BAB I PENDAHULUAN. tingkatan yang lebih luas lagi yaitu menjalin sebuah interaksi dan hubungan pada
|
|
- Budi Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalin sebuah komunikasi yang efektif, setiap manusia harus saling menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar yang tidak pernah lepas dari segala macam aktivitas kehidupan seseorang. Misalnya dalam lingkungan keluarga, kita satu sama lain saling berinteraksi antara ayah dengan ibu, ibu dengan anak, ayah dengan anak, adik dengan kakak dan sebagainnya. Kemudian pada tingkatan yang lebih luas lagi yaitu menjalin sebuah interaksi dan hubungan pada lingkungan masyarakat yaitu individu dengan teman, rekan kerja, kekasih bahkan penjual dagangan. Maka dari itu manusia tidak akan pernah bisa lepas dari yang namanya interaksi dan komunikasi dengan manusia lain. Interaksi sosial merupakan salah satu cara individu untuk memelihara tingkah laku sosial individu tersebut sehingga individu tetap dapat bertingkah laku sosial dengan individu lain. 1 Dalam menjalin sebuah interaksi, seorang individu melakukan penyampaian informasi kepada orang lain mengenai dirinya. Hal ini lalu berhubungan dengan adanya identitas diri pada setiap individu. Identitas menurut Stella Ting Toomey merupakan refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan proses sosialisasi. Identitas pada dasarnya merujuk pada 1 Slamet Santoso. Teori-Teori Psikologi Sosial. PT. Refika Aditama. Bandung Hal 157 1
2 2 refleksi dari diri kita sendiri dan persepsi orang lain terhadap diri kita. Sementara itu, Gardiner W. Harry dan Kosmitzi Corinne melihat identitas sebagai pendefinisian diri seseorang sebagai individu yang berbeda dalam perilaku, keyakinan dan sikap. 2 Identitas pribadi merupakan karakteristik unik yang membedakannya dengan orang lain. Setiap orang mempunyai identitas pribadinya masing-masing sehingga tidak akan sama dengan identitas orang lain. Dimensi subjektivitas (Subjective Dimension) akan setiap identitas merupakan sebuah perasaan diri pribadi dari setiap manusia. Dengan kata lain, identitas dari masing-masing individu tersebut memiliki hal-hal yang dapat dipelajari oleh orang lain dan juga bisa didapatkan oleh individu tersebut. Semua yang dapat dilihat dan diamati baik setiap sikap, perilaku dan lain sebagainnya yang memiliki nilai atau makna, dapat diproyeksikan kepada orang lain saat setiap individu tersebut berkomunikasi dengan individu lain, jadi setiap yang dilakukan individu tersebut merupakan sebuah proses yang diciptakan oleh dirinya sendiri dan hanya bisa digambarkan oleh dirinya sendiri. Mungkin semua masih ingat mengenai fenomena boy and girl band di Indonesia. Kemunculan sekelompok penyanyi-penyanyi ini baik pria maupun wanita banyak memikat penikmat musik di Indonesia. Berawal dari fenomena k-pop, lalu muncul kelompok penyanyi yang mengatasnamakan idol group yang di buat oleh Yasushi Akimoto. Melihat pasar Indonesia yang cukup berpotensi menjual produk 2 Larry A. Samovar, Richard E. Porter, Edwin R. McDaniel. Communication Between Cultures (Seven Edition). Boston : USA. Wadsworth Cengage Learning Hal 52
