BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Public relations Pengertian Public relations Menurut E.L.Berneys yang di kutip oleh Rumanti (2005: 9) Public relations merupakan upaya dengan menggunakan informasi, persuasi, dan penyesuaian untuk menghidupkan dukungan publik atas suatu kegiatan, atau suatu sebab. Menurut Howard Bonham yang dikutip oleh Saputra & Nasrullah (2011: 2) Public relations adalah suatu seni untuk menciptakan publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan lebih baik terhadap seseorang atau suatu organisasi, badan, lembaga, atau perusahaan. Menurut Firzan Nova (2011: 39) Public relations adalah bidang yang berkaitan dengan mengelola citra dan reputasi seseorang ataupun lembaga dimata publik. Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan pengertian public relations adalah seseorang/kelompok yang menggunakan informasi, persuasi dan penyesuaian dalam menciptakan pengertian publik yang lebih baik untuk mengelola citra perusahaan, perbaikan diri dari segala publik baik internal maupun eksternal yang merupakan salah satu fungsi manajemen. Perusahaan manapun yang bergerak dibidang apapun pada dasarnya pasti memerlukan peran public relations tidak terkecuali Kreavi.com yang 6

2 7 mempercayakan fungsi management sebagai pembentuk citra perusahaan melalui divisi public relations Proses Komunikasi Public relations Menurut Harold D. Lasswell yang dikutip oleh Ruslan, (2010: ) unsur didalam proses komunikasi adalah sebagai berikut: 1) Who? (Siapa?) 2) Says what? (Mengatakan apa?) 3) In which channel? (Melalui saluran apa?) 4) To whom? (Ditujukan kepada siapa?) 5) With what effect? (Menimbulkan efek apa?) Dengan memanfaatkan model dari formulasi Lasswell, Braddock, R. Mengembangkan formula tersebut dengan menambahkan dua elemen baru dalam suatu kegiatan komunikasi yaitu: 1) Under Under what circumstances? (Dalam keadaan apa mengirimkan suatu pesan?) 2) For what purpose? (Dalam rangka tujuan apa pihak komunikator ingin mengatakan sesuatu?) Who? Says what? Through which medium? To whom? Under what circumstances? For what purpose? With what effect? Gambar Formulasi Braddock (Pengembangan formulasi Lasswell) Dari penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa dalam sebuah proses komunikasi terdapat beberapa unsur-unsur yang saling berkesinambungan membentuk sebuah tahapan yang diawali dengan siapa

3 8 yang menyampaikan pesan, lalu apa yang dikatakan si pengirim pesan, pesan yang dikirim melalui saluran apa yang ditujukan kepada siapa. Biasanya saluran yang digunakan tergantung dari siapa penerima pesannya. Setelah penerima pesan menerima pesan tersebut lalu pesan tersebut menimbulkan efek apa. Yang menjadi perbedaan dari proses komunikasi biasanya adalah adanya suatu tujuan tertentu yang menyebabkan pengirim pesan mengirimkan pesan ke penerima pesan. Apakah tujuan dari pesan tersebut sampai atau tidak kepada penerima pesan tergantung dari efek yang ditimbulkan dari proses komunikasi tersebut. Keterkaitan proses komunikasi public relations dengan penelitian ini adalah Kreavi.com menggunakan proses komunikasi formulasi Lasswell, Braddock, R untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat. Komunikasi dengan menggunakan internet ini sangatlah mudah karena internet tidak memiliki keterbatasan ruang dan waktu sehingga kapanpun dan dimanapun asal mempunyai koneksi internet maka siapa saja dapat mengaksesnya. Ketidakterbatasan ini membuat public relations harus memahami kapan waktu yang tepat untuk mengkomunikasikan sesuatu agar komunikasi yang diberikan tepat sasaran Peran Public relations Menurut Saputra & Nasrullah (2011: 50) didalam bukunya Public relations 2.0 peran utama public relations adalah: 1. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diawali dengan publiknya

4 9 2. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya 3. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi management organisasi perusahaan 4. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang public relations dapat menjadi penghubung antara perusahaan dengan karyawannya maupun perusahaan dengan perusahaan selain itu public relations juga dapat berperan sebagai pendukung visi misi perusahaan serta dapat membentuk citra perusahaannya. Keterkaitan dengan penelitian ini, pemanfaatan media sosial yang dilakukan Kreavi.com adalah sebagai communicator antara Kreavi.com dengan talenta kreatif yang bertujuan untuk membentuk citra Kreavi.com dimana peran public relations sebagai corporate image Model Komunikasi Public relations Menurut James E.Grunig yang dikutip oleh Ruslan (2010: 105) Salah satu model komunikasi Public relations yaitu Model komunikasi simetris dua arah (Model-Two Way Symmetrical) yang menggambarkan bahwa suatu komunikasi propaganda (Kampanye) melalui dua arah timbal balik yang berimbang. Melalui model ini, akan lebih mudah untuk membentuk pemahaman publik dengan strategi komunikasi yang sudah ditentukan sebelumnya karena model ini dianggap lebih etis dalam penyampaian pesanpesan (informasi) melalui teknik komunikasi membujuk (persuasive

