BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan diuraikan kedalam tiga sub judul yaitu setting tempat, seting waktu dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian, selanjutnya seting waktu membahas mengenai penentuan waktu atau jadwal penelitian, sementara pada sub judul karakteristik subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi siswa kelas 5 yang dijadikan sebagai subjek penelitian Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Jubelan 01 Dusun Jubelan Sumowono. SD ini terletak dekat dari kota Sumowono dan terletak di pedesaan. SD Negeri ini terletak di desa Jubelan dan siswa yang bersekolah di SD tersebut terdiri dari 2 desa yaitu, desa Sumowono dan desa Jubelan. Penduduk sekitar SD tersebut sebagian besar berpenghasilan sebagai petani. Fasilitas yang dimiliki sekolah ini adalah 1 ruang guru dan kepala sekolah, 6 ruang kelas, 1 perpustakaan dengan buku-buku yang menunjang, 1 ruang untuk tinggal guru, tempat parkir dan halaman yang cukup luas, kamar mandi dan WC, 1 ruang komputer, 1 ruang UKS, 1 warung atau kantin sekolah, 1 dapur, dan 1 ruang kesenian. Peneliti mengambil SD Negeri Jubelan 01 sebagai tempat penelian karena SD tersebut termasuk SD yang cukup maju, setrategis, dan mudah dijangkau dari rumah peneliti Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini di laksanakan pada semester II pada tahun ajaran 2013/2014. Waktu penelitian menggunakan kalender akademik sekolah karena Penelitan Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dan efesien. Selain itu disesuaikan dengan Kompetensi 32

2 33 Dasar yaitu mengungkapkan pemikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama, dengan Kompetensi Dasarnya adalah menerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. Table 3.1 Waktu penelitian No 1. Pelaksanaan penelitian Proposal PTK Februari Maret April Mei SIKLUS I 2. Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi SIKLUS II 3. Perencanaan Tindakan Observasi 4. Refleksi Pelaporan

3 34 Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yakni dari bulan Februari sampai Bulan Mei Pada bulan Februari digunakan peneliti untuk persiapan, yaitu menyusun proposal penelitian dan instrument yang diperlukan. Selanjutnya bulan Maret pada minggu yang ke 3 peneliti mulai melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas siklus yang pertama. Pada minggu yang ke 4 peneliti melanjutkan Penelitian Tindakan Kelas Pada siklus yang ke dua, kemudian di blan April smapai dengan bulan Mei peneliti melaksanakan pengolahan data hasil penelitian, menyusun laporan hasil penelitian, serta konsultasi laporan serta persiapan ujian Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas yaitu siswa kelas 5 SD Negeri Jubelan 01 Dusun Jubelan Sumowono pada semester II tahun Pelajaran 2013/2014. Siswa kelas 5 dengan jumlah 20 siswa, yang terdiri dari 11 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki dengan karakteristik yang heterogen. Pada dasarnya tingkat kemampuan antara siswa satu dengan siswa yang lain berbeda, ada yang kurang, sedang, dan ada beberapa siswa yang pandai atau di atas rata-rata. Mereka berasal dari dari beberapa latar belakang keluarga yang berbeda-beda pula. Latar belakang yang yang berbeda itu juga di pengaruhui dengan pekerjaan orang tua mereka yang berbeda yaitu ada sebagai petani, pekerja kelurahan dan kecamatan, guru, dan pedagang. Dari beberapa pekerjaan diatas mayoritas bekerja sebagai petani sehingga siswa kurang mendapat perhatian dari orang tua dikarenakan para orang tua berangkat pagi sebelum anak berangkat sekolah dan pulang sore jadi anak tersebut tidak di perhatikan dalam mereka mau berangkat sekolah ataupun mereka belajar dirumah. Penelitian ini dilakuakn di kelas 5 dikarenakan hasil belajar kelas 5 terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia masih sangat rendah. Dari data UTS semester I tahun pelajaran 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia yang baru dilaksanakan masih banyak sekali siswa di SD tersebut yang kesulitan membaca, memahami kalimat, membuat pertanyaan, dan membuat kalimat, serta banyak tulisan yang masih susah dipahami. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil nilai UTS pada semester I tahun

