MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Segala puji syukur bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-nya. Sebaik-baiknya shalawat serta salam semoga Allah SWT limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Apapun yang tergelar dialam semesta ini adalah rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Peluang. Modul ini membahas mengenai materi Peluang. Penulis menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber baik dari buku maupun dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian modul ini, sehingga tersusun makalah yang sampai di hadapan pembaca pada saat ini dan semoga modul ini mampu menjadi salah satu acuan dalam memberikan kemudahan untuk memahami maupun mengimplementasikannya. Atas segala kebaikan yang diberikan, mudah-mudahan Allah SWT menganugrahi pahala yang besar pada hari ketika harta atau pun keturunan tidak bermanfaat, kecuali mereka yang datang menghadap Allah SWT dengan kalbu yang bersih. Penulis menyadari sepenuhnya modul ini masih banyak kekurangan. Oleh karenanya sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik yang bersifat membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik untuk selanjutnya. Yogyakarta, Desember 2016 Penyusun MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 1

2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 GLOSARIUM... 3 PETA KONSEP... 4 BAB I PENDAHULUAN... 5 A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar... 5 B. Deskripsi... 6 C. Pengalaman Belajar... 6 D. Waktu... 7 E. Prasyarat... 7 F. Petunjuk Penggunaan Modul... 7 G. Tujuan Akhir... 8 H. Cek Penguasaan Kompetensi Inti... 8 BAB II PEMBELAJARAN... 9 A. Peluang suatu Kejadian... 9 B. Kejadian Majemuk Peluang komplemen suatu kejadian Peluang Dua Kejadian Saling Lepas Peluang Dua Kejadian yang Saling Bebas Peluang Kejadian Bersyarat BAB III EVALUASI RANGKUMAN KUNCI JAWABAN DAFTAR PUSTAKA MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 2

3 GLOSARIUM Frekuensi Relatif Kejadian Kejadian Bersyarat Kejadian Saling Bebas Kejadian Saling Lepas kejadian sederhana Komplemen Percobaan Ruang Sampel Titik sampel Hasil bagi antara banyak hasil kejadian dari banyaknya percobaan Sembarang himpunan bagian dari ruang sampel Munculnya kejadian pertama mempengaruhi peluang munculnya kejadian kedua Munculnya kejadian pertama tidak mempengaruhi peluang munculnya kejadian kedua Kejadian yang tidak mempengaruhi kejadian lainnya Kejadian yang hanya memuat satu titik sampel Kegiatan atau proses yang dilakukan hingga memperoleh suatu hasil pengukuran, perhitungan, atau pengamatan. Himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan, yang dilambangkan dengan huruf S. Setiap anggota pada ruang sampel MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 3

4 PETA KONSEP Masalah otentik Peluang Peluang kejadian majemuk Peluang komplemen suatu kejadian Peluang kejadian saling bebas Peluang kejadian saling lepas Peluang kejadian bersyarat KATA KUNCI: Frekuensi Relatif Titik Sampel Percobaan Kejadian Titik Sampel Ruang Sampel MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 4

5 BAB I PENDAHULUAN A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti: 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar: 3.4 Mendeskripsikan dan menentukan peluang kejadian majemuk (peluang kejadian-kejadian saling bebas, saling lepas, dan kejadian bersyarat) dari suatu percobaan acak 4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang kejadian majemuk (peluang, kejadian-kejadian saling bebas, saling lepas, dan kejadian bersyarat) MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 5

6 B. Deskripsi Dalam modul ini anda akan mempelajari tentang materi Peluang. Ketentuan belajar menggunakan modul ini tergantung dari disiplin dan ketekunan Anda dalam memahami dan mematuhi petunjuk penggunaan modul. Belajar dengan menggunakan modul ini dilakukan secara mandiri atau berkelompok dengan teman Anda ketika dalam jam pelajaran. Dalam modul ini tidak semua materi dijelaskan secara rinci, sehingga Anda disarankan untuk mencari sumber-sumber lain untuk mempelajari modul ini karena modul ini bukan satu-satunya sumber belajar. Penyajian modul ini diawali dari mengaitkan materi dengan masalah dalam kontekstual kemudian dijelaskan dengan uraian materi yang disertai dengan gambar, latihan dan kesimpulan. C. Pengalaman Belajar Melalui pembelajaran materi peluang, siswa memperoleh pengalaman belajar: 1. Berdiskusi, bertanya dalam menemukan konsep dan prinsip peluang melalui pemecahan masalah autentik yang bersumber dari fakta dan lingkungan. 2. Berkolaborasi memecahkan masalah otentik dengan pola interaksi edukatif. 3. Berpikir tingkat tinggi dalam menyelidiki, memanipulasi, dan mengaplikasikan konsep dan prinsip-prinsip peluang dalam memecahkan masalah otentik. MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 6

7 D. Waktu Waktu penggunaan modul ini digunakan pada saat materi Peluang yang ajarkan di kelas XI SMA/MA. Waktu pelaksanaannya membutuhkan 2 pertemuan. E. Prasyarat Untuk mempelajari materi barisan dan deret, Anda harus terlebih dahulu menguasai materi aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi. F. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Perhatikan langkah-langkah dalam setiap contoh sehingga mempermudah dalam memahami konsep pola bilangan, barisan maupun deret. 2. Apabila ada soal latihan, kerjakanlah soal-soal tersebut sebagai latihan untuk persiapan evaluasi. 3. Jawablah tes formatif dengan jelas sesuai dengan kemampuan Anda. Jika Anda masih ragu-ragu dengan jawaban yang Anda peroleh, Anda bisa melihat kunci jawaban formatif yang sesuai. 4. Kerjakan soal-soal yang ada pada evaluasi. MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 7

8 G. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat: 1. Siswa mampu Mendeskripsikan dan menentukan peluang kompelemen suatu kejadian. 2. Siswa mampu Mendeskripsikan dan menentukan peluang kejadiankejadian saling bebas 3. Siswa mampu Mendeskripsikan dan menentukan saling lepas 4. Siswa mampu Mendeskripsikan dan menentukan kejadian bersyarat) 5. Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang kompelemen suatu kejadian. 6. Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang kejadian-kejadian saling bebas 7. Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan saling lepas. 8. Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan kejadian bersyarat. H. Cek Penguasaan Kompetensi Inti Apakah siswa sudah memahami materi ini? Jika siswa sudah memahami materi ini maka siswa bisa mengerjakan latihan soal menentukan peluang kejadian majemuk (peluang, kejadian-kejadian saling bebas, saling lepas, dan kejadian bersyarat), Menyelesaikan masalah yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Jika siswa sudah bisa mengerjakan latihan soal maka pembelajaran bisa dilanjutkan ke materi selanjutnya. MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 8

9 BAB II PEMBELAJARAN Masalah Bu Mumun, seorang guru matematika di Sleman. Suatu ketika dia ingin memberikan tugas kepada siswa yang sangat rajin dan memiliki daya tangkap di atas ratarata teman satu kelasnya. Dia mempersiapkan 15 soal matematika berbentuk essai. Namun dari 15 soal itu, Bu Mumun hanya meminta si anak mengerjakan 10 soal, tetapi harus mengerjakan soal nomor 7, 12, dan 15. Berapa banyak pilihan yang dimiliki anak itu? Alternatif Penyelesaian Siswa Bu Mumu harus memilih 7 soal lagi dari 12 soal sisa (mengapa) dan untuk mengetahui banyak cara memilih soal tersebut ditentukan dengan menggunakan kombinasi (beri alasannya), yaitu: C 7 12 = 12! ! = = 729 cara (12 7)! 7! ( ) 7! A. Peluang suatu Kejadian Kita telah membahas suatu hasil yang mungkin terjadi pada suatu percobaan, bukan? Himpunan dari semua hasil tersebut disebut dengan ruang sampel dan hasil yang mungkin terjadi dari suatu percobaan disebut dengan kejadian. Jadi, jelas bahwa kejadian adalah anggota dari ruang sampel. Berikutnya, kita akan mencoba menemukan konsep peluang dengan mengamati kaitannya dengan frekuensi relatif setiap kemungkinan hasil yang MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 9

