BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
|
|
- Hartono Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS
2 Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi klasik maupun kontemporer melihat permasalahan pembangunan lebih banyak dari sudut kepentingan Amerika dan negara maju lainnya Sebaliknya teori dependensi menitikberatkan pada persoalan keterbelakangan dan pembangunan negara dunia ketiga
3 Teori dependensi menantang hegemoni ekonomi, politik, budaya, dan intelektual dari negara maju Teori dependensi pertama kali muncul di Amerika Latin, respon atas kegagalan program yang dijalankan oleh komisi ekonomi PBB untuk Amerika Latin (ECLA) pada awal tahun 1960-an Pada masa awal tahun 1960-an berbagai masalah ekonomi yang mendasar, seperti pengangguran, inflasi, devaluasi, penurunan nilai tukar perdagangan melanda negara-negara di Amerika Latin
4 Munculnya gerakan perlawanan rakyat dan diganti oleh pemerintah otoriter dengan dukungan militer Disamping itu kekecewaan para ilmuan yang selama ini mempunyai harapan terhadap ECLA dan akhirnya menjadi hilang Terjadinya krisis teori marxis ortodoks di Amerika Latin yang memiliki Pandangan bahwa sebelum melampaui revolusi sosialis proletar harus Melalui tahap revolusi industri borjuis
5 Bercermin dari negara RRC dan Kuba bahwa negara dunia ketiga tidak harus selalu mengikuti tahap tersebut tetapi bisa langsung menuju pada tahap revolusi sosialis Pemikiran seperti ini pada akhir tahun 1960-an menyebar dengan cepat ke belahan Amerika Utara. Secara historis, teori dependensi yang lahir tahun 1960-an sebagai paradigma baru untuk memberikan jawaban atas kegagalan program Komisi Ekonomi PBB untuk Amerika Latin (KEPBBAL), krisis teori marxis ortodoks dan menurunnya kepercayaan terhadap teori modernisasi di Amerika Serikat
6 Kontribusi Pemikiran Ahli Manifesto KEPBBAL yang diketuai oleh Raul Prebisch memberi kritikan tentang konsep pembagian kerja internasional (International Division of Labour) Pembagian kerja secara internasional melihat Amerika Latin akan lebih banyak memperoleh keuntungan jika ia lebih memfokuskan pada upaya memproduksi bahan pangan dan bahan mentah yang diperlukan oleh negara-negara industri Sedangkan negara-negara industri menyediakan keperluan barang-barang industri yang dibutuhkan Amerika Latin termasuk negara pinggiran lainnya
7 Menurut Prebisch, skema ini penyebab utama munculnya masalah-masalah pembangunan di Amerika Latin Ketergantungan pada ekspor pangan dan bahan mentah menyebabkan merosotnya nilai tukar perdagangan Amerika Latin dan sangat mempengaruhi akumulasi modal di dalam negeri Mengatasi persoalan yang muncul di Amerika Latin tersebut, Prebisch menyarankan beberapa hal sebagai berikut Pertama, pembagian kerja secara internasional harus dihentikan, Amerika Latin melakukan pembangunan industri untuk menjamin kebutuhan dalam negeri, disamping tetap menjaga (paling tidak untuk sementara) kemampuan ekspor bahan pangan dan bahan mentahnya
8 Kedua, mempercepat industrialisasi dengan memproduksi sendiri Kebutuhan barang-barang dalam negeri untuk mengurangi atau menghilangkan penyediaan devisa negara yang selama ini dipergunakan untuk membayar impor barang-barang Ketiga, melindungi industri dalam negeri dari persaingan bebas barang-barang luar negeri dengan cara menetapkan tarif tinggi terhadap barang-barang impor. Setelah kemampuan bersaing industri dalam negeri meningkat maka proteksi dihilangkan Keempat, mempertahankan produksi ekspor bahan mentah dan Hasilnya digunakan untuk membeli barang modal dalam Mempercepat program industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi
9 Program KEPBBAL dari awal tidak direspon dengan baik oleh pemerintah Amerika Latin. Hal inilah yang menyebabkan KEPBBAL tidak mampu menjalankan beberapa program lainnya, termasuk program pembagian tanah kembali (land Reform) Implikasi lainnya dari program KEPBBAL adalah daya beli hanya terjadi pada kelas sosial tertentu dan pasar domestik tidak mengalami perluasan setelah kebutuhan dalam negeri tersedia, defisit neraca pembayaran antara barang ekspor dan impor Kegagalan inilah yang melahirkan teori dependensi
