BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAAN"

Transkripsi

1 29 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 ALUR PROSES Pada sub-bab ini menjelaskan diagram alir yang tertera pada gambar 3.1 BAB III. Penjelasan yang diberikan pada bab III adalah penjelasan umum. Sedangkan pada bab ini penjelasannya akan dikhususkan untuk customer PT. Boehringer Ingelheim Indonesia Planning Pada tahap ini, tim dari PT. Boehringer Ingelheim Indonesia dan tim dari PT. ITAMAS melakukan diskusi, kapan rencana project akan dijalankan, berapa banyak mesin yang dibutuhkan dan berapa budget yang dimiliki oleh pihak PT. Boehringer Ingelheim Indonesia Specification Pada tahap ini, tim dari PT. Boehringer Ingelheim Indonesia memberikan URS (User Requirement Specification). Rangkuman dari keseluruhan URS tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan mesin minimal 70 botol/min. Ini adalah kecepatan minimal yang harus dipenuhi oleh mesin, tetapi jika mesin dapat mencapai kecepatan yang lebih tinggi maka itu adalah hal yang bagus. Dikarenakan kecepatan mesin berpengaruh pada jam kerja serta kapasitas produksi. Jika dalam waktu 8 jam sehari, target produksi sudah dapat

2 30 dicapai maka tidak diperlukan overtime, ini juga dapat mengurangi biaya produksi. 2. Accuracy filling ± 5% Accuracy filling sangat penting, besaran accuracy filling ditetapkan oleh pemerintah dan oleh manajemen perusahaan. Jika produk kurang dari jumlah yang didaftarkan pada Badan POM, maka perusahaan tersebut melanggar aturan dan hukumannya adalah pencabut hak untuk memproduksi semua jenis obat. Sedangkan jika pengisian terlalu banyak, hal ini dapat merugikan perusahaan. 3. Torsi capping harus adjustable. Hal ini dikarenakan jika suatu saat customer ingin mengganti ukuran botol, tinggi tutup botol, maka torsinya dapat disesuaikan dengan botol baru sehingga botol dapat tertutup dengan rapat. Rapat berarti tidak terlalu kendor dan tidak terlalu kencang. Pihak PT. Boehringer Ingelheim Indonesia juga memberikan spesifikasi botol-botol yang akan mereka gunakan dalam mesin filling IMA F573. Spesifikasi ini akan mengacu pada URS no.2 dimana customer meminta mesin untuk memiliki accuracy filling sebesar ± 5%. Gambar 4.1 Ukuran Botol (Sumber: PT. Boehringer Ingelheim Indonesia URS, 2015)

3 31 Setelah URS diterima, maka IMA akan melakukan test menggunakan pump jensi apa yang memenuhi persyaratan dari customer, tetapi tidak hanya pump saja tetapi bagianbagian yang lain juga mendapat perhatian penting. Berikut adalah spesifikasi mesin dan jumlah komponen yang ditawarkan oleh IMA berdasarkan permintaan dari customer diatas, sebagai berikut: Table 4.1 Spesifikasi mesin dan jumlah komponen mesin IMA F573 (Quotation mesin IMA F573, 2015) No Deskripsi Jumlah 1. MULTIFILL F573/12VL-8T-8V 1 unit 2. Intermediate tank 25 liter with load cell placed inside the enclosure with 1 pcs 3. Cover structure reinforce for intermediate tank 1 pcs 4. Magnetic clutches on closing station 1 pcs 5. Safety clutch on infeed and outfeed starwheels 1 pcs 6. Additional size infeed scroll for 120 ml and 125 ml 2 pcs 7. Additional bottle transport size incl. grippers for F573/12VL-8T-8V 2 pcs 8. W1750SV Dosing digital unit capacity ml 12 pcs 9. Set of 12 additional filling nozzles 2 pcs 10. Min. set of change parts for closing station 8T and 4T 4 pcs 11. Screw cap bowl feeder placed operator side 1 pcs 12. DYNAMIC CIP: Option for dynamic cleaning 1 pcs 13. CIP Dynamic on intermediate tank 1 pcs 14. Spray ball option for intermediate tank in case of CIP/SIP 1 pcs 15. Min. set of change parts for closing station 8V and 4V 1 pcs 16. Additional modified the closing head for ROPP closures 1 pcs 17. Additional bottle transport size for F573/12VL-8T-8CA 2 pcs 18. Change parts for closing feeding, station 8CA (bowl and chute) 1 pcs 19. Set of 8 closing heads for station 8C 1 pcs 20. Dust-proof and sound-proof Lexan tunnel for infeed conveyor 1 pcs 21. Bottle or vial rejection unit 1 pcs 22. Change parts for bottle rejection unit for 120 ml and 25 ml 2 pcs 23. Additional price for belt conveyor 1000mm length 1 pcs

4 Reject confirmation sensor 1 pcs 25. Bottle rejection facility for quality control 1 pcs 26. Sensor to control screw cap presence and height on the first closing head 1 pcs 27. Sensor to control measuring cap presence 1 pcs 28. Digital bottle counting unit 1 pcs 29. UPS for PLC and HMI 1 pcs 30. Working hour counting unit 1 pcs 31. Modem for remote assistance 1 pcs 32. Separate st. electrical cabinet 1 pcs Layout IMA mengirimkan quotation beserta dengan layout mesinnya. Pada gambar 4.2 dibawah ini dapat dilihat layout mesin yang digambar menggunakan program AUTOCAD oleh drafter Italy. Gambar 4.2 Layout Mesin (Sumber: IMA Life Instruction Manual Book, 2015)

