DAFTAR PUSTAKA. Achmad Romsan., et al Pengantar Hukum Pengungsi Internasional. Bandung: Sanic
|
|
- Farida Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 108 DAFTAR PUSTAKA 1. Buku Achmad Romsan., et al Pengantar Hukum Pengungsi Internasional. Bandung: Sanic Offset. Ali Fahrudin Dinamika Islam: Perkembangan Islam di Burma Pasca Kemerdekaan: Menelisik Kaum Minoritas Rohingya, Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI. Amiruddin. et al Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: PT. Elexmedia. Aulia Rosa Nasution Terorisme Sebagai Kejahatan Terhadap Kemanusiaan: Dalam Perspektif Hukum Internasional dan Hak Asasi Manusia, Jakarta: Kencana. Bambang Sunggono Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Bryan A. Garner Black s Law Dictionary: Eight Edition. Thomson West, St. Paul Minn. Charles A. McClelland Ilmu Hubungan Internasional. (diterjemahkan oleh: Mien Joebhaar dan Ishak Zahir) Jakarta: CV. Rajawali. Huala Adolf Aspek-aspek Negara dalam Hukum Internasional. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Iskandar Hasan dan Nina Naramurti Kerjasama Kepolisian & Penegakan Hukum Internasional. Jakarta: PT. Reka. Jazim Hamidi dan Charles Christian Hukum Keimigrasian Bagi Orang Asing di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika. Koesparmo Irsan Pengungsi Internal dan Hukum Hak Asasi Manusia. Jakarta: Komisi HAM.
2 109 Lukman Harun, 1985, Potret Dunia Islam, Jakarta: Pustaka. M. Ghufran H. Kordi. K HAM Tentang Kewarganegaraan, Pengungsi, Keluarga, dan Perempuan. Jakarta: Graha Ilmu. Majda El Muhtaj Dimensi-Dimensi HAM: Mengurai Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Sri Badini Amidjojo Perlindungan Hukum Terhadap Pengugsi Berdasarkan Konvensi Jenewa Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI. Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sulaiman Hamid Lembaga Suaka Dalam Hukum Internasional. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Studi Kasus Hukum Internasional (Case Study of International Law). Medan: Kelompok Studi Hukum dan Masyarakat. Wagiman Hukum Pengungsi Internasional. Jakarta: Sinar Grafika Yus Badudu Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Sinar Harapan. Zainuddin Ali Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika. 2. Instrumen Hukum Convention Relating to the Status of Refugees 1951 (Konvensi Pengungsi 1951) Protocol Relating to the Status of Refugees 1967 (Protokol Pengungsi 1967) Statuta UNHCR United Nations Declaration of Territorial Asylum 1967 (Deklarasi Asilum Teritorial) The Convention Relating to the Status of Stateless Person 1954 (Konvensi Orang-Orang Yang Tidak Memiliki Warga Negara 1954)
3 110 The Convention on the Reduction of Statlesness 1961 (Konvensi Pengurangan Terhadap Jumlah Orang-Orang Yang Tidak Memiliki Kewarganegaraan 1961) The Fouth Geneva Convention Relative to The Protection of Civilian Persons in Time of War 1949 (Konvensi Jenewa Tentang Perlindungan Terhadap Penduduk Sipil Pada Waktu Terjadi Perang 1949) Convention of Elimination of Rasial Discrimination 1965 (Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial 1965) Convention the Rights of Child 1990 (Konvensi Hak-Hak Anak 1990). Piagam PBB 3. Jurnal Ardianti. Kebijakan Australia Dalam Menangani Imigran Ilegal Dibawah Kepemimpinan Perdana Mentri Tonny Abbott Tahun Jurnal Jom Fisip: Jurusan Ilmu Hubungan Internasional- Prodi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Volume 2, No. 2, Oktober 2015, ( diakses pada tanggal 22 Februari 2016) Atik krustiyati. Kebijakan Penanganan Pengungsi di Indonesia: Kajian Dari Konvensi Pengungsi Tahun 1951 Dan Protokol 1967, Jurnal Law Review Volume XII No.2 November I Wayan Pathiana. Refugee and Extradition: Could a Refugee Be Extradited?, Jurnal Hukum Internasional, Basic Prinsiples of Refugee Law Volume 7 Number 4 July 2010, Lembaga Pengkajian Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia, ( diakses pada tanggal 22 Februari 2016) Janet Philips and Harriet Spinks, Asylum Seekers and Refugees: What Are the Facts?. Journal Research Paper, Background Note: Social Policy Section, Parliament of
4 111 Australia Department of Parliamentary Services diakses pada tanggal 22 Februari 2016), Boat Arrivals in Australia Since 1976, Journal Research Paper, diakses pada tanggal 22 Februari 2016) Background Note: Social Policy Section, Parliament of Australia Department of Parliamentary Services. Jun Justinar Prinsip Non Refoulment Dan Penerapannya Di Indonesia. Jurnal Opinion Juris, Volume 3, September-Desember Muhammad Rifqi Herdianzah. Kebijakan Pemerintah Austrlia Terkait Permasalahan Irregular Maritime Arrivals Periode Kepemimpinan Perdana Menteri Julia Gillard Tahun , Jurnal Analisis Hubungan Inernasional UNAIR, Vol.2 No.3, September ( diakses pada tanggal 22 Februari 2016) Rita Maran, Perkembangan Hak Asasi Manusia dalam Politik Internasional, artikel dimuat dalam Jurnal Demokrasi dan HAM, Vol.1 No. 3, Maret-Juni 2001, The Habibie Center. ( diakses pada tanggal 6 Februari 2016) Sigit Riyanto, Prinsip Non-Refoulement dan Relevansinya dalam Sistem Hukum Internasional, Jurnal Mimbar Hukum, Volume 22 Nomor 3, Oktober Titik Juniati Ismaniar Gede Marhaendra Wija Atmadja, Penerapan Prinsip non refoulement Terhadap Pengungsi Dalam Negara yang Bukan Merupakan Peserta konvensi Mengenai Status Pengungsi Tahun 1951, Bagian Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana, ( diakses pada tanggal 6 Februari 2016) UNHCR, Gambaran Umum Tentang Fungsi-Fungsi UNHCR, UNHCR Indonesia.