10 terjadi pada percobaan. Dengan demikian, kamu dianjurkan melakukan beberapa percobaan pada kegiatan di bawah ini. Mari Berkegiatan! Lakukanlah kegiatan melempar sebuah koin sebanyak 120 kali bersama dengan temanmu. Lakukanlah kegiatan ini secara bertahap, dan tuliskan hasil percobaan dalam tabel berikut: Tahap Banyak Pelemparan BMSG BMSA BMSG BP BMSA BP (i) (ii) (iii) (iv) (v) (iv) I II 40 III 60 IV 80 V 100 VI Keterangan: BMSG adalah Banyak Muncul Sisi Gambar BMSA adalah Banyak Muncul Sisi Angka BP adalah Banyak Percobaan Diskusikan dengan temanmu beberapa pertanyaan berikut: a) Sebelum melakukan percobaan, buatlah dugaanmu, apakah banyak (frekuensi) muncul sisi gambar relatif sama (frekuensi) muncul sisi angka? b) Jika pelemparan koin tersebut dilakukan 20 sampai 120 kali, buatlah dugaanmu terhadap perbandingan frekuensi muncul gambar dan angka? c) Benarkah dugaan bahwa data pada kolom iii dan iv, diperoleh hasil yang relatif sama? MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 10

11 d) Benarkah dugaan bahwa data pada kolom v dan vi, diperoleh hasil yang relatif sama, dan nilai perbandingan banyak muncul gambar atau angka dengan banyak percobaan mendekati 1 2? Misalkan banyak percobaan melambungkan sebuah koin adalah 20 kali dan diperoleh hasil frekuensi muncul gambar adalah 8 kali dan muncul angka adalah 12 kali. Dalam percobaan ini, frekuensi relatif muncul sisi gambar adalah 8 dari 20 kali percobaan, ditulis fr (G) = 8. Frekuensi muncul sisi angka adalah 12 dari 20 kali 20 percobaan, ditulis fr (A) = Berdasarkan pengamatan terhadap frekuensi relatif suatu kejadian pada subbab 2 dan kegiatan 1 dan kegiatan 2 di atas, peluang suatu kejadian adalah pendekatan nilai frekuensi relatif dari kejadian tersebut, dapat dirumuskan sebagai berikut: Misalkan suatu percobaan dilakukan sebanyak n kali. Jika kejadian E muncul sebanyak k kali (0 < k < n), maka frekuensi relatif kejadian E ditentukan dengan rumus: fr (E) = k n Jika nilai n mendekati tak-hingga maka nilai k cenderung konstan mendekati n nilai tertentu. Nilai tertentu ini adalah nilai peluang munculnya kejadian E. MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 11

12 DEFINISI 1 1. Titik sampel atau hasil yang mungkin terjadi peda sebuah percobaan. 2. Kejadian (E) adalah hasil yang mungkin terjadi atau kumpulan hasil yang mungkin terjadi dari suatu percobaan. 3. Ruang sampel (S) adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. 4. Kejadian (E c ) adalah himpunan bagian dari ruang sampel yang tidak memuat kejadian E. (E c dibaca komplemen E) Peluang suatu kejadian E adalah hasil bagi banyak hasil dalam E dengan banyak anggota ruang sampel S dari suatu percobaan, ditulis: P(E) = n(e) n(s) n (E) : banyak anggota E. DEFINISI 2 n (S) : banyak anggota ruang sampel. B. Kejadian Majemuk Jika beberapa kejadian-kejadian dasar dihubungkan, maka kejadian-kejadian majemuk yang meliputi komplemen, gabungan, dan irisan dapat dibentuk. MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 12

13 1. Peluang komplemen suatu kejadian Untuk memahami pengertian komplemen suatu kejadian, simaklah percobaan berikut ini. Setumpuk kartu yang berjumlah 8 kartu diambil sebuah kartu secara acak. Ruang sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}. Jika kejadian terambilnya kartu bernomor ganjil dinyatakan dengan A, yaitu A = {1, 3, 5, 7}, maka kejaidan terambilnya kartu bukan bernomor ganjil dinyatakan dengan A c yaitu A c = {2, 4, 6, 8}. Kejadian terambilnya kartu bernomor ganjil. Dapat disimpulkan: Komplemen suatu kejadian A adalah kejadian dari tidak terjadinya kejadian A. Bila anda perhatikan percobaan di atas, himpunan komplemen suatu kejadian A adalah himpunan anggota S yang tidak termasuk himpunan A yang dinyatakan dengan A c =S-A. sehingga peluang A c dapat dihitung dengan c c na ( ) PA ( ) ns ( ) Hubungan antara A, komplemen A, dan S adalah: A + A c = S n(a) + (A c ) = S n(a) + (A c ) = n(s) P(A) + P(A c ) = 1 MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 13

14 Jika A c adalah komplemen dari A, maka peluang kejadian A c ditentukan dengan P(A c ) = 1 P(A) Dimana P(A) = peluang kejadian A P(A c )= peluang komplemen kejadian A Contoh 1 Lima belas kartu diberi nomor 1, 2, 3, 15, kemudian diambil kartu secara acak. Tentukan bahwa kartu yang terambil adalah bukan kartu bilangan prima! Jawab : Ruang sampel S = {1, 2, 3, 4,, 15}, sehingga n(s) = 15 E = Kejadian terambil kartu dengan bilangan prima = {2, 3, 5, 7, 11, 13}, sehingga n(e) = 6. P(E) = n(e) n(s) = 6 15 = 2 5 P(E C ) = = 3 5 Jadi, peluang terambilnya kartu bukan bilangan prima adalah Peluang Dua Kejadian Saling Lepas Dalam diagram venn, dua kejadian A dan B saling lepas jika kejadian ini tidak memiliki irisan atau ditulis A B = atau n(a B)=0. Peluang gabungan dua kejadian A atau B ditulis P(A B) diturunkan sebagai berikut. MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 14

15 n( A B) P( A B) ns ( ) n( A) n( B) n( A B) ns ( ) n( A) n( B) n( A B) n( S) n( S) n( S) P( A) P( B) P( A B) Dua kejadian saling lepas, A B = atau n(a B)=0 Dua kejadian saling lepas, A B atau n(a B) 0 Gambar Kedudukan dua buah himpunan Jika A dan B adalah dua kejadian saling lepas, maka A B = adalah kejadian saling lepas, maka A B = atau n(a B)=0 sehingga diperoleh P(A B)=P(A) + P(B). untuk kejadian tidak saling lepas, P(A B)=P(A) + P(B) - P(A B) Peluang dari dua kejadian A atau B : a. Untuk kejadian A dan B saling lepas : P(A B)=P(A) + P(B) b. Untuk kejadian A dan B tidak saling lepas : P(A B)=P(A) + P(B) - P(A B) MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 15

16 Contoh 2 Sebuah kartu diambil dari seperangkat kartu bridge. Tentukan peluang yang terambil adalah kartu skop atau kartu As! Jawab: Jumlah kartu dari seperangkat kartu bridge adalah 52, maka n(s) = 52 A = Kejadian terambilnya satu kartu sekop n(a) = 13 B = Kejadian terambilnya satu kartu As n(b) = 4 Kejadian terambilnya kartu As skop, maka n(a B) = 1 Peluang terambilnya kartu skop atau As adalah : P(A B)=P(A) + P(B) - P(A B) = = = Peluang Dua Kejadian yang Saling Bebas Dua kejadian yang saling bebas artinya kejadian yang satu tidak mempengaruhi kejadian yang lain, atau kejadian yang satu tidak bergantung dengan kejadian yang lain. Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh berikut. Mari Berkegiatan! Sekeping mata uang dan sebuah dadu dilempar secara bersamaan sebanyak satu kali. Berapa kali peluang munculnya angka pada mata uang dan bilangan genap pada mata dadu? Jawab: Misal C : kejadian munculnya angka D : kejadian munculnya bilangan genap Sc : ruang sampel mata uang MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 16

