Simulasi Sistem Logistik Perkotaan untuk Memenuhi Pasokan Barang ke Retail Modern di Surabaya dengan Penambahan Pusat Distribusi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Simulasi Sistem Logistik Perkotaan untuk Memenuhi Pasokan Barang ke Retail Modern di Surabaya dengan Penambahan Pusat Distribusi"

Transkripsi

1 Simulasi Sistem Logistik Perkotaan untuk Memenuhi Pasokan Barang ke Retail Modern di Surabaya dengan Penambahan Pusat Distribusi Nama NRP : Dosen Pembimbing Dosen Ko-Pembimbing : Meirina Rosita : Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D : Niniet Indah Arvitrida, S.T., M.T. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

2 Contents Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Pengumpulan & Pengolahan Data Hasil Simulasi & Analisis 6. Kesimpulan & Saran

3 1. Pendahuluan

4 Latar Belakang Jumlah penduduk Surabaya terbesar ke- 2 setelah Jakarta, yaitu jiwa Berpotensi terus tumbuh dengan tingkat pertumbuhan 1.62 % tiap tahun. (dinas kependudukan & catatan sipil Kota Surabaya, 2008) Aktivitas & kebutuhan penduduk semakin meningkat Pertumbuhan outlet rata % per tahun (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, ) Rata2 pertumbuhan Omset % pertahun Harga Kenyamanan Kualitas Produk Pasokan barang terhadap retail semakin banyak Pertumbuhan terkonsentrasi di pulau jawa hampir 83 % dari total gerai yang ada, Jatim menduduki posisi ke-3, karena konsentrasi penduduk dan pusat perekonomian Indonesia ada di pulau Jawa.

5 Latar Belakang Arus pergerakan Pasokan barang terhadap retail semakin banyak Infrastruktur kurang Evaluasi dan penyusunan rekomendasi kebijakan Dampak Kemacetan Polusi Udara Polusi Suara Kesehatan Lingkungan Infrastruktur rusak

6 Perumusan Masalah Adanya arus pengiriman barang ke dalam kota yang semakin banyak dan beberapa diantaranya dikirim secara direct shipment dari pemasok ke retailer yang terdapat pada penelitian sebelumnya, menyebabkan kontribusi kendaraan di jalan sangat banyak yang berpotensi menimbulkan permasalahan sosial. Penambahan Infrastruktur Rata-rata & Standar Deviasi TOL Pusat Distribusi % Growth Retail Waktu Tempuh Jarak Tempuh Kecepatan tempuh Jumlah Kargo Pengiriman

7 Tujuan

8 Ruang Lingkup Batasan 4. Titik-titik permintaan dibatasi pada ritel-ritel modern yaitu Alfamart, Indomaret, Bonnet, Giant, dan Carrefour. 5. Infrastruktur jalan tol yang digunakan adalah jalan tol dalam Kota Surabaya. 6. Konfigurasi rantai pasok dibatasi hanya di dua eselon terakhir yaitu retail dan pemasok, baik manufaktur atau DC selama merupakan 1 eselon di atas retail dan merupakan single delivery. 7. Tidak mempertimbangkan adanya time window. 1. Sistem logistik yang diamati terbatas pada sistem logistik di wilayah Kota Surabaya. 2. Model simulasi sistem logistik perkotaan yang dikembangkan mengacu pada model yang telah dirancang pada penelitian sebelumnya, yaitu Permodelan Sistem Logistik Perkotaan untuk Memenuhi Pasokan Barang ke Ritel Modern (City Logistics), oleh Wirasambada (2010). 3. Infrastruktur jalan umum yang digunakan dalam permodelan sistem logistik Kota Surabaya mengacu pada penelitian Permodelan Sistem Logistik Perkotaan untuk Memenuhi Pasokan Barang ke Ritel Modern (City Logistics), oleh Wirasambada (2010).

9 Ruang Lingkup Asumsi 1. Pola permintaan barang setiap minggu tidak berubah. 2. Rute yang dilewati kendaraan pada sistem nyata merupakan rute tercepat dari titik pasokan hingga titik permintaan dengan 4. Waktu tempuh kendaraan dihitung berdasarkan lama tempuh kendaraan dalam rute dan telah memperhatikan waiting time pada traffic light. 5. Pola permintaan barang dari ritel baru yang ditambahkan mengikuti pola permintaan barang pada ritel yang sudah ada sebelumnya. 6. Tidak terdapat jaringan jalan baru selama penelitian dilakukan. mempertimbangkan availabilitas dari jalan. 3. Aktivitas logistik barang di setiap ritel dimulai pukul 5 pagi hingga 10 malam

10 Manfaat Manfaat Dapat menjadi referensi permodelan city logistics dari sisi supply chain di Indonesia Dapat memvisualisasikan sistem logistik Kota Surabaya. Dapat mengetahui dan mengevaluasi performansi sistem logistik Kota Surabaya yang dilihat dari rantai pasok modern consumer goods retail.

11 2. Tinjauan Pustaka

12 Tinjauan Pustaka Pengertian City Logistic Permodelan Simulasi pada City Logistic Pendekatan Supply Chain pada City Logistic Strategi Distribusi & Penentuan lokasi Single Facility Location Rantai Pasok Consumer Goods Modern Retail di Surabaya Framework Konseptual Permodelan Logistik Perkotaan di Surabaya Infrastruktur Logistik Kota Surabaya

13 3. Metodologi Penelitian

14 Metodologi Penelitian Identifikasi & Perumusan Masalah Identifikasi Masalah Penetapan Tujuan Penelitian Studi Literatur 1. Kecenderungan pertumbuhan Outlet Retail Modern tiap tahun 2. Pengembangan Model dan Simulasi 3. Dampak Urban Logistik (pergerakan barang) 4. Jenis kebijakan yang dapat diambil secara umum Studi Lapangan 1. Pemetaan ruas jalan tol, lokasi gerbang tol dan pintu tol di Surabaya 2. Pemetaan Land Use Planning Kota Surabaya 3. Pertumbuhan outlet retail modern tiap tahun di Surabaya A

