: Kimia Farmasetika Umum. Status Matakuliah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ": Kimia Farmasetika Umum. Status Matakuliah"

Transkripsi

1 Nama Matakuliah Kode / sks Prasyarat Status Matakuliah : Radio Farmasi : FAK 3531 / 2 SIES : Kimia Farmasetika Umum : Wajib Dieskripsi Singkat Matakuliah. Matakuliah Radio Farmasi terutama mempelajari tentang obat-obat yang ditempeli Radio aktif agar dapat digunakan baik untuk keperluan diagram maupun terapi. Sesuai dengan kata dasarnya adalah Radio Farmasi maka terdiri dari dua bagian utama adalah Radioaktif dan Farmasi (obat). Materi yang diberikan dalam matakuliah adalah meliputi : Peluruhan Radioaktif, Produksi Radio nuklida, Radiofarmasetik, senyawa Radio label, Karakteristik dari Radiofarmasetik spesifik, Additif aplikasi dan kepentingannya, kontrol kualitas dan Radiofarmasetik, Regulasi dan Penanganan Radiasi, Radiofarmakologi dalam kedokteran nuklir, pemberian Radiofarmasetik di Rumah Sakit, Matakuliah ini diberikan pada semester 5 dan bersifat wajib bagi mahasiswa minat studi Farmasi Komunitas dan Klinik (FKK) dan Farmasi Sains dan Teknologi (FST). Sebagai prasyarat adalah matakuliah Kimia Farmasset ika Umum. Bagi minat studi CCP dan PST matakuliah ini merupakan matakuliah dasar yang akan menjadi prasyarat bagi pengambilan matakuliah terapan atau aplikasi pembuatan sediaan obat atau formulasi. Sebagai matakuliah dasar maka materi pembelajaran yang disampaikan sudah balm atau standar. Namun mengingat perkembangan pemanfaatan teknologi formulasi sangat cepat, maka contoh-contoh yang diberikan akan selalu disesuaikan dengan perkembangan tersebut. Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan matakuliah ini mahasiswa akan mampu bekerja dengan senyawa-senyawa Radio aktif dan mampu menghindarkan diri dari bahaya yang timbul akibat bekerja dengan radio aktif

2 Materi Pembelajaran 1. Peluruhan Radio aktif 1.1. Pendahuluan : Pengertian Radiofarmasi, Tujuan, Sejarah Singkat Radiofarmasi 1.2. Peluruhan Radio nuklida 1.3. Persamaan Peluruh Radio aktif 1.4. Waktu paruh peluruhan 2. Produksi Radio nuklida 2.1. Cyclotron pembuat Radio nuklida 2.2. Reaktor pembuat Radio nuklida 2.3. Target dan proses, persamaan Radio nuklida, aktivitas spesifik 3. Radiofarmasetik 3.1. Radio Farmasetik yang ideal dan sediaan 3.2. Desain Radio Farmasetik baru 3.3. Sintesis senyawa Radio labeling baru 4. Senyawa Radio label 4.1. Metoda labeling, faktor-faktor paruh dari labeling, Teknik Radio labeling 4.2. Metoda spesifik dari labelling 5. Karakteristik dan Radio Farmasetik Spesifik 5.1. Senyawa berlabel 99m Tc 5.2. Senyawa berlabel Radio Iodine, 137 I-Sodium iodide, 123 I-Sodium iodida 5.3. Senyawa berlabel Cyano cobalamin, 57 Co, 58 Co. 6. Additif, Aplikasi dan Utilisasi Kelumit farmakodinamik, kelumit biotransformasi, kelumit reseptor 6.2. Radio diagnosa dan Radio terapi 6.3. Radio imuno assay, Schilly Test 6.4. Kecepatan Clearen dan turnover.

3 7. Kontrol kualitas dari Radio Farmasetik 7.1. Fisiko kimia, tes kimia dan Stabilitas Fisik Obat 7.2. Tes biologi (tes in vitro dario in vivo, dan intensitas) 7.3. Penyimpanan data 8. Peraturan dan keselamatan Radiasi 8.1. Efek dari isotop 8.2. Keselamatan dan Peraturan 8.3. Radiasi, Dosimetri 9. Radio Farmakologi dalam Kedokteran Nuklir 9.1. Radio Farmakologi untuk Sistem Syaraf Pusat, Thyroid, Paru2, Hati, Limpa 9.2. Pankreas, Ginjal, Skeleton, Bone Marrow dan Jantung, Sumsum Tulang Lambang campuran 10. Administrasi Radio Farmasetik di Rumah Sakit Information lisensi, Application form, Komite Radio Isotop Model Regulasi untuk Farmasi Nuklir Peranan Farmasi di Rumah Sakit dengan Isotop atau Isotop dari sediaan Farmasetik. Outcome Pembelajaran 1. Menjelaskan pengertian Radio Farmasi, menjelaskan tujuan dan lingkup pengerjaan senyawa Radio aktif dan menghindari bahaya yang mungkin timbul, menjelaskan secara singkat perkembangan Radio Farmasi baik yang untuk diagnosa maupun untuk terapi. 2. Menjelaskan proses peluruhan radio aktif, menjelaskan atom itu apa dan dari mana radio aktif itu timbul, menjelaskan peluruhan radio aktif, menjelaskan waktu paruh peluruhan. 3. Menjelaskan cara produksi radio nuklida, menjelaskan produksi nuklida menggunakan Cyclotron, menjelaskan produksi nuklida menggunakan Reaktor, menjelaskan target dan prosesnya, persamaan radio nuklida, aktivitas spesifik.