17 Sd : ruang sampel mata dadu C = {A}, n(c) = 1 Sc = {A, G}, n(sc) = 2 P(C) = nc ( ) 1 n( Sc) 2 D = {2, 4, 6}, n(d) = 3 Sd = {1,2,3,4,5,6}, n(sd) = 6 P(D) = P(C D) nd ( ) 3 1 n( Sd) 6 2 =P(C) P(D) = = Alternative penyelesaian Untuk menentukan ruang sampelnya, dapat digunakan tabel berikut ini. Tabel 1. Tabel ruang sampel. Mata uang Mata dadu A G (A, 1) (G, 1) (A, 2) (G, 2) (A, 3) (G, 3) (A, 4) (G, 4) (A, 5) (G, 5) (A, 6) (G, 6) Banyak anggota ruang sampel, n(s) = 12 n( C D) 3 1 Sehingga ( C D) 0, 25 ns ( ) 12 4 Jadi, peluang munculnya angka pada mata uang dan bilangan genap pada mata dadu adalah 0,25. MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 17

18 Berdasarkan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa: Kejadian C dan D disebut dua kejadian yang saling bebas jika kejadian C tidak terpengaruhi oleh kejadian D atau kejadian D tidak terpengaruh oleh kejadian C. Peluang antara dua kejadian saling bebas dapat ditentukan dengan: Jika kejadian C dan kejadian D saling bebas maka berlaku P(C D) =P(C) P(D) Dimana P(C D) : peluang irisan kejadian C dan D P(C) :peluang kejadian C P(D) :peluang kejadian D Jika P(C D) P(C) P(D), maka kejadian C dan D tidak saling bebas. Contoh 3 Pada percobaan melempar sebuah mata uang logam dan sebuah dadu bersamasama satu kali, tentukan peluang munculnya gambar pada uang logam dan munculnya mata dadu satu pada dadu! Jawab : A = kejadian munculnya gambar pada percobaan melempar mata uang logam B = kejadian munculnya mata dadu satu pada percobaan melempar dadu Kejadian A dan B adalah kejadian yang saling bebas karena kejadian pertama tidak memengaruhi peluang munculnya kejadian kedua. Ruang sampel S = {(G, 1), (G, 2),, (G, 6), (A, 1), (A, 2),, (A, 6)} n(s) = 12 A = {(G, 1), (G, 2),, (G, 6)} n(a) = 6 B = {(G, 1), (A, 1)} n(b) = 2 MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 18

19 A B = {(G, 1)} n(a B) = 1 P(A) = 6 12 = 1 2 P(B) = 2 12 = 1 6 P(A B) = n(a B) n(s) = P(A) P(B) = = 1 12 Jadi, peluang munculnya gambar pada uang logam dan munculnya mata dadu satu pada dadu adalah Peluang Kejadian Bersyarat. Pengertian kejadian bersyarat dapat anda pahami melalui percobaab berikut. Misalkan pada percobaan melempar dadu bersisi enam sebanyak satu kali, akan ditentukan kejadian munculnya mata dadu angka ganjil jika disyaratkan kejadian munculnya mata dadu prima terlebih dulu. Mula-mula ruang sampelnya adalah S = {1,2,3,4,5,6}. Dengan syarat bahwa kejadian munculnya mata dadu angka prima terjadi dulu, ruang sampelnya menjadi {2, 3, 5}. Dalam ruang sampel yang baru tersebut, kejadian munculnya mata dadu angka ganjil adalah {3, 5}. Kejadian ini disebut kejadian bersyarat. Secara umum dapat dinyatakan bahwa: Kejadian bersyarat adalah kejadian munculnya suatu kejadian A jika disyaratkan kejadian munculnya kejadian B terlebih dahulu. Dari contoh percobaan di atas, kejadian A dengan syarat kejadian B terjadi terlebih dahulu dapat ditulis A B. Sebaliknya, jika kejadian B dengan syarat kejadian A terjadi lebih dulu, maka ditulis B A. MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 19

20 Bagaimana cara menghitung peluang kejadian bersyarat? Untuk mengetahuinya simaklah penjelasan berikut. a. Dalam ruang sampel mula-mula S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dengan n(s) = 6. Diketahui kejadian munculnya mata dadu angka ganjil, missal A, adalah na ( ) 3 {1, 3, 5} dengan n(a) = 3 maka PA ( ). ns ( ) 6 Kejadian munculnya mata dadu prima, misal B adalah {2, 3, 5} dengan na ( ) 3 n(b) = 3 maka PB ( ). ns ( ) 6 b. Diperoleh ruang sampel yang baru, B = {2, 3, 5} dengan n(b) = 3. Kejadian bersyarat AB= {3, 5} mana n( AB) = 2. Peluang kejadian bersyarat AB adalah: n( A B) 2 P( A B) ns ( ) 3 c. Dari hasil-hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa: P( A B) P( B) P( A B) Berdasarkan uraian percobaan di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa Peluang kejadian A dengan syarat kejadian B terjadi terlebih P dulu ditentukan oleh P( A B ) = ( A B ) dengan P(B) 0. PB ( ) Peluang kejadian B dengan syarat kejadian A terjadi terlebih dulu ditentukan dengan P( B A ) = P( A B) PA ( ) MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 20

21 Contoh 4 Dalam sebuah kotak terdapat 4 bola merah dan 2 bola putih. Jika diambil 2 bola satu per satu tanpa dikembalikan, tentukan peluang bola yang terambil itu berturut-turut bolat merah dan putih! Jawab : A = kejadian terambilnya bola merah. B = kejadian terambilnya bola putih. Jumlah bola sebelum pengambilan pertama adalah 4 bola merah + 2 bola putih = 6 bola. Peluang terambilnya 1 bola merah pada pengambilan pertama adalah : P(A) = 4 6 = 2 3 Jumlah bola sebelum pengambilan kedua adalah 3 merah + 2 putih = 5 bola. Peluang terambilnya 1 bola putih dengan syarat bola merah sudah diambil ditulis P(B A) = 2 5. Jadi, peluang terambilnya berturut-turut bola merah dan putih adalah P(A B) = P(A) P(B A) = = 4 15 MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 21

22 BAB III EVALUASI Test Kognitif 1. Di sebuah kelas di SMA PGRI, terdiri dari 30 orang siswa. Pada kelas tersebut akan dipilih 3 orang sebagai pengurus kelas yang menjabat sebagai ketua kelas, wakil ketua, dan sekretaris. Berapa banyak cara pemilihan yang mungkin terjadi? 2. Ada 4 orang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan duduk mengelilingi meja bundar. Berapa banyak cara duduk yang dapat disusun? 3. Dalam sebuah acara terdapat 10 orang yang saling berjabat tangan, berapa kali jabat tangan yang terjadi dalam acara tersebut? 4. Seorang siswa diminta mengerjakan 8 dari 10 soal ulangan, tetapi nomor 1 sampai dengan nomor 5 harus dikerjakan. Berapa banyaknya pilihan yang dapat diselesaikan siswa tersebut? 5. Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, jika A adalah kejadian munculnya bilangan genap dan B munculnya bilangan prima, nyatakan berikut ini dalam sebuah himpunan: a. Ruang sampel b. Kejadian A c. Kejadian B 6. Sebuah kantong berisi 4 bola merah dan 6 bola putih. Dari kantong itu diambil dua buah bola secara acak. Hitunglah peluang yang terambil itu kedua-duanya bukan bola merah? MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 22

23 7. Sebuah kantong terdiri 4 bola merah, 3 bola putih, dan 3 bola hitam. Diambil sebuah bola secara acak, tentukan peluang terambil bola merah atau hitam? 8. Sebuah dadu dilempar sekali. Tentukan peluang munculnya mata dadu ganjil dengan syarat munculnya mata dadu prima lebih dahulu? 9. Peluang lulusan PNJ dapat bekerja pada suatu perusahan adalah 0,75. Jika seorang lulusan mendaftarkan pada 24 perusahaan, maka berapakah dia dapat diterima oleh perusahaan? 10. Sebuah dadu dilemparkan sebanyak satu kali. Pada pelemparan tersebut S adalah ruang sampel A adalah kejadian muncul mata dadu angka ganjil B adalah kejadian muncul mata dadu kurang dari 3 Tentukan P(A), P(B)! MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 23

