BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sering muncul ketika pertama kali mengkaji inovasi adalah masalah
|
|
- Teguh Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Inovasi pengertian inovasi telah ditelaah dari berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu, seperti manajemen bisnis, sosiologi, antropologi dan psikologi. Masalah yang sering muncul ketika pertama kali mengkaji inovasi adalah masalah bagaimana inovasi didefinisikan. Ada kecenderungan para peneliti memberi redaksi definisi yang relatif berbeda. Menurut Roger dan Shoemaker (1971), inovasi merupakan ide-ide baru, praktik-praktik baru, atau objek-objek yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau masyarakat sasaran. Pengertian baru disini, mengandung makna bukan sekedar baru diketahui oleh pikiran, melainkan juga baru karena belum dapat diterima secara luas oleh seluruh masyarakat dalam arti sikap dan juga baru dalam pengertian belum diterima dan diterapkan oleh seluruh warga masyarakat setempat. Menurut Rogers (1995) Inovasi sebagai sebuah ide dan praktek, atau obyek yang di persepsikan sebagai sesuatu yang baru oleh seorang individu atau unit adopsi yang lain. Thomson dan Eveland (1967) mendefinisikan inovasi sama dengan teknologi, yaitu suatu desain yang digunakan untuk tindakan instrumental dalam rangka mengurangi ketidak teraturan suatu hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi, inovasi dapat dipandang sebagai suatu upaya untuk mencapai tujuan tertentu. Fullan (1996) menyatakan bahwa tahun 1960 an adalah era dimana banyak inovasi-inovasi pendidikan kontemporer diadopsi, seperti matematika, kimia dan fisika baru, mesin belajar (teaching macine), pendidikan terbuka, pembelajaran individu, pengajaran secara team (team teaching) dan termasuk dalam hal ini adalah sistem belajar mandiri.
2 Sedangkan Rogers menyatakan bahwa inovasi adalah an idea, practice, or object perceived as new by the individual (suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap atau dirasa baru oleh individu). Dengan definisi ini maka kata persepsi menjadi kata yang penting karena pada mungkin suatu ide, praktek atau benda akan dianggap sebagai inovasi bagi sebagian orang tetapi bagi sebagian lainnya tidak tergantung apa yang dirasakan oleh individu terhadap ide, praktek atau benda tersebut. 2. Atribut Inovasi Faktor-faktor yang dijadikan pertimbangan pihak adopter dalam membuat keputusan untuk menerima atau menolak produk jika dikaitkan dengan pemikiran Rogers (1983) dalam penyebaran inovasi (diffusion of innovation) dipengaruhi oleh 5 (lima) karakteristik inovasi yaitu, (1) persepsi keunggulan relatif, (2) persepsi kesesuaian, (3) persepsi kompleksitas atau kerumitan, (4) persepsi ketercobaan, dan (5) persepsi keterlihatan. Masing-masing aspek dijadikan sebagai patokan dalam penerimaan produk inovatif karena dianggap sudah mampu mewakili semua aspek kemampuan individu dalam menerima produk inovatif. Rogers (1995) mengidentifikasikan bahwa persepsi individu mengenai karakteristik inovasi tersebut mempengaruhi kecepatan pengadopsian suatu inovasi. Kecepatan relatif difusi inovasi dalam suatu sistem sosial biasanya diekspresikan dengan berlakunya rentang waktu sebelum anggota sistem sosial lainnya akan mengadopsi inovasi. Kecepatan pengadopsian berarti bahwa orang tersebut lebih cepat dalam waktu sebelum anggota sistem lainnya melakukannya. Hasil dari penelitian Rogers (1983) dikembangkan oleh Karahana et al (1999) dan Yiu et al (2007) yang mengemukakan ada lima karakteristik inovasi (atribut inovasi perbankan) penting yang dapat mempengaruhi keputusan adopsi :
3 a. Persepsi Kemudahan Penggunaan Kemudahan merupakan suatu inovasi yang dianggap penting. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi maka semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi. Konsep ini menunjukkan tingkat sejauh mana sebuah inovasi dipersiapkan sulit untuk dipahami dan digunakan. Tingkat adopsi produk inovatif akan tinggi jika individu merasakan adanya kemudahan penggunaan produk yang ditawarkan oleh produk inovatif (Marshall, Rainer dan Morris, 2003). Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi. b. Persepsi Resiko Keuangan Kerumitan merupakan inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi maka semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi. Konsep ini menunjukkan tingkat sejauh mana sebuah inovasi dipersiapkan sulit untuk dipahami dan digunakan. Tingkat adopsi produk inovatif akan tinggi jika individu merasakan adanya kemudahan penggunaan produk yang ditawarkan oleh produk inovatif (Marshall, Rainer dan Morris, 2003). Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi. c. Kesesuaian Kesesuian atau kompatibilitas merupakan inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan
4 pengadopsi. Sebagai contoh apabila suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible). Konsep ini menunjukkan bahwa tingkat adopsi produk inovatif akan tinggi jika individu merasakan adanya kesamaan nilai-nilai atau keyakinan yang ditawarkan oleh produk inovatif (Gahtani, 2003). Definisi ini menyiratkan dua jenis kesesuaian, yaitu normatif atau kesesuaian kognitif yang mengacu pada kesesuaian dengan apa yang dirasakan atau yang dipikirkan tentang inovasi, dan kesesuaian praktis atau operasional yang mengacu pada kesesuaian pada apa yang dilakukan oleh pengguna. d. Persepsi Kemanfaatan (Keunggulan Relatif) Keunggulan relatif merupakan suatu inovasi dianggap lebih atau unggul dari yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise, sosial, kenyamanan, kepuasan dan lain-lain. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi. Konsep keunggulan relatif menunjukkan bahwa tingkat adopsi produk inovatif akan tinggi jika individu merasakan adanya keuntungan atau manfaat yang ditawarkan oleh produk inovatif. Keunggulan relatif merupakan inovasi dipersepsikan lebih baik dari yang digantikan. Keunggulan relatif dalam mengadopsi inovasi dipersepsikan sebagai tersediannya benefit yang lebih besar untuk mengadopsi inovasi dari pada mempertahankan status quo (kwon and Zmud, 1987). Rogers (1995) mendefinisikan keunggulan relatif sebagai keunggulan sebuah inovasi dibandingkan ide sebelumnya atau ide-ide yang menjadi tandinganya. e. Kualitas Informasi dan Bimbingan oleh Bank
5 Kualitas informasi dan bimbingan oleh bank merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi seseorang untuk mengadopsi teknologi internet banking. Nasabah harus mengetahui dan memahami inovasi produk perbankan yang dikenalkan oleh bank mereka. Nasabah akan mengadopsi teknologi baru dari produk tersebut tergantung pada pemahaman mereka tentang produk yang akan mereka adopsi. Ini menjadi tugas dari pihak perbankan untuk memberikan pengetahuan yang jelas atas manfat dan resiko yang akan didapatkan, serta bimbingan dari perbankan yang secara intens kepada nasabahnya agar mereka benar-benar paham bagaimana menggunakan teknologi inovasi tersebut secara baik dan benar (Laukkanen dan Kiviniemi, 2010). 3. Proses Keputusan Inovasi Proses keputusan inovasi ialah proses yang dilalui individu mulai dari pertama tahu adanya inovasi, kemudian dilanjutkan dengan keuputusan setuju terhadap inovasi, penetapan keputusan menerima atau menolak inovasi, implementasi inovasi, dan konfirmasi terhadap keputusan inovasi yang telah diambilnya. Proses keputusan inovasi bukan kegiatan yang dapat berlangsung seketika, tetapi merupakan serangkaian kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, sehingga individu atau organisasi dapat menilai gagasan yang baru itu sebagai bahan pertimbangan untuk selanjutnya akan menolak atau menerima inovasi dan menerapkannya.menurut Roger, proses keputusan inovasi terdiri dari 5 tahap, yaitu tahap pengetahuan, tahapan bujukan, tahapan keputusan, tahap implementasi dan tahap konfirmasi. Kelima tahap tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: a. Tahap Pengetahuan (Knowledge). Proses keputusan inovasi dimulai dengan tahap pengetahuan yaitu tahap pada saat seorang menyadari adanya suatu inovasi dan ingin tahu bagaimana fungsi inovasi tersebut. Pengertian menyadari dalam hal ini bukan memahami tetapi
6 membuka diri untuk mengetahui inovasi. Seseorang menjadi atau membuka suat inovasi tentu dilakukan secara aktif bukan secara pasif. Seseorang menyadari perlunya mengetahui inovasi biasanya tentu berdasarkan pengamatan tentang inovasi itu sesuai dengan kebutuhannya, minat atau mungkin juga kepercayaannya. b. Tahap Bujukan (Persuation). Pada tahap persuasi dari proses keputusan inovasi, seseorang membentuk sikap menyukai atau tidak suka terhadap inovasi. Seseorang tidak dapat menyukai inovasi sebelum ia tahu lebih dulu tentang inovasi. Dalam tahap persuasi ini lebih banyak keaktifan mental yang memegang peran. Seseorang akan bersaha mengetahui lebih banyak tentang inovasi dan menafsirkan informasi yang diterimanya. Disinilah peranan karakteristik inovasi dalam mempengaruhi proses keputusan inovasi. Dalam tahap persuasi ini juga sangat penting peran keamampuan untuk mengantisipasi kemungkinan penerapan inovasi di masa datang. Perlu ada kemampuan untuk memproyeksikan penerapan inovasi dalam pemikiran berdasarkan kondisi dan situasi yang ada. Diharapkan hasil tahap persuasif akan mengarahkan proses keputusan inovasi atau dengan kata lain ada kecenderungan kesesuaian antara menyukai inovasi dan menerapkan inovasi. c. Tahap Keputusan (Decision) Tahap keputusan dari proses inovasi, berlangsung jika seseorang melakukan kegiatan yang mengarah untuk menetapkan menerima atau menolak inovasi. Menerima inovasi berarti sepenuhnya akan menerapkan inovasi. Menolak inovasi berarti tidak akan menerapkan inovasi. Sering terjadi seseorang akan menerima inovasi setelah ia mencoba lebih dahulu. Bahkan jika mungkin mencoba sebagian kecil lebih dahulu, baru kemudian dilanjutkan secara keseluruhan jika sudah terbukti berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Tetapi tidak semua inovasi dapat dicoba dengan dipecahkan menjadi beberapa bagian.
