PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM PENGGAJIAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PENGGAJIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM PENGGAJIAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PENGGAJIAN"

Transkripsi

1 1 PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM PENGGAJIAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PENGGAJIAN Roni Risdianto Lailatul Amanah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to find out and to appraise whether the internal control of the payroll system which has been determined by the company has worked efficient and effectively and to evaluate how far the implementation of internal control of the payroll system. The researcher, in this research, uses descriptive qualitative analysis technique. The structure evaluation of internal control of the payroll system of PT Angkasa Pura Logistik in Surabaya consists of: 1. Organization structure, 2. Authorization and procedures, 3. Health practice, 4. Competent employees. The result of this research shows that there are responsibility and task duplicating in budgeting and accounting supervisor division, tax and treasury staff, general personnel and financial manager. The authorization procedure and system has been carried out efficient and effectively, it can be seen from payroll record keeping authorization procedure and system which is supported by appropriate payroll documents such as attendance cards, attendance clock cards, employees salary list, paycheck, and salary recapitulation. In association with the implementation of efficient and effective health practice, it can be seen from sudden inspection in order to support the implementation of the element of internal control system. Keywords: Internal Control, Effectiveness, Efficient, Payroll system ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menilai apakah pengendalian intern atas sistem penggajian yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah efektif dan efisien dan untuk mengevaluasi sejauh mana pelaksanaan pengendalian intern atas sistem penggajian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif. Evaluasi struktur pengendalian intern atas sistem penggajian PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya terdiri atas 1. struktur organisasi 2. prosedur dan otorisasi 3. praktik yang sehat 4. karyawan yang kompeten. Hasil penelitian ini menunjukan adanya perangkapan tugas dan tanggung jawab pada bagian supervisor akuntansi dan anggaran, staf perbendaharaan dan pajak, manager keuangan dan personalia umum. Dari sistem dan prosedur otorisasi sudah dilaksanakan secara efektif dan efisien, hal ini dapat dilihat dari sistem wewenang dan prosedur pencatatan penggajian dengan didukung oleh dokumen penggajian yang memadai diantaranya dokumen kartu hadir, kartu jam hadir, daftar gaji karyawan, slip gaji dan rekapitulasi gaji. Berkaitan dengan praktik yang sehat sudah dilaksanakan secara efektif dan efisien hal tersebut terlihat dengan adanya pemeriksaan mendadak untuk mendukung terlaksanakannya unsur sistem pengendalian intern. Kata kunci: Pengendalian Intern, Efektivitas, Efisien, Sistem Gaji

2 PENDAHULUAN Keadaan perekonomian yang serba sulit dan kompleks dewasa ini menuntut setiap perusahaan untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Hal ini mempunyai tujuan agar biayabiaya yang dikeluarkan dapat ditekan serendah mungkin. Dalam kondisi tersebut sangat sulit bagi perusahan untuk dapat menetapkan standar yang tepat untuk diginakan sebagai patokan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh peusahaan, apalagi sekarang Indonesia telah dilanda krisis moneter yang cukup panjang yang terjadi mulai tahun 1997 sampai sekarang belum sepenuhnya dapat teratasi. Dampak dari krisis moneter tersebut banyak perusahaan-perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Untuk itu perusahaan dituntut untuk dapat bekerja lebih efisien dan efektif. Dengan adanya kebijakan tersebut diharapkan dapat memberikan hasil bagi perusahaan, sehingga akan memungkinkan produk yang dihasilkan bisa bersaing baik segi kualitas maupun harganya. Sedangkan kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing sangat ditentukan pada kondisi atau kinerja perusahaan itu sendiri, serta dalam menjaga tingkat kinerjanya baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Pada dasarnya pengendalian intern merupakan perencanaan dan pencapaian efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Demikian juga dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas atas sistem penggajian perusahaan. Beban gaji yang dibayarkan menjadi tanggungan perusahaan dan merupakan hal yang sangat signifikan serta harus diperhitungkan, karena biasanya karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan yang berkaitan dengan sistem penggajian karyawan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk membantu manajemen agar dapat melaksanakan tanggung jawab secara efektif. Salah satu penentu keberhasilan pengelola aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya yang telah ditetapkan sebelumnya oleh tenaga kerja. Untuk itu pihak manajemen berusaha menjaga hubungan baik dengan semua pihak karyawan, diantaranya yaitu dengan memberikan balas jasa kepada karyawan dalam bentuk gaji yang memuaskan bagi karyawan. Perumusan masalah yang diajukan dari penelitian ini apakah sudah ada pengendalian intern atas penggajian pada PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya dan apakah sistem penggajian yang ditetapkan oleh perusahaan sudah efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menilai apakah pengendalian intern atas sistem penggajian yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah efektif dan efisien dan untuk mengevaluasi sejauh mana pelaksanaan pengendalian intern atas sistem penggajian pada PT Angkasa Pura di Surabaya. TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian Pengendalian Intern Menurut Krismiaji (2010:218) pengendalian intern adalah rencana organisasi dan metoda yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen. Menurut Agoes (dalam IAPI, 2012:100) pengendalian intern adalah sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yaitu keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Menurut Diana dan Lilis (2011:82) adalah semua rencana organisasional, metode, dan pengukuran yang dipilih oleh suatu kegiatan usaha untuk mengamankan harta kekayaan, mengecek keakuratan dan keandalan data akuntansi usaha tersebut, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung dipatuhinya kebijakan manajerial yang telah ditetapkan. Menurut Rosidah dan Munandar 2

3 (2008) pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, personal lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapain tiga golongan tujuan berikut ini: 1. Keandalan pelaporan keuangan. 2. Efektivitas dan efisiensi operasi. 3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku Tujuan Sistem Pengendalian Intern Tujuan dari pengendalian intern menurut Krismiaji (2010:220) pengendalian dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pengendalian preventif dimaksudkan untuk mencegah masalah sebelum masalah tersebut benar-benar terjadi, pengendalian detektif untuk menemukan masalah segera setelah masalah tersebut terjadi, pengendalian korektif dimaksudkan untuk memecahkan masalah yang ditemukan oleh pengendalian detektif. Menurut Mulyadi (2008:164) dibagi menjadi dua yaitu sistem pengendalian intern akuntansi dan sistem pengendalian intern administrasi, dimana sistem pengendalian akuntansi meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian serta keandalan data akuntansi. Sedangkan pengendalian intern administrasi meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen, seperti telah diuraikan dalam pengertian sistem pengendalian intern terdapat empat tujuan yaitu: 1. Melindungi harta kekayaan perusahaan. Kekayaan perusahaan dapat berupa kekayaan yang berwujud maupun kekayaan yang tidak berwujud. Kekayaan perusahaan sangat diperlukan untuk menjalankan kegiatan perusahaan seperti bangunan peralatan, mesin-mesin, semuanya bernilai sangat material dari segi keuangan dan sangat diperlukan dalam segi operasional. 2. Meningkatkan akurasi informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi yang dijalankan oleh perusahaan. Informasi menjadi dasar pembuatan keputusan. Apabila informasi salah, keputusan yang diambil, baik oleh manajemen maupun pihak lain, dapat salah. Keputusan yang salah akan sangat merugikan perusahaan. agar informasi tidak salah perlu dilakukan pengawasan terhadap sistem informasi yang dimiliki oleh perusahaan. 3. Meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan, sehingga dalam berbagai kegiatan dapat dilakukan penghematan. Efisiensi merupakan suatu perbandingan antara besarnya pengorbanan dan hasil yang diperoleh. Semakin kecil pengorbanan namun hasil yang diperoleh tetap sama, menunjukkan perusahaan efisien. Perusahaan yang efisien akan sangat diharapkan oleh pemegang saham atau pemilik perusahaan dan jajaran karyawan. 4. Meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen. Secara berkala, manajemen telah menetapkan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan dan tujuan tersebut hanya dapat dicapai apabila semua pihak didalam perusahaan bekerja sama dengan baik. Didalam suatu perusahaan terdapat banyak orang yang memiliki berbagai keuntungan namun kepentingan mereka tidak boleh bertentangan dengan kepentingan perusahaan. Disisi lain manajemen juga harus menetapkan tujuan yang tidak terlalu tinggi, selain juga tidak terlalu rendah. 3

