BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA MENUJU SISTEM EKONOMI KAPITALISME

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA MENUJU SISTEM EKONOMI KAPITALISME"

Transkripsi

1 BAB III PERALIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALISME CINA MENUJU SISTEM EKONOMI KAPITALISME Pasca Perang Dunia II, sulit bagi negeri penjajah untuk mempertahankan bentuk penjajahan langsung, sebab masyarakat di negeri terjajah mulai bangkit perjuangan melawan penjajahan tersebut di seluruh belahan dunia. Deru revolusi sosialis proletar menggetarkan sistem kapitalis, keadaan ini memberikan kekuatan dan semangat baru bagi revolusi yang berkobar di berbagai belahan dunia. Klas borjuasi yang berkuasa di negera penjajah terus berusaha mempertahankan dominasinya di negeri terjajah, akan tetapi di sisi lain penjajahan akan berdampak kepada revolusi pembebasan nasional. Bagi pandangan pengikut ajaran ideologi Marx, revolusi sosial dimulai dari kaum sosialis yang memandang kapitalisme sebagai sistem yang tidak adil dan irasional sehingga menghasilkan kesenjangan diantara klas masyarakat. Sehingga kapitalisme dianggap sebagai sebuah sistem usang yang akan berubah menjadi sistem komunisme melalui revolusi. Secara otomatis juga perubahan sistem kapitalisme menuju sistem sosialisme telah berdampak kepada perubahan sistem ekonomi negara tersebut. Gerakan revolusi sosial merupakan cikal bakal lahirnya sistem sosialis komunisme, yang juga anti thesis dari sistem kapitalisme. Secara mendasar sosialisme lahir dari pandangan atas hubungan produksi yang menghisap antara

2 klas proletariat dan klas borjuasi. Teori ekonomi Marx menjelaskan bahwa sistem kapitalisme telah memonopoli alat produksi dan memperkerjakan buruh secara semena-mena. Tenaga klas buruh dipergunakan demi keuntungan klas borjuasi dalam mencari laba. 64 Marx beranggapan bahwa suatu barang bisa memiliki nilai akibat adanya proses kerja, dalam artian kerja yang dilakukan oleh klas proletariat. Nilai inilah yang kemudian diambil oleh klas borjuasi untuk mendapatkan keuntungan. Marx menyebut ini sebagai perampasan nilai lebih. Marx menerangkan bahwa sejarah manusia ditentukan oleh sarana-sarana produksi dan sarana produksi menentukan hubungan produksi. Sehingga ketika hubungan produksi saling menghisap, ini akan melahirkan pertentangan antara si penghisap dengan si terhisap. Inilah yang dijalankan oleh sistem kapitalisme bagi Marx. Dengan tajam Marx mengkritik dan menabur genderang perang untuk menghancurkan sistem kapitalisme. Sebab hubungan produksi kapitalisme telah memiskinkan klas buruh. Melalui jalan revolusi sosial Marx menginginkan penghapusan masyarakat berklas. Masyarakat tanpa klas yang digambarkan oleh Marx bercirikan atas kediktoran klas proletariat atas klas borjuasi. Sebab sistem kapitalisme menjadikan klas proletariat sebagai klas yang paling moderen di sistem kapitalisme. Ini yang menjadi ciri khusus dari pandangan Marx yang tidak dimiliki oleh filsuf lain. Sistem klas masyarakatlah yang telah menciptakan monopoli dari sistem ekonomi masyarakat. 64 Sutarjo Adisusilo. Sejarah Pemikiran Barat. Rajawali Pers. Jakarta

3 Sehingga tidak ada jalan lain selain menjalankan revolusi. Hal ini dikarenakan doktrin sejarah atas perkembangan masyarakat. Secara histori, klas tertindaslah yang akan melakukan gerakan penumbangan klas penghisap. Proletariatlah sebagai klas tertindas dalam sistem kapitalisme, merupakan kekuatan utama revolusi. Hal ini dikarenakan penghisapan yang dilakukan oleh klas borjuasi kepada klas burh. Sejalan lurus dengan sistem penghisapan nilai lebih yang dijalankan oleh klas borjuasi telah membangkitkan semangat perlawanan dari klas buruh. Sehingga hari depan masyarakat sosialis ada pada kepemimpinan klas proletar. Selain itu, bagi Marx juga sistem kepemilikan individu yang membuat sistem monopoli bisa tetap langgeng dalam masyarakat. Sehingga kepemilikan atas individu harus dihapuskan. Ciri lain dalam pandangan kaum marxisme, memandang bahwa peran negara adalah sebagai alat bagi klas proletariat untuk menjalankan program diktator proletariat. Dalam rangka membangun masyarakat komunal moderen. Ditengah sistem kapitalisme yang berkembang, pandangan akan hari depan sosialisme juga mulai berkembang. Ajaran Marx mulai diterima dibeberapa negara dunia, salah satunya distimulis oleh revolusi Oktober 1917 dibawah kepemimpinan Partai Komunis Uni Soviet. Revolusi 1917 juga telah membawa angin segar dalam pembebasan nasional melawan penjajahan bagi negara terjajah. Lennin yang ketika itu menjadi pemimpin Partai Komunis Uni Soviet,

4 membangun aliansi dengan tujuan untuk memperluas ideologi sosialis. Sejak itu pandangan sosialisme menjamur di daratan Asia, Amerika dan Eropa. Pasca Revolusi Oktober negara-negara terjajah mulai menjalankan visi kemerdekaan berhari depan sosialis. Keteguhan Lenin dalam menjalankan tugas sejarah menciptakan masyarakat komunisme dunia terlihat dari keberhasilannya membuka pintu lahirnya Internasionale Ketiga 65 atau lebih dikenal sebagai Komintern (Komunis Internasional). Sebuah jaringan partai komunis internasional yang loyal kepada Partai Komunis Uni Soviet, yang bertujuan menumbangkan negara-negara dibawah cengkraman kapitalis monopoli asing. Tujaunya tak lain untuk membentuk sebuah tatanan masyarakat sosialisme secara internasional. Gereakan pembebasan nasional mulai gencar di seluruh negara terjajah. Ini sebagai batu loncatan menuju kemasyarakat komunisme. Melalui perang rakyat dan angkat senjata dibawah kepemimpinan klas buruh perjuangan revolusi menjadi satu-satunya jalan keluar. Gerakan revolusi terus berkembang sejak saat itu. Seperti halnya di Kuba dibawah kepeminpinan Che Guevara dan Fidel Castro, di Indonesia dibawah kepemimpinan Muso, Korea Utara, Vientam, Venezuela, dan negara-negara lain. Walaupun pada akhirnya setiap negara memiliki persoalan masing-masing dalam membangun sistem sosialis. Sedangkan sebaliknya jauh sebelum kemunculan sosialisme, teori kapitalisme mulai mecuat dengan pesat dikalangan ekonom dunia. Pandangan 65 Saiful Arif dan Eko Prasetio, Lenin Revolusi Oktober 1917 (Sanggahan Atas Pemikiran Franz Magnis Suseno). Resist Book Hal 21

5 kapitalisme pertama kali muncul pada abad ke-12 yang mempunyai arti dana, persedian barang, sejumlah uang, dan bunga uang pinjaman. Istilah tersebut menjelaskan secara sempit makna kapital adalah kekayaan berupa uang, atau sebuah perusahaan dan barang dagangan. Pandangan ini terus berkembang pada abad ke 18 istilah kapital dimengerti sebagai model produktif karena uang memang digunakan untuk menghasilkan barang yang dijual untuk memperoleh keuntungan. 66 Maka tidak heran jika merumuskan kapitalisme sebagai proses memproduksi barang untuk pasar melalui melalui kerja individu atau usaha bersama dalam usaha memperoleh laba melalui persaingan bebas. Kapitalisme dewasa ini dicirkan sebagai berikut. Pertama, kepemilikan kekayaan secara pribadi yang tidak terbatas, kedua tidak ada batasan untuk mengumpulkan kekayaan, ketiga, pemerintahan tidak campur tangan dalam pengolahan sistem ekonomi pasar. Asal muasal istilah kapitalisme terjadi pada abad pertengahan, pasca berakhirnya sistem feodalisme yang mengarah pada sistem kapitalisme dengan munculnya gilde-gilde, kantor dagang dan usaha pengolahan hasil pertanian sederhana. Disatu sisi secara perlahan tuan-tuan tanah dalam bentuk kerajaan juga mulai menjalankan sistem penguasaan alat produksi. Namun satu hal yang utama esensi kapitalisme dari waktu ke waktu adalah sama yaitu akumulasi modal yang 66 Sutarjo Adisusilo. Op.Cit. Hal 225

6 akan diintervensikan kembali untuk mendapatkan laba dan untuk itu diperlukan pasar bebas. Perkembagnan kapitalisme mengalami kejenuhan pada abad ke 20, sebab setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II, perkembangan kapitalisme mengalami titik balik. Eropa tidak lagi menjadi pusat terbesar kapitalisme melainkan berubah ke Amerika Serikat. Gerakan-gerakan anti pasar bebas mulai bangkit, negara mulai campur tangan dalam menentukan perekonomian masyarakat. Sama halnya dengan gerakan di Italia dan Jerman dibawah kepemimpinan Mussolini maupun Hitler. Mereka mulai menasionalisasikan aset industri dasar untuk menghidupi masyarakat. Sama halnya dengan Inggris, setelah partai buruh berkuasa mereka melakukan hal yang sama walaupun berbeda secara skala. Perkembangan paham kapitalisme mulai mencuat kembali pasca berakhirnya perang dingin. Runtuhnya Uni Soviet sebagai kiblat dari gerakan sosialis dunia ketika itu mengakibatkan sistem sosialisme dianggap sebagai sebuah pandangan yang utopis. Mengatasnamakan demokrasi, yang esensinya adalah kapitalisme, hampir seluruh negara di dunia mendeklarasikan dirinya sebagai negara demokrasi. Paham tentang sosialisme mulau ditinggalkan oleh beberapa negara. Bahkan seperti halnya dengan negara Cina, negara yang dimasa Mao begitu gencar melawan sistem kapitalisme, kini berubah menjadi negara dengan sistem ekonomi kapitalisme.

