ADOPSI E-BANKING: RISIKO DAN TANTANGAN
|
|
- Hendra Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ADOPSI E-BANKING: RISIKO DAN TANTANGAN Edy Purwo Saputro Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta Abstract Adoption of technology in the banking sector tended to evolve rapidly and e-banking was one of the services currently in common use. Nevertheless, the issue of e-banking adoption continued to grow. Therefore, the identification of success factor of e-banking adoption was becoming an interesting issue, not only to support the adoption intention but also in reducing the risk. The purpose of this study was to explore the success factor of e-banking adoption. Limitation and suggestion for further research became a reference for the advanced research Keywords: e-banking, adoption, technology, risk PENDAHULUAN Adopsi teknologi merupakan konsekuensi dari risiko dan tantangan yang tidak kecil sehingga peran dari user menjadi penting untuk bisa memahami risiko dan tantangan itu sendiri (Chen, 2013; Akturan, dan Tezcan, 2012). Di satu sisi, fakta perkembangan teknologi memberikan peluang bagi perbankan untuk mengembangkan layanan terbaik kepada nasabah, meski di sisi lain niat nasabah untuk menerima adopsi teknologi perbankan juga tidak mudah karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Oleh karena itu, adopsi teknologi perbankan memberikan konsekuensi bagi perbankan dan nasabah karena keduanya berkepentingan terhadap bentuk layanan terbaru yang memberikan kemudahan, keamanan dan kenyamanan (Cudjoe, et al., 2015). Layanan perbankan berbasis mandiri atau self-services technologies memberikan peluang untuk bisa memandirikan nasabah (Curran dan Meuter, 2005). Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi dan didukung oleh layanan internet yang semakin mudah dan murah. Oleh karena itu, interaksi yang bersifat non personal menjadi semakin berkembang dan karenanya adopsi e-banking menjadi tuntutan yang semakin mendesak untuk dilakukan oleh perbankan. Meski demikian, persepsian nasabah terhadap adopsi e-banking tidak mudah dengan berbagai pertimbangan yang mendasari. Hal ini juga didukung dengan fakta dikotomi nasabah yang dijabarkan dalam dua kelompok yaitu nasabah tipe high tech dan high touch yang memungkinkan perbankan memberikan layanan secara spesifik kepada keduanya (Lee dan Allayway, 2002). Potensi dari adopsi e-banking dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal misal terkait dengan niat dan sikap nasabah, sedangkan faktor eksternal misal dalam bentuk persaingan bisnis perbankan yang semakin ketat dan juga perkembangan layanan online yang menjanjikan kualitas layanan lebih modern. Oleh karena itu, perkembangan layanan yang bersifat no face to face contact saat ini semakin berkembang dan karenanya beralasan jika adopsi e-banking merupakan bagian dari model layanan ini (Alwan dan Al -Zu bi, 2016). Hal ini menegaskan bahwa komitmen terhadap adopsi e-banking membutuhkan proses edukasi secara berkelanjutan sehingga mampu membentuk persepsian terhadap niat adopsi dan juga persepsian terhadap niat loyal. Perbedaan antara niat adopsi dan niat loyal secara tidak langsung memberikan gambaran tentang kasus adopsi e-banking yaitu untuk negara berkembang cenderung mengacu persepsian tentang niat untuk adopsi sedangkan kasus di negara maju cenderung mengacu persepsian tentang niat untuk loyal dalam penggunaan e-banking. Oleh karena itu, kasus adopsi e-banking di Indonesia mengacu tahapan niat untuk adopsi dan hal ini didukung oleh jumlah nasabah tipe high touch yang lebih banyak dibanding nasabah tipe high tech. Pemahaman ini secara tidak langsung THE 5 TH URECOL PROCEEDING 464 ISBN
2 menegaskan bahwa perubahan perilaku dari niat adopsi dan niat loyal menjadi kajian yang menarik karena tidak hanya terkait dengan generalisasi hasil mengacu temuan riset empiris, tapi juga relevansinya dengan pengembangan teoritis adopsi teknologi, terutama kasus adopsi e-banking. Oleh karena itu, rumusan masalah yang diajukan dalam makalah ini adalah bagaimana adopsi e-banking di Indonesia? KAJIAN LITERATUR Persoalan mendasar dari adopsi teknologi, termasuk juga dalam kasus adopsi e-banking tidak bisa terlepas dari aspek manfaat bagi nasabah (Lie bana-cabanillas, et al., 2013; Rajaobelina, et al., 2013; Singh dan Kaur, 2013; Teoh, et al., 2013). Oleh karena itu, perbankan berkepentingan untuk memberikan edukasi tentang kemanfaatan yang bisa diperoleh nasabah dengan adopsi e-banking. Terkait hal ini, jika nasabah tidak mendapatkan kemanfaatan dari adopsi e-banking maka adopsi e-banking tidak akan berhasil. Di satu sisi, identifikasi nasabah dibedakan menjadi dua yaitu nasabah tipe high touch dan nasabah tipe high tech. Artinya, perbedaan persepsian dalam kemanfaatan yang dirasakan oleh nasabah secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap sikap. Teoritis menegaskan bahwa sikap positif dapat membangun niat, sedangkan sikap negatif akan mereduksi niat individu untuk melakukan suatu tindakan (Chau dan Ngai, 2010). Oleh karena itu, edukasi tentang adopsi e-banking yang membangun sikap positif akan berpengaruh terhadap niat adopsi e-banking, begitu juga sebaliknya. Hal ini secara tidak langsung menegaskan bahwa persepsian tentang manfaat dipengaruhi oleh sikap yang berlanjut menjadi niat sehingga mendukung terhadap adopsi e- banking. Komitmen untuk membangun sikap positif nasabah terhadap adopsi e-banking bukan persoalan yang mudah karena persepsian tentang adopsi teknologi cenderung sangat kompleks. Oleh karena itu, perlu strategi dan komitmen bersama untuk dapat membangun persepsian tentang kemanfaatan dari adopsi e-banking. Terkait ini, operasional perbankan cenderung sama, baik yang dilakukan oleh bank pesero ataupun bank swasta, begitu juga apakah bank besar ataupun bank kecil. Artinya, tidak ada perbedaan dalam layanan operasional sehingga edukasi tentang adopsi e-banking menjadi tanggung jawab bersama otoritas perbankan dan perbankan itu sendiri. Hal ini memberikan gambaran yang jelas tentang urgensi edukasi secara sistematis dan berkelanjutan sehingga persepsian tentang manfaat dapat terbentuk dan kemudian berpengaruh terhadap pembentukan sikap positif dan menimbulkan niat adopsi e- banking (Alwan dan Al-Zu bi, 2016). Terkait ini, harus dibedakan antara membangun persepsian manfaat untuk kasus yang ada di negara berkembang dengan negara industri maju karena orientasi terhadap niat adopsinya berbeda. Dari pemahaman ini, maka preposisi pertama dari makalah ini adalah: P 1 = manfaat adopsi e-banking berpengaruh Risiko dan tantangan adopsi e-banking cenderung semakin kompleks sehingga pendalaman setiap kasus yang ada perlu perhatian seksama, termasuk juga urgensi identifikasi dari risiko dan tantangan adopsi e- banking di negara berkembang (Kallanmarthodi dan Vaithiyanathan, 2012). Terkait hal ini, pemahaman tentang adopsi teknologi cenderung mengacu kepada kepentingan untuk mereduksi risiko dan memaksimalkan manfaat dari adopsinya. Oleh karena itu, perbankan dan pemerintah berkepentingan untuk mereduksi semua risiko dari adopsi e-banking. Pemahaman tentang risiko dari adopsi e-banking dapat dibedakan menjadi dua yaitu human error dan technical error. Risiko dari keduanya cenderung berdampak negatif terhadap pembentukan sikap individu. Artinya, semakin tinggi risiko maka akan berpengaruh terhadap sikap negatif dan berlanjut kepada tindakan untuk tidak menerima atau menolak adopsi e-banking. Oleh karena itu, beralasan jika mereduksi risiko menjadi tantangan terberat dalam adopsi teknologi, termasuk juga dalam kasus adopsi e-banking. Komitmen untuk mereduksi risiko akan berdampak positif terhadap trust, baik trust kepada institusi ataupun kepada adopsinya (Alsajjan, 2009). Pemahaman ini memberikan THE 5 TH URECOL PROCEEDING 465 ISBN
3 gambaran yang lebih jelas bahwa kepentingan untuk mereduksi risiko secara tidak langsung terkait dengan komitmen untuk membangun trust, sedangkan komitmen trust akan berpengaruh terhadap niat adopsi dan juga niat untuk loyal dalam menggunakan layanan e- banking. Urgensi tentang trust dalam adopsi e- banking secara tidak langsung memicu tantangan terkait maraknya kejahatan perbankan, termasuk juga kejahatan online sehingga hal ini secara tidak langsung berdampak negatif terhadap persepsian tentang layanan e-banking. Oleh karena itu, perbankan dan pihak berwajib berkepentingan untuk menuntaskan semua kasus kejahatan perbankan, terutama yang berbasis layanan online. Pemahaman ini memberikan gambaran bahwa lemahnya pengamanan dalam layanan online berdampak negatif terhadap kepercayaan sehingga edukasi tentang pentingnya PIN dan password merupakan aspek utama yang dapat meminimalisasi risiko kejahatan perbankan berbasis layanan online. Artinya, adopsi e- banking berkepentingan untuk membangun kepercayaan, baik dari institusi perbankan dan atau dari layanan online, termasuk juga regulasi yang mendukung layanan online melalui UU ITE. Asumsi yang mendasari karena layanan online berbeda jika dibandingkan dengan model layanan offline sehingga persepsian tentang trust menjadi penting (Akhlaq dan Ahmed, 2013; Liebana-Cabanillas, et al., 2013; Rajaobelina, et al., 2013). Terkait hal ini, urgensi trust dalam kasus adopsi e-banking memberikan pengaruh terhadap sikap positif dan niat untuk adopsi e- banking sehingga preposisi kedua dari makalah ini adalah: P 2 = trust tentang adopsi e-banking berpengaruh Layanan online sebagai model adopsi e- banking tidak bisa terlepas dari ancaman yang berisiko tinggi. Selain itu, ketidakpastian dari layanan model online cenderung lebih kompleks dibanding layanan offline. Ancaman ketidakpastian menjadi acuan tentang pentingnya identifikasi sukses faktor dari adopsi e-banking, terutama untuk kasus di negara berkembang (Chong, et al., 2010). Oleh karena itu, kondisi ketidakpastian harus dijamin dengan regulasi yang memberikan kepastian terhadap layanan online. Hal ini memberikan gambaran tentang urgensi untuk mereduksi ancaman ketidakpastian karena