PENGARUH PENAMBAHAHAN PARTIKEL MAGNETIK Fe 3 O 4 TERHADAP PENINGKATAN KONDUKTIVITAS MEMBRAN POLIMER ELEKTROLIT (PVA LiOH)
|
|
- Yenny Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PENAMBAHAHAN PARTIKEL MAGNETIK Fe 3 O 4 TERHADAP PENINGKATAN KONDUKTIVITAS MEMBRAN POLIMER ELEKTROLIT (PVA LiOH)! "# $%& '(%) ABSTRACT Electrical conductivity of electrolyte polymer PVA.LiOH with nanoparticle Fe 3 O 4 dispersion result show a significant increase when compared to electrolyte polymer without nanoparticle Fe 3 O 4. The electrolyte polymer PVA.LiOH electrical conductivity with nanoparticle Fe 3 O 4 reach 1,18 x 10-3 Scm -1 orde, while without nanoparticle Fe 3 O 4 the electrical conductivity reach 2,48 x 10-4 Scm -1 orde. This indicates an increase of amorphous phase after magnetic particle Fe 3 O 4 addition. The existence of magnetic nanoparticle Fe 3 O 4 can effectively increase the amorphous fraction of electrolyte polymer PVA.LiOH and magnetic properties carried by Fe 3 O 4 a new potential in development of electrolyte polymer. Keywords : electrolyte polymer, nanoparticle Fe 3 O 4, electrical conductivity PENDAHULUAN Penelitian tentang membran elektrolit terus berkembang akhir akhir ini. Membran polimer elektrolit ini telah banyak digunakan secara efektif sebagai medium elektrolisis dalam perangkat penyimpanan energi seperti baterai (Ahmad, 2009). Dengan hadirnya kation dengan massa atom rendah seperti ion Litium (Li+) di dalam matriks polimer memungkinkan suatu proses transfer muatan yang efisien. Membran polimer elektrolit pada Li-ion merupakan modifikasi dari polimer dan garam Litium sebagai elektrolitnya. Keunggulannya sebagai media transport ionik yang baik, sifat mekanik yang kuat serta menawarkan temperatur operasi lebih luas menjadikan membran elektrolit telah digunakan pada beberapa perangkat elektrokimia seperti sel bahan bakar (fuel cell), sensor, super kapasitor dan baterai (Ramesh dkk, 2010). Kemudahan pada proses pabrikasi, stabilitas struktur dan mekanik yang baik serta didukung kerapatan energi (transport muatan) yang tinggi menjadikan bahan komposit polimer elektrolit memiliki sifat-sifat fisis dengan karakteristik yang unggul (Li dkk, 2008). Nanokomposit polimer elektrolit telah digunakan sebagai membran elektrolit (bahan dielektrik) menggantikan bahan elektrolit konvensional dalam bentuk cairan (Ahmad, 2009). Bahan ini memiliki keunggulan pada kemampuannya mereduksi kebocoran cairan elektrolit yang berbahaya, menawarkan temperatur operasi yang lebih luas, lebih lama, dan memiliki rentang aplikasi yang luas meliputi sumber daya (baterai) portable, sel bahan bakar (fuel cell), sensor, dan perangkat elektronika (Ramesh dkk, 2009). Nanokomposit polimer elektrolit dapat dihasilkan dengan teknik yang sangat sederhana melalui metode Solution Casting. Metode sintesis ini dilakukan dengan tahapan proses yang mampu menghasilkan membran elektrolit yang seragam secara komposisi kimia dan struktur fisik larutan polimer yang homogen (Abdullah dkk, 2004). Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh penambahan nanopartikel Fe 3 O 4 untuk fabrikasi membran nanokomposit polimer elektrolit magnetik. Langkah ini dipandang strategis untuk menghasilkan bahan baru membran elektrolit dengan karakteristik unggul. EKSPERIMEN Pembuatan Membran Polimer Elektrolit Eksperimen diawali dengan pembuatan membran polimer elektrolit dengan metode Sol Gel.Membran polimer elektrolit dibuat dari polimer PVA dan garam LiOH sebagai elektrolitnya. Polimer PVA dilarutkan dengan menggunakan aquades dengan menggunakan magnetic stirrer sambil dipanaskan pada suhu 50 0 Cselama dua jam sedangkan garam LiOH juga dilarutkan tersendiri dengan pengadukan selama satu jam sambil dipanaskan 50 0 C. Setelah keduanya terlarut kemudian dicampurkan antara larutan PVA dan larutan LiOH kemudian diaduk selama dua jam sambil dipanaskan pada suhu 50 0 C hingga diperoleh larutan bening yang homogen. Komposisi PVA dan LiOH divariasi dan dilakukan berulang kali untuk mengoptimasi komposisi terbaik. Larutan polimer elektrolit yang homogen kemudian diuapkan pada suhu kamar untuk memperoleh lembaran membran yang transparan. Lembaran membran yang transparan kemudian dikarakterisasi sifat listriknya. Ternyata diperoleh nilai konduktifitas listrik yang terbaik pada komposisi 91% PVA dan 9% LiOH dari massa total 1gram. Proses ini dilakukan untuk digunakan sebagai matriks dalam pembuatan membrane polimer elektrolit magnetik. 232
