LAMPIRAN 1 Variabel Laten Dan Indikator Empiris

Transkripsi

1 Variabel Laten Pengetahuan atas pajak (Widayawati dan Nurlis,2010 & Setyawati,2013) Sikap atas Pajak (Ajzen & Fishben, 1980 dalam Bobek & Hatfield, 2003 dan Hardiningsih, 2011) LAMPIRAN 1 Variabel Laten Dan Indikator Empiris Indikator Empiris 1. Pajak penghasilan merupakan pajak yang dikelola pemerintah pusat. 2. Besarnya pajak terutang ditentukan berdasarkan pendapatan yang diterima Wajib Pajak 3. Subjek pajak penghasilan merupakan Orang Pribadi, badan dan warisan yang belum terbagi. 4. Objek pajak penghasilan adalah penghasilan kena pajak WP, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima/diperoleh WP. 5. SPT tahunan wajib dilaporkan paling lambat akhir bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir. 6. Jika terlambat dalam menyetor pajak terutang, maka akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2 % per bulan. 7. Jika terlambat dalam melaporkan SPT Masa dan Tahunan pajak penghasilan, maka akan dikenakan sanksi administrasi denda sebesar Rp ,- 8. Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk diri WP OP sebesar Rp Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk setiap tambahan WP yang kawin sebesar Rp per tahun. 10. Menurut peraturan terbaru WP OP dengan peredaran bruto sampai dengan 4,8M yang penghasilannya bersumber dari usaha dikenakan pajak 1% dari omset bulanan sedangakan WP OP yang melakukan pekerjaan bebas, pajak penghasilannya masih dapat dihitung dengan norma perhitungan penghasilan netto (NPPN). 1. Pajak adalah sumber utama penerimaan Negara yang digunakan untuk menunjang pembangunan. 2. Penundaan dan pembayaran pajak yang tidak sesuai akan merugikan Negara. 3. Membayar pajak akan terbentuk rencana untuk kemajuan kesejahteraan rakyat. 4. Membayar pajak merupakan kewajiban setiap Warga Negara. 5. Warga Negara tidak harus patuh dalam membayar pajak karena banyak penerimaaan 71

2 Norma Subjektif (Bobek & Hatfield, 2003 dan Ajzen, 2005) Kontrol perilaku yang dipersepsikan (Ajzen, 2005) Niat untuk berperilaku (Ajzen, 2005) Kepatuhan Wajib Pajak (PMK.03/2007) pajak yang disalahgunakan. 1. Keluarga peduli terhadap perilaku patuh dalam membayar pajak. 2. Teman menunjukkan perilaku patuh dalam memenuhi kewajiban pajaknya. 3. Warga di lingkungan sekitar saya cenderung patuh dalam menghitung dan melapor pajak terutang. 4. Menghitung, membayar dan melaporkan pajak secara benar sesuai anjuran keluarga, teman, maupun warga sekitar. 1. Pendapatan yang saya peroleh memberatkan saya untuk membayar pajak. 2. Kompleksnya isian formulir dan kurangnya petunjuk membuat saya sulit dalam pengisian SPT. 3. Pembayaran pajak melalui bank persepsi dibatasi oleh jam waktu pelayanan dan jarak aksesbilitas ke bank. 4. Saya mudah dalam memperoleh akses, informasi perpajakan serta ketentuannya. 5. Penyampaian SPT melalui drop box memudahkan saya, karena tidak harus disampaikan di KPP terdaftar. 6. Sistem administrasi perpajakan modern (e-spt dan e-filling) membantu saya dalam melaporkan pajak tepat waktu. 7. Jika tidak membayar pajak ada sangsi yang berat terhadap pelanggaran pajak. 1. Saya berniat untuk menghitung pajak terutang secara benar, sesuai aturan perpajakan. 2. Saya berkeinginan untuk membayar pajak terutang sesuai dengan penghasilan yang diperoleh. 3. Saya bertekad untuk selalu tepat waktu dalam menyampaikan SPT. 4. Saya akan berusaha untuk bersikap jujur dan kooperatif dalam memenuhi kewajiban perpajakan. 1. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan dalam 2 (dua) tahun terakhir. 2. Dalam tahun terakhir penyampaian SPT Masa yang terlambat tidak lebih dari 3 (tiga) masa pajak untuk setiap jenis pajak dan tidak berturut-turut. 72