3 3 Jepang seperti anime dan manga, Akimoto optimis JKT48 ini akan sukses di ranah bisnis musik di Indonesia. Dalam upaya membentuk JKT48 di Indonesia, Akimoto membangun sebuah kerja sama bisnis dengan perusahaan Indonesia, PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC Media) perusahaan yang bergerak dibidang penyiaran, media cetak, radio, telekomunikasi, pelayanan financial, agensi dan online shopping. 3 JKT48 adalah idol group pertama di Asia Tenggara dengan fanbase mencapai lebih dari 5 juta penggemar bahkan diperhitungkan sebagai salah satu idol group yang memiliki jumlah fans terbanyak. Idol group ini merupakan grup saudari AKB48 pertama yang berada di luar Jepang. Grup ini mengadopsi konsep AKB48 yaitu "idola yang dapat anda jumpai setiap hari. JKT48 mengadakan pertunjukan rutin hampir setiap hari di Theater JKT48, lantai 4 mal FX Sudirman, Jakarta. Sampai saat ini JKT48 memiliki anggota sebanyak 64 orang. Pembentukan JKT48 pertama kali diumumkan pada 11 September 2011 di sebuah acara AKB48 yang diadakan di Makuhari Messe di Chiba. Generasi pertama di perkenalkan pada tanggal 2 November 2011 dan di perkenalkan di situs web resmi JKT48 pada tanggal 3 November JKT48 tampil untuk pertama kalinya di media televisi pada program konser musik 100% Ampuh yang tayang langsung di Global TV pada tanggal 17 Desember Pada hari berikutnya, 18 Desember 2011, JKT48 untuk pertama kalinya berinteraksi dengan penggemar melalui acara bersalaman, Meet & Greet JKT48 di FX Center Jakarta (Diakses tanggal 1 Februari 2017) 4 Ibid (Diakses tanggal 3 Februari 2017)
4 4 Awal mula fans mengetahui Idol group ini berawal dari informasi dan beritaberita dari media internet lalu ke media televisi, ini membuktikan bahwa media sangat berperan sekali dalam menaikkan tingkat kepopuleran seseorang (musisi). Seiring berjalannya tahun, fans dari JKT48 ini semakin banyak. Fans dapat diartikan seperti seseorang pribadi yang loyal, sangat antusias, dan menunjukkan ketertarikan dalam segala bidang yang mereka sukai. Fans dapat memilih pada bidang apa yang mereka tekuni, seperti olahraga, acara televisi, hobi, musik dan lainnya. 5 Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, fans dari idol grup ini sangat banyak. Dilihat dari penonton yang selalu hadir di setiap pertunjukan theater yang selalu ramai, penjualan CD/DVD JKT48 yang meningkat dan intensitas mereka tampil di berbagai media. Karena banyaknya fans yang ingin bertemu dengan para member JKT48 6, tim officialy dari JKT48 membuat acara. Setiap selesai tampil di panggung para member JKT48 berkumpul agar para fans bisa bertemu lebih dekat melalui handshake event 7. Rata-rata fans JKT48 adalah laki-laki, baik dari usia remaja bahkan ada juga yang dewasa. Selain fans dari dalam negeri banyak juga fans dari luar Indonesia yang tahu mengenai JKT48. Seperti para penggemar idola (musisi, artis) yang lain, fans dari JKT48 ini juga rela mengeluarkan uang yang besar untuk membeli merchandise yang berkaitan dengan sang idola seperti CD/DVD album, photopack, t-shirt, JKT Theather, 5 Andika Permana, Studi Fandom JKT48 Sebagai Pop Culture. Vol 3/No 3. Hal Member sebutan untuk para personil dari 48family 7 Handshake Event adalah sebuah kegiatan berjabat tangan antara member JKT48 dan penggemarnya. Tiket Handshake Event sendiri adalah bonus dari pembelian CD secara langsung di Theater JKT48.
