III. METODE PENELITIAN
|
|
- Ade Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian selama 5 bulan terhitung mulai Maret 2011 hingga Juli B. Alat dan Bahan 1. Alat Peralatan yang digunakan adalah meja simulator untuk simulasi transportasi dengan kompresor. Timbangan digital untuk mengukur susut bobot, rheometer untuk mengukur kekerasan buah, chromameter untuk mengetahui perubahan warna dan refraktometer untuk mengukur total padatan terlarut. 2. Bahan Bahan yang digunakan untuk penelitian adalah mentimun lokal yang berasal dari Cianjur dengan umur petik hari (panen ke-2). Kemasan yang digunakan adalah plastik polietilen ukuran 50 cm x 85 cm kapasitas untuk mentimun Kg dengan ketebalan 0.04 mm dan keranjang bambu dengan kapasitas angkut minimal untuk mentimun Kg dengan tinggi 60 cm dan diameter 50 cm. C. Metode Penelitian Metode Penelitian yang dilakukan adalah 1. Mentimun sebelum dikemas dibersihkan dengan cara dicuci dengan air (Gambar 4) dan dicari yang seragam baik bentuk dan ukurannya (panjang cm, diameter 4-5 cm). Setelah itu mentimun kembali disortir ketika akan disimulasikan. Sebelum disimulasikan dilakukan pengamatan terhadap parameter mutu fisik mentimun. Gambar 4. Pencucian mentimun 9
2 2. Mentimun yang telah dibersihkan dan disortasi kemudian dimasukan ke dalam plastik polietilen (kapasitas 25 kg) sebanyak 20 kg dan keranjang bambu (kapasitas 30 kg) sebanyak 20 kg. Penempatan mentimun didalam kemasan tersusun rapih searah horizontal dengan posisi kemasan terbaring untuk kemasan polietilen seperti pada Gambar 5. Untuk penyusunan buah mentimun dengan keranjang bambu (Gambar 6) sama seperti penyusunan buah mentimun di dalam polietilen. Pemilihan posisi ini dikarenakan posisi tersebut pada dasarnya akan mengurangi kerusakan mekanis selama transportasi jika dibandingkan pada kemasan yang sama. Untuk mengetahui kemasan yang mengakibatkan kerusakan mekanis minimal harus dilakukan percobaan dengan simulasi transportasi. Gambar 5. Penyusunan mentimun dalam plastik polietilen Gambar 6. Penyusunan mentimun dalam keranjang bambu 3. Kemasan tersebut kemudian disusun pada meja getar, untuk masing-masing kemasan sebanyak dua tumpukan. Pada layer pertama akan ditumpuk kemasan yang diisi dengan buah mentimun yang sebenarnya dan pada layer yang kedua akan diisi dengan bahan pemberat sebesar berat mentimun yang ada pada kemasan dibawahnya yaitu sebesar 20 kg (Gambar 7 dan Gambar 8). Bahan pemberatnya adalah pasir. Gambar 7. Penyusunan tumpukan kemasan polietilen Gambar 8. Penyusunan tumpukan keranjang bambu 10
3 4. Simulasi dilakukan selama 2 jam dan 3 jam dan dengan pengulangan sebanyak 3 kali, dengan menggunakan jalan luar kota. Pemilihan lama simulasi selama 2 jam setara dengan jarak yang ditempuh kendaraan pengangkut sejauh 86 km (jarak Cianjur ke Bogor) dengan menggunakan jalan luar kota. Sedangkan untuk lama simulsi selama 3 jam setara dengan jarak yang ditempuh kendaraan pengangkut sejauh 129 km (jarak Cianjur ke Jakarta) dengan menggunakan jalan luar kota. Nilai frekuensi dan amplitudo selama simulasi adalah 2.75 Hz dan 2.5 cm. Perlakuan dalam melakukan simulasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2 untuk lama simulasi 2 jam dan Tabel 3 untuk lama simulasi 3 jam. Tabel 2. Perlakuan selama simulasi transportasi pada meja getar (Cianjur-Bogor) Dicari Nilai Satuan Frekuensi 2.75 Hz Amplitudo 2.5 cm Perioda (T) detik/getaran Kecepatan sudut (w) getaran/detik Luas satu siklus getaran vibrator cm 2 /jam Lama getaran 2 jam Jumlah luas seluruh getaran selama 1 jam cm 2 /jam Jumlah luas seluruh getaran truk luar kota selama 0.5 jam cm 2 Jumlah jarak yg ditempuh km Tabel 3. Perlakuan selama simulasi transportasi pada meja getar (Cianjur-Jakarta) Dicari Nilai Satuan Frekuensi 2.75 Hz Amplitudo 2.5 cm Perioda (T) detik/getaran Kecepatan sudut (w) getaran/detik Luas satu siklus getaran vibrator cm 2 /jam Lama getaran 3 jam Jumlah luas seluruh getaran selama 1 jam cm 2 /jam Jumlah luas seluruh getaran truk luar kota selama 0.5 jam cm 2 Jumlah jarak yg ditempuh km 5. Setelah simulasi transportasi dilakukan, buah mentimun dari setiap kemasan diambil secara acak untuk dijadikan sampel. Buah mentimun untuk sampel berjumlah 3 buah pada masing-masing kemasan, buah