2 Bentuk lembaran polimer elektrolit Gambar 1. PVA LiOH sebelum mengalami penambahan partikel magnetic ditunjukkan pada A B Gambar 1 (A) Larutan Polimer Elektrolit PVA-LiOH, (B) Membran Polimer Elektolit PVA - LiOH Dispersi Partikel Fe 3 O 4 Pembuatan membran polimer elektrolit magnetik diperlukan larutan awal sebagai matriks pembentukan nanopartikel magnetik. Larutan yang digunakan adalah larutan polimer elektrolit dengann komposisi terbaik yang telah diperoleh sebelumnya. Larutan dibuat dengan komposisi PVA 91% dan LiOH 9%. Setelah dibuat larutan polimer elektrolit kemudian dimasukkan ke dalam lemari es untuk menjaga keadaan larutan tidak menggumpal. Proses pembentukan nanopartikel Fe 3 O 4 dilakukan di dalam larutan polimer elektrolit. Nanopartikel Fe 3 O 4 terbentuk dengan mereaksikan Besi Sulfat (FeSO 4 ), Fe(NO 3)3 dan LiOH. Untuk mempercepat reaksi, dilakukan pengadukan mekanik secara kontinyu. Komposisi masing masing bahan pembentuk Fe 3 O 4 divariasikan untuk memperoleh hasil yang optimum. Indikasi terbentuknya Fe 3 O 4 di dalam larutan adalah terjadinya perubahan warna menjadi hitam pekat. Setelah itu kemudia dituang ke dalam cawan petri untuk selanjutnya dilakukan evaporasi untuk menghasilkan lembaran membran. Sedangkan indikasi membran yang baik adalah terbentuknya lembaran yang permukaannya homogen tidak kasar atau berbintik. Bentuk lembaran polimer elektrollit setelah mengalami penambahan partikel magnetic Fe 3 O 4 ditunjukkann pada Gambar 2. A B Gambar 2. (A) Larutan Polimer Elektrolit setelah ditambahkan partikel Magnetik, (B) Membran Polimer Elektrolit setelah ditambahkan partikel magnetik. Membran polimer elektrolit setelah mengalami penambahan partikel magnetic Fe 3 O 4, berubah warna dari bening menjadi warna cokelat tua. Membran hasil sintesis kemudian disesuaikan bentuk yang disesuaikan dengan holder elektroda dari alat Impedacemeter yaitu dengan ukuran 2.5 cm x 3 cm, seperti ditunjukkann pada Gambar
3 Gambar 3 Membran hasil sintesis yang disesuaikan dengan holder elektroda Impedancemeter Konduktivitas membran polimer elektrolit diperoleh dengan menganalisis nilai impedansi hasil pengukuran dengan perangkat Electrochemical Impedance Spectroscope (EIS).Pengukuran impedansi dilakukan pada rentang frekuensi 20 Hz 2 MHz. Data hasil pengukuran berupa impedansi real ( Z ' ) dan sudut fasa (θ r ). Sedangkan impedansi imajiner ( Z " ) diperoleh dari persamaan berikut : ( ) Z " = Z 'tan θr Hubungan antara Z ' dan Z " dikenal sebagai kurva Nyquist. Kurva Nyquist diperlukan untuk menentukan nilai hambatan (R). Nilai hambatan R inilah yang digunakan untuk menghitung nilai konduktivitas dengan mengikuti persamaan: Nilai konduktivitas adalah (S/cm), sedangkan hambatan totalnya adalah R(ohm), D(cm) dan A(cm 2 ) adalah masing-masing diagonal dan luas membran. HASIL DAN DISKUSI Konduktivitas Membran Polimer Elektrolit (PVA LiOH) Profil nilai konduktivitas membran polimer elektrolit PVA-LiOH ditunjukan pada Gambar 4. Konduktivitas naik dengan meningkatnya konsentrasi ionik Li + dalam matrik polimer. Konduktivitas maksimum diperoleh pada konsentrasi LiOH 9% yaitu 2,48x10-4 S.cm -1. Namun, penambahan konsentrasi LiOH akan menurunkan nilai konduktivitasnya. Hal ini diprediksi terdapat interaksi coloumb yang kuat antara ionik Li + dalam matrik polimer sehingga diperlukan energi aktivasi (E a ) yang lebih besar agar terjadi transport muatan Li + dari satu segmen polimer ke segmen lainnya (S/cm) Konduktivitas x P u r e P V A L i 1 % L i 3 % L i 5 % L i 7 % L i 8 % L i 9 % L i 1 0 % L i 1 3 % S a m p e l Gambar 4. Konduktivitas listrik polimer elektrolit PVA-LiOH 234
4 Nilai konduktivitas terbaik diperoleh pada komposisi 0,09 gram LiOH dan 0,91 gram PVA dari massa total 1 gram. Namun, penambahan konsentrasi LiOH akan menurunkan nilai konduktivitasnya. Hal ini diprediksi terdapat interaksi Coloumb yang kuat antara ionik Li + dalam matrik polimer sehingga diperlukan energi aktivasi (E a ) yang lebih besar agar terjadi transport muatan Li + dari satu segmen polimer ke segmen lainnya (Mahardika, 2010). Koduktivitas Membran Polimer Elektrolit (PVA :LiOH -Fe 3 O 4 ) Membran polimer elektrolit didispersi partikel Fe 3 O 4, pada saat masih dalam bentuk larutan. Bahan bahan pembentuk partikel Fe 3 O 4 direaksikan ke dalam larutan polimer elektrolit karena apabila direaksikan secara terpisah, kemudian dicampurkan ke dalam larutan polimer elektrolit, hasil larutan tidak homogen dan terjadi endapan. Analisis nilai konduktivitas membran polimer elektrolit magnetik PVA.LiOH-Fe 3 O 4 dilakukan dengan cara yang sama