BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Raymond S. Ross, komunikasi merupakan proses memilih yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Raymond S. Ross, komunikasi merupakan proses memilih yang"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Menurut Raymond S. Ross, komunikasi merupakan proses memilih yang diperlukan dan membuang yang tidak diperlukan serta mengirimkan simbolsimbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator (Mulyana, 2008: 69). Menurut Diana K. Ivy dan Phil Backlund, komunikasi adalah proses yang berlangsung dinamis yaitu menerima dan mengirim pesan dengan tujuan berbagi makna (Mulyana, 2008: 76) Komponen Komunikasi Menurut Lasswell komponen komunikasi terdapat lima unsur yang bergantung satu dan lainnya sebagai berikut : 1. Sumber (Source), merupakan pihak yang ingin menyampaikan sebuah pesan. Sumber ini dapat berupa individu, perusahaan atau hal-hal lain dimana ialah yang menyampaikan pesan tertentu. 2. Pesan (Message), dapat berupa verbal( lisan, terlulis) dan non verbal (ekspresi, gerakan tangan dan lain sebagainya). Pesan ini nantinya yang akan di maknai oleh penerima pesan. 7

2 8 3. Saluran (Channel), adalah alat atau sarana untuk mengirimkan pesan tersebut. Saluran ini bisa berupa alat indera manusia maupun saluran serta cahaya. 4. Penerima (Receiver), adalah penerima pesan dari sumber, pesan ini di maknai oleh penerima pesan. 5. Umpan balik (Feed Back), adalah tanggapan atas pesan yang di sampaikan oleh sumber, dan umpan balik dapat berupa pesan yang di salurkan kembali kepada sumber pertama tadi (Mulyana, 2008: 69-71) Proses Komunikasi Proses komunikasi memiliki dua model dalam Nurjaman dan Umam (2012: 39-41) : 1. Model Linier Proses komunikasi yang berawal komunikator dan berakhir pada komunikan. Contoh yang paling sering digunakan dalam model ini adalah formula Laswell. Dalam formula ini suatu komunikasi harus dapat menjawab pertanyaan ini siapa; mengatakan apa; dengan saluran yang mana; dengan efek seperti apa. 2. Model Sirkuler Dalam model ini feedback menjadi penanda dimana komunikasi yang efektif juga di gambarkan jika terjadi

3 9 feedback. Artinya sumber dan penerima pesan sama-sama dapat memaknai pesan dengan baik. Namun dalam perjalan komunikasi ada yang di kenal dengan gangguan yaitu sesuatu yang dapat menghambat komunikasi. Hal ini dapat berupa gangguan sinyal pada sumber, terputusnya saluran antara sumber dengan penerima pesan dan lain sebagainya Fungsi Komunikasi Empat fungsi komunikasi menurut Willian I. Gorden adalah sebagai berikut : 1. Komunikasi Sosial Dalam menjalani kehidupan manusia butuh bersosialisasi dan dalam sosialisasi tersebut manusia perlu berkomunikasi. Dengan komunikasi yang baik maka ia dapat memupuk hubungan baik dengan sesamanya, menunjukkan aktualisasi dirinya. 2. Komunikasi Ekspresif Komunikasi tidak hanya sekedar hal-hal lisan ataupun tertulis namun juga ekspresif seperti tindakan emosional contohnya mengepalkan tangan, tersenyum, menepuk bahu dan lain sebagainya.

4 10 3. Komunikasi Ritual Komunikasi tidak semata untuk berhubungan antar manusia namun dapat dilakukan pula dengan hubungan komunikasi dengan Tuhan ataupun kebiasaan- kebiasaan yang sering dilakukan di tengah masyarakat seperti adanya perayaan saat salah seorang anak desa tersebut pulang ke kampung halaman setelah bekerja keras di kota. Atau ritual kelahiran bayi sebagai budaya yang terus menerus dilakukan sebagai ucapan terimakasih kepada sang pencipta. 4. Komunikasi Instrumental Pada komunikasi instrumental tujuan yang ingin di capai ialah menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, merubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga menghibur. Intinya pada komunikasi ini tujuannya adalah membujuk supaya melakukan hal yang sesuai dengan kita inginkan (Mulyana, 2008: 5-38).

