LOMBA KARYA INOVASI PEMBELAJARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LOMBA KARYA INOVASI PEMBELAJARAN"

Transkripsi

1 LOMBA KARYA INOVASI PEMBELAJARAN PENGGUNAAN METODE PERMAINAN KARTU DOMINO UNTUK MENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN PUTREN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BENTUK-BENTUK PECAHAN Oleh: SITI KUSFATUN AZIZAH SEKOLAH DASAR PUTREN UPT PPD KECAMATAN PLERET DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANTUL 2015 i

2 LEMBAR PENGESAHAN KEASLIAN Saya, yang bertanda tangan di bawah ini: N a m a : SITI KUSFATUN AZIZAH, S. Si. Unit Ke r j a :.SD PUTREN UPT PPD KECAMATAN PLERET, KABUPATEN BANTUL, D. I. YOGYAKARTA menyatakan dengan sebenarnya bahwa produk inovasi pembelajaran matematika yang berjudul: Penggunaan Metode Permainan Kartu Domino untuk Meningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sdn Putren pada Pelajaran Matematika Materi Bentuk-Bentuk Pecahan 1. Merupakan karya asli yang saya kembangkan sendiri dan bukan karya orang lain. 2. Belum pernah diikutsertakan dalam lomba sejenis baik tingkat kabupaten/kota, propinsi, nasional maupun internasional. Apabila terbukti tidak sesuai dengan pernyataan tersebut di atas, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Mengetahui Kepala Sekolah Bantul, 20 Oktober 2015 Yang membuat pernyataan Aslanhadi, S. Pd. NIP Siti Kusfatun Azizah, S.Si ii

3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN KEASLIAN... ii DAFTAR ISI... iii ABSTRAK... iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.. 1 B. Rancangan Inovasi.. 2 C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian... 2 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar 1. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar (SD) Hakekat Hasil Belajar Tentang Pecahan... 3 B. Definisi Prestasi dan Aktifitas Belajar 1. Prestasi Belajar Aktivitas Belajar... 5 C. Hakikat Metode Permainan Kartu Domino 1. Metode Permainan Kartu Domino 6 BAB III METODOLOGI PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Subyek, Tempat, dan Waktu Pelaksanaan Penelitian... 7 B. Prosedur Penelitian... 7 C. Teknik Pengumpulan Data.. 10 D. Analisis Data 10 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 11 BAB V Simpulan dan Saran Tindak Lanjut a. Simpulan.. 15 b. Saran Tindak Lanjut DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN iii

4 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN KARTU DOMINO UNTUK MENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN PUTREN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BENTUK-BENTUK PECAHAN Oleh: Siti Kusfatun Azizah Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Putren dengan metode permainan kartu domino. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas 4 tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VB SDN Putren yang berjumlah 30 siswa. Pengamatan dan data diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa dan hasil tes formatif yang dikerjakan siswa. Hasil perbaikan pembelajaran dengan penggunaan metode permainan kartu domino ini menunjukkan bahwa: 1) Aktivitas belajar siswa mengalami kenaikan, 2). Prestasi belajar siswa mengalami perbaikan, pada siklus I jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebesar 47% meningkat menjadi 83% pada siklus II. Nilai ratarata kelas pada siklus I sebesar 66 meningkat menjadi 83 pada siklus II. Penggunaan metode permainan dengan kartu domino memberikan penggaruh yang positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Kata kunci : aktivitas, prestasi, kartu domino, SD Putren. iv

5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsep matematika tentang bilangan, khususnya bilangan pecahan sangat abstrak bagi siswa SD. Oleh karena itu guru harus memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar yang masih bersifat operasional konkrit. Selain itu metode pembelajaran yang digunakan juga harus sesuai dengan karakteristik dan konsep materi yang ingin dikuasai. Pemilihan metode yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari menyebabkan siswa terhindar dari kebosanan dan terciptanya kondisi belajar yang interaktif, efektif, dan efisien. Pecahan merupakan materi yang relatif mudah, bahkan dalam kehidupan sehari-hari seringkali diterapkan setiap siswa. Akan tetapi kecermatan dalam mengubah bilangan pecahan ke bentuk pecahan yang lain adalah salah satu permasalahan yang ada dalam materi bilangan pecahan yang sering dialami siswa. Siswa cenderung merasa kesulitan mengerjakan soal yang berkaitan dengan hal tersebut. Selain itu tingkat pemahaman sifat-sifat operasi yang ada pada materi ini masih kurang. Hal ini terlihat dari nilai evaluasi dan daya serap siswa kelas VB SDN Putren. Dalam usaha untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi siswa, penulis tertarik untuk menerapkan metode pembelajaran dengan permainan kartu domino pecahan. Pemilihan kartu domino sebagai media pembelajaran karena kartu ini mudah dibuat dari bahan yang sederhana. Selain itu, permainan kartu domino sudah dikenal oleh siswa, sehingga diharapkan siswa akan lebih mudah mengaplikasikannya dalam pembelajaran. Penerapkan cara belajar sambil bermain diharapkan akan membuat siswa tidak bosan serta dapat memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. 1

