ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR)"

Transkripsi

1 ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR) Oleh SITI HANIFAH SUFIATI H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

2 ABSTRAK Siti Hanifah Sufiati. H Analisis Beban Kerja Karyawan Pada Divisi Produksi (Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, Bogor). Di bawah bimbingan Sjafri Mangkuprawira. Persaingan yang semakin kompetitif, menuntut setiap perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang dimiliki. Tantangan yang dihadapi perusahaan saat ini tidak hanya terkonsentrasi pada kepuasan (customer satisfaction) tetapi lebih berorientasi pada nilai (customer value). PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, sebagai perusahaan penghasil teh berupaya terus menerus untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki. Berkaitan dengan hal tersebut, perusahaan perlu menghitung tingkat beban kerja dengan kesesuaian jumlah karyawan yang dimiliki, sehingga adanya keseimbangan antara beban kerja dengan jumlah karyawan yang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan pada tiap unit di divisi produksi, menganalisis kesesuaian antara beban kerja dengan karyawan yang tersedia pada tiap unit di divisi produksi, dan memberikan rekomendasi alternatif solusi bagi pemecahan masalah mengenai beban kerja pada tiap unit di divisi produksi PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas. Penelitian dilakukan selama enam bulan yaitu dari Maret- September Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling sedangkan metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan Pengukuran Beban Kerja I (PBK I), PBK II, PBK III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Permasalahan pada unit meber yaitu pelaksanaan tugas yang tidak sesuai dengan tanggung jawab masing-masing karyawan dan pelatihan mengenai pembeberan pucuk daun teh yang belum rutin dilaksanakan sedangkan permasalahan pada unit pelayuan yaitu kurangnya perhatian dari atasan dan insentif atas kerja lembur yang belum memadai. Permasalahan pada unit penggilingan dan oksidasi enzymatis yaitu kurangnya pelatihan untuk pemeliharan mesin serta kondisi kerja yang bising. Sedangkan pada unit pengeringan, permasalahan yang dihadapi yaitu kondisi kerja yang panas dan bising. Adapun permasalahan bagi unit sortasi yaitu kurangnya pelatihan dan insentif yang kecil. Pada unit pengepakan permasalahan yang dihadapi yaitu pelatihan mengenai pengepakan dan penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan dan keahlian; 2) Berdasarkan hasil perhitungan PBK, jumlah karyawan yang efisien untuk unit meber yaitu sebanyak lima orang, unit pelayuan empat orang, unit penggilingan dan oksidasi enzymatis dua orang, unit pengeringan empat orang, unit sortasi lima orang, dan unit pengepakan sebanyak tujuh orang; 3) Rekomendasi yang dapat diberikan kepada PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas adalah memperbanyak pelatihan berdasarkan unit kerja, memberikan insentif yang sesuai dengan jam kerja, menempatkan karyawan sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki serta memberikan perhatian yang lebih dari atasan sehingga dapat lebih meningkatkan kinerja karyawan.

3 ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh SITI HANIFAH SUFIATI H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

4 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh SITI HANIFAH SUFIATI H Menyetujui, Januari 2008 Prof. Dr. Ir. Tb. Sjafri Mangkuprawira Dosen Pembimbing Mengetahui, Dr. Ir. Jono Mintarto Munandar, M.Sc Ketua Departemen Tanggal Ujian : 25 September 2007 Tanggal lulus

5 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis bernama Siti Hanifah Sufiati, dilahirkan di Bogor 17 November Merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan H. Pepen Supendi, MM dan Titim Fatimah. Penulis telah menyelesaikan pendidikan di TK Kenanga Bogor tahun 1990 sampai 1991, Sekolah Dasar Negeri Gunung Batu I Bogor pada tahun 1991 sampai 1997, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 4 Bogor tahun 1997 sampai 2000, Sekolah Menengah Umum Negeri 5 Bogor pada tahun 2000 sampai Lalu penulis diterima di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor melalui jalur penerimaan USMI. Selama menjalani perkuliahan, penulis berpartisipasi dalam organisasi Koperasi Mahasiswa (Kopma) IPB. Penulis juga aktif mengikuti beberapa kegiatan seminar dan juga pelatihan.

6 KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya, skripsi penelitian yang berjudul Analisis Beban Kerja Karyawan Pada Divisi Produksi (Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, Bogor) telah dapat diselesaikan. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana, guna memenuhi syarat kelulusan pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Pengukuran beban kerja bertujuan untuk menetapkan jumlah karyawan berdasarkan beban kerja yang dibebankan pada setiap unit sehingga dapat tercapai efisiensi dan efektivitas kerja, dengan menggunakan metode pengukuran beban kerja ini akan berguna bagi manajemen pada bagian produksi PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas untuk mengetahui kesesuaian jumlah beban kerja dengan karyawan yang tersedia. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ungkapan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Ir. TB. Sjafri Mangkuprawira selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam membimbing, memberikan motivasi, ilmu, saran dan pengetahuan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 2. Ratih Maria Dhewi, SP, MM. selaku assisten pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, memberikan saran, kritik, motivasi dan pengarahan yang sangat berarti bagi penulis. 3. Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto dan Ir. Anggraeni Sukmawati, MM. atas kesediaannya meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji dan memberikan masukan, saran dan kritik sebagai penyempurnaan skripsi ini. 4. Pak Dedi selaku sinder PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, Ibu Eni, Pak Ujang, Pak Dede, Mas Wawan dan terima kasih kepada seluruh karyawan pada divisi produksi yang telah meluangkan waktu untuk wawancara dan memberikan informasi kepada penulis.

7 5. Pak Acep, Mba Dina, Mas Hadi, Mas Yadi, Mas Dedi, Mas Iwan dan seluruh staf Departemen Manajemen yang telah membantu kelancaran administrasi. 6. Rekan satu bimbingan (Melly, Imel, Betty, Sansa, Gema, Elang) untuk kerjasama dan motivasi selama bimbingan dan konsultasi skripsi. 7. Sahabat-sahabat terbaik (Pasus, Uci, Yayuk, Ety, Else, Rinrin, Ami, Ulfa, Irwan, Ruslan, Adit, Dika, Iyan, Trisna, Irma, Indras, Fuad, Wicak, Raj) untuk dukungan dan kebersamaannya selama ini, dan rekan-rekan Manajemen 40 untuk persahabatan selama 4 tahun di masa perkuliahan. 8. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah ikut membantu selama penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat. Bogor, Januari 2008 Penulis

8 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK DAFTAR RIWAYAT HIDUP... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Analisis Pekerjaan Deskripsi Pekerjaan Spesifikasi Pekerjaan Pengukuran Beban Kerja Perencanaan Sumber Daya manusia Tinjauan Studi Terdahulu III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka Pemikiran Konseptual Kerangka Pemikiran Operasional Waktu dan Lokasi Penelitian Metode Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Tujuan dan Sasaran Perusahaan Sumber Daya Manusia Struktur Organisasi Uji Validitas dan Reliabilitas... 29

