PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DISERTAI JOYFULL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

Transkripsi

1 Edisi,., Mei 14 PEGARUH MODEL PEMBELAJARA KOOPERATIF TIPE TGT DISERTAI JOYFULL LEARIG TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA Betty M. Turnip dan Iriana Fratiwi Turnip Prgram Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mdel pembelajaran kperatif tipe TGT disertai jyfull learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pkk listrik dinamis di kelas X SMA egeri P. Siantar yang terdiri dari 17 kelas. Sampel penelitian diambil 17 kelas yang ditentukan dengan cluster randm sampling, yaitu kelas X-3 dengan menggunakan mdel pembelajaran tipe TGT disertai jyfull learning dan kelas X-8 dengan menggunakan pembelajaran knvensinal. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada, yaitu pertama tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan ptin sebanyak sal yang telah dinyatakan valid leh para ahli, yang kedua adalah lembar bservasi aktivitas belajar siswa. Untuk menguji hiptesis digunakan uji beda (uji t), setelah uji prasyarat dilakukan, yaitu uji nrmalitas dan uji hmgenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mdel pembelajaran kperatif tipe TGT disertai jyfull learning dapat meningkatkan aktivitas belajra siswa yaitu pada pertemuan I 6,77%, pertemuan II 68,6%, sedangkan pertemuan III 7,64%. Untuk hasil belajar siswa, hasil pengujian hiptesis diperleh t hitung >t tabel yaitu 9,16>1,67 pada taraf signifikansi α =,. Hal ini berarti Ha diterima, yang berarti ada perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan akibat pengaruh mdel pembelajaran kperatif tipe TGT disertai jyfull learning pada materi pkk Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA egeri P. Siantar T.P 1/13. Kata kunci : kperatif tipe TGT, jyfull learning, hasil belajar, aktivitas ABSTRACT This study aimed t determine the effect f TGT cperative learning mdel with jyfull learning n learning utcmes f students in the subject matter physics electricity dynamic in class X SMA egeri P. Siantar T.P 1/13. The study was quasi-experimental with the entire ppulatin f tenth grade studens f SMA egeri P. Siantar cnsisting f 17 classes. Samples were taken classes are determined by randm cluster sampling technique, the class X-3 using the TGT learning mdel with Jyfull Learning and class X-8 with using cnventinal learning. The instrument used in the study there are, the first test f learning utcmes in the frm f multiple chice with ptin f questins that have been declared valid by the experts, the secnd is the bservatin sheet student learning 1

2 Edisi,., Mei 14 activities. T test the hypthesis used different test (t test), after the prerequisite test is dne, the test f nrmality and hmegenity tests. The results shwed that cperative learning mdel TGT with Jyfull Learning can imprve students learning activities 6.77% at the first meeting, the meeting II 68.6% 7.64% where as the third meeting. Fr student learning utcmes, the result f testing hyptheses btained t>t table ie 9,16>1,67 at significance level α =,. This means that Ha is accepted, which means that there are differences in student learning utcmes are significant due t the influence f TGT learning mdel with Jyfull Learning in the subject matter Dynamic pwer in the secnd half f the class X SMA egeri Pematangsiantar T.P 1/13. Keywrds : TGT cperative, jyfull learning, learning utcmes, activities PEDAHULUA Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan prses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan ptensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Ensiklpedia bebas : pendidikan, 11/1/13). Kualitas pendidikan di Indnesia masih rendah dan sangat memprihatinkan. Berdasarkan data dari Educatinal Fr All (EFA), indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau educatin fr all di Indnesia menurun. Jika tahun 1 Indnesia berada di peringkat ke 6, tahun ini merst di peringkat 69 lemahnya prses pembelajaran dalam dunia pendidikan kita dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran dan ketakutan siswa saat menghadapi U. Hal senada juga dibuktikan dari data hasil ujian nasinal fisika di salah satu SMA egeri di Kta Pematangsiantar yaitu SMA egeri Pematangsiantar. Pada tahun 1 nilai rata-rata U Fisika di seklah ini menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan nilai rata-rata di tahun 11. Pada tahun 11 nilai rata-rata siswa mencapai angka 8,77 sedangkan di tahun 1 hanya mencapai angka 7,4. Artinya penurunan nilai rata-rata U Fisika mencapai angka 1,73. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA egeri Pematangsiantar kelas X khususnya dalam mata pelajaran fisika, siswa kurang memiliki minat mengikuti pembelajaran fisika. Saat pembelajaran berlangsung siswa cenderung pasif dan hanya pendengar saja serta terlihat kurang menikmati pembelajaran yang sedang berlangsung dan guru kurang bervariasi dalam mengajarkan pelajaran fisika di seklah. Bahkan tidak jarang dijumpai prses pembelajaran fisika di seklah masih berpusat pada guru. Umumnya, metde pembelajaran yang dikembangkan guru dalam prses pembelajaran adalah metde pembelajaran knvensinal yang banyak mengandalkan ceramah, dimana guru lebih memfkuskan diri pada upaya memindahkan pengetahuan kedalam diri siswa tanpa memperhatikan bahwa ketika siswa memasuki kelas, siswa mempunyai bekal kemampuan dan kemampuan yang tidak sama. 11