5 10 communication) untuk membentuk saling pengertian, dukungan dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Sources (Organization) Balance Two way communication Flow Receiver (Public) Gambar Model Two Way Symmetrical Dari penjelasan di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa model komunikasi public relations simetris dua arah (Model-Two Way Symmetrical) merupakan model komunikasi memiliki komunikasi timbal balik sehingga lebih dapat dipercaya dalam penyampaian pesannya dan lebih mudah mencapai strategi komunikasi yang diinginkan. Keterkaitan dengan penelitian ini adalah public relations Kreavi.com melakukan komunikasi dua arah dalam penggunaan media sosialnya khususnys Twitter. Dengan penggunaan komunikasi simentris dua arah ini dapat membantu Kreavi.com untuk memahami keinginan dan gaya komunikasi talenta kreatif sehingga sebagai talenta kreatif yang lebih menyukai berkomunikasi dengan karya visual, percakapan yang dilakukan Kreavi.com tidak membosankan atau menganggu. 2.2 Strategi Public Relations Menurut Firzan Nova (2011: 54-55) startegi public relations atau yang lebih dikenal dengan bauran public relations adalah sebagai berikut: 1) Publication (Publikasi) adalah cara PR dalam menyebarkan informasi, gagasan, atau ide kepada khalayaknya.

6 11 2) Event (Acara) adalah setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam proses penyebaran informasi kepada khalayak. Contoh: kampanye PR, pameran, seminar, launching, CSR (Corporate Social Responsibility, charity, dan lain-lain. 3) News (Pesan/Berita) adalah informasi yang dikomunikasikan kepada khalayak yang dapat disampaikan secara langsung. Informasi yang disampaikan bertujuan agar dapat diterima oleh khalayak dan mendapatkan respon yang positif. 4) Corporate identity (Citra Perusahaan) adalah cara pandang khalayak kepada suatu perusahaan terhadap segala aktivitas usaha yang dilakukan. Citra yang terbentuk dapat berupa citra maupun negatif, tergantung dari upaya apa saja yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan citra, demi keberlangsungan sebuah perusahaan. 5) Community Involvement (Hubungan dengan Khalayak) adalah sebuah relasi yang dibangun dengan khalayak (stakeholder, media, masyarakat disekitar perusahaan, dan lain-lain) 6) Lobby and Negotiation (Teknik lobi dan negosiasi) adalah sebuah rencana baik jangka panjang maupun jangka pendek yang dibuat oleh PR dalam rangka penyusunan budget yang dibutuhkan. Dengan perencanaan yang matang akan membuat kegiatan yang sudah direncanakan berjalan dengan baik dan dapat meminimalisasi kegagalan. 7) Social Responsibility (CSR) merupakan wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Wacana ini digunakan

7 12 oleh perusahaan dalam rangka mengambil peran untuk secara bersama melaksanakan aktifitasnya dalam rangka mensejahterakan masyarakat di sekitarnya. Dari penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa seorang public relations mempunya berbagai kegiatan yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan yang perusahaan inginkan seperti publikasi, mengadakan event, membuat berita, melakukan pencitraan perusahaan, menjalin hubungan dengan masyarakat, melakukan negosiasi dan lobi untuk membuat perencanaan yang matang, dan melakukan kegiatan Social Responsibility (CSR) sebagai wujud kepedulian perusahaan kepada kesejahteraan masyarakat. Untuk membentuk citranya, Kreavi.com menggunakan strategi publications dimana Kreavi.com mempublikasikan kegiatan yang dilakukan Kreavi.com seperti Kumpul Kreavi, Kreavi Challenge melalui penggunaan media sosial. Selain itu Kreavi.com juga memberikan News informasi mengenai perkembangan desain dan kegiatan kreatif yang biasa dilakukan kampus-kampus. Community Involvement dengan penggunaan media sosial untuk menciptakan citra yang friendly dimata talenta kreatif E- Public relations Menurut Darmastuti (2007: 145) E-PR merupakan cara yang dilakukan oleh PR untuk menjalin hubungan dengan khalayaknya dengan menggunakan media internet. E-PR adalah penerapan dari perangkat ICT (Information and communication technologies) yang digunakan untuk keperluan tugas ke-epr-an.