4 Sedangkan tujuan pengendalian intern menurut Hall dan Singleton (2009:19) terdiri atas kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan umum: 1. Mengamankan aktiva perusahaan 2. Memastikan akurasi dan keandalan berbagai catatan dan informasi akuntansi 3. Menyebarluaskan efisiensi dalam operasi perusahaan 4. Mengukur ketaatan dengan berbagai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen. sedangkan tujuan pengendalian intern menurut Diana dan Lilis (2011:84) adalah: 1. Efektivitas dan efisiensi operasi. 2. Reliabilitas pelaporan keuangan. 3. Kepatuhan terhadap aturan dan regulasi yang berlaku. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern Menurut Mulyadi (2008:164) terdapat beberapa unsur pengendalian intern secara rinci setiap unsur pokok pengendalian intern diuraikan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi yang membedakan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsipprinsip berikut ini: a. Harus dipisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi, fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenag untuk melaksanakan suatu kegiatan misalnya penelitian. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenag untuk menyimpan aktiva perusahaan, sedangkan fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan. b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang pendapatan dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya dapat terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenag untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenag untuk memberikan otorisasi atas terlaksananya transaksi dalam organisasi. Oleh karena itu, penggunaan fomulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan otorisasi. Dilain pihak, fomulir merupakan dokumen yang dipakai menjadi dasar untuk pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi, prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang diharapkan dalam fomulir dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalan yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin dihasilkanya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan yang dapat dipercayai bagi proses akuntansi. Selanjutnya prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi. 3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaanya. 4

5 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab. Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktek yang sehat, semuanya sangat tergantung pada manusia yang melaksanakannya. Diantara empat unsur pokok pengendalian intern tersebut diatas, unsur mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian yang penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan perusahaan tetap menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan. Komponen Pengendalian Intern Menurut Agoes (2012:100) terdiri atas lima komponen yang saling terkait berikut ini: 1. Lingkungan pengendalian Menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orangorangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. 2. Penaksiran resiko Identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan, untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola. 3. Aktivitas pengendalian Kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan 4. Informasi dan komunikasi Pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggungjawab mereka. 5. Pemantauan Proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Menurut Messier et al (2008:251) pengendalian internal terdiri atas lima komponen: 1. Lingkungan pengendalian Komponen ini diwujudkan dalam cara pengoperasian, cara pembagian wewenang dan tanggung jawab yang harus dilakukan, cara komite audit berfungsi, dan metode-metode yang digunakan untuk merencanakan dan memonitor kinerja. 2. Proses penentuan risiko entitas Komponen untuk mengidentifikasi dan menganalisa resiko yang dihadapi oleh perusahaan dan cara-cara untuk menghadapi resiko tersebut. 3. Sistem informasi dan proses bisnis terkait yang relevan terhadap pelaporan keuangan dan komunikasi Komponen dimana informasi digunakan untuk mengidentifikasi,mendapatkan dan menukarkan data yang dibutuhkan untuk mengendalikan dan mengatur operasi perusahaan. 4. Prosedur pengendalian Komponen yang beroperasi untuk memastikan bahwa transaksi telah terotorisasi, adanya pembagian tugas, pemeliharaan terhadap dokumen dan record, perlindungan asset dan record, pengecekan kinerja, dan penilaian dari jumlah record yang terjadi. 5. Pemantauan pengendalian Komponen yang memastikan pengendalian intern beroperasi secara dinamis. 5

6 Sistem dan Prosedur Penggajian Sumber Daya Manusia Menurut Hastoni dan Suryadinata (2011) mendefinisikan sistem penggajian adalah rangkaian aktivitas berulang dan operasional pemrosesan data terkait dalam mengelola pegawai. Sistem penggajian terdiri dari beberapa prosedur meliputi pencatatan waktu hadir, pembuatan daftar gaji, distribusi biaya gaji, pembuatan bukti kas keluar, dan pembayaran gaji. Adapun Sistem penggajian dari jaringan prosedur penggajian sumber daya manusia terdiri dari: 1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir. Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan untuk menentukan gaji karyawan. 2. Prosedur Pencatatan Waktu Kerja. Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. 3. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji. Dalam daftar ini, fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar gaji karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya, dan daftar hadir. Jika gaji karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, informasi mengenai potongan PPh 21 ini dicantumkan dalam daftar gaji. 4. Prosedur Distribusi Biaya Gaji. Dalam prosedur distribusi biaya gaji, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk. 5. Prosedur Pembayaran Gaji. Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji. Sedangkan dokumen yang digunakan dalam penggajian dalam melakukan proses penggajian diperlukan dokumen lengkap menurut Diana dan Lilis (2011:182) adalah sebagai berikut: 1. Dokumen pendukung perubahan atas gaji Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan. 2. Kartu jam hadir Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir tiap tiap karyawan diperlukan. Menurut (Iryadi, 2007) pemeriksaan terjadi pencatatan waktu hadir dan waktu kerja dilakukan dengan melihat langsung kartu absensi dan mencocokannya dengan jumlah jam kerja yang dimasukkan dalam daftar gaji. Bentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu seperti gambar dibawah ini: 3. Kartu jam kerja Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. 6

7 a. Daftar gaji Daftar gaji berisi gaji bruto tiap karyawan dikurangi potongan potongan berupa PPh 21. Utang karyawan, iuran organisasi karyawan. Menurut (Iryadi, 2007) pemeriksaan terhadap pembuatan daftar gaji dilakukan dengan cara memeriksa karyawan yang sedang dalam cuti, keberadaan karyawan yang ada dalam daftar gaji dan melakukan pengujian terhadap perhitungan gaji dan apabila banyak penyimpanganpenyimpangan maka harus segera dicari penyebabnya. b. Rekap daftar gaji Dokumen ini merupakan gaji yang dibuat berdasarkan daftar gaji. c. Surat pernyataan gaji Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji yang digunakan sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima secara potongan yang dibebankan untuk setiap karyawan. d. Amplop gaji Uang gaji yang diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji, halaman muka amplop gaji ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi, dan jumlah gaji bersih yang diterima dalam bulan tertentu. e. Bukti kas keluar Fungsi pembuat bukti kas keluar memberikan kepada fungsi pengeluaran kas berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diperoleh dari fungsi pembuat daftar gaji. Fungsi-Fungsi yang Terkait dengan Penggajian Fungsi-fungsi yang terkait dalam pengendalian intern penggajian menurut Mulyadi (2008:382) adalah: 1. Fungsi Kepegawaian Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan. Dalam struktur organisasi fungsi kepegawaian berada ditangan Bagian Kepegawaian, dibawah Departemen Personalia dan Umum. 2. Fungsi Pencatat Waktu Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Dalam struktur organisasi, fungsi pencatat waktu berada ditangan Bagian Pencatat Waktu, dibawah Departemen Personalia dan Umum. 3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji kepada karyawan.dalam struktur organisasi, fungsi pembuat daftar gaji berada ditangan Bagian Gaji, di bawah Departemen Personalia dan Umum. 4. Fungsi Akuntansi Dalam sisten akuntansi penggajian, fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya utang gaji, utang pajak, utang dana pensiun). Dalam catatan akuntansi diperlukan jejak audit untuk penggajian yang meliputi dokumen-dokumen antara lain: kartu waktu, kartu pekerjaan, bukti kas keluar, informasi jurnal, akun buku besar, akun buku besar umum (Hall, 2007:398). Dalam struktur organisasi, fungsi akuntansi yang 7

