DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv"

Transkripsi

1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR. xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii Halaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan.. 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep Teori Pertumbuhan Ekonomi Teori Ketenagakerjaan Konsep Wisatawan Jenis-Jenis Pariwisata Pengaruh Kunjungan Wisatawan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pengaruh Kunjungan Wisatawan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Konsep Tingkat Hunian Hotel Pengaruh Tingkat Hunia Hotel terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pengaruh Tingkat Hunia Hotel terhadap Pertumbuhan Ekonomi Konsep Pengeluaran Wisatawan Pengaruh Pengeluaran Wisatawan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pengaruh Pengeluaran Wisatawan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Konsep Penyerapan Tenaga Kerja Pengaruh Penyerapan Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi Hipotesis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi Penelitian Objek Penelitian Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel. 33

2 3.6 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Menurut Sifatnya Jenis Data Menurut Sumbernya Sampel Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Pengujian Hipotesis Antar Variabel Uji Sobel BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah atau Wilayah Penelitian Gambaran Umum Perekonomian di Provinsi Bali Tren Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bali Tren Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Bali Tren Kunjungan Wisatawan di Provinsi Bali Tren Tingkat Hunian Hotel di Provinsi Bali Tren Pengeluaran Wisatawan di Provinsi Bali Pembahasan dan Hasil Analisis Data Pengaruh Kunjugan Wisatawan, Tingkat Hunian Hotel dan Pengeluaran Wisatawan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pengaruh Kunjungan Wisatawan, Tingkat Hunian Hotel, Pengeluaran Wisatawan dan Penyerapan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Hasil Pengujian Analisis Jalur Evaluasi Terhadap Validitas Model Nilai Kekeliruan Taksiran Standar Pemeriksaan Validitas Model Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung Melalui Pengujian Variabel Mediasi BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN... 81

3 Judul : Pengaruh Kunjungan Wisatawan, Tingkat Hunian Hotel, Pengeluaran Wisatawan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bali Nama : Ida Ayu Ratih Sasmitha Windayani NIM : Abstrak Sektor Pariwisata adalah sektor yang paling cepat berkembang di dunia, memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis 1) Pengaruh kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, dan pengeluaran wisatawan terhadap penyerapan tenaga kerja, 2) Pengaruh kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan dan penyerapan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi, 3) Pengaruh tidak langsung kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel dan pengeluaran wisatawab terhadap penyerapan tenaga kerja melalui pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Bali. Obyek pada penelitian ini meliputi kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan, penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini antara lain observasi non partisipan dan wawancara mendalam. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur/path analisis dan uji sobel untuk menganalisis pengaruh tidak langsung melalui variabel intervening. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa kunjungan Wisatawan dan pengeluaran wisatawan tidak berpengaruh langsung terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali sedangkan tingkat hunian hotel berpengaruh langsung dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Kunjungan Wisatawan tidak berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali. Variabel tingkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan, dan penyerapan tenaga kerja berpengaruh langsung dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali. Kunjungan Wisatawan dan tingkat hunian hotel berpengaruh tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja yang ditunjukkan dengan penyerapan tenaga kerja sebagai variabel intervening. Sedangkan pengeluaran wisatawan tidak berpengaruh tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja yang ditunjukkan penyerapan tenaga kerja bukan sebagai variabel intervening. Saran dari penelitian ini meningkatkan promosi pariwisata baik di dalam maupun luar negeri dan mengeksplor obyek daya tarik wisata (ODTW) yang baru untuk menarik wisatawan lebih lama tinggal di Provinsi Bali. Kata Kunci: Kunjungan Wisatawan, Tingkat Hunian Hotel, Pengeluaran Wisatawan, Penyerapan Tenaga Kerja, Pertumbuhan Ekonomi

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali merupakan tempat wisata yang terkenal dengan keindahannya di Indonesia serta dimata dunia sehingga sangat menarik untuk dikunjungi. Adat istiadat, kebiasaan, kebudayaan serta agama masyarakat Bali yang unik dan berbeda dengan masyarakat Indonesia umumnya menarik perhatian wisatawan. Wisatawan yang datang adalah wisatawan domestik maupun mancanegara. Pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya, dengan tujuan karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain. Menurut Mostafa Kamal dan Shah Alam Kabir Pramanik (2015), sektor pariwisata merupakan sektor yang terintegrasi yang meliputi budaya, keindahan pemandangan, tempat arkeologi dan sejarah, social politik dan pembangunan infrastruktur. Pariwisata juga dianggap sebagai salah satu industri yang dapat menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup, serta mengaktifkan sektor produksi lain di dalam negara penerima wisatawan (Ari Waskito, 2013). Perkembangan kepariwisataan memegang peranan penting sebagai pusat pengembangan dan pertumbuhan ekonomi di dalam menciptakan iklim yang sehat dan dinamis melalui pengelolaan kegiatan usaha dan kepariwisataan di daerah (Denny Cessario Sutrisno, 2013). Menurut Osman dan Sentosa (2013) sektor Pariwisata adalah sektor yang paling cepat berkembang di dunia, memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pariwisata ini memberikan kontribusi terhadap penerimaan daerah dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi obyek wisata yang bersangkutan. Menurut Ahmad Jafari Samimi dkk (2011), pariwisata telah menjadi salah