9 Hasil Uji Validitas Hasil Uji Reliabilitas Karakteristik Responden Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Berdasarkan Usia Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja Karakteristik Berdasarkan Golongan Jabatan Unit Meber Persepsi Responden Terhadap Analisis Pekerjaan Persepsi Responden Terhadap Kondisi Kerja Persepsi Responden Terhadap Kinerja Pekerjaan Analisis Permasalahan yang Dihadapi Unit Meber Pengukuran Beban Kerja I Pengukuran Beban Kerja II Pengukuran Beban Kerja III Unit Pelayuan Persepsi Responden Terhadap Analisis Pekerjaan Persepsi Responden Terhadap Kondisi Kerja Persepsi Responden Terhadap Kinerja Pekerjaan Analisis Permasalahan yang Dihadapi Unit Pelayuan Pengukuran Beban Kerja I Pengukuran Beban Kerja II Pengukuran Beban Kerja III Unit Penggilingan dan Oksidasi Enzymatis Persepsi Responden Terhadap Analisis Pekerjaan Persepsi Responden Terhadap Kondisi Kerja Persepsi Responden Terhadap Kinerja Pekerjaan Analisis Permasalahan yang Dihadapi Unit Oksidasi Enzymatis Pengukuran Beban Kerja I Pengukuran Beban Kerja II Pengukuran Beban Kerja III Unit Pengeringan Persepsi Responden Terhadap Analisis Pekerjaan Persepsi Responden Terhadap Kondisi Kerja Persepsi Responden Terhadap Kinerja Pekerjaan Analisis Permasalahan yang Dihadapi Unit Pengeringan Pengukuran Beban Kerja I Pengukuran Beban Kerja II Pengukuran Beban Kerja III Unit Sortasi Persepsi Responden Terhadap Analisis Pekerjaan Persepsi Responden Terhadap Kondisi Kerja Persepsi Responden Terhadap Kinerja Pekerjaan Analisis Permasalahan yang Dihadapi Unit Sortasi Pengukuran Beban Kerja I Pengukuran Beban Kerja II... 58

10 Pengukuran Beban Kerja III Unit Pengepakan Persepsi Responden Terhadap Analisis Pekerjaan Persepsi Responden Terhadap Kondisi Kerja Persepsi Responden Terhadap Kinerja Pekerjaan Analisis Permasalahan yang Dihadapi Unit Pengepakan Pengukuran Beban Kerja I Pengukuran Beban Kerja II Pengukuran Beban Kerja III Implikasi Manajerial Permasalahan Pada Unit Meber Beban Kerja Unit Meber Jumlah Karyawan yang Efisien di Unit Meber Permasalahan Pada Unit Pelayuan Beban Kerja Unit Pelayuan Jumlah Karyawan yang Efisien di Unit Pelayuan Permasalahan Pada Unit Penggilingan dan Oksidasi Beban Kerja Unit Penggilingan dan Oksidasi Jumlah Karyawan yang Efisien di Unit Penggilingan dan Oksidasi Permasalahan Pada Unit Pengeringan Beban Kerja Unit Pengeringan Jumlah Karyawan yang Efisien di Unit Pengeringan Permasalahan Pada Unit Sortasi Beban Kerja Unit Sortasi Jumlah Karyawan yang Efisien di Unit Sortasi Permasalahan Pada Unit Pengepakan Beban Kerja Unit Pengepakan Jumlah Karyawan yang Efisien di Unit Pengepakan KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 78

11 DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Data produksi teh Januari - Maret Data produksi teh April - Juni Data produksi teh tahun Nilai jawaban responden Nilai skor rataan Jumlah karyawan PT.PN.VIII Gunung Mas Uji reliabilitas Karakteristik berdasarkan jenis kelamin Karakteristik berdasarkan usia Karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan Karakteristik berdasarkan masa kerja Karakteristik berdasarkan golongan jabatan Persepsi responden terhadap analisis pekerjaan unit Meber Persepsi responden terhadap kondisi kerja Persepsi responden terhadap kinerja pekerjaan Pengukuran beban kerja I Pengukuran beban kerja III Persepsi responden terhadap analisis pekerjaan unit Pelayuan Persepsi Responden terhadap kondisi kerja Persepsi Responden terhadap kinerja pekerjaan Pengukuran beban kerja I Pengukuran beban kerja III Persepsi responden terhadap analisis pekerjaan unit Oksidasi Enzymatis Persepsi responden terhadap kondisi kerja Persepsi responden terhadap kinerja pekerjaan Pengukuran beban kerja I Pengukuran beban kerja III Persepsi responden terhadap analisis pekerjaan unit Pengeringan Persepsi responden terhadap kondisi kerja Persepsi responden terhadap kinerja pekerjaan Pengukuran beban kerja I Pengukuran beban kerja III Persepsi responden terhadap analisis pekerjaan unit Sortasi Persepsi responden terhadap kondisi kerja Persepsi responden terhadap kinerja pekerjaan Pengukuran beban kerja I Pengukuran beban kerja III Persepsi responden terhadap analisis pekerjaan unit Pengepakan Persepsi responden terhadap kondisi kerja Persepsi responden terhadap kinerja pekerjaan Pengukuran beban kerja I Pengukuran beban kerja III... 63

12 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Data produksi teh bulan Januari Maret Data produksi teh bulan April Juni Data produksi teh tahun Alur kerangka pemikiran konseptual Alur kerangka pemikiran operasional... 18

13 Nomor DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Lembar kuesioner Hasil uji realibilitas dengan teknik cronbach Hasil pengukuran beban kerja II Peta lokasi penelitian Peta kebun Gunung Mas I Peta kebun Gunung Mas II Peta kebun Cikopo Selatan Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas

14 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan sumberdaya manusia (SDM) semakin meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Untuk mendapatkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan maka dibutuhkan pengukuran beban kerja sehingga karyawan dapat optimal dalam menjalankan pekerjaannya. Pengukuran beban kerja diperlukan untuk menetapkan waktu bagi seorang karyawan yang memenuhi persyaratan (qualified) dalam menjalankan pekerjaan tertentu pada tingkat prestasi yang telah ditetapkan. (Menteri Aparatur Pendayagunaan Negara No. 20/1990) Pengukuran beban kerja diperlukan untuk menganalisis waktu efektif yang diperlukan dalam menyelesaikan satu produk atau pekerjaan. Pengukuran beban kerja juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah kebutuhan karyawan berdasarkan standar waktu kerja efektif per tahun. Untuk menghadapi persaingan yang semakin kompetitif perusahaan membutuhkan kualitas SDM yang memiliki kompetensi tinggi. Tantangan yang dihadapi setiap perusahaan saat ini terfokus pada pelayanan kebutuhan konsumen dan pelanggan, yang terkonsentrasi tidak hanya pada kepuasan (customer satisfaction) tetapi lebih berorientasi pada nilai (costumer value). Berdasarkan hal tersebut perusahaan harus mampu memberikan tanggapan yang cepat terhadap perubahan kebutuhan dan tuntutan konsumen. Oleh karena itu diperlukan perencanaan SDM yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Beberapa faktor yang dapat dijadikan tolak ukur untuk menghadapi persaingan yang semakin kompetitif adalah kompetensi bidang tugas yang dapat dipenuhi oleh SDM, kemampuan profesionalisme dan komitmen karyawan terhadap tuntutan yang diinginkan perusahaan. Indonesia merupakan salah satu penghasil teh dengan konsumsi yang cukup tinggi. Salah satu perusahaan penghasil teh yang berhasil mengekspor teh dari Indonesia ke mancanegara, antara lain India, Pakistan, Irak, Amerika, Inggris, dan Belanda yaitu PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, yang berada di daerah puncak, Bogor, Jawa Barat. Terletak pada daerah yang sejuk