7 Peralihan sistem ekonomi politik di Cina ini juga ditandai dengan perubahan penguasaan alat produksi dari kepemilikan individu menjadi kepemilikan kelompok. Pasca berhasilnya Partai Komunis Cina menjalankan revolusi sosial, Cina berubah menjadi negara poros sosialis di daratan benua Asia. Segala bentuk sistem feodal hingga sistem kapitalisme yang eksis di Cina pada masa itu, perlahan mulai dihapuskan melalui kediktatoran proletariat. Peralihan Cina menjadi negara dengan ekonomi kapitalisme dikaranakan adanya reformasi yang dijalankan oleh Deng pada masa itu. Peralihan ini terlihat dari kebijakan yang dilahirkan oleh dua pemimpin ini. Menggunakan perspektif perbandingan penulis akan menjelaskan tentang faktor apa yang mempengaruhi peralihan ini Kebijakan Ekonomi Politik Mao Zedong Pada dasarnya untuk memahami poin penting dari kebijakan ekonomi politik Mao Zedong harus menggunakan paradigma teori ekonomi politik Marx. Marx menceritakan dalilnya tentang sistem ekonomi politik sosialis berlandaskan kepada teori nilai lebih, teori akumulasi kapital, teori kosentrasi kapital dan teori pemiskinan yang semua pada substansinya adalah kelas kapitalis sebagai yang berpunya hidup dan berkembang dari eksploitasi kelas proletar. Hubungan kontradiksi yang tak terdamaikan antara klas borjuasi dan klas proletariat di dasari atas penghisapan nilai lebih yang dilakukan oleh klas borjuasi. Nilai lebih ini merupakan bentuk moneter dari bagian produksi pekerja yang dia

8 serahkan pada pemilik alat produksi tanpa menerima apapun sebagai gantinya. 67 Pembeli tenaga kerja membelinya, mengosumsinya dengan menjual untuk bekerja. Proses bekerja dalam masyarakat kapitalis ada dua kekhasan yakni; pertama pekerja bekerja di bawah kontrol kapitalis, kedua produk menjadi milik kapitalis, karena proses kerja itu hanyalah suatu proses diantara dua hal/barang dibeli kapitalis, yaitu tenaga kerja dan alat produksi. 68 Akan tetapi sistem kapitalis tidak menginginkan nilai pakai diproduksi demi untuk nilai pakai itu sendiri, tetapi hanya tempat penyimpanan niali tukar dan teristimewa nilai lebih. Kapitalis membeli tenaga kerja dari pekerja, dan sebagai tukar dari upah tersebut, kapitalis mengambil seluruh produksi dari pekerja tersebut, semua nilai yang baru dihasilkan yang telah dimasukkan ke dalam nilai produksi tersebut. 69 Paradigma berpikir seperti inilah yang diadopsi oleh Mao Zedong dalam menjalankan sistem pemerintahan baik secara politik ataupun ekonomi di Cina. Perbedaannya hanya pada pada kondisi struktural masyarakatnya. Pada praktek revolusioner Marx maupun Lenin kekuatan utama terletak pada masyarakat proletariat di perkotaan. Dimana kaum proletar perkotaan dianggap sebagai sumber utama revolusi, dan daerah pedesaan pada umumnya diabaikan. Mao memusatkan perhatian pada kaum buruh-tani sebagai kekuatan revolusioner yang utama, yang, menurutnya kekuatan utama ekonomi berada di 67 Ernest Mandel. Tesis Tesis Pokok Marxisme. Resist Book, Yogyakarta Hal Ibid. Hal Ibid. Hal 150

9 pedesaan. Mengingat jumlah mayoritas penduduk Cina pada masa itu berkedudukan di desa. Kaum tani dapat dipimpin oleh kaum proletar dan pengawalnya bagi kekuatan politik PKC. Secara ekonomi pasca revolusi Cina, kedudukan klas proletariat dan kaum tani memegang peran krusial dalam menjalankan roda perekonomian. Sebagai salah satu contoh kebijakan Land Reform atau biasa disebut dengan reforma agraria Cina, sejatinya adalah program pendistribusian tanah kepada kaum tani. Sebelumnya banyak tanah di Cina dikuasai oleh para tuan tanah, sedangkan masyarakat dipekerjakan sebagai buruh tani untuk bekerja kepada tuan tanah. Bagi Mao, penguasaan alat produksi harus dikuasai secara kolektif melalui alat klas yaitu negara. Sistem ini yang menunjukan Mao menjalankan sistem ekonomi sosialis hasil buah pemikiran Marx. Dibidang ekonomi makro, Mao menjalankan kebijakan pembangunan industri nasional yang bertujuan untuk membangun kekuatan infrastruktur Cina. Semuanya dibawah intervensi negara, tanpa menggunakan investor. Bagi Mao investasi adalah implementasi dari sistem kapitalis yang bertujuan untuk remonopoli ekonomi Cina. Mao menjadikan pembangunan pedesaan keseluruhan sebagai prioritasnya. Mao merasa bahwa strategi ini masuk akal di masa tahaptahap awal sosialisme di sebuah negara di mana kebanyakan rakyatnya adalah buruh-tani Maoisme atau Pemikiran Mao Zedong

10 Bagi Mao untuk memperkuat kekuatan politik dan ekonomi haruslah bertalian erat dengan perjuangan rakyat dunia untuk memperbesar pengaruh paham sosialis di negara lain. Pada masa Perang Dingin, pengaruh itu jauh lebih besar lagi. Partai Komunis Indonesia (PKI), partai terbesar ketiga di dunia saat itu, bahkan membangun aliansi dengan Partai Komunis Cina (PKC) dalam bentuk poros Jakarta-Peking. 71 Secara teoritik, pengaruh Mao diduga memengaruhi analisa ekonomi-politik PKI tentang struktur masyarakat Indonesia, yang menyimpulkan masyarakat Indonesia adalah setengah feodal, setengah jajahan. Pada Desember 1957, Mao mendeklarasikan program andalan pembangunan ekonomi yang disebut The Great Leap Forward atau Lompatan Jauh Ke Depan. Tujuan dari program ini adalah untuk mendirikan industri Cina yang maju dan mengimbangi kekuatan ekonomi negara kapitalis. Dalam programnya Mao mengutamakan pembangunan industri baja dalam waktu satu tahun dari 5,36 juta ton menjadi 10,7 juta ton. 72 Dalam aspek pembangunan pertanian, Mao menciptakan tehnologi ganda dalam mempercepat pembangunan industri canggih dan modren. Kegiatan pertanian dilakukan secara bersama-sama secara serentak, pertanian persorang dilarang, penduduk ditempatkan dalam kelompok-kelompok besar beranggotakan ribuan orang. Tujuannya untuk mengkolektifkan hasil pertanian dan mendistribuskan hasilnya secara merata kepada anggota komunal. 71 Coen Husain Pontoh.Mao Zedong dan Korban 70 juta Jiwa Ibid

11 Demografer Judith Banister, salah satu pendukung tesis The Great Death Toll mengatakan, dilihat dari segi tingkat harapan hidup pada tahun , maka posisi Cina lebih baik dari negara-negara Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, dan banyak negara Amerika Latin. Pada tahun 1981, Banister bersama S. Preston, menulis tentang Hasil Luar Biasa yang dicapai pemerintah Cina berkaitan dengan pengurangan tingkat kematian, dengan tingkat harapan hidup diperkirakan mencapai 1,5 per tahun per kalender sejak negara komunis itu memerintah pada Tingkat angka harapan hidup meningkat dari 35 pada 1949 menjadi 65 pada 1970, saat dimana Mao masih berkuasa hingga ajal menjemputnya. 73 Setelah program Lompatan Jauh ke Depan usai, pemerintah Mao menerbitkan laporan yang menyebutkan bahwa tragedi itu disebabkan oleh 70 persen akibat bencana alam dan 30 persen akibat kesalahan manusia. Tetapi, setelah rejim Deng Xiaoping berkuasa, komposisi itu dibalik: 70 persen akibat kesalahan manusia dan 30 persen akibat bencana alam. Dan 70 persen itu bebannya ditanggung oleh Mao Zedong. Dalam aspek politik Mao mengagas tentang pemerintahan sepertiga yang berisikan golongan proletariat, golongan petani dan golongan borjuasi kecil (klas pemodal yang memiliki modal terbatas). Tujuan dari menarik klas borjuasi kecil dalam pemerintahan adalah untuk menjalankan pembangunan nasional yang berorientasi pada pembangunan Cina. Sebab pada tahapan awal pembangunan 73 Op.cit. Coen Husain Pontoh

12 Mao beranggapan butuh menggaet kekuatan modal namun sifatnya tunduk pada kekuasaan Partai Komunis Cina. Bagi Mao, pekerjaan politik haruslah bertalian erat dengan pekerjaan pekerjaan ekonomi, demikian halnya saat sistem sosial ekonomi mengalami perubahan yang fundamental, maka seluruh aspek pekerjaan politik harus bersinergis dengan sistem sosialis Cina. 74 Selain itu kekuataan militer juga harus terlibat dalam pekerjaan politik partai yang diperlukan saat melaksanakan perang rakyat. Yang tujuannya untuk menggalang kekuatan tentara merah, menggalang kekuatan tentara sahabat, menggalang persatuan rakyat, mencerai-beraikan tentara musuh dan menjamin kemenangan dalam pertempuran. 75 Bagi Mao Zedong dan Partai Komunis Cina, revolusi sosialis adalah revolusi agraria dan pembangunan industri nasional yang sejatinya adalah pembebasan Cina dari sistem kapitalisme. Perjuangan Mao dan seluruh rakyat Cina pada masa revolusi telah membawa Cina kepada sistem ekonomi politik sosialis. Menegasikan sistem feodal pasca kepemimpinan Dinasti Qing dan menghancurkan sistem kapitalisme di era Chiang Kai Shek Kebijakan Ekonomi Politik Deng Xiaoping Salah satu pandangan Deng Xiaoping dalam menjalankan roda pemerintahan adalah melalui reformasi dan keterbukaan. Deng memimpin mulai 74 Anonim. Situasi Dewasa Ini dan Tugas Kita (25 Desember 1947), Pilihan Karya Mao Zedong, Jilid IV Hal Anonim. Kutipan Kata-Kata Mao Tjetung. Pusaka Bahasa Asing. Peking. 1972