5 Website Afrizar Alputra, Sejarah Islam Masuk Myanmar, Sebagaimana dimuat dalam Anonim. Mengenal Etnis Rohingya Dari Sudut Pandang Sejarah, Sebagaimana dimuat dalam Anonim. Rohingya: Sebuah Tinjauan Sejarah Atas Konflik Yang Berkepanjangan, Sebagaimana dimuat dalam Anonim. Apa Salah Kami Sebagai Muslim?, Sebagaimana dimuat dalam Anonim. HRW Kecam Penindasan Rohingya di Myanmar, Sebagaimana dimuat dalam Anonim. Tentang Negara Australia, Sebagaimana dimuat dalam Anonim. Australia Salahkan Myanmar dalam Masalah Pengungsi Rohingya, Sebagaimana dimuat dalam Anonim. Rohingya: Bisnis Pengungsi Pemerintah Thailand, Sebagaimana dimuat dalam Asnida Riani, Fakta Miris Suku Rohingya Bikin Kamu Berurai Air Mata, Sebagaimana dimuat dalam Berita. Australia Tolak Pengungsi Rohingya, Sebagaimana dimuat dalam
6 113 Berita. PM Abbott Tak Sudi Tolong Pengungsi Rohingya, sebagaiana dimuat dalam Berita. Soal Rohingya, Australia Tolak Kritik Indonesia, sebagaiamana dimuat dalam Berita. Menlu RI dan Myanmar Capai Kesepakatan Soal Pengungsi Rohingya, Sebagaimana dimuat dalam: Berita. PBB desak Myanmar hentikan diskriminasi rohingya, Sebagaimana dimuat dalam Berita. Thailand Tolak Masuk Pengungsi Rohingya, Sebagaimana dimuat dalam htps://internasional.sindonews.com/read/703070/40/thailand-tolak-masukpengungsi-rohingya html Berita. Thailand Telah Deportasi 1300 Pengungsi Rohingya Sebagaimana dimuat dalam Berita. Australia Tolak Pengungsi Rohingya, Sebagaimana dimuat dalam Islam Di Myanmar, Sebagaimana dimuat dalam Jodika setiawan, Exit & Entry Permit dari Negara Thailand, sebagaimana dimuat dalam Yang diakses pada 21 Maret 2016, pada pukul 12.37
7 114 Non-refoulment, sebagaimana dimuat dalam Nurfitri Hadi, Sejarah Umat Islam Rohingya di Myanmar, Sebagaimana dimuat dalam The Japan Times, Malaysia, Indonesia, but not Thailand, Agree to Take in Rohingya Migrants. Sebagaimana dimuat dalam yang diakses pada 21 Maret 2016, pada pukul Toto Suhardijanto, Mengenal Sejarah Etnis Rohingya, Sebagaimana dimuat dalam Pelanggaran Australia Terhadap Perairan Indonesia: Apakah Indonesia Sudah Cukup Peduli?, sebagaimana dimuat dalam Australia-terhadap-perairan-indonesia-apakah-indonesia-sudah-cukup-peduli/, yang diakses pada 20 Maret 2016, pukul wib. Rencana Australia soal Penari Suaka Dikecam, sebagaimana dimuat dalam yang diakses pada tanggal 20 Maret 2016, pukul wib. 5. Bahan Kuliah dan Bahan Ajar Abdul Rahman Hukum Internasional Lanjut. Buku Ajar Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara, Medan. Arif, Bahan Kuliah Hukum Laut Internasional, Fakultas Hukum USU, Medan, 16 Juni 2015 Edi Murya, 2012, Hukum dan Hak Asasi Manusia, Buku Ajar Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara, Medan.
8 115 Sutiarnoto, Bahan Kuliah Hukum Organisasi Internasional, Fakultas Hukum USU, Medan, 27 Mei Skripsi Rahmatulah Susanto, 2015, Prinsip Non Refoulment dan Relevansinya Dalam Hukum Internasional dan Kepentingan Nasional, (Skripsi) Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin, Makasar.
DAFTAR PUSTAKA. Ardhiwisastra, Yudha Bhakti, 2003, Hukum Internasional Bunga Rampai, Bandung: Alumni.
DAFTAR PUSTAKA Buku, 2005, Pengenalan Tentang Perlindungan Internasional (Melindungi Orang-orang yang Menjadi Perhatian UNHCR) Modul Pembelajaran Mandiri, Geneva: Komisariat Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi.