5 PURCHASE ORDER Pada tahap ini, pihak PT. Boehringer Ingelheim Indonesia mengirimkan Purchase Order (P.O.) kepada IMA Italy melalui PT. ITAMAS. Purchase Order ini menunjukan keseriusan PT. Boehringer Ingelheim Indonesia untuk melakukan pembelian mesin dari IMA DOWN PAYMENT Setelah IMA Italy, menerima Purchase Order (P.O.) dari PT. ITAMAS, lalu IMA Italy akan mengirimkan Invoice down payment kepada PT. Boehringer Ingelheim Indonesia melalui PT. ITAMAS guna untuk melakukan pembayaran dimuka. Pembayarannya adalah sebesar 30% dari total kontrak yang telah disepakati. Setelah menerima pembayaran di muka, maka IMA Italy akan mulai memproduksi dan merakit mesin filling IMA Multifill F573. Waktu yang diperlukan dalam memproduksi dan merakit adalah sekitar 8 sampai dengan 12 bulan (tergantung banyaknya optional part yang akan ditambahkan ke dalam mesin) F.A.T. Factory Acceptance Test atau yang lebih dikenal sebagai F.A.T. adalah test yang dilakukan sebelum mesin dikirim ke PT. Boehringer Ingelheim Indonesia. Test ini dilakukan di Italy, persisnya di pabrik IMA Life Division. Test ini akan dihadiri oleh pihak PT. Boehringer Ingelheim Indonesia dan PT. ITAMAS. Mesin ini akan dijalan sekitar menit, dalam waktu tersebut, akan diujikan semua jenis botol dan dilihat hasilnya dan akan disesuaikan dengan User Requirement Specification (URS). Jika sudah sesuai, maka hasil F.A.T. akan ditanda-tangani oleh ketiga pihak dan mesin siap dikirim ke PT. Boehringer Ingelheim Indonesia.

6 PAYMENT Pada tahap ini, setelah F.A.T dilakukan dan berhasil sesuai perkiraan maka hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah melanjutkan pembayaran. Pembayaran kedua ini sebesar 60% dari total harga mesin. Sebelum pembayaran ini dilakukan maka mesin tidak dapat dikirimkan ke PT. Boehringer Ingelheim Indonesia SHIPMENT Setelah pembayaran dilakukan maka tahap berikutnya adalah pengiriman. Pengiriman menggunakan kapal laut. Pabrik IMA Life berada di Bologna sedangkan pelabuhan laut berada di Venice, sehingga mesin perlu diangkut menggunakan truk kontainer. Dan sebelum mengirim ke pelabuhan biasanya IMA melakukan pemesanan tempat dikapal yang akan menuju Indonesia. Pengiriman membutuhkan waktu sekitar 4 6 minggu untuk tiba di pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta INSTALLATION, COMMISSIONING & S.A.T. Setelah mesin tiba di PT. Boehringer Ingelheim Indonesia, maka teknisi dari Italy dikirim untuk melakukan Installation, Commissioning & S.A.T. A. INSTALLATION Pada saat proses Installation, pengaturan-pengaturan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Merakit kembali mesin menjadi satu kesatuan, karena pada saat pengiriman beberapa bagian mesin dibongkar untuk disesuaikan dengan ukuran kontainer. Gambar 4.3 menunjukan mesin yang sudah dirakit diarea filling. 2. Melakukan pengaturan ketinggian mesin, conveyor belt dari bagian feeding sampai dengan output ke bagian packaging. Pada gambar 4.3 conveyor feeding ditandai dengan lingkaran merah. Botol bersih disupply ke mesin filling melalui mouse hole.

7 35 Gambar 4.3 Mesin filling yang sudah di instalasi 3. Melakukan pemasangan dan pengaturan nozzle pada area filling. Pada gambar 4.4 dapat dilihat posisi nozzle dan capping head Gambar 4.4 Area filling dengan screw conveyor belt

8 36 4. Memasang sensor-sensor pada mesin. 5. Memasang pipa-pipa atau selang pneumatic. Selang pneumatic terdapat dibagian bawah mesin atau biasa disebut dengan basement (pada gambar 4.5 ditandai dengan lingkaran berwarna biru), selang atau pipa pneumatic juga terdapat pada cap dan ring bowl (pada gambar 4.5 ditandai dengan lingkaran berwarna merah) yang berfungsi untuk menyalurkan cap dan ring menuju cap dan ring heads di area filling. Gambar 4.5 Cap and Ring Tank

9 37 6. Memasang pipa dari tanki produk ke manifold tank. Pada gambar 4.6 dapat dilihat posisi manifold tank berada diatas filling nozzle. Gambar 4.6 Product Tank, Filling Nozzle & Cap-Ring Heads B. COMMISSIONING Tahap selanjutnya adalah proses commissioning. Proses commissioning adalah proses dimana kita akan melakukan pengujian mesin setelah melakukan instalasi, hal ini dilakukan guna untuk mengetahui apakah ada part-part yang rusak selama pengiriman, dan memperilahat cara pengoperasian mesin kepada operator dan teknisi PT. Boehringer Ingelheim Indonesia. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan selama proses commissioning: 1. Menyalakan mesin dan memastikan mesin siap untuk melakukan produksi. Mesin IMA menggunakan HMI (Human Machine Interface). Kenapa dinamakan Human Machine Interface? Karena hanya melalui ini manusia bisa berkomunikasi dengan mesin, bukan seperti berbicara langsung tetapi mesin dapat melakukan adapa yang kita inginkan. Posisi HMI dapat dilihat digambar 4.7. Hampir semua pengaturan dapat dilakukan melalui HMI ini, pengaturan kecepatan belt conveyor,

10 38 capping torsi, level maksimum dan minumun untuk produk supply, kita juga dapat melihat jumlah yang telah diproduksi, jumlah yang direject Gambar 4.7 Human Machine Interface (HMI) Pada tahap ini juga kita mengecek apakah ada bagian-bagian sensor, kabelkabel elektrikal dan pipa-pipa pneumatic yang telah terhubung atau terkoneksi, karena bagian-bagian tersebut sangat penting pada saat pengoperasian. Sensor berfungsi sebagai pengaman, jika sensor mendeteksi adanya produk yang tumpah, botol yang jatuh di conveyor atau safety door terbuka maka mesin akan mati secara otomatis, hal ini dapat mencegah dan menjaga keselamatan operator. Sedangkan kabel elektrikal dan pipa pneumatic sebagai pendukung agar mesin dapat beroperasi dengan sempurna dan dengan kecepatan yang konstan, karena jika ada bagian yang tidak terhubung atau terkoneksi maka mesin tidak dapat dioperasikan.