13 akhir tahun 70-an dan mendatangkan perubahan dari seluruh aspek. Oleh karena itu ia disebut sebagai arsitek kepala reformasi dan keterbukaan Cina. Reformasi terhadap kebijakan dalam negeri Deng terutama termanifestasi dalam 2 aspek. Pertama, Ia menganggap harus mengakhiri keadaan Cina selama puluhan tahun lalu yang terus menerus mengadakan gerakan politik, sehingga pembangunan ekonomi tidak dapat berjalan dengan normal. Harus berupaya memelihara stabilitas negara, untuk menciptakan iklim sosial yang diperlukan demi pembangunan ekonomi. Deng menekankan keharusan untuk dengan teguh tak tergoyahkan menjadikan pembangunan ekonomi sebagai inti pekerjaan partai berkuasa dan seluruh negara. Kedua, dengan setapak demi setapak mengubah cara pengelolaan negara terhadap pekerjaan ekonomi, yaitu dari semula yang sama sekali bersandar pada perencanaan dan pengontrolan pemerintah berubah menjadi mengakui peranan pengaturan penting pasar dalam operasi ekonomi. Sementara itu, Deng menekankan pula keharusan mendorong secara menyeluruh reformasi negara atas sistem-sistem iptek, pendidikan, kebudayaan dan kesehatan di atas dasar perkembangan ekonomi kapitalisme. Keadaan kapitalisasi ini kembali terjadi setelah sidang pleno III dari kongres Partai Komunis Cina yang diselenggarakan pada bulan Desember 1978, hasilnya menunjukan masuknya era reformasi Deng Xiaoping. Era ini lebih dikenal dengan era restorasi kapitalisme. Sejak tahun 1978 reformasi politik dan

14 ekonomi ditandai dengan dikeluarkan beberapa kebijakan yang bertujuan untuk membongkar sistem ekonomi politik sosialis yang dibangun selama 30 tahun oleh pemerintahan Mao Zedong. Sejak saat itu juga segala proyek khusus yang dimulai oleh Deng bersifat kapitalis dan berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan pasar. Proyek dari para investor yang menjadi cara untuk mengembalikan Cina transisi dari sistem sosialis ke kapitalisme.tentu saja seluruh program ini telah membangkitkan perlawanan dari klas buruh dan kaum tani yang selama 60 tahun hidup dalam sistem sosialisme. Salah satu kebijakan yang paling ditentang ketika itu adalah kebijakan reformasi perburuhan dan sistem sewa tanah dipedesaan. Dalam kebijakannya Deng mengembalikan sistem pengupahan bagi tenaga kerja yang bekerja. Di masa Mao, sistem upah dihapuskan, seluruh hasil kerja dari tenaga kerja dibagikan secara merata sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja. Bagi Deng, sistem pembagian hasil kerja adalah hak dari para kaum pemodal. Sebab jika menjalankan sistem Mao maka ini akan merugikan para investor. Artinya ini bertetangan dengan kebijakan Mao yang menghapuskan sistem upah bagi kaum buruh. Bagi kaum tani sistem kerja kolektifitas pertanian dihapuskan dan digantikan dengan sistem sewa tanah bagi satu keluarga. alhasil mengakibatkan sejumlah kaum tani meninggalkan pedesaan dan menjual tenaga mereka untuk bekerja di kota. Selain mereformasi perburuhan dan agraria, Deng juga melakukan reformasi ditatanan birokrasi dan membubarkan komune rakyat dipedesaan.

15 Alhasil sistem ini telah menghapuskan tenaga kerja tetap bagi pegawai negeri. Langkah ekonomi reformasi Cina diikuti oleh pengembangan industri manufaktur untuk memperluas dan meningkatkan investasi yang berasal dari luar negeri. Dalam pandangan Deng, politik tidak harus menjadi panglima dan ekonomi bisa tidak mengikuti pandangan politik. Deng menyebutkan Cina di eranya masih menganut paham sosialisme secara politik, akan tetapi sosialisme dengan ciri khusus. Seperti diungkapkan Chen Yun seorang petinggi PKC pada tahun 1924 keterbukaan terhadap dunia luar dan dijalankannya politik yang lebih luwes (yang berarti masuknya modal asing dan politik revisionis). Sehingga tidak heran jika secara ekonomi cina tidak lagi sosialis. Cina tidak memprioritaskan kepada sektor ekonomi yang menghasilkan pertumbuhan yang pesat tanpa intervensi pemerintahan. Cina membuka peluang penanaman modal asing untuk membawa Cina kepada perekonomian global. Kebijakan yang diambil adalah kebijakan pintu terbuka (Kaifang Zhenzheb). Tujuanya untuk membuka, memperlancar dan memodrenisasi melalui pengembangan tehnologi dengan mengutamakan modal dari investor. Alhasil dalam waktu satu tahun Cina mampu meraup miliaran uang dalam bentuk investasi maupun pinjaman. Penekanan dalam program ini menerapkan tiga cara 76 : 76 Nanda Akbar. Transformasi Besar Cina, Dinamika Negara Dalam Kebangkitan Ekonomi. Jogja Media Utama. Yogya Hal 32

16 1. Joint Venture: Ini merupakan sebuah ide bisnis untuk menjalin patungan antara negara kapitalisme dan negara sosialis. Sejak tahun 1979 telah terjadi dua ribu kesepakatan, sebagai contoh hubungan kerja sama antara perusahaan American Motor Coorporation dan Cina dalam memproduksi mobil jenis jeep dan mesinnya di Bejing. 2. Counter Trade: Cara lain untuk meningkatkan investasi asing dan alih tehnologi. Tehniknya adalah penundaan pembayaran peralatan sampai hasil pengolahan barang terjual. Dilakukan untuk menjaga devisi Cina. 3. Zona Ekonomi Khusus (ZEK): adalah zona yang bebas dari pajak. Pada masa Deng, Cina menempatkan 4 pelabuhan sebagai ZEK. Tujuan dari dibuatnya zona ini adalah untuk mempermudah bagi investor untuk terhindar dari pajak. Selain itu dalam pengembangan aspek perdagangan Cina bergabung dengan organisasi perdagangan dunia atau biasa disebut World Trade Organization (WTO) pada tahun 1986, alhasil Cina menjalankan kebijakan ekonomi yang bersifat terbuka seperti menurunkan tarif import untuk berbagai produk baik industri maupun pertanian, memperbolehkan perusahaan luar negeri untuk memasarkan barang-barang secara langsung di Cina, membuka lebih luas bidang telekomunikasi dan keuangan bagi kompetitor luar. Pada tahun 1976, Deng memperkuat posisinya dengan menjalin hubungan kerja sama dengan negara barat. Pada tahun 1979 Amerika Serikat memberikan pengenalan diplomatik penuh kepada Cina dan menjalin kerja sama dengan

17 Amerika Serikat sebagai negara kiblat ekonomi kapitalis. 77 Mulai sejak saat itu terjadi privatisasi pada perusahaan milik negara, perusahaan swasta diberi ruang untuk berkembang, investor asing diberi intensif tinggi, pasar saham diizinkan. Variabel umum yang menjadi pertimbangan adalah deng menafsirkan ajaran komunis adalah kepentingan ekonomi. Secara singkat kebijakan ini terlihat sebagai keberhasilan Deng dalam membangun ekonomi Cina. Deng membiarkan investasi masuk dengan lancar, perusahan swasta dibiarkan tumbuh pesat, alhasil Cina menjadi ekonomi pasar sosialis yang membangun sebuah sistem ekonomi dimana kepemilikan pribadi adalah arus utama. Akan tetapi jika kita telusuri secara politik kebijakan Deng ini sangatlah tidak sesuai dengan ajaran Marx yang memang anti terhadap investasi. Sehingga menjadi sebuah kondisi yang paradoks jika Deng menyebut Cina secara politik berpaham sosialis dan sistem ekonomi kapitalis Perbedaan Sistem Ekonomi Politik Mao Zedong Dengan Sistem Ekonomi Politik Deng Xiaoping Jika kita melihat dari seluruh aspek kebijakan ekonomi politik Mao dan Deng, maka akan banyak perbedaan yang mendasar dalam menjalankan pemerintahan di Cina. Walaupun dalam satu aspek keduanya mengadopsi paham sosialis dalam sistem politik negara Cina. Akan tetapi dalam pelaksanaan sistem ekonominya Deng lebih kompromis jika dibandingkan dengan Mao. Dilain sisi 77 Sutopo FX. China Sejarah Singkat. Ar-Ruzz Media Hal 32

18 Mao lebih ideologis dibandingkan dengan Deng dalam melihat sosialisme sebagai hari depan Cina. Dari perbedaan ini, penulis akan mencoba untuk menganalisis perbedaan sistem politik Cina dari kepemimpinan dua kepala pemerintah ini. Sehingga dalam pemaparan penulis dapat menyajikan faktor yang melararbelakangi peralihan sistem ekonomi politik di Cina Pembangunan Politik Negara Cina Di era Mao Zedong, pembangunan politik Cina begitu di prioritaskan. Hal ini didasari oleh pembangunan ideologi sosialisme bagi masyarakat Cina. Jauh sebelum Cina menjalankan revolusi sosialnya, Mao Zedong bersama Partai Komunis Cina menjalankan program-program partai yang tujuannya memperbesar front persatuan nasional. Front persatuan inilah yang berisikan barisan persatuan antara klas buruh, kaum tani, tentara rakyat, dan partai. Dalam program-program partai komunis cina, seluruhnya berorientasi kepada meningkatkan pemahaman kader partai tentang tujuan dari menjalankan revolusi. Selain itu propaganda juga dijalankan untuk tujuan memperbesar pengaruh partai. Pekerjaan politik di era Mao ini berbilang cukup berhasil dengan cepat. Kondisi ini dipengaruhi oleh masyarakat Cina yang ketika itu dimiskinkan oleh perang melawan Jepang dan sistem feodal dinasti yang dianggap mulai usang ketika itu. Inilah yang membangun watak nasionalis dan revolusioner bagi masyarakat Cina untuk keluar dari kemiskinan. Sebab, keadaan perang akan mempercepat penyebaran gerakan pembebasan nasional.