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Wagiman, 2012, Hukum Pengungsi Internasional, Sinar Grafika : Jakarta Timur,
DAFTAR PUSTAKA 1. BUKU Wagiman, 2012, Hukum Pengungsi Internasional, Sinar Grafika : Jakarta Timur, Hamid, Sulaiman, 2002, Lembaga Suaka Dalam Hukum Internasional,PT Rajagrapindo Persada: Jakarta. Achmad,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi dan bantuan orang lain. Dalam hubungan antar sesama individu tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu dalam kehidupannya tidak bisa hidup sendiri, sehingga membutuhkan interaksi dan bantuan orang lain. Dalam hubungan antar sesama individu tersebut terbentuklah
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Budi, Winarno, (2001), Isu-Isu Global Kontemporer, Yogyakarta: Bentang Pustaka.
91 DAFTAR PUSTAKA Buku: Ali, Mahrus dan Bayu Aji Pramono, (2011), Perdagangan Orang : Dimensi, Instrumen Internasional dan Pengaturannya Di Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti. Budi, Winarno, (2001),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara Negara Penerima dengan United Nations High Commissioner for
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengungsi dan pencari suaka kerap kali menjadi topik permasalahan antara Negara Penerima dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) sebagai mandat
Lebih terperinciPENERAPAN PRINSIP NON REFOULEMENT TERHADAP PENGUNGSI DALAM NEGARA YANG BUKAN MERUPAKAN PESERTA KONVENSI MENGENAI STATUS PENGUNGSI TAHUN 1951
PENERAPAN PRINSIP NON REFOULEMENT TERHADAP PENGUNGSI DALAM NEGARA YANG BUKAN MERUPAKAN PESERTA KONVENSI MENGENAI STATUS PENGUNGSI TAHUN 1951 Oleh: Titik Juniati Ismaniar Gede Marhaendra Wija Atmadja Bagian
Lebih terperincimerupakan masalah klasik yang telah menjadi isu internasional sejak lama. Sudah berabad-abad negara menerima dan menyediakan perlindungan bagi warga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengungsi internasional merupakan salah satu hal yang masih menimbulkan permasalahan dunia internasional, terlebih bagi negara tuan rumah. Negara tuan rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu specialized agency dari PBB yang merupakan organisasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) adalah salah satu specialized agency dari PBB yang merupakan organisasi internasional yang bersifat universal
Lebih terperinciTANGGUNG JAWAB NEGARA TERHADAP PENGUNGSI (REFUGEE) DALAM HUKUM INTERNASIONAL FITRIANI / D
TANGGUNG JAWAB NEGARA TERHADAP PENGUNGSI (REFUGEE) DALAM HUKUM INTERNASIONAL FITRIANI / D 101 09 550 ABSTRAK Pada hakikatnya negara/pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melindungi setiap warga negaranya.
Lebih terperinciJURNAL PERANAN UNHCR TERHADAP PERLINDUNGAN PENGUNGSI ROHINGYA DI ACEH INDONESIA
JURNAL PERANAN UNHCR TERHADAP PERLINDUNGAN PENGUNGSI ROHINGYA DI ACEH INDONESIA Diajukan Oleh: Ni Made Maha Putri Paramitha NPM : 120510952 Program Studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan : Hukum tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat internasional.permasalahan pengungsimenjadi perhatian khusus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengungsi menjadi salah satu isu global yang banyak dibicarakan oleh masyarakat internasional.permasalahan pengungsimenjadi perhatian khusus dari dunia internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyejajarkan atau menyetarakan tingkat hidup dan masyarakat tiap-tiap bangsa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi adalah suatu rangkaian proses penyadaran dari semua bangsa yang sama-sama hidup dalam satu ruang, yaitu globus atau dunia. Pendapat ini mencoba menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan mobilisasi atau perpindahan tanpa batas yang menciptakan sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membuka kesempatan besar bagi penduduk dunia untuk melakukan mobilisasi atau perpindahan tanpa batas yang menciptakan sebuah integrasi dalam komunitas
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ak, Syahmin, Hukum Diplomatik Dalam Kerangka Studi Analisis, (Jakarta: PT.
DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Buku Ak, Syahmin, Hukum Diplomatik Dalam Kerangka Studi Analisis, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008). Ak, Syahmin, Hukum Diplomatik Suatu Pengantar, (Bandung: C.V. Armico,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sama-sama hidup dalam suatu ruang yaitu globus dan dunia. 1 Globalisasi yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi adalah suatu rangkaian proses penyadaran dari semua bangsa yang sama-sama hidup dalam suatu ruang yaitu globus dan dunia. 1 Globalisasi yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (born) human beings has inherent dignity and is inviolable (not-to be-violated),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hak asasi manusia secara umum dapat di artikan sebagai hak kodrati yang didapatkan seseorang secara otomatis tanpa seseorang itu memintanya. Sebagai hak kodrati,
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di muka maka dapat. disimpulkan bahwa:
54 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di muka maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Internastional Organization for Migration dalam menangani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan pengungsi dan pencari suaka hingga saat ini menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh dunia internasional. Ketimpangan pembangunan dan peristiwa
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Pertanyaan dan Jawaban atas Wawancara yang Dilakukan Kepada Beberapa Narasumber:
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan dan Jawaban atas Wawancara yang Dilakukan Kepada Beberapa Narasumber: 1. Bapak Ardi Sofinar (Perwakilan UNHCR Medan) Pertanyaan yang diajukan seputar: Keberadaan UNHCR di
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP WARGA SIPIL DALAM KONFLIK BERSENJATA (NON-INTERNASIONAL) LIBYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP WARGA SIPIL DALAM KONFLIK BERSENJATA (NON-INTERNASIONAL) LIBYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL Oleh Pande Putu Swarsih Wulandari Ni Ketut Supasti Darmawan
Lebih terperinciPELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA OLEH ISRAEL TERHADAP WARGA SIPIL PALESTINA DITINJAU DARI HUKUM INTERNASIONAL SKRIPSI
PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA OLEH ISRAEL TERHADAP WARGA SIPIL PALESTINA DITINJAU DARI HUKUM INTERNASIONAL SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar
Lebih terperinciJURNAL TINJAUAN HUKUM MENGENAI ALASAN BELUM DISAHKANNYA (AKSESI) KONVENSI JENEWA TAHUN 1951 DAN PROTOKOL NEW YORK TAHUN 1967 OLEH INDONESIA
JURNAL TINJAUAN HUKUM MENGENAI ALASAN BELUM DISAHKANNYA (AKSESI) KONVENSI JENEWA TAHUN 1951 DAN PROTOKOL NEW YORK TAHUN 1967 OLEH INDONESIA Diajukan oleh : DOMINICUS SETIADI NPM : 060509360 Program Studi
Lebih terperinciDaftar Pustaka. Coplin, W. D Pengantar Politik Internasional: Suatu Telaah Teoritis. Bandung. Indonesia.
Daftar Pustaka Buku dan Jurnal Bergin, Anthony and Sam Bateman. 2005. Future unknown: The terrorist threat to Australian maritime security. Australian Strategic Policy Institute. Canberra. Coplin, W. D.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA)
Lebih terperinciBAB III POTENSI ANCAMAN YANG DIAKIBATKAN OLEH HADIRNYA IMIGRAN ILEGAL
BAB III POTENSI ANCAMAN YANG DIAKIBATKAN OLEH HADIRNYA IMIGRAN ILEGAL Luasnya wilayah perairan Indonesia menjadi salah satu pendorong marak terjadinya kasus imigran ilegal di Indonesia yang turut diikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penderitaan yang diakibatkan oleh peperangan. dengan Pernyataan Umum tentang Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pengungsi bukanlah isu yang baru, baik bagi negara Indonesia maupun masyarakat internasional. Masalah pengungsi ini semakin mengemuka seiring terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan yang mendasar dan esensial bagi setiap manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah kebutuhan yang mendasar dan esensial bagi setiap manusia dalam menjalani kehidupan yang berkualitas. Setiap individu memiliki hak atas kesehatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan Rohang dan saat ini lebih dikenal dengan Rakhine. Itu sebabnya orangorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rohingya merupakan etnis minoritas muslim yang mendiami wilayah Arakan sebelah utara Myanmar berbatasan dengan Bangladesh, yang dahulu wilayah ini dikenal dengan sebutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memperoleh status kewarganegaraan merupakan hak setiap individu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memperoleh status kewarganegaraan merupakan hak setiap individu, sebagaimana yang termaktub dalam Universal Declaration of Human Rights 1948. 9 Sehingga secara teoritik
Lebih terperinciBAB II UNITED NATION HIGH COMISSIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DAN PENANGANAN MASALAH PENGUNGSI
BAB II UNITED NATION HIGH COMISSIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DAN PENANGANAN MASALAH PENGUNGSI Organisasi internasional atau lembaga internasional memiliki peran sebagai pengatur pengungsi. Eksistensi lembaga
Lebih terperinciMAKALAH. Mengenal Konvensi-konvensi. Oleh: M. Syafi ie, S.H., M.H.
