Bab 2. Landasan Teori. Pada bab 2 landasan teori ini, penulis akan menjelaskan mengenai teori dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 2. Landasan Teori. Pada bab 2 landasan teori ini, penulis akan menjelaskan mengenai teori dan"

Transkripsi

1 Bab 2 Landasan Teori Pada bab 2 landasan teori ini, penulis akan menjelaskan mengenai teori dan konsep-konsep yang digunakan sebagai dasar untuk dianalisa pada bab selanjutnya. 2.1 Konsep Manajemen Jepang Menurut Chen (2004, hal.151), Nihonteki Keiei, atau gaya manajemen Jepang telah menjadi frase yang terkenal di dunia Barat. Itu merujuk pada apa yang dilihat orang sebagai perbedaan pokok antara teknik manajemen Jepang dan dengan yang dipraktekkan secara luas di Barat. Seperti yang dijelaskan pula oleh Lazaridi (2012, hal.29) bahwa model manajemen Jepang didasarkan pada filosofi bahwa kita adalah satu keluarga. Setelah menetapkan semangat kelompok ini, manajemen memberi pengaruh terhadap individu yang membentuk kelompok terutama psikologinya. Perusahaan yang mendekati penerapan Jepang ini seringkali yang paling sukses Konsep Kaizen Dalam bahasa Jepang, kaizen berarti perbaikan berkesinambungan. Istilah ini mencakup pengertian perbaikan yang melibatkan semua orang (baik manajer maupun karyawan) dan melibatkan biaya dalam jumlah tak seberapa. Filsafat kaizen berpandangan bahwa cara hidup kita (apakah itu kehidupan kerja atau kehidupan 10

2 sosial maupun kehidupan rumah tangga) hendaknya berfokus pada upaya perbaikan terus menerus (Imai, 1997, hal.1). Selain itu, Imai (1997, hal.3) juga menjelaskan bahwa kaizen bersifat perbaikan kecil yang berlangsung oleh upaya berkesinambungan. Di sisi lain, kaizen menekankan upaya manusia, moral, komunikasi, pelatihan, kerjasama, pemberdayaan dan disiplin diri, yang merupakan pendekatan berdasarkan akal sehat, berbiaya rendah. Hal yang berkaitan mengenai kaizen juga disebutkan oleh Khan (2011, hal.181), bahwa kaizen meningkatkan pemanfaatan ruang, kualitas produk, penggunaan modal, komunikasi, kapasitas produksi dan retensi karyawan. Kaizen didasarkan pada keyakinan bahwa orang yang melakukan pekerjaan tertentu akan menjadi lebih mengetahui banyak hal dari pada orang lain, termasuk atasan mereka, bagaimana pekerjaan itu dapat ditingkatkan, dan bahwa mereka harus bertanggung jawab untuk membuat perbaikan. Setiap departemen dalam perusahaan dapat melakukan perbaikan terus menerus dalam operasinya dengan membuat perubahan kecil setiap hari. Langkah pertama dalam proses ini adalah untuk menghancurkan semua hambatan komunikasi antara berbagai unit dalam perusahaan (Khan, 2011, hal ). 2.2 Teori Komunikasi Konsep Komunikasi Menurut Himstreet dan Baty dalam Purwanto (2006, hal.3), komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Pada umumnya, pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua 11

3 orang atau lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal nonverbal (Purwanto, 2006, hal.3) Konsep Komunikasi Bisnis Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu (Purwanto, 2006, hal.4). Selain itu, Satomi (2007, hal.12) menjelaskan mengenai pentingnya komunikasi dalam bekerja sebagai berikut: 周囲の同僚や上司とうまくやっていくための 協調性やバランス感覚といった いわゆるコミュニケション能力が 誠実で堅実であることと つまり真面目であることよりも強く求められていることに 驚く人がいるかもしれません Mungkin banyak orang yang terkejut bahwa untuk menjalin hubungan baik dengan atasan maupun kerabat kerja diperlukan kemampuan berkomunikasi yang baik sehingga bisa bekerjasama dan menjalin harmoni, dari pada orang yang taat dalam hal bekerja Saluran Komunikasi Formal Purwanto (2006, hal.40) menjelaskan bahwa di dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari manager kepada bawahan ataupun dari karyawan ke manager, pola transformasi informasinya dapat berbentuk komunikasi dari atas ke bawah (top down atau downward communications), 12

4 komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up atau upward communications), komunikasi horizontal (horizontal communication), dan komunikasi diagonal (diagonal communications). 1. Komunikasi dari Atas ke Bawah (top down/ downward communications) Transformasi informasi dari manager dalam semua level ke bawahan merupakan komunikasi dari atas ke bawah (top-down atau downward communications). Seorang yang menggunakan jalur komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, mengarahkan, mengoordinasi, memotivasi, memimpin, dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah ```(Purwanto, 2006, hal.40). 2. Komunikasi dari Bawah ke Atas (bottom-up/ upward communications) Dalam struktur organisasi, komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up atau upward communications) berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas (manager). Pesan yang ingin disampaikan mula-mula berasal dari para karyawan yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih tinggi, yaitu ke bagian pabrik, ke manager produksi, dan akhirnya ke manager umum (Purwanto, 2006, hal.41). 3. Komunikasi Horizontal (horizontal communication) Komunikasi horizontal (horizontal communications), atau sering disebut juga dengan istilah komunikasi lateral (lateral communications), adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar/ sederajat dalam suatu organisasi (Purwanto, 2006, hal.42). 13