7 Inovasi yang dapat dicoba bagian demi bagian akan lebih cepat diterima. Dapat juga terjadi percobaan cukup dilakukan sekelompok orang dan yang lain cukup memepercayai dengan hasil percobaan temannya. Perlu diperhatikan bahwa dalam kenyataan pada setiap tahap dalam proses keputusan inovasi dapat terjadi penolakan inovasi. d. Tahap Implementasi (Implementation) Tahap implementasi dari proses keputusan inovasi terjadi apabila seseorang menerapkan inovasi. Dalam tahap implementasi ini berlangsung keaktifan baik mental maupun perbuatan. Keputusan penerima gagasan atau ide baru dibuktikan dalam praktik. Pada umumnya implementasi tentu mengikuti hasil keputusan inovasi. Tetapi dapat juga terjadi karena sesuatu hal sudah memutuskan menerima inovasi tidak diikuti implementasi. Biasanya hal ini terjadi karena fasilitas penerapan yang tidak tersedia. e. Tahap Konfirmasi (Confirmation) Dalam tahap konfirmasi ini seseorang mencari penguatan terhadap keputusan yang telah diambilnya dan dapat menarik kembali keputusannya jika memang diperoleh informasi yang bertentangan dengan informasi semula. Tahap konfirmasi ini sebenarnya berlangsung secara berkelanjutan sejak terjadi keputusan menerima atau menolak inovasi yang berlangsung tak terbatas. 4. Pengertian Internet Banking Internet banking adalah salah satu pelayanan jasa bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet, dan bukan merupakan bank yang hanya menyelenggarakan layanan perbankan melalui internet (Bank Indonesia, 2004). Internet banking membuka paradigma baru,
8 struktur baru dan strategi yang baru bagi retail bank, dimana bank menghadapi kesempatan dan tantangan yang baru (Mukherjee dan Nath, 2003). a. Sejarah Internet banking di Indonesia Tahun 2000, implementasi internet banking dan mobile banking mulai di lakukan oleh beberapa Bank di Indonesia. Bank di Indonesia mulai memasuki dunia maya. Beberapa situs Internet banking di Indonesia: , Bank Internasional Indonesiahttps:// , Bank Sentral Asia (BCA) , Bank Mandiri , Bank PermataNet , Bank Negara Indonesia b. Jenis layanan internet bangking: 1. Melakukan transfer uang non tunai 2. Cek saldo dan pemindahan buku 3. Membayar tagihan 4. Isi ulang pulsa elektrik 5. Pembayaran e-commerce 6. Informasi kartu kredit 7. Melihat informasi kurs 5. Pengertian Adopsi Internet Banking Adopsi internet banking merupakan salah satu alternatif untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. Disatu sisi, adopsi internet banking merupakan kewajiban terkait fenomena e-service dan komitmen dari aspek pemberdayaan nasabah melalui aplikasi teknologi berbasis layanan mandiri atau self-services technologies (SSTs). Disisi lain, adopsi internet banking menuntut sejumlah konsekuensi yang tidak mudah, misal program
9 edukasi dan sosialisasi kepada nasabah agar adopsi bisa diterima dengan baik dan memberi kualitas pelayanan terbaik (Polasik dan Wisniewski, 2009). B. Perumusan Hipotesis 1. Pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap adopsi Internet banking. Persepsi kemudahan penggunaan menggambarkan sejauh mana internet banking mudah untuk dipahami dan di operasikan. Black et al (2001) menyatakan bahwa inovasi yang pelanggan rasakan sebagai suatu hal yang kompleks akan mengambil banyak waktu untuk dipahaminya sebelum di adopsi. Bank perlu memberikan arahan dan instruksi secara tepat agar nasabah nya mampu memahami inovasi produk ini secara tepat. Penelitian yang dilakukan oleh Kent et al (2008) mengemukakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan mempunyai peran penting dalam atribut inovasi, maka dari itu persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh secara positif terhadap seseorang mengadopsi inovasi perbankan tersebut (internet banking). Persepsi kemudahan penggunaan menunjukkan bagaimana suatu inovasi produk tersebut mempunyai fitur yang mudah dipahami dan dipelajari oleh orang yang menggunakannya. Dengan penjelasan seperti di atas dapat dirumuskan hipotesis: H 1 : Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif terhadap adopsi Internet banking. 2. Pengaruh persepsi resiko keuangan terhadap adopsi Internet banking.
