BAB 5. Simpulan, Diskusi & Saran
|
|
- Yanti Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 5 Simpulan, Diskusi & Saran Pada bab ini, peneliti akan memberikan kesimpulan dan diskusi mengenai hasil penelitian, serta saran terkait pelaksanaan penelitian serupa dimasa yang akan datang. 5.1 Simpulan Pada penelitian ini dilakukan pengolahan data untuk membuktikan masingmasing dari hipotesis penelitian. Dari hasil pengolahan data tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut ini : a. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen waktu dengan pola asuh orang tua otoriter pada mahasiswa Bina Nusantara, karena nilai signifikansi (p) = lebih besar dari b. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen waktu dengan pola asuh orang tua otoritatif pada mahasiswa Bina nusantara, karena nilai signifikansi (p) = lebih besar dari c. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen waktu dengan pola asuh orang tua permisif (memanjakan) pada mahasiswa Bina nusantara, karena nilai signifikansi (p) = lebih besar dari d. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen waktu dengan pola asuh orang tua neglectful (mengabaikan) pada mahasiswa Bina nusantara, karena nilai signifikansi (p) = lebih besar dari Lalu pada analisis tambahan terdapat perbedaan manajemen waktu pada tahun binusian mahasiswa Universitas Bina Nusantara. 5.2 Diskusi Dari hasil penelitian ini merujuk pada hasil yang tidak signifikan, tidak terdapat korelasi antara manajemen waktu dengan pola asuh orang tua (otoriter, otoritatif, permisif, memanjakan) mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Beberapa penelitian mengenai manajemen waktu menunjukan bahwa manajemen waktu berhubungan dengan faktor-faktor internal individu seperti regulasi diri (Mulyani, 2013), tujuan hidup, kepercayaan diri dan tipe kepribadian seseorang (Bond & Feather dalam Claessens et al, 2005). Faktor eksternal yang berhubungan dengan manajemen waktu 53
2 54 adalah pelatihan program manajemen waktu (Claessens etl al, 2005). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan manajemen waktu. Pola asuh orang tua dapat dikategorikan sebagai faktor yang berasal dari luar individu (eksternal). Peneliti menduga hal ini berhubungan dengan karakteristik perkembangan remaja dimana pada tahap ini lingkungan dari faktor eksternal yang lebih berperan adalah teman sebaya dibandingkan dengan orang tua. Namun hal ini perlu didukung oleh penelitian lebih lanjut. Menurut Papalia & Old (2004) remaja lebih banyak menghabiskan waktu senggang mereka dengan teman daripada orang tua, karena mereka merasa lebih nyaman dan dapat menjadi diri sendiri. Sebagian besar waktu mereka dihabiskan untuk bergaul dan berhubungan dengan teman-teman sebaya mereka. Hal ini berdampak pada perkembangan sosial remaja. Mereka biasanya lebih cenderung dekat dengan teman mereka dan berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan kelompok mereka. Hal ini sejalan dengan pendapat Yusuf & Sugandhi (2012) bahwa teman sebaya memiliki pengaruh yang sangat penting ketika seseorang berada pada tahap perkembangan remaja. Selain itu hubungan remaja dengan teman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang remaja tentang perilakunya. Hal ini menarik untuk diteliti lebih lanjut dengan melihat hubungan antara manajemen waktu dengan peran teman sebaya. Berdasarkan hasil analisa data demografis diketahui bahwa terdapat perbedaan manajemen waktu pada tahun binusian mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Angkatan mahasiswa yang memiliki manajemen waktu paling baik