5 4. Komunikasi Horizontal (diagonal communications) Purwanto (2006, hal.43-44) menjelaskan bahwa komunikasi diagonal (diagonal communication) melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level) organisasi yang berbeda. Bentuk komunikasi jenis ini memang menyimpang dari bentuk komunikasi tradisional yang ada seperti komunikasi dari atas ke bawah dan komunikasi dari bawah ke atas Saluran Komunikasi Informal Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa memperdulikan jenjang hierarki, pangkat dan kedudukan/ jabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Lebih lanjut, banyak orang yang lebih percaya desas desus atau rumor yang didapat dari komunikasi informal sebagai sumber informasi dalam suatu organisasi (Purwanto, 2006, hal.45-46). 2.3 Konsep Horenso ( 報連相 ) Menurut Victoria Miroshnik (2009, hal.140) mengenai budaya kerja horenso adalah sebagai berikut: Hou-Ren-Sou, is the basic feature of the Japanese organizations. Hou-Ren-Sou, is a combination of three different words in Japanese: Houkoku i.e., to report, Renraku i.e., to inform and Soudan i.e., to consult or pre-consult. Hou-Ren-Sou, adalah fitur dasar dari organisasi Jepang. Hou-Ren-Sou, adalah sebuah kombinasi dari tiga kata yang berbeda di Jepang: Houkoku adalah melaporkan, Renraku adalah menginformasikan dan Soudan adalah konsultasi atau pra-konsultasi. 14

6 Berdasarkan dari unsur-unsur yang membentuk kata horenso tersebut, Yamaguchi (2008, hal.14) menjelaskan bahwa: 報 連 相 は仕事を進めるための基本で あらゆる職場で必要なコミュニケーションスキルです それにもかからわず 多くのビジネスパーソンは 部下から上司への一方通行の手段だと誤解しています そうではありません 報 連 相 は部下 上司 同僚に求められる双方向コミュニケーションなのです Horenso adalah dasar untuk memajukan pekerjaan dan setiap tempat kerja membutuhkan kemampuan berkomunikasi. Meskipun begitu, banyak pekerja bisnis menyalahartikan bahwa semua berjalan dari manajemen bawah ke manajemen atas. Tidak seperti itu. Horenso adalah komunikasi dua arah yang dibutuhkan manajemen bawah, manajemen atas, maupun sesama rekan kerja. Penjelasan serupa mengenai prinsip budaya kerja horenso yang dikemukakan oleh Imai (2012, hal.2) adalah sebagai berikut: 組織は複数の人間の集まりです そして 上司と部下 関連する部署間の連携プレーで仕事をしています その基本をなすものがホウレンソウです 部下は上司の指示 命令 依頼によって動き 上司は部下からのホウレンソウによって状況を判断して 次の指示 命令を発します ホウレンソウが適宜 適切に行なわれないと組織は機能しなくなり 崩壊してしまうのです Sebuah organisasi adalah sekumpulan dari beberapa orang. Yang kemudian antara atasan dan bawahan melakukan pekerjaan dengan bekerjasama satu sama lain mengaitkan antar departemen. Penerapan dasar tersebut merupakan horenso. Bawahan mengerjakan perintah dan petunjuk dari atasan, sedangkan atasan mengeluarkan instruksi atau petunjuk selanjutnya berdasarkan situasi horenso dari bawahan. Horenso akan runtuh dan tidak berjalan sesuai dengan fungsinya apabila organisasi tidak dilakukan dengan tepat dan sepatutnya. Yamaguchi (2008, hal.14-15) menjelaskan bahwa, jika tidak menguasai sistem horenso, kemajuan bisnis akan memburuk. Ambisi pekerja bisnis di perusahaan akan menurun, yang lebih buruk lagi, pekerjaan menjadi membosankan. Jika sistem horenso di satu perusahaan tidak berfungsi, akan bertambahlah kesalahan 15

7 kecil dan masalah baru, hasil kinerjapun ikut menurun. Meski ada kekurangan pun, komunikasi di dalam perusahaan menjadi buruk. Sebagai contoh, horenso diartikan seperti aliran darah. Misalnya, sebagai aliran nadi di luar tempat kerja. Jika tidak ada nadi, aliran darah menjadi terhenti, seluruh tubuh tidak bisa digerakkan, kekuatan perusahaan pun melemah. Seperti pada gambar berikut, perusahaan yang menerapkan sistem horenso, kinerja perusahaan dapat berkembang dan diperluas dengan mudah. Sebaliknya jika latihan dengan baik, pekerjaan akan berjalan lancar, kemajuan diri juga semakin berkembang. Gambar 2.1 Alur Proses Horenso (Sumber : Yamaguchi, 2008, hal.15) 16

8 Gambar 2.2 Alur Proses Horenso (Terjemahan) (Sumber : Yamaguchi, 2008, hal.15) Oleh karena itu, seperti yang dijelaskan dalam horenso bahwa perlu membicarakan terlebih dahulu perintah dan petunjuk sebagai tahap awal. Kemudian dari perintah dan petunjuk tersebut akan berjalan sampai ke laporan, untuk lebih mudah memahami ditunjukkan dengan siklus PDCA (Yamaguchi, 2008, hal. 22). 真 報連相 ) Real Horenso ( 真 報連相 Pada masa sekarang ini, horenso lebih dikenal dengan real horenso atau 真 報連相 (shin horenso). Seperti yang dijelaskan oleh Itofuji (2005, hal.2), bahwa: 17

9 真 報連相の 真 とは 現実 ( リアル ) のという意味です 現実をしっかり観察していると 見えてきた真の報連相という意味です 見えてきた核心は次の 3 点です 1) 3 つの視点 2) 3 つの深度 3) 5 段階のレベル表 Yang dimaksud Shin dari Shin Horenso mempunyai arti sebenarnya (real). Maksudnya adalah horenso yang sebenarnya terlihat jelas, apabila kita mengobservasi kenyataan dengan sungguh-sungguh. Inti yang terlihat tersebut terdiri dari 3 point berikut. 1) 3 sudut pandang, 2) 3 kedalaman, 3) 5 level horenso Gambar 2.3 Real Horenso (Sumber: Itofuji, 2005, hal.43) 5 Level Horenso 3 Sudut Pandang 3 tingkat kedalaman Gambar 2.4 Real Horenso (Terjemahan) (Sumber: Itofuji, 2005, hal.43) Meningkatkan Kualitas Horenso (tiga sudut pandang) Dalam meningkatkan kualitas horenso, ada tiga sudut pandang yang harus diperhatikan (Itofuji: 2005, hal.24-32), antara lain adalah sebagai berikut: 1. Pihak lain/yang bersangkutan ( 相手 ), yaitu adalah orang-orang yang berada dalam lingkungan kerja. Jadi, dalam melakukan horenso harus mempertimbangkan kondisi pihak lain, karakteristik, tuntutan pihak lain dan waktu orang tersebut. 18

