Wawancara Oriana Fallaci dengan Deng Xiaoping pada Agustus 1980

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Wawancara Oriana Fallaci dengan Deng Xiaoping pada Agustus 1980"

Transkripsi

1 Wawancara Oriana Fallaci dengan Deng Xiaoping pada Agustus Oriana Fallaci: Akankah potret Ketua Mao akan tetap diletakkan di atas gerbang Tiananmen? Deng Xiaoping: Ya. Selamanya. Di masa lalu, ada begitu banyak potret Ketua Mao. Dipasang dimana-mana. Itu sama sekali tak tepat dan tak menunjukkan penghargaan terhadap Ketua Mao. Memang benar bahwa ia pernah membikin kesalahan di masa tertentu, tapi bagaimanapun juga ia adalah pendiri dasar Partai Komunis China dan Republik Rakyat China. Saat mengevaluasi jasa-jasa dan kesalahannya, kami menemukan kesalahannya lebih sedikit. Apa yang ia lakukan untuk rakyat China tak pernah bisa dihapuskan. Dalam hati kami, rakyat China, akan selalu mengenangnya sebagai pendiri Partai dan negara kami. Kami, orang Barat, menemukan banyak hal yang sulit dipahami. Gang of Four disalahkan untuk semua kegagalan. Aku diberitahu bahwa ketika orang China bicara tentang Gang of Four, kebanyakan dari mereka menunjukkan lima jari. Kita harus jelas membedakan antara kesalahan dasar Ketua Mao dan kejahatan Lin 1

2 Biao serta Gang of Four. Dalam kebanyakan waktu hidupnya, Ketua Mao melakukan hal-hal baik. Berulang kali ia menyelamatkan Partai dan negara dari krisis. Tanpa dia, rakyat China akan menghabiskan lebih banyak waktu meraba-raba dalam kegelapan. Kontribusi terbesar Ketua Mao adalah bahwa ia menerapkan dasar-dasar Marxisme-Leninisme untuk mewujudkan revolusi rakyat China, menuju kemenangan. Bisa dikatakan bahwa sebelum tahun 1960-an atau akhir 1950-an, banyak pemikirannya membawa kemenangan bagi kami, dan prinsip-prinsip dasar yang ia majukan sepenuhnya tepat. Ia secara kreatif menerapkan Marxisme-Leninisme untuk setiap aspek dari revolusi China, dan ia memiliki pandangan kreatif tentang filsafat, ilmu politik, ilmu kemiliteran, sastra dan seni, dan lain-lain. Sayangnya, di akhir masa hidupnya, terutama selama Revolusi Budaya, ia membuat kesalahan dan ini bukan kesalahan sepele yang membawa kerugian untuk Partai, negara, dan juga rakyat kami. Seperti Anda tahu, selama hari-hari Yan an, Partai kami meringkas pemikiran Ketua Mao dalam berbagai bidang menjadi Pemikiran Ketua Mao Zedong, dan kami menjadikan itu sebagai ideologi pembimbing kami. Kami meraih kemenangan besar revolusi secara tepat karena kami bersandar pada Pemikiran Mao Zedong. Tentu saja, Pemikiran Mao Zedong tak diciptakan hanya oleh Kawan Mao sendiri. Kaum revolusioner dari generasi lebih tua memainkan peran dalam membentuk dan membangunnya. Namun yang paling utama, Pemikiran Mao Zedong mencakup sebagian besar pemikiran Kawan Mao. Namun, kemenangan ternyata membuatnya kurang berhati-hati. Sehingga di tahun-tahun terakhir hidupnya, beberapa segi yang tak wajar dan ide yang tak sehat, terutama yang Kiri, mulai muncul. Contohnya, ia menentang idenya sendiri, menolak usulan yang tepat dan baik yang pernah ia ajukan sebelumnya, dan menentang corak kerja yang pernah ia anjurkan sendiri sebelumnya. Pada saat itu, ia kehilangan sentuhan dengan realitas. Contohnya, ia tidak konsisten mempraktikkan sentralisme demokrasi dan garis massa, dan ia gagal melembagakan hal itu dalam hidupnya. Ini bukan semata kegagalan Kawan Mao Zedong. Kaum revolusioner dari generasi yang lebih tua lainnya, termasuk aku, juga turut bertanggung jawab. Beberapa ketidakwajaran muncul dalam kehidupan politik Partai dan negara kami. Corak kerja patriarchal terbentuk, dan pemujaan individu meluas; secara umum kehidupan politik sangat tidak sehat. Pada akhirnya hal-hal ini mengarah pada Revolusi Budaya, yang adalah sebuah kesalahan. 2

3 Anda menyebut bahwa di tahun-tahun akhir hidupnya, kondisi kesehatan Ketua Mao memburuk. Tapi saat penahanan Liu Shaoqi dan saat ia meninggal di penjara, kesehatan Mao tidak begitu buruk. Dan ada sejumlah kesalahan lainnya. Bukankah Loncatan Jauh ke Depan adalah sebuah kesalahan? Bukankah meniru model Soviet adalah sebuah kesalahan? Dan apa sesungguhnya yang diinginkan Ketua Mao dengan Revolusi Budaya? Kesalahan mulai terjadi pada akhir 1950-an. Loncatan Jauh ke Depan, misalnya. Tapi itu bukan semata-mata kesalahan Ketua Mao. Orang-orang di sekelilingnya turut terlibat. Kami melakukan pelanggaran hukum objektif, berusaha mendorong ekonomi dalam sekejap. Dan ketika harapan subyektif kami berlawanan dengan hukum objektif, kerugian pun tak terelakkan. Ketua Mao memang bertanggung jawab terhadap Loncatan Jauh ke Depan. Tapi ia kemudian tak lama hanya beberapa bulan ia mengakui kesalahannya. Ia melakukannya sebelum kami semua, serta mengusulkan perbaikan. Dan pada tahun 1962, ketika karena sejumlah hal, koreksi ini belum terlaksana sepenuhnya, ia melakukan kritik diri. Sayangnya, tak banyak pelajaran yang bisa diambil dari. Dan sebagai akibatnya, meletuslah Revolusi Budaya. Harapan Ketua Mao soal Revolusi Budaya sebenarnya dalam upaya mencegah pemulihan kapitalisme. Tapi ia keliru memperkirakan situasi China yang sesungguhnya. Pertama, target dari revolusi itu salah definisi, yang mengarah pada upaya mengejar para penunggang kapitalis di dalam Partai. Serangan itu mengenai kader-kader terkemuka di semua level yang telah berkonstribusi pada revolusi, termasuk Kawan Liu Shaoqi. Beberapa tahun sebelum meninggal, Ketua Mao mengatakan bahwa Revolusi Budaya telah salah dalam dua perkara: pertama adalah menggulingkan semua, dan kedua adalah melancarkan perang sipil dalam skala luas. Dua hal ini sendiri menunjukkan bahwa Revolusi Budaya tak dapat disebut benar. Kesalahan Ketua Mao adalah kesalahan politis, dan ini bukan kesalahan kecil. Namun di sisi lain, ada yang mengambil keuntungan dari hal ini, yakni dua klik kontra-revolusi yang dikepalai oleh Lin Biao dan Gang of Four, yang punya rencana jahat untuk merampas kekuasaan.oleh karena itu, kita harus membuat garis antara 3