15 di ketinggian 800 meter sampai 1200 meter diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata 12ºC sampai 22 º C. PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas memiliki area perkebunan teh yang memiliki luas sekitar 1703,65 Ha dan didukung oleh proses higienis serta mesin-mesin yang canggih, menjadikan PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas salah satu perusahaan yang telah mencapai standar Internasional dengan produknya yang berupa teh hitam (Black tea) bermutu tinggi. PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas telah memenuhi standar operasional Internasional atau yang lebih dikenal dengan ISO (International Organization for Standarization). Pemberian standarisasi oleh pihak Internasional menunjukkan bahwa PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas dengan produknya berupa teh telah diterima oleh masyarakat Internasional. Tentunya berdasarkan atas berbagai persyaratan yang mutlak diperlukan oleh perusahaan yang telah memasuki pasar Internasional, salah satu syarat yang menjadi standar ISO yaitu didukung oleh sistem manajerial yang baik dengan adanya keseimbangan antara beban kerja yang diberikan kepada setiap karyawan sehingga hasil (output) tiap karyawan mampu mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan. Pencapaian target PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas tidak terlepas dari pasokan bahan baku yang tersedia, karena bahan baku berupa daun teh yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor alam seperti cuaca maupun adanya gangguan hama tanaman, maka akan berdampak pada volume beban kerja dan kebutuhan karyawan pada tiap unit. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu analisis yang mengukur beban kerja pada tiap unitnya sehingga dapat diketahui seberapa banyak karyawan yang dibutuhkan dengan jumlah beban kerja pada tiap unitnya. Hal tersebut dapat berimplikasi terhadap produktivitas kerja karyawan serta keefektifan penggunaan mesin maupun waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu produksi pengolahan daun teh Perumusan Permasalahan SDM merupakan aset penting bagi perusahaan. Untuk itu harus dapat dipertahankan dan diberdayakan sehingga dapat terus memberikan kontribusi

16 bagi perusahaan. Setiap unit dalam suatu divisi tentunya memiliki beban kerja yang berbeda-beda. Begitu pula dengan kemampuan dan keterampilan karyawan yang berbeda, diperlukan suatu pengukuran beban kerja untuk setiap masing-masing unit sehingga dapat diketahui tingkat pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh setiap unit. Berdasarkan pra survey yang dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas dengan cara wawancara kepada sinder pabrik, mandor pelayuan, mandor penggilingan, mandor pengepakan serta tiga orang karyawan pada bulan April 2007 di unit produksi, diperoleh bahwa triwulan pertama tahun 2007 yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2007, turunnya produksi teh berkaitan dengan adanya penurunan jumlah bahan baku daun teh yang disebabkan oleh perubahan cuaca yang menyebabkan sebagian perkebunan terserang hama, proses gilir pemetikan yang belum merata, kurangnya kadar kandungan pupuk dan kurangnya penggemburan tanah. Sedangkan pada bulan Maret 2007 terjadi peningkatan hasil produksi walaupun masih berada di bawah target perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Produksi Teh (kg) Bulan Januari - Maret 2007 No Bulan Target Produksi Hasil Produksi Gap produksi (kg) (kg) (kg) 1. Januari Februari Maret Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa penurunan hasil produksi pada bulan Januari dari target produksi yang telah ditetapkan yaitu sebesar kg. Penurunan hasil produksi juga terjadi pada bulan Februari. Hasil produksi tidak memenuhi target produksi sebesar kg sedangkan pada bulan Maret terjadi peningkatan hasil produksi dari bulan sebelumnya yaitu sebesar kg. Namun hasil produksi pada bulan Maret tetap berada di bawah target produksi yaitu sebesar kg. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dari bulan Januari sampai Maret 2007 terjadi Gap antara target produksi dengan hasil produksi. Untuk lebih jelas, data tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

17 Gambar 1. Data Produksi Teh (kg) Bulan Januari - Maret Jumlah Produksi Hasil Produksi Target Produksi 0 Januari Februari Maret Bulan Sumber: PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas Tabel 2. Data Produksi Teh (kg) Bulan April - Juni 2007 No Bulan Target Produksi (kg) Hasil Produksi (kg) 1. April Mei Juni Gap Produksi (kg) Tabel 2 menunjukkan data produksi teh pada triwulan kedua yaitu bulan April sampai Juni Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa penurunan hasil produksi pada bulan April dari target produksi yang telah ditetapkan yaitu sebesar kg. Penurunan hasil produksi juga terjadi pada bulan Mei. Hasil produksi tidak memenuhi target produksi sebesar kg. Hasil produksi pada bulan Juni tetap berada di bawah target produksi yaitu sebesar kg. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dari bulan April sampai Juni 2007 terjadi Gap antara target produksi dengan hasil produksi. Untuk lebih jelas, data tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Data Produksi Teh (kg) Bulan April - Juni 2007 Jumlah Produksi April Mei Juni Bulan Hasil Produksi Target Produksi Sumber: PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas

18 Penurunan jumlah produksi ternyata telah dialami selama kurun waktu lima tahun sampai pada periode triwulan yang berlangsung pada tahun Berikut disajikan tabel produksi dari tahun 2002 sampai dengan Tabel 3. Data Produksi Teh (kg) Tahun No Tahun Target Produksi (kg) Hasil Produksi (kg) Gap Produksi (kg) Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa pada tahun 2002 terjadi penurunan hasil produksi dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar kg, sedangkan pada tahun 2003 terjadi peningkatan hasil produksi dari target produksi sebesar kg. Penurunan hasil produksi dari target produksi terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar kg. Pada tahun 2005 terjadi pula penurunan hasil produksi dari target produksi yaitu sebesar kg. Penurunan cukup drastis antara hasil produksi dengan target produksi terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar kg sehingga hasil produksi pada tahun 2006 dapat dijadikan acuan untuk perbaikan ditahun selanjutnya. Untuk lebih jelas, data tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 3. Data Produksi Teh (kg) Tahun Jumlah Produksi Tahun Hasil Produksi Target Produksi Sumber: PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas

19 Pengolahan daun teh dengan penggunaan mesin CTC (Cutting, Tearing, Curling) yaitu memotong, menyobek dan menggulung adapun optimalisasi tenaga kerja berjumlah 42 orang yang terdiri dari 31 KHT (Karyawan Harian Tetap) dan 11 KHL (Karyawan Harian Lepas). Dengan adanya penurunan jumlah bahan baku dari target yang ditetapkan oleh perusahaan maka hanya digunakan satu mesin CTC. Penggunaan satu mesin CTC yaitu bila bahan baku berada pada kisaran di bawah target perusahaan yaitu rata-rata bahan baku teh yang dihasilkan sebesar kg per hari. Pengurangan bahan baku akan menyebabkan adanya pengurangan jumlah karyawan pada tiap unitnya, karyawan yang dipakai yaitu KHT sedangkan untuk KHL untuk sementara waktu diliburkan sampai menunggu produksi daun teh meningkat kembali. Hal ini tentunya akan berdampak pada volume beban kerja serta jumlah karyawan yang digunakan. Berdasarkan uraian tersebut maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut. 1. Masalah apa yang terdapat pada tiap unit yang berkaitan dengan beban kerja pada bagian produksi PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas? 2. Berapa beban kerja dan jumlah karyawan yang efektif pada setiap unit bagian produksi PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas? 3. Bagaimana solusi alternatif untuk pemecahan masalah mengenai beban kerja pada unit divisi PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas? 1.3. Tujan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan: 1. Mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan pada tiap unit divisi Produksi di PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas 2. Menganalisis kesesuaian antara beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja yang tersedia pada tiap unit di divisi produksi PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas 3. Memberikan rekomendasi alternatif solusi bagi pemecahan masalah mengenai beban kerja pada tiap unit divisi produksi PT. Perkebunan VIII Gunung Mas

20 1.4. Manfaat Penelitian kegunaan penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan permasalahan dalam sumber daya manusia pada praktek di bidang kerja 2. Bagi para peneliti lain, yang ingin mengembangkan ide serta permasalahan yang berkaitan mengenai pengukuran beban kerja 3. Bagi perusahaan, dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja 4. Bagi para pembaca pada umumnya, agar dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat beban kerja karyawan dan kebutuhan karyawan pada tiap unit. Penelitian ini dilakukan hanya pada divisi produksi yang membawahi 6 unit kerja yaitu unit pembeberan, unit pelayuan, unit penggilingan dan enzymetis, unit pengeringan, unit sortasi, dan unit pengepakan.