5 Bentuk Komunikasi Komunikasi memiliki berbagai macam bentuk dalam Nurjaman dan Umam (2012: 41), yaitu sebagai berikut : 1. Dari segi penyampaian pesannya, komunikasi dapat dilakukan dengan lisan dan tertulis, atau elektronik. 2. Dari segi kemasan pesan, komunikasi dapat dilakukan dengan verbal (lisan atau tertulis) atau dengan nonverbal (bahasa isyarat, ekspresi, menepuk bahu dan lain sebagainya). 3. Dari segi kemasan keresmian pelaku komunikasi, artinya adalah bagaimana pelaku komunikasi mengemas komunikasi yang ia sampaikan maka dapat berupa komunikasi formal dan nonformal. 4. Dari segi pasangan komunikasi, kita mengenal komunikasi intrapribadi dan antar pribadi Konteks Komunikasi Komunikasi berdasarkan konteksnya adalah jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi maka dalam Mulyana (2008: 80-85) dikenal konteks komunikasi sebagai berikut: 1. Komunikasi Intrapribadi, adalah komunikasi dengan diri sendiri dimana keefektifan komunikasi apapun itu dapat berjalan baik saat komunikasi dengan diri sendiri juga baik. Contohnya adalah berpikir.

6 12 2. Komunikasi Antarpribadi, adalah komunikasi yang dilakukan tatap muka antara orang satu dengan lainnya. Didalamnya akan terjadi hubungan baik, membujuk, mengajak dan lain sebagainya. 3. Komunikasi Kelompok, adalah komunikasi yang dilakukan oleh sekumpulan orang yang berkumpul dalam suatu kelompok dimana mereka satu sama lainnya memiliki peran yang berbeda-beda. 4. Komunikasi Publik, adalah komunikasi yang dilakukan oleh seseorang dihadapan publik. Untuk dapat melakukan komunikasi jenis ini perlu latihan dan pengalaman yang baik karena berbicara di depan publik tentu berbeda dengan berbicara di hadapan satu atau dua orang. 5. Komunikasi Organisasi, adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi, dimana dapat bersifat formal dan juga informal. Komunikasi organisasi lebih besar daripada komunikasi kelompok. 6. Komunikasi Massa, adalah komunikasi yang menggunakan media massa, komunikasi jenis ini tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar. Komunikasi massa saat ini masih di gandrungi oleh publik dan tujuannya lebih kepada bagaimana mempengaruhi, menghibur, menginformasi, serta mengedukasi.

7 Media Sosial Dari buku Handbook of Public Relations oleh Ardianto (2011a: ) dijelaskan bahwa situs jejaring sosial adalah sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs ini. Media sosial bermacam-macam jenisnya dan salah satu yang sedang naik daun saat ini adalah facebook dan twitter. Kedua media sosial ini cukup mudah untuk diakses dan mudah juga untuk membuat akun. Maka tidak salah jika saat ini semua orang berlomba-lomba untuk memperluas pertemanan dengan akun media sosial ini. Selain itu media massa juga menggunakan kesempatan ini untuk menyebarkan informasi/ berita. Mulai bermunculan akun resmi dari masing-masing media massa. Twitter adalah jejaring sosial dimana masing-masing akun dapat saling bertukar informasi dalam 140 karakter. Sedangkan untuk facebook pengguna dapat melakukan hal lebih dari twitter. Media sosial ini tentu memuliki kelebihan dan juga kekurangan. Kelebihannya adalah setiap orang dapat menghemat biaya komunikasi yang biasanya dilakukan melalui telepon, selain itu media sosial juga cepat. Namun kekurangannya adalah individu saat ini cenderung lebih menyukai komunikasi lewat perantara ini ketimbang bertatap muka langsung. Disisi lain masih ada juga orang

8 14 yang merasa privasinya terganggu saat ia memiliki akun media sosial ini. 2.2 Public Relations Pengertian public relations dalam jurnal dengan judul Barriers to networking for women in a UK professional service yang ditulis oleh Tonge (2008) adalah ssuatu fungsi manajemen yang khas didalamnya ada kegiatan membangun dan mempertahankan hubungan saling menguntungkan antara organisasi dan publik. Disini ada yang namanya saling memelihara jalur komunikasi, penerimaan, pengertian dan kerja sama antar organisasi dan publiknya. Selain itu juga ada tanggung jawab untuk mengelola reputasi organisasi, kredibilitas dan citra perusahaan, PR menggunakan riset, umpan balik, komunikasi dan evaluasi untuk memastikan kekhawatiran dan harapan publik lalu menjelaskannya kepada manajemen Tujuan Public Relations Tujuan kegiatan public relations dalam Nova (2011: 52-53) dapat di kelompokkan sebagai berikut: 1. Performance objective PR harus mampu mempresentasikan citra dan identitas perusahaan kepada publik maupun stakeholdernya. Public relations menggunakan komunikasi untuk dapat mempresentasikan citra dan identitas perusahaan tersebut.