5 5 lightstick, hingga produk-produk yang menggunakan brand dari sang idol tersebut. Selain membeli mereka juga selalu mengikut sertakan diri dalam berbagai acara yang dibuat oleh tim officialy JKT48 seperti meet and great. Kegiatan tersebut dilakukan agar fans dapat bertemu dengan oshi 8 mereka dan member-member JKT48 yang lain. Uang yang dikeluarkan untuk membeli barang-barang tersebut tidaklah sedikit, dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah bahkan hingga jutaan. Harga album CD/DVD, harga photopack, harga t-shirt, harga JKT Theather, harga lightstick, dan bahkan membayar iuran fanbase atau yang lainnya. Dan dari sinilah fans dari JKT48 ini disebut fans yang royal akan idol grupnya. Di zaman generasi millenium ini lah era globalisasi saat ini yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup dan perilaku konsumtif seseorang. Hal ini yang secara tidak langsung menjadikan para fans JKT48 sebagai konsumen yang dipandang sangat menjanjikan dalam penjualan merchandise apapun, walau harga yang dijual cukup mahal yang penting hasrat keinginin membeli, dan kebahagiaan itu didapat. Selain gaya hidup, ada sisi lain yang ingin mereka tunjukkan yaitu ingin menunjukkan identitas diri mereka. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya fans JKT48 ini dari usia remaja bahkan dewasa, dalam masa remaja pembentukan identitas diri sangatlah penting dalam diri setiap individu. seperti yang sudah kita ketahui masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak 8 Oshi adalah sebutan seseorang yang fans idolakan. Maksudnya biasanya para fans akan menanyakan kepada fans lain oshi kamu siapa?
6 6 menuju masa dewasa yang ditandai dengan berbagai perubahan dalam segi fisik, sosial dan psikologis. Dalam hal ini pembelian merchandise merupakan cara para fans untuk menunjukkan kecintaannya terhadap idola mereka yaitu JKT48. Selain itu juga ingin menunjukkan bahwa para fans ini adalah bagian dari suatu komunitas tertentu. Mereka akan merasa asing dan tersingkir ketika mereka tidak membeli merchandise dari sang idola, bahkan bisa dianggap fans musiman yang hanya suka ketika artis tersebut sedang berada di puncak popularitasnya. Maka wajar saja fans JKT48 ini di berikan julukan yaitu fans yang royal akan idol grupnya. Kita dapat mengetahui identitas dari masing-masing fans ini dari cara berpakaian mereka, cara berbicara mereka, perilaku mereka dan lain sebagainnya. Selain dilihat secara langsung tingkah laku dari fans, mereka juga aktif di media sosial seperti facebook, twitter dan instagram. Hampir semua fans mengetahui kegiatan keseharian dari masing-masing member JKT48 melalui media sosial. Dari awal JKT48 muncul di dunia musik, sampai sekarang media sosial yang masih digandrungi adalah twitter. Para fans ini dapat berinteraksi dengan semua member JKT48 melalui akun twitter mereka masing-masing. Dari sanalah kita juga dapat melihat seberapa fanatik mereka terhadap idol group tersebut. Melalui media sosial juga kita dapat mengetahui identitas diri fans. Kita dapat mengetahui secara langsung apa yang mereka lakukan sehari-hari. Pernyataan dari salah satu fans JKT48 terkait dengan kehidupan fans JKT48:
7 7 Awal saya mengetahui JKT48 dari sebuah produk iklan, lalu saya mulai tertarik dengan mereka. Saya mencari tahu tentang JKT48 dan akhirnya menjadi suka dan nge-fans, dari tahun 2011 awal JKT48 muncul sampai sekarang saya masih menjadi fans-nya, selain itu saya juga seperti fans lainnya yang mulai membeli merchandise untuk menunjukkan bahwa saya adalah fans dari idol grup tersebut. Sampai sekarang merchandise yang sudah saya miliki yaitu, CD/DVD album, photopack, t-shirt, dan buku-buku biografi mengenai JKT48, harga-harga tersebut terhitung dari Rp ,- sampai Rp ,- bahkan bisa lebih, selain barang-barang tersebut saya juga suka menonton di JKT Theather, mengikuti handshake event, atau menonton konser mereka, tetapi saya jarang mengikuti kegiatan-kegiatan seperti itu karena masalah budget, karena setiap kegiatan tersebut membutuhkan uang yang lumayan mahal, biasanya saya 