PROPOSAL PENCALONAN PEMILU RAYA KM-ITB Madani, Konkret, Sekarang! SEBUAH GAGASAN KELUARGA MAHASISWA ITB UNTUK KEMANDIRIAN INDONESIA
|
|
- Widya Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROPOSAL PENCALONAN PEMILU RAYA KM-ITB 2012 Madani, Konkret, Sekarang! SEBUAH GAGASAN KELUARGA MAHASISWA ITB UNTUK KEMANDIRIAN INDONESIA TAUFIK NURCAHYO SEBAGAI CALON PRESIDEN KM-ITB
2 Indonesia Madani: Partisipatif, Aspiratif, Mandiri, Non-Hegemonik, Dan Beretika Indonesia madani adalah impian negara yang ideal. Negara yang menjamin hak individu tanpa menggangu hak orang lain. Negara yang memiliki kemakmuran. Kebenaran pun dapat ditegakkan dengan kokoh dalam menjalankan negara ini. Pada masa ini, tak lagi ada yang mengalami kebodohan dan saling membodohi. Tak akan ada lagi yang kekurangan makan. Tak ada pejabat yang korup bahkan rakyat yang khianat. Pada masa itu, kita dipimpin oleh seorang pemimpin yang bersikap keras terhadap kejahatan dan penindasan namun lemah lembut terhadap rakyatnya. Tak ada pejabat publik yang malu untuk bersandingan dengan pemulung sampah. Keadilan merupakan kata-kata yang lumrah kita dengar dan kita lihat pelaksanaannya dalam setiap bidang kehidupan, mulai dari pelaksanaan hukum hingga pemenuhan hak-hak pokok. Keadilan ini terpenuhi untuk berbagai kalangan yang dibingkai oleh aturan hukum yang memihak kemakmuran rakyat. Rakyat yang hidup di masa ini mendukung penuh pemerintahan yang ada. Semua orang dapat berbicara jujur, katakan salah jika itu salah dan katakan benar jika itu benar. Partisipasi aktif terjadi di setiap lini kehidupan tak mengenal strata sosial. Pembangunan berlangsung di segala penjuru daerah. Korupsi adalah masa lalu Indonesia yang telah diberantas dengan sempurna dengan kombinasi dari pendidikan karakter, pemanfaatan teknologi dan penegakan hukum yang adil tanpa pandang bulu. Pada masa ini, kemapanan terjadi di segala bidang. Pada masa ini, kaum intelektual muda bukanlah mahasiswa yang bertindak sebagai kontra-pemerintah. Karena pada masa ini, tak ada lagi jarak antara yang dipimpin dan yang memimpin. Etika diterapkan dalam tingkah laku rakyat dan pemimpinnya. Mahasiswa telah bergerak dengan bentuknya sendiri, tak ada lagi gerakan yang saling menyalahkan dan menuntut tanggung jawab. Mahasiswa tak hanya berbicara tetapi langsung bertindak membantu rakyat maupun pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Mahasiswa membiasakan dirinya dalam ruang ide, ruang laboratorium, dan ruang diskusi publik sehingga terbentuk karakternya sebagai insan akademis yang utuh. Tentunya untuk menciptakan tatanan masyarakat ideal di negeri ini membutuhkan kualitas manusia yang
3 hebat. Manusia yang mengkondisikan negeri ini menjadi ideal. Dan manusia itu dilahirkan dan dibentuk dari generasi mudanya, yakni intelektual muda (baca: mahasiswa). Mahasiswa yang menjadi iron stock pemimpin negeri ini di masa depan haruslah memiliki karakter yang berbudi pekerti luhur. Hal ini dapat dilakukan jika adanya pembelajaran yang utuh dilakukan oleh mahasiswa saat ini. Pembelajaran ini akan lebih efektif ketika pengelola proses ini berlaku dengan semestinya. Untuk mencontohkan indonesia yang madani tentunya lebih mudah mencontohkannya pada kampus ganesha ini sehingga hal itu bukanlah hal yang mustahil. KM-ITB akan mencontohkan pada negeri ini bahwa hal itu dapat terjadi. KM- ITB akan memfungsikan dirinya yang tak pernah difungsikan dengan semestinya. Setiap kejadian ini bermula pada suatu titik, suatu momen sejarah yang akan selalu dikenang sebagai Titik Awal Perubahan Indonesia. Dan titik yang dikenang itu adalah sekarang, Pada tahun ini, saat Taufik Nurcahyo menjadi Presiden KM-ITB , KM-ITB menuju masyarakat madani tentunya yang dimulai dari kehidupan kemahasiswaan yang madani.