dengan membran polimer elektrolit PVA.LiOH. Maka, diperoleh profil nilai konduktivitas membran polimer elektrolit magnetik PVA.LiOH-Fe 3 O 4 seperti ditunjukan pada Gambar 5. Konduktivitas naik dengan meningkatnya konsentrasi Fe 3 O 4 dalam matrik polimer elektrolit PVA.LiOH konduktivitas (10-3 ) S/cm m a s s a F e 3 O 4 ( g r a m ) Gambar 5. Konduktivitas listrik polimer elektrolit PVA-LiOH setelah didispersi nanopartikel Fe 3 O 4 Nilai konduktivitas maksimum dicapai pada penambahan Fe 3 O gram yaitu 1,81 x 10-3 s/cm -1. Keberadaan nanopartikel magnetik Fe 3 O 4 yang tersebar antar rantai plimer menghambat rekonstruksi rantai antar rantai polimer ke dalam bentuk kristal. Sehingga ketika kembali pada temperatur ruang rantai polimer tetap acak sehingga konduktivitas listrik semakin tinggi (Abdullah, 2009). Nilai konduktivitas listrik yang dicapai mengalami peningkatan hingga 10 kali.sebelum didispersi nanopartikel magnetik Fe 3 O 4, nilai konduktivitas berada pada orde 10-4 s/cm dan setelah didispersi nanopartikel magnetik Fe 3 O 4 berada pada orde Kenaikan nilai konduktivitas yang signifikan ini dipengaruhi oleh peningkatan fraksi amorf yang diciptakan dengan melalui dispersi nanopartikel magnetik Fe 3 O 4 Ketika dilakukan penambahan massa di atas 0,08 gr, nilai konduktivitasnya menurun. Peningkatan konsentrasi Fe 3 O 4 yang terlalu banyak dalam polimer menyebabkan fasa amorf dalam polimer elektrolit menjadi lebih rigid sehingga ion ion menjadi lebih sulit untuk bergerak dalam matriks polimer tersebut sehingga nilai konduktivitas menurun (Rahmawati dkk, 2011). Pada keadaan ini diperkirakan menjadi penghambat pergerakan relaksasi segmental polimer sehingga ion ion menjadi lebih sulit untuk bergerak dari satu segmen ke segmen polimer lainnya (Ramesh, 2009). KESIMPULAN Membran polimer elektrolit magnetik dari komposit PVA.LiOH dengan nanopartikel Fe 3 O 4 terdispersi telah dihasilkan. Komposit PVA.LiOH dihasilkan secara efektif dengan menggunakan metode Solution Casting dan teknik insitu untuk mendispersi partikel magnetik Fe 3 O 4. Dispersi nanopartikel magnetik Fe 3 O 4 di dalam polimer elektrolit PVA.LiOH dapat meningkatkan nilai konduktivitas listriknya. Dengan demikian kehadiran nanopartikel Fe 3 O 4 dalam membran berpotensi untuk menambah performa membran elektrolit dengan ditunjang sifat magnetik DAFTAR PUSTAKA Abdullah, M., Lenggono, W., dan Okuyama, K. (2004) : Polymer Electrolyte Nanocomposites, Encyc. Nanosci. And Nanotechnol.8 : Abdullah, M. (2009) : Pengantar Nanosains, Bandung : Penerbit ITB Bandung. Ahmad, S. (2009) : Polymer Electrolytes: Characteristics and Peculiarities, Ionics 15 :
5 Li, N., Wang, L., He, X., Wan, C. dan Jiang, C. (2008) : Synthesis of Star Macromolecules for Solid Polymer Electrolytes, Ionics 14 : Mahardika, P.A. (2008) :Kajian Sifat Megnetik (Fe 3 O 4 ) Hasil Penumbuhan dengan Metode Presipitasi Berbahan Dasar Pasir Besi, Tesis Program Magister FisikaInstitut Teknologi Bandung. Mahardika., Rahmawati., Bijaksana, S., Khairrurijal, dan Abdullah, M. (2010) : Electrical Conductivity Study of Polymer Electrolyte Magnetic Nanocomposite Based Poly(Vinyl Alcohol) (PVA) Doping Lithium and Nickel Salt, AIP Conf. Proc.1284 : Rahmawati., Mahardika., Masturi., Khairurrijal dan Abdullah, M. (2011) : Stabilitas Fabrikasi Nanokomposit Polimer Elektrolit Magnetik PVA.LiOH-Fe 3 O 4, Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Penerapan Mipa UNY, Yogyakarta. Ramesh, S., Arof, A.K., (2009) : A Study Incorporating Nano-sized Silica Into PVC-blend-based Polymer Electrolytes for Lithium Batteries, J. Mater. Sci.44 : Ramesh, S. dan Wen, C.L. (2010) :Investigation on the Effects of Addition of SiO2 Nanoparticles on Ionic Conductivity, FTIR, and Thermal Properties of Nanocomposite PMMA-LiCF 3 SO 3 -SiO 2, Ionics16 :
MEMBRAN ELEKTROLIT DARI KOMPOSIT PVA:LiOH DENGAN NANOPARTIKEL SILIKA TERDISPERSI
MEMBRAN ELEKTROLIT DARI KOMPOSIT PVA:LiOH DENGAN NANOPARTIKEL SILIKA TERDISPERSI skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Fisika Oleh Ahmad Junaidi
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA Firmansyah, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis, Padang, 25163 e-mail: firman_bond007@yahoo.com
Lebih terperinciBATERAI BATERAI ION LITHIUM
BATERAI BATERAI ION LITHIUM SEPARATOR Membran polimer Lapisan mikropori PVDF/poli(dimetilsiloksan) (PDMS) KARAKTERISASI SIFAT SEPARATOR KOMPOSIT PVDF/POLI(DIMETILSILOKSAN) DENGAN METODE BLENDING DEVI EKA
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)