4 4. Menjelaskan Radio Farmasetik yang ideal dan sediaan-sediaannya, Desain Radio Farmasetik baru, sintesis dengan Radio labelling baru. 5. Menjelaskan mengenai senyawa Radio label, metoda labelling, Faktor-faktor penting dari labeling, Teknik Radio labeling, metoda spesifik dari labeling. 6. Menjelaskan karakteristik dari Radio farmasetik spesifik, menjelaskan senyawa berlabel 99111c, menjelaskan senyawa berlabel 1371 Iodin, 1231 Iodine, menjelaskan senyawa berlabel 57-88Co. 7. Menjelaskan senyawa additif, aplikasi dan utilisasi, menjelaskan kelumit Farmakodinamik, kelumit biotransformasi, dan kelumit Reseptor, Radio diagnosa dan Radio terapi, menjelaskan Radio Immuno Assay, Schilling Schilly test, menjelaskan kecepatan Clearen dan turnover. 8. Menjelaskan kontrol kualitas dari Radio Farmasetik, menjelaskan tes Fisiko Kima, kimia dan Stabilitas Obat, tes biologi dan perumpamaan data. 9. Menjelaskan Peraturan dan Keselamatan Radiasi, menjelaskan efek dari isotop, menjelaskan keselamatan kerja dan peraturan yang terkait, menjelaskan radiasi dan dosimetri. 10. Menjelaskan Radio Farmakologi dalam Kedokteran Nuklir, menjelaskan Radio Farmakologi untuk Sistem Syaraf Pusat, Thyroid, Paru, Hati dan Limfa, menjelaskan Radio Farmakologi untuk Pankreas, Ginjal, Skeleton, Sumsum Tulang, dan Jantung. 11. Menjelaskan Administrasi Radio Farmasetik di Rumah Sakit, menjelaskan lisensi informasi, Applikasion form. Rencana Ke iatan Pembelajaran Mingluan Minggu Topik (Pokok Bahasan) ke 1 1. Peluruhan Radio aktif 1.1. Pendahuluan : Pengertian Radiofarmasi, Tujuan, Sejarah Singkat Radiofarmasi 1.2. Peluruhan Radio nuklida 1.3. Persamaan Peluruh Radio aktif 1.4. Waktu paruh peluruhan Metoda Pembelajaran.

5 Minggu Topik (Pokok Bahasan) ke 2 2. Produksi Radio nuklida 2.1. Cyclotron pembuat Radio nuklida 2.2. Reaktor pembuat Radio nuklida 2.3. Target dan proses, persamaan Radio nuklida, aktivitas spesifik 3 3. Radiofarmasetik 3.1. Radio Farmasetik yang ideal dan sediaan 3.2. Desain Radio Farmasetik baru 3.3. Sintesis senyawa Radio labeling baru 4 4. Senyawa Radio label 4.1. Metoda labeling, faktorfaktor paruh dari labeling, Teknik Radio labeling Metoda spesifik dari labelling 6 6. Karakteristik dari Radio Farmasetik Spesifik 6.1. Senyawa berlabel 99m Tc Senyawa berlabel Radio Iodine, ' 37 I-Sodium iodide, 123 I-Sodium iodida 6.3. Senyawa berlabel Cyano cobalamin, 57 Co, 58 Co Metoda Pembelajaran

6 Minggu Topik (Pokok Bahasan) ke 8 7. Additif, Aplikasi dan Utilisasi Kelumit farmakodinamik, kelumit biotransformasi, kelumit reseptor 8.2. Radio diagnosa dan Radio terapi Radio imuno assay, Schilly Test 8.4. Kecepatan Clearen dan turnover Kontrol kualitas dari Radio Farmasetik Fisiko kimia, tes kimia dan Stabilitas Fisik Obat Tes biologi (tes in vitro dario in vivo, dan intensitas) Penyimpanan data Peraturan dan keselamatan Radiasi Efek dari isotop Keselamatan dan Peraturan Radiasi, Dosimetri Radio Farmakologi dalam Kedokteran Nuklir Radio Farmakologi untuk Sistem Syaraf Pusat, Thyroid, Paru-paru, Hati, Limpa Pankreas, Ginjal, Skeleton, Bone Marrow dan Jantung, Sumsum Tulang Lambang campuran Metoda Pembelajaran

7 Minggu Topik (Pokok Bahasan) Metoda Pembelajaran ke Administrasi Radio Farmasetik di Rumah Sakit Information lisensi, Application form, Komite Radio Isotop Model Regulasi untuk Farmasi Nuklir Peranan Farmasi di Rumah Sakit dengan Isotop atau Isotop dari sediaan Pembelajaran RKBM Minggu ke-i : 1. Menjelaskan pengertian Radio Farmasi, menjelaskan tujuan dan lingkup pengerjaan senyawa Radio aktif dan menghindari bahaya yang mungkin timbul, menjelaskan secara singkat perkembangan Radio Farmasi baik yang untuk diagnosa maupun untuk terapi. Radioaktif berasal dari inti atom, maka diterangkan ukuran inti, susunan inti yang terdiri dari proton dan neutron, muatan inti, isotop, isotone, dan isobar, gaya-gaya inti, energi ikat dan kestabilan inti. Proses peluruhan radioaktif dan waktu paruh peluruhan. Minggu ke-ii : 2. Menjelaskan cara produksi radio nuklida, menjelaskan produksi nuklida menggunakan Cyclotron, menjelaskan produksi nuklida menggunakan Reaktor, menjelaskan target dan prosesnya, persamaan radio nuklida, aktivitas spesifik. Minggu ke-iii : 3. Menjelaskan Radiofarmasetik yang ideal mudah tersedia, waktu paruh efektif pendek, tidak ada partikel emisi dan sediaan-sediaannya, desain Radio Farmasetik baru, sintesis dengan Radio labelling baru.