10 Teori Neo-Marxisme juga memberi kontribusi dalam perumusan Teori dependensi Keberhasilan revolusi Cina dan Kuba melahirkan generasi baru pemikiran-pemikiran marxisme baru Menurut Foster-Caster terdapat perbedaan Neo-Marxisme dengan Marxisme Ortodoks sebagai berikut Kajian Neo-Marxisme Marxisme Ortodoks Imperialisme Tahap Revolusi Pelaku Revolusi Dilihat dari sudut pandang negara pinggiran lebih memperhatikan akibat imperialisme Negara Dunia Ketiga bisa langsung ke tahap sosialis Para petani di perdesaan dan dilakukan dengan perang gerilya oleh tentara rakyat Dilihat dari sudut pandang negara-negara utama Revolusi borjuis harus terjadi dahulu sebelum revolusi sosialis Kaum proletar industri perkotaan
11 Andre Gunder Frank : Pembangunan dan Keterbelakangan Frank mengkritik teori modernisasi Teori ini mengesampingkan konteks sejarah lahir dan berkembangnya negara dunia ketiga Negara Dunia Ketiga tidak perlu mengikuti arah pembangunan negaranegara barat, karena negara-negara barat tidak pernah mengalami kolonialisme Feodalisme dan tradisionalisme bukan yang menyebabkan negara dunia ketiga terbelakang, karena banyak negara dunia ketiga, seperti Cina dan India yang merupakan negara maju sebelum mereka terkena imperialisme dan kolonialisme Karena kolonialisme dan imperialisme terjadilah pembalikan sejarah dari perkembangan negara maju di dunia ketiga dan memaksa untuk mengikuti arah perkembangan keterbelakangan ekonomi
12 Keterbelakangan Negara Dunia Ketiga bukan bersifat alami, melainkan ciptaan dari sejarah kolonial yang panjang Mekanisme ketergantungan dan keterbelakangan NDK dijelaskan menggunakan model satelit-metropolis Negara Barat Metropolis Negara Dunia Ketiga Satelit Hubungan Transnasional Ibu Kota Negara Metropolis Propinsi Satelit Hubungan Regional / Lokal Propinsi Metropolis Kab/Kota Satelit Kota Metropolis Desa Satelit
13 Hubungan satelit-metropolis dibangun dalam rangka mengambil surplus ekonomi daerah satelit, seperti bahan mentah, bahan tambang, barang dagangan dll Kemajuan di Metropolis negara barat secara simultan juga mewujudkan terjadinya keterbelakangan di kota-kota satelit Negara Dunia Ketiga
14 Model satelit-metropolis melahirkan beberapa asumsi pembangunan di Dunia Ketiga Pembangunan yang terjadi di metropolis nasional dan kota-kota yang lebih kecil akan dibatasi status kesatelitanya (tidak otonom) Negara satelit akan mengalami pembangunan ekonomi yang pesat apabila hubungan dan keterkaitan dengan metropolis barat rendah Proses inkorporasi kembali negara dunia ketiga ke dalam sistem hubungan kapitalis internasional menyebabkan negara-negara satelit dieksploitasi kembali kedalam hubungan global Daerah-daerah paling terbelakang dan paling feodal sekarang ini adalah daerah-daerah yang mempunyai keterkaitan sangat kuat dengan metropolis dimasa lampau
15 Dos Santos : Struktur Ketergantungan Hubungan antara negara dominan (dominant countries) dengan negara Yang tergantung (dependent countries) merupakan hubungan yang tidak sederajat karena pembangunan dinegara dominan dibebankan pada negara dependent Hal ini dilakukan melalui pasar monopolistik dalam perdagangan internasional, hubungan utang piutang dan ekspor modal dalam bentuk perdagangan modal, mengalirnya surplus ekonomi negara dependent ke negara dominant
16 Ada tiga bentuk situasi ketergantungan antara dominant countries dengan dependent countries Ketergantungan Kolonial Dimana negara dominan melakukan tindakan monopoli pemilikan tanah, pertambangan, tenaga kerja, hasil bumi. Pada situasi ini terjadi hubungan ketergantungan yang bersifat eksploitatif Ketergantungan Industri Keuangan Setelah abad ke 19, ekonomi negara dependen berorientasi pada keperluan konsumsi dan pasar negara-negara dominan (Negara Eropa) Ketergantungan Teknologi Industri Bentuk hubungan ini lahir setelah perang dunia kedua ketika pembangunan industri mulai terjadi pada berbagai negara terbelakang
17 Bentuk ketergantungan tersebut menyebabkan negara dunia ketiga berupaya membangun industri Pertama, pembangunan industri bergantung pada kemampuan sektor ekspor. Dari sektor ekspor NDK memperoleh devisa yang bisa dipakai untuk membeli barang-barang modal (mesin industri) Dengan demikian NDK berusaha menguasai sektor ekspor tradisional dan secara tidak langsung dipaksa mempertahankan hubungan dengan negara dominan Kedua, dalam jangka waktu tertentu ketergantungan pada devisa dari hasil industri mengalami fluktuasi neraca pembayaran internasional yang mengarah pada defisit keuangan.
