BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Internet Pengertian Internet Menurut Chaffey (2011, p98) internet adalah jaringan fisik yang menghubungkan komputer di seluruh dunia. Internet sendiri terdiri dari infrastruktur jaringan server dan hubungan komunikasi diantaranya yang digunakan untuk menyimpan dan memindahkan informasi antara komputer klien dan web server. Menurut Strauss dan Frost (2012, p27) ada tiga tipe dalam mengakses dengan internet, yaitu : 1. Publik Internet Jaringan global yang dapat di akses oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja. 2. Intranet Jaringan yang berjalan secara internal dalam sebuah perusahaan tetapi menggunakan standar internet seperti HTML dan browser. Dengan demikian, intranet seperti internet mini tetapi dengan proteksi password untuk dikonsumsi internal perusahaan. 3. Extranet Dua atau lebih jaringan eksklusif yang tergabung untuk tujuan pertukaran informasi. Jika dua perusahaan atau perusahaan dan pemasok customer, menghubungkan intranet mereka maka mereka akan memiliki intranet. Akses biasanya hanya secara parsial World Wide Web (WWW) Williams dan Sawyer (2011, p18) menyebutkan world wide web (www) sebagai bagian multimedia dari internet yang biasanya disebut the web atau the web, yaitu sebuah system interkoneksi dari computer internet (server) yang mendukung khususnya dokumen yang diformat dalam bentuk multimedia. 9

2 10 Menurut Satzinger et al. (2009:336), WWW adalah kumpulan sumber daya seperti file dan program yang dapat di akses melalui internet menggunakan protocol standar Meta tags Menurut Marsha (2009, p128) Meta tags merupakan sekumpulan penanda pada HTML yang menjelaskan konten dari suatu website. Meta tags tidak selalu harus selalu disertakan pada halaman website, dan mereka tidak merubah tampilan dari website tersebut. Namun begitu, dengan menyertakan Meta tags pada suatu website maka pembuat website tersebut mempunyai control dalam pengindexan mesin pencari Descriptor Meta tags Descriptor Meta tags memungkinkan pembuat website untuk menyediakan informasi tentang suatu website yang bisa digunakan oleh mesin pencari pada saat mesin pencari berhasil mengumpulkan hasil carinya. Kesalahan pada penggunaan Descriptor Meta tags bisa mengakibatkan kebingungan pada pengunjung tentang apa yang bisa dia dapatkan pada website tersebut (marsha, 2009, p98) Keyword Meta tags Hal terpenting kedua pada penggunaan Meta tags yang berhubungan peng indexan. Website mengandung beberapa kata kunci yang berpengaruh pada posisi pada mesin pencari. Namun, metode dari mesin pencari dalam penyusunan hasil pencarian mereka bisa saja berbeda-beda. Beberapa mesin pencari menyusun berdasarkan kata-kata yang terdapat pada suatu website, sementara yang lain berdasarkan beberapa kalimat saja. Namun, sebagai nama Descriptor Meta tags memungkin pembuat website bisa mengontrol bagaimana website anda dideskripsiskan, kata kunci meta tags memungkinkan anda untuk menentukan sendiri kata kunci yang sesuai dengan website anda. Kata kunci meta tags tidak muncul pada halaman website anda, tetapi mereka digunakan pada penyusunan hasil pencarian oleh mesin pencari. (Marsha, 2009, p100).

3 Hypertext Mark Up Language (HTML) Menurut Williams dan Sawyer (2011, p68) HyperText Markup Language (HTML) merupakan kumpulan instruksi khusus (disebut tag" atau markup") yang digunakan untuk menentukan struktur dokumen, format, dan link ke dokumen multimedia lainnya di web. 2.2 Database Menurut Williams dan Sawyer (2011, p402) database adalah himpunan logis terrorganisir yang terdiri dari data terkait yang dirancang dan dibangun untuk tujuan tertentu. mengkategorikan database yang terdiri dari komponen-komponen dasar, sebagai berikut: Bit adalah unit terkecil dari data computer yang dapat disimpan dalam database yang biasanya diwakili oleh 0 untuk off dan 1 untuk on. Byte (Karakter) adalah huruf, angka atau karakter khusus. Field adalah unit data yang terdiri dari satu atau lebih karakter (byte). Record adalah kumpulan catatan terkait. File adalah kumpulan catatan terkait. Data yang terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka baku yang diolah menjadi informasi. 2.3 Konsep Sistem Informasi Pengertian Informasi Menurut Satzinger et al. (2009, p6), informasi adalah data yang telah dikumpulkan, disimpan, dan diproses untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain Pengertian Sistem Menurut Satzinger et al. (2009:6) Sistem adalah kumpulan komponen yang saling terkait yang berfungsi bersama untuk mencapai hasil Pengertian Sistem Informasi Menurut Menurut Satzinger et al. (2009:6), Sitem informasi merupakan kumpulan komponen yang saling berkaitan yang mengumpulkan, memproses,

4 12 menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk memenuhi tugas-tugas bisnis. 2.3 Bahasa Pemrograman PHP Menurut Sebesta (2013, p45) PHP merupakan pemrograman server-side yang secara spesifik diperuntukkan untuk pengembangan aplikasi web. PHP memungkinkan akses yang mudah ke dokumen HTML karena kode program diinterpretasikan pada sisi web server sebelum dokumen HTML ditampilkan di client. PHP memiliki koleksi fungsi yang berlimpah yang membuatnya menjadi bahasa pemrograman yang cocok digunakan dalam pengembangan aplikasi perangkat lunak berbasis server Javascript Menurut William (2011, p524) Javascript adalah bahasa pemrograman berrorientasi objek yang sering digunakan terutama untuk menambah program pada halaman web sebagai contoh animasi dan interaksi dengan pengguna serta didukung oleh hampir seluruh web browser CSS Menurut Meyer (2004, p3) CSS atau Cascading Style Sheets secara sederhana adalah sebuah cara untuk memisahkan struktur sebuah dokumen dari presentation dokumen tersebut, yang kemudian membuat CSS memungkinkan tampilan yang jauh lebih kaya dan menarik daripada yag bisa diberikan HTML, serta juga menghemat waktu karena kita bisa mengubah tampilan seluruh halaman dari satu tempat saja. Dan dengan ukurannya yang relatif kecil, CSS memungkinkan untuk pemuatan halaman yang lebih cepat. 2.4 Konsep Web Web Server Menurut Williams (2011:25) jaringan server adalah sebuah komputer pusat yang menyimpan koleksi data (database) dan program untuk menghubungkan atau