4 KKM mata pelajaran Bahsa Indonesia di SD tersebut adalah 65, tetapi pada kenyataanya banyak sekali siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu nilai ratarata yang mereka peroleh 55 sampai 59 walau ada banyak siswa yang mendapat nilai diatas KKM yaitu 66 sampai 90. Dari hasil UTS siswa diatas yang masih sangat jauh dari KKM maka peneliti ingin meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran role playing. 3.2 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan menggunakan desain penelitian dari Kemmis dan Mc Taggart dengan tiga tahap pelaksanaan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif (Classroom Action Research) yang biasa disebut Penelitian Tindakan Kelas yang biasa disikat dengan PTK. Menurut Carr dan Kemmis (1986) penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik sosial mereka serta pemahaman mereka terhadap praktik-praktik mereka dan terhadap situasi tempat praktik-praktik tersebut dilakukan. Sedangkan menurut Sukardi (2007) penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi dalam suatu keadaan sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain. Dan menurut Bogdan dan Biklen (1982) penelitian tindakan merupakan pengumpulan informasi yang sistematis yang dirancang untuk menghasilkan perubahan sosial Desain Penelitian Penelitian tindakan kelas ini mengambil desain yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat bagian yaitu perencanaan, tindakan,

5 36 pengamatan dan refleksi. Kemmis dan Mc Taggart mengatakan bagian tindakan dan pengamatan sebagai satu kesatuan. Hasil dari pengamatan dijadikan dasar berikutnya yaitu refleksi. Dari refleksi disusun sebuah modifikasi yang diaktualisasikan dalam bentuk rangkaian tindakan dan pengamatan lagi, begitu seterusnya. (gambar) Gambar 3.1 Tahap Pelaksanaan PTK Rancangan dalam penelitian ini mengacu pada model spiral atau siklus menurut Kemmis dan Mc Taggart Arikunto (2010). Tujuan menggunakan model ini adalah apabila pada awal pelaksanaan tindakan ditemukan adanya kekurangan, maka tindakan perbaikan dapat dilakukan pada tindakan berikutnya sampai target yang diinginkan tercapai. Pada masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan observasi, refleksi. a) Tahap (1): Menyusun Rancangan Tindakan Penyusunan rancangan mempunyai kesepakatan bersama antara guru yang melakukan tindakan dengan peneliti yang akan mengamati proses jalannya tindakan. Upaya tersebut dilakukan untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecematan pengamatan yang dilakukan. Rencana penelitian tindakan merupakan tindakan yang terstruktur dan terencana, namun tidak menutup kemungkinan untuk mengalami perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

6 37 b) Tahap (2) dan (3): Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan Tahap 2 dan 3 mempunyai sifat yang berbeda, tetapi tahap 2 dan 3 dilakukan secara berasamaan karena pelaksana pembelajaran dan pengamat berbeda yaitu terdiri dari 2 orang. Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan pembelajaran di kelas. Dalam hal ini guru harus mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan dan tidak dibuat-buat. Pada tahap ini, rancangan starategi dan skenario penerapan pembelajaran akan dilaksanakan. Kemudian pelaksanaan pengamatan dilakukan oleh guru lain (observer). Pengamat melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hal-hal yang perlu diamati oleh pengamat antara lain: proses tindakan, pengaruh tindakan, keadaan dan kendala tindakan, serta persoalan lain yang timbul. Untuk mempermudah observasi peneliti menggunakan lembar observasi sebagai panduan. c) Tahap (4): Refleksi Pada tahap ini menerapakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data dari lembar observasi dan dapat pula bertanya jawab dengan subjek tentang apa yang dialami, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Keempat tahapan tersebut adalah unsur untuk membuat siklus. Siklus adalah putaran kegiatan berurutan yang kembali kelangkah semula. Satu siklus terdiri dari tahap perencanaan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Bentuk penelitian tindakan kelas tidak pernah berupa kegiatan tunggal, tapi selalu harus berupa rangkaian kegitan yang kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus Suharsimi Arikunto (2007). Penelitian tindakan kelas dengan model spiral tersebut, jika guru dan peneliti mendapati letak keberhasilan dan hambatan maka selanjutnya adalah merancang untuk siklus kedua. Apabila pada pelaksanaan siklus kedua yang dilaksanakan guru