mentimun yang dijadikan sampel terletak pada bagian atas, tengah dan bawah dari kemasan. Kemudian dilakukan pengamatan terhadap kerusakan mekanis, susut bobot, kekerasan, total padatan terlarut, warna dan uji organoleptik. Pengamatan dilakukan pada buah mentimun sebelum dan sesudah transportasi. Tetapi penyajian data setelah transportasi dipilih pada hari yang ke-5 karena kerusakan mekanis yang sebelumnya tidak terlihat menjadi terlihat jelas. Setelah kerusakan mekanis terlihat secara jelas, maka dilakukan pengamatan kerusakan mekanis berupa luka gores, luka retak, luka memar dan luka pecah. Bagan alir dari metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 9. 11
4 Mentimun dipetik dari kebun dengan umur panen hari Mentimun dibersihkan dan disortir baik bentuk dan ukurannya (panjang cm, diameter 4-5 cm). Dilakukan pengamatan sebelum simulasi terhadap kerusakan mekanis, susut bobot, kekerasan, total padatan terlarut, warna dan uji organoleptik. Mentimun disusun secara teratur di dalam kemasan polietilen dan keranjang bambu masing-masing sebanyak 20 kg Kemasan yang telah terisi buah mentimun ditaruh pada layer terbawah dan pasir (20 kg) pada layer paling atas Disimulasikan selama 2 jam Disimulasikan selama 3 jam Meja getar dioperasikan frekuensi dan amplitudo selama simulasi adalah 2.75 Hz dan 2.5 cm Dilakukan pengamatan terhadap kerusakan mekanis, susut bobot, kekerasan, total padatan terlarut, warna dan uji organoleptik. Tetapi penyajian data setelah transportasi dipilih pada hari yang ke-5 karena kerusakan mekanis yang sebelumnya tidak terlihat menjadi terlihat jelas. Gambar 9. Bagan alir metode penelitian 12
5 D. Kesetaraan Simulasi Transportasi Kesetaraan simulasi transportasi yang dilakukan dengan meja getar dapat dihitung dengan menggunakan persamaan dibawah ini dengan konversi angkutan truk berdasarkan data Lembaga Uji Kontruksi BPPT 1986 (Lampiran. 1). 1. Data Vibrator T = 1/f =2 / LSV = sin JLSVT = y x 60 x 60 x f x LSV 2. Data Truk A= ( )/ LST = A sin JLSTT = z x 60 x 60 x ft x LST Maka simulasi pengangkutan dengan truk selama x jam: = Ket: x setara panjang jalan T = Perioda meja getar f = Frekuensi meja getar W = Kecepatan sudut LSV = Luas satu siklus getaran vibrator Y = Waktu getar JLSVT = Jumlah luas seluruh getaran vibrator selama y jam A = Amplitudo rata-rata getaran Truk N = Jumlah kejadian amplitudo Tt= Periode bak truk Ft=Frekuensi bak truk LST=Luas satu siklus getaran bak truk z = Waktu tempuh truk JLSTT=Jumlah seluruh getaran truk selama z jam A = Jumlah luas seluruh getaran vibrator selamam x jam B = Jumlah getaran bak truk 13
6 E. Pengamatan 1. Kerusakan Mekanis Pengamatan tingkat kerusakan mekanis mentimun dilakukan setelah pengangkutan dengan cara melihat kerusakan pecah, memar, gores, retak dari masing-masing produk dalam kemasan. Uji ini dilakukan secara visual. Persamaan yang digunakan untuk menghitung presentase kerusakan adalah: % Rusak =(Jumlah mentimun rusak/jumlah total) x 100% Klasifikasi kerusakan pada mentimun adalah sebagai berikut: a. Luka memar Luka memar terjadi karena adanya benturan antar produk dengan dinding alat pengemasan atau tekanan sesama produk. Tanda luka memar dicirikan dengan buah terlihat lebam pada bagian yang mengalami luka sehingga kulit terlihat lebih gelap dari warna awal. b. Luka gores Luka gores terjadi akibat adanya gesekan antar produk dengan kemasan, dengan sesama produk atau dengan bahan pengisi. Tanda luka gores dicirikan dengan adanya luka yang cukup dalam, biasanya memanjang. c. Luka pecah Luka pecah terjadi karena adanya tekanan yang terjadi dari arah vertikal maupun arah horizontal produk. Selain itu dapat juga diakibatkan karena guncangan selama proses pengangkutan. Luka pecah dicirikan dengan buah mentimun hancur (kondisi luka paling parah) di bagian yang luka. d. Luka retak Luka retak terjadi karena adanya tekanan dari arah vertikal dan arah horizontal. Lukanya tidak separah luka pecah, bisa juga disebabkan karena goresan yang cukup dalam. Dicirikan dengan luka yang memanjang yang menyebabkan buah mentimun terlihat seperti terbelah. 2. Susut Bobot Penurunan susut bobot dilakukan berdasarkan persentase penurunan berat bahan sejak sebelum simulasi dilakukan dan setelah simulasi pada hari ke-5 (sampai mentimun terlihat jelas kerusakan mekanisnya). Alat yang digunakan untuk menghitung susut bobot ini adalah timbangan digital dengan merk Mettler PM-480 (Gambar 10). Pengambilan sampel dilakukan secara acak pada bagian bawah, tengah dan kemasan buah mentimun dengan masing-masing tiga sampel pada setiap kemasan. adalah 14
