BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI"

Transkripsi

1 109 BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI 4.1. Analisis dan Evaluasi Pada bab ini akan dijabarkan secara rinci bagaimana langkah langkah yang dilakukan untuk melakukan analisis dan evaluasi dari pengujian sistem. Dalam melakukan pengujian dan evaluasi, terdapat tujuh langkah utama yaitu : Gambar 4.1. Langkah analisis dan evaluasi 1. Pengujian performansi sistem sebelum melakukan implementasi MV. 2. Simulasi proses seleksi MV dengan menggunakan aplikasi prototipe. 3. Pengujian performansi sistem setelah melakukan implementasi MV. 4. Melakukan estimasi analisis biaya yang dikeluarkan untuk implementasi MV pada sistem. 5. Melakukan analisis manfaat yang didapatkan setelah implementasi MV dengan menggunakan metode gap analysis.

2 Melakukan evaluasi perbandingan biaya dan manfaat untuk mendapatkan hasil evaluasi dari solusi yang ditawarkan. 7. Melakukan evaluasi prototype aplikasi seleksi MV Dalam melakukan pengujian, peneliti menggunakan dua buah data sampel pada tabel fact dengan ukuran sebesar 1.25G dan 11.05G, hal ini dikarenakan adanya limitasi untuk mendapatkan data tepat sebesar 1G dan 10G sesuai dengan rekomendasi dari TPC-H (TPC, 2011). Untuk melakukan simulasi proses seleksi MV pada aplikasi prototype diperlukan query workload sebagai data sampel dengan beberapa pertimbangan dalam melakukan pemilihan sampel, yaitu : 1. Query untuk mendapatkan laporan pendapatan berdasarkan jenis trafik dan jenis charging adalah paling sering digunakan. Parameter query yang sering digunakan sebagai predicate adalah jenis charging yang berelasi dengan akses ke facebook (Q3 dan Q4) dan jenis trafik yang berelasi dengan akses data GPRS (Q7 dan Q8). 2. Laporan pendapatan harian adalah laporan yang paling penting karena untuk melihat performa jaringan dan pendapatan setiap harinya (Q1- Q8). 3. Sistem DWS yang digunakan dalam penelitian hanya mencakup area region Jawa Timur dan sekitarnya, sehingga parameter yang pilih adalah area Surabaya (Q2 dan Q4) dan Malang (Q6 dan Q8) karena area ini mempunyai jumlah pelanggan dan jumlah trafik paling tinggi diantara kota lainnya.

3 111 jenis query. Berikut ini adalah data sampel yang digunakan yang terdiri dari delapan Tabel 4.1 Query Workload untuk Uji Coba ID Teks Query Frek Q1 select 2 wccd.ch_category_name,sum(sdtf.duration), sum(sdtf.free_duration), sum(sdtf.number_of_transactions),sum(sdtf.total_cost), sum(sdtf.volume) from sdm_daily_traffic_facts sdtf, wh_charging_categories_dim wccd, wh_financials_time_dim wftd where sdtf.ch_category_id = wccd.ch_category_id and sdtf.financial_date_key = wftd.financial_date_key and wftd.financial_date_key = group by wccd.ch_category_name order by wccd.ch_category_name Q2 select 1 wccd.ch_category_name,sum(sdtf.duration), sum(sdtf.free_duration), sum(sdtf.number_of_transactions),sum(sdtf.total_cost), sum(sdtf.volume) from sdm_daily_traffic_facts sdtf, wh_charging_categories_dim wccd, wh_financials_time_dim wftd where sdtf.ch_category_id = wccd.ch_category_id and sdtf.financial_date_key = wftd.financial_date_key and wftd.financial_date_key = and sdtf.branch = 'Surabaya' group by wccd.ch_category_name order by wccd.ch_category_name Q3 select 2 wccd.ch_category_name,sum(sdtf.duration), sum(sdtf.free_duration), sum(sdtf.number_of_transactions),sum(sdtf.total_cost), sum(sdtf.volume) from sdm_daily_traffic_facts sdtf, wh_charging_categories_dim wccd, wh_financials_time_dim wftd where sdtf.ch_category_id = wccd.ch_category_id and sdtf.financial_date_key = wftd.financial_date_key and wftd.financial_date_key = and wccd.ch_category_name LIKE 'Facebook%' group by wccd.ch_category_name order by wccd.ch_category_name Q4 select wccd.ch_category_name,sum(sdtf.duration), sum(sdtf.free_duration), sum(sdtf.number_of_transactions),sum(sdtf.total_cost), sum(sdtf.volume) from sdm_daily_traffic_facts sdtf, 1

4 112 Q5 Q6 Q7 Q8 wh_charging_categories_dim wccd, wh_financials_time_dim wftd where sdtf.ch_category_id = wccd.ch_category_id and sdtf.financial_date_key = wftd.financial_date_key and wftd.financial_date_key = and sdtf.branch = 'Surabaya' and wccd.ch_category_name LIKE 'Facebook%' group by wccd.ch_category_name order by wccd.ch_category_name select wttd.tele_service_name,sum(sdtf.duration), sum(sdtf.free_duration), sum(sdtf.number_of_transactions),sum(sdtf.total_cost), sum(sdtf.volume) from sdm_daily_traffic_facts sdtf, wh_traffic_types_dim wttd, wh_financials_time_dim wftd where sdtf.traffic_type_id = wttd.traffic_type_id and sdtf.financial_date_key = wftd.financial_date_key and wftd.financial_date_key = group by wttd.tele_service_name order by wttd.tele_service_name select wttd.tele_service_name,sum(sdtf.duration), sum(sdtf.free_duration), sum(sdtf.number_of_transactions),sum(sdtf.total_cost), sum(sdtf.volume) from sdm_daily_traffic_facts sdtf, wh_traffic_types_dim wttd, wh_financials_time_dim wftd where sdtf.traffic_type_id = wttd.traffic_type_id and sdtf.financial_date_key = wftd.financial_date_key and wftd.financial_date_key = and sdtf.branch = 'Malang' group by wttd.tele_service_name order by wttd.tele_service_name select wttd.tele_service_name,sum(sdtf.duration), sum(sdtf.free_duration), sum(sdtf.number_of_transactions),sum(sdtf.total_cost), sum(sdtf.volume) from sdm_daily_traffic_facts sdtf, wh_traffic_types_dim wttd, wh_financials_time_dim wftd where sdtf.traffic_type_id = wttd.traffic_type_id and sdtf.financial_date_key = wftd.financial_date_key and wftd.financial_date_key = and wttd.tele_service_name = 'GPRS' group by wttd.tele_service_name order by wttd.tele_service_name select wttd.tele_service_name,sum(sdtf.duration), sum(sdtf.free_duration),

