BAB II VALUE PROPOSITION

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II VALUE PROPOSITION"

Transkripsi

1 BAB II VALUE PROPOSITION 2.1 Industri Industri Alas Kaki Indonesia Lembaga penelitian ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menyatakan industri alas kaki Indonesia sebagai salah satu sektor industri yang potensial. Kemenperin memberikan laporan pemantauan eskpor dari 31 kelompok industri, dari data ini terlihat untuk kelompok industri kulit, barang kulit, dan sepatu/alas kaki mengalami peningkatan dari tahun 2012 hingga 2015 dengan trend sebesar 8.51% (Tabel 2.1). Data tersebut menunjukkan kelompok industri ini sedang mengalami peningkatan secara brand lokal. Peningkatan ini membuka kesempatan bagi brand lokal untuk memperluas pangsa pasar hingga ke mancanegara. Hal ini kami anggap sebagai suatu kesempatan yang baik untuk memasuki industri alas kaki Indonesia. No. Tabel 2.1 Pemantauan Ekspor 31 Kelompok Hasil Industri ( ) Kelompok Hasil Industri 10. Kulit, Barang Kulit dan Sepatu/Alas Kaki Trend ,51% (Sumber: Kemenperin.go.id Pemantauan Hasil Ekspor 31 Kelompok Industri) 10

2 11 Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS), persentase pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk jenis kelompok barang pakaian, alas kaki dan tutup kepala cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2011 hingga 2014 (Tabel 2.2). Data ini menunjukkan daya beli masyarakat akan kelompok barang ini semakin meningkat, menjadikan industri alas kaki dalam negeri sebagai sasaran yang baik untuk membuka bisnis Dovetail. Tabel 2.2 Persentase Pengeluaran Rata-Rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang ( ) (Sumber: bps.gov Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang) Secara global, berdasarkan data yang diberikan oleh Euromonitor, kategori alas kaki wanita mendominasi pasar sebesar 53%, disusul dengan alas kaki pria sebesar 34% dan sisanya alas kaki anak-anak. Sumber yang sama juga menunjukkan kategori alas kaki wanita memiliki perkiraan tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi di tahun 2013 hingga 2018 (Gambar 2.1).

3 12 Gambar 2.1 Global Footwear Market : Trends Developments and Prospects (Sumber: Euromonitor) Perkembangan Masyarakat Kelas Menengah Indonesia Berdasarkan hasil survey dari Credit Suisse tahun 2013, Indonesia mengalami pertumbuhan di bidang ekonomi. Ada 4 hal yang disimpulkan oleh Credit Suisse yaitu : Indonesia merupakan negara teroptimis kedua setelah Brazil, yang yakin keadaan ekonominya akan tetap kuat; masyarakat Indonesia mengalami peningkatan pendapatan dan memperkirakan pendapatannya akan terus meningkat dengan pesat; pola belanja masyarakat semakin bergeser menuju barang-barang discretionary, atau barang barang yang bukan kebutuhan pokok ; dan konsumen konsumen Indonesia cenderung semakin memilih produk produk dengan brand lokal untuk kebutuhan utamanya. Melihat analisa Credit Suisse tidak mengherankan bila masyarakat tingkat menengah Indonesia semakin bertambah banyak jumlahnya dari tahun ke tahun. Bahkan hasil proyeksi dari Boston Consulting Group memperkirakan jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia di tahun 2020 dapat mencapai 68.2 juta

4 13 jiwa. Dalam pengelompokan yang dilakukan Boston ini, kelompok middle adalah masyarakat dengan tingkat pengeluaran bulanan mencapai 2 hingga 3 juta rupiah. Gambar 2.2 Proyeksi Jumlah Masyarakat Kelas Ekonomi di Indonesia (Sumber : Berdasarkan data Nielsen tahun 2013, jumlah masyarakat Indonesia dengan pengeluaran 2 hingga 3 juta rupiah per bulan ada sekitar 27% dari jumlah populasi Indonesia. Kategori Socio Economic Status (SES) untuk kelompok dengan pengeluaran sejumlah ini adalah B. Semakin bertumbuhnya jumlah masyarakat tingkat menengah atau kelas kategori SES B, kelompok ini menjadi target yang bagus bagi perusahaan-perusahaan yang hendak memasuki pasar Indonesia. Belum lagi masyarakat Indonesia lebih cenderung memilih produk brand lokal, maka peluang bagi Dovetail sebagai brand lokal untuk semakin berkembang menjadi lebih besar.

5 Market Market adalah tempat dimana pembeli dan penjualanya berkumpul untuk melakukan transaksi terhadap barang atau jasa (Kotler, hlm. 29). Pasar memiliki konsumen yang berbeda-beda dimana memiliki kebutuhan (needs) dan keinginan (want) yang berbeda-beda juga. Pasar dapat muncul dengan berbagai bentuk, seperti: pasar offline maupun pasar online. Kedua pasar tersebut didukung oleh strategi untuk menjual produk yang prosesnya disebut pemasaran. Pemasaran adalah sebuah aktifitas yang memiliki proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan melakukan penawaran produk atau nilai untuk konsumen (Kotler & Keller, 2016, hlm. 27) Market Growth Berdasarkan data dari Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO), Pada tahun 2011 tingkat konsumsi alas kaki di Indonesia menunjukkan angka sebesar pasang. Tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi pasang. Angka ini menunjukkan bahwa banyak permintaan pada pasar ini sehingga dari tahun mengalami peningkatan permintaan sebesar 3,08%. Pada tahun terjadi peningkatan permintaan sebesar 5,24%. Peningkatan konsumsi di tahun tahun adalah sebesar 6.81%. Dan kemudian meningkat 1.99% dari tahun Secera keseluruhan dari 2011 hingga 2015, industri ini mengalami peningkatan sehingga industri alas kaki dapat dibilang menjadi lahan yang sangat