3 Edisi,., Mei 14 Hal ini tentu saja akan mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa yang rendah. Berdasarkan angket yang dibagikan kepada siswa, siswa menyukai pelajaran fisika hanya kerana merupakan pelajaran wajib, dari 4 rang siswa yang diberi angket 6% siswa menyatakan fisika itu sulit, membsankan dan membingungkan. Strategi yang paling sering digunakan untuk mengaktifkan siswa adalah dengan melibatkan siswa dalam diskusi dalam seluruh kelas. Tetapi strategi ini tidak terlalu efektif,walaupun guru sudah berusaha dan mendrng siswa untuk berpartisipasi. Kebanyakan siswa terpaku menjadi penntn sementara arena kelas dikuasai leh hanya segelintir rang. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikain rupa,sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Dalam interaksi ini,siswa akan membantu kmunitas yang memungkinkan mereka untuk mencintai prses pembelajaran dan mencintai satu sama lain. Guna mengatasi masalah yang telah dikemukakan salah satunya adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Salah satu caranya adalah menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa yaitu mdel pembelajaran kperatif tipe Team Games Turnament (TGT) yang disertai dengan jyfull learning. Mdel pembelajaran kperatif tipe Team Games Turnament (TGT) yang disertai dengan jyfull learning dapat menjadi alternatif dalam menciptakan pembelajaran yang menyenagkan sehingga kegiatan pembelajaran yang umumnya mntn dan menjenuhkan tidak lagi mntn dan bahkan pembelajaran akan lebih menyenangkan. Dryden (:) menyatakan bahwa Mdel pembelajaran kperatif tipe Team Games Turnament (TGT) adalah suatu pendekatan yang menyebabkan kelmpk kecil selama kegiatan belajar mengajar bekerja sama sebagai suatu tim untuk memecahkan masalah, menyelesaikan tugas atau untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Mulyasa (6:19) menyatakan jyfull learning merupakan mdel yang membuat pembelajaran seperti sangat menyenangkan sehingga siswa dapat menikmati pembelajaran dan bisa terlibar aktif karena mereka merasa tidak tertekan atau terpaksa dalam mengikuti pelajaran. Dengan mdel ini siswa dapat meningkatkan mtivasi dalam belajar karena siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Penelitian yang terkait tentang mdel pembelajaran kperatif tipe TGT telah dilakukan Siahaan (7) pada meteri pkk termdinamika. Dimana kelemahan pada penelitian ini adalh pada RPPnya tidak dijelaskan tahapantahapan utama dalam pembelajaran kperatif tipe TGT, kegiatan para siswa banyak yang tidak relevan dengan KBM pembelajaran kperatif tipe TGT,serta kurang melibatkan guru dalam prses pembelajaran. Penelitian selanjutnya dilakukan leh asutin (9;4) yaitu dari hasil penelitian tersebut diperleh bahwa siswa setelah menggunakan pembelajaran kperatif tipe TGT terdapat peningkatan skr hasil belajar fisika 1