4 kesalahan Ketua Mao dan kejahatan Lin Biao dan Gang of Four. Tapi kita semua tahu bahwa Ketua Mao sendirilah yang memilih Lin Biao sebagai penerusnya, dalam cara yang sama seperti kaisar memilih ahli warisnya. Itu adalah apa yang sudah kusebut sebelumnya sebagai cara yang tak tepat. Seorang pemimpin yang memilih sendiri penerusnya telah melakukan praktik feodal. Ini adalah gambaran ketidak sempurnaan dalam lembaga kami yang kusebut beberapa waktu lalu. Sejauh mana Ketua Mao akan ditempatkan dalam Kongres Partai berikutnya yang akan Anda gelar? Kami akan membuat penilaian objektif terhadap kontribusi Ketua Mao dan juga kesalahannya. Kami akan menegaskan bahwa kontribusinya adalah yang terpenting dan kesalahannya adalah nomor dua. Kami akan mengadopsi pendekatan realistik terhadap kesalahan yang ia buat di akhir hidupnya. Kami akan melanjutkan untuk bersandar pada Pemikiran Mao Zedong, yang mewakili bagian paling tepat dari hidup Ketua Mao. Pemikiran Mao Zedong bukan hanya memimpin kami pada kemenangan revolusi di masa lalu; tapi ini dan akan terus berlanjut adalah harta karun yang dimiliki Partai Komunis China dan negara kami. Inilah mengapa kami akan selalu memasang potret Ketua Mao di Gerbang Tiananmen sebagai simbol negara kami, dan kami akan selalu mengingatnya sebagai pendiri Partai dan negara kami. Selain itu, kami akan bersandar pada Pemikiran Mao Zedong. Kami tidak akan memperlakukan Ketua Mao seperti apa yang dilakukan Krushchov terhadap Stalin. Apakah Anda mengatakan bahwa nama Ketua Mao mau nggak mau akan muncul ketika Gang of Four diadili dan saat Anda menggelar Kongres Partai berikutnya? Namanya akan disebut. Bukan hanya pada kongres Partai mendatang tapi juga pada dalam kesempatan lain. Pengadilan terhadap Gang of Four tidak akan menurunkan wibawa Ketua Mao. Tentu saja, ia bertanggung jawab menempatkan mereka dalam posisi itu. Namun kejahatan yang dilakukan Gang of Four sendiri lebih dari cukup untuk menjatuhkan hukuman kepada mereka. "Negara kami memiliki sejarah ribuan tahun feodalisme dan masih kekurangan dalam hal demokrasi sosialis dan legalitas sosialis. Kami sekarang sedang bekerja sungguh-sungguh untuk menumbuhkan demokrasi sosialis dan legalitas sosialis. 4

5 Hanya dalam cara ini kami dapat memecahkan masalah" Aku mendengar bahwa Ketua Mao sering mengeluh kalau Anda tidak cukup mendengarkan dia, dan bahwa dia tidak menyukai Anda. Benarkah? Ya, Ketua Mao memang mengatakan bahwa aku tak mendengarkan dia. Tapi itu tak hanya ditujukan padaku. Itu terjadi juga pada pemimpin lainnya. Itu merefleksikan sejumlah ide tak sehat dalam tahun-tahun terakhir hidupnya. Itu cara patriarkal yang pada dasarnya feodal. Ia tidak siap mendengarkan pendapat yang berbeda. Kami tidak dapat mengatakan bahwa semua kritiknya salah. Tapi bahwa ia tak siap mendengar koreksi bukan hanya terjadi padaku tapi juga pada kawan-kawan lainnya. Sentralisme demokratik cacat, dan juga kepemimpinan kolektif. Jika tidak, akan sulit menjelaskan bagaimana Revolusi Budaya tiba-tiba terjadi. Ada satu orang di China yang selalu bisa terhindar dari semua ini, dan dia adalah Perdana Menteri Zhou Enlai. Bagaimana Anda menjelaskan fakta ini? Perdana Menteri Zhou adalah seorang pekerja keras dan tak perbah mengeluh sepanjang hidupnya. Ia bekerja 12 jam sehari, dan kadang-kadang 16 jam atau lebih. Kami mengenal satu sama lain lebih awal, ketika kami berada di Prancis dalam program studi kerja di tahun 1920-an. Aku selalu menganggapnya sebagai saudara tua. Kami menempuh jalan revolusioner pada waktu yang sama. Ia sangat dihormati oleh kawan-kawannya dan seluruh rakyat. Beruntung ia bisa bertahan selama masa Revolusi Budaya ketika kami terkena. Ia benar-benar berada dalam posisi sulit setelah itu. Ia mengatakan dan melakukan banyak hal yang tak ia harapkan. Tapi rakyat memaafkannya karena jika ia tak melakukan dan mengatakan hal-hal tersebut, ia sendiri tak akan bertahan dan memainkan peran netral, yang mengurangi banyak kerugian. Ia berhasil melindungi banyak orang. Aku tidak melihat bagaimana sebuah keburukan seperti Revolusi Budaya dapat dihindari atau dicegah agar tak terulang lagi? Masalah ini harus ditanggapi dengan menyelesaikan problem dalam kelembagaan kami. Beberapa hal yang telah telah kami buat di masa lalu, dalam kenyataaanya, dinodai oleh feodalisme, seperti termanisfestasi dalam sejumlah hal seperti pemujaan personal, cara atau corak kerja patriarkal, dan jabatan seumur hidup dari kader yang duduk di kursi pemimpin. 5