6 15 berkembang untuk produk inovasi baru Dovetail dikarenakan perkembangan industri yang selalu meningkat dan permintaan pasar yang semakin banyak. Tabel 2.3 Konsumsi Alas Kaki di Indonesia (Sumber: Aprisindo, 2016) Market Size Berdasarkan data dari Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO), pada tahun 2015 konsumsi alas kaki di Indonesia mencapai pasang. APRISINDO juga mengkategorikan jenis-jenis alas kaki atau sepatu ke dalam 9 kategori yaitu : sepatu casual, sepatu sandal, sepatu boot, sepatu kerja pria, sepatu kerja wanita, sepatu bayi, sepatu sekolah remaja, sepatu sandal remaja, sepatu lari/olahraga. Berdasarkan kebutuhan konsumen, alas kaki Dovetail termasuk kategori Sepatu Sandal. Dari data ini, dengan mengganggap pembagian konsumsi alas kaki per kategori sama rata, didapatkan konsumsi sepatu sandal di Indonesia pada tahun 2015 sebesar pasang. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015 mencapai jiwa. Target konsumen Dovetail berdomisili di Jabodetabek dan berdasarkan BPS pada tahun 2015 jumlah penduduk Jabodetabek adalah sebanyak jiwa. Dengan menggangap konsumsi alas kaki per jiwa sama rata, maka dengan menghitung persentase

7 16 penduduk Jabodetabek terhadap Indonesia didapat jumlah konsumsi sepatu sandal di Jabodetabek pada tahun 2015 sebesar pasang. Pengamatan pasar menunjukkan toko toko lebih banyak menjual alas kaki wanita dibandingkan alas kaki pria. Hal ini berlaku untuk sepatu kerja, sepatu casual, sepatu sandal, dan lainnya. Maka dapat diasumsi, sebesar 60% dari sepatu sandal yang dikonsumsi adalah sepatu sandal wanita. Didapat konsumsi sepatu sandal wanita di Jabodetabek pada tahun 2015 sebesar pasang. Narasumber dari in-depth inverview menyebutkan beberapa brand yang biasa dibeli seperti VNC, Payless, Charles and Keith, The Little Things She Need, dan Ipanema. APRISINDO sebagai berikut: memberikan data market share untuk kategori sepatu sandal Tabel 2. 4 Market Share untuk Kategori Sepatu Sandal (Sumber : APRISINDO, 2016) Dari brand brand yang tertera dari Tabel 2.4, tidak adaa brand yang disebutkan oleh narasumber kami. Berdasarkan pengamatann pasar, Charles and Keith dan The Little Things She Need memiliki banyak toko di mall mall di Jabodetabek. Ada 4 malll yang kami amati di Bulan Februari 2017 yaitu Supermall Karawaci, Summarecon Mall Serpong, AEON Mall BSD, dan Tangerang City. Charles and

8 17 Keith membuka toko di 3 dari 4 mall tersebut yaitu di Supermall Karawaci, Summarecon Mall Serpong, dan AEON Mall BSD. Sementara The Little Things She Need hanyaa membuka toko di Supermall Karawaci. Dari hasil pengamatan ini, diasumsikan market share Charles and Keith untuk kategori sepatu sandal adalah sebesar 2%. Sehingga konsumsi sepatu sandal wanita di brand Charles and Keith di Jabodetabek pada tahun 2015 adalah sebanyak pasang. Dovetail mentargetkan market share sebesar 10% dari kompetitornya yaitu sebesar pasang. Tabel 2.5 Perhitungan Market Share (Sumber : Penulis, 2017) 2.3 Porter 5 Forces Menurut Michael Porter, terdapat lima kekuatan untuk mengidentifikasi ketertarikan pasar atau potensi dari industri yang akan dimasuki yaitu dari industri dan kompetitor, potensial pasar, produk dan servis pengganti, pembeli, dan pemasok.

9 18 5 kekuatan ini sangat penting karena biasanya digunakan untuk menganalisa pasar dan industri yang akan dimasuki (Kotler & Keller, 2016, hlm. 285): 1. Threat of new entrants: Low Ancaman pendatang baru tergolong rendah dikarenakan kondisi pengrajin maupun pabrik lokal yang belum semua dapat mengerjakan alas kaki interchangeable dan belum ada market yang dicoba sehingga membuat pemain baru ragu untuk masuk pada market tersebut. Ini juga didukung oleh kurangnya bahan berkualitas lokal yang dapat mendongkrak kualitas produk yang diproduksi. 2. Threat of substitute products: High Pembeli memiliki banyak alternatif saat melakukan pembelian. Inilah yang membuat pembeli memikirkan untuk membeli alas kaki interchangeable atau alas kaki biasa. Kondisi dimana pasar memiliki cukup banyak alas kaki yang dapat menggantikan produk Dovetail. Pembeli akan melakukan pembelian dan kemudian memiliki produk yang sesuai dengan standarnya baik dari harga maupun kualitas yang dicari. Jika pembeli tidak menemukan alas kaki yang sesuai pada Dovetail maka dapat melakukan pembelian pada merek lainnya. 3. Bargaining power of suppliers: High Material yang digunakan merupakan material yang susah dicari di Indonesia. Sehingga supplier dapat menentukan harga yang lebih besar pada Dovetail. Setiap supplier juga memiliki keterbatasan kemampuan atau memiliki ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan Dovetail. Hal ini menyebabkan Dovetail akan sulit dalam mencari supplier yang cocok untuk produknya.

