BAB IV HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Profil PT Unilever Indonesia Tbk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Profil PT Unilever Indonesia Tbk"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil PT Unilever Indonesia Tbk PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan dengan nama Lever s Zeepfabrieken N.V. menjelang akhir tahun 1933 dan mulai beroperasi sebagai produsen sabun sunlight (yang terkenal dengan cap tangan) dibulan Oktober 1934, disebuah pabrik terkenal di jalan Tubagus angke, Jakarta barat. Pembuatan lemak makanan dan minyak goreng dimulai tahun 1936 ditempat yang sama. Untuk itu, maka didirikan sebuah perusahaan tersendiri yang bernama Van den Bergh s Fabrieken N.V. Berdirinya Unilever merupakan hasil dari pembangunan Margarine Union dari belanda dan Lever Brother dari inggris. Nama Unilever diambil dari penggalan nama-nama perusahaan tersebut. Nama Lever Brother dan kedua mitra bisnisnya dari belanda yaitu Anton Jurgens Vergnigde Fabrieken N.V dan Van der Bergh Fabrieken N.V. dapat dikatakan sebagai Bapak pendiri Unilever. Dalam bulan November 1941 telah diputuskan untuk mengadakan diversifikasi dibidang pasta gigi dan kosmetik lainnya. dengan jalan membeli fasilitas produksi yang telah berjalan disurabaya yaitu; maatschappij ter Expoitatitie der Collibri Fabrieken N.V. selama perang dunia II, pengawasan Unilever terhadap perusahaan untuk 61

2 62 sementara dihentikan hingga bulan Maret Kemudian pabrik dan peralatanya diperbaiki dan diperbaharui dengan bantuan induk perusahaan Unilever dan sejak itu fasilitas-fasilitas produksi diperluas dan dipermoderen. Perkembangan usaha PT Unilever Indonesia, Tbk berjalan melalui berbagai peristiwa yang mempengaruhi perusahaan dalam pengoprasiannya. Peristiwa-peristiwa peperangan di Asia tenggara, penduduk jepang ( ), situasi-situasi yang tidak menentu setelah perang Dunia II selama tahun , penduduk G-30 S/PKI dan sebagianya turut mewarnai perjalanan perusahaan. Namun setelah tahun1967, keadaan berubah menjadi baik dan merupakan awal dari perkembangan politik, social, dan ekonomi nasional. Pemerintahan mulai membenahi disegala sektor terutama sektor ekonomi. Pada tahun 1948, dilakukan pembelian N.V. Oliefabriek Archa yang menjalankan pabrik minyak kelapa di Jakarta untuk menjamin persediaan minyak murni secara continue bagi pembuatan sabun, lemaklemak makan dan miyak goreng. Di tahun 1964, kegiatan Unilever di Jakarta dan Surabaya secara penuh ditempatkan di bawah pengawasan pemerintah Indonesia. di tahun 1967, perusahaan dikembalikan kepada Unilever berdasarkan keputusan presidium kabinet Ampera dai perjanjian antara Unilever dan Departemen Perindustrian.

3 63 PT Unilever Indonesia, Tbk merupakan salah satu dari perusahaan Unilever Group, produsen konsumsi terbesar di dunia. Unilever Group ini adalah perusahaan gabungan dari Negara Inggris dan Belanda, berkantor pusat di London dan Rotterdam. Perusahaan ini dikerjakan oleh pegawai dan beroprasi di 75 negara di dunia. Pemerintah mengajak pihak swasta untuk bekerja sama membangun perekonomian Negara dan ini diikuti dengan kebijaksanaan pemerintah yang berkaitan dengan sktor swasta dan menawarkan berbagai gedung untuk dibangun kepada para investor swasta baik dalam maupun negeri untuk menanamkan modalnya. PT Unilever Indonesia, Tbk adalah perusahaan Multi Nasional yang bergerak dibidang industri peyediaan kebutuhan sahari-hari (Consumer Good). Perusahaan yang berdiri dari lebih 70 tahun ini bersetatus PMA menghasilkan ragam produk-produk yang diminati oleh banyak orang dimulai dari kebutuhan rumah tangga sampai dengan perawatan dan kecantikan. Pada tahun Unilever menjual sahamnya kepada masyarakat Indonesia sebesar 15%. Sejalan dengan berdirinya perusahaan ini hingga tahun 1980, manajemen Unilever di Indonesia ditangani oleh empat perusahaan berlainan, yaitu: Lever s Zeepfabrieken, Van den Bergh s Fabrieken, colibri, dan Archa Oil Mill. Namun, kemudian aset seluruh perusahaan tersebut di transfer ke perusahaan Lever s Zeepfabrieken dan ketiga

4 64 perusahaan lainnya dilikuidasi dan pada kantor pusat di London mengumumkan bahwa mulai 1 September 1980 keempat perusahaan tersebut telah diorganisasikan menjadi saru perusahaan dengan menggunakan nama PT Unilever Indonesia, Tbk. Keberhasilan jangka panjang Unilever menurut komitmen meyeluruh terhadap standar kinerja dan produktivitas Unilever yang luar biasa, kerja sama yang efektif dan kesediaan untuk menerima gagasangagasan baru serta belajar terus menerus. Unilever percaya bahwa untuk meraih keberhasilan menurut standar tertinggi perilaku perusahaan terhadap karyawan Unilever, konsumen dan masyarakat. Kehadiran Unilever berakar kokoh pada budaya serta pasar setempat diseluruh dunia merupakan warisan yang tak tertandingi dan menjadi landasan pertumbuhan Unilever serta kemahiran internasional sebagai jasa terhadap konsumen-konsumen setempat. Adapun tujuan PT Unilever Indonesia, Tbk adalah memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap anggota masyarakat dimanapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi konsumen dan pelanggan, serta menanggapi secara Kreatif dan komprtitif dengan produk-produk bermerek dan layanan untuk meninggkatkan kualitas kehidupan. Pertumbuhan pesat yang berlanjut ke dalam perdagangan eceran serta peningkatan jangkauan untuk mencapai konsumen, melalui perdagangan

5 65 tradisional telah menghasilkan pertumbuhan yang meyeluruh dan memuaskan untuk bisnis Unilever. Perluasan serta peningkatan jangkawan perdagangan tradisional dengan memperluas kelompok penjual para distributor telah meningkatkan kinerja bisnis secara berarti pada jalur ini. Relasi dengan para distributor terus diperihara melalui kemitraan yang partisifasif dan komunikatif. Visi jangka panjang perseroan serta program mutakhir inovasi pelanggan dikomunikasikan dan dibahas secara teratur, masukan dari distributor jangka panjang menghadapi abad berikutnya sedang disusun dengan memperhatikan pentingnya pelayanan pelanggan, yaitu perseroan kepada distributor dan atau kepada pengecer perdagangan modern. Dengan cara ini Unilever dapat mencapai para konsumen dengan lebih baik dan dengan demikian meningkatkan kinerja bisnis baik dari perseroan maupun dari pelanggan. Kekuatan Unilever dikembangkan atas dasar kemampuan para karyawannya. Prioritas tinggi diberikan kepada pengembang keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan yang mencangkup seluruh organisasi melalui perhatian formal dan pengembangan pengalaman dalam pekerjaan. Semua manajer kini rata-rata meluangkan waktu delapan hari setiap tahunya untuk mengikuti kegiatan pelatihan. PT Unilever Indonesia, Tbk. Yang juga telah menjadi suatu perusahaan manufaktur yang bertaraf internasional mempunyai visi, misi

6 66 dan nilai yang selalu dipegang untuk mengembangkan sayapnya di dunia persaingan bebas, atara lain: 1. Visi Menjadi pilihan utama untuk distributor/consumer. 2. Misi a. Menjadi yang pertama dan terbaik pada kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi para konsumen. b. Menjadi yang terdekat dalam pasar untuk para konsumen dan distributor. c. Menghilangkan hal-hal yang tidak berguna dalam proses pengerjaan. d. Mencapai kepuasan bekerja bagi seluruh karyawan. e. Mengarahkan untuk bidang target yang berfokus kepada keuntungan yang bertumbuh dan penghargaan yang lebih dari biasa untuk para pekerja dan pemegang saham. f. Belajar untuk menghargai ketulusan/integritas serta perduli kepada masyarakat dan lingkungan. PT Unilever Indonesia, Tbk berkantor di Graha Unilever, Jalan jendral, Gatot Subroto kav 15, Jakarta selatan. PT Unilever Indonesia, Tbk ini mempunyai pabrik-pabrik yang berlokasi di: 1. Cikarang : Memproduksi Es Krim, detergen cair, detergen bubuk, dan bahan makanan.

