BAB I PENDAHULUAN. girlband, boyband hingga idol grup yang mulai masuk kedalam keberagaman
|
|
- Liani Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri musik di Indonesia saat ini sudah sangatlah pesat, ditandai dengan hadirnya berbagai macam jenis musik seperti grup band, girlband, boyband hingga idol grup yang mulai masuk kedalam keberagaman musik di Indonesia yang juga dipengaruhi dari keberagaman musik diluar Indonesia. Banyaknya aspek pendukung dalam industri musik juga turut mempengaruhi keberhasilan suatu jenis musik, dinilai dari apresiasi masyarakat serta dampak ekonomi sosial, industri ini dapat dikategorikan sebagai industri yang paling berkembang. Yang menarik juga adalah ragam genre musik yang semakin mudahnya diterima oleh masyarakat, mulai dari pop, metal, blues, jazz, funk, rock, regge, hingga dangdut yang bisa menunjukkan kebebasan masyarakat dalam mengapresiasi musik. Dengan didukung perkembangan teknologi yang modern memungkinkan kita semakin mudah untuk mendengarkan musik dengan berbagai macam cara, seperti dengan CD Player, MP3, hingga dengan internet. Dan seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekali jenis-jenis musik yang masuk dan berkembang di Indonesia selain itu dengan mudahnya akses informasi yang masuk membuat pengetahuan kita dalam keberagaman musik pun bertambah, salah satunya ditahun 2011 musik Indonesia banyak diwarnai dengan masuknya musik-musik dari negara asia timur, salah satunya adalah dari negera 1
2 2 korea, dengan hadirnya girlband dan boyband yang cukup banyak menghiasi acara musik di Indonesia, membuat boyband atau girlband diciptakan secara instant tanpa melihat sejauh mana potensinya untuk berkembang diindustri musik Indonesia dan hal inilah yang mengakibatkan mulai tumbangnya satu demi satu boyband dan girlband asal Indonesia yang tidak memiliki kualitas yang baik. Tak lama kemudian hadirlah Idol grup yang juga datang dari wilayah asia timur yang banyak didapati dinegara Jepang. Menurut kamus Merriam-Webster, idol atau idola adalah, a representation or symbol of an object of worship; a form or appearance visible but without substance. Intinya, idol merepresentasikan sesuatu simbol yang ada tetapi secara substansi, tidak ada. Idol dalam terminologi japanese pop-idol juga sama-sama disembah, walaupun konteks penyembahannya berbeda. Hiroshi Aoyagi dalam tesisnya berpendapat, aidoru sebagai penyebutan jepang atas idol dilihat sebagai proyeksi persona publik sebagai objek konsumerisme masyarakat Jepang modern, dan tentu saja, idol secara sadar telah dibentuk dan didesain untuk tujuan konsumsi publik dengan profit-oriented (Aoyagi, 1999: 11). Selama ini diindonesia, musik yang lebih digemari dan popular memang musik barat, sehingga istilah boyband dan girlband lebih dulu diterima. diawali dengan munculnya Backstreet Boy s, N sync, Destiny s Child dan Westlife pada tahun 90-an dan awal 2000-an, istilah boyband dan girlband mulai diterima diindonesia yang berarti kelompok vokal pria atau wanita. Sementara itu Idol Group telah terlebih dulu berkembang di Jepang sejak tahun 70-an dan 80-an, saat itu total producer 48 family, Yasushi Akimoto
3 3 membentuk Idol group yang bernama Onyanko Club yang konsepnya menjadi cikal bakal 48 family saat ini. Secara konsep boyband dan girlband yang khas barat dengan Idol group yang khas Asia memang sedikit berbeda, Boyband dan Girlband lebih mementingkan kualitas vokal dan hanya sedikit menggunakan seni tari, contohnya Westlife, One Derection dan lain-lain. Sedangkan Idol Group malah sebaliknya mementingkan tarian yang menarik dan cenderung rumit. Berdasarkan perkembangan musik saat ini, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai fenomena Idol group pertama yang ada diindonesia yaitu Idol Group JKT48 dan dengan hadirnya para Fans JKT48 yang dikenal memiliki loyalitas tinggi terhadap idol group kesukaanya. JKT48 adalah sebuah fenomena di industri musik hiburan Indonesia, Sejak diresmikan di Jepang pada 11 September 2011 disebuah acara AKB48 yang diadakan di Makuhari Messe di Chiba oleh produser utama mereka Yashushi Akimoto. JKT48 merupakan Idol group yang dibentuk dengan tujuan memberikan kesempatan dan tempat bagi perempuan Indonesia untuk mewujudkan impian mereka bersama penggemar. Enam tahun sebelum JKT48 lahir, AKB48 terlebih dahulu lahir di Akihabara, Jepang. Kemampuan Yasushi Akimoto dalam memproduseri AKB48 mampu memonopoli dunia hiburan di Jepang. Setelah sukses dengan AKB48 yang berfokus di Akihabara, Yasushi Akimoto kemudian mendirikan cabang lainnya yang di sebut juga sebagai sister group dari AKB48 yang di buat di luar Akihabara, seperti di Sakae (SKE48), Nanba (NMB48), dan Hakata (HKT48).