10 19 Supplier yang ditentukan oleh Dovetail akhirnya dapat menentukan harga lebih tinggi karena keterbatasan supplier yang dapat membuat sesuai dengan standar dan keinginan Dovetail. 4. Bargaining power of buyers: High Permintaan pembelian dari standar kualitas barang dan harga yang murah merupakan bagian yang sangat sulit dihadapi oleh Dovetail. Hal ini dikarenakan banyaknya produk yang menawarkan standar bagus dengan harga diskon. Inilah yang membuat kekuatan pembeli dari keinginan kualitas baik dengan harga murah diperhitungkan. 5. Rivalry among competitive firms: Medium Tingkat pesaingan cukup tinggi dikarenakan pada industri ini terdapat banyak perusahaan yang menawarkan produk yang dapat menggantikan produk Dovetail. Perusahaan-perusahaan berlomba dalam mengenalkan produk terbaik mereka. Sehingga, persaingan ketat pun dimulai dari melakukan berbagai program promosi untuk menarik pasar. 2.4 SWOT Analysis SWOT merupakan gambaran kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman terhadap perusahaan di masa yang akan datang. Berikut ini merupakan SWOT yang menjelaskan berbagai hal internal dan eksternal perusahaan:

11 20 Tabel 2.6 SWOT Analysis (Sumber : Penulis, 2017) Padaa SWOT Analysis menunjukkan bahwa Dovetail akan mencari terlebih dahulu opportunity dan threat yang terdapat pada pasar. Threat yang dimaksud adalah bagaimana kemampuan pasar, kemungkinann perubahan ekonomi yang dapat mempengaruhi kinerja dari perusahaan maupun bisnis ini, kemungkinann produk dapat ditiru dan digantikan. Sedangkan, Opportunity yang dimaksud adalah daya serap pasar yang dapat membuat usaha ini makin besar, kebiasaan konsumen, dan apakah teknologi sekarang dapat menciptakan peluang bisnis tersebut.

12 21 Setelah menemukan pengaruh ekternal dari bisnis tersebut, Dovetail mulai mencari bagaimana untuk kelebihan dan kekurangannya untuk mengisi pasar, seperti: menawarkan produk yang terjangkau, bervariasi, dan bermanfaat untuk pasar. Sehingga, kelebihan tersebut dapat dibentuk untuk memberikan perbedaan dengan kompetitor lainnya. Sedangkan, kekurangannya adalah Dovetail merupakan produk baru sehingga membutuhkan jumlah promosi maupun strategi pemasaran yang lebih banyak daripada produk yang sudah ada. 2.5 In-Depth Interview Insights Agar memperdalam pengetahuan mengenai customer behavior, kami melakukan in-depth interview terhadap 6 orang siswi berusia 16 tahun dari SMA Alfa Omega yang terletak di Tangerang. Berikut adalah hasil insight yang kami dapatkan: Dilihat dari latar belakang usia, Usia mereka adalah 16 tahun yang berarti dapat dikategorikan sebagai generasi Z. Pemasukan dan pengeluaran mereka dapat dibilang cukup rendah karena masih duduk di bangku SMA dimana dana jajan didapat dari orang tua dan belum memiliki penghasilan mandiri. Pemasukan berkisar antara /bulan. Dengan pengeluaran sehari hari dapat mencapai /bulan di luar dari perhitungan pembelian barang barang lainnya. Meskipun secara pemasukan dan pengeluaran untuk sehari hari dapat dibilang cukup rendah, keinginan mereka untuk membeli barang barang fashion dapat dikatakan cukup tinggi. Pembelian alas kaki dapat mencapai 3

13 22 8 alas kaki/tahun. Orang tua biasanya memberikan lagi dana tambahan untuk berbelanja barang yang mereka inginkan. Dana yang bersedia mereka keluarkan untuk membeli alas kaki pun dapat dikatakan cukup tinggi dengan batas bawah dan batas atas Asalkan desain sesuai dengan yang mereka inginkan maka mereka akan membeli alas kaki tersebut. Frekuensi kegiatan yang mereka punyai di luar sekolah seperti hang out dengan teman, makan di restoran, jalan di mall, nonton bioskop, dan lain sebagainya adalah 3 5 kali dalam seminggu. Dapat dikatakan termasuk kategori yang aktif dalam bersosialisasi dengan teman di sekitarnya. Permasalahan utama yang mereka rasakan ketika melakukan pembelian alas kaki adalah biaya yang mereka keluarkan karena mereka masih belum mempunyai pemasukan dan masih dibiayai orang tua maka biaya menjadi pertimbangan yang cukup penting. Biasanya yang terjadi adalah harga yang ditawarkan brand alas kaki terlalu mahal sehingga tidak sesuai dengan yang mereka dapatkan dan keinginan untuk memiliki banyak sepatu tetapi yang terjadi setelah memilih banyak tidak jadi membeli karena harga tidak bersahabat. Permasalahan kedua yang mereka temukan ketika berbelanja alas kaki adalah desain yang tidak sesuai dengan selera mereka. Desain yang beredar di pasaran menurut mereka terlalu tampak tua, warna dan aksesoris terlalu berlebihan, ketika dilihat bagus tetapi ketika sudah dicoba dipakai ternyata

14 23 tidak bagus, dan warna yang ditawarkan terlalu mencolok. Kendala mereka adalah jika ingin membeli alas kaki dengan harga bersahabat, desain tidak sesuai dengan selera. Di sisi lainnya, apabila desain sudah oke ternyata harga tidak bersahabat. Permasalahan ketiga adalah kenyamanan. Seringkali alas kaki yang mereka beli cepat rusak. Flat shoes cepat lepas lemnya, sole bawah cepat terkikis, alas kaki terlalu berat, upper susah dicuci karena setelah dicuci akan rusak terkelupas dan warna menjadi pudar, dan bagian belakang tumit sering lecet. Mereka juga kesulitan dalam pencarian size terutama untuk ukuran kaki yang terlalu besar maupun terlalu kecil dari biasanya. Apabila size ada, desain seringkali tidak cocok. Ukuran sepatu yang digunakan beragam dimulai dari ukuran Ukuran yang paling banyak digunakan adalah ukuran Semua mereka sangat suka membeli alas kaki dan termasuk tipe yang gemar koleksi alas kaki. Fashion dan gaya menjadi concern nomor 1 karena mereka ingin tampil sempurna di depan teman teman mereka. Keinginan untuk membeli ini sering terhambat karena harga alas kaki yang sesuai dengan selera mereka cukup mahal dan akhirnya mengurungkan niat untuk membeli. Brand yang sering mereka beli untuk alas kaki adalah VNC, Payless, Charles and Keith, The Little Things She Need, Ipanema Dari skala 1 5, keinginan mereka untuk memiliki beragam variasi alas kaki mencapai skala 4.5