4 PANDANGAN TERHADAP KEMAHASISWAAN ITB Kemahasiswaan ITB tak pernah bisa dilepaskan dengan Institut Teknologi Bandung, tempat dirinya berada. ITB merupakan salah satu lokomotif pencerdasan massa untuk mencapai masyarakat yang madani dan berpengetahuan. Dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) ITB hingga tahun 2025, ITB telah memposisikan dirinya dengan prinsip kebenaran, keadilan, kebebasan, keterbukaan, kemitraan dan kesederajatan dalam membangun Indonesia dari riset dan pengembangan teknologi, dan dari sana diharapkan tercipta Indonesia yang mandiri demi mewujudkan keadilan sosial, keadilan ekonomi, keadilan hukum, dan kedaulatan bangsa Indonesia. Akan tetapi, untuk mencapai semua hal itu diperlukannya partisipasi mahasiswa. Inilah fungsi mahasiswa sebagai penggerak bangsa untuk melengkapi gerakan yang tidak bisa dilakukan oleh institusi pendidikan. Fungsi mahasiswa dapat dijalankan jika ada lembaga yang mengkoordinir dan memersatukan, yakni KM-ITB. Mahasiswa merupakan komunitas terpelajar yang atas segala kelebihan kapasitas intelektualnya membuatnya memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat. Dengan segala kemampuan berpikir kritisnya mahasiswa seharusnya dapat menjawab kebutuhan praktis masyarakat berdasarkan realita yang ada. Hal ini pernah dicontohkan dalam ukiran sejarah mengenai hal serupa yakni Dewan Mahasiswa ITB (DM-ITB). Seperti yang kita ketahui, semenjak DM-ITB membubarkan diri, perjuangan mahasiswa ITB tak ada lagi yang mengelola secara masif sehingga dibutuhkannya lagi kemahasiswaan terpusat yang bernama KM-ITB. Sayangnya, KM-ITB ini belum pernah terfungsikan dengan optimal selama 16 tahun terakhir. Hal ini dikarenakan alasan sebagai berikut: Kepercayaan publik terhadap kemahasiswaan terpusat minim Keluarga Mahasiswa ITB belum siap menghadapi perubahan sistem ITB yang sangat mempengaruhi keberlangsungan organisasi dan pola kaderisasi belum menemukan model ideal untuk sinergisasi seluruh potensi dan elemen keluarga mahasiswa masih kental ego sektoral antar elemen. potensi lembaga dan mahasiswa yang belum dioptimalkan dan disinergikan
5 Masalah di atas terbagi menjadi dua yakni: sistem KM-ITB yang belum berjalan dengan baik dan pemberdayaan potensi kampus. 1. Sistem KM-ITB yang belum berjalan berjalan dengan baik. Kultur kemahasiswaan kita sekarang adalah egalitarian [kesamaan di bidang hukum], sehingga tidak ada suatu alur komando antara kabinet dengan lembaga nya. Selain itu, apakah ada kesepakatan bersama dengan legitimasi konsepsi kemahasiswaan KM-ITB, sehingga hak dan kewajiban setiap anggota keluarga bisa dijalankan dengan baik. Aturan yang ada tidak bisa diterima dengan baik sehingga seringkali membuat ada konflik internal kampus. Solusi dari permasalah ini adalah peningkatan komunikasi antar lembaga dan antar mahasiswa. Ketika komunikasi terbangun maka kesepahaman dan sinergisasi dapat dilakukan. Solusinya dapat dilihat dari misi yang Kami bawa pada poin kedua, ketiga, dan keempat. 2. Pemberdayaan Potensi kampus : lembaga dan mahasiswa Kampus ini memiliki keilmuan dan minat yang beragam. Hal ini dapat dilihat partisipasi mahasiswa di UKM dan HMJ. Himpunan bisa berpartisipasi secara aktif. Interaksi antar himpunan bisa terbangun dengan adanya fasilitas yang bisa diberikan, maupun dengan advokasi kegiatan potensi tersebut. Untuk menjadi potensi ini bermanfaat, Kami membawa misi poin kedua dan kelima yang dapat mengoptimal potensi yang ada. Langkah-langkah solusi yang ditawarkan adalah mengajak masa kampus untuk berkegiatan bersama sesuai minat masing-masing. 3. Partisipasi Massa Kampus yang menurun KM-ITB sudah menginjak usia 16 tahun. Di usia ini, masih saja ada orang mempertanyakan apa manfaat berkm-itb. Karena massa belum memahami mengapa kita harus berkm-itb maka partisipasi massa pun menurun. Kesenjangan informasi pun terjadi, forum-forum kampus yang datang hanya pejabat elitnya saja. Dan ketersampaian informasi hanya seperti memberitahukan, bukanlah mengajak. Solusi hal ini adalah memerbaiki proses kaderisasi dan program kerja kabinet yang lebih mengajak dan merangkul semua elemen di KM-ITB.
6 Semua permasalahan yang ada akan terselesaikan ketika kita bekerja sama dalam menjalankan fungsi KM-ITB untuk indonesia yang lebih baik. Permasalahan di atas merupakan permasalahan esensila yang hanya dapat diselesaikan dengan cara esensial yakni komunikasi yang baik. Sedangkan permasalahan yang teknis masih saja terjadi misal adanya acara kemahasiswaan yang menyedot SDM besar berlangsung dalam waktu yang cukup dekat. Permasalahan teknis akan lebih mudah diselesaikan ketika kita paham dan mau untuk bekerja sama satu ITB untuk Indonesia yang lebih baik.