adalah binusian Angkatan pada Universitas Bina Nusantara menggunakan tahun rencana kelulusan yaitu tujuh tahun dari tahun masuk kuliah. Contohnya Binusian 2014, artinya angkatan ini direncanakan tahun 2014 akan lulus dari tahun masuk Peneliti menduga hal inilah yang menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap manajemen waktu mahasiswa Universitas Bina Nusantara binusian Mereka merasa terpacu untuk segera lulus karena bila dilihat dari tahun rencana kelulusan mereka memang sudah melebihi dari batas yang sudah direncanakan. Mahasiswa angkatan ini berada dibawah tekanan atau presure karena mereka harus cepat lulus dari jenjang kuliah sesuai batas waktu atau drop out karena system kebijakan kampus. Untuk mengkonfirmasi asumsi peneliti ini perlu penelitian lanjutan yang bersifat
3 55 kualitatif mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap manajemen waktu mahasiswa Universitas Bina Nusantara binusian tahun Selain itu dapat juga dilakukan penelitian lanjutan yang terfokus pada perbedaan manajemen waktu mahasiswa yang berada pada akhir masa studi yang sudah ditetapkan dengan mahasiswa yang baru memulai studi. Selain itu peneliti ingin mencoba memberikan saran untuk penelitian selanjutnya serta peneliti merasa masih terdapat beberapa kekurangan pada penelitian ini. Oleh karenya itu peneliti akan menjabarkan hal tersebut dalam saran-saran sebagai berikut ini. 5.3 Saran Berikut ini beberapa saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Sampel penelitian Sample penelitian ini dirasakan oleh peneliti kurang representatif berdasarkan jurusan responden di Universitas Bina Nusantara. Pada penelitian ini jumlah responden berdasarkan jurusan sangat beragam, karena peneliti kesulitan mengidentifikasi responden pada saat membagikan kusioner serta memiliki keterbatasan dari segi waktu dan biaya. Ketika suatu penelitian memiliki kendala ini penelitian menjadi memiliki kelemahan dan keterbatasan. Oleh karena itu, peneliti memberikan saran agar bagi penelitian selanjutnya untuk mempertimbangkan pengambilan sampel yang lebih representative berdasarkan jurusan yang ada di Universitas Bina Nusantara. Sampel akan lebih mudah dan lebih baik didapat jika penelitian selanjutnya mengajukan kerjasama dengan lembaga universitas ataupun pendidikan yang ingin diteliti. b. Alat ukur penelitian Untuk alat ukur pola asuh orang tua peneliti memberikan saran bagi peneliti selanjutnya untuk membuat atau menggunakan alat ukur yang dapat membedakan pola asuh yang digunakan oleh ayah dan pola asuh yang digunakan oleh ibu, sehingga hasil yang di dapat lebih jelas dan dapat terlihat perbedaanya. Karena menurut kopko (2006) pola asuh yang dikembangkan orang tua kepada anak mereka bisa saja berbeda antara ayah dan ibu.
4 56 c. Metode penelitian Untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian seputar manajemen waktu, dapat mencoba metode lain seperti metode experiment dengan membandingan kemampuan memanajemen waktu seorang sebelum mengikuti training atau pembelajaran akan pentingnya memanajemen waktu dan sesudah mengikuti training akan pentingnya memanajemen waktu. d. Lembaga pendidik Lembaga pendidik dapat menyiapkan seminar serta training akan pentingnya memanajemen waktu agar kegiatan perkuliahan dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan target kelulusan. e. Peneliti selanjutnya Bagi penelitian selanjutnya dapat mencoba mencari korelasi manajemen waktu dengan variabel lain yang mungkin menjadi faktor-faktor lain diluar penelitian ini, dari baik tidaknya kemampuan manajemen waktu mahasiswa di Universitas.