8 Minggu ke-iv : 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi desain farmasetik Kompatibilkitas, stoichiometri, muatan molekul, ukuran molekul, ikatan protein, kelarutan, stabilitas, biodistribusi. Minggu ke-v : 5. Menjelaskan mengenai senyawa Radio label, metoda labelling, Faktor-faktor penting dari labeling, Teknik Radio labeling. Minggu ke-vi : 6. Metoda spesifik dari labeling Metoda iodinasi, metoda triiodida, metoda iodomonoklorida, metoda kloramin T, metoda elektrolitik, metoda enzimatik. Labeling dengan 99m Tc. Minggu ke-vii : Menjelaskan karakteristik dari Radio farmasetik spesifik, menjelaskan senyawa berlabel 99`nTc, Serum albumin manusia berlabel 99 mtc, Albumin makroagregat berlabel 99m Tc, Mikrosper albumin berlabel 99m Tc, Senyawa fosfat berlabel 99m Tc, Koloid sulfur berlabel 99m Tc, DTPA berlabel 99m Tc, Sel darah merah berlabel 99m Tc, HIDA berlabel 99m Tc. Minggu ke-viii : Menjelaskan senyawa berlabel Iodin, 123 I Iodine, menjelaskan senyawa berlabel Co, Sodium iodida berlabel 137 I, Albumin berlabel 137 I, Albumin makroagregat berlabel 137 1, Rosa bengal berlabel 137 I, Sodium orto iodohipurat berlabel 137 I, Asam oleat dan triolein berlabel 125 I atau 131 I. Sena berlabel Hg dan Ao. Minggu ke-ix : 7. Menjelaskan senyawa additif, aplikasi dan utilisasi, menjelaskan kelumit Farmakodinamik, kelumit biotransformasi, dan kelumit Reseptor, Radio diagnosa dan Radio terapi,

9 Minggu ke-x : 8. Menjelaskan Radio Immuno Assay, Schilling Schilly test, menjelaskan kecepatan Cleadren dan turnover. Minggu ke-xi : 9. Menjelaskan kontrol kualitas dari Radio Farmasetik, menjelaskan tes Fisiko Kima, kimia dan Stabilitas Obat, tes biologi dan perumpamaan data. Minggu ke-xii: 10. Menjelaskan Peraturan dan Keselamatan Radiasi, menjelaskan efek dari isotop, menjelaskan keselamatan kerja dan peraturan yang terkait, menjelaskan radiasi dan dosimetri. Minggu ke-xiii : 11. Menjelaskan Radio Farmakologi dalam Kedokteran Nuklir, menjelaskan Radio Farmakologi untuk Sistem Syaraf Pusat, Thyroid, Paru, Hati dan Limfa, menjelaskan Radio Farmakologi untuk Pankreas, Ginjal, Skeleton, Sumsum Tulang, dan Jantung. Minggu ke-xiv : 12. Menjelaskan Administrasi Radio Farmasetik di Rumah Sakit, menjelaskan lisensi informasi, Applikasion form. SISTEM EVALUASI Sistem evaluasi diberikan melalui Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester dimana pelaksanaannya diatur secara sentral oleh Fakultas.

RADIOKIMIA Pendahuluan Struktur Inti

RADIOKIMIA Pendahuluan Struktur Inti LABORATORIUM KIMIA FISIK Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) RADIOKIMIA Pendahuluan Struktur Inti Drs. Iqmal Tahir, M.Si., Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

IV. SENYAWA RADIOLABELING

IV. SENYAWA RADIOLABELING IV. SENYAWA RADIOLABELING Pada tahun akhir-akhir ini penggunaan senyawa berlabel dengan radionuklida tumbuh cepat dalam medikal, biokimia dan bidang lain yang sesuai. Dalam bidang medikal, senyawa berlabel

Lebih terperinci

VII. PEMERIKSAAN KWALITAS

VII. PEMERIKSAAN KWALITAS VII. PEMERIKSAAN KWALITAS I. PENDAHULUAN Kemurnian serta kwalitas suatu sediaan radiofarmasi harus dianggap sebagai satu hal yang sangat kritis, mengingat banyaknya gejala-gejala sampingan yang mungkin

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER 1. Nama Mata Kuliah : RADIOKIMIA 2. Kode / SKS : TKN 3. Prasyarat : Kimia Dasar, Fisika Dasar, Fisika Atom dan Inti 4. Status Matakuliah : Wajib 5. Deskripsi

Lebih terperinci

2. Dari reaksi : akan dihasilkan netron dan unsur dengan nomor massa... A. 6

2. Dari reaksi : akan dihasilkan netron dan unsur dengan nomor massa... A. 6 KIMIA INTI 1. Setelah disimpan selama 40 hari, suatu unsur radioaktif masih bersisa sebanyak 0,25 % dari jumlah semula. Waktu paruh unsur tersebut adalah... 20 hari 8 hari 16 hari 5 hari 10 hari SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun

Lebih terperinci

III. RADIOFARMASETIK

III. RADIOFARMASETIK III. RADIOFARMASETIK Radiofarmasetik adalah senyawa radioaktif yang digunakan untuk diagnostik dan terapetik dari penyakit manusia. Dalam kedokteran nuklir hampir 95% radiofarmasetik digunakan untuk maksud

Lebih terperinci

KIMIA (2-1)

KIMIA (2-1) 03035307 KIMIA (2-1) Dr.oec.troph.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Kuliah ke-4 Kimia inti Bahan kuliah ini disarikan dari Chemistry 4th ed. McMurray and Fay Faperta UNMUL 2011 Kimia Inti Pembentukan/penguraian

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RADIOFARMASI ( 2.0)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RADIOFARMASI ( 2.0) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RADIOFARMASI ( 2.0) A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Deskripsi singkat matakuliah /Radiofarmasi Pendahuluan, atom, radioaktifitas dan satuan radiasi,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A SILABI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A SILABI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A SILABI Fakultas : FMIPA Program Studi : Kimia Mata Kuliah : Kimia Inti Jumah sks : sks Semester : 6 Mata Kuliah Prasyarat : Kimia Dasar, Kimia Fisika

Lebih terperinci

INTI DAN RADIOAKTIVITAS

INTI DAN RADIOAKTIVITAS KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA INTI DAN RADIOAKTIVITAS Disusun oleh Kelompok A 1: Siti Lailatul Arifah 12030234021/ KB 2012 Nuril Khoiriyah 12030234022/ KB 2012 Nurma Erlita Damayanti 12030234204/ KB 2012 Amardi

Lebih terperinci

FISIKA INTI DI BIDANG KEDOKTERAN, KESEHATAN, DAN BIOLOGI

FISIKA INTI DI BIDANG KEDOKTERAN, KESEHATAN, DAN BIOLOGI FISIKA INTI DI BIDANG KEDOKTERAN, KESEHATAN, DAN BIOLOGI Stuktur Inti Sebuah inti disusun oleh dua macam partikel yaitu proton dan neutron terikat bersama oleh sebuah gaya inti. Proton adalah sebuah partikel