4 4 G Gambar 1.1 Bagan 48 Family (sumber Google.com) Kesuksesan AKB48 inilah yang mendorong sang creator dan penggagas ide, Yasushi Akimoto untuk melakukan ekspanasi bisnis keluar jepang dengan target pertamanya adalah dua kota di dua negara berbeda, yaitu Shanghai di Cina dan Jakarta diindonesia. Dalam perkembangannya, Jakartalah yang terpilih menjadi kota pertama pembentukan sister group luar jepang dikarenakan kejelian Yasushi Akimoto melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial untuk menjual produk budaya Jepang. Akimoto sebagai produser utama bekerjasama dengan Dentsu Media Group Indonesia untuk mereplika business model AKB48. Dan kemudian Dentsu Media Group
5 5 Indonesia bekerjasama dengan perusahaan media terbesar di Indonesia Global Mediacom (MNC Media) sebagai media partner resmi dan juga Rakuten sebagai layanan penjualan online dari JKT48. Terbukti dengan berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri JKT48 mampu mendulang kesuksesan dan didaulat sebagai Idol group terbesar diasia tenggara dengan fanbase mencapai lebih dari 5 juta penggemar. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pandangan atau persepsi seseorang terhadap suatu negera asal dimana suatu produk atau suatu jasa dihasilkan atau dibentuk, Country of Origin secara definitif adalah keseluruhan persepsi konsumen mengenai sebuah produk atau jasa dari sebuah negara, didasarkan kepada persepsi konsumen terhadap kekuatan dan kelemahan pemasaran suatu negara, serta produksi negara tersebut (Roth & Romeo, 1992). Kotler dan Keller (2009: 338) menyebutkan bahwa negara asal membentuk sebuah persepsi, yaitu persepsi negara asal.. Terkadang negara asal dapat memengaruhi keputusan konsumen untuk tidak membeli suatu produk jika asal negara produk tersebut memiliki kesan yang negatif. Jika hal tersebut terjadi maka perusahaan dapat melakukan upaya dengan cara bekerjasama pada perusahaan asing yang memiliki reputasi positif pada tempat yang berbeda dalam memproduksi produk mereka. Sama seperti sister group mereka asal Jepang, JKT48 juga mengadopsi konsep den pendekatan yang sama dengan penggemarnya yaitu Idols thas you can meet Para fans dapat langsung bertemu dan menyaksikan setiap pertunjukan yang disuguhkan oleh JKT48 dalam jarak yang begitu dekat, lengkap dengan