5 113 sum(sdtf.number_of_transactions),sum(sdtf.total_cost), sum(sdtf.volume) from sdm_daily_traffic_facts sdtf, wh_traffic_types_dim wttd, wh_financials_time_dim wftd where sdtf.traffic_type_id = wttd.traffic_type_id and sdtf.financial_date_key = wftd.financial_date_key and wftd.financial_date_key = and sdtf.branch = 'Malang' and wttd.tele_service_name = 'GPRS' group by wttd.tele_service_name order by wttd.tele_service_name 4.2. Performansi Sistem tanpa MV Melakukan pengujian performansi pada sistem sebelum diimplementasi MV merupakan langkah pertama dalam langkah langkah uji coba. Masing masing data sampel dari query workload dijalankan sebanyak empat kali untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, kemudian hasil akhirnya diambil dari nilai rata ratanya. Terdapat dua parameter indikator yang akan diukur dalam pengujian ini yaitu nilai waktu respon dan nilai estimasi biaya dalam satuan blok. Hasil dari pengujian ini nantinya akan dibandingkan dengan sistem setelah diimplementasi MV. Berikut ini adalah hasil rata rata dari pengujian data sampel : Tabel 4.2. Hasil Pengujian Sistem tanpa MV ID Ukuran Waktu Respon (s) Query Cost (block) Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 1.25G G G G G G G G G G

6 114 Q6 Q7 Q8 1.25G G G G G G Berdasarkan hasil pengujian diatas terlihat bahwa kenaikan waktu respon query dan biaya query processing secara umum adalah linier karena hasil query plan yang didapatkan adalah full table scan. Namun meskipun terdapat kenaikan linier, hasil akhirnya tidak selalu merupakan nilai kelipatan dari hasil sebelumnya. Sebagai contoh rasio perbandingan ukuran antara sampel data pertama dan kedua adalah 8.9, namun rasio perbandingan waktu respon query secara umum antara sampel data pertama dan kedua berada pada kisaran 9.7 hingga 10.3 kali. Begitu juga dengan rasio perbandingan biaya query processing ada pada kisaran kali. Rasio hasil pada Q3 dan Q4 relatif kecil karena pada kedua query tersebut query plan yang digunakan adalah menggunakan index dan tidak full table scan, sehingga perbandingan hanya sebesar 1-5 kali. Hal tersebut juga dibuktikan dengan biaya query processing yang lebil kecil dibandingkan query yang lain. Jadi kesimpulannya adalah tanpa menggunakan MV maka performansi akan turun secara linier dan penggunaan index bisa memperkecil rasio penurunan performansi. Tabel 4.3. Rasio Perbandingan 2 Ukuran Sampel ID Waktu Respon Query Cost Q Q Q Q Q Q Q Q

7 Simulasi Prototype Seleksi MV Pada bagian ini akan digambarkan bagaimana proses seleksi MV berdasarkan input query workload. Berikut adalah gambar aplikasi prototype seleksi MV dan informasi penggunaannya : Gambar 4.2. Prototype Seleksi MV Dari gambar di atas, berikut adalah penjelasan dari masing masing widget : 1. Workload Input Type digunakan untuk memilih apakah pengguna ingin menggunakan input dari file teks atau langsung mengambil informasi dari database. 2. Sample Size adalah pilihan besaran tabel fact yang digunakan dalam proses seleksi.

8 Query Filter digunakan untuk memilih input query yang masuk dalam kriteria. Pilihan ada dua yaitu berdasarkan nilai threshold atau Top-N. Nilai masing masing parameter bisa dikonfigurasi pada bagian value. 4. MV Selection digunakan untuk memilih kandidat MV yang masuk dalam kriteria. Pilihan ada dua yaitu berdasarkan nilai threshold atau Top-N. Nilai masing masing parameter bisa dikonfigurasi pada bagian value. 5. Save digunakan untuk menyimpan perubahan konfigurasi 6. View Selection digunakan untuk melakukan proses seleksi MV berdasarkan konfigurasi yang telah ditetapkan. 7. Preview digunakan untuk melihat hasil proses seleksi MV secara langkah per langkah. 8. Maintanance MV digunakan untuk memberikan laporan penggunaan MV kepada pengguna berdasarkan tingkat penggunaan dan kapasitas storage Dengan konfigurasi seperti pada gambar di atas dan ketika proses dijalankan maka pada langkah pertama adalah melakukan seleksi query query mana yang terseleksi dan tidak. Dengan menggunakan asumsi nilai threshold (Φ) = 11, maka dari input yang ada berikut adalah hasil dari proses seleksi query : Tabel 4.4. Hasil Proses Seleksi Query ID Frekuensi Ukuran (byte) Bobot Q Q Q Q Q Q Q Q