39 HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) Hasil karakterisasi dengan Difraksi Sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengetahui jenis material yang dihasilkan disamping menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bidang material nanokomposit akhir-akhir ini mendapatkan perhatian yang serius dari para ilmuwan. Berbagai penelitian dengan sangat cermat terus menerus dilakukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat telah memaksa riset dalam segala bidang ilmu dan teknologi untuk terus berinovasi. Tak terkecuali teknologi dalam bidang penyimpanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri baterai merupakan salah satu sektor industri yang penting dan sangat strategis. Berbagai industri lain memanfaatkan baterai sebagai sumber tegangan. Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Riset bidang material skala nanometer sangat pesat dilakukan di seluruh dunia saat ini. Jika diamati, hasil akhir dari riset tersebut adalah mengubah teknologi yang
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN PEMLASTIS DIMETIL FTALAT TERHADAP KONDUKTIVITAS MEMBRAN SELULOSA ASETAT LITIUM
PENGARUH PENAMBAHAN PEMLASTIS (Apriliyani Dwi Iriyanti )1 PENGARUH PENAMBAHAN PEMLASTIS DIMETIL FTALAT TERHADAP KONDUKTIVITAS MEMBRAN SELULOSA ASETAT LITIUM EFFECT DIMETHIL PHTHALATE AS PLASTICIZER FOR
Lebih terperinciPENGARUH TEMPERATUR KALSINASI PADA PEMBENTUKAN LITHIUM IRON PHOSPHATE (LFP) DENGAN METODE SOLID STATE
1 PENGARUH TEMPERATUR KALSINASI PADA PEMBENTUKAN LITHIUM IRON PHOSPHATE (LFP) DENGAN METODE SOLID STATE Arum Puspita Sari 111010034 Dosen Pembimbing: Dr. Mochamad Zainuri, M. Si Kamis, 03 Juli 2014 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap manusia di dunia terutama energi listrik. Dewasa ini kebutuhan energi yang semakin meningkat tidak
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN PEMLASTIS DBP (DIBUTYLPHTHALATE) TERHADAP KONDUKTIVITAS MEMBRAN SELULOSA ASETAT-LITHIUM
PENGARUH PENAMBAHAN PEMLASTIS (Nur Syarifah Sukarno )7 PENGARUH PENAMBAHAN PEMLASTIS DBP (DIBUTYLPHTHALATE) TERHADAP KONDUKTIVITAS MEMBRAN SELULOSA ASETAT-LITHIUM THE EFFECT OF DIBUTYLPHTHALATE PLASTICIZER
Lebih terperinci2014 PEMBUATAN BILAYER ANODE - ELEKTROLIT CSZ DENGAN METODE ELECTROPHORETIC DEPOSITION
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan listrik dunia semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Hal ini tentu disebabkan pertumbuhan aktivitas manusia yang semakin padat dan kebutuhan
Lebih terperinciPembuatan Nanopartikel CeO 2 dengan Metode Simple Heating : Efek Penambahan Massa Polyethyleneglycol (PEG) Terhadap Ukuran Kristal yang Terbentuk
Pembuatan Nanopartikel CeO 2 dengan Metode Simple Heating : Efek Penambahan Massa Polyethyleneglycol (PEG) Terhadap Ukuran Kristal yang Terbentuk Ida Sriyanti Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unsri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi elektronika. Alternatif yang menarik datang dari fuel cell, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumsi dunia terhadap energi listrik kian meningkat seiring pesatnya teknologi elektronika. Alternatif yang menarik datang dari fuel cell, yang diharapkan
Lebih terperinciSintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction
Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction Yuliani Arsita *, Astuti Jurusan Fisika Universitas Andalas * yulianiarsita@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENGARUH TEMPERATUR SINTERING KARBON AKTIF BERBASIS TEMPURUNG KEMIRI TERHADAP SIFAT LISTRIK ANODA BATERAI LITIUM
PENGARUH TEMPERATUR SINTERING KARBON AKTIF BERBASIS TEMPURUNG KEMIRI TERHADAP SIFAT LISTRIK ANODA BATERAI LITIUM Vamellia Sari Indah Negara, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas, Padang Kampus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan energi fosil seperti batu bara, bensin dan gas secara terusmenerus menyebabkan persediaan bahan bakar fosil menjadi menipis. Kecenderungan ini telah mendorong
Lebih terperinciD3 Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta
II.1 Baterai BAB II LANDASAN TEORI Baterai didefinisikan sebagai suatu alat yang dapat mengubah langsung energi kimia menjadi energi listrik melalui proses elektrokimia. Sel baterai adalah unit terkecil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik CSZ-NiO untuk elektrolit padat
28 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode yang Digunakan Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan keramik CSZ-NiO untuk elektrolit padat SOFC.