9 15 2. Support of consumer Market Objective PR harus mampu melakukan evaluasi atas kegiatan komunikasi yang dilakukan pada publiknya maka dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan kegiatan tersebut dapat digunakan untuk membuat strategi selanjutnya dalam melakukan hubungan dengan publik. Tujuan yang ingin di capai dalam bidang public relations yaitu (Nova, 2011: 53): 1. Komunikasi Internal (personel / anggota institusi) Pada dasarnya komunikasi yang terjadi dalam komunikasi internal adalah memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi, menciptakan kesadaran anggota / personel mengenai peran institusi dalam masyarakat, menyediakan sarana untuk memperoleh feedback dari anggotanya. 2. Komunikasi Eksternal (masyarakat) Sedangkan pada komunikasi eksternal yang dilakukan adalah memberikan informasi yang benar dan wajar mengenai institusi, menunjukkan kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya, memberikan motivasi untuk menyampaikan citra baik.

10 Peran Public Relations Dalam Ruslan (2010: 26-27) peran public relations dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Communicator (Komunikator) Seorang public realtions perlu memiliki keluwesan ketika menjadi komunikator, karena pada pekerjaannya ia dituntut mampu menjadi persuador dan sumber informasi bagi perusahaannya. 2. Relationship (Hubungan) Seorang PR mampu memiliki hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya dimana didalamnya terdapat kegiatan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama dan toleransi. 3. Back Up Management (Penunjang Menejemen) Pada intinya adalah kegiatan public relations haruslah dapat mendukung kegiatan menejemen. 4. Good Image Maker (Pembuat citra baik) Public relations perlu berusaha untuk dapat membuat citra serta identitas perusahaan yang baik. Kegiatan yang dilakukan oleh public relations tentunya adalah kegiatan

11 17 komunikasi yang bertanggung jawab atas perusahaan dan publik Fungsi Public Relations Fungsi utama PR adalah menumbuh kembangkan hubungan baik antar perusahaan dengan publik internal dan eksternal untuk menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik sebagai upaya menciptakan opini publik yang menguntungkan perusahaan (Nova, 2011: 49). Dari buku Wasesa dan Macnamara (2010: ) dijelaskan bahwa fungsi public relations dibagi menjadi dua pilar yaitu fungsi internal dan fungsi eksternal sebagai berikut : Tabel 2.1 Fungsi Public Relations Sumber: Wasesa dan Macnamara (2010: ) Internal 1.Mengkomunikasikan kebijakan direksi dan manajemen kepada karyawan. 2.Menjelaskan perubahan kebijakan direksi dan menejemen agar karyawan memahami dasar keputusan yang diambil. 3.Membangun jaringan komunikasi interaktif antara karyawan, manajemen Eksternal 1.Mensosialisasikan kebijakan perusahaan kepada publik. 2.Menjelaskan hasil Rapat Umum Pemegang Saham. 3.Menjelaskan hasil dan dasar diadakannya Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham. 4.Membantu pemasaran untuk menciptakan citra produk.

12 18 dan direksi. 4.Membantu proses restrukturisasi, mulai dari sosialisasi kebijakan hingga pelatihan untuk mengurangi dampak buruk restrukturisasi. 5.Membantu peningkatan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan. 6.Membantu terciptanya budaya perusahaan sesuai dengan visi organisasi. 5.Mensosialisasikan prestasi yang dicapai oleh perusahaan. 6.Mengembangkan program-program pengembangan masyarakat. 7.Menyiapkan sarana bagi publik untuk melihat perusahaan secara langsung. 8.Menyiapkan sarana bagi pemerintah dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk melihat kinerja perusahaan Publik dalam Public Relations Publik menurut Emory Borgadus adalah sejumlah orang yang mempunyai pandangan yang sama mengenai suatu hal, memiliki kepentingan yang sama tentang suatu hal dimana antara satu dan yang lain tidak saling mengenal, tetapi memiliki perhatian serta minat yang sama terhadap suatu hal (Ardianto, 2011a: 124). Sedangkan disebutkan pula dalam Ardianto (2011a: 124) bahwa khalayak adalah mereka yang menggunakan jasa media massa, yaitu televisi, radio, surat kabar dan majalah.

13 19 Seitel menjelaskan bahwa publik dapat diklasifikasikan kedalam beberapa jenis dalam Ardianto (2011a: ) sebagai berikut : 1. Internal and External public (internal /dalam dan eksternal / luar ) Publik internal adalah mereka yang ada di dalam perusahaan, sedangkan publik eksternal adalah publik yang secara tidak langsung terkait dengan perusahaan. 2. Primary, Secondary, and Marginal public (primer/utama, sekunder, marjinal/ pinggiran) Publik primer adalah publik yang paling dapat banyak membantu atau menghalangi usaha perusahaan sedangkan publik sekunder adalah publik yang kurang memiliki kepentingan dengan perusahaan berbeda halnya dengan publik marjinal yaitu publik yang sedikit sekali memiliki kepentingan dengan perusahaan. 3. Traditional and Future public (tradisional dan masa mendatang /potensial) Publik tradisional dan masa depan adalah para karyawan dan pelanggan sekarang serta para pelanggan potensial pada masa mendatang.