24 Test Psikomotorik LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) Nama Anggota : Petunjuk kerja a. Diskusikan soal-soal berikut dengan anggota kelompok masingmasing dan tulis jawaban dari masing-masing soal pada tempat yang telah disediakan. b. Jika ada yang kurang jelas tanyakan kepada guru 2. Soal Ambil kartu yang ada di atas meja kemudian catat pada tabel kartu apa saja yang terambil dengan menuliskan nomor kartunya pada kolom merah atau hitam! No. Percobaan ke- Kartu yang Terambil Merah Hitam 1 Percobaan ke-1 2 Percobaan ke-2 3 Percobaan ke-3 4 Percobaan ke-4 5 Percobaan ke-5 MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 24

25 6 Percobaan ke-6 7 Percobaan ke-7 8 Percobaan ke-8 9 Percobaan ke-9 10 Percobaan ke Percobaan ke Percobaan ke Percobaan ke Percobaan ke Percobaan ke Percobaan ke Percobaan ke Percobaan ke Percobaan ke Percobaan ke-20 Misalkan: Kejadian terambilnya kartu merah = A Kejadian terambilnya kartu berangka ganjil = B i. Ruang sampel (S) = { } ii. Banyak ruang sampel = n(s) = iii. Banyak kejadian A = n(a) = iv. Banyak kejadian B = n(b) = P(A) = P(B) = banyak kejadian A banyak ruang sampel = n(a) n(s) = = banyak kejadian B banyak ruang sampel = n(b) n(s) = = P(A) + P(B) = + = = P(A atau B) = P(A B) MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 25

26 Diagram Venn: A B Inilah yang disebut dengan kejadian saling lepas. P(A) P(B) = = = P(A dan B) = P(A B) Diagram Venn: A B Inilah yang disebut dengan kejadian saling bebas. MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 26

27 RANGKUMAN 1. Peluang suatu Kejadian Peluang suatu kejadian E adalah hasil bagi banyak hasil dalam E dengan banyak anggota ruang sampel S dari suatu percobaan, ditulis: PE ( ) ne ( ) ns ( ) n (E) : banyak anggota E. n (S) : banyak anggota ruang sampel. 2. Peluang Komplemen Suatu Kejadian Jika diketahui kejadian A maka komplemen kejadian A dinotasikan dengan A 1 atau A c dan peluang dari A c ditulisp (A c ) dengan rumus: P (A c ) = 1 P (A) Catatan: P (A c ) = peluang kejadian Komplemen A P (A) = peluang kejadian A 3. Peluang Dua Kejadian yang Saling Lepas Dua kejadian dengan tidak ada satu pun elemen dari keduanya sama (tidak mungkin terjadi secara bersamaan) disebut kejadian saling lepas. Dalam notasi himpunan dua kejadian saling lepas jika dipenuhi: A B = atau n(a B) = 0 Catatan: P A B Peluang kejadian A atau B yang saling lepas MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 27

28 P (A) = peluang kejadian A P (B) = peluang kejadian B 4. Peluang Dua Kejadian Saling Bebas Kejadian A dan Bdisebut bebas jika dan hanya jika: Catatan: P A B P( A B) P C P D Peluang kejadian A dan B P (A) = peluang kejadian A P (B) = peluang kejadian B 5. Peluang Kejadian Bersyarat Kejadian bersyarat adalah kejadian munculnya disyaratkan kejadian munculnya kejadian B terlebih dahulu suatu kejadian A jika Peluang kejadian A dengan syarat kejadian B terjadi terlebih dulu P ditentukan oleh P( A B ) = ( A B ) dengan P(B) 0. PB ( ) Peluang kejadian B dengan syarat kejadian A terjadi terlebih dulu ditentukan dengan P( B A ) = P( A B) PA ( ) MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 28

29 KUNCI JAWABAN Test Kognitif 1. Diketahui: n = 30 orang k = 3 (Ketua kelas, wakil ketua, dan sekretaris) Ditanyakan: Banyaknya cara pemilihan yang mungkin terjadi Jawab: P(n, k) = P(30,3) = = n! (n k)! 30! (30 3)! ! 27! = cara Jadi, banyaknya cara memilih yang mungkin terjadi ada cara. 2. Diketahui: n = 6 orang (4 anak laki-laki dan 2 anak perempuan) Ditanyakan: Banyak cara duduk yang dapat disusun Jawab: Dengan menggunakan permutasi siklis: P = (n 1)! P = (6 1)! = 5! = 120 cara MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 29

30 3. Diketahui: n = 10 k = 2 (setiap jabat tangan pasti 2 orang) Ditanyakan: Berapa kali jabat tangan yang terjadi Jawab: C(n, k) = C(8,2) = n! (n k)! k! 10! (10 2)! 2! = 10! 8! 2! ! = 8! 2! = 45 kali Jadi, banyaknya jabat tangan yang terjadi sebanyak 45 kali. 4. Diketahui: n = 5 (nomor 1-5 harus dikerjakan) k = 3 Ditanyakan: Banyaknya pilihan soal yang dapat dipilih siswa Jawab: C(n, k) = C(5,3) = n! (n k)! k! 5! (5 3)! 3! = 5! 2! 3! = 5 4 3! 2! 3! = 10 Jadi, banyaknya pilihan yang dapat diselesaikan siswa ada 10. MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 30

31 5. Diketahui: Sebuah dadu dilempar A munculnya bilangan genap B munculnya bilangan prima Jawab: a. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} b. A = {2, 4, 6} c. B = {2, 3, 5} 6. Diketahui: Misalkan E adalah kejadian terambilnya 2 bola merah Misalkan E c adalah kejadian yang terambil kedua-duanya bukan bola merah. Ditanyakan: Peluang yang terambil kedua bukan bola merah Jawab: P(E) = C(4,2) C(10,2) 2 5 4! 2!2! 10! 2!8! Sehingga untuk E C berlaku: P(E c ) = 1 P(E) P(E c ) = = Jadi, banyaknya peluang yang terambil kedua-duanya bukan bola merah yaitu MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 31

32 7. Diketahui: n = = 10 Dari 10 bola diambil 1 bola. A = kejadian terambil bola merah. B = kejadian terambil bola hitam. Ditanyakan: Peluang terambil bola merah atau hitam? Jawab: Bola merah ada 4, sehingga peluang terambil bola merah P(A) = 4 10 Bola hitam ada 3, sehingga peluang terambil bola hitam P(B) = 3 10 Peluang terambil bola merah atau hitam; P(A B) = P(A) + P(A) = = 7 10 Jadi, peluang terambilnya bola merah atau hitam yaitu Diketahui: Misalkan A adalah kejadian munculnya angka prima A = {2, 3, 5} Misalkan B adalah kejadian munculnya angka ganjil B = {1, 3, 5} S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} n(s) = 6 Ditanyakan: Peluang munculnya mata dadu ganjil dengan syarat munculnya mata dadu prima lebih dahulu MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 32

33 Jawab: Peluang munculnya mata dadu angka prima na ( ) PA ( ) ns ( ) Sehingga irisannya A B = {3, 5} dengan n(a B) = 2 P(A B) = n(a B) n(s) = 2 6 = 1 3 Menentukan peluang munculnya mata dadu ganjil dengan syarat munculnya kejadian mata dadu prima terlebih dahulu; P(A B) = P(A B) P(A) Jadi, peluang munculnya mata dadu ganjil dengan syarat munculnya mata dadu prima lebih dahulu yaitu Diketahui: P(A) = 0,75 n = 24 Fh(A) = n P(A) = 24 0,75 = 18 perusahaan MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 33

34 10. Diketahui: Sampel S = {1,2,3,4,5,6} n(s) = 6 Ditanyakan: P(A)dan P(B) P(A) = 3 6 dan P(B) = 2 6 MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 34