15 Metodologi Penelitian A Pengumpulan Data Pengumpulan Data 1. Data jaringan jalan tol dalam Kota Surabaya yang meliputi ruas-ruas jalan tol, nama gerbang tol dalam semua ruas jalan tol yang digunakan, seluruh pintu masuk tol dan pintu keluar pada jalan tol tersebut, dan panjang ruas jalan tol. 2. Data aksesibilitas jalan tol ditunjukkan dengan jarak antar pintu tol dan jarak pintu tol dengan persimpangan jalan non-tol terdekat 3. Data kecepatan kendaraan di jalan tol Kota Surabaya 4. Data volume kendaraan yang melintasi jalan tol Kota Surabaya 5. Data nama supplier dan retailer beserta lokasi supplier dan retail tersebut yang dinotasikan dalam nama node dan juga rayon 6. Data proyeksi pertumbuhan jumlah ritel tiap tahun yang dibatasi pada jenis ritel berdasarkan ukuran seperti Minimarket, Supermarket, dan Hypermarket B C

16 Metodologi Penelitian Perhitungan Lokasi Pusat Distribusi Baru C Pengolahan Data & Pengembangan Model Input Koordinat supermarket, hypermarket, pemasok B Hitung lokasi pusat distribusi baru dengan COG Pengembangan Model Aliran Barang Input koordinat pintu tol Matriks Jalan (kecepatan, jarak, waktu) Input Lokasi gudang DC baru di Surabaya Input penambahan jumlah outlet ritel disebar pada node-node jalan D

17 Pengolahan Data & Pengembangan Model Metodologi Penelitian Simulasi Model City Logistik D 1. Inisialisasi Sistem 2. Penentuan alokasi supplier ke DC baru 3. Penentuan Alokasi supply demand 4. Demand Generation 5. Vehicle Assignment 6.Route Choice Revisi Model Pembuatan skenario/ Rekomendasi kebijakan No Lolos verifikasi? Yes No Baik? Pengukuran Performansi dan Evaluasi Yes E

18 Metodologi Penelitian E Analisis dan intepretasi Analisis, Intepretasi & Kesimpulan Kesimpulan & Saran end

19 Algoritma Simulasi Inisialisasi Sistem Penentuan Pola Pasokan Supplier ke DC Menentukan Alokasi demand-supply point Demand Generation Pengukuran Performansi Route Choice Vehicle Assignment

20 4. Pengumupulan & Pengolahan Data

21 Pengumpulan & Pengolahan Data kecepatan jalan kepadatan jalan kecepatan jumlah kendaraan jam jam kecepatan kepadatan jalan jalan

22 Pengumpulan Data Prosentase pertumbuhan retailer tiap tahunnya mampu mencapai 18% hingga 25% (Moch. Soeltoni, Disperindag) Peta Land Use Planning Kota Surabaya

23 Pengumpulan & Pengolahan Data Matriks Jarak

24 Pengumpulan & Pengolahan Data Matriks Matriks Kecepatan

25 Pengumpulan & Pengolahan Data Matriks Jarak Matriks Kecepatan Matriks Waktu

26 Pengumpulan & Pengolahan Data X = 244 dan Y = 296

27 5. Analisis & Interpretasi Data

28 Skenario Skenario A Mengetahui pengaruh adanya Pusat Distribusi dalam pengiriman barang Skenario B Mengetahui pengaruh penggunaan jalan tol sebagai jalur alternatif Skenario C1 Mengetahui pengaruh Pertumbuhan retail yang disebar menurut peta penggunaan lahan Surabaya (LUP) Skenario C2 Mengetahui pengaruh Pertumbuhan retail yang disebar di daerah Timur dan Barat Surabaya Skenario D Adanya pembatasan jam pengiriman terhadap retail Minimarket, yaitu pada range pukul

29 Penurunan kargo pengiriman sebesar 26%

30 6. Kesimpulan & Saran

31 Simpulan Model simulasi city logistics terdiri dari 7 sub model yang bertujuan untuk mengukur performansi pengiriman barang dalam Kota Surabaya dari segi jumlah pengiriman, waktu tempuh pengiriman, jarak tempuh pengiriman, dan kecepatan kendaraan Dengan menambahkan pusat distribusi yang terletak pada rayon 5, diperoleh penurunan jumlah pengiriman barang leh kargo sebesar 26% dari jumlah pengiriman pada kondisi eksisting sebelum menggunakan gudang pusat distribusi.

32 Simpulan (1) Penggunaan jalan tol dalam pengiriman barang mampu memberi penghematan dari segi waktu sebesar 5%, dengan komposisi kendaraan yang melewati jalan tol dan tidak adalah masing-masing sebesar 30% dan 70%.Tol kurang signifikan memberikan penghematan karena pusat bisnis terkonsentrasi pada rayon 1 yang ditunjukkan dengan komposisi retail dan supplier masing-masing sebesar 34% dan 49% pada rayon 1, yang terletak jauh dari pintu tol. Adanya pertumbuhan retail sebesar 10% tiap tahunnya akan memberikan peningkatan rata-rata untuk performansi jarak tempuh dan waktu tempuh sebesar 9% dan penurunan kecepatan sebesar 5%.

33 Rekomendasi Kebijakan Penggunaan jalan tol dalam pengiriman barang lebih ditingkatkan sebagai jalur alternatif pengiriman barang karena telah dapat memberikan pernghematan waktu. Lokasi pertumbuhan retail baru baik sesuai peta penggunaan lahan kota Surabaya dan di timur dan barat kota Surabaya tidak memberikan perbedaan yang signifikan, yaitu sama-sama terjadi peningkatan waktu tempuh sebesar 9%. Sehingga, sebaiknya pertumbuhan retail terjadi pada daerah pinggiran kota, karena dengan demikian aktivitas yang terjadi pada tenfah kota tidak terganggu dengan banyaknya kendaraan besar yang melewatinya. Lokasi pertumbuhan retail baru juga bisa memanfaatkan lokasi yang cukup strategis dengan pintu tol sehingga bisa memudahkan akses dan mempertinggi response time.

