PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING PADA MATA KULIAH PENGUKURAN DAN ALAT UKUR FISIKA MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN FISIKA FMIPA UNIMED
|
|
- Johan Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ISSN 0- PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING PADA MATA KULIAH PENGUKURAN DAN ALAT UKUR FISIKA MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN FISIKA FMIPA UNIMED Rita Juliani dan Rahmatsyah Jurusan Pendidikan Fisika-Universitas Negeri Medan Abstrak. Kegiatan teaching grant dilakukan dalam rangka menimbulkan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang mengaitkan antara materi perkuliahan dengan situasi dunia nyata para mahasiswa dan meningkatkan hasil belajar pengukuran dan alat ukur Fisika sehingga menimbulkan pengalaman belajar bermakna bagi para mahasiswa. Metde yang digunakan Quantum Teaching dengan sampel tiga kelas yang terdiri dari kelas Dik B, Dik C dan kelas Nn Dik Tahun Pembelajaran 00/0 yang berjumlah mahasiswa dengan jumlah rata-rata sampel tiap kelas mahasiswa. Instrumen yang digunakan berbentuk test tertulis dalam bentuk berganda dengan lima ptin sebanyak 0 item. Di akhir pembelajaran di buat angket untuk mengetahui respn mahasiswa terhadap penerapan Quantum Teaching dalam prses pembelajaran. Hasil yang diperleh dari kegiatan teaching grant berupa hasil belajar mahasiswa kelas Dik B sebelum diajar dengan Quantum Teaching memiliki nilai rata-rata, dan sesudah diberi pembelajaran memiliki nilai, dengan peningkatan %. Hasil belajar mahasiswa kelas Dik C sebelum diajar dengan Quantum Teaching memiliki nilai rata-rata,9 dan sesudah diberi pembelajaran memiliki nilai 0, dengan peningkatan,0%. Hasil belajar mahasiswa kelas Nn Dik sebelum diajar dengan Quantum Teaching memiliki nilai rata-rata, dan sesudah diberi pembelajaran memiliki nilai 0, dengan nilai peningkatan,%. Hasil angket yang diperleh secara keseluruhan mahasiswa menganggap pembelajaran dengan menggunakan Quantum Teaching menyenangkan sebesar %, dan sangat menyenangkan %. Kata kunci: quantum teaching, hasil belajar, angket, KBM APPLICATION OF QUANTUM TEACHING METHODS IN COURSE MEASUREMENT AND MEASURING DEVICE PHYSICS DEPARTMENT OF PHYSICS STUDENTS SEMESTER I FMIPA UNIMED Rita Juliani and Rahmatsyah Physics Educatin Prgram-State University f Medan Abstract. Activities carried ut within the framewrk f teaching grant raises teaching and learning activities that links between the lectures material t real wrld situatins the students and imprve learning utcmes measurement and measurement tls f physics, giving rise t meaningful learning experience fr students. Quantum teaching methds used by a sample Vlume: () Juni 0 9
2 ISSN 0- cnsisting f three classes Educatin class B, and class C nn-educatin Learning Year 00/0, amunting t students with an average number f samples per class f students. Shaped instrument that is used in the frm f a written test with a five-ptin multiple f 0 items. At the end f the questinnaire study made t determine the respnse t the applicatin f Quantum Teaching students in the learning prcess. Results btained frm a grant teaching activities f student learning utcmes befre classes taught by Educatin B Quantum Teaching has an average value f. and after learning has given. value with an increase f %. Student learning utcmes befre classes taught by Educatin C Quantum Teaching has an average value f.9 and after 0. values given t learning has increased.0%. Student learning utcmes befre classes taught by nn-educatin Quantum Teaching has an average value f. and after learning has a value f 0. given by value increased.%. Questinnaire results btained assume verall student learning by using Quantum Teaching unpleasant by %, and a very nice %. Keywrds: quantum teaching, study result, teaching and learning activities PENDAHULUAN Mata kuliah Pengukuran dan Alat ukur adalah salah satu matakuliah wajib yang ada pada semester pertama dan menurut Kurikulum Berbasis Kmpetensi pada dasarnya bahwa setelah mahasiswa selesai mengikuti mata kuliah Pengukuran dan Alat Ukur Fisika dan dinyatakan lulus, diharapkan mahasiswa akan mampu menggunakan alat ukur, menganalisa system pengukuran dan alat-alat ukur serta dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengukuran yaitu suatu teknik untuk mengaitkan suatu bilangan pada suatu sifat fisis den ngan membandingkannya dengan suatu besaran standar yang telah diterima sebagai suatu satuan (Juliani, 00), merupakan bentuk pengamatan atas suatu besaran Fisika berupa pengamatan kuantitas. Kumpulan pengukuran yang diperleh dari berbagai sumber dilah dan disintesiskan menjadi sebuah mdel atau teri suatu gejala alam. Agar berguna, teri harus dapat menerangkan semua peristiwa alam yang dikenal pada waktu itu; bahkan harus dapat meramalkan berbagai hal baru yang berkaitan dengan percbaan dan pengukuran baru. Umumnya didalam pengukuran dibutuhkan instrumen sebagai suatu cara fisis untuk menentukan suatu besaran (kuantitas) atau variab el. Instrumen tersebut membantu peningkatan keterampilan manusia dan dalam banyak hal memungkinkan seserang untuk menentukan nilai dari suatu besaran yang tidak diketahui. Misalnya sebuah intrumen elektrnik dalam pemakainnya didasarkan pada prinsip-prinsip listrik dalam pemakaiannya sebagai alat ukur listrik. Sebuah instrument eletrnik dapat beerupa sebuah alat yang knstruksinya sederhana dan relatif tidak rumit seperti halnya lat ukur dasar untuk arus searah. Tetapi dengan berkembangnya teknlgi, tuntutan akan kebutuhan instrument-instrumen yang lebih terpercaya dan lebih teliti semakin meningkat yang kemudian menghasilkan perkembangan baru dalam perencanaan dan pemakaian. Untuk menggunakan instrument-instrumen ini secara cermat perlu dipahami prinsip-prinsip kerja dan mampu memperkirakan apakah instrument tersebut sesuai dengan pemakaian yang direncanakan. Dalam menyampaikan infrmasi perkuliahan dsen pengampuh Pengukuran dan alat ukur Fisika cenderung serius dan jarang ada hiburan. Cara mengajar ini menimbulkan kejenuhan yang akhirnya mengurangi minat Vlume: () Juni 0 0