8 menangani system akuntansi penggajian berada ditangan bagian utang, bagian kartu biaya, dan bagian jurnal. 5. Fungsi Keuangan Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank.uang tunai tersebut kemudian dimasukkan kedalam amplop gaji setiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak. Dalam struktur organisasi, fungsi keuangan berada ditangan Bagian Kasa. Pengertian Efektivitas dan Efisiensi Penggajian Menurut Bhayangkara (2008:13) efisiensi adalah rasio antara antara output dan input atau seberapa besar output yang dihasilkan dengan menggunakan sejumlah tertentu input yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Halim (2008:7) efisiensi adalah perbandingan antara masukan dan keluaran, sedangkan efektivitas adalah perbandingan antara keluaran dengan target yang sudah ditetapkan. Jadi efisiensi merupakan ukuran proses yang menghubungkan antara input dan output dalam operasional perusahaan, sedangkan efektivitas adalah tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Vina (2010) Efisiensi adalah jumlah perbandingan antara apa yang dihasilkan (output) dengan apa yang digunakan (input) atau jika suatu perusahaan dikatakan efisien apabila perusahaan jika menggunakan input yang lebih sedikit dari jumlah input pada umumnya dapat menghasilkan output yang lebih banyak atau dapat menghasilkan minimal sama besarnya. Atau bila perusahaan menggunakan input yang sama besarnya namun dapat menghasilkan output yang lebih besar dari biasanya, sedangkan efektivitas adalah hubungan antara apa yang dihasilkan (output) dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Perusahaan dikatakan efektif apabila output yang dihasilkan dapat memberikan manfaat atau kontribusi yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Pengertian efisiensi dan efektivitas dapat diartikan bahwa efisiensi berhubungan dengan sumber daya sedangkan efektivitas berhubungan dengan pelaksanaan. Dalam efisiensi dan efektivitas atas sistem penggajian, kita berpedoman pada sistem dan prosedur penggajian yang telah dirancang di perusahaan yang dijadikan standar operasi penggajian menyeluruh. Sistem penggajian digunakan untuk menggembangkan sekumpulan prosedur dan memotivasi staf yang berpengalaman serta untuk mengendalikan pembayaran gaji. Dimana prosedur yang digunakan harus menjamin adanya kesesuaian dari yang telah ditetapkan. Sistem Pengendalian Intern dapat dikatakan Efisien Sistem pengendalian intern dapat dikatakan Efisien apabila perusahaan jika menggunakan input yang lebih sedikit dari jumlah input dan pada umumnya dapat menghasilkan output yang lebih banyak atau dapat menghasilkan minimal sama besarnya (Vina, 2010). Sistem pengendalian intern dapat dikatakan efisien ketika: 1. Memiliki sumber daya manusia yang sesuai dengan bakat dan bidang dalam bekerja. 2. Memiliki sumber tenaga kerja didasarkan pada kebutuhan SDM sesuai dengan kualifikasinya, tidak semata-mata memanfaatkan sumber tenaga kerja yang paling murah, tetapi harus diperhatikan pula kredibilitas dari sumber tersebut. Sistem Pengendalian Intern dapat dikatakan Efektif Sistem pengendalian intern dapat dikatakan Efektif apabila output yang dihasilkan dapat memberikan manfaat atau kontribusi yang sesuai dengan tujuan perusahaan (Vina, 2010). Sistem pengendalian intern dapat dikatakan efektif ketika: 1. Perusahaan memberikan tugas dan tanggung jawab sesuai bidang pendidikan. 8

9 2. Perusahaan hanya memberikan 1 tugas dan tanggung jawab kepada sumber daya manusia tidak boleh ada pendobelan tugas dan tanggung jawab. 3. Memiliki fungsi-fungsi yang terkait dengan proses penggajian. 4. Berpedoman terhadap sistem dan prosedur penggajian. Menurut Randal et al (2010:316) sistem pengendalian intern yang efektif mencakup tiga tujuan dari perusahaan dimana manajemen biasanya memiliki tiga tujuan umum antara lain: 1. Keandalan laporan keuangan. Tujuan pengendalian intern yang efektif terhadap laporan keuangan adalah untuk memenuhi tanggaung jawab pelaporan keuangan ini dimana manajemen bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan bagi para investor, kreditor, dan para pengguna lainnya. Manajemen memiliki tanggung jawab hukum maupun profesional untuk menyakinkan bawah informasi disajikan dengan wajar sesuaai dengan ketentuan dalam pelaporan seperti misalnya GAAP. 2. Efektifitas dan efektivitas operasi. Sebuah tujuan penting atas pengendalian tersebut adalah akurasi informasi keuangan dan nonkeuangan mengenai kegiatan operasi perusahaan yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pengguna laporan. 3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Beberapa peraturan ada yang terkait dengan akuntansi secara tidak langsung, misalnya perlindungan terhadap lingkungan dan hukum hak-hak sipil. Sedangkan yang terkait erat dengan akuntansi misalnya peraturan pajak penghasilan dan kecurangan. Penelitian Terdahulu Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas Prosedur Penggajian dan Pengupahan Pada PT Garam (Persero) di Surabaya (Fitriyah, 2012) menyatakan antara lain Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas Prosedur Penggajian dan Pengupahan yang menunjukkan salah satu hasil dari adanya pengendalian intern adalah tercapainya sistem prosedur penggajian dan pengupahan yang meningkat yang disebabkan karena adanya pengendalian intern yang sangat baik. Penerapan Audit Operasional Sebagai Alat Bantu Penilaian Kinerja dan Perbaikan Fungsi Sumber Daya Manusia pada Tanjung Kodok Beach Resort (Assegaff, 2012) menyatakan bahwa Penerapan Audit Operasional Sebagai Alat Bantu Penilaian Kinerja dan Perbaikan Fungsi Sumber Daya Manusia pada Tanjung Kodok Beach Resort mendasari penerapan audit operasional dalam penilaian kinerja dan perbaiikan fungsi sumber daya manusia yang sudah sesuai dengan yang diterapkan oleh Tanjung Kodo Beach Resort. Perbedaan yang ada antara penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah: 1. Penelitian yang digunakan oleh Fitriyah (2012) bertujuan untuk mengetahui apakah dengan diterapkannya sistem prosedur penggajian dan pengupahan yang memadai dapat meningkatkan pengendalian intern pada perusahaan, sedangkan penelitian yang sekarang bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem penggajian yang terjadi dan untuk mengetahui apakah kebijakan sistem dan prosedur penggajian sudah efisiensi dan efektif. 2. Penelitian yang digunakan oleh Assegaff (2012) bertujuan untuk mengevaluasi fungsi atau peranan audit operasional yang dilakukan apakah berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi kemajuan perusahaan pada umunya dari fungsi sumber daya manusia. Sedangkan penelitian yang sekarang bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem penggajian yang terjadi dan untuk mengetahui apakah kebijakan sistem dan prosedur penggajian sudah efisiensi dan efektif. 9