8 13 Menurut Rachmat Kriyanton (2006: 333) penggunaan internet untuk menunjang kegiatan public relations dikenal dengan istilah public relations on the net atau electronic public relations (E-PR) atau PR online. Saat ini peran internet sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dengan kehadiran internet, kita dapat menjelajahi dunia dimana dalam waktu sekejap kita dapat mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana kondisi suatu tempat. Dari pengertian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa internet merupakan bagian perkembangan dari kegiatan public relations baik untuk menjalin hubungan dengan para publik atau stakeholders juga dapat membentuk citra perusahaan dan keperluan public relations lainnya. Sebagai seorang public relations, PR harus mampu melihat fenomena fenomena yang terjadi disekelilingnya dan mengikuti perkembangannya agar dapat tetap menjaga keeksistensian perusahaan. Saat ini penggunaan media digital sudah menjadi sebuah fenomena baru khususnya dalam penggunaan media sosial yang sudah berkembang menjadi new media. Fenomena inilah yang dijadikan Kreavi.com sebagai strategi E-PR dimana memanfaatkan media digital untuk membentuk citra Kreavi.com New media Menurut MCLuhan, kehadiran new media ini membuat sebuah komuniaksi global yang disebut Global Village, dimana seluruh dunia yang besar ini menjadi satu pada suatu desa global dengan memanfaatkan media internet. Dengan new media ini, informasi dapat berpindah dari satu tempat ke belahan dunia lainnya dengan waktu yang singkat. (Hapsari, 2010)

9 14 Perkembangan new media ini merupakan bagian dalam perkembangan komunikasi dimana media tidak lagi media massa tetapi media jaringan yang saling terhubung dari satu tempat ketempat lainnya. Perkembangan teknologi komunikasi inilah yang menjadi dasar pertumbuhan media sosial dan perkembanagn media sosial itu sendiri. Media sosial yang menjadi perkembangan dari new media ini pun menjadi strategi Kreavi.com dalam membentuk citranya. 2.3 Media Sosial Pengertian Media Sosial Menurut Danis Puntoadi (2011: 1) media sosial merupakan fitur berbasis website yang dapat membentuk jaringan, serta memungkinkan orang untuk berinteraksi dalam sebuah komunitas. Dari pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa media sosial merupakan sebuah layanan internet yang dapat menghubungkan banyak orang dari berbagai latar belakang, komunitas dan saling berinteraksi. Keterkaitan dengan penelitian ini, public relations Kreavi.com menggunakan media sosial sebagai strategi untuk membentuk citra perusahaan Jenis Media sosial Media sosial menurut Judy Strauss dan Raymon Frost (2012: 329) dapat dikategorikan menjadi: a. Communication Social Networking, seperti blogs, microblogs, social network, dan aggregators. b. Reviews Opinion, seperti produk, bisnis dan Q&A

10 15 c. Entertainment, seperti virtual worlds, dan game sharing d. Multimedia Sharing, seperti video, music dan presentasi e. Collaboration, seperti wikis, social bookmarking, dan berita sosial f. Kegiatans, seperti grup local dan personal. Karena peran dari media sosial yang dilakukan Kreavi.com adalah sebagai media komunikasi dan membangun jaringan maka jenis yang digunakan adalah communication social networking (komunikasi jaringan sosial) dengan bentuk microblogs seperti Twitter maupun social network seperti Facebook dan Google Pengertian Twitter Menurut Juju, Dominikus; Matamaya Studio (2009: 2) Twitter merupakan sebuah web dan layanan microblog yang bisa digunakan untuk melakukan pembaharuan (update) berupa sebuah teks panjang maksimum sebanyak 140 karakter, update di Twitter dikenal sebagai tweets. Menurut Jason Kintzler yang dikutip oleh Breakenridge (2012: 51 ) Twitter menawarkan kesederhanaan dan kreatifitas yang dapat digunakan oleh penggunanya dengan 140 karakter/tweets. Twitter memaksa marketer maupun public relations untuk memberikan pesan yang langsung pada intinya. Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa Twitter adalah sebuah media sosial yang memiliki panjang teks maksimum 140 karakter. Keterkaitannya dengan penelitian ini adalah public relations Kreavi.com menggunakan media sosial Twitter sebagai media berkomunikasi dan distribusi informasi bagi talenta kreatif. Informasi yang diberikan dapat