4 Edisi,., Mei 14 siswa, dimana skr (pada siklus I) sebesar 46,38% dan(pada siklus II) sebesar6,8% (pada siklus III)sebesar 83%, dan aktivitas siswa selama pembelajaran menunjukkan bahwa siswa aktif selama prses belajar mengajar, Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh mdel pembelajaran Kperatif tipe TGT disertai jyfull learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pkk Listrik Dinamis di Kelas X SMA egri P.Siantar T.P 1/13 dan mengetahui aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan tipe TGT disertai jyfull learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pkk Listrik Dinamis METODE PEELITIA Penelitian ini dilaksanakan di SMA egri P. Siantar di Jln. Patuan agari Kecamatan Siantar Utara dengan ppulasi seluruh siswa kelas X SMA egri P.Siantar yang terdiri dari 17 kelas. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan cara tehnik sampel kelas acak (cluster randm sampling),sampel kelas diambil dari ppulasi sebanyak kelas yaitu kelas X-3 denagn menggunakan mdel TGT disertai Jyfull Learning dan kelas X-8 dengan menggunakan pembelajaran knvensinal. Hasil belajar siswa diperleh dengan memberikan tes pada kedua kelas sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Rancangan peneliti quasi eksperimen ini dengan desain cntrl grup pretest-pstest design. Rancangan penelitian ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Desain Penelitian tipe Tw Grup Pretest dan Psttest Kelas Pre -test Perlakuan Psttest Eksperimen T 1 X 1 T Kntrl T 1 X T Keterangan : Pre-test = Tes sebelum perlakuan mdel pembelajaran Pst-test = Tes setelah perlakuan mdel pembelajaran T 1 = Tes kemampuan awal T = Tes kemampuan akhir X 1 = Pembelajaran menggunakan mdel pembelajaran kperatif tipe TGT disertai jfull learning X = Pembelajaran menggunakan mdel pembelajaran knvensinal. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar berbentuk pilihan berganda dan bservasi. Tes hasil belajar ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada tingkat kgnitif dan bservasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa. Uji hiptesis yang dikemukakan dilaksanakan dengan menbandingkan rata-rata skr hasil belajar yang dicapai baik kelmpk eksperimen maupun kelmpk kntrl. Data yang diperleh ditabulasikan kemudian dicari rataratanya. Sebelum dilakukan penganalisisan data, terlebih dahulu ditentukan skr masing-masing kelmpk sampel lalu dilakukan penglahan data dengan langkahlangkah sebagai berikut: 13

5 Edisi,., Mei 14 a) Menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku b) Uji rmalitas c) Uji Hmgenitas Uji nrmalitas dan uji hmgenitas dimaksudkan sebagai prasyarat melakukan uji hiptesis jika data terdistribusi nrmal dan hmgen. d) Pengujian Hiptesis (Uji t) Uji t dua pihak digunakan untuk mengetahui kesamaaan kemampuan awal pada kedua kelmpk sampel. Hiptesis yang diuji berbentuk: H : X 1 = X : kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas kntrl. H a : X 1 X : kemampuan awal siswa siswa pada kelas eksperimen tidak sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas kntrl. Data penelitian yang terdistribusi nrmal dan hmgen dilanjutkan dengan menguji hiptesis menggunakan uji beda dengan rumus (Sudjana, :39) : t hitung s X 1 1 n1 X 1 n Analisis data yang menunjukkan bahwa, t 1 t t maka hiptesis H ditrima, berarti kemampuan awal siswa pada kelas kntrl sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen. Dan jika analisis data menunjukkan harga t yang lain, maka H ditlak ditrima Ha, berarti kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen tidak sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas kntrl. Uji t satu pihak digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu perlakuan yaitu mdel pembelajaran kperatif tipe TGT disertai Jyfull Learning terhadap hasil belajar siswa. Hiptesis yg diuji berbentuk: H : X 1 X H a : X 1 X Keterangan : X 1 X : hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kntrl sama, berarti tidak ada perbedaan akibat pengaruh mdel pembelajaran kperatif tipe TGT disertai jyfull learning. X 1 X : hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari kelas kntrl, berarti ada perbedaan akibat pengaruh mdel pembelajaran kperatif tipe TGT disertai jyfull learning. Data penelitian yang terdistribusi nrmal dan hmgen dilanjutkan dengan menguji hiptesis menggunakan uji t dengan rumus : 14