34 Saran Penerapan konsolidasi pengiriman barang ke beberapa retailer patut untuk dipertimbangkan pada penelitian selanjutnya karena pada kenyataannya konsolidasi sangat penting untuk mereduksi jumlah kendaraan pengiriman barang. Volume kendaraan yang melewati suatu jalan pada program sebaiknya memiliki korelasi yang lebih dinamis dengan perubahan kecepatan. Bukan lagi berdasarkan pola volume yang sudah ada dari data historis. Mempertimbangkan akses jalan baru seperti jalur MERR dan WORR.

35

36 Inisialisasi Sistem Inisialisasi sistem Inisialisasi Jaringan infrastruktur Inisialisasi titik permintaan Inisialisasi titik pasokan Penentuan Pola Pasokan Supplier ke DC

37 Inisialisasi Jaringan Infrastruktur

38 Inisialisasi Titik Pasokan Inisialisasi Jaringan infrastruktur Inisialisasi titik pasokan Lokasi supplier Tandai supplier j for j = 1 to m For j = 1 to m Cari titik jalan terdekat dari supplier j Tandai supplier j dengan titik jalan p paling dekat Supplier j pada titik p Next j Penentuan Pola Pasokan Supplier ke - DC

39 Inisialisasi Titik Permintaan Inisialisasi Jaringan Infrastruktur Inisialisasi Titik Permintaan Baca data retailer Baca nilai random growth Baca probabilitas Lokasi growth p For i=0 to total retailer Generate nilai Random growth Growth? ya Random tempat Retailer baru p Next i tidak Tambahkan Retailer dengan Tipe retailer I Di lokasi p end Penentuan Pola Pasokan Supplier ke DC

40 Penentuan pasokan ke DC Inisialisasi Sistem Penentuan Pola Pasokan Supplier ke DC Baca data supplier For i=0 to total supplier Baca data supplier pemasok DC Pemasok? ya Tambahkan pola Pemesanan DC Dari supplier i Next i tidak end Penentuan alokasi supplydemand point

41 Alokasi Supply-Demand Inisialisasi Sistem Penentuan alokasi demand-supply point For i = 1 to n For j = 1 to m Apakah retail dipasok supplier j? Yes Chainij = 1 No Chainij = 0 Chain ij Next j Next i Membangkitkan permintaan

42 Demand Generation Menentukan alokasi demandsupply point Demand Generation Inisialisasi permintaan retail Membangkitkan permintaan Vehicle Assignment

43 Inisialisasi permintaan Menentukan alokasi demand-supply point Inisialisasi permintaan For i = 1 to n For j = 1 to m Apakah chainij = 1? Yes Data frekuensi pemesanan setiap retail Data waktu pemesanan setiap retail Pola pemesanan Tulis frekuensi pemesanan frekij Tulis pola pemesanan polaij Tulis waktu pemesanan jamij hariij(frekij) = hariij(1,2,3,4,5,6,7) Yes Apakah frekij = 7? frekij, polaij, jamij No No Hari pemesanan hariij (frekij) for hariij = 1 to 7 and hij (frekij) as array Yes Apakah polaij = fix? Apakah jamij = fix? No No Yes hariij (frekij) Random hari pemesanan hariij (frekij) for hariij = 1 to 7 and hij (frekij) as array Random jamij for jamij = 0 to 23 Next j jamij Next i

44 Pembangkitan Permintaan Inisialisasi permintaan retail Membangkitkan permintaan For hari = 1 to 7 For jam = 0 to 23 For i = 1 to n For j = 1 to m Cek hariij hingga sejumlah frekij Apakah hariij ada pada hari ini? Apakah jamij saat ini? No No kirimij = 1 Yes Next j Next i B A Vehicle Assignment

45 Vehicle Assignment Demand Generation Vehicle Assignment Inisialisasi kendaraan Pemilihan kendaraan Pemilihan rute

46 Inisialisasi Kendaraan Inisialisasi kendaraan For i = 1 to n For j = 1 to m Apakah chainij = 1? Yes Data jenis kendaraan Catat trukij = 2sb or 3sb No Next j trukij Next i Pemilihan kendaraan

47 Pemilihan Kendaraan Demand Generation Pemilihan kendaraan For i = 1 to n For j = 1 to m Apakah kirimij = 1? Yes Inisialisasi kendaraan Cek trukij No Trukij = true Next j Next i Pemilihan rute

48 Route Choice Vehicle Assignment Route Choice Inisialisasi kondisi jaringan jalan Pemilihan rute A B Pengukuran performansi

49 Inisialisasi Kondisi Jaringan Jalan Inisialisasi Kondisi Jaringan Jalan Baca matriks jalan, Matriks kecepatan ya Baca data kecepatan Tiap ruas jalan pada jam ini utk sb = 2 For jam=0 to 23 2 sumbu? Random speed? ya Ubah kecepatan: Tambah Atau kurangi sesuai Nilai random tidak Baca data kecepatan Tiap ruas jalan pada jam ini utk sb = 3 tidak Kurangi kecepatan Sesuai dengan data Kepadatan jalan Next jam Masukkan waktu tempuh t untuk jam ini Hitung waktu tempuh Ruas jalan sesuai Dengan kecepatan Pemilihan Kendaraan

50 Pemilihan Rute Inisialisasi kondisi jaringan jalan Vehicle Assignment Pemilihan Rute For i = 1 to n For j = 1 to m Apakah truk ij = null? No Apakah truk ij = 2 sb? No Gunakan matriks 3sb Yes Gunakan matriks 2sb Cek titik p dari retail i Cek titik p dari supplier j Apakah rute terpendek ditentukan berdasar jarak? Cek matriks jarak dan t h Cek matriks jarak dan t h Yes Cari path(p) yang mungkin dilalui dari pj ke pi for path(p ) as array Cari path(p) yang mungkin dilalui dari pj ke pi for path(p ) as array Cari min pathdistance (p) dari setiap path(p) for pathdistance (p) as array Cari min pathtime (p) dari setiap path(p) for pathtime (p) as array Hitung pathtime (p) Hitung pathdistance (p)