3 ISSN 0- mahasiswa terhadap Alat Ukur Fisika dan prestasi dalam bidang Fisika. Metde yang selama ini diterapkan leh dsen biasanya gabungan dari metde ceramah, dan tanyajawab, demnstrasi, diskusi tanpa hiburan sehingga membuat mahasiswa kurang tertarik (jenuh). Oleh karenanya perlu adanya alternatif pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan dunia mahasiswa yang masih remaja dan meranjak dewasa, dengan harapan mahasiswa akan tertarik dan termtivasi dalam belajar Pengukuran dan Alat ukur Fisika. Metde Quantum Teaching adalah salah satu dari sekian banyak metde pembelajaran yang menghibur. Fakta di atas, jika ditilik kembali maka akan terkait dengan prses belajar mengajar dimana mengajar bukanlah tugas yang ringan, karena selalu berhadapan dengan kelmpk mahasiswa yang memerlukan bimbingan dan pembinaan menuju pendewasaan seperti pengalaman yang dihadapi dsen pengampu bahwa mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pengukuran dan Alat ukur merupakan mahasiswa baru yang duduk di semester I dan merupakan masa transisi dari remaja dalam hal ini seklah lanjutan tingkat atas menuju kedewasaan (mahasiswa) dimana cara belajar yang dialami jauh beda dari sebelumnya. Secara umum, mengajar berarti menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan pandangan. Mengajar juga berupa bimbingan kepada mahasiswa sehingga terjadi prses pembelajaran. Dsen harus mampu merangsang terjadinya prses berpikir, mampu membantu tumbuhnya sifat kritis dan mampu mengubah pandangan mahasiswa (Atmadi dan Setyaningsih, 000). Untuk menciptakan prses belajar mengajar yang baik, maka dsen harus mampu memilih metde instruksinal dalam menyampaikan perkuliahan dalam rangka pencapaian tujuan. Ada beberapa metde instruksinal yang dapat digunakan dalam penyampaian isi perkuliahan pada mahasiswa salah satunya adalah Quantum Teaching. Quantum Teaching menciptakan hubungan emsinal yang baik dalam dan ketika belajar. Dengan Quantum Teaching kita dapat mengajar dengan memfungsikan kedua belahan tak kiri dan kanan pada fungsinya masing-masing. Knsep ini sukses diterapkan di Super Camp, lembaga kursus yang dibangun de Prter. Dilakukan penelitian untuk disertasi dktral pada 99, yang melibatkan sekitar,0 respnden. Hasil yang diperleh Super Camp berhasil mendgkrak ptensi psikis siswa. Antara lain peningkatan mtivasi 0% nilai belajar %, meningkatkan harga diri % dan melanjutkan penggunaan keterampilan 9%. Dengan demikian, agar perkuliahan Pengukuran dan Alat ukur dapat menimbulkan pembelajaran yang menghasilkan kemampuan memecahkan perslan dalam kehidupan jangka panjang atau dalam lingkungan atau dalam situasi nyata para mahasiswa, maka haruslah dicari pendekatan pembelajaran yang mendrng terjadinya KBM yang mengaitkan antara materi perkuliahan dengan situasi dunia nyata para mahasiswa. Mdel Pembelajaran Quantum Teaching Kata Quantum berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum Teaching menciptakan lingkungan belajar efektif dengan cara menggunakan unsur yang ada pada mahasiswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. Dalam Quantum Teaching bersandar pada knsep: bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka (DePrter, 00). Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari mahasiswa. Tetapi jauh dari itu, mahasiswa diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emsinal yang baik dalam dan ketika belajar. Dengan Quantum Teaching dapat memfungsikan kedua belahan tak kiri dan kanan pada fungsinya masing-masing. Otak kiri menangani angka, susunan lgika, rganisasi dan hal lain yang membutuhkan rasinal, beralasan dengan pertimbangan yang dedukatif Vlume: () Juni 0
4 ISSN 0- dan analitis. Bagian tak yang digunakan berfikir mengenai hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah. Dapat memfkuskan diri pada garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan tentang warna dan irama. Otak kanan mengurusi masalah pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi. Misalnya warna, ritme, musik dan prses pemikiran lain yang memerlukan kreativitas, risinalitas, daya cipta dan bakat artistik. Pemikiran tak kanan lebih santai kurang terikat leh parameter ilmiah dan matematis. Kita dapat melibatkan diri dengan segala rupa dan bentuk. Warnawarni dan kelembutan dan mengabaikan segala ukuran dan dimensi yang mengikat. Kategri Mdel Pembelajaran Quantum Teaching Mdel pembelajaran Quantum Teaching dibagi dalam dua kategri, yaitu:. Kategri knteks yaitu latar untuk pengalaman dsen yang berupa suasana, landasan lingkungan dan rancangan. Dapat digambarkan sebagai berikut: a. Suasana kelas mencakup bahasa yang dipilih dsen, cara menjalin simpati dengan mahasiswa dan sikap dsen terhadap jurusan serta belajar. b. Landasan adalah kerangka kerja yang mencakup tujuan, keyakinan, kesepakatan, kebijakan, prsedur dan aturan bersama yang memberi dsen dan mahasiswa sebuah pedman untuk bekerja dalam kmunitas belajar. c. Lingkungan adalah cara dsen untuk menata ruangan kelas meliputi pencahyaan, warna, pengaturan meja dan kursi, tanaman, musik, dan semua hal mendukung prses belajar. d. Rancangan adalah penciptaan terarah terhadap unsur-unsur penting yang dapat menumbuhkan minat siswa, mendalami makna dan memperbaiki prses tukarmenukar infrmasi.. Kategri isi yaitu penyajian materi dan fasilitas yang digunakan. Dapat digambarkan sebagai berikut: a. Penyajian mencakup pengajaran materi yang sesuai dengan kurikulum berbasis sft skill yang telah ditetapkan dan dsen menyesuaikannya dengan kndisi lingkungan, mahasiswa serta alat bantu. b. Fasilitas mencakup interaksi pelajaran dengan kurikulum agar memudahkan mahasiswa mempelajari suatu perkuliahan dengan fasilitas yang ada seperti penyajian materi dengan alat bantu. c. Keterampilan balajar mencakup kemampuan mahasiswa belajar lebih cepat dan lebih efektif jika mahasiswa yang menguasai keterampilan yang diantaranya: knsentrasi, terfkus, cara mencatat, rganisasi, persiapan tes, dan membaca cepat serta teknik mengingat dengan keterampilan belajar yang tepat, semua mahasiswa dapat memahami sebagian besar infrmasi dalam waktu yang relatif singkat. d. Keterampilan hidup dapat membantu, membentuk dan merubah suasana dari landasan belajar di kelas dengan menggunakan dan mengajarkan kmunikasi yang tampak. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Quantum Teaching Mdel pembelajaran Quantum Teaching mempunyai lima prinsip. Prinsip-prinsip ini memiliki perilaku dan membantu tumbuhnya lingkungan yang saling mempercayai dan mendukung. Prinsip-prinsip tersebut adalah (Deprter, 00):. Segalanya berbicara Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh atau dari kertas yang akan dibagikan sampai dengan rancangan pelajaran semuanya harus mengirimkan pesan tentang belajar.. Segalanya bertujuan. Segala sesuatu tentang materi yang diajarkan, dsen harus memberi tahu apa tujuan dari materi yang diajarkan tersebut.. Pengalaman sebelum pemberian arti. Karena tak kanan akan terus berkembang pasat dengan adanya rangsangan kmpleks yang menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh Vlume: () Juni 0