6 B. Rancangan Inovasi Untuk memudahkan siswa memahami konsep tentang bentuk-bentuk pecahan, dirancang kartu domino pecahan sebagai media pembelajaran dengan metode permainan. Kartu domino dibuat dengan menuliskan 2 bentuk pecahan yang berbeda pada kertas manila. Dalam pembelajaran siswa akan menjodohkan bentukbentuk pecahan yang berbeda tetapi memiliki nilai yang sama. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa Kelas VB SDN Putren dengan menggunakan metode permainan kartu domino pada materi bentuk-bentuk pecahan. D. Manfaat Penelitian Dengan menggunakan kartu domino pecahan diharapkan dapat diperoleh manfaat, antara lain: a. Bagi Siswa - Siswa lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran menggunakan metode permainan kartu domino. - Meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. b. Bagi Guru : - Guru menjadi lebih kreatif dalam mengajar dengan menggunakan metode yang bervariasi. - Guru dapat menggunakan media pembelajaran yang bervariasi. c. Bagi Sekolah : - Memperbaiki proses pembelajaran dalam mata pelajaran matematika di SDN Putren, khususnya pada materi bentuk-bentuk pecahan. 2

7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar 1. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar (SD) Hudojo (2005) menyatakan, matematika sebagai suatu obyek abstrak, tentu saja sangat sulit dapat dicerna anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang masih dalam tahap operasional konkret. Siswa SD belum mampu untuk berpikir formal maka dalam pembelajaran matematika sangat diharapkan bagi para pendidik mengaitkan proses belajar mengajar di SD dengan benda konkret. Siswa SD masih terikat dengan objek yang ditangkap dengan pancaindra, sehingga sangat diharapkan dalam pembelajaran matematika yang bersifat abstrak, peserta didik lebih banyak menggunakan media sebagai alat bantu, dan penggunaan alat peraga. Karena dengan penggunaan alat peraga dapat memperjelas apa yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa lebih cepat memahaminya. 2. Hakekat Hasil Belajar Tentang Pecahan Pecahan merupakan salah satu kajian materi matematika yang dipelajari peserta didik di Sekolah Dasar (SD). Pembahasan materinya menitikberatkan pada operasi hitung dasar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, baik untuk pecahan biasa, campuran, dan desimal (Sukayati, 2009). Menurut Soenarjo (2008), pecahan ialah bilangan yang menggambarkan bagian dari suatu keseluruhan atau kuantitas. Bentuk penulisan pecahan secara umum adalah: a, dimana a sebagai pembilang dan b sebagai penyebut. Berbagai b bentuk pecahan antara lain: 1. Pecahan biasa: a b, dan a < b, a pembilang, dan b penyebut 2. Pecahan campuran: a b, a bilangan bulat, b pembilang, dan c penyebut c 3

8 3. Pecahan desimal: pecahan dengan nama desimal, dengan penulisan a,b (a koma b), dimana a dan b bilangan cacah. Misalnya: 0,3 ; 0,5 ; 0,75 ; dsb. 4. Pecahan pokok: pecahan biasa yang pembilangnya 1. Misalnya: 1 2 dan Pecahan sebenarnya: pecahan biasa yang pembilangnya lebih kecil dari penyebutnya. Misalnya : 2 3, 4 5, dan 3 5, dsb. 6. Pecahan senama: dua atau lebih pecahan yang penyebutnya sama. Misalnya: 3 5, 4 5, 5 5, dan 6 5, dsb. 7. Pecahan tak senama: dua atau lebih pecahan yang penyebutnya tidak sama. Misalnya: 1 4, 1 5, 1 6, dan 1 7, dsb. 8. Pecahan persen: perseratus. Misal: 20 % artinya = 0,20 = 0,2 9. Pecahan permil: perseribu. Misal: 15 dibaca 15 permil artinya B. Definisi Prestasi dan Aktivitas Belajar 1. Prestasi Belajar = 0,015 Nasution dalam Sunarto (2005) mendefinisikan prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan), sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Prestasi belajar seorang siswa sering disajikan dalam bentuk simbol berupa angka, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa pada suatu periode tertentu. Menurut Nila Parta (2005) prestasi siswa pada mata pelajaran matematika dipengaruhi oleh faktor dalam diri siswa yang belajar yang meliputi IQ, motivasi, minat, bakat, kesehatan, dan faktor dari luar siswa yang belajar yang meliputi guru pengajar, materi ajar, latihan, sarana kelengkapan belajar siswa, tempat di sekolah atau di rumah serta di lingkungan sosial siswa. 4

