BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pusdiklat Pajak. Sekilas Pusdiklat Pusdiklat Pajak mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan pendidikan dan latihan serta penataran keuangan negara di bidang Perpajakan dan Pajak Bumi dan Bangunan berdasarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Dengan mengemban tugas pokok dan fungsi tersebut Pusdiklat Pajak dalam merencanakan kegiatannya mempunyai keterkaitan yang khusus dengan Direktorat Jenderal Pajak. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) saat ini tengah melakukan reformasi di berbagai bidang. Salah satu reformasi tersebut adalah dengan mengadakan Modernisasi Administrasi Perpajakan. Pada prinsipnya Sistem Administrasi Modern DJP meliputi IT (Informasi Teknologi) dan Perilaku Pegawai. Sebagai tindak lanjut atas pelaksanaan Modernisasi Administrasi Perpajakan dibutuhkan kualitas SDM yang handal dan memiliki kemampuan di bidang: a. Ilmu pengetahuan b. Ketrampilan dan keahlian c. Profesionalitas 37

2 38 Oleh karena itu program pengembangan SDM bagi pegawai DJP harus berisi kemampuan-kemampuan seperti tersebut diatas. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan, Pusdiklat Pajak diharapkan mampu menjadi mitra yang handal bagi DJP dalam rangka menuju Modernisasi Administrasi Perpajakan. 2. Langkah Strategis Untuk merespon moment perubahan paradigma yang terjadi di DJP, Pusdiklat Pajak telah melakukan kebijakan antisipatif, antara lain. a. Desain Pendidikan dan Pelatihan Membentuk TIM Kerja beranggotakan perwakilan seluruh Direktorat Kantor Pusat DJP yang bersama-sama dengan Pusdiklat Pajak melakukan review dan menyusun Desain Pendidikan dan Pelatihan agar mampu memenuhi standar kompetensi yang dibutuhkan oleh DJ b. Training Needs Analysis (TNA) Penyelenggaraan kegiatan TNA yang dilaksanakan oleh Widyaiswara dan struktural Pusdiklat Pajak. Output kegiatan TNA tersebut dipadukan dengan hasil TNA yang dilaksanakan oleh TIM dari DJP dan diharapkan melalui kegiatan tersebut dapat menjadi blue print pengembangan SDM DJP melalui diklat, di saat ini dan yang akan datang. c. Prioritas Diklat

3 39 Dimulai sejak tahun anggaran 2007, program diklat Pusdiklat Pajak telah menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan di DJP yaitu diklat berbasis administrasi modern. Penyelenggaraan diklat diprioritaskan pada pemenuhan kebutuhan kantor-kantor pajak modern yang baru (Diklat Account Representative, Diklat Penelaah Keberatan, Diklat Pelayanan terpadu, Diklat Proses Bisnis Wajib Pajak, dan lain-lain) d. Pemetaan Masalah Dalam rangka mengejar ketertinggalan dari DJP, pada akhir tahun 2007 Pusdiklat Pajak melakukan bedah diri melalui pemetaan masalah intern pusdiklat. Dari kegiatan tersebut diketahui problema-problema yang dapat menghambat perkembangan pusdiklat sehingga dapat dijadikan instrument dalam menetapkan langkah-langkah manajemen e. Komunikator Diklat Untuk menjaring kebutuhan diklat di daerah, Kasi Bimbingan dan Konsultasi pada setiap Kanwil Pajak ditunjuk sebagai komunikator diklat dengan Surat Keputusan Sekretaris DJP. Tugas Komunikator Diklat adalah membantu Pusdiklat Pajak untuk menganalisa kebutuhan diklat pada masing-masing kanwil pajak. f. Forum Komunikasi 3 (tiga) Pihak Forum ini terdiri dari 3 unsur, yaitu Kabid Perencanaan dan Pengembangan, Kabag Kepegawaian DJP, dan Kasubdit

4 40 Peningkatan Kapasitas KITSDA DJP. Rapat rutin dilaksanakan tiap bulan sekali dengan agenda pembahasan permasalahan diklat berkaitan dengan rencana, penyelenggaraan dan evaluasi pelatihan. g. Membudayakan Tradisi Ilmiah Kegiatan ini bertujuan untuk menajamkan muatan materi diklat dan meningkatkan kompetensi dan wawasan Widyaiswara. 3. Visi dan Misi Pusdiklat Pajak VISI Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan di bidang perpajakan yang terdepan dalam menghasilkan SDM yang amanah, profesional, berintegritas tinggi dan bertanggung jawab. MISI UMUM Melaksanakan pengembangan SDM pengelola di bidang perpajakan melalui pendidikan dan pelatihan untuk mewujudkan SDM yang amanah, profesional, berintegritas tinggi, dan bertanggung jawab. MISI KHUSUS Meningkatkan kegiatan penelitian di bidang perpajakan. Turut serta menuntaskan reformasi birokrasi BPPK dan menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan dengan tata kelola yang baik. B. Hasil Evaluasi pada Tingkat Reaksi (Reaction Level) Pada variabel evaluasi pada tingkat reaksi, terdapat 42 butir pernyataan yang diajukan oleh Pusdiklat Pajak kepada seluruh peserta training mengenai tingkat kepuasan peserta terhadap program diklat teknis substantif spesialisasi (DTSS)