21 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumberdaya manusia (MSDM) merupakan unsur penting dalam kemajuan dan pengembangan sebuah organisasi atau perusahaan. Hal itu terkait dengan manusia sebagai faktor penggerak dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Sebagai unsur manusia yang harus selalu dikembangkan dan dikelola yaitu cipta, rasa, dan karsa yang kemudian berkembang menjadi bagian dari ilmu manajemen yang disebut MSDM (Arep dan Tanjung, 2003). Sebagai suatu bagian bidang manajemen, MSDM khusus mempelajari hubungan dan peran manusia dalam perusahaan, karena unsur utama dalam MSDM adalah manusia itu sendiri yang merupakan unsur utama dalam pencapaian tujuan perusahaan. MSDM memiliki peran penting untuk memberdayakan, mengembangkan, dan mempertahankan karyawan dalam perusahaan agar mampu memberikan kontribusi secara optimal terhadap pencapaian tujuan perusahaan berdasarkan keahlian, pengetahuan, dan kemampuan yang dimiliki. MSDM merupakan suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu anggota organisasi atau perusahaan (Samsudin, 2005) Menurut Hasibuan (2001) MSDM adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Keragaman karakteristik setiap individu memerlukan suatu perhatian khusus, seperti terdapatnya perbedaan pikiran, sifat, keinginan dan latar belakang yang heterogen. Untuk dapat menyamakan persepsi dan tujuan perusahaan maka diperlukan MSDM yang memiliki fungsi-fungsi dalam pengaturan peranan manusia dalam sebuah perusahaan. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa MSDM berkaitan dengan cara pengelolaan sumberdaya manusia dalam perusahaan dan lingkungan yang mempengaruhinya agar mampu memberikan

22 kontribusi yang optimal bagi pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, penelitian ini akan sangat berguna bagi pihak manajemen PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas agar lebih optimal mengelola sumberdaya manusia sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai Analisis Pekerjaan Perusahaan merupakan sistem manajerial yang menuntut pola hubungan manajerial yang produktif. Hal tersebut berkaitan dengan upaya memberdayakan secara efektif orang-orang pada jabatannya, kejelasan tugas, kewajiban dan tanggung jawab. Analisis pekerjaan merupakan kegiatan pengumpulan data tentang pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan dan kemudian dianalisis untuk berbagai keperluan (Mangkuprawira, 2003). Dalam melakukan analisis pekerjaan dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan serta pengalaman dari seorang analis. Adapun syarat-syarat teknis analisis pekerjaan yang diperlukan meliputi: 1. Harus dinamis sejalan dengan perubahan-perubahan lingkungan eksternal dan internal 2. Prosedurnya harus dapat diaplikasikan dan dikelola secara akurat, absah dan efisien serta objektif 3. Pelaksana analisis jabatan memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang memadai 4. Melibatkan semua komponen karyawan dan pimpinan secara aktif Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa analisis pekerjaaan tidak terlepas dari dua hal yang saling berkaitan yaitu uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Oleh karena itu, penelitian ini akan berguna bagi pihak manajemen PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas untuk mengetahui sejauh mana keefektifan antara tugas, kewajiban dan tanggung jawab dengan kualifikasi pengetahuan, kemampuan, dan keahlian yang dimiliki Deskripsi Pekerjaan Deskripsi pekerjaan (job description) diketahui serta disusun berdasarkan informasi yang telah dihasilkan oleh analisis pekerjaan.

23 Deskripsi pekerjaan biasanya digunakan untuk tenaga operasional. Deskripsi pekerjaan harus ditetapkan secara jelas untuk setiap jabatan, supaya pejabat tersebut mengetahui tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan. Deskripsi pekerjaan memberikan standar tugas yang harus dicapai oleh masing-masing pemegang jabatan tersebut. Menurut Arep dan Tanjung (2003) deskripsi pekerjaan adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Deskripsi pekerjaan harus diuraikan secara jelas agar persepsinya mudah dipahami, menurut Hasibuan (2001) deskripsi pekerjaan menguraikan hal-hal berikut : 1. Identifikasi pekerjaan atau jabatan, yakni memberi nama jabatan, pada tiap-tiap karyawan yang memiliki jabatan seperti manajer dan direktur. 2. Hubungan tugas dan tanggung jawab, yakni perincian tugas dan tanggung jawab secara nyata diuraikan secara terpisah agar jelas diketahui. 3. Standar wewenang dan pekerjaan, yakni kewenangan dan prestasi yang harus dicapai oleh setiap pejabat harus jelas. 4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, seperti alat-alat, mesinmesin, dan bahan baku yang akan dipergunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut. 5. Ringkasan pekerjaan suatu jabatan, hendaknya menguraikan bentuk umum pekerjaan dengan hanya mencantumkan fungsifungsi dan aktivitas utamanya. 6. Penjelasan tentang jabatan di bawah dan di atasnya, yaitu harus dijelaskan jabatan mana petugas tersebut dipromosikan dan ke jabatan mana petugas tersebut akan dipromosikan. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa deskripsi pekerjaan merupakan suatu pernyataan tertulis yang menguraikan berbagai segi suatu pekerjaan, sehingga terdapat

24 kejelasan atas apa yang harus dikerjakan, mengapa dikerjakan, dimana dikerjakan dan bagaimana mengerjakan. Oleh karena itu, penelitian ini akan berguna bagi karyawan pada bagian produksi PT. Perkebunan Nusantara VII Gunung Mas sebagai panduan untuk melaksanakan pekerjaan Spesifikasi Pekerjaan Spesifikasi pekerjaan (job specification) disusun berdasarkan deskripsi pekerjaan yang telah dibuat perusahaan yang menunjukkan persyaratan orang yang akan direkruit dan menjadi dasar untuk melaksanakan seleksi sehingga dapat mencegah penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang nantinya dapat menyebabkan rendahnya produktivitas kerja. Spesifikasi pekerjaan menyebutkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan memuaskan (Mathis dan Jackson, 2001) Menurut Arep dan Tanjung (2003) spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima dalam menjalankan suatu jabatan dengan baik dan kompeten. Menurut Hasibuan (2001) Spesifikasi pekerjaan memberikan uraian mengenai hal-hal berikut: 1. Tingkat pendidikan karyawan 2. Jenis kelamin karyawan 3. Keadaan fisik karyawan 4. Pengetahuan dan kecakapan karyawan 5. Batas umur karyawan 6. Minat karyawan 7. Status karyawan 8. Emosi dan temperamen karyawan 9. Pengalaman karyawan Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa spesifikasi pekerjaan merupakan uraian mengenai ciri, karakteristik, pendidikan dan yang lainnya dari orang yang akan melaksanakan