kondisinya akan berpengaruh terhadap keyakinan individu. Terkait ini, riset keperilakuan menjelaskan tentang interaksi antara keyakinan, sikap dan niat, selain faktor kepercayaan dan manfaat dari adopsi e-banking. Oleh karena itu, faktor keyakinan menjadi penting untuk identifikasi adopsi e-banking. Di satu sisi, kepentingan membangun keyakinan juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dan di sisi lain tidak mudah membangun niat adopsi e-banking di negara berkembang, terutama terkait dengan kompleksitas faktor yang mendukung sukses adopsinya. Keyakinan individu terhadap adopsi teknologi tidak bisa terlepas dari persepsian yang terbentuk, baik yang didapat dari pemahaman tentang adopsinya dan atau keyakinan yang terbentuk dari testimoni pihak ketiga. Oleh karena itu, pemanfaatan publik figur menjadi salah satu strategi pemasaran dalam upaya membangun keyakinan individu, meski di sisi lain publik juga semakin cerdas dalam memilih dan memilah semua informasi yang ada. Hal ini menegaskan bahwa proses selektif menjadi acuan untuk dapat membangun keyakinan individu sebelum berpengaruh terhadap sikap positif yang akhirnya menerima adopsi e-banking. Mata rantai yang kompleks dalam membangun keyakinan individu dalam kasus adopsi e-banking maka preposisi ketiga dalam makalah ini adalah: P 3 = keyakinan individu berpengaruh positif terhadap niat adopsi e-banking Perkembangan teknologi dengan berbagai atributnya tidak lain bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan. Artinya, adopsi teknologi yang tidak memberikan kemudahan maka hal ini akan bertentangan dengan tujuan dari inovasi teknologi itu sendiri. Oleh karena itu, adopsi e- banking juga mengacu kepentingan untuk memberikan kemudahan kepada individu. THE 5 TH URECOL PROCEEDING 466 ISBN
4 Asumsi yang mendasari karena e-banking mampu memberikan layanan non-stop yang tidak diberikan oleh model layanan offline. Selain itu, mobilitas individu yang semakin tinggi juga berkepentingan terhadap layanan online karena memungkinkan seseorang berinteraksi tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Hal ini menguatkan asumsi bahwa adopsi e-banking menjanjikan kemudahan kepada nasabah ( Lie bana-cabanillas, et al., 2013; Rajaobelina, et al., 2013; Singh dan Kaur, 2013; Teoh, et al., 2013). Persepsian tentang kemudahan tentu harus juga dibedakan karena ada dua tipe nasabah yaitu tipe high touch dan high tech yang masingmasing memiliki pendekatan yang berbeda untuk bisa memahami kemudahan seperti yang dimaksud dari adopsi e-banking. Oleh karena itu, persepsian mudah untuk seseorang bisa dipersepsikan berbeda untuk orang lain sehingga komitmen untuk membuat persepsian yang sama tentang kemudahan penggunaan e-banking harus disosialisasikan secara berkelanjutan, tidak hanya kepada nasabah tipe high touch, tapi juga tipe high tech. Sukses upaya dalam sosialisasi persepsian kemudahan maka akan berdampak positif terhadap keyakinan individu yang kemudian berlanjut menjadi pembentukan sikap positif yang mengarah kepada niat adopsi e- banking (Cudjoe, et al., 2015). Sinergi ini memberikan gambaran tentang mata rantai dari sukses faktor adopsi e-banking sehingga preposisi keempat dalam makalah ini adalah: P 4 = kemudahan penggunaan berpengaruh KESIMPULAN DAN SARAN Perkembangan teknologi memberikan peluang terhadap adopsi berbagai model layanan. Adopsi e-banking merupakan salah satu model layanan online yang memberikan peluang bagi nasabah untuk mendapatkan layanan modern dengan fasilitas kemudahan yang memberikan kenyamanan bertransaksi. Hal ini karena layanan e-banking tidak mengenal batas ruang dan waktu sehingga mendukung terhadap mobilitas individu yang semakin tinggi. Di satu sisi, problem adopsi e-banking cenderung kompleks dan di sisi lain sukses faktor adopsi e- banking dipengaruhi oleh banyak faktor. Identifikasi terhadap persoalan adopsi e- banking dan juga sukses faktornya menjadi kajian yang sangat menarik. Hal ini tidak saja terkait dengan implikasi generalisasi hasil riset, tapi juga komitmen terhadap pengembangan teoritis yang menjadi acuan pengembangan riset ke depan, yaitu tidak saja dalam kasus adopsi e- banking tapi juga adopsi teknologi secara makro. Oleh karena itu, kunci dari sukses adopsi e- banking dipengaruhi oleh sikap positif yang terbentuk sehingga membangun sikap positif menjadi identifikasi awal terhadap problem adopsi e-banking. Urgensi membangun sikap positif sesuai dengan kajian teoritis tentang riset keperilakuan. Sukses faktor adopsi e-banking di negara berkembang dan negara maju dipengaruhi oleh beragam faktor dan hal ini juga dibedakan antara karakteristik nasabah tipe high touch dan high tech. Selain itu, persepsian tentang risiko yang muncul, baik akibat adanya human error atau technical error menjadi faktor yang perlu diidentifikasi sedari awal untuk mendukung sukses adopsi e-banking. Identifikasi dari sejumlah faktor yang dijabarkan dalam makalah ini belum menjelaskan secara lengkap tentang sukses faktor adopsi e-banking dan karenanya ke depan perlu pendalaman riset empiris dan juga eksplorasi terhadap faktor lainnya untuk bisa menjawab sukses faktor adopsi e-banking. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang telah mendanai penelitian ini melalui skim Penelitian Hibah Fundamental sesuai dengan Lampiran Surat No: 025/E3/2017 Tanggal 6 Januari 2017 REFERENSI Akhlaq, A. dan Ahmed, E The effect of motivation on trust in the acceptance of internet banking in a low income country. THE 5 TH URECOL PROCEEDING 467 ISBN