9 117 Selanjutnya dari query yang terseleksi (bobot < 11), masing masing akan diekstrak atribut yang terdapat pada conditional clause (CC). Pada masing masing CC akan dicari attribut yang benar benar unik atau disebut Distinc CC. Di bawah ini adalah tabel representasi CC pada query query yang telah terseleksi. Tabel 4.5. Representasi CC ID CC CC Text DCC CC1 sdtf.ch_category_id = wccd.ch_category_id DCC7 Q1 CC2 sdtf.financial_date_key= wftd.financial_date_key DCC5 CC3 wftd.financial_date_key = DCC4 CC1 sdtf.ch_category_id = wccd.ch_category_id DCC7 Q3 CC2 sdtf.financial_date_key = wftd.financial_date_key DCC5 CC3 wftd.financial_date_key = DCC4 CC4 Wccd.CH_CATEGORY_NAME LIKE 'Facebook%' DCC1 CC1 sdtf.ch_category_id = wccd.ch_category_id DCC7 CC2 sdtf.financial_date_key = wftd.financial_date_key DCC5 Q4 CC3 wftd.financial_date_key = DCC4 CC4 sdtf.branch = 'Surabaya' DCC2 CC5 Wccd. CH_CATEGORY_NAME LIKE 'Facebook%' DCC1 CC1 sdtf.traffic_type_id = wttd.traffic_type_id DCC3 Q5 CC2 sdtf.financial_date_key = wftd.financial_date_key DCC5 CC3 wftd.financial_date_key = DCC4 CC1 sdtf.traffic_type_id = wttd.traffic_type_id DCC3 Q7 CC2 sdtf.financial_date_key = wftd.financial_date_key DCC5 CC3 wftd.financial_date_key = DCC4 CC4 wttd.tele_service_name = 'GPRS' DCC6 Langkah selanjutnya untuk mendapatkan kandidat MV adalah dengan cara menghitung bobot masing masing DCC. Jika nilai bobot tidak melebihi nilai threshold, dalam hal ini diasumsikan threshold < 4.48, maka berikut ini hasil dari proses seleksi DCC. Tabel 4.6. Hasil Seleksi DCC ID Frekuensi Ukuran (byte) Bobot DCC DCC DCC DCC

10 118 DCC DCC DCC Setelah semua DCC terpilih maka selanjutnya atribut atribut tersebut disusun kembali menjadi query semula. Hasil inilah nantinya yang akan digunakan untuk implementasi MV pada sistem. Dari hasil DCC yang terpilih, berikut ini adalah MV yang akan diimplementasi Performansi Sistem dengan MV Setelah MV hasil dari proses seleksi telah diimplementasi di dalam sistem, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian performansi sistem setelah implementasi MV. Skenario dan parameter indikator yang digunakan adalah sama dengan pengujian pada sistem tanpa MV. Berikut ini adalah hasil dari waktu respon dan biaya query : Tabel 4.7. Hasil Pengujian dengan MV ID Ukuran Waktu Respon (s) Query Cost (block) Q1 Q2 Q3 1.25G G G G G G

11 119 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 1.25G G G G G G G G G G Berdasarkan hasil pengujian diatas terlihat bahwa kenaikan waktu respon query dan biaya query processing adalah tidak linier meskipun hasil query plan yang didapatkan adalah full table scan. Sebagai contoh rasio perbandingan ukuran antara sampel data pertama dan kedua adalah 8.9, namun rasio perbandingan waktu respon query secara umum antara sampel data pertama dan kedua berada pada kisaran 0.8 hingga 1.4 kali. Begitu juga dengan rasio perbandingan biaya query processing ada pada kisaran 1 3 kali. Rasio hasil pada Q3 dan Q4 juga tidak selalu linier meskipun kedua query tersebut query plan yang digunakan adalah menggunakan index dan tidak full table scan. Bahkan biaya query processing pada data 11.05G lebih kecil daripada data 1.25G. Jadi kesimpulan yang bisa didapatkan adalah pada MV tidak terdapat efek penurunan performansi yang cukup signifikan antara jumlah data yang lebih besar dan penggunaan index atau tidak. Tabel 4.9. Rasio Perbandingan 2 Ukuran Sampel ID Waktu Respon Query Cost Q Q Q Q Q Q Q Q

12 Analysis Biaya Dalam melakukan investasi pengembangan sebuah sistem, biaya merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Begitu juga ketika perusahaan akan melakukan implementasi aplikasi pemilihan MV. Perhitungan biaya investasi yang harus dikeluarkan untuk biaya hardware, software dan biaya lain seperti biaya pengembangan, biaya operasional dll. Berikut ini adalah biaya biaya yang diperlukan untuk pengembangan, implementasi dan operasional. 1. Biaya Pengembangan Dalam perhitungan biaya akan digunakan model COCOMO II dengan sub model level prototype. Karena dalam pengembangan hanya dihasilkan output berupa prototype yang sudah bisa diujikan dan hanya dibutuhkan tim yang kecil dan tentunya masing masing anggota memiliki kompenten yang sangat baik tentang database dan programming. Berikut ini adalah koefisien daripada prototype yang akan dibangun. Terdapat 1 tampilan GUI dengan tingkat kerumitan simpel Report yang digunakan hanya 2 yaitu 1 report hasil seleksi MV dan 1 report untuk hasil maintenance MV. Tingkat kerumitan dari masing masing report adalah simpel. Modul yang digunakan ada 6 modul yaitu modul input query set, query selection, MV selection, QP and MV cost calculation, final recommendation and MV maintenance. Asumsi tingkat produktivitas dari developer menggunakan nilai nominal yaitu 13.

13 121 Sehingga dengan input koefisien diatas maka akan didapatkan jumlah object-points dari prototype dibawah ini : 1 GUI simpel x 1 = 1 2 Report simple x 1 = 2 6 modul x 10 = 60 Total 63 Hasil perhitungan estimasi usaha yang diperlukan adalah sebagai berikut : PM = NOP / PROD = 63 / 13 = 5 PM Dengan asumsi gaji seorang programmer adalah (Kelly, 2011), maka total estimasi biaya pengembangan yang diperlukan adalah 7 jt x 5 bulan = 35 jt. 2. Biaya Operasional Biaya operasional adalah biaya yang dihitung setelah aplikasi tersebut sudah dipakai termasuk biaya untuk melakukan monitor aplikasi. Diasumsikan untuk melakukan aktivitas operasional dan maintenance adalah personel yang sama dengan tim OAM aplikasi DWS, maka biaya ini bisa dihilangkan. 3. Biaya Hardware Karena implementasi MV membutuhkan disk untuk meyimpan data hasil aggregasi, maka perlu diperhitungkan biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap byte yang digunakan. Diasumsikan besarnya