15 24 Dari skala 1 5, keinginan mereka untuk sering berganti alas kaki dalam kegiatan kegiatan mereka mencapai skala 4.2 Dari skala 1 5, ketertarikan mereka untuk alas kaki yang Dovetail tawarkan mencapai skala 4.8 Dari skala 1 5, kemauan mereka untuk membeli alas kaki yang Dovetail tawarkan mencapai skala 4.5 Menurut mereka, Dovetail dapat menjadi solusi bagi mereka karena mereka termasuk orang yang sering bosan dengan alas kaki yang mereka punya. Mereka juga menyesuaikan alas kaki dengan gaya dan mood mereka pada hari itu dan dari alas kaki yang mereka punya tidak semuanya dapat menyesuaikan dengan baju yang mereka kenakan, value for money yang berarti penghematan untuk mereka tetapi tetap dapat memiliki alas kaki yang beragam, dan Dovetail adalah alas kaki yang unik karena mereka belum pernah mendengar konsep alas kaki seperti itu. Asalkan desain sesuai dengan selera mereka dan harga terjangkau, mereka pasti akan membeli Dovetail. Harga yang bersedia mereka keluarkan untuk membeli satu set Dovetail (1 upper dan 1 sole) adalah dengan harga per part tambahan Dovetail adalah Bahan yang mereka sukai adalah kain kanvas maupun pattern, kulit, dan juga karet. Buat mereka tidak terlalu menjadi masalah apabila menggunakan kulit sintetis karena harga pasti jauh lebih hemat dan mereka lebih rela untuk

16 25 memakainya jadi apabila tergores atau rusak tidak seberat merusakkan kulit asli. Model yang mereka sukai adalah slip on dan juga sepatu sandal tali. Model - model minimalis. Warna yang mereka sukai adalah monochrome, soft color, pastel color, dan warna warna netral. Dari skala 1 5, ketertarikan mereka untuk membeli alas kaki yang dapat didesain sendiri mencapai skala 5. Desain sendiri dengan menggunakan template yang sudah tersedia sehingga mereka hanya butuh untuk melakukan mix and match baik secara model maupun bahan. Saran dari mereka adalah jika ada web yang dapat digunakan untuk mix and match alas kaki tersebut akan sangat memudahkan pembelian. Dana yang bersedia mereka keluarkan untuk membeli 1 set alas kaki Dovetail custom berkisar antara dengan toleransi waktu barang sampai di tangan selama 1 minggu sampai 1 bulan. Promosi yang menarik bagi mereka adalah Diskon pembelian sebesar 50%, promo buy 2 get 1, voucher untuk pembelian selanjutnya, dan potongan untuk pelajar (student promo). Oleh karena generasi ini sudah melek akan teknologi dan dunia maya, mereka mengambil referensi dalam pemilihan gaya fashion mereka dari public figure yang tersebar di sosial media dan juga mereka sudah terbiasa dengan belanja

17 26 secara online tetapi dikarenakan kurangnya penjualan alas kaki di online maka pembelian secara offline masih sering dilakukan. Dari insight di atas dapat disimpulkan untuk konsumen dengan range usia tahun, kesadaran mereka akan fashion dan gaya dapat dikatakan sangat tinggi bahkan cenderung menjadi concern nomor 1 mereka dikarenakan keinginan untuk tampil sempurna di depan teman teman mereka. Tetapi ada 3 kendala yang mengganggu mereka sehingga dalam memenuhi keinginan tersebut menjadi terbatas yaitu harga, desain, dan kenyamanan. Dengan kondisi ekonomi yang belum mandiri, harga menjadi faktor yang sangat penting dalam pembelian alas kaki untuk mereka. Banyak brand alas kaki yang mereka sukai menawarkan desain yang menarik tetapi harga yang tidak bersahabat sehingga menyebabkan mereka membatasi pembelian mereka meskipun keinginan untuk memiliki beragam alas kaki sangat tinggi. Desain juga menjadi faktor yang penting karena dengan harga yang sesuai, mereka berkata desainnya tidak sesuai dengan selera mereka. Baik terlihat sangat tua dalam hal gaya maupun warna yang tidak cocok. Apabila ada desain yang sesuai, banderol harganya sangat tinggi sehingga mereka terbatas untuk membeli. Kenyamanan adalah kendala yang terakhir. Banyaknya alas kaki yang tidak nyaman membuat mereka berpikir bahwa dengan dana yang mereka keluarkan tidak sesuai dengan kualitas yang mereka dapatkan. Salah satu bentuk kenyamanan bagi mereka adalah adanya ukuran alas kaki yang sesuai dengan kaki mereka. Susahnya mencari ukuran alas kaki juga menjadi kendala kenyamanan bagi mereka. Apabila

18 27 ada ukuran yang sesuai biasanya harga maupun desainnya tidak sesuai dengan selera mereka. Dari insight demi insight di atas, Dovetail menemukan gap yang dapat diisi dengan produk produk kami untuk menjadi solusi bagi kendala kendala yang mereka alami. Dengan nilai nilai yang kami tawarkan, Dovetail dapat menjadi solusi yang tepat. 2.6 Analisa Kompetitor Gambar 2.3 Peta Kompetisi (Sumber : Penulis, 2017) Charles & Keith Charles & Keith adalah sebuah salah satu fashion brand yang didirikan tahun Charles & Keith berfokus pada alas kaki wanita dan mengedepankan apa yang menjadi tren saat ini. Charles & Keith memiliki lima belas store di Jakarta yang berada di mall mall besar. Kisaran harga jual produk Charles & Keith yaitu Rp Rp