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN RPP/KIM SKM 229/ 01-02 5 September 2012 1. Fakultas/ Program Studi : FMIPA/Kimia 2. Matakuliah/Kode : Radioanalisis

Lebih terperinci

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional 1 Pokok Bahasan STRUKTUR ATOM DAN INTI ATOM A. Struktur Atom B. Inti Atom PELURUHAN RADIOAKTIF A. Jenis Peluruhan B. Aktivitas Radiasi C. Waktu

Lebih terperinci

5. Diagnosis dengan Radioisotop

5. Diagnosis dengan Radioisotop 5. Diagnosis dengan Radioisotop Untuk studi in-vivo, radioisotop direaksikan dengan bahan biologik seperti darah, urin, serta cairan lainnya yang diambil dari tubuh pasien. Sampel bahan biologik tersebut

Lebih terperinci

U Th He 2

U Th He 2 MODUL UNSUR RADIOAKTIF dan RADIOISOTOP Radiasi secara spontan yang di hasilkan oleh unsure di sebut keradioaktifan, sedangkan unsure yang bersifat radioaktif disebut unsure radioaktif.unsur radioaktif

Lebih terperinci

RENCANAPEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANAPEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANAPEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RADIOFARMASI FAF 42 ( 2 sks) Semester 8 Pengampu matakuliah Dr. Salman, M.Si., Apt Rini Agustin, M.Si., Apt Program Studi Farmasi FakultasFarmasi UniversitasAndalas Padang,Tahun

Lebih terperinci

Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS

Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS 1 - Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang - " Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan

Lebih terperinci

FISIKA ATOM & RADIASI

FISIKA ATOM & RADIASI FISIKA ATOM & RADIASI Atom bagian terkecil dari suatu elemen yang berperan dalam reaksi kimia, bersifat netral (muatan positif dan negatif sama). Model atom: J.J. Thomson (1910), Ernest Rutherford (1911),

Lebih terperinci

Kedua nuklida tersebut mempunyai nomor massa (A) yang sama dengan demikian nuklida-nuklida tersebut merupakan isobar.

Kedua nuklida tersebut mempunyai nomor massa (A) yang sama dengan demikian nuklida-nuklida tersebut merupakan isobar. 1. Ca dan Ar adalah merupakan A. Isotop B. Isobar C. Isomer D. Isoelektron E. Isoton Jawaban : B Kedua nuklida tersebut mempunyai nomor massa (A) yang sama dengan demikian nuklida-nuklida tersebut merupakan

Lebih terperinci

Jumlah Proton = Z Jumlah Neutron = A Z Jumlah elektron = Z ( untuk atom netral)

Jumlah Proton = Z Jumlah Neutron = A Z Jumlah elektron = Z ( untuk atom netral) FISIKA INTI A. INTI ATOM Inti Atom = Nukleon Inti Atom terdiri dari Proton dan Neutron Lambang Unsur X X = nama unsur Z = nomor atom (menunjukkan banyaknya proton dalam inti) A = nomor massa ( menunjukkan

Lebih terperinci

RPKPS Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester Dan Bahan Ajar IMUNUNOLOGI FAK Oleh : Dr. EDIATI S., SE, Apt

RPKPS Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester Dan Bahan Ajar IMUNUNOLOGI FAK Oleh : Dr. EDIATI S., SE, Apt RPKPS Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester Dan Bahan Ajar IMUNUNOLOGI FAK 3821 Oleh : Dr. EDIATI S., SE, Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2003 Nama Mata Kuliah : Imunologi Kode /

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E124106 / Kimia Industri Revisi 4 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 16 Juli 2015 Jml Jam kuliah dalam seminggu

Lebih terperinci

CHAPTER III INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS

CHAPTER III INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS CHAPTER III INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS CHAPTER iii INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS -Inti atom atau nukllida terdiri atas neutron (netral) dan proton (muatan positif) -Massa neutron sedikit lebih besar

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015 SILABUS MATAKULIAH Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : Kimia Industri 2. Program Studi : Teknik Industri 3. Fakultas : Teknik 4. Bobot sks : 2 SKS 5. Elemen

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal Fismod 1

Xpedia Fisika. Soal Fismod 1 Xpedia Fisika Soal Fismod 1 Doc. Name: XPPHY0501 Version: 2013-04 halaman 1 01. Pertanyaan 01-02 : Sebuah botol tertutup berisi 100 gram iodin radioaktif. Setelah 24 hari, botol itu berisi 12,5 gram iodin

Lebih terperinci

KURIKULUM FARMASI UNISBA

KURIKULUM FARMASI UNISBA Semester 1 1 PAI / Aqidah 1 Bahasa Arab I 3 Matematika Dasar 3 4 Fisika Dasar I 5 Kimia Dasar 6 Kimia Organik I 7 Tata Karya Tulis Ilmiah 8 Pengantar Farmasi 9 Biologi Sel 10 Praktikum Fisika Dasar 1 11

Lebih terperinci

RADIOKIMIA Tipe peluruhan inti

RADIOKIMIA Tipe peluruhan inti LABORATORIUM KIMIA FISIK Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) RADIOKIMIA Tipe peluruhan inti Drs. Iqmal Tahir, M.Si., Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS MIPA JURUSAN KIMIA Mata Kuliah Service Untuk Jurusan Biologi

UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS MIPA JURUSAN KIMIA Mata Kuliah Service Untuk Jurusan Biologi KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS MIPA JURUSAN KIMIA Mata Kuliah Service Untuk Jurusan Biologi RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESETER (RPKPS) Mata Kuliah Kimia

Lebih terperinci

MATA KULIAH FARMAKOLOGI MOLEKULER

MATA KULIAH FARMAKOLOGI MOLEKULER RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH FARMAKOLOGI MOLEKULER Oleh : Dr. Zullies Ikawati, Apt. Nunung Yuniarti, MSi, Apt. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2008 1 A. PERENCANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA PENDAHULUAN Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit. Penelitian mengenai efek farmakologi mahkota dewa menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-16

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-16 MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-16 CAKUPAN MATERI 1. INTI ATOM 2. BILANGAN ATOM DAN BILANGAN MASSA 3. MASS DEFECT 4. RADIOAKTIVITAS 5. WAKTU PARUH