35 DAFTAR PUSTAKA MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI 35

Ruang Sampel dan Kejadian

Ruang Sampel dan Kejadian Ruang Sampel dan Kejadian Perhatikan sekeping mata uang logam dengan sisi-sisi ANGKA dan GAMBAR Sisi Angka (A) Sisi Gambar (G) Maka : Ruang Sampel (S) = { A, G } Titik Sampel = A dan G, maka n(s) = 2 Kejadian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : x 45 menit I Standar Kompetensi 11 Menggunakan aturan statistika,

Lebih terperinci

Peluang Aturan Perkalian, Permutasi, dan Kombinasi dalam Pemecahan Masalah Ruang Sampel Suatu Percobaan Peluang Suatu Kejadian dan Penafsirannya

Peluang Aturan Perkalian, Permutasi, dan Kombinasi dalam Pemecahan Masalah Ruang Sampel Suatu Percobaan Peluang Suatu Kejadian dan Penafsirannya 2 Aturan Perkalian, Permutasi, dan Kombinasi dalam ; Pemecahan Masalah Ruang Sampel Suatu Percobaan ; Suatu Kejadian dan Penafsirannya ; Pada era demokrasi saat ini untuk menduduki suatu jabatan tertentu

Lebih terperinci

PELUANG. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT VI DERAJAT MAHIR 2 SETARA KELAS XI. Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.

PELUANG. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT VI DERAJAT MAHIR 2 SETARA KELAS XI. Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) PELUANG Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd MATEMATIKA PAKET C TINGKAT VI DERAJAT MAHIR 2 SETARA KELAS XI Created By Ita Yuliana 13 Peluang Kompetensi Dasar 1. Menggunakan

Lebih terperinci

PELUANG. Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah

PELUANG. Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah 1 PELUANG Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : Menggunakan aturan perkalian, permutasi dan kombinasi

Lebih terperinci

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK PELUANG KEJADIAN MAJEMUK Oleh : Saptana Surahmat Perhatikan masalah berikut : Dalam sebuak kotak kardus terdapat 12 buah lampu bohlam, tiga diantaranya rusak. Jika diamboil secara acak dua buah sekaligus,

Lebih terperinci

Peluang. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Frekuensi Relatif Titik Sampel Percobaan Kejadian Titik Sampel Ruang Sampel

Peluang. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Frekuensi Relatif Titik Sampel Percobaan Kejadian Titik Sampel Ruang Sampel Bab Peluang A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran peluang siswa mampu: 1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin,

Lebih terperinci

Pembahasan Contoh Soal PELUANG

Pembahasan Contoh Soal PELUANG Pembahasan Contoh Soal PELUANG 1. Nomor rumah yang dimaksud terdiri atas dua angka. Ini berarti ada dua tempat yang harus diisi, yaitu PULUHAN dan SATUAN. Karena nomor rumah harus ganjil, maka tempat Satuan

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PELUANG

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PELUANG Nama Siswa : LEMBAR AKTIVITAS SISWA PELUANG 2 2. Kelas : Kompetensi Dasar (KURIKULUM 2013): 3.16 Memahami dan menerapkan berbagai aturan pencacahan melalui beberapa contoh nyata serta menyajikan alur perumusan

Lebih terperinci

CONTOH BAHAN AJAR PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF

CONTOH BAHAN AJAR PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF CONTOH BAHAN AJAR PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF 1 2 ATURAN PERKALIAN LEMBAR KERJA SISWA KE-1 Perhatikan soal yang berkaitan dengan perjalanan berikut ini. Pak Zidan dengan mobilnya akan bepergian dari kota

Lebih terperinci

Indikator Sub Indikator Banyaknya Butir. kejadian pada percobaan pelemparan uang logam. pelemparan dadu. pengambilan buah. pengambilan kartu bridge.

Indikator Sub Indikator Banyaknya Butir. kejadian pada percobaan pelemparan uang logam. pelemparan dadu. pengambilan buah. pengambilan kartu bridge. 51 52 53 54 Kisi-kisi Instrumen untuk Instrumen Tes Hasil Belajar Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : XI BAHASA/ 2 Standar Kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat

Lebih terperinci

Peluang suatu kejadian

Peluang suatu kejadian Peluang suatu kejadian Percobaan: Percobaan adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dapat memberikan beberapa kemungkinan hasil Ruang Sampel: Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari

Lebih terperinci

6. PELUANG A. Kaidah Pencacahan 1. Aturan perkalian

6. PELUANG A. Kaidah Pencacahan 1. Aturan perkalian 6. PELUANG A. Kaidah Pencacahan. Aturan perkalian Apabila suatu peristiwa dapat terjadi dengan n tahap yang berurutan, dimana tahap pertama terdapat a cara yang berbeda dan seterusnya sampai dengan tahap

Lebih terperinci

Aturan Pencacahan MATERI MATEMATIKA SMA KELAS XI MIA PERMUTASI SAPTANA SURAHMAT. Penyusun : Sub-pokok Bahasan:

Aturan Pencacahan MATERI MATEMATIKA SMA KELAS XI MIA PERMUTASI SAPTANA SURAHMAT. Penyusun : Sub-pokok Bahasan: Aturan Pencacahan MATERI MATEMATIKA SMA KELAS XI MIA Sub-pokok Bahasan: PERMUTASI 1 Penyusun : SAPTANA SURAHMAT Target Kompetensi *) Dikutif dari Lampiran Peraturan Mentri Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum

Lebih terperinci

Peluang. Jadi, Ruang Sampel sebanyak {6}. Pada Dadu, ada 1, 2, 3, 4, 5, 6. Pada Kartu Remi, ada : Jadi, Ruang Sampel sebanyak {52}.

Peluang. Jadi, Ruang Sampel sebanyak {6}. Pada Dadu, ada 1, 2, 3, 4, 5, 6. Pada Kartu Remi, ada : Jadi, Ruang Sampel sebanyak {52}. Peluang A. Populasi dan Sampel Populasi adalah himpunan semua obyek yang diteliti. Sampel adalah himpunan bagian dari populasi. Contoh: Dalam rangka menentukan tingkat kecerdasan rata-rata siswa SMP di

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit I. Standar Kompetensi 1.1 Menggunakan aturan statistika,

Lebih terperinci

peluang Contoh 6.1 Ali mempunyai 2 celana dan 3 baju yang berbeda. Berapa stelan celana dan baju berbeda yang dipunyai Ali? Matematika Dasar Page 46

peluang Contoh 6.1 Ali mempunyai 2 celana dan 3 baju yang berbeda. Berapa stelan celana dan baju berbeda yang dipunyai Ali? Matematika Dasar Page 46 peluang 6.1 Kaidah Pencacahan A. Aturan Perkalian Misal suatu plat nomor sepeda motor terdiri atas dua huruf berbeda yang diikuti tiga angka dengan angka pertama bukan 0. Berapa banyak plat nomor berbeda

Lebih terperinci

BIMBINGAN BELAJAR GEMILANG

BIMBINGAN BELAJAR GEMILANG BIMBINGAN BELAJAR GEMILANG A. Pilihlah jawaban yang tepat.. Banyaknya titik sampel dari pelemparan koin dan sebuah dadu adalah. 0. Banyaknya ruang sampel pada pelemparan buah mata uang sekaligus adalah.