14 20 4. Proponent, opponent, and uncommited public (pendukung, penentang dan tidak peduli) Publik juga terbagi atas mereka yang mendukung perusahaan, menentang perusahaan serta ada pula yang tidak peduli dengan perusahaan tersebut Strategi Public Relations Strategi public relations menurut Ahmad S. Adnanputra adalah jalan yang dipilih untuk dilakukan untuk mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public relations (Ruslan, 2010: 134). Strategi public relations atau yang lebih dikenal dengan bauran public relations adalah sebagai berikut menurut Nova (2011: 54-55): 1. Publications (publikasi) adalah cara PR dalam menyebarkan informasi, gagasan atau ide kepada publiknya bisa melalui media yang tersedia seperti salah satunya adalah media massa. 2. Event (acara) adalah kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam proses penyebaran informasi kepada publik. Hal ini berkaitan dengan penyusunan program acara, dapat dibedakan menjadi : a. Calendar Event b. Special Event c. Moment Event 3. News (Pesan/ Berita) adalah informasi yang disalurkan kepada publik dimana informasi ini dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Informasi ini disampaikan supaya mendapat feedback yang baik dari publiknya.

15 21 4. Corporate Identity (Citra Perusahaan) adalah cara pandang publik kepada suatu perusahaan terhadap segala aktivitas usaha yang dilakukan dimana akan tergambar citra baik atau buruk dimata publik. 5. Community Involvement (Hubungan dengan publik) adalah sebuah relasi yang dibangun dengan publik (stakeholder, media, masyarakat disekitar perusahaan dan lain-lain). Relasi yang dilakukan disini tentunya untuk membantu jalannya kegiatan perusahaan. 6. Lobbying and Negotiation (Teknik Lobi dan Negosiasi) adalah kegiatan yang dilakukan oleh public relations yang bertujuan untuk mengatur budget perusahaan. 7. Social Responsibility, Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bagaimana perusahaan memiliki kepekaan terhadap apa yang terjadi di lingkungan publik. Kegiatannya bertujuan untuk mendapat pengertian dan kegiatan saling menguntungkan antara perusahaan dan publiknya Proses Public Relations Dalam Ardianto (2011a: ) dijelaskan proses yang dilakukan oleh public relations diantaranya: 1. Pengumpulan Informasi Sebagai public relations kita perlu peka terhadap apa yang terjadi disekeliling kita, hal inilah yang dapat membantu seorang public relations mengumpulkan fakta-fakta serta informasi mendalam mengenai suatu hal. Pengumpulannya

16 22 sendiri dapat merujuk kepada jejak organisasi, jurnal perdagangan, publik serta referensi buku. Namun ada cara lain yang juga dapat di tempuh misalnya dengan melakukan penelitian. 2. Perencanaan Perencanaan disini adalah perencanaan taktik dan strategi dimana perencanaan taktik merupakan perencanaan jangka pendek dan lebih kompleks sedangkan perencanaan strategi adalah perencanaan jangka panjang. Tujuannya tentu ingin mendukung visi misi perusahaan. 3. Komunikasi Saatnya public relations mengkomunikasikan apa yang sudah direncanakan sebelumnya dan dalam rencana ini dapat di bedakan cara mengkomunikasikan kepada masing-masing stakeholders. Ada yang menggunakan media massa ada yang menggunakan press release dan lain sebagainya. 4. Evaluasi Sebuah rencana perlu memiliki tolok ukur dan dalam evaluasi ini akan dilihat bagaimana suatu strategi berjalan dan bagaimana proses rencana-rencana tersebut di jalankan apakah nantinya akan mengacu kepada tolok ukur yang sudah di buat sebelumnya atau justru tidak mampu menggapai tolok ukur yang sudah di tetapkan perusahaan.