Lebih terperinci4. Hasil dan Pembahasan
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Metoda Sintesis Membran Kitosan Sulfat Secara Konvensional dan dengan Gelombang Mikro (Microwave) Penelitian sebelumnya mengenai sintesis organik [13] menunjukkan bahwa jalur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode dalam proses elektrokoagulasi larutan yang mengandung pewarna tekstil hitam ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil preparasi bahan baku larutan MgO, larutan NH 4 H 2 PO 4, dan larutan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Preparasi 4.1.1 Sol Hasil preparasi bahan baku larutan MgO, larutan NH 4 H 2 PO 4, dan larutan ZrOCl 2. 8H 2 O dengan perbandingan mol 1:4:6 (Ikeda, et al. 1986) dicampurkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen. Pembuatan serbuk CSZ menggunakan cara sol gel. Pembuatan pelet dilakukan dengan cara kompaksi dan penyinteran dari serbuk calcia-stabilized
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Polyvinyl alcohol (PVA) merupakan salah satu polimer yang banyak digunakan di kalangan industri. Dengan sifatnya yang tidak beracun, mudah larut dalam air, biocompatible
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI III.1
BAB III METODOLOGI III.1 Alat dan bahan Alat yang digunakan adalah : a. Pembuatan serbuk LiFePO 4 1. Gelas beaker 250 ml 2. Gelas beaker 500 ml 3. Sendok 4. Cawan porselin 5. Magnetic Stirer 6. Pipet volume
Lebih terperinciElektropolimerisasi Film Polianilin dengan Metode Galvanostatik dan Pengukuran Laju Pertumbuhannya
JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 8, NOMOR 1 JANUARI 2012 Elektropolimerisasi Film Polianilin dengan Metode Galvanostatik dan Pengukuran Laju Pertumbuhannya Rakhmat Hidayat Wibawanto dan Darminto Jurusan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN BaTiO 3 merupakan senyawa oksida keramik yang dapat disintesis dari senyawaan titanium (IV) dan barium (II). Proses sintesis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, tekanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nanopartikel magnetik adalah partikel yang bersifat magnetik, berukuran dalam kisaran 1 nm sampai 100 nm. Ukuran partikel dalam skala nanometer hingga mikrometer identik
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II
ISBN : 978-602-97522-0-5 PROSEDING SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II Konstribusi Sains Untuk Pengembangan Pendidikan, Biodiversitas dan Metigasi Bencana Pada Daerah Kepulauan SCIENTIFIC COMMITTEE: Prof.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fuel cell merupakan sistem elektrokimia yang mengkonversi energi dari pengubahan energi kimia secara langsung menjadi energi listrik. Fuel cell mengembangkan mekanisme
Lebih terperinciSintesis Nanokomposit Karbon-TiO 2 Sebagai Anoda Baterai Lithium
Sintesis Nanokomposit Karbon-TiO 2 Sebagai Anoda Baterai Lithium Aflahannisa*, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas, Padang Kampus Unand Limau Manis, Pauh Padang 25163 *aflahannisa2011@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi rekayasa zat dalam skala nano selalu menjadi daya tarik di kalangan peneliti. Hal ini dikarenakan nanoteknologi akan sangat berpengaruh terhadap
Lebih terperinciPENGARUH SILIKA TERHADAP MEMBRAN BLEND KITOSAN- POLIVINIL ALKOHOL-LITIUM SEBAGAI MEMBRAN ELEKTROLIT BATERAI ION LITIUM
J. Akad. Kim. 5(1): 44-49, Februari 2016 ISSN 2302-6030 (p), 2477-5185 (e) *Riska Novitasari, Siang Tandi Gonggo dan Suherman Pendidikan Kimia/FKIP - University of Tadulako, Palu - Indonesia 94118 Abstract
Lebih terperinciSintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi
Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi NURUL ROSYIDAH Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Pendahuluan Kesimpulan Tinjauan Pustaka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010. Sintesis cairan ionik, sulfonasi kitosan, impregnasi cairan ionik, analisis
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SEL BAHAN BAKAR
BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SEL BAHAN BAKAR 2.1. Pendahuluan Sel Bahan Bakar adalah alat konversi elektrokimia yang secara kontinyu mengubah energi kimia dari bahan bakar dan oksidan menjadi energi
Lebih terperinciPengaruh Konsentrasi LiOH terhadap Sifat Listrik Anoda Baterai Litium Berbasis Karbon Aktif Tempurung Kemiri
ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 2, April 2016 Pengaruh Konsentrasi LiOH terhadap Sifat Listrik Anoda Baterai Litium Berbasis Karbon Aktif Tempurung Kemiri Hidayati Susana *, Astuti Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia maka kemajuan dibidang teknologi mutlak adanya guna menyokong kebutuhan manusia. Efek daripada hal tersebut kini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu yang mempelajari fenomena dan manipulasi material pada skala atomik, molekular, dan makromolekular disebut sebagai nanosains. Hal ini diklasifikasikan sendiri