7 Tujuan KM-ITB : Mencetak profil mahasiswa ganesha, yakni: 1. Sadar akan tanggung jawabnya untuk membangun Indonesia 2. Memiliki gambaran tatanan masyarakat ideal indonesia 3. Memiliki kemauan untuk bergerak ke masyarakat sesuai potensi dan segala kelebihan serta kekurangan yang dimiliki Peran Kabinet KM-ITB: 1. Inisiator dan dinamisator : kabinet mendinamisasikan kampus dengan menjadi pihak pertama yang menginisiasi dan melempar wacana 2. Koordinator : dalam keberjalanannya kabinet semaksimal mungkin mengkoordinasikan setiap potensi elemen kampus sehingga setiap kegiatan kabinet dalam apapun levelnya mengandung keterlibatan massa kampus baik secara lembaga maupun massa umum. Strategi utama : 1. Meningkatkan kepercayaan massa dengan optimalisasi pelayanan kebutuhan dan kedekatan antara personal kabinet dengan massa kampus dan himpunan/unit 2. Memaksimalkan 2 senjata utama : a. data : parameterisasi setiap langkah dan kegiatan dengan jelas serta pencarian data yang akurat sebagai landasan pengambilan kebijakan. b. Propaganda : tujuanya adalah pewacanaan seluas-luasnya kegiatan kabinet, pembentukan image dan opini yang diinginkan serta agar kabinet terasa kemanfaatanya pada massa kampus. 3. Bingkai setiap kegiatan dengan kreativitas agar tercipta suasana beda (repackaging kabinet/new image of kabinet ) 4. Jangan sampai ter-frame kan asal proker berjalan tanpa melihat efeknya bagi massa kampus. 5. Perbanyak kegiatan meski sederhana
8 Analisis Kondisi Awal Kepercayaan publik terhadap kemahasiswaan terpusat minim Keluarga Mahasiswa ITB belum siap menghadapi perubahan sistem ITB yang sangat mempengaruhi keberlangsungan organisasi dan pola kaderisasi belum menemukan model ideal untuk sinergisasi seluruh potensi dan elemen keluarga mahasiswa masih kental ego sektoral antar elemen. potensi lembaga dan mahasiswa yang belum dioptimalkan dan disinergikan Kita juga berangkat dari beberapa asumsi terkait analisis mahasiswa ITB secara umum. Pertama, Tingkat aktivitas mahasiswa dalam organisasi mahasiswa secara umum menurun. Kedua, lunturnya budaya akademik yang tercermin dari menurunnya budaya saling berwacana dan budaya diskusi. Ketiga, tingkat ekonomi mahasiswa ITB yang berasal dari kelas ekonomi menengah keatas makin dominan dan mempengaruhi kultur kemahasiswaan. Keempat, heterogenitas mahasiswa ITB tidak hanya dari asal daerah dan suku melainkan interest terhadap kegiatan dan karakter serta pola pikir. Namun kita tidak berangkat hanya dari keluh kesah atas masalah masalah yang ada, kami juga berangkat dengan keyakinan bahwa kemahasiswaan ITB menyimpan berbagai ragam potensi besar yang memberi tantangan tersendiri bagi kami untuk mengangkat dan mengoptimalkanya. Potensipotensi tersebut berserakan pada individu mahasiswa maupun pada organisasi himpunan dan unit kegiatan ahasiswa. Himpunan menyimpan potensi pemikiran akan karya keprofesian, Rumpun unit seni budaya menyimpan kekayaan budaya daerah dan khazanah kesenian dll. Dengan kesadaran akan berbagai agam potensi serta ragam masalah diataslah kami mulai melangkah.
9 VISI KM-ITB MENUJU MASYARAKAT MADANI "organisasi mahasiswa yang mampu menghasilkan manusia yang memiliki visi masa depan dan mampu menjawab tantangan zaman adalah organisasi yang memiliki karakter seperti halnya karakter masyasakat madani" "tatanan masyarakat masa depan yang ideal adalah tatanan masyarakat yang memiliki nilai PARTISIPATIF, ASPIRATIF, MANDIRI, NON-HEGEMONIK, dan BERETIKA" MISI 1. MEMBANGUN KESOLIDAN TIM DI INTERNAL KABINET KM-ITB Dibutuhkan orang-orang berkarakter yang memiliki kesabaran dan semangat rela berkorban agar Kabinet KM-ITB memiliki suatu kekuatan tersendiri dalam memimpin kemahasiswaan di Kampus ITB. Namun, kekuatan masing-masing orang ini tidak akan efektif dan efisien tanpa kesolidan sebagai satu tim Kabinet KM-ITB. Kesolidan tim di internal kabinet menjadi sebuah kunci penggerak dalam roda kemahasiswaan terpusat. Kesolidan ini dipandang dari dua paramater, yakni kesesuaian kapasitas pribadi dengan tanggung jawab yang diberikan serta kesatuan hati dan visi diantara para anggota Kabinet KM-ITB. 2. MEMBANGUN KESEPAHAMAN DAN SINERGISASI DENGAN LEMBAGA INTERNAL KM-ITB Akar permasalahan yang mengakibatkan KM-ITB tak pernah berfungsi secara optimal dikarenakan belum adanya tujuan yang sama dalam berkemahasiswaan. Komunikasi yang baik merupakan kunci dalam melakukan proses kesepahaman dan sinergisasi antar lembaga.
10 3. MENCIPTAKAN DAN MELAKSANAKAN PROGRAM KERJA YANG PROGRESIF SESUAI DENGAN KEBUTUHAN MAHASISWA ITB Mahasiswa ITB kadang masih menganggap bahwa kabinet KM-ITB merupakan unit yang kesekian. Karena program kerja yang dilakukan belum menyentuh hal yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Sering juga kabinet bergerak sesuai minat walau massa kampus tak membutuhkannya. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kebermanfaatan KM-ITB untuk internal mahasiswanya, kabinet wajib menciptakan dan melaksanakan program kerja yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. 4. MENJADI KOORDINATOR DAN PEMERSATU PEMENUHAN TUJUAN BERSAMA KEMAHASISWAAN Proses pencapaian tujuan kemahasiswaan tak lepas dari peran lembaga eksternal KM-ITB, seperti ITB dan BEM SI. Posisi KM-ITB yang bersifat strategis dalam kehidupan kemahasiswaan dapat menjadi pemersatu berbagai elemen yang mengupayakan tujuan bersama kemahasiswaan tercapai. 5. MELAKUKAN PENYADARAN, OPTIMALISASI, DAN SINERGISASI PERAN SERTA TANGGUNG JAWAB MAHASISWA ITB TERHADAP MASYARAKAT Untuk mendapatkan gerakan massif dalam kebermanfaatan kepada masyarakat, perlu partisipasi massa kampus. Massa kampus dapat tergerakkan ketika paham akan peran dan tanggung jawab terhadap masyarakat. Untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar dampaknya bagi masyarakat, mahasiswa saling bersinergi dalam bingkai KM-ITB yang teroptimalkan.