18 Defisit keuangan terjadi karena : Rendahnya harga pasar produk-produk bahan mentah dan tinggi nya harga produk industri, sedangkan negara maju (dominant) berusaha menemukan bahan mentah sintetis sebagai pengganti produk primer Banyaknya biaya yang harus dikeluarkan oleh NDK, seperti royalti, biaya bantuan teknis. Satu milyar yang masuk dan yang harus dikeluarkan 2.5 milyar Bantuan dan utang yang dipinjam NDK adalah untuk menutupi defisit akibat yang dua hal di atas. Ketiga, NDK memberikan fasilitas dan kemudahan investasi asing untuk memperoleh teknologi dan menyediakan kawasan industri oleh Pemerintah. Hal ini disebabkan negara maju memasukan penyertaan Modal dalam proyek investasi di NDK
19 Akibat ketergantungan teknologi industri di NDK adalah : Semakin nyata ketimpangan pembangunan pada tingkat internasional kemudian beralih pada tingkat regional dan nasional Terjadi perbedaan tajam berbagai tingkat upah domestik antar kelas sosial, dimana pendapatan kelas semakin meningkat dan kelas proletar semakin rendah karena adanya tindakan eksploitasi Kecilnya lowongan pekerjaan pada sektor industri padat modal menimbulkan kemampuan daya beli masyarakat NDK rendah Keterbelakangan yang ada pada NDK karena tindakan pengawasan yang ketat dan monopoli modal asing dan pembiayaan pembangunan dengan modal asing dan penggunaan teknologi maju yang padat modal
20 Asumsi dasar penganut aliran dependensi, yaitu : Keadaan ketergantungan sebagai suatu gejala yang sangat umum dan berlaku diseluruh NDK Ketergantungan dilihat sebagai kondisi yang diakibatkan oleh faktor luar Permasalahan ketergantungan sebagai masalah ekonomi akibat surplus ekonomi NDK mengalir ke negara maju Situasi ketergantungan merupakan bagian yang tak terpisah dari proses polarisasi regional ekonomi global Keadaan ketergantungan sebagai suatu hal yang bertolak belakang dengan pembangunan
21 Implikasi teori dependensi dalam pembangunan Pembangunan tidak tepat diartikan sebagai proses industrialisasi. Pembangunan lebih tepat diartikan sebagai peningkatan standar hidup bagi setiap penduduk di NDK. Dengan kata lain pembangunan merupakan program untuk memenuhi penduduk perdesaan, para pencari kerja, membantu orang yang berada pada kelas sosial rendah Setiap program pembangunan yang hanya menguntungkan sebagian kecil masyarakat dan membebani mayoritas masyarakat tidaklah dapat dikatakan program pembangunan Reformulasi pembangunan memerlukan sikap politik tertentu Sejak masa kolonial posisi ekonomi dan politik negara pinggiran telah Berubah secara struktural sesuai dengan kepentingan negara maju, Yang menimbulkan situasi ketergantungan dan keterbelakangan negara pinggiran
22 Salah satu sikap politik adalah agar negara pinggiran memotong hubungan dengan negara sentral. Sebagai gantinya negara pinggiran harus menganut model pembangunan berdiri dikaki sendiri (a self-reliance model) yang bersifat otonom dan bebas dari ketergantungan. Jika terjadi hubungan negara pinggiran tidak boleh didominasi oleh negara sentral Para penguasa, pemilik modal besar, petani kaya dan tuan tanah, Pemimpin agama, pemimpin informal, para elit yang mendapat Keuntungan dari ketergantungan selama ini mungkin tidak setuju Dengan memutus ketergantungan maka revolusi sosialis diperlukan Untuk mengakhiri kekuasaan elit-elit di atas. Dengan kata lain Penjungkirbalikan struktur ekonomi, politik dan sosial serta melakukan Mobilisasi kekuatan domestik