Lebih terperinci

Produk. Pemeriksaan pemeriksaan kalibrasi, g Spektroskopik. Kemurnian kimia kemurnian konsentrasi radionuklida (radioaktif) radioaktif

Produk. Pemeriksaan pemeriksaan kalibrasi, g Spektroskopik. Kemurnian kimia kemurnian konsentrasi radionuklida (radioaktif) radioaktif Produk Pemeriksaan pemeriksaan kalibrasi, g Spektroskopik g spektrometri Kemurnian kimia kemurnian konsentrasi radionuklida (radioaktif) radioaktif Pemeriksaan secara farmasi Pemeriksaan fisika Pemeriksaan

Lebih terperinci

CHAPTER iii INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS

CHAPTER iii INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS CHAPTER iii INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS -Inti atom atau nukllida terdiri atas neutron (netral) dan proton (muatan positif) -Massa neutron sedikit lebih besar daripada massa proton -ukuran inti atom berkisar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam berbagai bidang, diantaranya untuk pembangkit

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam berbagai bidang, diantaranya untuk pembangkit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi nuklir yang semakin berkembang dewasa ini telah banyak digunakan di Indonesia dalam berbagai bidang, diantaranya untuk pembangkit energi, industri, pertanian,

Lebih terperinci

BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT)

BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT) BAB 3 BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT) Boron Neutron Capture Therapy (BNCT), merupakan terapi kanker dengan memanfaatkan reaksi penangkapan neutron termal oleh isotop boron-10 yang kemudian menghasilkan

Lebih terperinci

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER TAHUN (UTAMA) Mata Pelajaran (Beban) : Fisika 4 ( 4 sks) Hari/Tanggal : Rabu, 01 Desembar 2010

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER TAHUN (UTAMA) Mata Pelajaran (Beban) : Fisika 4 ( 4 sks) Hari/Tanggal : Rabu, 01 Desembar 2010 J A Y A R A Y A PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 78 JAKARTA Jalan Bhakti IV/1 Komp. Pajak Kemanggisan Telp. 527115/5482914 JAKARTA BARAT

Lebih terperinci

KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif

KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif Oleh : Arif Novan Fitria Dewi N. Wijo Kongko K. Y. S. Ruwanti Dewi C. N. 12030234001/KA12 12030234226/KA12 12030234018/KB12 12030234216/KB12

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG SURAT IZIN BEKERJA PETUGAS TERTENTU YANG BEKERJA DI INSTALASI

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. Sumber Belajar. Penilaian kinerja sikap, tugas dan tes tertulis

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. Sumber Belajar. Penilaian kinerja sikap, tugas dan tes tertulis Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaran : Fisika 4 Beban : 4 sks Standar Kompetensi : 1. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor Kompetensi Dasar Indikator Materi SILABUS 1.1 Mendeskripsikan

Lebih terperinci

KURIKULUM JURUSAN/PROGRAM STUDI FARMASI PENGEMBANGAN

KURIKULUM JURUSAN/PROGRAM STUDI FARMASI PENGEMBANGAN KURIKULUM JURUSAN/PROGRAM STUDI FARMASI PENGEMBANGAN Kurikulum Inti Kurikulum Institusional Kompetensi Utama Kompetensi Pendukung Mata Kuliah SKS Mata Kuliah SKS Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PERCBAAN DAN PEMBAHASAN Penandaan falerin dengan 131 I adalah jenis penandaan tak seisotop. Falerin ditandai dengan menggunakan 131 I yang tidak terdapat dalam struktur falerin. Proses yang

Lebih terperinci

VI. BAHAN TAMBAHAN (ADDITIVES)

VI. BAHAN TAMBAHAN (ADDITIVES) VI. BAHAN TAMBAHAN (ADDITIVES) Additif atau preservative biasanya mereka disebut, ditambahkan pada beberapa radiofarmasetik atau senyawa berlabel agar mencegah integritas mereka dan efikasi. Seperti diterangkan

Lebih terperinci

Radioaktivitas dan Reaksi Nuklir. Rida SNM

Radioaktivitas dan Reaksi Nuklir. Rida SNM Radioaktivitas dan Reaksi Nuklir Rida SNM rida@uny.ac.id Outline Sesi 1 Radioaktivitas Sesi 2 Peluruhan Inti 1 Radioaktivitas Tujuan Perkuliahan: Partikel pembentuk atom dan inti atom Bagaimana inti terikat

Lebih terperinci

3. Pemanfaatan radioisotop sebagai sumber radiasi dan perunut dibidang kedokteran 3.1. Radioisotop sebagai sumber radiasi dibidang kedokteran

3. Pemanfaatan radioisotop sebagai sumber radiasi dan perunut dibidang kedokteran 3.1. Radioisotop sebagai sumber radiasi dibidang kedokteran 3. Pemanfaatan radioisotop sebagai sumber radiasi dan perunut dibidang kedokteran 3.1. Radioisotop sebagai sumber radiasi dibidang kedokteran Awal mula penggunaan radiasi dibidang kedokteran sebenarya

Lebih terperinci

BAB III Efek Radiasi Terhadap Manusia

BAB III Efek Radiasi Terhadap Manusia BAB III Efek Radiasi Terhadap Manusia Tubuh terdiri dari berbagai macam organ seperti hati, ginjal, paru, lambung dan lainnya. Setiap organ tubuh tersusun dari jaringan yang merupakan kumpulan dari sejumlah

Lebih terperinci

kanker yang berkembang dari sel-sel yang berada pada kelenjar payudara. Dalam

kanker yang berkembang dari sel-sel yang berada pada kelenjar payudara. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan tumor ganas yang terbentuk akibat pertumbuhan sel-sel yang cepat, berlebihan dan tidak beraturan. Salah satu kanker yang banyak menyerang wanita adalah

Lebih terperinci

BAB II Besaran dan Satuan Radiasi

BAB II Besaran dan Satuan Radiasi BAB II Besaran dan Satuan Radiasi A. Aktivitas Radioaktivitas atau yang lebih sering disingkat sebagai aktivitas adalah nilai yang menunjukkan laju peluruhan zat radioaktif, yaitu jumlah inti atom yang