5 4 analisis informasi, data, laporan, dan pengaduan (IDLP) dasar yang telah diikuti, terutama mengenai kurikulum, pelayanan penyelenggaraan diklat, pelayanan evaluasi diklat, ruang maka dan konsumsi, sarana dan prasarana pendukung, asrama dan laundry, penampilan pengajar, penguasaan materi, bahan ajar serta metode pembelajaran. Adapun resume hasil evaluasi penyelenggaran pada variabel kepuasan ditunjukan pada Tabel 4. berikut ini. Tabel 4. Resume Hasil Evaluasi Kepuasan Peserta Terhadap Penyelenggaraan Unsur yang dinilai Nilai Rata-Rata Kesesuaian materi pembelajaran dengan harapan/kebutuhan peserta diklat 4,47 2 Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan diklat 4,60 3 Peningkatan pengetahuan 4,43 4 Peningkatan keterampilan 4,33 5 Peningkatan motivasi dalam perubaan sikap/perilaku 4,27 Kurikulum 4,42 6 Kerapihan pakaian dan atribut yang digunakan oleh panitia 4,37 7 Pelayanan panitia kepada peserta diklat dengan 3S (senyum, sapa, salam) 4,40 8 Kesigapan panitia terhadap kebutuhan peserta 4,40 9 Ketersediaan panitia yang kompeten melayani peserta diklat 4,33 Pelayanan penyelenggara diklat 4,38 0 Kesesuaian soal ujian dengan materi yang diajarkan 4,53 Ketersediaan waktu yang cukup dalam pengerjaan soal ujian 4,43 2 Ketertiban penyelenggaraan ujian 4,43 3 Profesionalitas pengawas ujian dalam menjalankan tugas 4,47 Pelayanan evaluasi diklat 4,47 4 Kebersihan dan kenyamanan ruang belajar 4,37 Kategori Hasil Sangat Sangat Sangat Sangat

6 42 5 Kelengkapan sarana pembelajaran yang berfungsi dengan baik di dalam ruang belajar 4,37 Ruang belajar 4,37 6 Kebersihan dan kenyamanan ruang makan 4,07 7 Profesionalitas penyaji makanan 4,00 8 Kebersihan dan kelayakan konsumsi yang disajikan 4,00 9 Ketercukupan jumlah konsumsi yang disajikan 4,0 Ruang makan dan konsumsi 4,04 20 Kebersihan kamar kecil 3,87 2 Ketersediaan sarana ibadah 4,43 22 Ketersediaan sarana olahraga 4,7 23 Ketersediaan pelayanan kesehatan 3,37 24 Ketersediaan perpustakaan 3,57 Sarana dan prasaran pendukung 3,88 25 Kebersihan dan kenyamanan asrama 4,33 26 Kesigapan petugas asrama dalam memberikan layanan 4,50 27 Profesionalitas pelayan laundry 4,47 Asrama dan Laundry 4,43 28 Kerapian dan kesopanan pakaian yang digunakan 4,74 29 Kedisiplinan kehadiran sesuai jadwal 4,74 30 Kemampuan memberikan motivasi kepada peserta diklat 4,6 3 Kemampuan menggunakan media pembelajaran 4,7 32 Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta 4,65 Penampilan Pengajar 4,69 33 Kemampuan menyampaikan konsep/materi 4,67 34 Kemampuan menghubungkan konsep/materi dengan praktik 4,66 35 Kemampuan merespon pertanyaan 4,66 Penguasaan Materi 4,67 36 Kualitas bahan ajar dalam membantu proses pembelajaran peserta 4,64 37 Kesesuaian bahan ajar dengan kurikulum yang digunakan 4,65 38 Kesesuaian materi pembelajaran dengan keadaan terkini 4,68 Sangat Sangat Sangat Sangat

7 43 Keadaan bahan ajar yang disajikan 39 4,65 (layout, cetakan dan kelayakan) Bahan Ajar 4,66 Kesesuaian materi pembelajaran dalam 40 4,65 memahami materi Kemampuan mengelola waktu 4 4,65 Sangat pembelajaran Sistematika mengelola waktu 42 4,64 pembelajaran Metode Pembelajaran 4,65 Sumber: Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Diklat DTSS IDLP 205 Berdasarkan Tabel 4. diperoleh gambaran hasil penelitian dimana sebagian besar peserta menunjukan tingkat kepuasan sangat tinggi terhadap pelatihan yang diadakan oleh pusdiklat pajak dengan menggunakan metode pengukuran skala likert. Hal tersebut dapat digambaran dengan Gambar 4. dibawah ini Rekap Evaluasi Kepuasan Peserta Nilai Rata-Rata Tingkat Kepuasan Gambar 4. Hasil Evaluasi Kepuasan Peserta Sumber: Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Diklat DTSS IDLP 205 Gambar 4. diatas menunjukan rata-rata terbesar terdapat pada unsur penampilan pengajar yaitu sebesar 4,69. Di satu sisi, terlihat pada unsur sarana dan