25 pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini akan berguna bagi manajemen PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas dalam menentukan karyawan yang akan dipekerjakan sehingga dapat terjaring karyawan yang berkompeten pada bidangnya Pengukuran Beban Kerja Pengukuran Beban Kerja (PBK) merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan di berbagai instansi negeri maupun swasta. Berdasarkan keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara N0. 20/1990, beban kerja diperlukan untuk menetapkan waktu bagi seorang pekerja yang memenuhi persyaratan (qualified) dalam menyelesaikan pekerjaan tertentu pada suatu tingkat prestasi yang telah ditetapkan. Beban kerja merupakan suatu proses penentuan jumlah jam kerja orang (man hour) yang dipergunakan atau yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu (Panggabean, 2004). Jumlah jam kerja setiap karyawan akan menunjukkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga produktivitas kerja dapat optimal sesuai dengan tujuan perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengukuran beban kerja bertujuan untuk menetapkan jumlah karyawan berdasarkan beban kerja yang dibebankan pada setiap unit sehingga dapat tercapai efisiensi dan efektivitas kerja. Oleh karena itu, penelitian ini akan berguna bagi manajemen pada bagian produksi PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas untuk mengetahui kesesuaian jumlah beban kerja dengan karyawan yang tersedia Perencanaan Sumber Daya Manusia Perencanaan SDM merupakan langkah awal dalam menyiapkan SDM yang berkompeten pada bidangnya yang diharapkan tercipta efisiensi dan efektifitas kerja sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Perencanaan SDM atau perencanaan tenaga kerja adalah sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berintegrasi dengan rencana organisasi (Sikula dalam Mangkunegara, 2003). Menurut Alwi (2001)

26 perencanaan SDM adalah perencanaan yang disusun pada tingkat operasional yang ditujukan untuk memenuhi permintaan sumberdaya manusia dengan kualifikasi tersebut. Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan SDM merupakan suatu cara untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini akan berguna bagi manajemen PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas untuk dapat meningkatkan daya guna SDM dalam upaya mencapai tujuan perusahaan berdasarkan kualitas, kuantitas, dan penempatan karyawan tepat sesuai kebutuhan Tinjauan Studi Terdahulu Menurut Kokom Komariah dalam skripsinya yang berjudul Analisis Beban Kerja Tenaga Penunjang di Lingkungan Institut Pertanian Bogor (Studi Kasus pada Fakultas Kehutanan IPB) menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian terhadap beban kerja yang dilakukan di TU Fakultas, terlihat bahwa jenis kegiatan yang paling tinggi beban kerjanya adalah Urusan Rumah Tangga (URT) sebesar beban kerja dan yang paling sedikit adalah beban kerja Komisi Praktek Lapang yaitu sebesar 1405 beban kerja. Berdasarkan rincian tugas jumlah beban kerja yang dapat dilihat, beban unit kerja bendahara Fakultas yaitu sebesar 4217 beban kerja sebenarnya memerlukan pegawai sebanyak tiga orang, tetapi pegawai yang ada dua orang berarti kekurangan satu orang, sedangkan untuk unit yang banyak kelebihan pegawai adalah Urusan Rumah Tangga (URT) dengan beban kerja sebesar sebenarnya cukup dengan sembilan orang, tetapi pegawai yang ada sebanyak 17 orang, dan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di unit Departemen Manajemen Hutan, secara keseluruhan memiliki kelebihan pegawai sebanyak lima orang dan belum terjadinya pemerataan dalam penempatan pegawai di unit pendidikan dengan jumlah beban kerja dengan delapan orang pegawai tetapi jumlah yang ada 14 orang, demikian juga dengan bagian kemahasiswaan dan petty cash masingmasing kekurangan satu orang pegawai.

27 Berdasarkan penelitian Apoh Ibrahim Saragih dalam skripsinya yang berjudul Analisis Beban Kerja, Kompensasi dan Kepuasan Kerja Karyawan Puskesmas (Studi Kasus Puskesmas Bogor Timur) menyatakan bahwa beban kerja karyawan dilihat dari waktu standar hariannya secara keseluruhan untuk seluruh karyawan melebihi waktu kerja puskesmas, dan adanya karyawan yang bertanggung jawab terhadap lebih dari satu unit pelayanan sehingga beban waktu standar hariannya bertambah. Penerapan kompensasi di Puskesmas berdasarkan beban kerja pada tiap karyawan. Penerapan kompensasi berasal dari dana hasil tindakan di Puskesmas yang sesuai dengan beban kerja yang ditetapkan pada tiap-tiap karyawan. Rangking jabatan karyawan yang ditetapkan menjadi dasar pembagian dana yang diperoleh dari hasil tindakan tersebut, sedangkan hubungan antara beban kerja dan kompensasi tergolong sedang, untuk hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja tergolong rendah dan tidak berpengaruh nyata, dan untuk hubungan antara kompensasi terhadap kepuasan kerja tergolong rendah dan tidak berhubungan nyata. Berdasarkan penelitian Suryanti Gunadi dalam tesisnya yang berjudul Studi Tentang Beban Kerja Perawat di Unit Rawat Inap Penyakit Dalam Lantai III Rumah Sakit Tebet menyatakan bahwa jenis kegiatan pelayanan keperawatan yang dikerjakan oleh tenaga perawat digolongkan menjadi kegiatan langsung yang meliputi komunikasi dan memberikan terapi dan kegiatan tidak langsung yaitu administrasi pasien, menyiapkan terapi, pergantian shift dan interaksi profesi, sedangkan yang terakhir yaitu kegiatan pribadi yang terdiri dari kegiatan yang diperkenankan meliputi makan, minum, sembahyang, ke kamar mandi dan kegiatan non produktif antara lain membaca koran, mengobrol dan menelepon untuk urusan pribadi.

28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka Pemikiran Konseptual Perkebunan Gunung Mas merupakan salah satu unit usaha PT. Perkebunan Nusantara VIII yang memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas sehingga mencapai efisiensi dan efektivitas organisasi. SDM merupakan salah satu faktor penting yang harus dioptimalkan dalam mencapai tujuan perusahaan. PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas memiliki tujuan divisi dan tujuan unit yang merupakan turunan dari tujuan perusahaan. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan perencanaan SDM yang merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan. Perencanaan sumberdaya manusia dapat diartikan sebagai suatu proses penentuan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis (Mangkunegara, 2003). Proses perencanaan sumberdaya manusia dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis pekerjaan yang salah satu fungsinya adalah menghasilkan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan (Tanjung dan Arep, 2003). Disamping itu, digunakan pula analisis beban kerja yang menghasilkan jumlah beban kerja dan analisis kebutuhan tenaga kerja yang menghasilkan jumlah tenaga kerja. Kebutuhan tenaga kerja bertujuan agar setiap pegawai pada semua unit organisasi mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan tugas dan wewenang tanggung jawabnya (Mangkunegara, 2003). Perencanaan SDM yang tepat akan menghasilkan efisiensi dan efektivitas kerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dan pada akhirnya tujuan PT.