Lebih terperinci

MATERI KULIAH STATISTIKA I PROBABLITAS. (Nuryanto, ST., MT)

MATERI KULIAH STATISTIKA I PROBABLITAS. (Nuryanto, ST., MT) MATERI KULIAH STATISTIKA I PROBABLITAS (Nuryanto, ST., MT) Pendahuluan Percobaan : proses yang menghasilkan data Ruang Contoh (S) : hasil percobaan himpunan yang memuat semua kemungkinan Kejadian = Event

Lebih terperinci

BAB 2 PELUANG RINGKASAN MATERI

BAB 2 PELUANG RINGKASAN MATERI BAB PELUANG A RINGKASAN MATERI. Kaidah Pencacahan Bila terdapat n tempat yang tersedia dengan k cara untuk mengisi tempat pertama, k cara untuk mengisi tempat kedua, dan seterusnya, maka cara untuk mengisi

Lebih terperinci

Probabilitas dan Statistika Teori Peluang. Adam Hendra Brata

Probabilitas dan Statistika Teori Peluang. Adam Hendra Brata dan Statistika Teori Peluang Adam Hendra Brata / Peluang / Peluang atau Peluang merupakan ukuran numeric tentang seberapa sering peristiwa itu akan terjadi Semakin besar nilai probabilitas menyatakan bahwa

Lebih terperinci

Unit 5 PELUANG. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan

Unit 5 PELUANG. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan Unit 5 PELUANG lara Ika Sari Budhayanti Pendahuluan P ada unit lima ini kita akan membahas peluang. Peluang merupakan salah satu cabang matematika yang mempelajari cara menghitung tingkat keyakinan seseorang

Lebih terperinci

Pertemuan 2. Hukum Probabilitas

Pertemuan 2. Hukum Probabilitas Pertemuan 2 Hukum Probabilitas Perumusan Probabilitas Kejadian Majemuk S S A B A B Maka banyak anggota himpunan gabungan A dan B adalah : n(a B) = n(a) + n(b) n(a B) Kejadian majemuk adalah gabungan atau

Lebih terperinci

TEORI PROBABILITAS 1

TEORI PROBABILITAS 1 TEORI PROBABILITAS 1 Berapa peluang munculnya angka 4 pada dadu merah??? Berapa peluang munculnya King heart? Berapa peluang munculnya gambar? 2 PELUANG ATAU PROBABILITAS adalah perbandingan antara kejadian

Lebih terperinci

Teori Probabilitas 3.2. Debrina Puspita Andriani /

Teori Probabilitas 3.2. Debrina Puspita Andriani    / Teori Probabilitas 3.2 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Konsep Probabilitas Ruang Sampel Komplemen Kejadian Probabilitas Bersyarat Berapa peluang munculnya

Lebih terperinci

Menghitung peluang suatu kejadian

Menghitung peluang suatu kejadian Menghitung peluang suatu kejadian A. Ruang Sampel, Titik Sampel, dan Kejadian Dari pandangan intuitif, peluang terjadinya suatu peristiwa atau kejadian adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PROBABILITAS

KONSEP DASAR PROBABILITAS KONSEP DASAR PROBABILITAS PENDAHULUAN Tanpa kita sadari kehidupan kita sehari-hari selalu berhubungan dengan matematika, khususnya peluang. Misalnya dalam pemilihan umum terdapat 5 orang calon presiden,

Lebih terperinci

PELUANG. Permutasi dengan beberapa elemen yang sama: Dari n obyek terdapat n

PELUANG. Permutasi dengan beberapa elemen yang sama: Dari n obyek terdapat n PELUANG Bab 11 1. Faktorial Faktorial adalah perkalian bilangan asli berurutan Hasil perkalian dari n bilangan asli pertama yang terurut dikatakan sebagai n faktorial (n!) n! n( n 1)( n 2)...3.2.1 5! =

Lebih terperinci

MAKALAH PELUANG OLEH :

MAKALAH PELUANG OLEH : MAKALAH PELUANG OLEH : Nama Kelompok 1. Asri Sihotang NIM.41031110 2. Astika Laras Hutagaol NIM.4103111012 3. Bethesda Butarbutar NIM.4103111013 4. Sefta A P Hutauruk NIM.4103111072 JURUSAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PROBABILITAS

KONSEP DASAR PROBABILITAS KONSEP DASAR PROBABILITAS PERTEMUAN VIII EvanRamdan PROBABILITAS Dalam menentukan banyaknya anggota kejadian, kadangkala kita tidak selalu dapat mendaftar semua titik sampel dalam percobaan tersebut. Untuk

Lebih terperinci

Peluang. Ilham Rais Arvianto, M.Pd. STMIK AKAKOM Yogyakarta

Peluang. Ilham Rais Arvianto, M.Pd. STMIK AKAKOM Yogyakarta eluang Ilham Rais rvianto, M.d STMIK KKOM Yogyakarta Ruang Sampel dan Titik Sampel Ruang sampel adalah himpunan dari semua kejadian yang mungkin muncul pada suatu percobaan. Ruang sampel dilambangkan dengan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Barisan dan Deret

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : X/Ganjil Mata Pelajaran : Matematika-Wajib Topik : Definisi Matriks, Jenis-jenis matriks, Transpos Matriks, Kesamaan dua

Lebih terperinci

SOAL PELUANG KELAS XI MATEMATIKANET.COM 1.! B. 4 2 C. 2 2 D. E. 2 2 A. 840 B. 504 C. 162 D. 84 E. 168

SOAL PELUANG KELAS XI MATEMATIKANET.COM 1.! B. 4 2 C. 2 2 D. E. 2 2 A. 840 B. 504 C. 162 D. 84 E. 168 SOAL PELUANG KELAS XI MATEMATIKANET.COM 1.!!. A. B. 4 2 C. 2 2 D. 2 2 2.!!!. A. 840 B. 504 C. 162 D. 84 168 3. Untuk menuju kota C dari Kota A harus melewati kota B. Dari kota A menuju kota B melewati

Lebih terperinci

PENCACAHAN RUANG SAMPEL

PENCACAHAN RUANG SAMPEL PENCACAHAN RUANG SAMPEL PERTEMUAN VII EvanRamdan PENDAHULUAN Tanpa kita sadari kehidupan kita sehari-hari selalu berhubungan dengan matematika, khususnya peluang. Misalnya dalam pemilihan umum terdapat

Lebih terperinci

Pertemuan 1 KONSEP DASAR PROBABILITAS

Pertemuan 1 KONSEP DASAR PROBABILITAS Pertemuan 1 KONSEP DASAR PROBABILITAS Pengantar Banyak kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang sulit diketahui dengan pasti, terutama kejadian yang akan datang. Meskipun kejadian-kejadian tersebut tidak

Lebih terperinci

PELUANG SUATU KEJADIAN RPP MICRO TEACHING

PELUANG SUATU KEJADIAN RPP MICRO TEACHING PELUANG SUATU KEJADIAN RPP MICRO TEACHING Dosen Pengampu: Ervina Maret S, S. Si., M. Pd. Disusun oleh: Ridha Rokhani (10411.062) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

Teori Probabilitas. Debrina Puspita Andriani /

Teori Probabilitas. Debrina Puspita Andriani    / Teori Probabilitas 5 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Konsep Probabilitas Ruang Sampel Komplemen Kejadian Probabilitas Bersyarat Teorema Bayes Berapa

Lebih terperinci

Perumusan Probabilitas Kejadian Majemuk S S A B A B Maka banyak anggota himpunan gabungan A dan B adalah : n(a n(a B) = n(a) + n(b) n(a n(a B) Kejadia

Perumusan Probabilitas Kejadian Majemuk S S A B A B Maka banyak anggota himpunan gabungan A dan B adalah : n(a n(a B) = n(a) + n(b) n(a n(a B) Kejadia HUKUM PROBABILITAS Pertemuan ke ke--4 Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat Perumusan Probabilitas Kejadian Majemuk S S A B A B Maka banyak anggota himpunan gabungan A dan B adalah : n(a n(a B) = n(a) +

Lebih terperinci

4.2 Nilai Peluang Secara Teoritis

4.2 Nilai Peluang Secara Teoritis 4.2 Nilai Peluang Secara Teoritis Apa yang akan kamu pelajari? Mencari peluang dengan tiap titik sampel berkesempatan sama untuk terjadi Menentukan kepastian dan kemustahilan Kata Kunci: Peluang Teoritis

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB I PELUANG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB I PELUANG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB I PELUANG Dr. Djadir, M.Pd. Dr. Ilham Minggi, M.Si Ja faruddin,s.pd.,m.pd. Ahmad Zaki, S.Si.,M.Si Sahlan Sidjara, S.Si.,M.Si

Lebih terperinci

Bab 11 PELUANG. Contoh : 5! = = 120

Bab 11 PELUANG. Contoh : 5! = = 120 PELUANG Bab 11 1. Faktorial Faktorial adalah perkalian bilangan asli berurutan Hasil perkalian dari n bilangan asli pertama yang terurut dikatakan sebagai n faktorial (n!) n! n( n 1)( n 2)...3.2.1 5! =

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Wajib Pokok Bahasan : Barisan dan Deret

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Barisan dan Deret

Lebih terperinci

PELUANG. n cara yang berbeda. Contoh 1: Ali mempunyai 2 celana dan 3 baju yang berbeda. Berapa stelan celana dan baju berbeda yang dipunyai Ali?