17 Brand Image Katz mengatakan bahwa citra adalah cara bagaimana pihak lain melihat suatu perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas (Soemirat dan Ardianto, 2010: 113). Menurut Keller, merek adalah produk yang dapat memiliki keunikan sehingga dapat di bedakan dengan produk lainnya. Produk adalah suatu bentukan pabrik dan konsumen biasanya menjalin hubungan dengan merek bukan produk (Tjiptono, 2011: 40-41) Dari Jurnal Exploring the impact of brand image on customer loyalty and commitment in China oleh Ogba (2009) dijelaskan bahwa brand image merupakan persepsi emosional dari seseorang mengenai merek tertentu dan persepsi ini dapat muncul dari persepsi kualitas dan kepuasan pelanggan Jenis Citra Jefkins (2004: 20-23) menyebutkan beberapa jenis citra (image), yakni: 1. Citra bayangan (mirror image). Citra ini menggambarkan bagaimana perusahaan menilai pandangan orang luar mengenai perusahaannya. Pandangan ini di anut oleh perusahaan sebagai ilusi semata. 2. Citra yang berlaku (current image). Citra ini dianut oleh orang-orang luar mengenai perusahaan. Biasanya citra ini negatif dan seorang public

18 24 relations juga perlu melakukan komunikasi yang tepat supaya citra yang dipikirkan oleh orang-orang luar tersebut tidak melulu citra negatif. 3. Citra yang diharapkan (wish image). Citra ini adalah citra yang diharapkan oleh perusahaan dan citra ini biasanya lebih baik dari citra yang sebenarnya terjadi di perusahaan tersebut. Setiap perusahaan pasti memiliki 4. Citra perusahaan (corporate image). Disebut juga dengan citra lembaga karena citra ini terbentuk bisa dari riwayat perusahaan, pencapaian perusahaan, social responsibility dan lain sebagainya. 5. Citra majemuk (multiple image). Adalah citra yang tergambar dari banyaknya jumlah karyawan, cabang ataupun perwakilan perusahaan. Citra antara yang satu dengan yg lainnya dapat berbeda maka perlu ada kesatuan citra dari semua cabang atau jumlah karyawan tersebut. 6. Citra yang baik dan buruk. Citra pastinya tidak hanya melulu citra negatif namun juga citra positif. Citra ini dapat terbentuk bergantung pada usaha PR maupun karyawannya dalam membentuk citra tersebut.

19 Proses Pembentukan Citra John S.Nimpoeno menjelaskan proses pembentukan citra dalam laporan penelitian mengenai tingkah laku konsumen, seperti yang dikutip Danasaputra (dalam Soemirat dan Ardianto, 2010: ) : Gambar 2.1 Proses Pembentukan Citra Sumber : Soemirat dan Ardianto (2010: ) Dalam gambar tersebut dijelaskan secara gamblang bagaimana stimulus rangsang dapat membuat seseorang melakukan hal respon perilaku. Stimulus yang diberikan dapat bermacam-macam bentuknya dan stimulus ini dapat diterima ataupun ditolak. Pada intinya jika stimulus ditolak maka proses selanjutnya terhenti. Jika stimulus tersebut ditolak artinya stimulus tersebut kurang efektif dalam mempengaruhi individu. Jika diterima maka ada komunikasi dan proses selanjutnya dapat berjalan.

20 26 Persepsi, kognisi, motivasi, sikap adalah citra di kepala seseorang, dimana nantinya akan berlanjut dengan respon perilaku oleh orang tersebut. Stimulus yang diterima selanjutnya akan membuat individu berusaha memahami stimulus ini. Persepsi diartikan hasil pengamatan terhadap lingkungan yang dikaitkan dengan pemaknaan. Pada intinya individu akan memberikan makna terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang. Persepsi atau pandangan ini akan positif jika informasi yang diberikan dapat memenuhi kognitif individu. Kognitif merupakan proses maupun usaha mengenal sesuatu. Motivasi merupakan sebab seseorang melakukan sesuatu dan sikap merupakan kecenderungan bertindak dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan keyakinan seseorang. Nantinya sikap dan motivasi inilah yang mendorong individu untuk melakukan respon perilaku (Soemirat dan Ardianto, 2010: ) Manfaat Citra Menurut Sutojo yang dikutip oleh Nova (2011: 304) citra perusahaan yang baik memiliki manfaat-manfaat yaitu: 1. Daya saing jangka menengah dan jangka panjang yang mantap. 2. Menjadi perisai selama masa krisis. 3. Meningkatkan daya tarik eksekutif.

21 27 4. Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran. 5. Penghambatan biaya operasional Faktor pembentuk Brand Image Dari jurnal The effect of brand extensions on product brand image oleh Arslan (2010) faktor brand image dalam kaitannya dengan brand extensions diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Persepsi Kualitas: Pelanggan mengevaluasi produk/ merek dengan persepsi kualitasnya dimana ketika pelanggan mempunyai sikap yang kuat mengenai kualitas suatu merek maka ia akan menunjukkan sikap positif. Nantinya ia cenderung akan memiliki sikap positif terhadap ekstensi produk. Hal ini juga berati ia akan memiliki citra positif merek induk serta ekstensinya. 2. Kenal dengan merek : Pelanggan yang mengetahui nama merek cenderung akan terus menerus mengkonsumsi merek/ produk tersebut. Perlu dilihat seberapa jauh pelanggan mengenal dan memiliki pengalaman dengan merek karena dapat berefek pada citra produk.