5 ISSN 0- karena itu pelajaran yang akan kita ajarkan terlebih dahulu kita beri rangsangan kepada siswa melalui pengalaman dsen dan pengalaman dari mahasiswa.. Akui setiap usaha Dsen sebaiknya menghargai setiap usaha yang dilakukan mahasiswa karena mereka perlu mendapatkan pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.. Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan. Serang dsen sebaiknya memberikan pujian kepada mahasiswa yang terlibat aktif pada prses pembelajaran misalnya dengan pujian, tepuk tangan, berkata bagus dan lain-lain. Desain Pembelajaran Quantum Teaching Desain pembelajaran Quantum Teaching dikenal dengan TANDUR yaitu singkatan dari Fase Tumbuhkan, Fase Alami, Fase Namai, Fase Demnstrasikan, Fase Ulangi, dan Fase Rayakan. Adapun kmpnen TANDUR tersebut adalah sebagai berikut:. Fase Tumbuhkan Maksudnya adalah pada awal masuk pembelajaran. Dsen harus menumbuhkan minat mahasiswa dengan memuaskan Apakah Manfaatnya Bagiku (AMBAK) dan memanfaatkan kehidupan pelajar dan kekayaan pengalaman hidupnya.. Fase Alami Dsen menciptakan ulang dan mendatangkan pengalaman belajar yang pada umumnya dapat dimengerti leh setiap mahasiswa dan segenap mahasiswa secara alamiah, artinya sesuai dengan gaya belajar mereka. Dalam hal ini mahasiswa mempelajari sesuatu dalam kehidupan nyata, sehingga menimbulkan pengalaman awal mahasiswa yang berkaitan dengan knsepnya.. Fase Namai Kemungkinan besar kualitas prses belajar yang terbaik akan terjadi adalah manakala mahasiwa telah mengalami sesuatu secara alamiah, sebelum mereka memberikan arti mengenai apa yang baru saja mereka pelajari, setelah itu berikan mereka kesempatan untuk memberikan makna atau arti mengenai apa yang telah mereka pelajari.. Fase Demnstrasikan Dsen memberikan kesempatan (dengan beraneka ragam cara) bagi mahasiwa untuk mendemstrasikan apa yang mereka pelajari. Hal ini mendrng dan memtivasi mahasiswa untuk lebih tahu dan memahami apa yang telah mereka pelajari, dengan kata lain mahasiswa membutuhkan kesempatan untuk membuat kaitan, adalah dengan permainan, mengadakan interaksi, dan sandiwara.. Fase Ulangi Agar mahasiswa lebih tahu dan memahami pelajaran yang telah dipelajari maka dalam hal ini dsen menunjukkan kepada mahasiswa cara-cara mengulang dan mendemnstrasikan materi yang belum mereka pahami, serta memtivasi mahasiswa merangkum pelajaran serta meminta mahasiswa mengulanginya secara serentak.. Fase Rayakan Akui setuap usaha mahasiswa karena belajar mengandung resik untuk berbuat salah. Pada saat siswa mengambil langkah ini, sepantasnyalah mereka mendapatkan pengakuan atas kepercayaan diri mereka. Oleh karena itu dsen harus memberikan kepada mahasiswa pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, pemerlehan keterampilan dan ilmu pengetahuan. Strategi yang dilakukan adalah tepuk tangan, pujian, puisi, nyanyian. Dengan adanya mdel pembelajaran Quantum Teaching ini, maka pembelajaran bukan lagi kegiatan yang membsankan bagi mahasiswa. Karena mahasiswa ikut terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya keterlibatan mahasiswa secara aktif akan menambah mtivasi mereka untuk belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik yang akan menigkatkan kualitas pembelajaran. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan indikatr untuk mengukur keberhasilan mahasiswa dalam prses Vlume: () Juni 0
6 ISSN 0- belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperleh mahasiswa setelah melalui kegiatan belajar, sedangkan belajar itu sendiri merupakan suatu prses dari seserang yang berusaha untuk memperleh bentuk perilaku yang relatif menetap. Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai leh mahasiswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran (Dimyati, 99). Prestasi belajar yang diperleh mahasiswa melalui prses belajar mengajar dapat diketahui dengan menggunakan tes atau evaluasi. Hasil tes tersebut merupakan bukti nyata prestasi belajar siswa. Dimana prestasi belajar tersebut diartikan sebagai hasil belajar yang dapat menggambarkan sejauh mana perubahan yang terjadi pada diri mahasiswa. Jadi, hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar mahasiswa dalam kuliah Pengukuran dan Alat Ukur Fisika, yang diperleh melalui hasil tes yang diberikan pada sampel penelitian. Aspek yang dinilai adalah sebagai berikut: a. Kgnitif Kgnitif merupakan salah satu dimensi atau ranah psiklgi manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, perlehan infrmasi, pemecahan masalah. Menurut Andersn dengan merevisi taksnmi Blm, hasil belajar ini dapat diurutkan dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi, yaitu: Mengingat, Memahami, Menerapkan, Menganalisis, Mengevaluasi, Berkreasi. b. Ranah Afektif Secara umum ranah afektif berkenan dengan perasaan, nilai sikap dan minat serta perilaku peserta didik. Ranah afektif blm membagi tingkat kemampuan menjadi: Penerimaan, Pemberian respn, Menghargai, Mengrganisasikan, Karakteristik. c. Ranah Psikmtrik Ranah Psikmtrik merupakan hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikntrl leh tt dan fisik. Menurut Wiles ranah psikmrik dibagi menjadi: Observing, Imitating, Practicing, Adapting. METODE PENELITIAN Teaching grand dalam upaya meningkatkan knsep mahasiswa prdi pendidikan Fisika FMIPA Unimed melalui pembelajaran Quantum Teaching pada perkuliahan Pengukuran dan Alat-Alat Ukur Fisika dilaksanakan di ruang perkuliahan jurusan Fisika FMIPA Unimed dengan kegiatan Belajar Mengajar tertera pada tabel berikut. N Kegiatan Pembelajaran Pra Pembelajaran Pendahuluan Tumbuh kan Tabel. Kegiatan Belajar dan Mengajar Fase Kegiatan Dsen Kegiatan Mahasiswa Kesiapan untuk mengajar Kesiapan media dan melihat kesiapan mahasiswa untuk belajar Menyertakan mahasiswa dengan apa yang mereka pahami dengan materi ajar Memikat mahasiswa dengan beberapa pertanyaan apa yang mereka setujui Menyampaikan tujuan pembelajaran (AMBAK) Kesiapan untuk belajar Kesiapan alat tulis dan sumber belajar Memberikan respn tentang pertanyaan dsen. Mendengarkan penjelasan dsen Vlume: () Juni 0