5 53
BAB 2. Tinjauan Pustaka
BAB 2 Tinjauan Pustaka Dalam bab ini akan diuraikan teori-teori yang berkaitan dengan variabel pola asuh orang tua serta variabel manajemen waktu, juga subjek remaja hingga kerangka berpikir dari penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Subyek Penelitian Gambaran umum subjek penelitian ini diperoleh dari data yang diisi responden, yaitu inisial, usia, jenis kelamin responden,
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian & hipotesis 3.1.1 Definisi operasional variabel penelitian Variabel penelitian menurut Hatch dan Farhady (dalam Iskandar, 2013) adalah atribut dari objek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Atas (SMA) untuk melanjutkan studinya. Banyaknya jumlah perguruan tinggi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perguruan tinggi saat ini menjadi incaran para siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk melanjutkan studinya. Banyaknya jumlah perguruan tinggi di Indonesia menjadikan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi remaja awal
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dengan apa yang ia alami dan diterima pada masa kanak-kanak, juga. perkembangan yang berkesinambungan, memungkinkan individu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam buku psikologi untuk keluarga, Gunarsa (2003) menyatakan bahwa dasar kepribadian seseorang dibentuk mulai masa kanak-kanak. Proses perkembangan yang terjadi dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian Tabel 4.1 Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi % Laki-laki/siswa 45 30,00 Perempuan/siswi 105 70,00
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini ingin mengetahui gambaran pola asuh yang diberikan oleh orang tua pada remaja yang melakukan penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dijelaskan permasalahan penelitian dengan kesimpulan hasil penelitian, diskusi, serta saran untuk penelitian sejenis lainnya. 5.1 KESIMPULAN Terkait dari penelitian
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan Ho ditolak sehingga ada hubungan
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain: 1. Uji Korelasi Hasil dari penelitian menunjukkan Ho ditolak sehingga ada hubungan antara self-efficacy
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PENELITIAN. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah responden dengan
BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah responden dengan kisaran usia 18-21 tahun, bekerja sebagai asisten laboratorium di SLC, serta
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN POLA ASUH ORANG TUA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN POLA ASUH ORANG TUA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Shafira Universitas Bina Nusantara, safra.safira@gmail.com (Shafira, Katarina Ira Puspita, S.Psi., M.Psi)
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG
Irma Rostiani, Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi Anak untuk Bersekolah HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. hasil-hasil yang diperoleh selama penelitian. Selain itu, terdapat saran untuk
1 BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Bab terakhir ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan diskusi mengenai hasil-hasil yang diperoleh selama penelitian. Selain itu, terdapat saran untuk penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. remaja ini terbagi di SMKN 1, SMKN 2, SMKN 5, SMA Mataram, SMA
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Orientasi dan Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan pada remaja berusia 17-21 tahun. Para remaja ini terbagi di SMKN 1, SMKN 2, SMKN 5, SMA Mataram, SMA Ksatrian dan di
Lebih terperinci48 Universitas Indonesia
5. KESIMPULAN, DISKUSI dan SARAN Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan untuk menjawab pertanyaan penelitian, dilanjutkan dengan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. Pada bagian akhir akan dikemukakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Disiplin memiliki arti penting bagi setiap individu yang bertujuan atau ingin mencapai sesuatu. Sebagai contoh, individu yang ingin menjadi juara kelas, juara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motivasi Berprestasi 2.1.1. Pengertian Motivasi Berprestasi Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi adalah penting karena dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan lembaga terkecil namun memberikan pengaruh yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan lembaga terkecil namun memberikan pengaruh yang besar dalam membentuk kepribadian anak. Esensi pendidikan sepenuhnya merupakan tanggung
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Motivasi Belajar Mahasiswa Semester IV Program Studi DIII. Kebidanan Akademi Kebidanan X Surakarta Tahun 2016/2017
BAB V PEMBAHASAN A. Motivasi Belajar Mahasiswa Semester IV Program Studi DIII Kebidanan Akademi Kebidanan X Surakarta Tahun 2016/2017 Berdasarkan analisis data didapatkan sebanyak 22 responden (44,9%)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia pendidikan, kini orangtua semakin memiliki banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk mendaftarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. dilakukan adalah persiapan penelitian, di antaranya:
70 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Sebelum mengadakan studi penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mandiri, disiplin dalam mengatur waktu, dan melaksanakan kegiatan belajar yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua sekolah menghendaki siswanya belajar optimal untuk mencapai prestasi tinggi. Tuntutan belajar tersebut mengharuskan siswa untuk belajar lebih mandiri,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih dalam naungan serta pengawasan pemerintah. Tujuan dan fungsi lembaga pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP AGRESIFITAS ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK KARTIKA 1-61 PADANG