22 28 3. Kecocokan merek : Adanya kecocokan antara merek induk dengan ekstensi juga mempengaruhi asosiasi merek karena pelanggan akan melihat tidak melulu hanya masalah kesamaan kategori produk namun juga kesamaan fitur produk dan konsistensi konsep merek. Jika ada kecocokan antara merek induk dengan ekstensi maka citra yang terbentuk juga positif. 4. Sikap terhadap ekstensi : Sikap artinya keyakinan yang dimiliki oleh seseorang dimana dalam hal ini menyangkut evaluasi seluruh merek. Dengan sikap seperti akan loyal, akan menyukai produk, akan membeli dan hal lainnya maka selanjutnya akan tercipta tindakan.

23 Public Relations kaitannya dengan citra Dalam Kriyantono (2012a: 10) digambarkan bagaimana tujuan PR adalah membangun citra dengan mengubah sikap publik. Berikut gambar yang dimaksud: Benci (Hostility) Prasangka Buruk (Prejudice) Apatis ( Apathy) Tidak tahu (Ignorance) Simpati (Sympathy) Menerima (Acceptance) Menaruh perhatian (Interest ) Berpengetahuan ( Knowledge) Gambar 2.2 Tujuan Public Relations Sumber: Kriyantono (2012a: 10) Gambar ini menjelaskan bahwa dari yang awalnya benci, prasangka buruk, apatis, dan tidak tahu di ubah menjadi simpati, menerima, menaruh perhatian dan berpengetahuan oleh public relations. Citra positif berati kredibilitas perusahaan di mata publik adalah baik (credible). Kredibilitas sendiri mencakup dua hal, yaitu : 1. Kemampuan (expertise) Pandangan publik bahwa perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik. 2. Kepercayaan (trustworthy) Pandangan publik dimana perusahaan di pandang memiliki hati untuk bisa mengembangkan aspek kemasyarakatan dan ini artinya perusahaan juga melihat kepentingan publik. (Kriyantono, 2012a: 10).

24 30 Karena seluruh komponen perusahaan berpotensi menciptakan citra, maka kegiatan public relatios dapat bersifat (Kriyantono, 2012a: 15) : 1. Public relations sebagai metode komunikasi, yaitu kegiatan public relations terencana dan berada dalam cakupan divisi public relations serta dipimpin oleh menejer public relations. 2. Public relations sebagai teknik komunikasi, yaitu segala perilaku karyawan perusahaan berpotensi memengaruhi citra di mata publik. Berlaku prinsip everybody is a PR atau You are PR on your self dimana artinya setiap orang dalam perusahaan tersebut dapat menunjukkan hal positif ke publik dan bersama-sama menumbuhkan serta menjaga citra perusahaan dan dirinya sendiri.

25 Kerangka Berpikir KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS PERAN PUBLIC RELATIONS BRAND IMAGE

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki istilah dalam bahasa Inggris yang disebut communication atau dari kata communis yang memiliki arti sama atau sama maknanya atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penulis menggunakan beberapa jurnal penelitian terdahulu sebagai salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian. Hal ini ditujukan agar dapat memperkaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Journal Building and Measuring Hotel Brand Equity: The customers perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations (PR) Public Relations termasuk kedalam salah satu bentuk kegiatan promosi yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KOMINFO PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi UU No. 14 Tahun 2008, Kisaran, 23 Nopember 2010 oleh S O E K A R

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Pada beberapa buku yang biasanya mengkritik PR (atau kadang pada esai tentang PR yang dibuat mahasiswa) sering kali memulai isinya dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lain sehingga terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.

BAB II LANDASAN TEORI. lain sehingga terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Menurut Hermawan (2012:4), Komunikasi adalah proses menyampaikan informasi, pesan, ide, gagasan dari satu pihak kepada pihak lain sehingga terjadi saling mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas Marketing Public Relations (MPR) Dalam Mengkomunikasikan Brand Identity Sumitomo Pipe oleh PT. PARADISE

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat informasi yang ditandai dengan besarnya kebutuhan akan informasi dan masyarakat dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar atau Umum Secara umum teori - teori yang digunakan menjadi dasar dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 2.1.1 Definisi Komunikasi Setiap orang memerlukan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori Teori Umum Pada bab ini penulis akan membahas mengenai teori teori yang terdapat pada judul skripsi. Penulis juga akan membahas teori teori yang berhubungan dengan topik