19 The Little Things She Needs The Little Things She Needs adalah sebuah fashion brand yang sudah lama bergerak di industri alas kaki wanita Indonesia. Brand ini berdiri tahun The Little Things She Needs memiliki 14 store di mall mall besar Jakarta. Target dari brand ini adalah wanita berusia tahun. Kisaran harga yang ditawarkan adalah Rp Rp VNC VNC merupakan sebuah brand fashion yang berdiri pada tahun 1975 di Malaysia. VNC merupakan brand fashion yang hanya berjualan pada online marketplace. Brand yang memiliki beragam desain dengan harga yang terjangkau. VNC sudah di kenal di kalangan remaja dikarenakan variasi desainnya dan memiliki harga yang terjangkau. Kisaran harga yang ditawarkan adalah Rp Rp Zalora Zalora adalah marketplace yang menjual berbagai kebutuhan dari pakaian, sepatu, maupun aksesoris fashion lainnya. Keuntungan dari berbelanja di Zalora adalah konsumen yang berbelanja melalui situs tidak dikenakan biaya pengiriman dan memiliki garansi pengembalian barang ketika merka tidak puas atas pembelian produk Zalora. Kisaran harga yang ditawarkan adalah Rp Rp

20 29 Dari analisa kompetitor, dapat dilihat bahwa masih ada peluang yang terbuka untuk Dovetail masuk ke dalam pasar dan mengembangkan bisnisnya. Nilai nilai inovasi yang dimiliki oleh Dovetail dapat dilihat tidak dimiliki oleh para kompetitor. Dengan harga yang bersahabat, desain yang sesuai dengan tren, ketersediaan dan kenyamanan yang terjamin, kami yakin Dovetail dapat bersaing dan mendapatkan pasar dengan menjadi solusi bagi permasalahan pasar. Dovetail akan melakukan strategi bypass attack untuk menantang dan melampaui kompetitornya. Dengan strategi bypass attack, Dovetail akan menjadikan inovasi sebagai ujung tombak persaingan dan diharapkan dapat membuat bypass pada kompetisi dan menciptakan segmen tersendiri. Strategi bypass attack sangat berguna untuk mendapatkan reputasi brand dan juga meraih konsumen dengan cara inovasi yang baru dan menarik bagi pasar. Tabel 2.7 Perbandingan Kompetitor Parameter Dovetail Charles & Keith The Little Thing She Needs Vincci Segmen B B to B+ B to B+ B B Harga Value Proposition Akses Pelayanan Interchangeable Parts, Mix and Match Template, Value for Money, Stylish Design Social Media, Website, Store Sistem kami adalah melakukan penjualan secara online, website dan store sehingga mudah di akses Mall & Website Baik, kadang kurang respon Mall & Social Media Baik karena respon cepet dan ramah Online market place Baik, ramah, cepat respon Zalora Online market place Baik, ramah, cepat respon

21 30 Pengalaman Store oleh customer Dengan memiliki 1 sole akan mendapatkan berbagai bentuk dan model Gading Serpong Qualitas tidak sesuai dengan harga Bagus karena sesuai dengan harga Gandaria Grand City, TA, Indonesia, Ex Grand Entertainment Indonesia, centre, CP, Pacific cilandak Town Place, Square, Mall Emporium, Kelapa Gading, Cibubur Pluit Village, Junction, Mall Senayan MAG, Mall Cisty, Gandaria Kelapa City, CP, Puri Gading, PI, Indah, Plaza Emporium Senayan, Pluit Village, Mall Pondok Indah 1, Puri Indah (Sumber : Penulis, 2017) Harga lumayan mahal SMS - Harga cukup terjangkau 2.7 Manajemen Resiko Dalam menjalankan bisnisnya, Dovetail telah mengidentifikasi beberapa resiko yang akan menjadi ancaman bagi PT. Dovetail Indonesia. Beberapa resiko ini akan menjadi acuan PT. Dovetail Indonesia agar tetap bertahan dan atasi. Beberapa resikonya dan solusi yang dapat di lakukan antara lain: 1. Faktor ekonomi Kondisi ekonomi Indonesia saat ini tidak stabil sehingga terjadi banyak masalah di pasar dalam negeri seperti, regulasi yang tidak pasti, perusahaan yang tutup, pemecatan massal, dan daya serap pasar yang rendah. Banyak perusahaan Indonesia yang fokus pada konsumen tingkat ekonomi

22 31 menengah ke bawah. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya brand china yang menempatkan produknya pada pasar Indonesia dengan harga yang murah meriah. Hal ini di lihat sebagai kesempatan bagi Dovetail, sehingga Dovetail menciptakan produk untuk menjangkau pasar kelas sosial ekonomi B atau kelas menengah. 2. Kesalahan dalam produksi Kesalahan dalam produksi bisa menjadi fatal untuk kerugian pada PT. Dovetail Indonesia. Hal inilah yang membuat adanya penempatan quality control untuk bagian produksi atau penerima barang dengan melakukan random sampling sangat penting. Quality control juga bertugas melakukan pengecekan dari produksi alas kaki hingga product packaging. Jika ditemukan kerusakan oleh quality control maka sesuai perjanjian dengan supplier dapat dikembalikan dan dikerjakan ulang tanpa harus terkena biaya tambahan. 3. Munculnya pesaing yang meniru produk Dovetail Dovetail melakukan pendaftaran pada paten merek dan mekanisme alas kaki yang dimilikinya. Sehingga tidak akan mudah bagi pesaing untuk mengikuti atau meniru produk kami. Dovetail juga akan memajukan penjualan kedepannya sehingga Dovetail dapat menciptakan brand image yang kuat dan loyalitas tinggi terhadap mereknya. 4. Produk kategori yang slow moving Produk kategori ini akan dimasukkan oleh Dovetail pada item Clearance stock. Alas kaki yang slow moving akan dijual dengan diskon besar. Penjualan