11 MISI 1 : PROGRAM KERJA Good Governance Tata kelola keuangan Tata kelola administrasi Budgeting dana Kemahasiswaan dipegang sepenuhnya oleh cabinet SOP Kabinet Team building cabinet MISI II : Satu hari satu lembaga (3 bulan awal) Socio track dengan ketua lembaga Olahraga, makan bareng ketua lembaga KM-ITB summit MISI III : Lembaga Survey Pusat Data Informasi MISI IV : Perkuat hubungan dengan pihak rektorat Perkuat jaringan dengan BEM SI Jaringan LSM MISI V : Pendampingan TPB Kaderisasi Mahasiswa ITB
12 Membuka ruang public di kampus untuk masyarakat Membuka ruang diskusi antar keilmuan Satgas Pembangunan Satgas nasionalisasi asset Negara Isu platform eksternal : Pendidikan : RUU PT, Ruang public Energi : Migas (RUU Migas, kenaikan BBM) Ekonomi : Hajar kapitalis, Pembinaan UKM Mitigasi : Center Disaster Bandung : Baksil, dan permasalahan lain. (DEAR BANDUNG : PROPAGANDA) Untuk mewujudkan itu semua kami tidak mungkin bisa bergerak sendiri. Dibutuhkan sebuah gerakan masif dari seluruh elemen yang ada di KM-ITB ini, mulai dari massa kampus hingga pemimpin di setiap elemen KM-ITB harus solid memperjuangkan mimpi bersama ini.
13 BERGERAK BERSAMA HIMPUNAN DAN UNIT Fungsi KM-ITB akan berjalan optimal dan semestinya ketika setiap elemen melaksanakan fungsinya dengan benar. Keluarga Mahasiswa ITB beberapa tahun kebelakang, dalam keberjalanan kegiatannya tidak dapat mewujudkan suatu gerakan bersama yang didasari rasa saling memiliki antar lembaga-lembaga kampus terhadap KM-ITB itu sendiri. Hal ini menjadi batu besar yang dirasakan menghambat keberjalanan KM-ITB. Kendala terbesar dalam hal ini adalah rasa kepemilikan yang kurang oleh elemen lembaga KM-ITB terhadap kemahasiswaan terpusat. Akibat adanya hal ini membuat keberjalanan KM-ITB terseok-seok dan menuju kehancuran kepemilikan. Bahkan ada beberapa orang menganggap bahwa KM-ITB adalah unit yang kesekian. Hal ini terjadi karena aspek kepemahan lembaga terhadap KM-ITB dan proses perangkulan dari kabinet KM-ITB kurang begitu terasa. Kabinet KM-ITB yang belum mampu merangkul basis massa dan membangun gerakan satu KM-ITB maka tidak dapat menjalankan perannya sebagai koordinator KM-ITB. Dengan potensi mahasiswa ITB yang ada sampai saat ini, maka gerakan satu KM-ITB yang massif dan heterogen merupakan suatu faktor yang penting untuk menjalankan peran yang optimal dari organisasi mahasiswa ITB dalam gerakan sosialnya. Strategi yang disusun untuk merangkul himpunan dan unit dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung seperti kunjungan satu minggu satu himpunan. Komunikasi yang intens merupakan solusi dari segala permasalahan akibat salah persepsi dan perangkulan massa yang belum terjadi secara optimal. Melalui program kerja, kami merencanakan kunjungan cultural ataupun berkegiatan bersama yang bertujuan membangun kedekatan dan rasa kenyamanan antara basis-basis massa berupa himpunan dan unit dengan kabinet sebagai koordinatornya. Bentuk langkahnya adalah dengan melakukan kunjugan ke basis massa dengan menyentuh massanya secara langsung (bukan sekedar ketua lembaga atau figur). Langkah ini sangat penting dilakukan secara intensif untuk membuat keberjalanan KM-ITB ini semakin dinamis. Strategi lain yang dapat dilakukan untuk merangkul himpunan maupun unit adalah dengan meningkatkan peran mereka masing-masing dalam kegiatan kemahasiswaan. Untuk
14 komunikasi isu ke massa kampus bisa menggandeng unit media dan pengabdian masyarakat bisa merangkul beberapa himpunan yang selaras dengan keprofesiannya. Strategi lainnya yang digunakan adalah KM-ITB summit. Pertemuan lembaga-lembaga membahas hal yang strategis untuk meningkatkan kebermanfaatan KM-ITB secara luas. Massa kampus membutuhkan kabinet KM-ITB yang dapat menjadi inisiator, dinamisator dan koordinator kehidupan kampus.