19 Pasca sudah besarnya front persatuan nasional. PKC bersama masyarakat Cina yang sudah sepakat dengan sistem sosialis menjalankanlong March pada tahun 1934 dari Cina bagian tenggara sampai ke Cina Barat laut. Hal ini mendapatkan simpati yang besar dari masyarakat petani di pedesaan. Padahal saat itu Cina masih dikuasai oleh kekuatanx Nasionalis (Kuomintang) pimpinan Chiang Kai Sek. Tetapi ketika terjadi perang Cina Jepang pada tahun 1937, kekuatan komunis dan nasionalis menjadi bersatu melawan Jepang. Pasca perang Cina-Jepang ini terjadi perebutan kekuasan antara kaum komunis dan kaum nasionalis yang berakibat kaum Nasionalis nenyingkir ke kepulauan Taiwan. Partai Komunis Cina sebagai partai yang berkuasa pada tahun 1949 mendirikan Republik Rakyat Cina dan menjadikan Mao Zedong sebagai presidennya. Mao berhasil membangun kekuatan politik sosialis. Sebuah hasil yang gilang gemilang bagi partai komunis Cina. Setelah berdirnya negara Republik Rakyat Cina dibawah kepemimipinan PKC, segala aspek yang berhaluan individualis, liberalisasi dan kapitalitalisasi dihilangkan dari Cina. Pembangunan politik Mao tidaklah berhenti sampai disitu, pasca revolusi Mao tetap menjalankan pembangungan politik sosialis dengan menjalankan kediktatoran proletariat. Esensi dari program ini adalah untuk menghapuskan ide-ide kapitalis yang selama ini ditanamkan dalam sistem pemerintahan melalui program edukasi, propaganda, agitasi, dan program ideologi.

20 Seluruh program ini merupakan bagian dari skema mengikis sisa-sisa pikiran borjuasi masyarakat Cina. Suatu yang tidak terpisahkan untuk sistem masyarakat tanpa klas yang dicita-citakan oleh Karl Marx. Perjuangan Mao dan PKC dalam melancarkan revolusi telah menarik simpatik masyarakat luas, pekerjaan politik dan ideologi yang berkelanjutan telah bertalian erat dengan pembangunan kekuatan militer untuk bisa mengimbangi kekuatan tentara negara musuh. Mao memandang doktrin militer yang integral dan secara eksplisit menghubungkan ideologi politiknya dengan strategi militer adalah sebuah hal yang ikhwal. Dalam pemikiran Maois, "kekuasaan politik berasal dari moncong senapan", dan kaum buruh tani dapat dimobilisasi untuk melakukan perang rakyat dalam perjuangan bersenjata yang melibatkan perang gerilya. Tahap pertama melibatkan mobilisasi dan pengorganisasian kaum buruh dan tani. Tahap kedua melibatkan pembangunan wilayah basis di pedesaan dan peningkatan koordinasi di antara organisasi-organisasi gerilya. Tahap ketiga melibatkan transisi ke perang rakyat. Berbeda halnya dengan pembangunan politik di eranya Deng Xiaoping, secara khusus program Deng Xiaoping tidak terlalu menekankan pada program pembangunan politik. Bagi Deng pekerjaan politik tidaklah harus lebih diutamakan dari pada pekerjaan ekonomi. Seperti yang sudah dijelaskan pada sub bab diatas bahwa kedudukan Deng sebenarnya bersifat paradoks. Deng lebih dikenal dengan gerakan reformasinya. Deng memang tidak secara terang-terangan

21 mengubah sistem politik Cina dari sosialis menjadi kapitalisme. Tetapi Deng mengubah sistem basisnya yaitu ekonomi. Alasannya, perkembangan masyarakat akan ditentukan oleh bidang-bidang produksi. Bidang ekonomi adalah basis, sedangkan dua dimensi yaitu institusi sosial dan bentuk-bentuk kesadaran sosial adalah bangunan atau suprastuktur. Ciri-ciri yang menentukan bentuk ekonomi adalah klas-klas sosial dalam masyarakat. Artinya jika Deng menjalankan sistem ekonomi dan politik yang berbeda, sebenarnya Deng sedang menjalankan sistem kapitalisme. Cina boleh saja mengatakan diri sebagai negara penganut paham sosialis di masa Deng secara politik. Tetapi bagi kaum Marxis Cina dimasa Deng hanyalah negara kapitalis. Sikap dan pandangan Deng tentang penyatuan ideologi kapitalis dan sosialis tidaklah terlepas dari kedudukan Deng sebagai klas borjuasi. Menurut teori Marx klas borjuasi akan lebih bimbang dalam menentukan sikap politiknya. Sebab klas ini memiliki modal/kapital untuk mengubah taraf hidupnya. Begitu halnya dengan Deng, Pasca kematian Mao dan runtuhnya Uni Soviet kedudukan ideologi sosialis mengalami gejolak penurunan drastis yang begitu besar dari kalangan borjuasi ketika itu. Sebab ketika itu klas borjuasi adalah klas yang berkuasa dinegara dunia. Alhasil, segala gerakan yang berhaluan sosialis dibeberapa negara dianggap sebagai gerakan yang haram dan terlarang. Dokrtrin negatif tentang pembantaian masyarakat dan anti agama menjadikan gerakan sosialis dikerdilkan.

22 Maka beberapa kalangan borjuasi mulai merevisi ajaran sosialis dengan menghilangkan esensi awalnya untuk menghapuskan sistem klas dalam masyarakat. Deng ketika itu juga melakukan revisi pada ajaran Mao. Sistem yang selama 30 tahun dibangun oleh Mao digantikan dengan sistem sosialis ciri khusus Cina oleh Deng. Deng adalah bentuk pemerintahan revisionis modern yang memoderatkan ajaran Marx. Tidak akan dapat terwujud sistem sosialis tanpa sistem ekonomi yang sosialisme juga Kebijakan Ekonomi Politik Cina Ideologi kapitalisme yang mempertahankan sistem ekonomi monopolilah yang menjadi cikal bakal lahirnya ideologi sosialisme. Kelahiran sistem sosialisme Cina didasari oleh watak kapitalisme yang eksploitatif, ekspansif dan akumulatif modal menjadikan kelas pekerja hidup dalam keterasingan. Jadi Marx mengatakan, Bahwa sebaiknya kita curiga kalau pengusaha mengkhotbahi masyarakat tentang nilai-nilai luhur serta kewajiban moral mereka. Sering tanpa disadari, khotbah-khotbah macam itu sarat dengan pamrih, alias ideologi. Oleh karena itu sosialisme merupakan keyakinan bahwa kosentrasi alatalat produksi yang dikuasai bersama-sama untuk kebutuhan bersama. kritikan Marx terhadap sistem kapitalisme yang beranggapan bahwa kaum borjuis menyatakan dengan menundukkan alam pada manusia, menerapkan sitem kimia pada industri dan membuat sarana/alat produksi yang berteknologi tinggi, telah menciptakan kekuatan produksi yang lebih masif dibandingkan generasi

23 berikutnya. Sehingga pada puncaknya terjadi pertentangan kelas yang semakin meningkat. 78 Dengan demikian Karl Marx mengutamakan perubahan sosial melalui sebuah perjuangan bersenjata yang dijalankan oleh rakyat atau revolusi untuk mencapai masyarakat tanpa klas yakni, Sosialisme. Revolusi dapat dilihat sebagai sudut pandang yang maju, progresif dan radikal melawan kekuatan konservatif. Kekuatan konservatif adalah golongan penguasa alat-alat produksi dan kekuatan progresif adalah klas proletar yang hidup dalam keterasingan ekonomi, politik sosial dan budaya. Untuk itu tidak ada jalan lain selain menjalankan revolusi sosial untuk menggantikan kekuatan konservatif. Jika berkaca pada pandangan Marx, keberhasilan Mao dan PKC dalam menjalankan revolusi adalah sebuah usaha untuk menghapuskan sistem monopoli alat produksi di Cina. Penggulingan kekuasaan Partai Kuomintang dan perjuangan melawan kolonialisme merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan rakyat Cina ketika itu merampas tanah-tanah yang dikuasai oleh tuan tahan, penumbangan kekuasaan rezim nasionalis Kuomintang. Mao berhasil mendirikan negara komunis Cina. Bukan berarti Cina mendadak menjadi negara sosialis secara tiba-tiba. Tidak selesai sampai disitu pasca menjadi kepala negara, Mao menjalankan pendistribusian tanah yang selama ini dikuasai oleh tuan-tuan tanah, penghapusan sistem upah, kolektifitas 78 Suar Suroso, Marxisme sebuah kajian. Hasta Mitra, 2009

24 pertanian, dan program lompatan jauh kedepan. Klas borjuasi diberi ruang tapi tidak diberi kesempatan untuk kembali melakukan monopoli atas alat produksi. Alat produksi kini dikuasai oleh masyarakat, klas buruh dan kaum tani kini berdaulat atas hasil produksinya, sistem kerja kolektif dijalankan dipedesaan dan pembangunan industri di perkotaan. Seluruhnya dilakukan secara kolektif tanpa campur tangan negara kapitalis, tanpa pinjaman ataupun investasi. Watak borjuasi yang selama ini melekat pada masyarakat mulai perlahan hilang. Seluruhnya dijalankan atas dasar kolektif. Situasi ini berubah, ketika Deng Xiaoping mengubah sistem ekonomi Cina lebih kearah kapitalisme. Cina kembali menyerahkan aset yang sudah dirampas saat revolusi kepada pihak asing dalam bentuk privatisasi, menjalankan praktek liberalisasi, dan menjalin kerja sama dengan negara kapitalisme. Suatu hal yang menarik dari fenomena ini ketika Cina menjadi negara kapitalis, borjuasinya adalah golongan dari keluarga pemerintahan atau keluarga anggota partai komunis. Yang perlu dicatat adalah bahwa gejala memperkaya diri di kalangan para pejabat partai dan pemerintah dan keluarganya melalui berbagai macam bisnis, yang dibikin maju dan berkembang berkat hubungan dan kedudukannya, merupakan sesuatu yang biasa dan bukan rahasia lagi dalam Sosialisme dengan Ciri Khusus Cina. Kritikan pedas juga mulai berdatangan dari 170 anggota partai