23 KelemahanTeori Dependensi Klasik Teori dependensi menuduh ajaran teori modernisasi hanya sekedar pola pikir yang memberikan pembenaran ilmiah dari ideologi negara-negara barat untuk mengeksploitasi NDK Teori modernisasi membalas kritikan tersebut, bahwa teori dependensi hanya merupakan alat propoganda politik dari ideologi revolusi marxisme. Teori ini bukan merupakan karya ilmiah, melainkan sebuah pamflet politik Kajian teori dependensi hanya merupakan karya yang menggunakan pendekatan deduktif, sekedar penyesuaian data dengan tesis-tesis yang sudah diajukan. Teori ini tidak mampu mengangkat faktor-faktor keunikan sejarah masing-masing negara yang menjadi faktor penjelas arah pembangunan yang khas di NDK
24
Sebuah Pendekatan dalam Mempelajari Pembangunan di Negara Berkembang. By Dewi Triwahyuni
Sebuah Pendekatan dalam Mempelajari Pembangunan di Negara Berkembang By Dewi Triwahyuni Jika Teori Modernisasi cenderung menjadikan negara2 maju/industri sebagai model pembangunan, sebaliknya teori dependensia
Lebih terperinciPendekatan Historis Struktural
Teori modernisasi ternyata mempunyai banyak kelemahan sehingga timbul sebuah alternatif teori yang merupakan antitesis dari teori modernisasi. Kegagalan modernisasi membawa kenajuan bagi negara dunia ketiga
Lebih terperinciDEPENDENCY THEORY (TEORI KETERGANTUNGAN)
DEPENDENCY THEORY (TEORI KETERGANTUNGAN) Tokoh: Theotonio Dos Santos Raul Prebisch Paul Baran Andre Gunder Frank Apa itu Ketergantungan Ketergantungan adalah keadaan di mana kehidupan ekonomi negara tertentu
Lebih terperinciTeori Ketergantungan
Teori Ketergantungan Teori ini berpendapat bahwa kemiskinan yang terdapat di negara-negara berkembang yang mengkhususkan diri pada produksi pertanian adalah akibat dari struktur perekonomian dunia yang
Lebih terperinciTeori Ketergantungan
Teori Ketergantungan Teori ini berpendapat bahwa kemiskinan yang terdapat di negara-negara berkembang yang mengkhususkan diri pada produksi pertanian adalah akibat dari struktur perekonomian dunia yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. tugas-tugas pada posisinya tersebut. Apabila kita berbicara tentang tugas-tugas
BAB II KAJIAN PUSTAKA Sebagai sebuah mekanisme yang terus berfungsi, masyarakat harus membagi anggotanya dalam posisi sosial yang menyebabkan mereka harus melaksanakan tugas-tugas pada posisinya tersebut.
Lebih terperinciKETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN. Slamet Widodo
KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN Slamet Widodo Teori modernisasi ternyata mempunyai banyak kelemahan sehingga timbul sebuah alternatif teori yang merupakan antitesis dari teori modernisasi. Kegagalan
Lebih terperinciBAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI BARU Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Teori Dependensi Baru Teori ini
Lebih terperinci2. Teori modernisasi juga didasarkan pada faktor-faktor nonmaterial sebagai penyebab kemiskinan, khususnya dunia ide dan atau alam pemikiran.
