RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit"

Transkripsi

1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit I. Standar Kompetensi 1.1 Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah II. Kompetensi Dasar 2.1 Menggunakan aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi dalam pemecahan masalah. 2.2 Menentukan ruang sampel suatu percobaan III. Indikator 3.1 Menentukan nilai dari suatu kombinasi 3.2 Menentukan suatu nilai dari persamaan kombinasi 3.3 Menentukan banyaknya cara dari suatu peristiwa dengan menggunakan kombinasi 3.4 Mendefinisikan pengertian dari ruang sampel dan kejadian dari suatu percobaan 3.5 Menentukan ruang sampel dan kejadian dari suatu percobaan IV. Tujuan Pembelajaran 4.1 Melalui diskusi kelompok dan pengerjaan LKS siswa dapat menentukan nilai dari suatu kombinasi 4.2 Melalui diskusi kelompok dan pengerjaan LKS siswa dapat menentukan suatu nilai dari persamaan kombinasi 4.3 Melalui diskusi kelompok dan pengerjaan LKS siswa dapat menentukan banyaknya cara dari suatu peristiwa dengan menggunakan kombinasi 1

2 4.4 Melalui diskusi kelompok dan pengerjaan LKS siswa dapat mendefinisikan pengertian dari ruang sampel dan kejadian dari suatu percobaan 4.5 Melalui diskusi kelompok dan pengerjaan LKS siswa dapat menentukan ruang sampel dan kejadian dari suatu percobaan Tujuan Karakter Bangsa 1. Menggunakan waktu dengan tepat dan cermat untuk menyelesaikan tugas (disiplin) 2. Memberikan kesempatan teman untuk berbeda pendapat (toleransi) 3. Menyimpulkan dan membuktikan sesuatu berdasarkan data-data yang benar diperoleh (jujur) 4. Berusaha dengan keras untuk menyelesaikan tugas (kerja keras, jujur) 5. Berusaha menemukan suatu prinsip/formula berdasarkan data-data yang diperoleh dari tugas yang dikerjakan (kreatif) 6. Bekerja sama dan saling memberikan pendapat dalam mengerjakan tugas (demokratis, saling menghargai) 7. Bertanya dan berusaha mencari sumber lain tentang materi yang terkait dengan pelajaran (rasa ingin tahu/pantang menyerah) 8. Menyampaikan pendapat dan menerima pendapat teman dalam kelompok untuk mengerjakan tugas yang diberikan (bersahabat/komunikatif) V. Materi Pelajaran A. Kombinasi secara umum Kombinasi dari sekumpulan unsur-unsur adalah cara penyusunan unsur-unsur berbeda tanpa memperhatikan urutannya. Misalkan kita akan menyusun dua abjad dari A, B, dan C. Cara penyusunan abjad itu antara lain : AB AC BC BA CA CB Ada 6 cara untuk menyusunnya jika urutan abjad diperhatikan, namun Karena AB dipandang sama dengan BA (urutan tidak diperhatikan) AC dipandang sama dengan AC (urutan tidak diperhatikan) 2

3 BC dipandang sama dengan CB (urutan tidak diperhatikan), maka kombinasi dari unsur-unsur tersebut ada 3, yaitu : AB, AC, dan BC a. Kombinasi n unsur dari n unsur yang berbeda Secara sederhana dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut : 1. Adi mempunyai 1 buku Tulis. Maka ada 1 cara Adi dapat memilih 1 buku tulis untuk digunakan sebagai buku PR. 2. Adi mempunyai 2 buku Tulis. Maka ada 1 cara Adi dapat memilih 2 buku tulis untuk digunakan sebagai buku PR. (Adi memilih semua yang ia punya) 3. Adi mempunyai 3 buku Tulis. Maka ada 1 cara Adi dapat memilih 3 buku tulis untuk digunakan sebagai buku PR. (Adi memilih semua yang ia punya) 4. Adi mempunyai k buku Tulis. Maka ada 1 cara Adi dapat memilih k buku tulis untuk digunakan sebagai buku PR. (Adi memilih semua yang ia punya) Sehingga banyak kombinasi n unsur dari n unsur berbeda adalah 1. b. Kombinasi k unsur dari n unsur yang berbeda, n > k Kombinasi dari n unsur dengan menggunakan k unsur dalam setiap pengambilan terdiri dari semua kemungkinan himpunan dari k objek tersebut tanpa mempedulikan urutan/susunan. Banyak kombinasi dari n unsur dengan menggunakan k unsur dapat dinyatakan dengan C(n, k). Secara sederhana akan dijelaskan dengan contoh. 1. Made akan mengunjungi 2 kota dari 3 kota di Bali. Misalkan 3 kota yang ingin dikunjungi Made adalah A, B, dan C. Ada berapa kemungkinan komposisi kota yang akan dikunjungi Made (tanpa mempedulikan urutan kota yang akan dikunjungi Made. AB AC BC BA CA CD a. Dengan mempedulikan urutan kita mendapat P(3, 2) = 6 komposisi kota yang akan dikunjungi Made. b. Ada 2! = 2 cara yang dapat digunakan untuk menyusun 2 kota dari 2 kota yang ada (jika urutan diperhatikan). c. Namun jika urutan tidak dipedulikan kita hanya mendapat 3 komposisi. d. Hubungan dari pernyataan a, b, dan c adalah 3 = 6 2 atau C(3, 2) = P(3,2) 2! 3