2 minggu sekali membeli photopack, kalo nonton theater paling 1 bulan sekali atau keinginan aja jadi enggak nentu, tetapi ada banyak fans JKT48 lainnya yang rela setiap minggu datang ke theater nonton mereka tampil membeli merchandise seperti CD/DVD secara berlebihan agar bisa bertemu dengan oshi mereka, waktu itu saya pernah melihat ada salah satu fans yang membeli CD/DVD JKT48 lebih dari 5 agar bisa berjabat tangan lebih dari 10 detik (handshake event), semua merchandise itu dijual oleh tim officialy di theater, semua kegiatan tersebut juga ada pembayarannya, secara pribadi saya juga tidak merasa terbebani untuk mengumpulkan merchandise, ada perasaan senang setelah memiliki
8 8 barang-barang tersebut, selain itu juga ada kepuasan tersendiri ketika sudah punya barang tersebut, tapi kadang juga kecewa karena barang-barang yang diinginkan tidak sesuai keinginan, sebelum saya tahu JKT48 saya tidak melakukan kegiatan seperti membeli merchandise yang saya idolakan, saya malah ingin seperti fans lain yang bisa setiap hari nonton, beli semua merchandise nya dari JKT48. Selain itu saya juga update mengenai kegiatankegiatan dari para member JKT48, saya juga memfollow akun twitter para member JKT48 termasuk oshi saya, kebetulan saya oshinya Melody. Biasanya member-member ini lebih aktif di twitter, jadi kalau ada info apapun pasti fans akan tau kalau mereka ngefollow akun twitter member-member JKT48. Fans JKT48 itu banyak yang bilang fans yang aneh, gak jelas lah, masa suka sama cewe-cewe cantik kayak gitu, makannya juga suka ada yang bilang fans JKT48 itu terlalu fanatic banget, bahkan dibilang Wota, tapi saya sih gak masalah malah saya mau disebut wota, kalo ada yang ngeledek juga ya gak apa-apa gak usah marah. Dari pernyataan tersebut bahwa gaya hidup, perilaku, sikap, kebiasaan dari si fans dapat terlihat, selain itu kegiatan membeli merchandise juga menjadi hal yang wajar untuk menunjukkan identitas diri mereka yaitu fans JKT48. Dari latar belakang dan pernyataan yang dijelaskan oleh salah satu fans tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Dimensi Subjektivitas (Subject Dimention) Dalam Pengungkapan Identitas Diri (Personal
9 9 Layer) Fans JKT48 Di Kalangan Mahasiswa Broadcasting Universitas Mercu Buana. 1.2 Fokus Penelitian Dari uraian latar belakang di atas, maka fokus untuk penelitian ini adalah : Dimensi Subjektivitas (Subject Dimention) Dalam Pengungkapan Identitas Diri (Personal Layer) Fans JKT48 Di Kalangan Mahasiswa Universitas Mercu Buana yang meliputi : a. Personal Layer b. Enactment Layer c. Relation d. Communal 1.3 Identifikasi Masalah Dari beberapa penjelasan yang telah dikemukakan peneliti, maka peneliti telah mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gaya hidup yang dilakukan fans JKT48? 2. Bagaimana perilaku yang terjadi pada fans JKT48? 3. Apa alasan menjadi fans JKT48? 4. Bagaimana proses pengungkapan identitas diri dari fans? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin diketahui dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Gaya hidup yang dilakukan fans JKT48 2. Perilaku yang terjadi pada fans JKT48
10 10 3. Alasan menjadi fans JKT48 4. Proses pengungkapan identitas diri dari fans 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis/Akademis Menambah referensi ilmu terhadap budaya pop, gaya hidup, perilaku serta new media (media baru) dalam penelitian Dimensi Subjektivitas (Subject Dimention) Dalam Pengungkapan Identitas Diri (Personal Layer) Fans JKT48 Di Kalangan Mahasiswa Universitas Mercu Buana Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan ulasan untuk mahasiswa dan perusahaan (officially JKT48) dalam mengetahui Dimensi Subjektivitas (Subject Dimension) Dalam Pengungkapan Identitas Diri (Personal Layer) Fans JKT48 Di Kalangan Mahasiswa Universitas Mercu Buana Manfaat Sosial Hasil penelitian ini bermanfaat untuk membuka pikiran khalayak khususnya para fans JKT48 agar mereka tidak hanya memikirkan keinginan dan kesenangan. Selain itu juga mengerti arti perilaku yang mereka lakukan agar tidak berkelanjutan.