29 Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas dapat tercapai. Alur kerangka konseptual tersebut terdapat pada Gambar 4. VISI, MISI DAN TUJUAN PT. PN VIII (RENCANA STRATEGIS) TUJUAN MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA TUJUAN DIVISI TUJUAN UNIT PERENCANAAN SDM DESKRIPSI PEKERJAAN SPESIFIKASI PEKERJAAN JUMLAH BEBAN KERJA JUMLAH TENAGA KERJA ANALISIS PEKERJAAN ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS TENAGA KERJA PRODUKTIVITAS KERJA Gambar 4. Alur Kerangka Pemikiran Konseptual

30 Kerangka Pemikiran Operasional Persaingan yang semakin kompetitif dalam industri perkebunan khususnya untuk komoditi teh menuntut perusahaan produsen teh untuk mengoptimalkan semua sumber daya yang dimiliki. SDM adalah aset perusahaan yang merupakan salah satu faktor penting yang harus dioptimalkan dalam mencapai tujuan perusahaan. Untuk mampu bersaing dalam pasar Internasional, perusahaan produsen teh harus mampu menghasilkan teh dengan kualitas tinggi. Kualitas produk yang dihasilkan tidak terlepas dari peranan SDM yang dimiliki. Komitmen karyawan untuk bekerja dengan giat mutlak diperlukan selain kemampuan dan keterampilan dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Perusahaan harus mampu mengidentifikasi tugas-tugas yang akan dilaksanakan oleh setiap tenaga kerja sehingga tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan target perusahaan. Beban kerja yang ditetapkan harus cukup dalam hal ini tidak terlalu ringan ataupun terlalu berat, karena dapat berdampak pada hasil pekerjaan. Pada setiap unit kerja masing-masing pegawai memiliki beban kerja yang berbeda. Sehingga dapat terlihat kesesuaian jumlah karyawan dengan beban kerja yang diberikan pada tiap unitnya. Bila terdapat ketidaksesuaian antara beban kerja yang diberikan dengan jumlah karyawan yang ada maka perlu dilakukan penambahan atau pengurangan jumlah karyawan. Tujuan penelitian ini tidak terlepas dari perencanaan SDM. Langkah awal yaitu dengan menganalisis deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan dengan menyebarkan kuesioner pada tiap unit, kemudian dianalisis dengan menggunakan skala likert. Langkah selanjutnya yaitu dengan menganalisis jumlah beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja dengan menggunakan metode analisis Pengukuran Beban Kerja (PBK) I, II dan III. Hasil analisis tersebut

31 dapat diketahui jumlah beban kerja pada tiap unit serta jumlah karyawan yang dibutuhkan. Sehingga terjadi kesesuaian jumlah beban kerja dengan jumlah karyawan yang pada akhirnya dapat dijadikan rekomendasi kepada pihak manajemen sebagai bahan perencanaan SDM. Alur kerangka operasional terdapat pada Gambar 5. Tujuan Divisi Produksi PT. Perkebunan Nusantara VIII Tujuan Unit Pembeberan Pelayuan Penggilingan dan oksidasi enzimatis Pengeringan Sortasi Pengepakan Perencanaan SDM Deskripsi Pekerjaan Spesifikasi Pekerjaan Analisis Pekerjaan - Analisis PBK I PBK II PBK III - Analisis Deskriptif Jumlah Beban Kerja Jumlah Tenaga Kerja Analisis Beban Kerja & Kebutuhan Tenaga Kerja Rekomendasi Gambar 5. Alur Kerangka Pemikiran Operasional

32 3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, yang beralamat di Jl. Raya Puncak Kotak Pos 6 Cisarua, Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa PT. Perkebunan Nusantara merupakan produsen teh hitam yang telah memiliki ISO Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, mulai dari bulan Maret sampai dengan September Metode Penelitian Pengumpulan Data 1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. a. Data Primer Mengumpulkan data tentang hal-hal yang berhubungan dengan karyawan, langsung dari perusahaan yang bersangkutan maupun dari hasil pengisian kuesioner dan tanya jawab dengan responden b. Data Sekunder Mengumpulkan data tentang pengukuran beban kerja melalui buku-buku, skripsi dan berbagai literatur yang berkaitan dengan pokok permasalahan. 2. Pengambilan sampel Responden yang dipilih adalah para karyawan pada bagian produksi. Teknik pengambilan contoh yang digunakan adalah total sampling, yaitu mengambil sampel dari seluruh populasi yaitu seluruh karyawan pada bagian pengolahan yang berjumlah 42 orang karyawan Pengolahan dan Analisis Data 1. Uji Validitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mampu menjawab tujuan yang diinginkan (Ancok, 1995). Uji validitas

33 digunakan untuk mendapatkan pertanyaan yang valid dari sejumlah pertanyaan yang sudah terlebih dahulu diberikan kepada responden, jumlah pertanyaan yang valid (setelah yang gagal dihilangkan) kemudian diuji kembali dengan metode realibilitas (Umar, 2004) Menurut Ancok (1995) adapun langkah-langkah dalam menguji validitas kuesioner adalah sebagai berikut : a. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur, yaitu dengan cara : 1. Mencari definisi dan rumusan konsep dan literatur, jika sudah ada rumusan yang cukup rasional, maka rumusan tersebut dapat langsung dipakai, apabila rumusan tersebut belum operasional, maka peneliti harus merumuskannya seoperasional mungkin. 2. Jika dalam literatur tidak diperoleh definisi atau rumusan konsep yang akan diukur, peneliti harus mendiskusikan dengan para ahli lain. Pendapat para ahli lain ini kemudian dirumuskan dalam bentuk rumusan yang operasional. 3. Bertanya langsung kepada calon responden penelitian mengenai aspek-aspek konsep yang akan diukur. Dari jawaban yang diperoleh peneliti membuat kerangka konsep dan membuat pertanyaan operasional. 4. Bertanya langsung kepada calon responden penelitian mengenai aspek-aspek konsep yang menyusun pertanyaan yang operasional. b. Melakukan uji coba skala pengukuran minimal terhadap 30 responden. c. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban. d. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan atau pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus Product Moment, yaitu : r = N ( Σ XY ) ( Σ X Σ Y )... (1) ( N Σ X 2 - ( Σ X 2 )) (N Σ Y 2 ( Σ Y ) 2

34 Dimana: N = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan dari tiap-tiap responden Y = 2. Uji Reliabilitas Skor total semua pertanyaan dari tiap responden Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui kekonsistenan, keterandalan dan kestabilan alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2002). Keterandalan ditentukan dengan menggunakan rumus alpha cronbach, yaitu: Dimana: α k σ 2 1 α = k k 1 2 σ σ t = Koefisien alpha cronbach = Butir pertanyaan yang valid.. (2) = Jumlah varians butir pertanyaan yang valid 2 σ t = Varians skor total Perhitungan koefisien alpha cronbach diperoleh dari penggunaan program SPSS 11.5 for windows. 3. Skala Likert σ ( ) ( ) t = x X n n.(3) Menurut (Riduan, 2005) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Skala Likert digunakan untuk mengubah data kualitatif dalam kuesioner menjadi data kuantitatif. Cara penilaian terhadap hasil jawaban kuesioner dengan skala likert dapat dilihat pada Tabel 4.

35 Tabel 4. Bobot Nilai Jawaban Responden Jawaban Responden Bobot Nilai Sangat Setuju 5 Setuju 4 Cukup Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk menjelaskan data dari hasil sebaran kuesioner secara umum dengan menggunakan persentase dan rataan skor. Rs = ( m 1) m dimana m adalah jumlah alternatif jawaban tiap item Rs = ( 5 1) 5 Rs = 0,8... (4) Nilai skor rataan dihasilkan dari perkalian antara bobot nilai jawaban berdasarkan skala dengan jumlah jawaban responden, kemudian dibagi dengan jumlah responden. Berdasarkan nilai skor rataan tersebut, maka posisi keputusan penilaian memiliki rentang, dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Nilai Skor Rataan Skor Rataan Penilaian 1,0 1,8 Sangat Tidak Setuju 1,8 2,6 Tidak Setuju 2,6 3,4 Cukup setuju 3,4 4,2 Setuju 4,2 5,0 Sangat Setuju Interpretasi untuk tiap-tiap skor rataan yaitu bila terdapat pada rentang 1,0 sampai 1,8 maka dikatakan sangat tidak baik dan skor rataan yang terdapat pada rentang 1,8 sampai 2,6 dikatakan tidak baik. Sedangkan nilai skor rataan pada rentang 2,6 3,4 dikatakan cukup baik. Penilaian baik terdapat pada rentang 3,4 sampai 4,2 dan penilaian sangat baik terdapat pada rentang 4,2 sampai 5,0.