51 Pengukuran Performansi Route Choice Pengukuran performansi For hari = 1 to 7 For jam = 0 to 23 For i = 1 to n For j = 1 to m Hitung rata-rata pathdistance(p) pathtime(p) Hitung total pathcost(p) Hitung standar devasi pathdistance(p) dan pathtime(p) Next j Next i Next jam Next hari

52 Hasil Simulasi & Analisis Skenario A Kondis i Pe rformans i Time (menit) Distance (km) Speed (km/jam) Mengetahui pengaruh adanya Pusat Distribusi dalam pengiriman barang 0% No_tol No_DC Jumlah Ke ndaraan 0% No_tol DC Jumlah Ke ndaraan Rata-rata Standar deviasi Standar deviasi Rata-rata Penurunan jumlah kargo pengiriman sebesar 26%

53 Hasil Simulasi & Analisis Skenario B Mengetahui pengaruh penggunaan jalan tol sebagai jalur alternatif Kondisi Performansi Time (menit) Distance (km) Speed (km/jam) growth retail: Rata-rata 0% No_tol Standar deviasi Jumlah pengiriman 3727 Kondisi growth retail: 0% Tol Jumlah pengiriman Lewat Tol Non_tol Performansi Time (menit) Distance (km) Speed (km/jam) Rata-rata Standar deviasi

54 Skenario C1 Mengetahui pengaruh Pertumbuhan retail yang disebar menurut peta penggunaan lahan Surabaya (LUP) Kecepatan 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata Standar deviasi Maksimum Minimum Jarak 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata Jumlah Standar deviasi Waktu 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata Jumlah Standar deviasi

55 Skenario C2 Mengetahui pengaruh Pertumbuhan retail yang disebar di daerah Timur dan Barat Surabaya Kecepatan 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata Standar deviasi Maksimum Minimum Jarak 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata Jumlah Standar deviasi Waktu 0% 10% 20% 30% 40% Rata-rata Jumlah Standar deviasi

56 Skenario D Adanya pembatasan jam pengiriman terhadap retail Minimarket, yaitu pada range pukul Kondisi Jam pengiriman normal Night delivery Performansi Time Distance Speed (menit) (km) (km/jam) Rata-rata Jumlah Standar Deviasi Rata-rata Jumlah Standar Deviasi

Permodelan Sistem Logistik Perkotaan (City Logistics) untuk Memenuhi Pasokan Barang ke Modern Consumer Goods Retail (Studi Kasus : Kota Surabaya)

Permodelan Sistem Logistik Perkotaan (City Logistics) untuk Memenuhi Pasokan Barang ke Modern Consumer Goods Retail (Studi Kasus : Kota Surabaya) Permodelan Sistem Logistik Perkotaan (City Logistics) untuk Memenuhi Pasokan Barang ke Modern Consumer Goods Retail (Studi Kasus : Kota Surabaya) Oleh : Sudiana Wirasambada 2506100172 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM LOGISTIK PERKOTAAN UNTUK MEMENUHI PASOKAN BARANG KE RETAIL MODERN DI SURABAYA DENGAN PENAMBAHAN PUSAT DISTRIBUSI

SIMULASI SISTEM LOGISTIK PERKOTAAN UNTUK MEMENUHI PASOKAN BARANG KE RETAIL MODERN DI SURABAYA DENGAN PENAMBAHAN PUSAT DISTRIBUSI SIMULASI SISTEM LOGISTIK PERKOTAAN UNTUK MEMENUHI PASOKAN BARANG KE RETAIL MODERN DI SURABAYA DENGAN PENAMBAHAN PUSAT DISTRIBUSI Meirina Rosita, I Nyoman Pujawan, dan Niniet Indah Arvitrida Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Cross Docking 2/4/2010. Disusun oleh: Ahmad Fatih Fudhla ( ) Dibimbing oleh: Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng. PhD Arief Rahman, ST, MSc

Cross Docking 2/4/2010. Disusun oleh: Ahmad Fatih Fudhla ( ) Dibimbing oleh: Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng. PhD Arief Rahman, ST, MSc Tesis Pengembangan Model Matematis untuk Penjadwalan Rute Kendaraan Cross Docking dalam Rantai Pasok dengan Mempertimbangkan Batasan Kelas Jalan dan Kendaraan yang Heterogen Disusun oleh: Ahmad Fatih Fudhla

Lebih terperinci

PENELITIAN TUGAS AKHIR OPTIMASI KONFIGURASI JARINGAN SUPPLY CHAIN HULU GAS LPG 3 KG DI INDONESIA

PENELITIAN TUGAS AKHIR OPTIMASI KONFIGURASI JARINGAN SUPPLY CHAIN HULU GAS LPG 3 KG DI INDONESIA PENELITIAN TUGAS AKHIR OPTIMASI KONFIGURASI JARINGAN SUPPLY CHAIN HULU GAS LPG 3 KG DI INDONESIA Dystian Anggraini 2507.100.022 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D Dosen Ko-Pembimbing

Lebih terperinci

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA SKRIPSI Oleh : TRI PRASETYO NUGROHO

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Perancangan jaringan supply chain merupakan kegiatan strategis yang perlu dilakukan. Tujuanya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang permintaanya berubah secara dinamis

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM

PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM Pembimbing: Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng, CSCP Disusun Oleh: Jurusan Teknik Industri Andre T.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Supply Chain Management Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan produk ke tangan pemakai akhir.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tujuan yang sama. Menurutnya juga, Sistem Informasi adalah serangkaian

BAB II LANDASAN TEORI. tujuan yang sama. Menurutnya juga, Sistem Informasi adalah serangkaian BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Hall (2009), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang saling berfungsi dengan tujuan yang sama.