25 dan kader PKC yang masih memegang pandangan Marx, sehingga mereka mengeluarkan surat yang berisikan tentang: Begitu diumumkan keterbukaan terhadap dunia luar dan dijalankannya politik yang lebih luwes, beberapa kader dalam Partai, Pemerintah dan Militer, bersama dengan anak-anaknya, langsung dengan tergesa-gesa terjun ke dalam dunia usaha. Menurut sejumlah survei (lebih dari 12) yang dilakukan di kota dan provinsi, sejak kwartal keempat tahun lalu telah didirikan lebih dari 20 ribu usaha. Mayoritas dari 20 ribu usaha itu didirikan melalui koneksi antara pejabat-pejabat ini dengan bisnis ilegal baik dalam negeri maupun luar negeri. Mereka menggunakan lubanglubang di reformasi untuk melakukan segala macam transaksi ilegal termasuk pembelian dan penjualan ilegal, penyuapan dan penerimaan suapan, pembayaran di bawah meja, pemalsuan fakta-fakta, penghindaran pembayaran pajak, pembuatan dan penjualan obat palsu, anggur palsu, pembunuhan, penjualan dan pertunjukan pornografi dan menarik wanita ke dunia pelacuran. Semua hal yang busuk dan buruk ini telah terjadi. Ideologi kapitalis hina hanya uang yang penting sedang dengan serius mengikis Partai dan masyarakat kita. 79 Keadaan ini lah yang menjadi alasan para pemimpin Cina mempertahankan sistem politik yang sosialis akan tetapi dalam aspek ekonomi mereka memilih untuk kapitalis. Sebab secara analisis jika menggunakan sistem politik yang diktator layaknya negara komunis, maka sama halnya ini cara untuk mempertahankan kepemimpinan borjuasi sebab tidak ada pergantian di negara sosialis khusus Cina selain dari klas borjuasi sendiri. Ini yang menjadi analisis terpenting dari poin ini, kebijakan yang diambil Deng adalah langkah mundur yang sejak lama sudah ditinggalkan oleh Mao. Lantas bagaimana Cina di era pasca Deng dengan menggunakan sistem kapitalisme? Memang saat itu Cina menjelma menjadi negara kapitalis superior, negara ini seakan menunjukkan kemajuan pesat perekonomiannya. Namun pada 79 Surat 170 Anggota dan Kader PKT Ditujukan Kepada Sekretaris Jenderal PKC,Seluruh Anggota Polibiro PKT dan Seluruh Peserta Kongres PKT ke XVII. Diterjemahkan oleh KKDR

26 akhirnya, turut mengalami kebangkrutan ekonomi dibawah sistem imperialisme. Bahkan beberapa tahun sebelum tahun 2016, China telah mengalami gelombang arus resesi ekonomi yang ditandai dengan pernyataan resmi Dewan Negara China dalam tema Status Sumber Daya Manusia Kertas Putih China pada akhir tahun 2009 lalu. Ditegaskan bahwa pada tahun tersebut, terdapat tidak kurang dari 27% atau sekitar 288 juta jiwa dari total angkatan kerjanya sebanyak 1,07 miliar jiwa berada dalam posisi status pengangguran. Kemudian di tahun 2010 berdasarkan survey World Bank, dijelaskan bahwa China masih memiliki 150 juta orang hidup dibawah garis kemiskinan yang berpenghasilan kurang dari 1 dolar per hari sebagai ukuran garis kemiskinan internasional. Diakhir tahun 2010, Standart and Chartered juga telah memperkirakan bahwa China terancam mengalami gagal bayar atas utang pemerintahannya sebesar 8-9 triliun yuan atau sekitar 1,2 1,4 triliun dolar AS. Dimana sejumlah dana tersebut selama ini digunakan untuk memberikan suntikan dana kepada berbagai perusahaan-perusahaan besar terutama yang berada di provinsi Liaoning China. Rentetan gelombang resesi ekonomi China diatas yang terjadi secara fluktuatif, mengakibatkan lonjakan krisis yang terjadi saat ini di China. Hal ini dibuktikan dengan kebijakan devaluasi yuan pada pertengahan agustus lalu sebanyak 2 kali dengan total devaluasi sebesar 3,6% sehingga mengakibatkan nilai tukar yuan kepada dolar jatuh ke angka 6,3306 yuan per dolar AS.

27 Kebijakan devaluasi yuan oleh People s Bank of China (PBC) pada 11 dan 12 Agustus 2015 bertujuan untuk meningkatkan kembali nilai export negara ini yang sedang mengalami kemerosotan sebesar 8,3% pada Juli Pasalnya aktivitas export China selama ini merupakan sumber utama dari PDB negara tersebut atau tidak kurang dari 60% PDBnya. Sementara 60% nilai export China selama ini dari PDB nya, pada kenyataannya tidak terlepas dari peran investasi saham perusahaan MNC dunia. Sehingga keadaan demikian yang juga berujung kepada anjloknya nilai saham di Bursa Saham Shanghai hingga 30% pada Juli lalu Kediktatoran Klas Masyarakat Cina Teori kelas merupakan analisis Karl Marx dan Friedirch Engles terhadap kapitalisme yang menjadikan dua golongan besar antara klas borjuasi dan klas proletariat. Analisis Marx tertuju pada inti ketidakadilan yang tersembunyi dari hubungan masyarakat dalam sistem ekonomi kapitalisme. Dalam struktural masyarakat kapitalisme golongan ini memiliki golongan yang saling berkontradiksi dan wataknya antagonistik, dimana hubungan tersebut bersifat eksploitatif, sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh pemikir sosial lainnya. Secara khusus klas ini membagi masyarakat kedalam dua hubungan yang berbeda, menjadi klas penghisap dan terhisap. Lahirnya klas penghisap dalam masyarakat kapitalisme dikarenakan kedudukan alat produksi yang dimonopoli secara besar-besaran oleh golongan

28 borjuasi. Sebaliknya lahirnya klas penghisap dalam masyarakat kapitalisme dikarenakan termonopolinya alat produksi sehingga klas terhisap harus menjual tenaganya kepada klas penghisap. Jumlah klas borjuasi secara kuantitas lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah klas proletariat. Tentu keadaan inilah yang membuat kemiskinan yang meraja rela begitu besar dikalangan masyarakat. Selain klas proletariat tidak memiliki alat produksi, klas ini juga harus berhadapan dengan negara milik kapitalisme. Kedudukan negara dalam sistem masyarakat Kapitalisme adalah alat klas bagi klas borjuasi. Berbagai kebijakan dikeluarkan oleh pada birokrat negara dengan tujuan untuk melanggengkan kepentingan klas borjuasi. Keadaan ini terus berlangsung sejak awal kapitalisme sampai ke fase imperialisme. Tapi bukan berarti keadaan memiskinkan ini tidak mendapat perlawanan dari klas terhisap. Perjuangan klas terhisap sudah dimulai sendiri oleh Karl Marx melalui Revolusi Paris, kemudian perlawanan perjuangan menghapuskan klas juga dipraktekan oleh Lennin melalui Revolusi Oktober dan Mao Zedong melalui Revolusi Tiongkok. Perjuangan ini bukan tanpa sebab, atau semata-mata akibat kondisi eksploitasi oleh klas borjuasi. Melalui filsafat materialisme dialektika histori, Marx berdalil bahwa sistem penghisap manusia atas manusia adalah sebuah turunan dari setiap masanya selama masih ada penguasaan dan monopoli atas individu. Selama itu pula kontradiksi akan melahirkan sebuah peradaban baru, bagi Marx peradaban itu adalah peradaban masyarkat tanpa klas yaitu sosialisme menuju komunisme.

29 Sebagian kaum revisionis mencoba merevisi pandangan ini yang beranggapan bahwa pertentangan klas bisa didamaikan tanpa harus melalui jalan kekerasaan. Jika dihubungkan dengan praktek perjungan klas yang dijalankan oleh Mao Zedong, perjuangan klas yang dijalankan telah melibatkan mayoritas penduduk Cina. Perebutan kekuasaan telah berbuah manis bagi kemenangan partai komunis cina. Pasca revolusi, Mao mencoba menghapuskan sistem klas dalam masyarakat. Caranya dengan membangun kekuasaan diktator proletariat. Klas borjuasi besar direbut hartanya dan kelompok tuan tanah besar dirampas tanahnya, seluruhnya diserahkan ke negara dan negara mendistribusikan kepada masyarakat. Kelompok anti komunis dan kaum feodal mereka perangi. Klas borjuasi sedang dan borjuasi kecil dicoba untuk digaet dalam front persatuan nasional Cina. Dalam tahapan awal klas borjuasi dibiarkan untuk tetap ada di Cina, tetapi klas borjuasi dilarang keras untuk melakukan akumulasi modal. Seluruhnya diintervensi oleh PKC. Secara perlahan watak-watak kapitalis klas borjuasi akan terkikis seiring dengan kegiatan propaganda dan pendidikan ideologi sosialis oleh polit biro PKC. Tugas utama polit biro adalah menjalankan sistem pengkaderan dengan meningkatkan pemahaman ideologis sosialisme bagi kader PKC. Bagi Mao klas borjuasi bisa digaet tapi bukan untuk membiarkan sistem monopoli terus eksis di Cina. Klas dalam masyarakat akan hilang seiring dengan kediktatoran klas proletar atas klas borjuasi.