10 Persepsi resiko keuangan mengacu pada potensi kerugian keuangan ka rena kesalahan transaksi atau rekening penyalahgunaan dari Bank. Hal ini merupakan persepsi yang wajar bagi kebanyakan nasabah, inovasi ini merupakan hal yang baru bagi mereka dengan tingkat manfaat yang begitu besar dan resiko dari teknologi ini. Beberapa peneliti mengemukakan bahwa persepsi resiko keuangan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi seseorang untuk mengadopsi internet banking (Tan dan Teo, 2000; Polatoglu dan Ekin, 2001). Howcroft et al (2002) menemukan bahwa masalah keamanan menjadi faktor utama yang dapat mempengaruhi adopsi layanan perbankan elektronik, ia berpendapatan bahwa resiko dianggap sebagai atribut yang penting, terutama berlaku untuk layanan yang berifat tangible. Persepsi tentang resiko keuangan merupakan faktor yang penting dalam penentuan seseorang dalam mengadopsi inovasi tersebut, jika pihak penyedia layanan dapat meyakinkan nasabah dengan tingkat sekuritas yang benar-benar aman, itu akan menjadi bahan pertimbangan bagi seorang yang akan mengadopsi teknologi inovasi perbankan tersebut. Dengan penjelasan di atas dapat dirumuskan hipotesis: H 2 : Persepsi resiko keuangan berpengaruh positif terhadap adopsi Internet banking. 3. Pengaruh kesesuaian terhadap adopsi Internet banking. Ketika satu inovasi perbankan sesuai dengan apa yang dibutuhkan nasabah, maka hal ini akan berpengaruh pada seseorang akan mengadopsi teknologi tersebut, dan persepsi ketidakpastian dari nasabah akan menurun. Sherry (1997) dan McKenzie (2001) menyatakan bahwa suatu inovasi yang tidak compatible atau sesuai dengan kebutuhan seseorang, maka hal ini akan berpengaruh negatif terhadap adopsinya.
11 Kesesuaian didefinisikan sebagai sejauh mana suatu inovasi dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang ada, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan dari pengguna inovasi tersebut. Gerrad dan Cummingham (2003) berpendapat bahwa kesesuaian merupakan atribut inovasi yang penting yang dapat mempengaruhi adopsi inovasi perbankan elektronik. Kesesuaian dianggap sebagai faktor penentu apakah inovasi tersebut akan diadopsi atau tidak, sesuai dengan kebutuhan atau belum. Jika fitur dari inovasi perbankan tersebut sudah sesuai dan memenuhi kebutuhan nasabah, maka kemungkinan lebih inovasi tersebut akan diadopsi. Dengan penjelasan seperti di atas dapat dirumuskan hipotesis: H 3 : Kesesuaian berpengaruh positif terhadap adopsi Internet banking. 4. Pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap adopsi Internet banking. Persepsi kemanfaatan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa mengunakan produk inovasi tertentu akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Suddaraj dan Wu (2013) menyatakan bahwa persepsi kemanfaatan merupakan faktor penting yang menentukan seseorang mengadopsi inovasi online banking. Hal ini juga didukung oleh penelitian Kolondisky et al (2004) yang mengindikasikan bahwa persepsi kemanfaatan mempunyai hubungan yang positif terhadap adopsi dari produk inovasi elektronik perbankan. Persepsi kemanfaatan dikatakan sebagai keunggulan relatif, bahwa suatu sistem inovasi baru ini memliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh sistem lain. Persepsi kemanfaatan dianggap menjadi indikator yang dapat meningkatkan produktifitas, efektifitas, serta efisiensi dari transaksi. Sehingga hal ini menjadi faktor yang dapat mempengaruhi adopsi inovasi perbankan. Dengan penjelasan seperti di atas dapat dirumuskan hipotesis: H 4 : Persepsi kemanfaatan berpengaruh positif terhadap
12 adopsi Internet banking. 5. Pengaruh kualitas informasi dan bimbingan oleh bank terhadap adopsi Internet banking. Faktor penting yang mempengaruhi nasabah sebelum menggunakan inovasi perbankan adalah jumlah informasi yang sudah mereka punya dan pahami tentang internet banking. Menurut Sathye (1999), penggunaan layanan internet banking adalah suatu pengalaman yang cukup baru bagi banyak orang, rendahnya kesadaran internet banking merupakan faktor utama yang menyebabkan orang tidak mengadopsi internet banking. Lee dan Chung (2009) menyatakan bahwa secara empiris bahwa kualitas informasi dan bimbingan oleh bank dari bank mempunyai dampak yang positif terhadap adopsi teknologi inovasi perbankan. Kualitas informasi yang diberikan oleh bank ketika produk inovasi baru diperkenalkan akan menciptakan kesadaran bagi nasabah dan meningkatkan kepercayaan ketika inovasi perbankan tersebut diadopsi. Kualitas informasi menjadi penting untuk diperhatikan, karena dengan informasi yang jelas dan mudah dipahami akan mempengaruhi orang dalam mengambil keputusan untuk mengadopsi inovasi perbankan elektronik tersebut. Dengan penjelasan seperti di atas dapat dirumuskan hipotesis: H 5 : Kualitas informasi dan bimbingan oleh bank berpengaruh positif terhadap adopsi Internet banking. Dari perumusan hipotesis yang telah dijabarkan diatas, maka kerangka penelitian dapat digambarkan: Atribut Inovasi Perbankan
13 Persepsi Kemudahan Penggunaan H1 Persepsi Resiko Keuangan H2 Kesesuaian Persepsi Kemanfaatan H3 H4 Adopsi Internet Banking Kualitas Informasi dan Bimbingan oleh Bank H5 Gambar 3.1.Kerangka Konseptual Pengaruh Atribut Inovasi Perbankan Terhadap Adopsi Internet banking. Atribut inovasi perbankan yang didalamnya meliputi (persepsi kemudahan penggunaan, persepsi resiko keuangan, kesesuaian, persepsi kemanfaatan, kualitas informasi dan bimbingan oleh bank) yang berpengaruh secara bersama-sama maupun secara parsial terhadap adopsi internet banking. Kerangka konseptual yang mendasari penelitian ini adalah pengaruh atribut inovasi perbankan terhadap adopsi internet banking pada pengguna Internet banking di Surakarta.
BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, definisi operasional
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang metode yang digunakan pada penelitian ini yang meliputi objek penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, populasi, sampel, dan teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kemampuan sumber daya manusia yang sangat inovatif dan kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang tinggi. Perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini telah menciptakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini telah menciptakan jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis yang baru, diantaranya transaksi-transaksi bisnis makin banyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Ibrahim & M. Sadiq (2012) dengan judul Mobile Banking
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan peneliti sudah pernah dilakukan peneliti lain, dibawah ini merupakan penelitian terdahulu dari peneliti lain. Penelitian pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemudahan bagi segala aktivitas manusia. Salah satunya perkembangan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang begitu pesat, sangat memberikan kemudahan bagi segala aktivitas manusia. Salah satunya perkembangan teknologi saat ini adalah perkembangan
Lebih terperinciPENDIDIKAN. Oleh : Suyantiningsih, M.Ed. Jur. KTP FIP
PENDIDIKAN Oleh : Suyantiningsih, M.Ed. Jur. KTP FIP DEFINISI Difusi adalah proses inovasi yang dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu kepada anggota sistem sosial Komunikasi adalah sebuah proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun untuk sekedar hiburan. Teknologi berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan sistem teknologi informasi berkembang dengan pesat. Dimulai dari era akuntansi pada tahun 1950, sampai ke era jejaring global di mulai
Lebih terperinciPengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Pada era globalisasi saat ini transaksi barang dan jasa bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Mobilitas masyarakat
Lebih terperinciDefinisi-definisi Difusi adalah proses inovasi yang dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu kepada anggota sistem sosial Komunikasi adalah se
DIFUSI INOVASI Everett M. Rogers Jat Jat Wirijadinata Definisi-definisi Difusi adalah proses inovasi yang dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu kepada anggota sistem sosial Komunikasi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi yang memiliki peran sangat penting dalam kehidupan masyarakat dan telah berkembang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan usaha pada sektor jasa saat ini telah memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Hal ini terjadi seiring dengan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Mobile banking merupakan bagian dari layanan electronic banking atau ebanking. Kehadiran layanan mobile banking diharapkan dapat memudahkan nasabah dalam melakukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian dan analisis yang sudah dilakukan mengenai atribut
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang sudah dilakukan mengenai atribut inovasi perbankan dan adopsi internet banking, studi pada pengguna internet banking di
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan berbagai
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Online Banking Pikkarainen et. al., (2004) mendefinisikan online banking sebagai sebuah portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan berbagai layanan perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dalam dunia bisnis saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan operasional suatu perusahaan terlebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan lebih baik dan menjadi semakin dekat dengan masyarakat. Kini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehadiran Teknologi informasi yang sudah sangat canggih secara cepat telah mengubah cara berperilaku pengguna, media tersebut menciptakan hubungan lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan bagi penggunannya serta membuat lebih efektif dan efisien
1 BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Teknologi sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu dalam jurnal yang berkaitan dengan inovasi teknologi,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian, dibutuhkan landasan teori yang digunakan sebagai pendukung teori yang akan dibahas. Penelitian ini merujuk pada penelitian terdahulu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu oleh peneliti sebelumnya. Berikut ini akan menguraikan
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Suatu penelitian yang dilakukan akan merujuk pada beberapa penelitian terdahulu oleh peneliti sebelumnya. Berikut ini akan menguraikan secara garis besar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu perusahaan tergantung keberhasilan mereka dalam menarik minat konsumen apakah melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan mengadopsi Teknologi Informasi terutama Internet. Internet telah
1.1 Latar belakang penelitian BAB I PENDAHULUAN Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang signifikan dalam kehidupan banyak orang di seluruh dunia. Berbagai aktivitas dapat dikerjakan dengan mengadopsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang bertujuan menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan lainnya. Menurut undang-undang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat di era globalisasi ini. Dengan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat memudahkan dalam pekerjaan atau kegiatan sehari hari. Teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi semakin maju dan berkembang dengan pesat, teknologi sangat memudahkan dalam pekerjaan atau kegiatan sehari hari. Teknologi membuat kehidupan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persaingan industri perbankan saat ini semakin ketat,sehingga diperlukan berbagai