8 44 prasarana menunjukan tingkat kepuasan terendah dengan rata-rata penilaian 3,88, akan tetapi dalam skala likert angka tersebut tergolong kepuasan peserta yang tinggi. Meskipun tingkat kepuasan peserta menunjukan kepuasan yang sangat tinggi, saran dari peserta tetap diperlukan agar pelatihan di masa yang akan datang lebih baik lagi dari sebelumnya. Adapun rangkuman saran dari peserta dapat dirangkung dalam Tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2 Rekapitulasi Masukan Evaluasi Penyelenggaraan Diklat Analis IDLP Dasar Angkatan I No Faktor Responden Komentar Peserta I Perencanaan Diklat Jamlat semua mata diklat 6 ditambah, terutama ALK dan pemeriksaan-bukper-penyidikan Kegiatan belajar sampai malam hari perlu disediakan makan/minum Materi dibuat lebih terarah sesuai unit kera peserta Kurikulum Mohon diperhatikan mengenai team teaching agar tidak ada pengajar yang kesempatan bicaranya sedikit Panitia dapat lebih pro aktif, tidak ada salahnya melakukan studi banding ke Pusdiklat KU Perlu ditambah mata diklat penyegaran KUP, PPh, dan PPN II Penyelenggara Diklat 2 Pelayanan Penyelenggaraan - - Diklat III Evaluasi Diklat 3 Pelayanan Evaluasi Diklat - - IV Sarana dan Prasaran Diklat AC ada satu yang tidak menyala 4 Ruang Belajar Meja dan kursi peserta agar tidak terlalu dekat dengan AC

9 45 Mic baterainya sering habis Penggunaan meja bundar kurang efektif Penyediaan alat tulis sebaiknya pensil mekanik bukan pensil kayu Makanan bisa lebih variatif, bisa 4 dilakukan studi banding ke Pusdiklat KU 5 Ruang Makan Penyajian konsumsi harap 2 dan Konsumsi diawasi panitia Perhatikan kebersihan penyajian makanan Sarapan disediakan kopi dan teh Air di toilet mati Dibuat lobby di pintu depan pusdiklat seperti di penerima tamu di hotel 6 Sarana dan Kamar kecil diperbanyak Prasarana Musholla diperluas Ruagan kantin sebaiknya direnovasi menjadi lebih menarik untuk tempat berkumpul peserta diklat 7 Ruangan kamar berbau apek dan 2 bau Asrama dan Air perlu diperbaiki Laundry Kebersihan laundry perlu ditingkatkan V Performa Pengajar Diklat 8 Penampilan Pengajar Penguasaan Materi - - VI Bahan Ajar - - VII Metode Pembelajaran - - Sumber: Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Diklat DTSS IDLP 205 Berdasarkan Tabel 4.2 diatas diperoleh saran-saran yang diajukan peserta untuk pelatihan selanjutnya agar lebih baik. Saran diatas didominasi oleh perbaikan sarana dan prasarana serta kurikulum. Hal tersebut dapat dijadikan bahan

10 46 pertimbangan oleh pusdiklat pajak agar hal-hal tersebut diperbaiki di pelaksanaan pelatihan DTSS Analis IDLP di tahun depan. C. Hasil Evaluasi pada Tingkat Pembelajaran (Learning Level). Pada variabel tingkat pembelajaran, peserta diberikan soal komprehensif mengenai materi-materi yang telah diajarkan pada pelatihan tersebut dihari terakhir pelatihan. Adapun daftar mata pelajaran per butir soal ujian komprehensif DTSS Analis IDLP Dasar tahun anggaran 205 adalah sebagai berikut. Tabel 4.3 Daftar Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Ujian Komprehensif DTSS Analis IDLP Dasar Tahun Anggaran 205 No Mata Pelajaran Penyusun Soal Jumlah Butir Soal Akuntansi Berbasis PSAK Johannes Konfergensi IFRS Aritonang 0 Butir 2 Analisis Laporan Keuangan dan I Gede Komang SPT Chahya 0 Butir 3 Tindak Pidana Perpajakan Ida Zuraida 0 Butir 4 IDLP Aried Sultony 0 Butir 5 Pemeriksaan, Pemeriksaan Bukper da Penyidikan Ida Zuraida 0 Butir Sumber: Surat Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja. No S-30/pp.4.4/205 Dengan standar kelulusan minimal dengan nilai 65, maka didapatkan hasil uji komprehensif dari masing-masing peserta sebagai berikut.

11 47 Tabel 4.4 Nilai Uji Komprehensif Diklat Teknis Substantif Spesialisasi (DTSS) Analisis Informasi, Data, Laporan, Dan Pengaduan (IDLP) Dasar Peserta Nilai Kategori Kelulusan X 80 Lulus X2 92 Lulus X3 68 Lulus X4 57 Tidak Lulus X5 72 Lulus X6 82 Lulus X7 73 Lulus X8 87 Lulus X9 63 Tidak Lulus X0 87 Lulus X 80 Lulus X2 82 Lulus X3 72 Lulus X4 85 Lulus X5 75 Lulus X6 85 Lulus X7 67 Lulus X8 85 Lulus X9 73 Lulus X20 72 Lulus X2 80 Lulus X22 68 Lulus X23 88 Lulus X24 82 Lulus X25 83 Lulus X26 83 Lulus X27 80 Lulus X28 85 Lulus X29 55 Tidak Lulus X30 80 Lulus Sumber: Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Diklat DTSS IDLP 205 Berdasarkan Tabel 4.4 menyatakan bahwa sebanyak 3 peserta menyatakan tidak lulus karena nilainya dibawah 65 dan sebanyak 27 peserta menyatakan lulus karena nilainya diatas 65. Hal tersebut dapat digambarkan grafik 4.2 sebagai berikut.