BAB III 1. Teori ini didasarkan pada dikotomi antara apa yang disebut modern dan tradisional. Modern merupakan simbol dari kemajuan, pemikiran yang rasional, cara kerja yang efesien, dst. 2. Teori modernisasi
Lebih terperinciDr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si.
PERUBAHAN SOSIAL Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial (01) Pertemuan ke-12 Tidak ada negara menjadi maju, kecuali dengan meninggalkan
Lebih terperinciTeori Struktural. Marxist (1) Teori Struktural. Marxist (2) Raul Prebisch. Teori Dependensi: Pendahulunya (1)
Marxist (1) Teori Struktural Disusun Oleh: Rino A Nugroho, S.Sos, M.T.I rinoan@gmail.com Ver 1.0 Updated 171006 Marx berpendapat bahwa pembangunan memiliki 3 tingkatan, yi: 1.Ancient/primitive communism,
Lebih terperinciRUANG KAJIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN PENGARANG : SUWARSONO DAN ALVIN Y. SO. Oleh : Wahyu Ishardino Satries. Abstrak
RUANG KAJIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN PENGARANG : SUWARSONO DAN ALVIN Y. SO Oleh : Wahyu Ishardino Satries Abstrak This writing is an adaption from the book of Suwarsono and Alvin Y. So Social
Lebih terperinciAsumsi dasar dari teori modernisasi mencakup:
Asumsi dasar dari teori modernisasi mencakup: (1) Bertolak dari dua kutub dikotomis yaitu antara masyarakat modern (masyarakat negara-negara maju) dan masyarakat tradisional (masyarakat negara-negara berkembang);
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tersebut diatas dapat disimpulkan dengan mengacu pada hipotesa yang peneliti tentukan sebelumnya, yaitu sebagai berikut: pertama, Kausalitas
Lebih terperinciTeori juga membantu dalam memilih metode penelitian, menguji data, menarik kesimpulan, dan merumuskan tindak lanjut kebijaksanaan.
Semua Ilmu akan mengalami kesulitan dalam melakukan penelitian tanpa teori. Teori merupakan alat bantu utama. Teori mempertajam proses berpikir, menggelar kerangka analisa, membantu merumuskan hipotesa,
Lebih terperinciKonsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Permasalahan Pembangunan Ekonomi - Pendekatan perekonomian : Pendekatan Makro - Masalah dalam perekonomian : rendahnya pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciTeori ketergantungan.
teori ketergantungan sebagai antitesis teori modernisasi menekankan pada aspek keterbelakangan sebagai produk dari pola hubungan ketergantungan. Kedua kubu tersebut mendominasi 'proyek besar' pembangunan
Lebih terperinciKondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Permasalahan Pembangunan Ekonomi - Pendekatan perekonomian : Pendekatan Makro - Masalah dalam perekonomian : rendahnya pertumbuhan
Lebih terperinciTeori Ketergantungan Digantung
Teori Ketergantungan Digantung Arief Budiman * SAYA diundang ke Korea Selatan untuk mengikuti sebuah konperensi internasional, yang bertema Masalah Ketergantungan dalam Pembangunan Korea: Sebuah Perspektif
Lebih terperinciTEORI UTAMA PEMBANGUNAN
TEORI UTAMA PEMBANGUNAN MENURUT TODARO (1991;1994) Teori pertumbuhan linear. Teori perubahan struktural. Teori Dependensia. Teori neo-klasik. Teori-teori baru. Teori pertumbuhan linear Dasar pemikiran
Lebih terperinciTEORI KETERGANTUNGAN DALAM KAJIAN GEOGRAFI. Nurhadi Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta INTISARI
TEORI KETERGANTUNGAN DALAM KAJIAN GEOGRAFI Nurhadi Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta INTISARI Banyak teori yang dapat dipakai sebgai acuan dalam pembangunan disuatu wilayah/ negara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guncangan (shock) dalam suatu perekonomian adalah suatu keniscayaan. Terminologi ini merujuk pada apa-apa yang menjadi penyebab ekspansi dan kontraksi atau sering juga
Lebih terperinciKARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG
KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG PENGELOMPOKAN NEGARA Negara maju (Developed Countries) : Eropa Barat dan Amerika Utara, Negara-negara Australia dan New Zealand. Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan perekonomian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu kunci dalam setiap pembicaraan tentang pertumbuhan ekonomi. Menurut penggunaannya investasi diartikan sebagai pembentukan modal
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan
Lebih terperinciAkar Kemiskinan dan Ketergantungan di Negara-negara berkembang Dalam Prespektif Strukturalis dependensia Oleh : Maimun Sholeh