9 2. Aktivitas Belajar Kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran akan berdampak baik pada hasil belajarnya. Seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (2000) bahwa: Belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang dapat didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan didalam benak anak didik. Aktifnya siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya (Rosalia, 2005). Semua ciri perilaku tersebut pada dasarnya dapat ditinjau dari dua segi yaitu segi proses dan dari segi hasil. Trinandita (1984) menyatakan bahwa hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa lain. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi. C. Hakikat Metode Permainan Kartu Domino 1. Metode Permainan Metode pembelajaran adalah cara dalam menyajikan (menguraikan, memberi contoh dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu (Suparman, 1997). Salah satunya adalah metode permainan. Metode ini berbentuk kegiatan pembelajaran yang didasarkan pada prinsip belajar sambil bermain. Pada pembelajaran matematika, permainan yang bernilai matematika dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam menguasai keterampilan tertentu, menemukan dan memecahkan masalah, serta memahami konsep tertentu, 5

10 contoh: bermain bilangan pada bujur sangkar, segitiga dan segilima ajaib, bermain kartu dan lain-lain (Supinah, 2009). Menurut Dina Indriana (2011) Dasar pertimbangan dalam memilih media adalah terpenuhinya kebutuhan dan tercapainya tujuan pembelajaran. Jika tidak sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran media tersebut tidak dapat digunakan. Dengan demikian secara sederhana media apapun dapat digunakan dalam aktivitas belajar dan mengajar, asalkan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pengajaran itu sendiri. 2. Kartu Domino Salah satu alternatif solusi untuk menanamkan konsep pecahan dalam mata pelajaran Matematika dengan menggunakan media visual berupa kartu domino pecahan. Kartu domino pecahan adalah sebuah media pembelajaran dalam bentuk kartu yang berukuran 7 x 3 cm. Kartu tersebut sebagian berisi jawaban dan sebagian berisi soal (Dwiana, 2013). Ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh kartu domino dibandingkan dengan media lainnya untuk materi pecahan, diantaranya (1) media ini memancing siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran, (2) media ini bisa diaplikasikan untuk permainan sehingga membuat siswa tidak mudah bosan, (3) mudah dan praktis dibawa kemana-mana (Hestuaji, 2013). Kartu domino merupakan suatu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran Matematika. Menurut Rini Mulyani (2006) permainan ini akan membantu anak dalam latihan mengasah kemampuan memecahkan berbagai masalah yang menggunakan logika. Berdasarkan hasil penelitian Hestuaji, dkk (2013) menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diberi perlakuan media kartu domino lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diberi perlakuan media gambar diam. Demikian halnya hasil penelitian Wulan, dkk (2013) menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan berbantuan media kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 6

11 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek, Tempat, dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 1. Subyek Pelaksanaan Subjek Penelitian adalah siswa kelas V B dengan jumlah siswa sebanyak 30 anak yang terdiri atas 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. 2. Tempat Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas VB SD Negeri Putren UPT PPD Kecamatan Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 3. Waktu Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 melalui 2 siklus. B. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri atas empat tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi. 1. Siklus I a. Perencanaan Perbaikan Pada siklus I guru merencanakan pembelajaran dengan metode permainan kartu domino, ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Guru menyiapkan RPP yang akan digunakan, membuat dan menyiapkan media pembelajaran berupa kartu domino pecahan, lembar observasi guru dan siswa, serta lembar penilaian. b. Pelaksanaan Perbaikan Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa diminta memperhatikan penjelasan guru bagaimana cara merubah bentuk-bentuk pecahan. Siswa secara berkelompok melakukan permainan kartu domino pecahan, yaitu dengan mencocokkan kartu yang memiliki nilai yang sama. 7