10 2. Tujuan ( 目的 ), yaitu mengetahui dan memahami horenso dilakukan. 3. Diri sendiri ( 自己 ), yaitu mengambil tindakan dengan intropeksi diri. Misalnya laporan yang disampaikan seseuai dengan keadaan, kenyataan atau secara objektif. Berdasarkan tiga sudut pandang untuk meningkatkan kualitas horenso, sebelum melakukan horenso harus mempertimbangkan sudut pandang tersebut. Gambar 2.5 Tiga Sudut Pandang Horenso (Sumber: Itofuji, 2005, hal.25) 3 Sudut Pandang untuk Meningkatkan Kualitas Horenso yang efektif Tujuan Metode (Horenso) Lingkungan (pihak lain) Diri Sendiri Gambar 2.6 Tiga Sudut Pandang Horenso (Terjemahan) (Sumber: Itofuji, 2005, hal.25) 19

11 Berbagi Informasi (tiga kedalaman) Dalam berbagi informasi di perusahaan, ada tiga tahap kedalaman (Itofuji, 2005, hal.33-41), yaitu: 1. Berdasarkan fakta (mengetahui), maksudnya sebagai elemen dalam perusahaan harus saling berbagi informasi mengenai target dari diri sendiri maupun setiap divisi, prinsip manajemen, informasi klien, data mengenai kualitas barang dan biaya, jadwal, serta berbagai pedoman kerja lainnya. Data tersebut biasa berwujud angka dan kata-kata. 2. Berdasarkan data fakta tersebut (makna), yaitu harus dipahami maknanya, bukan hanya berupa data, tetapi makna dari data tersebut. 3. Berdasarkan cara berpikir (saling memahami), pada dua tahap sebelumnya (fakta dan makna), mungkin dapat kita terima secara logika, tetapi belum tentu semua orang berpikir demikian. Oleh sebab itu, perlu adanya persamaan persepsi, maka harus menyampaikan secara pribadi apa yang dipikirkan guna menghindari permasalahan secara langsung atau tanpa perantara. Tabel 2.1 Kedalaman Berbagi Informasi (Sumber: Itofuji, 2005, hal.34) 20

12 Kedalaman berbagi informasi Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Berdasarkan Fakta Berdasarkan Makna Berdasarkan cara berpikir Mengetahui (melihat, mendengar, membaca) Memahami (makna) Menyatukan pemikiran (empati, kesan, motivasi) Tabel 2.2 Kedalaman Berbagi Informasi (Terjemahan) (Sumber: Itofuji, 2005, hal.34) Lima (5) Level Horenso Pada tabel 2.3 menjelaskan tentang lima (5) level pada horenso, dimana pada level 1 merupakan tahap pemula (introductory) dalam menerapkan horenso, kemudian pada level 2 adalah tahap dari pemula menuju ke tahap menengah (intermediate). Sedangkan pada level 3, merupakan tahap menengah (intermediate), dimana penerapan horenso sudah mulai dipahami tujuannya, kemudian pada level 4 adalah tahap menengah menuju tahap horenso yang disebut tahap mahir (advanced). Pada level 5 merupakan tahap mahir horenso, dimana orang-orang yang menerapkan horenso sudah terbiasa dan memahami benar mengenai horenso. 21

13 Tabel 2.3 Lima (5) Level Horenso (Sumber: Itofuji, 2005) 22

14 Laporan (Kewajiban) Berkomunikasi (Berbagi informasi) Konsultasi (Kinerja) Advanced Level 5 Anda melaporkan dengan jujur. Ketika pihak lain/ partner Anda kurang memuaskan dalam menerapkan horenso, Anda tahu bahwa Anda juga ikut bertanggung jawab. Anda memberikan laporan yang dapat memuaskan kedua belah pihak, baik diri sendiri maupun pihak lain (Anda memahami tujuannya, baik dari diri sendiri maupun pihak lain). Anda menerapkan horenso yang tepat sesuai dengan keinginan pihak lain. Anda menerapkan horenso dengan senang hati. Semakin buruk informasi (kabar/berita) Anda semakin cepat melakukan renraku (menginformasikannya). Anda menerapkan manajemen melalui informasi. Anda memahami bahwa yang mengartikan maksud informasi adalah diri Anda sendiri. Anda dapat mengumpulkan informasi dan menambah jaringan dengan banyak orang dengan menukar informasi. Anda terlibat dalam membuat jaringan untuk memperdalam berbagi informasi bersama. Terhadap orang yang kurang bisa berdiskusi, Anda tetap menerimanya dengan sabar dan membantunya (Soudan untuk membantu). Saat berkonsultasi, Anda membantu orang yang berkonsultasi dengan murah hati tanpa mengharapkan imbalan. Dengan berkonsultasi, maka Anda melibatkan orang lain sehingga dapat menangani pekerjaan yang besar yang tidak dapat dilakukan sendiri (saling menguntungkan). Level 4 Anda tidak hanya melaporkan hasil dan statusnya, tetapi Anda juga menyatakan pendapat Anda dan member usulan. Anda tidak hanya membuat laporan yang baru, tetapi juga melaporkan analisa dan tanggapan mengenai penyebab juga usulan tindakan untuk menyelesaikan masalah. Situasi penting, situasi yang mendesak (urgent), dan tujuan Anda menginformasikannya dengan penilaian yang telah ditinjau lebih jauh. Anda memikirkan isi dari informasi, cara menginformasikan dan informasi tersebut bersifat luas atau tidak terlebih dahulu. Selain mementingkan diri sendiri, Anda juga mementingkan orang lain, dan dapat menjelaskan keinginan sendiri dengan jujur dan terus terang, serta dapat bertindak dengan fleksibel. Anda mengizinkan orang lain dari dalam dan luar perusahaan serta pelanggan dan atasan untuk berkonsultasi dengan Anda. 23