6 6 interaksi yang kerap kali dihadirkan didalamnya seperti ikut bernyanyi, ikut menari, dan ikut meneriakan yel-yel, yang semakin menegaskan konsep idola yang dapat dijumpai sehari-hari. Pertunjukan yang sukses membutuhkan hasil yang menarik perhatian dan mendapatkan penonton yang tepat. Pemilihan audiens yang tidak tepat dari sebuah jasa yang didesain untuk yang lain akan menimbulkan kecenderungan atas ketidakpuasan (Loverlock and Wirtz, 2004). Melanjutkan konsep utama dari Idol group 48 ini, secara khusus JKT48 menggunakan motto tumbuh berkembang bersama fans yang sedari awal sudah disampaikan kepada para penggemarnya. Menurut Wendi Putranto, Executive Editor Rolling Stones Indonesia, dalam tulisannya tentang fanbase dari pelaku industri musik Indonesia, peran fans atau penggemar sangatlah krusial dalam menentukan keberlangsungan eksistensi dari artis atau penyanyi yang didukungnya. Trend industri musik Indonesia saat ini adalah bagaimana penyanyi dapat mengeluarkan satu lagu yang begitu meledak dipasaran, namun setelah itu namanya menghilang begitu saja, hanya beberapa saja yang dapat bertahan. Salah satunya penyebabnya menurut Wendi adalah ketiadaan basis penggemar yang kuat dan solid dalam mendukung artis yang bersangkutan. Padahal keberadaan penggemar sangatlah penting, katakan saja mereka yang setia dan loyal menemani artis idolanya disetiap penampilan panggung, selalu update tentang berita terkini, dan membantu dalam pembelian merchandise orisini dari artis yang bersangkutan yang pada akhirnya semua itu membentuk suatu komunitas dan bahkan sebuah gerakan yang dapat menyokong eksistensi dari
7 7 artis tersebut. Komunitas Merek adalah komunitas yang tidak terikat secara geografi dan mempunyai struktur social yang mengatur hubungan di antara pencinta merek (Muniz dan O Guinn, 2001). Dalam hanya beberapa tahun terakhir, bisa dikatakan bahwa JKT48 telah mendulang kesuksesan. Diantaranya dibuktikan dengan puluhan penghargaan yang diterima oleh JKT48. Dan hal yang menarik dari kesuksesan JKT48 adalah penggemar mereka. Berbeda dengan grup musik wanita lainnya yang umumnya memiliki dominasi penggemar wanita, penggemar JKT48 didominasi oleh laki-laki. Mereka tidak segan menunjukan fanatisme mereka dengan memakai atribut JKT48 berupa kaos, lightstick, atau pun merchandise lainya. Antrian panjang penggemar JKT48 pun umum dijumpai di teater eksklusif JKT48 di FX building di Jakarta dimana secara rutin diadakan pertunjukkan eksklusif JKT48. Hal serupa juga bisa ditemui dalam Handshake Event yang menjadi ciri dari JKT48. Di event tersebut, penggemar JKT48 yang sudah mendapatkan tiket yang ada di dalam CD yang mereka beli dapat menggunakan tiket tersebut untuk bertemu anggota JKT48 pilihan mereka selama dua menit dan berjabat tangan. Dan event semacam ini ternyata mengundang banyak perhatian hingga dalam sebuah Handshake Event ribuan orang rela mengantri. Berikut adalah jumlah penonton JKT48 yang didapatkan beberapa bulan dimulai dibulan januari hingga april 2016 yang sempat mengalami penurunan jumlah penonton diakibatkan beberapa hal.