5 International Journal of Bank Marketing. 31 (2) : Akturan, U. dan Tezcan, N Mobile banking adoption of the youth market: Perceptions and intentions. Marketing Intelligence & Planning. 30 (4): Alsajjan, B.A The relative importance of trust intentions and trust beliefs in internet banking adoption. International Review of Business Research Papers. 5 (6): Alwan, H.A. dan Al-Zu bi, A.I Determinants of internet banking adoption among Customers of Commercial Banks: An empirical study in the Jordanian Banking Sector. International Journal of Business and Management. 11(3): Chau, V.S. dan Ngai, L.W.L.C The youth market for internet banking services: Perceptions, attitude and behaviour. Journal of Services Marketing, 24 (1): Chen, C.S Perceived risk, usage frequency of mobile banking services. Managing Service Quality. 23 (5): Chong, A.Y., Ooi, K.B., Lin, B., dan Tan, B.I Online banking adoption: An empirical analysis. International Journal of Bank Marketing. 28 (4): Cudjoe, A.G., Anim, P.A., dan Nyanyofio, J.G.N.T Determinants of mobile banking adoption in the Ghanaian Banking industry: A case of access Bank Ghana Limited. Journal of Computer and Communications. 3: Curran, J.M. dan Meuter, M.L Selfservice technology adoption: Comparing three technologies. Journal of Services Marketing. 19 (2): Kallanmarthodi, G. dan Vaithiyanathan, M Assessment of a modified technology acceptance model among e- banking customers in Coimbatore City. International Journal of Innovation, Management and Technology, 3 (2): Lee, J. dan Allayway, A Effects of personal control on adoption of selfservice technology innovations. Journal of Services Marketing. 16 (6): Liebana-Cabanillas, F., Munoz-Leiva, F., dan Rejon-Guardia, F The determinants of satisfaction with e-banking. Industrial Management & Data Systems. 113 (5): Rajaobelina, L., Brun, I., Toufaily, E A relational classification of online banking customers. International Journal of Bank Marketing. 31 (3): Singh, J. dan Kaur, P Customers attitude towards technology based services provided by select Indian banks: Empirical analysis. International Journal of Commerce and Management. 23 (1): Teoh, W.M., Chong, S.C., Lin, B. dan Chua, J.W Factors affecting consumers perception of electronic payment: An empirical analysis. Internet Research. 23 (4): THE 5 TH URECOL PROCEEDING 468 ISBN
PERSEPSIAN RISIKO ADOPSI E-BANKING : ANTARA SIKAP vs TRUST
Menakar Masa Depan Profesi Memasuki MEA 2015 Menuju Era Crypto Economic ISSN 2460-0784 PERSEPSIAN RISIKO ADOPSI E-BANKING : ANTARA SIKAP vs TRUST Edy Purwo Saputro 1) 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. dan rekomendasi. Pembahasan dari masing-masing dijelaskan secara runtut sebagai
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI Bab ini membahas tentang kesimpulan penelitian, implikasi, saran, keterbatasan dan rekomendasi. Pembahasan dari masing-masing dijelaskan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Kepercayaan, Kemudahan Penggunaan, Keamanan, Kualitas Layanan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Melalui hasil analisis yang telah dilakukan maka akan dapat diketahui kesimpulan dari penelitian bahwa : 1. Kepercayaan, Kemudahan Penggunaan, Keamanan, Kualitas Layanan Website
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING MODEL STIMULUS TERHADAP KEYAKINAN INDIVIDU DALAM ADOPSI TEKNOLOGI PERBANKAN BERBASIS SELF-SERVICE TECHNOLOGIES: KASUS E-BANKING DI SOLO Oleh: Edy Purwo Saputro, SE, MSi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen telah dikenalkan dengan sistem perbankan berbasis internet untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dunia internet pada saat ini sudah semakin maju dan canggih. Tentunya hal ini berperan untuk dimanfaatkan pada semua bidang termasuk pada jasa perbankan.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Variabel keunggulan relatif secara parsial berpengaruh signifikan positif
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang terkumpul dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Variabel keunggulan relatif secara parsial berpengaruh signifikan positif
Lebih terperinciRINGKASAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