15 Level 4 Apabila diberikan kewenangan, Anda melakukannya sesuai dengan horenso. Anda memberikan laporan terkait tidak hanya kepada atasan, tetapi juga kepada bawahan dan departemen terkait. Anda dapat menginformasikan proses informasi (kabar/ berita), maupun menambahkan informasi baru. Dengan pertanyaan yang efisien, menjadikan pertanyaan tersebut sebagai informasi bersama. Tidak hanya mendiskusikan masalah untuk saat ini saja, tetapi juga mendiskusikan persoalan kedepannya. Intermediate Level 3 Anda melaporkan (informasi dan konsultasi) dengan menjelaskan tujuannya. Memberi laporan sementara ketika ada perubahan situasi/ kondisi atau dalam pekerjaan yang membutuhkan waktu yang lama, maupun pekerjaan yang akan selesai. Anda memahami pentingnya laporan sementara dan melaksanakannya. Anda memahami metode 3 kategori divisi dan menggunakannya secara luas. Anda memahami bahwa renraku adalah memiliki infomasi bersama dan mendalami informasi tersebut secara bersama. Anda mendukung atasan dengan memberi informasi yang aktif. Anda mengajukan surat ucapan terima kasih dengan segera. Kemudian menelepon untuk berterima kasih (pada saat perlu dilakukan). Memastikan maksud atasan misalnya penyampaian pendapat dan informasi dengan nama konsultasi dan bentuk konsultasi. Dalam berkonsultasi perlu melakukan nemawashi (usaha yang dilakukan diluar tempat bekerja). Memiliki sifat pendengar yang aktif dan berkonsultasi dengan berbagi informasi bersama. Memiliki pribadi yang dapat berkonsultasi secara terbuka dan tanpa menutupi apapun. 24

16 Level 2 Melaporkan (informasi dan konsultasi) dengan mempertimbangkan cost. Kesempatan laporan, yaitu merupakan peluang untuk mengetahui pemikiran/ rencana atasan selanjutnya dan keputusan perintah/ petunjuk berikutnya. Meminta maaf atas kesalahan dalam laporan (informasi) dengan jujur, dan mengatasinya dengan cermat dan hati-hati. Melapor dengan memikirkan waktu, tempat dan kondisi (situasi partner). Terhadap hal yang kemungkinan terjadi kesalahan, dan hal yang perlu ketelitian, maka informasikan dengan tertulis (memo). Mengenai informasi yang penting, perlu konfirmasi apakah benar-benar sampai ke partner/ pihak yang bersangkutan atau tidak (pengiriman surat informasi). Anda terampil menggunakan alat komunikasi, dan juga dapat mengekspresikan diri dengan jelas dalam pesan verbal. Berkonsultasi dengan menyiapkan pemikiran sendiri, seperti bagaimana jika begini?. Dalam berkonsultasi menyampaikan permohonan dan pemecahan masalah. Berkonsultasi dengan bijaksana dan serius, menjelaskan sesuatu dengan mudah dimengerti agar partner/ lawan bicara dapat mudah mengerti. Anda tidak mengabaikan untuk melaporkan hasilnya kepada pihak lain yang terlibat dalam konsultasi. 25

17 Introductory Level 1 Anda mengetahui prinsip-prinsip dasar melapor dengan jujur. Setelah menyelesaikan pekerjaan, segera melapor ke pemberi instruksi/ petunjuk. Apabila mendapatkan perintah melalui perantara (bukan dari atasan), segera melapor ke atasan. Melapor secara ringkas dengan penjelasan hasil terlebih dahulu, kemudian proses. Menjelaskan laporan dengan cara yang mudah dimengerti (5W2H). Setiap kali Anda merasa perlu, Anda selalu memberikan data mentah. (Timing dan kebaruan informasi sangat penting). Anda tahu prinsip mengenai pentingnya melaporkan keadaan yang buruk (informasi negatif) dengan sangat cepat, walau kadang- ragu untuk mempraktekkannya. Menyapa/ memberi salam dengan jelas kepada partner/ lawan bicara. Anda berkonsultasi dengan atasan Anda bila diperlukan untuk mengetahui tindakan apa yang harus diambil. Pada waktu bingung dan ragu, selalu melakukan konsultasi. Mengetahui dapat melakukan horenso yang benar, yaitu hubungan sosial yang baik dengan sesama, maka dengan hubungan sosial yang baik dapat mewujudkan horenso yang baik. Tabel 2.4 Lima (5) Level Horenso (Terjemahan) (Sumber: Itofuji, 2005) 26

18 2.3.2 Konsep Houkoku ( 報告 ) Menurut Yamaguchi (2008, hal.18), konsep houkoku adalah kegiatan yang menguraikan tentang proses dan hasil pekerjaan yang telah diberikan. Dalam banyak situasi, pelaporan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pemberitahuan hal-hal seperti situasi perkembangan (progress) dari pekerjaan yang diberikan oleh atasan dan bagaimana hasil yang dicapai. Pada tahap houkoku, ada dua jenis tipe dalam pelaporan, yaitu: 1. Tipe dasar (basic type), yaitu tipe pelaporan yang dapat ditugaskan kepada pegawai junior untuk melakukan 3 jenis laporan yaitu, laporan hasil ( 結果報告 ), laporan interim ( 中間報告 ), dan laporan permasalahan ( トラブル報告 ). 2. Tipe aplikasi (application type), yaitu tipe pelaporan setelah adanya peningkatan selama proses kerja meliputi 2 jenis laporan yaitu, laporan perubahan ( 変更報告 ) dan laporan informasi ( 情報報告 ). Jenis-jenis laporan yang diterapkan sebagai tipe dasar (basic type) dari tipe laporan awal seperti yang dijelaskan oleh Yamaguchi (2008, hal.34-64) yaitu sebagai berikut: 1.a Laporan Hasil ( 結果報告 ) Laporan hasil merupakan laporan awal yang ditugaskan kepada pegawai junior yaitu harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diterapkan, yaitu: a) Laporan harus diserahkan kepada orang yang ditunjuk, b) Laporan harus mengutamakan kesimpulan dan progress dijalankan setelahnya, 27