8 8 Bulan Jumlah Penonton Januari Februari Maret April Sumber : Data diolah dari berbagai sumber JKT48 adalah bentuk dari transnasional yang dilakukan AKB48 di Indonesia. Transnasional yang dilakukan oleh sebuah Idol Group Jepang diindonesia adalah hal baru yang pertama terjadi dalam industri hiburan di Indonesia. Munculnya JKT48 yang konsepnya dibawa dari Jepang merupakan fenomena globalisasi budaya Jepang di Indonesia gabungan unik antara budaya Jepang dengan Indonesia yang dimiliki JKT48 ini memiliki sisi positif maupun negatif. Sisi positifnya adalah menumbuhkan hubungan yang baik antar kedua negara tersebut, dan sisi negatifnya adalah melemahnya budaya Indonesia di dalam negeri sendiri. Suka atau tidak, sadar atau tidak, akhirnya selera masyarakat kita nanti akan kembali di bentuk oleh Jepang.. Di JKT48 terjadi sebuah homogenesasi budaya Jepang mulai dari konsep, penampilan, kostum, lirik lagu hingga system penjualan produk. Dalam fenomena ini juga terjadi penyesuaian budaya Jepang agar bisa berjalan searah dengan budaya Indonesia agar tujuan dari JKT48 bisa tercapai. Dari data dan uraian latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti masalah dan fenomena yang terjadi, dalam bentuk skripsi yang
9 9 berjudul, Pengaruh Persepsi Negara Asal, Interaksi Audiens, Komunitas Merek, Personalitas Merek, Terhadap Word Of Mouth melalui citra merek dan kepuasan (Studi Kasus Pada Kelompok Fans Idol Group JKT48 Pada Wilayah Jakarta Pusat) B. Rumusan Masalah Dengan semakin berkembangnya dunia industri musik diindonesia dan terlihat juga bagaimana masyarakat semakin baik dalam mengapresiasikan musik membuat keberagaman musik diindonesia semakin berwarna salah satunya dengan munculnya Idol Group membuat musik Indonesia disegarkan kembali dengan konsep yang baru dan berbeda, namun Idol Group juga memberikan warna tersendiri bagi konsumen atau segmen-segmen tertentu yang menyukainya. Tak heran jika saat ini telah banyak fans-fans yang dengan loyalitas tinggi mengagumi dan mendukung, sehingga eksistensi para artis tetap terjaga. Dari latar belakang persoalan tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai beberapa fenomena yang terjadi sehingga menimbulkan beberapa pertanyaan sebagai berikut : 1. Apakah variabel Persepsi Negara Asal JKT48 berpengaruh terhadap Kepuasan? 2. Apakah variabel Interaksi Audiens pada fans JKT48 berpengaruh terhadap Kepuasan?
10 10 3. Apakah variabel Komunitas Merek para fans JKT48 berpengaruh terhadap Kepuasan yang dirasakan fans JKT48? 4. Apakah variabel Komunitas Merek para fans JKT48 berpengaruh terhadap Citra Merek JKT48? 5. Apakah variabel Personalitas Merek JKT48 berpengaruh terhadap Citra merek? 6. Apakah variabel Citra Merek JKT48 berpengaruh terhadap Kepuasan? 7. Apakah variabel Kepuasan berpengaruh terhadap word of mouth? 8. Apakah variabel Citra Merek berpengaruh terhadap word of mouth? C. Tujuan Penelitian a. Menganalisis dan mengetahui pengaruh variabel persepsi negara asal suatu produk atau jasa terhadap kepuasan b. Menganalisis dan mengetahui pengaruh variabel interaksi audiens terhadap kepuasan yang juga bisa berpengaruh terhadap word of mouth c. Menganalisis dan mengetahui pengaruh pengaruh variabel komunitas merek terhadap citra merek. d. Menganalisis dan mengetahui pengaruh variabel personalitas merek terhadap citra merek. e. Menganalisis dan mengetahui pengaruh variabel citra merek terhadap word of mouth
11 11 f. Menganalisis dan mengetahui pengaruh variabel kepuasan terhadap word of mouth g. Menganalisis dan mengetahui pengaruh variabel citra merek terhadap word of mouth D. Manfaat Penelitian Dengan melakukan penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut : a. Bagi akademisi, penelitian diharapkan dapat menyajikan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi komunitas merek terhadap kepuasan dan word of mouth b. Bagi peneliti, memberikan kontribusi terhadap pengembangan literature penelitian persepsi negara asal, komunitas merek, personalitas merek,citra merek, kepuasan dan word of mouth c. Bagi praktisi, penelitian diharapkan berguna untuk menambah pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan word of mouth d. Bagi masyarakat, dapat memberikan informasi mengenai perkembangan industri musik Indonesia yang ternyata sangatlah besar dampaknya dalam pengaruhi keberagaman musik serta memberikan informasi bagi konsumen atau masyarakat yang menikmati pada umumnya.