Lebih terperinci

MATA KULIAH PROFESI INTERAKSI OBAT PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MATA KULIAH PROFESI INTERAKSI OBAT PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MATA KULIAH PROFESI INTERAKSI OBAT PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pendahuluan Interaksi Obat : Hubungan/ikatan obat dengan senyawa/bahan lain Diantara berbagai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN RADIOAKTIVITAS TUJUAN

PENDAHULUAN RADIOAKTIVITAS TUJUAN PENDAHULUAN RADIOAKTIVITAS TUJUAN Maksud dan tujuan kuliah ini adalah memberikan dasar-dasar dari fenomena radiaktivitas serta sumber radioaktif Diharapkan agar dengan pengetahuan dasar ini kita akan mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan analisis obat semakin dikenal secara luas dan bahkan mulai

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan analisis obat semakin dikenal secara luas dan bahkan mulai BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kegiatan analisis obat semakin dikenal secara luas dan bahkan mulai dilakukan secara rutin dengan metode yang sistematis. Hal ini juga didukung oleh perkembangan yang

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Sains dan Teknologi Farmasi Lampiran II

Dokumen Kurikulum Program Studi : Sains dan Teknologi Farmasi Lampiran II Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Sains dan Teknologi Farmasi Lampiran II Fakultas : Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode

Lebih terperinci

larutan yang lebih pekat, hukum konservasi massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume dan teori

larutan yang lebih pekat, hukum konservasi massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume dan teori i M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Kimia Dasar 1 yang diberi kode PEKI 4101 mempunyai bobot 3 SKS yang terdiri dari 9 modul. Dalam mata kuliah ini dibahas tentang dasar-dasar ilmu kimia, atom, molekul

Lebih terperinci

RADIOKIMIA Kinetika dan waktu paro peluruhan. Drs. Iqmal Tahir, M.Si.

RADIOKIMIA Kinetika dan waktu paro peluruhan. Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) RADIOKIMIA Kinetika dan waktu paro peluruhan Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR FORMULIR PERMOHONAN SURAT IZIN BEKERJA PETUGAS TERTENTU

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR FORMULIR PERMOHONAN SURAT IZIN BEKERJA PETUGAS TERTENTU KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR TAHUN. TENTANG SURAT IZIN BEKERJA PETUGAS TERTENTU YANG BEKERJA DI INSTALASI

Lebih terperinci

Farmakologi. Pengantar Farmakologi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM. Farmakodinamik. ., M.Med.Ed. normal tubuh. menghambat proses-proses

Farmakologi. Pengantar Farmakologi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM. Farmakodinamik. ., M.Med.Ed. normal tubuh. menghambat proses-proses dr H M Bakhriansyah, M.Kes.,., M.Med.Ed Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM Farmakologi Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem yang hidup melalui proses kimia, terutama terikat pada molekul

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Program Studi : Pendidikan Fisika/Fisika Nama Mata Kuliah :Fisika Inti Kode

Lebih terperinci

Pengantar Farmakologi Keperawatan

Pengantar Farmakologi Keperawatan Pengantar Farmakologi Keperawatan dr H M Bakhriansyah, M.Kes.,., M.Med.Ed Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM Farmakologi Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem yang hidup melalui proses

Lebih terperinci

Pengantar Farmakologi

Pengantar Farmakologi dr H M Bakhriansyah, M.Kes., M.Med.Ed Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM Farmakologi Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem yang hidup melalui proses kimia, terutama terikat pada molekul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Geometri Aqueous Homogeneous Reactor (AHR) Geometri AHR dibuat dengan menggunakan software Visual Editor (vised).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Geometri Aqueous Homogeneous Reactor (AHR) Geometri AHR dibuat dengan menggunakan software Visual Editor (vised). BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini telah dilakukan dengan membuat simulasi AHR menggunakan software MCNPX. Analisis hasil dilakukan berdasarkan perhitungan terhadap nilai kritikalitas (k eff )

Lebih terperinci

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral Obat Diabetes Farmakologi Terapi Insulin dan Hipoglikemik Oral Obat Diabetes Farmakologi Terapi Insulin dan Hipoglikemik Oral. Pengertian farmakologi sendiri adalah ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap

Lebih terperinci

Kesetimbangan Kimia. Kimia Dasar 2 Sukisman Purtadi

Kesetimbangan Kimia. Kimia Dasar 2 Sukisman Purtadi Kesetimbangan Kimia Kimia Dasar 2 Sukisman Purtadi Keadaan Setimbang dan tetapan Kesetimbangan Kesetimbangan dinamis dan statis Syarat kesetimbangan Tetapan kesetimbangan dan peranannya Q dan K Nilai Q

Lebih terperinci

TEORI DASAR RADIOTERAPI

TEORI DASAR RADIOTERAPI BAB 2 TEORI DASAR RADIOTERAPI Radioterapi atau terapi radiasi merupakan aplikasi radiasi pengion yang digunakan untuk mengobati dan mengendalikan kanker dan sel-sel berbahaya. Selain operasi, radioterapi

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 1 : Energi. Kegiatan Belajar 2 : Respirasi Aerob. Kegiatan Belajar 3 : Respirasi Anaerob.