19 c) Menyusun point-point yang ada, dan dibuat sesingkat mungkin, d) Laporan dibuat dengan benar. 1.b Laporan Interim ( 中間報告 ) Laporan interim merupakan laporan sementara atau dapat disebut juga middle progress report. Laporan interim dilakukan dengan ketentuan-ketentuan berikut: a) Untuk pekerjaan yang membutuhkan waktu yang lama, harus melaporkan perkembangannya disela-sela pekerjaan tersebut, b) Apabila pekerjaan tersebut terhambat, harus melaporkan situasi yang terjadi, c) Meskipun tidak ada waktu, tetap menyampaikan hal-hal yang penting untuk dilaporkan. 1.c Laporan Permasalahan ( トラブル報告 ) Laporan permasalahan merupakan laporan yang dibuat saat terjadi suatu masalah. Laporan permasalahan harus dijalankan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: a) Semakin buruk keadaan, harus semakin cepat melaporkannya, b) Pada saat darurat, harus segera melaporkannya tanpa mempertimbangkan waktu dan tempat, c) Semakin buruk laporan yang disampaikan, semakin harus mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan yang akan ditanyakan. 28

20 Jenis-jenis laporan yang merupakan tipe aplikasi (application type), yaitu adalah tipe pelaporan setelah adanya peningkatan selama proses kerja. Tipe laporan tersebut meliputi: 2.a Laporan Perubahan ( 変更報告 ) Laporan perubahan dibuat dan diserahkan kepada pihak terkait apabila adanya rencana perubahan dalam pekerjaan. Kententuan-ketentuan untuk membuat laporan tersebut menurut Yamaguchi (2008, hal.68-86) yaitu sebagai berikut: a) Dengan menggunakan penyampaian yang tepat, apabila ada point yang telah diubahpun dapat mudah dipahami, b) Menyampaikan sesuatu dengan mudah atau dengan menggunakan gambar/ visual, c) Selain laporan, sampaikan juga ide dari diri sendiri. 2.b Laporan Informasi ( 情報報告 ) Laporan informasi merupakan laporan akhir dari semua laporan dan berisi tentang informasi yang akan disampaikan. Berikut adalah ketentuan-ketentuan didalam laporan informasi: a) Melaporkan semua apa adanya, tidak mengurangi atau melebihkan, b) Membedakan antara laporan berdasarkan kenyataan dan laporan yang berdasarkan perkiraan c) Bila ada sesuatu yang baru disadari, laporkan sebagai personal opinion. 29

21 2.3.3 Konsep Renraku ( 連絡 ) Menurut Yamaguchi (2008, hal.18-19), konsep renraku (menginformasikan) adalah kegiatan menyampaikan fakta dan informasi sederhana mengenai hal-hal/ masalah-masalah yang berhubungan dengan pekerjaan kepada pihak terkait. Yang terpenting dalam hal ini adalah benar-benar menyampaikan fakta dan informasi yang ada. Pada saat menginformasikan, ada yang disebut dengan kerjasama vertikal antar atasan dan bawahan, dan kerjasama horizontal antar sesama divisi/ departemen. Berikut ini adalah penjelasan yang sebaiknya dilakukan dalam bekerjasama dengan orang dalam dan klien yang dikemukakan oleh Yamaguchi (2008, hal ): 1. Hubungan dengan Orang Dalam Orang-orang yang berada pada perusahaan yang sama, dan saling berkaitan satu sama lain, juga berada pada manajemen yang sama pasti saling berhubungan dalam pekerjaan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kerjasama yang sebaiknya dilakukan oleh sesama departemen: a) Berkomunikasi kepada orang yang berhubungan dan mengusahakan tidak tersebar ke pihak lain, b) Kepada orang yang tidak hadir, berkomunikasi/ menyampaikannya dengan memo, dan mengusahakan agar tidak tersebar ke pihak lain, c) Melakukan komunikasi dengan secepat mungkin, 30

22 d) Komunikasi yang cepat dilakukan dengan memikirkan/ mempertimbangkan partner/ lawan bicara, e) Berkomunikasi secara aktif bila ada sesuatu yang baru disadari. 2. Hubungan dengan Klien Pada saat sedang bertemu dengan klien dan mulai berkomunikasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan menurut Yamaguchi (2008, hal ), halhal tersebut yaitu sebagai berikut: a) Menyampaikan sesuatu dengan mudah, dan memikirkan kondisi lawan bicara, b) Menyimpan segala macam bentuk komunikasi sebagai bukti (mail, fax, dan lainlain), c) Melakukan follow up setelah kiat berkomunikasi (setelah berkomunikasi langsung memastikan lagi dengan fax atau mail), d) Berhati-hati dengan tipuan melalui mail Konsep Soudan ( 相談 ) Soudan (konsultasi) dilakukan pada saat diri sendiri dalam keadaan bingung dalam memutuskan bagaimana harus melakukan sesuatu/ tindakan apa yang harus dilakukan mengenai masalah pekerjaan, menerima pendapat, masukan, petunjuk dan saran dari atasan ataupun senior. Jika sudah benar-benar melakukan kegiatan houkoku, maka kegiatan renraku dan soudan dapat diteruskan. Selanjutnya, 31