Jamuan Ilmiah tentang Hukum Hak Asasi Manusia bagi Tenaga Pendidik Akademi Kepolisian Semarang Jogjakarta Plaza Hotel, 16 18 Mei 2017 MAKALAH Mengenal Konvensi-konvensi Oleh: M. Syafi ie, S.H., M.H. TRAINING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibanding dengan subyek-subyek hukum internasional lainnya 1. Sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan subyek hukum terpenting (par excellence) dibanding dengan subyek-subyek hukum internasional lainnya 1. Sebagai subyek hukum internasional, hak dan kewajiban
Lebih terperinciRechtsVinding Online Pengaturan Orang Asing Pencari Suaka dan Pengungsi di Indonesia serta Peraturan yang Diharapkan
Pengaturan Orang Asing Pencari Suaka dan Pengungsi di Indonesia serta Peraturan yang Diharapkan Oleh : K. Zulfan Andriansyah * Naskah diterima: 28 September 2015; disetujui: 07 Oktober 2015 Indonesia sejak
Lebih terperinciPERLAKUAN DISKRIMINASI TERHADAP ETNIS ROHINGYA OLEH MYANMAR DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL
PERLAKUAN DISKRIMINASI TERHADAP ETNIS ROHINGYA OLEH MYANMAR DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL Oleh: Gita Wanandi I Made Pasek Diantha I Made Budi Arsika Program Kekhususan Hukum Internasional dan Bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang stabil dalam hal politik maupun ekonomi. Oleh sebab itu, para imigran yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Australia merupakan negara yang banyak dijadikan tujuan oleh para imigran dari berbagai negara untuk mendapatkan perlindungan dan memulai kehidupan baru yang lebih
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. dilakukanlah penelitian hukum normatif dengan melacak data-data sekunder
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pertanyaan utama dalam penulisan hukum / skripsi ini, dilakukanlah penelitian hukum normatif dengan melacak data-data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder
Lebih terperinciKEDUDUKAN SBKRI (SURAT BUKTI KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA) TERHADAP HAK WNI KETURUNAN TIONGHOA DITINJAU DARI HUKUM HAM INTERNASIONAL
KEDUDUKAN SBKRI (SURAT BUKTI KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA) TERHADAP HAK WNI KETURUNAN TIONGHOA DITINJAU DARI HUKUM HAM INTERNASIONAL Oleh Anggun Pratiwi Ni Made Suksma Prijandhini Devi Salain Hukum
Lebih terperinciPerlindungan Anak Menurut KHA Dan UU No.23 Th.2002
Perlindungan Anak Menurut KHA Dan UU No.23 Th.2002 3/8/2013 1 Perlindungan Anak Sejak dalam kandungan s/d usia 18 tahun 3/8/2013 2 ANAK-ANAK ITU HASIL KARYA CIPTAAN TUHAN YANG PALING INDAH Lindungilah
Lebih terperinciSTATUS TENTARA ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA
1 STATUS TENTARA ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA I Gede Adhi Supradnyana I Dewa Gede Palguna I Made Budi Arsika Program Kekhususan Hukum Internasional dan Bisnis Internasional Fakultas Hukum Universitas
Lebih terperinciPRINSIP NON-REFOULEMENT DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA. Jun Justinar
PRINSIP NON-REFOULEMENT DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA Jun Justinar Abstrak Dari sudut pandang negara penerima, pengungsian merupakan masalah kemanusiaan yang dapat berdampak pada bidang keamanan, ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perdagangan orang merupakan bentuk modern dari perbudakan manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan orang merupakan bentuk modern dari perbudakan manusia. Perbudakan adalah kondisi seseorang di bawah kepemilikan orang lain. Praktek serupa perbudakan
Lebih terperinciRiyan Ananta Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
PERLINDUNGAN TERHADAP ASYLUM SEEKER DILUAR WILAYAH SUATU NEGARA KAITANNYA DENGAN TANGGUNG JAWAB NEGARA MENURUT PASAL 33 AYAT (1) KONVENSI 1951 TENTANG STATUS PENGUNGSI STUDI KASUS AUSTRALIA-INDONESIA Riyan
Lebih terperinciTHE REASON OF INDONESIA NOT RATIFIED REFUGEE CONVENTION 1951 AND LEGAL PROTECTION FOR REFUGEES IN INDONESIA
1 THE REASON OF INDONESIA NOT RATIFIED REFUGEE CONVENTION 1951 AND LEGAL PROTECTION FOR REFUGEES IN INDONESIA Yahya Sultoni, Setyo Widagdo S.H., M.Hum., Herman Suryokumoro S.H., M.S., Law Faculty of Brawijaya
Lebih terperinciSUAKA DAN HUKUM PENGUNGSI INTERNASIONAL
SUAKA DAN HUKUM PENGUNGSI INTERNASIONAL Maya I. Notoprayitno Fakultas Hukum Universitas Trisakti Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol, Jakarta Barat Email: m.notoprayitno@ymail.com Abstract: Asylum and Law for International
Lebih terperinciBAB III PENANGANANAN PENGUNGSI ROHINGYA OLEH PEMERINTAH INDONESIA. 3.1Kedatangan Pengungsi Rohingya di Indonesia
BAB III PENANGANANAN PENGUNGSI ROHINGYA OLEH PEMERINTAH INDONESIA 3.1Kedatangan Pengungsi Rohingya di Indonesia Para pengungsi asal Rohingya tersebut keluar dari Myanmar karena mereka merasa sudah tidak
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Apeldoom. L.J. Van, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, 1993.
DAFTAR PUSTAKA BUKU Apeldoom. L.J. Van, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, 1993. Arief, Barda Nawawi, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana dalam Penanggulangan Kejahatan. 2007. Jakarta: Kencana.
Lebih terperinciA. DASAR HUKUM JERMAN DALAM MENYUSUN KEBIJAKAN MENGENAI PENGUNGSI
BAB III KEBIJAKAN JERMAN TERHADAP PENGUNGSI DI EROPA Pada bab III akan dijelaskan mengenai kebijakan Jerman terhadap masalah pengungsi. Bab ini akan diawali dengan penjelasan mengenai aturanaturan apa
Lebih terperinciF-IL PERIHAL PENANGANAN TERHADAP ORANG ASING YANG MENYATAKAN DIRI SEBAGAI PENCARI SUAKA ATAU PENGUNGSI
JURNAL PELAKSANAAN OPERASI KOMANDO TUGAS (KOGAS) KEMANUSIAAN GALANG 96 DALAM RANGKA PEMULANGAN PENCARI SUAKA ASAL VIETNAM TAHUN 1996 DI PULAU GALANG DITINJAU DARI SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sebuah negera besar dengan posisi strategis tepat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negera besar dengan posisi strategis tepat di silang lalu lintas dunia. Letak geografis tersebut menyebabkan kini menghadapi masalah besar
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ali, Mahrus, 2011, Hukum Pidana Korupsi di Indonesia, UII Pers, Yogyakarta.