Kegiatan Belajar 1 : Energi. Kegiatan Belajar 2 : Respirasi Aerob. Kegiatan Belajar 3 : Respirasi Anaerob. xi M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Fisiologi Tumbuhan ini merupakan salah satu ilmu keahlian biologi yang wajib diambil mahasiswa, yang dapat memberikan gambaran-gambaran mengenai peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 01) FISIKA INTI

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 01) FISIKA INTI A. Materi Pembelajaran : Struktur Inti LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 01) FISIKA INTI B. Indikator Pembelajaran : 1. Mengidentifikasi karakterisrik kestabilan inti atom 2. Menjelaskan pengertian isotop,isobar

Lebih terperinci

CATATAN KULIAH ATOM, INTI DAN RADIOAKTIF. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016

CATATAN KULIAH ATOM, INTI DAN RADIOAKTIF. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016 CATATAN KULIAH ATOM, INTI DAN RADIOAKTIF Diah Ayu Suci Kinasih -24040115130099- Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016 FISIKA NUKLIR Atom, Inti dan Radioaktif 1. Pekembangan Teori Atom

Lebih terperinci

Kode/SKS : FAD 2701 Prasyarat : Anatomi dan Fisiologi Manusia (FKD 1911) Status Matakuliah : Wajib Program Studi Deskripsi Matakuliah : Mata kuliah

Kode/SKS : FAD 2701 Prasyarat : Anatomi dan Fisiologi Manusia (FKD 1911) Status Matakuliah : Wajib Program Studi Deskripsi Matakuliah : Mata kuliah Nama Matakuliah : Farmakologi Dasar Kode/SKS : FAD 2701 Prasyarat : Anatomi dan Fisiologi Manusia (FKD 1911) Status Matakuliah : Wajib Program Studi Deskripsi Matakuliah : Mata kuliah farmakologi dasar

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER BIOANALISIS

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER BIOANALISIS RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER BIOANALISIS Oleh : Purwatiningsih BAGIAN FARMAKOLOGI & FARMASI KLINIK FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2004 Nama Mata Kuliah : Bioanalisis

Lebih terperinci

NUKLIR DI BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

NUKLIR DI BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN NUKLIR DI BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Abad 20 ditandai dengan perkembangan yang menakjubkan di bidang ilmu dan teknologi, termasuk disiplin ilmu dan teknologi kedokteran serta kesehatan. Terobosan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Radiasi merupakan suatu bentuk energi. Ada dua tipe radiasi yaitu radiasi partikulasi dan radiasi elektromagnetik. Radiasi partikulasi adalah radiasi yang melibatkan

Lebih terperinci

II. PRODUKSI RADIONUKLIDA

II. PRODUKSI RADIONUKLIDA II. PRODUKSI RADIONUKLIDA Tahun 1896 Becquerel menemukan radioaktivitas alami dalam potasium uranil sulfat. Sejak itu, Piere dan Marie Curie, E.Rutherford, dan F.Soddy membuat semua kemajuan besar dalam

Lebih terperinci

VIII. DOSIMETRI RADIASI, SAFETY, DAN REGULASI

VIII. DOSIMETRI RADIASI, SAFETY, DAN REGULASI VIII. DOSIMETRI RADIASI, SAFETY, DAN REGULASI Dosimetri radiasi Radiasi dapat menyebabkan efek deleteleus dalam sistem kehidupan. Maka ini penting untuk memperkirakan efek ini dalam manusia untuk prosedur

Lebih terperinci

PENGGUNAAN RADIOFARMAKA UNTUK DIAGNOSA DAN TERAPI DI INDONESIA DAN ASAS KEAMANAN PENGGUNAAN OBAT

PENGGUNAAN RADIOFARMAKA UNTUK DIAGNOSA DAN TERAPI DI INDONESIA DAN ASAS KEAMANAN PENGGUNAAN OBAT 60 PENGGUNAAN RADIOFARMAKA UNTUK DIAGNOSA DAN TERAPI DI INDONESIA DAN ASAS KEAMANAN PENGGUNAAN OBAT N. Elly Rosilawati, I. Nasution dan Tri Wahyu Murni ellyrosilawati@gmail.com Magister Hukum Kesehatan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP/KIM 233/ 01 1 Februari 2013 1. Fakultas/ Program Studi : FMIPA/Dik Kimia 2. Matakuliah/Kode : Kimia Inti/ KIM

Lebih terperinci

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi Farmakokinetik - 2 Mempelajari cara tubuh menangani obat Mempelajari perjalanan

Lebih terperinci

APLIKASI FARMAKOKINETIKA DALAM FARMASI KLINIK MAKALAH

APLIKASI FARMAKOKINETIKA DALAM FARMASI KLINIK MAKALAH APLIKASI FARMAKOKINETIKA DALAM FARMASI KLINIK MAKALAH Disusun: Apriana Rohman S 07023232 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2011 A. LATAR BELAKANG Farmakologi adalah ilmu mengenai pengaruh

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA N Kasihan Bantul Kelas/semester : X MIA 4/I Subtopik Alokasi waktu : Struktur atom : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti. KI : Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. 1. Peranan Radioaktif dalam Bidang Kesehatan dan Kedokteran

PEMBAHASAN. 1. Peranan Radioaktif dalam Bidang Kesehatan dan Kedokteran PENDAHULUAN Radiasi adalah pencemaran/pengeluaran dan perambatan energi menembus ruang atau sebuah substansi dalam bentuk gelombang atau partikel. Partikel radiasi terdiri dari atom atau subatom dimana

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMA... Kelas / Semester : XII / II Mata Pelajaran : FISIKA Standar : 3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein

Lebih terperinci

PENENTUAN SISA RADIOFARMAKA DAN PAPARAN RADIASI

PENENTUAN SISA RADIOFARMAKA DAN PAPARAN RADIASI PENENTUAN SISA RADIOFARMAKA DAN PAPARAN RADIASI Tc 99m MDP (Methylene Di Phosphonat) PASCA INJEKSI PADA PASIEN KANKER PROSTAT (STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA JAKARTA) Skripsi Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENYETARAAN KELAS JABATAN PENYETARAAN KELAS JABATAN BERDASARKAN PERKA BATAN NOMOR 004/KA/I/2012

PENYETARAAN KELAS JABATAN PENYETARAAN KELAS JABATAN BERDASARKAN PERKA BATAN NOMOR 004/KA/I/2012 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2 TAHUN 2014 TENTANG DAN PENEMPATAN PEGAWAI PADA DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 392/KA/XI/2005 14 TAHUN 2013 1 Kepala Badan Tenaga Nasional 2 Sekretaris

Lebih terperinci

MODEL ATOM. Atom : bagian terkecil suatu elemen yg merupakan suatu partikel netral, dimana jumlah muatan listrik positif dan negatif sama.