PELUANG. n cara yang berbeda. Contoh 1: Ali mempunyai 2 celana dan 3 baju yang berbeda. Berapa stelan celana dan baju berbeda yang dipunyai Ali? -1- PELUANG 1. KAIDAH PENCACAHAN 1.1 Aturan Pengisian Tempat Jika beberapa peristiwa dapat terjadi dengan n1, n2, n3,... cara yang berbeda, maka keseluruhan peristiwa itu dapat terjadi dengan n n......

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : X / 2 (dua) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Peluang 1 Alokasi

Lebih terperinci

BAB V TEORI PROBABILITAS

BAB V TEORI PROBABILITAS BAB V TEORI PROBABILITAS Probabilitas disebut juga dengan peluang atau kemungkinan. Probabilitas merupakan suatu nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian yang acak. Oleh karena

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : Wajib Pokok Bahasan : Barisan dan Deret

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELEJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELEJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELEJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester : SMA CITRA NEGARA : MATEMATIKA : XI / I Alokasi Waktu : 2 JP ( 2 x 45 menit ) A. Standar Kompetensi : 1. Menghayati

Lebih terperinci

9. 2 Menghitung peluang suatu kejadian

9. 2 Menghitung peluang suatu kejadian Sumber: Art and Gallery Standar Kompetensi Kompetensi Dasar. Memecahkan masalah dengan konsep teori peluang 9. Mendeskripsikan kaidah pencacahan, permutasi, dan kombinasi 9. 2 Menghitung peluang suatu

Lebih terperinci

Probabilitas = Peluang

Probabilitas = Peluang 1. Pendahuluan Probabilitas = Peluang Percobaan : proses yang menghasilkan data Ruang Contoh (S) : himpunan yang memuat semua kemungkinan hasil percobaan Kejadian = Event : himpunan bagian dari ruang contoh

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Umum :

Lebih terperinci

BAB 3 Teori Probabilitas

BAB 3 Teori Probabilitas BAB 3 Teori Probabilitas A. HIMPUNAN a. Penulisan Hipunan Cara Pendaftaran Cara Pencirian 1) A = {a,i,u,e,o} 1) A = {X: x huruf vokal } 2) B = {1,2,3,4,5} menghasilkan data diskrit 2) B = {X: 1 x 2} menghasilkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 2 (dua) : Matematika : Umum : Barisan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : Kelas X/Semester 2 Mata Pelajaran : Matematika Topik : Peluang Waktu : 2 X 45 A. Kompetensi Inti SMA Kelas X : 1. Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/I Pokok Bahasan : Kinematika Gerak Alokasi : 4 x 2 JP A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

MAKALAH M A T E M A T I K A

MAKALAH M A T E M A T I K A MAKALAH M A T E M A T I K A PELUANG DISUSUN OLEH EDI MICHAEL ANTONIUS XII.TSM GURU PEMBIMBING LUNGGUH SOLIHIN, S.Pd SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SETIH SETIO 1 MUARA BUNGO T.A 2016/2017 0 KATA PENGANTAR Pertama

Lebih terperinci

Statistika & Probabilitas. Sumber: Materi Kuliah Statistika Dr. Ir. Rinaldi Munir, M.T

Statistika & Probabilitas. Sumber: Materi Kuliah Statistika Dr. Ir. Rinaldi Munir, M.T Statistika & Probabilitas Sumber: Materi Kuliah Statistika Dr. Ir. Rinaldi Munir, M.T Kejadian Kejadian adalah himpunan bagian (subset) dari ruang sampel S. Dapat dipahami, kejadian adalah himpunan dari

Lebih terperinci

PELUANG. A Aturan Pengisian Tempat. B Permutasi

PELUANG. A Aturan Pengisian Tempat. B Permutasi PELUANG KAIDAH PENCACAHAN kaidah pencacahan didefinisikan sebagai suatu cara atau aturan untuk menghitung semua kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu percobaan tertentu. Ada beberapa metode pencacahan,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

PPL. POKOK BAHASAN Peluang Kejadian Bersyarat

PPL. POKOK BAHASAN Peluang Kejadian Bersyarat PPL POKOK BAHASAN Peluang Kejadian Bersyarat Disusun Oleh : Nama : Muhammad Zainul Arifin NPM : 14080223 Prodi/Angkatan : Pendidikan Matematika/2008 PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Bab 9. Peluang Diskrit

Bab 9. Peluang Diskrit Bab 9. Peluang Diskrit Topik Definisi Peluang Diskrit Sifat Peluang Diskrit Probabilitas terbatas Konsep Teori Himpunan pada Peluang Diskrit Probabilitas Kejadian Majemuk A B dan A B DuaKejadianSalingLepas

Lebih terperinci

matematika PELUANG: DEFINISI DAN KEJADIAN BERSYARAT K e l a s Kurikulum 2006 Tujuan Pembelajaran

matematika PELUANG: DEFINISI DAN KEJADIAN BERSYARAT K e l a s Kurikulum 2006 Tujuan Pembelajaran Kurikulum 2006 matematika K e l a s XI EUANG: DEFINISI DAN KEJADIAN BERSYARAT Tujuan embelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami konsep dasar peluang.

Lebih terperinci

Jadi, seluruhnya ada 4 x 4 x 3 x 2 = 96 bilangan yang dapat disusun dengan angkaangka yang tidak boleh berulang.

Jadi, seluruhnya ada 4 x 4 x 3 x 2 = 96 bilangan yang dapat disusun dengan angkaangka yang tidak boleh berulang. Jika kejadian pertama dapat terjadi dengan n cara berbeda Kejadian kedua dapat terjadi dengan n cara berbeda Kejadian ketiga dapat terjadi dengan n 3 cara berbeda Kejadian keempat dapat terjadi dengan

Lebih terperinci

Learning Outcomes Ruang Contoh Kejadian Aksioma Peluang Latihan. Aksioma Peluang. Julio Adisantoso. 16 Pebruari 2014

Learning Outcomes Ruang Contoh Kejadian Aksioma Peluang Latihan. Aksioma Peluang. Julio Adisantoso. 16 Pebruari 2014 16 Pebruari 2014 Learning Outcome Mahasiswa dapat memahami ruang contoh, kejadian, dan koleksi Mahasiswa dapat melakukan operasi himpunan kejadian Mahasiswa dapat memahami aksioma peluang Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

Probabilitas = Peluang (Bagian II)

Probabilitas = Peluang (Bagian II) Probabilitas = Peluang (Bagian II) 3. Peluang Suatu Kejadian Peluang dalam pengertian awam "kemungkinan" Mis : 1. Hari ini kemungkinan besar akan turun hujan 2. Kemungkinan tahun depan inflasi akan mencapai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data merupakan tahap awal dalam pengembangan media

Lebih terperinci

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

Pilihlah jawaban yang paling tepat! Pilihlah jawaban yang paling tepat!. Terdapat 0 anggota klub bola voli. Akan dibentuk Tim Voli yang terdiri dari 6 orang. Banyaknya variasi Tim Bola Voli yang dapat di susun ada A. 0 B. 200 20 22 E. 20

Lebih terperinci

BAB 2 PELUANG. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.