3 3. Keterlambatan SPT Masa yang saya sampaikan tidak lewat dari batas waktu penyampaian SPT Masa pajak berikutnya. 4. Tidak pernah menerima surat penagihan karena melakukan penunggakan dalam membayar pajak. 5. Tidak melakukan penunggakan dalam membayar pajak. 6. Tidak mempunyai tunggakan pajak kecuali telah memiliki izin untuk mengangsur dan menunda pembayaran pajak. 7. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana jangka waktu 10 tahun. 73

4 Data Responden LAMPIRAN 2 KUESIONER PENELITIAN Nama :. Jenis Kelamin :. Umur :.. tahun Alamat :. Jenis Usaha/Pekerjaan Bebas:. Penghasilan Setahun : < PTKP > PTKP Status Hutang Pajak Penghasilkan tahun lalu: Kurang bayar Nihil Lebih bayar Petunjuk : Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan memberikan tanda check ( ) pada kolom skala dibawah ini untuk masing-masing pertanyaan/pernyataan. No I. Pengetahuan atas Pajak Uraian Pertanyaan/Pernyataan Pajak penghasilan merupakan pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat Semakin besarnya penghasilan, semakin besar pajak penghasilan yang dikenakan. Subjek pajak penghasilan merupakan orang pribadi, badan dan warisan yang belum terbagi. Objek pajak penghasilan adalah penghasilan kena pajak WP, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima/diperoleh WP. SPT tahunan wajib dilaporkan paling lambat akhir bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir. Jika terlambat dalam menyetor pajak terutang, maka akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2 % per bulan. Jika terlambat dalam melaporkan SPT Masa dan Tahunan pajak penghasilan, maka akan dikenakan sanksi administrasi denda sebesar Rp ,- Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk diri wajib pajak orang pribadi sebesar Rp per tahun. Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk setiap tambahan wajib pajak yang kawin sebesar Rp per tahun. 74 Jawaban Benar Salah

5 10. Menurut peraturan terbaru WP OP dengan peredaran bruto sampai dengan 4,8M yang penghasilannya bersumber dari usaha dikenakan pajak 1% dari omset bulanan sedangakan WP OP yang melakukan pekerjaan bebas, pajak penghasilannya masih dapat dihitung dengan norma perhitungan penghasilan netto (NPPN). No II. Sikap atas Pajak (Attitude toward Tax) Uraian Pertanyaan/Pernyataan 1 Pajak adalah sumber utama penerimaan Negara yang digunakan untuk menunjang pembangunan. Penundaan dan 2 pembayaran pajak yang tidak sesuai akan merugikan Negara. Membayar pajak akan 3 terbentuk rencana untuk kemajuan kesejahteraan rakyat. Membayar pajak 4 merupakan kewajiban setiap Warga Negara. Warga Negara tidak harus patuh dalam membayar 5. pajak karena banyak penerimaaan pajak yang disalahgunakan. No Sangat Tidak Setuju III. Norma Subyektif (Subjective Norms) Uraian Pertanyaan/Pernyataan 1 Keluarga peduli terhadap perilaku patuh dalam membayar pajak. 2 Teman menunjukkan perilaku patuh dalam Sangat Tidak Setuju 75 Jawaban Tidak Setuju Netral Setuju Tidak Setuju Jawaban Netral Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju

6 3 4. memenuhi kewajiban pajak Warga di lingkungan sekitar saya patuh dalam menghitung dan melapor pajak terutang. Menghitung, membayar dan melaporkan pajak secara benar sesuai anjuran keluarga, teman, maupun warga sekitar. No IV. Kontrol Perilaku yang Dipersepsikan (Perceived Behavioral Control) Uraian Pertanyaan/Pernyataan 1 Pendapatan yang saya peroleh memberatkan saya untuk membayar pajak. Kompleksnya isian formulir 2 dan kurangnya petunjuk membuat saya sulit dalam pengisian SPT. Pembayaran pajak melalui 3 bank persepsi dibatasi oleh jam waktu pelayanan dan jarak aksesbilitas ke bank. Saya mudah dalam 4. memperoleh akses, informasi perpajakan serta ketentuannya. Penyampaian SPT melalui drop box memudahkan 5. saya, karena tidak harus disampaikan di KPP terdaftar Sistem administrasi perpajakan modern (e-spt dan e-filling) membantu saya dalam melaporkan pajak tepat waktu. Jika tidak membayar pajak, maka ada sanksi yang berat Sangat Tidak Setuju 76 Jawaban Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

7 pelanggaran pajak. No V. Niat Berperilaku (Behavioral Intention) Uraian Pertanyaan/Pernyataan 1 Saya berniat untuk menghitung pajak terutang secara benar, sesuai aturan perpajakan. Saya berkeinginan untuk membayar pajak terutang 2 sesuai dengan penghasilan yang diperoleh. Saya bertekad untuk selalu 3 tepat waktu dalam menyampaikan SPT. Saya akan berusaha untuk bersikap jujur dan 4. kooperatif dalam memenuhi kewajiban perpajakan. No Sangat Tidak Setuju VI. Kepatuhan Pajak (Tax Compliance) Uraian Pertanyaan/Pernyataan 1 Dalam 2 tahun terakhir ini, saya menyampaikan SPT Tahunan sebelum 31 Maret. Saya selalu menyampaikan 2 SPT Masa sebelum tanggal 20 setiap bulan. Keterlambatan SPT Masa yang saya sampaikan tidak 3 lewat dari batas waktu penyampaian SPT Masa pajak berikutnya. Saya tidak pernah menerima surat penagihan 4. karena melakukan penunggakan dalam membayar pajak. 5 Saya tidak melakukan Sangat Tidak Setuju 77 Tidak Setuju Tidak Setuju Jawaban Netral Setuju Jawaban Netral Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju

8 6 7 penunggakan dalam membayar pajak. Saya tidak mempunyai tunggakan pajak kecuali telah memiliki izin untuk mengangsur dan menunda pembayaran pajak. Saya tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana jangka waktu 10 tahun. 78

9 LAMPIRAN 3 DATA JAWABAN RESPONDEN ID PAP PAP PAP PAP PAP PAP PAP PAP PAP PAP SAP SAP SAP SAP SAP NS NS NS NS

10

11

12

13

14 ID KPD KPD KPD KPD KPD KPD KPD NB NB NB NB PKP1 PKP2 PKP3 PKP4 PKP5 PKP6 PKP

15

16

17

18

19

20

21 Indikator PAP1 PAP2 PAP3 PAP4 PAP5 PAP6 LAMPIRAN 4 Statistik Deskriptif Indikator-Indikator dalam Variabel Statistik Deskriptif Indikator Pengetahuan atas Pajak Pajak penghasilan merupakan pajak yang dikelola pemerintah pusat. Besarnya pajak terutang ditentukan berdasarkan pendapatan yang diterima Wajib Pajak Subjek pajak penghasilan merupakan Orang Pribadi, badan dan warisan yang belum terbagi. Objek pajak penghasilan adalah penghasilan kena pajak WP, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima/diperoleh WP. SPT tahunan wajib dilaporkan paling lambat akhir bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir. Jika terlambat dalam menyetor pajak terutang, maka akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2%per bulan. % Responden Menjawab Benar % Responden Menjawab Salah 86,1 13,8 72,2 27,2 83,2 16,7 88,4 11,5 79,9 20,8 69,9 30,0 PAP7 PAP8 PAP9 PAP10 Jika terlambat dalam melaporkan SPT Masa dan Tahunan pajak penghasilan, maka akan dikenakan sanksi administrasi denda sebesar Rp ,- Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk diri WP OP sebesar Rp Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk setiap tambahan WP yang kawin sebesar Rp per tahun. Menurut peraturan terbaru WP OP dengan peredaran bruto sampai dengan 4,8M yang penghasilannya bersumber dari usaha dikenakan pajak 1% dari omset bulanan sedangakan WP OP yang melakukan pekerjaan bebas, pajak penghasilannya masih dapat dihitung dengan norma perhitungan penghasilan netto (NPPN) ,4 22,5 86,1 13,8 65,8 34,1 75,7 24,2