Lebih terperinci

Penentuan Kebijakan Order dengan Pendekatan Vendor Managed Inventory untuk Single Supplier, Multi Product

Penentuan Kebijakan Order dengan Pendekatan Vendor Managed Inventory untuk Single Supplier, Multi Product Penentuan Kebijakan Order dengan Pendekatan Vendor Managed Inventory untuk Single Supplier, Multi Product dan Multi Retailer di PT. Petrokimia Gresik Oleh : Novita Purna Fachristy 2507100123 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun perekonomian dan perindustrian nasional kini dihadapkan kepada dampak krisis ekonomi global, namun bisnis ritel di Indonesia tidak terkendala bahkan masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Peranan jaringan distribusi dan transportasi sangatlah vital dalam proses bisnis dunia industri. Jaringan distribusi dan transportasi ini memungkinkan produk berpindah

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI FASILITAS CROSSDOCK PADA KOTA METROPOLIS DENGAN PENDEKATAN CENTER OF GRAVITY (Studi Kasus: Kota Surabaya)

PENENTUAN LOKASI FASILITAS CROSSDOCK PADA KOTA METROPOLIS DENGAN PENDEKATAN CENTER OF GRAVITY (Studi Kasus: Kota Surabaya) Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 2, Desember 2017, 83-88 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print PENENTUAN LOKASI FASILITAS CROSSDOCK PADA KOTA METROPOLIS DENGAN PENDEKATAN CENTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 10 & 11: MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 10 & 11: MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 10 & 11: MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat

Lebih terperinci

Pengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas

Pengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas Pengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas (Studi Kasus: ISG PT. PERTAMINA UPms V SURABAYA) Oleh : Deni Irawan 2506 100 179 Dosen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerapan city logistics pada suatu daerah merupakan suatu hal yang penting. Salah satunya karena penerapan city logistics berkaitan erat dengan regional development

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Logistik atau disebut dengan manajemen logistik adalah bagian dari manajemen rantai pasok yang merencanakan, menerapkan, serta mengontrol aliran dan penyimpanan barang,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah. masalah dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan secara sistematis.

III. METODOLOGI. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah. masalah dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan secara sistematis. III. METODOLOGI A. Umum Metodologi penelitian merupakan suatu cara peneliti bekerja untuk memperoleh data yang dibutuhkan yang selanjutnya akan digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tidak dapat lepas dari persoalan transportasi, baik untuk pengadaan bahan baku ataupun dalam mengalokasikan barang jadinya. Salah satu metode yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA SKRIPSI Oleh : TRI PRASETYO NUGROHO

Lebih terperinci

Redistribusi Lokasi Minimarket di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya

Redistribusi Lokasi Minimarket di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya Sidang Preview 4 Tugas Akhir Redistribusi Lokasi Minimarket di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya Oleh RIANDITA DWI ARTIKASARI 3607 100 021 Dosen Pembimbing: Dr. Ing. Ir. Haryo Sulistyarso Tahun 2011 Program

Lebih terperinci

KAJIAN KINERJA JALAN ARTERI PRIMER DI SIMPUL JALAN TOL JATINGALEH KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Penggal Ruas Jalan Setia Budi)

KAJIAN KINERJA JALAN ARTERI PRIMER DI SIMPUL JALAN TOL JATINGALEH KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Penggal Ruas Jalan Setia Budi) KAJIAN KINERJA JALAN ARTERI PRIMER DI SIMPUL JALAN TOL JATINGALEH KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Penggal Ruas Jalan Setia Budi) TUGAS AKHIR Oleh: SYAMSUDDIN L2D 301 517 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP)

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) Rezki Susan Ardyati dan Dida D. Damayanti Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Semakin tingginya perkembangan industri membuat persaingan setiap pelaku industri semakin ketat dan meningkat tajam. Setiap pelaku industri harus mempunyai strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri retail dan chain store telah berkembang pesat dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan customer, baik dalam skala internasional, nasional, bahkan lokal. Walmart

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA TRAYEK LYN BM SURABAYA JURUSAN BRATANG MENANGGAL DISUSUN OLEH : BIMA PUTRA

EVALUASI KINERJA TRAYEK LYN BM SURABAYA JURUSAN BRATANG MENANGGAL DISUSUN OLEH : BIMA PUTRA TUGAS AKHIR RC 090412 EVALUASI KINERJA TRAYEK LYN BM SURABAYA JURUSAN BRATANG MENANGGAL DISUSUN OLEH : BIMA PUTRA 3109.040.505 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi suatu produk mempunyai peran yang penting dalam suatu mata rantai produksi. Hal yang paling relevan dalam pendistribusian suatu produk adalah transportasi

Lebih terperinci

Analisis Jarak Optimal Model Kolaborasi Distribusi Beras, Gula, dan Minyak Goreng di Area Kota Yogyakarta dan Sekitarnya

Analisis Jarak Optimal Model Kolaborasi Distribusi Beras, Gula, dan Minyak Goreng di Area Kota Yogyakarta dan Sekitarnya Analisis Jarak Optimal Model Kolaborasi Distribusi Beras, Gula, dan Minyak Goreng di Area Kota Yogyakarta dan Sekitarnya Wandhansari Sekar Jatiningrum, Anna Maria Sri Asih Jurusan Teknik Mesin dan Industri,

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR (Studi Kasus Pada PT. Graha Gas Niaga Klaten)

PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR (Studi Kasus Pada PT. Graha Gas Niaga Klaten) PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR (Studi Kasus Pada PT. Graha Gas Niaga Klaten) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Provinsi Dengan Kepadatan Penduduk Tertinggi Tahun 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015)

Gambar 1.1 Provinsi Dengan Kepadatan Penduduk Tertinggi Tahun 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan kepadatan penduduk tertinggi ke-4 dan ke-5 se- Indonesia (Badan Pusat Statistik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam sistem distribusi pupuk terdapat beberapa masalah yang mucul. Masalah sistem distribusi pupuk antara lain berupa masalah pengadaan pupuk, penentuan stock, proses

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR

PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR Dian Kurniawati Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta dian_kurniawati83@yahoo.com Agus

Lebih terperinci

Penentuan Prioritas Pengembangan Kawasan Transit Stasiun Gubeng dengan Konsep Transit Oriented Development

Penentuan Prioritas Pengembangan Kawasan Transit Stasiun Gubeng dengan Konsep Transit Oriented Development C481 Penentuan Prioritas Pengembangan Kawasan Transit Stasiun Gubeng dengan Konsep Transit Oriented Development Virta Safitri Ramadhani dan Sardjito Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini, supply chain management (SCM) telah menjadi salah satu alat perbaikan bisnis yang paling kuat. Setiap organisasi harus melakukan transformasi baik dari segi