12 Pada akhir pembelajaran siswa secara individu diminta menggerjakan soal evaluasi untuk mengetahui kemampuan pemahaman mereka tentang materi bentuk-bentuk pecahan. c. Observasi Dari observasi yang dilakukan guru dibantu oleh supervisor II masih ditemukan 9 dari 30 siswa yang kurang terlibat secara aktif dalam pembelajaran. d. Refleksi Setelah selesai pembelajaran guru melakukan refleksi. Ternyata masih terdapat 16 dari 30 siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM, sehingga penelitian pada siklus I ini dianggap belum berhasil. Berdasarkan hasil diskusi dengan Supervisor II, rendahnya nilai yang diperoleh disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: pada saat guru menjelaskan siswa tidak memperhatikan, penjelasan guru terlalu cepat sehingga siswa sulit memahami, siswa malu untuk bertanya jika belum jelas, dan saat permainan menjodohkan kartu domino kelompok yang dibentuk terlalu besar sehingga sebagian anak-anak sibuk bermain sendiri, berkeliaran, dan mengganggu teman-temannya yang sedang melakukan kegiatan menjodohkan kartu. Untuk proses pembelajaran berikutnya, guru akan berusaha meningkatkan prestasi belajar siswa dengan meningkatkan motivasi belajar siswa, menjelaskan materi dengan perlahan-lahan dan jelas sehingga siswa lebih mudah memahami, menggunakan metode tentor sebaya, membagi kelompok lebih kecil agar seluruh siswa dapat aktif menggunaan alat peraga. 2. Siklus Kedua a. Perencanaan Tindakan Pada siklus II ini guru berusaha meningkat motivasi belajar siswa, menjelaskan materi dengan perlahan-lahan dan jelas sehingga pemahaman siswa dalam merubah bentuk-bentuk pecahan akan meningkat, membagi kelompok yang sudah ada menjadi lebih kecil lagi 8

13 agar seluruh siswa dapat terlibat dan aktif dalam pembelajaran, dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya apabila belum jelas. Guru menyiapkan RPP, kartu domino pecahan dengan dua warna yang berbeda, lembar observasi guru dan siswa, serta lembar penilaian. b. Pelaksanaan Tindakan Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran, dan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan. Guru membagikan soal pretest dan meminta siswa mengerjakannya secara mandiri. Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan guru dan memberi kesempatan untuk bertanya apabila ada yang belum jelas. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis, kemudian membahas bersama-sama. Guru membagi kelas menjadi 7 kelompok, kemudian masing-masing kelompok dibagi lagi menjadi 2 kelompok kecil. Pada masing-masing kelompok ditunjuk siswa yang paling pandai sebagai ketua kelompok. Setiap kelompok mendapat 2 set kartu domino yang warnanya berbeda. Pada siklus II, setiap kelompok kecil akan bertanding untuk menjodohkan kartu sehingga dalam satu kelompok akan terjadi persaingan. Pada akhir siklus, siswa mengerjakan lembar evaluasi secara mandiri. c. Observasi Berdasarkan hasil pengamatan guru dan hasil observasi supervisor II terlihat adanya peningkatan minat siswa terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung. Dari hasil observasi aktivitas siswa, semua siswa sudah terlibat dalam permainan kartu, dan sebagian besar siswa memperhatikan saat guru menjelaskan. Namun dari segi aktivitas untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat masih perlu. d. Refleksi Berdasarkan pengamatan guru dan supervisor II dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode permainan kartu domino untuk pembelajaran bentuk-bentuk pecahan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 9

14 C. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi dilakukan pada siswa, hasilnya dicatat pada lembar observasi siswa. Sedangkan observasi kemampuan guru dalam mengajar dilakukan oleh supervisor II, dan hasilnya dicatat pada lembar observasi guru. 2. Evaluasi/Tes Formatif Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, pada akhir pembelajaran secara individu dilakukan evaluasi berupa tes formatif. 3. Dokumentasi Kegiatan siswa selama pembelajaran diabadikan dalam foto sehingga dapat menunjukkan aktivitas yang terjadi. D. Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis secara bertahap pada setiap akhir siklus. 1. Aktivitas siswa Hasil penskoran nilai observasi siswa dihitung persentase aktivitasnya dengan rumus berikut: Persentase aktivitas siswa = 2. Hasil belajar siswa jumla siswa yang terlibat jumla seluru siswa x 100 % Data hasil evaluasi siswa dianalisis dan dihitung dengan rumus berikut : a. Rata-rata perolehan nilai keseluruhan pada masing-masing siklus: Rata-rata nilai = jumla nilai seluru siswa jumla siswa b. Persentase berdasarkan kriteria ketuntasan minimal: Persentase Siswa Tuntas = jumla siswa mendapat 75 jumla siswa 100% Persentase Siswa Belum Tuntas = jumla siswa mendapat <75 jumla siswa 100% 10