6 Edisi,., Mei 14 X 1 X t 1 1 s n1 n Jika penglahan data menunjukkan bahwa, t > t 1-α atau nilai t hitung yang diperleh lebih dari t 1-α, maka hiptesi H ditlak dan Ha diterima. Dapat diambil kesimpulan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih besar daripada hasil belajar siswa kelas kntrl, maka mdel pembelajaran kperatif tipe TGT disertai jyfull learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. HASIL DA PEMBAHASA Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa nilai rata-rata pretes kelas eksperimen sebesar 3,6 dan nilai rata-rata pretes kelas kntrl 6,77. Data nilai pretes kelas eksperimen dan kntrl ditunjukkan pada Tabel. Tabel. Data nilai Pretes kelas Eksperimen dan Pretes Kelas Kntrl. Kelas Kelas Kntrl Eksperimen il ai Frek uens i R at a- ra ta il ai , Frek uens i R at a- ra ta 6, Setelah diberikan perlakuan yang berbeda dimana pada kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan mdel pembelajaran kperatif tipe TGT disertai jyfull learning dan pada kelas kntrl diberikan pembelajaran knvensinal, diperleh bahwa ratarata pstes kelas eksperimen sebesar 74,68 dan rata-rata pstes kelas kntrl sebesar 8,. Data nilai pstes kelas eksperimen dan kntrl ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Data nilai pstes kelas eksperimen dan kelas kntrl Kelas Eksperimen i lai 1 4 Frek uensi Ra tarat a Kelas Kntrl i lai , Frek uensi Ra tarat a 6, 77 Hal ini berarti hasil belajar siswa pada kelas kntrl mengalami 1

7 Edisi,., Mei 14 peningkatan 31,78 dan pada kelas eksperimen sebesar 44,3. Dari ahsil ini tampak bahwa nilai pstes kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengann kelas kntrl. Dengan perbedaan peningkatan sebesar 1, sehingga dapat dikatakan bahwa mdel pembelajaran kperatif tipe TGT disertai jyfull learning memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ahsil belajar siswa pada materi pkk listrik dinamis di kelas X semester II SMA egeri P. Siantar. Uji nrmalitas data pretes dan pstes kelas eksperimen dan kelas kntrl menggunakan uji lilliefrs, setelah dilakukan pengujian maka data pretes dan pstes kedua kelas terdistribusi nrmal. Uji hmgenitas pretes dan pstes kelas eksperimen dan kelas kntrl menggunakan uji kesamaan dua varians. Berdasarkan hasil pengujian ini data kedua kelmpk sampel dinyatakan hmgen sehingga layak dilakukan uji hiptesis. Ringkasan perhitungan Uji hiptesis pretes dan pstes dapat dilihat pada tabel 4 dan Tabel. Tabel 4. Ringkasan Perhitungan Uji Hiptesis Kemampuan Pretes Data Kelas 1 Pretes kelas eksperi men Pretes kelas kntrl ilai Ratarata 3,6 6,77 t hitu ung t tabel Kesimp ulan 1,8, H diteri ma Tabel. Ringkasan Perhitungan Uji Hiptesis Kemampuan Pstes Data Kelas 1 Kelas eksperim en Kelas kntrl ilai Ratarata 74,68 8, t hitu 9,16 1,67 Observasi dilakukan selama kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dikelas eksperimen maupun kelas kntrl. Hasil bservasi para bserver seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Skr Aktivitas Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III ung t tabel Kesimpu lan H a diterima aktivitas Gambar 1. Skr Aktivitas berdasarkan hasil bservasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh mdel pembelajaran kperatif tipe TGT disertai jyfull learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pkk listrik dinamis di kelas X semester II SMA egeri P. Siantar. Hal ini ditunjukkan dengan adanay perbedaan peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kntrl yaitu kelas eksperimen dengan nilai rata-rata pretes 3,6 dan pstes 74,68 mengalami perubahan sebesar 44,3 sedangkan pada kelas kntrl dengan nilai rata- pstes 8, rata pretes 6,77 dan mengalami perubahan hanya sebesar 31,78. Demikian juga aktivitas siswa 16