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak 4 tahun yang lalu, industri musik Jepang tengah mengalami pergeseran kekuasaan dan kejayaan dari para penyanyi solo bersuara merdu dan juga band beraliran Japanese-Rock,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak empat tahun yang lalu, industri musik Jepang tengah mengalami pergeseran kekuasaan dan kejayaan dari para penyanyi solo bersuara merdu dan juga band beraliran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Munculnya sekelompok laki-laki ataupun perempuan yang menari dan menyanyi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya sekelompok laki-laki ataupun perempuan yang menari dan menyanyi dalam penampilan mereka atau yang biasa disebut dengan boyband dan girlband menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu hubungan dalam kehidupan manusia, tidak pernah terlepas dari adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu hubungan dalam kehidupan manusia, tidak pernah terlepas dari adanya komunikasi. Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkatan yang lebih luas lagi yaitu menjalin sebuah interaksi dan hubungan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalin sebuah komunikasi yang efektif, setiap manusia harus saling menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar yang tidak pernah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave, berhasil mempengaruhi sebagian besar masyarakat dunia dengan cara memperkenalkan atau menjual produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat. global, yang biasa disebut Korean wave. Korean wave atau hallyu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pemerintah Korea Selatan dalam penyebaran budaya Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat global, yang biasa disebut Korean
Lebih terperinci2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, negara-negara di dunia sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam berbagai hal. Perkembangan yang pesat ini kerap kali disebut globalisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan informasi membawa berbagai kemudahan bagi masyarakat untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menunjukkan skala berkembang, tumbuh besar, mempercepat dan memperdalam dampak arus dan pola interaksi sosial antar benua (Held dan McGrew, 2002:12). Globalisasi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
155 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang berjudul PENGARUH KOREAN WAVE TERHADAP PERUBAHAN GAYA HIDUP REMAJA (Studi Kasus terhadap Grup Cover
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seberapa besar peran minat terhadap perilaku pembelajaran budaya Korea.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini diawali oleh rasa penasaran peneliti ketika menghadiri sebuah konser boyband asal Korea Selatan yakni MBLAQ di MEIS, Ancol Jakarta pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evita Puspita Sari, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah bunyi yang teratur. Musik diyakini sebagai bahasa universal yang bisa memberikan kehangatan insani dan makanan ruhani bagi si pendengar (Ibrahim, 2007:95).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi
1 BAB I PENDAHULUAN B. LATAR BELAKANG Jepang telah menyebarkan pengaruh budayanya ke seluruh dunia terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi Jepang) dan Manga (Komik Jepang)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian JKT48 adalah idol group terbesar di asia tenggara dengan fanbase mencapai lebih dari 5 juta penggemar, idol grup yang lebih mengedepankan dance
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. Model, Katou Shizuko:2) disebutkan bahwa Idol adalah sebutan bagi
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah jurnal penelitian yang dikeluarkan oleh Universitas Meiji yang berjudul AKB48 ビジネスモデルについての考察 ( AKB48 bijinesu moderu nit tsuite no kousatsu, Investigation
Lebih terperinciBAB 3 EKSISTENSI TIGA ALIRAN MUSIK POPULER CINA DALAM MUSIK CINA: SEBUAH ANALISIS
BAB 3 EKSISTENSI TIGA ALIRAN MUSIK POPULER CINA DALAM MUSIK CINA: SEBUAH ANALISIS Seluruh dunia sejak tahun 1970an sedang mengalami sebuah tren baru di bidang musik, tren tersebut dikenal dengan musik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Fenomena Budaya Populer Korea saat ini telah merambah ke segala penjuru baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih aktif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik tradisional Jepang sudah ada sebelum abad ke-20. Bentuk tertua dari musik tradisional Jepang adalah shomyo atau nyanyian Buddha dan gagaku atau musik orkestra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebudayaan sebagai warisan leluhur yang dimiliki oleh masyarakat setempat, hal ini memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta
Lebih terperinciThe Impression. JKT48 the journey...
Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah karya seni yang dapat dinikmati melalui indera pendengaran. Musik terbentuk dari perpaduan unsur suara atau bunyi, irama dan harmoni yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tergesernya budaya setempat dari lingkungannya disebabkan oleh kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif, fleksibel dan mudah dipahami sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (pikiranrakyatonline.com, 2013) (Simamora, 2006) (Kotler, 2002)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha di Indonesia, dewasa ini telah memperlihatkan ke arah kemajuan. Terbukti dengan semakin menjamurnya berbagai bentuk badan usaha
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI & SARAN
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI & SARAN 5.1 Simpulan Tujuan awal dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan di antara masing-masing dimensi celebrity worship dan compulsive buying dalam membeli merchandise
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Globalisasi adalah proses di mana manusia akan bersatu dan menjadi satu masyarakat tunggal dunia, masyarakat global (Albrow, 1990: 9). Globalisasi telah membawa perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi begitu sangat penting di dalam kehidupan manusia, tidak ada yang tidak memerlukan komunikasi, dimana seseorang akan dapat menyampaikan isi hati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipungkiri telah berkembang secara pesat seiring dengan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia media audio visual pada saat ini tak dapat dipungkiri telah berkembang secara pesat seiring dengan perkembangan dibidang lain. Media audio visual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan manusia lain untuk dapat berlangsung hidup.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya zaman semakin berubahnya budaya lama menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman semakin berubahnya budaya lama menjadi budaya baru, seperti budaya traditional menajadi budaya populer. Contoh dari budaya tradisional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi pemasar untuk dapat mencapai kesuksesan perusahaan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi suatu produk sangat penting bagi pemasar untuk dapat mencapai kesuksesan perusahaan dalam menciptakan, mengembangkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan analisis dan pengolahan data, serta hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di Komunitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu memperkecil jarak antara
Lebih terperinciPENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1
PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1 Villia Octariana Putri Binus University, Jakarta, Indonesia Abstrak TUJUAN PENELITIAN Alasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin cepat telah mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al- Kasasbeh, 2011).
Lebih terperincimenyaksikan pertunjukan musik tersebut secara langsung atau live.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dunia entertainment memiliki pasar yang sangat luas dimana pasar hiburan ini memiliki daya tarik yang tidak terbatas karena memiliki sifat yang universal. Musik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan pelaku kegiatan ekonomi dimana masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Masyarakat dalam kegiatan ekonomi melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya Korea, terutama musik, telah menjadi sebuah fenomena yang sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011), disebutkan bahwa debut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peneliti mengambil lirik lagu dari sebuah grup band yang beraliran rock / metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada Seringai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau juga dikenal dengan Hallyu atau Korean wave adalah istilah yang diberikan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Seiring dengan berjalannya waktu kini makanan bukan hanya menjadi kebutuhan pokok tapi juga gaya hidup bagi masyarakat kota.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumen merupakan sasaran utama yang perlu diperhatikan oleh produsen atau perusahaan karena setiap konsumen mempunyai persepsi dan sikap yang berbeda-beda atas suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di daerah-daerah dapat dengan mudah dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gisela Puspita Jamil, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budaya Korea (Hallyu Wave) saat ini masih hangat diperbincangkan di media ataupun pada penggemarnya sendiri. Hallyu Wave ini pertama popular di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. musik pop yang berasal dari Negara Korea. Menurut Chua dan Iwabuchi 2008
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah K-Pop yang merupakan singkatan dari Korean Pop adalah aliran genre musik pop yang berasal dari Negara Korea. Menurut Chua dan Iwabuchi 2008 (dalam Jung 2011
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga,
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan. Pemasar harus dapat menafsirkan, mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Musik dangdut merupakan sebuah genre musik yang mengalami dinamika di setiap jamannya. Genre musik ini digemari oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Berkembangnya dangdut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yasin (2014) menyatakan perilaku konsumen merupakan sesuatu yang unik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku konsumen sangat unik dan kompleks karena sikap dari konsumen berbeda-beda dalam menanggapi sebuah produk dan jasa tergantung dari segmen mana konsumen yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai suku bangsa dan budaya yang beraneka ragam. Budaya maupun kesenian di setiap daerah tentunya berbeda beda.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 Tentang Kebudayaan ayat 1 bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Dengan kemajuan ekonomi yang dialami Korea Selatan saat ini tidak lepas
BAB IV KESIMPULAN Dengan kemajuan ekonomi yang dialami Korea Selatan saat ini tidak lepas dari keputusan presiden Park Chung Hee untuk mengubah perekonomian yang pada awalnya beorientasi kearah impor menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya wawasan manusia yang didukung oleh perkembangan jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. Sejumlah besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan budaya yang didorong dengan kemajuan pesat pada perkembangan zaman, seringkali menghadirkan perubahan-perubahan baru yang membuat dunia takjub.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Representai Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur Di Kota Surakarta
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Representasi Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur (Studi Fenomenologi Pada Universe Cover Ease Entry (U-CEE)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan seberapa pentingnya kualitas pelayanan, kepuasan dan. kepada keberhasilan memenangkan persaingan dunia usaha.