7 ISSN 0- Alami Mendatangkan pengalaman mahasiswa dengan memberikan tugas kelmpk dan kegiatan yang mengaktifkan pengetahuan yang sudah dimiliki Membangun keingintahuan mahasiswa dengan menciptakan pertanyaan dibenak mahasiswa dan membuat penasaran. Kegiatan Inti Namai Menjelaskan ksep dasar dan Demnst rasi prinsip dari materi pembelajaran Membentuk kelmpk belajar dan membagi alat dan bahan kepada setiap kelmpk Membimbing mahasiswa dalam melakukan demnstrasi. Meminta salah satu kelmpk untuk mempresentasikan kesimpulan dari demstrasi yang mereka lakukan Penutup Ulangi Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran dengan aklamasi Melakukan tepuk tangan sambil menyebutkan Yes! Rayakan Bernyanyi bersama sambil tepuk tangan Memberi penguatan pada mahasiswa untuk melakukan tugas Menyimak penjelasan yang diberikan dsen Melakukan aktivitas yang diperintahkan Mengutarakan pengalaman yang sudah diperleh. Mendengar penjelasan yang diberikan dsen Menyimak dan membuat catatan ringkas. Membentuk kelmpk belajar dan setiap kelmpk menerima alat dan bahan Melakukan percbaan tentang hubungan dengan materi dengan panduan dsen Menemukan pembelajaran Salah satu kelmpk mempresentasikan kesimpulan yang mereka dapatkan Menyimak dan mengulangi secara serentak Menirukan tepuk tangan sambil menyebutkan Yes! Bernyanyi dan bertepuk tangan INDIKATOR KINERJA Prgram pembelajaran yang diusulkan ini merupakan suatu mdel pembelajaran yang sintaksnya telah terumus dengan baik. Jyce et al memberi petunjuk cara mengukur prses pembelajaran yang direncanakan apakah telah terlaksana dengan baik atau belum dan apakah akan mencapai tujuan spesifik yang diinginkan dari mdel tersebut melalui panduan pelatihan sejawat ( peer caching guides). Panduan pelatihan sejawat merupakan frmat-frmat isian yang berisi ciri khas sintaks mdel pembelajaran dimaksud. Dengan demikian, ketika serang dsen melaksanakan prses pembela- Vlume: () Juni 0
8 ISSN 0- jaran, maka sejawatnya, atau dsen lainnya mengbservasi kegiatan itu dengan dipandu lembar-lembar frmat isian mdel tersebut. Berdasarkan cara mengukur prses pembelajaran yang direncanakan melalui frmatfrmat isian yang disebut panduan pelatihan sejawat menurut Jyce et.all. di atas, dalam prgram pembelajaran yang diusulkan ini dikembangkan buah Instrumen Indikatr Kinerja, yaitu diskusi sebelum pembelajaran, bservasi, umpan balik, angket atau kuisiner mahasiswa, dan test Quantum Teaching. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN Tahap persiapan pelaksanaan pengajaran Quantum Teaching dimulai dengan melihat kndisi siswa dilihat dari jumlah mahasiswa dalam satu kelas. Jumlah mahasiswa yang terdiri dari tiga kelas yaitu Dik B berjumlah mahasiswa dan Dik C berjumlah mahasiswa serta Nn Dik berjumlah mahasiswa dengan rata-rata mahasiswa memberikan pertimbangan untuk menggunakan ruangan kelas yang cukup besar sehingga memungkinan ruang gerak yang luas untuk aktivitas belajar dalam pengajaran Quantum Teaching. Pertimbangkan lain menggunakan fasilitas pendukung, yaitu LCD pryektr dan AC, dan untuk keefektifan dan kenyamanan prses pembelajaran. Skenari persiapan sebelum dan sesudah pembelajar Quantum Teaching dibuat untuk dsen pengampu dan dsen pengamat. Selanjutnya, dipersiapkan tes hasil belajar untuk materi Sistem Pengukuran, Alat Ukur linier dan Pengukuran Listrik Magnet beserta angket tanggapan siswa mengenai prses pengajaran dengan menggunakan Quantum Teaching. Tes hasil belajar yang dibuat berbentuk tes pilihan berganda yang berjumlah 0 item dengan lima pilihan jawaban yang divalidkan dengan tim KDBK yang satu blk kmpetensi. Item tes terdiri dari 0 item materi Sistem Pengukuran, 0 item Alat Ukur Linier dan 0 item Pengukuran Listrik Magnet. Selain tes hasil belajar dibuat angket tanggapan mahasiswa mengenai pengajaran dengan menggunakan Quantum Teaching. Angket terdiri dari item. Item sampai berisi tanggapan mahasiswa terhadap kegiatan-kegiatan dan variasi belajar yang dilaksanakan dalam Quantum Teaching, sedangkan item berisi pendapat mahasiswa terhadap pengajaran Quantum Teaching secara umum. Tahap persiapan lanjutan adalah merancang kegiatan pengajaran Quantum Teaching yang akan dilaksanakan. Kerangkan Pengajaran Quantum Teaching terdiri dari enam tahapan yang dapat digambarkan di bawah: Tumbuhkan: Menyertakan diri mereka, memikat mereka, puaskan AMBAK. Alami: Memberikan mereka pengalaman belajar: tumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui. Namai: Memberikan data, tepat pada saat minat memuncak. Demnstrasikan: Memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga mereka menghayati dan membuatnya sebagai pengalaman pribadi. Ulangi: Rekatkan gambar keseluruhannya. Rayakan: Ingat, jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan! Perayaan menambatkan belajar dengan assiatif psitif. Pengajaran Quantum Teaching yang dirancang menyertakan semua tahapan dengan variasi kegiatan yang disesuaikan dengan kndisi dan fasilitas kelas serta jumlah siswa yang cukup selain itu juga dipersiapkan tampilan pwer pint serta musik yang mengiringi pembelajaran. PELAKSANAAN Pelaksanaan kegiatan pengajaran dengan menggunakan Quantum teaching dimulai dengan melakukan pretes (x 00 menit), melakukan kegiatan belajar pembelajaran selama empat kali pertemuan (x00 menit) kemudian melakukan pstes (x 00 menit) dan memberikan angket (0 menit). Hasil Pre-Test Hasil pre-test mahasiswa kelas Dik B 00, Dik C 00, dan Nn Dik 00 sebelum dilaksa- Vlume: () Juni 0
9 ISSN 0- nakan pembelajaran Quantum Teaching masing-masing: Kelas Dik B 00 Nilai Pre-Test sebelum dilaksanakan Quantum Teaching pada kelas Dik B 00 seperti di bawah ini. Tabel. Nilai pretes Kelas Dik B 00 N. Nilai Frekuensi Kelas Dik C 00 Nilai Pre-Test sebelum dilaksanakan Quantum Teaching pada kelas Dik C 00 seperti di bawah ini. Tabel. Nilai pretes Kelas Dik C 00 N. Nilai Pretes Kelas Nn Dik 00 Nilai Pre-Test sebelum dilaksanakan Quantum Teaching pada kelas Nn Dik 00 seperti di bawah ini. Tabel. Nilai pretes Kelas Nn Dik 00 N. Nilai Pretes Hasil Pst-Test Hasil pst-test mahasiswa kelas Dik B 00, Dik C 00, dan Nn Dik 00 setelah dilaksanakan pembelajaran quantum teaching masing-masing: Kelas Dik B 00 Nilai Pst-Test sesudah dilaksanakan Quantum Teaching pada kelas Dik B 00 seperti di bawah ini. Tabel. Nilai Pst-Test Kelas Dik B 00 N. Nilai Frekuensi Kelas Dik C 00 Nilai Pst-Test sesudah dilaksanakan Quantum Teaching pada kelas Dik C 00 seperti di bawah ini. Tabel. Nilai Pst-Test Kelas Dik C 00 N. Nilai Pretes 0 0 Vlume: () Juni 0