5 13 penyediaan layanan untuk komputer personal, workstation, dan perangkat lainnya, yang disebut klien Web Browser Menurut Sebesta (2011, p27) web browser adalah suatu klien pada website karena web browser memulai komunikasi dengan sebuah server, dimana menunggu sebuah permintaan dari klien sebelum melakukan sesuatu Responsive Web Design Menurut Kadlec (2013, p11) Responsive Web Design adalah sebuah pendekatan yang memungkinkan suatu design dan environtment harus mengikuti kebiasaan pengguna dan environtment berdasarkan ukuran layar, platform dan orientasi layar Web Hosting Menurut Suryana (2008, p13) Web hosting adalah jasa penyedia hosting di internet, tugas mereka adalah menyediakan dan mengelola ruang hardisk yang akan disewa oleh pemilik suatu domain untuk menyimpan file-file nya agar halaman web si pemilik domain dapat ditampilkan di browser internet. Pada dasarnya perusahaan web hosting adalah lembaga bisnis yang menyediakan komputer server yang melayani banyak pemilik domain Domain Menurut Chaffey (2011: p105) Domain Name adalah nama domain yang menunjukkan suatu alamat pada web server dan biasanya dipilih sama dengan nama perusahaannya serta unik dan mudah diingat Search Engine Optimization (SEO) Chaffey (2011:475) bertutur, Search Engine Optimization (SEO) adalah suatu pendekatan terstruktur untuk mengembangkan posisi sebuah perusahaan atau produk dari perusahaan itu sendiri dalam mesin pencarian alami atau hasil daftar organic untuk kata kunci yang terpilih

6 E-Marketing Menurut Chaffey (2011, p388) e-marketing merupakan bagaimana proses pencapain tujuan pemasaran melalui penggunaan teknologi komunikasi elektronik Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2012, p29), pemasaran adalah sebuah proses dimana perusahaan menciptakan sebuah nilai untuk customer dan membuat relasi dengan customer yang kuat dengan tujuan untuk menangkap nilai dari customer. Dalam proses pemasaran ada beberapa tahap yang harus dilalui, yaitu: 1. Memahami wilayah pasar, kebutuhan dan keinginan dari customer. 2. Membuat sebuah desain strategi pemasaran yang berdasarkan customer 3. Membuat sebuah program pemasaran terintegrasi yang menyampaikan nilai lebih. 4. Membangun sebuah hubungan yang saling menguntungkan dan membuat customer bahagia. 5. Menangkap nilai balik dari customer untuk menciptakan keuntungan dan sebuah keadilan untuk customer Konsep Strategi Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2012, p33), ada lima konsep strategi dalam melakukan pemasaran, yaitu : 1. Konsep Produksi Ide dari konsep ini adalah customer yang lebih memilih produk yang tersedia dan terjangkau. Maka dari itu perusahaan harus fokus dalam meningkatkan produksi dan efisiensi pendistribusian. 2. Konsep Produk Ide dari konsep ini adalah bahwa customer akan lebih memilih produk yang menawarkan kualitas paling baik, performa tertinggi dan fitur paling lengkap maka dari itu perusahaan harus mencurahkan tenaganya untuk membuat peningkatan produk secara terus menurus. 3. Konsep Penjualan Ide dari konsep ini adalah customer tidak akan membeli produk perusahaan kecuali produk tersebut menggunakan promosi dan penjualan secara besar-besaran.

7 15 4. Konsep Pemasaran Sebuah filosofi yang mengartikan bahwa pencapain target oganisasi bergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan dari target pasar dan menyampaikan kepuasan yang diinginkan melebihi dari yang dilakukan kompetitor. 5. Konsep Pemasaran Sosial Ide dari konsep ini adalah sebuah pemasaran perusahaan harus memikirkan apa yang customer inginkan, kebutuhan dari perusahaan, keinginan customer dalam jangka panjang dan keinginan sosial untuk jangka panjang. 2.6 Metode Analisa Metode SOSTAC Untuk membuat dan menjalankan e-marketing, dibutuhkan rencana dan strategi e-marketing. Menurut Chaffey (2011, p388), rencana e- marketing adalah rencana untuk mencapai tujuan pemasaran dari strategi e-business. Menurut Strauss dan Frost (2012, p51), strategi e-marketing adalah perancangan strategi pemasaran yang memanfaatkan kemampuan elektronik atau teknologi informasi organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. SOSTAC merupakan framework untuk perencanaan e-marketing yang dikembangkan oleh Paul Smith pada tahun 1999, dimana merangkum berbagai tahapan yang harus terlibat dalam strategi pemasaran mulai dari pengembangan strategi sampai dengan implementasi strategi (Chaffey, 2011, p388). Chaffey (2011, p389) menyebutkan bahwa pendekatan SOSTAC untuk perencanaan pemasaran terdiri dari enam element, yaitu: - Situation - dimana kita sekarang? - Objectives Kemana kita akan pergi? - Strategy Bagaimana kita mencapai kesana? - Tactics Bagaimana kita mencapai kesana? - Action Apa rencana kita? - Control - Apakah kita sampai kesana?

8 16 Gambar 2. 1 Kerangka Kerja SOSTAC Sumber : Chaffey (2011, p389) Situation Analysis Menurut Chaffey (2011, p420) situation analysis adalah cara untuk mengerti lingkungan sekarang dan yang akan datang, dimana perusahaan beroperasi untuk mencapai tujuan strategi dengan apa yang terjadi di tempat kerja. Lingkup pemasaran yang terus berubah memberikan banyak kesempatan untuk mengembangkan produk baru, pasar baru, dan media baru untuk berkomunikasi dengan customer dan saluran baru untuk mencapai mitra bisnis Porter Five Forces Kerangka paling terkenal untuk menganalisa daya saing adalah Michael Porter s Competitive Force Model (Porter, 2003). Perusahaan menggunakan model porter untuk mengembangkan strategi untuk meningkatkan daya saing mereka. Model porter juga menunjukan bagaimana TI dapat membuat perusahaan lebih kompetitif. Porter model mengidentifikasi lima kekuatan utama, yaitu: - Ancaman Masuknya Pesaing Baru Besarnya ancaman pesaing baru atau pendatang baru untuk masuk pasar yang perusahaan miliki sangat tinggi ketika pasar tersebut dengan mudah dan lemah untuk dimasuki. - Daya Tawar Pemasok (Supplier) Kekuatan pemasok tinggi apabila pembeli memiliki beberapa pilihan dan rendah ketika pembeli memiliki banyak pilihan. Oleh karena itu, organisasi akan lebih suka memiliki pemasok lebih potensial sehingga mereka akan