7 Gambar 10. Timbangan digital Persamaan yang digunakan untuk menghitung susut bobot adalah sebagai berikut: dimana : W = bobot bahan awal penyimpanan (g (g) Wa = bobot ot bahan akhir penyimpanan (g) (g 3. Kekerasan Uji kekerasan diukur berdasarkan tingkat ketahanan buah terhadap jarum penusuk dari rheometer (Gambar 11).. Uji kekerasan dilakukan pada tiga titik yang berbeda dengan tiga kali pengulangan tiap sehari sekali hingga buah dalam keadaan tidak optimal lalu diambil rataannya rataannya. Alat di set pada kedalamann 10 mm dengan beban maksimum 10 kg. Diameter jarum penusuk adalah 5 mm dengan lama penekanan selama 10 detik. Penusukan yang dilaku dilakukan yaitu bagian pangkal, tengah dan ujung buah mentimun (Gambar 12).. Besar gaya yang dibutuhkan untuk melakukan penusukan tergantung pada seberapa keras buah yang akan ditusuk. Semakin mentimun mudah untuk ditusuk (mentimun menjadi lunak) maka mentimun semakin rusak, begitu sebaliknya. Pangkal Tengah Ujung Gambar 11. Rheometer Gambar 12. Bagian-bagian bagian dari buah mentimun 15
8 4. Total Padatan Terlarut Total al padatan terlarut dihitung dengan menggunakan refractometer model N-1 N Atago (Gambar 13). Angka yang tertera dalam refractometer menunjukan kadar total padatan yang terlarut yang dinyatakan dalam 0 brix. Pengukuran dilakukan dengan cara meletakan cairan daging buah mentimun pada prisma refractometer. Daging yang diambil dalam satu buah mentimun adalah bagian pangkal, tengah dan ujung. ng. Sebelum dan sesudah pembacaan prisma refractometer dibersihkan dengan aquades dan di lap dengan menggunakan tissue. Gambar 13. Refratometer 5. Warna Pengukuran warna mentimun setelah simulasi dapat dilihat dari tingkat kecerahan (nilai L), tingkat kehijauan (nilai a), dan tingkat kekuningan (nilai b).. Nilai L menyatakan tingkat kecerahan suatu bahan dimana cahaya pantul menghasilkan warna akromatik putih, abu abu--abu dan hitam. Parameter L mempunyai ai nilai dari 0 (hitam) sampai 100 (Putih). Nilai a menyatakan tingkat kehijauan dimana nilai positif (+) menyatakan warna merah dan negative ((-)) menyatakan warna hijau. Nilai b menyatakan tingkat kekuningan dimana nilai positif (+) menyatakan warna kuning dan negative (-) menyatakan warna biru. Pengukurann dilakukan dengan menggunakan chromameter dengan merk Minolta tipe CRCR 200 (Gambar 14),, pengamatan dalam satu buah mentimun terdiri dari tiga pengambilan warna, yaitu warna untuk bagian pangkal, tengah dan ujung buah mentimun. Gambar 14. Chromameter 16
9 6. Organoleptik Uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui sejauh mana responden (10 orang) dapat menerima buah mentimun setelah proses simulasi transportasi. Responden berprofesi sebagai mahasiswa dan umum, masing-masing berjumlah 5 orang. Pengujian dilakukan sebelum simulasi dan dan sesudah simulasi transportasi. Parameter pengamatan organoleptik meliputi warna, aroma, rasa, kekerasan dan penerimaan secara umum mentimun. Penilaian responden ditabulasikan ke dalam skor 1 sampai 5. Skor 5 untuk sangat suka, skor 4 untuk penilaian suka, skor 3 untuk biasa, skor 2 untuk tidak suka, dan skor 1 untuk penilaian sangat tidak suka. Batas penolakan konsumen adalah Pemilihan Kemasan Pemilihan kemasan yang paling baik dalam pengemasan buah mentimun dilakukan dengan menggunakan tabel digital logic untuk menentukan positif decision dan faktor pembobot. Setiap parameter akan dibandingkan terhadap parameter lainnya. Misalnya, parameter a dibandingkan dengan parameter b, jika parameter a lebih berpengaruh (nilai yang diinginkan rendah) terhadap penurunan mutu fisik maka diberi nilai 1, sedangkan b diberi nilai 0. Penentuan sifat berskala (β) dilakukan setelah didapatkan nilai faktor pembobot utnuk masing-masing parameter dengan rumus dibawah ini. NS B K Untuk nilai dari perubahan yang diharapkan rendah NS Untuk nilai dari perubahan yang diharapkan tinggi Keterangan : sifat berskala i: nilai sifat