7 38 dan peneliti belum sesuai dengan indikator keberhasilan maka dapat dilanjutkan ke siklus ketiga, dimana tahapan kegiatannya sama dengan siklus sebelumnya. 3.3 Variabel yang Akan Diteliti Menurut Slameto (2013) variabel penelitian adalah sebagai faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 2 variabel yang digunakan, yaitu : a. Variabel Bebas (X) Variabel bebas atau independent variabele adalah variabel yang digunakan sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran role plaing. Menurut Fogg (2001) Role playing atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang didalamnya ada tujuan, aturan, dan edutainment. Langkah-langkah pembelajarn role playing adalah guru menyusun atau menyiapakan sknario yang akan ditampilkan. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari scenario dalam beberapa hari sebelum kegiatan pembelajaran. Guru membentuk kelompok. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai. Memanggil para siswa untuk melakonkan skenario. Siswa duduk dikelompoknya dan memperhatikan scenario yang sedang ditampilkan. Masing-masing siswa diminta untuk membahas apa yang ditampilkan dalam selembar kertas. Kelompok menyampaikan hasil kesimpulanya. Dalam evaluasi guru dapat menilai kemampuan dan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dengan kegiatan pembelajaran yang bervariasi juga dapat menumbuhkan keaktifan dan kerja sama antar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. b. Variabel Terikat (Y) Variabel terkait atau dependent variable adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Penelitian ini mengambil variabel terkaitnya adalah hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Jubelan 01 terhadap pemahaman konsep mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil belajar merupakan nilai

8 39 yang didapat siswa pada akhir proses belajar mengajar sehingga akan diketahui keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran yang telah di sajikan guru. Table 3.2 Kisi-kisi variabel X No Langkah Role Playing Indikator Item 1. Guru menyusun skenario pembelajaran yang akan ditampilkan 2. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario 3. Guru membentuk siswa kedalam kelompok 4. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan memberikan motivasi 5. Guru memanggil siswa untuk melakukan skenario yang sudah dipelajari oleh siswa. 6. Guru meminta siswa membahas sekenario yang ditampilkan secara individu 7. Guru meminta kelompok menyampaikan kesimpulanya Menyusun skenario pembelajaran yang ingin ditampilkan dalam pembelajaran Meminta siswa untuk mempelajari skenario dari guru dengan benar Membentuk kelompok Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dalam proses pembelajaran dan memotivasi siswa Bermain peran Membahas scenario ditulis disembark kertas Kesimpulan kelompok 1) Apakah guru membuat skenario dengan benar? 2) Apakah isi skenario mudah dipahami? Apakah siswa sungguh-sungguh dalam bejar scenario yang diberikan guru? 1) Apakah guru membagi siswa kedalam kelompok? 2) Apakah guru membagai kelompok berdasrkan hetrogenitas? 1) Apakah guru menyampaikan kompetensi pembelajaran yang akn dicapai? 2) Apakah guru memberiakn motivasi kepada siswa? Apakah guru sudah memberikan bimbingan yang baik dalam mengajari siswa bermain peran? Apakah guru membimbing siswa dalam membahas scenario? Apakah guru memperhatikan keaktifan setiap anggota kelompok dalam menyampaikan pendapat? 8. Guru memberikan kesimpulan Kesimpulan dari guru Apakah guru sudah menyampaikan kesimpulananya?