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan industri perbankan saat ini semakin ketat,sehingga diperlukan berbagai inovasi terkait layanan kepada nasabah maupun ragam produk. Dalam konsep marketing 2.0,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi telah memberi dampak yang signifikan terhadap perkembangan layanan jasa perbankan. Jika dahulu nasabah harus berkunjung ke bank setiap kali akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara maupun arah proses transaksi finansial. Pengguna internet telah memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi, dan telekomunikasi, seperti website melalui internet atau teknologi lain yang terkait, telah mampu mengubah cara maupun arah
Lebih terperinciHAND-OUT MATAKULIAH INOVASI DAN DIFUSI PENDIDIKAN. (Suyantiningsih, M.Ed.)
HAND-OUT MATAKULIAH INOVASI DAN DIFUSI PENDIDIKAN (Suyantiningsih, M.Ed.) PENDAHULUAN Dalam sejarah Amerika Serikat, teori difusi inovasi telah ada sejak tahun 1950-an. Dalam konteks sejarah yang dimaksud,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pelanggan pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu utama dari bisnis pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN
BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Internet Internet adalah kumpulan jaringan komputer yang saling berhubungan dan memiliki infrastruktur yang sangat unik, yang bisa menghubungkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Layanan online yang diberikan oleh BRI pada dasarnya terdiri dari penyediaan layanan ATM, mobile banking, phone banking, dan internet banking. Semua fasilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah semakin pesat dan merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi informasi adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Minat a. Pengertian Minat Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan
Lebih terperinciJudul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking
Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking di Kota Denpasar Nama : Ni Wayan Dewi Mas Yogi Pertiwi NIM : 1306305008
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan berkembangnya zaman. Teknologi tidak dapat dipisahkan dan telah berpengaruh besar terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Bong-Keun Jeong & Tom E Yoon (2013) mobile banking. Berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM),
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik yang sama : 2.1.1 Bong-Keun Jeong & Tom E Yoon (2013) Penelitian sebelumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi merupakan hal yang wajib. Peranan teknologi dalam. transaksi perbankan, sehingga meningkatkan retensi penggunaan jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan saat ini sangatlah pesat. Banyaknya pesaing menyebabkan perusahaan sulit untuk mempertahankan nasabah agar tetap loyal. Banyak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian survei yang telah dilakukan menghasilkan data sebagai berikut : Statistik Deskriptif untuk persepsi responden terhadap variabel Dependen
Lebih terperinciTOPIK SEMBILAN. Drs. Rudi Susilana, M.Si Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan - FIP - UPI
TOPIK SEMBILAN TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan konsep divusi dan inovasi Mengidentifikasi ciri-ciri inovasi Mendeskripsikan masing-masing komponen inovasi Menganalisis sifat-sifat inovasi Menjelaskan inovasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan layanan perbankan tidak lagi hanya dengan slogan layanan yang aman dan terpercaya, namun juga mampu memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi yaitu internet banking. Inovasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia perbankan sedang melakukan inovasi layanan berbasis internet untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi yaitu internet banking. Inovasi layanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran teknologi penting dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi di masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Pada situasi persaingan perbankan, bank-bank membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan jasa produk perbankan semakin meningkat, seiring meningkatnya pengetahuan atau kemajuan. Pada situasi persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, jasa pelayanan transaksi perbankan juga berkembang pesat. Guna meningkatkan pelayanan terhadap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat di pasar domestik maupun internasional. Perusahaan yang ingin berkembang dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia yang penuh dengan tantangan dan persaingan mengharuskan pada semua sektor kehidupan dan perusahaan untuk mempersiapkan diri, hal ini terjadi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Internet Banking Revolusi informasi yang ditandai dengan kemunculan internet telah berdampak hampir ke setiap sektor kehidupan manusia, dimulai dari sektor pertahanan dan keamanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Teknologi tidak dapat lepas dari manusia dikarenakan teknologi sudah menjadi suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk diproduktifitaskan pada sektor-sektor yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi perantara (intermediasi) antara pihak yang mengalami kelebihan dana untuk diproduktifitaskan pada sektor-sektor
