BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Setiap perusahaan didukung oleh berbagai macam sumber daya dan salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia (SDM) berperan sebagai tenaga penggerak dalam pengelolaan perusahaan sasaran kegiatan transfer pengetahuan dan alih teknologi dalam rangka mencerdaskan masyarakat, bangsa dan negara, tanpa adanya unsur-unsur tersebut maka dalam perusahaan tidak mungkin berjalan dengan baik. Untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai pengelola perusahaan memerlukan penanganan khusus yakni dalam mendapatkan dan meningkatkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang ada, sehingga efektivition dan efisiensi pencapaian tujuan tercapai. Dalam perusahaan penanganannya dilakukan langsung oleh Biro Sumber Daya Manusia (BSDM). Manajemen sumber daya manusia (MSDM) menurut T. Hani Handoko dalam bukunya yang berjudul Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (1998:3) menjelaskan Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia (SDM) untuk mencapai tujuan-tujuan individu maupun organisasi. Sedangkan menurut James A. F. Stoner et. al dalam bukunya Management (1995:376): Human resource management is the management function that deals with recruitment, placement, training, and development of organization members. Adapun terjemahan dari kutipan di atas mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah merupakan fungsi 6

2 manajemen yang berkaitan dengan rekrutmen, penempatan, pelatihan, dan perkembangan anggota organisasi. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah suatu ilmu yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Didalam melaksanakan pengolahan sumber daya manusia (SDM) PT Indo Perkasa membutuhkan beberapa aktivitas dan salah satunya adalah perencanaan sumber daya manusia (SDM). Dari aktivitas inilah akan diketahui jabatan yang kosong yang harus segera diisi, sehingga jumlah dan persyaratan pekerja yang dibutuhkan pada masa mendatang dapat ditentukan Pengadaan karyawan Pengertian rekrutmen Kegiatan perekrutan dimulai ketika adanya lowongan pekerjaan, yang tercantum dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), dan hal ini diterangkan dalam perintah manajer yang meliputi karakteristik pekerjaan dan karakteristik dari orang-orang yang akan menempati jabatan tersebut. Berikut ini beberapa pengertian rekrutmen oleh beberapa ahli 1. Menurut Willian B. Werther, Jrand Keith Davis dalam bukunya Human Resource and Personnel Management (1996:182) pengertian rekrutmen sebagai berikut: Recruitment is the process of finding and attracting capable applicants for employment Adapun terjemahan dari kutipan di atas mengatakan bahwa rekrutmen adalah proses menentukan menemukan dan menarik pelamar yang mampu untuk melakukan pekerjaan. 2. Menurut James A. F. Stoner et. al dalam bukunya Management (1995:379): Recruitment is the development of a poll job candidates in accondance with a human resource plan. Adapun terjemahan dari kutipan di atas mengatakan bahwa rekrutmen adalah merupakan pengembangan dari sekelompok calon-calon pekerja sesuai dengan perencanaan sumber daya manusia. 7

3 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa rekrutmen adalah suatu proses mencari, menemukan dan menarik pelamar yang mempunyai kecakapan dan kemampuan untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu perusahaan Tujuan rekrutmen Tujuan rekrutmen menurut Henry Simamora dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (1997:214) yaitu: Memikat pelamar yang kesempatan kerja, mempengaruhi pelamar menerima tawaran pekerjaan yang mereka terima, dan sebagai sarana rekrutmen informasi. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan rekrutmen adalah mempengaruhi para pelamar untuk menerima suatu pekeraan dalam rangka pemenuhan kebutuhan akan tenaga kerja /karyawan atau pegawai suatu perusahaan di PT INDO PERKASA Sumber-Sumber Rekrutmen Tenaga kerja \karyawan Setelah perusahaan menetapkan analisa jabatan maka langkah selanjutnya adalah berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang diperlukan melalui rekrutmen. Dengan kata lain adalah usaha untuk memperoleh sekelompok orang yang akan dipilih untuk seleksi. Rekrutmen dilakukan apabila pada suatu perusahaan terdapat sejumlah lowongan pekerjaan atau terdapat posisi jabatan yang kosong. Menurut Edwin B. Flippo dalam bukunya Personnel Management (1995:154), sumber tenaga kerja dapat dikelompokkan dua jenis: 1). Sumber dari dalam perusahaan (sumber intern). 2).Sumber dari luar perusahaan (sumber ekstern). *) Sumber Dari Dalam Perusahaan Rekrutmen dapat dilakukan dengan memanfaatkan tenaga kerja / karyawan atau pegawai dari dalam perusahaan. Hal ini merupakan rangkaian dari pembinaan untuk meningkatkan karir tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang mempunyai kecakapan dan kemampuan yang memungkinkan untuk menangani jabatan yang kosong. Kegiatan demikian memungkinkan 8

4 diperoleh tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang kecakapannya sesuai dengan jabatan yang kosong yang akan di isi kemudian, karena perusahaan telah mengenal dan membina serta mempersiapkan kemampuan tenaga kerja / karyawan atau pegawai tersebut. *) Sumber Dari Luar Perusahaan Perusahaan dapat menciptakan lowongan tenaga kerja dan memberikan informasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga menarik kepada masyarakat umum, diantaranya sebagai berikut: a). Iklan Hal ini dapat dilakukan dengan cara: iklan dapat ditempatkan pada media yang hanya oleh kelompok-kelompok tertentu, misalnya majalah Femina yang biasanya lebih banyak informasi tentang perusahaan, pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dimasukkan ke dalam iklan, agar pelamar dapat menyeleksi dirinya sendiri. b). Lembaga Penyalur atau Konsultan Tenaga Kerja Penyaringan tambahan dapat melalui menggunakan badan-badan atau lembaga penyalur tenaga kerja, baik pemerintah, maupun swasta. Pada lembaga penyalur tenaga kerja pemerintah terdapat klasifikasi tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang kurang terampil, setengah terampil dan terampil. Tetapi pada badan penyalur swasta cenderung untuk mengkhususkan diri dalam jenis pekerjaan-pekerjaan tertentu seperti penjualan, kantor, eksekutif, atau tenaga ahli bidang tersebut. c). Rekomendasi Pimpinan Terhadap para Karyawan yang ada Sekarang Pimpinan unit atau tenaga kerja / karyawan atau pegawai senior dapat diminta rekomendasinya tentang kecakapan dan loyalitas kerja bagi karyawan senior untuk ditetapkan pada jabatan kosong. Hal ini disebabkan karena adanya kesepakatan dari pimpinan tenaga kerja / karyawan atau pegawai senior untuk menilai kemampuan karyawan yunior tersebut. 9