8 Edisi,., Mei 14 pada kelas eksperimen mengalami perubahan yaitu pada pertemuan I rata-rata aktivitas siswa kelas eksperimen adalah 6,77, pada pertemuan II meningkat menjadi 68,6 sedangkan pada pertemuan ketiga berubah menjadi 7,64. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahuku yaitu Siahaan (7) yang mengatakan bahwa pembelajaran kperatif tipe TGT memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Selain itu asutin (9) dengan hasil penelitian mengatakan bahwa mdel ini dapat meningkatkan aktivitas dan keingintahuan siswa terhadap pelajaran. Hasil belajar fisika siswa dalam penelitian ini diperleh karena adanya beberapa kebaikan dari mdel pembelajaran TGT disertai jyfull learning dibandingkan pembelajaran knvensinal, dimana mdel pembelajaran TGT merupakan pendekatan yang menyebabkan kelmpk kecil selama kegiatan belajar bekerjasama sebagai suatu tim unyuk memecahkan masalah, menyelesaikan tugas untuk tujuan bersama. Pada kelas kntrl pembelajaran berpusat pada guru, sedangkan siswa hanya mendengar saja, tidak terlalu banyak melibatkan ssiwa dalam bekerja. Selain itu, pembelajaran kperatif tipe TGT ini mempunyai keunggulan dibandingkan pembelajaran knvensinal, antara lain : semua anggta kelmpk wajib mendapat tugas. Hal ini menyebabkan semua anggta kelmpk aktif, ada interaksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru, siswa terlatih untuk mengembangkan keterampilan kmunikasi ssial, mendrng siswa menghargai pendapat rang lain, dan meningkatkan kemampuan akademik ssiwa, serta melatih ssiwa untu berbicara di depan kelas. Lebih lanjut, pelaksanaan pembelajaran ini terfkus pada lima kmpnen utama mdel TGT, yaitu : (1) Penyajian kelas; dalam penyajian kelas guru menyampaikan materi pelajaran karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelmpk. () Belajar dalam tim; setiap kelmpk mengerjakan LKS yang disediakan selama 4 menit yang kemudian mempresentasikan kepada siswa yang lainnya, (3) Game; berupa pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan ssiwa yang membantu ssiwa untuk mengumpulkan skr (4) Turnamen; dilakukan setelah presentasi kelas dan kelmpk sudah mengerjakan lembar kerja, dalam turnamen ssiwa dibagi ke beberapa meja turnamen dan () Penghargaan kelmpk; Dari skr kelmpk ini ditentukan kelmpk-kelmpk yang memperleh nilai terbaik dan berhak aats hadiah atau penghargaan yang dijanjikan. ilai kelmpk dihitung berdasarkan jumlah ttal nilai perkembangan semua anggta yang dinyatakan dalam bentuk pin. Berdasarkan hasil penelitian, pada pertemuan pertama terdapat 1 kelmpk dengan predikat tim baik, 4 kelmpk tim hebat, dan kelmpk tim super. Sedangkan pada pertemuan kedua terdapat 1 kelmpk tim baik, kelmpk tim hebat dan 4 kelmpk tim super. Dan paad pertemuan ketiga terdapat 1 kelmpk tim baik, kelmpk tim hebat dan 4 kelmpk tim super. Pelaksanaan kelima kmpnen ilmiah yang menyebabkan siswa lebih aktif terutama belajar dalam tim serta tes kuis yang 17