1 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP AGRESIFITAS ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK KARTIKA 1-61 PADANG Yozi Dwikayani* Abstrak- Masalah dalam penelitian ini yaitu banyaknya orang tua murid TK Kartika 1-61 Padang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keberadaan orang lain dalam hidupnya. Dorongan atau motif sosial pada manusia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial, yang berarti manusia tidak dapat hidup sendiri. Didalam situasi dan keadaan seperti apapun manusia selalu membutuhkan keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Majid (2014: 1) menjelaskan bahwa hal tersebut sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan terus berkembang seiring kemajuan teknologi yang semakin canggih. Pendidikan juga diperbaiki dan diperbarui menyesuaikan perkembangan zaman agar mampu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perilaku Konsumtif 1. Pengertian Perilaku Konsumtif Menurut Schiffman & Kanuk (2004), konsumen yang melakukan pembelian dipengaruhi motif emosional seperti hal-hal yang bersifat
Lebih terperinci2015 POLA ASUH KELUARGA PEDAGANG IKAN DI PASAR CIROYOM KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil di dalam masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih yang dibentuk atas dasar tali perkawinan yang sah,
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu siswa usia tahun. Peneliti mengambil
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Subyek Subyek yang dipilih adalah siswa kelas 3 SMK Harapan Jaya II Tangerang, dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, namun cenderung rasa penasaran itu berdampak negatif bagi remaja,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini yang ditandai dengan kemajuan pola pikir remaja yang tanpa batas, remaja semakin mudah untuk mengetahui berbagai hal di dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu, agar dapat menciptakan sumber. peningkatan terhadap kualitas pendidikan itu sendiri.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia yang baik sangat dibutuhkan oleh setiap negara baik untuk negara yang maju maupun yang sedang berkembang. Oleh karena itu, agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk perilaku sosial anak menjadi lebih baik dan berakhlak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas dan kewajiban orang tua bukan hanya memberikan kewajiban secara jasmani anak melainkan juga secara rohani yaitu dengan memberikan pendidikan akhlak yang baik,yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi mahasiswa karena hasil skripsi menentukan lulus atau tidaknya seorang mahasiswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skripsi adalah bagian dari persyaratan kelulusan penuntas pendidikan akademis jenjang S1 bagi mahasiswa (Yulianti, 2010). Tahap ini merupakan tahap yang paling krusial
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi harus terlebih dahulu dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum dilakukannya penelitian, peneliti terlebih dahulu menyusun proposal penelitian dan mencari alat ukur yang sesuai yang dapat digunakan
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pandaan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: kategori tinggi dengan prosentase 57,6% (53 orang).
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian tentang hubungan antara kualitas attachment dengan regulasi emosi pada remaja di SMA Yayasan Pandaan, maka dapat diambil kesimpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Kesalahan dalam menentukan metode akan
BAB III METODE PENELITIAN.1 Metode Penelitian Metode merupakan suatu syarat penting yang tidak boleh ditinggalkan dalam penelitian, karna keberhasilan suatu penelitian tergantung dari pemilihan metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebabkan karena masa remaja dikenal sebagai masa untuk mencari identitas dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membicarakan remaja seperti tidak akan pernah ada habisnya, hal ini disebabkan karena masa remaja dikenal sebagai masa untuk mencari identitas dan eksistensi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan dan sangat menentukan bagi perkembangan serta kualitas diri individu dimasa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. Pola Asuh a. Pengertian Pola Asuh Orang tua hendaknya selalu memberikan kasih sayang kepada anaknya. Yusuf (2010:37) menyatakan bahwa orang tua bertanggung jawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah penulisan tugas akhir (Iswidharmanjaya, 2006).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah orang yang belajar di sekolah tingkat perguruan tinggi untuk mempersiapkan dirinya bagi suatu keahlian tingkat sarjana (Budiman, 2006). Syarat lulus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kekayaan sumber daya alam di masa depan. Karakter positif seperti mandiri,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia membutuhkan manusia berkompeten untuk mengolah kekayaan sumber daya alam di masa depan. Karakter positif seperti mandiri, disiplin, jujur, berani,
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara strategi manajemen kelas dan prestasi akademik mata pelajaran Fisika, Kimia, Biologi pada siswa kelas XI-IPA SMAN X di Bandung. Teori
Lebih terperinciEFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN PENERIMAAN DIRI (SELF-ACCEPTANCE) SISWA