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang pesat seiring dengan kemajuan zaman. Dalam kehidupan ekonomi pun sudah berkembang pesat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. maupun untuk membantu tercapainya tujuan perusahaan. Perkembangan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini penggunaan teknologi informasi terasa semakin dibutuhkan. Hampir semua perusahaan membutuhkan teknologi informasi, baik yang bergerak dalam bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Pemasaran dan edukasi pelayanan jasa perbankan berawal dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat kita dari dulu mempunyai kebiasaan melakukan tanda tangan dalam hal bertransaksi di perbankan. Sebagian besar produk dan proses pelayanan jasa perbankan
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi banyak mendukung infrastruktur yang kita gunakan sehari-hari. Salah satu fasilitas berteknologi yang memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan di era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana dunia semakin menyatu tidak bisa lagi kejadian di suatu negara tertutup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Dengan demikian strategi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas, kini telah terjadi pergeseran strategi pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Dengan demikian strategi pemasaran yang berorientasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengambil topik pengaruh kepercayaan, kemudahan dan persepsi resiko nasabah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik pengaruh kepercayaan, kemudahan dan persepsi resiko nasabah terhadap penggunaan
Lebih terperinciKERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Kerangka Berpikir Paradigma Adopsi Inovasi Paradigma lama kebijakan pembangunan selama ini mengalami distorsi terhadap pluralitas bangsa dengan melakukan perencanaan program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun pemerintah. Kontribusi ini dapat dilihat melalui konsumen yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, seperti website melalui internet atau teknologi lain yang terkait, telah mampu merubah cara serta arah proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirasa baru oleh individu atau unit adopsi lain. Sifat dalam inovasi tidak hanya
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Rogers (2003) mengartikan inovasi sebagai ide, praktik atau objek yang dirasa baru oleh individu atau unit adopsi lain. Sifat dalam inovasi tidak hanya pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan sistem berbasis teknologi khususnya yang berkaitan dengan internet berpengaruh terhadap perusahaan termasuk perbankan untuk berinteraksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelasanaan penelitian. Berikut akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat dua penelitian terdahulu yang diminati dan dijadikan rujukan dalam penelitian ini. Adanya tinjauan terhadap beberapa penelitian terdahulu ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dan teknologi di Indonesia pada saat sekarang ini sangat berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi modern saat ini, banyak sekali jumlah merek dan produk yang bersaing dan beredar dalam pasar. Terdapat 35 perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisik atau menggunakan komputer untuk internet banking (Gu et al. 2009;
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Electronic Banking (e-banking) hadir sebagai layanan perbankan yang berpadu dengan perkembangan teknologi. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengakses saldo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank yang menjadi pilihan tersebut. Keputusan nasabah untuk membuka rekening
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan industri perbankan yang semakin kompetitif dan dengan banyaknya jumlah bank yang berdiri belakangan ini, terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perusahaan dengan mutu produk dan jasa baik akan memperoleh Return On
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan dengan mutu produk dan jasa baik akan memperoleh Return On Investment (ROI) yang lebih tinggi dari perusahaan dengan mutu produk dan jasa yang biasa, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan teknologi yang terus berevolusi, aktivitas transaksi melalui media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan sudah banyak
Lebih terperinciDIFUSI INOVASI. Agustina Bidarti Fakultas Pertanian Unsri
DIFUSI INOVASI M ETODE PENGEMBANGAN PARTISIPATIF Agustina Bidarti Fakultas Pertanian Unsri Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Adopsi 1. Sifat inovasi (keuntungan relatif, kompabilitas, kompleksitas, triabilitas,
Lebih terperinciDalam konteks difusi inovasi menuju adopsi final itulah Rogers (1983) menawarkan karakteristik yang dapat membantu mengurangi ketidakpastian tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori difusi inovasi yang dikembangkan Everett M Rogers dikenal luas sebagai teori yang membahas keputusan inovasi. Melalui buku Diffusion of Innovation (DOI), Rogers
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan membahas tentang penelitian-penelitian terdahulu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada bagian ini akan membahas tentang penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Dalam penelitian ini merujuk pada peneliti
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS. Service mempunyai banyak karakteristik seperti, bersifat intangible dan
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Pengertian Service Service atau layanan sekarang ini sudah sangat berbeda dengan layanan tradisional yang dulu pernah ada. Layanan sekarang ini lebih bersifat cepat, tanggap,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Loyalitas nasabah menjadi hal yang sangat diharapkan pelaku bisnis perbankan. Nasabah yang puas dan setia tidak akan ragu untuk menjadi penyebar kabar baik