10 10 Rerangka Pemikiran Struktur Organisasi Pengendalian Intern Penggajian Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Praktek yang Sehat Proses Penggajian yang Baik Karyawan yang Kompeten Gambar 1.1 Rerangka Pemikiran Dalam kerangka pemikiran diatas dapat dijelaskan tentang gambaran umum unsur-unsur pengendalian intern adalah: 1. Struktur Organisasi Dalam suatu perusahaan harus terdapat struktur organisasi yang menjelaskan tentang pembagian tugas dan tanggung jawabpada setiap unit organisasi, pada struktur organisasi terdapat satu orang atau unit organisasi yang tidak boleh merangkap tugas. 2. Sistem otorisasi dan Prosedur Pencatatan Dalam perusahaan setiap transaksi hanya terjadi jika mendapat ijin dan pengesahan dari pejabat yang mempunyai wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi. Dengan adanya sistem otorisasi, maka akan menjamin dihasilkannya dokumen-dokumen pembukuan yang dapat dipercayai serta tingkat ketelitian dan keandalan data akurat. 3. Praktek yang Sehat Dalam praktek yang sehat digunakan untuk memastikan pembagian dan tanggung jawab fungsional, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan agar terlaksana dengan baik. 4. Karyawan yang Kompeten Dalam karyawan yang kompeten harus mengetahui tugas dan tanggung jawab dalam perusahaan. Oleh karena itu, dapat ditempuh dengan cara melakukan seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan perusahaan sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Proposisi Penelitian PT Angasa Pura Logistik di Surabaya telah memanfaatkan pengendalian intern dalam sistem penggajian untuk membantu manajemen dalam memperoleh informasi yang bermanfaat bagi pengawas dalam memperoleh informasi yang bermanfaat bagi pengawas, pengendalian intern, perencanaan dan pengambilan keputusan bebagai aktivitas penggajian, sehingga tujuan perusahaan yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

11 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran dari Objek Penelitian Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif yaitu teknik analisa data dalam bentuk penjelasan atau uraian dengan kata kata, dimana data data yang diperoleh dari objek penelitian, dianalisis dan dibandingkan dengan teori. Dengan metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian, maka lebih banyak mementingkan segi proses. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti, akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses. Adapun objek yang diamati oleh penulis adalah perusahaan PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang. Data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Dokumen-dokumen sistem rekruitmen dan penggajian yang terdiri dari dokumen pendukung perubahan atas gaji, kartu jam hadir, kartu jam kerja, daftar gaji, rekap daftar gaji, surat pernyataan gaji, amplop gaji, bukti kas keluar. 2. Informasi bagian personalia untuk menentukkan nama-nama karyawan, posisi karyawan, gaji yang diberikan, waktu jam kerja berlangsung selama operasional, posisi karyawan bekerja, tugas dan tanggung jawab karyawan dan tingkat pendidikan karyawan Teknik Pengumpulan Data Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data dilakukan oleh penulis dengan berbagai cara yang dianggap relevan dan akurat. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Survei pendahuluan Survei pendahuluan dilakukan dengan mendatangi obyek penelitian PT Angkasa Pura Logitik di Surabaya untuk mengetahui gambaran umum dan khusus dari organisasi yang bersangkutan. 2. Studi lapangan Studi lapangan merupakan suatu penelitian yang secara langsung mendatangi obyek yang akan diteliti guna memperoleh data secara langsung yang diperlukan dalam penelitian. Teknik-teknik yang digunakan: a. Wawancara Wawancara merupakan cara pengumpulan data/informasi dengan melakukan tanya jawab dengan pihak yang mempunyai kaitan cukup erat dengan masalah yang sedang diteliti. b. Kuisioner Kuisioner merupakan cara pengumpulan data/informasi dengan menyebarkan angket kepada pihak yang mempunyai kaitan cukup erat dengan masalah yang sedang diteliti. c. Dokumentasi Tujuan penulis menggunakan dokumentasi adalah untuk memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor disekitar subyek penelitian. Satuan Kajian Satuan kajian merupakan satuan terkecil objek penelitian yang diinginkan peneliti sebagai klasifikasi pengumpulan data. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan satuan kajian dalam penelitiannya yaitu: 1. Sistem Pengendalian Intern Meliputi struktur organisasi yang dikoordinasi secara menyeluruh dengan tujuan untuk menjaga dipatuhinya kebijakan-kebijakan yang ditetapkan lebih dahulu oleh perusahaan. 11

12 2. Sistem dan Prosedur Penggajian Suatu keseluruhan dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang menangani masalah perhitungan gaji karyawan serta prosedur pembayarannya. 12 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif yaitu dengan penggambaran secara sistematis, faktual dan akuratmengenai faktor-faktor serta hubungan antar fenomena yang diamati pada obyek penelitian dengan pendekatan secara teoritis. Adapun langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan atau menggambarkan pengendalian intern dalam sistem penggajian pada PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya yang meliputi: a. Unsur-unsur penggajian. b. Fungsi-fungsi yang terkait. c. Prosedur penggajian. d. Dokumen yang digunakan terdiri dari: dokumen pendukung perubahan gaji, kartu jam hadir, daftar hadir, slip gaji, daftar pembayaran gaji, rekapitulasi gaji. 2. Evaluasi tentang pengendalian intern penggajian yang telah dilaksanakan oleh perusahaan yang meliputi sebagai berikut: a. Struktur organisasi b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan c. Praktek yang sehat d. Karyawan yang Kompeten 3. Dari uraian-uraian pengendalian intern penggajian maka dapat ditentukan keefektifan dan keefisienan sistem pengendalian intern yang dilakukan oleh perusahaan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sistem dan Prosedur Penggajian PT Angkasa Pura Logistik PT Angkasa Pura Logistik mempunyai sistem penggajian sebagai berikut: 1. Penetepan gaji karyawan dinilai dari tingkat/grade dan uraian pekerjaan/jabatan dalam hubungannya dengan jabatan jabatan lain dalam perusahaan. Penetapan kriteria pendapatannya sebagai berikut : a. Masa Kerja b. Jabatan c. Prestasi Kerja 2. Komponen penghasilan yang diterima oleh karyawan adalah: Insentif prestasi, yaitu bentuk imbalan yang diberikan kepada karyawan dalam meningkatkan prestasi kerja mereka. 3. Waktu pembayaran gaji karyawan : Dilaksanakan pada tanggal 25 setiap bulannya. Jika tanggal tersebut jatuh pada hari libur, maka pembayaran dilakukan satu hari sebelumnya. 4. Dalam penghasilan karyawan diperhitungkan : a. Iuran jamsostek sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. b. Pembayaran PPh karyawan sesuai dengan UU perpajakan yang berlaku. c. Pembayaran dan potongan lainnya yang dapat diperhitungkan.