14 122 kapasitas yang dibutuhkan untuk menyimpan data MV adalah sebesar kapasitas yang dibutuhkan oleh tabel tabel fact maka total kapasitas MV adalah : 12 tabel fact x 24Gb = 288 Gb. Dengan asumsi bahwa pada sistem DWH kebutuhan hardware media penyimpanan masih mencukupi, maka biaya ini bisa dihilangkan Analisis Manfaat Sebuah perbaikan yang dilakukan pasti akan menghasilkan manfaat terhadap perusahaan baik yang dapat diukur secara langsung ataupun tidak. Sehingga perlu dilakukan analisis manfaat terhadap implementasi MV dengan apa yang telah dihasilkan dalam pengujian. Analisis manfaat ini akan digunakan untuk melakukan analisa terhadap sistem yang belum mengimplementasikan MV dan sistem yang telah mengimplementasikan MV, di mana metode akan yang digunakan adalah metode gap analysis. Terdapat dua buah parameter indikator yang akan digunakan dalam melakukan perbandingan yaitu : 1. Biaya Query Processing Berdasarkan hasil pengujian pada sistem sebelum dan sesudah diimplementasi MV, tabel berikut akan menggambarkan perbandingan hasil keduanya. Tabel 4.7. Perbandingan Biaya Query Processing ID Ukuran Tanpa MV Dengan MV Q1 Q2 Q3 1.25G G G G G G

15 123 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 1.25G G G G G G G G G G Dapat dianalisis dari tabel diatas bahwa dengan menggunakan MV maka biaya query processing dapat diturunkan hingga skala faktor ribuan. Selain itu pada sistem dengan menggunakan MV, biaya query processing relatif sama artinya tidak terlalu terpengaruh oleh besaran data yang dibaca. Sedangkan pada sistem tanpa MV terlihat bahwa kenaikan linier terjadi. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi MV memberikan manfaat : a. Menghasilkan biaya query processing yang lebih rendah hingga ribuan kali lipat b. Biaya query processing tidak terpengaruh oleh besaran data, sehingga sangat cocok dengan sistem DWH yang memiliki data sangat besar c. Memberikan efisiensi penggunaan processor ketika melakukan proses komputasi data seperti query, aggregation dll d. Dapat menggunakan utilisasi processor untuk proses aplikasi yang lain dalam 1 sistem. Berikut ditampilkan grafik perbandingan biaya query processing antara sebelum dan sesudah implementasi MV. Terlihat bahwa

16 124 terjadi gap yang sangat besar dalam artian efek implementasi MV memberikan peningkatan performansi yang sangat signifikan. Biaya Query Processing G Biaya (blok) Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Query ID Tanpa MV Dengan MV Biaya Query Processing G Biaya (blok) Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Query ID Tanpa MV Dengan MV Grafik 4.1. Perbandingan Biaya Query Processing 2. Waktu Respon Query Berdasarkan hasil pengujian pada sistem sebelum dan sesudah diimplementasi MV, tabel berikut akan menggambarkan perbandingan

17 125 hasil keduanya dalam hal waktu respon query dalam satuan detik (second). Tabel 4.8. Perbandingan Waktu Respon Query ID Ukuran Tanpa MV Dengan MV Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 1.25G G G G G G G G G G G G G G G G Dapat dianalisis dari tabel diatas bahwa dengan menggunakan MV maka waktu respon query meningkat sangat signifikan hingga rata rata dengan skala faktor 150 keatas. Selain itu pada sistem dengan menggunakan MV, waktu respon query relatif sama artinya tidak terlalu terpengaruh oleh besaran data yang dibaca. Sedangkan pada sistem tanpa MV terlihat bahwa kenaikan linier terjadi. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi MV memberikan manfaat : a. Meningkatkan waktu respon query sebesar kali lipat.

18 126 b. Waktu respon query relatif sama untuk ukuran data yang lebih besar, hanya memberikan kenaikan sebesar kali untuk data 1.25G dengan 11.05G. c. Hasil report dapat disediakan lebih cepat dari sebelumnya. d. Membantu meningkatkan efisiensi operasional karyawan dalam perusahaan, sehingga waktu kerja dapat digunakan untuk aktivitas operasional yang lain. Berikut ditampilkan grafik perbandingan waktu respon query antara sebelum dan sesudah implementasi MV. Terlihat bahwa terjadi gap yang sangat besar dalam artian efek implementasi MV memberikan peningkatan performansi yang sangat signifikan. Dapat dilihat bahwa rata rata kecepatan waktu respon query dari sampel data di bawah 1 detik. Hal ini akan memberikan pengalaman baru kepada user ketika sedang melakukan proses retrieval data. Waktu Respon Query G 100 Waktu (detik) Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Query ID Tanpa MV Dengan MV

19 127 Waktu Respon Query G Waktu (detik) Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Query ID Tanpa MV Dengan MV Grafik 4.2. Perbandingan Waktu Respon Query 4.7. Analysis Biaya dan Manfaat Berdasarkan hasil analisis biaya dan manfaat di atas, maka dapat digambarkan metrik perbandingan antara sistem sebelum dan sesudah menggunakan MV dalam dua bagian yaitu analisis perbandingan biaya dan analisis perbandingan manfaat Analisis Perbandingan Biaya Berikut adalah tabel metrik perbandingan biaya antara aplikasi DWS tanpa dan dengan menggunakan MV. Tabel 4.9. Metrik Biaya No Indikator Tanpa MV Dengan MV 1 Biaya Pengembangan (rupiah) Biaya Operasional tambahan per tahun (rupiah) Biaya Hardware tambahan (rupiah) 0 0

20 128 Terlihat bahwa dalam implementasi MV hanya dibutuhkan biaya pengembangan prototype senilai 35 juta rupiah. Sedangkan untuk tambahan biaya operasional tidak perlu biaya karena dapat menggunakan resource yang ada yaitu staf operation and maintenance dan para DBA perusahaan. Karena implementasi MV bisa menggunakan sisa kapasitas storage yang masih ada maka tidak diperlukan biaya tambahan untuk meningkatkan kapasitas storage Analisis Perbandingan Manfaat Berikut adalah tabel metrik perbandingan manfaat antara aplikasi DWS tanpa dan dengan menggunakan MV. Tabel Metrik Manfaat No Indikator Tanpa MV Dengan MV 1 Biaya per Query Processing (blok) Waktu Respon per Query (detik) Terlihat bahwa secara tangible, manfaat yang diperoleh jauh lebih besar karena memberikan biaya query processing per query yang jauh lebih rendah dan juga meningkatkan waktu respon per query. Impak dari manfaat tangible tersebut akan memberikan banyak mafaat intangble yaitu : 1. Memberikan efisiensi penggunaan processor ketika melakukan proses komputasi data seperti query, aggregation dll, sehingga utilitasi sistem bisa digunakan untuk proses proses lain. 2. Dengan waktu respon query yang lebih cepat maka secara langsung akan memberikan manfaat yaitu report akan dihasilkan lebih cepat dan lebih tepat waktu. Sehingga akan membantu tim assurance untuk menganalisis dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil report lebih cepat.

