah data yang diperoleh dengan cara sebagai berikut: menganalisis data hasil observasi saat guru mengajar. Hasil observasi yang diperoleh menggunakan lembar observasi berupa kegiatan mengajar yang dilakukan guru selama pembelajaran berlangsung, dideskripsikan dan dianalisis apakah guru kimia telah menerapkan model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan Problem Posing. Data hasil observasi, dianalisis menggunakan daftar cek untuk setiap 4
5 kegiatan guru yang ditunjukkan dan disesuaikan dengan komponen yang ingin diamati. Jika terdapat kegiatan yang tidak dilakukan guru, maka dilakukan wawancara. Rumus yang digunakan yaitu NP = R x 100% (Purwanto, 2008) SM Keterangan : NP = nilai persentase R = jumlah skor mentah yang diperoleh SM= jumlah skor maksimal HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran pelaksanaan model Think Pair Share dengan pendekatan Problem Posing yang dilakukan oleh guru pada materi stoikiometri. Penelitian ini hanya dilakukan dalam sekali pertemuan dan dilakukan pada 37 orang kelas X MIA 4 SMA Negeri 8 Pontianak. Terdapat empat orang siswa yang tidak hadir, dua orang karena sakit dan dua orang tidak ada keterangan. A. Keterlaksanaan Pembelajaran model Think Pair Share dengan pendekatan Problem Posing Guru menyampaikan apersepsi dan memotivasi siswa dengan mengingatkan tentang konsep mol yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru lalu meminta siswa memberanikan diri untuk mengacungkan tangan jika ingin menjawab, terdapat tiga orang siswa yang berani mengacungkan tangan dan menjawab pertanyaannya tanpa melihat catatan. Kemudian, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru menyampaikan materi tentang hubungan antara jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi serta pereaksi pembatas menggunakan bantuan media powerpoint yang dibuat oleh guru. Guru membagikan ringkasan materi tentang hubungan antara jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi serta pereaksi pembatas. Tujuan pembagian ringkasan materi adalah agar mereka memiliki bahan sendiri dan tidak mencatat seluruh materi yang diajarkan, sehingga siswa tetap fokus memperhatikan penjelasan guru, selain itu siswa juga tidak diberikan buku pegangan karena minimnya buku yang dimiliki oleh pihak sekolah. Pertama-tama guru menjelaskan hubungan antara mol dengan massa, jika yang diketahui adalah mol (n), maka untuk mencari massa suatu unsur atau senyawa dapat menggunakan rumus Massa = n : Ar/Mr. Sebaliknya, jika yang diketahui adalah massa suatu unsur atau senyawa, maka mol dapat ditentukan dengan menggunakan rumus mol = massa x Ar/Mr. Guru melanjutkan penjelasan tentang hubungan antara mol (n) dengan jumlah partikel (X), untuk mencari mol (n) dan jika jumlah partikel(x)nya sudah diketahui maka dapat menggunakan rumus mol= X : NA. Sebaliknya untuk menentukan jumlah partikel (X) yaitu dengan cara jumlah mol (n) 5
6 dikalikan dengan NA. NA merupakan bilangan Avogadro yang bernilai 6,02 x Selanjutnya, guru menjelaskan tentang hubungan antara mol dengan volume gas(v) pada keadaan standar (STP). Jika ingin menentukan volume gas(v) pada STP sedangkan yang diketahui adalah mol suatu unsur atau senyawa(n) maka dapat dicari dengan cara V = n x 22,4, sebaliknya jika volume gas(v) pada STP diketahui dan kita ingin mencari mol suatu unsur atau senyawa, maka dapat tentukan dengan rumus mol = V : 22,4. Guru melanjutkan penjelasan cara menentukan mol jika yang diketahui suhu dan tekanan pada keadaan tertentu. Persamaan yang digunakan adalah persamaan gas ideal, yaitu: PV = nrt Dimana, P adalah tekanan, V adalah volume, n adalah jumlah mol, R adalah tetapan ideal 0,082 atm/mol.k, dan T adalah temperatur. Guru melanjutkan penjelasannya terhadap materi pereaksi pembatas, sebelumnya guru meminta siswa untuk membaca ringkasan materi tentang pereaksi pembatas yang sudah diberikan di awal proses pembelajaran selama 5 menit. Guru hanya memberikan penjelasan tentang pereaksi pembatas dan memberikan contoh soal yang dikerjakan bersama-sama siswa Model Think Pair Share terdiri dari tiga fase yaitu fase think, pair, dan share. Pelaksanaan dari model Think Pair Share dalam penelitian sebagai berikut: a. Fase Think Pada fase think ini, guru memberikan kesempatan siswa membaca buku untuk meningkatkan pemahaman tentang materi yang telah dijelaskan dan dipersilahkan untuk bertanya jika masih ada materi yang belum dipahami. b. Fase Pair Pada tahap pair ini, terlebih dahulu guru membagi siswa dalam kelompok berpasangan. Penentuan pasangan berdasarkan hasil ulangan semester ganjil