22 Responden Rekapitulasi Pengukuran Variabel Pengetahuan atas Pajak Jumlah Pertanyaan Dijawab benar Responden Jumlah Pertanyaan Dijawab benar

23 Responden Jumlah Pertanyaan Dijawab benar Responden Jumlah Pertanyaan Dijawab benar

24 Responden Jumlah Pertanyaan Dijawab benar Responden Jumlah Pertanyaan Dijawab benar Nilai Minimum = 0 Nilai Maximum = 10 Nilai Rata-rata Keseluruhan = 7,843 Standar Deviasi = 2,651 94

25 Statistik Deskriptif Indikator-indikator dalam Variabel Sikap atas Pajak, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku, Niat Berperilaku dan Kepatuhan Pajak Indikator N Min Max Mean Stdev Pajak adalah sumber utama penerimaan SAP1 Negara yang digunakan untuk menunjang pembangunan. SAP2 Penundaan dan pembayaran pajak yang tidak sesuai akan merugikan Negara SAP3 Membayar pajak akan terbentuk rencana untuk kemajuan kesejahteraan rakyat SAP4 Membayar pajak merupakan kewajiban setiap Warga Negara SAP5 Warga Negara tidak harus patuh dalam membayar pajak karena banyak penerimaaan pajak yang disalahgunakan. Rata-rata Sikap atas Pajak NS1 Keluarga peduli terhadap perilaku patuh dalam membayar pajak NS2 Teman menunjukkan perilaku patuh dalam memenuhi kewajiban pajaknya Warga di lingkungan sekitar saya NS3 cenderung patuh dalam menghitung dan melapor pajak terutang Menghitung, membayar dan melaporkan NS4 pajak secara benar sesuai anjuran keluarga, teman, maupun warga sekitar. Rata-rata Norma Subjektif Pendapatan yang saya peroleh KPD1 memberatkan saya untuk membayar pajak. KPD2 Kompleksnya isian formulir dan kurangnya petunjuk membuat saya sulit dalam pengisian SPT KPD3 Pembayaran pajak melalui bank persepsi dibatasi oleh jam waktu pelayanan dan jarak aksesbilitas ke bank KPD4 Saya mudah dalam memperoleh akses, informasi perpajakan serta ketentuannya. KPD5 Penyampaian SPT melalui drop box memudahkan saya, karena tidak harus disampaikan di KPP terdaftar

26 KPD6 Sistem administrasi perpajakan modern (e-spt dan e-filling) membantu saya dalam melaporkan pajak tepat waktu. KPD7 Jika tidak membayar pajak ada sangsi yang berat terhadap pelanggaran pajak Rata-rata Total Kontrol Perilaku Dipersepsikan NB1 Berniat untuk menghitung pajak terutang secara benar, sesuai aturan perpajakan NB2 Berkeinginan untuk membayar pajak terutang sesuai dengan penghasilan yang diperoleh. NB3 Bertekad untuk selalu tepat waktu dalam menyampaikan SPT NB4 Berusaha untuk bersikap jujur dan kooperatif dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Rata-rata Total Niat Berperilaku PKP1 Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan dalam 2 (dua) tahun terakhir PKP2 Dalam tahun terakhir penyampaian SPT Masa yang terlambat tidak lebih dari 3 (tiga) masa pajak untuk setiap jenis pajak dan tidak berturut-turut PKP3 Keterlambatan SPT Masa yang saya sampaikan tidak lewat dari batas waktu penyampaian SPT Masa pajak berikutnya PKP4 Tidak pernah menerima surat penagihan karena melakukan penunggakan dalam membayar pajak. PKP5 Tidak melakukan penunggakan dalam membayar pajak PKP6 Tidak mempunyai tunggakan pajak kecuali telah memiliki izin untuk mengangsur dan menunda pembayaran pajak PKP7 Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana jangka waktu tahun. Rata-rata Total Perilaku Kepatuhan Pajak