Lebih terperinciHasil dan Pembahasan
Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Sintesis Polimer Benzilkitosan Somorin (1978), pernah melakukan sintesis polimer benzilkitin tanpa pemanasan. Agen pembenzilasi yang digunakan adalah benzilklorida. Adapun
Lebih terperinciPENGARUH DOPAN Y 2 O5, Er 2 O 3 DAN CaO TERHADAP SIFAT FISIS DAN KONDUKTIVITAS BISMUTH OXIDE (Bi2O3) SEBAGAI ELEKTROLIT PADAT PADA SISTEM SOFC
PENGARUH DOPAN Y 2 O5, Er 2 O 3 DAN CaO TERHADAP SIFAT FISIS DAN KONDUKTIVITAS BISMUTH OXIDE (Bi2O3) SEBAGAI ELEKTROLIT PADAT PADA SISTEM SOFC Erfin Y Febrianto dan Nanik Indayaningsih Pusat Penelitian
Lebih terperinciPENAMBAHAN TIO 2 DALAM PEMBUATAN LEMBARAN POLIMER ELEKTROLIT BERPENGARUH TERHADAP KONDUKTIVITAS DAN KINERJA BATERAI LITHIUM
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol. 07, No. 01 (2017) 31 37 Departemen Fisika FMIPA Universitas Padjadjaran PENAMBAHAN TIO 2 DALAM PEMBUATAN LEMBARAN POLIMER ELEKTROLIT BERPENGARUH TERHADAP KONDUKTIVITAS
Lebih terperinciSINTESIS DAN UJI KONDUKTIFITAS MATERIAL KONDUKTOR IONIK BERBASIS MAGNESIUM MELALUI METODE SOL-GEL ANORGANIK
Jurnal Sains dan Teknologi Kimia Vol 1, No.1 ISSN 2087-7412 April 2010, hal 1-6 SINTESIS DAN UJI KONDUKTIFITAS MATERIAL KONDUKTOR IONIK BERBASIS MAGNESIUM MELALUI METODE SOL-GEL ANORGANIK Aniesah Ratna
Lebih terperinciPengaruh Polietilen Glikol (PEG) Terhadap Ukuran Partikel Magnetit (Fe 3 O 4 ) yang Disintesis dengan Menggunakan Metode Kopresipitasi
Pengaruh Polietilen Glikol (PEG) Terhadap Ukuran Partikel Magnetit (Fe 3 O 4 ) yang Disintesis dengan Menggunakan Metode Kopresipitasi Irfan Nursa*, Dwi Puryanti, Arif Budiman Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Lebih terperinciStudi Konduktivitas Ionik Polimer Elektrolit PEO - Bentonit - LiClO4 dan PEO Getah Damar - LiClO4
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Studi Konduktivitas Ionik Polimer Elektrolit PEO - Bentonit - LiClO4 dan PEO Getah Damar - LiClO4 Ghufira*, Sal Prima Yudha, Eka Angasa, Febdani Triyogo,
Lebih terperinciFABRIKASI POLIANILIN-TiO 2 DAN APLIKASINYA SEBAGAI PELINDUNG ANTI KOROSI PADA LINGKUNGAN STATIS, DINAMIS DAN ATMOSFERIK
FABRIKASI POLIANILIN-TiO 2 DAN APLIKASINYA SEBAGAI PELINDUNG ANTI KOROSI PADA LINGKUNGAN STATIS, DINAMIS DAN ATMOSFERIK Andry Permana, Darminto. Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Sintesis Partikel Magnetik Terlapis Polilaktat (PLA)
10 1. Disiapkan sampel yang sudah dikeringkan ± 3 gram. 2. Sampel ditaburkan ke dalam holder yang berasal dari kaca preparat dibagi dua, sampel ditaburkan pada bagian holder berukuran 2 x 2 cm 2, diratakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan nanopartikel saat ini sangat pesat. Dalam beberapa puluh tahun terakhir berbagai negara di Eropa, Amerika, Australia dan sebagian Asia mengarahkan
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI LEMBARAN GRAFIT UNTUK BAHAN ANODA PADA BATERAI PADAT LITHIUM
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI LEMBARAN GRAFIT UNTUK BAHAN ANODA PADA BATERAI PADAT LITHIUM Etty Marti Wigayati Pusat Penelitian Fisika LIPI Kawasan Puspiptek Serpong 15314 ABSTRAK Telah dilakukan penelitian
Lebih terperinciHasil dan Pembahasan
Bab 4 asil dan Pembahasan 4.1 Pembuatan dan Kitosan Kulit udang yang digunakan sebagai bahan baku kitosan terdiri atas kepala, badan, dan ekor. Tahapan-tahapan dalam pengolahan kulit udang menjadi kitosan
Lebih terperinci1. Jenis kristal ion 2. Elektrolit zat padat 3. Pengukuran konduktifitas 4. Aplikasi elektrolit zat padat
1. Jenis kristal ion 2. Elektrolit zat padat 3. Pengukuran konduktifitas 4. Aplikasi elektrolit zat padat Alkali halida Dalam alkali halida (mis. NaCl), kation lebih mobil drpd anion. Ion Na + dapat berpindah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia menyebabkan beberapa perubahan yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Energi
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 SINTESIS SBA-15 Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan material mesopori silika SBA-15 melalui proses sol gel dan surfactant-templating. Tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Karakteristik sifat..., Hendro Sat Setijo Tomo, FMIPA UI, 2010.
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Sel bahan bakar adalah sebuah peralatan yang mampu mengkonversi hydrogen dan oksigen secara elektrokimia menjadi energi listrik dan air, tanpa adanya emisi gas buang
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Sel bahan bakar oksida padat, CSZ, CaO, PVA, Slip casting.