5 satu sektor ekspor yang paling signifikan di banyak negara berkembang. Perkembangan pariwisata tidak hanya meningkatkan pendapatan devisa, tetapi juga menciptakan kesempatan kerja, merangsang pertumbuhan industri pariwisata dan memicu pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Dengan demikian, pengembangan pariwisata telah menjadi target yang penting bagi sebagian besar pemerintah, terutama untuk negara berkembang. Perkembangan pariwisata menyebabkan pertumbuhan pendapatan rumah tangga dan pendapatan pemerintah secara langsung dan tidak langsung dengan cara efek multiplier. Akibatnya, pengembangan pariwisata memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi (Yusuf Akan, İbrahim Arslan dan Cem Is K, 2007). Menurut Mansour Esmaeil Zaei dan Mahin Esmaeil Zaei (2013), pariwisata tidak terbatas hanya untuk kegiatan di akomodasi dan sektor perhotelan, sektor transportasi dan sektor hiburan seperti, taman hiburan, fasilitas olahraga, museum. Pertumbuhan sektor pariwisata dapat menjadi sumber baru pendapatan utama di pedesaan, sehingga akan menciptakan penurunan yang signifikan dalam kemiskinan di pedesaan. Penurunan ini dapat terjadi melalui beberapa cara, yaitu penciptaan lapangan kerja, upah yang lebih tinggi, dan tersedia infrastruktur yang dikembangkan sebagai bagian dari kawasan wisata. Pengembangan pariwisata juga dapat bermanfaat bagi penduduk setempat melalui efek tidak langsung, seperti mengubah harga tanah dan harga pertanian (Irina Klytchnikova dan Paul Dorosh, 2014). Setiap orang tidak selalu melakukan perjalanan hanya untuk tujuan rekreasi atau untuk relaksasi, ada juga orang-orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis, baik untuk pertemuan, konferensi, loka karya, dan lain-lain. Wisatawan telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Pariwisata mempengaruhi masyarakat setempat. Pariwisata merupakan sektor ekonomi yang mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah dan pasar tenaga kerja, dan menciptakan peluang pekerjaan langsung dan tidak langsung melalui penyediaan barang dan jasa yang diperlukan untuk kegiatan wisata.

6 Selain itu, pariwisata menghasilkan manfaat ke daerah seperti pengembangan usaha kecil dan menengah, penciptaan lapangan kerja baru, perbaikan infrastruktur (Esmaeil Zaei dan Mahin Esmaeil Zaei, 2013) Tabel 1.1 Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Domestik Ke Provinsi Bali Tahun Tahun Wisatawan Wisatawan Domestik Mancanegara Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2016 Pada Tabel 1.1 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik ke Provinsi Bali setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 terjadi penurunan kunjungan wisatwan mancanegara dari orang menjadi orang. Sektor pariwisata di Provinsi Bali akan semakin berkembang apabila jumlah kunjungan wisatawan mengalami trend meningkat ditiap tahunnya. Perkembangan sektor pariwisata juga akan membantu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi. Pariwisata bisa dikatakan sebagai penggerak dari sektor-sektor lain seperti sektor industri dan jasa. Melonjaknya kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali berpotensi memberikan pengaruh bagi sektor lain. Tabel 1.2 Pengeluaran Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Provinsi Bali Tahun Tahun Pengeluaran Wisatawan Mancanegara Per Hari (US$) Pengeluaran Wisatawan Domestik Per Hari (Rp)

7 Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2016 Dilihat dari Tabel 1.2 pengeluaran wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik di Provinsi Bali Tahun rata-rata mengalami peningkatan tiap tahunnya. Namun pengeluaran wisatawan mancanegara terendah terjadi pada tahun 2009 yaitu US$ dan pengeluaran wisatawan domestik terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu Rp Selama para wisatawan menikmati kegiatan wisata mereka akan melakukan kegiatan konsumsi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan konsumsi merupakan bentuk dari pengeluaran wisatawan. Pengeluaran wisatawan dapat memberikan dampak langsung maupun tidak langsung. Menurut Wang Jiqing, efek langsung pengeluaran wisatawan adalah yang menghasilkan pendapatan untuk bisnis dan rumah tangga, pendapatan pajak dan lapangan kerja. Pendapatan awal yang diterima oleh rumah tangga, bisnis dan pemerintah kembali dihabiskan untuk kegiatan untuk menyediakan produk dan jasa yang dibeli oleh wisatawan, ini adalah efek tidak langsung. Ini berarti dampak langsung dari pengeluaran wisatawan adalah akibat langsung dari pembelian barang dan jasa seperti konsumsi makanan dan akomodasi. Dampak tidak langsung dari pengeluaran wisatawan adalah pembelian terhadap barang dan jasa oleh wisatawan yang mana secara tidak langsung mempengaruhi sektor-sektor ekonomi yang memproduksi dan menjual barang dan jasa. Alegre dan Cladera (2012) mengatakan bahwa setiap uang yang dibelanjakan wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata akan mendorong kegiatan ekonomi di daerah tujuan wisata yang dikunjungi. Sesuai dengan hal tersebut konsumsi wisatawan akan menyebabkan peningkatan output, harga dan upah di sektor yang menjual barang dan jasa. Uang yang dibelanjakan wisatawan tersebut untuk memenuhi kebutuhan akomodasi, transportasi dan kebutuhan lainnya.