9 Rencana Tindakan Penelitian tindakan kelas ini akan penulis laksanakan dalam dua siklus, satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Kemmis dan Mc Taggart menyatakan ada tiga tahap dalam melaksanakan rencana tindakan yang paling utama dalam penelitian tindakan adalah perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing), serta refleksi (reflecting) Arikunto (2010). Berikut adalah rincian dari ketiga tahap penelitian tindakan kelas : Siklus I Perencanaan : Peneliti menetapkan seluruh perencanaan tindakan kelas yang akan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode role playing. Tindakan Pelaksanaan tindakan adalah penerapan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan rencana. 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang drama kelas V. 2. Membuat materi pembelajaran yang berkaitan dengan drama. 3. Mempersiapkan sumber, media pembelajaran yang sesuai dengan drama. 4. Menyiapkan soal untuk siswa. 5. Menyiapkan lembar observasi. 6. Menyusun alat evaluasi siswa untu mengetahui hasil belajar siswa. 1. Apersepsi, siswa diingatkan lagi tentang kompetensi dasar yang berkaitan dengan drama. 2. Guru memotivasi siswa supaya lebih semangat dalam mengikuti pelajaran. 3. Guru menyapaikan tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan dalm proses pembelajaran. 4. Guru membagi siswa kedalam 4 kelompok 5. Guru member gambaran tentang drama. 6. Guru meminta siswa untuk menemukan sendiri materi tentang drama. 7. Siswa mengerjakan soal bersama kelompoknya. 8. Guru membimbing setiap kelompok (guru sebagai fasilitator). 9. Setiap kelomok diminta untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya. 10. Kelompok lain menanggapi hasil dari kelompok yang sedang melaksanakan persentasi. 11. Guru memberikan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Pengamatan Observer mengamati jalanya kegiatan pembelajaran untuk mengamati dan mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model Role playing. Refleksi 1. Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi. 2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru

10 41 Siklus II Perencanaan Berdasarkan refleksi siklus I kemudian dilakukan perwncanaan ulang seperti pada perencanaan di siklus I. selanjutnya peneliti mencatat permasalahan dan kendalaya yang terjadi pada saat pembelajaran dan merencanakan perbaikan terhadap masalah yang terjadi di siklus I. Tindakan Pelaksanaan siklus II sesuai dengan perencanaan yang sesuai program. Pengamatan saat menerapkan model pembelajaran role playing. 3. Membuat daftar permasalahaan yang terjadi pada siklus I. 4. Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus II agar dapat memperbaiki pendekatan yang dilakukan pada siklus I. 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang drama kelas V. 2. Membuat materi pembelajaran yang berkaitan dengan drama. 3. Melatih siswa untuk membuat drama. 4. Melatih siswa bermain drama. 5. Menyiapkan soal untuk siswa. 6. Menyiapkan lembar observasi. 7. Menyusun alat evaluasi siswa untu mengetahui hasil belajar siswa. 1. Melakukan tindakan seperti pada siklus I sesuai dengan hasil refleksi pada siklus I. 2. Memberikan bimbingan kepada setiap kelompok supaya mereka mendapat porsi yang sama dalam proses pembelajaran. 3. Guru melakukan bimbingan dengan mengamati kesalahan dan kesulitan setiap anggota kelompok. Observer mengamati jalanya kegiatan pembelajaran untuk mengamati dan mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model Role playing. Dengan menggunakan pedoman dari pengamatan sebelumnya pada siklus I. Refleksi 1. Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi. 2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat melaksanakan model role playing. 3. Melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus II, apakah pemberian tindakan siklus II sudah mengalami peningkatan. 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan beberapa teknik yaitu dengan tes tertulis dan non tes yang disertai dengan kisi-kisi instrument pengumpulan data.