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Persaingan yang semakin ketat diantara perusahaan-perusahaan barang maupun jasa, sehinggga untuk meraih pasar yang dominan mereka akan mempertimbangkan seberapa pentingnya
Lebih terperinci, 2015 FANATISME PENGGEMAR KOREAN IDOL GROUP PELAKU AGRESI VERBAL DI MEDIA SOSIAL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya kemajuan teknologi informasi di Indonesia berpengaruh sangat besar terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah dengan masuknya budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sarana aktifitas dasar manusia, dimana melalui komunikasi tersebut manusia dapat saling berhubungan satu sama lainya baik dalam kehidupan
Lebih terperinci]BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai dan kebanggaan tersediri. Mereka tidak segan-segan merubah
]BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Musik dan fans merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan. Keberadaannya bagai dua sisi mata uang yang jika salah satunya hilang maka sisi yang lain tidak berarti. Bagi
Lebih terperinciBAB I. dari unsur-unsur tersebut (Kotler dan Keller, 2009). Tujuannya untuk. mengidentifikasi produk dan layanan dari kelompok penjual serta untuk
BAB I 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, merek sudah menjadi salah satu fokus pemasaran. Upaya membangun suatu merek yang kuat pun perlu dilakukan. Merek dapat juga didefinisikan sebagai sebuah nama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Kebutuhan dan selera pasar terus berkembang seiring waktu dan perkembangan jaman. Hal inilah yang mendasari perusahaan untuk bersaing dengan melakukan inovasi untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada akhir tahun 2011 muncul sebuah idol group baru di industri hiburan di Indonesia bernama JKT48. JKT48 merupakan sebuah sister group pertama di luar Jepang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai musik, disadari atau tidak, siapapun dan dimanapun setiap orang selalu menikmati sebuah musik. Musik dapat didefinisikan secara luas oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. budaya dalam negeri. Dunia musik telah mengalami perkembangan, genre musik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia hiburan di tanah air banyak memiliki ragam bintang. Salah satunya melalui industri musik yang menjadi salah satu mata pencaharian yang cukup berkembang di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahkluk sosial yang selalu hidup bersama dan saling tergantung sama lainya. Di dunia ini, tidak ada satu pun manusia yang dapat hidup sendiri
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. loyalitas pelanggan untuk restoran dengan konsep swalayan dengan dukungan
BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh pengalaman merek, kepribadian merek, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan untuk restoran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di jaman sekarang ini budaya asing sangat besar pengaruhnya terhadap kebudayaan di Indonesia. Salah satunya adalah budaya Barat. Tetapi seiring berubahnya waktu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat informasi yang ditandai dengan besarnya kebutuhan akan informasi dan masyarakat dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Deddy Mulyana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Deddy Mulyana mengutip pernyataan Tubbs dan Moss yang mendefinisikan komunikasi sebagai proses penciptaan makna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bukan hanya produk lokal tetapi juga masuknya merek merek yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan perekonomian di Indonesia yang dewasa ini terjadi menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan seiring dengan kebutuhan, berbagai kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Konsekuensi dari perubahan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Di era globalisasi tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki naluri untuk berinteraksi dan hidup dengan orang lain dalam kesehariannya. Hal tersebut menciptakan peradaban dan semenjak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini televisi telah berkembang secara pesat dan menjadi media yang dibutuhkan oleh masyarakat. Berbagai acara televisi dapat disaksikan baik dari stasiun televisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komunikasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada umumnya yaitu dalam bentuk media poster, spanduk, baliho, billboard dan
BAB I PENDAHULUAN 2.1. Latar Belakang Promosi merupakan salah satu bagian penting dalam melakukan pemasaran suatu produk, jasa ataupun profil dari seorang atau sekelompok individu. Kegiatan promosi bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesuksesan pemasaran sebuah produk tidak hanya tergantung dari konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk bintang iklannya. Banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Televisi sebagai media massa bukan hanya sekedar media penyampai pesan dari sumber pada komunikannya, tetapi lebih dari itu, televisi juga mempunyai aspek politis didalamnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan globalisasi dan gencarnya persaingan bebas yang muncul di Indonesia, maka semakin banyak produk-produk sejenis yang ditawarkan, akibatnya konsumen