23 konsultasi yang baik dapat mendorong perkembangan diri dan membuat seseorang dapat bekerja dengan lebih semangat/ cekatan (Yamaguchi, 2008, hal.19). 1. Point Penting dalam Berkonsultasi Ada point penting dalam berkonsultasi dengan pihak yang terkait, point-point tersebut disebutkan oleh Yamaguchi (2008, hal ) sebagai berikut: a) Menentukan waktu yang tepat untuk berkonsultasi, b) Melakukan konsultasi sebelum terbelit masalah, c) Dapat membedakan antara konsultasi yang berhubungan dengan pekerjaan dan yang bersifat pribadi. 2. Persiapan Sebelum Konsultasi Sebelum berkonsultasi, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan menurut penjelasan dari Yamaguchi (2008, hal ) adalah sebagai berikut: a) Mempersiapkan terlebih dahulu pendapat dari diri sendiri, b) Melengkapi data-data yang berhubungan dengan isi dari apa yang ingin dikonsultasikan, c) Tidak masalah apabila ingin ditinjau kembali hal yang ingin dikonsultasikan 3. Manfaat dari Konsultasi Menurut Yamaguchi (2008, hal ), dengan melakukan konsultasi, tentunya ada manfaat yang didapatkan. Manfaat-manfaat yang didapat dalam berkonsuktasi yaitu sebagai berikut: 32

24 a) Dengan berkonsultasi, dapat menghindari kesalahan dan dapat bekerja dengan maksimal, b) Atasan akan menunggu para bawahan untuk berkonsultasi, c) Berkonsultasi merupakan kesempatan untuk mengalami kemajuan dalam bekerja Teknik Penerapan Horenso Siklus PDCA Langkah pertama dari kaizen adalah menerapkan siklus PDCA (plan-docheck-act) sebagai sarana yang menjamin terlaksananya kesinambungan dari kaizen guna mewujudkan kebijakan untuk memelihara dan memperbaiki/ meningkatkan standar. Siklus ini merupakan konsep yang terpenting dari proses kaizen (Imai, 1997, hal.4). Menurut Yamaguchi (2008, hal.22-23), dasar komunikasi adalah kerjasama antara pembisnis yang berkumpul pada suatu organisasi dan perusahaan. Yang tugasnya melakukan kontribusi di perusahaan, kemudian memberikan pelayanan dan barang produksi yang dibutuhkan oleh pasar (market). Bersama dengan organisasi, perusahaan melaksanakan pekerjaan dalam berbagai situasi, atasan memberi perintah dan petunjuk, lalu bawahan menjalankan pekerjaan tersebut, melaporkan hasilnya dan melaporkan proses berjalannya situasi tersebut. Singkat kata, pekerjaan di perusahaan yang awalnya diberi petunjuk dan perintah oleh atasan, akan diselesaikan dengan laporan. Berikut adalah gambar yang menjelaskan tentang siklus PDCA. 33

25 Gambar 2.7 PDCA (Sumber : Yamaguchi, 2008, hal.23) 34

26 Gambar 2.8 PDCA (Terjemahan) (Sumber : Yamaguchi, 2008, hal.23) 35

27 Prinsip 5W2H Yamaguchi (2008, hal.26-27) menjelaskan bahwa perintah dan petunjuk mengenai pekerjaan dari atasan, tidak hanya dengan dokumen tetapi melalui perintah lisanpun banyak terjadi kesalahan dalam mendengarkan. Dengan begitu, ketika menerima petunjuk (instruksi) secara lisan dari atasan, agar tidak terjadi kesalahan maka tulislah dengan memo. Meskipun orang tersebut mempunyai ingatan yang baik, tetapi tanpa memo tertulis, setelah mendapatkan instruksi dan akan berbagi informasi dengan rekan kerja yang lain, dikhawatirkan seiring dengan proses waktu yang berjalan, perintah atau petunjuk tersebut dapat terlupakan. Kemudian, tidak hanya pada saat berbicara, tetapi saat menjawab teleponpun kemungkinan ada hal yg terlupakan, jd tulislah di memo. Pada saat menerima perintah, catatlah perintah tersebut dengan menerapkan prinsip 5W dan 2H dan segera konfirmasi poin-poin yang tidak jelas. Gambar 2.9 5W2H (Sumber: Yamaguchi, 2008, hal.27) 36

28 Gambar W2H (Terjemahan) (Sumber: Yamaguchi, 2008, hal.27) 2.4 Kendala dalam Pelaksanaan Horenso Kendala Houkoku Menurut Komata (2008, hal ), seseorang yang tidak dapat menerapkan pelaporan memiliki alasan, dan berikut merupakan alasan tersebut: 報告ができない理由はいくつかあり 上司に叱られるのを怒れている場合 自分勝手に報告の必要がないと思いこんでいる場合 報告の意味がわかっていない場合などがあると思います Ada beberapa alasan seseorang tidak dapat menerapkan pelaporan, antara lain yaitu pada saat merasa kesal ketika dimarahi oleh atasan, pada saat meyakini secara sepihak bahwa pelaporan itu tidak perlu diterapkan, dan pada situasi dimana tidak memahami makna dari penerapan pelaporan. 37

29 2.4.2 Kendala Renraku Komata (2008, hal.101) juga menjelaskan tentang kendala dalam renraku, menurut Komata, kendala dalam renraku sering dialami oleh organisasi seperti penjelasan berikut: 組織は目標や問題を共有し 協力し合いながら解決するための集まりなのですが 独りよがりの管理者は 自分でなにもかも解決しようと考えたり あるいは メンバーに話しても意味がないと考えて 連絡を怠ったりするのです Organisasi adalah perkumpulan dimana setiap orang yang berorganisasi tersebut memiliki tujuan dan permasalahan yang sama, jadi mereka menyelesaikan masalah sambil bekerjasama, tetapi manajer yang memiliki sifat individual, berpikir bahwa masalah apapun diselesaikan sendiri dan bila dibicarakan dengan anggota yang lain, tidak ada artinya, sehingga ia melalaikan penerapan renraku Kendala Soudan Kendala dalam melakukan konsultasi (soudan) yang sering ditemukan pada saat berkonsultasi berdasarkan pendapat Komata (2008, hal.102) adalah sebagai berikut: 相談ついでに雑談しすぎて時間の無駄 という心配があるくらいでしょう 雑談をしている際に相談し忘れていた内容に気付くことも多いいものです Pada saat konsultasi, secara tidak sadar membicarakan hal yang lain, sehingga dikhawatirkan hanya akan membuang waktu. Ketika berkonsultasi, isi dari apa yang akan dikonsultasi terlupakan, dan setelah membicarakan hal lain baru teringat kembali. 38