ABSTRAK PENGARUH PENAMBAHAN PVA (POLIVINIL ALKOHOL) TERHADAP KUALITAS KERAMIK CSZ (CALCIA STABILIZED ZIRCONIA) MENGGUNAKAN METODE SLIP CASTING UNTUK ELEKTROLIT PADAT SEL BAHAN BAKAR OKSIDA PADAT Pembuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, bidang material nanokomposit mendapatkan perhatian yang serius dari para ilmuwan. Berbagai penelitian yang dilakukan dengan sangat cermat terus menerus
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Voltametri Voltametri merupakan salah satu teknik elektroanalitik dengan prinsip dasar elektrolisis. Elektroanalisis merupakan suatu teknik yang berfokus pada hubungan antara besaran
Lebih terperinciPENGARUH TEMPERATUR TERHADAP UKURAN PARTIKEL FE3O4 DENGAN TEMPLATE PEG-2000 MENGGUNAKAN METODE KOPRESIPITASI
PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP UKURAN PARTIKEL FE3O4 DENGAN TEMPLATE PEG-2000 MENGGUNAKAN METODE KOPRESIPITASI Santi Dewi Rosanti, Dwi Puryanti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsional, maupun piranti ke dalam skala nanometer.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nanoteknologi telah membangkitkan perhatian yang sangat besar dari para ilmuwan di seluruh dunia, dan saat ini merupakan bidang riset yang paling bergairah. Nanoteknologi
Lebih terperinciEksperimen HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data
7 jam dan disonikasi selama jam agar membran yang dihasilkan homogen. Langkah selanjutnya, membran dituangkan ke permukaan kaca yang kedua sisi kanan dan kiri telah diisolasi. Selanjutnya membran direndam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan nanoteknologi telah mendapat perhatian besar dari para ilmuwan dan peneliti. Nanoteknologi secara umum dapat didefinisikan sebagai teknologi perancangan,
Lebih terperinciBab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat
Bab III Metodologi Penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu isolasi selulosa dari serbuk gergaji kayu dan asetilasi selulosa hasil isolasi dengan variasi waktu. Kemudian selulosa hasil isolasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nanokomposit adalah struktur padat dengan dimensi berskala nanometer yang berulang pada jarak antar bentuk penyusun struktur yang berbeda. Bahan nanokomposit biasanya
Lebih terperinciPENINGKATAN KONDUKTIVITAS LITIUM BESI FOSFAT MELALUI PENAMBAHAN POLIANILINA TERDOPAN ASAM SULFAT
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol. 05, No. 01 (2015) 7 11 Departemen Fisika FMIPA Universitas Padjadjaran PENINGKATAN KONDUKTIVITAS LITIUM BESI FOSFAT MELALUI PENAMBAHAN POLIANILINA TERDOPAN ASAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan energi dunia semakin meningkat sedangkan bahan bakar fosil dipilih sebagai energi utama pemenuh kebutuhan, namun bahan bakar ini tidak ramah lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nanoteknologi merupakan ilmu dan rekayasa dalam penciptaan material, struktur fungsional, maupun piranti dalam skala nanometer (Abdullah & Khairurrijal, 2009). Material
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRSI CaCO 3 TERHADAP SIFAT KOROSI BAJA ST.37 DENGAN COATING PANi (HCl) CaCO 3
Tugas Akhir PENGARUH KONSENTRSI CaCO 3 TERHADAP SIFAT KOROSI BAJA ST.37 DENGAN COATING PANi (HCl) CaCO 3 Oleh: Ahmad Hijazi 1106 100 018 Pembimbing: Drs. Suminar Pratapa, M.Sc., ph.d. JURUSAN FISIKA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di zaman sekarang, manusia sangat bergantung pada kebutuhan listrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang, manusia sangat bergantung pada kebutuhan listrik karena listrik merupakan sumber energi utama dalam berbagai bidang kegiatan baik dalam kegiatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perlakuan Awal dan Karakteristik Abu Batubara Abu batubara yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu abu batubara hasil pembakaran di boiler tungku
Lebih terperinciPEMBUATAN BAHAN POLIMER ELEKTROLIT PADAT BERBASIS NANOKOMPOSIT KITOSAN MONTMORILLONITE UNTUK APLIKASI BATERAI
PEMBUATAN BAHAN POLIMER ELEKTROLIT PADAT BERBASIS NANOKOMPOSIT KITOSAN MONTMORILLONITE UNTUK APLIKASI BATERAI (SYNTHESIS OF SOLID POLYMER ELECTROLYTE BASED ON CHITOSAN MONTMORILLONITE NANOCOMPOSITE FOR
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Pembuatan Membran Polimer Elektrolit Nanokomposit untuk Aplikasi Baterai Ion- Litium BAB III METODOLOGI
BAB III METODOLOGI III.1 Alat dan Bahan III.1.1 Alat Alat yang digunakan: a. Pembuatan Larutan Membran Elektrolit 1. Gelas Beaker 2. Pengaduk merkuri 3. Sendok 4. Gelas arlogi 5. Kaca lembaran ukuran 15
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI ELEKTROLIT PADAT BERBASIS GELAS LITHIUM (AgI) 0,33
Sintesis dan Karakterisasi Elektrolit Padat Berbasis Gelas Lithium Akreditasi LIPI Nomor : 452/D/2010 Tanggal 6 Mei 2010 SINTESIS DAN KARAKTERISASI ELEKTROLIT PADAT BERBASIS GELAS LITHIUM ABSTRAK Makhsun
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR. Aninda Trimarsa P Dosen Pembimbing : Dr. Hosta Ardhyananta, ST, M.Sc
SIDANG TUGAS AKHIR Pengaruh Kadar Serbuk Aluminium Terhadap Sifat Mekanik dan Konduktivitas Listrik Komposit Polidimetilsiloksan/Aluminium Untuk Pelat Bipolar Sel Bahan Bakar Membran Elektrolit Polimer
Lebih terperinci4 Hasil dan pembahasan
4 Hasil dan pembahasan 4.1 Karakterisasi Awal Serbuk Bentonit Dalam penelitian ini, karakterisasi awal dilakukan terhadap serbuk bentonit. Karakterisasi dilakukan dengan teknik difraksi sinar-x. Difraktogram
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, tahap pertama sintesis kitosan yang terdiri dari isolasi kitin dari kulit udang, konversi kitin menjadi kitosan. Tahap ke dua