11 16 berupa lowongan kerja, kegiatan desain di Indonesia maupun perkembangan desain Pengertian Facebook (Puntoadi, 2011: 53) Facebook merupakan jenis media sosial social networking yang menyediakan layanan bagi profil bagi penggunanya dan media sharing seperti foto. Video dan pengimiman pesan. Facebook juga dimanfaatkan oleh Kreavi.com untuk membuat membentuk citra Kreavi.com namun fungsinya berbeda dengan Twitter. Facebook ini digunakan untuk membagikan karya dalam bentuk visual Pengertian Google + Google + adalah jejaring sosial baru yang diluncurkan oleh raksasa internet, google. Google + telah beranggotakan hampir 20 juta pengguna di minggu kedua setelah peluncurannya. Dengan anggota yang begitu banyak, admin Google + membatasi jumlah anggota Google + dengan menggunakan sistem invite untuk setiap pendaftarannya. Kreavi.com menjadikan Google + sebagai media untuk memperkenalkan karya desainer Indonesia kepada manca negara dengan karya dan kebudayaan Indonesia itu sendiri. 2.4 Citra Pengertian Citra Menurut Ruslan (2012: 75) Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (humas) atau public relations.

12 17 Menurut Nova (2011: 299) Citra adalah persepsi yang berkembang dalam benak publik mengenai realitas dari perusahaan itu. Menurut Menurut Ardianto & Soemirat yang dikutip oleh Puspokusumo (2011: 206) citra adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengenal sebuah perusahaan baik bidang apa yang dijalani oleh perusahaan, seperti apa perusahaan serta bagaimana opini publik terhadap perusahaan, sebuah perusahaan harusnya sudah memiliki citra yang membuat masyarakat mengenal merek maupun perusahaannya. Dari pengertian tersebut maka peneliti menyimpulkan citra merupakan persepsi yang timbul dari usaha perusahaan dalam membentuk pemahaman publik mengenai perusahaan tersebut. Sebagai perusahaan baru, Kreavi.com perlu membentuk pemahaman publik mengenai pemahaman yang positif Jenis-Jenis Citra Menurut Frank Jeffkins yang dikutip oleh Nova (2011: ) menyebutkan bahwa terdapat beberapa jenis citra yaitu: 1) Citra Bayangan Citra Bayangan adalah pandangan orang dalam perusahaan mengenai pandangan masyarakat terhadap organisasinya. Citra ini sering kali tidak tepat karena tidak di dukung oleh informasi atau fakta yang sesuai 2) Citra yang berlaku Citra yang berlaku ini merupakan kebalikan dari citra bayangan karena citra yang berlaku merupakan pandangan orang luar

13 18 mengenai suatu organisasi. Namun citra yang berlaku ini belum tentu sesuai dengan kenyataan. Biasanya citra ini cenderung negatif 3) Citra yang diharapkan Citra yang diharapkan adalah citra yang diinginkan oleh perusahaan. Biasanya citra yang diharapkan ini lebih baik dari citra yang sesungguhnya. 4) Citra perusahaan Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, bukan hanya mengenai produk tetapi mengenai pelayanannya. 5) Citra majemuk Banyaknya jumlah pegawai, cabang, dari sebuah perusahaan dapat memunculkan suatu citra yang berbeda-beda antar cabang yang satu dengan cabang yang lain. Pada jenis citra ini suatu perusahaan memiliki jumlah citra yang sama dengan jumlah cabang yang dimiliki. 6) Citra yang baik dan buruk Seorang publik figure dapat menyandang reputasi baik atau buruk tergantung dari citra yang berlaku. Dari pembahasan ini, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat banyak citra yang sebenarnya belum tentu merupakan citra yang sesungguhnya dari sebuah perusahaan mulai dari citra yang diinginkan perusahaan hingga citra yang sebenarnya berlaku di luar organisasi. Citra yang ingin dibentuk oleh