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak 4 tahun yang lalu, industri musik Jepang tengah mengalami pergeseran kekuasaan dan kejayaan dari para penyanyi solo bersuara merdu dan juga band beraliran Japanese-Rock,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Munculnya sekelompok laki-laki ataupun perempuan yang menari dan menyanyi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya sekelompok laki-laki ataupun perempuan yang menari dan menyanyi dalam penampilan mereka atau yang biasa disebut dengan boyband dan girlband menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak empat tahun yang lalu, industri musik Jepang tengah mengalami pergeseran kekuasaan dan kejayaan dari para penyanyi solo bersuara merdu dan juga band beraliran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat. global, yang biasa disebut Korean wave. Korean wave atau hallyu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pemerintah Korea Selatan dalam penyebaran budaya Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat global, yang biasa disebut Korean
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. girlband, boyband hingga idol grup yang mulai masuk kedalam keberagaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri musik di Indonesia saat ini sudah sangatlah pesat, ditandai dengan hadirnya berbagai macam jenis musik seperti grup band, girlband, boyband
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seberapa besar peran minat terhadap perilaku pembelajaran budaya Korea.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini diawali oleh rasa penasaran peneliti ketika menghadiri sebuah konser boyband asal Korea Selatan yakni MBLAQ di MEIS, Ancol Jakarta pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Perbandingan Pengguna Media Sosial di Indonesia No Media Sosial Pengguna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti saat ini banyak orang sibuk dengan ponselnya saat perjalanan di kereta, di ruang tunggu, bahkan ketika sedang makan. Mereka menganggap
Lebih terperinciThe Impression. JKT48 the journey...
Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. Model, Katou Shizuko:2) disebutkan bahwa Idol adalah sebutan bagi
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah jurnal penelitian yang dikeluarkan oleh Universitas Meiji yang berjudul AKB48 ビジネスモデルについての考察 ( AKB48 bijinesu moderu nit tsuite no kousatsu, Investigation
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau "Korean
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi saat ini, salah satu budaya yang masih berkembang di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau "Korean Wave" adalah
Lebih terperinci, 2015 FANATISME PENGGEMAR KOREAN IDOL GROUP PELAKU AGRESI VERBAL DI MEDIA SOSIAL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya kemajuan teknologi informasi di Indonesia berpengaruh sangat besar terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah dengan masuknya budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan informasi membawa berbagai kemudahan bagi masyarakat untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menunjukkan skala berkembang, tumbuh besar, mempercepat dan memperdalam dampak arus dan pola interaksi sosial antar benua (Held dan McGrew, 2002:12). Globalisasi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI & SARAN
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI & SARAN 5.1 Simpulan Tujuan awal dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan di antara masing-masing dimensi celebrity worship dan compulsive buying dalam membeli merchandise
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave, berhasil mempengaruhi sebagian besar masyarakat dunia dengan cara memperkenalkan atau menjual produk
Lebih terperinci2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, negara-negara di dunia sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam berbagai hal. Perkembangan yang pesat ini kerap kali disebut globalisasi.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah.