13 5. Jika terdapat pengaduan tentang jumlah yang diterima dapat diajukan kepada bagian personalia dan akan diperhitungkan. Cara Penggajian Karyawan PT Angkasa Pura Logistik Dalam melaksanakan penggajian secara tepat diperlukan adanya sistem dan prosedur yang baik, agar sistem dan prosedur pengagjian dapat dilaksanakan secara baik, diperlukan adanya data-data atau informasi yang berupa bukti-bukti dokumen yang berhubungan dengan aktivitas penggajian. Cara pembayaran gaji karyawan PT Angkasa Pura Logistik berdasarkan pada daftar hadir para karyawan yang dikumpulkan oleh personalia selain bertugas sebagai membantu pimpinan dalam pencatatan tenaga kerja/karyawan juga berfungsi sebagai pengawas daftar hadir. Perhitungan total dari keseluruhan waktu kerja karyawan dilakukan 2 minggu yang setiap hari Jumat kecuali bertepatan dengan hari libur, dilakukan hari sebelumnya dan dikerjakan oleh personalia. Adapun cara penggajian yang selama ini diterapkan oleh PT Angakasa Pura Logistik sebagai berikut: 1. Staff personalia menyerahkan daftar hadir dan absensi. 2. Selanjutnya bagian personalia mencocokkan kartu jam kerja dengan daftar hadir. 3. Selanjutnya personalia merekapitulasi semua data. 4. Laporan Gaji 1 lembar disimpan oleh bagian personalia sebagai arsip, sedangkan lembar ke 2 diserahkan kebagian keuangan. 5. Setelah bagian keuangan mendatangani laporan gaji karyawan tersebut, bagian keuangan membuat cek. 6. Cek tersebut oleh bagian keuangan diuangkan ke bank. 7. Setelah uang tersebut diambil dari bank oleh bagian keuangan kemudian uang tersebut diberikan kepada bagian personalia dan bagian personalia mentransfer uang tersebut untuk diberikan kepada masing-masing karyawan. Aktivitas Sistem Penggajian Karyawan PT Angkasa Pura Logistik Dalam melaksanakan pengendalian intern atas sistem penggajian karyawan secara tepat diperlukan adanya sistem dan prosedur yang baik, agar sistem dan prosedur penggajian dapat dilaksanakan secara baik, diperlukan adanya data-data atau informasi yang berupa bukti-bukti dokumen yang berhubungan dengan penggajian karyawan, yang terdiri dari: 1. Sistem Penggajian pada PT Angkasa Pura Logistik. Sistem penggajian pada PT Angkasa Pura Logistik dimulai dari bagian pencatatan waktu (Payroll), bagian ini bertugas untuk menghitung kehadiran karyawan yang dilihat melalui bukti tertulis seperti Fingerprint atau tanda tangan karyawan setiap bulan yang hitungannya 30 atau 31 hari sesuai dengan kalender. Ini digunakan untuk menentukan besarnya gaji yang diterima oleh karyawan. Lalu diserahkan kepada Supervisor administrasi dan pajak setelah mengecek data yang diberikan oleh bagian personalia diserahkan kepada manager keuangan dan personalia dan umum untuk memberikan persetujuan gaji yang akan diberikan kepada karyawan lalu dikembalikan lagi kepada bagian keuangan dari bagian keuangan mencairkan cek ke bank lalu dari bank ditransferkan kepada karyawan melalui transfer ATM. 2. Struktur Organisasi Kerja Penggajian Sistem akuntansi penggajian dalam suatu instansi ataupun perusahaan melibatkan beberapa bagian dalam suatu struktur organisasi. Bagian yang terkait dalam sistem penggajian dari PT Angkasa Pura Logistik terdiri dari: a. Fungsi Personalia dan Umum 13

14 Pada PT Angkasa Pura Logistik, personalia ditugaskan untuk pengangkatan karyawan, penetapan jabatan, penetapan tarif gaji, dan penetapan berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan serta perhitungan gaji karyawan. selain itu personalia juga bertugas untuk melaksanakan pencatatan daftar hadir karyawan sampai pembayaran gaji semuanya dilakukan oleh fungsi personalia. b. Fungsi Keuangan. Pada PT Angkasa pura Logistik bagian ini bertugas untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menstransferkan uang tersebut kedalam rekening maisng-masing karyawan untuk dibagikan kepada karyawan yang berhak. Dalam struktur organisasi, fungsi keuangan berada ditangan Bagian Kasa.dalam melakukan ugas ini bagian keuangan melaksanakan tugasnyadidasarkan atas rekapitulasi daftar gaji karyawan yang dibuat oleh staff perbendaharaan dan pajak. Berkaitan dengan fungsi keuangan yang terkait pada sistem dan prosedur penggajian yang telah diuaraikan di bab 2, tidak ada perbedaan, yang mana fungsi bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan cek ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan kedalam amplop gaji setiap karyawan, selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak. c. Fungsi Akuntansi. Pada PT Angkasa Pura Logsitik bagian ini bertanggung jawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja juga mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji. Berkaitan dengan fungsi akuntansi yang terkait pada sistem dan prosedur penggajian yang telah diuraikan di bab 2, maka tidak ada perbedaan yang berarti, dimana fungsi akuntansi ini bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan, misalnya utang gaj karyawan,utang pajak, utang dana pensiun. 3. Sistem Otorisasi (Prosedur Pencatatan) Dalam sistem pengendalian intern atas penggajian terdapat dokumen-dokumen yang mendukung jalannya sistem penggajian sebagai catatan tertulis yang mempunyai peranan penting. Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pengendalian intern atas sistem penggajian pada PT Angkasa Pura Logistik adalah sebagai berikut: a. Dokumen kartu hadir Dokumen ini dibuat untuk mengetahui jam kerja karyawan. Dokumen ini sangat behubungan dengan slip gaji. Dengan adanya dokumen ini bagian manager keuangan dan personalia umum dan supervisor akuntansi dan anggaran dapat mengetahui karyawan mana yang tidak masuk kerja, dengan begitu bagian keuangan dapat memotong gaji karyawan. Dokumen kartu hadir karyawan ini dibuat oleh bagian staf personalia dan umum. Dengan adanya dokumen kartu hadir karyawan dari bagian personalia dan umum PT Angkasa pura Logistik maka dapat diketahui karyawan masuk kerja pukul berapa dan pulang kerja pukul berapa. Apakah karyawan yang masuk maupun pulang kerja sesuai dengan peraturan yang ada diperusahaan, karena kartu hadir tersebut adalah dokumen sumber yang dipakai PT Angkasa Pura Logistik sebagai dasar untuk pembuatan daftar gaji karyawan yang bersangkutan. b. Daftar Gaji Karyawan Dokumen ini dibuat oleh bagian personalia dan umum sebelum dibuatkan slip gaji oleh karena itu slip gaji dibuat berdasarkan daftar gaji. Dengan adanya daftar gaji karyawan maka dapat mempermudahkan bagian supervisor akuntansi dan anggaran 14