Lebih terperinciBAB I BAB I PENDAHULUAN
BAB I BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan pemanfaatan teknologi internet untuk melakukan transaksi bisnis di Indonesia telah maju dengan pesat, dimana trend ini terlihat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan. mempengaruhi akan selera kepuasan terhadap suatu produk/jasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Peningkatan status sosial dan ekonomi masyarakat berakibat pada perubahan perilaku dan gaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dewasa ini telah mencapai tingkat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dewasa ini telah mencapai tingkat yang sangat pesat. Jarak dan waktu sekarang ini, bukan lagi menjadi masalah karena adanya bantuan dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri atas
III. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengunakan rancangan penelitian kausal karena bertujuan untuk mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uang merupakan segala sesuatu (benda) yang diterima oleh masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau perdagangan. Namun, seiring dengan perkembangannya
Lebih terperinciBAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone
BAB I INTRODUKSI 1.1 Latar Belakang Instrumen pembayaran non tunai berupa uang elektronik, menjadi alat pembayaran alternatif yang aman dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran mikro, kapan saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini internet sudah menjadi gaya hidup. Internet merupakan kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala macam informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu alternatif pembayaran yang digunakan dalam proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Turban et al., (2009), salah satu bentuk revolusi pembayaran adalah penggunaan kartu dan pembayaran elektronik yang menggantikan penggunaan uang tunai dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu lintas informasi, uang dan barang. Salah satu diferensiansi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. minat penggunaan internet banking (Y) pada Bank Muamalat Indonesia
BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh persepsi yang di ukur dari kemudahan (X1), kepercayaan (X2), manfaat (X3) dan Risiko (X4) terhadap minat penggunaan internet banking (Y)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor ekonomi yang produktif.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi membantu kelancaran sistem pembayaran dan juga sebagai lembaga atau sarana dalam pelaksanaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Internet Banking dan Mobile Banking. baik dari produk yang sifatnya konvensional maupun yang baru.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Internet Banking dan Mobile Banking Internet banking merupakan suatu bentuk pemanfaatan media internet oleh bank untuk mempromosikan dan sekaligus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk penyempurnaan kebijakan mengikuti perubahan undang undang yang berlaku. Salah satu implementasinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selanjutnya dalam dunia bisnis perbankan yaitu peran kartu kredit yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dalam dunia bisnis saat ini tidak perlu diragukan lagi, karena kemudahan yang diberikan untuk mengakses membuat beberapa perusahaanmulai
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN & SARAN
109 BAB 5 SIMPULAN & SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini menjadi sangat tajam. Usaha untuk. maksimal, jika mereka kurang puas mereka akan meninggalkan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini menjadi sangat tajam. Usaha untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggan. Pelanggan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan kegiatan yang memiliki peran besar dalam aktivitas bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang menuju arah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin maju membuat setiap perusahaan harus mampu untuk melakukan penyesuaian terhadap perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah sangat berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya yang terdapat pada bidang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang, perkembangan teknologi begitu pesat. Perkembangan teknologi membuat kebutuhan manusia terhadap informasi semakin komplek. Hal ini terlihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan harus memiliki keunggulan kompetitif antara lain adalah dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis industri perbankan di Indonesia dewasa ini telah berkembang dengan pesat. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti masifnya pemasaran jasa perbankan
Lebih terperinciMetodologi penelitian dalam penelitian ini berupa data primer yaitu kuesioner yang telah diisi oleh responden yang merupakan nasabah dari suatu bank b
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN E-BANKING (Studi kasus pada nasabah Bank Mandiri) Disusun Oleh: Nama : Wening Worohesti NPM : 27209033
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Uang memiliki fungsi yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang memiliki fungsi yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Layaknya fungsi uang sebagai alat pembayaran dalam transaksi ekonomi, uang tidak terlepas dari
Lebih terperinciPENINGKATAN PENGGUNAAN Mobile BankingSEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG SIDOARJO
PENINGKATAN PENGGUNAAN Mobile BankingSEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : MOCHAMMAD IMANNUDIN NIM : 2013111033 SEKOLAH
Lebih terperinci