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara dengan Promotion Manager Peneliti melakukan sesi wawancara dengan beberapa sumber, diantaranya, Promotion Manager,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu hubungan dalam kehidupan manusia, tidak pernah terlepas dari adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu hubungan dalam kehidupan manusia, tidak pernah terlepas dari adanya komunikasi. Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Istilah hallyu, pertama kali dimunculkan oleh para jurnalis di Beijing terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu tersebut. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Globalisasi adalah proses di mana manusia akan bersatu dan menjadi satu masyarakat tunggal dunia, masyarakat global (Albrow, 1990: 9). Globalisasi telah membawa perubahan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. penggemar K-Pop di Indonesia untuk mengunduh secara ilegal melalui internet
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1. Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti bagaimana pengaruh niat penggemar K-Pop di Indonesia untuk mengunduh secara ilegal melalui internet terhadap
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
155 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang berjudul PENGARUH KOREAN WAVE TERHADAP PERUBAHAN GAYA HIDUP REMAJA (Studi Kasus terhadap Grup Cover
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tergesernya budaya setempat dari lingkungannya disebabkan oleh kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif, fleksibel dan mudah dipahami sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kartun Jepang atau biasanya disebut anime sangat digemari saat ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kartun Jepang atau biasanya disebut anime sangat digemari saat ini. Anime adalah animasi khas Jepang yang biasanya dicirikan melalui gambargambar berwarna-warni yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau juga dikenal dengan Hallyu atau Korean wave adalah istilah yang diberikan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini Korean Wave atau Demam Korea sangat digemari di Indonesia, popularitas budaya Korea di luar negeri dan menawarkan hiburan Korea yang terbaru yang mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Advertising atau iklan bisa jadi merupakan salah satu hal yang biasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Advertising atau iklan bisa jadi merupakan salah satu hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari setiap orang. Istilah iklan sudah tidak asing di telinga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 Tentang Kebudayaan ayat 1 bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan manusia lain untuk dapat berlangsung hidup.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini manusia sedang berada dalam suatu era informasi, di mana segala aspek kehidupan tidak terlepas dengan informasi. Salah satunya adalah melalui media televisi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. publik juga merupakan penghubung antara kehidupan sosial dan kehidupan politik
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Opini publik merupakan salah satu kekuatan sosial yang secara langsung maupun tidak langsung, dapat menentukan kehidupan sehari-hari suatu bangsa. Opini publik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perubahan kebudayaan yang mulai terjadi di Indonesia pada saat ini nampak
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perubahan kebudayaan yang mulai terjadi di Indonesia pada saat ini nampak jelas dengan adanya pergeseran budaya dari kebudayaan lokal menjadi kebudayaan luar, yang mana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipungkiri telah berkembang secara pesat seiring dengan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia media audio visual pada saat ini tak dapat dipungkiri telah berkembang secara pesat seiring dengan perkembangan dibidang lain. Media audio visual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam seluruh aspek kehidupan. Media komunikasi pun semakin berkembang seriring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Representai Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur Di Kota Surakarta
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Representasi Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur (Studi Fenomenologi Pada Universe Cover Ease Entry (U-CEE)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak dapat terbendung lagi. Perkembangan tersebut diiringi juga dengan perkembangan media internet yang biasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti ini industri hiburan kreatif sudah semakin banyak jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. Semua hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir setiap hari khalayak mengakses televisi. Menurut data BPS tahun 2006 yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menunjukkan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja yang ditandai dengan pencarian identitas diri, pada masa dewasa awal, identitas diri ini didapat sedikit-demi sedikit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimakan oleh orang Korea. Di Jepang, fenomena Korean wave juga menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya Korea sudah terkenal secara global di dunia mulai dari drama, boyband (grup musik pria), baju khas, hingga makanan-makanan yang biasa dimakan oleh orang Korea.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. musik pop yang berasal dari Negara Korea. Menurut Chua dan Iwabuchi 2008
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah K-Pop yang merupakan singkatan dari Korean Pop adalah aliran genre musik pop yang berasal dari Negara Korea. Menurut Chua dan Iwabuchi 2008 (dalam Jung 2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, perkembangan jaman yang semakin maju membawa kita untuk masuk ke dalam kehidupan yang tak lepas dari teknologi. Keberadaan teknologi yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki naluri untuk berinteraksi dan hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan peradaban dan semenjak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya Korea, terutama musik, telah menjadi sebuah fenomena yang sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011), disebutkan bahwa debut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini televisi telah berkembang secara pesat dan menjadi media yang dibutuhkan oleh masyarakat. Berbagai acara televisi dapat disaksikan baik dari stasiun televisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta pertumbuhan ilmu-ilmu pengetahuan menggambarkan perkembangan manusia dalam berkomunikasi dan kesadaran dalam bermasyarakat. Komunikasi masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian JKT48 adalah idol group terbesar di asia tenggara dengan fanbase mencapai lebih dari 5 juta penggemar, idol grup yang lebih mengedepankan dance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi
1 BAB I PENDAHULUAN B. LATAR BELAKANG Jepang telah menyebarkan pengaruh budayanya ke seluruh dunia terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi Jepang) dan Manga (Komik Jepang)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi program, acara TV musik di Indonesia semakin meningkat dengan pesat dan bermunculan di layar televisi. Acara
Lebih terperincinegeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan
Lebih terperinciPERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG
Elsa Puji Juwita, Peran Media Sosial terhadap Gaya Hidup Siswa PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG Elsa Puji Juwita 1, Dasim Budimansyah 2, Siti Nurbayani 3 1 SMA PGRI Bandung
Lebih terperinciInterview Guide. 1. Apakah Inteeshirt terlebih dulu melakukan perencanaan promosi? 2. Mengapa harus ada perencanaan promosi?