7

8

9

10 70 Wash yaitu untuk usia 7-20 tahun, dengan SES A, B, C yang merupakan generasi praktis dan instan, aktif, berani mencoba hal baru dan peduli dengan penampilan dan kesehatan tubuhnya. 4.2 Hasil Penelitian Pada bab ini, peneliti akan memaparkan hasil mengenai strategi kreatif iklan sabun Lifebuoy Body whas versi aku bukan anak kecil dimedia televisi melalui pendekatan kualitatif, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap pihak-pihak yang terkait seperti Inayati Suryani selaku Account Executive, Reza Antonie Creative Director dan Dwi Puteri Indrayanti selaku Copywriter dari PT Adimedia Nusantara Yaitu biro iklan yang membuat iklan sabun Lifebuoy body whas. Selain itu peneliti menggunakan data sekunder berupa data-data yang didapat dari brief. Hasil penelitian akan dijabarkan menjadi 3 tahapan sebelum iklan diproduksi Tahap Pertama (Mengumpulkan Data) Tahap pertama untuk merumuskan strategi kreatif adalah dengan mengumpulkan data-data yang diperoleh dari PT Adimedia Nusantara Indonesia dan dirumuskan oleh Account Executive Dan Strategic Planner Menjadi client brief. Peneliti kemudian mendapatkan data berdasarkan data dan wawancara dengan Inayati Suryani (Business executive) Adimedia Nusantara Indonesia sebagai berikut:

11 Client Brief a. Client Brief Client Brief yang didapat dari klien yaitu untuk mengedukasi produk dan manfaat Lifebuoy Body wash yang merupakan produk sabun mandi cair untuk keluarga, anak-anak dan remaja yang dapat menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit. b. Target Market Sasaran pasar produk Lifebuoy Body wash adalah ibu rumah tangga, anak-anak, atau remaja usia 7-20 tahun. tingkat ekonomi A, B, C, dimana mereka menyukai hal-hal baru terutama untuk solusi perawatan kulit badan yang cepat dan praktis. c. Advertising : i. Advertising Objective : Untuk mengedukasi konsumen dalam pemakaian dan manfaat dari menggunakan Lifebuoy Body Wash untuk menghilangkan kuman dibadan. ii. Advertising Startegy : Memberikan solusi kepada konsumen bahwa produk Lifebuoy Body Wash memiliki keunggulan: 1. Mandi secara teratur dengan sabun cair Lifebuoy dapat melindungi dari 10 kuman peyebab masalah kesehatan

12 72 3. Dengan bahan perlindungan kuman yang mutakhir, active5. 2. Membersihkan secara meyeluruh untuk kulit yang tetap sehat dan terlindungi d. Market Situation i. Market Produk perawatan kulit badan untuk anak-anak dan remaja yang beredar dipasaran sudah banyak jenis dan merek dengan memberikan berbagai macam janji sebagai solusi masalah kulit badan. Lifebuoy Body Wash adalah produk baru karena memiliki bentuk yang berbeda yaitu sabun cair yang sekali pakai bisa menghasilkan busa sabun lebih banyak dibandingkan dengan produk lainnya yang biasanya berbentuk sabun batang dan memiliki beberapa langkah dalam menggunakan produk. ii. Consumer Attitude Secara perilaku konsumen Lifebuoy Body Wash adalah konsumen yang cerdas, menyenangkan, aktif, modern dan praktis. Mereka memiliki perhatian lebih terhadap perawatan kulit badan untuk mendapatkan kulit yang bersih dan lembut. Mereka merupakan generasi instan yang mencari solusi menyeluruh dan termudah untuk menghilangkan kuman pada kulit. Mereka berani mencoba hal-hal baru termasuk menggunakan Lifebuoy Body Wash sebagai solusi cepat dan praktis untuk menghilangkan kuman.

13 73 e. Competition Di pasar produk Lifebuoy Body Whas bersaing dengan produk sabun lainnya yang menjanjikan menghilangkan kuman dan memberikan kulit badan yang bersih dan lembut. Berikut adalah kompetitor langsung dan tidak langsung Lifebuoy Body Wash: i. Kompetitor langsung : Produk perawatan kulit badan yang menjanjikan menghilangkan kuman secara meyeluruh yaitu lux, Giv, Nuvo, Medicare, Cussons, Dettol dan Asepso. ii. Kompetitor tidak langsung : Merupakan produk perawatan untuk badan yang memberikan janji kulit tampak lebih bersih dengan tambahan gimmick memberikan aroma yang segar dan menghilangkan kuman sampai kepori-pori terdalam. Seperti Dettol, Asepso, Medicare, Cussons, Nuvo. f. Consumer Problem Umumnya konsumen adalah anak-anak dan remaja aktif dengan berbagai macam kesibukan. Mereka masih belum menemukan cara terbaik untuk membersihkan kuman pada badan dengan sempurna. Mereka mencari solusi termudah, instan dan menyeluruh untuk menghilangkan kuman pada badan tanpa mengganggu aktivitas. g. Opportunity Peluang Lifebuoy Body Wash dipasar adalah:

14 74 i. Lifebuoy Body Wash memberikan solusi paling cepat menghilangkan kuman dengan mudah dan cepat dibandingkan competitor lain. ii. Lifebuoy Body Wash lebih mudah dan praktis dan konsumen masih dapat menjalani hidupnya tanpa rasa khawatir saat menggunakan produk dibandingkan competitor lain yang harus melalui tahapan-tahapan tertentu. h. Marketing Strategy Melakukan kampanye komunikasi dengan menarik perhatian konsumen untuk mencoba Lifebuoy Body Wash. i. Positioning Lifebuoy sebagai sabun kesehatan untuk keluarga dan memberikan solusi kebersihan dan kesehatan yang terjangkau dan mudah diperoleh sehingga orang dapat menjalani hidupnya tanpa rasa khawatir dengan kebersihan dan akibatnya terhadap kesehatan. j. Brand Essence / Character Mandiri, Cerdas, menyenangkan, aktif, modern, praktis. Tidak hanya perduli tentang kesehatan tetapi juga kebersihan kulit yang sehat. Selain itu juga efisiens dimana masih bisa melakukan banyak aktivitas tanpa rasa khawatir terhadap kuman. k. Communication Menginformasikan manfaat produk.

15 75 l. Communication Strategy i. Untuk mengedukasi konsumen bahwa untuk menghilangkan kuman tidak perlu repot dan membutuhkan waktu yang lama apalagi sampai mengganggu aktivitas. ii. Mengemas keunggulan Lifebuoy Body Wash dengan sesuatu yang dekat dan mudah diingat oleh konsumen. m. Creative Strategy Menunjukkan kepada konsumen atau audience bahwa Lifebuoy Body Wash adalah produk yang praktis dan efisien dengan penyampaian yang menarik, ceria, dramatis, mandiri dan menggunakan icon yang mudah diingat. n. Creative Rationale i. Menyampaikan pesan penggunaan dan manfaat dari Lifebuoy Body Wash dengan cara menampilkan gerakan dan gaya yang menarik, dramatis, ceria dan mudah diingat. ii. Mengedukasi konsumen bahwa untuk menghilangkan kuman tidak perlu repot dan membutuhkan waktu yang lama. iii. Membersihkan kuman dari badan hingga meyeluruh dan dapat dilakukan sebelum dan setelah beraktivitas sehingga tidak merasa takut akan kuman yang menempel di badan dan mengganggu kegiatan lainnya.

16 Analisa Situasi SWOT Agar strategi kreatif iklan sesuai dengan tujuan periklanan yaitu untuk Mengedukasi konsumen dalam pemakaian dan manfaat dari menggunakan Lifebuoy Body Wash, maka diperlukan satu analisis SWOT untuk mengkaitkan fakta dan masalah yang dimiliki oleh AdiMedia Nusantara Indonesia, selaku produsen, yaitu: a. Strengh / Kekuatan i. PT. Unilever indonesia memiliki citra yang baik sebagai produsen Consumer goods di Indonesia baik secara image dan citra Unilever Indonesia selalu terjaga dan terpercaya. ii. Lifebuoy Body Wash merupakan sabun cair yang praktis berupa cairan yang dapat mengangkat kuman hingga ke pori-pori terdalam. agar kulit bersih, harum dan lembut. b. Weakness / kelemahan i. Bentuknya yang batang msih merupakan nilai negative dari produk ini, karena sekarang sudah banyak sabun cair yang lebih mudah dan praktis digunakan. c. Opportunity / peluang i. Target konsumen Lifebuoy Body Wash adalah ibu rumah tangga, anak-anak dan remaja yang berani mencoba hal-hal baru, mereka percaya pada produk yang memberikan janji dan berani membuktikan manfaat produk.