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki beberapa pengertian menurut beberapa para ahli. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran disampaikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan atau menyajikan kembali suatu pengalaman adalah teori. Ide tentang

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan atau menyajikan kembali suatu pengalaman adalah teori. Ide tentang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum Littlejohn, melalui (Suparmo, 2011:2) mengatakan bahwa setiap upaya untuk menjelaskan atau menyajikan kembali suatu pengalaman adalah teori. Ide tentang bagaimana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum yang digunakan pada penelitian ini adalah teori dasar yang masih berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik dipasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional. Untuk memenangkan persaingan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Public Relations Public relations adalah fenomena yang mulai ramai dibicarakan pada abad ke-20, yang mana public relation adalah layaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) adalah suatu institusi dalam melindungi masyarakat dari produk obat dan makanan yang membahayakan

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS Fenny 1200968571 Abstrak TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk memaparkan tugas dan kegiatan public relations

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. Strategi Humas Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan. 6 Sebuah strategi public

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi 2 teori dalam penelitian yang berjudul Strategi Public

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi 2 teori dalam penelitian yang berjudul Strategi Public BAB 2 LANDASAN TEORI Penulis akan membagi 2 teori dalam penelitian yang berjudul Strategi Public Relations Dalam Menjalankan Program Go Green Di Hotel Le Meridien Jakarta melalui, yaitu teori dasar / umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat diukur secara matematis tetapi hasilnya dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Komunikasi Interpersonal

BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Komunikasi Interpersonal BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi Interpersonal Trenholm dan Jensen (dalam Suranto Aw, 2011: 3) mendefenisikan komunikasi interpersonal sebagai komunikasi antara dua orang yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK

MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK Opini publik bekerja dalam konteks sebagai berikut: 1. Membentuk Citra Baru 2. Mempertahankan Citra yang Sudah Terbangun 3. Memperbaiki Citra yang Terpuruk 4. Menguatkan

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni : d. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient)

sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni : d. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient) 14 Paradigma Lasswell diatas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni : a. Komunikator (communicator, source, sender ) b. Pesan (message)

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 7 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Public Relations (PR) 2.1.1.1 Pengertian PR Institute of Public Relations dalam Jefkins (2003) menyatakan definisi PR adalah keseluruhan upaya yang

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi diisyaratkan sebagai kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi dalam konteks ini dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk 11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi menjdi salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : VI (Enam) Topik/Pokok Bahasan : Membangun Citra Organisasi Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Definisi Public Relations merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra (image) yang baik di semua aspek yang terkait atau berhubungan dengan organisasi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat mempengaruhi reputasi. Media menggambarkan perusahaan dengan pemberitaan di media,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Terdapat berbagai macam definisi komunikasi yang dikemukakan para

BAB 2 LANDASAN TEORI. Terdapat berbagai macam definisi komunikasi yang dikemukakan para BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum 2.1.1 Komunikasi 2.1.1.1 Definisi komunikasi Terdapat berbagai macam definisi komunikasi yang dikemukakan para ahli untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hal yang Peneliti coba dalami dalam skripsi ini adalah seberapa jauh seorang Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi adalah topik yang sering diperbincangkan, tidak hanya oleh para ilmuwan komunikasi, melainkan juga dikalangan awam. Sehingga komunikasi memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dengan adanya informasi yang semakin terbuka dan kompetitif ini, profesi Humas sudah tidak terdengar asing lagi di telinga. Kehadiran

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin BAB I PENDAHULUAN I.1 Belakang Masalah Hiburan menjadi salah satu kebutuhan masyarakat yang utama pada saat ini. Hal ini disebabkan karena gaya hidup, tingkat stres yang tinggi dan masih banyak lainnya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini peneliti akan menguraikan teori umum yang berkaitan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini peneliti akan menguraikan teori umum yang berkaitan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bab ini peneliti akan menguraikan teori umum yang berkaitan dengan pembahasan penelitian mengenai strategi Public Relation majalah online pria dewasa www.sooperboy.com

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : V (Lima) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Eksternal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Media Relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja digunakan perusahaan sebagai alat pantau dari suatu rencana. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja organisasi untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan dikembangkan. Citra pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Seiring dengan pentingnya dari kegiatan berkomunikasi, saat ini banyak dari perguruan tinggi menjadikan komunikasi sebagai ilmu untuk jenjang bidang studi. Bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang paling mendasar dan sangat penting mengingat manusia tidak mungkin mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan berpedoman kepada format wawancara yang telah disusun sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar Indah dalam skripsinya yang menjadikan PT Istana Argo Kencana sebagai bahan acuan penelitiannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI Dewi Ma rufah H 0106006 KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI Komunikasi merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi yang baik tentunya akan menciptakan hubungan