11 39 2. Menjalankan mesin tanpa adanya produk dan botol. Pada tahap ini kita menguji mekanikal mesin, jika semua bagian terpasang dan diatur berdasarkan i dari buku instruksi manual maka mesin akan beroperasi dengan kecepatan yang konstan dan stabil. Jika dalam pengoperasiannya suara mesin terdengar kasar, kita harus mengecek bagian mekanikal mesin yang berada di bawah area filling untuk mencegah kerusakan pada part-part penting.. 3. Menjalankan mesin dengan botol, tanpa adanya produk. Pada tahap ini kita melakukan pengaturan pada kecepatan conveyor belt (kecepatan optimal yang diharapkan adalah keadaan dimana benturan-benturan antar botol dalam conveyor belt tidak menghasilkan bunyi yang terlalu keras karena selain dapat mengganggu pendengaran, dapat juga mengakibatkan botol menjadi retak karena benturan yang terlalu keras). Melakukan pengaturan torsi capping, pengaturan ini disesuaikan dengan standar yang ditetapkan oleh manajemen dan bagian quality PT. Boehringer Ingelheim Indonesia. (Proses pengaturan kecepatan conveyor belt dan torsi capping dapat langsung diatur dari HMI). 4. Menjalankan mesin dengan produk dan botol dalam selang waktu tertentu. Pada tahap ini kita melakukan pengaturan filling nozzle dan menganalasi accuracy filling. Pengaturan dan analisa ini dilakukan bersama tim quality dari PT. Boehringer Ingelheim Indonesia. Hasil dari test ini dapat di lihat pada gambar 4.8.

12 40 Gambar 4.8 accuracy filling test (Sumber: PT. Boehringer Ingelheim Indonesia S.A.T report, 2016) C. S.A.T Tahap selanjutnya adalah Site Acceptance Test atau yang lebih dikenal dengan S.A.T. Dalam melakukan S.A.T. kita harus mengisi check list dimana setiap check list ini menunjukan kualitas, kinerja, performa dan spesifikasinya sudah sesuai dengan kontrak yang telah disetujui. D. Functional Test Plan Pada functional test plan ini sebagai pembuktiaan bahwa mesin beroperasi dengan spesifikasi yang telah di desain pada saat awal kontrak. Fungtional test plan ini dapat dilihat pada gambar 4.9.

13 41 E. Installation Test Specification Pada installation test specification ini untuk mengecek performa mesin sebagai pembuktian bahwa mesin di instalasi sesuai prosedur dan layout yang telah didesain. Installation test specification ini dapat dilihat pada gambar Gambar 4.9 Installation Test Specification (Sumber: Ima pharma, 2016)

14 42 Gambar 4.10 Installation Test Specification (Sumber: Ima pharma, 2016)

15 43 Gambar 4.11 Functional Test Specification (Sumber: Ima Pharma, 2016)

16 44 Gambar 4.12 Functional Test Specification (Sumber: Ima Pharma, 2016)

17 PAYMENT Setelah Installation, Commissioning dan S.A.T dilakukan, maka hal terakhir adalah penanda-tanganan dokumen serah terima mesin dan laporan commissioning. Total pembayaran yang sudah dilakukan adalah 90% dimana 30% pada saat down payment dan 60% pada saat selesai dilakukannya F.A.T dan sebelum mesin dikirimkan. Pembayaran terakhir 10% dilakukan setelah tanda-tangan dokumen serah terima mesin dan laporan commissioning PROJECT DONE Setelah semua proses diatas telah dilakukan maka project telah selesai. Pada table 4.2 dibawah adalah data untuk melakukan changeover, karena terdapat 4 buah botol dan masing-masing botol tersebut memiliki pengaturannya tersendiri. Data dibawah ini diharapkan dapat mempermudah operator dan teknisi dalam penggantian size part selama proses produksi. Tabel 4.2 Data size for changeover No. Description AG2 AH0 AG3 AH1 1. Diameter (mm) Tinggi (mm) Motor speed (rpm) Product filling (ml) Filling head height Vertical screw input Swing screw input PFP infeed height Ring closing head height Cap closing head height Cap presence control height Dosing cup infeed height Vertical adjustment control reject Adjusting the longitudinal control

18 46 reject Untuk data no. 5 sampai dengan no. 14 menggunakan pengaturan dari analog mesin sehingga tidak memiliki satuan. 4.2 TRAINING Setelah mesin sudah di instalasi dan setelah proses commissioning dan proses S.A.T. Teknisi dari Italy memberikan training kepada operator dan teknisi. Training yang diberikan adalah sebagai berikut: Operator: 1. Cara melakukan kalibrasi pada main tank machine Main Tank ini memiliki kapasitas 25 liter dan menggunakan load cell sensor. Prinsip yang digunakan dalam load cell sensor ini adalah dengan menghitung berat dari isi tanki tersebut. Karena itu sangat penting untuk mengetahui berat jenis dari produk. Jika tanki mencapai level minimal, maka load cell akan memberikan sinyal dan mengaktifkan vacuum untuk mengisap produk dari supply tank dari customer. Dan jika tanki mencapai level maksimum, maka load cell akan memberikan sinyal dan menonaktifkan vacuum. 2. Cara membaca dan mengoperasikan HMI. Cara membaca dan mengoperasikan HMI terdapat di buku instruksi manual, teknisi hanya memberikan gambaran dan pembahasan semua alarm yang terdapat pada mesin termasuk juga cara untuk mengecek kenapa alarm tersebut menyala dan cara mematikan alarmnya. 3. Cara melakukan cleaning. Cara melakukan cleaning juga terdapat dalam buku instruksi manual, proses cleaning dan changeover kurang lebih sama hanya proses cleaning membutuhkan waktu yang lebih lama karena waktu yang diperlukan berbeda tergantung customer dan produknya.