17 77 ii. Potensi pasar produk sabun kesehatan, untuk segmen ibu rumah tangga, anak-anak, remaja diindonesia masih sangat besar dari waktu ke waktu baik di wilayah urban maupun rural dilihat dari permintaan terhadap produk sabun kesehatan yang perduli terhadap lingkungan kesehatan masyarakat. d. Threat / ancaman i. Karena Lifebuoy bermain dipasar sabun kesehatan, sehingga hanya sedikit dari total konsumen sabun di pasar yang memilih Lifebuoy. Belum lagi dengan banyaknya jenis sabun yang beredar dipasar yang selalu merupakan ancaman bagi Lifebuoy. Kerena tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran sabun-sabun berbentuk cair dan sabun kecantikan merupakan suatu hal yang dapat mengurangi target penjualan produk Lifebuoy Tahap Kedua (Merancang Strategi Kreatif) Pada tahap ini orang-orang kreatif harus mengolah informasi- Informasi yang didapat untuk menetapkan strategi kreatif dalam iklan yang akan dibuat. Informasi yang diambil didapatkan dari client brief yang telah dibuat oleh pengiklan serta riset yang dilakukan oleh tim. Dan untuk memudahkan pekerjaan merancang strategi kreatif yang dikerjakan oleh banyak orang dalam sebuah tim, maka disusunkan sebuah creative brief

18 78 oleh tim account executive bersama dengan strategic planner untuk diberikan ke tim kreatif yaitu sebagai berikut: Creative Brief. a. Communication Objective (The role of advertising) Untuk mengedukasi konsumen mengenai penggunaan dan manfaat dari menggunakan Lifebuoy Body Wash untuk menghilangkan poripori dan membersihkan secara mendalam kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit. b. Target (Who is the advertising aimed at) Demografis : Ibu rumah tangga, anak-anak, remaja atau dewasa 7-20 tahun. Kita berbicara ke generasi instan yang selalu menggunakan teknologi dan media yang sedang berkembang untuk mencari solusi instan dan kesimpulan Ini kemudian diterjemahkan hampir dalam banyak aspek kehidupan mereka, dan salah satunya adalah kebersihan dan kesehatan badan. Sebagian besar dari mereka tertarik pada merek atau produk yang dapat memberikan solusi instan dalam hitungan jam (pengangkatan 24 jam kuman hingga kepori-pori terdalam) Produk-produk ini menarik perhatian mereka karena tidak perlu memiliki langkah yang rumit, cocok dengan Karakteristik mereka yang "instan", sederhana dan mudah digunakan.

19 79 c. Target Insight (What is consumer s real voices?) i. Saya suka hal-hal yang mudah, praktis dan sederhana, namun harus bisa memberikan manfaat bagi saya. ii. Ketika melihat produk sabun kesehatan atau sabun cair lainya, saya memilih merek atau produk berdasarkan janjinya. Saya melihat produk dengan janji yang dapat memberikan perubahan dalam hitungan hari atau jam. iii. Meskipun saya belum percaya sepenuhnya pada janji produk sebelum saya mencobanya, tapi itu sudah cukup bagi saya menarik. Saya ingin tahu apakah ada produk yang dapat memberikan hasil yang instan juga, karena tidak ada merek atau produk terjangkau lain yang memberikan janji tersebut. d. Proposition (The core message in the advertising) Mandi secara teratur dengan sabaun cair Lifebuoy dapat melindungi dari 10 kuman peyebab masalah kesehatan.. a. Product definition (What are the tangible benefits that support our proposition) Satu tetes" sabun cair Lifebuoy Body Wash mampu menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit. e. Product Reason to believe (Why should target consumers believe our core message) Produk ini memiliki "timol aktif dengan bahan

20 80 herbal" yang diketahui akan kekuatannya sebagai antiseptic alami, sehingga dapat menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi pada kulit. f. Mandatory Memberikan busa yang lebih banyak sehingga lebih disukai anak kecil. g. Deliveribles TVC 29 detik Strategi Kreatif Untuk mencapai tujuan periklanan sebuah iklan harus dikemas secara menarik agar pesan komunikasi yang disampaikan kepada konsumen dapat berhasil. Oleh karena itu dibutuhkan strategi kreatif yang mampu memenuhi tujuan iklan itu sendiri. Strategi kreatif periklanan merupakan sebuah strategi pesan iklan berdasarkan pada target audience, objective dan postioning yang dirangkum dalam creative brief. Tim account executive bersama dengan strategic. Planner merumuskan bahwa strategi yang akan digunakan adalah mengedepankan strategi keunikan produk ini sendiri atau disebut dengan strategi proposisi penjualan unik yang didasarkan pada kekuatan produk (strength) dari analisis SWOT. Hal ini sesuai sifat produknya yang memiliki keistimewaan atau diferensiasi tidak dapat ditandingi oleh para competitor yaitu berupa produk inovasi.

21 81 Kekuatan (strength) produk dari Lifebuoy Body Wash adalah sabun cair" yang mampu menghilangkan kuman hingga pori-pori terdalam. Produk ini memiliki "timol aktif dengan bahan herbal" yang diketahui akan kekuatannya sebagai antiseptik alami. Yang dapat membersihkan mendalam dan menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit dan meninggalkan kulit anda dalam bersih dan segar. Selain itu Lifebuoy Body Wash berasal dari PT. Unilever indonesia yang merupakan citra yang baik sebagai produsen consumer goods diindonesia sehingga konsumen percaya bahwa produk Lifebuoy Body Wash adalah produk yang berkualitas. Reza Antonie selaku Creative Director PT Cipta Adimedia Indonesia menegaskan bahwa Meskipun secara produk sudah memiliki keunikan dan merupakan hal baru dalam perawatan kulit badan, keuntungan ini bukan tanpa masalah. Yang harus diperhatikan adalah mengedukasi konsumen tentang produk ini dan semua turunannya, seperti manfaatnya, cara penggunaannya hingga mengenalkan kemasannya seperti apa. Iklan Televisi Lifebuoy Body Wash ini sendiri akan dibuat dalam 29 detik, Dara Yahya selaku Account Executive PT. Cipta Adimedia Indonesia menjelaskan alasan kliennya memilih iklan dengan pertimbangan. alokasi biaya akan dialihkan ke placement iklan televisi agar iklan Lifebuoy Body Wash lebih sering muncul dan pesan akan terulang terus sehingga target konsumen dapat mengingat pesan iklan dengan mudah.

22 82 Selanjutnya yang harus dilakukan adalah bagaimana caranya mengemas startegi proposi penjualan unik dengan beragam masalahnya dalam sebuah big idea dan eksekusi iklan televisi yang mampu menarik perhatian konsumen dalam 29 detik Proses Kreatif Untuk itu, dilakukan beberapa kali meeting dengan anggota tim kreatif, tujuannya mencari big idea. Bukan hanya tim kreatif, client service dan strategic planner juga turut serta karena big idea bisa datang dari mana saja. Kedua divisi ini juga memiliki pengetahuan dan kedekatan dengan klien sehingga masukan-masukannya sangat diperlukan oleh tim kreatif. Aktifitas ini juga diakui oleh Reza Antonie selaku Creative Director PT Adimedia Nusantara Indonesia dalam kutipan wawancara yang penulis lakukan. Seperti biasanya kami selalu brainstorming bersama client servie dan strategic planner berdasarkan creatve brief yang ada. Tahapan mencari big idea pada proses kreatif iklan Lifebuoy Body Wash ini bisa dibilang tak jauh beda dengan yang dipaparkan Sandra E. Moriarty dalam bukunya Advertising Principles & Practice. Ada beberapa langkah yang ternyata sama dan juga dilakukan oleh anggota tim tanpa mereka sadari. 1. immersion : Reza Antonie selaku Creative Director PT Adimedia Nusantara Indonesia mengemukakan bahwa pada tahap awal semua anggota tim yang terlibat