21 Jika waktu respon query lebih cepat maka akan meningkatkan efisiensi jam kerja pegawai, sehingga waktu yang ada bisa diutilisasi untuk pekerjaan yang lain. 4. Operational efficient akan terwujud dengan sistem yang bekerja lebih optimal dan jam kerja yang lebih efisien.

MODEL SELEKSI MATERIALIZED VIEW UNTUK MENINGKATKAN PERFORMANSI QUERY PADA DATA WAREHOUSE

MODEL SELEKSI MATERIALIZED VIEW UNTUK MENINGKATKAN PERFORMANSI QUERY PADA DATA WAREHOUSE MODEL SELEKSI MATERIALIZED VIEW UNTUK MENINGKATKAN PERFORMANSI QUERY PADA DATA WAREHOUSE Jajang Kavita dan Suparto Darudiato Laporan Teknis Jakarta, 12/05/2012 Menyetujui : Pembimbing Suparto Darudiato,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Rangkaian Metodologi Perancangan Prototype. kasus penelitian adalah sebuah aplikasi DWS yang belum menerapkan MV di

BAB III METODOLOGI Rangkaian Metodologi Perancangan Prototype. kasus penelitian adalah sebuah aplikasi DWS yang belum menerapkan MV di 63 BAB III METODOLOGI 3.1. Rangkaian Metodologi Perancangan Prototype Seperti yang telah diuraikan pada bab pendahuluan, sebagai bahan studi kasus penelitian adalah sebuah aplikasi DWS yang belum menerapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dewasa ini kebutuhan akan business intelligent (BI) sebagai sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pada dewasa ini kebutuhan akan business intelligent (BI) sebagai sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dewasa ini kebutuhan akan business intelligent (BI) sebagai sistem pendukung dalam pengambilan keputusan sangat mutlak diperlukan. Hal ini diperlukan karena

Lebih terperinci

Optimasi Query. Optimasi Perintah SQL Informasi Jalur Akses Query Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan akses data

Optimasi Query. Optimasi Perintah SQL Informasi Jalur Akses Query Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan akses data Bab 4 Optimasi Query POKOK BAHASAN: Optimasi Perintah SQL Informasi Jalur Akses Query Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan akses data TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Permasalahan Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat berbagai masalah terkait proses penggajian karyawan. Berbagai masalah yang ada di perusahaan

Lebih terperinci

ESTIMASI QUERY. Sistem Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom

ESTIMASI QUERY. Sistem Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom ESTIMASI QUERY Sistem Basis Data Gentisya Tri Mardiani, M.Kom Estimasi Biaya Query Optimizer query akan membuat informasi statistik yang tersimpan dalam katalog DBMS untuk memperkirakan besarnya biaya

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

Hendra Setiawan ( )

Hendra Setiawan ( ) Hendra Setiawan (15.52.0657) Query Database Query ini sendiri atau sering disebut SQL (Structured Query Language) adalah suatu bahasa (language) yang digunakan untuk mengakses database. (Solichin, 2010).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan. Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan. Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun 47 BAB III METODOLOGI 3.1 Pendahuluan Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun perencanaan Strategic Planning tahap demi tahap. Metodologi yang digunakan pada tesis ini merupakan

Lebih terperinci

DRAFT JUDUL : OPTIMALISASI COST DAN TIME DENGAN SQL TUNING PADA APLIKASI PROFIN

DRAFT JUDUL : OPTIMALISASI COST DAN TIME DENGAN SQL TUNING PADA APLIKASI PROFIN DRAFT JUDUL : OPTIMALISASI COST DAN TIME DENGAN SQL TUNING PADA APLIKASI PROFIN Alvian Osalindo Fransiskus Martin Suparto Darudiato Universitas Bina Nusantara ABSTRAK Salah satu tujuan dalam melakukan

Lebih terperinci

B A B 12 SYSTEM DEVELOPMENT. Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat memahami tentang sistem development.

B A B 12 SYSTEM DEVELOPMENT. Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat memahami tentang sistem development. 59 B A B 12 SYSTEM DEVELOPMENT Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat memahami tentang sistem development. d Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menerangkan tahap-tahap yang ada dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Di dalam tahap implementasi ini terdapat 3 sub tahap, yaitu mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan instalasi aplikasi,

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Sistem Evaluasi Kinerja EVALUASI KINERJA

Analisis Kinerja Sistem Evaluasi Kinerja EVALUASI KINERJA Analisis Kinerja Sistem Evaluasi Kinerja EVALUASI KINERJA 1. Defenisi Kinerja dari sistem komputasi Dapat kita definisikan dengan : Sejauh mana suatu sistem dapat membuat kita melakukan apa yang ingin

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Kebutuhan Implementasi Tahap implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dan dapat dipandang sebagai suatu usaha dalam mewujudkan sistem yang

Lebih terperinci

OPTIMASI QUERY. Sistem Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom

OPTIMASI QUERY. Sistem Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom OPTIMASI QUERY Sistem Basis Data Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom Struktur Sistem Basis Data Tujuan utama dari sistem basis data adalah untuk memudahkan dan memfasilitasi akses ke data. Faktor utama

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Langkah selanjutnya dalam membangun aplikasi kearsipan ini adalah mengimplementasikan diagram-diagram UML serta hasil rancangan antarmuka pengguna yang sudah dibuat sebelumnya