bersekala parameter i wi:nilai hasil perbandingan parameter pada masing-masing kemasan Ns: nilai numerik sifat B : nilai terbesar yang dipertimbangkan K : nilai terkecil yang dipertimbangkan Rumus yang digunakan adalah rumus untuk nilai dari perubahan yang diharapkan rendah, dikarenakan nilai parameter penurunan mutu fisik mentimun diharapkan rendah. Jika penurunan mutu fisik buah mentimun rendah berarti kualitas dari buah mentimun masih baik tidak jauh berbeda ketika sebelum disimulasikan. Indeks sifat berbobot (γ) diperlukan untuk pemilihan kemasan paling baik dengan memilih nilai terbesar dari hasil perhitungan. Perhitungan menentukan indeks sifat berbobot menggunakan rumus dibawah ini. i wi 17
10 F. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor-faktor tersebut antara lain: A. Jenis kemasan yang digunakan A1 = Kemasan plastik polietilen A2 = Kemasan keranjang bambu B. Lama simulasi diatas meja simulator B1 = Digetarkan selama 2 jam (setara dengan 86 km jarak Cianjur ke Bogor) B2 = Digetarkan selama 3 jam (setara dengan129 km jarak Cianjur ke Jakarta) Sehingga akan menghasilkan kombinasi seperti pada Tabel 4 dengan tabulasi data dalam penelitian seperti pada Tabel 5. Tabel 4. Kombinasi perlakuan Faktor 1,2 A1 A2 B1 A1B1 A2B1 B2 A1B2 A2B2 Tabel 5. Tabulasi data dalam penelitian Ulangan B1 B2 1 Y111 Y121 2 Y112 Y122 3 Y113 Y123 Total (Y1j) Y11 Y12 1 Y211 Y221 2 Y212 Y222 3 Y213 Y223 Total (Y2j) Y21 Y22 Y1j Y2j A1 A2 Total (Yj) Total (Yi) Y1i Y2i Yijk Model umum rancangan percobaan ini adalah: Yijk = µ + Ai + Bj + (AB)ij + Cijk Dimana: Yijk = Pengamatan pada perlakuan A ke-i dan B ke-j µ = Nilai rata rata harapan Ai = Perlakuan A ke-i Bj = Perlakuan B ke-i (AB)ij = Interaksi A ke-i dan B ke-j Cijk = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan A ke-i, B ke-j pada ulangan ke-k Dengan nilai i = 1,2 dan j = 1,2 Kemudian pengujian akan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test sebagai penentu beda nyata dari hasil analisis ragam dengan taraf nyata 5%. Pada setiap respon akan diamati pengaruh dari kombinasi faktor yang diberikan sehingga akan diketahui jenis kemasan yang terbaik selama transportasi. (Mattjik dan Sumertajaya, 2002). 18
III. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan terhitung mulai bulan Januari hingga April 2012 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian dengan topik Pengaruh Perlakuan Pengemasan Belimbing (Averrhoa carambola L) dengan Penggunaan Bahan Pengisi terhadap Mutu Fisik Belimbing selama Transportasi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian Pengaruh Perlakuan Bahan Pengisi Kemasan terhadap Mutu Fisik Buah Pepaya Varietas IPB 9 (Callina) Selama Transportasi dilakukan pada
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN III. A. Lokasi dan Waktu. B. Bahan dan Alat
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Pertanian IPB selama 3 bulan yaitu bulan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian,
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengemasan Buah Nanas Pada penelitian ini dilakukan simulasi transportasi yang setara dengan jarak tempuh dari pengumpul besar ke pasar. Sebelum dilakukan simulasi transportasi,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat III. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai kajian semi-cutting dan pelilinan terhadap beberapa parameter mutu buah manggis (Garciana mangostana L.) selama penyimpanan dingin dilaksanakan
Lebih terperinciPERUBAHAN KUALITAS BUAH MANGGIS (Garcinia mangosiana L.) SETELAH PROSES TRANSPORTASI DAN PENYIMPANAN DINGIN
PERUBAHAN KUALITAS BUAH MANGGIS (Garcinia mangosiana L.) SETELAH PROSES TRANSPORTASI DAN PENYIMPANAN DINGIN (Changes in the quality of mangosteen fruits (Garcinia mangosiana L.) after transportation and
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
17 METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fateta-IPB.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. A. Tempat dan Waktu. B. Alat dan bahan. C. Posedur Penelitian. 1. Perancangan Kemasan
III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Tempat pelaksanaan penelitian adalah di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (bagian TPPHP), Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Lebih terperinciKAJIAN JENIS KEMASAN KAKU TERHADAP MUTU BUAH MENTIMUN SEGAR (Cucumis sativus L.) DALAM SIMULASI TRANSPORTASI DARAT GINA LUPITA HUTAGAOL