8 Tabel 1.3 Jumlah Hotel Berbintang dan Hotel Non Berbintang di Bali Tahun (Unit) Tahun Hotel Berbintang Hotel Non Berbintang Total Sumber:Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2016 Hotel merupakan fasilitas yang dapat dimanfaatkan wisatawan ketika melakukan kegiatan berwisata di daerah tujuan wisata. Menurut Abdul Sada Mutlag Raheem Al Saleem dan Noorya Flayyih Mzaiel Al-Juboori (2013) hotelmulai tumbuh dan terus berubah dari semua aspek dan secara bertahap. Hotel dianggap salah satu elemen kunci yang mendukung industri pariwisata dan transportasi serta kegiatan lainnya. Berdasarkan Tabel 1.3 menunjukkan jumlah hotel di Provinsi Bali meningkat setiap tahunnya. Peningkatan jumlah hotel di Provinsi Bali diakibatkan tingginya kunjungan wisatawan yang datang ke Provinsi Bali. Terdapat dua jenis hotel yaitu hotel berbintang dan hotel non berbintang, wisatawan dapat memilih hotel sesuai dengan kemauan dan kemampuan mereka. Dalam hal ini pemerintah memerlukan investor untuk penyedian hotel yang ada di Provinsi Bali baik investor dalam negeri maupun asing. Jumlah Wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Bali selalumengalami peningkatan setiap tahunnya. Setiap wisatawan yang berkunjung ke tempat pariwisatadapat menikmati keindahan dan panorama yang ada di Bali. Bagi yang datang dari luar daerah telah disediakan Hotel, Losmen dan Penginapan untuk menginap. Semakin banyak wisatawan yang menyewa kamar hotel maka semakin tinggi pendapatan yang diperoleh oleh pihak hotel (Austriana, 2005).

9 Sumber : BPS Provinsi Bali, 2015 Gambar 1.1 Tingkat Hunian Hotel di Provinsi Bali Tahun (Persen) Tingkat Hunian Hotel di Provinsi Bali tahun dapat dilihat pada Gambar 1.1. Tingkat hunian hotel tertinggi yaitu 63,23 % terjadi pada tahun Sedangkan tingkat hunian hotel terendah yaitu sebesar 58,14% pada tahun Tingginya tingkat hunian hotel akan memepengaruhi pendapatan yang diterima oleh pihak hotel. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perekonomian Provinsi Bali. Tingkat Hunian Hotel merupakan suatu keadaan sampai sejauh mana jumlah kamar terjual, jika dibandingkan dengan seluruh jumlah kamar yang mampu untuk dijual (Austriana, 2005). Dengan tersedianya kamar hotel yang memadai, para wisatawan tidak segan untuk berkunjung ke suatu daerah, terlebih jika hotel tersebut nyaman untuk disinggahi. Industri pariwisata terutama kegiatan yang berkaitan dengan penginapan akan memperoleh pendapatan yang semakin banyak apabila para wisatawan tersebut menginap lebih lama. Menurut Putu Lia Perdana Sari (2013) Pariwisata Bali merupakan sektor paling maju dan berkembang, tetapi masih perlu untuk dikembangkan lebih modern lagi karena sektor pariwisata dirasakan memberikan kontribusi positif dalam memacu dan menggerakkan sektor perekonomian lainnya yaitu industri atau kerajinan rumah tangga, transportasi, komunikasi, pertanian dan usaha jasa lainnya, serta membuka dan menggerakkan berbagai lapangan kerja

10 yang memungkinkan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha lebih luas dan merata. Jadi peluang meningkatkan pendapatan masyarakat serta pemerataan distribusi semakin dirasakan kesemuanya bermuara pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Tabel 1.4 Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Penduduk yang Bekerja di Provinsi Bali Tahun Tahun Penduduk Usia kerja Angkatan kerja Penduduk yang bekerja Sumber: BPS Provinsi Bali, 2016 Pada Tabel 1.4 dapat dilihat jumlah penduduk yang bekerja setiap tahunnya terus meningkat dari tahun namun penurunan jumlah penduduk yang bekerja terjadi pada tahun 2014 yaitu dari menjadi Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi adalah sumber daya manusia yang ada di suatu wilayah. Penduduk yang bertambah dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong maupun penghambat kepada pertumbuhan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja dan penambahan tersebut memungkinkan suatu daerah untuk menambah produksi untuk memenuhi pasar domestik yang meningkat. Namun di sisi lain, akibat buruk dari pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat yang tingkat pertumbuhan ekonominya masih rendah. Hal ini berarti bahwa kelebihan jumlah penduduk tidak seimbang dengan faktor produksi lain yang tersedia dimana penambahan penggunaan tenaga kerja tidak akan menimbulkan penambahan dalam tingkat produksi.pada tahun 2013 terjadi penurunan pengeluaran wisatawandan tingkat hunian hotel di Provinsi Bali. Namun penurunan tersebut