karena sebagian dari jumlah siswa dikelas didapati tuntas, maka siswa yang tuntas tersebut dipasangkan dengan temannya yang belum tuntas dengan cara cabut undi selain itu penggunaan model Think Pair Share juga melatarbelakangi pembagian kelompok untuk berpasangan (2 orang) dalam tiap kelompok. Terdapat satu kelompok yang beranggotakan 3 orang, hal ini dikarenakan ada beberapa siswa yang tidak hadir. Pembagian kelompok tidak membutuhkan waktu yang lama, yaitu hanya menyita waktu selama 5 menit, hal ini karena ruang kelas yang cukup luas dan siswa hanya bertukar pasangan. Selain itu, siswa tertib mengikuti arahan guru. Setelah pembentukan kelompok selesai, guru meminta setiap pasangan untuk membuat soal dan jawabannya sebanyak empat yaitu dua soal untuk sub materi perhitungan hubungan antara jumlah mol dengan jumlah partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi dan dua soal untuk sub materi pereaksi pembatas. Diharapkan siswa dapat aktif dikegiatan kelompoknya. Penelitian ini menggunakan semi-structured problem posing, yaitu siswa membuat soal berdasarkan subpokok bahasan yang 6
7 telah ditentukan guru. Siswa diminta mengeksplorasikannya dengan menggunakan pengetahuan, keterampilan, atau konsep yang telah mereka miliki. Terdapat beberapa kelompok yang membuat soal berdasarkan contoh soal yang diberikan oleh guru sebelumnya. Guru sudah memberi arahan agar siswa membuat soal lebih bervariasi dengan menggunakan unsur atau senyawa bahkan dengan massa atau volume yang berbeda. Selain itu, guru memperbolehkan siswa untuk merubah apa yang dicari dalam soal agar hasil soal yang dibuat oleh tiap kelompok lebih bervariasi. Pada tahap pembuatan soal, siswa membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga melewati batas waktu yang diberikan pada fase ini, hal ini karena siswa kebingungan dengan tugas yang diberikan, sehingga guru perlu membantu setiap pasangan yang belum mengerti. Padahal, tidak ada siswa yang terlihat berbicara atau melakukan aktivitas lain saat guru menjelaskan materi dan prosedur tugas yang diberikan. Setelah selesai membimbing siswa, guru sambil menginstruksikan kepada siswa agar perwakilan dari masing-masing kelompok mencabut undi agar soal yang sudah dibuat dapat ditukarkan dengan kelompok terpilih. c. Tahap Share Tahap share ini merupakan tahap evaluasi. Pada tahap ini, siswa diminta untuk menyelesaikan soal yang sudah dibuat oleh kelompok lain. Guru meminta setiap pasangan untuk maju ke depan kelas mempresentasikan hasil diskusi dengan cara cabut undi untuk maju menuliskan hasil pekerjaannya ke papan tulis dan mempresentasikannya. Setelah itu guru meminta siswa lain bertepuk tangan untuk pasangan lima, kemudian guru meminta kepada perwakilan dari pasangan lima untuk menyabut undi kelompok mana yang akan maju selanjutnya untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Pada kegiatan akhir dari pembelajaran, guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. Setelah itu guru memberikan penguatan terhadap konsep-konsep yang dianggap penting dan guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam. Pada pembelajaran ini, guru tidak memberikan reward kepada siswa. Hal ini dikarenakan tidak semua siswa yang maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Guru hanya meminta kepada siswa untuk tepuk tangan saat ada siswa ataupun pasangan yang maju ataupun berani menjawab pertanyaan guru maupun mempresentasikan jawabannya di depan kelas. B. Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan Problem Posing Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, ditemukan beberapa kendala ataupun kesulitan yang dihadapi. Kendala yang dihadapi yaitu kurangnya pengetahuan guru tentang prinsip Problem Posing karena terlihat saat guru memperbolehkan siswa mengakses internet untuk menyelesaikan tugas pembuatan soal yang diberikan padahal tugas tersebut diberikan untuk mengukur kemampuan siswa setelah mendapatkan materi yang sudah diberikan 7