KAJIAN JENIS KEMASAN KAKU TERHADAP MUTU BUAH MENTIMUN SEGAR (Cucumis sativus L.) DALAM SIMULASI TRANSPORTASI DARAT GINA LUPITA HUTAGAOL DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Tempat dan Waktu Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan bahan penelitian ini terdiri atas pelepah salak, kawat, paku dan buah salak. Dalam penelitian tahap I digunakan 3 (tiga) varietas buah salak, yaitu manonjaya, pondoh,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian dilakukan di Desa Sido Makmur, Kec. Sipora Utara, Kab. Kep.Mentawai untuk proses penggorengan keripik ikan lemuru. Dan dilanjutkan dengan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian
24 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan April 2012, di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP)
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat
12 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan dalam penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Desember 2010 di Laboratorium Pasca Panen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat B. Bahan dan Alat C. Tahapan Penelitian 1. Persiapan bahan
III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 hingga Mei 2009. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas
Lebih terperinciWaktu (detik) Frekuensi (Hz) Amplitudo (cm)
Lampiran 1. Nilai amplitudo dan frekuensi meja getar pada tiap ulangan untuk kondisi jalan luar kota Parameter Menit ke-0 20 40 60 80 100 120 Ratarata Waktu (detik) 4.8 4.8 5.1 5.4 4.9 4.7 4.15 4.83 Frekuensi
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN PENDAHULUAN Dari penelitian pendahuluan diperoleh bahwa konsentrasi kitosan yang terbaik untuk mempertahankan mutu buah markisa adalah 1.5%. Pada pengamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai dari bulan Maret hingga Mei 2011, bertempat di Laboratorium Pilot Plant PAU dan Laboratorium Teknik
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada November 2011 sampai April 2012 dan bertempat di Kebun Manggis Cicantayan-Sukabumi dengan ketinggian tempat sekitar 500-700 m dpl (di atas
Lebih terperinciLampiran 5. Kesetaraan waktu simulasi dengan jarak yang ditempuh pada tiaptiap kemasan dan ulangan. Kesetaraan Waktu Simulasi dengan Jarak yang Ulangan Ditempuh (km) 36 menit 72 menit 144 menit 1 84.91
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dantempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di UKM Mekar Sari di Dusun Boleleu No. 18 Desa Sidomakmur Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sementara
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Produksi Tanaman dan RGCI, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan pada
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Tempat pelaksanaan penelitian adalah di Laboratorium Balai Besar Industri Agro (BBIA) Cikaret, Bogor dan Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 8 Kardus tipe RSC yang digunakan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengemasan Pisang Ambon Kuning Pada simulasi transportasi pisang ambon, kemasan yang digunakan adalah kardus/karton dengan tipe Regular Slotted Container (RSC) double flute
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Buah mangga yang digunakan untuk bahan penelitian langsung diambil dari salah satu sentra produksi mangga, yaitu di daerah Indramayu, Kecamatan Jatibarang.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2009, bertempat di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat
9 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dimulai bulan April 2012 sampai dengan Mei 2012. Bahan dan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN B. BAHAN DAN ALAT 1. BAHAN 2. ALAT C. TAHAPAN PENELITIAN 1. PENELITIAN PENDAHULUAN III.
III. METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai Maret 2011 sampai dengan Mei 2011 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP)