23 32 ini ditunjang dengan promosi pada channel dari Dovetail seperti: webstore, media sosial, showroom dan bazaar. 5. Masalah produk rusak yang di sengaja Dovetail memberikan garansi untuk para pembeli produk tetapi ada resiko yaitu konsumen dengan sengaja merusakkan produknya dan melakukan klaim garansi. Hal ini dapat dicegah dengan melakukan pengecekan pada setiap produk yang diklaim apabila terlihat seperti disengaja maka Dovetail berhak menolak garansi tersebut. Seluruh syarat dan ketentuan sudah terdapat di dalam kartu garansi yang diberikan.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alas kaki adalah kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Dari tiga kategori kebutuhan primer, sandang, pangan, papan. Alas kaki termasuk salah satu bentuk kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dovetail merupakan brand yang bergerak di dalam industri produk alas kaki wanita. Produk yang menjadi unggulan Dovetail adalah produk inovasi alas kaki wanita

Lebih terperinci

BAB III EVALUASI BISNIS

BAB III EVALUASI BISNIS BAB III EVALUASI BISNIS 3.1. Evaluasi Pencapaian Bisnis Konveksi Pakaian KVKU Pola gaya hidup konsumtif masyarakat Indonesia sangat berpengaruh terhadap performa penjualan KVKU dari tahun ke tahunnya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB II ANALISA DAN PENGEMBANGAN

BAB II ANALISA DAN PENGEMBANGAN 20 BAB II ANALISA DAN PENGEMBANGAN 2.1. ANALISA INDUSTRI 2.1.1. Industri Fashion Di Indonesia Menurut informasi yang dikutip dari artikel Investor Daily Indonesia yang ditulis tanggal 15 Februari 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menyebabkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya pembangunan mall atau shopping centre semakin pesat. Hal ini terjadi dikarenakan, pada saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, dunia perdagangan dewasa ini terjadi persaingan didalam memasarkan produk atau jasa. Kegiatan pemasaran memiliki peran yang sangat penting dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumen adalah bagian terpenting dalam proses jual beli barang maupun jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang menyebabkan hampir seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fashion telah membawa pengaruh besar terhadap globalisasi dan gaya hidup. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian dalam

Lebih terperinci

Analisis Competitive Forces and Competitive Strategy pada Sistem Informasi Zalora.co.id

Analisis Competitive Forces and Competitive Strategy pada Sistem Informasi Zalora.co.id Analisis Competitive Forces and Competitive Strategy pada Sistem Informasi Zalora.co.id Fitria Ekarini Pendidikan Teknik Elektronika dan Informatikation Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Email:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok dan juga penunjang penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang memakainya. Begitu banyak

Lebih terperinci

BAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS

BAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS BAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS 1.1 Latar Belakang Di era modern sekarang ini, berbelanja barang-barang fashion untuk menunjang penampilan menjadi kebutuhan rutin setiap orang baik pria maupun wanita.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis ritel di Indonesia semakin pesat dan ketat yang dapat dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat perbelanjaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri tumbuh dan berkembang dengan pesat. Salah satunya adalah industri fashion yang kini telah berkembang pesat dibanyak daerah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Indonesia mengalami perkembangan teknologi yang semakin canggih. Dengan kecanggihan teknologi membuat masyarakat semakin mudah menggunakan dan mengakses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menciptakan keunikan dari sebuah produk, salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menciptakan keunikan dari sebuah produk, salah satu cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keunikan suatu produk, merupakan salah satu cara yang sering digunakan perusahaan untuk meningkatkan daya saing produknya, karena semakin unik suatu produk, maka konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia saat ini semakin komplek untuk dipenuhi. Sepatu atau tas merupakan salah satu kebutuhan manusia. Pentingnya sepatu dan tas bagi wanita,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media internet adalah e-government (layanan pemerintahan melalui

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media internet adalah e-government (layanan pemerintahan melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat termasuk internet ternyata membawa dampak yang besar bagi segala aspek, tidak terkecuali perkembangan dunia

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas Butik Dorayaky Shop. menuangkan hobi nya di bidang fashion tersebut dia berkeinginan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas Butik Dorayaky Shop. menuangkan hobi nya di bidang fashion tersebut dia berkeinginan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Butik Dorayaky Shop Salah satu Butik yang di gemari di kawasan Jl. Bukit Siguntang No: 16 Medan adalah Butik Dorayaky Shop. Awal mulanya butik ini didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harsono Suwardi (Prisgunanto, 2014) menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi. Pemasaran bisa menjadi begitu kuat jika dipadukan dengan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri tumbuh dan berkembang dengan pesat. Salah satunya adalah industri fashion yang kini telah berkembang pesat dibanyak daerah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap faktor-faktor yang menjelaskan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada butik online, penulis memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan fashion saat ini sudah semakin pesat. Banyaknya model - model pakaian yang kian beragam dan juga berbagai merek yang bermunculan menjadi ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah mengalami peningkatan yang pesat yang terjadi di berbagai Negara, dengan adanya perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari kemajuan peradapan suatu masyarakat. Hal itu dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari kemajuan peradapan suatu masyarakat. Hal itu dikarenakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dari dahulu hingga sekarang, fashion merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kemajuan peradapan suatu masyarakat. Hal itu dikarenakan fashion sering kali

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi modern memberikan dampak kehidupan yang menjadi semakin lebih praktis, cepat, dan ekonomis. Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era globalisasi ini telah membuat berbagai perusahaan berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan primer manuasia adalah sandang, atau lebih dikenal secara umum dengan nama pakaian. Pada awalnya, pakaian hanya memiliki fungsi dasar sebagai penutup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keunggulan Bersaing Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era suatu negara unggul terhadap negara lain karena memiliki kekayaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet merupakan suatu hal yang sangat penting di era modern ini. Internet memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Kemudahan dalam

Lebih terperinci

Bab 2. Data dan Analisa. Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari

Bab 2. Data dan Analisa. Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari Bab 2 Data dan Analisa 2.1 Sumber Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari berbagai sumber, dantara lain: a. Literatur: artikel elektronik maupun non elektronik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sepeda merupakan salah satu alat transportasi yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Sepeda merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa contoh bentuk pusat perbelanjaan modern seperti minimarket,