8 oleh guru. Selain itu, minimnya buku penunjang yang disediakan oleh sekolah merupakan salah satu kendala yang dihadapi pada saat penelitian ini berlangsung. Buku yang disediakan tidak mencukupi sehingga seluruh siswa kelas X MIA 4 tidak mendapat buku yang disediakan oleh sekolah. Hal ini merupakan salah satu faktor yang memepengaruhi guru membolehkan para siswa mengakses internet. Kebebasan dalam mengakses internet pada saat menyelesaikan tugas yang diberikan membuat siswa menjadi malas untuk berpikir dan mengandalkan internet. Peneliti kesulitan untuk mengukur kemampuan Problem Posing siswa karena soal yang dibuat bukan berdasarkan kemampuannya masing-masing. Selain itu, masih terlihat tiga pasangan kelompok yang salah satunya hanya menunggu jawaban dari pasangannya namun tidak membantu mengerjakannya. Siswa yang tidak membantu temannya terlihat berjalan agar terlihat sibuk padahal siswa tersebut tidak membantu pasangannya untuk mengerjakan, tidak terjalin hubungan yang baik antar individu ketiga kelompok ini. Pada saat itu, guru terlihat sedang sibuk menjelaskan kepada siswa lain yang bertanya tentang materi maupun prosedur mengerjakan tugas yang diberikan. Guru tidak memperhatikan siswa yang tidak membantu pasangannya, namun guru selalu meminta kepada siswanya untuk tertib dan tidak ribut selama pembelajaran berlangsung. Kurangnya pemahaman siswa pada saat guru menjelaskan bagaimana prosedur penugasan tersebut membuat siswa berulang kali bertanya kepada guru dan menyebabkan guru harus menjelaskan ulang satu per satu kesetiap meja masing-masing kelompok yang memanggilnya, hal ini menyita waktu yang cukup lama sehingga terjadi pengunduran waktu untuk fase berikutnya. Pada saat berlangsungnya fase pair ini, terjadi keterlambatan waktu selama 20 menit untuk membuat siswa paham dengan tugas yang diberikan. Guru tidak memberikan penguatan terhadap jawaban siswa setelah tahap share, hal ini karena keterbatasan waktu yang tersisa. Guru meminta waktu istirahat para siswa untuk menyelesaikan posttest dengan tenang, namun setelah pembelajaran selesai guru juga meminta izin kepada guru yang akan mengajar selanjutnya untuk memberikan siswa waktu sekitar 15 menit untuk istirahat dan juga sholat. Masalah keterlambatan pada akhir pembelajaran ini seharusnya tidak memakan waktu yang terlalu lama. Sebelum masuk ke kelas guru memberikan waktu kepada siswa selama 15 menit untuk mempersiapkan diri sambil menunggu siswa yang lain pulang dari kantin, karena jika sudah memulai pelajaran dan ada siswa yang terlambat masuk, maka dapat mengganggu konsentrasi guru saat menyampaikan materi maupun siswa lain pada saat pembelajaran sudah berlangsung. 8
9 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan Problem Posing pada materi Stoikiometri kelas X MIA 4 SMA Negeri 8 Pontianak dapat disimpulkan bahwa penerapan model Think Pair Share dengan pendekatan Problem Posing terlaksana sebesar 95,45% dari yang sudah direncanakan dan kendala yang dihadapi selama pembelajaran menggunakan model Think Pair Share dengan pendekatan Problem Posing adalah minimnya buku yang disediakan dari sekolah, hubungan yang tidak terjalin dengan baik antar anggota kelompok, kurangnya pemahaman guru dan siswa tentang prinsip Problem Posing yang menyebabkan keterlambatan waktu difase selanjutnya. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) dalam pelaksanaan suatu model pembelajaran, guru harus dapat merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatunya secara seksama sehingga dapat terlaksana dengan baik (2) dalam menerapkan Problem Posing, sebaiknya peneliti serta guru lebih memperhatikan siswa agar siswa membuat soal berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. DAFTAR RUJUKAN Ayoade Ejiwale Okanlawon Teaching Reaction Stoichiometry : Exploring and Knowledging Nigerian Chemistry Teacher s Pedagogical Content Knowledge. Cypriot Journal of Education Sciences. Vol 5: Boujaoude S. and Barakat H Secondary School Students Difficulties with Stoichiometry. School Science Review. 81 (296): Marinasari Paradigma Tugas Guru dalam Kurikulum (Online). ( 126.pdf, diakses tanggal 30 Juni 2015). Mulyasa, E Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Permendiknas. No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan BAB VI Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Sutikno, M.S Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica. Trianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. 9
ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU KIMIA SMA DI PONTIANAK BERDASARKAN KURIKULUM 2013
ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU KIMIA SMA DI PONTIANAK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 Dea Alita, Eny Enawaty, Husna Amalya Melati Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email : thea1403@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA
PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA Afrinus Simarmata, Hairida, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNTAN
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN KIMIA DI KELAS X-6 SMA N 12 PEKANBARU Dwi Gusti Nola *), R. Usman Rery, Erviyenni