5 d). Lembaga Pendidkan Tenaga kerja / karyawan atau pegawai dengan keahlian khusus dapat direkrut dari sekolah keahlian (SMK) dan perguruan tinggi lain yang mempunyai jurusan sesuai dengan kebutuhan. Rekrutmen seperti ini lebih menguntungkan karena dapat langsung dari sumber tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang terpilih dan kompetitif. e). Serikat-serikat Buruh Rekrutmen tenaga tehnis yang dilakukan dapat memanfaatkan informasi dari organisasi serikat buruh, sehingga dengan data yang ada dapat memilih jenis keahlian yang dibutuhkan. Jika tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang dibutuhkan masih mempunyai ikatan dinas dengan lembaga tempat yang bersangkutan bekerja, maka dengan suatu kesepakatan dapat memberikan ganti rugi atas ikatan di atas tersebut. f). Pelamar-Pelamar Sambil Lalu Pelamar-pelamar yang tidak diminta, baik pelamar datang sendiri maupun melalui pos, merupakan sumber tenaga kerja yang banyak digunakan. g). Nepotisme Pengangkatan sanak saudara akan menjadi bagian dari program penarikan tenaga kerja yang tak terelakkan karena pembinaan merit system maupun karir system tidak bisa dielakkan bagi bangsa Indonesia yang mempunyai budaya ketimuran. h). Penyewaan Untuk mengimbangi fluktuasi kebutuhan tenaga kerja / karyawan atau pegawai pegawai dalam jangka pendek, dimungkinkan untuk menyewa tenaga kerja / karyawan atau pegawai berdasarkan jam kerja atau hari kerja. Sumber rekrutmen dari luar lembaga mempunyai keunggulan dan kelemahan. Keunggulan-keunggulan dari sumber rekrutmen dari luar menurut Henry Simamora dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) (1997:230) adalah sebagai berikut: *). Keunggulannya 10

6 -). Memberikan ide dan pandangan baru -). Memungkinkan tenaga kerja / karyawan atau pegawai perubahanperubahan tanpa berkepentingan. -). Tidak banyak mengubah hierarki organisasional yang ada sekarang *) Kelemahan-kelemahannya: -). Waktu yang hilang karena berbagai penyesuaian. -). Menghancurkan inisiyatif tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang ada untuk berjuang meraih promosi. -). Tidak ada informasi yang tersedia mengenai kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan organisasi yang baru Perencanaan Sumber Daya Manusia Untuk dapat dan mengurangi ketidak pastian jumlah dan persyaratan pekerja yang dibutuhkan PT Indo Perkasa di waktu yang akan datang,maka diperlukan suatu perencanaan sumber daya manusia (SDM).Karena dengan memperkirakan jumlah dan persyaratan karyawan yang dibutuhkan,biro Sumber Daya Manusia (BSDM) dapat merencanakan proses rekuitmen,seleksi,penelitian,penempatan dan perencanaan karir serta kegiatan kegiatan sumber daya manusia (SDM) lainnya. Menurut James A.F. Stoneret.al dalam bukunya Management (1995:376): Human resource planing is for the future personel needs of an organization, taking into account both internal activities and factor in the external environment. Adapun terjemahan dari kutipan diatas mengatakan bahwa perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah perencanaan untuk kebutuhan akan anggota dimasa mendatang dari suatu organisasi,memperhatikan baik segala aktivitas didalam dan faktor-faktor lainnya dilingkungan luar. Menurut Thomas H.Stone,yang dikutip oleh Drs.Moekijat dalam dalam bukunya Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) terdiri dari lima langkah yaitu: 11

7 Meramalkan kebutuhan akan Sumber Daya Manusi (SDM) dimasa yang akan datang,menilai permintaan akan tenaga kerja/karyawan atau pegawai dimasa yang akan datang. Memproyeksi persediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimasa akan datang,menilai karakteristik tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang sudah ada.mempertimbangkan pola gerakan tenaga krja / karyawan atau pegawai dalam organisasi. Membandingkan kebutuhan yang diramalkan dengan persedian yang diproyeksikan,menentukan jumlah tenaga kerja / karyawan atau pegawai netto.mematuhi kelebihan dan kekurangan tenaga kerja / karyawan atau pegawai. Merencanakan kebijaksanaan kebijaksanaan dan program program alternatif untuk mengatasi kekurangan dan kelebihan tenaga kerja / atau pegawai. Menilai efektifitas perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) Menentukan kriteria penilaian berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkanbahwa perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan suatu proses peramalan kebutuhan organisasi akan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk waktu yang akan datang,baik mengenai jumlah maupun sejenisnya,serta usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Langkah selanjutnya setelah melaksanakan perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM),perekrut juga harus memperhatikan analisis penjabaran beban tugas /job description jabatan,sebelum melakukan proses rekrutmen Analisis Penjabaran Beban Tugas / Job Description Jabatan Setelah proses perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan,perlu dilakukan pula analisis penjabaran beban tugas /job description jabatan.hal ini penting dan keahlian analisis penjabaran beban tugas job description jabatan memberikan informasi tentang karakteristik pekerjaan dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jabatan tersebut. Ada beberapa definisi mengenai analisis job description jabatan yang dapat dipakai rujukan yaitu; 12

8 1.Menurut William B.Werther,Jr dan Keih Davis dalam bukunya Human Resources and Personil Manegement (1996;119) Job analyis systematically collect,evaluates,and organizes information about jobs.adapun kutipan diatas mengatakan bahwa analisis job description jabatan secara sistematis mengumpulkan,mengevaluasi dan mengorganisir informasi suatu pekerjaan. 2.Menurut Edwin B.Flippo dalam bukunya Personel Management (1995:114) Job analysis is the process of studying and collecting the information relating to the operations and the responsibility and specific job. Adapun terjemahan diatas mengatakan bahwa analisis job description / jabatan adalah proses mempelajari dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan operasi dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan. 3.Sedang menurut Gary Dessler dalam bukunya Human Resources Management (1997 :83 ) menyatakan bahwa : Job analysis the prosedur for determining the duties and skill requirement of the job and the kind of person (in terms of skill and experience )who should be hired for it. Adapun terjemahan diatas mengatakan bahwa analisis job description jabatan adalah suatu prosedur untuk menentukan tugas-tugas dan hakikat pekerjaan serta jenis orang(berkaitan dengan keterampilan dan pengalaman) yang lalu diangkat untuk melaksanakannya. Dari ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis job description jabatan merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi dan ciri-ciri pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut.sedangkan hasil dari analisis job description jabatan menurut T. Hani Handoko dalam bukunya Manajemen Personilia dan Sumber Daya Manusia (1998 :46 ) itu adalah : Deskripsi pekerjaan yaitu sutu pernyataan tertulis yang menguraikan fungsi,tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja dan aspekaspek pekerjaan tertentu lainnya. Spesifikasi pekerjaan yaitu merupakan profil karakteristik manusia yang diperlukan suatu pekerja yang meliputi pendidikan, pengalaman, persyaratan fisik dan mental, dan sebagainya. Standar-standar prestasi kerja. 13