9 17 berada dalama posisi yang lebih kuat untuk menegosiasiakan harga dan kualitas. - Daya Tawar Customer (Buyer) Kekuatan Pembeli Tinggi Bila Pembeli Memiliki Banyak Pilihan Dan Rendah Ketika Pembeli Memiliki Beberapa Pilihan. - Ancaman Dari Produk Pengganti Atau Layanan Jika ada banyak produk dan jasa pengganti dari suatu organisasi, maka ancaman pengganti itu tinggi. Jika ada beberapa pengganti, maka ancaman itu rendah. Teknologi saat ini menciptakan produk pengganti yang sangat cepat. - Persaingan Antara Perusahaan Perusahaan Yang Ada Dalam Industry Ancaman dari persaingan yang tinggi ketika ada persaingan yang ketat di antara banyak perusahaan dalam industry. Ancaman rendah ketika kompetisi sedikit di antara perusahaan dan tidak begitu kuat. Persaingan dalam suatu industry tidak hanya terbatas pada persaingan diantara para pesaing yang ada, tetapi gabungan dari kelima kekuatan bersaing itu yang akan menentukan kemampuan perusahaan didalam suatu industry untuk memperoleh keuntungan. Setiap perusahaan memliki strategi masingmasing yang dikembangkan melalui proses perencanaan atau maupun kegiatan fungsional. Gambar 2. 2 Lima Faktor Persaingan Porter Sumber : Porter, 2003

10 SWOT Analisis SWOT Menurut Robbins dan Coulter (2012, p256) analisis SWOT adalah kombinasi analisi internal dan eksternal dimana hasil analisisnya adalah kekuatan perusahaan, kelemahan perusahaan, peluang dan ancaman pada perusahaan. Gambar 2. 3 SWOT Analysis: Strengths (S), Weaknesses (W), Opportunities (O), and Threats (T), Sumber : Robbins dan Coulter (2012) Dengan kata lain, tujuan dari strategi alternative yang dihasilkan oleh analisis SWOT seharusnya dapat dibuat atas kekuatan organisasi dalam rangka mengeksploitasi kesempatan dan menangkal ancaman serta memperbaiki kelemahan perusahaan. Pemilihan strategi adalah proses memilih diantara semua alternative yang dihasilkan oleh analisis SWOT. Perusahaan harus dapat mengevaluasi berbagai macam alternative untuk mencapai tujuan utama mereka. Proses dari pemilihan strategi memerlukan organisasi tersebut untuk mengidentifikasikan sebuah level bisnis, level fungsi dan level perusahaan. Strategi yang terbaik akan mampu bertahan dan menguntungkan di lingkungan yang cepat berubah yang merupakan fitur dari bisnis modern Matriks SWOT Menurut David (2011, p210), Matriks SWOT adalah sebuah alat yang bisa menolong para manajer dalam mengembangkan empat tipe strategi yaitu :

11 19 - Strategi SO (Strengths - Opportunities) - Strategi WO (Weakness - Opportunities) - Strategi ST (Strengths - Threats) - Strategi WT (Weakness - Threats) Mencocokan faktor internal dan eksternal pada analisis SWOT adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan dalam melakukan pangembangan terhadap matriks SWOT dan memerlukan pengambilan keputusan yang baik. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk mengambil keunggulan dari kesempatan yang berada di luar perusahaan. Sedangkan strategi WO mengarah pada meningkatkan kelemahan dalam perusahaan dengan menggunakan kesempatan yang berada diluar perusahaan. Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh ancaman dari luar perusahaan. Strategi WT adalah taktik bertahan yang ditujukan untuk mengurangi kelemahan didalam perusahaan dan menghindari ancaman dari luar perusahaan Kerangka Perumusan Strategi Menurut David (2011, p208), teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan ke dalam kerangka pembuatan keputusan tiga tahap, dimana kerangka ini dapat dipakai untuk semua ukuran dan jenis organisasi, dan dapat membantu perencana strategi mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih strategi. Tiga tahap dalam kerangka perumusan strategi, yaitu: Tahap Masukan Menurut David (2011, p209), tahap masukan membantu perencana strategi untuk mengukur subjektivitas selama tahap-tahap awal proses perumusan strategi. Tahap masukan terdiri dari : Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Menurut David (2011, p154) formulasi ini merangkum dan mengevaluasi kekuatan utama dan kelemahan di area fungsional bisnis, dan juga hal ini menyediakan sebuah dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi semua hubungan yang berada di area tersebut. Matriks IFE dapat dibagi menjadi 5 tahapan yaitu :

12 20 1. Membuat daftar dari faktor utama internal. Gunakan faktor internal yang terdiri dari kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Kemudian urutkan kekuatan terlebih dahulu lalu kelemahan. 2. Menetapkan nilai kepada setiap faktor yang ada diantara 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (sangat penting). Nilainya mengindikasikan seberapa penting faktor tersebut terhadap kesuksesan di industri perusahaan tersebut. Nilai yang sesuai dapat ditentukan dengan membandingkan perusahaan kompetitor yang sukses atau dengan perusahaan kompetitor yang tidak sukses. Jumlah dari semua nilai yang diberikan harus sama dengan Menetapkan nilai rating antara 1 sampai 4 kepada setiap faktor eksternal untuk mengindikasikan seberapa efektif faktor faktor tersebut terhadap strategi perusahaan sekarang, dimana 4 = kekuatan utama, 3 = kekuatan sekunder, 2 = kelemahan sekunder, 1 = kelemahan utama. 4. Kemudian kalikan nilai setiap faktor dengan ratingnya untuk mendapatkan total skor. 5. Jumlahkan semua nilai untuk setiap variabel untuk mendapatkan total skor pada organisasi Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) Menurut David (2011, p112) Matriks EFE memungkinkan strategi untuk menyimpulkan dan mengevaluasi keadaan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan infomasi saingan. Dalam hal ini, Matriks EFE dapat dikembangkan menjadi 5 tahap, yaitu : 1. Membuat daftar kunci faktor eksternal sebagai proses audit eksternal. Melibatkan beberapa faktor yang berhubungan dengan peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) yang dapat mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Buat daftar dari opportunities terlebih dahulu dan kemudian Threats. 2. Menetapkan nilai kepada setiap faktor yang ada diantara 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (sangat penting). Nilainya mengindikasikan seberapa penting faktor tersebut terhadap kesuksesan di industri perusahaan tersebut. Nilai yang sesuai dapat ditentukan dengan membandingkan perusahaan kompetitor yang sukses atau dengan perusahaan kompetitor yang tidak sukses. Jumlah dari semua nilai yang diberikan harus sama dengan 1.0.