Lebih terperinci

Produksi Media Public Relations AVI

Produksi Media Public Relations AVI Produksi Media Public Relations AVI Modul ke: 01Fakultas FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations dan periklanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teori 2.1.1.Teori Umum. 2.1.1.1 Komunikasi. Secara umum, komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan tujuan mendapatkan

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Corporate Image (Citra Perusahaan) Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

PROFESSIONAL IMAGE. Corporate Image (Citra Perusahaan) Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Corporate Image (Citra Perusahaan) Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul -5 Syerli

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate

BAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori TEORI BRAND Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate identity dan corporate image. Brand adalah suatu janji, ide besar dan ekspetasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) berlandaskan pada saling pengertian. manfaat dan kesepakatan bersama.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) berlandaskan pada saling pengertian. manfaat dan kesepakatan bersama. 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hubungan Masyarakat a. Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Haris Munandar (1992: 9) menerjemahkan definisi humas dari Franks Jefkins yaitu humas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Humas Humas adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama terhadap perusahaan (organisasi), saling memahami signifikansi masing-masing dan membuat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi menurut Himstreet and Baty dalam Purwanto (2003), komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan atau organisasi yang baik untuk berkembang tentu membutuhkan adanya peran komunikasi yang lancar. Komunikasi adalah sebuah elemen penting yang akan

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI PERIKLANAN PUBLIC RELATIONS

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI PERIKLANAN PUBLIC RELATIONS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI PERIKLANAN PUBLIC RELATIONS Dewi Shanti Nugrahani STIE Rajawali Purworejo Abstract Marketing communication is needed by the company to communicate its product to cunsumer.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja dimana suatu ide atau informasi dialihkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia adalah makhluk hidup sosial, artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain

Lebih terperinci

70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior)

70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior) 70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior) Media komunikasi bisa menggunakan media cetak, audio visual atau pun internet. Menulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Olah raga saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan. Mengingat terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness center yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguhsungguh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguhsungguh BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Corporate Social Responsibility(CSR) Pengertian Corporate Social Responsibility(CSR) CSR bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana

Lebih terperinci

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Oleh: Muslikhah Dwihartanti Disampaikan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2004 Penyuluhan tentang Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian, khususnya dalam penelitian kualitatif. Dalam sebuah penelitian

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian, khususnya dalam penelitian kualitatif. Dalam sebuah penelitian BAB IV ANALISIS DATA A. TEMUAN PENELITIAN Analisis data merupakan suatu hal yang terpenting dalam sebuah penelitian, khususnya dalam penelitian kualitatif. Dalam sebuah penelitian kualitatif, analisis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia sehari-hari.

BAB II LANDASAN TEORI. Komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Dasar / Umum Teori - teori dasar / umum yang digunakan penulis dan dibahas penulis yaitu : 2.1.1 Komunikasi Komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat masyarakat semakin mudah dalam mendapatkan suatu informasi yang menjadi kebutuhan mereka. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi kelompok Proses komunikasi kelompok tidak bisa terlepas dari hubungan dengan orang lain. Sekumpulan orang yang melakukan suatu proses komunikasi tentunya memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga reputasi lebih kompleks daripada sekedar menjual produk atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. menjaga reputasi lebih kompleks daripada sekedar menjual produk atau jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Nurhuda (2004 : 37) bagi sebuah perusahaan, mengelola dan menjaga reputasi lebih kompleks daripada sekedar menjual produk atau jasa kepada stakeholder.

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Humas (Public Relations) Menurut Sirait (1970;16) dalam Suhandang (2012:46) public relations sebagai aktivitas yang dilakukan oleh industri, perserikatan, perusahaan, perhimpunan,

Lebih terperinci

Produksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 04FIKOM CORPORATE IMAGE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 04FIKOM CORPORATE IMAGE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS Produksi Media Public Relations AVI Modul ke: CORPORATE IMAGE Fakultas 04FIKOM Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Aktivitas public relations akan sangat menentukan dalam upaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis antar pasar industri produk perawatan kecantikan dan kosmetik sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

yang relatif dekat dengan lokasi toko oleh lebih dari satu orang kurir, atau bentuk lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan toko tesebut.

yang relatif dekat dengan lokasi toko oleh lebih dari satu orang kurir, atau bentuk lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan toko tesebut. BAB 5 PROMOSI Bentuk promosi Promosi sebagai bagian dari strategi pemasaran memegang peranan yang penting bagi kelangsungan usaha suatu toko. Secara spesifik, promosi merupakan elemen dari pemasaran bauran

Lebih terperinci