10 ISSN Kelas Nn Dik 00 Nilai Pst-Test sesudah dilaksanakan Quantum Teaching pada kelas Nn Dik 00 seperti di bawah ini. Tabel. Nilai Pst-Test Kelas Nn Dik 00 N. Nilai Frekuensi Angket Pendapat mahasiswa tentang pembelajaran Quantum Teaching pada mahasiswa Dik B 00, Dik C 00 dan Nn Dik 00 dapat dapat dilihat di bawah ini. Kelas Dik B 00 Pendapat mahasiswa setelah dilakukan pembelajaran Quantum Teaching dapat pada kelas Dik B 00 dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel. Pendapat mahasiswa Dik B 00 tentang Quantum Learning N O KEGIATAN. Ikut serta dan mengetahui manfaat pembelajaran. Melakukan kegiatan sederhana sebelum pembelajaran inti. Melakukan demnstrasi dalam pembelajaran JUMLAH PENDAPAT 0 9. Mendengarkan musik sambil belajar. Membaca kesimpulan materi secara bersama. Bernyanyi dan bertepuk tangan sesudah pembelajaran. Melakukan aktivitas meringkas dengan peta pikiran dipenuhi gambar dan warna menarik. Secara umum gambaran dengan menggunakan Quantum teaching = Tidak berpendapat; = Menyenangkan = Membsankan; = Sangat menyenangkan = Kurang menyenangkan = Biasa saja Secara persentasi kuisiner dapat dilihat pada diagram di bawah ini Gambar. Diagram Kuisiner Quantum Teaching Mahasiswa Dik B 00 Kelas Dik C 00 Pendapat mahasiswa setelah dilakukan pembelajaran Quantum Teaching pada kelas Dik C 00 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel. Pendapat mahasiswa Dik C 00 tentang Quantum Learning N O KEGIATAN. Ikut serta dan mengetahui manfaat pembelajaran.. Melakukan kegiatan sederhana sebelum pembelajaran inti. Melakukan demns- Trasi dalam pembelajaran. Mendengarkan musik ambil belajar. Membaca kesimpulan materi secara bersama. Bernyanyi dan bertepuk tangan sesudah pembe- JUMLAH PENDAPAT Vlume: () Juni 0
11 ISSN 0- lajaran. Melakukan aktivitas meringkas dengan peta pikiran dipenuhi gambar dan warna menarik. Secara umum gambaran dengan menggunakan Quantum teaching 0 Secara persentasi kuisiner dapat dilihat pada diagram di bawah ini. Gambar. Diagram Kuisiner Quantum Teaching Mahasiswa Nn Dik 00 Gambar. Diagram Kuisiner Quantum Teaching Mahasiswa Dik C 00. c. Kelas Nn Dik 00 Pendapat mahasiswa setelah dilakukan pembelajaran Quantum Teaching dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel. Pendapat mahasiswa Nn Dik 00 tentang Quantum Learning N KEGIATAN O. Ikut serta dan mengetahui manfaat pembelajaran.. Melakukan kegiatan sederhana sebelum pembelajaran inti.. Melakukan demnstrasi dalam pembelajaran.. Mendengarkan musik sambil belajar.. Membaca kesimpulan materi secara bersama.. Bernyanyi dan bertepuk tangan sesudah pembelajaran.. Melakukan aktivitas meringkas dengan peta pikiran dipenuhi gambar dan warna menarik.. Secara umum gamba- Ran dengan menggunakan Quantum teaching. JUMLAH PENDAPAT Secara persentasi kuisiner dapat dilihat pada diagram di bawah ini Pembahasan Berdasarkan tes hasil belajar diperleh nilai rata-rata pre-tes untuk kelas Dik B 00 adalah, dengan standar deviasi, dan nilai rata-rata pst-tes, dengan standar deviasi,. Selisih rata-rata pretes dan pstes adalah % peningkatan dari nilai pretes ke nilai pstes. Pada kelas Dik C 00 diperleh nilai rata-rata hasil belajar untuk pre-test adalah.9 dengan standar deviasi, dan nilai rata-rata pstes adalah 0, dengan standar deviasi,0. Selisih rata-rata pretes dan pstes adalah,%. Pada kelas Nn Dik 00 diperleh nilai rata-rata hasil belajar untuk pre-test adalah, dengan standar deviasi,0 dan nilai rata-rata pst-tes adalah 0, dengan standar deviasi 0,. Selisih rata-rata pretes dan pstes adalah,%. Dari data di atas dapat dikatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah pembelajaran Quantum Teaching untuk semua kelas paralel. Hal ini dapat ditanggapi sebagai akibat dari fase yang mempengaruhi pembelajaran Quantum Teaching yaitu mahasiswa diikutkan dalam pembelajaran dan mengetahui manfaaat pembelajaran, kemudian mahasiswa ikut mengalami prses aktivitas yang sudah pernah dilakukan terkait materi diikuti dengan demnstrasi meyakinkan diri untuk meningkatkan pemahaman knsep Pengukuran dan Alat Ukur Fisika yang berkaitan dengan dunia nyata mahasiswa serta mampu menyimpulkan materi. Akhirnya atas keberhasilan diri, tepuk tangan dan tepuk Yes! adalah suatu ungkapan Vlume: () Juni 0 9
12 ISSN 0- emsinal bahwa mahasiswa memiliki kemampuan mencapai tujuan. Iringan musik merupakan hal yang membuat suasana lebih memikat dan menghilangkan kejenuhan di dalam kelas. Semua fase Quantum Teaching menjadikan keterkaitan yang harmnis dalam pembelajaran sehingga mampu meningkatkan hasil pembelajaran secara umum. Berdasarkan angket yang diberikan dapat dilihat bahwa jumlah pendapat yang menyatakan menyenangkan adalah % dan % menyatakan sangat menyenangkan ini berarti terjadi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang di alami adalah suatu prses yang menyenangkan dimana dsen pengampu mampu membawa materi perkuliahan dengan situasi dunia nyata para mahasiswa pada perkuliahan Pengukuran dan Alat-alat Ukur Fisika. Pada fase tumbuhkan pada angket 0% mahasiswa menyatakan menyenangkan dimana pengampu mampu menjalin dan mimikat kebersamaan serta sama-sama mencapai tujuan. Untuk kegiatan alami % menyatakan menyenangkan ini berarti pembelajaran Quantum Teaching menimbulkan pengalaman belajar bermakna bagi para mahasiswa dan untuk demnstrasi % menyatakan menyenangkan dan % amat menyenangkan. Hal ini mengidentifikasikan bahwa Quantum Teaching dapat meningkatkan pemahaman knsep Pengukuran dan Alat Ukur Fisika yang berkaitan dengan dunia nyata mahasiswa. Gambaran umum dengan menggunakan Quantum Teaching 0,% menyatakan menyenangkan dan 0% menyatakan sangat menyenangkan dan % menyatakan biasa saja. Indikasih ini menyatakan bahwa dsen pengampu mulai mahir merancang dan melaksanakan pembelajaran Quantum Teaching pada perkuliahan Pengukuran dan Alat-alat Ukur Fisika. SIMPULAN Kesimpulan yang diperleh dari kegiatan ini adalah sebagai berikut: Hasil belajar mahasiswa kelas Dik B 00 sebelum diajar dengan Quantum Teaching memiliki nilai rata-rata. dan sesudah diberi pembelajaran memiliki nilai, dengan peningkatan %. Hasil belajar mahasiswa kelas Dik C 00 sebelum diajar dengan Quantum Teaching memiliki nilai rata-rata,9 dan sesudah diberi pembelajaran memiliki nilai 0, dengan peningkatan,%.. Hasil belajar mahasiswa kelas Nn Dik 00 sebelum diajar dengan Quantum Teaching memiliki nilai rata-rata, dan sesudah diberi pembelajaran memiliki nilai 0, dengan nilai,%.. Mahasiswa menganggap pembelajaran dengan menggunakan Quantum Teaching menyenangkan sebesar %, dan sangat menyenangkan %. DAFTAR PUSTAKA Atmadi, A. dan Y. Setyaningsih Transfrmasi Pendidikan Memasuki Millenium Ketiga. Ygyakarta: Kanisius. DePrter, B., Reardn, M., dan Sarah, S. 00. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa. DePrter, B. 00. Quantum Learning. Bandung: Kaifa. Dimyati. 99. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. 00. Struktur dan Garis-garis Besar Prgram Pengajaran Prgram Studi Fisika (S) (Kurikulum Bersama Enam Semester). Medan: Unimed. Juliani, R. 00. Pengukuran dan Alat ukur Fisika. Medan: FMIPA Unimed. pp-gdl-s-00-imamjauhar-- PENDAHUL-N.pdf mbelajaran/taksnmiblmmengembang kan-strategi-berpikir-berbasis-tik/ Vlume: () Juni 0 0
PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HASIL BELAJAR MATA KULIAH RANGKAIAN LISTRIK. Rita Juliani 1, Rahmatsyah 2
PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HASIL BELAJAR MATA KULIAH RANGKAIAN LISTRIK Rita Juliani 1, Rahmatsyah 2 1) Dan 2) Jurusan Fisika FMIPA Unimed Jln. Willem Iskandar Pasar
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Kompetensi Inti : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pembelajaran Alkasi : SMA : FISIKA : X / II : ELASTISITAS : 12 JP Kmpetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan
Lebih terperincibab i Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka disusun rumusan
bab i Pendahuluan A. Latar Belakang Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru, dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Pengertian Lembar Kerja Siswa (Student Work Sheet) adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah
Lebih terperinciPENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DASAR II PADA MAHASISWA SEMESTER II T.A GENAP 2008/2009 PRODI FISIKA UNIB
1 PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DASAR II PADA MAHASISWA SEMESTER II T.A GENAP 2008/2009 PRODI FISIKA UNIB Oleh: Desy Hanisa Putri Dosen P.Fisika PMIPA Universitas Bengkulu
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DISERTAI JOYFULL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA
Edisi,., Mei 14 PEGARUH MODEL PEMBELAJARA KOOPERATIF TIPE TGT DISERTAI JOYFULL LEARIG TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA Betty M. Turnip dan Iriana Fratiwi Turnip Prgram Studi Pendidikan Fisika FMIPA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa yaitu tahap sensorimotor, pra
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Belajar Piaget Menurut Jean Piaget, seorang anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa yaitu tahap sensorimotor, pra operasional, opersional
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER DIREVISI P = 1 Analisis dan Perancangan Sistem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13)
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau lazim disebut classrm actin research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13) penelitian tindakan
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN SAINS DENGAN QUANTUM TEACHING M.Gade*
PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINS DENGAN QUANTUM TEACHING M.Gade* Abstrak Kegiatan pembelajaran quantum teaching dapat mewujudkan pembelajaran yang bervariasi terpusat pada peserta didik dan dapat dimaksimalkan
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu
Lebih terperinciPENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Oleh: Tri Hartiti Retnwati M.Pd Makalah disampaikan pada Wrkshp pelaksanaan Kurikulum
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal
42 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal Dari hasil observasi pelaksanaan sebelum diterapkan model pembelajaran Quantum Teaching terdapat beberapa masalah yang mendorong untuk pelaksanaan observasi.
Lebih terperinciKajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2015,
Kajian Mral dan Kewarganegaraan. Vlume 02 mr 03 Tahun 2015, 636-650 IMPLEMETASI KURIKULUM 2013 PADA KELOMPOK MATA PELAJARA ORMATIF DI SEKOLAH MEEGAH KEJURUA EGERI 2 GAWI Aris Sants 11040254049 (PPKn, FIS,
Lebih terperinciJurnal Santiaji Pendidikan, Volume 4, Nomor 1, Januari 2014 ISSN
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 4, Nomor 1, Januari 2014 ISSN 2087-9016 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QT DENGAN KERANGKA TANDUR DALAM PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan erat kaitannya dengan proses pembelajaran karena proses pembelajaran merupakan salah satu segi terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBERIAN TUGAS AWAL BERBASIS KOMPETENSI PADA MATA KULIAH TERMODINAMIKA DALAM PENCAPAIAN NILAI MAHASISWA JURUSAN FISIKA FMIPA UNM
Seminar Nasional 2015 Lembaga Penelitian UNM Optimalisasi Hasil-Hasil Penelitian Dalam Menunjang Pembangunan Berkelanjutan Ruang Teater Gedung PINISI UNM, 13 Juni 2015 PENERAPAN PEMBERIAN TUGAS AWAL BERBASIS
Lebih terperinciKata Kunci: Keaktifan, Model Pembelajaran Kontekstual Dengan Strategi TANDUR
PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERBANDINGAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI TANDUR Sudaryo, S.Pd. Guru Matematika SMP Negeri 2 Binangun
Lebih terperinciSILABUS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
SILABUS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Nama Seklah : Mata Pelajaran : Teknlgi Infrmasi dan Kmunikasi Kelas / Semester : XII/1 Standar Kmpetensi : 1. Menggunakan pembuat desain grafis Kmpetensi Dasar
Lebih terperinciPendidikan Teknik Bangunan Vol 2 Nomer 2/JKPTB/15 (2015): 57-63
Pendidikan Teknik Bangunan Vl 2 mer 2/JKPTB/15 (2015): 57-63 Penerapan Mdel Pembelajaran Kperatif Metde The Learning Cell dengan Pendekatan Scientific pada Mata Pelajaran Surveying terhadap Belajar Siswa
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan Konsep Pengembangan konsep dilakukan dengan identifikasi masalah, merumuskan
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan Konsep Pengembangan konsep dilakukan dengan identifikasi masalah, merumuskan tujuan, dan analisis kebutuhan belajar. Identifikasi
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS
ISSN 301-7651 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS Karya Sinulingga Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
Lebih terperinciEfektivitas Penerapan Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Matematika Sekolah Dasar
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME NOMOR, JULI 0 Efektivitas Penerapan Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Matematika Sekolah Dasar H. Muchtar Ibrahim dan Andi Mifthahul Janna Murti (Lektor Kepala
Lebih terperinci49 Media Bina Ilmiah ISSN No
9 Media Bina Ilmiah ISS. 978-3787 PEERAPA PEMBELAJARA KOOPERATIF DEGA PETA KOSEP UTUK MEIGKATKA MOTIVASI DA HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS VII D DI SMP EGERI 8 MATARAM SEMESTER GEAP TAHU PELAJARA 20/20.