4 2. Made akan mengunjungi 3 kota dari 4 kota di Bali. Misalkan 4 kota yang ingin dikunjungi Made adalah A, B, C, dan D. Ada berapa kemungkinan komposisi kota yang akan dikunjungi Made (tanpa mempedulikan urutan kota yang akan dikunjungi Made. ABC ACB BAC BCA CAB CBA ABD ADB BAD BDA DAB DBA ACD ADC CAD CDA DAC DCA BCD BDC CBD CDB DBC DCB a. Dengan mempedulikan urutan kita mendapat P(4, 3) = 24 komposisi kota yang akan dikunjungi Made. b. Ada 3! = 6 cara yang dapat digunakan untuk menyusun 3 kota dari 3 kota yang ada (jika urutan diperhatikan). c. Namun jika urutan tidak dipedulikan kita hanya mendapat 4 komposisi. d. Hubungan dari pernyataan a, b, dan c adalah 4 = 24 6 atau C(4, 3) = P(4,3) 3! Sehingga banyak kombinasi k unsur dari n unsur yang tersedia adalah C n, k = P(n,k) n! atau C n, k = n! n k! n! c. Kombinasi dengan beberapa unsur sama Trik dalam kombinasi dari beberapa unsur sama adalah melogikakan kalimat dengan kata sambung dan & atau. Secara sederhana dan akan merujuk pada pengalian dan atau akan merujuk pada penambahan. Secara sederhana akan dijelaskan dengan contoh berikut. Alita ingin mengambil 3 buah dari beberapa buah yang ada di Kulkas, yaitu : 3 buah Apel, 4 buah Jeruk, dan 5 buah Mangga. Dengan ketentuan : a. Ia mengambil 3 buah secara sembarang. Masalah Alita adalah memilih 3 buah dari 12 buah yang ada, sehingga banyak kombinasinya adalah C(12, 3) b. Ia mengambil 3 buah Apel. Masalah Alita adalah memilih 3 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia, sehingga banyak kombinasinya adalah C(3, 3) = 1 c. Ia mengambil 3 buah Jeruk. 4

5 Masalah Alita adalah memilih 3 buah Jeruk dari 4 buah Jeruk yang tersedia, sehingga banyak kombinasinya adalah C(4, 3) d. Ia mengambil 3 buah Mangga. Masalah Alita adalah memilih 3 buah Mangga dari 3 buah Mangga yang tersedia, sehingga banyak kombinasinya adalah C(5, 3) e. Ia mengambil 1 buah Apel, 1 buah Jeruk, dan 1 buah Mangga. Masalah Alita adalah memilih 1 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia, dan memilih 1 buah Jeruk dari 4 buah Jeruk yang tersedia dan memilih 1 buah Mangga dari 5 Mangga yang tersedia. memilih 1 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia = C(3, 1) memilih 1 buah Jeruk dari 4 buah Jeruk yang tersedia = C(4, 1) memilih 1 buah Mangga dari 5 Mangga yang tersedia = C(5, 1) Sehingga banyak kombinasi dari masalah Alita adalah C(3, 1) C(4, 1) C(5, 1) f. Ia mengambil 2 buah Apel dan 1 buah Jeruk. Masalah Alita adalah memilih 2 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia dan memilih 1 buah Jeruk dari 4 buah Jeruk yang tersedia. Memilih 2 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia = C(3, 2) Memilih 1 buah Jeruk dari 4 buah Jeruk yang tersedia = C(4, 1) Sehingga banyak kombinasi dari masalah Alita adalah C(3, 2) C(4, 1) g. Ia mengambil 1 buah Apel dan 2 buah Mangga. Masalah Alita adalah memilih 1 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia dan memilih 2 buah Mangga dari 5 buah Mangga yang Tersedia. Memilih 1 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia = C(3, 1) Memilih 2 buah Mangga dari 5 buah Mangga yang tersedia = C(5, 2) Sehingga banyak kombinasi dari masalah Alita adalah C(3, 1) C(5, 2) h. Ia mengambil 1 buah Jeruk dan 2 buah Mangga. Masalah Alita adalah memilih 1 buah Jeruk dari 4 buah Jeruk yang tersedia dan memilih 2 buah Mangga dari 5 buah Mangga yang Tersedia. Memilih 1 buah Jeruk dari 4 buah Jeruk yang tersedia = C(4, 1) Memilih 2 buah Mangga dari 5 buah Mangga yang tersedia = C(5, 2) 5