12 48 Tingkat Kelulusan Peserta 0% 90% Tidak Lulus Lulus Gambar 4.2 Presentasi Tingkat Kelulusan Peserta Sumber: Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Diklat DTSS IDLP 205 Gambar 4.2 di atas menyatakan bahwa sebanyak 90% peserta lulus dari ujian komprehensif yang diselenggarakan, dan sebanyak 0% peserta tidak lulus dari ujian komprehensif yang diselenggarakan. D. Hasil Evaluasi Pada Tingkat Perilaku (Behaviour Level) Pada evaluasi tingkat perilaku, kuisioner disebar setelah 6 bulan dilaksanakannya pelatihan, dimulai dari tanggal 9 Oktober 205 dengan jangka waktu pengembalian kuisioner mulai dari tanggal 26 Oktober 205 sampai dengan tanggal 3 Nopember 205. Jumlah kuesioner yang disebarkan kepada responden DTSS Analisis IDLP Dasar sebanyak 90 kuesioner, dengan penilaian 80 o yang meliputi atasan alumni, alumni, serta rekan alumni. Namun seluruh kuisioner yang disebarkan tidak seluruhnya diisi oleh responden, adapun rinciannya pada tabel berikut.

13 49 Jenis Responden Tabel 4.5 Tingkat Pengembalian Kuisioner Disebar Kembali Persentase Alumni % Rekan Alumni % Atasan % Total % Sumber: Laporan Evaluasi Pasca Diklat DTSS IDLP 205 Jumlah kuesioner yang kembali dari responden alumni, rekan alumni dan atasan alumni diinput sebanyak 42 kuesioner, dengan tingkat pengembalian sebesar 46,7%. Setelah kuisioner dibagikan dan diisi oleh masing-masing responden, maka didapatkan hasil dan diujibeda kan menggunakan SPSS versi 2. Dikarenakan presentase cell menunjukan angka diatas 20% dan tidak memenuhi syarat dengan menggunakan uji coba chi square, maka uji beda menggunakan Fisher s Exact sebagai acuan, dengan hasil sebagai berikut. Tabel 4.6 Hasil Uji Beda Jawaban Responden Aspek Perilaku Item P P2 P3 P4 P5 Pernyataan Menganalisis dengan baik laporan keuangan sesuai standar PSAK konvergensi IFRS Menganalisis dengan baik laporan keuangan sesuai ketentuan Undang-Undang Perpajakan Menganalisis dengan baik laporan keuangan untuk mengetahui adanya rekayasa laporan keuangan Menganalisis dengan baik laporan keuangan untuk mengetahui adanya penghindaran pajak (tax avoidance) dan pengelakan pajak (tax evasion) Mengidentifikasi dengan baik indikasi-indikasi terjadinya tindak pidana di bidang perpajakan Fisher s Exact

14 50 P6 P7 P8 P9 P0 Mengidentifikasi dengan baik unsur-unsur tindak pidana di bidang perpajakan serta bahan bukti yang dapat digunakan Memahami prosedur pemeriksaan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan dengan baik Memahami prosedur pemeriksaan bukti permulaan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan bukti permulaan dengan baik Memahami prosedur penyidikan dan tindak lanjut hasil penyidikan dengan baik Melakukan penanganan pengaduan tindak pidana di bidang perpajakan dengan baik P Mempraktikkan penanganan IDLP sesuai prosedur.485 P2 Menggali informasi terkait analisis IDLP dengan baik.68 P3 P4 Mempraktikkan pembuatan laporan hasil pengembangan dan analisis IDLP dan mengadministrasikan tindak lanjut hasil analisis IDLP dengan baik Secara komprehensif, DTSS Analisis IDLP Dasar berkontribusi pada perubahan perilaku Alumni ke arah yang lebih baik Sumber: Laporan EPASDIK DTSS IDLP Berdasarkan Tabel 4.6 diatas, dengan tingkat kepercayaan sebanyak 95%, dan keseluruhan hasil fisher exact menunjukan angka diatas 0,05, maka tidak ada perbedaan pendapat antara alumni, rekan alumni, dan atasan alumni. Setelah melakukan uji beda dengan menggunakan fisher exact, maka kuisioner direkap dan dirata-ratakan lalu dimasukan kategori berdasarkan indikatornya, dengan hasil sebagai berikut.

15 5 Tabel 4.7 Rekap Hasil Kuisioner Evaluasi Perubahan Perilaku Jenis Responden Nomor Pernyataan Rata-Rata Penilaian Alumni Rata-Rata Penilaian Rekan Alumni Rata-Rata Penilaian Atasan Alumni P P P P P P P P P P P P P P Rata-Rata Sumber: Laporan EPASDIK DTSS IDLP 205 Berdasarkan data diatas, penilaian responden alumni terhadap perilaku alumni pasca pelatihan ialah setuju bahwa alumni mengalami perubahan perilaku pasca pelatihan dengan rata-ata nilai 3,70. Untuk penilaian responden rekan alumni terhadap alumni pasca pelatihan ialah sangat setuju bahwa alumni mengalami perubahan perilaku dengan menunjukan rata-rata nilai sebanyak 4,30. Untuk penilaian responden atasan alumni terhadap alumni pasca pelatihan ialah sangat setuju bahwa alumni mengalami perubahan perilaku dengan menunjukan rata-rata nilai sebanyak 4,2.

16 52 E. Uji Hipotesis Berdasarkan hasil analisis diatas, maka dapat dinyatakan hipotesis sebagai berikut.. Pada variabel kepuasan peserta menyatakan hasil kepuasan peserta sangat tinggi dengan rata-rata nilai kepuasan sebesar 4,47, maka Ha diterima dan Ho ditolak. 2. Pada variabel pembelajaran menyatakan tingkat kelulusan peserta di atas 50% dengan presentase sebesar 90% pada uji komprehensif maka Ha2 diterima dan Ho2 ditolak karena berdasarkan hasil evaluasi uji komprehensif sebanyak 27 peserta dinyatakan lulus dan sebanyak 3 peserta dinyatakan tidak lulus. 3. Pada variabel perubahan perilaku menyatakan adanya perubahan perilaku alumni, maka Ha3 diterima dan Ho3 ditolak karena berdasarkan uji beda dengan menggunakan metode fisher s effect tidak ada perbedaan pendapat antara alumni, rekan alumni, dan atasan alumni dan juga rata-rata penilaian perubahan perlaku menunjukan pada indikator adanya perubahan perilaku.