36 4. Format Pengukuran Beban Kerja (PBK) Untuk mendapatkan data dan informasi yang valid, dapat dipercaya dan relevan, maka prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyiapan instrumen Pengukuran Beban Kerja (PBK) I, II, dan III. Instrumen disusun berdasarkan ketetapan SK Menpan No. 20. tahun 1999 yang meliputi pengolahan data yang terdiri dari: a. Formulir pengumpulan data terdiri dari PBK I, PBK II, PBK III. Formulir ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk pengukuran beban kerja yang bersangkutan, seperti: 1) Data produk atau hasil kerja dari setiap rincian tugas unit kerja jabatan terendah pada unit kerja yang akan di ukur 2) Data proses atau prosedur yang dilakukan untuk menghasilkan setiap produk 3) Data frekuensi atau beban kerja setiap produk selama satu tahun b. Formulir pengolahan data terdiri dari: 1) Formulir inventarisasi produk (Form Pengukuran Beban Kerja I). Formulir ini digunakan untuk menginventarisasi data tentang produk atau hasil kerja dari satu unit kerja berdasarkan tugas dan fungsi serta rincian tugas unit kerja yang bersangkutan. 2) Formulir rincian proses atas prosedur (Form Pengukuran Beban Kerja II). Formulir ini digunakan untuk menginventarisasi dan merinci proses atau prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan satu produk atau hasil kerja. Pada formulir ini juga terdapat kolom atau lajur untuk menginventarisasi jumlah beban kerja, standar waktu, serta isi kerja untuk setiap jabatan atau petugas yang terlibat dalam setiap proses atau prosedur.

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR)

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR) ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR) Oleh SITI HANIFAH SUFIATI H24103101 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR Oleh: DEWI ERAWATI H 24066003 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor) Oleh TRISNA LESTARI H24103083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan mempunyai kebijakan-kebijakan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kebijakan-kebijakan tersebut di ambil dan dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

: BETTI KARLIATI H

: BETTI KARLIATI H ANALISIS PERENCANAAN JUMLAH TENAGA PENUNJANG (STUDI KASUS PADA PEGAWAI TATA USAHA FAKULTAS (DEKANAT) DAN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh : BETTI KARLIATI

Lebih terperinci

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI Oleh HENNY H24103029 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR)

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) Disusun Oleh: Anita Naliebrata H24103041 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR Oleh ELIS SUSANTI H24104069 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT MBK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. Sebagai suatu perusahaan, PT MBK mempunyai visi, misi, dan tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh SISKA NOFRIANTI H

HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh SISKA NOFRIANTI H HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Departemen Quality Control PT. Krama Yudha Ratu Motor, Jakarta) Oleh SISKA NOFRIANTI H24051788 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Oleh : SRI IRTANTI H

Oleh : SRI IRTANTI H HUBUNGAN PENERAPAN ORGANISASI PEMBELAJARAN DENGAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA (LPP RRI) BOGOR Oleh : SRI IRTANTI H 24066046 PROGRAM SARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi atau perusahaan selalu mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, salah satunya diperlukan sumber daya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini dimulai dengan melihat visi dan misi PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Bogor. Visi dan misi perusahaan merupakan suatu arahan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Oleh SITI CHOERIAH H24104026 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Program pengembangan SDM

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KOMPETENSI 360 DERAJAT PADA PT X BOGOR Oleh RESTY LHARANSIA H24051549 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUTT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dan lembaga dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H

Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE 2007(STUDI KASUS PT. ASURANSI EKSPOR INDONESIA JAKARTA) Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H24104113 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR SKRIPSI Oleh : INDAH MULYANI H24104009 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PT. POS INDONESIA (PERSERO) JAKARTA TIMUR 13000)

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PT. POS INDONESIA (PERSERO) JAKARTA TIMUR 13000) ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PT. POS INDONESIA (PERSERO) JAKARTA TIMUR 13000) Oleh RATNA RESTU NOVIANDARI H24103121 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PD Pasar Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur) Oleh : DEVIANI PERTIWI H24051693 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor)

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor) ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor) Oleh FIRSTRI SYANPUTRI H24104085 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai

Lebih terperinci

: DWI ENDANG PUSPITASARI H

: DWI ENDANG PUSPITASARI H ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER BERBASIS KOMPETENSI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PELAKSANA ADMINISTRASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh : DWI ENDANG PUSPITASARI H24051522 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI FRUIT TEA DI WILAYAH BOGOR (STUDI KASUS PADA KANTOR PENJUALAN (KP) BOGOR PT. SINAR SOSRO)

ANALISIS EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI FRUIT TEA DI WILAYAH BOGOR (STUDI KASUS PADA KANTOR PENJUALAN (KP) BOGOR PT. SINAR SOSRO) ANALISIS EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI FRUIT TEA DI WILAYAH BOGOR (STUDI KASUS PADA KANTOR PENJUALAN (KP) BOGOR PT. SINAR SOSRO) Oleh ETTY NUR BAETI H24103062 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Sebuah organisasi perlu menerapkan organisasi pembelajaran agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal maupun internal disegala

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Memotivasi karyawan dianggap penting karena motivasi terkait dengan kinerja karyawan. Motivasi bisa mengakibatkan kepuasan dan ketidakpuasan karyawan.

Lebih terperinci

RUSLI CEP RIDHO YUSUF H

RUSLI CEP RIDHO YUSUF H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS DIVISI PRODUKSI BAGIAN SPINNING, WEAVING, YARN DYEING DAN DYEING FINISHING PT UNITEX TBK BOGOR) Oleh RUSLI CEP RIDHO

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KUALITAS PELAYANAN YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DI RESTORAN Mr. CELUP S BOGOR. Oleh EVIVANA SITUMORANG H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KUALITAS PELAYANAN YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DI RESTORAN Mr. CELUP S BOGOR. Oleh EVIVANA SITUMORANG H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KUALITAS PELAYANAN YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DI RESTORAN Mr. CELUP S BOGOR Oleh EVIVANA SITUMORANG H24102128 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON DINA LEE BOGOR. Oleh FITRI RAHMAWATI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON DINA LEE BOGOR. Oleh FITRI RAHMAWATI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON DINA LEE BOGOR Oleh FITRI RAHMAWATI H24104090 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Divisi Pemasaran dan BMS Kantor Pos Jakarta Selatan) Oleh DINI MARIANI H24103023 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN UMMAT (STUDI KASUS : PT. BANK MUAMALAT INDONESIA UNIT PELAYANAN SYARIAH, GARUT)

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN UMMAT (STUDI KASUS : PT. BANK MUAMALAT INDONESIA UNIT PELAYANAN SYARIAH, GARUT) ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN UMMAT (STUDI KASUS : PT. BANK MUAMALAT INDONESIA UNIT PELAYANAN SYARIAH, GARUT) Oleh HENDRA BUDIMAN H24103069 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) (STUDI KASUS PT. BANK DANAMON INDONESIA, Tbk)