19 47 Teknisi Elektrikal dan Mekanikal: 1. Cara membaca diagram elektrikal dan diagram mekanikal. Diagram elektrik dan mekanikal terdapat di dalam buku instruksi manual mesin filling IMA F573. Training ini diberikan karena diagram elektrikal dan diagram mekanikal buatan IMA adalah standar Internasional sehingga penjelasanpenjelasan sangatlah diperlukan karena mungkin teknisi elektrikal dan mekanikal PT. Boehringer Ingelheim Indonesia hanya mendapat pelatihan untuk standar nasional bukan internasional. 2. Cara membaca alarm dan koneksi sensornya antara dari mesin dengan panel listrik dan diagram pneumatic. Diagram pneumatic, koneksi sensor, jenis-jenis alarm semua terdapat dalam buku instruksi manual mesin filling IMA F573. Teknisi dari Italy membantu menunjukan dimana saja posisi sensor dan posisi piston serta valve pneumatic yang terpasang pada mesin, serta cara membaca sensor dan bagaimana cara menanganinya. Training yang diberikan kepada teknisi sangat singkat, dikarenakan mesin IMA di desain dengan sangat sederhana, dengan system mekanikal yang sederhana, sedangkan untuk elektrikalnya menggunakan komponen dari teknologi tinggi dari negara maju seperti Siemens dan Honeywell. Perusahaan tersebut juga memberikan garansi kepada komponen-komponen yang mereka jual. Tugas teknisi hanya melakukan perawatan saja, karena jika dirawat secara berkala maka mesin dapat digunakan hingga lebih dari 10 tahun.

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik. (2016). Statistik Indonesia Jakarta: BPS.

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik. (2016). Statistik Indonesia Jakarta: BPS. 49 DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. (2016). Statistik Indonesia 2015. Jakarta: BPS. IMA Life Division. (2015). IMA Multifill F573 Instruction Manual. Bologna: IMA S.p.A. IMA Pharma. (2015). IMA Pharma

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL Pada awalnya sistem pompa transmisi menggunakan sistem manual dimana dalam menyalakan atau mematikan sistem diperlukan dua operator lebih. Tugas para

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN PROSEDUR PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN MANUAL 1. Hubungkan control panel pada tegangan listrik 380V / 50Hz / 3 Phase.

BAB IV PEMBAHASAN PROSEDUR PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN MANUAL 1. Hubungkan control panel pada tegangan listrik 380V / 50Hz / 3 Phase. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PROSES PADA MESIN FILLER Proses kerja pada mesin filler ini, mula mula Botol di bawa oleh Conveyor masuk ke Infeed Starwheel yang disesuaikan oleh Timing Screw,untuk ditempatkan pada

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Dalam perkitan hydraulic power unit ada beberapa proses dari mulai sampai selesai, dan berikut adalah alur dari proses produksi Gambar 4.1

Lebih terperinci

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR 3.1 Mesin Perakit Radiator Mesin perakit radiator adalah mesin yang di gunakan untuk merakit radiator, yang terdiri dari tube, fin, end plate, dan side plate.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI

BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI 4.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah Telah dirumuskan di Bab 1.2 yaitu : Dengan melihat keadan line produksi sekarang dan data waktu (kosu) produksi saat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sebelum melakukan pengujian pada sistem Bottle Filler secara keseluruhan, dilakukan beberapa tahapan antara lain :

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sebelum melakukan pengujian pada sistem Bottle Filler secara keseluruhan, dilakukan beberapa tahapan antara lain : BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis pada alat Bottle Filter yang berbasis mikrokontroler. Tujuan dari pengujian adalah untuk mengetahui apakah alat yang

Lebih terperinci

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply

Lebih terperinci

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 0 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 0 cc, dengan merk Suzuki

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan tentang dasar teori dan penjelasan detail mengenai mesin bending dan peralatan yang digunakan dalam skripsi ini. Peralatan yang dibahas adalah Human Machine Interface

Lebih terperinci

ANALISA KEBOCORAN PIPA PADA HYDRAULIC GATE BEAM SHEARING MACHINE di PT. INKA

ANALISA KEBOCORAN PIPA PADA HYDRAULIC GATE BEAM SHEARING MACHINE di PT. INKA ANALISA KEBOCORAN PIPA PADA HYDRAULIC GATE BEAM SHEARING MACHINE di PT. INKA Oleh : MOHAMMAD ILHAM NRP : 6308.030.018 Jurusan : Teknik Permesinan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA MASALAH

BAB IV ANALISA MASALAH BAB IV ANALISA MASALAH Analisa masalah digunakan sebagai sarana untuk melakukan modifikasi atau pembuatan system control baru menggantikan system control lama agar mendapatkan tujuan akhir yaitu peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN Mulai perawatan Pemeriksaan dan penyetelan pada mesin oil sealed rotary vacuum pump model P450 Membongkar dan memperbaiki komponen tersebut

Lebih terperinci

OPERASIONAL DAN PERAWATAN MESIN CARTONING C2404 DI PT. KALBE FARMA Tbk

OPERASIONAL DAN PERAWATAN MESIN CARTONING C2404 DI PT. KALBE FARMA Tbk OPERASIONAL DAN PERAWATAN MESIN CARTONING C2404 DI PT. KALBE FARMA Tbk Nama : Rifqi Anggriawan NPM : 26412349 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Doddi Yuniardi, ST., MT LATAR BELAKANG MASALAH Mesin Cartoning