27 LAMPIRAN 5 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Hasil Uji Validitas Indikator (Awal) Indikator Load Factor >0,60 Cross Loading >0,60 AVE Communality Validitas Pengetahuan atas Pajak PAP Valid PAP Tidak Valid PAP Tidak Valid PAP Tidak Valid PAP Valid PAP Valid PAP Valid PAP Valid PAP Valid PAP Valid Sikap atas Pajak SAP Valid SAP Valid SAP Valid SAP Valid SAP Valid Norma Subjektif NS Valid NS Valid NS Valid NS Valid Kontrol Perilaku yang Dipersepsikan KPD Valid KPD Valid KPD Valid KPD Tidak Valid KPD Valid KPD Valid KPD Valid Niat untuk Berperilaku NB Valid NB Valid NB Valid NB Valid Perilaku Kepatuhan Pajak 97

28 PKP Valid PKP Valid PKP Valid PKP Valid PKP Valid PKP Valid PKP Valid Hasil Uji Validitas Indikator (Lanjutan) Indikator Load Factor >0,60 Cross Loading >0,60 AVE Communality Validitas Pengetahuan atas Pajak PAP Valid PAP Valid PAP Valid PAP Valid PAP Valid PAP Valid PAP Valid Sikap atas Pajak SAP Valid SAP Valid SAP Valid SAP Valid SAP Valid Norma Subjektif NS Valid NS Valid NS Valid NS Valid Kontrol Perilaku yang Dipersepsikan KPD Valid KPD Valid KPD Valid KPD Valid KPD Valid KPD Valid Niat untuk Berperilaku NB Valid NB Valid NB Valid NB Valid 98

29 Perilaku Kepatuhan Pajak PKP Valid PKP Valid PKP Valid PKP Valid PKP Valid PKP Valid PKP Valid Hasil Uji Reliabilitas Variabel Composite Laten Reliability 0.70 Cronbach ε Alpha Kesimpulan PAP Reliabel SAP Reliabel NS Reliabel KPD Reliabel NB Reliabel PKP Reliabel 99

30 LAMPIRAN 6 HASIL OUTPUT SmartPLS 2.0 M3 Structural Model Specification Overview AVE Composite Reliability R Square Cronbachs Alpha Communality PAP SAP NS KPD NB PKP Latent Variable Correlations PAP SAP NS KPD NB PKP PAP SAP NS KPD NB PKP Cross Loadings/Outer Loading/Outer Model (Weights or Loadings) PAP SAP NS KPD NB PKP PAP PAP PAP PAP PAP PAP PAP SAP SAP SAP SAP SAP NS NS NS NS KPD KPD KPD KPD

31 KPD KPD NB NB NB NB PKP PKP PKP PKP PKP PKP PKP Total Effects SAP NB PKP PAP SAP NS KPD NB PKP Path Coefficients SAP NB PKP PAP SAP NS KPD NB PKP Index Values Results Measurement Model (restandardised) PAP SAP NS KPD NB PKP PAP PAP PAP PAP PAP PAP PAP SAP SAP SAP SAP SAP NS NS NS NS KPD KPD KPD KPD

32 KPD KPD NB NB NB NB PKP PKP PKP PKP PKP PKP PKP Measurement Model PAP SAP NS KPD NB PKP PAP PAP PAP PAP PAP PAP PAP SAP SAP SAP SAP SAP NS NS NS NS KPD KPD KPD KPD KPD KPD NB NB NB PKP PKP PKP PKP PKP PKP PKP