6 Kami sekarang sedang mencari jalan untuk mencegah hal-hal itu terulang dan sedang mulai menyiapkan restrukturisasi kelembagaaan. Negara kami memiliki sejarah ribuan tahun feodalisme dan masih kekurangan dalam hal demokrasi sosialis dan hukum sosialis. Kami sekarang sedang bekerja sungguh-sungguh untuk menumbuhkan demokrasi sosialis dan hukum sosialis. Hanya dalam cara ini kami dapat memecahkan masalah. Anda yakin bahwa hal-hal itu akan berjalan lebih mulus mulai dari sekarang? Bisakah Anda mencapai tujuan itu? Aku dengar bahwa kelompok yang menyebut diri Maoists masih ada. Maksudku Maoists adalah mereka yang mendukung Revolusi Budaya. Pengaruh Gang of Four seharusnya memang tak dipandang remeh. Namun harus juga dicatat bahwa 97 atau 98 persen rakyat sangat membenci kejahatan mereka. Ini ditunjukkan dengan gerakan massa anti Gang of Four yang meledak di Lapangan Tiananmen pada 5 April 1976, ketika Gang of Four masih popular, Ketua Mao sakit keras dan Perdana Menteri Zhou meninggal. Sejak penggulingan Gang of Four (tahun 1976), dan terutama dua tahun lalu, keinginan dan tuntutan rakyat telah diekspresikan dalam Sidang Paripurna CC PKC ke-3, ke-4, dan ke-5. Kami menganggap cara memecahkan masalah kami adalah dengan memperbaiki lembaga kami. Banyak masalah muncul saat ini. Untuk itu, penekanan utama adalah fokus pada kerja empat modernisasi, dan ini memenangkan hati rakyat. Mereka menginginkan stabilitas politik dan persatuan. Mereka muak dengan gerakan berskala besar. Gerakan ini selalu berakhir dengan melukai sejumlah dan dalam jumlah yang tak sedikit- orang. Gerakan yang tak henti-henti membuat upaya fokus pada konstruksi nasional menjadi muskil. Oleh karena itu, kami katakan bahwa saat ini kami tengah melakukan pembenahan, rakyat akan mendukung kami dan sejumlah fenomena seperti Revolusi Budaya tak akan terjadi lagi. Gang of Four hanya dapat ditahan setelah kematian Ketua Mao. Siapa yang merencanakan penahanan mereka? Siapa yang mengusulkan ide ini? Itu adalah upaya kolektif. Namun di atas semuanya, aku pikir, itu memiliki basis massa pada Gerakan 5 April (1976). Istilah Gang of Four diciptakan oleh Ketua 6

7 Mao, dua tahun sebelum kematiaannya. Kami berjuang melawan Gang of Four selama dua tahun, di tahun 1974 dan Dari situ rakyat melihat jelas siapa mereka. Meskipun Ketua Mao telah menunjuk penggantinya, Gang of Four menolak menerimanya. Setelah kematian Ketua Mao, Gang of Four mengambil kesempatan untuk mencoba dan mendapatkan semua kekuasaan. Situasi ini memaksa kami untuk mengambil tindakan. Mereka sangat merajalela saat itu, mencoba menggulingkan kepemimpinan baru. Dalam situasi inilah, mayoritas kawan di Biro Politik setuju mengambil tindakan terhadap mereka. Upaya yang dilakukan satu atau dua individu tidak akan cukup untuk tujuan ini. Perlu diketahui bahwa beberapa hal yang dilakukan setelah penahanan Gang of Four tidak konsisten dengan harapan Ketua Mao. Contohnya, pembangunan Memorial Hall untuk Ketua Mao. Ia telah mengusulkan di tahun 1950-an bahwa kami semua seharusnya dikremasi ketika meninggal dan hanya abu kami yang disimpan, dan tak boleh ada jenazah yang diawetkan dan tak boleh ada kuburan yang dibangun. Ketua Mao adalah yang pertama menandatangani usulan ini, dan kami semua mengikutinya. Hampir semua kader senior di tingkat pusat dan sejumlah daerah menandatanganinya. Kami masih memiliki buku yang berisi tanda tangan tersebut. Apa yang terjadi kemudian, mengikuti penghancuran Gang of Four, adalah panggilan dari hasrat untuk mencapai stabilitas yang relative. Apakah ini berarti Memorial Hall Ketua Mao akan dibongkar? Aku tidak setuju mengubahnya. Sekarang, itu sudah ada di sana. Akan sangat tidak tepat untuk memindahkannya. Memang di awal, pembangunan Memorial Hall itu tidak tepat, tapi mengubahnya akan menimbulkan sejumlah pertanyaan. Banyak orang saat ini sedang bertaruh apakah kami akan membongkar Memorial Hall. Kami tak punya ide itu. Katanya Anda akan mundur dari jabatan Wakil Perdana Menteri. Aku bukan satu-satunya orang yang akan mengundurkan diri. Semua kawan lain dari generasi yang lebih tua akan mengundurkan diri dari jabatan mereka secara bersamaan. Ketua Hua Guofeng tidak akan memperpanjang posnya sebagai Perdana Menteri. Komite Sentral Partai telah merekomendasikan Kawan Zhao Ziyang sebagai kandidat untuk pos tersebut. Jika kami kawan-kawan tua masih di pos kami, 7