Lebih terperinci2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan yang mempunyai ciri khas dan bersifat kompleks, sebuah kebudayaan yang lahir di dalam suatu lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan, pendapat-pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah komunitas. Dimana PR merupakan suatu organisasi dengan informais manajemen yang diharapkan, pendapat-pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Hiburan adalah segala sesuatu yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Hiburan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar dikarenakan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia. Di era globalisasi sekarang ini, pasar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah.
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara dengan Promotion Manager Peneliti melakukan sesi wawancara dengan beberapa sumber, diantaranya, Promotion Manager,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia menyadari bahwa ekonomi kreatif memiliki peran penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menyadari bahwa ekonomi kreatif memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian suatu negara. Hal ini akan menjawab tantangan permasalahan mendasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya bahasa dipahami sebagai alat komunikasi dalam kehidupan masyarakat. Manusia dalam hidup bermasyarakat saling menyampaikan pikiran dan perasaannya. Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Revolusi digital telah membentuk perilaku konsumen yang mementingkan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Revolusi digital telah membentuk perilaku konsumen yang mementingkan customization dan personalization. Hubungan antara keduanya terjadi karena teknologi digital
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan aspek yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Menurut American Marketing Association (AMA), merek adalah sebuah nama, istilah, tanda,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin cepat membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin cepat membuat persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Dengan semakin ketatnya persaingan yang ada membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena Hallyu (Korean Wave) mulai berkembang dan menjadi salah satu fenomena budaya pop yang hadir, tumbuh, dan berkembang di tengah-tengah masyarakat saat ini.hallyu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apapun termasuk batasan secara geografis. Dalam buku nya : Manajemen Pemasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi ekonomi yang terjadi dewasa ini membawa para pelaku bisnis di dalamnya untuk semakin kompetitif. Kompetisi pun terjadi secara luas tanpa batasan apapun
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau "Korean
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi saat ini, salah satu budaya yang masih berkembang di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau "Korean Wave" adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang begitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang begitu beragam. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki budaya, bahasa, dan ciri khas tersendiri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah proses berbicara kepada sekelompok orang dengan cara terstruktur yang disengaja dimaksudkan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencipta musik tersebut. Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik tidak hanya sebagai penghibur, namun kini musik juga telah dijadikan sebagai alat penyampaian pesan tertentu dari sang pemusik atau pencipta musik tersebut.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat layanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan yang diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Mujigae
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Mujigae Restoran Mujigae merupakan salah satu restoran Korea yang ada di Indonesia, dimana restoran ini didirikan oleh Alvin Arief pada tanggal 10 April 2013 di Ciwalk.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korean Wave atau hallyu atau gelombang Korea adalah suatu bentuk arus peningkatan popularitas kebudayaan Korea di seluruh dunia. Gelombang hallyu pertama kali dibawa
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia perdagangan di Indonesia sangat ketat, karena seluruh
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat persaingan dunia perdagangan di Indonesia sangat ketat, karena seluruh perusahaan selalu berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan mendapatkan
Lebih terperinci