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, serta manfaat penelitian yang dapat diperoleh. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi telah berkembang dengan cukup pesat. Perkembangan teknologi mengakibatkan pemanfaatan atau pengimplementasian teknologi tersebut dalam berbagai

Lebih terperinci

PDF Compressor Pro. Kata Pengantar. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi

PDF Compressor Pro. Kata Pengantar. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi --- 45 Kata Pengantar Alha dulillahi robbil ala i, puji syukur kami sampaikan ke hadirat Allah SWT, karena Tekinfo, Jurnal Ilmiah Teknik Industri

Lebih terperinci

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI TRIPLEK/PLYWOOD KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI TRIPLEK/PLYWOOD KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI TRIPLEK/PLYWOOD KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. ARIA DUTA PANEL SURABAYA SKRIPSI Oleh : STEFANUS FREDDY KRISTIANTO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia logistik, pendistribusian barang sudah menjadi bagian penting dan sangat diperhatikan. Distribusi merupakan langkah untuk memindahkan dan memasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Lokasi Studi

BAB III METODOLOGI Lokasi Studi BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi Studi Lokasi Studi ini berada di wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang. Jalan Kawi mempunyai panjang jalan dengan total 925 m dan mempunyai dua jenis tipe jalan terlihat digambar

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi Distribusi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan produk dari pihak supplier ke pihak konsumen dalan suatu supply chain (Chopra, 2010, p86). Distribusi terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkotaan merupakan daerah pusat bisnis terutama aktivitas logistik. Sebagai daerah pusat bisnis, perkotaan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi adalah kegiatan manusia yang sangat penting dalam menunjang dan mewujudkan interaksi sosial serta ekonomi dari suatu wilayah kajian. Salah satu

Lebih terperinci

Perencanaan Trase Tram Sebagai Moda Transportasi Terintegrasi Untuk Surabaya Pusat

Perencanaan Trase Tram Sebagai Moda Transportasi Terintegrasi Untuk Surabaya Pusat Perencanaan Trase Tram Sebagai Moda Transportasi Terintegrasi Untuk Surabaya Pusat Ryan Faza Prasetyo, Ir. Wahyu Herijanto, MT Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFORMATION SHARING PADA DUA LEVEL RANTAI PASOK

ANALISIS PENGARUH INFORMATION SHARING PADA DUA LEVEL RANTAI PASOK ANALISIS PENGARUH INFORMATION SHARING PADA DUA LEVEL RANTAI PASOK Nurul Chairany 1, Imam Baihaqi 2 dan Nurhadi Siswanto 2 1) Program Studi Teknik Industi,Pascasarjana Teknik Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROGRAM BANTU KOMPUTER UNTUK PERHITUNGAN TRAFFIC ASSIGNMENT DENGAN RUMUS COST FUNCTION DAVIDSON (MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.

PEMBUATAN PROGRAM BANTU KOMPUTER UNTUK PERHITUNGAN TRAFFIC ASSIGNMENT DENGAN RUMUS COST FUNCTION DAVIDSON (MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6. TUGAS AKHIR PS 1380 PEMBUATAN PROGRAM BANTU KOMPUTER UNTUK PERHITUNGAN TRAFFIC ASSIGNMENT DENGAN RUMUS COST FUNCTION DAVIDSON (MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0) KURNIAWAN ADI PUTRANTO 3105.100.027

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 185 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah dilakukan analisa dan perhitungan pada setiap skenario pengembangan ruas jalan Ahmad Yani Surabaya, maka dapat disimpukan beberapa hal yaitu sebagai

Lebih terperinci

MODEL KEBIJAKAN CAN ORDER PADA DUA ESELON RANTAI PASOK DENGAN SISTEM VENDOR MANAGED INVENTORY

MODEL KEBIJAKAN CAN ORDER PADA DUA ESELON RANTAI PASOK DENGAN SISTEM VENDOR MANAGED INVENTORY MODEL KEBIJAKAN CAN ORDER PADA DUA ESELON RANTAI PASOK DENGAN SISTEM VENDOR MANAGED INVENTORY Disusun oleh : Ihwan Hamdala NRP : 2509203007 Dibimbing oleh: Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., PhD Nani

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 23 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Supply Chain Management 3.1.1 Definisi Supply Chain Management Pengertian Supply Chain Management menurut para ahli, antara lain: 1. Levi, et.al (2000) mendefinisikan Supply

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Jenis penelitian deskriptif (Narbuko dan Achmadi, 2008) adalah jenis penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

OPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN

OPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN Tugas Akhir KI 091391 OPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN Akhmed Data Fardiaz NRP 5102109046 Dosen Pembimbing Rully Soelaiman, S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Pembangunan di segala bidang yang dilaksanakan pemerintah Republik Indonesia merupakan usaha untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan terutama di bidang ekonomi. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM KAWASAN JALAN CIHAMPELAS

BAB 3 GAMBARAN UMUM KAWASAN JALAN CIHAMPELAS 31 BAB 3 GAMBARAN UMUM KAWASAN JALAN CIHAMPELAS 3.1 Gambaran Umum Kota Bandung Dalam konteks nasional, Kota Bandung mempunyai kedudukan dan peran yang strategis. Dalam Peraturan Pemerintah No.47 Tahun

Lebih terperinci

STUDI PEMODELAN TRANSPORTASI DI RUAS JALAN NGINDEN AKIBAT JALAN MERR II-C ( SEGMEN KEDUNG BARUK SEMOLOWARU ) SURABAYA TUGAS AKHIR

STUDI PEMODELAN TRANSPORTASI DI RUAS JALAN NGINDEN AKIBAT JALAN MERR II-C ( SEGMEN KEDUNG BARUK SEMOLOWARU ) SURABAYA TUGAS AKHIR STUDI PEMODELAN TRANSPORTASI DI RUAS JALAN NGINDEN AKIBAT JALAN MERR II-C ( SEGMEN KEDUNG BARUK SEMOLOWARU ) SURABAYA TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian pesyaratan dalam memperoleh gelar sarjana ( S-1