15 untuk membuat slip gaji. Dengan adanya dokumen daftar gaji dari bagian personalia PT Angkasa Pura Logistik maka dapat diketahui besarnya gaji yang akan dibayarkan oleh karyawan. karena dokumen tersebut yang digunakan untuk menilai efektivitas dan efisiensi sistem penggajian dalam menyampaikan informasi berupa jumlah gaji yang diterimanya nanti, dimana daftar gaji selain berisi gaji pokok, juga ada tambahan uang makan dan uang transport yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Sehingga menghasilkan jumlah gaji bersih yang akan diterma oleh karyawan pada ahkir bulan. c. Slip Gaji Dokumen ini dibuat oleh keuangan dan personalia dan umum yang digunakan untuk menggaji karyawan yang sebelumnya diotorisasi oleh bagian akuntansi dan anggaran yang diberikan kepada: 1) Lembar satu ke karyawan 2) Lembar dua ke bagian keuangan dan anggaran. Dengan adanya slip gaji dari bagian personalia dan umum PT Angkasa Pura Logistik yang diterima oleh karyawan, maka dapat diketahui besarnya gaji yang diterima oleh karyawan setiap bulan. Karena dokumen tersebut digunakan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi dalam sistem penggajian dalam menyampaikan informasi berupa jumlah gaji yang diterimanya nanti. Dimana slip gaji selain berisi gaji pokok juga ada tambahan uang makan dan uang transport yang diberikan perusahaan kepada karyawan sehingga menghasilkan jumlah gaji bersih yang akan diterima oleh karyawan pada ahkir bulan atau awal bulan. d. Rekapitulasi Gaji Dokumen ini dibuat oleh bagian administrasi berdasarkan atas dokumen slip gaji yang ada dan daftar gaji karyawan, dokumen ini digunakan untuk mengevaluasi atau mengkroscek uang yang dikeluarkan untuk membayar gaji karyawan, agar jika ada perbedaan atau selisih antara uang yang dibayarkan dengan catatan di rekapitulasi gaji dapat segera diketahui. Dengan adanya dokumen rekapitulasi gaji dari bagian Personalia dan Umum PT Angkasa Pura Logistik maka bagian keuangan akan bisa mengetahui besarnya uang yang akan dikeluarkan untuk pembayaran gaji tersebut. Karena dokumen ini merupakan ringkasan gaji dari keseluruhan karyawan, dimana rekapitulasi gaji tersebut berisikan nama karyawan, nama bank, serta nomer rekening, yang mana pembayaran tersebut akan dibayarkan melalui transfer antar bank sesuai dengan nomor rekening karyawan yang bersangkutan sesuai bank yang dimiliki oleh karyawan PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya. 4. Praktek yang Sehat Praktek yang sehat pada PT Angkasa Pura Logistik sudah diterapkan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari: a. Karyawan selalu hadir tepat waktu sesuai jadwal yang sudah dibuat oleh supervisor operasional. b. Masing-masing bagian yang ada PT Angkasa Pura Logistik telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan. 5. Karyawan yang Kompeten Karyawan yang kompeten pada PT Angkasa Pura Logistik sudah diterapkan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari: a. Pemilihan sumber daya manusia manajemen personalia PT Angkasa Pura Logistik dalam memilih calon sumber daya manusia berdasarkan pada kebutuhan SDM sesuai dengan kualifikasinya. 15

16 b. Dalam Pemberian Gaji terhadap karyawan manajemen personalia memberikan gaji berdasarkan berat, sukar, risiko besar, dan ranking jabatan semakin tinggi maka harga atau gaji semakin besar, tetapi sebaliknya. Dalam menilai efektivitas dan efisiensi sistem penggajian dalam suatu perusahaan dimana akan melibatkan fungsi personalia, fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi personalia bertanggung jawab dalam pengangkatan karyawan, penetapan jabatan, penetapan tarif gaji, promosidan penurunan jabatan, mutasi karyawan, penghentian karyawan dari pekerjaannya dan penetapan berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan.fungsi keuangan bertanggung jawab atas pelaksanaan pembayaran gaji serta berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distrubusi biaya tenaga kerja. Semua fungsi-fungsi tersebut saling berkaitan satu sama lain, sehingga semua dapat berjalan dengan baik dan dapat dijalankan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Evaluasi atas Sistem dan Prosedur Penggajian untuk Menilai Efektivitas dan Efisiensi pada PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya Sistem penggajian pada PT Angkasa Pura Logistik sudah efektif dan efisien hal ini dapat dilihat bahwa sistem penggajian sudah diterapkan sesuai dengan tujuan perusahaan dan efisien dilihat dari pemberian gaji yang sudah disesuaikan dengan jabatan, tingkat pendidikan, prestasi, masa kerja yang mana dapat memberikan hasil terhadap perusahan. Pada evaluasi prosedur penggajian PT Angkasa Pura dinilai sudah efektif dan efisien hal ini dapat dilihat sudah sesuai dengan teori-teori yang ada bab 2 dan sudah diterapkan sesuai dengan bagian-bagian yang terkait dengan bagian personalia, bagian keuangan, dan bagian akuntansi tidak terdapat hal-hal yang mengalami kecurangan, sudah sesuai dengan teori-teori yang ada. Evaluasi Pengendalian Intern atas Sistem Penggajian untuk Menilai Efektivitas dan Efisiensi pada PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya Evaluasi tentang pengendalian intern yang telah dilaksanakan oleh perusahaan yang antara lain terbagi menjadi: 1. Evaluasi atas Struktur Organisasi PT Angkasa Pura Logistik Didalam struktur organisasi PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya ini belum memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, karena struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan, dimana struktur organisasi pada PT Angkasa Pura Logistik terdapat perangkapan tugas dan tanggung jawab terhadap setiap bagian pekerjaan yang diterima oleh karyawan PT Angkasa Pura Logistik antara lain perangkapan tugas dan tanggung jawab kepada bagian fungsi Manager, dimana manager di PT Angaksa Pura Logistik di Surabaya mendapat tugas dan tanggung jawab terhadap keuangan dan juga sebagai fungsi personalia, sedangkan fungsi supervisor PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya supervisor yang pertama memegang peran tugas dan tanggung jawab sebagai supervisor perbendaharaan dan pajak, supervisor yang kedua memegang peran tugas dan tanggung jawab sebagai supervisor akuntansi dan anggaran, berserta staf-staf PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya juga dibagi menjadi 2 bagian yaitu staf akuntansi dan anggaran, dan yang kedua staf perbendaharaan dan pajak. Pada staf ini juga terdapat perangkapan tugas dan tanggung jawab pada PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya. Alasan PT Angkasa Pura Logistik melakukan perangkapan fungsi dengan pertimbangan efisiensi, serta keterbatasan karyawan yang ada pada PT Angkasa Pura Logistik. Dengan adanya peran 16