13 21 3. Menetapkan nilai rating antara 1 sampai 4 kepada setiap faktor eksternal untuk mengindikasikan seberapa efektif faktor faktor tersebut terhadap strategi perusahaan sekarang, dimana 4 = Sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup baik, 1 = tidak baik. 4. Kemudian kalikan nilai setiap faktor dengan ratingnya untuk mendapatkan total skor. 5. Jumlahkan semua nilai untuk setiap variabel untuk mendapatkan total skor pada organisasi Matriks Competitive Profile (CPM) Menurut David (2011, p153) CPM mengidentifikasikan kompetitor perusahaan yang utama dan kekuatan serta kelemahan kompetitor untuk menyajikan sampel terhadap posisi strategis perusahaan. Nilai pada CPM dan EFE memiliki arti yang sama, tetapi faktor critical success di CPM termasuk faktor internal dan eksternal, lalu rating yang tersedia merujuk pada kekuatan dan kelemahan, dimana 4 = kekuatan utama, 3 = kekuatan minor, 2 = kelemahan minor dan 1 = kelemahan utama.pada CPM rating dan total nilai pada perusahaan saingan dapat di bandingkan dengan perusahaan. Perbandingan ini memberikan analisis penting tentang informasi strategi internal Tahap Pencocokan Menurut David (2011, p209), tahap pencocokan didefinisikan sebagai upaya memadukan sumber daya dan keterampilan internal serta peluang dan resiko yang diciptakan oleh faktor-faktor eksternal. Tahap pencocokan terdiri dari: Matriks SWOT Menurut David (2011, p210), matriks SWOT merupakan sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu manajer dalam mengembangkan empat tipe strategi, yaitu: - Strategi SO (Strengths Opportunities), yaitu menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. - Strategi WO (Weaknesses Opportunities), yaitu bertujuan memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.

14 22 - Strategi ST (Strengths Threats), yaitu menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. - Strategi WT (Weaknesses Threats), yaitu taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Gambar 2. 4 Matriks SWOT Sumber : David (2011, p210). Ada delapan langkah yang diperlukan untuk menyusun matriks SWOT, yaitu: 1. Buat daftar peluang eksternal perusahaan. 2. Buat daftar ancaman eksternal perusahaan. 3. Buat daftar kekuatan internal perusahaan. 4. Buat daftar kelemahan internal perusahaan. 5. Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan catatlah hasil strategi SO dalam sel yang sudah ditentukan. 6. Cocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catatlah hasil strategi WO dalam sel yang sudah ditentukan. 7. Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catatlah hasil strategi ST dalam sel yang sudah ditentukan. 8. Cocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catatlah hasil strategi WT dalam sel yang sudah ditentukan.

15 23 Menurut Pearce dan Robinson (2008, p ), matriks SWOT dapat dianalisa menggunakan diagram analisis SWOT yang terdiri dari empat kuadran sel, yaitu: - Sel 1, merupakan situasi yang paling menguntungkan dimana perusahaan menghadapi beberapa peluang lingkungan dan memiliki beragam kekuatan yang dapat mendukungnya dalam memanfaatkan peluang-peluang tersebut. Situasi ini menyarankan untuk mengambil strategi yang berrorientasi pada pertumbuhan yang bertujuan untuk mengeksploitasi keuntungan tersebut. - Sel 2, merupakan situasi dimana perusahaan telah berhasil mengidentifikasi beberapa kekuatan inti yang berguna untuk menghadapi situasi lingkungan yang tidak menguntungkan. Situasi ini menyarankan untuk menggunakan sumber daya dan kompetensi yang kuat untuk membangun peluang jangka panjang pada pasar produk yang lebih menjanjikan. - Sel 3, merupakan situasi dimana perusahaan menghadapi peluang pasar yang mengesankan namun terhambat oleh sumber daya internal yang tidak memadai. Situasi ini menyarankan untuk menghilangkan kelemahan internal sehingga dapat lebih efektif mengejar peluang pasar. - Sel 4, merupakan situasi yang paling tidak menguntungkan dimana perusahaan menghadapi ancaman besar dari lingkungan karena posisi sumber daya yang tidak memadai. Situasi ini membutuhkan strategi yang dapat mengurangi atau mengarahkan kembali keterlibatan dalam produk atau pasar yang telah ditelaah melalui analisis SWOT Matriks Internal Eksternal (IE)

16 24 Gambar 2. 5 Matriks Internal - Eksternal Sumber : David (2011, p221). Menurut David (2011, p221), matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbu-x dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu-y. Matriks IE terdiri dari sembilan sel yang kemudian dibagi menjadi tiga bagian utama sebagai berikut: - Sel I, II, atau IV = tumbuh dan membangun. Strategi yang paling tepat adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau strategi integrasi (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, atau integrasi horizontal). - Sel III, V, atau VII = pertahankan dan pelihara. Strategi yang paling tepat adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. - Sel VI, VIII, atau IX = panen atau divestasi. Strategi yang paling tepat adalah divestasi.

17 Matriks Grand Strategy Gambar 2. 6 Matriks Grand Strategy Sumber : David (2011, p ). Menurut David (2011, p ), matriks grand strategy didasarkan pada dua dimensi penilaian, yaitu posisi persaingan dan pertumbuhan pasar. Semua organisasi dapat diposisikan dalam salah satu dari empat kuadran strategi berikut ini: o Kuadran I, artinya perusahaan berada dalam posisi strategis yang baik sekali. Untuk semua perusahaan, konsentrasi pada pasar (penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan juga produk (pengembangan produk) merupakan strategi yang tepat. Jika perusahaan mempunyai sumber daya yang berlebihan, maka integrasi ke depan, integrasi ke belakang, atau integrasi horisontal dapat menjadi strategi yang efektif. Namun, jika perusahaan terlalu berkomitmen terhadap suatu produk tunggal, maka diversifikasi terkait dapat mengurangi resiko yang berkaitan dengan lini produk yang sempit. o Kuadran II, artinya perusahaan berada pada industri yang bertumbuh, namun tidak bisa bersaing dengan efektif sehingga perusahaan perlu menentukan mengapa pendekatan yang digunakan saat ini tidak efektif dan bagaimana harus diubah untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Strategi yang menjadi pilihan pertama yang harus dipertimbangkan adalah strategi intensif (berlawanan dengan strategi integratif atau diversifikasi). Jika perusahaan