11 Teknik Pengumpulan Data Peneliti melakukan pengumpulan data dengan mempergunakan beberapa teknik yakni teknik tes tertulis dan non tes yang di lengkapi dengan kisi-kisi instrument pengumpulan data. a) Teknik Tes Teknik tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa. Tes menggunakan butir soal atau instrument soal untuk mengukur hasil belajar siswa. tes dilaksanakan pada akhir proses belajar mengajar pada siklus I maupun siklus II. Bentuk instrument tes pada penelitian ini berupa lembar evaluasi atau lembar kerja siswa. b) Teknik Non tes Teknik nontes adalah suatu penilaiaan dengan mengamati secara langsung. Teknik nontes yang dilaksanakan dalam penelitian ini ada dua yaitu: 1) Observasi Dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam melaksanakan observasi menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam observasi ini peneliti ingin mengamati aktivitas perindividu siswa dan ketrampilan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan model role playing. 2) Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui daftar nama siswa dan nilai awal Bahasa Indonesia sebelum dilakukan penelitian. Dari data tersebut dapat diketahui kemampuan awal siswa, sehingga dapat digunakan sebagai perbandingan setelah penelitian dilakukan Instrumen Pengumpulan Data Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penenelitian suapa peneliti mengetahui hasil belajar kelas 5 dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di

12 43 SD Negeri Jubelan 01 Dusun Jubelan Sumowono setelah memakai model pembelajaran role playing yaitu : 1) Tes Tes yang dipakai dalam penelitian ini yaitu tes tertulis dan non tes. Bentuk tes yang digunakan adalah pilihan ganda. Tes pihan ganda dipilih karena mengukur kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran dan soal yang sedang dikerjakan siswa pada tahap ini disebut tahab kognitif. Selain dari itu dalam soal pilihan ganda hanya ada satu jawaban yang benar tidak bisa lebih. Tes tertulis dengan soal pilihan ganda ini berfungsi untuk mengukur sejauh mana keberhasilan dalam proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran tiap siklus dengan memberikan sejumlah soal tes kepada siswa sebagai subjek penelitian. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus I Kompetensi Dasar Indikator Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sukar Teknik Penilaian Bentuk Instru- Men 6.2 Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat 1. Menyebutkan macammacam drama 2. Menyebutkan unsure-unsur drama 3 soal 7 soal 4 soal Teknik tes : tertulis 1 soal 3 soal 2 soal Teknik tes: tertulis Pilihan ganda Pilihan ganda

13 44 Kompetensi Dasar 6.2 Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat Table 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus II Indikator Tingkat Teknik Kesukaran Soal Penilaian Mudah Sedang Sukar 1. 4 soal 7 soal 3 soal Teknik tes Membuat : tertulis drama 2. 2 soal 3 soal 1 soal Teknik Memerankan tes: drama tertulis didepan kelas Bentuk Instru- Men Pilihan ganda Pilihan ganda 2) Lembar Observasi Observasi dilaksanakan bersamaan dengan proses belajar mengajar di kelas. Lembar observasi harus berisi tentang hal-hal yang bisa digunakan untuk mengukur aktifitas siswa dan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model role playing. Lembar observasi yang mengisi ialah observer dengan memberikan tanda centang pada kolom skor. Jawaban disusun dalam bentuk skala likret yakni skor 4-1, dengan ketentuaan 4 adalah baik sekali, 3 adalah baik, 2 adalah cukup, dan 1 adalah kurang.

14 45 Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran Role Playing No Aspek Indikator Nomor I Pra 1 Pembelajaran 1. Persiapan guru dalam membuat bahan ajar (membuat RPP) 2. Memilih dan mempersiapkan peran siswa 3. Kesiapan instrumen materi pembelajaran 4. Kesiapan instrumen untuk mengukur kemampuan siswa II Kegiatan Awal 1. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Memberikan motivasi kepada peserta didik III Kegiatan Inti 1. Menunjukkan penguasaan penggunaan model Role Playing 2. Kejelasan dalam menyamaikan langkahlangkah kegiatan 3. Membentuk kelompok secara heterogen dan adil 4. Keterkaitan antara materi yang disampaikan dengan tujuan pembelajaran 5. Materi dapat dikuasai dengan baik oleh siswa IV Bimbingan 1. Guru membimbing kelompok belajar 2. Guru membimbing jalannya pementasan Role Play 3. Memberikan kesempatan terjadinya model pembelajaran Role Play 4. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam kelompok 5. Pemberian peringatan kepada siswa yang melakukan kegiatan diluar proses kegiatan pembelajaran 6. Menyusun rangkuman beserta peserta didik V Kegiatan akhir 1. Menyamakan persepsi antar peserta didik tentang materi yang telah dipelajari 2. Melakukan refleksi 3. Memberikan umpan balik