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Tsanawiyah Mifahul Aula Bangkal terletak di Jalan Kaluku
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lkasi Penelitian 1. Gambaran Lkasi Madrasah Madrasah Tsanawiyah Mifahul Aula Bangkal terletak di Jalan Kaluku nmr 36 Kelurahan Bangkal Kecamatan Cempaka
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA
Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Finisica Dwijayati Patrikha Universitas Negeri Surabaya
Lebih terperinciModel Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto
Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan Wiji Astutik SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto Email: astutikwiji498@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant
Lebih terperinciOleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VIIB6 SMP Negeri 4 Singaraja Tahun Ajaran 2011/2012 Oleh Ketut Budi Lestari, 1015057101 Jurusan
Lebih terperinciPEMANFAATAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH SEBAGAI KONSEKUENSI LOGIS OTONOMI DAERAH BIDANG PENDIDIKAN
JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 146-155, Desember 2002, ISSN : 1410-8518 PEMANFAATAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH SEBAGAI KONSEKUENSI LOGIS OTONOMI DAERAH BIDANG PENDIDIKAN
Lebih terperinciCitra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II DI SMA DHARMAWANGSA
Lebih terperinciMETODE PERMAINAN WHISPER RACE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS. Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
METODE PERMAINAN WHISPER RACE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS Isnaeni 1, Suhartn 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS, 2,3 Dsen PGSD FKIP UNS Jalan Slamet Riyadi
Lebih terperinciPENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Hidayah Ansori, Rezqy Amalia
PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Hidayah Ansori, Rezqy Amalia Pendidikan Matematika FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Jl.
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 JOGOMERTAN
PENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 JOGOMERTAN Oleh: Afif Rifai 1, Suhartono 2, Ngatman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret e-mail: rifai_kbm@yahoo.com Abstract:
Lebih terperinciSanti Apriliani Alifa Tanggamasari SMPN 5 Batu Keywords: Quantum teaching, student s achievement, Convention methode, motivation
ANALISIS PERBEDAAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR ANTARA PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA DIKLAT SIKLUS AKUNTANSI Santi Apriliani Alifa Tanggamasari SMPN 5 Batu santiapril@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD
Lebih terperinciPENERAPAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK
PENERAPAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK Rahmiati Tri Oktavia 1), Wince Hendri 2), dan Azrita 2) 2) 1) Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2 GOMBONG KEBUMEN
Penerapan Pembelajaran Inkuiri (Muhammad Ricky Alvian dan Paryanto) 397 PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2
Lebih terperinciDerlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR DENGAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK GAYA DAN HUKUM NEWTON Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan
Lebih terperinciIrdes Hidayana Siregar dan Rita Juliani Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Abstrak
Vol., No., Mei 04 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.P 03/04 Irdes Hidayana
Lebih terperinciFitria Sakinah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI I PERBAUNGAN Fitria Sakinah dan Purwanto Jurusan Fisika
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS
p-issn 5-73X e-issn 30-765 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS Karya Sinulingga Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Ledi Mei Lastri Silalahi dan Mariati P. Simanjuntak Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan lastrisilalahi@ymail.com
Lebih terperinciHasil Belajar Persamaan Linear Satu Variabel dengan Quantum Teaching
Hasil Belajar Persamaan Linear Satu Variabel dengan Quantum Teaching Yuhasriati 1) Yulianti 2) 1,2) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah yuhasriati@unsyiah.ac.id ABSTTRAK Persamaan Linear Satu
Lebih terperinciBioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
BiEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Bilgi Vl.2 N.3 Agustus 2013 ISSN: 2302-9528 http://ejurnal.unesa.ac.id/index.php/biedu PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR ALTERNATIF BERBENTUK SLIDE INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Eka Fermantika 1), Mukhni 2), Suherman 3) 1) FMIPA UNP, email: Eka_Fermantika@ymail.com 2,3)
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN KELAS II SD
PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN KELAS II SD Oleh: Siti kharirokh 1, Warsiti 2, Joharman 3 e-mail: Sitikharirokh@gmail.com Abstract:
Lebih terperinciMENERAPKAN PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUM (QUANTUM TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA. Nurhasanah 2
MENERAPKAN PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUM (QUANTUM TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA Nurhasanah 2 Abstrak. Telah dilakukan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui ada
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
Jurnal Online Pendidikan Fisika PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI
BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI 4.1 PRODI MATEMATIKA 4.1.1 Visi Prdi Matematika Menjadi pusat pengkajian dan pengembangan ilmu matematika terkemuka pada tahun 2025 yang mensinergikan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA Paino SMA Negeri 2 Tebing Tinggi, kota Tebing Tinggi Abstract: The purpose of this Classroom Action Research
Lebih terperinciABSTRAK. Keyword: Learning outcomes; physics; learning model; contextual; quantum teaching
PENINGKATAN PRESTASI FISIKA MATERI GERAK LURUS BERATURAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA PAPAN LUCUR PADA SISWA KELAS XE SMAN 1 RANDANGAN (Perfomance Improvement Motion Matter
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Seklah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pkk Alkasi Waktu : SMAN 47 Jakarta : Kimia : XI/2 : Larutan Penyangga : 3 Minggu x 4 Jam pelajaran @ 45 Menit A. Kmpetensi Inti
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DENGAN METODEDISKUSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMPN 2 LINGSAR TAHUN AJARAN 2014/2015 Ibrohim Mirgoni *, Hairunnisyah Sahidu, Hikmawati
Lebih terperinciMODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono
MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT Yusnidar Polem SMP Negeri 5 Gunungsitoli, kota Gunungsitoli Abstract: This research was conducted in SMP Negeri 5 Gunungsitoli.
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ 4 (3) (2015) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE LEARNING START WITH A QUESTION PADA SISWA
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA Abdul Hakim S dan Lylis Bahriani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan lylis9@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar
Lebih terperinciARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Made Sudiarjana NIM.
ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI Oleh I Made Sudiarjana NIM. 07606 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS OLAHRAGA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL YANG DIAWALI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK SMA
PEGEMBAGA MODUL YAG DIAWALI PETA KOSEP PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UTUK SMA Elsa Harkhian Putri, Renny Risdawati, Diana Susanti Prgram Studi Pendidikan Bilgi Seklah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Model Quantum Teaching Quantum memiliki arti interaksi yang mengubah energi cahaya. Quantum Teaching adalah penggubahan bermacam-macam interaksi yang ada di
Lebih terperinciPEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK
PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK Eza, Bambang, Yulis Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email : eza.niez@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengembangkan standar pendidikan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Salah satu standar pendidikan tersebut
Lebih terperinciTHE USAGE OF ENVIRONMENT TO INCREASE THE STUDENTS ACHIEVEMENT IN NATURAL SCIENCE SUBJECT FOR THE
THE USAGE OF ENVIRONMENT TO INCREASE THE STUDENTS ACHIEVEMENT IN NATURAL SCIENCE SUBJECT FOR THE 5 th GRADE STUDENTS OF PEMBANGUNAN PRIVATE ELEMENTARY SCHOOL TANJUNG MORAWA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Nurhaty
Lebih terperinciKOMPARASI KOMPETENSI IPA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN SNOWBALL THROWING PADA KELAS VII SMPN 11 PADANG
PILLAR OF PHYSICS EDUCATIO, Vl. 8. Oktber 2016, 57-64 KOMPARASI KOMPETESI IPA SISWA ATARA MODEL PEMBELAJARA KOOPERATIF TIPE THIK-PAIR-SHARE (TPS) DEGA SOWBALL THROWIG PADA KELAS VII SMP 11 PADAG Yana Ramadhani
Lebih terperinciPembuatan Bahan Ajar Pada Kompetensi Dasar
Pembuatan Bahan Ajar Pada Kmpetensi Dasar PEMBUATA BAHA AJAR PADA KOMPETESI DASAR MELAKSAAKA PROSEDUR KESELAMATA DA KESEHATA KERJA (K3) UTUK KELAS X TKR DI SMK TAMASISWA SURABAYA Mifachul Aziz S1 Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH IRINGAN MUSIK INSTRUMENTAL DALAM PENYELESAIAAN SOAL MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
1 PENGARUH IRINGAN MUSIK INSTRUMENTAL DALAM PENYELESAIAAN SOAL MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Maya Anggraini, Gimin Suyadi, Nurhanurawati Pendidikan Matematika, Universitas Lampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai fungsi dan tujuan yang harus diperhatikan. Fungsi dan tujuan tersebut dapat dilihat pada UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian
III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian tindakan adalah
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. kemampuan memori, kognisi, konsentrasi, dan kreativitas. lebih aman di kepala kita adalah dengan cara memakai musik.
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Musik adalah salah satu cabang seni yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Bahkan sejak kita masih bayi, kita sudah dikenalkan dengan seni musik oleh ibu kita, yaitu
Lebih terperinciJurnal Saintech Vol. 05- No.01-Maret 2013 ISSN No
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VIII-1 SMPN 1 MEREK Oleh : Drs. Herman Purba *) *) Guru SMPN Merek Abstract This study
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 01/013 Ermawati dan Rita Juliani Jurusan Fisika Fisika Universitas Negeri Medan
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN
BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Prfile Respnden 3.1.1 Sejarah Singkat Banyaknya anak-anak usia seklah dan anak-anak putus seklah pada awal pemerintahan Orde Baru pada tahun 1966, dan pengalaman selama
Lebih terperinciKhairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 BATANG KUIS T.P. 2013/2014 Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA
IMPLEMETASI KOOPERATIF GI UTUK MEIGKATKA AKTIVITAS DA HASIL BELAJAR PASSIG SEPAK BOLA Oleh Made Arya Suardika PEJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD Nurliza SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail: nurlizaroesdi@gmail.com Abstract: This study aims to determine the increase
Lebih terperinciKey Words: Accelerated learning, student s achievement, Linier Program
PENERAPAN METODE ACCELERATED LEARNING PADA POKOK BAHASAN PROGRAM LINIER KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 4 JEMBER SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 Ida Rahmawati 20, Dinawati Trapsilasiwi 21, Didik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian teori 2.1.1 Hakikat IPA IPA merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman
Lebih terperinciSilabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 1
MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 1 untuk Kelas 1 SD Berdasarkan Permendiknas Nmr 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nmr 23 Tahun 2006 tentang Standar
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING
Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 252-382 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING Irfawandi Samad 1 Progam Studi Pendidikan Matematika 1, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemical Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM PADA MATERI REAKSI REDUKSI-OKSIDASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X THE IMPLEMENTATION OF QUANTUM LEARNING IN THE REDUCTION- OXIDATION REACTION
Lebih terperinciABSTRACT. Key Words: Student Learning Outcomes, Cooperative Learning, NHT, STAD. ABSTRAK
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NHT DENGAN TIPE STAD PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 THE DIFFERENCE
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta kemampuan kerja yang didasari leh pengetahuan, sikap, keterampilan dan mtivasi dalam menghasilkan
Lebih terperinciCitra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA DHARMAWANGSA MEDAN T.P
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sains di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan. keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan sikap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sains di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan sikap dan nilai ilmiah, mempersiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan
Lebih terperinciJurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENDEKATA KETERAMPILAN PROSES PADA MATA PELAJARAN IPA. Oka Sandya Santi Email: ida.yani37@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciMENERAPKAN MODEL KONSTRUKTIVIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA UMUM I MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN FISIKA FMIPA UNIMED TA 2012/2013
MENERAPKAN MODEL KONSTRUKTIVIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA UMUM I MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN FISIKA FMIPA UNIMED TA 2012/2013 Abubakar dan Rahmatsyah Dosen Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Lebih terperinciOleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM
Penerapan Model Pembelajaran Metakognitif untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh I Putu Budhi Sentosa, NIM 1015057117 Jurusan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran : SMK Negeri Makassar : KKPI Kelas/Semester : X / 2 Pertemuan : 10 & 11 Alkasi Waktu : 6 x 45 Menit I.Standar Kmpetensi : Mengperasikan
Lebih terperinciAndre Yohendra Pendidikan Teknik Informatika Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta
Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Kelas X Teknik Komputer Jaringan di SMK Adzkia Padang Andre Yohendra Pendidikan Teknik
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION Edi Suriadi MAS Ulumul Qur an Stabat, kab. Langkat e-mail: esuriadi@yahoo.com Abstract:
Lebih terperinciFatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan hannumfatima@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciYuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...
PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKN POKOK BAHASAN GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SDN JATISARI 01 JEMBER ( The Application Of Quantum Learning
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sampai kapanpun, manusia tanpa pendidikan mustahil dapat hidup berkembang sejalan dengan perkembangan jaman.
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta Abstract This study aims to improve motivation and learning
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian
Lebih terperinci