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Lembaga Pusdiklat Pajak bertugas dalam membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta penataran Keuangan Negara di bidang

Lebih terperinci

EVALUASI PELATIHAN PADA DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI (DTSS) ANALISIS INFORMASI, DATA, LAPORAN, DAN PENGADUAN (IDLP) DASAR

EVALUASI PELATIHAN PADA DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI (DTSS) ANALISIS INFORMASI, DATA, LAPORAN, DAN PENGADUAN (IDLP) DASAR EVALUASI PELATIHAN PADA DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI (DTSS) ANALISIS INFORMASI, DATA, LAPORAN, DAN PENGADUAN (IDLP) DASAR (Studi Kasus pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pajak Kementrian Keuangan

Lebih terperinci

Pentingnya Sertifikasi Usaha Hotel pada Asrama Pusdiklat Pajak

Pentingnya Sertifikasi Usaha Hotel pada Asrama Pusdiklat Pajak Pentingnya Sertifikasi Usaha Hotel pada Asrama Pusdiklat Pajak Heru Supriyanto, BEM, M.Si. Widyaiswara Madya Pusdiklat Pajak Kementerian Keuangan (Diterima 13 November 2015; Diterbitkan 04 Desember 2015)

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN A. NAMA DIKLAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CALON PEGAWAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan kebijakan tentang perpajakan agar mendapatkan hasil yang diinginkan,

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan kebijakan tentang perpajakan agar mendapatkan hasil yang diinginkan, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah selalu berusaha dalam peningkatan kualitas perpajakan, pemerintah terus mengeluarkan kebijakan tentang perpajakan agar mendapatkan hasil yang diinginkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengamankan penerimaan anggaran negara dalam APBN setiap tahun. Sekitar 75

BAB I PENDAHULUAN. mengamankan penerimaan anggaran negara dalam APBN setiap tahun. Sekitar 75 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan fenomena umum sebagai sumber penerimaan negara yang berlaku di berbagai negara. Tiap negara membuat aturan dan ketentuan dalam mengenakan

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sendiri. Semua potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia harus digali dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sendiri. Semua potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia harus digali dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur secara merata akan menghadapi banyak tantangan. Cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, oleh karena itu negara menempatkan perpajakan sebagai perwujudan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, oleh karena itu negara menempatkan perpajakan sebagai perwujudan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 5 2013, No.414 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pemerintah membutuhkan dana yang cukup banyak dalam menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pemerintah membutuhkan dana yang cukup banyak dalam menjalankan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan program pemerintahan dan pembangunan Negara Indonesia sehingga pemerintah membutuhkan dana yang cukup banyak dalam menjalankan program

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Duren Sawit Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama Jakarta Duren Sawit yang dibentuk sebagai bagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kewajiban kenegaraan dalam rangka kegotong-royongan nasional sebagai

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kewajiban kenegaraan dalam rangka kegotong-royongan nasional sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap masyarakat, oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkontribusi di dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara sekitar 70-80%.

BAB I PENDAHULUAN. berkontribusi di dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara sekitar 70-80%. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan pajak merupakan salah satu sumber pendapatan Negara yang akan digunakan dalam pembiayaan pembangunan di pemerintahan. Pajak berkontribusi di dalam Anggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pajak merupakan salah satu unsur penerimaan negara, yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pajak merupakan salah satu unsur penerimaan negara, yang memiliki peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu unsur penerimaan negara, yang memiliki peran sangat besar dan semakin diandalkan untuk kepentingan pembangunan dan pengeluaran pemerintah.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAN PENGESAHAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BEA DAN CUKAI

KATA PENGANTAR DAN PENGESAHAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BEA DAN CUKAI KATA PENGANTAR DAN PENGESAHAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BEA DAN CUKAI Menunjuk Surat Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai nomor KEP-46/PP.5/2012 tanggal 23 April 2012

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.415 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III Drs. M. Jani Ladi Drs. Emma Rahmawiati, M.Si Drs. Wahyu Hadi KSH, MM Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia 2006 Hak Cipta Pada : Lembaga

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang digunakan untuk pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Namun, dewasa ini banyak kasus terjadi dalam bidang perpajakan

Lebih terperinci

ARTIKEL PERUBAHAN SISTEM ORGANISASI PERPAJAKAN DI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK STUDI KASUS KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SEMARANG GAYAMSARI

ARTIKEL PERUBAHAN SISTEM ORGANISASI PERPAJAKAN DI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK STUDI KASUS KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SEMARANG GAYAMSARI ARTIKEL PERUBAHAN SISTEM ORGANISASI PERPAJAKAN DI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK STUDI KASUS KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SEMARANG GAYAMSARI Penyusun : ANINDITA ULFA HADINI D2A008010 Dosen Pembimbing 1: Dra.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum yang berdasarkan. rangka pelaksanaan pembangunan yang bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum yang berdasarkan. rangka pelaksanaan pembangunan yang bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Bangsa Indonesia telah melaksanakan pembangunan yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR. DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR. i iii iv vi viii x BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 8 1.3 Maksud