RINGKASAN PENELITIAN HIBAH BERSAING Bidang Ilmu: Sosial-Ekonomi MODEL INTENTION TO USE DAN INTENTION TO LOYALTY TERHADAP ADOPSI E-BANKING DI ERA E-SERVICE Oleh: Edy Purwo Saputro, SE, MSi Drs. Daryono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun untuk sekedar hiburan. Teknologi berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan sistem teknologi informasi berkembang dengan pesat. Dimulai dari era akuntansi pada tahun 1950, sampai ke era jejaring global di mulai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Bong-Keun Jeong & Tom E Yoon (2013) mobile banking. Berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM),
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik yang sama : 2.1.1 Bong-Keun Jeong & Tom E Yoon (2013) Penelitian sebelumnya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut : terbukti kebenarannya dan dapat diterima. Dengan demikian semakin
64 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut : 1. Kepercayaan dengan Adopsi memiliki
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH MENGADOPSI INTERNET BANKING
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH MENGADOPSI INTERNET BANKING Ronny Program Studi Manajemen STIE Perbanas Surabaya Jalan Nginden Semolo 34-36, Surabaya ABSTRACT The study about adoption in internet
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak perusahaan di dunia berkeinginan untuk mengubah dirinya menjadi pembangkit daya (power
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pada media teknologi berkembang dengan sangat pesat. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia dari kota besar hingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran teknologi penting dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi di masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan berkembangnya zaman. Teknologi tidak dapat dipisahkan dan telah berpengaruh besar terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dalam dunia bisnis saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan operasional suatu perusahaan terlebih
Lebih terperinciPENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN, KEMANFAATAN, SIKAP, RISIKO DAN FITUR LAYANAN TERHADAP MINAT ULANG NASABAH BANK BCA DALAM MENGGUNAKAN INITERNET BANKING
Chitra Laksmi Rithmaya PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN, KEMANFAATAN, SIKAP, RISIKO DAN FITUR LAYANAN TERHADAP MINAT ULANG NASABAH BANK BCA DALAM MENGGUNAKAN INITERNET BANKING Chitra Laksmi Rithmaya STIE
Lebih terperinciPENGARUH KEUNGGULAN RELATIF, KOMPATIBILITAS, PERSEPSI KEGUNAAN, KEMAMPUAN UNTUK DILIHAT, DAN PERSEPSI RESIKO TERHADAP ADOPSI MOBILE BANKING
PENGARUH KEUNGGULAN RELATIF, KOMPATIBILITAS, PERSEPSI KEGUNAAN, KEMAMPUAN UNTUK DILIHAT, DAN PERSEPSI RESIKO TERHADAP ADOPSI MOBILE BANKING BAGI NASABAH BCA DI SURABAYA ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut: diketahui bahwa variabel Kepercayaan berpengaruh tidak signifikan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut: 1. Berdasarkan uji t yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Technology Acceptance Model (TAM) TAM adalah teori sistem informasi yang memodelkan penerimaan dan penggunaan teknologi. TAM yang dikemukakan oleh Davis (Davis, 1989) merupakan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Satisfaction pada Tokoone.com.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. berdasarkan uji t (parsial) adalah :
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis dan pembahasan maka didapatkan hasil penelitian sebagai berikut : 1. berdasarkan uji t (parsial) adalah : a. Inovasi secara parsial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan teknologi yang terus berevolusi, aktivitas transaksi melalui media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan sudah banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat di era globalisasi ini. Dengan adanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian saat ini merujuk pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Akan tetapi dalam penelitian ini berfokus pada
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Internet Banking Revolusi informasi yang ditandai dengan kemunculan internet telah berdampak hampir ke setiap sektor kehidupan manusia, dimulai dari sektor pertahanan dan keamanan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BABI PENDAHULUAN Pemanfaatan teknologi informasi (TI) oleh instansi pemerintah merupakan langkah untuk mendukung terwujudnya pemerintahan yang sistematis. Hal tersebut menjadi salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah sangat berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya yang terdapat pada bidang
Lebih terperinciBAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone
BAB I INTRODUKSI 1.1 Latar Belakang Instrumen pembayaran non tunai berupa uang elektronik, menjadi alat pembayaran alternatif yang aman dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran mikro, kapan saja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sering muncul ketika pertama kali mengkaji inovasi adalah masalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Inovasi pengertian inovasi telah ditelaah dari berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu, seperti manajemen bisnis, sosiologi, antropologi dan psikologi.