MODEL ATOM. Atom : bagian terkecil suatu elemen yg merupakan suatu partikel netral, dimana jumlah muatan listrik positif dan negatif sama. BAB.19 ATOM ATOM Atom : bagian terkecil suatu elemen yg merupakan suatu partikel netral, dimana jumlah muatan listrik positif dan negatif sama. MODEL ATOM J.JTHOMSON ( 1910 ) ERNEST RUTHERFORD ( 1911 )

Lebih terperinci

4.6 PRODI FARMASI PROFIL LULUSAN PRODI FARMASI 1. Akademisi 2. Saintis 3. Enterpreneur 4. Apoteker 5. Quality Controller

4.6 PRODI FARMASI PROFIL LULUSAN PRODI FARMASI 1. Akademisi 2. Saintis 3. Enterpreneur 4. Apoteker 5. Quality Controller 4.6 PRODI FARMASI 4.6.1 VISI PRODI FARMASI Menjadi salah satu pusat pendidikan dan riset farmasi terbaik di Indonesia yang berbasis kepada pemanfaatan sumber daya alam lokal, serta menghasilkan Sarjana

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Farmasi Klinik dan Komunitas. Lampiran II

Dokumen Kurikulum Program Studi : Farmasi Klinik dan Komunitas. Lampiran II Dokumen Kurikulum 03-08 Program Studi : Farmasi Klinik dan Komunitas Lampiran II Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMA NEGERI 3 DUMAI Kelas / Semester : XII / II Mata Pelajaran : FISIKA Standar : 3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bahkan bisa dikatakan tanpa kesehatan yang baik segala yang dilakukan tidak akan maksimal.

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Laju peluruhan radionuklida per satuan waktu berbanding lurus dengan jumlah radioaktif yang ada pada waktu itu. -dn/dt λn -dn/dt = λn dn/n = - λdt (jika diintegralkan)

Lebih terperinci

Jilid 1. Penulis : Citra Deliana D.S, M.Si. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.

Jilid 1. Penulis : Citra Deliana D.S, M.Si. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn. Jilid 1 Penulis : Citra Deliana D.S, M.Si. Copyright 2013 pelatihan-osn.com Cetakan I : Oktober 2012 Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com Kompleks Sawangan Permai Blok A5 No.12 A Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang timbul karena adanya pertumbuhan yang tidak normal pada sel jaringan tubuh. Disebut tidak normal, karena sel-sel tumbuh dengan cepat dan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH SURAT IZIN BEKERJA BAGI PETUGAS TERTENTU DI INSTALASI YANG MEMANFAATKAN SUMBER RADIASI PENGION DENGAN

Lebih terperinci

BAB 2 STRUKTUR ATOM PERKEMBANGAN TEORI ATOM

BAB 2 STRUKTUR ATOM PERKEMBANGAN TEORI ATOM BAB 2 STRUKTUR ATOM PARTIKEL MATERI Bagian terkecil dari materi disebut partikel. Beberapa pendapat tentang partikel materi :. Menurut Democritus, pembagian materi bersifat diskontinyu ( jika suatu materi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Interaksi Obat Interaksi obat adalah peristiwa dimana aksi suatu obat di ubah atau dipengaruhi oleh obat lain yang di berikan bersamaan. Interaksi obat terjadi jika suatu obat

Lebih terperinci

OBAT-OBATAN DI MASYARAKAT

OBAT-OBATAN DI MASYARAKAT OBAT-OBATAN DI MASYARAKAT Pendahuluan Obat adalah zat yang dapat memberikan perubahan dalam fungsi-fungsi biologis melalui aksi kimiawinya. Pada umumnya molekul-molekul obat berinteraksi dengan molekul

Lebih terperinci

Telah dibahas sebelumnya tentang mekanisme pernapasan

Telah dibahas sebelumnya tentang mekanisme pernapasan ILMU PENGETAHUAN ALAM RAHASIA 2 Telah dibahas sebelumnya tentang mekanisme pernapasan dan hubungannya dengan tekanan udara. Pada saat bernapas terjadi pertukaran zat dari luar ke dalam dan sebaliknya.

Lebih terperinci

Nama Matakuliah : Ekonomi Teknik Kode / SKS : TPO 2002 / 2 SKS Prasyarat : Pengantar Ekonomi Status Matakuliah : Wajib

Nama Matakuliah : Ekonomi Teknik Kode / SKS : TPO 2002 / 2 SKS Prasyarat : Pengantar Ekonomi Status Matakuliah : Wajib Nama Matakuliah : Ekonomi Teknik Kode / SKS : TPO 2002 / 2 SKS Prasyarat : Pengantar Ekonomi Status Matakuliah : Wajib Deskripsi Singkat Matakuliah: Mata kuliah Ekonomi Teknik merupakan mata kuliah mengenai

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI SIL/BIC291 / 01 1 Februari 2011 1. Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) 2. Program Studi : Biologi dan Pendidikan Biologi 3. Mata kuliah

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan pada hepar dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain virus, radikal bebas, maupun autoimun. Salah satu yang banyak dikenal masyarakat adalah

Lebih terperinci

II. KERJA BAHAN TOKSIK DALAM TUBUH ORGANISMS

II. KERJA BAHAN TOKSIK DALAM TUBUH ORGANISMS II. KERJA BAHAN TOKSIK DALAM TUBUH ORGANISMS A. Interaksi Senyawa Kimia dengan Organisme Ilmu yang mempelajari tentang interaksi senyawa kimia dengan organisme hidup disebut farmakologi, dengan demikian

Lebih terperinci

PENGANTAR FARMAKOLOGI

PENGANTAR FARMAKOLOGI PENGANTAR FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI : PENGGUNAAN OBAT - PREVENTIV - DIAGNOSIS - PENGOBATAN GEJALA PENYAKIT FARMAKOTERAPI : CABANG ILMU PENGGUNAAN OBAT - PREVENTIV - PENGOBATAN FARMAKOLOGI KLINIK : CABANG

Lebih terperinci

Struktur Atom Untuk SMK Teknologi dan Pertanian. Kelas X Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung

Struktur Atom Untuk SMK Teknologi dan Pertanian. Kelas X Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung Struktur Atom Untuk SMK Teknologi dan Pertanian Kelas X Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung Kompetensi Dasar Mengidentifikasi partikel atom Memahami eksperimen tentang inti atom Mengidentifikasi

Lebih terperinci