18 26 kekurangan kompetensi pembeda atau keunggulan kompetitif, integrasi horisontal merupakan alternatif yang dapat diterapkan. Strategi terakhir yang juga harus dipertimbangkan adalah divestasi dan likuidasi. o Kuadran III, artinya perusahaan berada dalam industri yang tumbuh lambat dan mempunyai posisi bersaing yang lemah. Penghematan biaya dan aset yang ekstensif (rasionalisasi) harus dilakukan terlebih dahulu. Strategi alternatifnya adalah mengalihkan sumber daya dari bisnis saat ini ke bidang-bidang yang berbeda (diversifikasi). Jika semua strategi gagal, maka pilihan akhirnya adalah divestasi atau likuidasi. o Kuadran IV, artinya perusahaan mempunyai posisi bersaing yang kuat namun berada dalam industri yang tumbuh lambat. Strategi yang dapat dijalankan adalah diversifikasi terkait, diversifikasi tidak terkait, dan usaha patungan Tahap Keputusan Menurut David (2011, p224), teknik yang secara objektif dapat digunakan untuk menunjukkan strategi alternatif yang paling baik adalah Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matriks QSPM), dimana menggunakan hasil dari analisa tahap masukan dan hasil dari analisa tahap pencocokan. Ada enam langkah untuk mengembangkan matriks QSPM, yaitu: 1. Buatlah daftar peluang atau ancaman eksternal kunci dan kekuatan atau kelemahan kunci dari perusahaan di kolom kiri QSPM. Informasi ini diambil langsung dari matriks EFE dan matriks IFE. 2. Berilah bobot pada setiap faktor ekternal dan internal. Bobot tersebut sama dengan yang ada di matriks EFE dan matriks IFE, dan diletakkan pada kolom tepat di kanan faktor-faktor keberhasilan kritis eksternal dan internal. 3. Periksalah matriks-matriks tahap 2 (pencocokan), dan identifikasi strategistrategi alternatif yang harus dipertimbangkan organisasi untuk diterapkan. Tulislah strategi-strategi tersebut pada baris atas QSPM. 4. Tentukanlah Nilai Daya Tarik (AS) yang didefinisikan sebagai angka yang menujukkan daya tarik relatif dari masing-masing strategi. Jika faktor keberhasilan kritis eksternal dan internal memiliki pengaruh terhadap strategi yang ada, maka Nilai Daya Tarik (AS) harus diberikan pada masing-masing strategi. Cakupan Nilai Daya Tarik (AS) adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = wajar menarik, dan 4 = sangat menarik. Jika faktor keberhasilan

19 27 kritis eksternal dan internal tidak memiliki pengaruh terhadap strategi yang ada, maka jangan beri Nilai Daya Tarik (AS) dan gunakan garis (-) untuk menunjukkan bahwa faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan khusus yang dibuat. Perhatikan: jika Nilai Daya Tarik (AS) diberikan pada suatu strategi, maka harus diberikan juga pada strategi-strategi lainnya. Jika suatu strategi menerima garis (-), maka semua strategi dalam satu baris juga menerima garis (-). 5. Hitunglah Total Nilai Daya Tarik (TAS) dengan cara mengalikan bobot dengan Nilai Daya Tarik (AS) di masing- masing baris. 6. Hitunglah jumlah Total Nilai Daya Tarik (TAS) dengan cara menjumlahkan Total Nilai Daya Tarik (TAS) di masing- masing kolom strategi QSPM. Semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin menarik strategi tersebut. Menurut David (2011, p ) bahwa secara keseluruhan ada sebelas strategi alternatif yang dapat diambil perusahaan. Strategi-strategi ini dikelompokkan dalam empat jenis, yaitu: 1. Strategi Integrasi a. Integrasi ke depan, yaitu upaya memiliki atau meningkatkan kendali atas distribusi atau pengecer. b. Integrasi ke belakang, yaitu upaya memiliki atau meningkatkan control terhadap perusahaan pemasok. c. Integrasi horizontal, yaitu upaya memiliki atau meningkatkan kendali atas perusahaaan pesaing. 2. Strategi Intensif a. Penetrasi pasar, yaitu dengan meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha pemasaran yang gencar. b. Pengembangan pasar, yaitu dengan cara memperkenalkan barang atau jasa yang sedang dimiliki sekarang ke daerah geografis yang baru. c. Pengembangan produk, yaitu cara untuk meningkatkan penjualan dengan cara memodifikasi dan meningkatkan mutu produk atau jasa yang sudah ada. 3. Strategi Diversifikasi a. Diversifikasi terkait, menambah produk atau jasa baru namun masih berhubungan.

20 28 b. Diversifikasi tidak terkait, yaitu menambah produk atau jasa baru tapi tidak berhubungan. 4. Strategi defensive a. Rasionalisasi, yaitu melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. b. Divestasi, yaitu menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. c. Likuidasi, yaitu menjual semua asset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata asset tersebut SLEPT Analysis Menurut Chaffey (2011,p193) Analisis SLEPT adalah sebuah singkatan yang menunjukkan S untuk Bidang Sosial (Social) L untuk Hukum (Legal and Ethical), E untuk Ekonomi (Economic), P untuk Politik (Political), dan T untuk Teknologi( Technological). 1. Social adalah Pengaruh dari presepsi customer dalam menentukan pemakaian sebuah produk. 2. Legal and Ethical adalah Menentukan metode dengan cara menetapkan produk yang dapat dipromosikan dan dijual secara online dengan mengatasnamakan masyarakat dan melindungi hak dan privasi dari seorang individual. 3. Economical adalah Pengaruh dari kinerja ekonomi dari sebuah negara dalam perdagangan internasional sehingga mempengaruhi bursa efek. 4. Political adalah Pemerintah dan organisasi antar bangsa mempunyai peranan penting dalam pengaptasian dan kontrol dari sebuah internet yang memiliki penerapan hukum dan dikendalikan oleh pemerintah. 5. Technological adalah Perubahan pada teknologi yang memberikan peluang baru untuk pemasaran produk dengan cara baru Objectives Menurut Chaffey (2011, p281) Objectives merupakan pernyataan dan komunikasi misi organisasi, visi dan tujuan. Tahap ini merupakan tahap untuk menentukan tujuan agar perusahaan akan fokus terhadap apa yang ingin dicapai. Pada