30 Partai Komunis Cina harus menjadi detasemen termaju dalam membangun ideologi sosialis. Kediktatoran klas dalam masyarakat sosialis harus memiliki hari depan masyarakat tanpa klas tanpa harus kompromi dengan pihak klas borjuasi. Inilah yang ditunjukan oleh Mao dan PKC dalam menjalankan kediktatorannya. Kontradiksi klas masyarakat Cina di era Deng Xiaoping terlihat lebih lembut dan bersifat kompromi. Deng beranggapan bahwa klas borjuasi dan klas proletariat harus bergandengan tangan untuk membangun Cina. Deng menggantungkan harapan kepada klas borjuasi untuk menanamkan modalnya di pembangunan Cina. Keterbukaan Cina di masa Deng menandakan sistem kapitalisme mendomiasi struktur masyarakat. Maka tidak heran ketika kedudukan klas proletar akan kembali didiktatori oleh klas borjuasi kembali. Hal ini terlihat dari susunan pemerintahan Cina di masa Deng. Golongan-golongan pengikut ajaran Mao digantikan dengan orang-orang revisionis moderen untuk mengisi bagian krusial dalam pemerintahan dan Partai Komunis Cina. Tentu dampaknya adalah persatuan yang sudah dibangun antara klas buruh dan kaum tani terilusikan dengan program Deng dan tidak lagi bersatu dalam garis sentralisme demokratik partai. Partai sudah dipimpin oleh kalangan oligarkhi yang memperoleh kekayaan dari hasil penanaman investasi. Mereka adalah kelompok bangsawan yang mendanai instrument politik agar bisnis yang dijalankan oleh para kelompok oligarki memperoleh dukungan sehingga semakin besar dan otomatis

31 menghasilkan keuntungan secara cepat dibandingkan melalui jalur bisnis yang murni tanpa koneksi. Kepentingan klas pemodal dan bangsawan tidak sedikit untuk menumbangkan dominasi klas proletar di partai. Dominasi klas proletar dalam partai tentu akan sangat menggangu keberadaan mereka dalam mengatur perekonomian Cina. Dominasi klas proletar dalam kepemimpinan partai tidak lagi dominan. Kondisi perang ideologi ini yang mekan keberadaan klas buruh dalam tubuh partai. Partai yang seharusnya sudah mampu untuk menancapkan dominasi atas ajaran sosialisme sejak era Mao kembali dihadapkan kepada tekanan kaum borjuasi dalam negeri. Borjuasi yang mengatasnamakan dirinya sebagai watak klas proletar namun tingak lakunya liberal dan mengotak-atik ajaran Karl Marx (revisionis modern). Kegagalan Cina dalam mempertahankan sistem sosialisme sebenarnya bukanlah karena kaum sosialis melainkan kegagalan kaum revisionis modern yang mengotak-atik sistem yang sejak lama dibangun oleh Mao. Cina diera Deng tidak memberikan ajaran sosialis yang sesuai dengan ajaran klas dalam perspektif Marx. Atas kondisi diatas kita dapat mengalisis tentang dominasi klas mana yang ada dalam PKC. Dominasi klas dalam partai tentu akan sangat mempengaruhi kedudukan klas buruh dalam mendiktatori klas borjuasi. Karena kediktatoran proletariat merupakan rentetan tahapan menuju masyarakat komunisme yang

32 tanpa klas. Sistem diktator proletariat yang dijalankan oleh Mao melalui pemerintahan seperti dengan melibatkan klas buruh dan kaum tani adalah bentuk konkreat dari program perjuangan klas. Kediktatoran proletariat tidak kita temukan dalam PKC masa kepemimpinan Deng. Deng lebih memilih meletakan kepemimpinan kepada kelompok borjuasi dengan tujuan untuk mendapatkan asupan dana untuk menyelamatkan Cina dari kondisi krisis Kebijakan Kebudayaan Cina Didalam membangun kebudayaan proletariat, Mao beranggapan bahwa penting untuk belajar dari munculnya revisionis modern di Uni Soviet, Mao menyadari bahwa di Cina juga ada bahaya restorasi kapitalisme. Kebijakan itu tidak datang dari musuh negara reaksi atau dari kubu imperialisme secara langsung tapi mereka menyusup dalam tubuh kepemimpinan partai, pemerintahan, militer maupun budaya. Untuk itu Mao menjalankan revolusi besar kebudayaan proletariat, pada dasarnya adalah sebuah revolusi politik besar yang dipimpin oleh klas proletariat melawan klas borjuasi dan semua klas penghisap lainnya dibawah kondisi sosialisme. Program RBKP dilancarkan dibawah kondisi sosialisme dan kediktatoran proletariat. Dalam RBKP rakyat diberikan kebebasan untuk melakukan 4 kebebasan besar yaitu kebebasan berbicara, mengemukakan pendapat sebebasbebasnya, mengadakan perdebatan besar, dan menulis poster dengan huruf besar. Program ini dikecam dan dianggap sebagai sebuah teror bagi negara kapitalisme

33 dan dianggap sebagai kediktatoran yang kejam. Sebab melalui program RBKP kalangan borjuasi tidak dibiarkan berada dalam situasi yang bebas. Masyarakat dibiarkan untuk memilih pemimpinnya. Dalam sistem masyarakat sosialis masih dimungkinkan untuk bangkitnya kaum revisionisme yang membelokkan tujuan dari sosialisme, hal ini dikarenakan berbagai macam kontradiksi, ketimpangan dan ketidaksetaraan yang diwarisi dari masyarakat lama yang tidak mungkin lenyap dalam beberapa tahun. Ketidak setaraan ini berupa ketidaksetaraan dalam mendapatkan gaji, kesempatan pendidikan dan kesempatan kerja di kota dan dipedesaan. Hal ini yang menciptakan rasa tidak sepenanggungan, egois dan hak istimewa. Inilah sebuah karakter klas borjuasi. Dalam periode pembangunan sosialis selain adanya klas, kontradiksi, perjuangan klas, dan masih ada juga ketidaksesuaian antara basis ekonomi dengan bangunan atasnya (pendidikan, politik, kebudayaan, ideologi dan lain sebagainya). Masalah inilah perubahan dalam basis material ekonomi terjadi begitu cepat jika dibandingkan dengan perubahan dalam bangunan atas. Kondisi inilah yang membangkitkan budaya lahir dan berkembangnya sebuah elit dari kalangan borjuasi baru di Cina. Masyarakat Cina melihat dan merasakan tingkah laku birokrasi yang terpisah dari paham sosialis. Oleh karena itu Mao memobilisasi massa untuk melawan kaum borjuasi baru. Dalam dokumen keputusan CCPKC tentang RBKP

34 yang diambil pada bulan agustus 1966 jelas dinyatakan tujuan dari RBKP adalah berjuang melawan dan menggulingkan orang-orang yang berkuasa yang mengambil jalan kapitalisme dan mengubah pendidikan, sastra dan seni dan semua bangunan atas yang tidak sesuai dengan dasar ekonomi sosialisme. Sehingga memudahkan pengembangan sistem sosialisme. 80 Dengan tegas tujuan dari RBKP adalah berjuang melawan dan menggulingkan orang-orang yang berkuasa yang mengambil jalan kapitalis, mengkritik para kaum intelektual borjuasi. Kemudian untuk memperteguh pandangan masyarakat Mao mengajak masyarakat untuk mengubah pendidikan, sastra, seni dan semua bangunan atas yang tidak sesuai dengan dasar ekonomi sosialis. Sebelum RBKP sebenaranya telah banyak kampanye perlawanan melawan orang-orang borjuasi misalnya gerakan anti kanan dan gerakan pendidikan sosialis yang dilakukan oleh pemerintahan dan partai yang sudah dikuasai oleh deng Xiaoping. Hasil dari kampanye dan gerakan pendidikan sosialis telah membawa Mao pada satu kesimpulan bahwa berbagai gerakan dan pemberhentian orang-orang revisionis dari jabatannya tidak saja cukup untuk menjamin diteruskannya revolusi dan pembangunan sosialisme. Alhasil dari RBKP ini adalah jutaan massa dimobilisasi secara besar-besaran untuk meningkatkan kesadaran melalui belajar Marxisme dan Lenninisme serta pikiran Mao Zedong serta menempa diri dalam perjuangan melawan revisionis yang bersayap dalam partai. 80 Op.Cit. Tatiana Lukman. Hal. 133

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2001) hal 44. Universitas Indonesia. 1 S.Suroso, Asal Usul Teori Sosialisme, Marxisme sampai Komune Paris (Jakarta : Pustaka Pena,

BAB I PENDAHULUAN. 2001) hal 44. Universitas Indonesia. 1 S.Suroso, Asal Usul Teori Sosialisme, Marxisme sampai Komune Paris (Jakarta : Pustaka Pena, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak kemenangan Partai Komunis Cina (PKC) dan berdirinya Republik Rakyat Cina (Cina) pada tahun 1949, Cina secara resmi menggunakan ideologi sosialis-komunis

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Universitas Indonesia

BAB IV PENUTUP. Universitas Indonesia BAB IV PENUTUP Berdasarkan pemaparan yang telah diberikan pada bab II dan III, maka kita dapat melihat beberapa poin penting: Dalam pandangan Jiang Zemin sebagai Sekretaris Jenderal partai pada tahun 2000,

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari BAB V Penutup 5.1. Kesimpulan PKI lahir sebagai organisasi kepartaian yang memiliki banyak tujuan. Di samping untuk menguasasi politik domestik negara, PKI juga memiliki misi untuk menghapus pengaruh kapitalisme

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi BAB V KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai Pemikiran Mao Tse Tung Dalam Menanamkan Sosialisme di China Tahun 1935-1976, maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi historis maupun dari segi pedagogis sebagai

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Dampak krisis..., Adjie Aditya Purwaka, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Dampak krisis..., Adjie Aditya Purwaka, FISIP UI, Universitas Indonesia 90 BAB 5 KESIMPULAN Republik Rakyat Cina memiliki sejarah perkembangan politik, sosial dan ekonomi yang sangat dinamis semenjak ribuan tahun yang silam. Republik Rakyat Cina atau RRC adalah merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ilmu ekonomi dan ilmu politik, maka tujauan orientasinya adalahanalisa kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. ilmu ekonomi dan ilmu politik, maka tujauan orientasinya adalahanalisa kebijakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam memahami ekonomi politik sebagai sebuah disiplin ilmu antara ilmu ekonomi dan ilmu politik, maka tujauan orientasinya adalahanalisa kebijakan ekonomi melalui

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian. Dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep

Lebih terperinci

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh

Lebih terperinci

170 TAHUN KARYA MARX-ENGELS: "IDEOLOGI JERMAN"

170 TAHUN KARYA MARX-ENGELS: IDEOLOGI JERMAN Suar Suroso: 170 TAHUN KARYA MARX-ENGELS: "IDEOLOGI JERMAN" Lahirnya Materialisme Historis, Senjata filsafat klas pekerja demi pembebasan dan pembangunan sosialisme.. Pada tahun 1845-1846 Marx dan Engels

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Dampak Nasakom Terhadap Keadaan Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1966, penulis menarik kesimpulan bahwa Sukarno sebagi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia 68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan

Lebih terperinci

Manifesto Aidit dalam Peranan Koperasi Dewasa Ini

Manifesto Aidit dalam Peranan Koperasi Dewasa Ini Manifesto Aidit dalam Peranan Koperasi Dewasa Ini Ilustrasi: Moh. Dzikri Handika Melalui buku Peranan Koperasi Dewasa Ini (PKDI), Aidit secara tegas meletakkan koperasi sebagai gerakan sosial dan ekonomi