17 perangkapan tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh satu orang karyawan dapat dikhawatirkan akan mengakibatkan terjadinya tindakan-tindakan yang tidak diinginkan seperti penyelewengan, manipulasi, dan kemungkinan kesalahan dalam pembayaran gaji, sehingga data yang dihasilkan kurang dapat dipercaya dan mengakibatkan sistem penggajian tidak memenuhi unsur pengendalian intern. Dalam sistem akuntansi penggajian, fungsi pembuat daftar gaji merupakan fungsi akuntansi yang bertanggung jawab atas perhitungan penghasilan setiap karyawan. fungsi pembuat daftar gaji berada dibawah departemen personalia dan umum, sehingga fungsi personalia dapat dikatagorikan sebagai pemegang fungsi akuntansi. 2. Evaluasi Terhadap Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Dari pengevaluasian unsur sistem pengendalian intern atas sistem penggajian terhadap sistem otorisasi dan prosedur pencatatan sudah dilaksanakan secara efektif dan efisien hal ini dapat dilihat dari sistem wewenang dan prosedur pencatatan penggajian dengan didukung oleh dokumen penggajian yang memadai diantaranya dokumen kartu hadir, kartu jam hadir, daftar gaji karyawan, slip gaji dan rekapitulasi gaji. 3. Evaluasi Terhadap Praktek yang Sehat PT Angkasa Pura Logistik Berkaitan dengan praktik yang sehat pada PT Angkasa Pura Logistik juga sudah melaksanakan hal tersebut secara efektif dan efisien hal tersebut terlihat dengan adanya pemeriksaan mendadak yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura Logistik untuk mendukung terlaksanakannya unsur sistem pengendalian intern. Sehingga akan mendorong karyawan PT Angkasa Pura Logistik melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. 4. Evaluasi Terhadap Karyawan yang Kompeten PT Angkasa Pura Logistik Sedangkan karyawan yang kompeten, PT Angkasa Pura Logistik sudah melaksanakannya secara efektif dan efisien hal tersebut dapat dilihat dalam pemilihan sumber daya manusia PT Angkasa Pura Logistik benar-benar memilih calon karyawan berdasarkan pada seleksi dan mempunyai banyak pengalaman sesuai dengan bidang dan tanggung jawab pekerjaan yang dibutuhkan di PT Angkasa Pura Logistik, tidak semata-semata mencari karyawan yang paling murah. Pemecahan Masalah Dalam melaksanakan pengendalian intern atas sistem penggajian secara tepat diperlukan adanya sistem dan prosedur yang baik, agar sistem dan dan prosedur penggajian dapat dilaksanakan secara baik, diperlukan adanya data-data atau informasi yang berupa bukti-bukti dokumen yang berhubungan dengan penggajian sehingga dapat mengendalikan untuk itu dalam hal ini peneliti mengusulkan dari evaluasi permasalahan yang ada terhadap struktur organisasi pada PT Angkasa Pura Logistik untuk diadakannya pemisahaan wewenang dan tanggung jawab terhadap manajemen keuangan dan personalia umum, supervisor keuangan dan anggaran, supervisor perbendaharaan dan pajak, staf akuntansi dan anggaran, staf perbendaharaan dan pajak. Yang mana seharusnya setiap karyawan mendapatkan tugas dan tanggung jawab hanya 1 posisi jabatan yang antara lain asalnya mendapat tugas dan tanggung jawab sebagai manajemen keuangan dan personalia umum di pecah menjadi manajemen keuangan dan manajemen personalia sendiri, dari supervisor keuangan dan anggaran dipisah menjadi pemegang fungsi supervisor keuangan dan supervisor anggaran, dari supervisor perbendaharaan dan pajak dipisah menjadi 2 fungsi yaitu supervisor perbendaharaan dan supervisor pengelolaan pajak, dari pemegang fungsi staf keuangan dan anggaran dipisah menjadi staf keuangan dan staf anggaran, sedangkan staf perbendaharaan dan pajak dipisah menjadi staf perbendaharaan dan staf pajak sendiri. Dari hal tersebut benar perusahaan menilai tidak efisien karena perusahaan lebih banyak 17

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PROPOSISI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PROPOSISI PENELITIAN BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PROPOSISI PENELITIAN 2.1 Konsep Dasar Pengendalian Intern 2.1.1 Pengertian Pengendalian Intern Ada beberapa pengertian mengenai pengendalian intern yang dikemukakan oleh beberapa

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan pada perusahaan PT Angkasa Pura Logisik di

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan pada perusahaan PT Angkasa Pura Logisik di BAB 5 PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan pada perusahaan PT Angkasa Pura Logisik di Surabaya yang telah diuraikan dalam bab bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Sistempenggajian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Mulyadi (2008 : 2) berpendapat bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau komponen yang saling berhubungan satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Sistem Akuntansi Niswonger, Warren, Fess (1999) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait mendefinisikan, Sistem Akuntansi (Accounting System) adalah metode dan prosedur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA

BAB II TINJAUN PUSTAKA BAB II TINJAUN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Mulyadi (008:5) adalah, suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) Sistem Informasi Akuntansi adalah : Kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Audit sebagai : Pengertian Auditing menurut Sukrisno Agoes (01:3), auditing adalah: Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur prosedur yang saling

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Akuntansi Penggajian 1. Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Azhar Susanto (2013) Sistem adalah kumpulan atau group dari sistem atau bagian atau komponen apapun baik

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

pengertian sistem pengendalian intern ada

pengertian sistem pengendalian intern ada 24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian PNPM PNPM adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Definisi Prosedur dan Upah Kata prosedur sering kita temui dalam keseharian. Ada prosedur kerja, prosedur pengupahan dan sebagainya. Simamora (006) didalam manajemen sumber daya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Gaji dan Upah Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya.dan bagi karyawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Studi pustaka tentang pengertian sistem akuntansi dijumpai beberapa pengertian oleh beberapa ahli yaitu menurut Widjajanto (001:4),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya a. Pengertian Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamakan makna istilah sistem dengan cara. Istilah

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Terdapat beberapa definisi atau pengertian mengenai sistem dan prosedur yang diuraikan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi, maka penulis akan mencoba membahas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data Akuntan, dan pakar ekonomi telah mengembangkan konsep dan istilah sistem, informasi dan data menurut pendapat

Lebih terperinci

keuangan saja sehingga rawan akan terjadinya kecurangan.

keuangan saja sehingga rawan akan terjadinya kecurangan. 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA.1. TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU Andriani (01) menyatakan, bahwa didalam perusahaan yang diteliti masih terdapat banyak kelemahan yang dapat menimbulkan kecurangan seperti misalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah:

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prosedur Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah: Suatu urutan kegiatan klerikal biasannya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Sistem sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sistem biasa dikatakan sebagai jantung perusahaan, karena dengan adanya sistem dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB 11 LANDASAN TEORI. setiap departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masingmasing

BAB 11 LANDASAN TEORI. setiap departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masingmasing 8 BAB 11 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Penggajian Di dalam perekonomian maju, salah satu faktor yang menunjang keberhasilan sebuah instansi adalah terjalinnya hubungan yang baik antara setiap departemen tanpa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern. Pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaji merupakan balas jasa atau penghargaan atas prestasi kerja yang harus dapat memenuhi kebutuhan hidup secara layak, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

"EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno. Abstrak

EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN Dwi Suprajitno. Abstrak "EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian intern terhadap penggajian yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Secara umum peranan sistem pada perusahaan sangatlah penting untuk menunjang kemajuan suatu perusahaan, jika sistemnya tertata dengan baik dan benar, maka

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan yang bermanfaat bagi para pemakainya.