Lampiran 1 : Interview Guide Interview Guide Strategi Promosi 1. Apakah Inteeshirt terlebih dulu melakukan perencanaan promosi? 2. Mengapa harus ada perencanaan promosi? 3. Siapa yang menjadi target audiens
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memiliki kelebihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Fenomena Budaya Populer Korea saat ini telah merambah ke segala penjuru baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih aktif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi menyebabkan perubahan sistem perdagangan, baik secara tradisional maupun modern. Sistem perdagangan tradisional yakni transaksi antara penjual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang bersifat audio-visual, audio berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi komunikasi massa media televisi sering dijuluki sebagai faktor penentu perubahan yang kehadirannya tidak bisa dibendung makin mendekati abad ke-21,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada dasarnya semua orang yang hidup di dunia ini memiliki kebutuhan untuk membuatnya bertahan hidup. Kebutuhan tersebut dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan antar sesama dan senantiasa menjaga hubungan tersebut dengan sebaikbaiknya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dikenal sebagai makhluk sosial, meraka terus berusaha menjalin hubungan antar sesama dan senantiasa menjaga hubungan tersebut dengan sebaikbaiknya. Disamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi serta pengembangan teknologi di Indonesia membuat internet menjadi media yang digemari masyarakat, karena internet dapat memberikan kemudahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media yang mendukung komunikasi suatu kelompok pada abad ini menandai
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Teknologi dan arus informasi yang semakin pesat mempengaruhi perkembangan media untuk berkomunikasi dalam suatu kelompok dengan kecepatan tinggi. Teknologi dan arus
Lebih terperinciANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI
ANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI Primadhina NPH, Wahyu Selfiana Harta, Leni Nurul Azizah, Fadhilla Dwi Utami Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korean Wave atau hallyu atau gelombang Korea adalah suatu bentuk arus peningkatan popularitas kebudayaan Korea di seluruh dunia. Gelombang hallyu pertama kali dibawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evita Puspita Sari, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah bunyi yang teratur. Musik diyakini sebagai bahasa universal yang bisa memberikan kehangatan insani dan makanan ruhani bagi si pendengar (Ibrahim, 2007:95).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinikmati secara lokal di tempat tertentu, dapat dinikmati juga oleh banyak orang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia hiburan, kini memanfaatkan juga berbagai media telekomunikasi, sehingga berbagai kegiatan hiburan yang tadinya hanya bisa dinikmati secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi begitu sangat penting di dalam kehidupan manusia, tidak ada yang tidak memerlukan komunikasi, dimana seseorang akan dapat menyampaikan isi hati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. budaya dalam negeri. Dunia musik telah mengalami perkembangan, genre musik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia hiburan di tanah air banyak memiliki ragam bintang. Salah satunya melalui industri musik yang menjadi salah satu mata pencaharian yang cukup berkembang di dunia
Lebih terperinciHARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO
HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S 1 Psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan di zaman sekarang dan teknologi saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan di zaman sekarang dan teknologi saat ini membuat perkembangan terhadap teknologi komunikasi, informasi dan teknologi media massa.