11 tidak mempengaruhi banyaknya penduduk yang bekerja di Provinsi Bali yang semakin meningkat pada tahun tersebut. Salah satu tolak ukur penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang menggambarkan suatu dampak nyata dari kebijakan pembangunan yang dilaksanakan. Pertumbuhan ekonomi dalam sistem pemerintahan daerah biasanya diindikasikan dengan meningkatnya produksi barang dan jasa yang diukur melalui Produk Domestik Regional Bruto. Sejalan dengan usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, maka pemerintah daerah Provinsi Bali diharuskan memiliki kemampuan untuk dapat mengembangkan potensi-potensi ekonomi yang dimiliki wilayahnya secara lebih efektif dan efisien. Salah satu potensi ekonomi yang dimiliki Provinsi Bali adalah dalam sektor pariwisata. Sangat diharapkan pemerintah Provinsi Bali mampu mengembangkan dan memanfaatkan potensi di sektor pariwisata ini, karena keberadaan sektor pariwisata tersebut akan mampu mengembangkan perekonomian Provinsi Bali. Pertumbuhan ekonomi penting untuk peningkatan kesejahteraan di Provinsi Bali. Dalam literatur ekonomi makro, tingkat kesejahtraan tersebut diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Semakin tinggi PDRB makadapat dikatakan masyarakat semakin sejahtera. Agar PDRB terus meningkat, maka perekonomian di Provinsi Bali harus terus bertumbuh dan harus lebih tinggi dari pada tingkat pertambahan penduduk. Dalam hal distribusi pendapatan di Provinsi Bali, pertumbuhan ekonomi akan menghasilkan perbaikan distribusi pendapatan bila memenuhi setidaknya dua syarat, yaitu memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan produktivitas. Dengan meluasnya kesempatan kerja, maka akses masyarakat untuk memperoleh penghasilan makin besar. Menurut Rauf (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu pengalokasian investasi perlu diarahkan kepada lapangan usaha yang membangkitkan perekonomian daerah, memperkecil kesenjangan distribusi pendapatan dan pengurangan

12 kemiskinan. Untuk itu alokasi investasi perlu diprioritaskan kepada pertumbuhan ekonomi. Dengan meningkatnya investasi, maka akan tercipta kesempatan kerja dan sumber pendapatan masyarakat dan akhirnya berdampak bagi pengurangan kemiskinan. Pengadaan investasi akan membuat jumlah hotel dan restoran yang ada di suatu daerah akan meningkat, ini merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan jumlah hotel yang diikuti dengan tingkat hunian yang tinggi akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah Bali. Setiap wisatawan yang berkunjung ke daerah wisata akan melakukan pengeluaran untuk melakukan kegiatan konsumsi akan barang dan jasa. Setiap pengeluaran wisatawan ini akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Sebagai contoh, seorang wisatawan yang melakukan pengeluaran untuk membayar biaya sewa mobil. Hal ini akan menambah pendapatan bagi pengusaha rent car sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kunjungan wisatawan dan penyerapan tenaga kerja memiliki hubungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi karena semakin banyak tenaga kerja yang terserap akan mengguranggi angka pengangguran sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi Berikut ini adalah Gambar 1.2 mengenai perkembangan pertumbuhan ekonomi Bali dan Nasional tahun Bali Nasional Sumber: Bappeda Provinsi Bali

13 Gambar 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Bali dan Nasional Tahun (Persen) Pada Gambar 1.2 dapat diketahui laju pertumbuhan ekonomi Bali dan Nasional Tahun Laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali berada diatas laju pertumbuhan ekonomi nasional dari tahun namun kondisi sebaliknya terjadi pada tahun 2009 dan 2010 dimana pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali yaitu 5,33% dan 5,83% dibawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5.98% dan 6.03%. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan kunjungan wisatawan yang datang ke Bali namun peningkatan kunjungan wisatawan ini tidak diikuti oleh pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali yang turun dari 6,96% menjadi 6,69%. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dismpaikan maka terdapat beberapa rumusan masalah yang dapat diajukan sebagai berikut. 1) Bagaimanakah pengaruh kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali? 2) Bagaimanakah pengaruh kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan dan penyerapan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali? 3) Adakah pengaruh tidak langsung kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai sebagai bukti empiris, antara lain. 1) Untuk menganalisis pengaruh kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, dan pengeluaran wisatawan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali. 2) Untuk menganalisis pengaruh kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan dan penyerapan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali.