8 para pendatang baru akan punya kendala dalam kerja-kerja mereka. Kami menghadapi masalah soal berkurangnya rata-rata usia para pemimpin di semua level secara berangsur-angsur. Kami harus mengambil tindakan. Sebelumnya, tak ada aturan terkait. Tetapi, dalam kenyataaanya, ada masa jabatan seumur hidup dalam pos pemimpin. Ini membuat pembaharuan kepemimpinan atau promosi orang-orang yang lebih muda tak terjadi. Ini adalah cacat institusional yang tidak keliatan di tahun 1960-an karena kami saat itu berada dalamnya. Persoalan ini tak hanya masalah individual, tapi juga mempengaruhi lembaga lain. Bahkan akan berpengaruh pada kebijakan umum kami tentang empat modernisasi. Oleh karena itu, akan lebih baik bagi kami kawan-kawan tua untuk mengambil sikap yang lebih jelas dan menjadi contoh untuk itu "Dalam analisis akhir, prinsip umum untuk pembangunan ekonomi kami masih diformulasikan oleh Ketua Mao, yakni terutama bersandar pada upaya sendiri dengan bantuan dari luar. Tak peduli seberapa besar kami membuka diri terhadap dunia luar dan menerima modal asing, pengaruhnya akan relatif kecil dan tidak dapat mempengaruhi sistem sosialis kami tentang kepemilikian publik terhadap barang-barang produksi. Penyerapan modal asing dan teknologi dan bahkan mengizinkan orang asing untuk membangun pabrik di China hanyalah pelengkap bagi upaya kami membangun kekuatan produksi dalam masyarakat sosialis. Tentu saja, ini akan membawa beberapa pengaruh kemerosotan kapitalis di China. Kami sadar soal kemungkinan ini; tapi tak ada yang perlu dikhawatirkan". Aku telah melihat potret lain di China. Di Tiananmen, aku melihat potret Marx, Engels, dan Lenin dan terutama Stalin. Apakah Anda bermaksud membiarkan potret-potret itu tetap di sana? Sebelum Revolusi Budaya, potret-potret itu ditempatkan hanya dalam hari-hari besar yang penting. Tapi kondisi ini berubah saat Revolusi Budaya. Potret mereka dipasang permanen. Kini, kami akan kembali pada aturan awal. Empat modernisasi akan membawa modal asing masuk ke China, dan ini mau tak mau akan mengundang masuk investasi swasta. Bukankah ini akan mengarah pada bentuk kapitalisme? Dalam analisa akhir, prinsip umum pembangunan ekonomi kami masih diformulasikan oleh Ketua Mao, yakni bersandar pada upaya sendiri dengan bantuan dari luar. Tak 8

9 peduli seberapa besar kami membuka diri terhadap dunia luar dan menerima modal asing, pengaruhnya akan relatif kecil dan tidak dapat mempengaruhi sistem sosialis kami tentang kepemilikian publik terhadap barang-barang produksi. Penyerapan modal asing dan teknologi bahkan untuk mengizinkan orang asing membangun pabrik di China- hanyalah pelengkap bagi upaya kami membangun kekuatan produksi dalam masyarakat sosialis. Tentu saja, ini akan membawa sejumlah pengaruh kemerosotan (menjadi) kapitalis di China. Kami sadar soal kemungkinan ini; tapi tak ada yang perlu dikhawatirkan. Apakah itu berarti bahwa semua dalam kapitalisme begitu buruk? Itu tergantung bagaimana Anda mendefinisikan kapitalisme. Semua kapitalisme lebih unggul dari feodalisme. Dan kami tidak dapat mengatakan bahwa segala hal yang dibangun dalam negara kapitalis bersifat kapitalis. Contohnya, teknologi, ilmu pengetahuan -bahkan managemen produksi yang maju adalah juga jenis ilmu pengetahuan- akan berguna di setiap masyarakat atau negara. Kami bermaksud mendapatkan teknologi maju, ilmu pengetahuan dan keahlian manajemen untuk menjalankan produksi sosialis kami. Dan segala hal tersebut tak punya kaitan dengan karakter kelas. Aku ingat bahwa beberapa tahun lalu, ketika bicara tentang kapling pribadi di pedesaan, Anda menyatakan bahwa manusia perlu memenuhi kebutuhan pribadi untuk berproduksi. Tidakkah ini berarti mempertanyakan soal komunisme itu sendiri? Menurut Marx, sosialisme adalah tahap pertama dari komunisme dan ini mencakup periode sejarah yang sangat panjang. Dalam rangka ini kita harus mempraktikkan prinsip untuk setiap orang sesuai dengan pekerjaaanya dan mengkombinasikan kepentingan negara, kolektif dan individual. Hanya dengan ini kita dapat membangkitkan antusiasme rakyat guna bekerja dan membangun produksi sosialis. Pada tahap lebih tinggi dari komunisme, ketika kekuatan produksi akan terbangun lebih besar dan prinsip dari masing-masing sesuai dengan kemampuannya, untuk masing-masing sesuai dengan kebutuhannya akan dipraktikkan, kepentingan personal akan diakui lebih banyak dan lebih banyak kebutuhan personal akan dipuaskan. Anda menyebut bahwa ada ada orang lain yang berkontribusi terhadap Pemikiran Mao Zedong. Siapa saja mereka? 9

10 Para kaum revolusioner dari generasi lebih tua, seperti Perdana Menteri Zhou Enlai, Kawan Liu Shaoqi dan Zhu De serta kawan-kawan lain. Sejumlah kader senior punya pikiran yang kreatif dan orisinil. Mengapa Anda tak menyebut nama Anda? Aku tak terlalu penting. Tentu saja, aku juga melakukan sejumlah kerja. Jika tidak, aku tak akan dihitung sebagai seorang revolusioner. Apa yang tak dapat kami mengerti adalah: Jika Gang of Four, seperti Anda katakan, adalah minoritas dan seluruh rakyat melawan mereka, bagaimana bisa mereka menguasai seluruh negara, termasuk para pemimpin veteran? Apakah ini karena satu dari empat orang itu adalah istri Mao Zedong dan ikatan antara Mao Zedong dengannya begitu kuat sehingga tak satupun orang berani menyentuhnya? Itu adalah satu faktor. Seperti sudah kukatakan, Ketua Mao memang membikin kesalahan, satu diantaraya adalah lewat Gang of Four, membiarkan mereka berkuasa. Juga, Gang of Four membangun faksi sendiri dan membangun sejumlah klik terutama mereka menggunakan anak-anak muda yang tak paham sebagai front, sehingga mereka memiliki basis yang cukup. Apakah Mao Zedong dibutakan olehnya (Jiang Qing) sehingga ia tidak mau melihat apa yang ia lakukan? Dan apakah ia seorang petualang seperti Kaisar Perempuan Dowager Yehonala? Jiang Qing melakukan hal-hal buruk dengan menjual panji-panji Ketua Mao. Tapi Ketua Mao dan Jiang Qing hidup terpisah selama bertahun-tahun. Kami tak tahu hal itu. Jiang Qing melakukan apa yang ia lakukan dengan menjual panji-panji Ketua Mao, tapi ia (Ketua Mao) gagal menghentikannya. Dalam hal ini, ia (Ketua Mao) turut bertanggung jawab. Jiang Qing sangat curang. Apapun hukuman yang dijatuhkan pada Gang of Four tidak akan cukup. Mereka telah membawa kerugian pada jutaan orang. Bagaimana Anda akan menilai Jiang Qing? Berapa nilai yang Anda berikan untuknya? 10