Lebih terperinciData Hasil Wawancara Informan. Endank Soekamti. (Creative director album Soekamti Day sekaligus vokalis band Endank Seokamti)
Data Hasil Wawancara Informan Endank Soekamti Narasumber : Erix Kristanto (Creative director album Soekamti Day sekaligus vokalis band Endank Seokamti) Keterangan : P = Penulis, EK=Erix Kristanto Komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program televisi di Indonesia kian beragam jenisnya. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk membuat program-program acara yang menarik, yang informatif dan menghibur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara harus memiliki Soft Power (kekuatan lunak). Kekuatan lunak memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, meningkatkan perekonomian dan memperluas kekuasaan tidak perlu lagi dilakukan dengan genjatan senjata atau peperangan. Jalan lain untuk
Lebih terperinciTugas Akhir Mata kuliah Lingkungan Bisnis. Peluang Bisnis di Dalam Dunia Maya
Tugas Akhir Mata kuliah Lingkungan Bisnis Peluang Bisnis di Dalam Dunia Maya NAMA : SUBASTIAN WIBOWO NIM : 11.11.4936 KELOMPOK : D KELAS JURUSAN : 11-S1TI-05 : TEHNIK INFORMATIKA KOMPUTER SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai musik, disadari atau tidak, siapapun dan dimanapun setiap orang selalu menikmati sebuah musik. Musik dapat didefinisikan secara luas oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi dalam masyarakat, banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi dalam masyarakat, banyak individu menganggap bahwa tampil menarik di hadapan orang lain merupakan suatu hal
Lebih terperinciPENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1
PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1 Villia Octariana Putri Binus University, Jakarta, Indonesia Abstrak TUJUAN PENELITIAN Alasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan Industri telekomunikasi di dunia sudah semakin maju dan semakin dibutuhkan adanya, termasuk di Indonesia sendiri industri tersebut sudah seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. model bintang iklan untuk mengiklankan produknya. Celebrity Endorser adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan antar perusahaan sangatlah ketat. Banyak orang berlomba-lomba untuk menggunakan dan menyusun strategi pemasaran untuk
Lebih terperinciBAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Solonesia Record Store
BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Solonesia Record Store 1. Latar Belakang Solonesia Record Store berdiri sejak tahun 2011, awal berdirinya Solonesia Record Store sendiri dimulai dari hobi Pak Catur (owner)
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Pada jaman sekarang, musik sudah menjadi nafas dan teman sejati tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi bagian dari momen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modern diawali ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada abad
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Babak baru teknologi informasi dan komunikasi modern diawali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini manusia sudah sangat bergantung pada media massa baik cetak maupun elektronik. Media massa hadir untuk mempermudah arus informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kognitif, afektif, personal integratif, social integratif, serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan manusia yang kian beragam membuat alternatif pemilihan media dalam mencapai pemenuhan kebutuhan tersebut beragam pula. Kebutuhan manusia seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini semakin canggih dalam kehidupan masyarakat dan tidak dapat dihindarkan. Seperti bertambah banyaknya
Lebih terperinciTeknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang membutuhkan, namun sebagian besar orang dari semua kalangan diseluruh dunia. Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peneliti mengambil lirik lagu dari sebuah grup band yang beraliran rock / metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada Seringai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam perkembangannya, teknologi memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dan teknologi semakin mendorong berbagai macam perubahan sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sistem perdagangan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentunya. Salah satu dampak negatif dari era globalisasi adalah munculnya gaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang membutuhkan orang lain untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup, untuk itu manusia hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berjalannya era globalisasi di indonesia ini membuat pemikiran masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan terlihat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak menimbulkan isu-isu dan permasalahan dalam hubungan antar negara, berbagai macam seperti permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Ditinjau dari sudut perkembangan manusia, kebutuhan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat lepas dengan manusia lainnya dan mempunyai hasrat untuk berkomunikasi atau bergaul dengan orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan budaya yang didorong dengan kemajuan pesat pada perkembangan zaman, seringkali menghadirkan perubahan-perubahan baru yang membuat dunia takjub.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman yang terus meningkat, masyarakat juga terus mengadopsi nilai-nilai seni dan budaya yang dihadirkan pada dunia industri hiburan. Hal ini menyebabkan
Lebih terperinci