15 46 Tabel 3.6 Kisi-kisi Observasi Aktifitas Siswa No Aspek Indikator Nomor I Pra 1) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran 1 Pembelajaran (buku, kerapian pakian dan tempat duduk). II III 2) Antusias mengikuti pembelajaran. Kegiatan Awal 1) Mampu menjelaskan kembali isi materi terdahulu. 2) Mendengarkan secara seksama ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 3) Menjawab apersepsi dari guru 4) Muncul rasa ingin tau siswa melalui pernyaan yang di berikan guru Kegiatan Inti Pembelajaran 1) Melakukan kerja secara kelompok 2) Memerankan drama yang sudah dipelajari sebelumnya 3) Adanya penilaian, pertanyaan, dan masukan dari kelompok lain terhadap kelompok yang sedang maju didepan kelas 4) Persentasi hasil kerja kelompok didepan kelas sedangkan kelompok lain boleh bertanya pada kelompok yang sedang persentasi 5) Bertanya jawab dengan guru tentang materi yang telah diajarkan 6) Membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari IV Penutup 1) Membuat rangkuman secara runtut 2) Merefleksikan pembelajaran 3) Menjawab salam penutup 3.6 Validitas dan Reliabilitas Uji keabsahan data dalam penelitian, hanya ditekankan pada uji validiitas (ketepatan) dan reliabilitas (keajegan). Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliabl dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabl sebelum digunakan oleh peneliti

16 Uji Validitas Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menentukan item tersebut valid atau tidak dapat diukur menggunakan program SPSS 17. Item yang memiliki korelasi positif dengan skor total dan korelasi yang tinggi maka data tersebut valid. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat kalau koefisien corrected item to total correlatation 0,2. Penulis mengambil dari Ari Kunto. Berikut ini nomer item soal yg dinyatakan valid dan tidak valid: Tabel 3.7 Hasil Validitas Item Soal Siklus I Nomor Item Valid 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 21, 22, 23, 24, 3, 33 Tidak valid 1, 2, 4, 16, 18, 20, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 34, Table 3.8 Hasil Validititas Item Soal Siklus II Nomor Item Valid 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 1, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 30, 32, 35 Tidak valid 2, 13, 17, 21, 27, 29, 31, 33,

17 Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, ataupun gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisis konstensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu. Reliabilitas alat penilaian yaitu ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai. Kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan member hasil yang relatif sama. Keajegan instrument dapat dinyatakan dengan koefisien alpha (α). Tes dapat diterima jika nilai koefisien alpha (α) > 0,7, berikut ini penggolongan nilai koefisien alpha: α 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 <α 0,8 : dapat diterima 0,8 <α 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan Uji reliabilitas ini dihitung dengan menggunakan SPSS 17. Tabbel 3.9 Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus I Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori Pilihan ganda 0,800 Dapat diterima Tabel 3.10 Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus II Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori Pilihan ganda 0,867 Reliabilitas bagus

18 49 Dari hasil uji reliabilbitas dengan program SPSS 17 maka dapat diketahui bahwa koefisien pada siklus I adalah 0,867 sedangkan siklus II adalah 0,800, maka kesimpulan dari instrumen yang digunkan adalah dapat diterima karena nilai koefisin alpha lebih dari 0, Taraf Kesukaran Sebelum melaksanakn penelitian disetiap siklus peneliti harus membuat soal tes. Tersebut digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa selama mengikuti pembelajaran. Kualitas soal dari lembar tes harus validitas atau ketepatan dan reliabilitas atau ajeg. Selain itu hal yang harus ada dalam membuat soal yaitu tingkat kesukaran setiap butir soal. Harus ada kesimbangan dalam membuat setiap butir soal yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran adalah peluang siswa untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dengan indeks Arifin (2012). Analisis untuk menghitung kesukaran soal dengan rumus : I = B N Keterangan : I : indeks kesulitan untuk setiap butir soal B : banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N : banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soala yang dimaksudkan Kriteria tersebut yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, maka makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut : I = 0 0,30 = soal kategori sukar I = 0,31 0,70 = soal kategori sedang I = 0,71 1,00 = soal kategori mudah