Lebih terperinci

COCOMO. Constructive Cost Model

COCOMO. Constructive Cost Model COCOMO Constructive Cost Model Estimasi biaya dan waktu (1) Top down (analogi histori dan informasi): dari analisa bisnis sampai ke detail. Bottom up: dari estimasi masing-masing aktivitas proyek dikumpulkan

Lebih terperinci

TESTING & IMPLEMENTASI SISTEM 4KA. Mengukur Produktivitas Perangkat Lunak. helen.staff.gunadarma.ac.id

TESTING & IMPLEMENTASI SISTEM 4KA. Mengukur Produktivitas Perangkat Lunak. helen.staff.gunadarma.ac.id TESTING & IMPLEMENTASI SISTEM 4KA Mengukur Produktivitas Perangkat Lunak Overview Produktivitas Pengukuran Perangkat Lunak Size-oriented Metrics Function-oriented Metrics Produktivitas Produktivitas pengembangan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Untuk mengetahui manfaat dari aplikasi backup dan restore ini, perlu dilakukan suatu implementasi. Implementasi yang benar dan tepat sasaran memerlukan pula ketersediaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berupa data data hasil wawancara, observasi, analisis masalah.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berupa data data hasil wawancara, observasi, analisis masalah. 25 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis sistem Tahap ini merupakan tahap awal dalam pembuatan aplikasi dimulai dari tahap perencanaan yang membahas mengenai proses pengumpulan informasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dilakukan serangkaian ujicoba terhadap validation input, validation program

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dilakukan serangkaian ujicoba terhadap validation input, validation program BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Konfigurasi Software dan Hardware Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari program yang dibuat maka dilakukan serangkaian ujicoba terhadap validation input, validation

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Penjelasan sistem dan perkembangan IT secara umum 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dari penulisan Tugas Akhir Tujuan penulisan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Program

Lebih terperinci

REQUIREMENT ELICITATION

REQUIREMENT ELICITATION REQUIREMENT ELICITATION System Information Building Block Untuk memahami Kebutuan tertuang dalam dokumen kebutuhan (Requirement Document), terdiri dari lima langkah pokok : 1. Identifikasi Masalah 2. Evaluasi

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN APLIKASI PENJUALAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA PT. DENPOO MANDIRI INDONESIA, BANDUNG

PEMBANGUNAN APLIKASI PENJUALAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA PT. DENPOO MANDIRI INDONESIA, BANDUNG PEMBANGUNAN APLIKASI PENJUALAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA PT. DENPOO MANDIRI INDONESIA, BANDUNG Heri Purwanto, M.M.,M.T.,MTA 1, Arvy Sarastiara Putri 2 1,2 Sistem Informasi, Sistem Informasi, Sekolah

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini tentunya sangat berpengaruh dalam strategi pemasaran sebuah produk.

1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini tentunya sangat berpengaruh dalam strategi pemasaran sebuah produk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini tentunya sangat berpengaruh dalam strategi pemasaran sebuah produk. Era persaingan bisnis tidak hanya menuntut sebuah produk

Lebih terperinci

OPTIMASI QUERY. Sistem Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom

OPTIMASI QUERY. Sistem Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom OPTIMASI QUERY Sistem Basis Data Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom Struktur Sistem Basis Data Tujuan utama dari sistem basis data adalah untuk memudahkan dan memfasilitasi akses ke data. Faktor utama

Lebih terperinci

Silabus. 3. Media Penyimpanan Berkas. 6. Organisasi File. 7. Collision. 2. Manajemen Data dan Konsep Database

Silabus. 3. Media Penyimpanan Berkas. 6. Organisasi File. 7. Collision. 2. Manajemen Data dan Konsep Database Silabus 1. Pendahuluan 2. Manajemen Data dan Konsep Database 3. Media Penyimpanan Berkas 4. Parameter Media Penyimpanan Sekunder dan 5. Metode Blocking 6. Organisasi File 7. Collision * File Pile * File

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Observasi Melakukan survey dan wawancara secara langsung di Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC Surabaya. Dari wawancara tersebut diperoleh data secara langsung

Lebih terperinci

Mochammad Eko S, S.T Pertemuan 2 (Proses Pengambilan Keputusan) - Mochammad Eko S, S.T 01/03/2013 1

Mochammad Eko S, S.T Pertemuan 2 (Proses Pengambilan Keputusan) - Mochammad Eko S, S.T 01/03/2013 1 Mochammad Eko S, S.T 1 2 Intelligence Phase Identifikasi masalah. Design Phase Rekonstruksi sebuah model yang merepresentasikan sistem. Choice Phase Pemilihan terhadap solusi yang diusulkan untuk model.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 90 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan tahap dari implementasi program serta implementasi dari setiap proses tahap penelitian. 4.1.2 Persiapan Arsitektur Pada

Lebih terperinci

Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Caca E. Supriana, S.Si.,MT.

Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Caca E. Supriana, S.Si.,MT. Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Caca E. Supriana, S.Si.,MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Data Data adalah sumber daya berharga yang dapat menerjemahkan menjadi

Lebih terperinci

X. PENGANTAR DATABASE

X. PENGANTAR DATABASE X. PENGANTAR DATABASE PENGERTIAN DATABASE database adalah kmpulan data atau infromasi yang saling berhubungan dan merepresentasikan suatu perusahaan atau lainnya. Data tersebut disimpan dalam bentuk table.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi minimum hardware yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTATSI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTATSI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTATSI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi sistem ini merupakan suatu tahap penerapan dari anaslisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Adapun kebutuhan dari sistem

Lebih terperinci

INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX

INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX Wahyu Hidayat 1 1 Departemen Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Terapan, Telkom University 1 wahyuhidayat@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

Pembersihan Data Lingkungan Pengembangan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembersihan Data Lingkungan Pengembangan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN 3 Nilai fuzzy support bagi frequent sequence dengan ukuran k diperoleh dengan mengkombinasikan frequent sequence dengan ukuran k-1. Proses ini akan berhenti jika tidak memungkinkan lagi untuk membangkitkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahap-tahap yang dilaksanakan dalam pembuatan tugas akhir. Adapun tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi program merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Diharapkan dengan

Lebih terperinci

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [ Chapter 6] Pemodelan Data Warehouse Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Pemodelan Data Ada dua pendekatan yang diterima sebagai best practice untuk memodelkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam urutan proses pembangunan software, pengujian software adalah tahap yang dilakukan setelah implementasi atau pengkodean. Pengujian software atau software