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa contoh bentuk pusat perbelanjaan modern seperti minimarket, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis ritel di Indonesia sudah semakin pesat. Hal ini ditandai dengan keberadaan pasar tradisional yang mulai tergeser oleh munculnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar bebas tekstil dan produk tekstil (TPT) telah dimulai seiring dihapuskannya aturan kuota tekstil. Hal ini menuntut industri TPT untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Usia Pengguna Internet

Usia Pengguna Internet Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi di era sekarang sudah semakin berkembang cepat dan pesat khususnya penggunaan internet. Kementerian Komunikasi dan Informatika

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini menghasilkan kesimpulan umum bahwa perilaku pembelian produk fashion oleh konsumen wanita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi informasi dari hari ke hari berkembang semakin pesat. Perkembangan teknologi memberikan banyak dampak terhadap kehidupan manusia, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perdagangan via elektronik (e-commerce) menjadi industri yang semakin hari semakin digemari oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia. Kemajuan teknologi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Dari hasil analisa, penulis mencoba membagi persaingan retail bakery dalam beberapa kuadran pada gambar dibawah ini : Tabel 4.1 Mapping Outlet Retail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ritel di Indonesia tahun sebesar 16% dari toko menjadi

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ritel di Indonesia tahun sebesar 16% dari toko menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri ritel berkembang sangat pesat di Indonesia terlebih sejak dibukanya peraturan yang memperbolehkan ritel asing memasuki pasar di Indonesia. Menurut hasil survey

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pasar tradisional maupun pasar modern, yang menjual produk dari

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pasar tradisional maupun pasar modern, yang menjual produk dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya bisnis ritel di Indonesia disebabkan oleh semakin luasnya pangsa pasar yang membuat produsen kesulitan untuk menjual produknya langsung ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk yang terus naik berdampak terhadap tingkat

Lebih terperinci

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa)

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa) BAB I PENDAHULUAN 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa tahun terakhir, teknologi mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama teknologi di bidang komunikasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Menurut Alan Afuah business model adalah kumpulan aktivitas yang telah dilakukan sebuah perusahaan, bagaimana hal tersebut dilakukan, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion menjadi hal yang penting di berbagai kalangan baik kalangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion menjadi hal yang penting di berbagai kalangan baik kalangan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, fashion menjadi gaya hidup (life style) yang sangat di minati. Perkembangan dunia fashion menjadi hal yang penting di berbagai kalangan baik kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang termasuk dalam kategori negara berkembang, Indonesia menjadi pasar yang sangat memberikan peluang bagi dunia bisnis. Fenomena tersebut menggambarkan

Lebih terperinci

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Web 2.0 selama 15 tahun terakhir terus merubah semuanya, termasuk cara berjualan. Jeff Jordan, CEO dari OpenTable, yang merupakan world s leading

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion kini merambah begitu besar. Para pelaku bisnis dan perancang busana berlombalomba untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepertifashion, jewellery, food and beverage, entertainment maka ketertarikan. sesuai kebutuhan (needs) pasar

BAB I PENDAHULUAN. sepertifashion, jewellery, food and beverage, entertainment maka ketertarikan. sesuai kebutuhan (needs) pasar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat perbelanjaan atau biasa disebut dengan Mall merupakan bangunan tertutup multi lantai yang diisi oleh ragam jenis unit retail dalam satu kesatuan struktur yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha serta kebutuhan konsumen. Dalam hal ini bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha serta kebutuhan konsumen. Dalam hal ini bisnis ritel 1.1 Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN Industri ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi, perkembangan dunia usaha serta kebutuhan konsumen. Dalam hal ini bisnis ritel adalah keseluruhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kunci keberhasilan sebuah ritel dalam lingkungan pasar dengan persaingan yang sangat kompetitif terletak pada kepuasan pelanggan. Apabila seorang pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Zalora

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Zalora BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Zalora adalah salah satu onlineshop yang ada di Indonesia. Zalora menawarkan berbagai produk fashion mulai dari pakaian hingga aksesoris. Produk yang

Lebih terperinci

BAB I. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I 1.1 Latar Belakang Permasalahan Sepatu adalah suatu jenis alas kaki (footwear) yang biasanya terdiri bagianbagian sol, hak, kap, tali, dan lidah yang fungsinya sebagai alas kaki. Pengelompokkan sepatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier merupakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. segi kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier merupakan suatu kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis yang tumbuh dengan cepat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pemain ritel yang cukup banyak di Indonesia membuat persaingan di industri ini menjadi sangat ketat. Potensi pasar yang sangat besar dan sifat konsumtif masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Surabaya adalah kota terbesar kedua se Indonesia setelah kota Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga menjadi sasaran para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, sosial dan budaya, dan lain-lain. Sebagai contoh, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, sosial dan budaya, dan lain-lain. Sebagai contoh, lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Lingkungan bisnis meliputi lingkungan eksternal perusahaan dan internal perusahaan. Perusahaan tidak boleh hanya mempertimbangkan lingkungan internal

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat terutama persaingan yang berasal dari perusahaan sejenis, perusahaan semakin dituntut agar bergerak

Lebih terperinci

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fashion yang sangat dibutuhkan sama seperti pakaian. Fashion merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. fashion yang sangat dibutuhkan sama seperti pakaian. Fashion merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era modern ini, kemajuan teknologi membuat kebutuhan konsumen menjadi lebih berkembang dan mengalami perubahan yang sangat pesat. Konsumen secara tidak

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK (PIHAK INTERNAL) karyawan UD Sinar Pembagunan, dalam hal keramahan dan kesopanan?