11 Di bawah nol di bawah nol. Bagaimana Anda menilai diri Anda sendiri? Aku akan cukup puas jika aku mendapat nilai untuk kelebihan dan kekuranganku. Tapi satu hal dapat kukatakan untuk diriku: Aku memiliki kesadaran yang jelas selama hidupku. Tolong catat kata-kataku: Aku telah membuat sejumlah kesalahan, dan aku turut bertanggung jawab untuk sejumlah kesalahan yang dibuat oleh Kawan Mao Zedong. Tapi aku membuat kesalahan dengan maksud baik. Tak ada satu orang pun yang tak pernah berbuat salah. Kita seharusnya tidak meletakkan semua kesalahan masa lalu pada Ketua Mao. Jadi kami harus sangat objektif dalam menilainya. Sumbangannya adalah yang utama, kesalahannya adlah nomor dua. Kami akan mewarisi banyak hal baik tentang pikiran Ketua Mao sementara pada saat yang sama menjelaskan dengan terang kesalahan yang ia buat. 11

BAB I PENDAHULUAN. 2001) hal 44. Universitas Indonesia. 1 S.Suroso, Asal Usul Teori Sosialisme, Marxisme sampai Komune Paris (Jakarta : Pustaka Pena,

BAB I PENDAHULUAN. 2001) hal 44. Universitas Indonesia. 1 S.Suroso, Asal Usul Teori Sosialisme, Marxisme sampai Komune Paris (Jakarta : Pustaka Pena, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak kemenangan Partai Komunis Cina (PKC) dan berdirinya Republik Rakyat Cina (Cina) pada tahun 1949, Cina secara resmi menggunakan ideologi sosialis-komunis

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Universitas Indonesia

BAB IV PENUTUP. Universitas Indonesia BAB IV PENUTUP Berdasarkan pemaparan yang telah diberikan pada bab II dan III, maka kita dapat melihat beberapa poin penting: Dalam pandangan Jiang Zemin sebagai Sekretaris Jenderal partai pada tahun 2000,

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Vietnam Utara, dan sebagainya) yang dipimpin oleh Uni Soviet. Seketika itu pula

I. PENDAHULUAN. Vietnam Utara, dan sebagainya) yang dipimpin oleh Uni Soviet. Seketika itu pula 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasca perang dunia II, dunia dibagi secara sepihak oleh dua kekuatan besar negara pemenang perang yakni Blok Barat (Inggris, Perancis, Australia, dan sebagainya) yang

Lebih terperinci

Cina di Masa Mao Zedong (II)

Cina di Masa Mao Zedong (II) Cina di Masa Mao Zedong (II) Di tahun 1961 pasang surut politik domestik Cina mulai mengarah ke kanan, sebagaimana dibuktikan oleh kekuasaan dan pengaruh kepemimpinan yang lebih moderat. Dalam upaya untuk

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi berjudul Perbandingan pemikiran sosialisme Joseph Stalin dengan Leon Trotsky di Uni Soviet 1924-1929. Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi BAB V KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai Pemikiran Mao Tse Tung Dalam Menanamkan Sosialisme di China Tahun 1935-1976, maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi historis maupun dari segi pedagogis sebagai

Lebih terperinci

TUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara

TUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara IDEOLOGI POLITIK TUJUAN NEGARA Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara tersebut MINGGU DEPAN 1. Ideologi : Anarkisme dan Komunisme

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Kebijakan The Great Leap Forward dan Dampaknya Terhadap Industri China Tahun 1958-1962. Kesimpulan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN DAN PEMBEBASAN DALAM PANDANGAN PAULO FREIRE

PENDIDIKAN DAN PEMBEBASAN DALAM PANDANGAN PAULO FREIRE PENDIDIKAN DAN PEMBEBASAN DALAM PANDANGAN PAULO FREIRE Pandangan Freire tentang Netralitas Kelompok Netralitas yang memiliki ideologi yang sama Netralitas gereja yang berkaitan dengan sejarah dan politik

Lebih terperinci

pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan

pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan Sistem Perekonomian Komunisme Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki

Lebih terperinci

170 TAHUN KARYA MARX-ENGELS: "IDEOLOGI JERMAN"

170 TAHUN KARYA MARX-ENGELS: IDEOLOGI JERMAN Suar Suroso: 170 TAHUN KARYA MARX-ENGELS: "IDEOLOGI JERMAN" Lahirnya Materialisme Historis, Senjata filsafat klas pekerja demi pembebasan dan pembangunan sosialisme.. Pada tahun 1845-1846 Marx dan Engels

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Pasal 104 Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana

Lebih terperinci

Aneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah.

Aneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah. Aneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah. Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Tak ada masyarakat yang statis. Masyarakat selalu dinamis. Ketika mereka menghadapi kondisi

Lebih terperinci

Sosialisme Indonesia

Sosialisme Indonesia Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai

Lebih terperinci

SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA

SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA Surat Kepercayaan Gelanggang SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA Kami adalah ahli waris yang sah dari kebudayaan dunia dan kebudayaan ini kami teruskan dengan cara kami sendiri. kami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan The Great Leap Forward Mao Tse Tung dan dampaknya terhadap industri China tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan The Great Leap Forward Mao Tse Tung dan dampaknya terhadap industri China tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu negara terbentuk pada dasarnya untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama oleh sekelompok orang, begitu juga dengan China. Pemerintah Republik Rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. RESUME Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. Salah satu kasus yang mengemuka adalah tergulingnya presiden Honduras, Manuel Zelaya pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh

Lebih terperinci

Presiden Seumur Hidup

Presiden Seumur Hidup Presiden Seumur Hidup Wawancara Suhardiman : "Tidak Ada Rekayasa dari Bung Karno Agar Diangkat Menjadi Presiden Seumur Hidup" http://tempo.co.id/ang/min/02/18/nas1.htm Bung Karno, nama yang menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa

Lebih terperinci

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan Mikhail Gorbachev: Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan 15 Desember 2016 http://www.bbc.com/indonesia/dunia-38311912 Image captionmikhail Gorbachev, 85 tahun, kini jarang tampil untuk wawancara. Mantan

Lebih terperinci

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan Bab V Kesimpulan Hal yang bermula sebagai sebuah perjuangan untuk memperoleh persamaan hak dalam politik dan ekonomi telah berkembang menjadi sebuah konflik kekerasan yang berbasis agama di antara grup-grup

Lebih terperinci

Pengadilan Internasional bagi Timor-Leste: ide yang tak mau pergi

Pengadilan Internasional bagi Timor-Leste: ide yang tak mau pergi Pengadilan Internasional bagi Timor-Leste: ide yang tak mau pergi Patrick Walsh Austral Policy Forum 09-17B 27 Augustus 2009 Ringkasan: Patrick Walsh, Penasehat Senior untuk Sekretariat Teknik Paska-CAVR,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1966 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1966 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1966 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 adalah manifestasi

Lebih terperinci

ZAMAN BURUK BAGI PUISI : SAJAK-SAJAK MARXIS BERTOLT BRECHT OLEH: NURJAMIATI NIM: A1B12001 PENDAHULUAN Muniroh dalam Membongkar Selubung Ideologi (No

ZAMAN BURUK BAGI PUISI : SAJAK-SAJAK MARXIS BERTOLT BRECHT OLEH: NURJAMIATI NIM: A1B12001 PENDAHULUAN Muniroh dalam Membongkar Selubung Ideologi (No ZAMAN BURUK BAGI PUISI : SAJAK-SAJAK MARXIS BERTOLT BRECHT OLEH: NURJAMIATI NIM: A1B12001 PENDAHULUAN Muniroh dalam Membongkar Selubung Ideologi (No Compromise edisi April 2004) menyimpulkan bahwa manusia,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Dampak Nasakom Terhadap Keadaan Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1966, penulis menarik kesimpulan bahwa Sukarno sebagi

Lebih terperinci

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG Resume Fransiskus Carles Malek 151050084 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Revolusi Industri / Inggris Revolusi Perancis Revolusi Bolshevik / Rusia 2 INDUSTRI TERJADI PADA ABAD 18 DAN 19 TEPATNYA

Lebih terperinci

Tiga Komponen Marhaenisme

Tiga Komponen Marhaenisme Tiga Komponen Marhaenisme http://www.berdikarionline.com/bung-karnoisme/20150630/tiga-komponen-marhaenisme.html?fb_ref=default Selasa, 30 Juni 2015 21:57 WIB 0 Komentar 541 Views Salah satu karya agung

Lebih terperinci

Golongan yang sedikit bisa mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.

Golongan yang sedikit bisa mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Golongan yang sedikit bisa mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Tegaknya khilafah, hanya soal waktu. Kembalinya khilafah kini bukan lagi sebatas harapan yang diliputi keraguan, namun telah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian

Lebih terperinci

PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri LIMA ALIRAN PEMIKIRAN POLITIK DI INDONESIA Terdapat lima aliran pemikiran politik di Indonesia,

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #12 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Peran Militer dalam Politik Cina

Peran Militer dalam Politik Cina Peran Militer dalam Politik Cina Secara garis besar bab ini akan membicarakan dua hal penting. Pertama, struktur Tentara Pembebasan Rakyat (TPR) khususnya komando militer di tingkat regional sebagai faktor

Lebih terperinci

Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan

Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan RZF / Kompas Images Selasa, 6 Januari 2009 03:00 WIB J KRISTIADI Pemilu 2009 sejak semula dirancang untuk mencapai beberapa tujuan sekaligus. Pertama, menciptakan

Lebih terperinci

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Lebih dari dua abad lamanya Negara Rusia tidak pernah jauh dari pusat perpolitikan Iran, baik itu sebagai musuh politik dan terkadang menjadi

Lebih terperinci

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia KEADAAN RUSIA SEBELUM REVOLUSI 1917 Tahun Pemimpin Politik Sosial Ekonomi Even Dampak (1894-1917) Tsar

Lebih terperinci

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU Modul ke: Pancasila Pancasila sebagai Ideologi Negara Fakultas MKCU Finy F. Basarah, M.Si Program Studi MKCU Pancasila sebagai Ideologi Negara Pancasila Abstract: Pancasila sebagai Ideologi, dan ideologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ideologi marxisme pada saat ini telah meninggalkan pemahaman-pemahaman pertentangan antar kelas yang dikemukakan oleh Marx, dan menjadi landasan

Lebih terperinci

PERANG SAUDARA DI RUSIA

PERANG SAUDARA DI RUSIA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 1917, Rusia mengalami sebuah peristiwa yang menandai munculnya sebuah pemerintahan baru yang berbentuk Republik Sosialis. Peristiwa itu yakni

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. BPUPKI dalam sidangnya pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 membicarakan. a. rancangan UUD b. persiapan kemerdekaan c. konstitusi Republik Indonesia Serikat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena pemilih pemula selalu menarik untuk didiskusikan pada setiap momen pemilihan umum baik nasional maupun di daerah. Jumlah mereka yang sangat besar bagaikan

Lebih terperinci

Manifesto Aidit dalam Peranan Koperasi Dewasa Ini

Manifesto Aidit dalam Peranan Koperasi Dewasa Ini Manifesto Aidit dalam Peranan Koperasi Dewasa Ini Ilustrasi: Moh. Dzikri Handika Melalui buku Peranan Koperasi Dewasa Ini (PKDI), Aidit secara tegas meletakkan koperasi sebagai gerakan sosial dan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju.

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju. BAB I PEDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju. Kemajuan negara Cina tentu tidak terjadi begitu saja, ada suatu proses yang cukup panjang untuk

Lebih terperinci

Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis

Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis Disusun oleh: Riza Anggraeni (054440) Santi Nurbayanti (054449) Yani Oktaviani (054941) Yolanda Avrilia (055153) Wiwin Wina (055237) Sistem Ekonomi Sosialis A. Pengertian

Lebih terperinci

TENTANG KOEKSISTENSI SECARA DAMAI ANTARA SOSIALISME DAN KAPITALISME DARI LENIN SAMPAI SEKARANG..

TENTANG KOEKSISTENSI SECARA DAMAI ANTARA SOSIALISME DAN KAPITALISME DARI LENIN SAMPAI SEKARANG.. TENTANG KOEKSISTENSI SECARA DAMAI ANTARA SOSIALISME DAN KAPITALISME DARI LENIN SAMPAI SEKARANG.. Suar Suroso Jauh di tahun 1916, sebelum kemenangan Revolusi Oktober 1917, Lenin sudah memiliki gagasan tentang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan Oleh Hardy Merriman Aksi tanpa kekerasan menjadi salah satu cara bagi masyarakat pada umumnya, untuk memperjuangkan hak, kebebasan, dan keadilan. Pilihan tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Analisis Masalah PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). Partai Komunis Indonesia merupakan partai komunis terbesar ketiga di dunia

Lebih terperinci

BUKU KEDUA TINDAK PIDANA BAB I TINDAK PIDANA TERHADAP KEAMANAN NEGARA Bagian Kesatu Tindak Pidana terhadap Ideologi Negara Paragraf 1 Penyebaran Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme Pasal 212 (1) Setiap

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari BAB V Penutup 5.1. Kesimpulan PKI lahir sebagai organisasi kepartaian yang memiliki banyak tujuan. Di samping untuk menguasasi politik domestik negara, PKI juga memiliki misi untuk menghapus pengaruh kapitalisme

Lebih terperinci

PANCASILA PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi. PANCASILA Modul ke: PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA ABSTRACT Menjelaskan ideologi

Lebih terperinci

My Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN

My Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN My Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN Hari ini judul khotbah saya adalah THE JOY OF THE LORD/SUKACITA DALAM TUHAN. Saya rindu hari ini bahkan

Lebih terperinci

POLITICS DAN POLITICKING Oleh Nurcholish Madjid

POLITICS DAN POLITICKING Oleh Nurcholish Madjid POLITICS DAN POLITICKING Oleh Nurcholish Madjid Adalah menarik sekali mencatat apa yang dikatakan oleh Presiden Soeharto dalam amanatnya kepada Musyawarah Nasional Golkar di Surabaya. Dalam amanat itu

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia 68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan

Lebih terperinci

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para BAB 5 KESIMPULAN Gerwani adalah organisasi perempuan yang disegani pada masa tahun 1950- an. Gerwani bergerak di berbagai bidang. Yang menjadi fokus adalah membantu perempuan-perempuan terutama yang tinggal

Lebih terperinci

Padukan Keunggulan Kapitalisme dan Sosialisme

Padukan Keunggulan Kapitalisme dan Sosialisme Padukan Keunggulan Kapitalisme dan Sosialisme Pada Sabtu, 16 Januari 2016 11:40, "'Chan CT' SADAR@netvigator.com [nasional-list]" menulis: Jangan menolak mentah-mentah,...

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN Dewi Triwahyuni International Relation Department, UNIKOM 2013 Backgroud History 1950an 1980an Hubungan internasional di Asia Tenggara pada

Lebih terperinci

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Dialog dengan LSM Pegiat Anti Korupsi, Jakarta, 25 Januari 2012 Rabu, 25 Januari 2012

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Dialog dengan LSM Pegiat Anti Korupsi, Jakarta, 25 Januari 2012 Rabu, 25 Januari 2012 Sambutan Pengantar Presiden RI pada Dialog dengan LSM Pegiat Anti Korupsi, Jakarta, 25 Januari 2012 Rabu, 25 Januari 2012 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA DIALOG PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki, maupun perempuan atas dasar perinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar BAB V Penutup A. Kesimpulan Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar Kompas dan Republika dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, produksi wacana mengenai PKI dalam berita

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia 101 BAB 5 KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya. Fokus utama dari bab ini adalah menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini berisi jawaban yang dapat ditarik dari pembahasan dan

Lebih terperinci

Moral Akhir Hidup Manusia

Moral Akhir Hidup Manusia Modul ke: 07Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Katolik Moral Akhir Hidup Manusia Oleh : Drs. Sugeng Baskoro, M.M Program Studi Psikologi Bagian Isi TINJAUAN MORAL KRISTIANI AKHIR HIDUP MANUSIA (HUKUMAN

Lebih terperinci

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun 1934-1949 UNIVERSITAS SEBELAS MARET OLEH : Ana Rochayani K 4404012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cina adalah sebuah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA [LN 2009/140, TLN 5059]

UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA [LN 2009/140, TLN 5059] UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA [LN 2009/140, TLN 5059] BAB XV KETENTUAN PIDANA Pasal 111 (1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan bangsa Indonesia untuk menciptakan keadilan bagi masyarakatnya sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun 1950-1959 di Indonesia berlaku

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan : Mengkomunikasikan dan Membentuk Suatu. Realitas

Akuntansi Keuangan : Mengkomunikasikan dan Membentuk Suatu. Realitas Akuntansi Keuangan : Mengkomunikasikan dan Membentuk Suatu Realitas Sebuah Pengantar : Jurnal ini membahas akan percakapan atau pengalaman seseorang ketika berguru atau selama masa magangnya pada seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1952 Jepang mulai menata kembali kehidupan politiknya setelah tentara Amerika Serikat mulai menduduki Jepang pada tanggal 2 September 1945 karena