Garis Garis Besar Haluan Program Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung Periode
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG GARIS GARIS BESAR HALUAN PROGRAM KELUARGA MAHASISWA Garis Garis Besar Haluan Program Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung Periode 1 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG GARIS
Lebih terperinciGARIS BESAR HALUAN PROGRAM KELUARGA MAHASISWA ITB Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung
GARIS BESAR HALUAN PROGRAM KELUARGA MAHASISWA ITB 2012-2013 Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung 2012-2013 2012 K O N G R E S K E L U A R G A M A H A S I S W A I T B 2 0 1 2-2 0 1 3 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciPROPOSAL PENCALONAN ANJAR DIMARA SAKTI. Satu Keluarga Mahasiswa ITB Merangkai Titik Temu Menuju Indonesia Cemerlang
PROPOSAL PENCALONAN Satu Keluarga Mahasiswa ITB Merangkai Titik Temu Menuju Indonesia Cemerlang ANJAR DIMARA SAKTI 151 08 072 2012 C E R I A - C E M E R L A N G U N T U K I N D O N E S I A - Saya, Anjar
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017
ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TAHUN 2017 BAB I VISI DAN MISI PASAL 1 VISI BERSATU, BERSINERGI, MEMBANGUN PASAL 2 MISI 1. MENINGKATKAN PERAN AKTIF SERTA KESOLIDAN
Lebih terperinciBersatu dalam Sinergi
PLATFORM KABINET KABINET Muchammad Ridwan Sa idi PRESIDEN BEM KM SV UGM 2016 LATAR BELAKANG + DENGAN BERBAGAI MACAM LATAR BELAKANG KEILMUAN YANG MEMBUATNYA BISA MENJADI REMBULAN YANG AKAN MENYINARI GADJAH
Lebih terperinciRENCANA KONSEP KADERISASI MAHASISWA TEKNIK METALURGI 2009
RENCANA KONSEP KADERISASI MAHASISWA TEKNIK METALURGI 2009 Kaderisasi adalah kegiatan bepikir, berpengalaman, sebagai kesatuan proses yang akhirnya membentuk karakter. Sebagai program studi yang memiliki
Lebih terperinciTENTANG PENGESAHAN STRUKTUR KABINET KM-ITERA PERIODE
KETETAPAN SENAT KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 2015-2016 NOMOR 003 TAHUN 2015 TENTANG PENGESAHAN STRUKTUR KABINET KM-ITERA PERIODE 2015-2016 Dengan senantiasa mengharapkan rahmat Tuhan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS FREEDOM OF INFORMATION NETWORK INDONESIA (FOINI)
RENCANA STRATEGIS FREEDOM OF INFORMATION NETWORK INDONESIA (FOINI) TENTANG FOINI Freedom of Information Network Indonesia (FOINI) merupakan jaringan organisasi masyarakat sipil dan individu yang intensif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah minimnya nilainilai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah minimnya nilainilai karakter yang ada pada diri anak bangsa seperti rasa peduli terhadap etika dan sopan
Lebih terperinciRANCANGAN UMUM KADERISASI (RUK) KM ITB
RANCANGAN UMUM KADERISASI (RUK) KM ITB KATA PENGANTAR RUK KM ITB ini disusun sebagai perangkat tambahan kelengkapan kemahasiswaan di ITB, sebagai pegangan bersama organisasi kemahasiswaan berdasarkan program
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER
GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER I. PENDAHULUAN 1. Pengertian Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) adalah garis-garis besar sebagai
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Penelitian ini menggambarkan tentang studi deskriptif organisasi kemahasiswaan ekstrakampus Himpunan Mahasiswa Islam pada Cabang Bandung dan Koordinator
Lebih terperinciKabinet Keluarga Mahasiswa ITB [PLATFORM KM ITB 11/12] Antusias, Satu, dan Inisiatif dalam Karya untuk Indonesia Menuju Indonesia Mandiri
2011 Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB [PLATFORM KM ITB 11/12] Antusias, Satu, dan Inisiatif dalam Karya untuk Indonesia Menuju Indonesia Mandiri 1 VISI dan MISI untuk KM-ITB 2011/2012 VISI: KM-ITB yang Antusias,
Lebih terperinciSTANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) KERJASAMA DAN KEMITRAAN MASYARAKAT ILMUWAN DAN TEKNOLOG INDONESIA (MITI) KLASTER MAHASISWA
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) KERJASAMA DAN KEMITRAAN MASYARAKAT ILMUWAN DAN TEKNOLOG INDONESIA (MITI) KLASTER MAHASISWA PENDAHULUAN Terdapat beberapa kelemahan mendasar yang perlu segera dicarikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
Lebih terperinciPLATFORM BEM FIA 2014 KABINET BERMAKNA DALAM BERKARYA
PLATFORM BEM FIA 2014 KABINET BERMAKNA DALAM BERKARYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014 BERMAKNA dalam BERKARYA TIO ANDIKO Presiden BEM FIA 2014 Sahabatku, Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciPERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 003 TAHUN 2015
Mengingat Menimbang PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 003 TAHUN 2015 Tentang GARIS BESAR HALUAN KERJA ORGANISASI KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOM I DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN
BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN 2011-2015 5.1. Visi Paradigma pembangunan moderen yang dipandang paling efektif dan dikembangkan di banyak kawasan untuk merebut peluang dan
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PEDOMAN KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2016 (GBPK OPM FT UM 2016)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) FAKULTAS TEKNIK DEWAN MAHASISWA FAKULTAS Jalan Semarang 5 Malang 65145 Telp. (0341) 565-307 Laman www.um.ac.id GARIS-GARIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhuk sosial, yang antar individunya membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhuk sosial, yang antar individunya membutuhkan dan saling bergantung satu sama lainnya. Maka berawal dari latar belakang inilah, terciptanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Garis Besar Haluan Program HMK AMISCA ITB adalah suatu garis besar kebijakan yang merupakan arahan program-program kerja Badan Pengurus HMK AMISCA ITB untuk dilaksanakan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG HASIL MUSYAWARAH KERJA FKHJ-BKSK-KONGRES MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 7 10 Agustus 1998
Lebih terperinciITB Multikampus. Kementerian Advokasi Kebijakan Kampus Kabinet Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung
ITB Multikampus Kementerian Advokasi Kebijakan Kampus Kabinet Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung Latar Belakang Daya tampung ITB Ganesha: 15.000 Jumlah mahasiswa saat ini: 20.000 Rencana Induk
Lebih terperinciPERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
Contoh Artikel Konseptual PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI oleh Kholis Rahmat Riyadi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang ABSTRAK Korupsi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi kemahasiswaan dibagi menjadi dua, yaitu organisasi intra kampus dan ekstra kampus. Organisasi mahasiswa intrakampus adalah organisasi mahasiswa
Lebih terperinciAkuntabilitas. Belum Banyak Disentuh. Erna Witoelar: Wawancara
Wawancara Erna Witoelar: Akuntabilitas Internal Governance LSM Belum Banyak Disentuh K endati sejak 1990-an tuntutan publik terhadap akuntabilitas LSM sudah mengemuka, hingga kini masih banyak LSM belum
Lebih terperinciKETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA No.: 10/TAP/BPM FMIPA UI/IV/13.
KETETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA No.: 10/TAP/BPM FMIPA UI/IV/13 Tentang PEDOMAN PEMBINAAN MAHASISWA (PPM) UNIVERSITAS INDONESIA PERIODE 2013 Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Perwakilan Fakultas
Lebih terperinciVISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG
VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN 2014 2018 TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG A. PENDAHULUAN Dalam UURI No. 12/2012 tentang Perguruan
Lebih terperinciTENTANG PENGESAHAN GARIS BESAR HALUAN PROGRAM KM-ITB PERIODE
KETETAPAN KONGRES KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2014-2015 NOMOR 002 TAHUN 2014 TENTANG PENGESAHAN GARIS BESAR HALUAN PROGRAM KM- PERIODE 2014-2015 Dengan senantiasa mengharap rahmat Tuhan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pengembangan kinerja dosen di IAIN Sulthan Thaha
259 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Perencanaan Pengembangan Kinerja Dosen Perencanaan pengembangan kinerja dosen di IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada prinsipnya telah dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andriyana, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara demokrasi, dengan kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat memiliki peranan penting dalam aspek kehidupan bernegara. Oleh karena
Lebih terperinci2015 PERAN SOSIALISASI POLITIK ORGANISASI KEMAHASISWAAN DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLIITK MAHASISWA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan insan intelektual yang akan menjadi generasi penerus bangsa di masa depan. Dalam mengembangkan dirinya, mahasiswa tidak hanya bisa memanfaatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang kebebasan informasi publik menjadi tantangan baru bagi pemerintah, karena secara nyata merupakan upaya mewujudkan transparansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya untuk mewujudkan kekuasaan warga negara untuk dijalankan oleh pemerintahan
Lebih terperinciKADERISASI ORGANISASI (Tulisan lepas disampaikan pada diklat LMMT oleh BEM STKIP PGRI Tulungagung tanggal 27 April 2014)
KADERISASI ORGANISASI (Tulisan lepas disampaikan pada diklat LMMT oleh BEM STKIP PGRI Tulungagung tanggal 27 April 2014) Oleh: Drs. Muniri, M.Pd Dosen Tadris Matematika IAIN Tulungagung Kaderisasi merupakan
Lebih terperinciPERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA
PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG KADERISASI MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA. Nomor 01 Tahun 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG KADERISASI MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA Nomor 01 Tahun 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa mahasiswa merupakan generasi muda penerus
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KEMA TEL-U. BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN
ANGGARAN DASAR KEMA TEL-U BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini bernama Keluarga Mahasiswa Telkom University yang selanjutnya disingkat KEMA TEL-U Pasal 2 KEMA TEL-U didirikan Pada Tangal
Lebih terperinciMENGENAL KPMM SUMATERA BARAT
MENGENAL KPMM SUMATERA BARAT Oleh Lusi Herlina Sumber: BUKU KRITIK & OTOKRITIK LSM: Membongkar Kejujuran dan Keterbukaan Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia(Hamid Abidin & Mimin Rukmini) Halaman: 194-201
Lebih terperinciLAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR TAHUN
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR TAHUN KETUA KABINET ZULKAIDA AKBAR FISIKA 2003 KABINET KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007 / 2008 KABINET KM ITB 2007/2008 4 OVERVIEW KABINET KM ITB 2007/2008
Lebih terperinciFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BADAN PERWAKILAN MAHASISWA Gedung Pusgiwa FMIPA UI Depok
KETETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA No.: 15/TAP/BPM FMIPA UI/VII/13 Tentang PEDOMAN PANITIA PROSEDUR PENERIMAAN ANGGOTA AKTIF (PPAA) UNIVERSITAS INDONESIA PERIODE 2013 Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH. A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada
BAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada Proses peralihan kepemilikan lahan kosong terjadi sejak akhir 2004 dan selesai pada tahun 2005, dan sejak
Lebih terperinciIKATAN MAHASISWA ELEKTRO PERIODE 2011
PERANGKAT KERJA IKATAN MAHASISWA ELEKTRO PERIODE 2011 Sekretaris Kabinet (Cabinet Secretary) DESKRIPSI KERJA: 2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi kesekretariatan organisasi secara umum 3.
Lebih terperinciAMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015 PEMBUKAAN Mahasiswa memiliki potensi yang merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang harus diarahkan
Lebih terperinciDraft : GBHP. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Pengertian. 1.2 Landasan. 1.3 Tujuan. 1.4 Sistematika. Bab 2 Bidang-Bidang BP HIMATIKA ITB Periode
Draft : GBHP Bab 1 Pendahuluan 1.1 Pengertian 1.2 Landasan 1.3 Tujuan 1.4 Sistematika Bab 2 Bidang-Bidang BP Periode 2012-2013 2.1 Internal 2.2 Eksternal 2.3 Kemahasiswaan Bab 3 Penutup Bab 1 Pendahuluan
Lebih terperinciBAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS
BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS 8.1. Rancangan Program Peningkatan Peran LSM dalam Program PHBM Peran LSM dalam pelaksanaan program PHBM belum sepenuhnya diikuti dengan terciptanya suatu sistem penilaian
Lebih terperinciATURAN PEMILU RAYA KM-ITB 2013
ATURAN PEMILU RAYA KM-ITB 2013 BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 PENGERTIAN (1) Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: a. Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang selanjutnya disebut KM-ITB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terus menjadi topik yang diperbincangkan oleh banyak pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai dimensi dalam
Lebih terperinciKEY PERFORMANCE INDICATORS
KEY PERFORMANCE INDICATORS GARIS BESAR HALUAN PROGRAM KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG KONGRES KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2012-2013 Key Performance Indicators Bidang Internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan Daerah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan Daerah mengharuskan untuk diterapkannya kebijakan otonomi daerah. Meskipun dalam UUD 1945 disebutkan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 05/TAP/BPM FEB UI/IV/2017 TENTANG GARIS BESAR HALUAN KERJA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Lebih terperinciUNDANG UNDANG DASAR KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA MUQADDIMAH
UNDANG UNDANG DASAR KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA MUQADDIMAH Sesungguhnya pergerakan kearah perbaikan ialah bagian dari hak dan kewajiban mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya, oleh karena
Lebih terperinciRENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN
RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN 2013 2022 SK: 062/SK.Kap/JTM/FT/UP/VII/2014 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...1 BAB II VISI DAN
Lebih terperinciRENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA
RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA TAHUN 2016 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL..