21 29 tahap ini akan didapatkan tujuan realistis dari program e-marketing dan manfaat yang dihasilkan. Hasil ini didapat dari tahapan 5S, yaitu : 1. Sell : Bagaimana cara untuk melakukan penjualan dan mempromosikan produk dan jasa. 2. Serve : Memberikan manfaat tambahan untuk pelangan dengan memberikan informasi tentang perusahaan. 3. Sizzle: Menciptakan brand awareness dari customer terhadap perusahaan. 4. Speak : Menciptakan hubungan komunikasi antara perusahaan dengan customer. 5. Save : Mengurangi biaya pemasaran, promosi, operasional pada perusahaan dan meningkatkan pendapatan pada penjualan perushaan Strategy Menurut Chaffey (2011, p295) Definisi strategi didorong oleh tujuan dan visi sebagaimana dimaksud pada bagian sebelumnya. Karena strategi disusun berdasarkan visi dan tujuan, sehingga perlu untuk sering kembali dan merevisinya. Komponen kunci dari strategi pemasaran berpedoman pada akronim STOP (Segments Targeting Objectives Positioning) dan SIT (Sequence or Stages Integration Tools). a. Segments (S): Dalam hal ini dilakukan segmentasi, yaitu identifikasi kelompok yang berbeda dalam target pasar dalam rangka untuk mengembangkan penawaran produk yang berbeda dan komunikasi untuk kelompok. Segmentasi juga melibatkan memahami kebutuhan customer dalam rangka mengembangkan strategi untuk memenuhi segmen ini sekaligus memaksimalkan pendapatan (Chaffey, 2011, p408). b. Targeting (T) : Targeting berarti melakukan evaluasi dan pemilihan segmen yang tepat dan pengembangan penawaran yang sesuai (Chaffey, 2011, p407). Menurut Kotler dan Armstrong (2012, p ), ada empat jenis strategi yang dapat digunakan dalam memilih segmen pasar, antara lain:

22 30 o Pemasaran tanpa diferensiasi atau pemasaran massal, yaitu perusahaan memutuskan untuk mengabaikan perbedaan segmen pasar dan mengejar keseluruhan pasar dengan satu tawaran. o Pemasaran terdiferensiasi atau pemasaran tersegmentasi, yaitu perusahaan memutuskan untuk menargetkan beberapa segmen pasar dan merancang penawaran terpisah bagi masing-masing segmen. o Pemasaran terkonsentrasi atau pemasaran ceruk, yaitu perusahaan mengejar pangsa besar salah satu atau beberapa segmen atau ceruk. o Pemasaran mikro, yaitu praktek penghantaran produk dan program pemasaran khusus untuk kebutuhan dan keinginan individual tertentu dan kelompok customer setempat, termasuk pemasaran lokal dan pemasaran individual. c. Objectives (O) Objectives membantu untuk mengingatkan bahwa strategi yang akan digunakan harus memenuhi keseluruhan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Chaffey, 2011, p462). d. Positioning (P) Positioning berhubungan tentang bagaimana mempengaruhi persepsi customer terhadap produk dalam pasar (Chaffey, 2011, p411). Menurut Kotler dan Armstrong (2012, p231), positioning berarti bagaimana perusahaan akan menciptakan nilai untuk segmen sasaran dan posisi apa yang ingin diduduki perusahaan dalam segmen itu. a. Sequences or Stages (S) Sequence or stages berhubungan dengan menentukan tahapan mengenai pengembangan website untuk e-marketing, dimana akan memilih tipe website seperti apa yang akan dikembangkan untuk perusahaan (Chaffey, 2008, p459). b. Integration (I) Integration berhubungan dengan menentukan bagaimana segala sesuatu diintegrasikan, seperti apakah proses online akan diintegrasikan dengan proses offline dan database atau tidak (Chaffey, 2008, p459). c. Tools (T)

23 31 Tools berhubungan dengan menentukan peralatan apa saja yang akan digunakan untuk membangun website yang telah ditentukan (Chaffey, 2008, p460) Tactics P Untuk mengimplementasikan tujuan dan strategi yang telah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah merumuskan taktik. Menurut Chaffey (2011, p420), untuk merumuskan taktik e-marketing bisa menggunakan bauran pemasaran 7P. Gambar P Sumber :Chaffey (2011, p420) o Product Menurut Chaffey (2011, p422), produk adalah elemen dari bauran pemasaran yang melibatkan meneliti kebutuhan customer dan mengembangkan produk yang sesuai. o Price Menurut Chaffey (2011, p427), elemen harga dari bauran pemasaran mengacu pada kebijakan harga suatu organisasi yang digunakan untuk menentukan pricing models (bentuk pembayaran seperti pembelian langsung, lelang, sewa, volume pembelian dan persyaratan kredit) dan untuk menetapkan harga untuk produk dan jasa.

24 32 o Place Menurut Chaffey (2011, p431), tempat adalah elemen dari bauran pemasaran yang melibatkan mendistribusikan produk kepada customer sesuai dengan permintaan dan meminimalkan biaya persediaan, transportasi, dan penyimpanan. o Promotion Menurut Chaffey (2011, p432), promosi adalah elemen dari bauran pemasaran yang melibatkan komunikasi dengan customer dan stakeholder lainnya untuk menginformasikan tentang produk dan organisasi, dimana bisa menggunakan bauran komunikasi (communication mix) dan social networking. Kotler dan Armstrong (2012, p432) menjelaskan bahwa bauran komunikasi (communication mix) digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai customer secara persuasif dan membangun hubungan customer dengan menggunakan: Periklanan, yaitu segala biaya yang harus dikeluarkan untuk presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk ide atau gagasan, barang, atau jasa. Promosi penjualan, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Penjualan personal, yaitu presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan untuk mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan customer. Hubungan masyarakat, yaitu membangun hubungan baik dengan beragam publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita, dan peristiwa yang dapat merugikan. Pemasaran langsung, yaitu komunikasi langsung dengan sejumlah customer sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung dan mempererat hubungan customer. o People

25 33 Menurut Chaffey (2011, p434), people adalah elemen dari bauran pemasaran yang melibatkan pengiriman layanan kepada customer selama interaksi dengan customer. o Process Menurut Chaffey (2011, p434), process adalah elemen dari bauran pemasaran yang melibatkan metode dan prosedur yang perusahaan gunakan untuk mencapai semua fungsi pemasaran. o Physical evidence Menurut Chaffey (2011, p434), physical evidence adalah elemen dari bauran pemasaran yang melibatkan ekspresi nyata dari produk dan bagaimana itu dibeli dan digunakan Action Menurut Chaffey (2011, p.439), komponen tindakan perencanaan E- Marketing mengacu kepada kegiatan yang dilakukan oleh manajer untuk melaksanakan sebuah rencana tersebut Race Kerangka RACE merupakan kerangka pembentukan taktik yang pertama kali diperkenalkan oleh Steve Jackson dalam bukunya Cult of Analytics. RACE terdiri atas empat langkah aktivitas marketing yang dirancang untuk membantu membentuk brands engagement (proses membentuk loyalitas customer terhadap suatu brand). Berikut penjabaran dari rangkaian aktivitas marketing yang terdapat dalam kerangka RACE (Chaffey, 2011, What Is RACE? section, para. 1) o Tahap 1, Reach: Reach merupakan taktik yang harus dilakukan dalam membangun brand awareness dari produk atau jasa yang dijual, dengan memperkenalkannya melalui berbagai media online atau offline. Untuk bisa membangun brand awareness secara efektif, tidak hanya website perusahaan saja yang dibutuhkan, melainkan harus ada kombinasi dengan tools lain yang dapat digunakan sebagai alat untuk membangun traffic ke website perusahaan, seperti penggunaan social media facebook, kaskus atau twitter atau media lainnya sebagai media awal pengenalan brand kepada masyarakat luas dan