Lebih terperinciHASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI
244 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 244-249 HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI Wisnu Sunarto, Woro Sumarni, Eli
Lebih terperinciANALISIS LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN SOAL STOIKIOMETRI SISWA SMA KELAS X SMAN 5 MALANG
ANALISIS LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN SOAL STOIKIOMETRI SISWA SMA KELAS X SMAN 5 MALANG Nike Indriyani Hasim, Suhadi Ibnu, Ida Bagus Suryadharma Universitas Negeri Malang E-mail: nikeindriyani20@yahoo.co.id
Lebih terperinciAuliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 10 MALANG PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN (s) DAN HASIL KALI KELARUTAN
Lebih terperinciDESKRIPSI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PONTIANAK
DESKRIPSI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMK NEGERI PONTIANAK Cici Hariyani, Masriani, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email: cihaya@gmail.com Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciMahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 103-108 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia UPAYA PENINGKATAN
Lebih terperinciImplementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1
Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFMETODE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran kimia di sekolah, umumnya masih berorientasi kepada materi yang tercantum pada kurikulum. Bagi para siswa, belajar kimia hanya untuk keperluan menghadapi ulangan
Lebih terperinciRezki Hidayat*, Maria Erna **, R Usman Rery*** NO Hp:
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X MIA SMAN 2 TAMBANG Rezki Hidayat*, Maria Erna
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG
Vol. 3 No. 1 (214) Jurnal Pendidikan Matematika : Part 2 Hal 41-45 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
Lebih terperinciGambar 4.1 Diagram Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklus Proses pembelajaran sebelum dilakukan tindakan, guru hanya mengajar dengan ceramah. Guru cenderung mentransfer ilmu pada siswa, sehingga guru lebih aktif
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester
Lebih terperinciMahasiswa Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 215 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 17-26 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia UPAYA PENINGKATAN PRESTASI
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA
1 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA Nancy Nurwezia, Rachmat Sahputra, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia
Lebih terperinciAmalia Karella Pilihan, K. Anom W., Rodi Edi (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI PENERAPAN MODEL FORMULATE, SHARE, LISTEN, AND CREATE (FSLC) DI KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 9 PALEMBANG Amalia Karella Pilihan, K. Anom W.,
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com IMPLEMENTASI SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri
III. METODE PEELITIA A. Setting Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 4 SMA egeri 10 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri dari 10 orang siswa
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI Eka Setiyarini Agus Sujarwanta Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian di kelas X 3 di SMA Negeri Kebakkramat dimulai dengan melakukan wawancara dan observasi sebleum pelaksanaan model pembelajaran Think Pair Share
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp May 2013
HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-2 MAN KOTA KEDIRI 3 PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG LEARNING OUTCOMES OF STUDENTS OF CLASS X-2
Lebih terperinci*Korespondensi, tel : ,
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E) DISERTAI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 109-116 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN METODE
Lebih terperinci*Keperluan korespondensi, HP: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 27-35 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 Dwi Fajar Yanti, Dermawan Afandy, Muhammad Su aidy Universitas
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 46-53 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN POE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI Ksp
G PENERAPAN PEMBELAJARAN POE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI Ksp Muhammad Sodikin, Masriani, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan, Pontianak.