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat di bidang ilmu dan teknologi dewasa ini menuntut adanya kemampuan manusia dalam mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DATABASE MySQL

PENGERTIAN DATABASE MySQL PENGERTIAN DATABASE MySQL RAHMAT AMIN Rahmat.amin@raharja.info Abstrak Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis tidak terlepas dari perkembangan teknologi, teknologi membantu perusahaan untuk mempertahankan bahkan mengembangkan competitive advantage

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari perancangan sistem informasi pembagian laba persekutuan yang dirancang, berikut keterangannya. 1. Form Login Form

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisa dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Kunjungan sales digunakkan untuk melihat berapa banyak kunjungan sales

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Kunjungan sales digunakkan untuk melihat berapa banyak kunjungan sales BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan 4.1.1. Analisis Dokumen Adapun dokumen dokumen yang digunakan perusahaan dalam sistem pemasaran adalah sebagai berikut: a. Kunjungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

Gambar 1. Service terdistribusi

Gambar 1. Service terdistribusi Bab 5. File Service Pendahuluan File Sistem Terdistribusi ( Distributed File System, disingkat DFS - penulis akan menggunakan kata ini selanjutnya) adalah file sistem yang mendukung sharing files dan resources

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Sejak tahun 1960 an penelitian-penelitian tentang basis data sudah dimulai dan dikembangkan sesuai kebutuhan, terutama dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari : BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Dimana perusahaan dituntut untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi agar dapat bertahan ditengah

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis. BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi

Lebih terperinci

- File server pertama kali dikembangkan tahun 1970

- File server pertama kali dikembangkan tahun 1970 5. FILE SERVICE File Sistem Terdistribusi ( Distributed File System/DFS) : file sistem yang mendukung sharing files dan resources dalam bentuk penyimpanan persistent di sebuah network. - File server pertama

Lebih terperinci

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) BUSINESS CASE Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) 1.0.LATAR BELAKANG PT. ABC merupakan perusahaan produsen susu terkenal di Indonesia. Selain memiliki perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB-3 MEMBUAT DAN MENGATUR QUERY

BAB-3 MEMBUAT DAN MENGATUR QUERY BAB-3 MEMBUAT DAN MENGATUR QUERY Query adalah sarana untuk mengatur data yang disimpan dalam tabel, sehingga hanya data-data tertentu yang akan dimunculkan dalam tabel. Secara fisik, query berupa tabel

Lebih terperinci

Riset Operasi Bobot: 3 SKS

Riset Operasi Bobot: 3 SKS Riset Operasi Bobot: 3 SKS Tujuan Perkuliahan Setelah mahasiswa mengikuti kuliah ini selama satu semester, mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan metode-metode kuantitatif dalam pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB 13 SISTEM INFORMASI

BAB 13 SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI Tujuan Bab ini dimaksudkan agar mahasiswa memahami pentingnya informasi, dan pengembangan sistem informasi yang optimal untuk kehidupan suatu organisasi. Materi Materi yang akan dibahas

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Sistem Berkas Kode Mata Kuliah : SKS : 2 SKS (Teori) Deskripsi Singkat : Sistem berkas merupakan suatu sistem untuk mengetahui bagaimana cara menyimpan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan dan memanipulasi data ke dalam

Lebih terperinci

BAB II. Dalam dunia komputer data warehouse adalah sebuah database untuk. menyimpan data history yang sangat besar. Berdasarkan definisi (Inmon, 2005,

BAB II. Dalam dunia komputer data warehouse adalah sebuah database untuk. menyimpan data history yang sangat besar. Berdasarkan definisi (Inmon, 2005, 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Data Warehouse 2.1.1. Konsep Data Warehouse Dalam dunia komputer data warehouse adalah sebuah database untuk menyimpan data history yang sangat besar. Berdasarkan definisi

Lebih terperinci

Penerapan Basis Data Terpartisi dalam Rancang Bangun Sistem Penggajian-Pengupahan dengan Model Jaringan Client-Server.

Penerapan Basis Data Terpartisi dalam Rancang Bangun Sistem Penggajian-Pengupahan dengan Model Jaringan Client-Server. Penerapan Basis Data Terpartisi dalam Rancang Bangun Sistem Penggajian-Pengupahan dengan Model Jaringan Client-Server. Oleh : Yulis Dwi Anto (04410100036) Pembimbing : 1) Januar Wibowo,S.T., M.M 2) Tegar

Lebih terperinci

PENGUKURAN PERANGKAT LUNAK

PENGUKURAN PERANGKAT LUNAK PENGUKURAN PERANGKAT LUNAK PENGANTAR: Pengukuran adalah suatu hal pokok bagi disiplin perekayasaan(engineering), tidak terkecuali pada perekayasaan perangkat lunak atau software. Jangkauan luas pengukuran

Lebih terperinci

4.4 Identifikasi Resiko Proyek. 1 Kemungkinan orang-orang terbaik. dapat dimasukkan dalam proyek. 2 Kemungkinan orang-orang memiliki

4.4 Identifikasi Resiko Proyek. 1 Kemungkinan orang-orang terbaik. dapat dimasukkan dalam proyek. 2 Kemungkinan orang-orang memiliki 4.4 Identifikasi Resiko Proyek Persentase nilai 1 100-76 2 75-51 3 50-26 4 25-0 No Resiko 1 2 3 4 1 Kemungkinan orang-orang terbaik dapat dimasukkan dalam proyek 2 Kemungkinan orang-orang memiliki gabungan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi dashboard monitoring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Irhamna Progres Mandiri adalah perusahaan dagang (supplier) oli import, penjualan oli di pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Irhamna Progres Mandiri adalah perusahaan dagang (supplier) oli import, penjualan oli di pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan PT. Irhamna Progres Mandiri adalah perusahaan dagang (supplier) oli import, yang terletak di kota Surabaya. PT. Irhamna Progres Mandiri menangani area