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN
ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan bangsa Indonesia yang saat ini dirasakan seluruh rakyat harus diisi dengan
Lebih terperinciDRAFT PERATURAN KELEMBAGAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA BAB I KETENTUAN UMUM
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEWAN MAHASISWA Sekretariat : Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 DRAFT PERATURAN
Lebih terperinciBAB I TUJUAN, VISI DAN MISI. Membentuk sumber daya mahasiswa jurusan yang kreatif dan produktif di bidang keteknikan dan bersifat religius.
BAB I TUJUAN, VISI DAN MISI Tujuan Membentuk sumber daya mahasiswa jurusan yang kreatif dan produktif di bidang keteknikan dan bersifat religius. Visi Mengembangkan sumber daya manusia yang beriman dan
Lebih terperinciDevi Tirttawirya FIK UNY 1
Devi Tirttawirya FIK UNY 1 BUILDING A WINNING TEAM Devi Tirtawirya Pendahuluan Tim adalah sebuah kumpulan orang yang mempunyai kepentingan dan pemikiran yang sama untuk mewujudkan suatu gagasan atau kegiatan
Lebih terperinciPIDATO KETUA SENAT AKADEMIK. Peran dan Tanggung Jawab Senat Akademik Menjembatani Retorika Pendidikan Tinggi dengan Realita
PIDATO KETUA SENAT AKADEMIK Peran dan Tanggung Jawab Senat Akademik Menjembatani Retorika Pendidikan Tinggi dengan Realita Dies natalis Ke-46 Institut Teknologi Bandung Aula Barat, 2 Maret 2005 2 Pidato
Lebih terperincimereka bekerja di proyek pertambangan migas tersebut.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perusahaan Exxon Mobil melaksanakan program CSR berfokus pada tiga pilar, yaitu pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi. Salah satu program pilar pengembangan ekonomi
Lebih terperinciBAB II ARAHAN UMUM PENGURUS BEM HIMAGRIN FPTK UPI PRAKATA
GARIS BESAR HALUAN PROGRAM BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA HIMPUNAN MAHASISWA AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Definisi Garis
Lebih terperinciGABUNG BEM FT UNNES CINTA DEDIKASI KAMU COCOK DIMANA? KABINET. Muhammad Zakki Multazam. Ketua BEM FT Unnes 2017 Alika Budi Septiandri
KABINET KAMU COCOK DIMANA? BEM FT UNNES 2017 CINTA DEDIKASI GABUNG Muhammad Zakki Multazam Ketua BEM FT Unnes 2017 Alika Budi Septiandri Wakil Ketua BEM FT Unnes 2017 TUPOKSI SEKRETARIS KABINET BENDAHARA
Lebih terperinciRENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA PRODI D-III KEPERAWATAN KAMPUS TUBAN
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA PRODI D-III KEPERAWATAN KAMPUS TUBAN RIP 2014-2020 Rencana Induk Pengembangan Prodi D-III Keperawatan Kampus Tuban Poltekkes Kemenkes Surabaya
Lebih terperinciAnggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB
0 AD/ART ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Mahasiswa Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung adalah bagian dari civitas akademik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, mahasiswa Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan kemanusian untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan proses dalam rangka memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia berbudaya dan beradab. Pendidikan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
1 PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA Penyelenggaraan pendidikan pada perguruan tinggi tidaklah semata-mata ditujukan pada upaya menyiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang berilmu
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PETA JALAN (ROAD MAP) SISTEM PEMBINAAN PRAKTIK KEDOKTERAN
SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PETA JALAN (ROAD MAP) SISTEM PEMBINAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 001 TAHUN 2015
Mengingat Menimbang PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 001 TAHUN 2015 Tentang PERATURAN DASAR ORGANISASI KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan Rahmat
Lebih terperinciUNDANG UNDANG DASAR KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2011 MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Pasal 2
UNDANG UNDANG DASAR KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2011 MUKADIMAH Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke era perjuangan, menegakkan kebenaran
Lebih terperinciPELAJAR, POLITIK, DAN PEMILU Oleh: Pan Mohamad Faiz
PELAJAR, POLITIK, DAN PEMILU 2014 Oleh: Pan Mohamad Faiz Tahun 2014 di Indonesia dianggap oleh sebagian besar kalangan sebagai Tahun Politik. Di tahun ini akan digelar hajatan politik terbesar setiap lima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini menggambarkan tentang Studi Komparatif Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas dan Fakultas dalam Konteks Pendidikan Politik. Adapun kesimpulan
Lebih terperinciPandangan MGB mengenai Model Masyarakat Akademik dan Sistem Governance ITB
Pandangan MGB mengenai Model Masyarakat Akademik dan Sistem Governance ITB Dokumen ini berisi pandangan resmi MGB mengenai berbagai aspek pengelolaan ITB, meliputi Tantangan ITB, ITB Badan Hukum Pendidikan,
Lebih terperinciRESUME 21 BUTIR PLATFORM KEBIJAKAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (1) PEMANTAPAN EKONOMI MAKRO
RESUME 21 BUTIR PLATFORM KEBIJAKAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (1) PEMANTAPAN EKONOMI MAKRO Membangun kembali fundamental ekonomi yang sehat dan mantap demi meningkatkan pertumbuhan, memperluas pemerataan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sesungguhnya memiliki modal besar untuk menjadi sebuah bangsa yang maju, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat. Hal itu didukung oleh sejumlah fakta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan suatu negara yang menganut paham demokrasi, dan sebagai salah satu syaratnya adalah adanya sarana untuk menyalurkan aspirasi dan memilih pemimpin