135 DAFTAR PUSTAKA Buku : Akub, Syukri dan Baharuddin Baharu, 2012, Wawasan Due Proses Of Law dalam Sistem Peradilan Pidana, Mahakarya Rengkang Offset, Ali, Mahrus, 2011, Hukum Pidana Korupsi di Indonesia,
Lebih terperinciFAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011
PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TERHADAP PELANGGARAN HAM BERAT DI MYANMAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERDAMAIAN DUNIA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggaran HAM, karena anak adalah suatu anugerah yang diberikan oleh Allah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak sebagai anggota keluarga warga negara yang sangat rentan terhadap pelanggaran HAM, karena anak adalah suatu anugerah yang diberikan oleh Allah SWT yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah di Negara sendiri membuat penduduk menjadi tidak nyaman dan
BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Perebutan wilayah kekuasaan, perang saudara dan pemberotakan terhadap pemerintah di Negara sendiri membuat penduduk menjadi tidak nyaman dan aman, menjadi sasaran
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA)
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA)
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data seperti yang tertuang pada Bab II, maka dapat. disimpulkan bahwa:
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data seperti yang tertuang pada Bab II, maka dapat disimpulkan bahwa: Aksi pembiaran yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya pada masa pendudukan
Lebih terperinciPERLINDUNGAN PENGUNGSI SURIAH KORBAN GERAKAN NEGARA ISLAM IRAK AN SURIAH DI NEGARA-NEGARA EROPA. Oleh : Nandia Amitaria
PERLINDUNGAN PENGUNGSI SURIAH KORBAN GERAKAN NEGARA ISLAM IRAK AN SURIAH DI NEGARA-NEGARA EROPA Oleh : Nandia Amitaria Pembimbing I : Prof. Dr. I Made Pasek Diantha, SH.,MH Pembimbing II : I Made Budi
Lebih terperinciINSTRUMEN HUKUM MENGENAI HAM
INSTRUMEN HUKUM MENGENAI HAM Materi Perkuliahan HUKUM & HAM ke-6 INSTRUMEN HUKUM INTERNASIONAL MENGENAI HAM Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa Universal Declaration of Human Rights, 1948; Convention on
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hak asasi manusia ( selanjutnya disingkat dengan HAM ) adalah seperangkat hak yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak asasi manusia ( selanjutnya disingkat dengan HAM ) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.324, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Hukum. Humaniter. Hak Asasi Manusia. Penyelenggaraan Pertahanan Negara. Penerapan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciLex Privatum Vol. V/No. 8/Okt/2017. PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ORANG ASING YANG TINGGAL DI INDONESIA 1 Oleh: Hardiawan Maku 2
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ORANG ASING YANG TINGGAL DI INDONESIA 1 Oleh: Hardiawan Maku 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perlindngan hukum terhadap izi tinggal
Lebih terperinciURGENSI PENANGANAN PENGUNGSI/MIGRAN ILEGAL DI INDONESIA SEBAGAI NEGARA TRANSIT BERDASARKAN KONVENSI TENTANG STATUS PENGUNGSI
URGENSI PENANGANAN PENGUNGSI/MIGRAN ILEGAL DI INDONESIA SEBAGAI NEGARA TRANSIT BERDASARKAN KONVENSI TENTANG STATUS PENGUNGSI 1951 (Studi Di Kantor Imigrasi Kota Malang) Herman Suryokumoro, Nurdin, Ikaningtyas
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS TERHADAP KASUS PENGUSIRAN PENCARI SUAKA DI AUSTRALIA MENURUT HUKUM INTERNASIONAL SKRIPSI
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KASUS PENGUSIRAN PENCARI SUAKA DI AUSTRALIA MENURUT HUKUM INTERNASIONAL SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas
Lebih terperinci2008, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu membentuk Undang-Undang tenta
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.170, 2008 DISKRIMINASI.Ras dan Etnis. Penghapusan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4919) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dilindungi hak-haknya sebagai manusia yang tertindas. Sebagai salah satu anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pengungsi sesungguhnya sudah timbul sejak umat manusia mengenal adanya konflik dan peperangan, karena umumnya yang menjadi pengungsi adalah korban dari
Lebih terperinciJURNAL. ( Studi Kasus Eks Pengungsi Timor Timur) Diajukan Oleh : MARIANUS WATUNGADHA
JURNAL STATUS KEWARGANEGARAAN MASYARAKAT YANG BERDOMISILI DI KAWASAN PERBATASAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR LESTE KHUSUSNYA YANG BERDOMISILI DI WILAYAH KABUPATEN BELU ( Studi
Lebih terperinciPERLINDUNGAN TERHADAP ORANG TANPA KEWARGANEGARAAN (STATELESS PEOPLE) DALAM HUKUM INTERNASIONAL (STUDI KASUS ETNIS ROHINGYA DI MYANMAR) ARTIKEL ILMIAH
PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG TANPA KEWARGANEGARAAN (STATELESS PEOPLE) DALAM HUKUM INTERNASIONAL (STUDI KASUS ETNIS ROHINGYA DI MYANMAR) ARTIKEL ILMIAH OLEH : RAHMAWATI NOVIA SIGIT RRB10014288 FAKULTAS HUKUM
Lebih terperinciBAB IV KEBIJAKAN SEKURITISASI PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGANI PERMASALAHAN IMIGRAN ILEGAL
BAB IV KEBIJAKAN SEKURITISASI PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGANI PERMASALAHAN IMIGRAN ILEGAL Isu imigran ilegal yang terus mengalami kenaikan jumlah di Indonesia yang juga turut menimbulkan dampak tersendiri
Lebih terperinciPENEGAKAN HUKUM HUMANITER DALAM KONFLIK BERSENJATA INTERNAL SURIAH
PENEGAKAN HUKUM HUMANITER DALAM KONFLIK BERSENJATA INTERNAL SURIAH Oleh I Wayan Gede Harry Japmika 0916051015 I Made Pasek Diantha I Made Budi Arsika Program Kekhususan Hukum Internasional Fakultas Hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. korban dari klaim hak milik bersama dengan segala akibatnya, disia-siakan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Realitas keadaan pelanggaran terhadap hak-hak anak di muka peta dunia ini masih belum menggembirakan. Penyiksaan atau penganiayaan kepada anak-anak dilakukan
Lebih terperinciUPAYA PENANGANAN IMIGRAN ILEGAL DI INDONESIA (THE EFFORTS TO HANDLE ILLEGAL IMMIGRANTS IN INDONESIA)
UPAYA PENANGANAN IMIGRAN ILEGAL DI INDONESIA (THE EFFORTS TO HANDLE ILLEGAL IMMIGRANTS IN INDONESIA) SKRIPSI oleh Satria Gunawan NIM 080910101030 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL
Lebih terperinciBAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK
BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK Di dalam UUD 1945 Bab XA tentang Hak Asasi Manusia, pada dasarnya telah dicantumkan hak-hak yang dimiliki oleh setiap orang atau warga negara. Pada
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Maksud, Tujuan dan Kerangka Penulisan Buku...3 BAGIAN I BAB I EVOLUSI PEMIKIRAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA...
Daftar Isi v DAFTAR ISI DAFTAR ISI...v PENGANTAR PENERBIT...xv KATA PENGANTAR Philip Alston...xvii Franz Magnis-Suseno...xix BAGIAN PENGANTAR Maksud, Tujuan dan Kerangka Penulisan Buku...3 BAGIAN I BAB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hukum pengungsi internasional adalah bagian dari hukum internasional. Hukum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum pengungsi internasional adalah bagian dari hukum internasional. Hukum pengungsi internasional lahir demi menjamin keamanan dan keselamatan pengungsi di negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang diinginkan serta tujuan pembentukan pemerintahan. Negara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mempunyai rumusan mengenai sifat negara yang diinginkan serta tujuan pembentukan pemerintahan. Negara Indonesia yang diinginkan
Lebih terperinciPERLINDUNGAN TERHADAP PENGUNGSI/PENCARI SUAKA DI INDONESIA (SEBAGAI NEGARA TRANSIT) MENURUT KONVENSI 1951 DAN PROTOKOL 1967 ABSTRACT
PERLINDUNGAN TERHADAP PENGUNGSI/PENCARI SUAKA DI INDONESIA (SEBAGAI NEGARA TRANSIT) MENURUT KONVENSI 1951 DAN PROTOKOL 1967 ABSTRACT There are around 13,000 refugees and asylum seekers in Indonesia. Indonesia
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku Adjie, Habib, 2015, Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku Adjie, Habib, 2015, Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NELAYAN TRADISIONAL INDONESIA MENURUT KETENTUAN UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA 1982
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NELAYAN TRADISIONAL INDONESIA MENURUT KETENTUAN UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA 1982 ABSTRACT Oleh Ida Ayu Febrina Anggasari I Made Pasek Diantha Made Maharta
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945, (Yogyakarta: FH UII Press, 2005).
DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku : Asshiddiqie, Jimly, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945, (Yogyakarta: FH UII Press, 2005). ---------------------, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB III HAK ASASI MANUSIA DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA Dra.Hj.Rosdiah Salam, M.Pd. Dra. Nurfaizah, M.Hum. Drs. Latri S,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA , 2010, Majelis Pengawas Notaris Sebagai Pejabat Tata Usaha Negara, PT. Refika Aditama, Bandung.
DAFTAR PUSTAKA Buku: Adjie, Habib, 2008, Hukum Notaris Indonesia tafsir tematik Terhadap Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, PT. Refika Aditama, Bandung. ------------, 2010, Majelis
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Adolf, Huala Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional. Jakarta: Sinar
DAFTAR PUSTAKA Buku Adolf, Huala. 2004. Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional. Jakarta: Sinar Grafika. Bakry, Umar Suryadi. 1999. Pengantar Hubungan Internasional. Jakarta: Jayabaya University Press.