23 83 mendalami dan memahami creative brief yang telah dibuat. Mulai dari membacanya hingga melakukan beragam observasi. Seperti menonton tayangan televisi atau membaca website yang secara segmen sesuai dengan target iklan Lifebuoy Body Wash ini. Beragam data tambahan seperti tingkah laku dan musik yang familiar bagi target konsumen bisa ditemukan pada proses ini. Mencoba menggunakan Lifebuoy Body Wash Dan membuktikan bahwa bisa dengan mudah menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit dan juga dilakukan. Temuan-temuan ini kemudian dicatat oleh masing-masing anggota tim. 2. Ideation : Seluruh tim termasuk tim kreatif dan traffic mulai brainstorming. Pada tahap ini, langkah awal adalah saling memaparkan temuan-temuan dari tahap sebelumnya. Ide memang belum muncul tapi aktifitas ini dapat memperkaya sudut pandang tiap anggota tim. Suasana pada sesi ini tergolong santai dan cair dengan perdebatan kecil yang saling melengkapi. Ide-ide awal mulai dicatat oleh masingmasing anggota tim. 3. Brainfog : Menurut Sandra E. Moriarty dalam bukunya Advertising Prin Ciples & Practice menyebutkan ada kemungkinan terjadi fase brainfog atau stagnasi dan

24 84 kebuntuan, dalam tim ini hampir tidak ada. Semuanya mengalir dengan cepat karena masing-masing anggota tim memiliki temuan-temuan yang saling melengkapi. Dwi Puteri Indrayanti selaku copywriter PT Adimedia Nusantara Indonesia mengemukakan masalah yang dihadapi ketika brainstorming; Tidak ada kendala karena kami (Dwi Puteri Indrayanti copywriter dan Rais sebagai Art Direcor) sudah paham dengan karakter klien. Apalagi kita mengerti market Lifebuoy, karakter konsumen, aktivitas yang biasa mereka lakukan, semua itu memberi kelegaan sekaligus batasan pada saat menemukan ide. Saya dan Rais berusaha out of the box sebenernya tapi kembali lagi kepada batasan yang memang tak bisa dilanggar yaitu karakter konsumen sendiri. 4. Incubation : Memang pada prosesnya tetap membutuhkan beberapa waktu untuk rehat sejenak guna menyegarkan pikiran. Untuk itu, brainstorming ini tidak dilakukan hanya sekali. Tapi tim ini membuat jadwal hingga 3 kali untuk mematangkan temuan-temuannya dan mengumpulkan memaparkan ide-idenya. Kesulitan pada fase ini adalah ada ketidak sepahaman antar anggota tim sehingga menimbulkan perdebatan.

25 85 5. Ilumination : Ide-ide yang muncul kemudian dicatat tanpa terkecuali. Dianggap bagus atau tidak menjadi nomor kesekian, yang terpenting bagi tim ini adalah dikumpulkan terlebih dahulu. 6. Evaluation : List ide-ide ini kemudian dievaluasi bersamasama. Apakah cocok dengan strategi komunikasi yang dituju dan tentunya apakah sesuai dengan kemauan klien. Hingga akhirnya dengan tetap mengedepankan strategi kreatif penjualan unik sesuai sifat produknya yang memiliki. keistimewaan atau diferensiasi tidak dapat ditandingi oleh para kompetitor, maka dipilih big ide sesuai kesepakatan bersama seperti yang dikemukakan oleh Reza Antonie selaku Creaive Director PT Adimedia Nusantara Indonesia yaitu: menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit. Reza Antonie selaku Creative Director PT Adimedia Nusantara Indonesia Menggiring daya tarik iklan Lifebuoy Body Wash menjadi sebuah citra yang mewakili gabungan antara rasional dengan emosional. Sisi rasionalnya dengan menginformasikan fungsi produk yang praktis dengan menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit sedangkan dari sisi emosional menggugah hasrat target konsumen yang pada dasarnya menginginkan hasil kulit yang bersih dan terhindar dari kuman, ungkapnya. Selain itu peneliti juga mendapatkan pengakuan

26 86 dari target konsumen tentang daya tarik iklan Lifebuoy Body Wash yang disampaikan oleh Ayu Ratnadila, Yang menarik seorang anak yang terlihat sangat aktif dan mandiri. Musik dan tampilan gambarnya seru dan energik. Dari pemaparan tersebut dapat disebutkan bahwa yang menjadi daya tarik iklan Lifebuoy Body Wash adalah gabungan antara rasional dan emosional. Sisi rasional diperlihatkan dari fungsi produk yang praktis dan cepat dalam menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit, sedangkan sisi emosional diperlihatkan dari video yang memperlihatkan seorang anak kecil yang aktif dan mandiri serta dapat menarik perhatian target konsumen. Sehingga konsep kreatif yang digunakan harus bisa untuk menampilkan manfaat Lifebuoy Body Wash yang praktis dan efisien. Konsep kreatif ini kemudian dikembangkan dengan visual yang mudah diingat oleh target konsumen serta dikemas dengan gaya kemandirian seorang anak yang ceria. Seperti yang disampaikan oleh Reza Antonie selaku Creative Director PT Adimedia Nusantara Indonesia. Kami ingin menunjukkan bahwa Lifebuoy Body Wash adalah produk yang praktis dan efisien. Praktis yang berarti menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit menjadikan kulit bersih, lembut dan terhindar dari kuman. Efisien yang berarti target market masih bisa melakukan banyak kegiatan saat menggunakan Lifebuoy Body Wash. Konsep kreatif ini didukung dengan tampilan visual yang mudah diingat

27 87 berkaitan dengan manfaat produk dan insight dari target ibu rumah tangga. Ketika peneliti menanyakan mengapa menggunakan konsep kreatif seperti itu, Reza Antonie menjawab; Pesan yang ingin disampaikan cukup banyak mulai dari cara penggunaan produk, keunggulan hingga manfaat produk tetapi karena medianya televisi sehingga pesan harus disampaikan dengan cepat. Jadi dicarilah konsep visual yang dapat mewakili pesan iklan melalui gerakan-gerakan tangan yang sebenarnya juga sudah sering dilakukan oleh target konsumen sehingga mudah dimengerti dan diingat. Konsep kreatif ini kemudian dibuat dengan visual yang mudah diingat dan gaya yang mencerminkan tren target konsumen. Dari Big Idea tersebut, dikembangkan menjadi beberapa ide eksekusi iklan. Puluhan ide yang dipaparkan sesuai dengan batasanbatasan yang telah ditetapkan, diambil dari salah satu contoh ide dengan judul Aku bukan anak kecil. Berikut adalah gambaran singkat ide yang dipilih. Ide 1: Lifebuoy Body Wash aku bukan anak kecil seorang anak kecil yang baru pulang sekolah lalu bermain dan disuruh mandi oleh ibunya dan dia menolak dengan mengatakan aku bukan anak kecil lalu sianak dipaksa buka baju oleh ibunya dan si anak tetap menolak sambil berlari membuka baju sendiri dan berteriak aku

28 88 bukan anak kecil dan aku bisa mandi sendiri. Dan ayahnya mengatakan jangan khawatir bu, karna sudah menggunakan Lifebuoy Body Wash cair yang lebih praktis dan bisa menjangkau kebagian yang sulit diraih dan memberikan busa yang lebih banyak yang tentu disukai oleh anak. Selain itu busa sabun juga dapat mengembangkan imajinasi. Lifebuoy Body Wash juga efektif membersihkan kotoran dan kuman dari kulit sehingga kesehatan anak selalu terjaga Konsep Eksekusi Iklan Reza Antonie selaku Creative Director PT Adimedia Nsuantara Indonesia mengungkapkan bahwa dalam menyampaikan pesan iklan, cara yang digunakan untuk mengeksekusi iklan Lifebuoy Body Wash menggunakan eksekusi iklan demonstrasi yang dibuat lebih simpel dan menonjolkan aplikasi produknya. Karena bentuk Lifebuoy Body Wash ini unik yaitu berupa sabun cair yang dapat menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit, maka eksekusi iklan lebih menonjolkan cara menggunakan produk dan keuntungan setelah menggunakan produk, jelasnya. Karena iklan yang diminta klien adalah iklan TVC, maka untuk eksekusi iklannya, dibutuhkan persiapan matang dari sisi copywriting, video dan audio. Berikut adalah konsep yang ditawarkan untuk mengeksekusi salau satu ide yang akan ditawarkan pada klien.