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011-Februari 2012. Proses penggorengan hampa keripik ikan tongkol dilakukan di UKM Mekar Sari,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Buah yang digunakan untuk bahan penelitian berasal dari kebun petani sentra produksi manggis Purwakarta, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret-April 2009
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
15 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Desember 2007 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas
Lebih terperinciUmur Simpan Dan Mutu Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Dalam Berbagai Jenis Kemasan dan Suhu Penyimpanan Pada Simulasi Transportasi
Umur Simpan Dan Mutu Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Dalam Berbagai Jenis Kemasan dan Suhu Penyimpanan Pada Simulasi Transportasi Oleh : YOLIVIA ASTRIANIEZ SEESAR F14053159 2009 DEPARTEMEN TEKNIK
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB, Darmaga Bogor. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penilitan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Jatibarang, Indramayu dan Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. B. Bahan dan Alat. C. Prosedur Penelitian. 1. Tahapan Persiapan. a. Persiapan Buah Jambu Biji Terolah Minimal
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan pada bulan februari sampai april 2010 di laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin
Lebih terperinciBAHAN DAN METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Pendahuluan
BAHAN DAN METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada bulan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 di Laboratorium
14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pascapanen Jurusan Teknik Pertanian Universitas
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan 18 Maret 2016 sampai
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Kegiatan penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Lebih terperinciMakalah Bidang Teknik Produk Pertanian ISSN
Makalah Bidang Teknik Produk Pertanian ISSN 81-71 PENGARUH JENIS KEMASAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP UMUR SIMPAN DAN MUTU BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L.) PADA SIMULASI TRANSPORTASI (Effects of
Lebih terperinciPENURUNAN MUTU BUAH NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) DALAM KEMASAN SETELAH TRANSPORTASI DARAT SKRIPSI ADITYA PUTRI YANI BARUS F
PENURUNAN MUTU BUAH NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) DALAM KEMASAN SETELAH TRANSPORTASI DARAT SKRIPSI ADITYA PUTRI YANI BARUS F14070012 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Institut Pertanian Bogor, Dramaga Bogor, pada bulan November
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisa
LAMPIRAN 32 Lampiran 1. Prosedur Analisa 1. Kesegaran Sepal (Penampakan Sepal) Sepal diamati secara visual, Kemudian diberikan penilaian atau skor 1 sampai dengan 4. Nilai 1 untuk sepal manggis dengan
Lebih terperinciRANCANGAN KEMASAN TUNGGAL PADA BUAH JAMBU KRISTAL (Psidium guajava L.) SELAMA TRANSPORTASI MOHAMAD ROFI ASSGAF
RANCANGAN KEMASAN TUNGGAL PADA BUAH JAMBU KRISTAL (Psidium guajava L.) SELAMA TRANSPORTASI MOHAMAD ROFI ASSGAF DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciRANCANGAN KEMASAN TUNGGAL PADA BUAH PEPAYA (Carica Papaya L.) VARIETAS IPB 9 (CALLINA) DENGAN BAHAN PENGISI SELAMA PROSES DISTRIBUSI
RANCANGAN KEMASAN TUNGGAL PADA BUAH PEPAYA (Carica Papaya L.) VARIETAS IPB 9 (CALLINA) DENGAN BAHAN PENGISI SELAMA PROSES DISTRIBUSI SEPTARIA UMI KUSUMA TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI DAN
Lebih terperinciKAJIAN JENIS KEMASAN DAN SIMULASI PENGANGKUTAN TERHADAP MUTU FISIK BUAH TERUNG (Solanum melongena L.) RIVAL HERWINDO
i KAJIAN JENIS KEMASAN DAN SIMULASI PENGANGKUTAN TERHADAP MUTU FISIK BUAH TERUNG (Solanum melongena L.) RIVAL HERWINDO DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. B. Bahan Dan Alat. C. Prosedur Penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 2011 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin dan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
33 V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Tahap I Pengukuran Sifat Fisik Buah Manggis Pengukuran sifat fisik buah yang dilakukan meliputi berat buah, diameter mayor, diameter minor buah, tinggi tangkai dan tinggi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa
20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses Jurusan Teknik Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian pembuatan berondong beras dan berondong ketan dilakukan di Industri Rumah Tangga Berondong Beras, Sumedang. Penelitian selanjutnya, yaitu pembuatan
Lebih terperinciAnang Suhardianto FMIPA Universitas Terbuka. ABSTRAK
ANALISIS PERUBAHAN SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK CAISIN DENGAN PERLAKUAN PENGATURAN SUHU DIMULAI DARI SESAAT SETELAH PANEN, SELAMA PENGANGKUTAN, HINGGA SETELAH PENYIMPANAN *) Anang Suhardianto FMIPA Universitas
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 9. Pola penyusunan acak
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Penyusunan Buah Dalam Kemasan Terhadap Perubahan Suhu Penelitian ini menggunakan dua pola penyusunan buah tomat, yaitu pola susunan acak dan pola susunan teratur. Pola
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. WAKTU DAN PELAKSANAAN Penelitian ini dilaksanaan pada bulan Februarisampai Mei 2011 di Laboratorium Teknik Kimia, dan Laboratorium Pengawasan Mutu Departemen Teknologi Industri
Lebih terperinciTeknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk
Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk Penanganan pascapanen sangat berperan dalam mempertahankan kualitas dan daya simpan buah-buahan. Penanganan pascapanen yang kurang hati-hati dan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perubahan Parameter Fisik dan Organoleptik Pada Perlakuan Blansir 1. Susut Bobot Hasil pengukuran menunjukkan bahwa selama penyimpanan 8 hari, bobot rajangan selada mengalami
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika,
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika, Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan mutu yang diamati selama penyimpanan buah manggis meliputi penampakan sepal, susut bobot, tekstur atau kekerasan dan warna. 1. Penampakan Sepal Visual Sepal atau biasa
Lebih terperinciPENGKAJIAN KEMASAN PRIMER PADA TRANSPORTASI BUNGA POTONG KRISAN (Chrysanthemum indicum) Oleh : DINI TURIPANAM ALAMANDA F
PENGKAJIAN KEMASAN PRIMER PADA TRANSPORTASI BUNGA POTONG KRISAN (Chrysanthemum indicum) Oleh : DINI TURIPANAM ALAMANDA F14103019 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Dimensi buah salak Pengukuran dimensi buah salak dilakukan pada 3 (tiga) varietas buah salak yaitu salak pondoh, salak manonjaya dan salak sidimpuan. Sampel pengukuran pada ketiga
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PENELITIAN PENDAHULUAN Penelitian pendahuluan diawali dengan melakukan uji terhadap buah salak segar Padangsidimpuan. Buah disortir untuk memperoleh buah dengan kualitas paling
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Bahan Dan Alat
METODE PENELITIAN Bahan Dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa kubis segar (Brassica oleracea L var capitata atau kubis hijau) yang didapat langsung dari petani (produsen), kardus dan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada saat musim panen buah duku yaitu Januari sampai dengan Mei 2006. Tempat penelitian di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan menggunakan RAL, faktor perlakuan adalah meliputi konsentrasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan RAL, faktor perlakuan adalah meliputi konsentrasi dan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga bulan September 2013 di
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga bulan September 2013 di laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN LAJU RESPIRASI DENGAN PERLAKUAN PERSENTASE GLUKOMANAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN LAJU RESPIRASI DENGAN PERLAKUAN PERSENTASE GLUKOMANAN Proses respirasi sangat mempengaruhi penyimpanan dari buah melon yang terolah minimal, beberapa senyawa penting
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro pada tanggal 27 Maret 2017-23 Mei
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE 10 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dan Rumah Kaca Instalasi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan
12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan lapangan dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 hingga Maret 2010 di kebun percobaan Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT) IPB, Tajur dengan elevasi 250-300 m dpl