Lebih terperinciDESKRIPSI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI IPA SMA KATOLIK TALINO
DESKRIPSI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI IPA SMA KATOLIK TALINO Wilianus Boncel, Eny Enawaty, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak
Lebih terperinciProsiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR- SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS X MIA 1 SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Sigit
Lebih terperinciDosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR
Lebih terperinciKETERAMPILAN INFERENSI PADA MATERI KELARUTAN DAN Ksp DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
KETERAMPILAN INFERENSI PADA MATERI KELARUTAN DAN Ksp DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Yogi Aprianto, Ila Rosilawati, Tasviri Efkar. Pendidikan Kimia, Universitas Lampung yogiaprianto1991@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI UNSUR, SENYAWA, CAMPURAN DENGAN METODE PRAKTIKUM
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI UNSUR, SENYAWA, CAMPURAN DENGAN METODE PRAKTIKUM M. Fascal Raiska P, A. Ifriani Harun, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN Raihanah Sari Universitas Lambung Mangkurat Email: reyhana89.rss@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, serta analisis data. A.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG Fathimatuzzahro Universitas Negeri Malang E-mail: fathimatuzzahro90@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Semakin meningkat kualitas suatu pendidikan, maka kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Visi pendidikan sains di Indonesia mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pemahaman tentang sains dan teknologi melalui pengembangan keterampilan berpikir, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Instrumen Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan soal tes akhir siklus. Seluruh instrumen
Lebih terperinciDESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP
DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP Aprilianti Putri, Eny Enawaty, Ira Lestari Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email : apriliantipu3@gmail.com
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah
III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung yang beralamat di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinci*Keperluan korespondensi, HP: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 132-138 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 SUNGAI AMBAWANG MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 619 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 SUNGAI AMBAWANG MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER BERLATAR NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI
Lebih terperinciMETODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KORMIANA MS Guru SMP Negeri 3 Tapung kormiiana342@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA MATERI KOLOID ARTIKEL PENELITIAN OLEH
1 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA MATERI KOLOID ARTIKEL PENELITIAN OLEH MUHAMMAD ARMY NIM. F02112009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 2, Desember 2016. Hal 199 208. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)
Lebih terperinciJURNAL SERAMBI ILMU VOLUME 28 NOMOR 1 MARET 2017
JURNAL SERAMBI ILMU ISSN 1693-4849 e-issn 2549-2306 VOLUME 28 NOMOR 1 MARET 2017 Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Merancang Eksperimen Virtual Kimia Sederhana dengan Microsoft Power Point melalui
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MISKONSEPSI DAN PENYEBABNYA PADA SISWA KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA MATERI POKOK STOIKIOMETRI
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 2 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 10-17 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia IDENTIFIKASI MISKONSEPSI
Lebih terperinciMondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD Oleh: Ulfi Yulismina 1), Warsiti 2), Ngatman 3) FKIP, PGSD Universitas Sebelas
Lebih terperinciAmelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32
Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
Lebih terperinciOleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA AL-HUDA PEKANBARU Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** )
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia 2 Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 2 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 108-114 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MULTIMEDIA BERLATAR NHT PADA MATERI HIDROKARBON
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MULTIMEDIA BERLATAR NHT PADA MATERI HIDROKARBON Riza Septiana, Eny Enawaty, Ira Lestari Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email: rizaseptiana23@yahoo.com
Lebih terperinciHasna Putri Azizah, Budi Utami* dan Haryono. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 6 No. 1 Tahun 2017 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 31-38 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berintikan interaksi antara peserta didik dengan para pendidik serta berbagai sumber pendidikan. Pendidikan merupakan
Lebih terperinci*Keperluan korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 193-199 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA
Vol. 3, No. 3, pp. 81-86, September. 2014 PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA IMPLEMENTATION OF SNOWBALLING
Lebih terperinciMENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MAN MELALUI PEMBELAJARAN TPS DILENGKAPI BOOKLET MATERI REDUKSI-OKSIDASI
MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MAN MELALUI PEMBELAJARAN TPS DILENGKAPI BOOKLET MATERI REDUKSI-OKSIDASI Alvia Segarti, Husna Amalya Melati, Rahmat Rasmawan Program Studi Pendidikan Kimia