Lebih terperinci

AUDIT PLAN dan AUDIT SCOPE YANG MELEGAKAN PEMERIKSA (Oleh: Johannes Aritonang)

AUDIT PLAN dan AUDIT SCOPE YANG MELEGAKAN PEMERIKSA (Oleh: Johannes Aritonang) AUDIT PLAN dan AUDIT SCOPE YANG MELEGAKAN PEMERIKSA (Oleh: Johannes Aritonang) Gagal Merencanakan = Merencanakan Kegagalan adalah sebuah pernyataan yang sangat bermakna pada pemeriksaan pajak. Di dalam

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAN PENGESAHAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BEA DAN CUKAI

KATA PENGANTAR DAN PENGESAHAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BEA DAN CUKAI KATA PENGANTAR DAN PENGESAHAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BEA DAN CUKAI Menunjuk Surat Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai nomor KEP-46/PP.5/2012 tanggal 23 April 2012

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6A TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN ARSIPARIS TINGKAT TERAMPIL KE ARSIPARIS TINGKAT AHLI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN Dalam rangka menunjang terselenggaranya pemerintahan dan pembangunan yang lebih berdaya dan berhasil guna serta bertanggungjawab, maka

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan PANDUAN Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Disusun oleh Tim Pengembang Lembaga (TPL) LPMP/ BDK Klaster II BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 4 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENYELENGGARAAN DIKLAT (TRAINING OFFICER COURSE / TOC) KEPALA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya berasal dari penerimaan pajak. Dalam Undang-Undang No. 15 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. satunya berasal dari penerimaan pajak. Dalam Undang-Undang No. 15 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang membutuhkan anggaran yang cukup besar setiap tahunnya untuk melaksanakan berbagai macam pembangunan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi seperti saat ini, harus dipersiapkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi seperti saat ini, harus dipersiapkan sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi seperti saat ini, harus dipersiapkan sumber daya manusia yang tangguh serta berkualitas untuk mengantisipasi segala perubahan yang akan

Lebih terperinci

: Daftar simak Persiapan Diklat Prajabatan Ket Penanggung

: Daftar simak Persiapan Diklat Prajabatan Ket Penanggung Formulir 1 : Daftar simak Persiapan Prajabatan No. Kegiatan Jangka Waktu Penanggung Jawab Selesai Ket Belum I II PERSIAPAN a. Seleksi Administratif Calon peserta; b. Pengajuan Rencana Penyelenggaraan ke

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Lebih terperinci

KANWIL DJP. Jakarta Utara. Seminar Nasional KEBIJAKAN PERPAJAKAN. pasca tax. amnesty. Jakarta, 10 Mei 2017

KANWIL DJP. Jakarta Utara. Seminar Nasional KEBIJAKAN PERPAJAKAN. pasca tax. amnesty. Jakarta, 10 Mei 2017 KANWIL DJP Jakarta Utara Seminar Nasional KEBIJAKAN PERPAJAKAN pasca tax amnesty Jakarta, 10 Mei 2017 Rp4.881T deklarasi HARTA BERSIH Rp147T Repatriasi Rp1.036T Deklarasi LN Rp3.698T Deklarasi DN Periode

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 13/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 13/PJ/2012 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 13/PJ/2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2012

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN ANALISIS PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI, MOTIVASI BERAFILIASI, MOTIVASI KEKUASAAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SLEMAN A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kepuasan Wajib Pajak dan seluruh stakeholder perpajakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kepuasan Wajib Pajak dan seluruh stakeholder perpajakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sasaran strategis Direktorat Jendral Pajak (DJP) adalah meningkatkan kepuasan Wajib Pajak dan seluruh stakeholder perpajakan dalam rangka mewujudkan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya administrasi perpajakan, untuk administrasi pajak pusat, diemban oleh

BAB I PENDAHULUAN. adanya administrasi perpajakan, untuk administrasi pajak pusat, diemban oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengeluaran rutin pemerintah dibiayai oleh sumber utama penerimaan pemerintah yaitu pajak. Proses pengenaan dan pemungutan pajak ini memerlukan adanya administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 5 Tahun 004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah beberapa

Lebih terperinci

Kinerja Account Representative (AR): Sebuah Saran Mendasar

Kinerja Account Representative (AR): Sebuah Saran Mendasar Kinerja Account Representative (AR): Sebuah Saran Mendasar Sesuai Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015 tentang Organisasi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN. 1. Aspek-aspek yang menjadi obyek penilaian mencakup komponen dan kriteria penilaian, sebagai berikut :

PEDOMAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN. 1. Aspek-aspek yang menjadi obyek penilaian mencakup komponen dan kriteria penilaian, sebagai berikut : Lampiran I Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-65/PJ/2010 Tanggal : 18 Mei 2010 PEDOMAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN 1. Aspek-aspek yang menjadi obyek penilaian mencakup komponen dan kriteria

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODERNISASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KINERJA ACCOUNT REPRESENTATIVE DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK

PENGARUH PENERAPAN MODERNISASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KINERJA ACCOUNT REPRESENTATIVE DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK PENGARUH PENERAPAN MODERNISASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KINERJA ACCOUNT REPRESENTATIVE DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK ( Studi Kasus pada Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Tasikmalaya ) Disusun oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kewajiban kenegaraan dalam rangka kegotong-royongan nasional sebagai

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kewajiban kenegaraan dalam rangka kegotong-royongan nasional sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang Undang dasar 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap masyarakat, oleh karena