Akar Kemiskinan dan Ketergantungan di Negara-negara berkembang Dalam Prespektif Strukturalis dependensia Oleh : Maimun Sholeh Abstrak Liberalisme dan Kemiskinan serta ketergantungan merupakan fenomena
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui apakah suatu negera tersebut memiliki perekonomian yang baik (perekonomiannya meningkat)
Lebih terperinciBAB 3 KONDISI PERDAGANGAN LUAR-NEGERI INDONESIA DENGAN KAWASAN ASEAN
BAB 3 KONDISI PERDAGANGAN LUAR-NEGERI INDONESIA DENGAN KAWASAN ASEAN Disepakatinya suatu kesepakatan liberalisasi perdagangan, sesungguhnya bukan hanya bertujuan untuk mempermudah kegiatan perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan masyarakat demokratis, yang
Lebih terperinciperkembangan investasi di Indonesia, baik investasi dalam negeri maupun investasi asing, termasuk investasi oleh ekonomi rakyat. Sementara itu, pada
ix B Tinjauan Mata Kuliah uku Materi Pokok (BMP) ini dimaksudkan sebagai bahan rujukan utama dari materi mata kuliah Perekonomian Indonesia yang ditawarkan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka. Mata
Lebih terperinciKRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA
KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA Definisi Krisis ekonomi : Suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara mengalami penurunan akibat krisis keuangan Krisis keuangan/ moneter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara yang kuat sering di artikan sebagai negara dengan kondisi ekonomi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara yang kuat sering di artikan sebagai negara dengan kondisi ekonomi yang kuat. Beberapa negara di dunia yang ekonominya kuat umumnya memiliki pondasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas sehingga terkait satu sama lain. Aliran dana bebas keluar masuk dari satu negara ke negara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena
Lebih terperinciPengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia
Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia Oleh : Indah Astutik Abstrak Globalisasi ekonomi merupakan proses pengintegrasian ekonomi nasional ke dalam sistim ekonomi global yang
Lebih terperinciSISTEM EKONOMI INDONESIA. Ilmu Hubungan Internasional Semester III
SISTEM EKONOMI INDONESIA Ilmu Hubungan Internasional Semester III Suatu sistem ekonomi mencakup nilai-nilai, kebiasaan, adat istiadat, hukum, norma-norma, peraturan-peraturan yang berkenaan dengan pemanfaatan
Lebih terperinciTEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI
TEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI Hampir semua negara bekerja keras untuk melaksanakan pembangunan. Kemajuan ekonomi hanya menjadi salah satu komponen penting dalam pembangunan, namun perlu dipahami
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN KETAHANAN EKONOMI INDONESIA Rabu, 19 Oktober 2011
ANALISIS KEBIJAKAN KETAHANAN EKONOMI INDONESIA Rabu, 19 Oktober 2011 Data perkembangan Produk Domestik Bruto ditinjau dari sisi penggunaan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir digunakan sebagai data dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu indikator yang menunjukan bahwa perekonomian sebuah negara lebih baik dari negara lain adalah melihat nilai tukar atau kurs mata uang negara tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan ekonomi antarbangsa dan lintas wilayah negara sudah berlangsung selama berabad-abad. Di masa lampau, bentuk hubungan ekonomi yang paling umum adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw. (2003), pendapatan nasional yang dikategorikan dalam PDB (Produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pendapatan nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw (2003), pendapatan nasional yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini ditunjukkan dengan hubungan multilateral dengan beberapa negara lain di dunia. Realisasi dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan depresiasi. Ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia juga telah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat ditunjang oleh indikator tabungan dan investasi domestik yang digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Lebih terperinciPokok-Pokok Pikiran Mengenai Kelas Menengah *
Pokok-Pokok Pikiran Mengenai Kelas Menengah * Farchan Bulkin 1. Gejala kelas menengah dan sektor swasta tidak bisa dipahami dan dianalisa tanpa pemahaman dan analisa kapitalisme. Pada mulanya, dewasa ini
Lebih terperinciKERJASAMA INTERNASIONAL.