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia FMIPA ITB sejak September 2007 sampai Juni 2008. III.1 Alat dan Bahan Peralatan
Lebih terperinci3 Percobaan. 3.1 Alat dan Bahan Alat Bahan
3 Percobaan 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat gelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat gelas yang umum digunakan di laboratorium kimia, seperti gelas kimia, gelas ukur, cawan petri, labu
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Serbuk Awal Membran Keramik Material utama dalam penelitian ini adalah serbuk zirkonium silikat (ZrSiO 4 ) yang sudah ditapis dengan ayakan 400 mesh sehingga diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sel surya tersensitisasi zat warna (dye-sensitized solar cell, DSSC) merupakan jenis sel surya generasi ketiga yang banyak dikembangkan karena efisiensinya yang tinggi,
Lebih terperinci3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)
3. ELEKTROKIMIA 1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Guimaraes, 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nanoteknologi adalah teknologi pembuatan dan penggunaan material yang memiliki ukuran nanometer dengan skala (1-100 nm). Perubahan ukuran bulk ke nanomaterial mengakibatkan
Lebih terperinciPengaruh Suhu Polimerisasi Terhadap Sifat Transpor dan Struktur Polianilina Berbentuk Garam Emeraldine
Research and Development on Nanotechnology in Indonesia, Vol.1, No.2, 2014, pp. 48-52 ISSN : 2356-3303 Pengaruh Suhu Polimerisasi Terhadap Sifat Transpor dan Struktur Polianilina Berbentuk Garam Emeraldine
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penelitian tentang bahan polimer sedang berkembang. Hal ini dikarenakan bahan polimer memiliki beberapa sifat yang lebih unggul jika dibandingkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram alir penelitian Penelitian ini diawali dengan pembentukan komposit magnetit pada silika melalui tahapan sintesis magnetit dengan metode ko-presipitasi, dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Rancangan kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai pada bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun 2012. Tempat penelitian
Lebih terperinciBAB III EKSPERIMEN. 1. Bahan dan Alat
BAB III EKSPERIMEN 1. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah Ca(NO 3 ).4H O (99%) dan (NH 4 ) HPO 4 (99%) sebagai sumber ion kalsium dan fosfat. NaCl (99%), NaHCO 3 (99%),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi adalah sumber kehidupan masyarakat modern. Pemanasan global, persediaan bahan bakar fosil dan polusi kota mendorong untuk menggunakan energi terbarukan (Tarascon,2010).
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sintesis Nano-Komposit Hidroksiapatit/Kitosan (nha/cs)
31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Sintesis Nano-Komposit Hidroksiapatit/Kitosan (nha/cs) Penelitian dengan studi sitokompabilitas ini diawali dengan hasil sintesis nanokomposit hidroksiapatit/kitosan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan makhluk hidup serta dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencemaran udara adalah kehadiran substansi fisik, kimia atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan makhluk hidup serta dapat merusak benda-benda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran lingkungan oleh logam berat menjadi masalah yang cukup serius seiring dengan penggunaan logam berat dalam bidang industri yang semakin meningkat. Keberadaan
Lebih terperinciPENGARUH IRADIASI-γ TERHADAP REGANGAN KISI DAN KONDUKTIVITAS IONIK PADA KOMPOSIT PADAT (LiI) 0,5 (Al 2 O 3.4SiO 2 ) 0,5
Pengaruh Iradiasi- Terhadap Regangan Kisi dan Konduktivitas Ionik Pada Komposit Padat (LiI) 0,5(Al 2O 3.4SiO 2) 0,5 (P. Purwanto, S. Purnama, D.S. Winatapura dan Alifian) PENGARUH IRADIASI-γ TERHADAP REGANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis energi saat ini menjadi bahan yang tak akan pernah habisnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis energi saat ini menjadi bahan yang tak akan pernah habisnya dibahas, pasalnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman ini terus berkembang. Bahan bakar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan nanoteknologi terus dilakukan oleh para peneliti dari dunia akademik maupun dari dunia industri. Para peneliti seolah berlomba untuk mewujudkan karya
Lebih terperinciBAB 3 RANCANGAN PENELITIAN
BAB 3 RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap: 1. Pembuatan (sintesis) material. Pada tahap ini, dicoba berbagai kombinasi yaitu suhu, komposisi bahan, waktu pemanasan dan lama pengadukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran lingkungan menjadi masalah yang cukup serius khususnya dengan pemakaian logam berat di industri atau pabrik yang semakin pesat. Meningkatnya kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan yang ekstensif pada bahan bakar fosil menyebabkan terjadinya emisi polutan-polutan berbahaya seperti SOx, NOx, CO, dan beberapa partikulat yang bisa mengancam
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan
Lebih terperinciOptimasi Adsorpsi ion-ion NaCl pada Elektroda Capacitive Deionization dengan Membran Pertukaran Ion
JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 10, NOMOR 1 JANUARI 2014 Optimasi Adsorpsi ion-ion NaCl pada Elektroda Capacitive Deionization dengan Membran Pertukaran Ion Ellys Kumala Pramartaningthyas, Endarko,
Lebih terperinciPembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami
Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami I. Tujuan Pada percobaan ini akan dipelajari beberapa hal mengenai koloid,protein dan senyawa karbon. II. Pendahuluan Bila garam dapur dilarutkan dalam
Lebih terperinci