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

KUESIONER SISTEM HORENSO

KUESIONER SISTEM HORENSO KUESIONER SISTEM HORENSO Yth. Bapak/ Ibu Di PT Nissan Motor Indonesia Jakarta Mohon maaf sebelumnya telah mengganggu waktu Bapak/ Ibu. Saya mahasiswa tingkat akhir Universitas Bina Nusantara di Jakarta,

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1. Latar Belakang Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau komunikasi. Apa yang terdapat pada komunikasi tersebut terdapat

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

BJ システムについて Mengenai BJ System

BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI DENNY KUSNO NURRAKHMAN, Herniwati 1, Linna Meilia Rasiban 2 Departemen Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

SILABUS MATA KULIAH. Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang SILABUS MATA KULIAH Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Jokyu Kaiwa I/JP 301 Bobot : 2 SKS Semester : 5 Jenjang : S-1 Dosen : Herniwati, S.Pd. M.Hum. Linna Meilia

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 品詞 Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu kelas

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan oleh manusia dalam kegiatannya sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif ABSTRAK Skripsi ini berjudul Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur tidak langsung literalyang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI OLEH HELDA DEWI ARINDAH NIM 105110200111005 PROGRAM STUDI S1 SASTRA

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Danwa ( 談話 ) Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse (wacana), teks atau bunshou (karangan). Danwa adalah ungkapan bahasa berupa suatu

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK

CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA Aji Setyanto Universitas Brawijaya adjie_brawijaya@yahoo.co.jp ABSTRAK Dalam pembelajaran bahasa asing, goi (kosa kata), adalah

Lebih terperinci

STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA SHUUJOSHI YONE, WA, DAN KASHIRA DALAM KOMIK SCHOOL RUMBLE KARYA JIN KOBAYASHI

STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA SHUUJOSHI YONE, WA, DAN KASHIRA DALAM KOMIK SCHOOL RUMBLE KARYA JIN KOBAYASHI SKRIPSI STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA SHUUJOSHI YONE, WA, DAN KASHIRA DALAM KOMIK SCHOOL RUMBLE KARYA JIN KOBAYASHI I KETUT AGUS KARTIKA NIM 1101705042 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH: RISKA FEBRIYANTI 105110207111008 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Agar memperoleh ketepatan dalam penggunaan kata pada sebuah kalimat, maka diperlukan pengetahuan untuk menguasai makna dan konsep dalam kata-kata yang dipilih. Pengetahuan

Lebih terperinci

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Dikerjakan O L E H SUNITA BR PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. di kutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nim :

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. di kutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nim : HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya penulis sendiri dan semua sumber baik yang di kutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan benar Nama : Achmad Dian Nim : 2009110163

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang digunakan dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan ide, gagasan,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JOKYU KAIWA I (JP 301) SEMESTER 3 GASAL /TINGKAT II

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JOKYU KAIWA I (JP 301) SEMESTER 3 GASAL /TINGKAT II SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JOKYU KAIWA I (JP 301) SEMESTER 3 GASAL /TINGKAT II TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PERCAKAPAN ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI MALANG

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PERCAKAPAN ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI MALANG ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PERCAKAPAN ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI MALANG SKRIPSI OLEH BERNIKE JOSEPHINE NIM 0911120082 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI

MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI SKRIPSI MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI PUTU TRISNA WINDASARI 1101705037 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM

TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM 115110600111011 PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam bab ini, penulis membagi landasan teori yang digunakan menjadi lima sub-bab yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam bab ini, penulis membagi landasan teori yang digunakan menjadi lima sub-bab yaitu: BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini, penulis membagi landasan teori yang digunakan menjadi lima sub-bab yaitu: 2.1 Teori Discourse Dalam bahasa Indonesia discourse disebut sebagai wacana, sedangkan dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ilmu bahasa pragmatik adalah ilmu yang mempelajari makna dari sebuah komunikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ilmu bahasa pragmatik adalah ilmu yang mempelajari makna dari sebuah komunikasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Pragmatik Ilmu bahasa pragmatik adalah ilmu yang mempelajari makna dari sebuah komunikasi seperti apa yang ingin disampaikan oleh penutur (penulis) dan diterjemahkan oleh

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang Bab 2 Landasan Teori 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia 2.1.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang Menurut Fujisawa (1981) dalam bukunya yang berjudul Zusetsu

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra WAETI

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Teori Pragmatik Pragmatik merupakan suatu cabang dari linguistik yang menjadi objek bahasa dalam penggunaannya, seperti komunikasi lisan maupun tertulis. Menurut Leech (1999:

Lebih terperinci

Agustina, Haristiani, Sudjianto, Application of the Student Facilitator

Agustina, Haristiani, Sudjianto, Application of the Student Facilitator PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA PEMBELAJARAN VERBA BAHASA JEPANG BENTUK~TE Citra Dewi Agutina 1,Nuria Haristiani 2, Sudjianto 3 Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

Vina Pebriani 1, Dedi Sutedi 2, Nuria Haristiani 3

Vina Pebriani 1, Dedi Sutedi 2, Nuria Haristiani 3 Pebriani, Sutedi, Haristiani, The Application of Cooperative Learning Model PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEA PARTY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG (EKSPERIMEN MURNI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan manusia dari jaman primitif hingga masa modern. Komunikasi berperan sangat penting dalam menjalin

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. Di antaranya teori mengenai konsep kemampuan berbahasa, penerjemahan dan Keigo. Teori

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA FOTO SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT KOSAKATA NOMINA BAHASA JEPANG

PENGGUNAAN MEDIA FOTO SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT KOSAKATA NOMINA BAHASA JEPANG 1. Drs. Hj. Sugihartono, M.A, Penulis Penanggung Jawab 1 Mauliyasari, Sugihartono, Risda, Utilization The Photos of Media PENGGUNAAN MEDIA FOTO SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG UNTUK MENINGKATKAN