19 50 Berikut adalah table hasil analisis tingkat kesukaran pada soal pilihan ganda yang berjumlah 20 soal yang sudah di uji cobakan pada siswa SD Negeri 03 Yosorejo Desa Dranan Kecamatan Petungkriyono kota pekalongan. Table 3.11 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I No Indeks Interprestasi Nomor Item Jumlah Sukar 1, 18, ,31-0,70 Sedang 2, 3, 4, 5, 11, 19, 24, 26, 27, 30, 14 31, 33, 34, ,71 1,0 Mudah 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 18 17, 20, 21, 22, 23, 25, 28, 29 Total 35 Dari data 3.11 dapat dijabarkan bahwa untuk tingkat kesukaran soal pilihan ganda kategori mudah sebanyak soal pilihan ganda kategori mudah ada 1 soal, sedang 14 soal, dan sukar 3 soal. Table 3.12 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus II No Indeks Interprestasi Nomor Item Jumlah Sukar 18, 30, 32, ,31-0,70 Sedang 2, 5, 6, 7, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 22 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 33, ,71 1,0 Mudah 1, 3, 4, 8, 9, 11, 14, 19, 31 9 Total 35 Dari data 3.12 dapat dilihat data bahwa tingkat kesukaran soal pilihan ganda kategori mudah 9 soal, kategori sedang 22 soal, dan sukar ada 4 soal. 3.8 Analisis Data Data yang dioperoleh dari hasil observasi dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kalitatif. Sedangkan tes hasil belajar dianalisis dengan

20 51 menggunakan analisis rata-rata, persentase ketuntasan belajar secara klasikal. Berikut ini rumus untuk mengukur ratra-rata, persentase ketuntasan secara klasikal dan daya serap klasikal: a. Mengukur rata-rata X = Σχ Ν Keterangan: X : nilai rata-rata Ex : jumlah nilai yang diperoleh N : jumlah siswa b. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal KB = NS N x 100% Keterangan: KB : ketuntasan belajar NS : jumlah siswa yang diatas KKM (nilai 65) N : jumlah siswa Sedangkan untuk aktivitas siswa dan keterampilan guru dibagi menjadi lima kategori, yaitu tinggi, sedang, rendah, kurang, sangat rendah. Sebelum itu dilakukan penilaian terhadap perolehan skor pada lembar observasi dengan rumus persentase. Rumus persentase: Nilai maksimum guru = 4 x 20 = 80 Nilai maksimum siswa = 4 x 21 Persentase = = 84 Skor yang diperole h skor maksimum x 100% Selanjutnya hasil persentase lembar observasi dikonversikan pada table kualifikasi. Berikut ini disajikan tabel kualifikasi hasil persentase skor observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran di kelas menurut pendapat Arikunto (2007)

21 52 Tabel 3.13 Tabel Kualifikasi Persentase Skor Observasi Persentase skor yang diperoleh 80% μ 100% Tinggi 60% μ 79% Sedang 40% μ 59% Rendah 20% μ 39% Kurang 0% μ 19% Sangat rendah Kategori 3.9 Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 5 SD Negeri Jubelan 01 dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe Role Playing pada pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi indikator proses dan hasil dijabarkan sebagai berikut: a) Indikator Proses Indikator proses merupakan indikator keberhasilan dari tindakan yang dilakukan oleh guru terhadap siswa dalam penerapan pendekaatn pembelajaran tipe Role Playing pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahsa Indonesia dengan menggunakan Pendekatan kooperatif tipe Role Playing dapat dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan secara signifikan minimal dengan kualifikasi B (Baik) 80% NR 90%. b) Indikator Hasil Indikator keberhasilan dalam penelitian ini terdiri dari satu aspek yaitu hasil belajar Bahasa Indonesia. Penerapan pendekatan kooperatif tipe Role Playing dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia apabila siswa mengalami ketuntasan belajar individual dengan perolehan hasil belajar Bahasa Indonesia 70 atau mengalami ketuntasan belajar klasikal sebesar 80% dari 24 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Lentera Ambarawa. SD Kristen Lentera beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Purwodadi Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati terletak di pinggir jalan raya antar Kota Pati-Jepara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang biasanya disingkat PTK. PTK merupakan suatu penelitian praktis bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogowero Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung pada kelas 4