Lebih terperinci

TEMPLATE CV Sebagai Informasi tambahan narasumber PK

TEMPLATE CV Sebagai Informasi tambahan narasumber PK TEMPLATE CV Sebagai Informasi tambahan narasumber PK Template CV Sebagai Informasi tambahan narasumber PK MUH ICHWANUDDIN MOTTO Integrity, Intelligence, Energy. TEMPAT, TANGGAL LAHIR Siwa, 25-04-1986 ALAMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 62/PMK.01/2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat

Lebih terperinci

Jl. KH. Dimyati No. 27 Telp./Fax (0357) Pacitan

Jl. KH. Dimyati No. 27 Telp./Fax (0357) Pacitan Jl. KH. Dimyati No. 27 Telp./Fax (0357) 881144 Pacitan KATA PENGANTAR Puji dan rasa syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-nya kita semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Self Assessment System yang diterapkan di Indonesia menempatkan administrasi perpajakan sebagai agen pemerintah yang menjalankan fungsi pembinaan, pelayanan, dan pengawasan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CAL ON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR: 38 TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CAL ON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR: 38 TAHUN 2016 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1. Umum 2. Maksud dan Tujuan 3. Ruang Lingkup 4. Pengertian BAB II LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN BAB III

Lebih terperinci

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. BAB II DESKRIPSI PUSDIKLAT KEMENTERIAN AGAMA 2.1. Sejarah Pusdiklat Kementerian Agama Sesuai dengan tuntutan pembangunan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan kepemeritahan yang baik diperlukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan 14 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR 2013, No.1242 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan 3.1.1 Sejarah Singkat Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Departemen Keuangan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara adalah dari sektor perpajakan. Pajak adalah salah satu sumber penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. negara adalah dari sektor perpajakan. Pajak adalah salah satu sumber penerimaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan pemerintahannya, Indonesia memiliki beberapa bentuk penerimaan bagi pendapatan negara. Salah satu bentuk penerimaan terbesar negara adalah dari sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum (Soemitro dalam Mardiasmo, 2011:1). Untuk itu pemerintah melalui

BAB I PENDAHULUAN. umum (Soemitro dalam Mardiasmo, 2011:1). Untuk itu pemerintah melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontrapretasi) yang langsung

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, email: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan dan pelatihan merupakan suatu kebutuhan guna mendukung salah satu bentuk kegiatan peningkatan kompetensi dan merupakan bagian integral dalam Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terusmenerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk

Lebih terperinci

BUKU TUJUH KEBIJAKAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI KOMUNIKASI KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KTORAT JENDERAL PAJAK DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BUKU TUJUH KEBIJAKAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI KOMUNIKASI KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KTORAT JENDERAL PAJAK DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- /PJ/2011 TENTANG KEBIJAKAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang adil dan makmur (Punarbhawa dan Aryani, 2013). Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. yang adil dan makmur (Punarbhawa dan Aryani, 2013). Pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini negara Indonesia akan terus melakukan pembangunan nasional di berbagai bidang yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur (Punarbhawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN. Untuk memperoleh data dan informasi yang akan digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENULISAN. Untuk memperoleh data dan informasi yang akan digunakan dalam penelitian ini BAB III METODE PENULISAN 3.1. Sumber Data Untuk memperoleh data dan informasi yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan 2 (dua) metode pengumpulan data yaitu: a. Data Primer adalah data yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini peranan pajak sebagai tulang punggung penerimaan dalam

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini peranan pajak sebagai tulang punggung penerimaan dalam Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini peranan pajak sebagai tulang punggung penerimaan dalam negeri menjadi semakin diperhitungkan. Dengan adanya pembangunan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. tahun 2013, menguji seberapa untuk mengetahui pertumbuhan jumlah wajib. pajak, pertumbuhan penerimaan PPh Pasal 4 Ayat (2), perbedaan

BAB V PENUTUP. tahun 2013, menguji seberapa untuk mengetahui pertumbuhan jumlah wajib. pajak, pertumbuhan penerimaan PPh Pasal 4 Ayat (2), perbedaan 63 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi PP Nomor 46 tahun 2013, menguji seberapa untuk mengetahui pertumbuhan jumlah wajib pajak, pertumbuhan jumlah penerimaan

Lebih terperinci

Oleh: Suradi Widyaiswara Madya Balai Diklat Kepemimpinan Magelang. Abstrak

Oleh: Suradi Widyaiswara Madya Balai Diklat Kepemimpinan Magelang. Abstrak PERAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN UNTUK MENYIAPKAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN KEUANGAN UNTUK MENJADI PENGGERAK UTAMA PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA YANG INKLUSIF DI ABAD KE-21 Oleh: Suradi

Lebih terperinci

KEP - 278/PJ/2010 PENUNJUKAN TIM KEGIATAN ON THE JOB TRAINING BAGI PENELAAH KEBERATAN YANG DIANGKAT

KEP - 278/PJ/2010 PENUNJUKAN TIM KEGIATAN ON THE JOB TRAINING BAGI PENELAAH KEBERATAN YANG DIANGKAT KEP - 278/PJ/2010 PENUNJUKAN TIM KEGIATAN ON THE JOB TRAINING BAGI PENELAAH KEBERATAN YANG DIANGKAT Contributed by Administrator Tuesday, 29 June 2010 Pusat Peraturan Pajak Online KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Tahun 2016

Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Tahun 2016 Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Tahun 2016 Direktorat Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika PENDAHULUAN MAKSUD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan penerimaan dari sektor pajak sangatlah penting, karena dana yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan penerimaan dari sektor pajak sangatlah penting, karena dana yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak sebagai sumber penerimaan Negara digunakan untuk mebiayai pengeluaran rutin dan juga membiayai pembangunan. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yang berada di bawah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor perpajakan. Tiap tahunnya, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. sektor perpajakan. Tiap tahunnya, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tidak dapat dipungkiri bahwa sumber utama penerimaan negara berasal dari sektor perpajakan. Tiap tahunnya, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN BAB III METODE PENULISAN 3.1 Metode Penulisan Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data laporannya. 3.1.1 Sumber Data Dalam penulisan laporan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditetapkan setiap tahun dengan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditetapkan setiap tahun dengan Undang- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 23 mengamanatkan: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditetapkan setiap tahun dengan Undang- Undang dan dilaksanakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipisah antara unsur yang satu dengan yang lainnya dan juga tidak bisa dipisahkan dengan sistem-sistem kehidupan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.416 4 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAANPENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PENGELOLA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I merupakan instansi vertikal

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I merupakan instansi vertikal BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Perusahaan Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan negara yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menciptakan kemakmuran yang berasaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran umum objek penelitian KPP Jakarta Kebayoran Lama, yang kini berubah menjadi KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang berada

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PEMBINAAN & PENGAWASAN BUMD PERBANKAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PEMBINAAN & PENGAWASAN BUMD PERBANKAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PEMBINAAN & PENGAWASAN BUMD PERBANKAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 I. P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Selaku pemilik, Pemerintah Daerah memiliki kewenangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Dana yang dibutuhkan pemerintah akan meningkat seiring. dengan adanya peningkatan kebutuhan pembangunan, maka peran

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Dana yang dibutuhkan pemerintah akan meningkat seiring. dengan adanya peningkatan kebutuhan pembangunan, maka peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara sekaligus menjadi sektor yang potensial dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional. Dana yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pajak perdagangan internasional) dan penerimaan negara bukan pajak

BAB I PENDAHULUAN. pajak perdagangan internasional) dan penerimaan negara bukan pajak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan negara terdiri dari penerimaan pajak (pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional) dan penerimaan negara bukan pajak (penerimaan sumber daya alam,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESlA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH DJP...

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESlA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH DJP... LAMPIRAN I KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESlA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH DJP... NOMOR : KEP -.../.../20... TENTANG TIM PENYULUHAN PERPAJAKAN KANTOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang masih giat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang masih giat melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang masih giat melakukan pembangunan, baik pembangunan ditingkat pusat maupun daerah. Pembangunan yang merata

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR WILAYAH DJP SUMATERA UTARA I

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR WILAYAH DJP SUMATERA UTARA I BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR WILAYAH DJP SUMATERA UTARA I A. Sejarah Singkat Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara I Organisasi Direktorat Jenderal Pajak pada mulanya merupakan perpaduan dari beberapa unit

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 71

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 71 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... iii v viii BAB I. PENDAHULUAN... 1 Latar belakang... 1 Rumusan Masalah... 11 Tujuan Penelitian... 12 Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Pekanbaru terletak antara 101º 14ʼ - 101º 34ʼ Bujur Timur dan 0º 25ʼ -

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Pekanbaru terletak antara 101º 14ʼ - 101º 34ʼ Bujur Timur dan 0º 25ʼ - BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1.1 Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru terletak antara 101º 14ʼ - 101º 34ʼ Bujur Timur dan 0º 25ʼ - 0º 45ʼ Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Nama Diklat : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CPNS K2 GOLONGAN III ANGKATAN 42 KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2015

Nama Diklat : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CPNS K2 GOLONGAN III ANGKATAN 42 KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2015 Nama Diklat PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CPNS K2 GOLONGAN III ANGKATAN 42 KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2015 Tanggal Penyelenggaraan 30 Maret s/d. 7 April 2015 PEMRINTAH KABUPATEN BANYUMAS KANTOR PENDIDIKAN

Lebih terperinci

96 Analisis kinerja..., Edy Iskandar, FISIP UI, 2008.

96 Analisis kinerja..., Edy Iskandar, FISIP UI, 2008. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Penentuan Kinerja Organisasi KPP PMA Untuk mengetahui kinerja KPP PMA Empat maka pada penelitian ini kinerja KPP PMA diukur dengan menggunakan konsep pengukuran kinerja

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. Gambar 2.1 Logo Kanwil DJP Jatim I Surabaya. mengalami beberapa kali perubahan yaitu pada mulanya bernama Kantor

BAB II HASIL SURVEY. Gambar 2.1 Logo Kanwil DJP Jatim I Surabaya. mengalami beberapa kali perubahan yaitu pada mulanya bernama Kantor BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum Kanwil DJP Jawa Timur I Gambar 2.1 Logo Kanwil DJP Jatim I Surabaya Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1) Perkembangan dalam pelayanan kesehatan pada zaman

Lebih terperinci

Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Tahun 2015

Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Tahun 2015 Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Tahun 2015 Direktorat Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika 0 PENDAHULUAN MAKSUD

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN 39 BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah KPP Pratama Jakarta Duren Sawit Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Duren Sawit yang dibentuk sebagai bagian dari Reorganisasi di

Lebih terperinci

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Kp. Dadapan RT.06/RW.07, Desa Jatikuwung, Kec. Gondangrejo Kab. Karanganyar, Prov. Jawa Tengah Indonesia Telp. +62 0271 8502888; +62 0271 8502999;

Lebih terperinci