33 Latent Variable Scores (unstandardised) PAP SAP NS KPD NB PKP Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case

34 Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case

35 Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case

36 Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Index Values for Latent Variables LV Index Values PAP SAP NS KPD NB PKP Total Effects (Mean, STDEV, T-Values) Original Sample (O) Sample Mean (M) 106 Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) KPD -> NB KPD -> PKP NB -> PKP NS -> NB

37 NS -> PKP PAP -> NB PAP -> PKP PAP -> SAP SAP -> NB SAP -> PKP Outer Model T-Statistic PAP SAP NS NB KPD PKP PAP PAP PAP PAP PAP PAP PAP SAP SAP SAP SAP SAP NS NS NS NS KPD KPD KPD KPD KPD KPD NB NB NB NB NB PKP PKP PKP PKP PKP PKP PKP

38 Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values) Original Sample (O) Sample Mean (M) 108 Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) KPD -> NB KPD -> PKP NB -> PKP NS -> NB PAP -> SAP SAP -> NB Outer Weights (Mean, STDEV, T-Values) Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) KPD20 < KPD KPD21 <-KPD KPD22 <-KPD KPD24 <-KPD KPD25 <-KPD KPD26 <-KPD NB27 <- NB NB28 <- NB NB29 <- NB NB30 <- NB NS16 <- NS NS17 <- NS NS18 <- NS NS19 <- NS PAP1 <- PAP PAP10 <- PAP PAP5 <- PAP PAP6 <- PAP PAP7 <- PAP PAP8 <- PAP PAP9 <- PAP PKP31 <- PKP PKP32 <- PKP PKP33 <- PKP PKP34 <- PKP PKP35 <- PKP PKP36 <- PKP PKP37 <- PKP SAP11 <- SAP SAP12 <- SAP SAP13 <- SAP SAP14 <- SAP SAP15 <- SAP

39 Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values) Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) KPD20 <KPD KPD21 <KPD KPD22 <KPD KPD24 <KPD KPD25 <KPD KPD26 <KPD NB27 <- NB NB28 <- NB NB29 <- NB NB30 <- NB NS16 <- NS NS17 <- NS NS18 <- NS NS19 <- NS PAP1 <- PAP PAP10 <- PAP PAP5 <- PAP PAP6 <- PAP PAP7 <- PAP PAP8 <- PAP PAP9 <- PAP PKP31 <-PKP PKP32 <-PKP PKP33 <-PKP PKP34 <-PKP PKP35 <-PKP PKP36 <-PKP PKP37 <-PKP SAP11 <- SAP SAP12 <- SAP SAP13 <- SAP SAP14 <- SAP SAP15 <- SAP

40 Uji Anova/ Uji F Variables Entered/Removed b Model Variables Entered 1 KPD, SAP, NS LAMPIRAN 7 Hasil Output SPSS 19 Variables Removed Method. Enter Model R Model Summary R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate ANOVA b Model Sum of Mean df Squares Square F Sig. 1 Regression Residual Total Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) SAP NS KPD

41 Pengujian Sobel test Uji signifikansi indirect effect dari variabel niat berperilaku terhadap pengaruh kontrol terhadap perilaku kepatuhan pajak. Run MATRIX procedure: ************************************************************************ Preacher and Hayes (2004) SPSS Macro for Simple Mediation Written by Andrew F. Hayes, The Ohio State University For details, see Preacher, K.J., & Hayes, A. F. (2004). SPSS and SAS procedures for estimating indirect effects in simple mediation models Behavior Research Methods, Instruments, and Computers, 36, VARIABLES IN SIMPLE MEDIATION MODEL Y PKP X KPD M NB DESCRIPTIVES STATISTICS AND PEARSON CORRELATIONS Mean SD PKP KPD NB PKP KPD NB SAMPLE SIZE 173 DIRECT AND TOTAL EFFECTS Coeff s.e. t Sig(two) b(yx) b(mx) b(ym.x) b(yx.m)

Menunjukkan lagi