9 2.4 Pengertian Dan Tujuan Seleksi Pengertian Seleksi Proses seleksi merupakan suatu cara untuk menilai calon karyawan atau pegawai yang telah lolos dalam proses penyisihan. Penilaian ini didasarkan pada kualifikasi-kualifikasi lembaga yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah pengertian seleksi menurut pendapat dari beberapa penulis yaitu: Menurut William B. Werther, Jr dan Keith Davis dalam bukunya Human Resources and Personnel Management (1996:214): The selection process is a series of specific steps used to decide which recruits should be hired. Terjemanhan dari kutipan di atas mengatakan bahwa proses seleksi adalah serangkaian langkah-langkah yang spesifik untuk memutuskan pelamar-pelamar mana yang akan dipekerjakan. Menurut Stephen P. Robbins pengertian seleksi sebagai berikut (1996:561): The objective of effective selection is to match individual characteristics (ability, experience, and so on) with the requirements of the job. When management fails to get a proper match, both employee performance an satisfaction suffer. Terjemahan dari kutipan di atas mengatakan bahwa sasaran seleksi yang efektif adalah menserasikan karakteristik individual (kemampuan, pengamalan, dan seterusnya) dengan persyaratan pekerjaan itu. Bila manajemen gagal untuk memperoleh keserasian yang tepat, baik kinerja maupun kepuasan karyawan atau pegawai akan terganggu. Menurut Heinz Weihrich dan Harold Koontz dalam bukunya Management Global Perspektive (1993:370). The selection is process of choosing from amoung candidates, from within the organization or from the most suitable person for the current position or future positions. Adapun terjemahan di atas mengatakan bahwa seleksi adalah proses pemilihan diantara para calon tenaga kerja / karyawan atau pegawai, dari dalam organisasi atau dari luar organiasai, yang paling cocok untuk posisi yang lowong saat ini dan dimasa yang akan datang. 14

10 Dari tiga pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa seleksi merupakan proses memilih dari beberapa pelamar yang paling sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh Lembaga untuk mengisi jabatan yang kosong Tujuan Seleksi Tujuan dari seleksi pada umumnya adalah untuk mendapatkan tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang paling tepat untuk menempati jabatan tertentu. Ini berarti bahwa tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang diperoleh melalui proses seleksi harus memenuhi syarat-syarat serta kualifikasi yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan yang dibedakan serta sesuai dengan kebutuhan dan keinginan lembaga. Menurut Alex S. Nitisemito dalam bukunya Manajemen Personalia (1992:54) tujuan pelaksanaan seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat, istilah populernya adalah The right man in the right place dalam arti yang dinamis, maksudnya kita harus mendapatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat bukan hanya kebutuhan masa kini saja, tetapi juga untuk masa yang akan datang. Menurut Henry Simamora dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (1997:254), tujuan seleksi adalah: Mencocokan secara benar orangorang dengan pekerjaan- pekerjaan. Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan seleksi adalah untuk memilih tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang memenuhi syarat dengan cara yang efisien dan efektif agar dapat memperoleh tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang berkualitas yang mampu bekerja sesuai dengan tuntutan lembaga atau Perusahaan Proses Seleksi Agar proses seleksi berjalan lancar, maka diperlukan langkah-langkah yang sistematis. Belum adanya suatu metode yang cukup baku untuk proses seleksi ini, karena setiap lembaga atau perusahaan mempunyai cara dan kebijaksanaan tersendiri dalam menentukan proses seleksi. 15

11 Menurut William B. Werther Jr dan Keith Davis dalam bukunya Human Resources and Personel Management (1996:216) langkah-langkah dalam proses seleksi yaitu: 1) Preliminary reception 2) Employment test 3) Selection interview 4) Reference and background checks 5) Medical evaluation 6) Supervisory interview 7) Realistic job preview 8) Hiring decision Dari proses yang telah disebutkan di atas, maka penulis akan menguraikan proses seleksi menurut William B. Warther Jr dan Keith Davis. Penjelasan langkah-langkah tersebut di atas adalah sebagai berikut: a) Pemeriksaan berkas lamaran (preliminary reception) Dalam penerimaan surat lamaran diperiksa dan dipilih-pilih sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, lamaran yang tidak memenuhi syarat berarti gugur sedangkan lamaran yang memenuhi syarat dipanggil untuk mengikuti seleksi berikutnya. b) Tes penerimaan (employment test) Tes terhadap calon tenaga kerja / karyawan atau pegawai sangat berguna untuk mendapatkan informasi yang relatif objektif. Tes ini merupakan alat bantu untuk menilai kemampuan, pengalaman, kepribadian dan persyaratan pekerja. Keefektifan atau efektifitas dari pelaksanaan tes sangat dipengaruhi oleh sifat dan jenis dari tes tersebut meliputi ; -). Validitas Artinya bahwa tes tersebut mempunyai hubungan yang jelas dengan job performance atau relevansi kriteria relevan lainnya. -). Reliabilitas Tes yang diberikan harus memberikan hasil yang konsisten pada setiap tes dilaksanakan. 16

12 Jenis-jenis tes seleksi yang dipakai adalah: a). Tes Psikologi Tes ini digunakan untuk mengatur kepribadian atau tempramen seseorang, kecerdasan, bakat, minat, dan keinginan berprestasi. b). Tes Pengetahuan Tes ini menguji sejauh mana informasi atau pengetahuan yang dimiliki pelamar. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan. c). Tes Kemampuan Tes ini mengukur kemampuan pelamar dalam melaksanakan beberapa bagian pekerjaan yang akan dilakukan dalam posisi yang akan didudukinya. d). Tes Perilaku Dan Kejujuran Tes ini digunakan untuk mempelajari Perilaku dan Kejujuran pelamar dan karyawan dalam hubungan dengan pekerjaan yang dilakukan. e). Tes Kesehatan Merupakan tes kesehatan untuk menguji kondisi fisik dari pelamar melalui tes kesehatan Wawancara Seleksi (Selection Interview) Wawancara seleksi merupakan suatu percakapan formal yang mendalam yang dilakukan antara pelamar dan pewawancara untuk mengevaluasi apakah pelamar dapat diterima atau tidak. Wawancara ini merupakan salah satu teknik seleksi yang paling umum digunakan. Tehnik ini memungkinkan arus informasi dua arah antara pelamar dan pewawancara, yaitu pelamar bisa mengetahui seluk beluk lembaga, demikian pula sebaliknya pewawancara dapat mempelajari jenis-jenis wawancara yang terdiri dari: (1). Wawancara tidak terstruktur Dalam wawancara ini pewawancara diperbolehkan untuk mengembangkan pertanyaan wawancara. Disini pewawancara melakukan tugasnya tanpa menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kelebihan dari tehnik ini, pewawancara dapat memperoleh informasi yang mendasar dari setiap pelamar dan bisa dijadikan bahan pertimbangan. Sedangkan kelemahannya, tehnik wawancara ini kurang 17

13 reliablititas sehingga setiap pelamar akan diberikan pertanyaan yang berbedabeda. (2). Wawancara Terstruktur Berbeda dengan teknik wawancara tidak terstruktur, dalam wawancara ini digunakan daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Hasil dari wawancara ini lebih dapat diandalkan karena pewawancara mengajukan pertanyaan yang sama kepada setiap calon pelamar. Sehingga memungkinkan pewawancara menyadari perbedaan diantara para pelamar. (3).Wawancara Campuran Wawancara ini merupakan campuran antara wawancara terstruktur dengan wawancara yang tidak terstruktur. (4). Wawancara Perilaku Pada wawancara ini pelamar diberikan suatu masalah untuk dipecahkan. Hasilnya merupakan bahan pertimbangan dari pewawancara untuk menilai pelamar sejauh mana tingkat kemampuan pelamar dalam memecahkan suatu masalah. Kelebihan dari tehnik ini adalah validitasnya tinggi karena pelamar yang diterima mempunyai gambaran umum mengenai masalah-masalah yang akan dihadapi pada waktu bekerja nanti. (5). Wawancara Tekanan Wawancara ini mengukur kemampuan pelamar dalam menghadapi tekanan pekerjaan. Isi dari wawancara ini adalah serangkaian pertanyaanpertanyaan yang keras dan ditanyakan dalam situasi yang tidak bersahabat Proses Wawancara Persiapan wawancara Merupakan suatu persiapan untuk wawancara. Meliputi penentuan sasaran wawancara, pengembangan berbagai pertanyaan spesifik serta pengenalan awal tentang pelamar dengan mempelajari blanko lamaran yang telah diisi oleh pelamar Menciptakan hubungan Pewawancara menciptakan suatu komunikasi yang rileks dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan informal yang membuat suasana menjadi 18

14 tidak kaku dan tegang. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengetahui karakter dari pelamar Pertukaran informasi Dalam wawancara pelamar boleh mengajukan pertanyaan-pertanyaan, sehingga terjadi pertukaran informasi antara pelamar dan pewawancara Mengakhiri wawancara Hal ini merupakan suatu keadaan dimana pewawancara akan mengakhiri wawancara dengan memberikan isyarat. Cara terbaik adalah dengan isyarat non verbal Penilaian Setelah wawancara berakhir, pewawancara mengambil suatu kesimpulan atau penelitian terhadap para pelamar, apakah memenuhi persyaratan atau tidak Pemeriksaan Referensi (Reference and Background Checks) Maksud dari pemeriksaan referensi adalah untuk memperoleh informasi tentang masa lalu pelamar dan untuk memeriksa kebenaran informasi yang diberikan pada formulir lamaran. Informasi ini didapat dari lembaga pendidikan dimana pelamar pernah belajar, lembaga, dimana pelamar pernah bekerja sebelumnya dalam sumber-sumber lain seperti kenalan, keluarga, temantemannya maupun surat keterangan dari kepolisian. Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan referensi pelamar yang meliputi: a). Referensi Pribadi Referensi pribadi yaitu referensi yang berisi tentang karakter pelamar yang biasanya diberikan oleh tenaga kerja yang lebih senior. b). Referensi Pekerjaan Referensi pekerjaan yaitu referensi yang meliputi pengalaman bekerja pelamar Penilaian Kesehatan (Medical Evaluation) Setiap pelamar yang masuk diwajibkan mengikuti tes kesehatan. Tes ini bisa dilakukan oleh pelamar dengan melampirkan surat keterangan dokter. Tujuan dari tes kesehatan ini agar tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang 19

15 diperoleh benar-benar memenuhi persyaratan kesehatan fisik sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi lembaga Wawancara Atasan langsung (Supervisory Iinterview) Tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang ditempatkan pada suatu Lembaga, Biro, Unit atau, Fakultas, maka yang bertanggung jawab adalah atasan langsung atau Kepala Bagian (Ka.Bag). Wawancara atasan langsung ini dapat mengetahui kecakapan teknis pelamar, proses wawancara ini wewenang untuk turut menentukan keputusan penerimaan tenaga kerja atau karyawan Ulasan Pekerjaan yang Sebenarnya (Realistic Job Preview). Pada realistic job preview ini, pelamar dikenalkan pada jenis pekerjaan, alatalat yang dipergunakan untuk bekerja, kondisi kerja serta segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan. Kegiatan pengenalan ini bertujuan agar tenaga kerja atau karyawan baru tidak merasa asing pada saat mulai bekerja Keputusan Penerimaan (Hiring Decision) Tahap akhir dari proses seleksi adalah keputusan untuk menerima pelamar. Pelamar yang telah lolos dari berbagai macam tes dan wawancara, pada tahap ini dievaluasi kembali untuk diputuskan apakah mereka diterima atau ditolak, Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) akan mengumumkan, dan data yang sudah masuk disimpan sebagai bahan pertimbangan kembali bila suatu saat terdapat lowongan pekerjaan lain Penetapan Tenaga Kerja Karyawan atau Pegawai atau pegawai Setelah kegiatan rekrutmen, seleksi dan pengambilan keputusan calon tenaga kerja / karyawan atau pegawai dilaksanakan, maka kegiatan selanjutnya adalah penetapan tenaga kerja / karyawan atau pegawai baru pada posisi yang dapat sesuai dengan kemampuan dan ketrampilannya. Menurut William B. Werther dan Keith Davis dalam bukunya Human Resources and Personnel Management (1996:283) definisi penempatan tenaga kerja atau karyawan adalah: The allocation of people to jobs is called placement is the assignment or reassigmanet of the employee to new or different job. Berdasarkan definisi di atas maka penempatan tenaga kerja / karyawan atau pegawai merupakan suatu kegiatan pemberian tugas baru bagi tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang diterima bekerja atau pemberian tugas baru 20

16 yang berbeda bagi karyawan atau pegawai lama yang mengalami perputaran kerja/ rolling. Menempatkan tenaga kerja / karyawan atau pegawai dengan tepat pada posisi atau pekerjaan yang meningkat tenaga kerja / karyawan atau pegawai dapat bekerja lebih baik, sehingga prestasi kerja tenaga kerja / karyawan atau pegawai juga meningkat. Ketetapan dalam pelaksanaan penempatan ini penting, karena apabila terjadi kesalahan dapat menghambat pencapaian tujuan lembaga atau perusahaan. Selain itu dapat berakibat menurunnya kualitas kerja tenaga kerja / karyawan atau pegawai, karena tenaga kerja atau karyawan atau pegawai ditempatkan pada pekerjaan yang tidak sesuai dengan pendidikan dan ketrampilannya Kerangka Pemikiran Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur yang sangat penting berkaitan dengan pelaksanaan pencapaian tujuan lembaga atau perusahaan. Oleh karena itu dalam pengelolaannya memerlukan peranan manajemen sumber daya manusia (SDM). Usaha pengelolaan sumber daya manusia (SDM) ini ditujukan meliputi keseluruhan bagian dalam lingkup lembaga karena menyangkut kelangsungan hidup lembaga dan juga menyangkut tujuan lembaga atau perusahaan. Proses rekrutmen bertujuan untuk memperoleh sejumlah pelamar yang potensial sehingga lembaga atau perusahaan akan mempunyai kesempatan untuk melakukan pilihan yang bermutu. Proses dimulai bila pelamar-pelamar tersebut dicari dan berakhir pada saat diajukannya surat lamaran. Proses ini dijalankan dengan memperhatikan sumber informasi yang ada. Informasi mengenai adanya lowongan jabatan didapat melalui perencanaan sumber daya manusia (SDM). Dari perencanaan sumber daya manusia (SDM) ini dapat diketahui informasi jumlah jabatan yang kosong untuk saat ini dan jumlah tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang akan dibutuhkan untuk dimasa yang akan datang. Bila diketahui jabatan yang kosong, maka Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) harus dapat mengetahui syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat 21

17 menduduki jabatan yang kosong tersebut. Kriteria pekerjaan ini didapat dari data yang terdapat pada analisis jabatan. Analisis ini merupakan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan serta standar yang ditetapkan oleh lembaga atau perusahaan untuk mengukur kinerja tenaga kerja / karyawan atau pegawai. Selain itu tuntutan-tuntutan dari suatu pekerjaan dapat diperoleh dari permintaan Biro-Biro, Unit-Unit atau Fakultas-Fakultas akan tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang hendak dibutuhkan / diperlukan. Setelah diketahui ada lowongan pekerjaan dan ditentukannya tuntutantuntutan pekerjaan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan metode atau cara yang akan digunakan untuk melaksanakan rekrutmen, yaitu penetapan sumber-sumber untuk memperoleh pelamar yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Metode ini akhirnya akan menghasilkan kumpulan para pelamar bagi lembaga atau perusahaan untuk seleksi. Setelah dilakukan proses rekrutman, maka langkah selanjutnya adalah melakukan proses seleksi. Proses seleksi merupakan suatu proses yang terdiri dari serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Proses ini merupakan suatu proses yang penting bagi lembaga atau perusahaan, karena dengan seleksi yang baik akan diperoleh tenaga kerja / karyawan atau pegawai yang berprestasi tinggi / baik. Selain itu seleksi yang dilakukan dengan baik akan menghindarkan lembaga atau perusahaan dari penghamburan waktu dan biaya, karena dalam pelaksanaannya memakan waktu yang cukup lama dan biaya yang kemungkinannnya relatif besar.besar. Proses seleksi dimulai dari penerimaan surat lamaran dan berakhir dengan keputusan untuk memperkerjakan pelamar yang telah lolos dalam proses seleksi. Proses seleksi ini bertujuan untuk memilih pelamar yang memenuhi kriteria pekerjaan. Dengan demikian lembaga atau perusahaan akan mendapatkan pekerja yang berkualitas dan kuantitas yang sesuai dengan kebutuhan lembaga atau perusahaan. Setelah proses rekrutmen dan seleksi dilakukan maka langkah selanjutnya adalah menetapkan tenaga kerja / karyawan atau pegawai pada posisi yang tepat ( The right man in the right place ) sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Penempatan tenaga 22

18 kerja / karyawan atau pegawai yang sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya mengarah pada kesuksesan manajemen sumber daya manusia (MSDM), bahkan dapat meningkatkan kualitas dan peforma lembaga atau perusahaan. Berdasarkan uraian di atas diperoleh model sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Perencanaan sumber daya manusia Analisa pekerjaan U m p a n b a l i k Penarikan tenaga kerja 1. Sumber dari dalam perusahaan 2. Sumber dari luar perusahaan Proses seleksi 1. Pemeriksaan berkas lamaran 2. Tes penerimaan 3. Wawancara seleksi 4. Pemeriksaan referensi 5. Evaluasi medis 6. Wawancara atasan langsung 7. Ulasan pekerjaan yang sebenarnya 8. Keputusan penerimaan Penempatan tenaga kerja 23

PENTINGNYA ANALISIS JABATAN UNTUK REKRUTMEN DAN SELEKSI

PENTINGNYA ANALISIS JABATAN UNTUK REKRUTMEN DAN SELEKSI PENTINGNYA ANALISIS JABATAN UNTUK REKRUTMEN DAN SELEKSI A. Latar Belakang Setiap organisasi tetunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

Rekrutmen dan Seleksi SDM

Rekrutmen dan Seleksi SDM Rekrutmen dan Seleksi SDM Perbedaan Organisasi Publik dengan Organisasi Bisnis PERBEDAAN PUBLIK BISNIS Kepemilikan Eksternal Internal dan/ Eksternal Sudut Pandang Sumber Legitimasi Dari Kepentingan Masyarakat

Lebih terperinci

SELEKSI TENAGA PENJUALAN

SELEKSI TENAGA PENJUALAN SALESMANSHIP Modul ke: 09Fakultas Ekonomi dan Bisnis PENGADAAN DAN SELEKSI TENAGA PENJUALAN Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Program Studi S1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi REKRUITMENT SELEKSI

Lebih terperinci

Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM

Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam manajemen Sumber Daya Manusia, adalah mendapatkan orang-orang yang tepat untuk mengisi posisi atau jabatan dalam organisasi. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam suatu perusahaan karyawan merupakan aset utama perusahaan paling berharga, maju mundurnya suatu perusahaan adalah tergantung pada karyawannya

Lebih terperinci

PROSES SELEKSI KARYAWAN DI PT. HERO SUPERMARKET TBK JAKARTA

PROSES SELEKSI KARYAWAN DI PT. HERO SUPERMARKET TBK JAKARTA PROSES SELEKSI KARYAWAN DI PT. HERO SUPERMARKET TBK JAKARTA Oleh : 1 Badriyah 2 Husnul Asriah Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Jakarta Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Rekrutmen Menurut Mardianto (2014:8) diartikan sebagai suatu proses untuk mendapatkan calon karyawan yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu : 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk mendapat pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, maka penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha untuk memberikan pengertian tentang manajemen, walaupun definisi yang dikemukakan mereka berbeda satu sama lainnya, namun pada

Lebih terperinci

EVOLUSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (HADARI NAWAWI, 1996)

EVOLUSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (HADARI NAWAWI, 1996) EVOLUSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (HADARI NAWAWI, 1996) BADAN MUSYAWARAH KOLEKTIF MANAJEMEN ILMIAH PERATURAN FORMAL PRA EVOLUSI INDUSTRI EVOLUSI INDUSTRI AWAL PSIKOLOGI INDUSTRI GERAKAN HUBUNGAN MANUSIAWI

Lebih terperinci

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA UNIT BISNIS KOPERASI KARYAWAN STIE KESATUAN

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA UNIT BISNIS KOPERASI KARYAWAN STIE KESATUAN http://moebarak.wordpress.com PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA UNIT BISNIS KOPERASI KARYAWAN STIE KESATUAN Disusun Oleh : MUMUH MULYANA H251100061 Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah bagian dari manajemen yang lebih memfokuskan pembahasanya mengenai peraturan peranan manusia dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengelola faktor-faktor produksi. Proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsifungsi manajemen.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan melalui serangkaian aktivitas.

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan melalui serangkaian aktivitas. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Perekrutan Menurut Robert dan Jackson (2001) perekrutan merupakan proses mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkualifikasi untuk pekerjaan di perusahaan melalui serangkaian

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung.

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung. BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pada saat pelaksanaan kerja praktek, penulis ditempatkan pada bagian manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung. Di

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Sumber Daya Manusia a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan human

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan

Lebih terperinci

REKRUTMEN DAN SELEKSI. Imam Gunawan

REKRUTMEN DAN SELEKSI. Imam Gunawan REKRUTMEN DAN SELEKSI Imam Gunawan Merupakan proses menentukan posisi yang akan diisi dalam organisasi, dan bagaimana mengisinya (Dessler, 2003). 1. Analisis Tren Studi kebutuhan pekerjaan masa lalu di

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Ricky Herdiyansyah SP., MSi KONSEP DASAR MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Peran Perencanaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Peran sumber daya manusia dalam organisasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN SDM. Job Analysis/Analisa Pekerjaan 9/22/2011. Tujuan Instruksional Khusus

PERENCANAAN SDM. Job Analysis/Analisa Pekerjaan 9/22/2011. Tujuan Instruksional Khusus Tujuan Instruksional Khusus PERENCANAAN SDM MSDM M3 Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami pengertian, faktor-faktor, kepentingan dan model perencanaan SDM 3 Faktor Penyebab Perubahan Kebutuhan SDM a.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Organisasi merupakan suatu sistem sosial yang terdiri dari berbagai individu yang memiliki berbagai tingkah laku,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

Lebih terperinci

(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman

(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman (Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman Latar Belakang Produktivitas karyawan ternyata mempengaruhi daya saing perusahaan : pengelolaan karyawan yang baik

Lebih terperinci

PENGADAAN (PROCUREMENT)

PENGADAAN (PROCUREMENT) PENGADAAN (PROCUREMENT) Pengadaan Job Analysis Job Specification Jod Description PROCUREMENT/ PENGADAAN TENAGA KERJA DASAR PEMIKIRAN UNTUK MENENTUKAN KEBUTUHAN AKAN TENAGA KERJA, MAKA TERLEBIH DAHULU DIPERLUKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam suatu perusahaan. Dapat dikatakan Manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini ditandai dengan semakin berkembang dan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh laba dari

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia Penerapan fungsi manajemen ke dalam fungsi operatif dari pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan tenaga kerja, dengan maksud untuk mencapai tujuan individu, organisasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Organisasi merupakan tempat manusia yang berkumpul dan bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan. Tanpa keberadaan manusia, sebuah organisasi tidak akan ada, karena

Lebih terperinci

PENGADAAN DAN SELAKSI TENAGA PENJUAL

PENGADAAN DAN SELAKSI TENAGA PENJUAL PENGADAAN DAN SELAKSI TENAGA PENJUAL Modul ke: Pokok Bahasan Modul - Kebutuhan Personel - Kriteria Mencari Tenaga Penjual - Sumber Pencarian Pelamar Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Program

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Manusia sebagai makhluk sosial memiliki berbagai macam kebutuhan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk saling berinteraksi dan bekerja sama satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen berasal dari bahasa inggris yakni dari kata to manage yang

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen berasal dari bahasa inggris yakni dari kata to manage yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa inggris yakni dari kata to manage yang artinya adalah mengatur, pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 8 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen Untuk melangkah pada pembahasan objek yang akan diteliti, penulis merasa perlu untuk menjelaskan secara singkat mengenai definisi manajemen terlebih dahulu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang sangat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh mana perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penerimaan Karyawan Merupakan kenyataan bahwa dalam suatu organisasi selalu terbuka kemungkinan untuk terjadinya berbagai lowongan dengan aneka ragam penyebabnya. Lowongan bisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi, proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM. Rachmasari Pramita W, ST, MM

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM. Rachmasari Pramita W, ST, MM Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM. Rachmasari Pramita W, ST, MM Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Secara Makro : Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan keseluruhan

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. Danayasa Arthatama Tbk. mencakup pelaksanaan seluruh fungsi manajemen dan ketaatan manajemen terhadap kebijakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Sedarmayanti (2010 :13), pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek manusia atau sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rekrutmen Menurut Samsudin (2006:81) Rekrutmen adalah proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid untuk jabatan/pekerjaan tertentu dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

1

1 MSDM Materi 5 Seleksi http://deden08m.com 1 Definisi Seleksi Seleksi adalah proses bertahap untuk memperoleh dan memanfaatkan berbagai informasi mengenai para pelamar kerja guna menentukan siapa saja yang

Lebih terperinci

MSDM Materi 5 Seleksi

MSDM Materi 5 Seleksi MSDM Materi 5 Seleksi http://deden08m.com 1 Definisi Seleksi Seleksi adalah proses bertahap untuk memperoleh dan memanfaatkan berbagai informasi mengenai para pelamar kerja guna menentukan siapa saja yang

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Job Analysis. 1 st Week

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Job Analysis. 1 st Week Job Analysis 1 st Week Job analysis (Analisis Jabatan) The systematic process of collecting information used to make decisions about jobs. Job analysis identifies the tasks, duties, and responsibilities

Lebih terperinci

Program Sarjana Ilmu Administrasi Universitas Indonesia. Seleksi dan Penempatan

Program Sarjana Ilmu Administrasi Universitas Indonesia. Seleksi dan Penempatan 1 Program Sarjana Ilmu Administrasi Universitas Indonesia Seleksi dan Penempatan » Pengertian Seleksi» Tahapan dan Prinsip Seleksi» Proses Seleksi» Tes dalam Seleksi Karyawan 2 1. Noe, R.A., Hollenbeck,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di dalam setiap aktifitas suatu organisasi perlu memiliki kerjasama harmonis, melalui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Seleksi 2.1.1. Pengertian Seleksi Seleksi sebagai salah satu tahap dalam proses rekrutment perlu dilakukan oleh perusahaan secara benar supaya diperoleh karyawan yang diharapkan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi Pada dasarnya penyelenggaraan pendidikan memerlukan sarana pembelajaran, perpustakaan merupakan salah satunya. Menurut Hassan yang dikutip oleh

Lebih terperinci

Introduction to. Chapter12. Hiring, Training, and Evaluating Employees. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing

Introduction to. Chapter12. Hiring, Training, and Evaluating Employees. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing Introduction to Chapter12 Hiring, Training, and Evaluating Employees Learning Objectives Jelaskan perencanaan sumber daya manusia oleh perusahaan. Bedakan di antara jenis konpensasi yang perusahaan tawarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1 Rekr utmen Kar yawan BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1.1 Penger tian Rekr utmen Kar yawan Menurut Handoko (2001:10), bahwa rekrutmen adalah proses pencarian dan pemikatan para calon karyawan (pelamar) yang

Lebih terperinci

Sakunda Anggarini, STP, MP, Msc RECRUITMENT

Sakunda Anggarini, STP, MP, Msc RECRUITMENT Sakunda Anggarini, STP, MP, Msc RECRUITMENT 2012 Definisi Rekrutmen (Werther & Davis 1996) Rekrutmen adalah proses menemukan dan menarik para pelamar yang memenuhi syarat untuk dipekerjakan. Proses rekrutmen

Lebih terperinci

1 BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK REKRUTMEN DALAM PENEMPATAN KARYAWAN BARU PAD PT DUA KELINCI PATI

1 BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK REKRUTMEN DALAM PENEMPATAN KARYAWAN BARU PAD PT DUA KELINCI PATI 1 BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK REKRUTMEN DALAM PENEMPATAN KARYAWAN BARU PAD PT DUA KELINCI PATI 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Rekrutmen Rekrutmen merupakan salah proses yang ditempuh organisai

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Nova Yanti Maleha, SE., M.M 04/10/2016 1

Pertemuan 3. Nova Yanti Maleha, SE., M.M 04/10/2016 1 Pertemuan 3 Nova Yanti Maleha, SE., M.M 04/10/2016 1 Pengertian Penarikan Tenaga Kerja (Rekrutmen) PROSES PENCARIAN & PEMIKATAN PARA CALON TENAGA KERJA YANG MAMPU BEKERJA DI DALAM ORGANISASI. USAHA MENCARI

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Manajemen Dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum mengemukakan beberapa pendapat mengenai apa yang dimaksud

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Manajemen Dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum mengemukakan beberapa pendapat mengenai apa yang dimaksud BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen Dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum mengemukakan beberapa pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan Manjemen Sumber Daya Manusia, perlu dijelaskan

Lebih terperinci

Mengelola Sumber Daya Manusia (Rekrutmen dan Seleksi)

Mengelola Sumber Daya Manusia (Rekrutmen dan Seleksi) 65 Mengelola Sumber Daya Manusia (Rekrutmen dan Seleksi) Fatikha Rizdiana Dewi PENDAHULUAN P ada era globalisasi saat ini, persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Untuk menjalankan suatu organisasi secara efektif dan efisien diperlukan suatu proses yang disebut manajemen. Manajemen berasal dari kata to manage yang

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Beban sks : Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) : IAB4217 : 3 sks (1) Minggu ke (2) Materi Pembelajaran 1 Peran

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki barbagai macam kebutuhan.

BAB II BAHAN RUJUKAN. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki barbagai macam kebutuhan. BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Manusia sebagai makhluk sosial memiliki barbagai macam kebutuhan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk saling barinteraksi dan bekerja sama satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI PENGADAAN ANALISA JABATAN

BAB III FUNGSI PENGADAAN ANALISA JABATAN BAB III FUNGSI PENGADAAN ANALISA JABATAN A. Pentingnya Pengadaan Pengadaan ( procurement ) adalah merupakan fungsi operasional yang utama dari MSDM. Pengadaan tenaga-kerja ini merupakan masalah yang penting,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kinerjannya. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kinerjannya. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Operasionalisasi suatu organisasi membutuhkan para pegawai atau sumber daya manusia guna meningkatkan kualitas. Mengingat pegawai merupakan asset penting organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi atau perusahaan selalu mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, salah satunya diperlukan sumber daya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen Pembahasan objek yang akan diteliti, perlu untuk dijelaskan secara singkat mengenai definisi manajemen terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut: Definisi Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Hasibuan (2008:29) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien

Lebih terperinci

TINJAUAN TERHADAP PROSES PEREKRUTAN PEGAWAI PADA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DIVISI REGIONAL I SUMUT DAN NAD MEDAN TUGAS AKHIR

TINJAUAN TERHADAP PROSES PEREKRUTAN PEGAWAI PADA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DIVISI REGIONAL I SUMUT DAN NAD MEDAN TUGAS AKHIR TINJAUAN TERHADAP PROSES PEREKRUTAN PEGAWAI PADA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DIVISI REGIONAL I SUMUT DAN NAD MEDAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan.

BAB II LANDASAN TEORITIS. organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan. BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Pemberdayaan Pegawai Setiap instansi memerlukan tenaga kerja dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan.

Lebih terperinci

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA Sumber daya namusia (human resources) merujuk pada orang-orang yang bekerja di lingkungan suatu organisasi, disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan.(simamora,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia memiliki arti penting sebagai salah satu fungsi manajemen, dimana manajemen sumber daya manusia meliputi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam setiap organisasi, manusia merupakan salah satu sumber daya penting yang harus dikelola dengan baik guna mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen (management) merupakan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB. I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI BAB. I PENDAHULUAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB.I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Makalah... 6 BAB.II. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah bagian dari manajemen yang lebih mengfokuskan pembahasanya mengenai peraturan peranan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai salah satu sumber daya utama dalam sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai salah satu sumber daya utama dalam sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai salah satu sumber daya utama dalam sebuah perusahaan perlu dikelola dan didayagunakan secara produktif. Pengelolaan dan pendayagunaan sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Sadili (2006,P.16) manajemen pada dasarnya adalah upaya mengatur segala sesuatu (sumber daya) untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2003

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Manajemen terdapat dalam semua kegiatan manusia baik dalam rumah tangga, sekolah, pemerintah, perusahaan, dan sebagainya. Manajemen berasal dari kata to

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Analisis Penempatan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT.

BAB II URAIAN TEORITIS. Analisis Penempatan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Yuni, Ramadhani (2006) melakukan penelitian dengan judul penelitian: Analisis Penempatan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa inggris berarti mengatur. Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi ini penuh dengan tantangan dan kesulitan-kesulitan di masa yang akan datang yang harus dihadapi oleh masyarakat dan negara berkembang ini. Namun, suatu

Lebih terperinci

PENGARUH SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN DAN PENEMPATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WANGSA JATRA LESTARI PAJANG SUKOHARJO SKRIPSI

PENGARUH SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN DAN PENEMPATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WANGSA JATRA LESTARI PAJANG SUKOHARJO SKRIPSI 1 PENGARUH SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN DAN PENEMPATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WANGSA JATRA LESTARI PAJANG SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, tidak setiap perusahaan/ organisasi memiliki SDM yang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, tidak setiap perusahaan/ organisasi memiliki SDM yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini, sebuah perusahaan menghadapi berbagai tekanan persaingan dalam dunia usaha. Persaingan dalam dunia usaha semakin menjadikan

Lebih terperinci

1. Konsep dan Manfaat Seleksi

1. Konsep dan Manfaat Seleksi 1. Konsep dan Manfaat Seleksi Pengertian seleksi Menurut Siswanto (1989: 68-70) Seleksi tenaga kerja adalah kegiatan suatu perusahaan untuk menentukan dan memilih tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang

Lebih terperinci

Analisis dan Desain Jabatan

Analisis dan Desain Jabatan MSDM Materi 2 Analisis dan Desain http://deden08m.com 1 APA YANG DIMAKSUD DENGAN ANALISIS JABATAN? Analisis adalah fungsi MSDM yang berusaha memotret masing-masing jabatan dalam organisasi agar diperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen Sumber Daya Manusia didefinisikan oleh Siti Al Fajar dan Tri

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen Sumber Daya Manusia didefinisikan oleh Siti Al Fajar dan Tri BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia didefinisikan oleh Siti Al Fajar dan Tri (2010) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Dasar

Lebih terperinci

HUMAN RESOURCES PLANNING PROCESS (Proses Perencanaan Sumber Daya Manusia)

HUMAN RESOURCES PLANNING PROCESS (Proses Perencanaan Sumber Daya Manusia) HUMAN RESOURCES PLANNING PROCESS (Proses Perencanaan Sumber Daya Manusia) PROSES PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA perencanaan Sumber daya manusia adalah suatu proses yang terdiri dari peramalan penentuan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen BAB II BAHAN RUJUKAN Sebelum melangkah pada pembahasan objek yang akan diteliti, penulis merasa perlu untuk menjelaskan secara singkat mengenai definisi manajemen terlebih dahulu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, karena suatu aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, karena suatu aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam suatu perusahaan, karena suatu aktivitas perusahaan

Lebih terperinci

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Dessler (2013) Manajemen Sumber Daya manusia merupakan proses menangani karyawan pelatihan

Lebih terperinci

Modul ke: Salesmanship. Pengadaan & Seleksi Tenaga Penjual. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen. Rizal, S.ST.

Modul ke: Salesmanship. Pengadaan & Seleksi Tenaga Penjual. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen.  Rizal, S.ST. Modul ke: Salesmanship Pengadaan & Seleksi Tenaga Penjual Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Rizal, S.ST., MM Kebutuhan Tenaga Penjual Untuk menjalankan fungsi penjualan

Lebih terperinci

Salesmanship. Pengadaan dan seleksi tenaga penjualan. Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Salesmanship. Pengadaan dan seleksi tenaga penjualan. Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: Salesmanship Pengadaan dan seleksi tenaga penjualan Fakultas FEB Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengadaan (procurement) adalah merupakan fungsi operasional

Lebih terperinci

MSDM Materi 4 Rekrutmen

MSDM Materi 4 Rekrutmen MSDM Materi 4 Rekrutmen 1 Definisi Rekrutmen (Werther & Davis 1996) Rekrutmen adalah proses menemukan dan menarik para pelamar yang memenuhi syarat untuk dipekerjakan. Proses rekrutmen dimulai dari pencarian

Lebih terperinci

Rekrutmen. 1

Rekrutmen.  1 MSDM Materi 4 Rekrutmen 1 Definisi Rekrutmen (Werther & Davis 1996) Rekrutmen adalah proses menemukan dan menarik para pelamar yang memenuhi syarat untuk dipekerjakan. Proses rekrutmen dimulai dari pencarian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas (fisik, pengetahuan, waktu, dan perhatian) sedangakan kebutuhannya tidak terbatas. Usaha untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Manajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja

Manajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja Manajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja MAKALAH Ditulis untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Matakuliah Manajemen Kinerja dan Kompensasi Oleh Maulya Septiani (125030200111113) Robertus Jovian (125030200111123)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Adrian Saleh (2007) melakukan penelitian dengan judul: Analisis Sistem Perekrutan dan Penempatan Karyawan Terhadap Produktifitas Kerja pada PT. Perkebunan

Lebih terperinci

Analisis dan Desain Jabatan. Manajemen Sumber Daya Manusia

Analisis dan Desain Jabatan. Manajemen Sumber Daya Manusia Analisis dan Desain Jabatan Manajemen Sumber Daya Manusia Apa yang dimaksud dgn Analisis Jabatan? Analisis Jabatan adalah fungsi MSDM yang berusaha memotret masing-masing jabatan dalam organisasi agar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah sumber daya manusia, apabila sumber

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. 25%, sedangkan sisanya 75% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

BAB II URAIAN TEORITIS. 25%, sedangkan sisanya 75% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Andhina (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Pegawai terhadap Promosi Jabatan pada Bappeda Sumatera Utara menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Audit Secara Umum II.1.1 Pengertian Auditing Arens, Elder, dan Beasley (2003) mendefinisikan, Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine

Lebih terperinci