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) Novita Sari, Hairida, Tulus Junanto Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP Universitas Tanjungpura,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ayu Fajar Hartatik 1, Siti Kamsiyati 2, Sularmi 3 PGSD FKIP Universitas
Lebih terperinciSurakarta, Indonesia ABSTRAK
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 2 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE Burhanuddin, Syamswisna, Reni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAN Pontianak
Lebih terperinci*keperluan korespondensi, telp/fax: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 4 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 1-7 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH TRI SUPRAPTO NIM : F65112041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING
ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING Yosi Ermalinda, Ratu Betta Rudibyani, Emmawaty Sofya, Ila Rosilawati. Pendidikan Kimia, Universitas Lampung
Lebih terperinciARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
ARTIKEL PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG Oleh : RINI
Lebih terperinciDwi Ambarwati 1. PENDAHULUAN
TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 2, Juni 2017 Halaman: 76-84
Lebih terperinciDita Tria Putri, Made Sukaryawan, Bety Lesmini Universitas Sriwijaya
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) PADA MATA PELAJARAN KIMIA KELAS X MIA 2 SMA NEGERI 5 PALEMBANG Dita Tria Putri,
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PERAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS X.A SMA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PERAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS X.A SMA PENDAHULUAN Marhamah Saumi, Sanjaya, K. Anom W. FKIP Universitas Sriwijaya, Jalan Raya Palembang-Prabumulih Indralaya Ogan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciAkhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA YLPI P-MARPOYAN PEKANBARU (Applied
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION, OBSERVATION AND EXPLANATION
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION, OBSERVATION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran dan harus mampu merancang suatu pembelajaran yang inovatif dan mampu
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA
PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA Ulfa Saila Magfirah, Hairida, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email: ulfasyaila8@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Dr. Muwardi No. 84 Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Veteran 1 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Dr. Muwardi No. 84 Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo
Lebih terperinciMahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS 2),3) Dosen Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS
UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJARSISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING (PTK Pembelajaran Matematika Kelas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN. Vira Yunita, Mulyati, Novi Program Studi Pendidikan Biologi
Lebih terperinciMahasiswa S1 Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia 2 Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 2 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
Lebih terperinciMahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan P MIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 27-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK
Lebih terperinciAbstrak. Kata-Kata Kunci : Inkuiri, Self-Efficacy, Laju Reaksi. Abstract
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI KELAS XI- MIA DI SMA MUHAMMADIYAH 4 SIDAYU-GRESIK IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PRESTASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017
KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI MAN 2 GRESIK PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN SCIENCE PROCESS SKILLS OF THE STUDENTS OF CLASS XI MAN 2 GRESIK
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1)
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1) Oleh: Umi Lestari 2), H. Setyo Budi 3), Warsiti 3)
Lebih terperinciVol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN QUESTION BOX TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI IPA MAN 1 PONTIANAK
Lebih terperinciPENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP
PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP Dita Hafsari, Rachmat Sahputra, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 5 SMA Perintis 2 Bandar
III. METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 5 SMA Perintis 2 Bandar Lampung, semester genap Tahun Pelajaran 2009-2010, yang berjumlah 40 orang terdiri dari
Lebih terperinci*Keperluan korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DILENGKAPI
Lebih terperinciJurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN:
UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DI KELAS XI MIA 7 SMAN 1 MUARO JAMBI Dwinda Nur Khodijah 1), Menza Hendri 2), Darmaji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memerlukan inovasi-inovasi yang sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kebutuhan ilmu peserta didik tanpa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH
1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH Syamswisna, M.Si 1, Titin, M.Pd 2, Evi Salvia Murdiana 3 Program Studi
Lebih terperinciPembelajaran Tematik dengan Menggunakan Metode Role Playing di Sekolah Dasar
Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Metode Role Playing di Sekolah Dasar Oleh: Roza Novita Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi pembelajaran belum sesuai dengan tuntutan kurikulum yaitu dimana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan
69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran di lingkungan sekolah, kepala sekolah dan dewan guru berhak menentukan model pembelajaran yang cocok. Salah satu model
Lebih terperinci