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Peneliti merencanakan penelitian pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Agungmulyo yang terletak di Desa Agungmulyo, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati, pada semester I,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kramat Semester 2 tahun 2012/2013 yang terletak di Desa Kramat Kecamatan Penawangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat dalam penelitian ini menggunakan setting kelas dengan data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terletak di Desa Glagahombo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris biasa disebut dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran IPS yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan diuraikan kedalam tiga sub judul yaitu setting tempat, seting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam Seting penelitian tindakan kelas ini akan dibahas mengenai waktu penelitian dan tempat penelitian. 3.1.1 Seting 1). Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas. Peneliti secara kolaborasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Ada dua hal yang akan dideskripsikan dalam sub judul ini, yakni seting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Seting penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang Semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Candirejo 02 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusuma 32, Kelurahan Candirejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian. 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Regunung 01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Pada sub bahasan setting dan karakteristik subyek penelitian ini di dalamnya akan diurankan beberapa sub pokok bahasan yaitu tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02 Kecamtan Banyubiru Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting dan karakteristik subjek penelitian mengenai tempat penelitian dan waktu penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang diterapkan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kunandar (2011) PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian ini, membahas tentang (1) Setting dan karakteristik penelitian, (2) Tindakan yang dilakukan, (3) Teknik dan alat pengumpulan data, (4) Indikator kinerja, (5)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Pendidikan 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Tegaron 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran serta meningkatkan kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam melakukan penelitian ini guru sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Salah satu ciri khas adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan diuraikan mengenai setting penelitian, variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas kolaborasi. Penelitian ini memiliki salah satu ciri khas yaitu adanya kolaborasi (kerjasama)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Dari tahap persiapan hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting & Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Keboromo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Waktu pelaksanaan dimulai pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik subjek penelitian Berikut ini akan dijelaskan mengenai setting dan karakteristik pada penelitian ini diantaranya tempat penelitian, karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 4 Salatiga Semester 1 Tahun 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas tentang metodologi penelitian, yang mencakup setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam penelitian tindakan kelas (PTK),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 di SD Negeri 1 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora pada mata pelajaran IPS semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini, akan membahas tempat dan waktu dilaksanakannya penelitian, sedangkan karakteristik subjek penelitian akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester 2 tahun ajaran 2012/2013, yaitu dari bulan Januari 2013 sampai April 2013 di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 05 Jalan Dhamar No. Magersari Tegalrejo Kecamatan Argomulyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau sering disebut dengan CAR (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat mencari umpan balik bagi penyempurnaan metode pembelajaran.

Lebih terperinci

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri 2 Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). (David Hopkins dalam Trianto 2012:15) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Penentuan waktu penelitian mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Subjek Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi yang berjumlah 17 orang siswa terdiri dari 7 orang putera dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian dan subjek dan objek penelitian. 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas, dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan untuk memperbaiki praktik pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA yang dilakukan di SD Negeri 02 Kupen Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ketundan 2. Secara geografis SD Negeri Ketundan 2 ini terletak di Desa Krembyungan Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang setting waktu penelitian setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 SETTING DAN KARAKTERISTIK SUBJEK PENELITIAN Berikut ini akan dipaparkan mengenai setting tempat, setting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Setting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri I Tleter Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Subyek dari penelitian tindakan kelas adalah siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneletian ini dilakukan di SD Negeri Bawen 03 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada Kelas II Tahun Ajaran 2013/2014. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah di daerah pedesaan yang berjarak ±1 Km dari pusat pemerintahan

Lebih terperinci