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH ANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH OLEH YEKTI SULISTIYO NIM 105110207111004 PROGRAM STUDI S1

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Selain

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Setiawati (2005, hal.114), menerangkan bahwa semantik merupakan bidang linguistik

Bab 2. Landasan Teori. Setiawati (2005, hal.114), menerangkan bahwa semantik merupakan bidang linguistik Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Semantik Setiawati (2005, hal.114), menerangkan bahwa semantik merupakan bidang linguistik yang mempelajari makna tanda bahasa. Menurut Ogden dan Richards dalam Setiawati

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

Dhiar Rachma Diyanthi, Melia Dewi Judiasri 1, Dianni Risda 2. Abstrak

Dhiar Rachma Diyanthi, Melia Dewi Judiasri 1, Dianni Risda 2. Abstrak Diyanthi, Judiasri, Risda, The Effectivity of Cooperative Learning EFEKTIVITAS METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA JEPANG (PENELITIAN EKSPERIMEN

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG

EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG Senandung Nacita, Melia Dewi Judiasri 1, Neneng Sutjiati 2 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI Oleh David Setyawan 0911121003 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut :

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut : 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori shuujoshi Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か ぜ ぞ さ わ よ ね disebut sebagai shuujoshi. Yang dimaksud dengan shuujoshi menurut gendai nihongo bunpo

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016 LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI Skripsi Sarjana yang berjudul : A N A L I S I S K O N S E P E M O S I P A D A T O K O H H A K I M D E C I M D A L A M F I L M ANIMASI DEATH PARADE Telah diuji dan diterima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tak lepas dari interaksi berupa komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya. Pembelajar bahasa Jepang sebagai pelaku komunikasi

Lebih terperinci

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo Pemahaman Ungkapan Penolakan Bahasa Jepang pada Mahasiswa Semester V Universitas Riau Oleh: Nunung Nurhayati 1 Anggota: 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: hayatin001@gmail.com, No. HP:082382432073

Lebih terperinci

DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA

DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA 0911120097 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

PERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI

PERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI PERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI OLEH: SATRIO PRIBADI NIM 105110209111012 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan analisis terhadap data tes mengenai pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data pada penelitian ini yaitu pengumpulan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... HALAMAN PUBLIKASI SKRIPSI... KATA PENGANTAR... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... HALAMAN PUBLIKASI SKRIPSI... KATA PENGANTAR... BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... HALAMAN PUBLIKASI SKRIPSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iii iv viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Jepang adalah salah satu negara yang sangat berhasil dalam menerapkan manajemen

Bab 2. Landasan Teori. Jepang adalah salah satu negara yang sangat berhasil dalam menerapkan manajemen Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Manajemen Kualitas Jepang adalah salah satu negara yang sangat berhasil dalam menerapkan manajemen kualitas yang berorientasi pada kemanusiaan. Pola manajemen kualitas yang

Lebih terperinci

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA 105110201111014 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul

KATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul KATA PENGANTAR Pertama-tama puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Perkembangan

Lebih terperinci

Margaretha Argadian Asmara, 2015

Margaretha Argadian Asmara, 2015 ABSTRAK Dalam aktifitas pembelajaran sekarang ini, telah dijumpai pemakaian evaluasi diri yang digunakan pada pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang yaitu can do statements. Can do statements

Lebih terperinci

KEGAGALAN AMAE PADA TOKOH SHUUYA WATANABE DALAM FILM KOKUHAKU KARYA SUTRADARA TETSUYA NAKASHIMA SKRIPSI OLEH WAHYU AJI SETIAWAN NIM

KEGAGALAN AMAE PADA TOKOH SHUUYA WATANABE DALAM FILM KOKUHAKU KARYA SUTRADARA TETSUYA NAKASHIMA SKRIPSI OLEH WAHYU AJI SETIAWAN NIM KEGAGALAN AMAE PADA TOKOH SHUUYA WATANABE DALAM FILM KOKUHAKU KARYA SUTRADARA TETSUYA NAKASHIMA SKRIPSI OLEH WAHYU AJI SETIAWAN NIM 105110200111042 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA TAHUN

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA TAHUN ANALISIS PENERJEMAHAN INFORMASI IMPLISIT MENJADI EKSPLISIT RUJUKAN PADA BENDA, KEJADIAN, ATRIBUT DAN RELASI DALAM BENTUK PERINTAH BAHASA JEPANG KE BAHASA INDONESIA DALAM MANGA YANG BERJUDUL K-ON! SKIRIPSI

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: LAILA TURROHMAH

Lebih terperinci

PERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA

PERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA PERSEPSI REMAJA USIA 12-15 TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra M. ARRUM ARROISI

Lebih terperinci

METODE PENGAJARAN MENULIS Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia)

METODE PENGAJARAN MENULIS Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia) METODE PENGAJARAN MENULIS Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia) A. Pengantar Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sifatnya produktif, menghasilkan, memberi, atau menyampaikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pendidikan dalam arti sempit dikemukakan oleh Cahyo (2013:17) sebagai

Bab 2. Landasan Teori. Pendidikan dalam arti sempit dikemukakan oleh Cahyo (2013:17) sebagai Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Pendidikan Pendidikan dalam arti sempit dikemukakan oleh Cahyo (2013:17) sebagai bantuan kepada anak didik terutama pada aspek moral atau budi pekerti. Sedangkan dalam aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di Indonesia adalah bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang itu sendiri terdapat berbagai macam struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang merupakan bahasa yang kaya akan struktur. Keberagaman struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan karena

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada

Bab 5. Ringkasan. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada Bab 5 Ringkasan Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis. Dan dalam kasus menikmati karya tulis, suatu karya tulis bahasa asing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebuah kegiatan penelitian, tidak akan terlepas dari metode penelitian yang digunakan untuk menjawab seluruh masalah penelitian. Selain mencakup metode, penelitian

Lebih terperinci

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra SKRIPSI LARAS BUDIARTI 2014110903 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci