Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor, pengguna laporan untuk pengambilan keputusan bisnis. Bagi pihak manajemen, laporan keuangan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan rencana kegiatan perusahaan untuk periode yang akan datang. Sedangkan bagi investor laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang sangat penting untuk mengambil keputusan. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan memberi dasar bagi manajemen untuk membuat perencanaan. Dengan demikian, informasi yang tersedia dalam laporan keuangan sangat penting bagi investor dan manajemen sehingga harus dapat diandalkan (Kusumastuti, 2012). Kecurangan umumnya terjadi karena tekanan untuk melakukan penyelewengan atau dorongan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada. Dalam kecurangan tindakan yang biasa dilakukan di antaranya adalah memanipulasi pencatatan, penghilangan dokumen, dan mark-up yang merugikan keuangan. Dampak dan konsekuensi yang ditimbulkan oleh kecurangan akuntansi tidak dapat dihindarkan. Perusahaan akan menderita kerugian yang signifikan karena hal tersebut. Kecurangan akuntansi biasanya dipicu oleh perusahaan yang ingin agar laporan keuangannya terlihat baik (Rahmawati dan Sutikno, 2011). Kecenderungan kecurangan akuntansi merupakan kesengajaan untuk melakukan tindakan penghilangan atau penambahan jumlah tertentu sehingga terjadi salah saji dalam laporan keuangan. Namun, kesempatan untuk melalukan kecurangan tergantung pada kedudukan pelaku terhadap objek kecurangan. Secara umum, manajer suatu organisasi atau perusahaan mempunyai kesempatan lebih besar untuk melakukan kecurangan daripada pegawainya. Biasanya pihak manajer melakukan kecurangan untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul karena kecurangan pelaporan keuangan, 1

2 sedangkan pegawai melakukan kecurangan bertujuan untuk keuntungan individu, misalnya salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva (Rahmawati dan Soetikno, 2012). Mengingat pentingnya laporan keuangan suatu perusahaan, maka laporan keuangan harus disusun sebaik mungkin sesuai dengan data yang akurat sesuai aturan akuntansi yang berlaku. Menurut PSAK No.01 tentang Penyajian Laporan Keuangan revisi tahun 2009 Paragraf ke 24 menyebutkan tentang karakteristik kualitatif laporan keuangan yang merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai, yaitu : dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan. Dalam penelitian sebelumnya terdapat variabel pengendalian internal, moralitas manajemen (Puspasari dan Suwardi, 2012), ketaatan aturan akuntansi, kesesuaian kompensasi (Rahmawati dan Soetikno, 2012), asimetris informasi, dan perilaku tidak etis (Thoyibatun, 2012). Dari ketiga penelitian tersebut semuanya terbingkai oleh teori keagenan serta hubungan antara variabel-variabel tersebut adalah langsung pada kecurangan akuntansi. Dalam penelitian-penelitian sebelumnya, tidak ditemukan bahwa variabel seperti asimetris informasi, pengendalian internal, ketaatan terhadap aturan akuntansi, dan moralitas berpengaruh secara konsisten terhadap kecurangan akuntansi. Selanjutnya penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori tindakan beralasan yang berisi variabel sikap terhadap perilaku, norma subjektif, niat untuk melakukan perilaku (sebagai mediator), dan perilaku. Menurut Kraus (1995) dalam buku Psikologi Sosial (Taylor et al, 2009) menyebutkan bahwa sikap yang stabil, sikap yang penting, sikap yang mudah diakses, sikap yang yang dibentuk melalui pengalaman langsung, sikap tentang seseorang yang sudah pasti dan sikap yang menunjukkan konsistensi tinggi antara kognisi dan efek kemungkinan besar akan sesuai dengan perilaku. Teori tindakan beralasan digunakan 2

3 karena akan melihat konsistensi pengaruh sikap dan perilaku, selain itu terdapat variabel niat untuk melakukan kecurangan akuntansi yang akan dilihat seberapa pentingnya dalam mempengaruhi kecurangan akuntansi karena dalam penelitian sebelumnya belum terlihat digunakan. Sikap merupakan keyakinan seseorang tentang hasil yang akan ditimbulkan dari keterlibatan dalam perilaku tertentu. Sikap terhadap perilaku mengacu pada persepsi keinginan pribadi untuk melakukan perilaku (Ajzen, 1988). Ajzen (1991) menjelaskan norma subjektif (subjective norms) sebagai pengaruh dari referensi orang lain. Niat perilaku masih merupakan suatu niat yang berupa keinginan untuk melakukan suatu perilaku, sementara perilaku adalah tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan. Sikap seseorang yang dikombinasikan dengan norma-norma subyektifnya akan membentuk minat perilakunya (Jogiyanto, 2007). 3

4 Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, terdapat permasalahan yang ada dari penelitian-penelitian sebelumnya. Adanya ketidak konsistenan pengaruh variabel seperti asimetris informasi, pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi dan moralitas manajemen terhadap kecurangan akuntansi, yang mana dari penelitian Puspasari dan Suwardi (2012) misalnya terdapat pengaruh yang positif antara moralitas manajemen terhadap kecurangan akuntansi dan penelitian tersebut terbingkai oleh teori keagenan. Dalam penelitian yang akan dilakukan digunakan teori tindakan beralasan karena ingin melihat pentingnya variabel niat untuk melakukan kecurangan dalam mempengaruhi kecurangan akuntansi serta konsistensi sikap terhadap perilaku mempengaruhi perilaku dan juga melihat faktor yang mempengaruhi kecurangan akuntansi. Persoalan Penelitian Dari latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka terdapat persoalan yang muncul sebagai berikut : 1. Apakah sikap terhadap perilaku berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi? 2. Apakah norma subjektif berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi? 3. Apakah sikap terhadap perilaku berpengaruh terhadap niat untuk melakukan kecurangan akuntansi? 4. Apakah norma subjektif berpengaruh terhadap niat untuk melakukan kecurangan akuntansi? 5. Apakah niat perilaku untuk melakukan kecurangan akuntansi berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi? 4

5 Tujuan dan Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini digunakan teori tindakan beralasan dengan tujuan : 1. Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecurangan akuntansi. 2. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai pentingnya niat untuk melakukan kecurangan akuntansi. 3. Melihat apakah sikap terhadap perilaku selalu konsisten mempengaruhi perilakunya. Dari beberapa penelitian tentang kecurangan akuntansi yang pernah dilakukan oleh Puspasari dan Suwardi (2012) serta Rahmawati dan Soetikno (2012), teori keagenan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis : Penelitian ini membantu karyawan dan manajemen untuk dapat mengetahui lebih jauh akan faktor yang dapat mempengaruhi berbagai kecurangan akuntansi yang terjadi dan dengan adanya penelitian ini diharapkan mereka akan lebih sadar terhadap kecurangan yang terjadi. 2. Manfaat Praktis : Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi manajemen perusahaan dan diharapkan dapat lebih memperhatikan kualitas sumber daya manusia yang digunakan serta dapat mengembangkan dan mensosialisasikan konsep kecurangan akuntansi dengan lebih memperhatikan sikap karyawan ataupun orang yang memiliki pengaruh dalam perusahaan. Dengan demikian, mereka dapat membentuk perilaku karyawan dengan baik. 5

6 Kerangka Teoritis Teori Tindakan Beralasan Model teori tindakan beralasan dikembangkan oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein pada tahun Jogiyanto (2007) memaparkan bahwa Teori Tindakan Beralasan atau Theory of Reasoned Action (TRA) lahir dikarenakan hasil-hasil penelitian yang menguji teori sikap kurang berhasil. Hasil-hasil penelitian yang menguji model ini dinyatakan kurang berhasil karena banyaknya ditemukan hasil hubungan yang tidak signifikan antara pengukuran-pengukuran sikap dengan kinerja dari perilaku sukarela yang dikehendaki (Hasyim, 2012). Teori tindakan beralasan mengusulkan bahwa perilaku merupakan fungsi dari niat dan niat perilaku merupakan fungsi dari sikap dan norma-norma subyektif. Sumber: Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Gambar 2.1. Theory of Reasoned Action Menurut teori ini, niat perilaku dan perilaku merupakan dua hal yang berbeda. Niat perilaku masih merupakan suatu niat yang berupa keinginan untuk melakukan suatu perilaku, sementara perilaku adalah tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan. Sikap seseorang yang dikombinasikan dengan norma-norma subyektifnya akan membentuk minat perilakunya (Jogiyanto, 2007). 6

7 Sikap terhadap perilaku ditentukan dua hal yaitu kepercayaan atau keyakinan tentang konsekuensi-konsekuensi dari perilaku dan evaluasi terhadap konsekuensi-konsekuensi tersebut untuk diri subjek itu sendiri (Sarwono, 1999). Norma subjektif juga ditentukan oleh dua hal yaitu yang pertama pendapat tokoh atau orang lain yang penting yang berpengaruh atau tokoh panutan tentang apakah subjek perlu, harus, atau dilarang melakukan perilaku yang sedang diteliti dan yang kedua adalah seberapa jauh subjek akan mengikuti perilaku orang lain tersebut (Sarwono, 1999). Dari teori di atas, kedua variabel sikap terhadap perilaku dan norma subjektif akan membentuk niat perilakunya. Apabila niat sudah terbentuk maka niat untuk melakukan kecurangan akuntansi akan mempengaruhi perilaku untuk melakukan kecurangan akuntansi. Kecurangan Akuntansi IAI (2001) menjelaskan kecurangan akuntansi sebagai: a. Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan yaitu salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan, b. Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva (seringkali disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva entitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk penggelapan tanda terima barang/uang, pencurian aktiva, atau tindakan yang menyebabkan entitas membayar barang atau jasa yang tidak diterima oleh entitas. Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva dapat disertai dengan catatan atau dokumen palsu atau yang menyesatkan dan dapat menyangkut satu atau lebih individu di antara manajemen, karyawan, atau pihak ketiga. 7

8 Dalam penelitian ini, yang akan diteliti adalah kecurangan dalam pelaporan keuangan yang di dalamnya berisi salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan. Model awal dari Reasoned Action Theory adalah variabel sikap terhadap perilaku dan norma subjektif mempengaruhi niat perilaku terlebih dahulu dan niat perilaku akan mempengaruhi perilaku, dalam pengembangan penelitian ini tetap menggunakan model awal akan tetapi juga akan melihat pengaruh sikap terhadap perilaku dan norma subjektif ketika tidak melewati variabel niat untuk melakukan kecurangan. Banyak minat terhadap sikap berasal dari asumsi bahwa sikap mempengaruhi perilaku. Namun dalam banyak kasus, perilaku tidak selalu lahir dari sikap. Tingkat pengaruh sikap terhadap perilaku adalah salah satu kontroversi penting dalam riset tentang sikap (Taylor et al. 2009). Berangkat dari itu maka menariklah bahwa variabel sikap terhadap perilaku juga diuji apakah juga dapat langsung berpengaruh ketika dihubungkan dengan variabel perilaku, yang dalam penelitian ini adalah kecurangan akuntansi. 8

9 Rumusan Hipotesis Penelitian yang dilakukan Thoyibatun (2012) ditemukan hubungan antara ketaatan aturan akuntansi dengan kecurangan akuntansi, akan tetapi menghasilkan hasil yang tidak konsisten. Sikap terhadap perilaku ditentukan dua hal yaitu kepercayaan atau keyakinan tentang konsekuensi-konsekuensi dari perilaku dan evaluasi terhadap konsekuensikonsekuensi tersebut untuk diri subjek itu sendiri (Sarwono, 1999). Jika dikaitkan dengan kecurangan akuntansi yang berisi salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan maka sikap dapat dikaitkan dengan kecurangan akuntansi karena mengandung suatu cara tertentu untuk bertingkah laku, sehingga timbul hipotesis sebagai berikut : H 1 : Sikap terhadap perilaku berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi. Norma subjektif adalah prediktor lain niat perilaku dari kecurangan akuntansi. Norma subjektif juga ditentukan oleh dua hal yaitu yang pertama pendapat tokoh atau orang lain yang penting yang berpengaruh atau tokoh panutan tentang apakah subjek perlu, harus, atau dilarang melakukan perilaku yang sedang diteliti dan yang kedua adalah seberapa jauh subjek akan mengikuti perilaku orang lain tersebut (Sarwono, 1999). Hal ini dapat dikatakan bahwa mereka biasanya meminta pendapat dahulu sebelum mengambil keputusan. Dalam suatu perusahaan atau instansi moralitas manajemen sangat berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi yang mungkin timbul dalam perusahaan (Kusumastuti, 2012). Norma subjektif dan kecurangan akuntansi dapat dikaitkan karena keduanya merupakan penilaian rasional tentang dilakukan atau tidaknya perilaku tertentu yang dinilai baik atau buruk, sehingga terbentuk hipotesis sebagai berikut : H 2 : Norma subjektif berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi. 9

10 Niat perilaku merupakan fungsi dari dua determinan dasar, yaitu faktor pribadi (personal) yang disebut sikap terhadap perilaku (attitude towards the behavior) dan pengaruh tekanan sosial yang disebut norma subyektif (subjective norm). Diungkapkan pula oleh Jogiyanto (2007), teori Reasoned Action menunjukkan bahwa niat perilaku adalah suatu fungsi dari sikap (attitude) dan norma-norma subyektif (subjective norms) terhadap perilaku. Sehingga dapat membentuk hipotesis sebagai berikut : H 3 : Sikap terhadap perilaku berpengaruh terhadap niat untuk melakukan kecurangan akuntansi. Hal ini berarti bahwa niat seseorang untuk melakukan perilaku ditentukan oleh sikapnya terhadap perilakunya dan bagaimana dia berpikir orang lain akan menilainya jika dia melakukan perilaku tersebut (atau disebut juga dengan norma-norma subyektif). Norma subyektif akan membentuk niat perilaku. Sehingga jika digambarkan akan membentuk hipotesis sebagai berikut : H 4 : Norma subjektif berpengaruh terhadap niat untuk melakukan kecurangan akuntansi. Niat perilaku didefinisikan sebagai probabilitas subjektif individu dalam menentukan pilihan atas berbagai alternatif perilaku. Niat perilaku masih merupakan suatu niat yang berupa keinginan untuk melakukan suatu perilaku, sementara perilaku adalah tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan. Sikap seseorang yang dikombinasikan dengan norma-norma subyektifnya akan membentuk minat perilakunya (Jogiyanto, 2007). Intensi untuk perilaku merupakan fungsi dari dua determinan dasar, yaitu pertama sikap individu terhadap perilaku (merupakan aspek personal) dan kedua adalah persepsi individu terhadap tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang bersangkutan yang disebut dengan norma subjektif. 10

11 Secara sederhana teori ini mengatakan bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila ia memandang perbuatan itu positif dan bila ia percaya bahwa orang lain ingin agar orang lain melakukannya (Aryani, 2010). Dalam teori Reasoned Action terdapat variabel intensi atau niat, dalam penelitian ini juga akan melihat pengaruh niat terhadap kecurangan akuntansi sehingga terbentuk hipotesis sebagai berikut : H 5 : Niat untuk melakukan kecurangan akuntansi berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi. Dari hipotesis yang telah terbentuk maka dapat digambarkan bahwa kerangka berpikir model tersebut adalah sebagai berikut: Sikap terhadap Perilaku Norma Subjektif Niat untuk Melakukan Kecurangan Kecurangan Akuntansi Gambar 2.2. Model Penelitian Sumber: dikembangan untuk skripsi ini (2014) 11

12 Metode Penelitian Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Prosedur pengumpulan data penelitian ini adalah dengan cara survei dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan isi dari kuesioner tersebut antara lain berisi item tentang faktor yang mempengaruhi kecurangan akuntansi (antara lain: sikap, norma subjektif, dan niat). Sumber data merupakan pendapat dan persepsi dari setiap personil bagian akuntansi dalam perusahaan yang bertanggung jawab dalam membuat atau menyusun laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan responden beberapa perusahaan manufaktur di Semarang dan sekitarnya mengingat beberapa perusahaan manufaktur atau pabrik di sekitar sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk pengambilan data penelitian. Populasi dan Sampel Metode sampling yang digunakan adalah metode purposive sampling yang merupakan pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan dan peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu yang memiliki kaitan dengan penelitian ini. Maka dari itu populasi dari penelitian ini adalah karyawan dalam perusahaan manufaktur yang bertanggung jawab dalam membuat atau menyusun laporan keuangan, sedangkan sampel yang akan digunakan adalah karyawan di bagian akuntansi. Pengukuran Variabel Untuk mengukur variabel-variabel yang sudah ditentukan digunakan kuesioner dari penelitian Purnomo (2013), Simanjuntak (2013), serta penelitian dari Wilopo (2006) yang dijadikan pedoman untuk penulisan kuesioner penelitian ini. Dari kuesioner tersebut 12

13 nantinya akan lebih dikembangkan dan dimodifikasi item-item pertanyaanya sehingga dapat digunakan untuk mengukur variabel bagi penelitian yang akan dilakukan. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS) yang merupakan metode alternatif dalam persamaan struktural. PLS dapat digunakan dengan jumlah sampel yang tidak besar (30-100) dan dapat diterapkan pada semua skala data. Selain dapat digunakan untuk mengkonfirmasi teori, PLS juga dapat digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel laten. PLS dapat sekaligus menganalisis konstruk yang dibentuk dengan indikator refleksif dan formatif. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh SEM yang berbasis kovarian karena akan menjadi unidentified model. Estimasi parameter yang didapat dengan PLS dapat dikatagorikan menjadi tiga. Pertama, adalah weight estimate yang digunakan untuk menciptakan skor variabel laten. Kedua, mencerminkan estimasi jalur (path estimate) yang menghubungakan variabel laten dan antar variabel laten dan blok indikatornya (loading). Ketiga adalah berkaitan dengan mean dan lokasi parameter (nilai konstan regresi) untuk indikator dan variabel laten. Untuk memperoleh ketiga estimasi ini, PLS menggunakan proses iterasi tiga tahap dan setiap tahap iterasi menghasilkan estimasi. Tahap pertama, menghasilkan weight estimate, tahap kedua menghasilkan estimasi untuk inner model dan outer model, dan tahap ketiga menghasilkan estimasi means dan lokasi (konstanta). Pengujian efek secara tidak langsung adalah dengan menggunakan Sobel Test dan hasilnya dibandingkan dengan hasil efek langsung yang didapatkan dari output PLS. 13

14 Hasil Analisis Dan Pembahasan Demografi Objek Penelitian Dalam penelitian ini, kuesioner yang dibuat disebarkan ke beberapa perusahaan manufaktur di kota Semarang. Kota Semarang dipilih karena merupakan alternatif kedua setelah menuai penolakan dari beberapa perusahaan manufaktur yang ada di kota Salatiga. Dengan waktu selama satu bulan berusaha menembus beberapa perusahaan manufaktur di Salatiga dan mendapat penolakan dari semua perusahaan yang telah didatangi maka dari itu guna menghemat waktu diputuskanlah untuk berpindah mencari responden di kota Semarang. Tak kurang selama satu minggu waktu dihabiskan untuk mencari dan mencoba memasukkan kuesioner tersebut ke beberapa perusahaan meskipun juga mendapat penolakan di beberapa perusahaan. Setelah dua minggu berlalu kuesioner yang telah disebarkan baru mendapatkan konfirmasi bila telah terisi dan pada saat yang bersamaan terkumpullah 41 kuesioner yang telah diisi dari tiga perusahaan manufaktur yang berbeda di kota Semarang. Demografi objek penelitian dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 4.1. Demografi Objek Penelitian Laki-laki 14 34% Perempuan 27 66% Jumlah = 41 Jumlah = 100% Kerja <5th 24 58% Kerja >5th 17 42% Jumlah = 41 Jumlah = 100% Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini (2014) 14

15 Dapat dilihat dari jumlah data yang didapat adalah 41 data. Dari data tersebut berdasarkan jenis kelamin terdapat responden laki-laki berjumlah 14 responden atau 34 persen dari keseluruhan data. Sedangkan responden perempuan sejumlah 27 responden atau 66 persen dari keseluruhan data. Persebaran data berdasarkan lamanya bekerja terlihat bahwa responden dengan lama bekerja kurang dari 5 tahun berjumlah 24 responden atau 58 persen, sedangkan responden dengan lama kerja lebih dari 5 tahun berjumlah 17 responden atau 42 persen. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dari indikator-indikator dalam penelitian ini dijelaskan melalui nilai Minimum, Maximum, Mean (rata-rata), dan Standar deviasi dari tiap indikator, seperti terlihat dalam Tabel 4.2. Rata-rata total dari keempat variabel dalam penelitian ini tidak ada yang menunjukkan angka rata-rata rendah. Dari rata-rata masing-masing variabel berada pada rata-rata nilai 3 dan terlihat bahwa variabel niat untuk melakukan kecurangan memiliki rata-rata yang tinggi dan dapat dikatakan bahwa responden lebih cenderung memiliki niat untuk melakukan kecurangan. Berdasarkan nilai rata-rata dapat disimpulkan juga bahwa nilai rata-rata dari keempat variabel tersebut responden memiliki tingkat kesetujuan pada nilai rata-rata 3 akan tetapi hasil ini cukup mendukung model penelitian. Standar deviasi dari keempat variabel dalam penelitian ini juga menunjukkan hasil yang baik karena dari semua indikator yang membentuk empat variabel tersebut, nilai standar deviasinya berada di bawah nilai ratarata dari masing-masing indikator. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penyebaran data dalam penelitian ini merata, sebab perbedaan (varian) data yang satu dengan data yang lain tidak tergolong tinggi (Poernomo, 2013). 15

16 Uji Validitas dan Reabilitas PLS digunakan untuk mengetahui kompleksitas hubungan suatu konstrak dan konstrak lainnya, serta suatu konstrak dengan indikator-indikatornya. PLS di definisikan oleh dua persamaan, yaitu inner model dan outer model. Inner model menentukan spesifikasi hubungan antara konstrak dengan konstrak yang lain, sedangkan outer model menentukan spesifikasi hubungan antara konstrak dengan indikator-indikatornya. Dalam evaluasi outer model (model pengukuran), meliputi nilai outer loading yang dapat dikatakan valid ketika nilai outer loading adalah > 0,7 tetapi skala pengukuran nilai 0,5 sampai dengan 0,6 dianggap dapat ditolelir dan suatu variabel dikatakan reliable apabila memenuhi kriteria nilai composite reability > 0,7 (Ghozali, 2006) Tabel 4.3. Uji Validitas variabel niat norma perilaku sikap keterangan sikap v1q1 0,000 0,000 0,000 0,792 valid v1q2 0,000 0,000 0,000 0,937 valid v1q3 0,000 0,000 0,000 0,725 valid v1q4 0,000 0,000 0,000 0,702 valid v1q5 0,000 0,000 0,000 0,903 valid norma subjektif v2q1 0,000 0,918 0,000 0,000 valid v2q2 0,000 0,910 0,000 0,000 valid v2q3 0,000 0,808 0,000 0,000 valid v2q4 0,000 0,488 0,000 0,000 tidak valid v2q5 0,000 0,610 0,000 0,000 valid v2q6 0,000-0,025 0,000 0,000 tidak valid v2q7 0,000 0,323 0,000 0,000 tidak valid v2q8 0,000-0,168 0,000 0,000 tidak valid v2q9 0,000 0,498 0,000 0,000 tidak valid v2q10 0,000 0,235 0,000 0,000 tidak valid niat v3q1 0,931 0,000 0,000 0,000 valid v3q2 0,910 0,000 0,000 0,000 valid v3q3 0,702 0,000 0,000 0,000 valid v3q4 0,737 0,000 0,000 0,000 valid 16

17 kecurangan v4q1 0,000 0,000 0,922 0,000 valid v4q2 0,000 0,000 0,773 0,000 valid v4q3 0,000 0,000 0,927 0,000 valid v4q4 0,000 0,000 0,518 0,000 valid v4q5 0,000 0,000 0,339 0,000 tidak valid v4q6 0,000 0,000 0,644 0,000 valid Sumber: Output SmartPLS (2014) Dari hasil uji validitas,terdapat beberapa indikator variable yang tidak valid, akan tetapi variabel tersebut tidak dapat disertakan lagi dalam pengujian selanjutnya (Wijanto, 2008). Maka setelah tidak menyertakan lagi indikator-indikator yang tidak valid tersebut selanjutnya dilakukan pengujian kembali indikator-indikator tersebut dan hasil uji validitas telah valid. Tabel 4.4. Uji Validitas Akhir Variabel niat norma perilaku sikap keterangan Sikap v1q1 0,000 0,000 0,000 0,792 valid v1q2 0,000 0,000 0,000 0,937 valid v1q3 0,000 0,000 0,000 0,725 valid v1q4 0,000 0,000 0,000 0,701 valid v1q5 0,000 0,000 0,000 0,903 valid norma subjektif v2q1 0,000 0,933 0,000 0,000 valid v2q2 0,000 0,935 0,000 0,000 valid v2q3 0,000 0,842 0,000 0,000 valid v2q5 0,000 0,610 0,000 0,000 valid Niat v3q1 0,932 0,000 0,000 0,000 valid v3q2 0,912 0,000 0,000 0,000 valid v3q3 0,698 0,000 0,000 0,000 valid v3q4 0,734 0,000 0,000 0,000 valid Kecurangan v4q1 0,000 0,000 0,934 0,000 valid v4q2 0,000 0,000 0,789 0,000 valid v4q3 0,000 0,000 0,930 0,000 valid v4q4 0,000 0,000 0,511 0,000 valid v4q6 0,000 0,000 0,623 0,000 valid Sumber: Output SmartPLS (2014) 17

18 Tabel 4.5. Uji Reabilitas AVE Composite Reliability R Square Cronbachs Alpha Communality Redundancy niat 0,68 0,89 0,61 0,85 0,68 0,34 norma 0,71 0,90-0,85 0,71 - perilaku 0,60 0,88 0,87 0,82 0,60 0,31 sikap 0,67 0,91-0,87 0,67 - Sumber: output SmartPLS Uji Non-Response Bias (t-test) Uji non-response bias dilakukan dengan independent sample t test dengan melihat jawaban responden. Untuk melihat perbedaan yang signifikan antara variance populasi sampel tersebut dapat dilihat pada nilai Levene s Test for Equality of variance. Hasil uji non response bias didasarkan pada tanggal cutoff yang di tentukan dari pertimbangan waktu antara waktu pengiriman dan pengambilan kuesioner yang selalu dipantau. Pengujian non response bias atas semua variable menunjukkan tidak ada bias atas jawaban responden diterima sebelum dan sesudah tanggal cutoff, hal ini dapat dilihat dari nilai levene s test for equality of variance (>0,05) pada tabel 4.6. Uji Kecocokan Struktural Setelah melakukan evaluasi terhadap outer model, selanjutnya yang harus dilakukan evaluasi adalah inner model. Pengujian hipotesis yang diajukan, dapat dilihat dari besarnya nilai T-statistik. Signifikansi parameter yang diestimasi memberikan informasi yang sangat berguna mengenai hubungan antara variabel-variabel penelitian. Batas untuk menolak dan menerima hipotesis yang diajukan adalah ±1,96, dimana apabila nilai t berada pada rentang nilai -1,96 dan 1,96 maka hipotesis akan ditolak atau dengan kata lain menerima hipotesis nol (Lathifah, 2008). 18

19 Tabel 4.7. Uji Hipotesis Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) kesimpulan niat -> perilaku 0,401 0,404 0,031 0,031 13,151 diterima norma -> niat 0,513 0,525 0,102 0,102 5,052 diterima norma -> perilaku 0,391 0,403 0,067 0,067 4,355 diterima sikap -> niat 0,291 0,282 0,098 0,098 2,964 diterima sikap -> perilaku 0,531 0,521 0,064 0,064 8,525 diterima Sumber: output SmartPLS Pembahasan Dari hasil pengujian menggunakan software SmartPLS, terlihat bahwa semua model yang dirancang memiliki pengaruh yang signifikan dan dengan demikian teori tindakan beralasan juga dapat diterapkan dalam topik kecurangan akuntansi. Menurut Kraus (1995) dalam Taylor et al (2009) menyebutkan bahwa sikap yang stabil, sikap yang penting, sikap yang mudah diakses, sikap yang yang dibentuk melalui pengalaman langsung, sikap tentang seseorang yang sudah pasti dan sikap yang menunjukkan konsistensi tinggi antara kognisi dan efek kemungkinan besar akan sesuai dengan perilaku. Variabel sikap terhadap perilaku memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap variabel kecurangan akuntansi, sehingga hipotesis sikap terhadap perilaku berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi dapat diterima dan dalam topik ini sikap terhadap perilaku dan perilaku dapat terdukung konsistensinya. Selanjutnya variabel sikap terhadap perilaku dan niat untuk melakukan kecurangan juga memiliki hubungan yang positif dan signifikan, sehingga hipotesis sikap terhadap perilaku berpengaruh terhadap niat untuk melakukan kecurangan akuntansi dapat diterima dan dapat sesuai dengan struktur teori tindakan beralasan. Variabel niat untuk melakukan kecurangan akuntansi memiliki rata-rata yang tinggi sehingga dimungkinkan memiliki pengaruh yang tinggi pula, selanjutnya hipotesis niat untuk melakukan kecurangan akuntansi berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi juga memiliki 19

20 hubungan yang positif dan signifikan sehingga hipotesis yang telah dirancang dapat diterima. Hubungan dari variabel sikap terhadap perilaku secara langsung dan tidak langsung terhadap variabel kecurangan akuntansi dapat diuji menggunakan Sobel Test. Dari hasil membandingkan hasil Sobel Test dan SmartPLS dalam tabel 4.8 tersebut menunjukkan bahwa hubungan secara langsung (Sikap terhadap perilaku dan kecurangan akuntansi) memiliki efek yang lebih tinggi daripada hubungan secara tidak langsung (sikap terhadap perilaku, niat untuk melakukan kecurangan, dan kecurangan akuntansi). Dengan demikian sikap terhadap perilaku secara konsisten dapat mempengaruhi perilaku (kecurangan akuntansi) karena memiliki pengaruh yang besar. Norma subjektif dan kecurangan akuntansi berpengaruh signifikan dan positif, dari hasil uji tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis norma subjektif berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi dapat diterima. Variabel norma subjektif tidak hanya berpengaruh langsung terhadap kecurangan akuntansi, akan tetapi juga berpengaruh terhadap niat untuk melakukan kecurangan akuntansi. Dari hasil uji mengggunakan SmartPLS terlihat bahwa norma subjektif dan niat untuk melakukan kecurangan juga memiliki pengaruh yang signifikan, sehingga hipotesis norma subjektif berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi dapat diterima. Secara tidak langsung melewati niat untuk melakukan kecurangan, norma subjektif dan kecurangan akuntansi memiliki efek yang lebih tinggi daripada efek secara langsung. Dari hasil Sobel Test pada tabel 4.8, efek secara tidak langsung memiliki pengaruh yang lebih tinggi dibandingkan dengan efek secara langsung, sehingga norma subjektif lebih berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi ketika melewati variabel niat untuk melakukan kecurangan. Dengan demikian dapat dilihat pula bahwa kecurangan akuntansi 20

21 dipengaruhi oleh faktor sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan niat untuk melakukan kecurangan akuntansi. Penutup Kesimpulan 1. Dengan menggunakan teori tindakan beralasan dan aplikasi SmartPLS dapat disimpulkan bahwa kecurangan akuntansi dipengaruhi faktor dari sikap terhadap perilaku, norma subjektif, serta niat untuk melakukan kecurangan. 2. Kecurangan akuntansi lebih berpengaruh ketika sikap terhadap perilaku berpengaruh secara langsung daripada secara tidak langsung melalui niat untuk melakukan kecurangan. Sikap terhadap perilaku juga konsisten berpengaruh terhadap perilaku (kecurangan akuntansi) dalam topik kecurangan akuntansi ini karena terdukung tingginya pengaruh secara langsung tanpa melewati niat untuk melakukan kecurangan. Selanjutnya dapat diartikan juga bahwa karyawan yang dalam dirinya telah mempunyai keinginan pribadi untuk melakukan kecurangan maka akan langsung melakukan kecurangan akuntansi. 3. Norma subjektif sangat membutuhkan niat untuk melakukan kecurangan akuntansi karena dari hasil uji Sobel Test menunjukkan bahwa norma subjektif dan kecurangan akuntansi lebih berpengaruh ketika mempengaruhi secara tidak langsung. Norma subjektif dan kecurangan akuntansi lebih berpengaruh ketika norma subjektif mempengaruhi niat untuk melakukan kecurangan akuntansi terlebih dahulu dan selanjutnya akan mempengaruhi kecurangan akuntansi sehingga dapat diartikan bahwa tekanan atau dorongan dari atasan atau rekan kerja dapat membentuk niat karyawan untuk melakukan kecurangan akuntansi yang selanjutnya akan melakukan kecurangan akuntansi. 21

22 Keterbatasan Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam sampel penelitiannya. Dalam penelitian ini responden yang diambil hanya karyawan bagian akuntansi saja dan bukan pada pembuat kebijakan. Untuk selanjutnya diharapkan agar dapat memperoleh responden pembuat kebijakan yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan karena karyawan biasanya hanya pelaksana saja bukan pembuat kebijakan yang berkaitan dengan laporan keuangan. Saran Saran bagi perusahaan, dapat diketahui bahwa kecurangan akuntansi dipengaruhi faktor dari sikap terhadap perilaku, norma subjektif, serta niat untuk melakukan kecurangan. Ditinjau dari sikap terhadap perilaku, terdapat pengaruh yang tinggi ketika secara langsung mempengaruhi kecurangan akuntansi sehingga perlu memperbaiki lagi sistem sumber dayanya karena sikap dalam diri karyawan bisa dengan cepat dan secara langsung mempengaruhi perilaku. Selanjutnya dari norma subjektif memiliki pengaruh yang tinggi ketika secara tidak langsung (melewati niat untuk melakukan kecurangan) mempengaruhi kecurangan akuntansi. Pengaruh dan tekanan dari atasan dan rekan kerja dimungkinan dapat mendorong seseorang memiliki niat untuk melakukan kecurangan akuntansi sehingga perusahaan dapat memberikan perhatian ekstra bagi hal ini, hal ini dikarenakan efek secara tidak langsung dari norma subjektif dan kecurangan akuntansi. 22

23 Daftar Pustaka : Aryani, Alvita, T.D Pengaruh Nilai Personal Terhadap Sikap Akuntabilitas Sosial Dan Lingkungan. Universitas Diponegoro. Semarang. Ajzen, I Attitudes, Personality and Behavior. Chicago, IL: The Dorsey Press., I The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes. 50, 2: Fishbein, M., dan I. Ajzen Belief, Attitude, Intention and Behavior: An Introduction to Theory and Research, Reading, Massachusetts: Addison-Wesley. Ghozali, I Structural Equation Modeling, Metode Alternatif dengan Partial Least Square. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Hasyim, M Teori Tindakan Beralasan Dan Teori Perilaku Rencanaan Dalam Pengadopsian Sistem Teknologi Informasi. POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG. Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Jogiyanto Sistem Informasi Keperilakuan. Edisi Revisi. Penerbit Andi. Yogyakarta. Kusumastuti, N.R Analisis Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Dengan Perilaku Tidak Etis Sebagai Variabel Intervening. Universitas Diponegoro. Semarang. Lathifah, I Pengaruh Konflik Pekerjaan-Keluarga Terhadap Turnover Intention Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Universitas Diponegoro. Semarang. 23

24 Purnomo, Y.G Theory Of Planned Behavior: Prediktor Pemilihan Profesi Sebagai Praktisi Akuntansi. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga. Puspitasari, N., dan E. Suwardi Pengaruh Moralitas Individu Dan Pengendalian Internal Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi Eksperimen Pada Konteks Pemerintah Daerah. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Rahmawati, A.P., Dan I. Soetikno Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Moralitas Manajemen Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi Pada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang. Universitas Diponegoro. Semarang. Sarwono, S.W Psikologi Sosial. Balai Pustaka: Simanjuntak, Nico, S.T Pengaruh Keefektifan Pengendalian Intern Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di Perusahaan. Universitas Sumatera Utara. Taylor, S.E., L.A Peplau., Dan D.O. Sears Psikologi Sosial. Penerbit Kencana: Thoyibatun, S Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Tidak Etis Dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Serta Akibatnya Terhadap Kinerja Organisasi. Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Volume 16, Nomor 2, Juni 2012 : Wijanto, S.H. 2008b. Structural Equation Model (SEM) dengan Lisrel 8.8, Konsep dan Tutorial. Graha Ilmu. Yogyakarta. Wilopo Analisis Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi Pada Perusahaan Publik Dan Badan Usaha Milik Negara Di Indonesia. STIE Perbanas Surabaya. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG. 24

25 Lampiran Kuesioner Kepada : Yth. Para Responden Dalam rangka menyelesaikan skripsi saya, guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, saya Yulius Hendra Radityo ( ) mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis jurusan Strata 1 Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana melakukan penelitian dengan judul Teori Reasoned Action Atas Kecurangan Akuntansi. Kami mohon kesediaan Anda mengisi kuesioner di bawah ini dengan jujur dan benar. Data atau informasi yang terkumpul akan saya gunakan hanya untuk kepentingan ilmiah semata. Saya ucapkan terimakasih banyak atas bantuan, partisipasi, dan kerjasama yang anda berikan. Hormat saya, Yulius Hendra Radityo Petunjuk Pengisian : 1. Isilah data responden pada tempat yang disediakan. 2. Berilah jawaban untuk setiap nomor kuesioner dengan memberi tanda Check list pada kolom di sebelah pernyataan. SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju 3. Berikanlah jawaban sejujurnya. 4. Kami akan menjamin kerahasiaan jawaban anda. 25

26 Kuesioner ini merupakan komposisi dan pengembangan dari kuesioner pada penelitian yang terkait sebelumnya. Penelitian tersebut terdiri dari penelitian yang dilakukan oleh Purnomo (2013), Simanjuntak (2013), serta penelitian dari Wilopo (2006). Identitas Responden = Jenis Kelamin : L / P Lama Bekerja : <5tahun / >5tahun Sikap Terhadap Perilaku No Pernyataan SS S N TS STS 1 Saya yakin dan setuju bahwa mempercantik laporan keuangan itu baik dan diperkenankan. 2 Saya ingin mempercantik laporan keuangan perusahaan saya agar terlihat lebih baik. 3 4 Saya yakin jika laporan keuangan yang telah dipercantik akan menjadi terlihat lebih baik dan dapat lebih dipercaya pihak eksternal. Bila saya membuat laporan keuangan menjadi baik maka kenaikan jabatan saya tidak tertunda. 5 Mempercantik laporan keuangan di perusahaan tempat saya bekerja adalah dengan cara membuat grafik perusahaan tetap stabil. 26

27 Norma Subjektif No Pernyataan SS S N TS STS 1 Keluarga saya mendukung saya untuk mempercantik laporan keuangan perusahaan. 2 Teman-teman saya mendukung saya untuk mempercantik laporan keuangan perusahaan. 3 4 Atasan saya mendukung saya untuk mempercantik laporan keuangan perusahaan. Keluarga saya yakin bahwa saya dapat bekerja dan merasa nyaman di lingkungan perusahaan tempat saya bekerja. 5 Atasan saya yakin bahwa saya dapat bekerja dan merasa nyaman di lingkungan perusahaan tempat saya bekerja Keluarga saya tidak ingin jika saya mempercantik laporan keuangan perusahaan. Teman-teman saya tidak ingin jika saya mempercantik laporan keuangan perusahaan. Atasan saya tidak ingin jika saya mempercantik laporan keuangan perusahaan. Sebagai karyawan akuntansi di perusahaan ini, saya dan teman-teman saya sepatutnya berusaha untuk tidak menerima berbagai pembayaran fiktif yang ada di perusahaan. 10 Di perusahaan tempat saya bekerja, terjalin komunikasi yang positif dan kekeluargaan yang erat satu sama lain untuk saling mengingatkan kesalahan yang terjadi. 27

28 Niat No Pernyataan SS S N TS STS Saya ingin mempercantik laporan keuangan perusahaan saya agar terlihat baik. Saya ingin mempercantik laporan keuangan perusahaan saya agar laporan keuangan perusahaan dapat dipercaya pihak eksternal. Saya ingin menunjukkan laba perusahaan yang lebih besar dari yang sebenarnya, maka saat menyusun laporan keuangan di perusahaan ini saya memperkecil atau menghapus cadangan piutang tak tertagih. Saya ingin laba perusahaan tampak lebih besar, maka saya akan memperkecil biaya-biaya yang tercatat dalam pembukuan perusahaan. Perilaku No Pernyataan SS S N TS STS Saya membuat laporan keuangan perusahaan menjadi cantik. Saya mempercantik laporan keuangan agar dapat terlihat lebih baik dari aslinya. Saya mempercantik laporan keuangan agar laporan keuangan perusahaan dapat dipercaya pihak eksternal. Saya mengetahui dan menaati setiap pedoman dalam pembuatan laporan keuangan di perusahaan tempat saya bekerja. Laba perusahaan yang dibuat lebih besar dari yang sebenarnya, maka saat menyusun laporan keuangan di perusahaan ini saya memperkecil atau menghapus cadangan piutang tak tertagih. Laba perusahaan dibuat lebih besar, maka saya memperkecil biaya-biaya yang tercatat dalam pembukuan perusahaan. 28

29 Lampiran Gambar dan Tabel Tabel 4.9 Latent Variable Correlation niat norma perilaku sikap niat 1, norma 0,77 1, perilaku 0,85 0,86 1,00 - sikap 0,75 0,89 0,88 1,00 Gambar 4.1. Hasil Bootstrapping Sikap Terhadap Perilaku 2,964 8,525 Niat Untuk Melakukan Kecurangan 13,151 Kecurangan Akuntansi Norma Subjektif 5,082 4,355 29

30 Tabel 4.2. Statistik Deskriptif Indikator N min max mean stdev v1q1 keyakinan kecurangan diperkenankan , ,27595 keinginan mempercantik laporan v1q2 keuangan , , v1q3 keyakinan jika dapat dipercaya , , v1q4 akibat setelah memanipulasi laporan , , v1q5 cara membuat grafik stabil , , rata-rata Sikap 3, v2q1 dukungan keluarga , , v2q2 dukungan teman , , v2q3 dukungan atasan , , v2q4 keyakinan keluarga , ,99878 v2q5 keyakinan atasan , , v2q6 ketidakinginan keluarga , , v2q7 ketidakinginan teman , , v2q8 ketidakinginan atasan , , v2q9 norma karyawan , , v2q10 komunikasi dan kekeluargaan , , v3q1 rata-rata Norma Subjektif 3, keinginan membuat laporan menjadi baik , ,00061 v3q2 keinginan agar dapat dipercaya , , v3q3 keinginan menunjukkan laba tinggi , , v3q4 keinginan menunjukkan laba tinggi , , rata-rata Niat 3, v4q1 membuat laporan menjadi baik , , membuat laporan lebih baik dari v4q2 aslinya , ,0241 v4q3 membuat dipercaya eksternal , , v4q4 wawasan pedoman akuntansi , , v4q5 cara membuat laporan menjadi baik , , v4q6 cara membuat laporan menjadi baik , ,14071 rata-rata Perilaku 3, Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini (2014) 30

31 N Tabel 4.6. Uji Non Response Bias Mean Std. Deviation Levene Test F Sig. t T-test Sig. (2- tailed) kesimpulan v1q1 sebelum cut-off 22 3,09 1, sama sesudah cut-off 19 3,21 1, sama v1q2 sebelum cut-off 22 3,05 1, sama sesudah cut-off 19 3,21 1, sama v1q3 sebelum cut-off 22 2,95 1, sama sesudah cut-off 19 2,95 1, sama v1q4 sebelum cut-off 22 2,95 0, , sama sesudah cut-off 19 3,42 0, , sama v1q5 sebelum cut-off 22 2,91 1, , sama sesudah cut-off 19 3,00 0, sama v2q1 sebelum cut-off 22 3,27 1, , , sama sesudah cut-off 19 3,68 1, , sama v2q2 sebelum cut-off 22 3,14 1, , sama sesudah cut-off 19 3,63 1, , sama v2q3 sebelum cut-off 22 2,77 1, , sama sesudah cut-off 19 3,32 1, , sama v2q4 sebelum cut-off 22 2,91 1, sama sesudah cut-off 19 3,21 0, sama v2q5 sebelum cut-off 22 2,95 1, sama sesudah cut-off 19 3,16 1, sama v2q6 sebelum cut-off 22 3,36 0, , sama sesudah cut-off 19 3,00 0, , sama v2q7 sebelum cut-off 22 3,14 1, , sama sesudah cut-off 19 3,21 0, sama v2q8 sebelum cut-off 22 3,05 0, sama sesudah cut-off 19 3,32 1, sama v2q9 sebelum cut-off 22 2,95 1, sama sesudah cut-off 19 3,37 1, sama v2q10 sebelum cut-off 22 3,05 1, , sama sesudah cut-off 19 3,11 1, sama v3q1 sebelum cut-off 22 3,14 1, sama sesudah cut-off 19 3,42 0, sama v3q2 sebelum cut-off 22 3,09 1, sama sesudah cut-off 19 3,21 0, sama v3q3 sebelum cut-off 22 3,82 0, sama sesudah cut-off 19 3,84 0, sama v3q4 sebelum cut-off 22 3,77 0, sama sesudah cut-off 19 3,84 0, sama v4q1 sebelum cut-off 22 3,05 1, , sama 31

32 sesudah cut-off 19 3,63 1, , sama v4q2 sebelum cut-off 22 3,45 1, sama sesudah cut-off 19 3,74 0, sama v4q3 sebelum cut-off 22 3,14 1, , sama sesudah cut-off 19 3,63 0, , sama v4q4 sebelum cut-off 22 2,95 1, sama sesudah cut-off 19 3,16 1, sama v4q5 sebelum cut-off 22 2,95 1, , , sama sesudah cut-off 19 3,47 0, , sama v4q6 sebelum cut-off 22 3,23 1, sama sesudah cut-off 19 3,32 1, sama Sumber: Output SPSS (2014) Tabel 4.8. Sobel test secara langsung sikap>>kecurangan akuntansi 8,525 norma subjektif>>kecurangan akuntansi 4,355 secara tidak langsung sikap>>niat>>kecurangan akuntansi 7,371 norma subjektif>>niat>>kecurangan akuntansi 7,278 32

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Lembar Kuesioner PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN, GAYA MANAJEMEN, PERSEPSI AKUNTAN MENGENAI PENDETEKSIAN FRAUD, DAN PENGALAMAN

LAMPIRAN 1. Lembar Kuesioner PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN, GAYA MANAJEMEN, PERSEPSI AKUNTAN MENGENAI PENDETEKSIAN FRAUD, DAN PENGALAMAN 87 LAMPIRAN 1 Lembar Kuesioner DAFTAR PERTANYAAN : KUESIONER PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN, GAYA MANAJEMEN, PERSEPSI AKUNTAN MENGENAI PENDETEKSIAN FRAUD, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan ukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Dampak Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

Lampiran 1. Kuisioner Dampak Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual LAMPIRAN 74 75 Lampiran 1 Kuisioner Dampak Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual 76 Kuisioner Mengenai Dampak Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Kuisioner

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Bapak/ Ibu/ Sdr/i Pegawai Kementrian Pekerjaan Umum. Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Angelito Fontes NIM :