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini berisi hasil pengujian terhadap alat yang sudah dikerjakan serta analisis sistem yang telah direalisasikan. Pengujian terdiri dari pengujian sistem pengisian data,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 PLC (Programmable Logic Controller) Pada sub bab ini penulis membahas tentang program PLC yang digunakan dalam system ini. Secara garis besar program ini terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan pada mesin boiler satu burner dengan dua bahan bakar natural gas dan solar bekapasitas

Lebih terperinci

PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN PERFORMA MESIN KOMATSU SA12V140-1 SETELAH PROSES REMANUFACTURING

PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN PERFORMA MESIN KOMATSU SA12V140-1 SETELAH PROSES REMANUFACTURING 6 PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN PERFORMA MESIN KOMATSU SA12V140-1 SETELAH PROSES REMANUFACTURING Hendro Purwono 1* dan Thomas Djunaedi 2 1 Jurusan D3 Perawatan Alat Berat, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGENDALIAN MUTU PROYEK PROJECT QUALITY CONTROL

PROSEDUR PENGENDALIAN MUTU PROYEK PROJECT QUALITY CONTROL PT. MEGA PERSADA INDONESIA Mechanical Electrical and HVAC Contractor PENGENDALIAN MUTU PROYEK No. Dokumen MPI-PM-13 No. Revisi 01 Tanggal Berlaku 29 Agustus 2014 Jabatan Nama Tanda Tangan Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN BAB III METODOLOGI PENGUJIAN Percobaan yang dilakukan adalah percobaan dengan kondisi bukan gas penuh dan pengeraman dilakukan bertahap sehingga menyebabkan putaran mesin menjadi berkurang, sehingga nilai

Lebih terperinci

MODIFIKASI SISTEM PLC S5 KE S7 PADA KONVEYOR JALUR 1 HOTCELL IRM

MODIFIKASI SISTEM PLC S5 KE S7 PADA KONVEYOR JALUR 1 HOTCELL IRM MODIFIKASI SISTEM PLC S5 KE S7 PADA KONVEYOR JALUR 1 HOTCELL IRM Helmi Fauzi R, Antonio Gogo, Supriyono, Purwanta Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN Email: helmi_fauzi@batan.go.id ABSTRAK MODIFIKASI

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN 4.1. PROSES MESIN AUTOMATIC MIXING

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN 4.1. PROSES MESIN AUTOMATIC MIXING BAB IV PEMBAHASAN 4.1. PROSES MESIN AUTOMATIC MIXING Mesin automatic mixing adalah suatu sistem yang memproses bahan mentah seperti biji plastik menjadi bahan yang stengah jadi untuk dicetak atau di bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Dalam pengujian ini bahan yang digunakan adalah air. Air dialirkan sling pump melalui selang plastik ukuran 3/4 menuju bak penampung dengan variasi jumlah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Aktivitas Divisi Packaging Pada divisi Packaging di PT Multi Bintang terdapat 3 Line, yaitu Canning Line (Kaleng), Bottling Hall (Botol), dan Racking Line (Barel).

Lebih terperinci

PT. DELTA REKAPRIMA SAKTI INDUSTRIAL AUTOMATION AND ROBOTIC SYSTEMS

PT. DELTA REKAPRIMA SAKTI INDUSTRIAL AUTOMATION AND ROBOTIC SYSTEMS PT. DELTA REKAPRIMA SAKTI INDUSTRIAL AUTOMATION AND ROBOTIC SYSTEMS PERKENALAN MAIN PRODUCT PRODUCT INDUSTRIAL AUTOMATION PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL ) TOUCH SCREEN / HMI ( human machine interface

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT. elektrikal dan sipil dapat dikontrol melalui PLC sebagai kontrollernya.

BAB IV PENGUJIAN ALAT. elektrikal dan sipil dapat dikontrol melalui PLC sebagai kontrollernya. BAB IV PENGUJIAN ALAT Dalam Bab ini berisi tentang bagaimana alat ini dapat bekerja sesuai dengan rancang bangun serta simulasi yang di targetkan. Dimana sistem mekanikal, elektrikal dan sipil dapat dikontrol

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini akan di jelaskan tentang tujuan pengujian alat, metode dan hasil pengujian. Selain itu akan dijelaskan juga jenis-jenis komponen elektrik yang terhubung

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Bagian Bagian Mesin Sigma CE. Di dalam dunia industri minuman mesin packaging sangat dibutuhkan.

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Bagian Bagian Mesin Sigma CE. Di dalam dunia industri minuman mesin packaging sangat dibutuhkan. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Bagian Bagian Mesin Sigma CE Di dalam dunia industri minuman mesin packaging sangat dibutuhkan. Mesin Sigma adalah mesin pembuat karton yang masih berupa lipatan menjadi kotak. Mesin

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGUJIAN

BAB III METODE PENGUJIAN BAB III METODE PENGUJIAN Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan pengaruh dari penggunaan Piston standard dan Piston Cavity pada mesin mobil mazda biante. Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) dalam dunia industri

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) dalam dunia industri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) dalam dunia industri adalah sangat umum dewasa ini. Hampir semua industri yang memerlukan pengendalian otomatis,

Lebih terperinci

BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI

BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI 75 BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI Pada bab IV ada beberapa hal penting yang akan disampaikan terkait dengan perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, terutama mengenai penggantian,

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Nomer :.. Tgl Terbit : 5 September 2013 Revisi :.. Halaman : 1 dari 7 UP PAITON

1. PENDAHULUAN. Nomer :.. Tgl Terbit : 5 September 2013 Revisi :.. Halaman : 1 dari 7 UP PAITON Halaman : 1 dari 7 PENGADAAN DAN PEMASANGAN ELEMENT AIR HEATER SAH ME #2 2017 1. PENDAHULUAN PT PJB Unit Pembangkitan Paiton memiliki dua buah unit PLTU yaitu PLTU unit 1 dan 2. Salah satu peralatan utama

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 58 BAB IV PENGUJIAN ALAT 4.1 Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah dibuat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap alat yang sudah dirancang. Pengujian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB VII METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS. Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi.