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. PLN PERSERO AREA CIPUTAT. Teguh Tri Utomo EB10

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. PLN PERSERO AREA CIPUTAT. Teguh Tri Utomo EB10 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. PLN PERSERO AREA CIPUTAT Teguh Tri Utomo 27211066 3EB10 Latar Belakang Sistem Pengendalian Internal (SPI) adalah alat bantu manajemen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero)

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) BAB IV ANALISIS 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) Kebijakan mengenai penggajian yang dikeluarkan oleh perusahaan sangatlah penting karena langsung berhubungan dengan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Internal. Pengawasan internal yang baik merupakan alat yang dapat membantu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Internal. Pengawasan internal yang baik merupakan alat yang dapat membantu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengawasan Internal 1. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Internal Pengawasan internal yang baik merupakan alat yang dapat membantu pimpinan perusahaan dalam melaksanakan tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG Sri Winarni Dosen Tetap Akuntansi Politeknik Darussalam Email : win_anmaza@yahoo.co.id No. Hp. 081532743461 Dwi Anggraini Mahasiswa Politeknik Darussalam

Lebih terperinci

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Populer Sarana Medika, Surabaya) Yenni Vera Fibriyanti Universitas Wijaya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh Technologies Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan terdiri dari tahapan-tahapan

Lebih terperinci

Fabiana Dwi Widyasari Fransisca Yaningwati Ahmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Fabiana Dwi Widyasari Fransisca Yaningwati Ahmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV Sejahtera, Pakisaji Malang) Fabiana Dwi Widyasari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Gaji dan Upah Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi kompensasi yang paling besar yang di berikan pemerintah sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENGERTIAN PROSEDUR Dalam menjalankan usahanya, suatu perusahaan tidak lepas dari berbagai macam prosedur. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan, yang biasanya melibatkan beberapa

Lebih terperinci

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari 22212566 Latar Belakang Masalah Gaji bagi karyawan merupakan suatu sumber penghasilan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera Dalam pelaksanaan penggajian, faktor pengamanan harus diperhatikan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian CV. Sinar Sepatu Jaya merupakan sebuah perusahaan pembuatan sepatu yang beralamat di jalan Bojong Nangka No.59 Pondok Melati Bekasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Gaji dan Upah Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling besar yang diberikan pemerintah sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tercakup sistem manajemen sumber daya manusia yaitu : a) Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tercakup sistem manajemen sumber daya manusia yaitu : a) Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pengembangan suatu organisasi atau perusahaan sumbangan tenaga kerja atau sumber daya manusia tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lainnya seperti modal,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ekstern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Definisi Sistem Akuntansi.1.1 Definisi Sistem Menurut Sujarweni (015:141), Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam melakukan kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur yang berkaitan, Sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan operasi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akurat, dan berdaya guna maka didesain suatu sistem akuntansi. Sistem akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akurat, dan berdaya guna maka didesain suatu sistem akuntansi. Sistem akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Informasi keuangan mempunyai peranan penting dalam suatu perusahaan. Informasi ini dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan baik pihak ekstern

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Mulyadi (008:5) adalah, suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakanm kegiatan

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN 1 PERTEMUAN KELIMA SISTEM PENGENDALIAN INTERN Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami definisi sistem pengendalian intern. 2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan

Lebih terperinci

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh: Nama : Irwandi Nim : 14121041 Kelas : 21/pagi PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI

Lebih terperinci

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah :

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah : Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Pengendalian dan Pengawasan Intern Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi ( 2001 : 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi ( 2001 : 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Mulyadi ( 2001 : 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA CV. BINTANG TEX INDONESIA

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA CV. BINTANG TEX INDONESIA ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA CV. BINTANG TEX INDONESIA Faustinus Kudmas, Tri. Lestari, Mahsina Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera Penggajian bagi para karyawan di BMT Usaha Mandiri Sejahtera didasarkan pada kemampuan suatu lembaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin Berkembangnya Perekonomian di dunia saat ini tentunya menuntut semua perusahaan yang telah berdiri cukup lama agar tetap mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. TRI MULYA SWAKARSA BOGOR ABSTRACT

EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. TRI MULYA SWAKARSA BOGOR ABSTRACT EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. TRI MULYA SWAKARSA BOGOR Dewi Trianingsih. 1), Kim Budiwinarto 2) 1) Mahasiswa Prodi Akuntansi UNSA 2) Dosen Prodi Manajemen UNSA ABSTRACT This study

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang)

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang) SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang) Hesti Dwi Maharani Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA Pada bab ini penulis akan mengadakan evaluasi atas keadaan organisasi seperti yang telah diuraikan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang

BAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kas dan Kas Kecil 2.1.1 Definisi Kas Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang kertas atau sejenisnya yang bisa digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem).

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Romney (2015:3), Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan, terdiri

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT.

EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Madukara Malang) Ellinda Dwi Mawarwati Suhadak Achmad Husaini Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan yang ingin dicapai oleh entitas atau perusahaan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan yang ingin dicapai oleh entitas atau perusahaan dapat tercapai. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Setiap organisasi, entitas atau perusahaan harus dikelola dengan baik agar tujuan yang ingin dicapai oleh entitas atau perusahaan dapat tercapai. Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dengan mengolah informasi-informasi yang diperoleh dan. dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dengan mengolah informasi-informasi yang diperoleh dan. dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap organisasi, entitas atau perusahaan harus dikelola dengan baik agar tujuan dapat tercapai. Pengelolaan perusahaan dilakukan oleh manajemen dengan mengolah informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah. 1. Pengertian Sistem Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah. 1. Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Tinjauan Pustaka.1.1. Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah 1. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem pada dasarnya sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. mencapai tujuan perusahaan maupun organisasi yang didukung dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. mencapai tujuan perusahaan maupun organisasi yang didukung dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Deskripsi Teori. Sistem Akuntansi a. Pengertian Sistem Akuntansi Setiap sistem digunakan untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau secara rutin terjadi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN TEORETIS BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberitahu

Lebih terperinci

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengendalian Intern Pengendalian meliputi semua metode,kebijakan dan prosedur organisasi yang menjamin keamanan harta kekayaan perusahaan, akurasi dan kelayakan data manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001: 2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Review Penelitian Terdahulu Maria (2006) meneliti tentang analisis sistem informasi penggajian pada PT Bank Buana Indah, Tbk. menggunakan dokumen pendukung perubahan gaji, kartu

Lebih terperinci

PERANAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN SESUAI DENGAN PSAK No. 24 ( STUDI KASUS PT.

PERANAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN SESUAI DENGAN PSAK No. 24 ( STUDI KASUS PT. PERANAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN SESUAI DENGAN PSAK No. 24 ( STUDI KASUS PT. SEMEN PADANG) Yosi Yulia, SE, MM, Ak, CA, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Siklus penggajian merupakan salah satu aktivitas yang terdapat dalam fungsi Sumber Daya Manusia. Pengelolaan penggajian yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II CV. SINAR MUARA MEDAN. Perseroan Komanditer(CV) Sinar Muara Medan adalah usaha yang

BAB II CV. SINAR MUARA MEDAN. Perseroan Komanditer(CV) Sinar Muara Medan adalah usaha yang BAB II CV. SINAR MUARA MEDAN A. Sejarah singkat perusahaan Perseroan Komanditer(CV) Sinar Muara Medan adalah usaha yang bergerak dibidang kontraktor yang berlokasi di Jl. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo No.30

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak ekstern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini direncanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, akan tetapi dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2001;5), prosedur adalah suatu urutan kegiatan, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT Mirna Mardania Universitas Komputer Indonesia Abstrak Penelitian ini dilakukan di PT. Kereta Api

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB PENDAHULUAN.. Latar Belakang Perusahaan harus dikelola dengan baik agar dapat meningkatkan daya saingnya. Terkait dengan meningkatkan daya saingnya, salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan

Lebih terperinci