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Koordinasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Dinas Olahraga dan Pemuda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu target MDGS adalah mengurangi separuh penduduk pada tahun 2015 yang tidak memiliki akses air minum yang sehat serta penanganan sanitasi dasar. Sehubungan
Lebih terperinciETIK UMB STUDI KASUS : PERAN MAHASISWA & MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI
Modul ke: ETIK UMB STUDI KASUS : PERAN MAHASISWA & MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, SHI., M.Si
Lebih terperinciPRODUKTIF Karya Nyata
GRAND DESIGN BEM FAPET UB 2017 PRODUKTIF Karya Nyata Oleh : Filoza Marwi Presiden 145050101111217 Siti Khairani Wakil Presiden 145050100111156 Setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan
Lebih terperinciASESMEN MANDIRI. SKEMA SERTIFIKASI : Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat ( FPM ) FORM APL-02
No. Urut 05 ASESMEN MANDIRI SKEMA SERTIFIKASI : Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat ( FPM ) FORM APL-02 Lembaga Sertifikasi Profesi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat 2013 Nomor Registrasi Pendaftaran
Lebih terperinciMasyarakat Madani, Civil Society
Masyarakat Madani, Civil Society Modul ke: Fakultas MKCU Program Studi Mkcu www.mercubuana.ac.id Masyarakat madani merupakan masyarakat Sipil Yang Kuat, Maju, demokratis dan Modern. Masyarakat yang berdaya
Lebih terperinciKONSEPSI ORGANISASI KEMAHASISWAAN KELUARGA MAHASISWA ITB
KONSEPSI ORGANISASI KEMAHASISWAAN KELUARGA MAHASISWA ITB Disempurnakan dalam Rangkaian Sidang Istimewa Kongres 2007 1-19 Februari 2007 KONSEPSI ORGANISASI KEMAHASISWAAN KELUARGA MAHASISWA ITB Perjalanan
Lebih terperinciPUSAT KAJIAN ADMINISTRASI INTERNASIONAL LAN (2009)
ABSTRAK KEMITRAAN PEMERINTAH DAN SWASTA Pelaksanaan otonomi daerah telah membawa perubahan yang mendasar di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perubahan tersebut tentunya tidak hanya berdampak pada sistem
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Sajian pemberitaan media oleh para wartawan narasumber penelitian ini merepresentasikan pemahaman mereka terhadap reputasi lingkungan sosial dan budaya Kota Yogyakarta.
Lebih terperinciPETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN (HASIL AMANDEMEN MUSYAWARAH MAHASISWA VIII KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS
Lebih terperinciIKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA
IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 08/TAP/DPM UI/III/2014 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER PEMBUKAAN
UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya mahasiswa adalah pemuda-pemudi yang memiliki keyakinan kepada kebenaran dan telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumber daya manusia Indonesia dan sekaligus merupakan aset bangsa yang kelak akan menjadi generasi penerus dalam
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
32 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. VISI DAN MISI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG Perumusan visi dan misi jangka menengah Bappeda merupakan salah
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2014 PENDAHULUAN
ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2014 PENDAHULUAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan bangsa Indonesia yang saat ini dirasakan seluruh rakyat harus diisi dengan
Lebih terperinci(RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA RIP 2010-2030 Rencana Induk Pengembangan Poltekkes Kemenkes Surabaya 1 Cita-cita Poltekkes Kemenkes Surabaya 1. Mengemban misi mencerdaskan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG UNIT KEGIATAN MAHASISWA BAB I KETENTUAN UMUM
UNDANG-UNDANG UNIT KEGIATAN MAHASISWA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Unit Kegiatan Mahasiswa (disingkat UKM) adalah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat dan keahlian tertentu
Lebih terperinciSekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun
Laporan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya Periode 2013 2017 Tim Penyusun Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya 2013 11 Daftar Isi Executive Summary Bab I. Pendahuluan...
Lebih terperinciPemaparan Visi-Misi Bakal Calon Presiden KM-ITB 2012/2013. Mohamad Ashyari Sastrosubroto
Pemaparan Visi-Misi Bakal Calon Presiden KM-ITB 2012/2013 Mohamad Ashyari Sastrosubroto 15008028 I. VISI-MISI KM-ITB yang partisipatif dalam membangun empati anggotanya untuk menuju cita-cita Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Organisasi ekstra universitas merupakan organisasi mahasiswa yang aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi ekstra universitas
Lebih terperinciKEMITRAAN SEKOLAH. Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro
KEMITRAAN SEKOLAH Workshop Strategi Pengembangan Mutu Sekolah Bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah diselenggarakan Prodi S2 Manajemen Pendidikan dan S3 Ilmu Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) HIMPUNAN MAHASISWA HUBUNGAN INTERNASIONAL (HIMAHI) UNIVERSITAS PARAMADINA
GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) HIMPUNAN MAHASISWA HUBUNGAN INTERNASIONAL (HIMAHI) UNIVERSITAS PARAMADINA JAKARTA, 2016 DAFTAR ISI BAB I... 3 PENDAHULUAN... 3 1.1 UMUM... 3 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN...
Lebih terperinci