BAB VII METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS. Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi. BAB VII METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS 7.1. Definisi dan Fungsi Belt Truss Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi. Penggunaan belt truss berfungsi mengikat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PLC Vertical Boring Mesin Vertical Boring adalah mesin pembubutan yang digunakan pada pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang silindris dan digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB II LANDASAN TEORI... ABSTRACT The development of production in industrial s world requires an automatic control system to get maximum result with most minimum fault. One of automatic control system in packed beverage s production

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian MULAI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI PEMERIKSAAN DAN PENGESETAN MESIN KONDISI MESIN VALIDASI ALAT UKUR PERSIAPAN PENGUJIAN PEMASANGAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Sketsa mesin automatic mixing.

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Sketsa mesin automatic mixing. BAB IV PEMBAHASAN 4.1. SISTEM KONTROL MESIN SILO PADA AUTOMATIC MIXING Setiap mesin yang menggunakan pengontrolan PLC, membutuhkan sistem kontrol yang sesuai dengan karakteristik mesin tersebut. Sama halnya

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu : BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP 3.1. SISTEM MANUFAKTUR 3.1.1. JENIS SISTEM MANUFAKTUR Proses manufaktur merupakan suatu proses perubahan bentuk dari bahan baku atau bahan setengah jadi

Lebih terperinci

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: BAB VII LAMPIRAN Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: Ukuran buah jambu biji merah: - Diameter = + 10 cm - 1kg = 7-8 buah jambu biji merah (berdasarkan hasil pengukuran)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, selain menggunakan metodologi studi pustaka dan eksperimen, metodologi penelitian yang dominan digunakan

Lebih terperinci

CV. HIDAYAH TEKNIK WATER FILTER & WATER TREATMENT

CV. HIDAYAH TEKNIK WATER FILTER & WATER TREATMENT Bebekan Masjid Gg.III/33 Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur Counter : Bebekan Masjid No. 61 Sepanjang - Sidoarjo Telepon : (031) 72424324 HP : 0812 3377 6464 Email: info@pabrik-amdk.com www.pabrik-amdk.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN KARYAWAN 1. Apa saja yang kendala yang terjadi disaat menangani Alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN KARYAWAN 1. Apa saja yang kendala yang terjadi disaat menangani Alat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tabel 4.1 Karyawan 1 KARYAWAN 1 Nama : Pak Sugeng Umur : - Tugas : Kepala Perakit Alat Pencuci Ikan Masa Kerja : - Pertanyaan : Apa saja yang kendala yang terjadi

Lebih terperinci

PROJECT TEST BIDANG LOMBA INDUSTRIAL CONTROL KESELAMATAN DAN KESEHATAN

PROJECT TEST BIDANG LOMBA INDUSTRIAL CONTROL KESELAMATAN DAN KESEHATAN PROJECT TEST BIDANG LOMBA INDUSTRIAL CONTROL KESELAMATAN DAN KESEHATAN 1. Setiap kompetitor bertanggung jawab atas keselamatan dirinya 2. Setiap ckmpetitor wajib menjaga agar area kerjanya bebas dari kotoran

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PERAWATAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES BONGKAR MUAT PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA TANJUNG PRIOK

MEMPELAJARI PERAWATAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES BONGKAR MUAT PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA TANJUNG PRIOK MEMPELAJARI PERAWATAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES BONGKAR MUAT PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA TANJUNG PRIOK Disusun Oleh: Nama : Farida Vichyntia NPM : 32411706 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 SEA WATER BOOSTER PUMP Sea Water Booster Pump adalah suatu pompa sentrifugal yang berfungsi untuk menambah tekanan air laut yang berasal dari Circulating Water

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1 Blok diagram program

BAB IV PERANCANGAN.  Gambar 4.1 Blok diagram program BAB IV PERANCANGAN 4.1 Blok Diagram dan Fungsinya Secara keseluruhan sistem terdiri atas beberapa bagian yang dapat digambarkan menjadi blok diagram pada gambar. Gambar 4.1 Blok diagram program Secara

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC Budi Handoko 1 ; Yulita 2 ; Yen lina Prasetio, S.Kom., MCompSc 3 1,2,3 Computer Science Department,

Lebih terperinci

Surat Permintaan Harga (SPH) / Request For Quotation (RFQ)

Surat Permintaan Harga (SPH) / Request For Quotation (RFQ) Harga 0000000001 Filter Housing - Capacity : 32.000 m³/h- Operating Temp. ± 125 C- Size : 3400 mm(w)x6000mm(l)x9980 mm(h) - Tebal Plate untuk Housing Filter yang baru = 6 mm Permukaan Digalvanis - Detail

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALUR PENELITIAN Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian 20 Dalam bab ini menguraikan tentang alur jalannya penelitian perbandingan antara menggunakan alat Semi-automatic

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

CV. HIDAYAH TEKNIK WATER FILTER & WATER TREATMENT

CV. HIDAYAH TEKNIK WATER FILTER & WATER TREATMENT Bebekan Masjid Gg.III/33 Sepanjang, Sidoarjo Counter : Bebekan Masjid No. 61 Sepanjang Sidoarjo, Jawa Timur Telepon: (031) 72424324 HP: 0812 3377 6464 Email: info@pabrik-amdk.com www.pabrik-amdk.com PENAWARAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. SURAT KETERANGAN SELESAI MAGANG... iii. SURAT PERINTAH MAGANG KERJA PRAKTEK... iv. PRAKATA...