14 19 kreavi.com adalah citra yang diharapkan dimana Kreavi.com ingin membentuk citranya positif, friendly dan netral Manfaat Citra bagi perusahaan Menurut Sutojo yang dikutip oleh Nova (201: 304) citra perusahaan yang baik dan kuat memiliki manfaat sebagai berikut: 1) Daya saing jangka menengah dan jangka panjang yang mantap 2) Menjadi perisai selama masa krisis 3) Menjadi daya tarik eksekutif handal 4) Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran 5) Menghemat biaya operasional Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa manfaat citra untuk perusahaan sangat bermanfaat untuk perusahaan dalam jangka panjang. Citra juga bermanfaat dalam menangani krisis dan persaingan dengan perusahaan lain. Dalam promosi atau pemasaran citra bisa jadi kekuatan pada perusahaan. Keterkaitan dengan penelitian ini publik relations Kreavi.com mempunyai peran dalam jangka panjang sebagai media yang menghubungkan para talenta kreatif dengan masyarakat luas dan bisnis. Dengan mengkomunikasikan tujuan tersebut maka dapat menjadi perisai dan kekuatan tersendiri untuk Kreavi.com Proses pembentukan citra Menurut John Nimpoeno yang dikutip oleh Ardianto M. D. (2011 :101), proses pembentukan citra dapat digambarkan sebagai berikut:

15 20 Pengalaman Citra Kognisi Stimulus Persepsi Sikap Respon perilaku Motivasi Gambar Proses Terbentuk Citra Sumber: Firsan Nova, Crisis Public relations Stimulus : Rangsangan ( Kesan lembaga yang diterima dari luar untuk membentuk persepsi). Persepsi : (1) Hasil pengamatan terhadap suatu hal berdasarkan pengalaman seseorang. (2) Pembentukan makna Kognisi : Aspek pengetahuan yang berhubungan dengan kepercayaan, ide, dan konsep. Motivasi : Kecendurungan yang menetap untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan sedapat mungkin menjadi kondisi kepuasan maksimal bagi individu setiap saat. Sikap : Hasil evaluasi negatif atau positif terhadap konsekuensi penggunaan suatu object. Tindakan : Respon individu terhadap rangsangan dari dirinya atau lingkungan.

16 21 Tingkah Laku / Respon : Tindakan seseorang sebagai reaksi terhadap stimulus. Dari pemahaman ini, peneliti menyimpulkan bahwa bagaimana citra terbentuk bagi perusahaan tergantung dari stimulus apa yang diberikan oleh publik relations kepada publiknya. Stimulus yang diberikan akan dikekolah oleh publik menurut pengetahuannya, persepsinya terhadap stimulus yang diberikan sehingga menimbulakn suatu motivasi untuk melakukan sesuatu dan merespon stimulus yang diberikan. Dalam pembentukan citra ini tidaklah dapat dilakukan sementara waktu saja tetapi perlu uapay lebih agar persepsi dan pemahaman yang terbentuk sesuai dengan yang diharapkan. Untuk membentuk citra, Kreavi.com berusaha memberi stimulus dengan gaya komunikasi yang positif, netral, casual, friendly sehingga dapat membangun persepsi yang baik sesuai dengan pengetahuan talenta kreatif mengenai Kreavi.com sehingga dapat menimbulkan kesan netral dan friendly, selain itu Kreavi.com mencoba membagikan karya yang inspirasi untuk menyampaikan kesan positif. 2.5 Penelitian Terdahulu a. Penelitian 1 Penelitian yang dilakukan oleh Claudia Intan Permata yang berjudul Strategi Public Relations Melalui Social Media Dalam Meningkatkan Brand Awareness PT. Travel Helper Worldwide. Pada penelitian ini, peneliti meneliti mengenai strategi yang dilakukan oleh PT. Travel Helper Worldwide, perusahaan yang bergerak dibidang jasa travel. Public relations saat ini semakin penuh tantangan karena pertumbuhan dari media komunikasi yang semakin berkembang ke media

17 22 digital. Perkembangan komunikasi ini juga berdampak kepada perkembangan dari kebutuhan manusia dalam memperoleh informasi, sehingga seorang public relation dituntut untuk dapat berkomunikasi melalui internet, salah satunya media sosial. Berdasarkan penelitian dari internet World Stats pada tahun 2010, Indonesia merupakan negara ke 2 (dua) dengan pengguna Facebook terbanyak, yakni , bahkan lebih banyak dibandingkan populasi Negara Kanada. Sedangkan untuk Twitter, Indonesia menempati ranking 4 (empat) dengan pengguna sebanyak atau setara dengan populasi negara singapura. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin mudah untuk dijangkau oleh masyarakat luas. Melihat fenomena tersebut, PT. Travel Helper Worldwide memanfaatkan media sosial Twitter dan Facebook untuk membentuk kesadaran merek. Hubungan penelitian Strategi Public relations melalui media sosial dalam Meningkatkan Brand Awereness PT. Travel Helper Worldwide dengan penelitian ini adalah Peneliti Claudia Intan Permata juga menggunakan strategi media sosial untuk meningkatkan brand awereness yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, memberi informasi dan pengetahuan, membentuk kepercayaan kepada perusahaan, dan meningkatkan penjualan jasa perusahaan. Namun pada penelitian yang peneliti lakukan, penggunaan media secara berbeda-beda sesuatu fungsi yang efektif untuk digunakan dan tidak semua media sosial dapat difungsikan secara sama jadi penggunaan media sosial Facebook, Twitter dan Google + ini berbeda-beda.