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTSI

PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTSI Materi Kuliah PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTSI --- PEMILIHAN RUTE PERJALANAN --- PENDAHULUAN Setiap pelaku perjalanan mencoba mencari rute terbaik yang meminimumkan biaya perjalanannya. Dari beberapa

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Dijkstra Dan Algoritma Ant Colony Dalam Penentuan Jalur Terpendek

Perbandingan Algoritma Dijkstra Dan Algoritma Ant Colony Dalam Penentuan Jalur Terpendek Perbandingan Algoritma Dijkstra Dan Algoritma Ant Colony Dalam Penentuan Jalur Terpendek Finsa Ferdifiansyah NIM 0710630014 Jurusan Teknik Elektro Konsentrasi Rekayasa Komputer Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia berdampak pada gaya hidup manusia. Hal tersebut juga mendorong berkembangnya bisnis jasa layanan pesan antar (delivery) yang saat ini

Lebih terperinci

Manajemen Transportasi dan Distribusi. Diadopsi dari Pujawan N

Manajemen Transportasi dan Distribusi. Diadopsi dari Pujawan N Manajemen Transportasi dan Distribusi Diadopsi dari Pujawan N Pendahuluan Kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu, dalam jumlah yang sesuai dan dalam kondisi yang baik sangat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Supply Chain Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI PENELITIAN Produksi bunga krisan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun memberikan kontribusi yang positif kepada petani dalam peningkatan kesejahteraan mereka.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Transportasi merupakan bagian dari distribusi. Ong dan Suprayogi (2011) menyebutkan biaya transportasi adalah salah

Lebih terperinci

PEMILIHAN RUTE PADA KORIDOR BANDUNG-BOGOR MENGGUNAKAN MODEL ALL-OR-NOTHING

PEMILIHAN RUTE PADA KORIDOR BANDUNG-BOGOR MENGGUNAKAN MODEL ALL-OR-NOTHING PEMILIHAN RUTE PADA KORIDOR BANDUNG-BOGOR MENGGUNAKAN MODEL ALL-OR-NOTHING Angga Nugraha Fatharany NRP : 0421059 Pembimbing : Tan Lie Ing, ST.,MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

KAJIAN KETERKAITAN PELAKU PERGULAAN NASIONAL: SUATU PENGHAMPIRAN MODEL DINAMIKA SISTEM

KAJIAN KETERKAITAN PELAKU PERGULAAN NASIONAL: SUATU PENGHAMPIRAN MODEL DINAMIKA SISTEM KAJIAN KETERKAITAN PELAKU PERGULAAN NASIONAL: SUATU PENGHAMPIRAN MODEL DINAMIKA SISTEM Disusun oleh : Lilik Khumairoh 2506 100 096 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M. Eng. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan di segala bidang. Pelaksanaan pembangunan tersebut bertujuan untuk mewujudkan masyarakat

Lebih terperinci

SHELLY ATMA DEVINTA

SHELLY ATMA DEVINTA SHELLY ATMA DEVINTA 3110100036 DOSEN PEMBIMBING: Cahyono Bintang Nurcahyo ST, MT Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB 1 PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan internet berbasis TCP/IP saat ini mendukung komunikasi end-to-end dengan fixed path antar peers yang tersedia [8], koneksi yang selalu tersedia dan maksimum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dewasa ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap negara. Proses interaksi antar negara terjadi di berbagai bidang, salah satunya adalah

Lebih terperinci

PEMILIHAN RUTE PERJALANAN

PEMILIHAN RUTE PERJALANAN Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada Pertemuan Ke 9 dan 10 PEMILIHAN RUTE PERJALANAN Mata Kuliah: Pengantar Perencanaan Transportasi Dr.Eng. Muhammad Zudhy Irawan, S.T., M.T. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KAJIAN DAMPAK SKENARIO PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN KOTA BANDUNG

KAJIAN DAMPAK SKENARIO PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN KOTA BANDUNG KAJIAN DAMPAK SKENARIO PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN KOTA BANDUNG TUGAS AKHIR Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Teknik S1 Program Studi Teknik Sipil

Lebih terperinci

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA Satria Adyaksa, Ir. Wahju Herijanto, MT, Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiga tahapan utama dalam manajemen operasi adalah pengaturan input, proses dan output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Persediaan merupakan aset terbesar yang dimiliki supply chain. Banyak perusahaan yang memiliki nilai persediaanya melebihi 25% dari nilai keseluruhan aset. Manajemen persediaan

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM INVENTORI UNTUK MENDAPATKAN ALTERNATIF DESAIN PERGUDANGAN (STUDI KASUS DI PT. PETROKIMIA GRESIK)

PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM INVENTORI UNTUK MENDAPATKAN ALTERNATIF DESAIN PERGUDANGAN (STUDI KASUS DI PT. PETROKIMIA GRESIK) TM. 091486 - Manufaktur TUGAS AKHIR PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM INVENTORI UNTUK MENDAPATKAN ALTERNATIF DESAIN PERGUDANGAN (STUDI KASUS DI PT. PETROKIMIA GRESIK) Cipto Adi Pringgodigdo 2104.100.026 Dosen

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini akan melakukan pengembangan dari model yang sudah ada tentang penanganan logistik bantuan. Penentuan rute dan jumlah alokasi komoditi ke setiap titik permintaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transportasi dan Distribusi 2.1.1 Definisi Transportasi dan Distribusi Menurut Pujawan dan Mahendrawati (2010), transportasi dan distribusi adalah suatu produk yang berpindah

Lebih terperinci

Tesis MM 2403 PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT)

Tesis MM 2403 PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) Nama mahasiswa : Henny Wunas NRP : 9106 201 408 Pembimbing : Prof. Ir. I Nyoman Pujawan,

Lebih terperinci

Perusahaan BIS adalah sebuah perusahaan yang menghasilkan dan mendistribusikan cat. Saat ini perusahaan BIS, punya 8 pabrik manufaktur terletak di

Perusahaan BIS adalah sebuah perusahaan yang menghasilkan dan mendistribusikan cat. Saat ini perusahaan BIS, punya 8 pabrik manufaktur terletak di Hendy Simbolon Perusahaan BIS adalah sebuah perusahaan yang menghasilkan dan mendistribusikan cat. Saat ini perusahaan BIS, punya 8 pabrik manufaktur terletak di kota Atlanta dan Denver. Melayani kurang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kemacetan Kemacetan adalah situasi atau keadaan terhentinya arus lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi

Lebih terperinci

KENAPA TRANSPORTASI PERLU DIRENCANAKAN?