Lebih terperinciSISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG BISNIS
1 SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG BISNIS Seperti kita bersama, penggunaan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) sudah begitu dibutuhkan pada setiap organisasi. Tidak hanya di negara maju
Lebih terperinciPEMETAAN PERSEPSI RISIKO DALAM KASUS ADOPSI E-BANKING
PEMETAAN PERSEPSI RISIKO DALAM KASUS ADOPSI E-BANKING Edy Purwo Saputro Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta epsums@lycos.com abstraksi Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciPENGARUH INNOVATION DAN KNOWLEDGE BASED TRUST TERHADAP SIKAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DALAM MENGGUNAKAN LAYANAN MOBILE BANKING
PENGARUH INNOVATION DAN KNOWLEDGE BASED TRUST TERHADAP SIKAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DALAM MENGGUNAKAN LAYANAN MOBILE BANKING Oleh: Adinda Permatasari 201011015 PROPOSAL PENELITIAN
Lebih terperinciPENGARUH INNOVATION DAN KNOWLEDGE BASED TRUST TERHADAP SIKAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DALAM MENGGUNAKAN LAYANAN MOBILE BANKING
PENGARUH INNOVATION DAN KNOWLEDGE BASED TRUST TERHADAP SIKAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DALAM MENGGUNAKAN LAYANAN MOBILE BANKING Oleh: Adinda Permatasari 201011015 PROPOSAL PENELITIAN
Lebih terperinciPengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Pada era globalisasi saat ini transaksi barang dan jasa bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Mobilitas masyarakat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Persaingan bisnis dewasa ini menuntut perusahaan untuk mengadopsi perkembangan teknologi dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat. Perusahaan yang mempu memanfaatkan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PENGGUNA MOBILE BANKING DI INDONESIA
TESIS KARAKTERISTIK PENGGUNA MOBILE BANKING DI INDONESIA Disusun oleh : Wiryani NPM : 105001491 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2015 ii iii iv KATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dan teknologi di Indonesia pada saat sekarang ini sangat berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya perekonomian di Indonesia mengakibatkan terjadinya persaingan antar bank, khususnya pada sektor nasabah perbankan. Hal ini mengakibatkan banyaknya perbankan
Lebih terperinciANALISIS PERCEIVED EASE OF USE LAYANAN INTERNET BANKING (Studi kasus Universitas Gunadarma)
MAKALAH ANALISIS PERCEIVED EASE OF USE LAYANAN INTERNET BANKING (Studi kasus Universitas Gunadarma) Penulis : Kartika Sari Email : kartika@staff.gunadarma.ac.id Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu Penelitian tentang mobile banking telah banyak dilakukan oleh peneliti di berbagai negara. Adapun jenis mobile banking yang paling banyak diteliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan harus memiliki keunggulan kompetitif antara lain adalah dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis industri perbankan di Indonesia dewasa ini telah berkembang dengan pesat. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti masifnya pemasaran jasa perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi memacu perubahan dalam bidang pemasaran, operasional,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penguasaan teknologi berperan dalam mendukung pencapaian tujuan bisnis pada berbagai skala usaha dan jenis industri. Kecakapan dalam pemanfaatan teknologi informasi
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
LAPORAN HASIL PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI MODEL PENGELOLAAN KAWASAN CAGAR BUDAYA BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MEMACU DAYA TARIK WISATA BUDAYA - SEJARAH: KASUS DI KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG, JAWA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada minat penggunaan e-money. Berbagai penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penilitian yang menjadi acuan adalah hasil penelitian Chahal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini hasil penelitian terdahulu yang akan dijadikan sebagai referensi dalam melakukan penelitian ini. 2.1.1 Chahal et al (2014) Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Lokasi penelitian ini dilakukan di Surabaya dan sekitarnya dengan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Lokasi penelitian ini dilakukan di Surabaya dan sekitarnya dengan sampel besar akhir sebanyak 100 responden nasabah maupun non nasabah Bank Mandiri di Surabaya yang menggunakan
Lebih terperinciVolume XIX No. 1, April 2016 ISSN 1979-6471 MODEL KEPERILAKUAN ATAS KONSUMSI PRODUK BAJAKAN Nur Achmad Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadyah Surakarta nur.achmad@ums.ac.id Edy Purwo Saputro
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet sebagai sebuah media informasi telah berkembang dengan sangat pesat. Dahulu internet hanya bisa digunakan untuk mencari informasi, sekarang internet
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Kewirausahaan: Edukasi dan Proses Edukasi tentang kewirausahaan memang haruslah dilakukan sedari dini dimulai dari level pendidikan yang terendah. Hal ini dilakukan untuk membentuk
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. nilai yang dihasikan belum memenuhi kriteria Goodness of fit atau nilai
