BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Motivasi stakeholder pelaksana UKS dalam penyelenggaraan UKS karena adanya kebutuhan keamanan dan berprestasi disertai motif tanggung jawab dan ibadah dalam melaksanakan UKS. Kuat tidaknya motivasi stakeholder pada kedua sekolah sangat dipengaruhi oleh adanya motivasi berprestasi yang tersalurkan. Sekolah yang memiliki kebutuhan berprestasi dengan adanya kesempatan mengikuti lomba sekolah sehat terlihat dalam pelaksanaannya lebih meningkat daripada sekolah yang tidak mendapat kesempatan mengikuti lomba sekolah sehat. Motivasi intrinsik terdiri dari adanya kebutuhan berprestasi, adanya rasa tanggung jawab dan ibadah sedangkan motivasi ekstrinsik adanya kebutuhan keamanan yaitu adanya manfaat yang didapat dalam melaksanakan UKS. Stakeholder sekolah dalam melaksanakan UKS bukan karena reward. Hal tersebut terlihat dari tidak adanya reward yang diberikan oleh sekolah. Sebagian stakeholder mengharapkan adanya reward agar dapat meningkatkan kinerja, namun sebagian stakeholder dalam melaksanakan UKS tidak mengharapkan reward karena sadar dengan kemampuan dalam melaksanakan UKS masih belum optimal. 2. Tidak semua stakeholder sekolah mempunyai kemampuan pemahaman yang baik terhadap fungsi dan tugas UKS. Tugas hanya dipahami sekolah berprestasi untuk memberikan layanan yang baik, memberikan fasilitas penunjang dan mengontrol kegiatan. Fungsi dipahami sekolah lebih pada pemanfaatan ruang UKS. Kemampuan guru UKS dalam melaksanakan UKS belum mampu dalam mengelola UKS terbebani tugas pokok dan kekurangan waktu. Terutama belum mampu dalam hal mengelola administrasi dan manajemen program perencanaan. Adapun kegiatan yang dilakukan guru UKS pada sekolah berprestasi sebatas pelayanan pada murid yang sakit. Sekolah membutuhkan pedoman dan kebijakan dalam penyelenggraan UKS yang lebih rinci agar dapat mengembangkan rasa kepemilikan UKS karena kurangnya 136

2 137 waktu dapat menghilangkan antusiasme. Sekolah membutuhkan kolaborasi, membutuhkan pendidikan dan latihan lanjutan, serta membutuhkan pembinaan. 3. Gambaran pelaksanaan dan penilaian kebutuhan tim pelaksana dan tim pembina antara lain: a. Gambaran pelaksanaan dan penilaian kebutuhan UKS di sekolah Sekolah belum menggunakan manajemen perencanaan program yang maksimal. Sekolah sudah melakukan perencanaan kegiatan TRIAS UKS dan waktu pelaksanaannya namun perencanaan tidak berdasarkan analisis kebutuhan. penyusuan program hanya mengikuti program UKS seperti tahun-tahun sebelumnya. Sekolah belum melakukan evaluasi yang maksimal, evaluasi sebatas menilai hasil program yang dilaksanakan. Sekolah membutuhkan manajemen perencanaan program UKS komprehensif. Untuk meningkatkan kemampuan manajemen program SDM membutuhkan pelatihan dan pendidikan lanjutan, membutuhkan pembinaan serta membutuhkan kolaborasi. b. Gambaran pembinaan dan penilaian kebutuhan tim pembina Pembinaan belum maksimal. Pembinaan lebih pada untuk sekolah menang lomba karena manajemen perencanaan program pembinaan belum maksimal, kegiatan pembinaan langsung pada pelaksanaan lomba, pembina membutuhkan manajemen program yang komprehensif, kurangnya pembinaan terkait kebijakan dan dana yang ada hanya cukup untuk pembinaan lomba serta terkait dengan peran koordinasi SKB 4 menteri masih minim. Kurangnya peran tim pembina dan SKB 4 menteri karena masalah SDM, pembina membutuhkan SDM tim pembina dan SKB 4 menteri yang sesuai keahlian dan dapat fokus serta menginginkan UPT UKS agar SDM bisa fokus, karena adanya kendala terkait SDM seperti kesibukan tugas pokok, anggapan UKS adalah tugas sampingan, yang duduk bukan ahlinya, SDM terbatas, secara organisasi UKS bagian kecil dari program.