18 23 b. Penelitian 2 Penelitian yang dilakukan oleh Ratih Ayu Pratiwi dengan judul Pengaruh Media Sosial Terhadap Citra Merek (Pada Keripik Karuhun Tahun 2012). Pada saat ini media sosial merupakan media yang sedang marak digunakan oleh hampir masyarakat global dari berbagai kalangan. Kelebihan media sosial adalah kita dapat membangun komunikasi dua arah. Salah satu pelaku industri yang memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran yaitu CV. Saung Karuhun Berkah yang bergerak dalam bidang industri makanan keripik pedas. Jika dilihat dari pesaing-pesaingnya yang juga bergerak dalam sektor industri tersebut, CV. Saung Karuhun Berkah merupakan pendatang baru pada bisnis tersebut dan masih mengalami banyak kendala dalam memanfaatkan media sosial sebagai strategi pemasarnnya. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa adanya pengaruh antara penggunaan media sosial dengan citra merek, semkain banyak admin Karuhun berinteraksi dengan konsumen maka akan semakin kuat citra yang ingin dibangun. Keterkaitan dengan penelitian ini, peneliti juga menggunakan media sosial sebagai strategi pembentukan citra namun pada penelitian yang dilakukan peneliti, peneliti meneliti penggunaan media sosial untuk membentuk citra perussahaan dimana perusahaanlah yang menjadi admin dari media sosial tersebut dan berinteraksi langsung kepada pengguna.

19 Kerangka Pikir Public Relations Strategi Public Relations Media Sosial Twitter, Facebook, Google + Citra yang diharapkan (Positif, Friendly, Netral)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations (PR) Public Relations termasuk kedalam salah satu bentuk kegiatan promosi yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penulis menggunakan beberapa jurnal penelitian terdahulu sebagai salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian. Hal ini ditujukan agar dapat memperkaya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. Strategi Humas Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan. 6 Sebuah strategi public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum yang digunakan pada penelitian ini adalah teori dasar yang masih berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat informasi yang ditandai dengan besarnya kebutuhan akan informasi dan masyarakat dapat

Lebih terperinci

sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni : d. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient)

sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni : d. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient) 14 Paradigma Lasswell diatas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni : a. Komunikator (communicator, source, sender ) b. Pesan (message)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi 2 teori dalam penelitian yang berjudul Strategi Public

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi 2 teori dalam penelitian yang berjudul Strategi Public BAB 2 LANDASAN TEORI Penulis akan membagi 2 teori dalam penelitian yang berjudul Strategi Public Relations Dalam Menjalankan Program Go Green Di Hotel Le Meridien Jakarta melalui, yaitu teori dasar / umum

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan tentang strategi Public Relations untuk meningkatkan citra perusahaan di Grand Artos Hotel & Convention Magelang, maka dapat diambil kesimpulan:

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS Fenny 1200968571 Abstrak TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk memaparkan tugas dan kegiatan public relations

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Raymond S. Ross, komunikasi merupakan proses memilih yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Raymond S. Ross, komunikasi merupakan proses memilih yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Menurut Raymond S. Ross, komunikasi merupakan proses memilih yang diperlukan dan membuang yang tidak diperlukan serta mengirimkan simbolsimbol sedemikian rupa sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita pasti masih ingat dengan fenomena kemenangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki (Ahok) dalam pemilihan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang berjalan selama 2 kali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas Marketing Public Relations (MPR) Dalam Mengkomunikasikan Brand Identity Sumitomo Pipe oleh PT. PARADISE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publiknya. Hal ini juga berlaku untuk universitas. Disinilah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. publiknya. Hal ini juga berlaku untuk universitas. Disinilah organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi lahir dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat. Agar eksistensinya dapat terjaga, organisasi harus mendapat dukungan dari publiknya, dimana dukungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi adalah topik yang sering diperbincangkan, tidak hanya oleh para ilmuwan komunikasi, melainkan juga dikalangan awam. Sehingga komunikasi memiliki

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih informan yang memiliki

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih informan yang memiliki BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek dan Objek 4.1.1 Deskripsi Subjek Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih informan yang memiliki hubungan langsung dengan hotel Ibis Jakarta Slipi yang mengetahui