14 3) Untuk menganalisis pengaruh tidak langsung kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali. 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut : 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memperkaya ragam penelitian serta membuktikan teori teori selama menempuh pendidikan diperguruan tinggi. Selain itu, kegunaan teoritisnya dapat mendukung jurnal dari penelitian sebelumnya, menjadi referensi penelitian selanjutnya sehingga dapat menambah pengetahuan untuk membandingkan teori-teori dengan kenyataan di lapangan, khususnya yang berkaitan dengan kunjungan wisatawan, tigkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan, penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi. 2) Kegunaan Praktis Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah Provinsi Bali mengenai kebijakan-kebijakan yang terkait pengelolaan daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 1.5 Sistematika Penelitian Skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan antara bab yang satu dengan bab yang lainnya dan disusun secara sistematis serta terperinci untuk memberikan gambaran dan mempermudah pembahasan. Sistematika dari masing-masing bab dapat diperinci sebagai berikut:

15 BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penelitiannya. BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Bab ini menguraikan kajian pustaka dan rumusan hipotesis. Dalam kajian pustaka dibahas mengenai teori pertumbuhan ekonomi, konsep wisatawan, jenis-jenis pariwisata, konsep tingkat hunian hotel, konsep pengeluaran wisatwan, konsep tenaga kerja serta hubungan antarvariabel. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi desain penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV : DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini akan menyajikan gambaran umum wilayah, perkembangan, dan data serta menguraikan pembahasan yang berkaitan dengan pengujian pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung variabel kunjungan wisatawan, tigkat hunian hotel, pengeluaran wisatawan, penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan mengemukakan simpulan berdasarkan hasil uraian pembahasan pada bab sebelumnya, keterbatasan dalam penelitian yang telah dilakukan dan saran atas penelitian yang dilakukan agar nantinya diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya.

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja Judul : Pengaruh Tingkat Upah dan Teknologi Terhadap Produktivitas Kerja dan Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Mebel Meja Kayu di Kota Denpasar Nama : Nashahta Ardhiaty Nurfiat NIM : 1306105077 Abstrak

Lebih terperinci

Kata Kunci: Modal, Tingkat Upah, Penyerapan Tenaga Kerja, Produksi DAFTAR ISI...

Kata Kunci: Modal, Tingkat Upah, Penyerapan Tenaga Kerja, Produksi DAFTAR ISI... Judul : Analisis Pengaruh Modal dan Tingkat Upah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Produksi Industri Kerajinan Patung Batu Padas Di Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. Nama : Gede Herry Adie Perdana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman modern ini pariwisata telah berubah menjadi sebuah industri yang menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO (United Nations World

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN.. xiii

Lebih terperinci

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi.

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi. Judul : Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Biaya Infrastruktur, dan Investasi Terhadap Ketimpangan Distribusi Pendapatan Melalui Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bali Nama : Diah Pradnyadewi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan pertumbuhan GNP yang setinggi-tingginya dan penyediaan lapangan pekerjaan, juga menginginkan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara diukur dari perkembangan pendapatan nasional riil yang dicapai suatu negara/daerah ini terkandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan potensi, aspirasi

BAB I PENDAHULUAN. daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan potensi, aspirasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan daerah merupakan bagian dari suatu perwujudan pembangunan ekonomi nasional yang bertujuan menciptakan kemandirian suatu daerah dalam mengurus rumah

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN...

HALAMAN PENGESAHAN... Judul : Pengaruh Pembiayaan Pemerintah Di Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Indeks Kualitas Manusia Serta Pertumbuhan Ekonomi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Bali Tahun 2011-2015 Nama : I Gede Komang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah dibutuhkannya investasi. Investasi merupakan salah satu pendorong untuk mendapatkan pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengurus daerahnya sendiri, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. mengurus daerahnya sendiri, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi daerah adalah wewenang pemerintah daerah dalam mengatur dan mengurus daerahnya sendiri, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Andirfa (2009), menyatakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menilai keberhasilan pembangunan dan upaya memperkuat daya saing ekonomi daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta pembangunan seluruh aspek kehidupan masyarakat. Hakikat pembangunan ini mengandung makna bahwa pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia demi mencapai masyarakat yang sejahtera. Namun, mengingat Negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia demi mencapai masyarakat yang sejahtera. Namun, mengingat Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan usaha yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia demi mencapai masyarakat yang sejahtera. Namun, mengingat Negara Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan perekonomian nasional maupun daerah. Seperti yang dituangkan dalam konsep Masterplan Percepatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dengan cepat. Pariwisata merupakan industri baru yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dengan cepat. Pariwisata merupakan industri baru yang mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata adalah industri yang besar di dunia dan salah satu sektor yang tumbuh dengan cepat. Pariwisata merupakan industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi hampir selalu identik dengan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan produksi output barang dan jasa pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang paling populer akan kepariwisataannya. Selain itu, pariwisata di Bali berkembang sangat pesat bahkan promosi pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebagai salah satu propinsi di Indonesia memiliki karakteristik struktur perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pariwisata Dan Wisatawan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pariwisata adalah kegiatan melaksanakan perjalanan untuk memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, mencari kepuasan, mendapatkan kenikmatan,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Daya Saing Sektor Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Menggunakan Metode Shift Share Metode shift share digunakan dalam penelitian ini untuk melihat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih dikenal dengan istilah otonomi daerah sebagai salah satu wujud perubahan fundamental terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karena sebagian orang tua lebih memilih untuk mempekerjakan anaknya dari pada