0 EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN PENERIMAAN DIRI (SELF-ACCEPTANCE) SISWA (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Tahun Ajaran 2014/2015) TESIS Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dianggap penting untuk dikembangkan karena sebagai dasar untuk. perkembangan sosial selanjutnya (Maulana, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa prasekolah, karena pada masa ini anak mengalami kemajuan perkembangan yang optimal terutama perkembangan sosial.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2002) penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan.kualitas sumber. daya manusia (SDM) memainkan peran penting dalam pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan.kualitas sumber daya manusia (SDM) memainkan peran penting
Lebih terperinciBAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Masa remaja merupakan periode peralihan perkembangan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan biologis, kognitif, dan sosioemosional (Santrok,
Lebih terperinciBAB 4 Analisis Hasil
BAB 4 Analisis Hasil Pada bagian ini, peneliti akan menjelaskan gambaran umum responden, uji normalitas dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Gambaran umum responden Responden pada penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan Dalam menganalisis faktor penyebab remaja terkena narkoba di Desa Kandangsemangkon
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan
Lebih terperinciBAB 2 Tinjauan Pustaka
BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Pola asuh 2.1.1 Definisi pola asuh Dalam keluarga terdapat pola pengasuhan anak, Wahyuning,et al.( (2005) mendefinisikan pola asuh sebagai cara atau perlakuan orang tua yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan. Menurut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal (1) ayat 1,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal (1) ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan Sumberdaya Manusia (SDM) yang berkualitas, bidang pendidikan memegang peranan yang penting. Pendidikan diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam proses kegiatan penelitian ini, ada beberapa langkah-langkah dalam melakukan proses penelitian berdasarkan prosedur yang dilaksanakan di lapangan: Tahap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat tertentu juga seseorang bisa menyelesaikan masalahnya berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap orang dalam situasi tertentu mempunyai suatu masalah dan pada saat tertentu juga seseorang bisa menyelesaikan masalahnya berdasarkan pengalaman diri
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EMOSI DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK KELOMPOK B RAUDHATUL ATHFAL DI KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN
PERKEMBANGAN EMOSI DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK KELOMPOK B RAUDHATUL ATHFAL DI KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Artikel Publikasi Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah makhluk sosial juga seperti orang dewasa. Anak membutuhkan orang lain untuk dapat membantu mengembangkan kemampuannya, karena anak lahir dengan segala kelemahan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical
BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Asumsi Setelah semua data penelitian diperoleh, maka dilakukan uji asumsi sebagai syarat untuk melakukan analisis data. Uji asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas sebaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang, seiring harapan untuk memiliki anak dari hasil pernikahan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa menjadi orang tua merupakan masa yang alamiah terjadi dalam kehidupan seseorang, seiring harapan untuk memiliki anak dari hasil pernikahan. Menjadi orangtua membutuhkan
Lebih terperinciOleh : DWI ERNAWATI A
ANALISIS SISTEM PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA DAN POTENSI MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN, KABUPATEN REMBANG, JAWA TENGAH Oleh : DWI ERNAWATI A 14102523 PROGRAM SARJANA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang menghadapi banyak. persoalan dan konflik, termasuk diantaranya kebingungan dalam proses
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masa remaja merupakan masa dimana seseorang menghadapi banyak persoalan dan konflik, termasuk diantaranya kebingungan dalam proses menemukan jati diri (Kartono,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah survei menunjukkan bahwa salah satu sumber kegelisahan terbesar para siswa di Sekolah Menengah adalah soal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah survei menunjukkan bahwa salah satu sumber kegelisahan terbesar para siswa di Sekolah Menengah adalah soal pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi. Mereka bingung
Lebih terperinciNURUL ILMI FAJRIN_ Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG NURUL ILMI FAJRIN_11410126 Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan
18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FPTK UPI
193 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FPTK UPI Ahmad Winardi 1, Uli Karo Karo 2, Maman Kusman 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa dewasa awal adalah suatu masa dimana individu telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal adalah suatu masa dimana individu telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012
46 HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 Oleh : Siti Dewi Rahmayanti dan Septiarini Pujiastuti STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Pola asuh orang
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah swt kepada para orang tua. Tumbuh dan kembang anak tergantung dari sesuatu yang diberikan atau diajarkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah media penghantar individu untuk menuju masa depan yang lebih baik. Pendidikan merupakan salah satu solusi atau upaya yang dibuat agar dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan dibentuk oleh lima kebutuhan konatif (conative needs), yang memiliki karakter