Lebih terperinciPenentuan Tingkat Kerusakan Buah Alpukat pada Posisi Pengangkutan Dengan Simulasi Getaran yang Berbeda
Penentuan Tingkat Kerusakan Buah Alpukat pada Posisi Pengangkutan Dengan Simulasi Getaran yang Berbeda Khusna Fauzia*, Musthofa Lutfi, La Choviya Hawa Jurusan Keteknikan Pertanian - Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Isolasi Cendawan
12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Proses penggorengan keripik durian dengan mesin penggorengan vakum dilakukan di UKM Mekar Sari di Dusun Boleleu No. 18 Desa Sido Makmur Kecamatan Sipora Utara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika dan kini telah menyebar di kawasan benua Asia termasuk di Indonesia. Tomat biasa ditanam di dataran
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu untuk proses persiapan bahan baku, pembuatan panel CLT, dan pengujian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2016 di Desa Margototo Metro Kibang
18 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2016 di Desa Margototo Metro Kibang dan Laboratorium Tanaman I, Politeknik Negeri Lampung. 3.2 Alat dan Bahan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan Oktober sampai Desember 2011. Penyimpanan dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, pengujian kualitas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian Tahap Pertama Penentuan waktu hydrocooling dan konsentrasi klorin optimal untuk pak choi Tahap precooling ini dilakukan untuk menentukan kombinasi lama hydrocooling dan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGUKURAN LAJU RESPIRASI Setelah dipanen ternyata sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian masih mengalami proses respirasi oleh karena itu sayuran, buah-buahan dan umbiumbian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan. B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Pembuatan sirup rosella dilakukan di Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan November 2011 di Bagian Teknologi Peningkatan Mutu Kayu Departemen Hasil Hutan Fakultas
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian,, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai dari bulan April 2016 hingga Mei
Lebih terperinciTabel Lampiran 1. Pengaruh Suhu dan Kelembaban terhadap Resistensi Kulit Buah Manggis
LAMPIRAN Tabel Lampiran 1. Pengaruh Suhu dan Kelembaban terhadap Resistensi Kulit Buah Manggis 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24... (Bar) Suhu 15 0 C 1.64 0.29 0.16 0.32 0.24b 0.32b 0.27b 0.29b 0.39b 0.76b
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP MUTU KERIPIK DURIAN Pada tahap ini, digunakan 4 (empat) tingkat suhu dan 4 (empat) tingkat waktu dalam proses penggorengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu untuk proses persiapan bahan baku, pembuatan panel, dan pengujian
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H. R. Soebrantas
Lebih terperinciMUTU DAN UMUR SIMPAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) PADA BERBAGAI KEMASAN TRANSPORTASI
MUTU DAN UMUR SIMPAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) PADA BERBAGAI KEMASAN TRANSPORTASI Oleh : AGE ROSSILA DHANI F14104097 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah jagung pipil kering varietas pioner kuning (P-21). Jagung pipil ini diolah menjadi tepung pati jagung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Januari 2016 di kebun salak Tapansari, Candibinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Luas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada Oktober
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengukuran Parameter Mutu Jeruk Pontianak Secara Langsung Dari Hasil Pemutuan Manual Pemutuan jeruk pontianak secara manual dilakukan oleh pedagang besar dengan melihat diameter
Lebih terperinciKajian Ventilasi Dan Perubahan Suhu Dalam Kemasan Karton Dengan Komoditas Tomat
Kajian Ventilasi Dan Perubahan Suhu Dalam Kemasan Karton Dengan Komoditas Tomat Emmy Darmawati 1), Gita Adhya Wibawa Sakti 1) 1) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Agronomi dan lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Lebih terperinci