BAB 1 PENDAHULUAN. karena sebagian orang tua lebih memilih untuk mempekerjakan anaknya dari pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang yang masih memiliki masalah pengangguran dan kemiskinan. Telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap negara khususnya di Indonesia, banyak kebijaksanaan yang dibuat oleh pemerintah untuk pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh daerah terutama sejak diberlakukannya

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh daerah terutama sejak diberlakukannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembiayaan pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan senantiasa memerlukan sumber penerimaan yang dapat diandalkan. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan rangkaian kegiatan yang terencana menuju keadaan masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik daripada kondisi yang lalu (Tanuwidjaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan perhatian utama semua negara terutama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan perhatian utama semua negara terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan perhatian utama semua negara terutama negara berkembang. Pembangunan ekonomi dicapai diantar anya dengan melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan menarik bagi sebagian orang adalah mencoba berbagai makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada

I. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan peningkatan kesempatan kerja. Pendekatan pertumbuhan ekonomi banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perjalanan pariwisata sudah dikenal sejak zaman dahulu. Awal mula penjelajahan dilakukan oleh para pemerintah swasta, pejabat dan orang yang memiliki banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat strategis dan memiliki trend kontribusi positif terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia. Menurut data BPS,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupkan salah satu sektor penting dalam pembangunan nasional. Peranan pariwisata di Indonesia sangat dirasakan manfaatnya, karena pembangunan dalam sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya bagi kesehjateraan manusia yakni pembangunan tersebut. Adapun tujuan nasional

BAB I PENDAHULUAN. daya bagi kesehjateraan manusia yakni pembangunan tersebut. Adapun tujuan nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan salah satu cara dalam mensejahterakan hidup manusia pada suatu daerah tertentu dan ekonomi diterapkan sebagai bentuk pengurusan terhadap sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah, maka program

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan trend ke arah zona ekonomi sebagai kota metropolitan, kondisi ini adalah sebagai wujud dari

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA. Referensi Utama: Utama, I Gusti Bagus Rai. (2015). Pengantar Industri Pariwisata. Penerbit Deepublish Yogyakarta CV. BUDI UTAMA. Url http://www.deepublish.co.id/penerbit/buku/547/pengantar-industri-pariwisata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pariwisata saat ini sudah menjadi salah satu primadona dunia dan menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011, United Nations World

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik ataupun mancanegara. Bandung juga memiliki wisata kuliner

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. untuk membantu proses penyususnan penelitian ini adalah:

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. untuk membantu proses penyususnan penelitian ini adalah: A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Dalam hal ini penelitian terdahulu berguna sebagai rujukan atau referensi, bahkan sebagai bahan untuk membantu penulis dalam proses

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pembangunan Infrastruktur Jalan, Listrik dan PMA terhadap Pertumbuhan PDRB Provinsi

KATA PENGANTAR. Pembangunan Infrastruktur Jalan, Listrik dan PMA terhadap Pertumbuhan PDRB Provinsi KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Pembangunan Infrastruktur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Bogor merupakan sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa Barat. Kedudukan Kota Bogor yang terletak di antara wilayah Kabupaten Bogor dan dekat dengan Ibukota Negara

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( ) SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT (1996-2010) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program Studi S1 Ilmu Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimensi masalah ketenagakerjaan bukan hanya sekedar keterbatasan lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih serius dengan penyebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diperhatikan dalam kancah npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DI KABUPATEN KARIMUN SKRIPSI. Disusun oleh: JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

ANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DI KABUPATEN KARIMUN SKRIPSI. Disusun oleh: JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL ANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DI KABUPATEN KARIMUN SKRIPSI Disusun oleh: RIKA MAYASARI 10975005773 JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. pari dan wisata. Pari berarti banyak,berkali-kali atau berputar-putar, sedangkan

BAB I. Pendahuluan. pari dan wisata. Pari berarti banyak,berkali-kali atau berputar-putar, sedangkan BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Pariwisata berasal dari bahasa Sangsakerta, terdiri dari dua suku kata, yatu pari dan wisata. Pari berarti banyak,berkali-kali atau berputar-putar, sedangkan wisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor strategis dalam pengembangan perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor strategis dalam pengembangan perekonomian Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor strategis dalam pengembangan perekonomian Indonesia adalah sektor pariwisata. Selain sebagai salah satu sumber penerimaan devisa, sektor ini juga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat melalui beberapa proses dan salah satunya adalah dengan