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prestasi menjadi suatu hal yang sangat didambakan oleh banyak orang di era globalisasi saat ini. Ketika seseorang mampu mencapai prestasi yang baik maka akan memunculkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keahlian tertentu sesuai dengan jurusan masing-masing. SMK menyiapkan serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk pendidikan menengah dari pendidikan umum. Sebagai satuan pendidikan, SMK selain memberi pengetahuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini akan membahas secara ringkas tentang gambaran umum Yayasan Anak Kembar, gambaran umum responden, dan analisis indeks jawaban responden
Lebih terperinciPENGARUH MINAT BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN INTELEKTUAL MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI
PENGARUH MINAT BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN INTELEKTUAL MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI Nama NPM Program Studi Dosen Pembimbing : Herawati Palentina L Siahaan : 2B214231
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara Leadership Identity
BAB V PENUTUP A. Diskusi Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara Leadership Identity Development (LID) dan optimisme pada wirausaha. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif lainnya BNN (2006). Narkoba pada awalnya digunakan untuk keperluan medis, pemakaiannya akan
Lebih terperinciANALISIS KETERKAITAN ANTARA IDEALISME DAN GAYA HIDUP DENGAN KETERAMPILAN DAN INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA
ANALISIS KETERKAITAN ANTARA IDEALISME DAN GAYA HIDUP DENGAN KETERAMPILAN DAN INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA SKRIPSI Oleh : Irwanto 0700705005 Jefri Mathiw 0700706475 Fakultas Ekonomi - Jurusan Manajemen Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Prestasi belajar siswa yang baik dan terus meningkat merupakan keinginan setiap individu. Siswa sekolah menengah dengan usia remajanya akan merasakan kebanggaan
Lebih terperinci5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa keempat subyek memiliki karakteristik individu yang memiliki harapan tinggi. Namun, karakteristik yang muncul
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA (Studi literatur dari hasil-hasil penelitian kuantitatif)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA (Studi literatur dari hasil-hasil penelitian kuantitatif) Nama : Andhika Mahatvavirya Adrianto NPM : 10511716 Jurusan : Psikologi Pembimbing
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. karakteristik dan kinerja perusahaan kontraktor kualifikasi kecil di daerah
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang studi mengenai hubungan karakteristik dan kinerja perusahaan kontraktor kualifikasi kecil di daerah istimewa Yogyakarta
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka
147 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan: a. Remaja kelas XII SMA PGII 1 Bandung tahun ajaran 2009/2010
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Pada bab 5 ini, dijabarkan mengenai hasil yang telah didapatkan dari
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Pada bab 5 ini, dijabarkan mengenai hasil yang telah didapatkan dari penelitian yang telah dilakukan dan tentunya hasil ini dianggap mampu menjawab permasalahan dalam
Lebih terperinciSanti E. Purnamasari, M.Si., Psikolog. Fakultas Psikologi UMBY 2013
Santi E. Purnamasari, M.Si., Psikolog Fakultas Psikologi UMBY 2013 Faktor Penghambat Lingkungan Lingkungan yang buruk dapat menghambat atau mengganggu tumbuh kembang anak. Biasanya lingkungan yang buruk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
73 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan meliputi deskripsi data, hasil analisis data penelitian, pengujian hipotesis, dan pembahasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa perpindahan dari anak-anak ke remaja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masa remaja merupakan masa perpindahan dari anak-anak ke remaja dengan perubahan yang mengacu pada perkembangan kognitif, biologis, dan sosioemosional (Santrock, 2012).
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pola Asuh 1.1 Definisi Pengasuhan adalah kegiatan kompleks yang mencakup berbagai tingkah laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh anak (Darling,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan mengenai hubungan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan mengenai hubungan pola asuh Orang tua, pergaulan teman sebaya dan kenakalan remaja siswa SMA Negeri 14 Medan
Lebih terperinciPOLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN
POLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN Susi Yanti*, Siti Zahara Nasution** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan seseorang memasuki masa dewasa. Masa ini merupakan, masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membantu individu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membantu individu mencapai perkembangan yang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Melalui pendidikan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih menjadi. perbincangan para pakar pendidikan dari tingkat daerah sampai dengan pusat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kualitas pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih menjadi perbincangan para pakar pendidikan dari tingkat daerah sampai dengan pusat, berbagai dimensi
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Hasil Setelah dilakukan pengolahan data pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisa terhadap hasil pengolahan data tersebut, adapun analisanya terbagi menjadi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap mahasiswa Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung yang pernah menempuh
Lebih terperinci