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil olah data, analisis data dan pembahasan di bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Hasil estimasi awal terhadap
Lebih terperinciStudi Empiris Penentu Purchase Intention: Studi Kasus Situs Belanja Lazada
Studi Empiris Penentu Purchase : Studi Kasus Situs Belanja Lazada Hananiel M. Gunawan Business School, UPH Surabaya Surabaya, Indonesia (hananiel.gunawan@uph.edu) Abstrak Globalisasi telah membawa dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tren perkembangan teknologi digital di Indonesia telah membawa dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat sejak dahulu hingga saat ini. Pada awal mulanya berbelanja dilakukan dengan sistem barter atau
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang pesat seiring dengan kemajuan zaman. Dalam kehidupan ekonomi pun sudah berkembang pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisik atau menggunakan komputer untuk internet banking (Gu et al. 2009;
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Electronic Banking (e-banking) hadir sebagai layanan perbankan yang berpadu dengan perkembangan teknologi. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengakses saldo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari berbagai aspek kehidupannya. Kemajuan teknologi seperti televisi, ponsel,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern saat ini, perubahan tren gaya hidup khususnya dalam bidang teknologi yang terjadi di lingkungan membuat masyarakat mempunyai kehidupan yang lebih
Lebih terperinciJudul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking
Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking di Kota Denpasar Nama : Ni Wayan Dewi Mas Yogi Pertiwi NIM : 1306305008
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih menuntut manusia untuk terus belajar, berkarya, dan berinovasi. Salah satunya adalah internet, hampir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Hussein Ahmad Alwan dan Abdelhalim Issa Al-Zu bi yang berjudul
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam sub bab ini, peneliti menggunakan dua jurnal yang digunakan sebagai rujukan dalam melakukan penelitian ini. Jurnal yang pertama yaitu dari hasi penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada waktu melakukan sebuah penelitian, bahwa landasan teori sangat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada waktu melakukan sebuah penelitian, bahwa landasan teori sangat diperlukan sebagai pendukung dalam teori-teori yang akan diuji. Landasan teori yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara teknis sistem teknologi informasi telah berkembang dengan pesat [1]. Hampir semua kegiatan bisnis mempunyai ketergantungan yang cukup tinggi terhadap teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terakhir menciptakan sebuah paradigma baru e-commerce yang disebut social
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Popularitas situs jejaring sosial yang semakin meningkat pada beberapa tahun terakhir menciptakan sebuah paradigma baru e-commerce yang disebut social commerce.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus berkembang dan memiliki pertumbuhan yang sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting bagi banyak orang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 100 responden yang merupakan nasabah Bank BRI di Surabaya. Berdasarkan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan di wilayah Surabaya dengan sampel sejumlah 100 responden yang merupakan nasabah Bank BRI di Surabaya. Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Manfaat berpengaruh tidak signifikan terhadap minat nasabah. mempengaruhi minat nasabah tidak terbukti kebenarannya dan tidak dapat
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan baik melalui analisis deskriptif maupun statistik melalui progran maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Manfaat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Ibrahim & M. Sadiq (2012) dengan judul Mobile Banking
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan peneliti sudah pernah dilakukan peneliti lain, dibawah ini merupakan penelitian terdahulu dari peneliti lain. Penelitian pertama
Lebih terperinciMANAJEMEN PENGEMBANGAN LAYANAN INTERNET BANKING: STUDI EMPIRIK PADA BANK DI INDONESIA. STIE Perbanas dan Surabaya 1
MANAJEMEN PENGEMBANGAN LAYANAN INTERNET BANKING: STUDI EMPIRIK PADA BANK DI INDONESIA Ronny 1 1, Tatik Suryani 2 2 Faizatul Hiqmah 3 3 STIE Perbanas dan Surabaya 1 Email: ronny@perbanas.ac.id STIE Perbanas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persaingan industri perbankan saat ini semakin ketat,sehingga diperlukan berbagai
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan industri perbankan saat ini semakin ketat,sehingga diperlukan berbagai inovasi terkait layanan kepada nasabah maupun ragam produk. Dalam konsep marketing 2.0,
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yang
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yang diperoleh yaitu: 1. Perceived information quality berpengaruh
Lebih terperinciPENGARUH PERSEPSI MANFAAT, PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN, KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT UNTUK MENGGUNAKAN INSTRUMEN UANG ELEKTRONIK