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi serta evaluasi terhadap metode transformasi wavelet dalam sistem pengenalan sidik jari yang dirancang. Untuk mempermudah evaluasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Aplikasi Program aplikasi merupakan suatu bentuk rancangan program yang dibuat sedemikian rupa dalam mencapai suatu tujuan tertentu dengan mengikuti prosedur serta memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendefinisian Sistem Sistem pendukung keputusan seleksi penerimaan karyawan yang dibangun merupakan sistem yang mengolah proses penilaian karyawan sampai diputusakan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi telah diadaptasi oleh banyak sektor untuk memberikan kemudahan bagi manusia dalam melakukan pekerjaannya. Salah satu aspek yang paling merasakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Pada bab ini, akan dibahas mengenai tinjauan pustaka dari metode yang akan digunakan dalam penelitian dan dasar teori. 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu

Lebih terperinci

kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.

kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Sistem Penjurusan Sistem Penjurusan merupakan proses penyeleksian peserta didik dalam menentukan jurusan. Proses penjurusan ini peserta didik diberi kesempatan memilih jurusan

Lebih terperinci

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap gereja yang memiliki banyak jemaat dan kegiatan tentunya memiliki beberapa kebijakan dalam mengelola keuangannya. Kebijakan terkait keuangan tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3. Pengujian

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3. Pengujian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3. Pengujian aplikasi dilakukan berdasarkan pada skenario pengujian yang ditentukan. 30

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi B

Konsep Sistem Informasi B PENGANTAR BASIS DATA A. Perbedaan Sistem File Tradisional dengan Sistem File Basis Data dan Keterbatasannya Pendekatan tradisional, berorientasi pada program aplikasi dan tiap-tiap aplikasi berdiri sendirisendiri,

Lebih terperinci

Menggunakan Microsoft Access (perhatikan untuk red text)

Menggunakan Microsoft Access (perhatikan untuk red text) Menggunakan Microsoft Access (perhatikan untuk red text) 1. Membuat Database dan Tabel Materi ini akan menjelaskan bagaimana membangun database, tabel dan field. Akan dijelaskan pula mengenai format dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah proses menganalisa permasalahan untuk dipahami, diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM 4. Perancangan Program Dalam perancangan program aplikasi ini, terlebih dahulu dibuat rancangan struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

85 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi monitoring work

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Analisis dan Penjelasannya 1.1 Tahapan dalam Sistem Tahapan proses dalam sistem mencakup langkah-langkah berikut : 1. Menentukan skor atas jawaban dari pengguna mengenai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL TESTBED DAN EVALUASI KINERJA PROGRAM FTS

BAB 4 HASIL TESTBED DAN EVALUASI KINERJA PROGRAM FTS BAB 4 HASIL TESTBED DAN EVALUASI KINERJA PROGRAM FTS Pada bab 3 telah dijelaskan model skenario testbed yang digunakan untuk menganalisa kinerja program FTS. Model testbed tersebut meliputi routing statik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 37 BAB IV HASIL DAN UJI COBA Dalam tahap implementasi sistem ada beberapa syarat yang harus disiapkan sebelumnya. Syarat-syarat tersebut meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :

Lebih terperinci

Tampilan Form Update Evaluasi Sarana InHouse

Tampilan Form Update Evaluasi Sarana InHouse 289 29. Bagian training dapat memasukkan kembali perubahan terhadap penilaian training untuk selanjutnya data-data perubahan akan dimasukkan ke dalam basis data. Tampilan Form Update Evaluasi Sarana InHouse

Lebih terperinci

DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI C H A P T E R 6 DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI Arif Basofi PENS 2015 Objectives Tujuan: 1. Memahami pentingnya database dalam pembangunan sistem informasi 2. Mengenal sistem pengorganisasian

Lebih terperinci

Perencanaan Pengujian HASIL DAN PEMBAHASAN Perencanaan 1.Pengenalan dan pendefinisian masalah Analisis Disain Implementasi

Perencanaan Pengujian HASIL DAN PEMBAHASAN Perencanaan 1.Pengenalan dan pendefinisian masalah Analisis Disain Implementasi 7 Perencanaan Pada fase perencanaan yang dilakukan adalah : 1. Mengenali masalah Pada tahap ini penulis mengumpulkan informasi serta mempelajari dan menganalisa sistem yang akan dibuat. 2. Mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil IV.1.1. Tampilan Hasil Form Login Form ini berfungsi sebagai tempat untuk melakukan login pada sistem. Pemakai sistem diwajibkan untuk memasukan username

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia IT sudah sangat berkembang, dan internet sudah sangat maju sehingga dapat menciptakan sebuah teknologi dalam komputasi yang bernama Cloud Computing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Beberapa manfaat dapat dipetik dari outsourcing seperti penghematan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Beberapa manfaat dapat dipetik dari outsourcing seperti penghematan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan outsourcing atau alih daya sudah tidak bisa dihindari lagi di Indonesia. Beberapa manfaat dapat dipetik dari outsourcing seperti penghematan biaya

Lebih terperinci

TUGAS 1 SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA-S1 LAPORAN PRAKTIK SISTEM BASIS DATA

TUGAS 1 SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA-S1 LAPORAN PRAKTIK SISTEM BASIS DATA TUGAS 1 SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA-S1 LAPORAN PRAKTIK SISTEM BASIS DATA Disusun oleh : NAMA : Ema Setiyaningrum (NIM : 141051109) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT SAINS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam Bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Saat ini penggunaan server belum dapat dikatakan maksimal karena dalam beberapa layanan hanya mengutamakan salah satu perangkat server namun disisi lain

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING

PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING 1 Rucitra Danny Anindita dan Arief Rahman Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN BAB 1 berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup kajian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi akhir-akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1. BAB 1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Database merupakan komponen yang sangat penting dalam pembangunan aplikasi berbasis teknologi informasi. Dalam berbagai jenis aplikasi, database digunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya diimplementasikan pada bahasa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dashboard dirancang untuk membantu pihak Rajawali Reload dalam

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dashboard dirancang untuk membantu pihak Rajawali Reload dalam BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Visualisasi informasi penjualan voucher pulsa menggunakan sistem dashboard dirancang untuk membantu pihak Rajawali Reload dalam memonitoring

Lebih terperinci