BAB 2 PELUANG. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah. Standar Kompetensi 2 PELUNG Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar 1. Menggunakan aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Wajib :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : Mata pelajaran : Kelas/Semester : Alokasi Waktu : A. Kompetensi Inti (KI) B. Kompetensi Dasar 1. KD pada KI-1 2. KD pada KI-2 3. KD pada KI-3 4. KD pada

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 1 (satu) : Matematika : Umum : Matriks

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 1 (satu) : Matematika : Umum : Relasi

Lebih terperinci

UJIAN BERSAMA SMA KABUPATEN TANAH DATAR SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2008/2009

UJIAN BERSAMA SMA KABUPATEN TANAH DATAR SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Ekonomi B.Indonesia Matematika B.Inggris Sejarah frekuensi UJIAN BERSAMA SMA KABUPATEN TANAH DATAR SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 200/2009 Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas/jurusan : XI/IPS Hari/Tanggal :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/I Pokok Bahasan : Kinematika Gerak Alokasi Waktu : 4 x 2 JP A. Kompetensi Inti 1. Menghayati

Lebih terperinci

Aksioma Peluang. Bab Ruang Contoh

Aksioma Peluang. Bab Ruang Contoh Bab 2 Aksioma Peluang 2.1 Ruang Contoh Dalam suatu percobaan, kita tidak tahu dengan pasti apa hasil yang akan terjadi. Misalnya pada percobaan membeli lampu pijar, kita tidak tahu dengan pasti, apakah

Lebih terperinci

Learning Outcomes Peluang Bersyarat Latihan-1 Hukum Penggandaan Hukum Total Peluang Latihan-2. Peluang Bersyarat. Julio Adisantoso.

Learning Outcomes Peluang Bersyarat Latihan-1 Hukum Penggandaan Hukum Total Peluang Latihan-2. Peluang Bersyarat. Julio Adisantoso. 2 Maret 2014 Learning Outcome Mahasiswa dapat memahami kejadian dan peluang bersyarat Mahasiswa dapat memahami hukum penggandaan Mahasiswa dapat memahami hukum total peluang Mahasiswa dapat memiliki dasar

Lebih terperinci

King s Learning Be Smart Without Limits

King s Learning Be Smart Without Limits NAMA: KELAS: A. KAIDAH PENCACAHAN Kaidah pencacahan adalah suatu cara/aturan untuk menghitung semua kemungkinan yang terjadi dalam suatu percobaan tertentu. Ada tiga metode pencacahan yang digunakan yaitu,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Matematika-Wajib Topik : Determinan dan Invers suatu Matriks Waktu : 2 45 menit A. Kompetensi Inti SMA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Lingkaran 1 Alokasi

Lebih terperinci

II. KONSEP DASAR PELUANG

II. KONSEP DASAR PELUANG II. KONSEP DASAR PELUANG Teori Peluang memberikan cara pengukuran kuantitatif tentang kemungkinan munculnya suatu kejadian tertentu dalam suatu percobaan/peristiwa. Untuk dapat menghitung peluang lebih

Lebih terperinci

SOAL-SOAL LATIHAN PELUANG UJIAN NASIONAL

SOAL-SOAL LATIHAN PELUANG UJIAN NASIONAL . UN 0 SOAL-SOAL LATIHAN PELUANG UJIAN NASIONAL Peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep pada topik peluang suatu kejadian. Peserta didik memilki kemampuan mengaplikan konsep kalkulus dalam masalah

Lebih terperinci

BAB 2 PELUANG. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.

BAB 2 PELUANG. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah. Standar Kompetensi 2 PELUNG Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar 1. Menggunakan aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi

Lebih terperinci

PERMUTASI & KOMBINASI

PERMUTASI & KOMBINASI MODUL MATEMATIKA 11.1.4 PERMUTASI & KOMBINASI KELAS : XI BAHASA SEMESTER : I (SATU) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 http://vidyagata.word press.com/ PEMERINTAH KOTA MALANG

Lebih terperinci

PERMUTASI, KOMBINASI DAN PELUANG. Kaidah pencacahan membantu dalam memecahkan masalah untuk menghitung

PERMUTASI, KOMBINASI DAN PELUANG. Kaidah pencacahan membantu dalam memecahkan masalah untuk menghitung PERMUTASI, KOMBINASI DAN PELUANG A. KAIDAH PENCACAHAN Kaidah pencacahan membantu dalam memecahkan masalah untuk menghitung berapa banyaknya cara yang mungkjin terjadi dalam suatu percobaan. Kaidah pencacahan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/I Pokok Bahasan : Kinematika Gerak Alokasi : 4 x 2 JP A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

MATERI BAB I RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN. A. Pendahuluan Dari jaman dulu sampai sekarang orang sering berhadapan dengan peluang.

MATERI BAB I RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN. A. Pendahuluan Dari jaman dulu sampai sekarang orang sering berhadapan dengan peluang. MATERI BAB I RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN Pendahuluan Ruang Sampel Kejadian Dua Kejadian Yang Saling Lepas Operasi Kejadian BAB II MENGHITUNG TITIK SAMPEL Prinsip Perkalian/ Aturan Dasar Notasi Faktorial

Lebih terperinci

Peluang. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas LOGO

Peluang. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas LOGO Peluang Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas LOGO Kompetensi menjelaskan mengenai ruang contoh, titik contoh dan kejadian mencacah titik contoh menghitung peluang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 Kode : RPP 01

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 Kode : RPP 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 Kode : RPP 01 Nama Sekolah Kelas Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Sub Materi Pokok Jumlah Jam pelajaran Pertemuan ke : SMP PGRI 2 Denpasar : IX : I : Matematika

Lebih terperinci

P E L U A N G. B. Peluang Kejadian Majemuk. Materi W12b. 1. Kejadian Majemuk saling Lepas 2. Kejadian Majemuk saling Bebas. Kelas X, Semester 2

P E L U A N G. B. Peluang Kejadian Majemuk. Materi W12b. 1. Kejadian Majemuk saling Lepas 2. Kejadian Majemuk saling Bebas. Kelas X, Semester 2 Materi W12b P E L U A N G Kelas X, Semester 2 B. Peluang Kejadian Majemuk 1. Kejadian Majemuk saling Lepas 2. Kejadian Majemuk saling Bebas www.yudarwi.com B. Peluang Kejadian Majemuk Kejadian majemuk

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH. No. Bab Kutipan Hal. Terjemah

DAFTAR TERJEMAH. No. Bab Kutipan Hal. Terjemah 97 Lampiran 1. Daftar Terjemah DAFTAR TERJEMAH No. Bab Kutipan Hal. Terjemah 1. I Q.S. Ar-Ra d ayat 11 1 Baginya (manusia) ada malaikatmalaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya.

Lebih terperinci

C n r. h t t p : / / m a t e m a t r i c k. b l o g s p o t. c o m. P n. P ( n, n ) = n P n = P n n!

C n r. h t t p : / / m a t e m a t r i c k. b l o g s p o t. c o m. P n. P ( n, n ) = n P n = P n n! Ringkasan Materi : Kaidah Pencacahan. Aturan Perkalian Jika sesuatu objek dapat diselesaikan dalam n cara berbeda, dan sesuatu objek yang lain dapat diselesaikan dalam n cara berbeda, maka kedua objek

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit I. Standar Kompetensi 1.1 Menggunakan aturan statistika,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Peluang 2 Alokasi

Lebih terperinci

RPP 2 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

RPP 2 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Pertemuan 2 RPP 2 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Getaran Harmonik XI SMA kurikulum 2013 Sub Materi 2: Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang 15B08019 dhy [Type the PPS company UNM name]

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Barrang Lompo : Fisika : XI/Genap : Fluida : 3 x 45 menit Kompetensi Inti KI.1. Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI / Genap Materi Pokok : Gejala Pemanasan Global Sub Materi Pokok : Penyebab, Dampak dan Upaya untuk

Lebih terperinci

STK 211 Metode statistika. Materi 3 Konsep Dasar Peluang

STK 211 Metode statistika. Materi 3 Konsep Dasar Peluang STK 211 Metode statistika Materi 3 Konsep Dasar Peluang 1 Pendahuluan Banyak kejadian-kejadian di dunia ini yang tidak pasti Misal: Akankah hujan sore hari ini? Akankah PSSI menang? dll Nilai Kejadian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 1 (satu) : Matematika : Peminatan

Lebih terperinci