26 34 untuk memancing mereka agar bersedia mengunjungi website yang telah dibuat. o Tahap 2, Act: Act merupakan taktik untuk mempengaruhi pengunjung website agar tertarik mencari tahu lebih jauh mengenai perusahaan. Dengan menyediakan fitur yang menarik, navigasi website yang jelas, dan konten yang mampu membentuk kesan positif bagi pengunjung website mengenai brand atau perusahaan, mereka mungkin akan terpancing untuk mencari tahu lebih jauh mengenai perusahaan dan produk- produknya. o Tahap 3, Convert: Conversion merupakan taktik untuk menarik target customer agar bersedia menjalin hubungan dengan perusahaan, serta tertarik untuk mencoba menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. o Tahap 4, Engage: Pada tahap ini,hal yang perlu dilakukan adalah upaya menjaga hubungan yang sudah terbentuk dengan customer agar dapat bertahan lama, contohnya pelayanan customer service yang baik, menjaga komunikasi lewat social media atau fitur testimonial dan review produk pada website e- marketing perusahaan, dan lain-lain Blueprint Menurut Chaffey (2011, p609), blueprints menunjukkan hubungan antara halaman dan komponen konten lainnya, dan dapat digunakan untuk menggambarkan organisasi, navigasi dan sistem label. Gambar 2. 8 Blueprint Sumber : Chaffey (2011, p609)

27 Wireframe Menurut Chaffey (2011, p609), wireframe atau schematic adalah suatu uraian dasar setiap halaman, digambar untuk menunjukkan elemen dari halaman, hubungan mereka, dan kepentingan relatif mereka. Gambar 2. 9 Wireframe Sumber : Chaffey (2011, p609) Data Modeling Menurut Chaffey (2011, p511) sistem Data Modeling menggunakan tehnik yang kuat seperti normalisasi yang digunakan untuk analisa hubungan database dan design Gannt Chart Menurut Schwalbe (2004, p192) Ganttchart menyediakan sebuah format standart untuk menggambarkan informasi mengenai jadwal proyek dengan menampilkan kegiatan dari proyek, jadwal mulai proyek dan jadwal selesai proyek

28 36 dalam bentuk kalender. Ganttchart menunjukkan informasi dalam tugas proyek sebagai bars sepanjang timescale Control Chaffey (2008, p ), menyatakan bahwa setelah mengimplementasikan taktik dan melakukan tindakan yang dibutuhkan, sekarang saatnya untuk mengetahui apakah rencana e-marketing yang telah dilakukan berjalan dengan baik, apakah tujuan yang telah ditetapkan tercapai, apakah strategi bekerja, dan apakah taktik yang dipilih merupakan yang terbaik. Untuk itu diperlukan sistem kontrol untuk memastikan apakah aplikasi e-marketing bekerja dengan baik atau tidak. Chaffey (2011, p440) menyatakan bahwa elemen kontrol dari rencana e- Marketing dapat dicapai melalui kombinasi teknik tradisional seperti riset pemasaran untuk mendapatkan pandangan dan pendapat customer dan teknik baru seperti analisis web-server log files yang menggunakan teknologi untuk memantau apakah tujuan tercapai atau belum. 2.7 Metode Perancangan OOAD Menurut Satzinger et al. (2009, p60), Object Oriented Analysis adalah semua jenis object yang melakukan suatu pekerjaan dalam suatu sistem dan menunjukan apakah interaksi pengguna dibutuhkan untuk penyelesaian masalah Activity diagram Menurut Satzinger et al. (2009, p141), Activity diagram adalah jenis diagram workflow yang menggambarkan aktivitas user dan aliran sekuensialnya.

29 37 Gambar Activity diagram Sumber : Satzinger et al. (2009, p141) Usecase diagram Menurut Satzinger et al. (2009, p242) Usecase diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan berbagai peran pengguna dan cara mereka para pengguna berinteraksi dengan sistem. Aktor adalah orang atau hal yang benar-benar menyentuh atau berinteraksi dengan sistem.

30 38 Gambar Usecase diagram Sumber : Satzinger et al. (2009, p242) Class diagram Menurut Satzinger et al. (2009, p187 ) Class diagram adalah diagram kelas yang digunakan untu menunjukkan kelas objek untuk sistem. Gambar Class diagram Sumber : Satzinger et al. (2009, p187)

31 System Sequence Diagram Menurut Satzinger et al. (2009, p242) System Sequence Diagram (SSD) digunakan untuk menggambarkan alur informasi yang masuk dan keluar dari system secara otomatis. Gambar System Sequence Diagram Sumber : Satzinger et al. (2009, p242) Completed Three Layer Design Sequence Diagram Menurut Satzinger et al. (2009, p229) Completed three-layer design sequence diagram merupakan gambaran lengkap dari sequence diagram dan juga pengembangan dari first-cut sequence diagram. Completed three-layer design sequence diagram menambahkan data layer.

32 40 Gambar Completed Three - Layer System Sequence Diagram Sumber : Satzinger et al. (2009, p229) 2.8 Control Chaffey (2011, p ), menyatakan bahwa setelah mengimplementasikan taktik dan melakukan tindakan yang dibutuhkan, sekarang saatnya untuk mengetahui apakah rencana e-marketing yang telah dilakukan berjalan dengan baik, apakah tujuan yang telah ditetapkan tercapai, apakah strategi bekerja, dan apakah taktik yang dipilih merupakan yang terbaik. Untuk itu diperlukan sistem kontrol untuk memastikan apakah aplikasi e-marketing bekerja dengan baik atau tidak. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah goal setting, performance measurement, performance diagnosis, corrective action dalam proses control e-marketing. - Goal setting : target awal yang telah ditentukan sebelumnya. - Performance measurement : mengukur sejauh mana target telah tecapai, apakah sudah sesuai target atau belum? Apakah taktik yang dijalankan

33 41 sudah berjalan dengan baik? Semua akan dibahas dan diteliti dalam tahap ini. - Performance diagnosis : tahap dimana dilakukan analisa lebih mendalam tentang sebab akibat yang telah terjadi. - Corrective action : Tahap terakhir adalah merevisi strategi dan taktik untuk memastikan bahwa target yang sudah dibuat sebelumnya bisa tercapai.