15 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari penelitian dengan metode permainan kartu domino pada pelajaran matematika materi bentuk-bentuk pecahan diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Nilai tes formatif siklus I Hasil belajar yang dicapai oleh siswa pada siklus I secara lengkap dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Rentang Nilai Frekuensi Siswa (f) Frekuensi Kumulatif (x) Dari Tabel 1. dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 66. Sebanyak 16 anak memperoleh nilai dibawah 75 atau masih dibawah KKM. Persentase siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM sebesar 53%. Pada siklus I siswa yang sudah tuntas atau memperoleh nilai diatas 75 sebanyak 14 anak dan persentase siswa yang nilainya diatas KKM sebesar 47% Jumlah Σ f = 30 Σ x = 1970 Rata-rata nilai Rata-rata = = 66 f Persentase belum siswa mendapat % = 53% siswa tuntas f Persentase siswa siswa mendapat < % = 47% tuntas f Berdasarkan analisis hasil belajar siswa pada siklus I belum terlihat adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa kelas VB. Dari hasil perhitungan nilai rata-rata kelas masih jauh dari nilai ketuntasan minimal (KKM). Selain itu x 11

16 jumlah siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM masih banyak, lebih dari 50% siswa yang belum tuntas belajar tentang materi bentuk-bentuk pecahan. Hasil belajar yang dicapai siswa kelas VB pada siklus pertama dirasa masih rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena masih rendahnya aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, masih kurangnya minat dan motivasi belajar siswa terhadap materi bentuk-bentuk pecahan, dan sebagian siswa tidak segera bertanya apabila belum paham dengan penjelasan guru. 2. Nilai tes formatif siklus II Hasil belajar yang dicapai oleh siswa pada siklus II secara lengkap dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini. Tabel 2. Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Rentang Nilai Frekuensi Siswa (f) Frekuensi Kumulatif (x) Jumlah Σ f = 30 Σ x = 2500 Rata-rata nilai Rata-rata = = 83 f Persentase siswa siswa mendapat < % = 17% belum tuntas f Persentase siswa siswa mendapat % = 83% tuntas f Dilihat dari tabel 2. diatas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas VB pada siklus II sebesar 83. Siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM sebanyak 5 anak atau sekitar 17 % siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran materi bentuk-bentuk pecahan ini. Siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebanyak 25 anak atau sekitar 83 % sudah tuntas dalam pembelajaran. x 12

17 3. Perbandingan nilai rata-rata tes formatif siklus I dan siklus II Siklus I 83 Siklus II Gambar 3. Perbandingan nilai rata-rata tes formatif siklus I dan siklus II Dari gambar 3. dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pada siklus I sebesar 66, mengalami peningkatan menjadi 83 pada siklus II atau mengalami kenaikan sebesar 17%. Meningkatnya prestasi belajar siswa pada siklus II menunjukkan bahwa langkah-langkah yang telah direncanakan guru telah terlaksana dengan baik. Pada siklus II siswa lebih memahami materi yang diberikan guru, selain itu aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan. Jika saat siklus I masih banyak siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran, maka pada siklus II hal tersebut dapat disiasati oleh guru dengan membentuk kelompok yang lebih kecil dalam menjodohkan katu domino. Selain itu ada kompetisi dalam kelompok mendorong siswa untuk lebih termotivasi dalam belajar. Meningkatnya aktivitas siswa selama proses belajar akan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan dan ketrampilan yang mengarah pada prestasi belajar. 4. Persentase perbandingan nilai tes formatif siklus I dan siklus II yang diatas KKM Siklus I 83 Siklus II Gambar 4. Persentase nilai tes formatif siklus I dan siklus II yang diatas KKM 13