3 138 B. Saran 1. Motivasi tim pelaksana Pengembangan pemberian reward petugas UKS serta kepada petugas UKS sukarela agar dapat dipertahankan, sehingga pengelola lebih mandiri dalam pelaksanaan UKS di sekolah. 2. Kemampuan tim pelaksana a. Pendidikan dan pelatihan lanjutan dalam promosi kesehatan sekolah merupakan salah satu faktor promotor kesehatan dalam penerapan promosi kesehatan sekolah. Perlunya meningkatkan keaktifan untuk mencari pelatihan dan pendidikan pada pihak terkait sebagai sarana untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan UKS. b. Sekolah diharapkan aktif terutama kepala sekolah dan guru UKS agar dapat membangun hubungan dan membina interaksi antara sekolah dengan sektor kesehatan yang pada gilirannya dapat memfasilitasi pertukaran yang berhubungan dengan pengetahuan kesehatan dan pengalaman c. Kepada sekolah agar selalu dapat memberikan bimbingan kepada guru UKS agar dapat memenuhi kewajibannya sebagai guru UKS. d. Kolaborasi perlu ditingkatkan tidak hanya pada tingkat pelayanan kesehatan namun juga pada tingkat pelaksanaan UKS secara keseluruhan. Misalnya, kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi terkait dan ahli promosi kesehatan lebih direkomendasikan. Namun tidak menutup kemungkinan untuk kolaborasi dengan institusi terkait lainnya. Menerima mahasiswa praktik belajar lapangan/kuliah kerja nyata sebagai kolaborasi yang baik sehingga sekolah mendapat keuntungan sebagai sarana konsultasi pada mahasiswa terkait UKS dan mahasiswa mendapat keuntungan praktik nyata di sekolah dalam mengaplikasikan ilmunya. Kolaborasi bisa juga dilakukan dengan profesional eksternal baik dari instansi pemerintah maupun swasta, dan lain - lain

4 Gambaran pelaksanaan dan penilaian kebutuhan tim pelaksana dan tim pembina a. Pelaksanaan UKS di sekolah 1) Guru UKS disarankan agar dapat melaksanakan peran yang jauh lebih lengkap dalam perencanaan strategis dan dalam perencanaan program UKS, hal tersebut harus didukung kebijakan dan pedoman yang jelas, yang dapat menggambarkan dengan jelas peran dan tanggung jawab guru UKS, namun perlu diperhatikan dukungan keuangan diperlukan untuk kontribusi tambahan guru UKS. Insentif juga bisa dalam bentuk penghargaan berupa sertifikat dan sebagainya. Kurangnya waktu dari guru UKS bisa diatasi juga dengan pembagian waktu dan alih tenaga dari luar. 2) Perlunya menggunakan manajemen perencanaan program yang komprehensif agar dapat mencapai tujuan dengan efekti, efisien dan rasional. b. Bagi tim pembina UKS 1) Terkait motivasi tim pelaksana di sekolah. Tim pembina UKS kecamatan agar dapat memperbaiki sistem penentuan juara tidak menggunakan cara penunjukan tetapi dengan penilaian yang lebih terbuka dan objektif, menghilangkan persepsi bahwa ikut lomba terkait dengan biaya yang banyak sehingga perlu inovasi sistem pelaksanaan dan penilaian sehingga dapat menumbuhkan motivasi berprestasi pada semua sekolah. 2) Terkait dengan kemampuan dalam melaksanakan UKS dari tim pelaksana. Perlunya meningkatkan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan stakeholder sekolah terhadap pemahaman tugas dan fungsi UKS serta perencanaan program promosi kesehatan di sekolah yang komprehensif. 3) Terkait dengan manajemen perencanaan program UKS di sekolah sekolah yang belum maksimal. Sarannya dilakukan dengan meningkatkan pelaksanaan pengawasan dan pembinaan dari tim

5 140 pembina yang lebih intensif, khususnya dalam pembinaan perencanaan program UKS di sekolah. 4) Terkait pembina belum menggunakan manajemen program yang maksimal, Tim pembina perlu melakukan peremajaan perencanaan program pembinaan UKS yang lebih sistematis dan komprehensif tidak langsung pada pelaksanaan, namun harus sesuai kaidah perencanaan program pembinaan UKS agar hasil pembinaan dapat lebih efektif, efisien, dan rasional. 5) Terkait SDM pembina. Perlu dicari SDM yang sesuai/ pemberdayaan tenaga pensiunan dan tidak rangkap pekerjaan lain serta di bentuk UPT/sejenisnya agar SDM dapat lebih fokus 6) Terkait permasalahan dari tim pelaksana, tim pembina, dan minimnya peran SKB 4 menteri. Perlunya pertemuan koordinasi rutin untuk membahas, mencari solusi bersama, dan mensynkronisasikan program sehingga pembinaan dapat menjadi satu pintu agar fokus, efektif, efisien, dan rasional. Pada kesempatan tersebut karena masih minimnya kesepahaman antar SKB 4 menteri maka untuk meningkatkan kesepahaman dan untuk memastikan agar program UKS diterima dan mendapatkan dukungan maka perlu dalam penyajiannya menampilkan lebih dari 1 bukti disiplin ilmu terkait UKS didukung dengan kemampuan negosiasi yang baik. 4. Untuk peneliti lain a. Diharapkan untuk meneliti motivasi, kemampuan, dan analisis kebutuhan dari pihak Tim Pembina UKS dan keterkaitan dengan SKB 4 menteri yang lebih mendalam terhadap penyelenggaraan dan pengembangan UKS. b. Perlu juga membuat penelitian yang serupa dengan lokasi yang berbeda agar bisa mereplika penelitian ini sehingga jika hasil temuannya sama maka dapat terbentuk replika sebagai syarat agar teori dapat digeneralisasikan. Terkait hal ini bisa anda pelajari pada buku Yin (2013)

6 141 c. Diharapkan untuk meneliti motivasi dan kemampuan dari ketertarikan pihak swasta yang lebih mendalam terhadap penyelenggaraan dan pengembangan UKS.