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. SURAT KETERANGAN SELESAI MAGANG... iii. SURAT PERINTAH MAGANG KERJA PRAKTEK... iv. PRAKATA... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT KETERANGAN SELESAI MAGANG... iii SURAT PERINTAH MAGANG KERJA PRAKTEK... iv INTISARI... v ABSTRACT... vi MOTTO... vii PERSEMBAHAN... viii

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAKSI... Halaman KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis

BAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik adalah pilihan utama sebagai mesin penggerak dalam industri saat ini. Dari beberapa macam mesin listrik, motor induksi 3 fasa adalah salah satu yang banyak

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Perawatan Berkala 40 Jam Pembersihan Conveyor Belt pengecekan ketajaman pisau. Mesin Tidak Rusak 8 Jam PengecekanTombo l-tombol Emergency Mesin

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 16 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sistem pemadam kebakaran atau sistem fire fighting disediakan digedung sebagai preventif (pencegahan) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem sprinkler,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Perancangan sistem PLC web server sebagai sistem kontrol coal crushing plant merupakan sistem yang mampu mengontrol dan memberikan informasi keadaan plant secara real-time,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA MINIMALISASI WATER HAMMER DENGAN VARIASI PEMILIHAN GAS ACCUMULATOR PADA SISTEM PERPIPAAN DI PT.

TUGAS AKHIR ANALISA MINIMALISASI WATER HAMMER DENGAN VARIASI PEMILIHAN GAS ACCUMULATOR PADA SISTEM PERPIPAAN DI PT. TUGAS AKHIR ANALISA MINIMALISASI WATER HAMMER DENGAN VARIASI PEMILIHAN GAS ACCUMULATOR PADA SISTEM PERPIPAAN DI PT. KALTIM PRIMA COAL Chairul Anwar 2107100021 Dosen Pembimbing : NUR IKHWAN, ST., M. Eng.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja. 35 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Delta Suplindo Internusa adalah sebuah perusahaan distributor yang bergerak di bidang perdagangan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN.. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Pada bab ini berisi tentang langkah-langkah pengujian dan analisa alat rancang bangun fire and gas and emergency shutdown integration. 4.1 Pengujian Alat Untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER

BAB III PERANCANGAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER BAB III PERACAGA ALAT PEMBADIG TERMOMETER 3.1 Definisi Alat Pembanding Termometer Alat pembanding termometer adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tingkat akurasi termometer (sensor suhu) dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data. 1. Produk : Cairan Rem DOT 3

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data. 1. Produk : Cairan Rem DOT 3 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Umum Perusahaan Pada bab ini dilakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian, baik yang berkaitan dengan data kuantitatif maupun data yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG 24 BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG Bab ini membahas mengenai perancangan trainer yang berupa input dan output device PLC OMRON CP1L, rangkaian sensor optocoupler, Instalasi

Lebih terperinci

Engine Tune Up Engine Conventional

Engine Tune Up Engine Conventional Kualifikasi Tipe Mobil Spesifik Engine Tune Up Nama No. Reg TUK Tanggal Lembar : Peserta Engine Tune Up Engine Conventional OTO.KR-01-001.01 Pelaksanaan pemeliharaan/service komponen OTO.KR-01-009.01 Pembacaan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 PERAWATAN MESIN DOUBLE FACER 1.1.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Pada perawatan mesin double facer kali ini hanya akan dijelaskan perawatan terhadap mesin double facer

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. VGA SCALE INDONESIA adalah distributor / supplier timbangan digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk yang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL 28 RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL D. L. Zariatin *, E. H. O. Tambunan, A. Suwandi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Pancasila * Email:

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SIMULASI HEATER OTOMATIS MENGGUNAKAN PNEUMATIK PADA MESIN BARDI DI PT. TIRTA INVESTAMA KEBONCANDI.

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SIMULASI HEATER OTOMATIS MENGGUNAKAN PNEUMATIK PADA MESIN BARDI DI PT. TIRTA INVESTAMA KEBONCANDI. PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SIMULASI HEATER OTOMATIS MENGGUNAKAN PNEUMATIK PADA MESIN BARDI DI PT. TIRTA INVESTAMA KEBONCANDI Bidang Kegiatan: PKM-Artikel Ilmiah Diusulkan oleh: Dea Irawan 1612004/2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat pengaturan air dan nutrisi secara otomatis yang mampu mengatur dan memberi nutrisi A dan B secara otomatis berbasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri manufaktur zaman sekarang telah berkembang pesat yang membuat perusahaan di tuntut untuk memiliki daya saing yang baik dari sisi kualitas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lubang

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lubang BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PLC Vertical Boring Mesin Vertical Boring adalah mesin pembubutan yang digunakan pada pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lubang silindris dan digunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Produksi gula pada PT.PN X UNIT PG. Tjoekir Jombang terdapat beberapa

BAB IV PEMBAHASAN. Produksi gula pada PT.PN X UNIT PG. Tjoekir Jombang terdapat beberapa BAB IV PEMBAHASAN Produksi gula pada PT.PN X UNIT PG. Tjoekir Jombang terdapat beberapa proses produksi. Proses dari tebu kemudian berubah menjadi butiran butiran kristal gula yang siap jual. Dari beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Politeknik Negeri Sriwijaya 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi SCADA SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem yang mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi data. Ini terdiri

Lebih terperinci

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA Galih Wardhana (6907040022) Andhika Widodo (6907040028) ABSTRAK Dalam project work ini dibuat mesin pengisi dan penutup botol

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 65 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian pada PT. Omron Manufacturing of Indonesia serta pembahasan berdasarkan teori, dalam hal ini penulis menarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4.1. Menentukan Nilai Severity, Occurrence, Detection dan RPN 4.1.1 Oli dan Filter Hidrolik Kotor Kerusakan pada oli dan filter hidrolik dapat menyebabkan kenaikan temperature

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian. Penelitian ini dilakukan berdasarkan langkah-langkah sistematis seperti ditunjukkan oleh Gambar 3.4. Metode penelitian digunakan sebagai pedoman dalam

Lebih terperinci

Kontrak Maintenance (Man Power)

Kontrak Maintenance (Man Power) PROPOSAL PENAWARAN Kontrak Maintenance (Man Power) Diajukan Untuk Kebutuhan Sistem Pelumasan PT. Multi Prima Universal Marketing Division PT. Lupeg Sejahtera 2012. Jakarta, 03 September 2012. No : LPG-PROP-02/MPU/0001/09/2012.