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK-ANAK YANG MENJADI KORBAN PENGGUNAAN SENJATA AGENT ORANGE DALAM PERANG VIETNAM
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK-ANAK YANG MENJADI KORBAN PENGGUNAAN SENJATA AGENT ORANGE DALAM PERANG VIETNAM Oleh : Risa Sandhi Surya I Dewa Gede Palguna I Made Budi Arsika Program Kekhususan Hukum Internasional
Lebih terperinciBAB 9 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK
BAB 9 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK A. KONDISI UMUM Dalam rangka mewujudkan persamaan di depan hukum, penghapusan praktik diskriminasi terus menerus dilakukan, namun tindakan pembedaan
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA ASAL INDONESIA TERKAIT TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG BERDASARKAN HUKUM NASIONAL DAN HUKUM INTERNASIONAL *
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA ASAL INDONESIA TERKAIT TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG BERDASARKAN HUKUM NASIONAL DAN HUKUM INTERNASIONAL * Oleh Adi Suhendra Purba T. ** Putu Tuni Cakabawa Landra
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Sejarah dan Perkembangan UNHCR
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) 3.1.1.1 Sejarah dan Perkembangan UNHCR Dalam bab ini penulis akan menjelaskan UNHCR
Lebih terperinciURGENSI PENANGANAN PENGUNGSI/MIGRAN ILEGAL DI INDONESIA SEBAGAI NEGARA TRANSIT BERDASARKAN KONVENSI TENTANG STATUS PENGUNGSI
URGENSI PENANGANAN PENGUNGSI/MIGRAN ILEGAL DI INDONESIA SEBAGAI NEGARA TRANSIT BERDASARKAN KONVENSI TENTANG STATUS PENGUNGSI 1951 (Studi Di Kantor Imigrasi Kota Malang) Herman Suryokumoro, Nurdin, Ikaningtyas
Lebih terperinciBAB II KEBIJAKAN PENANGANAN PENGUNGSI OLEH AUSTRALIA DAN THAILAND. A. Sejarah Pengungsi Internasional dan Organisasi Internasional Yang Menangani
BAB II KEBIJAKAN PENANGANAN PENGUNGSI OLEH AUSTRALIA DAN THAILAND A. Sejarah Pengungsi Internasional dan Organisasi Internasional Yang Menangani Pengungsi 1. Sejarah Pengungsi Internasional Hukum pengungsi
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM INTERNASIONAL TERHADAP KASUS PENGGUNAAN SENJATA KIMIA OLEH SURIAH S K R I P S I
TINJAUAN HUKUM INTERNASIONAL TERHADAP KASUS PENGGUNAAN SENJATA KIMIA OLEH SURIAH S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat-Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh : STEFFY 100200092
Lebih terperinciKata Kunci : Yurisdiksi Indonesia, Penenggelaman Kapal Asing, UNCLOS
YURISDIKSI INDONESIA DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN PENENGGELAMAN KAPAL ASING YANG MELAKUKAN ILLEGAL FISHING BERDASARKAN UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA Oleh : Kadek Rina Purnamasari I Gusti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa kini Hak Asasi Manusia (HAM) telah menjadi issue
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa kini Hak Asasi Manusia (HAM) telah menjadi issue internasional yang sangat penting, bahkan bagi negara-negara maju HAM dijadikan senjata untuk menekan
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN [GBPP]
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN [GBPP] Program Studi Hubungan Versi/revisi: Nama Mata Kuliah : Dosen : Very Aziz, Lc., M.Si. SKS : 3 SKS Berlaku Mulai : Maret 2017 Silabus/Deskripsi singkat Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pelaksanaan HAM lebih banyak dijadikan objek power game diantara blokblok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Promosi dan proteksi Hak Asasi Manusia (HAM) boleh dikatakan telah menjadi agenda internasional. Jika sebelumnya, selama lebih dari 40 tahun, ide dan pelaksanaan HAM
Lebih terperinciASPEK KEDUDUKAN HUKUM ETNIS ROHINGYA MENURUT HUKUM PENGUNGSI INTERNASIONAL (Studi Perlindungan Hukum Etnis Rohingya di Indonesia) Penulisan Hukum
ASPEK KEDUDUKAN HUKUM ETNIS ROHINGYA MENURUT HUKUM PENGUNGSI INTERNASIONAL (Studi Perlindungan Hukum Etnis Rohingya di Indonesia) Penulisan Hukum (Skripsi) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia internasional tidak luput dari masalah-masalah yang mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia internasional tidak luput dari masalah-masalah yang mengakibatkan timbulnya perang serta konflik di berbagai negara sehingga menimbulkan ketidakamanan yang dialami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan interaksi masyarakat internasional. Dalam perkembangan hukum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum internasional dalam perkembangannya bergerak secara dinamis sesuai dengan interaksi masyarakat internasional. Dalam perkembangan hukum internasional telah melahirkan
Lebih terperinciJurnal Ilmiah. Peraturan Perundang-undangan
DAFTAR PUSTAKA Buku Asshiddiqiie, Jimly, 2010. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta, Sinar Grafika., 2009. Menuju Negara Hukum yang Demokratis, Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer., 2007. Pokok-pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat non disabilitas. Sebagai bagian dari warga negara Indoesia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyandang disabilitas memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dengan masyarakat non disabilitas. Sebagai bagian dari warga negara Indoesia, sudah sepantasnya
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION ON THE ELIMINATION OF ALL FORMS OF RACIAL DISCRIMINATION 1965 (KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PENGHAPUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak terjadinya gelombang reformasi di Arab yang diawali dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak terjadinya gelombang reformasi di Arab yang diawali dari reformasi Tunisia yang kemudian mencapai Suriah pada bulan Maret 2011 dimana ketika penduduk kota
Lebih terperinci