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK (PIHAK INTERNAL) karyawan UD Sinar Pembagunan, dalam hal keramahan dan kesopanan? 41 PANDUAN WAWANCARA PEMILIK (PIHAK INTERNAL) 1. Bagaimanakah harga jual dari barang yang dijual oleh UD Sinar Pembangunan jika dibandingkan dengan pesaing? 2. Selama ini bagaimanakah pelayanan kepada

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG Suatu perusahaan didirikan untuk menghasilkan laba yang optimal, dengan adanya laba yang diperoleh tersebut, perusahaan akan memiliki kemampuan untuk berkembang dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang adalah mempertahankan para pelanggan setia agar tetap loyal

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang adalah mempertahankan para pelanggan setia agar tetap loyal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pertama kali didirikan mempunyai tujuan. Masyarakat umum mengenalnya dengan istilah visi dan misi. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki banyak fungsi dan manfaat dalam bisnis maupun konsumen. Keberadaan internet menjadi media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisik yang dilakukan diluar rumah termasuk kebiasaan mengikuti trend dan

BAB I PENDAHULUAN. fisik yang dilakukan diluar rumah termasuk kebiasaan mengikuti trend dan 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup masyarakat dan pergeseran pola konsumsi pada masyarakat dewasa ini berlangsung sangat cepat, hal ini menjadikan peningkatan mobilitas fisik yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Mursyid, 2006:26). Marketing

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Mursyid, 2006:26). Marketing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran (marketing) adalah suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Atau dapat dikatakan pula bahwa pemasaran adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA A. Analisis Daya Saing Konveksi Semar Daya saing merupakan suatu konsep perbandingan kemampuan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat membawa beberapa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia yang menjadi serba praktis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis di negara kita yang sudah berusia dari 50 tahun ini nampak cukup pesat, khususnya dalam 25 tahun terakhir. Hal ini bisa kita lihat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini mengindikasikan bahwa seorang pengecer dalam mengelola Department Store dapat memperhatikan beberapa hal yang telah peneliti temukan berikut ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat. Seperti halnya terjadi pada perkembangan industri bisnis sepatu yang saat ini tingkat

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PEMASARAN BUTIK LATIFAH MENINGKATKAN PENJUALAN PAKAIAN MUSLIM. A. Strategi Pemasaran Butik Latifah Dalam Upaya Meningkatkan Volume

BAB IV STRATEGI PEMASARAN BUTIK LATIFAH MENINGKATKAN PENJUALAN PAKAIAN MUSLIM. A. Strategi Pemasaran Butik Latifah Dalam Upaya Meningkatkan Volume BAB IV STRATEGI PEMASARAN BUTIK LATIFAH MENINGKATKAN PENJUALAN PAKAIAN MUSLIM A. Strategi Pemasaran Butik Latifah Dalam Upaya Meningkatkan Volume Penjualan Produk Pakaian Muslim Berdasarkan data yang telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tentunya kita tahu bahwa persaingan di dunia hiburan sangatlah ketat. Dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Tentunya kita tahu bahwa persaingan di dunia hiburan sangatlah ketat. Dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tentunya kita tahu bahwa persaingan di dunia hiburan sangatlah ketat. Dunia hiburan yang tersedia bagi masyarakat pun sangatlah bervariasi mulai dari mall, karaoke,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era yang serba modern seperti saat ini, tingkat persaingan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era yang serba modern seperti saat ini, tingkat persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era yang serba modern seperti saat ini, tingkat persaingan bisnis yang tinggi membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempertahankan dan memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gaya hidup perkotaan sekarang ini semakin terlihat marak dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gaya hidup perkotaan sekarang ini semakin terlihat marak dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup perkotaan sekarang ini semakin terlihat marak dan massive. Peningkatan gaya hidup tersebut bisa dilihat dari menjamunya pusat-pusat perbelanjaan dan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS INDUSTRI

BAB 3 ANALISIS INDUSTRI BAB 3 ANALISIS INDUSTRI Analisa lingkungan mikro merupakan suatu analisa untuk mengetahui kekuatan yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu industri. Dengan menganalisa lingkungan mikro, kita bisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab yang sebelumnya telah dikemukakan teori-teori yang melatar belakangi penelitian, metode, dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang pesat turut mempengaruhi dunia bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang pesat turut mempengaruhi dunia bisnis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat turut mempengaruhi dunia bisnis. Teknologi membuat kehidupan dan dunia bisnis menjadi lebih cepat dan efisien. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat terbuka dengan teknologi baru dan produk-produknya didunia.hal ini ditambah lagi jumlah pemakai

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Mengoptimalkan Peluang Bisnis Online Shop di Tengah Perkembangan Trend Fashion di Indonesia

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Mengoptimalkan Peluang Bisnis Online Shop di Tengah Perkembangan Trend Fashion di Indonesia PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Mengoptimalkan Peluang Bisnis Online Shop di Tengah Perkembangan Trend Fashion di Indonesia BIDANG KEGIATAN: PKM Kewirausahaan Diusulkan oleh: Hana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri ritel merupakan industri yang strategis bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Industri ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian dunia saat ini telah menganut sistem perekonomian tanpa batas atau free commerce, yang mendukung setiap pebisnis untuk dapat bersaing secara global.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut di bawah ini: 1. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan ekonomi yang akan sejajar dengan negara-negara besar lainnya

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan ekonomi yang akan sejajar dengan negara-negara besar lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 2011, untuk pertama kalinya GDP per kapita Indonesia menembus angka $ 3,000. Dengan angka tersebut, Indonesia bisa jadi akan segera meninggalkan predikat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan informatika (IT), terutama perkembangan dalam penggunaan teknologi internet, dimana saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

Makalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo

Makalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo Makalah Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro DI Susun oleh : Joko Purnomo 14121023 UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PRODI SISTEM INFORMASI 2015-2016 1 DAFTAR ISI BAB

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kesimpulan untuk menjawab tujuan pembelajaran studi kasus ini, yaitu :

BAB V PENUTUP. kesimpulan untuk menjawab tujuan pembelajaran studi kasus ini, yaitu : BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan untuk menjawab tujuan pembelajaran studi kasus ini, yaitu : 1. Mengenai situasi kompetisi dalam

Lebih terperinci