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 1-7 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr ISSN (Online): 2337-3792 PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia bisnis ritel ini, setiap saat akan berkembang sehingga menyebabkan berbagai jenis ritel bermunculan dan persaingan di dalam bisnis ritel yang sejenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. begitupun persaingan dalam dunia perbankan yang semakin kuat. Beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju dan bertumbuh pesat, membuat berbagai perusahaan dalam memperebutkan sebuah pangsa pasar semakin ketat, begitupun persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Teknologi tidak dapat lepas dari manusia dikarenakan teknologi sudah menjadi suatu
Lebih terperinciPERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG
PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG Della Oktaviany Sistem Informasi STMIK GI MDP Jl. Rajawali No. 14, Palembang 30113, Indonesia e-mail: dellaoktaviany@mdp.ac.id
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. sebelumnya. Pada bab ini juga terdapat implikasi penelitian secara manajerial, serta
BAB V KESIMPULAN Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab sebelumnya. Pada bab ini juga terdapat implikasi penelitian secara manajerial, serta akan menjabarkan mengenai keterbatasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.
Lebih terperinciPENGARUH KEPERCAYAAN, RISIKO PERSEPSIAN DAN KEMUDAHAN PENGGUNAAN TERHADAP MINAT BELANJA ONLINE
PENGARUH KEPERCAYAAN, RISIKO PERSEPSIAN DAN KEMUDAHAN PENGGUNAAN TERHADAP MINAT BELANJA ONLINE (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2017) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Internet telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai organisasi, khususnya di dunia usaha. Internet menyediakan banyak kelebihan dalam dunia usaha, seperti tersedianya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelasanaan penelitian. Berikut akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat dua penelitian terdahulu yang diminati dan dijadikan rujukan dalam penelitian ini. Adanya tinjauan terhadap beberapa penelitian terdahulu ini bertujuan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan, dengan analisis structural equation modeling, maka dapat ditarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun Berikut data statistiknya: Statistik Pengguna dan Populasi Internet di
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Internet merupakan sarana elektronik yang dapat dipergunakan untuk berbagai aktivitas seperti komunikasi, riset, transaksi bisnis dan lainnya. Sejak diperkenalkan pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang, perkembangan teknologi begitu pesat. Perkembangan teknologi membuat kebutuhan manusia terhadap informasi semakin komplek. Hal ini terlihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang bertujuan menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan lainnya. Menurut undang-undang
Lebih terperinciA-PDF Manual Split Demo. Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN
A-PDF Manual Split Demo. Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT Bank Central Asia Tbk. KCU Tasikmalaya PT Bank Central
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh perkembangan internal dunia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh orientasi pemasaran hubungan yang meliputi kepercayaan, komitmen, ikatan hubungan dan komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan globalisasi, masyarakat menjadi semakin mengenal dan dekat dengan dunia teknologi dan internet. Penggunaan internet kini telah merambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kewirausahaan merupakan salah satu isu penting saat ini karena relevansinya terhadap perekonomian dan kontribusinya terhadap peningkatan kesejahteraan (Mason, 2011).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ukuran perusahaan yang bertumbuh karena kegiatan ekspansi membuat perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal ini karena kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah semakin pesat dan merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi informasi adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Electronic Banking (E-Banking) Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet ini diikuti dengan banyak bermunculan toko-toko on-line
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mencegah kelemahan dari penggunaan uang tunai tersebut, kini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang selalu dibutuhkan manusia dalam kegiatan ekonomi. Uang telah lama digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, namun penggunaan uang tunai dirasa memberikan banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang lebih dua puluh tahun ini dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat
Lebih terperinci51 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
51 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berikut adalah simpulan dari hasil pembahasan penelitian ini : 1. Perceived Usefulness (PU) tidak signifikan berpengaruh positif terhadap customer satisfaction
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengambil topik pengaruh kepercayaan, kemudahan dan persepsi resiko nasabah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik pengaruh kepercayaan, kemudahan dan persepsi resiko nasabah terhadap penggunaan
Lebih terperinci