34 Kerangka Berpikir Kerangka pikir Mulai& Merumuskan&Masalah& Melakukan&Penelitian:& 1 Wawancara 1 Observasi 1 Studi Pustaka- Merancang Landasan Teori Dan Landasan Model SOSTAC Situation Analysis SLEPT Porter Five Forces SWOT 1 IFE EFE CPM 1 Matrix SWOT IE Grand Strategy 1 QSPM 1 CPM - Grand Strategi OBJECTIVE& 1&5 S&(Sell,&Serve,&Speak,& Sizzle,&Save)& STRATEGY Stop & Sit 1 Segment 1 Target Market 1 Objectives 1 Positioning 1 Sequence 1 Targeting & Segmentation 1 Integration CONTROL 1 Goal Setting 1 Performance Measurement 1 Performace Diagnosis 1 Corrective Action ACTION - RACE 1 Data Modeling 1 Wireframe 1 Time Scale 1 OOAD TACTICS 1 7P(Product, Price, Place, Promotion, Process, People, Physical Evidence) & Selesai& Gambar Kerangka Berpiki

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum dan Khusus 2.1.1 Pengertian tentang Strategy Menurut Dave Chaffey dan PR Smith (2008:40) strategy adalah pengaruh dari oleh kedua prioritas tujuan (menjual, melayani,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Marketing Marketing adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan, untuk mencapai suatu pertukaran yang memuaskan pelanggan. Jadi marketing

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis memasuki fase baru dimana persaingan menjadi semakin kompetitif. Perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu sendiri. Dimana banyak aspek bisa menjadi daya saing membuat suatu perusahaan dapat bertahan,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umum 2.1.1 Pengertian Strategy Menurut Dave Chaffey dan Smith (2008:40) adalah pengaruh dari kedua proritas tujuan (Menjual, melayani, berbicara, menyimpan)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

Teori umum merupakan teori-teori dasar yang berhubungan dengan penelitian dan dapat membantu dalam proses penelitian.

Teori umum merupakan teori-teori dasar yang berhubungan dengan penelitian dan dapat membantu dalam proses penelitian. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Teori umum merupakan teori-teori dasar yang berhubungan dengan penelitian dan dapat membantu dalam proses penelitian. 2.1.1. Pengertian Internet Menurut Chaffey (2009:109)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Strategi Menurut Chaffey dan Smith (2008, p40) Strategi merangkum bagaimana cara agar mencapai tujuan. Strategi dipengaruhi oleh kedua prioritas tujuan(menjual,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan pemasaran tidak lagi menggunakan metode tradisional melainkan menggunakan teknologi. Teknologi merupakan hal yang hampir tidak dapat dipisahkan dalam hidup.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat sekarang ini menuntut perusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis. Oleh karena itu, perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Strategis Strategi menurut Hamel dan Prahalad dalam Umar (2008) didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Marketing Marketing atau pemasaran diartikan sebagai proses eksplorasi terhadap kebutuhan pelanggan melalui beragam pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk lebih mempermudah dalam penelitian, maka banyak teori yang harus

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk lebih mempermudah dalam penelitian, maka banyak teori yang harus BAB 2 LANDASAN TEORI Untuk lebih mempermudah dalam penelitian, maka banyak teori yang harus dijelaskan agar dapat lebih dimengerti. 2.1 Internet Pada saat sekarang ini, hampir setiap rumah di dunia sudah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.10 Pengertian Pemasaran Kemajuan zaman yang membawa masalah-masalah dan kesempatankesempatan baru telah menjadi sebab menariknya pengetahuan pemasaran bagi perusahaan-perusahaan,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi STI Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi STI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar investasi yang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha saat ini penuh dengan persaingan dan membuat para usahawan untuk selalu bersaing mengembangkan perusahaan mereka agar selalu lebih maju diantara para pesaingnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pemasaran

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pemasaran BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pemasaran Menurut Kotler & Armstrong (2014 : 27), pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan yang berfungsi bersama untuk mencapai sebuah hasil. Sebagai urutan kegiatan yang saling berhubung untuk

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti 50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA A. Kerangka Pemikiran LPBA Muyassaroh merupakan salah satu lembaga pembelajaran bahasa Arab untuk mampu membaca kitab kuning tanpa harakat secara mudah dan cepat serta

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pabrik pupuk organik PT Agrindo Surya Graha yang berlokasi di jalan PLTP Angkrong, Kampung Sunda Wenang, RT 25/ Rw 11,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Orientasi Manajemen Pemasaran

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Orientasi Manajemen Pemasaran BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2010,p32), Manajemen pemasaran adalah Seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 18 BAB III METODA PENELITIAN A. Waktu Penelitian No Kegiatan Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 1. Studi kepustakaan 2. Penyusunan desain penelitan 3. Penyusunan teknis pelaksanaan pengambilan data

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBANGUNAN WEBSITE E-MARKETING. Pada bab sebelumnya hal yang banyak dibahas adalah mengenai analisa

BAB 4 PEMBANGUNAN WEBSITE E-MARKETING. Pada bab sebelumnya hal yang banyak dibahas adalah mengenai analisa BAB 4 PEMBANGUNAN WEBSITE E-MARKETING Pada bab sebelumnya hal yang banyak dibahas adalah mengenai analisa kebutuhan, kondisi pasar, dan analisa SWOT pada perusahaan, serta uraian strategi dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. HARGO SUKSES MANDIRI adalah perusahaan pelayanan yang mengkhususkan diri pada penyedia dan pengelola tenaga kerja jasa keamanan, berdiri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Internet Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p. 528) sebuah web publik yang luas dari jaringan komputer yang menghubungkan segala macam pengguna di seluruh dunia

Lebih terperinci

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yagn digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR Frengky Hariyanto - 1301030322 Email : frengky_hariyanto@yahoo.co.id Dosen Pembimbing Hartiwi Prabowo, SE., MM. ABSTRAK PT Indo Jaya Sukses Makmur

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Natura Foods Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri minuman dalam kemasan gelas dan sachet. Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

Lebih terperinci