18 Jumlah siswa Dari gambar 4. Dapat dilihat bahwa persentase siswa yang memperoleh nilai diatas KKM pada siklus I sebesar 47 % meningkat tajam menjadi 83 % pada siklus II. 5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I dan Siklus II Hasil Observasi Siswa Siklus I Siklus II Indikator yang diamati Indikator yang diamati: 1. Mendengarkan penjelasan guru 2. Bertanya pada guru atau teman apabila belum jelas 3. Berani mengeluarkan pendapat 4. Aktif menjodohkan kartu 5. Menjawab pertanyaan guru Gambar 5. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II Dari beberapa indikator yang diamati, pada gambar 4. dapat dilihat bahwa siswa yang mendengarkan penjelasan guru mengalami peningkatan dari 16 anak pada siklus I menjadi 28 anak pada siklus II, jumlah siswa yang bertanya pada guru atau teman apabila belum jelas meningkat dari 18 anak pada siklus I menjadi 22 anak pada siklus II, siswa yang berani mengeluarkan pendapat meningkat dari 20 anak pada siklus I menjadi 25 anak pada siklus II, jumlah siswa yang aktif menjodohkan kartu meningkat dari 22 anak pada siklus I menjadi 30 anak pada siklus II, dan jumlah siswa yang menjawab pertanyaan guru meningkat dari 19 anak pada siklus I menjadi 23 anak pada siklus II. 14

19 Meningkatnya aktivitas belajar siswa pada siklus II menunjukkan motivasi belajar siswa juga mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan pendapat Rosalia (2005) yang mengatakan bahwa aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Penggunaan metode permainan kartu domino dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi bentuk-bentuk pecahan dan kegiatan pembelajarann terasa lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Pada siklus II semua siswa terlibat dalam menjodohkan kartu domino. Pembentukkan kelompok yang lebih kecil dan adanya kompetisi antar kelompok dapat meningkatkan aktivitas siswa. 15

20 BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT A. Simpulan Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kelas V SDN Putren dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Prestasi hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari persentase siswa yang menguasai materi pembelajaran dengan kriteria ketuntasan minimal diatas 75 yaitu sebesar 47 % pada siklus I menjadi 83 % pada siklus II. Persentase siswa yang belum menguasai materi pembelajaran mengalami penurunan yaitu sebesar 53 % pada siklus I menjadi 17 % pada siklus II. Rata-rata nilai yang dicapai dalam satu kelas juga meningkat dari 66 pada siklus I menjadi 83 pada siklus II 2. Penggunaan Metode Permainan Kartu Domino dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi bentukbentuk pecahan. B. Saran Tindak Lanjut Berdasarkan simpulan di atas saran tindak lanjut yang perlu dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu: 1. Menggunakan Metode Permainan Kartu Domino pada mata pelajaran lain untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi hasil belajar siswa. 2. Melakukan perencanaan dan persiapan yang baik kepada siswa agar prestasi hasil belajar siswa dapat terjaga. 16

21 DAFTAR PUSTAKA Djamarah, S. B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dwiana, Deni., dkk. (2013). Penggunaan Metode Permainan Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Pembelajaran Matematika Tentang Pecahan. Surakarta: PGSD, FKIP Universitas Sebelas Maret. Hestuaji, Y., dkk. (2013). Pengaruh Media Kartu Domino Terhadap Pemahaman Konsep Pecahan. Surakarta: PGSD, FKIP Universitas Sebelas Maret. Hudojo, H. (2005). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam Parta, Nila. (2008). Prestasi Belajar Siswa. Diunduh 30 Agustus 2014 dari Rini, M. (2006). Permainan Edukatif dalam Perkembangan Logic-Smart Anak. dsemarang: Universitas Negeri Semarang. Rosalia, Tara. (2005). Aktifitas Belajar dalam. Diunduh 30 Agustus 2014 dari sciences/ aktifitas-belajar/) RJ. Soenarjo Matematika 5: untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Sukayati, Marfuah. (2009). Modul Matematika SD Program Bermutu Pembelajaran: Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Pecahan di SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktoral Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika. Trinandita Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Sebagai Upaya Membantu Meningkatkan Hasil Belajar. Diunduh 30 Agustus 2014 dari http // www. media. Diknas.go. id/ media / document / Pdf Wulan, L. P,. dkk. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Berbantuan Kartu Domino untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV. Singaraja: FIP Universitas Pendidikan Ganesha. 17

22 LAMPIRAN GAMBAR PELAKSANAAN PENELITIAN Siswa aktif mencocokkan kartu Siklus 1 Siswa berdiskusi menentukan pasangan kartu domino Siklus 1 Guru membimbing siswa dalam kerja kelompok Siklus 1 Siswa bertanding dalam kelompok kecil untuk menjodohkan kartu domino pecahan Siklus 2 Siswa bertanding dalam kelompok kecil Siklus 2 Siswa mengerjakan soal evaluasi 18

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada tanggal 23 April 05

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) Kodiran Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:

Lebih terperinci

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar... PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA SIKATUBIL PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 GEMAWANG