KENAPA TRANSPORTASI PERLU DIRENCANAKAN? Pertemuan Keenam Prodi S1 Teknik Sipil DTSL FT UGM KENAPA TRANSPORTASI PERLU DIRENCANAKAN? Supaya tercipta: - Transportasi yang efisien - Transportasi yang berkualitas - Transportasi untuk siapa saja 1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mencapai tujuan penelitian maka perlu dibuat suatu metodologi penelitian yang dapat dilihat melalui flow chart berikut : Mulai Perumusan Masalah dan Penetapan Tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Menurut Stephen P. Robbins and Mary Coulter (2012:36), manajemen melibatkan koordinasi pengelolaan dan pengawasan kegiatan kerja sehingga selesai secara efisien dan efektif.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiii INTISARI... xvi ABSTRACT... xvii KATA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem logistik yang bertanggungjawab akan perpindahan material antar fasilitas. Distribusi berperan dalam membawa

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil. Disusun Oleh :

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil. Disusun Oleh : STUDI PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS DENGAN MEMBANDINGKAN MODEL LINIER GREENSHIELD, LOGARITMIK GREENBERG DAN EKSPONENSIAL UNDERWOOD (Studi Kasus : Ruas Jalan Letda Sudjono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah pabrik atau distributor tentunya memiliki konsumen-konsumen yang harus dipenuhi kebutuhannya. Dalam pemenuhan kebutuhan dari masing-masing konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Manajemen inventory merupakan suatu faktor yang penting dalam upaya untuk mencukupi ketersediaan stok suatu barang pada distribusi dan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapangan untuk mendapatkan data-data primer yang dibutuhkan. Berikut ini adalah bagan

Lebih terperinci

STUDI TUNDAAN PADA PUTARAN DI DEPAN GERBANG TOL CILEUNYI

STUDI TUNDAAN PADA PUTARAN DI DEPAN GERBANG TOL CILEUNYI STUDI TUNDAAN PADA PUTARAN DI DEPAN GERBANG TOL CILEUNYI Edy Kurniawan NRP : 0521021 Pembimbing : Dr. Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Lebih terperinci

Data untuk Perhitungan Biaya Kirim Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Pembeli Data untuk Perhitungan Biaya

Data untuk Perhitungan Biaya Kirim Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Pembeli Data untuk Perhitungan Biaya ABSTRAK Perkembangan zaman yang semakin maju menyebabkan persaingan semakin meningkat. Namun, persaingan yang terjadi saat ini adalah bukan lagi persaingan antar perusahaan, tetapi persaingan antar rantai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Simulasi 2.1.1. Pengantar Simulasi Dalam dunia manufaktur, simulasi digunakan untuk menentukan schedule produksi, inventory level, dan prosedur maintenance, merencanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Teori 2.1.1 Tingkat Pelayanan (Service Level) Service level merupakan istilah yang banyak digunakan dalam manajemen persediaan yang merupakan besar presentase dari

Lebih terperinci

Penentuan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Metode (1-0) Insertion Intra Route (Studi Kasus di PT X) *

Penentuan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Metode (1-0) Insertion Intra Route (Studi Kasus di PT X) * Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.0 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 205 Penentuan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Metode (-0) Insertion Intra

Lebih terperinci

MANAJEMEN TRANPORTASI DAN DISTRIBUSI

MANAJEMEN TRANPORTASI DAN DISTRIBUSI MANAJEMEN TRANPRTASI DAN DISTRIBUSI PENDAHULUAN Kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu, dalam jumlah yang sesuai dan dalam kondisi yang baik sangat menentukan apakah produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, maka pelaku bisnis perlu menerapkan suatu strategi yang tepat agar dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, maka pelaku bisnis perlu menerapkan suatu strategi yang tepat agar dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini perkembangan dunia bisnis sangat pesat, hal ini ditandai dengan adanya tingkat persaingan yang semakin meningkat. Mengingat hal ini, maka

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG TIGA JL. KUPANG INDAH JL. RAYA KUPANG JAYA JL. DUKUH KUPANG UTARA 1 SURABAYA

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG TIGA JL. KUPANG INDAH JL. RAYA KUPANG JAYA JL. DUKUH KUPANG UTARA 1 SURABAYA EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG TIGA JL. KUPANG INDAH JL. RAYA KUPANG JAYA JL. DUKUH KUPANG UTARA 1 SURABAYA oleh : Punang Jati Arso (3111030054) Dimita Brilian Zahra (3111030057) Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam cakupan kegiatan disribusi, perusahaan harus bisa merancang jaringan distribusi yang tepat. Keputusan tentang perancangan jaringan distribusi harus mempertimbangkan tradeoff antara

Lebih terperinci

MODEL SIMULASI DISKRIT UNTUK MENGUKUR EFEK KETERLAMBATAN JADWAL PENERBANGAN TERHADAP ANTRIAN PRA TINGGAL LANDAS DAN PASCA PENDARATAN

MODEL SIMULASI DISKRIT UNTUK MENGUKUR EFEK KETERLAMBATAN JADWAL PENERBANGAN TERHADAP ANTRIAN PRA TINGGAL LANDAS DAN PASCA PENDARATAN MODEL SIMULASI DISKRIT UNTUK MENGUKUR EFEK KETERLAMBATAN JADWAL PENERBANGAN TERHADAP ANTRIAN PRA TINGGAL LANDAS DAN PASCA PENDARATAN Ayunda Larasati 2509100053 300 FLIGHTS Penelitian terdahulu Penulis

Lebih terperinci

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA M. Ekky Gigih Prakoso, Cahya Buana, ST., MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi

Lebih terperinci