29 89 Dari sisi Copywriting, sebagaimana disampaikan oleh Dwi Puteri Indrayanti selaku Copywriter Adimedia Nusantara Indonesia, strategi copywriting iklan ini diambil dari daya tarik rasional dimana Lifebuoy Body Wash dapat menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit sehingga Copywriting yang dibuat singkat dan to the point namun tetap menarik perhatian. Dengan durasi singkat, konsumen diajak untuk menyadari bahwa menjaga kesehatan kulit itu penting dan kini ada cara mudah dan praktis yaitu dengan Lifebuoy Body Wash. Jelas Dwi Puteri Indrayanti memberikan contoh sebagai berikut; Untuk copywriting langsung dibuka dengan message Sudah bersihkah kamu dari kuman?. Product using dengan Lifebuoy Body Wash kamu bisa menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit sambil beraktivitas. Benefit product: Segera cepat menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit. Elemen video diambil dari daya tarik emosional dimana sedangkan sisi emosional diperlihatkan dari video yang memperlihatkan seorang anak kecil yang cerdas dan mandiri yang jelas memberikan bukti setelah menggunakan Lifebuoy Body Wash. maka kulit akan lembut dan terlindungi dari kuman. Video juga dikemas dengan gaya anak kecil yang ingin berusaha mandiri yang dapat menarik perhatian target konsumen. Setting suasana dalam eksekusi iklan ini dikonsep dengan beberapa tampilan ikonik untuk memperjelas pesan seperti menampilkan beberapa gerakan ikonik yang menunjukkan lama waktu penggunaan Lifebuoy

30 90 Body Wash untuk menghilangkan kuman atau gerakan yang menunjukkan bahwa sang anak yang sudah terlindungi dari kuman setelah menggunakan Lifebuoy Body Wash. Reza Antonie selaku Creative Director PT Adimedia Nusantara Indonesia juga menjelaskan beberapa detailnya pada iklan akan terlihat sebagai berikut; Iklan ini menampilkan visual, seorang anak yang terlihat cerdas dan mandiri. Dan terakhir adalah tatanan Audio yang diharapkan dapat menguatkan kesan dan sesuai dengan target konsumen iklan ini. Strategi audio dalam iklan ini menggunakan daya tarik emosional dengan menarik perhatian target konsumen. Dwi Puteri Indrayanti selaku Copywiter PT Adimedia Nusantaraa Indonesia mengungkapkan bahwa konsep yang digunakan referensinya menggunakan karakter seorang anak kecil yang cerdas, aktif dan mandiri Tahap Ketiga (Presentasi Klien) Langkah terakhir yang dilakukan adalah melakukan presentasi dihadapan pengiklan atau klien untuk mendapatkan persetujuan. Dalam kesempatan ini, tidak semua tim hadir untuk menjelaskan salah satu ide yang telah menjadi kesepakatan bersama. Namun, anggota tim presentasi sudah mewakili divisi client service dan strategic planner dan creative. Tidak terjadi banyak perdebatan karena klien langsung cocok dengan konsep yang ditawarkan. Menurut mereka yang harus ditekankan adalah menjelaskan cara menggunakan produk Lifebuoy Body Wash dengan

31 91 cepat dan menyenangkan, tentunya sudah sesuai dengan konsep yang disodorkan. Kami berangkat dari client brief yang lengkap dan tentunya sudah disesuaikan dengan kebutuhan klien. Sehingga apa yang kami pikirkan ternyata langsung cocok dengan keinginan klien. Prosesnya tidak selalu semudah ini, tapi. kali ini kami merasa proses brainstroming kami menghasilkan konsep yang pas, Jelas Reza Antonie selaku Creative Director PT Adimedia Nusantara Indonesia. Dari salah satu ide yang diberikan, klien langsung menyetujui ide eksekusi iklan yang telah dibuat oleh tim kami yaitu iklan versi Aku bukan anak kecil Inayati Suryani selaku account Executive PT Adimedia Nusantara Indonesia menjelaskan bahwa pihak Lifebuoy memilih konsep Aku bukan anak kecil Yang pertama karena tone and manner-nya sesuai dengan gaya hidup masa kini yang cerdas dan mandiri. Sehingga lebih mudah masuk ke target market selain itu konsep ikonik menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit dan sesuai dengan pesan iklan yang langsung mengajak konsumen untuk mencoba. Pembukaan dengan adegan seorang anak kecil yang telah beraktivitas pulang sekolah. Dirasa langsung mengena dan menarik perhatian. Cuplikan Lifebuoy Body Wash yang bisa digunakan sambil melakukan sebelum dan sesudah beraktifitas yang lain juga menjadi pertimbangan kenapa ide ini dipilih. Selain itu, klien juga merasa ada kecocokan antara konsep eksekusi baik secara visual maupun audio.

32 92 Meski begitu tidak langsung setuju begitu saja, ada beberapa point yang harus direvisi. Dwi Puteri Indrayanti selaku Copywriter PT Adimedia Nusantara Indonesia mengungkapkan bahwa beberapa diantaranya adalah meminta di bagian end close ditambah menampilkan seluruh varian Lifebuoy Body Wash. Selain itu. Revisi ini dilakukan dalam waktu sekitar satu minggu sampai akhirnya tim bertemu kembali dengan klien untuk menyodorkan kembali revisi yang diminta. Approval untuk memproduksi iklan ini didapat setelah melakukan tiga kali meeting dengan pihak klien. Setelah iklan televisi Lifebuoy Body Wash versi Aku Bukan Anak Kecil menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit ditayangkan selama kurang lebih 1 tahun pihak klien memberikan tanggapan positif terhadap iklan yang diperlihatkan dari respon konsumen terhadap permintaan produk yang berada di pasaran, Inayati Suryani selaku Account Executive PT Adimedia Nusantara Indonesia mengungkapkan bahwa pihak Lifebuoy akan meluncurkan varian motif baru dari Lifebuoy Body Wash, tentu saja hal ini berdasarkan tanggapan positif baik dari iklan serta respon konsumen. Kami sudah mendapatkan brief iklan TVC yang akan dibuat kembali. Pihak klien berpesan bahwa iklan bisa saja menggunakan materi iklan TVC yang lama dengan tambahan gimmick launching Lifebuoy Body Wash motif baru tetapi untuk detail strategi serta eksekusinya belum kami putuskan karena masih dalam pembahasan di internal kreatif.

33 Pembahasan Dari hasil penelitian ini didapatkan fakta-fakta mengenai strategi kreatif iklan Lifebuoy Body Wash versi Aku Bukan Anak Kecil di media televisi untuk menarik perhatian konsumen. Untuk membuat strategi kreatif dibutuhkan rumusan yang terdiri dari beberapa tahapan. Ada tiga tahapan dalam proses kreatif pembuatan iklan seperti dipaparkan oleh Gilson dan Berkman. 2 Dan ternyata tiga tahapan ini benar-benar dilakukan oleh PT Adimedia Nusantara Indonesia yang merupakan biro iklan yang membuat iklan Lifebuoy Body Wash. Ketiga tahapan ini adalah; tahapan pertama yang merupakan tahap mengumpulkan data, tahap kedua yang merupakan tahapan strategi kreatif dan ketiga adalah tahapan mempresentasikannya di depan klien. Pada tahap pertama, data diperoleh dari client brief yang diberikan oleh PT. Unilever Indonesia selaku pemilik brand Lifebuoy. Tahap awal ini, klien memberikan data-data mengenai produk, analisa pasar, kempetitor, tujuan iklan, target market dari Lifebuoy Body Wash kepada biro iklan melalui client service. Data tersebut diolah bersama strategic planner menjadi creative brief untuk diberikan ke tim kreatif. Setidaknya ada beberapa hal mendasar dari tujuan dibuatnya iklan ini yaitu untuk; 2 Kasali, Rhenald. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya.1993 hal 81-82

34 94 1. Untuk mengedukasi konsumen dalam pemakaian dan manfaat menggunakan Lifebuoy Body Wash untuk menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit. 2. Meningkatkan awareness tentang produk dan manfaat produk. 3. Mengubah presepsi masyarakat bahwa untuk mendapatkan kulit bersih terlindung dari kuman. Data-data ini kemudian menjadi paduan dasar dalam merancang strategi kreatif di tahapan yang kedua atau tahapan inti dari proses kreatif yang dilakukan. Pada tahapan kedua ini, yang pertama dilakukan adalah menciptakan creative brief. Creative brief dirancang dari client brief yang telah dibuat oleh pengiklan serta riset yang dilakukan oleh tim. Tujuannya adalah untuk memudahkan proses kreatif yang dikerjakan oleh banyak orang dalam sebuah tim. Creative brief ini kemudian menjadi pedoman dalam mencari strategi kreatif iklan untuk Lifebuoy Body Wash yaitu dengan sifat produknya yang memiliki keistimewaan atau diferensiasi tidak dapat ditandingi oleh para competitor maka strategi kreatif yang digunakan adalah strategi proposisi penjualan unik yang berdasarkan dari kekuatan produk. Setelah strategi kreatif dirumuskan maka selanjutnya melalui proses tahapan pencarian big idea dan ide untuk keperluan eksekusi.