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori Teori Umum Pada bab ini penulis akan membahas mengenai teori teori yang terdapat pada judul skripsi. Penulis juga akan membahas teori teori yang berhubungan dengan topik

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, media juga bertransformasi menjadi salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Melihat fenomena tersebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk menjalin hubungan dengan khalayaknya serta untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Berbagai cara dapat dilakukan oleh pelaku usaha untuk membuat nama perusahaannya berkembang luas dan mendapatkan citra yang baik dari masyarakat. Terlebih di jaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan atau organisasi yang baik untuk berkembang tentu membutuhkan adanya peran komunikasi yang lancar. Komunikasi adalah sebuah elemen penting yang akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Pada beberapa buku yang biasanya mengkritik PR (atau kadang pada esai tentang PR yang dibuat mahasiswa) sering kali memulai isinya dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki istilah dalam bahasa Inggris yang disebut communication atau dari kata communis yang memiliki arti sama atau sama maknanya atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini menciptakan keterhubungan antar negara di seluruh belahan dunia yang memberikan pengaruh pada perubahan kondisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 11 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Public Relations (PR) DESKRIPSI Dalam pokok bahasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dunia bisnis, industri,

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dunia bisnis, industri, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi serta perilaku konsumen memanfaatkan media online di Indonesia semakin lama semakin meningkat setiap harinya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan atau menyajikan kembali suatu pengalaman adalah teori. Ide tentang

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan atau menyajikan kembali suatu pengalaman adalah teori. Ide tentang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum Littlejohn, melalui (Suparmo, 2011:2) mengatakan bahwa setiap upaya untuk menjelaskan atau menyajikan kembali suatu pengalaman adalah teori. Ide tentang bagaimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat pesat. Dunia telah memasuki era globalisasi dimana teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. analisa yang diteliti. Menurut Griffin mengatakan bahwa teori adalah paparan atas

BAB 2 LANDASAN TEORI. analisa yang diteliti. Menurut Griffin mengatakan bahwa teori adalah paparan atas BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori sebagai pedoman dasar berpikir dan berfungsi untuk mendukung kegiatan

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Corporate Image (Citra Perusahaan) Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

PROFESSIONAL IMAGE. Corporate Image (Citra Perusahaan) Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Corporate Image (Citra Perusahaan) Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul -5 Syerli

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini peneliti akan menguraikan teori umum yang berkaitan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini peneliti akan menguraikan teori umum yang berkaitan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bab ini peneliti akan menguraikan teori umum yang berkaitan dengan pembahasan penelitian mengenai strategi Public Relation majalah online pria dewasa www.sooperboy.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar Indah dalam skripsinya yang menjadikan PT Istana Argo Kencana sebagai bahan acuan penelitiannya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian mengenai Strategi Promosi Public Relations Universal Musik Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian mengenai Strategi Promosi Public Relations Universal Musik Indonesia BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum merupakan teori yang digunakan penulis untuk mendukung penelitian mengenai Strategi Promosi Public Relations Universal Musik Indonesia Dalam Melakukan Promosi

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Pengantar dan Signifikanasi Produksi Media PR AVIl Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tolok

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat mempengaruhi reputasi. Media menggambarkan perusahaan dengan pemberitaan di media,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public 1 BAB I PENDAHULUAAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi yang baik dapat dilihat dari tercapainya maksud dan tujuan yang sesuai dengan apa yang diharapkan dari komunikasi tersebut. Berkaca kembali dari pentingnya

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan satu hal yang wajib untuk dilakukan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Selama hampir dua puluh empat jam, manusia berkomunikasi dengan sesamanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perbandingan Jumlah Pengusaha Indonesia Dengan Negara Lain. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perbandingan Jumlah Pengusaha Indonesia Dengan Negara Lain. Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM di Indonesia telah menunjukan geliatnya di tahun 2015, tingginya populasi usia produktif di Indonesia yang tak berbanding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masalah yang diajukan pada BAB I sekaligus menggambarkan aplikasi three ways

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masalah yang diajukan pada BAB I sekaligus menggambarkan aplikasi three ways 150 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti, maka dapat ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam identifikasi masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Setidaknya kondisi ini bisa dilihat dari konvergensi media yang tidak

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Setidaknya kondisi ini bisa dilihat dari konvergensi media yang tidak 1 BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi pada dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media. Tidak hanya itu, teknologi juga memungkinkan industri media untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan dimasa depan memerlukan persiapan financial yang cukup. Investasi pada reksa dana dapat menjadi solusinya. Reksa dana adalah kumpulan dana dari investor baik