Lebih terperinci

PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, TINGKAT HUNIAN HOTEL, PENGELUARAN WISATAWAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI BALI

PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, TINGKAT HUNIAN HOTEL, PENGELUARAN WISATAWAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI BALI E-Jurnal EP Unud, 6 [2] : 195 224 ISSN: 2303-0178 PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, TINGKAT HUNIAN HOTEL, PENGELUARAN WISATAWAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI BALI Ida

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang. dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang. dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga negara atau penduduk daerah

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI SEKTOR PARIWISATA UNTUK MENINGKATKAN KESEMPATAN KERJA DAN PENDAPATAN MASYARAKAT PROVINSI BALI. Oleh ARISA SANTRI H

ANALISIS POTENSI SEKTOR PARIWISATA UNTUK MENINGKATKAN KESEMPATAN KERJA DAN PENDAPATAN MASYARAKAT PROVINSI BALI. Oleh ARISA SANTRI H ANALISIS POTENSI SEKTOR PARIWISATA UNTUK MENINGKATKAN KESEMPATAN KERJA DAN PENDAPATAN MASYARAKAT PROVINSI BALI Oleh ARISA SANTRI H14050903 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah daerah hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah daerah hendaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap daerah memiliki sumber daya alam dan potensi masing-masing dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah daerah hendaknya dapat menentukan prioritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan masyarakat terutama masyarakat kecil dan masyarakat yang masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhannya

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Hotel dan Restoran Terhadap Perekonomian Kota Cirebon Berdasarkan Struktur Permintaan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Hotel dan Restoran Terhadap Perekonomian Kota Cirebon Berdasarkan Struktur Permintaan 60 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Peranan Sektor Hotel dan Restoran Terhadap Perekonomian Kota Cirebon Berdasarkan Struktur Permintaan Alat analisis Input-Output (I-O) merupakan salah satu instrumen yang

Lebih terperinci

PERAN RETRIBUSI OBYEK WISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

PERAN RETRIBUSI OBYEK WISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI PERAN RETRIBUSI OBYEK WISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI (Diajukan guna memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S1) Jurusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang penting, dimana dalam perekonomian suatu Negara, apabila dikembangkan secara terencana dan terpadu, peran pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Bandung merupakan ibukota provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia. Berdasarkan letak geografisnya, Kota Bandung berada pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makro ekonomi. Tinggi rendah angka pembangunan dilihat dari trend

BAB I PENDAHULUAN. makro ekonomi. Tinggi rendah angka pembangunan dilihat dari trend BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional adalah tolak ukur kesejahteraan dan kemakmuran rakyat suatu Negara. Semakin besar tingkat pembangunan suatu Negara mengindikasikan Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi agar terus tumbuh dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi agar terus tumbuh dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu faktor penting dalam perencanaan pembangunan daerah adalah membangun perekonomian wilayah tersebut agar memiliki daya saing yang tinggi agar terus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata. Untuk lebih memantapkan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam perjalanan menuju negara maju, Indonesia memerlukan dana yang tidak sedikit untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar disebabkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya, dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi sebuah perhatian yang besar dari para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Problema kemiskinan terus menjadi masalah besar sepanjang sejarah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Problema kemiskinan terus menjadi masalah besar sepanjang sejarah sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Problema kemiskinan terus menjadi masalah besar sepanjang sejarah sebuah negara. Dalam sebuah Negara, tidak ada persoalan yang lebih besar, selain persoalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi meningkat (Atmanti, 2010). perekonomian. Secara lebih jelas, pengertian Produk Domestik Regional Bruto

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi meningkat (Atmanti, 2010). perekonomian. Secara lebih jelas, pengertian Produk Domestik Regional Bruto BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu daerah didasarkan pada bagaimana suatu daerah dapat meningkatkan pengelolaan serta hasil produksi atau output dari sumber dayanya disetiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena memberikan manfaat ekonomi, termasuk Indonesia. Daerah-daerah di Indonesia berlomba mengembangkan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Pulau Jawa merupakan salah satu bagian dari lima pulau besar di

IV. GAMBARAN UMUM. Pulau Jawa merupakan salah satu bagian dari lima pulau besar di 51 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Administratif Pulau Jawa merupakan salah satu bagian dari lima pulau besar di Indonesia, yang terletak di bagian Selatan Nusantara yang dikenal sebagai negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Berkembangnya pariwisata pada suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat

Lebih terperinci

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya BAB III Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya Potensi pariwisata di Indonesia sangat tinggi, dari Aceh hingga Papua dengan semua macam obyek pariwisata, industri pariwisata Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat, jumlah penduduk menentukan efisiensi perekonomian dan kualitas dari tenaga kerja itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau masyarakat suatu bangsa, dalam berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau masyarakat suatu bangsa, dalam berbagai kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sering dikaitkan dalam perkembangan ekonomi suatu negara dengan tujuan sebagai upaya untuk mewujudkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakekatnya pertumbuhan ekonomi mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah merupakan salah satu usaha daerah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Cita-cita mulia tersebut dapat diwujudkan melalui pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memperkuat suatu perekonomian agar dapat berkelanjutan perlu adanya suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu negara sangat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara ataupun daerah. Pertumbuhan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan bisnis masa kini. Sebelum melakukan perumusan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. pada dewasa ini, tentunya kita ketahui bahwa MEA

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. pada dewasa ini, tentunya kita ketahui bahwa MEA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Globalisasi merupakan faktor utama yang menuntut dunia agar dapat bersaing dalam berbagai aspek, baik teknologi, perekonomian, ilmu pengetahuan, dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Negara berkembang yang sedang mengupayakan pengembangan kepariwisataan. Perkembangan kepariwisataan Indonesia terus meningkat dan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi keindahan dan kekayaan alam Indonesia. Pemanfaatan disini bukan berarti

BAB I PENDAHULUAN. potensi keindahan dan kekayaan alam Indonesia. Pemanfaatan disini bukan berarti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya terdapat sektor pariwisata. Untuk lebih memantapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 dan tahun Bahkan pada tahun 2009 sektor pariwisata. batu bara, dan minyak kelapa sawit (Akhirudin, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 dan tahun Bahkan pada tahun 2009 sektor pariwisata. batu bara, dan minyak kelapa sawit (Akhirudin, 2014). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor strategis dalam pengembangan perekonomian Indonesia adalah sektor pariwisata. Selain sebagai salah satu sumber penerima devisa, sektor ini juga dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk datang berkunjung dan menikmati semuanya itu. ekonomi suatu negara. Ada beberapa hal yang menjadi potensi dan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. untuk datang berkunjung dan menikmati semuanya itu. ekonomi suatu negara. Ada beberapa hal yang menjadi potensi dan keunggulan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang terdiri dari beberapa pulau dengan potensi alam dan budaya yang berbeda-beda antara satu pulau dengan pulau lainnya. Namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah.

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak lepas dari berbagai hambatan dan tantangan dalam pembangunan. Masalah kemiskinan, rendahnya modal, rendahnya kualitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan yang dilakukan oleh setiap pemerintahan terutama ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan distribusi pendapatan, membuka kesempatan kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi wisata baik dari segi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi wisata baik dari segi sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi wisata baik dari segi sumber daya alam maupun kebudayaan unik dan tidak dimiliki oleh Negara lain. Oleh karena itu, Indonesia menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang berpotensi untuk dijadikan objek pariwisata. Perkembangan industri pariwisata Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia yang memiliki kekayaan sumberdaya alam dan lingkungan yang melimpah dengan jumlah total pulau mencapai 17.508 pulau

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah suatu kegiatan sebagai industri pelayanan dan jasa yang akan menjadi andalan Indonesia sebagai pemasukan keuangan bagi negara. Kekayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat kompleks, mencakup hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan bidang pariwisata di Indonesia makin berkembang seiring

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan bidang pariwisata di Indonesia makin berkembang seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan bidang pariwisata di Indonesia makin berkembang seiring dengan laju pembangunan. Bidang ini merupakan salah satu sumber penghasil devisa yang juga mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa depan yang baik di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa. kegiatan pariwisata memberikan keuntungan dan manfaat bagi suatu

BAB I PENDAHULUAN. masa depan yang baik di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa. kegiatan pariwisata memberikan keuntungan dan manfaat bagi suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan bisnis yang terus berkembang dan memiliki masa depan yang baik di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan pariwisata memberikan keuntungan

Lebih terperinci

INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT L A P O R A N K A J I A N INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT K E R J A S A M A P R O D I P E R E N C A N A A N W I L A Y A H S E K O L A H P A S C A S A R A J A N A U N I V E R S I T A S S

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : A.A ISTRI AGUNG DIMA SITARA DEWI NIM : FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

SKRIPSI. Oleh : A.A ISTRI AGUNG DIMA SITARA DEWI NIM : FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR ANALISIS PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN, TINGKAT HUNIAN HOTEL DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN GIANYAR. SKRIPSI Oleh : A.A ISTRI AGUNG DIMA SITARA DEWI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi adalah suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita dengan cara mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian. 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses penyediaan lapangan kerja, standar hidup bagi sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN. proses penyediaan lapangan kerja, standar hidup bagi sektor-sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata, maka suatu negara akan mendapatkan pemasukan dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hakekatnya membangun manusia seutuhnya dan seluruhnya masyarakat

I. PENDAHULUAN. hakekatnya membangun manusia seutuhnya dan seluruhnya masyarakat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian dari Pembangunan Nasional yang pada hakekatnya membangun manusia seutuhnya dan seluruhnya masyarakat Indonesia. Kegiatan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang diarahkan untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Keberhasilan sebuah pemerintah

Lebih terperinci