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan O leh: NAHARTRI YENI K. A54B 111 029

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD Oleh: Siti Hanisah 1, Tri Saptuti 2, H. Setyo Budi 3 FKIP,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting waktu Dan Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Waktu Penelitian ini dilakukan di SDN Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten pati. Waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Tindakan 1. Deskripsi Kondisi Awal a. Situasi Kelas Hasil observasi kelas menyatakan bahwa ada kelebihan dari tindakan `perbaikan ini antara lain :

Lebih terperinci

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 218 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan yang telah diajukan oleh peneliti. Hasil penelitian disajikan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Randu 3 berlokasi di Desa Randu, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar pada hakekatnya adalah sebuah bentuk rumusan prilaku sebagaimana yang tercantum dalam pembelajaran yaitu tentang penguasaan terhadap

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH DIDAKTIKA PGRI, 2, (1), 2016, 156 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH Umbar Rumanti *) NIP 19630407

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas mata pelajaran tematik dengan mata pelajaran mayor IPS semester I, kompetensi dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah menurut Abdullah dalam J. Tombokan Runtukahu (2000: 307).

BAB I PENDAHULUAN. masalah menurut Abdullah dalam J. Tombokan Runtukahu (2000: 307). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan ilmu yang menjadi dasar dari semua ilmu yang dipelajari di sekolah regular. Oleh sebab itu pelajaran ini diajarkan pada jenjang pendidikan dasar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dirancang secara sistematis dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran 201/2015 pada MTs. Raudhatusshibyan Martapura Barat.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA MANIK-MANIK PADA SISWA KELAS IV SD N 2 CEPOKOSAWIT TAHUN AJARAN 2013 / 2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan suatu bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memiliki karakteristik antara lain :. Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan deskriptif yaitu metode melukiskan atau menggambarkan sistematika,

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG Riris Rahayu, Tri Murti, Lilik Bintartik Universitas Negeri Malang Email: cassiopeiagirl13@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas III SDN Ngurenrejo Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 19

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI SDN 02 Pait Kec. Siwalan Kab. Pekalongan Abstrak Pada awal semester

Lebih terperinci

Charlina Ribut Dwi Anggraini

Charlina Ribut Dwi Anggraini METODE PEMBELAJARAN TGT MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI BEDIWETAN KECAMATAN BUNGKAL KABUPATEN PONOROGO Charlina

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG Dwi Wahyuning Tiyas 1, Suminah 2, Sutansi 3 Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi awal dan wawancara dengan guru kelas II SD Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi awal dan wawancara dengan guru kelas II SD Negeri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tahap Prasiklus Tahapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum melaksanakan tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 1 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI WIWIK SETYANINGSIH A54B090124

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MENGUBAH PECAHAN MENJADI PERSEN DAN DESIMAL MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MENGUBAH PECAHAN MENJADI PERSEN DAN DESIMAL MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MENGUBAH PECAHAN MENJADI PERSEN DAN DESIMAL MELALUI SD Negeri Kabunan 01 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah SD Negeri 02 Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas ( Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Cepokokkuning berlokasi di Desa Cepokokuning, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,

Lebih terperinci

Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 FKIP ANA NURHARYANTI NIM. A54B090072

Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 FKIP ANA NURHARYANTI NIM. A54B090072 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN BANTUAN BENDA-BENDA KONKRET PADA SISWA KELAS I SDN 2 GATAK TAHUN 2012/2013 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Rissa Prima Kurniawati IKIP PGRI MADIUN rissaprimakurniawati14@gmail.com ABSTRAK Guru dalam mengajar

Lebih terperinci

PENERAPAN CTL DENGAN METODE JARIMATIKA UNTUK PENYELESAIAN SOAL PERKALIAN DASAR DI SD NEGERI 1 NGERONG

PENERAPAN CTL DENGAN METODE JARIMATIKA UNTUK PENYELESAIAN SOAL PERKALIAN DASAR DI SD NEGERI 1 NGERONG PENERAPAN CTL DENGAN METODE JARIMATIKA UNTUK PENYELESAIAN SOAL PERKALIAN DASAR DI SD NEGERI 1 NGERONG Yeni Nur Indah Sari 148620600152/6/A3 S-1 PGSD, FKIP Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (yheni15setiawan@gmail.com)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia secara terus menerus telah dilakukan dengan baik secara konvensional maupun inovatif, seperti pelatihan dan peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.