9 Edisi,., Mei 14 diberikan perrangan yang dijadikan dasar pemberian nilai kelmpk, dalam hal ini masing-masing ssiwa berusaha dan bertanggungjawab secara individu untuk melakuakn yang terbaik sebagai kesuksesan kelmpknya, sehingga hasil belajar ssiwa lebih tinggi dibandingkan kelas kntrl. Pelaksanaan mdel pembelajaran ini masih banyak kelemahan dan kendala yang dihadapi peneliti sehingga keterlaksanaan mdel ini tidak sepenuhnya tercapai 1%. Kendala tersebut antara lain: ditinjau dari sarana kelas, maka untuk membentuk kelmpk siswa menghadapi kesulitan mengatur dan mengangkat tempat duduk. Hal ini selain karena tempat duduknya yang berat, siswa juga masih memilih-milih teman. Guru kurang maksimal mengamati belajar kelmpk secara bergantian karena jumlah siswa dalam kelas banyak yaitu 31 rang. Guru dituntut bekerja lebih cepat dalam menyelesaikan tugas-tugas seperti mengreksi pekerjaan siswa dan menentukan skr serta perubahan kelmpk belajar. Situasi yang kurang kndusif sehingga tujuan pembelajaran tidak berlangsung sesuai dengan yang diharapkan, serta karena mdel pembelajaran ini masih baru pertama kali dikenalkan pada siswa, sehingga siswa agak kaku dalam pembelajaran. Berdasarkan kendala tersebut disarankan kepada peneliti selanjutnya agar membuat perencanaan-perencanaan sejelasnya, benar-benar mempersiapkan perangkat yang akan dipergunakan, dapat mengkndusifkan kelas pada saat pembelajaran berlangsung dengan cara lebih tegas dalam mengarahkan siswa, jangan terlalu banyak memberikan instruksi karena mengurangi efektivitas mdel pembelajaran TGT disertai jyfull learning. KESIMPULA Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika penyajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Dari hasil penelitian ini tampak bahwa nilai pstes kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kntrl dengan perbedaan peningkatan sebesar 1, lebih tinggi dari peningkatan hasil belajar siswa kelas kntrl sehingga dapat dikatakan bahwa mdel pembelajaran kperatif tipe TGT disertai jyfullllearning memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi pkk listrik dinamis di kelas X semester II SMA egeri P. Siantar. Dari hasil bservasi didapatkan bahwa penerapan mdel pembelajaran kperatif tipe TGT disertai jyfull learning dapat meningkatkan aktivitas belajar ssiwa terkait materi listrik dinamis yaitu dengan kategri aktif. DAFTAR PUSTAKA Dryden, Grdn, (), Revlusi cara Belajar (The learning Revlutin) : Belajar akan Efektif Kalau Anda dalam Keadaan FU, Kaifa, Bandung. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Ala, Universitas egeri Medan, (1), Buku Pedman Penulisan Prpsal dan Skripsi Mahasiswa Prgram Studi Pendidikan, FMIPA Unimed. 18

10 Edisi,., Mei 14 Lie, A, (8), Cperative Learning Mempraktikkan Cperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Penerbit PT Grasind, Jakarta. Mulyasa, E, (9) Menjadi Guru Prfesinal, Remaja Rsdakarya, bandung. asutin, (9), Pengaruh Mdel Pembelajaran Kperatif Tipe TGT (Teams Games Turnament) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pkk Besaran dan Satuan Kelas X Semester I SMA egeri 17 Medan T.P 9/1. Urusan Fisika FMIPA, Unimed, Medan. Sudjana, (), Metde Statistika, Tarsit, Bandung. 19