KUESIONER PENELITIAN. Bapak/ Ibu/ Sdr/i Pegawai Kementrian Pekerjaan Umum. Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Angelito Fontes NIM : KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth : Bapak/ Ibu/ Sdr/i Pegawai Kementrian Pekerjaan Umum Dengan hormat Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Angelito Fontes NIM : 932013901 Prodi Fakultas Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk 23 3.2.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk menggambarkan kinerja aparat pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital 4.1 Deskripsi Objek Penelitian BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian dilakukan pada industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR LAMPIRAN 41 Lampiran 1 Kuesioner penelitian PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Diskominfomas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang mempunyai akses untuk menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manejemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran Lampiran 1. Kuesioer penelitian KUESIONER PENELITIAN No responden : Tanggal Pengisian : ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA BALAI

Lebih terperinci

persyaratan gelar sarjana Strata-1 (S-1) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, maka peneliti mengadakan

persyaratan gelar sarjana Strata-1 (S-1) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, maka peneliti mengadakan LAMPIRAN 1 Lembar Kuesioner KUESIONER PENELITIAN Responden yang terhormat, Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir skripsi untuk memenuhi persyaratan gelar sarjana Strata-1 (S-1) pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan tanggal 11 November 2015 22 Desember 2015. Penelitian ini merupakan studi empiris yang dilakukan di Universitas Mercu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis seringkali terjadi kecurangan-kecurangan atau tindakan yang menyimpang dari prosedur akuntansi yang benar, dimana kecurangan tersebut disebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian,

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, 54 BAB IV Analisis Data Dan Pembahasan Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, menjelaskan hasil pengumpulan data, hasil penelitian serta pembuktian hipotesis dan jawaban

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : Kartika 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : DIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LAMPIRAN 1 KUESIONER LAMPIRAN 1 KUESIONER Lampiran Perihal PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA : Kuesioner Penelitian : Permohonan Bantuan Pengisian Kuesioner Penelitian KepadaYth Bapak/Ibu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Demografi Objek Penelitian Bagian ini akan membahas demografi responden berdasarkan jenis kelamin, usia, penghasilan setahun, dan status hutang pajak tahun lalu. Ringkasan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Sumber daya manusia merupakan salah satu aset yang dimiliki organisasi. Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta penelitian yang berjudul : PENGARUH KUALITAS MAKANAN, KUALITAS PELAYANAN DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta penelitian yang berjudul : PENGARUH KUALITAS MAKANAN, KUALITAS PELAYANAN DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP LAMPIRAN I KUESIONER Dengan hormat. Perkenalkan nama saya Ridwan Heriyanto. Mahasiswa Program Studi Manajemen dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang sedang melakukan penelitian yang berjudul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan hipotesis yang diajukan maka selanjutnya perlu merancang penelitian untuk menguji hipotesisinya. Merancang riset berarti menentukan jenis risetnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas produk, harga produk dan distribusi terhadap kepuasan customer serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Deskripsi Objek Penelitian Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa penelitian ini melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed (VACA),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementeriaan Pekerjaan dan Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

2 METODE. Kerangka Pemikiran

2 METODE. Kerangka Pemikiran 16 2 METODE Kerangka Pemikiran PTT padi merupakan suatu metode pendekatan untuk mempertahankan atau meningkatkan produktivitas padi secara berkelanjutan dan efisiensi produksi. PTT menekankan pada prinsip

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. akhir ini, adapun teori-teori yang digunakan sebagai berikut:

LANDASAN TEORI. akhir ini, adapun teori-teori yang digunakan sebagai berikut: 2 BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada tugas akhir ini. Hal ini sangat penting karena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT) BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada sub bab ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dari proses awal sampai akhir dalam penelitian. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari : BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Subyek Penelitian Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu penelitit melihat profil remaja sebagai responden. Peneliti menyertakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, PUSKESMAS Mantrijeron bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

Artikel Ilmiah. Peneliti : Marliona Phesa Haurissa. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Artikel Ilmiah. Peneliti : Marliona Phesa Haurissa. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Analisis Keberhasilan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dengan Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi DeLone & McLean (Studi Kasus : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Salatiga

Lebih terperinci

Gunadarma Tagline. Loo

Gunadarma Tagline. Loo Loo Gunadarma Tagline P E N G A R U H C U S T O M E R R E L AT I O N S H I P M A N A G E M E N T D A N N I L A I P E L A N G G A N T E R H A D A P L O YA L I TA S P E L A N G G A N PA D A I N D U S T R

Lebih terperinci

KUESIONER. 1. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan benar.

KUESIONER. 1. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan benar. LAMPIRAN 1 KUESIONER PENGARUH KOMPETENSI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH PASAR CABANG I KOTA MEDAN Bersama ini, saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi daftar kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Variabel Laten Dan Indikator Empiris

LAMPIRAN 1 Variabel Laten Dan Indikator Empiris Variabel Laten Pengetahuan atas pajak (Widayawati dan Nurlis,2010 & Setyawati,2013) Sikap atas Pajak (Ajzen & Fishben, 1980 dalam Bobek & Hatfield, 2003 dan Hardiningsih, 2011) LAMPIRAN 1 Variabel Laten

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Dalam suatu organisasi atau perusahaan, faktor sumberdaya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan organisasiuntuk mencapai berbagai

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu mengumpulkan data dari laporan tahunan dan laporan keuangan Perusahaan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 55183

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 55183 LAMPIRAN 1: KUESIONER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 55183 Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Responden di tempat

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

Medan, November 2011 Kepada Yth: Bapak/Ibu Karyawan PT. Graha Sarana Duta di Medan

Medan, November 2011 Kepada Yth: Bapak/Ibu Karyawan PT. Graha Sarana Duta di Medan Lampiran 1: Kuesioner Medan, November 2011 Kepada Yth: Bapak/Ibu Karyawan PT. Graha Sarana Duta di Medan Perihal: Pengisian Kuesioner Bersama ini dimohon dengan hormat bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan survey confirmatory research yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan survey confirmatory research yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Jenis Data Jenis penelitian ini merupakan survey confirmatory research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengkonfirmasi keberlakuan model yang didapat

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 361 Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam)

Lebih terperinci

Lampiran Statistik Deskriptif

Lampiran Statistik Deskriptif LAMPIRAN 127 128 Lampiran Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Sum Mean Job Outcomes 138 3.20 5.00 547.80 3.9696.44090 Ethical Behavior 138 1.25 4.50 408.25 2.9583.67379 Job Requirement

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada perusahaan jasa yang terdaftar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran untuk menunjukkan waktu dalam pengambilan data yang akan diteliti, terdapat pula jenis penelitian dan unit analisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan 4 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Aplikasi Brilian Brilian adalah aplikasi hybrid learning Stikom Surabaya dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Instrumen dan Responden Hasil penelitian didapatkan dari kuesioner-kuesioner yang disebarkan secara acak langsung kepada para responden melalui hardcopy dan softcopy

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat

Lebih terperinci

Lampiran 1. No Responden :. 1. Identitas Responden Nama :

Lampiran 1. No Responden :. 1. Identitas Responden Nama : Lampiran 1 Kuesioner Penelitian PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA KELAS PAGI DAN KELAS MALAM TERHADAP KUALITAS LAYANAN KULIAH DI PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO No Responden :. 1.

Lebih terperinci