I. PENDAHULUAN. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR. Oleh SUHARNI L G2G

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR. Oleh SUHARNI L G2G PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JURNAL PENELITIAN Oleh SUHARNI L G2G1 15 115 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017 1 PENERAPAN MODEL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Hasil dokumentasi peneliti pada tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika di MI AN-NUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat diperlukan oleh semua manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan suatu maksud kepada

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENDA SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE GIVE THE REAL (GTR) Mundasah

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENDA SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE GIVE THE REAL (GTR) Mundasah Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENDA SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI SD Negeri

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BENDA-BENDA SEKITAR PADA MATERI AJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BENDA-BENDA SEKITAR PADA MATERI AJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 1, Maret 2017 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BENDA-BENDA SEKITAR PADA MATERI AJAR PENJUMLAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. air. Bahasa Indonesia memang diajarkan sejak anak-anak, tetapi model pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. air. Bahasa Indonesia memang diajarkan sejak anak-anak, tetapi model pengajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia tidak akan terlepas dari kebudayaan bangsa Indonesia karena bahasa Indonesia dijadikan alat untuk berkomunikasi dari berbagai suku di tanah air. Bahasa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN DUA ANGKA MENGGUNAKAN METODE DRILL. Mundasah SD Negeri 02 Wiradesa Pekalongan

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN DUA ANGKA MENGGUNAKAN METODE DRILL. Mundasah SD Negeri 02 Wiradesa Pekalongan Jurnal Penelitian Pendidikan (JPPI) Vol. 1, No. 1, Januari 2016 ISSN2477-2240 SD Negeri 02 Wiradesa Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas metode latihan atau drill

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 2 ISSN X. Pilemon Poly Maroa, Charles Kapile, dan Abdul Hamid

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 2 ISSN X. Pilemon Poly Maroa, Charles Kapile, dan Abdul Hamid Penerapan Pembelajaran PKn Dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas V SD Inpres 012 Bajawali Kecamatan Lariang Kabupaten Mamuju Utara Pilemon Poly Maroa, Charles Kapile, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif, untuk kemantapan rasional dalam pelaksanaan tugas, serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL OLEH AHMAD DENNIS WIDYA PRADANA NIM 110151411533 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A Ibnu Mubarak Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013 PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Oleh : NUR ROCHMAN AHMADI A54B090041

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliatian dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 02 merupakan SD yang terletak di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. SD Negeri Ujung-ujung 02 berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah Ambarketawang 3 yang beralamat di Gamping Kidul, Ambarketawang Gamping

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian. 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan tepatnya di ruang kelas I. Alasannya

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). McNiff (dalam Arikunto, Suhardjono dan Supardi, 2010,hlm.1)

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SD NEGERI 3 KRAGUMAN KECAMATAN JOGONALAN KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

NASKAH PUBLIKASI SD NEGERI 3 KRAGUMAN KECAMATAN JOGONALAN KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA KONSEP PECAHAN SEDERHANA DENGAN MEDIA GAMBAR DAN ALAT PERAGA BATANG KAYU BERWARNA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 KRAGUMAN KECAMATAN JOGONALAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan dapat diuraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh setiap siklus dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III SDN Ngablak 02 semester I Tahun Pelajaran 2011/2012, terlihat bahwa prestasi peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan komunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Dalam kegiatan berbahasa seseorang dituntut untuk menguasai keterampilan berbahasa. Keterampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN 2 Ngaren, yang terletak di desa Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, pada semester II tahun

Lebih terperinci

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran kooperatif Tipe NHT Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR Firmansyah 1), Siti Istiyati 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL SD

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Teknik Permainan Menyusun Kata Pada Siswa Kelas I SDN Inpres 5 Birobuli

Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Teknik Permainan Menyusun Kata Pada Siswa Kelas I SDN Inpres 5 Birobuli Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Teknik Permainan Menyusun Kata Pada Siswa Kelas I SDN Inpres 5 Birobuli Maryuni SDN Inpres 5 Birobuli, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah kegiatan menjadi kurang berarti apabila tujuan yang telah direncanakan sebelumnya tidak terlaksana. Terlaksananya sebuah tujuan tentu memerlukan upaya yang sungguh

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Martha Lorinda marthalorinda@gmail.com Pendidikan

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA RUSMAWATI Guru SD Negeri 031 Tarai Bangun rusmawati6360@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi manusia untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Seperti yang diuraikan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung. 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Perumnas Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG Rustiana Primasari 1, Wahyudi 2, Joharman 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Karakter subjek dalam Penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV SDN Watuagung01, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang semester

Lebih terperinci