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) (STUDI KASUS PT. BANK DANAMON INDONESIA, Tbk) ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) (STUDI KASUS PT. BANK DANAMON INDONESIA, Tbk) Oleh SITI PASUS IS PREHATININGSIH H24103056 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang dimiliki oleh Kota Bogor. Munculnya objek wisata baru yang menawarkan keunggulannya baik dalam bentuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu aspek mendasar yang perlu dipahami oleh Perum Perhutani adalah karakter konsumen sebagai pengguna minyak kayu putih hasil produksinya, yaitu kepuasan. Dengan

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE)

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR) Oleh : DESSY WULANDARI H24102092 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI Oleh : Eko Supriyadi Sumarjo H PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

Oleh ELLA RAHMANIA H

Oleh ELLA RAHMANIA H ANALISIS PERILAKU DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PERFORMANCE RESTORAN PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL DI KOTA BOGOR SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INTERNAL TERHADAP PEMBELAJARAN PEGAWAI (STUDI KASUS BAKOSURTANAL CIBINONG-BOGOR) Oleh GITA AMELIA H

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INTERNAL TERHADAP PEMBELAJARAN PEGAWAI (STUDI KASUS BAKOSURTANAL CIBINONG-BOGOR) Oleh GITA AMELIA H ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INTERNAL TERHADAP PEMBELAJARAN PEGAWAI (STUDI KASUS BAKOSURTANAL CIBINONG-BOGOR) Oleh GITA AMELIA H24103067 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

PENGARUH MUTASI DAN PROMOSI JABATAN TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI (STUDI KASUS KEJAKSAAN TINGGI JAWA BARAT) Oleh MUHAMMAD REZA H

PENGARUH MUTASI DAN PROMOSI JABATAN TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI (STUDI KASUS KEJAKSAAN TINGGI JAWA BARAT) Oleh MUHAMMAD REZA H PENGARUH MUTASI DAN PROMOSI JABATAN TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI (STUDI KASUS KEJAKSAAN TINGGI JAWA BARAT) Oleh MUHAMMAD REZA H24101043 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, sumber daya manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen melalui barang dan jasa disamping mencari laba sebanyakbanyaknya. Perusahaan agar

Lebih terperinci

Oleh MELLY SILVIANI H

Oleh MELLY SILVIANI H ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ATASAN DAN BAWAHAN PADA KANTOR POS BOGOR Oleh MELLY SILVIANI H24104063 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 2 ANALISIS EFEKTIVITAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) sejatinya merupakan salah satu faktor penggerak bagi organisasi. Pentingnya peranan SDM bagi organisasi mengharuskan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan semua perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KANTOR CABANG PT.

PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KANTOR CABANG PT. PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KANTOR CABANG PT. BANK X) Oleh DHANIA RAMADHANI H24104052 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Coca Cola Botling, Co adalah salah satu perusahaaan yang telah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini menunujukkan bahwa PT.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

OLEH DODI EKAPRASETYA A

OLEH DODI EKAPRASETYA A ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PABRIK KELAPA SAWIT ( Studi Kasus : Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Milano Aek Batu Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara ) OLEH DODI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Sinar Sosro memiliki visi untuk menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting dalam perusahaan. Meskipun telah ditemukan teknologi baru, sumber daya alam yang baik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh setiap perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Langkah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran diperlukan untuk memperjelas penalaran sehingga sampai pada jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Dalam upaya pencapaian

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Variabel Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, menyangkut persepsi responden terhadap berbagai variabel.

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI. Oleh DENY MARCIAN H

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI. Oleh DENY MARCIAN H ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI Oleh DENY MARCIAN H24104076 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Peran pemimpin pendidikan menjadi sangat urgen untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan. Pemimpin pendidikan dalam sebuah institusi pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR

ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR Oleh GANJAR SUARGANA H24077020 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA Oleh BUDI RACHMANSYAH H24104137 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM MANAJEMEN RISIKO KREDIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN DENGAN PENERAPAN MODEL PROGRAM KOMPUTER (STUDI KASUS PT

ANALISIS SISTEM MANAJEMEN RISIKO KREDIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN DENGAN PENERAPAN MODEL PROGRAM KOMPUTER (STUDI KASUS PT ANALISIS SISTEM MANAJEMEN RISIKO KREDIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN DENGAN PENERAPAN MODEL PROGRAM KOMPUTER (STUDI KASUS PT. BANK JABAR CABANG CIAMIS) Oleh RIKA GUMAYANTIKA H24104065 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

YOHANA INTAN NAULINA H

YOHANA INTAN NAULINA H HUBUNGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI HUMAN RESOURCES & GENERAL AFFAIRS PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk CITEUREUP Oleh YOHANA INTAN NAULINA

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR Oleh : YULI HERNANTO H 24076139 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR. Oleh DEVI FITRIYANA H

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR. Oleh DEVI FITRIYANA H ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR Oleh DEVI FITRIYANA H24066045 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat.

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat. BAB l PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan akan dunia pendidikan semakin besar, sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat. Dalam perekrutan tenaga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), yaitu brand awareness (kesadaran merek), brand association

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KARYAWAN FOODMART EKALOKASARI BOGOR) Oleh INTAN AMETHYS PRIMA PRESTISYANA H

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KARYAWAN FOODMART EKALOKASARI BOGOR) Oleh INTAN AMETHYS PRIMA PRESTISYANA H PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KARYAWAN FOODMART EKALOKASARI BOGOR) Oleh INTAN AMETHYS PRIMA PRESTISYANA H24104020 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi Kasus pada Wisatawan Domestik di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor) Oleh EKA TAMIA MAHAKAMI H24104056 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan SDM

II. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan SDM II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan SDM dan sumber-sumber lainnya secara efektif untuk mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KARYAWAN PT X BOGOR. Oleh : NOVITA MAULIDA H

PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KARYAWAN PT X BOGOR. Oleh : NOVITA MAULIDA H PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KARYAWAN PT X BOGOR Oleh : NOVITA MAULIDA H24076090 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan pencapaian tujuannya. Oleh karena itu, organisasi secara berkala merekrut untuk menambah, mempertahankan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami banyak kendala. Diantara tujuan tersebut adalah tujuan memperoleh laba, memenangkan persaingan serta

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Komputerisasi Akuntansi Fakultas Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Komputerisasi Akuntansi Fakultas Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Komputerisasi Akuntansi Fakultas Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 KORELASI ANTARA EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Instalasi Gizi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Instalasi Gizi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian 1. Sejarah Singkat Instalasi Gizi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Instalasi Gizi Rumah Sakit merupakan wadah yang mengelola kegiatan gizi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:147) statistik deskriptif adalah: Statistik

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir menjelaskan filosofi dari gagasan (ide) riset yang diajukan, sehingga memerlukan suatu model penelitian, yang ditampilkan dalam suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Instansi 4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi (RSUD) Kabupaten Bogor pada awalnya merupakan Puskesmas dengan tempat perawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK Oleh : EVA PUSPITASARI H24053915 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola. Pengelolaan sumber daya manusia tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI PENGADAAN ANALISA JABATAN

BAB III FUNGSI PENGADAAN ANALISA JABATAN BAB III FUNGSI PENGADAAN ANALISA JABATAN A. Pentingnya Pengadaan Pengadaan ( procurement ) adalah merupakan fungsi operasional yang utama dari MSDM. Pengadaan tenaga-kerja ini merupakan masalah yang penting,

Lebih terperinci