Lebih terperinci

Definsi, Mekanisme dan Teknik Propaganda

Definsi, Mekanisme dan Teknik Propaganda Definsi, Mekanisme dan Teknik Propaganda Oleh Asep Setiawan Pendahuluan Setiap hari masyarakat menerima informasi dari berbagai saluran media, baik itu milik swasta maupun pemerintah. Informasi yang diterima

Lebih terperinci

The Wonders of Mercy #1 Keajaiban Anugerah #1 BIGGER THAN YOUR MISTAKES LEBIH BESAR DARIPADA KESALAHANMU

The Wonders of Mercy #1 Keajaiban Anugerah #1 BIGGER THAN YOUR MISTAKES LEBIH BESAR DARIPADA KESALAHANMU The Wonders of Mercy #1 Keajaiban Anugerah #1 BIGGER THAN YOUR MISTAKES LEBIH BESAR DARIPADA KESALAHANMU PEMBUKAAN: Kita akan memulai sebuah seri khotbah baru berjudul: The Wonders of Mercy atau Keajaiban

Lebih terperinci

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia Yang berhak membuat hukum hanyalah Allah SWT. Namun masih saja ada kaum Muslim yang turut dalam Pemilu legislatif (DPR/DPRD) dengan berdalih dalam

Lebih terperinci

Filipi. 1 1 Dari Paulus dan Timotius, hamba. Salam

Filipi. 1 1 Dari Paulus dan Timotius, hamba. Salam 290 Filipi Salam 1 1 Dari Paulus dan Timotius, hamba Kristus Yesus kepada semua umat Allah dalam Kristus Yesus yang tinggal di Filipi, termasuk semua penatua a dan pelayan khusus* jemaat. 2Semoga Allah,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dafin Nurmawan, 2014 Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dafin Nurmawan, 2014 Gema Hanura sebagai media pendidikan politik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap partai politik membutuhkan kader-kader yang berkualitas. Begitupun dengan Partai HANURA. Karena dengan adanya kader yang berkualitas bisa mengukur eksistensi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB II CHINA DAN POLITIK LUAR NEGERINYA

BAB II CHINA DAN POLITIK LUAR NEGERINYA BAB II CHINA DAN POLITIK LUAR NEGERINYA Di abad ke-20 situasi politik internasional semakin kompleks. Pasca dunia dilanda krisis pada abad ke-19, berbagai negara di belahan bumi berkompetisi untuk kembali

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

2016 PERBAND INGAN SOSIALISME JOSEPH STALIN D AN LEON TROTSKY D I UNI SOVIET

2016 PERBAND INGAN SOSIALISME JOSEPH STALIN D AN LEON TROTSKY D I UNI SOVIET BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Eropa adalah tempat yang sangat unik, banyak paham-paham yang lahir di benua tersebut. Membicarakan tentang sosialisme tidak terlepas dari pahampaham seperti

Lebih terperinci

Bab XXVIII : Kejahatan Jabatan

Bab XXVIII : Kejahatan Jabatan Bab XXVIII : Kejahatan Jabatan Pasal 413 Seorang komandan Angkatan Bersenjata yang menolak atau sengaja mengabaikan untuk menggunakan kekuatan di bawah perintahnya, ketika diminta oleh penguasa sipil yang

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. yang lebih berorientasi pada kekuasaan yang berkembang di kalangan elit politik.

I PENDAHULUAN. yang lebih berorientasi pada kekuasaan yang berkembang di kalangan elit politik. 1 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya politik yang berkembang pada era reformasi ini adalah budaya politik yang lebih berorientasi pada kekuasaan yang berkembang di kalangan elit politik. Budaya seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah, kekaisaran Jepang beberapa kali mengalami masa pasang surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji (1868-1912) dan Kaisar

Lebih terperinci

ARTI SEJARAH, DAMPAK GLOBAL DAN VALIDITAS ABADI DARI REVOLUSI BESAR SOSIALIS YANG DIPIMPIN LENIN

ARTI SEJARAH, DAMPAK GLOBAL DAN VALIDITAS ABADI DARI REVOLUSI BESAR SOSIALIS YANG DIPIMPIN LENIN ARTI SEJARAH, DAMPAK GLOBAL DAN VALIDITAS ABADI DARI REVOLUSI BESAR SOSIALIS YANG DIPIMPIN LENIN Oleh Prof. Jose Maria Sison Ketua Komite Koordinator Internasional Liga Internasional Perjuangan Rakyat

Lebih terperinci

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A.

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A. Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A. Hari ini kita akan melihat mengapa kita harus memberitakan Injil Tuhan? Mengapa harus repot-repot mengadakan kebaktian penginjilan atau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian. Dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep

Lebih terperinci

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Survei syariah terbaru yang diselenggarakan SEM Institute menunjukkan mayoritas rakyat Indonesia (72 persen) menginginkan tegaknya syariah hingga level negara. Ini mengkonfirmasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

CRITICAL THEORIES Bagian II

CRITICAL THEORIES Bagian II CRITICAL THEORIES Bagian II 1 MARXISME Jalur Pengaruh Pemikiran Karl Mark & Teori Kritis Hegel Neo Marxisme Teori Kritis II Marks Muda Karl Mark Marks Tua Engels Kautsky Korsch Lukacs Gramsci Hokheimer

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA YANG BERKAITAN DENGAN KEJAHATAN TERHADAP KEAMANAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Keberadaan partai politik merupakan salah satu faktor pendukung utama berjalan lancarnya pemerintahan suatu negara. Sistem partai politik yang diadopsi oleh negara-negara

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peneliti karena sangat sulit sekali menemukan sumber-sumber yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. peneliti karena sangat sulit sekali menemukan sumber-sumber yang berkaitan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Penulisan sejarah Amerika Latin merupakan sebuah tantangan bagi peneliti karena sangat sulit sekali menemukan sumber-sumber yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT CHINA MENGENAI BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA

PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT CHINA MENGENAI BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT CHINA MENGENAI BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA Republik Indonesia dan Republik Rakyat China (dalam hal ini disebut sebagai "Para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang manusiawi dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini tidak saja terjadi tanpa

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani, BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani, Sangsekerta, dan Latin. Dimana istilah kebijakan ini memiliki arti menangani masalah-masalah publik

Lebih terperinci