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITIAN

BAB III 1 METODE PENELITIAN 17 BAB III 1 METODE PENELITIAN 1.1 Prosedur Penelitian Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa langkah. Langkah pertama, yaitu melakukan studi literatur dari berbagi sumber terkait.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan.

BAB V ANALISA. pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan. BAB V ANALISA Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data pada bab sebelumnya maka selanjutnya dilakukan analisa. Analisa yang dilakukan harus lebih terarah sehingga hasilnya menjadi baik dan benar. Atas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER 4.1 Pemilihan Komponen Dalam pemilihan komponen yang akan digunakan, diperlukan perhitunganperhitungan seperti perhitungan daya, arus, serta mengetahui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. a. Sistemnya dapat berperan sebagai manual ataupun otomatis. d. Mampu menangani kondisi-kondisi industri yang sulit.

BAB II LANDASAN TEORI. a. Sistemnya dapat berperan sebagai manual ataupun otomatis. d. Mampu menangani kondisi-kondisi industri yang sulit. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Latar belakang Penggunaan PLC Pada tahun 1968, para ahli devisi General Motor Corporations Hydramatic menghendaki bahwa sistem-sistem kendali yang digunakan hendaknya lebih fleksibel

Lebih terperinci

MANUAL BOOK BUKU PETUNJUK PEMAKAIAN

MANUAL BOOK BUKU PETUNJUK PEMAKAIAN MANUAL BOOK BUKU PETUNJUK PEMAKAIAN Edisi 2011 Kata Pengantar Terima kasih telah menggunakan produk kami, demi kenyamanan anda dalam mengoperasikan silahkan membaca buku panduan sebelum menggunakan mesin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai Unit Pelaksana Teknis dari PT. Angkasa Pura II (Persero), maka

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai Unit Pelaksana Teknis dari PT. Angkasa Pura II (Persero), maka BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebagai Unit Pelaksana Teknis dari PT. Angkasa Pura II (Persero), maka Bandara Soekarno-Hatta harus mengikuti dan memenuhi standar yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4 langkah 100 cc, dengan merk

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA TEST BED AUTOMATIC CRUISE CONTROL

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA TEST BED AUTOMATIC CRUISE CONTROL BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA TEST BED AUTOMATIC CRUISE CONTROL V.1 Peralatan Pengujian Simulasi pengujian dilakukan terhadap test bed yang telah dibuat. Peralatan yang terdapat dalam test bed ini meliputi;

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Muhammad Fajri Nur Reimansyah (L2F009032) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

: atmospheric air. : 1013 mbar abs. : mbar. : 3000 rpm (4800 rpm) : Max. 45 kw : 380 v, 50 Hz, 3 phase

: atmospheric air. : 1013 mbar abs. : mbar. : 3000 rpm (4800 rpm) : Max. 45 kw : 380 v, 50 Hz, 3 phase TERM OF REFERENCE (TOR) Halaman : 1 dari 7 I. Maksud dan Tujuan Term of reference (TOR) ini dibuat untuk menjadi acuan dalam proses pengadaan berikut pemasangan Economizer Ash blower type lobe positive

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. INTERGASTRA nusantara kurang lebih telah berdiri selama 23 tahun, didirikan di Jakarta pada 5 November 1983 oleh sekumpulan orang yang telah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Penelitian a. Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4 langkah 110 cc seperti dalam gambar 3.1 : Gambar 3.1. Sepeda

Lebih terperinci

Pembuatan Alat Pemberi Pakan Ikan Dan Pengontrol PH Otomatis

Pembuatan Alat Pemberi Pakan Ikan Dan Pengontrol PH Otomatis Pembuatan Alat Pemberi Pakan Ikan Dan Pengontrol PH Otomatis Bearly Ananta Firdaus, Rinta Kridalukmana, Eko Didik Widianto Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jalan Prof.

Lebih terperinci

MAX GUARD.

MAX GUARD. MAX GUARD ALARM MOTOR DENGAN PASSWORD ZN-P204 DIPRODUKSI OLEH ZUVITRON DIGITAL http://zuvitronic.tripod.com Terimakasih atas kepercayaan Anda terhadap Alarm Sepeda Motor Max Guard ZN-P204 sebagai pengaman

Lebih terperinci

INSTALASI PERMESINAN

INSTALASI PERMESINAN INSTALASI PERMESINAN DIKLAT MARINE INSPECTOR TYPE-A TAHUN 2010 OLEH MUHAMAD SYAIFUL DITKAPEL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT KEMENTRIAN PERHUBUNGAN INSTALASI LISTRIK PELAYANAN LISTRIK HARUS MAMPU

Lebih terperinci

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Objek Penelitian PT REKABAJA MANDIRI memproduksi ratusan item produk yang berasal dari puluhan group produk. Mengingat begitu

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. lima kategori produk cacat, yaitu Filling Height, No Crown, Breakage Full, Out of Spec,

BAB V PEMBAHASAN. lima kategori produk cacat, yaitu Filling Height, No Crown, Breakage Full, Out of Spec, BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define Aktivitas proses produksi di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Semarang Plant Central java ini dianalisis menggunakan diagram SIPOC (Supplier-Input-Proccess-Output- Customer).

Lebih terperinci