Lebih terperinci

Produksi Media Public Relations AVI

Produksi Media Public Relations AVI Produksi Media Public Relations AVI Modul ke: 01Fakultas FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations dan periklanan

Lebih terperinci

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling 1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Definisi Public Relations merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dengan adanya informasi yang semakin terbuka dan kompetitif ini, profesi Humas sudah tidak terdengar asing lagi di telinga. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan suatu negara menjadi tanggung jawab semua insan yang berada di dalam negara tersebut, tidak terkecuali perusahaan ataupun industri, untuk mewujudkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, teknologi merupakan suatu hal yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu pengetahuan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang paling mendasar dan sangat penting mengingat manusia tidak mungkin mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini adalah jamannya menggunakan segala sesuatunya dengan online. Mulai dari menonton televisi, bermain game, mengirimkan pesan, memesan kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Website merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses dengan cepat yang didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Website

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian yang mendahului Penelitian yang mendahului untuk penelitian ini adalah penelitian dengan Judul Pemetaan Model E-PR dalam pekerjaan Public Relations Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Seiring dengan pentingnya dari kegiatan berkomunikasi, saat ini banyak dari perguruan tinggi menjadikan komunikasi sebagai ilmu untuk jenjang bidang studi. Bahkan

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki beberapa pengertian menurut beberapa para ahli. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran disampaikan

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations HUMAS SEBAGAI PROFESI ETIS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Public Relations memiliki karakteristik,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar atau Umum Secara umum teori - teori yang digunakan menjadi dasar dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 2.1.1 Definisi Komunikasi Setiap orang memerlukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Humas Humas adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama terhadap perusahaan (organisasi), saling memahami signifikansi masing-masing dan membuat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikategorikan untuk pelayanan pelanggan loyal yang sangat mengesankan para

Lebih terperinci

Teknik Reportase dan Wawancara

Teknik Reportase dan Wawancara Modul ke: 01Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Media Dan Humas (Pengantar Teknik Reportase dan Wawancara) Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Journal Building and Measuring Hotel Brand Equity: The customers perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Teori Komunikasi 2.1.1.1 Definisi Komunikasi Istilah komunikasi telah banyak didefinisikan oleh pakar, akademisi, dan praktisi. Setiap ahli memasukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan masyarakat khususnya kalangan muda. Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan masyarakat khususnya kalangan muda. Beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehadiran platform media online telah menjadi alternatif wahana informasi yang digunakan masyarakat khususnya kalangan muda. Beberapa platform media online yang ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, profit maupun organisasi non profit. Mulai dari yayasan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, profit maupun organisasi non profit. Mulai dari yayasan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Humas Pada dasarnya, Humas (Hubungan Masyarakat) merupakan bidang atau fungsi tertentu yang di perlukan oleh setiap organisasi atau perusahaan, profit maupun organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

DRA. DWI PANGASTUTI M., M.SI

DRA. DWI PANGASTUTI M., M.SI PUBLIC RELATION DRA. DWI PANGASTUTI M., M.SI BIDANG PUBLIC RELATION Berkaitan dengan Corporate dan product image, yakni menciptakan/meningkatkan/mempertahankan citra positif dari organisasi termasuk produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk menyampaikan pesan kepada pihak terkait dan membentuk citra dan opini yang baik agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang modern ini humas atau public relation menjadi suatu hal yang sangat penting untuk perusahaan. Dimana posisi public relation sudah sangat dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan perusahaan dapat diraih dengan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara maksimal. Salah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang 80 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

Lebih terperinci

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE FOR X SMK Copyriht by : Rio Widyatmoko,A.Md.Kom MANFAAT PEMASARAN ONLINE MANFAAT PEMASARAN ONLINE a. Melakukan perubahan dengan cepat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, perusahaan mana pun tidak bisa mengabaikan brand. Sukses atau tidaknya suatu

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Universitas Kristen Maranatha

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Universitas Kristen Maranatha Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan bagian penting dari sebuah perusahaan, karena dengan adanya pemasaran perusahaan dapat memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi menjadi sangat penting. Setiap orang, badan, dan organisasi berhak untuk memperoleh informasi untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media massa sangat pesat telah memberikan perubahan dalam segala sendi kehidupan masyarakat. Di Indonesia perkembangan industri media cetak termasuk

Lebih terperinci

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang membutuhkan, namun sebagian besar orang dari semua kalangan diseluruh dunia. Teknologi

Lebih terperinci