KERJASAMA INTERNASIONAL TUJUAN PEMBELAJARAN Mendeskripsikan kerjasama internasional Mengidentifikasi tujuan kerjasama internasional Menganalisis kerjasama ekonomi internasional Mengidentifikasi dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan negara karena setiap negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan teknologi tertentu di bidang komunikasi dan informasi telah mengakibatkan menyatunya pasar
Lebih terperinciBAHAN KULIAH 7 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
BAHAN KULIAH 7 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI MODERNISASI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Hasil Kajian Klasik Teori Modernisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam situasi global tidak ada satu negara pun yang tidak melakukan hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara tidak dapat memenuhi
Lebih terperinciPerekonomian Suatu Negara
Menteri Keuangan RI Jakarta, Maret 2010 Perekonomian Suatu Negara Dinamika dilihat dari 4 Komponen= I. Neraca Output Y = C + I + G + (X-M) AS = AD II. Neraca Fiskal => APBN Total Pendapatan Negara (Tax;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia diestimasikan akan mengalami tantangan baru di masa yang akan datang. Di tengah liberalisasi ekonomi seperti sekarang suatu negara akan
Lebih terperinciTransformasi Paradigma Pembangunan Ekonomi
Oleh: Junaedi A. Pendahuluan Perkembangan pemikiran tentang pembangunan ekonomi selalu berubah seiring dengan perubahan zaman. Dari perubahan pemikiran itu kemudian menimbulkan perubahan paradigma dalam
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Inflasi di Pulau Jawa
IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Inflasi di Pulau Jawa Selama periode 2001-2010, terlihat tingkat inflasi Indonesia selalu bernilai positif, dengan inflasi terendah sebesar 2,78 persen terjadi pada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang
134 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Globalisasi ekonomi adalah proses pembentukan pasar tunggal bagi barang, jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang juga sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peranan minyak bumi dalam kegiatan ekonomi sangat besar. Bahan bakar minyak digunakan baik sebagai input produksi di tingkat perusahaan juga digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan
Lebih terperinciHerdiansyah Eka Putra B
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE CHOW TEST PERIODE TAHUN 1991.1-2005.4 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat
Lebih terperinciRUANG LINGKUP KAJIAN EKONOMI POLITIK
Tugas Makalah RUANG LINGKUP KAJIAN EKONOMI POLITIK OLEH Nama : Azizah Nim : 08C20201043 Jurusan : ADM 1 FAKULTAS ILMU SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH TAHUN AKADEMIK 2011/2012 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara selalu berbeda bila ditinjau dari sumber daya alamnya, iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga, keadaan struktur
Lebih terperinciSISTEM EKONOMI PERKEBUNAN: PERSISTENSI KETERGANTUNGAN NEGARA DUNIA KETIGA
SISTEM EKONOMI PERKEBUNAN: PERSISTENSI KETERGANTUNGAN NEGARA DUNIA KETIGA ISSN: 1412-8837 (ECONOMIC PLANTATION SYSTEM: A PERSISTENCE OF THE THIRD COUNTRIES DEPENDENCE) Heru Purwandari Departemen Sains
Lebih terperinciPEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL. Kritik Terhadap Mazhab Pembangunan (Developmentalism)
PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL Kritik Terhadap Mazhab Pembangunan (Developmentalism) Apakah pembangunan yang menekankan pada pertumbuhan ekonomi sudah mampu mensejahterakan rakyat Indonesia? Indeks pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh sangat besar bagi ekonomi dunia. Secara politik, Amerika Serikat merupakan negara demokrasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang merata baik material/spiritual berdasarkan Pancasila di dalam Negara
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata baik material/spiritual berdasarkan Pancasila di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunan suatu negara dan menjadi sasaran utama pembangunan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk disertai dengan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, keadaan dan perkembangan perdagangan luar negeri serta neraca pembayaran internasional tidak
Lebih terperinciSISTEM EKONOMI INDONESIA
SISTEM EKONOMI INDONESIA Suatu sistem ekonomi mencakup nilai nilai, kebiasaan, adat istiadat, hukum, norma norma, peraturanperaturan yang berkenaan dengan pemanfaatan sumber daya bagi pemenuhan kebutuhan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya dalam jangka panjang akan berdampak terhadap perubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara yang sedang mengalami proses perkembangan perekonomiannya dalam jangka panjang akan berdampak terhadap perubahan struktur ekonomi pada hal yang paling mendasar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi berbeda dari satu periode ke periode lainnya,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara penganut sistem perekonomian terbuka yang tidak terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional yang dilakukan oleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Berdasarkan sisi perekonomian secara makro, Jawa Barat memiliki
Lebih terperinciPara filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.
Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama
Lebih terperinciBAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia
50 BAB 4 KESIMPULAN 4. 1 Kesimpulan Menurut Teori Dependensi, ketergantungan dianggap sebagai gejala yang sangat umum ditemui pada negara-negara dunia ketiga yang miskin akibat sumber daya ekonominya didominasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama tiga dekade terakhir, perekonomian Indonesia sudah mengalami perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan melakukan kebijakan deregulasi.
Lebih terperinciKonsep dan Teori Pembangunan
Modul 1 Konsep dan Teori Pembangunan Dr. M. Tahir Kasnawi, M.Si. Drs. Ramli AT, M.Si. D PENDAHULUAN ewasa ini, istilah pembangunan telah berkembang dan diartikan secara berbeda-beda, sesuai perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Produk Domestik Bruto Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi
Lebih terperinciPENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN
PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM Pengertian dan Ruang Lingkup Pembangunan ekonomi adalah upaya untuk memperluas kemampuan dan kebebasan memilih (increasing the ability and
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global, tidak terkecuali Indonesia ikut merasakan dampak tersebut. Pertumbuhan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Krisis yang terjadi pada tahun 2008 berdampak besar bagi perekonomian global, tidak terkecuali Indonesia ikut merasakan dampak tersebut. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
Lebih terperinciPengaruh utang luar negeri dan defisit anggaran terhadap kondisi makro ekonomi OLEH: Siti Hanifah NIM.F BAB I PENDAHULUAN
Pengaruh utang luar negeri dan defisit anggaran terhadap kondisi makro ekonomi OLEH: Siti Hanifah NIM.F 0102058 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam menyelenggarakan pemerintahan, suatu negara memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja ekonomi Indonesia yang mengesankan dalam 30 tahun terakhir sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan dan kerentanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor Pertanian memegang peran stretegis dalam pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Pertanian memegang peran stretegis dalam pembangunan perekonomian nasional dan patut menjadi sektor andalan dan mesin penggerak pertumbuhan ekonomi karena sektor
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA TAHUN 1997.I IV
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA TAHUN 1997.I -2007.IV SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Lebih terperinciMateri Minggu 3. Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik)
E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 15 Materi Minggu 3 Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik) Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara telah menunjukkan bahwa ketidakseimbangan kebijakan moneter dapat menyebabkan konsekuensi serius
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberhasilan atau tidaknya pembangunan ekonomi di suatu negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan ekonomi merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap negara terutama negara berkembang seperti Indonesia agar dapat berdiri sejajar dengan negara maju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi dunia saat ini berada pada posisi tiga kejadian penting yaitu harga minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika Serikat.
Lebih terperinciKurnia Ayu K 09/280257/EK/17295
Kurnia Ayu K 09/280257/EK/17295 Teori-teori Pembangunan Ekonomi: Empat Pendekatan Pasca Perang Dunia Kedua, teori-teori pembangunan ekonomi didominasi oleh empat aliran. Keempat pendekatan tersebut adalah:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu.
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Pemenuhan kebutuhan pokok dalam hidup adalah salah satu alasan agar setiap individu maupun kelompok melakukan aktivitas bekerja dan mendapatkan hasil sebagai
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik
BAB V Kesimpulan dan Saran 5. 1 Kesimpulan 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik bruto. Indonesia merupakan negara pengekspor energi seperti batu bara dan gas alam. Seiring
Lebih terperinci