Lebih terperinci

IMPERIALISME, TINGKAT TERTINGGI KAPITALISME

IMPERIALISME, TINGKAT TERTINGGI KAPITALISME Suar Suroso SATU ABAD KARYA KLASIK LENIN IMPERIALISME, TINGKAT TERTINGGI KAPITALISME Oom, Tiongkok itu bukan lagi sahabat. Sudah jadi imperialis, karena sudah melakukan ekspor kapital. Demikianlah dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ideologi marxisme pada saat ini telah meninggalkan pemahaman-pemahaman pertentangan antar kelas yang dikemukakan oleh Marx, dan menjadi landasan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Kebijakan The Great Leap Forward dan Dampaknya Terhadap Industri China Tahun 1958-1962. Kesimpulan

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI INDONESIA. Ilmu Hubungan Internasional Semester III

SISTEM EKONOMI INDONESIA. Ilmu Hubungan Internasional Semester III SISTEM EKONOMI INDONESIA Ilmu Hubungan Internasional Semester III Suatu sistem ekonomi mencakup nilai-nilai, kebiasaan, adat istiadat, hukum, norma-norma, peraturan-peraturan yang berkenaan dengan pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konflik internasional antar dua negara cukup terdengar akrab di telinga kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih terganggu akibat

Lebih terperinci

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN didirikan di Bangkok 8 Agustus 1967 oleh Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

Pendekatan Historis Struktural

Pendekatan Historis Struktural Teori modernisasi ternyata mempunyai banyak kelemahan sehingga timbul sebuah alternatif teori yang merupakan antitesis dari teori modernisasi. Kegagalan modernisasi membawa kenajuan bagi negara dunia ketiga

Lebih terperinci

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Revolusi Industri / Inggris Revolusi Perancis Revolusi Bolshevik / Rusia 2 INDUSTRI TERJADI PADA ABAD 18 DAN 19 TEPATNYA

Lebih terperinci

Konflik Politik Karl Marx

Konflik Politik Karl Marx Konflik Politik Karl Marx SOSIALISME MARX (MARXISME) Diantara sekian banyak pakar sosialis, pandangan Karl Heindrich Marx (1818-1883) dianggap paling berpengaruh. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan

Lebih terperinci

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun 1934-1949 UNIVERSITAS SEBELAS MARET OLEH : Ana Rochayani K 4404012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cina adalah sebuah

Lebih terperinci

Relevansi Pemikiran Bung Karno dalam Era Globalisasi. Oleh Max Lane. Oldefo vs Nefo

Relevansi Pemikiran Bung Karno dalam Era Globalisasi. Oleh Max Lane. Oldefo vs Nefo Relevansi Pemikiran Bung Karno dalam Era Globalisasi Oleh Max Lane Oldefo vs Nefo Indonesia sekarang menghadapi serangan dari negara-negara industri, terutama Amerika Serikat, Eropa Barat, Jepang, dan

Lebih terperinci

Sosialisme Indonesia

Sosialisme Indonesia Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai

Lebih terperinci

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high BAB V KESIMPULAN Dari keseluruhan uraian skripsi maka dapat diambil kesimpulan yang merupakan gambaran menyeluruh dari hasil pembahasan yang dapat dikemukakan sebagai berikut : Hubungan luar negeri antara

Lebih terperinci

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME 1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus

Lebih terperinci

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN www.bimbinganalumniui.com 1. Perang Dingin a. Perang terbuka antara Blok Barat dan Blok Timur b. Ketegangan antara Blok Barat dalam masa ideologi c. Persaingan militer antara Amerika Uni di Timur Tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh sangat besar bagi ekonomi dunia. Secara politik, Amerika Serikat merupakan negara demokrasi

Lebih terperinci

Mengenang Salim Kancil Kaum Tani, Menuju Bangkit dari Keterpurukan!

Mengenang Salim Kancil Kaum Tani, Menuju Bangkit dari Keterpurukan! Mengenang Salim Kancil Kaum Tani, Menuju Bangkit dari Keterpurukan! 05-12-2016-11:02 Views: 35.21k TIMESINDONESIA, MALANG NASIB kaum tani di negeri ini nyaris lekat dengan keterpurukan. Tak hanya profesi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi atas dampak peristiwa Revolusi Perancis (1789-1795) dan Revolusi Industri (1750-1850). Para

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian. Dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau

Lebih terperinci

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para BAB 5 KESIMPULAN Gerwani adalah organisasi perempuan yang disegani pada masa tahun 1950- an. Gerwani bergerak di berbagai bidang. Yang menjadi fokus adalah membantu perempuan-perempuan terutama yang tinggal

Lebih terperinci

DAMPAK OPEN DOOR POLICY YANG DITERAPKAN DENG XIAOPING TERKAIT PENINGKATAN SEKTOR INDUSTRI CINA PASCA RERORMASI Ida Bagus Gde Restu Adhi

DAMPAK OPEN DOOR POLICY YANG DITERAPKAN DENG XIAOPING TERKAIT PENINGKATAN SEKTOR INDUSTRI CINA PASCA RERORMASI Ida Bagus Gde Restu Adhi DAMPAK OPEN DOOR POLICY YANG DITERAPKAN DENG XIAOPING TERKAIT PENINGKATAN SEKTOR INDUSTRI CINA PASCA RERORMASI 1978 Ida Bagus Gde Restu Adhi 0921105004 Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI BARU Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Teori Dependensi Baru Teori ini

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme

Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme KRITIK TERHADAP SISTEM EKONOMI SOSIALISME fakta Sosialisme Muncul Akibat Kezhaliman Kapitalisme thd Masyarakat Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme (1) Mewujudkan Kesamaan (Equity) Secara Riil (2)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang 134 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Globalisasi ekonomi adalah proses pembentukan pasar tunggal bagi barang, jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang juga sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab V merupakan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab V merupakan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya 177 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab V merupakan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya tentang Kebijakan Pemerintah Orde Baru dalam Privatisasi BUMN Ditinjau dari Peranan IMF Antara Tahun 1967-1998.

Lebih terperinci

PENGANTAR PENULIS. Buku Pikir Itu Pelita Hati

PENGANTAR PENULIS. Buku Pikir Itu Pelita Hati PENGANTAR PENULIS Buku Pikir Itu Pelita Hati KARYA Pikir Itu Pelita Hati lahir dari hasrat untuk melawan pembodohan dan pembiadaban yang melanda bangsa Indonesia akibat sepertiga abad berkuasanya rezim

Lebih terperinci

KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN. Slamet Widodo

KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN. Slamet Widodo KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN Slamet Widodo Teori modernisasi ternyata mempunyai banyak kelemahan sehingga timbul sebuah alternatif teori yang merupakan antitesis dari teori modernisasi. Kegagalan

Lebih terperinci

Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD

Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD 11 Oleh: Sulthan Zainuddin ABSTRAK Dalam bukunya Social Origins of

Lebih terperinci

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN Nama : DIMAS DWI PUTRA Kelas : XII MIPA 3 SMAN 1 SUKATANI 2017/3018 Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 dengan melalui Konstituante dan rentetan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju.

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju. BAB I PEDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju. Kemajuan negara Cina tentu tidak terjadi begitu saja, ada suatu proses yang cukup panjang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. II, di era 1950-an ialah Perdana Menteri Yoshida Shigeru. Ia dikenal karena

BAB I PENDAHULUAN. II, di era 1950-an ialah Perdana Menteri Yoshida Shigeru. Ia dikenal karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasca kekalahan dalam Perang Dunia II, Jepang berusaha bangkit menjadi salah satu kekuatan besar di dunia. Perdana Menteri yang berpengaruh pasca PD II, di

Lebih terperinci

BAB II CHINA DAN POLITIK LUAR NEGERINYA

BAB II CHINA DAN POLITIK LUAR NEGERINYA BAB II CHINA DAN POLITIK LUAR NEGERINYA Di abad ke-20 situasi politik internasional semakin kompleks. Pasca dunia dilanda krisis pada abad ke-19, berbagai negara di belahan bumi berkompetisi untuk kembali

Lebih terperinci

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL 1 2 BAB I Memahami Ekonomi Politik Internasional A. Pendahuluan Negara dan pasar dalam perkembangannya menjadi dua komponen yang tidak terpisahkan.

Lebih terperinci

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. RESUME Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. Salah satu kasus yang mengemuka adalah tergulingnya presiden Honduras, Manuel Zelaya pada

Lebih terperinci

SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA

SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA Surat Kepercayaan Gelanggang SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA Kami adalah ahli waris yang sah dari kebudayaan dunia dan kebudayaan ini kami teruskan dengan cara kami sendiri. kami

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani, BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani, Sangsekerta, dan Latin. Dimana istilah kebijakan ini memiliki arti menangani masalah-masalah publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi berjudul Perbandingan pemikiran sosialisme Joseph Stalin dengan Leon Trotsky di Uni Soviet 1924-1929. Kesimpulan

Lebih terperinci

Pengertian dan Definisi Ekonomi Menurut Para Ahli

Pengertian dan Definisi Ekonomi Menurut Para Ahli Pengertian dan Definisi Ekonomi Menurut Para Ahli Secara umum, bisa dibilang bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Ketika Islam dan Komunis Bersalaman

Ketika Islam dan Komunis Bersalaman Ketika Islam dan Komunis Bersalaman Kompasiana, 21 September 2015 19:18:06 Islam dan Komunis, bertemu pada poros kemanusiaan yang sama. Dalam doktrin Komunis, tak ada kepemilikan pribadi, negaralah yang

Lebih terperinci

pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan

pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan Sistem Perekonomian Komunisme Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki

Lebih terperinci

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU Modul ke: Pancasila Pancasila sebagai Ideologi Negara Fakultas MKCU Finy F. Basarah, M.Si Program Studi MKCU Pancasila sebagai Ideologi Negara Pancasila Abstract: Pancasila sebagai Ideologi, dan ideologi

Lebih terperinci

Tatanan Politik Komunisme dan teoriteori. marxism. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM

Tatanan Politik Komunisme dan teoriteori. marxism. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM Tatanan Politik Komunisme dan teoriteori marxism This diagram from 1867 perfectly illustrates the inherent genius within the capitalist system and how it is indestructible: it has a strong base built on

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia BAB 5 KESIMPULAN Dalam bab terakhir ini akan disampaikan tentang kesimpulan yang berisi ringkasan dari keseluruhan uraian pada bab-bab terdahulu. Selanjutnya, dalam kesimpulan ini juga akan dipaparkan