35 95 Ada enam langkah langkah dalam proses brainstroming atau pencarian big idea. Langkah yang dilakukantak jauh beda dengan yang dipaparkan Sandra E. Moriarty dalam bukunya Advertising Principles & Practice. Yaitu yang pertama adalah Immersion yang merupakan langkah penting bagi masing-masing anggota tim karena semua yang terlibat mendalami dan memahami creative brief yang telah dibuat. Mulai dari membacanya hingga melakukan beragam observasi. Pengetahuan yang mendalam oleh masing-masing anggota tim menjadi bekal pencarian ide yang ada pada tahapan selanjutnya. Kedua adalah ideation dimana seluruh tim termasuk tim kreatif dan traffic mulai brainstorming. Pada tahap ini, langkah awal adalah saling memaparkan temuan-temuan dari tahap sebelumnya. Ketiga adalah brainfog yang merupakan stagnasi dan kebuntuan, namun dalam tim ini hampir tidak ada, semuanya mengalir dengan cepat. Kuncinya karena masing-masing anggota tim memiliki temuan-temuan yang saling melengkapi yang merupakan hasil dari fase immersion. Keempat adalah Incubation dimana anggota tim membutuhkan beberapa waktu untuk rehat sejenak guna menyegarkan pikiran. Kesulitan adalah ada ketidak sepahaman antar anggota tim sehingga menimbulkan perdebatan. Namun tetap bisa diatasi. Kelima dan keenam adalah tahap illumination dan evaluation dimana ide-ide yang muncul kemudian dicatat tanpa terkecuali. Dianggap bagus atau tidak menjadi nomor kesekian, yang terpenting bagi tim ini adalah dikumpulkan terlebih dahulu. List ide-ide ini

36 96 kemudian dievaluasi bersama-sama di sesuaikan dengan keinginan klien yang dicatatkan pada client brief. Big Idea: Akhirnya setelah melewati enam tahapan dan sesuai kesepakatan bersama maka terumuskan bahwa big idea muncul dari positioning produk itu sendiri dan mengedepankan penjualan unik sesuai sifat produknya yang memiliki keistimewaan atau diferensiasi tidak dapat ditandingi oleh para kompetitor yaitu : Mandi secara teratut dengan sabun cair Lifebuoy dapat melindungi dari 10 kuman peyebab masalah. Daya tarik iklan yang akan dikembangkan adalah mewakili gabungan antara rasional dengan emosional. Sisi rasionalnya yaitu dengan Lifebuoy Body Wash dapat menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit sedangkan dari sisi emosional memperlihatkan model iklan seorang anak yang berusaha mandiri dan cerdas dengan kulit badan yang bersih dan sehat seolah memberikan janji bahwa dengan menggunakan Lifebuoy Body Wash konsumen akan mendapatkan kulit badan yang bersih dan sehat terlindung dari kuman seperti model iklan. Ide eksekusi iklan : Ide 1: Lifebuoy Body Wash versi Aku Bukan Anak Kecil? Bukan hanya menyiapkan big idea dan ide iklan yang akan dieksekusi, tapi detail produksinya juga harus disiapkan sebelum diberikan

37 97 pada klien. Oleh karenanya tiga unsur dalam iklan televisi yaitu copywriting, audio dan video sudah dipaparkan secara detail berdasarkan pendekatan rasional dan emosional. Dari sisi Copywriting, dialog yang akan terjadi dikemas dalam storyline sekaligus menambahkan detail pesan lain yang akan disampaikan lewat kata-kata. Dari sisi audio dan video gambaran eksekusi iklannya juga dijelaskan. Setelah semuanya terkumpul maka disusunlah dalam sebuah materi presentasi yang kemudian dibawa ke pihak klien untuk dipaparkan. Tahapan ini adalah tahap ketiga. Diakui oleh anggota tim dari Adimedia Nusantara Indonesia, proses presentasi berlangsung tidak terlalu alot. Ide-ide yang ditawarkan dapat dengan mudah diterima dan disetujui. Setidaknya ada beberapa point yang membuat klien langsung cocok dengan konsep yang diberikan, diantaranya; 1. Kesesuaian dengan kebutuhan klien. Hal ini sesuai dengan keinginan klien untuk meningkatkan awareness dan mengedukasi cara menggunakan Lifebuoy Body Wash. Kuncinya adalah pada pemahamaan mendalam dari client brief yang diberikan oleh klien. 2. Ide eksekusinya sesuai dengan karakter Konsumen Klien merasa ada kecocokan antara konsep eksekusi baik secara visual maupun audio dengan kehidupan sehari-hari konsumen. Iklan ini menampilkan visual, seorang anak kecil yang terlihat cerdas dan mandiri.

38 98 Sedangkan audionya yang sangat senang beraktivitas maupun sebelum beraktivitas. Meski begitu tidak langsung setuju begitu saja, ada beberapa point yang harus direvisi. Revisi ini dilakukan dalam waktu sekitar satu minggu sampai akhirnya tim bertemu kembali dengan klien untuk menyodorkan kembali revisi yang diminta. Approval untuk memproduksi iklan ini didapat setelah melakukan tiga kali meeting dengan pihak klien. Beberapa yang harus direvisi diantaranya adalah; 1. Meminta di bagian end close ditambah menampilkan seluruh varian Lifebuoy Body Wash. 2. Ditambahkan pula adegan sang anak yang bermain busa sabun Lifebuoy Body Wash, terlihat senang dan terhindar dari kuman sehingga terlihat lebih bersih dan sehat. Setelah iklan televisi Lifebuoy Body Wash versi Aku Bukan Anak Kecil 29 detik ditayangkan selama kurang lebih 1 tahun pihak klien memberikan tanggapan positif terhadap iklan. Lifebuoy Body Wash akan meluncurkan varian motif baru sehingga akan dibuat kembali iklan TVC dalam 29 detik yang masih dalam proses pembahasan di internal kreatif. Unit analisi dari dalam penelitian ini adalah untuk mempersuasi masyarakat dalam iklan televisi. Hasil dari strategi kreatif iklan lifebuoy body wash versi aku bukan anak kecil setelah diteliti dapat disimpulkan bahwa iklan tersebut 1 perlindungan dipilih karena selain sabun kesahatan

39 99 yang melindungi 10 kuman peyebab masalah 1 perlindungan. Juga mencerminkan seorang anak yang ingin belajar mandiri dengan menjaga kesehatan badannya tanpa bantuan kedua orang tuannya. Karna gak perlu khawatir dengan menggunakan Lifebuoy body wash akan dapat melindungin badan dari 10 kuman peyebab maslah kesehatan. dibandingkan sabun kesehatan lainnya.dan mengandung timol active5 yang selalu menjaga kesehatan kulit badan yang selalu terjaga. Jadi tidak perlu takut menggunakan produk sabun lifebuoy body wash yang aman dan praktis dalam menjalankan aktifitas maupun sebelum beraktifitas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT KAO Indonesia 44 Kao Corporation didirikan di Tokyo, Jepang tahun 1887 dan dikukuhkan secara hukum pada Mei 1940. Nama perusahaan Kao, merupakan

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT CLIENT BRIEF, CREATIVE. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi.

ACCOUNT MANAGEMENT CLIENT BRIEF, CREATIVE. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: CLIENT BRIEF, CREATIVE BRIEF, dan MEDIA BRIEF SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY)

BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY) BIRO IKLAN BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY) Dapat diartikan sebagai suatu perusahaan jasa yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkoordinasi, mengelola, dan atau memajukan merek, pesan, dan atau komunikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong timbulnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan sekarang ini yang terus mengalami perubahan dan semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus menerus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Profil Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H.