Lebih terperinci

Tiga Komponen Marhaenisme

Tiga Komponen Marhaenisme Tiga Komponen Marhaenisme http://www.berdikarionline.com/bung-karnoisme/20150630/tiga-komponen-marhaenisme.html?fb_ref=default Selasa, 30 Juni 2015 21:57 WIB 0 Komentar 541 Views Salah satu karya agung

Lebih terperinci

Wawancara Oriana Fallaci dengan Deng Xiaoping pada Agustus 1980

Wawancara Oriana Fallaci dengan Deng Xiaoping pada Agustus 1980 Wawancara Oriana Fallaci dengan Deng Xiaoping pada Agustus 1980 http://yinnihuarendeshehuigeming.blogspot.ca/2011/12/wawancara-deng-xiaoping-pada-agustus.html Oriana Fallaci: Akankah potret Ketua Mao akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kedaulatan suatu negara dapat dilihat dari sejauh mana negara tersebut memiliki hubungan bilateral dengan negara lainnya untuk menjalin kerjasama

Lebih terperinci

Warisan Bung Karno Untuk Rakyat Indonesia

Warisan Bung Karno Untuk Rakyat Indonesia Warisan Bung Karno Untuk Rakyat Indonesia http://www.bergelora.com/opini-wawancara/artikel/2096-warisan-bung-karno-untuk-rakyat-indonesia.html Minggu, 14 Juni 2015 Presiden RI, Soekarno (Ist) Ditengah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang BAB V KESIMPULAN Sutan Sjahrir dan Tan Malaka merupakan dua contoh tokoh nasional yang memberikan segenap tenaga dan pikirannya pada masa kemerdekaan. Kajian terhadap pemikiran dua tokoh tersebut, tidak

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA Modul ke: PEREKONOMIAN INDONESIA Sejarah Perekenomian Indonesia Periode Orde Baru Fakultas FEB Sitti Rakhman, SP., MM. Program Studi Manajemen Latar belakang lahirnya Orde Baru Terjadinya peristiwa Gerakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat dikatagorikan sebagai salah satu negara yang maju dari benua Eropa. Republik Perancis saat ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. BPUPKI dalam sidangnya pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 membicarakan. a. rancangan UUD b. persiapan kemerdekaan c. konstitusi Republik Indonesia Serikat

Lebih terperinci

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

SOSIOLOGI PENDIDIKAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF STRUKTURAL KONFLIK TOKOH PEMIKIR ANTARA LAIN: 1. KARL MARX (1818-1883) 5. JURGEN HABERMAS 2. HEGEL 6. ANTONIO GRAMSCI 3. MAX HORKHEIMER (1895-1973) 7. HERBERT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Vietnam Utara, dan sebagainya) yang dipimpin oleh Uni Soviet. Seketika itu pula

I. PENDAHULUAN. Vietnam Utara, dan sebagainya) yang dipimpin oleh Uni Soviet. Seketika itu pula 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasca perang dunia II, dunia dibagi secara sepihak oleh dua kekuatan besar negara pemenang perang yakni Blok Barat (Inggris, Perancis, Australia, dan sebagainya) yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER 145 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER DAN POLITIK DI INDONESIA (Studi Tentang Kebijakan Dwifungsi ABRI Terhadap Peran-peran Militer di Bidang Sosial-Politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Sekutu memutus jalur suplai dari udara maupun laut mengakibatkan pertahanan Jerman-Italia dapat dikalahkan di Afrika Utara. Sehingga kemenangan

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

BAB 4 PENUTUP. 4.1 Kesimpulan BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Perdagangan internasional diatur dalam sebuah rejim yang bernama WTO. Di dalam institusi ini terdapat berbagai unsur dari suatu rejim, yaitu prinsip, norma, peraturan, maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Proses tersebut adalah suatu perubahan di dalam perekonomian dunia, yang

Lebih terperinci

"Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia"

Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia H T T P : / / U S. A N A L I S I S. V I V A N E W S. C O M / N E W S / R E A D / 2 8 4 0 2 5 - I N D O N E S I A - B I S A - J A D I - M A S A L A H - B A R U - B A G I - A S I A "Indonesia Bisa Jadi Masalah

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Marhaenisme merupakan salah satu paham yang pernah ada dan berkembang di Indonesia. Paham ini merupakan gagasan pemikiran dari Soekarno yang menjadi tonggak

Lebih terperinci

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si Signifikasi Kawasan Asia Pasifik Yesi Marince, S.Ip., M.Si A NEW WORLD AND ASIA PACIFIC ORDER Bagaimana Berakhirnya Perang Dingin mempengaruhi kawasan Asia Pasifik? 1. Alasan pelaksanaan containment policy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan The Great Leap Forward Mao Tse Tung dan dampaknya terhadap industri China tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan The Great Leap Forward Mao Tse Tung dan dampaknya terhadap industri China tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu negara terbentuk pada dasarnya untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama oleh sekelompok orang, begitu juga dengan China. Pemerintah Republik Rakyat

Lebih terperinci

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Lebih dari dua abad lamanya Negara Rusia tidak pernah jauh dari pusat perpolitikan Iran, baik itu sebagai musuh politik dan terkadang menjadi

Lebih terperinci

2. SEJARAH INVESTASI. Page9 POKOK POKOK HUKUM INVESTASI INDONESIA

2. SEJARAH INVESTASI. Page9 POKOK POKOK HUKUM INVESTASI INDONESIA Page9 2. SEJARAH INVESTASI Dengan uraian berikut ini diharapkan akan dipahami sejarah terjadinya investasi di berbagai negara, serta motivasi dilakukannya investasi baik oleh negara maupun swasta. Kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun

Lebih terperinci

Perjuangan Front dan Perjuangan Demokratisasi Kampus

Perjuangan Front dan Perjuangan Demokratisasi Kampus Perjuangan Front dan Perjuangan Demokratisasi Kampus Ditulis oleh Toni Triyanto Dalam setiap fase pergolakan politik di tanah air ini sebenarnya tidak lepas dari peran kaum pemuda dan Mahasiswa, sepanjang

Lebih terperinci

ARTI SEJARAH, DAMPAK GLOBAL DAN VALIDITAS ABADI DARI REVOLUSI BESAR SOSIALIS YANG DIPIMPIN LENIN

ARTI SEJARAH, DAMPAK GLOBAL DAN VALIDITAS ABADI DARI REVOLUSI BESAR SOSIALIS YANG DIPIMPIN LENIN ARTI SEJARAH, DAMPAK GLOBAL DAN VALIDITAS ABADI DARI REVOLUSI BESAR SOSIALIS YANG DIPIMPIN LENIN Oleh Prof. Jose Maria Sison Ketua Komite Koordinator Internasional Liga Internasional Perjuangan Rakyat

Lebih terperinci

Matakuliah : PANCASILA Oleh : Dewi Triwahyuni

Matakuliah : PANCASILA Oleh : Dewi Triwahyuni PERBANDINGAN IDEOLOGI Matakuliah : PANCASILA Oleh : Dewi Triwahyuni MAKNA IDEOLOGI KARL MARX Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat. HAROLD H. TITUS

Lebih terperinci

Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis

Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis Disusun oleh: Riza Anggraeni (054440) Santi Nurbayanti (054449) Yani Oktaviani (054941) Yolanda Avrilia (055153) Wiwin Wina (055237) Sistem Ekonomi Sosialis A. Pengertian

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI SUATU PERBANDINGAN DAN APLIKASI SISTEM EKONOMI INDONESIA DEFINISI SISTEM EKONOMI

SISTEM EKONOMI SUATU PERBANDINGAN DAN APLIKASI SISTEM EKONOMI INDONESIA DEFINISI SISTEM EKONOMI SISTEM EKONOMI SUATU PERBANDINGAN DAN APLIKASI SISTEM EKONOMI INDONESIA DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM DEFINISI SISTEM EKONOMI Gregory Grossman (1984) : Sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur

Lebih terperinci

Isu-isu Kontemporer Politik Cina (III)

Isu-isu Kontemporer Politik Cina (III) Isu-isu Kontemporer Politik Cina (III) 1. LINGKUNGAN HIDUP Salah satu isu yang menjadi masalah domestik kontemporer di Cina adalah lingkungan hidup. Ini terkait dengan adanya proses industrialisasi yang

Lebih terperinci

ZAMAN BURUK BAGI PUISI : SAJAK-SAJAK MARXIS BERTOLT BRECHT OLEH: NURJAMIATI NIM: A1B12001 PENDAHULUAN Muniroh dalam Membongkar Selubung Ideologi (No

ZAMAN BURUK BAGI PUISI : SAJAK-SAJAK MARXIS BERTOLT BRECHT OLEH: NURJAMIATI NIM: A1B12001 PENDAHULUAN Muniroh dalam Membongkar Selubung Ideologi (No ZAMAN BURUK BAGI PUISI : SAJAK-SAJAK MARXIS BERTOLT BRECHT OLEH: NURJAMIATI NIM: A1B12001 PENDAHULUAN Muniroh dalam Membongkar Selubung Ideologi (No Compromise edisi April 2004) menyimpulkan bahwa manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam konteks transisi politik di Indonesia, gerakan mahasiswa memainkan peranan yang penting sebagai kekuatan yang secara nyata mampu mendobrak rezim otoritarian.

Lebih terperinci

ILYA-ALGHAZALI; 1986 ABASY SYAIKH IBNU HIBBAN & IBNU ABDIL BARR

ILYA-ALGHAZALI; 1986 ABASY SYAIKH IBNU HIBBAN & IBNU ABDIL BARR SISTEM EKONOMI ILYA-ALGHAZALI; 1986 ABASY SYAIKH IBNU HIBBAN & IBNU ABDIL BARR PELAJARILAH ILMU; BARANG SIAPA MEMPELAJARINYA KARENA ALLAH, ITU TAQWA; MENUNTUTNYA, ITU IBADAH; MENGULANG-NGULANGNYA, ITU

Lebih terperinci

GLOBALISASI, KAPITALISME DAN PERLAWANAN ERIC HIARIEJ

GLOBALISASI, KAPITALISME DAN PERLAWANAN ERIC HIARIEJ GLOBALISASI, KAPITALISME DAN PERLAWANAN ERIC HIARIEJ KATA PENGANTAR Dalam kurang lebih sepuluh tahun terakhir penulis menghabiskan salah satu aktivitas akademiknya untuk mempelajari dan memahami fenomena

Lebih terperinci