Lebih terperinci

A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset

A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset Pertemuan 2 A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset Aspek penting yang harus dilakukan dalam menyusun suatu rencana strategi adalah Riset. Mengapa riset? Mengetahui peta pasar Memantau persaingan Melihat posisi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya peradaban suatu bangsa, kebutuhan manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang mendorong munculnya berbagai perusahaan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar

Bab I PENDAHULUAN. suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar 1 Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini jumlah media massa sudah semakin banyak sehingga diperlukan suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar dapat menyampaikan pesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahan Unilever Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahan Unilever Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahan Unilever Indonesia PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kreatif Fundamental-

Mata Kuliah - Kreatif Fundamental- Mata Kuliah - Kreatif Fundamental- Modul ke: Proses Kreativitas, Manajemen dan Strategi Kreatif Periklanan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kreatif iklan Mie Sedaap versi Lie Detector telah dijabarkan pada bab sebelumnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kreatif iklan Mie Sedaap versi Lie Detector telah dijabarkan pada bab sebelumnya 72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pembahasan mengenai tujuan peneilitian ini yaitu mengetahui strategi kreatif iklan Mie Sedaap versi Lie Detector telah dijabarkan pada bab sebelumnya berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun pasar global. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun pasar global. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan persaingan dan penawaran produk di pasar tentu mewajibkan para pemasar menciptakan strategi jitu agar tetap bertahan dalam pasar domestik maupun pasar global.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar merek produk kategori Consumer goods semakin meningkat. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar merek produk kategori Consumer goods semakin meningkat. Kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan antar merek produk kategori Consumer goods semakin meningkat. Kebutuhan konsumen akan produk tersebut hampir tidak dapat dilepaskan sehingga menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi pada berbagai hal antara lain merek, harga, dan juga pelayanan dari suatu produk. Agar

Lebih terperinci

biaya koneksi internet yang murah, dan berkembangnya smartphone. Pertumbuhan pengguna internet ini, tidak hanya terbatas pada kalangan muda dari golon

biaya koneksi internet yang murah, dan berkembangnya smartphone. Pertumbuhan pengguna internet ini, tidak hanya terbatas pada kalangan muda dari golon BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Menurut Internet World Stats (2012), pengguna internet di dunia pada bulan Maret 2012 telah mencapai 2.280.000.000 dan mengalami peningkatan sebanyak 13.000.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan pelanggan. Untuk itu, perusahaan mengalami tantangan karena saat ini pelanggan menghadapi beraneka ragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat terpenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Tjiptono, 1997:19) dalam (Setya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan kulit cantik dan sehat saat ini benar-benar merupakan kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan rasa percaya diri yang

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. dengan membentuk identitas produk yang kuat melalui persaingan merek,

I.PENDAHULUAN. dengan membentuk identitas produk yang kuat melalui persaingan merek, I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kondisi persaingan yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk melakukan berbagai upaya guna meraih pangsa pasar terbesar dan mendapatkan loyalitas pelanggan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan merupakan pesan komunikasi pemasaran atau komunikasi. public tentang sesuatu produk yang disampaikan melalui media, dibiayai

BAB I PENDAHULUAN. Iklan merupakan pesan komunikasi pemasaran atau komunikasi. public tentang sesuatu produk yang disampaikan melalui media, dibiayai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Iklan merupakan pesan komunikasi pemasaran atau komunikasi public tentang sesuatu produk yang disampaikan melalui media, dibiayai oleh pemakarsa yang dikenal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya produk yang ditawarkan sebuah perusahaan mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya produk yang ditawarkan sebuah perusahaan mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyaknya produk yang ditawarkan sebuah perusahaan mengakibatkan konsumen akan semakin selektif dan bersifat kritis terhadap suatu produk yang ditawarkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut adalah wajar

BAB I PENDAHULUAN. Usaha yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut adalah wajar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan semakin ketat.

Lebih terperinci

Pertemuan 1. PENGANTAR dan PROSES KREATIF di AGENCY

Pertemuan 1. PENGANTAR dan PROSES KREATIF di AGENCY Pertemuan 1 PENGANTAR dan PROSES KREATIF di AGENCY Latar Belakang: Pengantar Banyak team kreatif yang lebih berorientasi hasil daripada berorientasi proses, sehingga mengabaikan konsep dan perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Semakin tinggi perkembangan dunia usaha akan menimbulkan persaingan produk semakin tinggi. Produsen bersaing dengan produsen lain untuk memikat konsumen dengan harapan

Lebih terperinci

Iklan adalah suatu pesan komersial yang disampaikan lewat media kepada khalayak dengan tujuan memperoleh keuntungan

Iklan adalah suatu pesan komersial yang disampaikan lewat media kepada khalayak dengan tujuan memperoleh keuntungan PAV STORYBOARD Storyboard merupakan konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh persaingan. Dalam keadaan seperti ini pelaku bisnis dituntut berusaha menciptakan

Lebih terperinci

Threat Opportunity Weakness Strength

Threat Opportunity Weakness Strength Analisis Kondisi Pasar. Tren Ekonomi, Industri, Sosial, Politik, Regulasi, Lingkungan. Analisis Kondisi persaingan. Strategi & gerak langkah kompetitor. Kecenderungan Needs, Wants, Expectations dari Konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan bisnis seperti globalisasi dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan bisnis seperti globalisasi dan perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perubahan lingkungan bisnis seperti globalisasi dan perkembangan teknologi membuat keinginan konsumen berubah seiring dengan waktu. Perubahan - perubahan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila semua komponennya berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila semua komponennya berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila semua komponennya berusaha semaksimal mungkin menciptakan dan mempertahankan produknya, sehingga konsumen senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan membuat strategi pemasaran. Orientasi dari strategi ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan membuat strategi pemasaran. Orientasi dari strategi ini adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang sangat ketat antara pelaku usaha, baik dengan kompetitor langsung maupun tak langsung, menuntut manajemen perusahaan lebih cermat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES. Dalam produksi digital campaign Holcim Educare ini, dimulai dari

BAB IV ANALISIS PROSES. Dalam produksi digital campaign Holcim Educare ini, dimulai dari 71 BAB IV ANALISIS PROSES 4.1. Tahapan Produksi Dalam produksi digital campaign Holcim Educare ini, dimulai dari mengumpulkan data data mengenai kondisi dan jumlah sekolah yang akan dilakukan perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyadari begitu besarnya jumlah penduduk di Indonesia yang sangat potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan transportasi senantiasa meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi dari suatu organisasi atau perusahaan. Selain merupakan salah satu elemen dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Alur Kerja Marcomm / Advertising Agency Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu perusahaan, dimana dengan adanya era globalisasi akan dapat memperluas pasar produknya dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Untuk merancang corporate identity klien perusahaan FruityLOGIC Surabaya

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Untuk merancang corporate identity klien perusahaan FruityLOGIC Surabaya BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Untuk merancang corporate identity klien perusahaan FruityLOGIC Surabaya sesuai dengan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual, maka metode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karena dengan seiring berjalannya waktu, terdapat beragam produk dipasaran,

BAB I PENDAHULUAN. Karena dengan seiring berjalannya waktu, terdapat beragam produk dipasaran, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman era globalisasi sekarang ini, perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak langsung telah memberikan pengaruh yang sangat besar dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang terjadi saat ini sangat bergantung pada perubahan penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus terpenuhi seperti sandang, pangan dan papan. Sama halnya akan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus terpenuhi seperti sandang, pangan dan papan. Sama halnya akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produsen mengetahui bahwa setiap konsumen memiliki banyak kebutuhan yang harus terpenuhi seperti sandang, pangan dan papan. Sama halnya akan kebersihan tubuh, tubuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan merek dalam dunia bisnis yang semakin ketat membuat para pengusaha tidak pernah berhenti mencari strategi yang tepat dalam memasarkan produknya, mengingat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi, dan perubahan gaya hidup maka jenis kebutuhan dan keinginan konsumen turut berkembang secara dinamis dari

Lebih terperinci

ABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan

ABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan ABSTRAK Potensi yang besar pasar produk sabun wajah dan kesuksesan merek Vitalis pada produk-produk perawatan tubuh mendorong KAPM untuk turut mengambil bagian di segmen sabun pembersih wajah ini dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Saat ini wanita selalu ingin terlihat cantik, glamour, modis dan modern. Tak dapat dipungkiri setiap wanita selalu mendambakan kecantikan fisik tersebut dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu Perusahaan harus mampu mengenal apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun yang akan datang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai

BAB I PENDAHULUAN. yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, tidak hanya kaum wanita saja yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai menyadari pentingnya menjaga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan barang konsumsi. Begitu juga dengan produsen produk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan barang konsumsi. Begitu juga dengan produsen produk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan produk inovasi dan sektor industri yang cukup pesat pada saat ini membawa perubahan pada pola hidup masyarakat dan tingkat kebutuhan masyarakat akan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi telah menjadi begitu lazim sehingga hampir tidak pernah memperhatikan apa itu televisi dan apa pengaruhnya. Televisi telah menciptakan sebentuk kemelekan huruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu dari ujung tombak dala m menunjang keberhasilan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu dari ujung tombak dala m menunjang keberhasilan pemasaran 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia bisnis berlangsung dalam suatu konteks pemasaran, berkembangnya dunia bisnis yang kini kian marak, membuat persaingan antar perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan globalisasi dan perkembangan jaman, teknologi dan perubahan gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. dengan globalisasi dan perkembangan jaman, teknologi dan perubahan gaya hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar global telah mengakibatkan kondisi persaingan yang sangat tinggi, para pelaku pasar dan produsen dituntut agar dapat bersaing dalam kompetisi ini. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi semakin membuat gaya hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan semakin maju, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern, persaingan dalam dunia bisnis dari tahun ke tahun semakin kompetitif. Berbagai perusahaan melakukan segala usaha untuk mempertahankan dan merebut hati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Kuliah : DESAIN PERIKLANAN CETAK Semester : IV Kode : - SKS : 4 Jurusan : Desain Komunikasi Visual Dosen : Anton Rosanto Kompetensi : Mahasiswa memiliki pengetahuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dikatakan berhasil disaat transmisi pesan oleh pembuat pesan mampu merengkuh para pemakna pesan untuk berpola tingkah dan berpikir seperti si pemberi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada kondisi perkeonomian global sekarang ini, yang ditunjukan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada kondisi perkeonomian global sekarang ini, yang ditunjukan dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kondisi perkeonomian global sekarang ini, yang ditunjukan dengan hilangnya batas-batas Negara dari segi investasi, industri, individu, dan informasi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami perilaku kualitas. Pemasaran adalah proses sosial dimana. bentuk oleh kultur serta kepribadian individu.

BAB I PENDAHULUAN. memahami perilaku kualitas. Pemasaran adalah proses sosial dimana. bentuk oleh kultur serta kepribadian individu. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar pertempuran produk, melainkan juga pertempuran persepsi. Persepsi konsumen salah satunya dapat dibangun melalui jalur merek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat menimbulkan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, peran seorang Public Relations (PR) dalam sebuah organisasi atau perusahaan menjadi semakin penting. Menurut Cutlip (2009:6), PR adalah fungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk menghalalkan segala cara untuk menekan biaya serendah-rendahnya dan meraih keuntungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanpa kita sadari, masyarakat selalu diposisikan sebagai konsumen potensial untuk meraup keuntungan bisnis. Perkembangan kapitalisme global membuat bahkan memaksa masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini merupakan kombinasi dari empat komponen yaitu Product, Price,

BAB I PENDAHULUAN. saat ini merupakan kombinasi dari empat komponen yaitu Product, Price, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Penciptaan produk-produk baru barang dan jasa saat ini sangat besar sekali. Diiringi dengan tingkat permintaan konsumen guna memenuhi keperluan dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia penyedap makanan sangatlah di gemari oleh kalangan ibu-ibu yang gemar memasak dan menjadikan penyedap sebagai tambahan untuk memberikan cita rasa dan aroma

Lebih terperinci

Universitas Multimedia Nusantara

Universitas Multimedia Nusantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang bergerak cepat telah meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

KEKUATAN BRANDING KEMASAN PRODUK DALAM MERAIH PASAR

KEKUATAN BRANDING KEMASAN PRODUK DALAM MERAIH PASAR 2013 Agus Setiawan 60 KEKUATAN BRANDING KEMASAN PRODUK DALAM MERAIH PASAR Agus Setiawan Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vol. VII, No. 2 Juli 2013 Hal 60-64 Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Untuk merancang Logo dan katalog produk profile hotel budget Bangkalan sesuai dengan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual, maka metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia telah berkembang sangat pesat, hal ini menyebabkan kondisi persaingan dunia bisnis dewasa ini semakin bertambah ketat. Semakin tingginya

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 3 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : POKOK BAHASAN PROSES PERIKLANAN DESKRIPSI Pembahasan pada modul ini meliputi tahap-tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house perlahan banyak yang berdiri seiring dengan kemunculan stasiun-stasiun televisi swasta sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kotor kаrеnа polusi уаnɡ аԁа ԁі sekitar. Debu, asap, sinar matahari merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kotor kаrеnа polusi уаnɡ аԁа ԁі sekitar. Debu, asap, sinar matahari merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sering beraktivitas ԁі luar ruangan mеmbυаt wajah terasa berminyak ԁаn kotor kаrеnа polusi уаnɡ аԁа ԁі sekitar. Debu, asap, sinar matahari merupakan musuh

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. Unilever Indonesia, Tbk didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabriken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XXV MERENCANAKAN KEGIATAN USAHA PENGOLAHAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT PENYUSUNAN PROPOSAL KOMUNIKASI PEMASARAN. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran.

ACCOUNT MANAGEMENT PENYUSUNAN PROPOSAL KOMUNIKASI PEMASARAN. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: PENYUSUNAN PROPOSAL KOMUNIKASI PEMASARAN Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id SUHENDRA, S.E., M.Ikom 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan dituntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis sehingga terdapat dua

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis sehingga terdapat dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis sehingga terdapat dua perubahan musim yang melanda negeri ini, yaitu kemarau dan penghujan. Namun belakangan

Lebih terperinci

Teknik Pengolahan Audio

Teknik Pengolahan Audio Teknik Pengolahan Audio Pengajar Yulyanto,S.Kom Alamat Email zoelazhard@gmail.com Disarikan Dari Berbagai Sumber, Terutama Dari Diktat Struktur Data Informatika ITB Karangan Dr. Inggriani Liem Halaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini banyak produk yang sejenis dengan manfaat yang hampir sama ditawarkan di pasaran yang memicu ketatnya persaingan antar perusahaan. Diperkuat dengan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern seperti sekarang ini, perawatan wajah sepertinya bukan

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern seperti sekarang ini, perawatan wajah sepertinya bukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era modern seperti sekarang ini, perawatan wajah sepertinya bukan hanya milik kaum hawa, pria pun membutuhkan perawatan tubuh. Bentuk perawatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan keinginan konsumen, khususnya perempuan agar tampil lebih cantik dan menarik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling diandalkan untuk mempromosikan suatu barang atau jasa. Banyak perusahaan menganggarkan biaya besar untuk kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha khususnya di bidang industri minuman yang semakin ketat, sehingga menuntut berbagai macam bentuk usaha untuk lebih kreatif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. eksitensinya dalam usaha, keunggulan bersaing nantinya menjadi kekuatan. mempunyai brand image yang kuat dibenak konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. eksitensinya dalam usaha, keunggulan bersaing nantinya menjadi kekuatan. mempunyai brand image yang kuat dibenak konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha yang semakin ketat dalam bidang ekonomi dan perdagangan mengharuskan perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan lain. Keunggulan bersaing mutlak

Lebih terperinci

Pembuatan Script Animatic Series. Petualangan Ramboy dan Raia episode 1 dan 2. Lifebuoy Shampoo. Karya Bidang

Pembuatan Script Animatic Series. Petualangan Ramboy dan Raia episode 1 dan 2. Lifebuoy Shampoo. Karya Bidang Pembuatan Script Animatic Series Petualangan Ramboy dan Raia episode 1 dan 2 Lifebuoy Shampoo Karya Bidang Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan konsumen memiliki banyak pilihan produk yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan konsumen memiliki banyak pilihan produk yang dapat digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, kemudahan informasi, teknologi, dan transportasi senantiasa meningkatkan dinamika persaingan antar para pelaku bisnis. Fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun sedang berkembang pesat. Perkembangan motorik anak usia 7-9 tahun sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diharapkan agar perusahaan mampu memperoleh pasar yang lebih luas.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diharapkan agar perusahaan mampu memperoleh pasar yang lebih luas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia usaha, barangkali sudah menjadi hal yang wajar apabila produsen dari sebuah produk akan senantiasa berusaha untuk menghasilkan sebuah produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tantangan persaingan di dunia industri dewasa ini semakin berat, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang mempertahankan produknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimilikinya, Keinginan manusia terkait dengan pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimilikinya, Keinginan manusia terkait dengan pemenuhan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang tidak akan merasa puas terhadap apa yang sudah dimilikinya, Keinginan manusia terkait dengan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari

Lebih terperinci