6 Sehingga banyak kombinasi dari masalah Alita adalah C(4, 1) C(5, 2) i. Ia mengambil 1 buah Apel, namun Ia tetap mengambil 3 buah. Masalah Alita adalah (memilih 1 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia dan memilih 2 buah Mangga dari 5 buah Mangga yang Tersedia) atau (memilih 1 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia dan memilih 2 buah Jeruk dari 4 buah Mangga yang Tersedia) atau (memilih 1 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia, dan memilih 1 buah Jeruk dari 4 buah Jeruk yang tersedia dan memilih 1 buah Mangga dari 5 Mangga yang tersedia) memilih 1 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia dan memilih 2 buah Mangga dari 5 buah Mangga yang Tersedia = C(3, 1) C(5, 2) memilih 1 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia dan memilih 2 buah Jeruk dari 4 buah Mangga yang Tersedia = C(3, 1) C(4, 2) memilih 1 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia, dan memilih 1 buah Jeruk dari 4 buah Jeruk yang tersedia dan memilih 1 buah Mangga dari 5 Mangga yang tersedia = C(3, 1) C(4, 1) C(5, 1) Sehingga banyak kombinasi dari masalah Alita adalah C(3, 1) C(5, 2) + C(3, 1) C(4, 2) + C(3, 1) C(4, 1) C(5, 1) j. Ia mengambil minimal 1 buah Apel Masalah Alita adalah (memilih 1 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia dan memilih 2 buah Mangga dari 5 buah Mangga yang Tersedia) atau (memilih 1 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia dan memilih 2 buah Jeruk dari 4 buah Jeruk yang Tersedia) atau (memilih 1 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia, dan memilih 1 buah Jeruk dari 4 buah Jeruk yang tersedia dan memilih 1 buah Mangga dari 5 Mangga yang tersedia) atau ((memilih 2 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia dan 1 buah Jeruk dari 4 buah Jeruk yang tersedia) atau (memilih 2 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia dan memilih 1 buah Mangga dari 5 buah Mangga yang tersedia)) atau Memilih 3 buah Apel dari 3 buah Apel yang tersedia Untuk masalah nomor 1 = C(3, 1) C(5, 2) + C(3, 1) C(4, 2) + C(3, 1) C(4, 1) C(5, 1) Untuk masalah nomor 2 = C(3, 2) C(5, 1) + C(3, 2) C(4, 1) 6

7 Untuk masalah nomor 2 = C(3, 3) Sehingga banyak kombinasi untuk masalah Alita adalah ((C(3, 1) C(5, 2) + C(3, 1) C(4, 2) + C(3, 1) C(4, 1) C(5, 1)) + (C(3, 2) C(5, 1) + C(3, 2) C(4, 1)) + C(3, 3)) B. Ruang Sampel dan Kejadian 1. Definisi ruang sampel dan kejadian dari suatu percobaan Pada pelemparan sekeping uang logam, sisi yang mungkin muncul adalah sisi angka (A) atau sisi gambar (G). Jika sisi yang mungkin muncul ini dinyatakan dengan himpunan, misalnya S, menjadi S = {A,G}. S = {A,G} merupakan ruang sampel, sebab S merupakan himpunan semua hasil yang mungkin terjadi. A dan G merupakan titik sampel, sebab A dan G merupakan anggota dari ruang sampel atau merupakan hasil yang mungkin terjadi. Misalkan pada pelemparan tersebut yang muncul adalah Angka (A), maka {A} merupakan kejadian, sebab {A} merupakan himpunan bagian dari ruang sampel 2. Ruang sampel dan kejadian sederhana dari suatu percobaan Dalam menentukan ruang sampel dari suatu kejadian tunggal dapat dilakukan dengan cara mendaftar semua hasil yang mungkin. Misalnya dalam pelemparan sebuah dadu, maka ruang sampel dari permasalahan tersebut adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dengan n(s) = 6 Contoh lain, dalam pengambilan acak sebuah kartu dari satu set kartu Brigde (tanpa Joker), ruang sampel dari permasalah tersebut adalah S = {As hati, As wajik, Askeriting, dan As skop, kartu hati 2, kartu hati 2 kartu hati 2 kartu hati 2 kartu hati 2 kartu hati 2 kartu hati 2 kartu hati,, king hati, king wajik, king kriting, dan king skop} dengan n(s) = Ruang sampel dan kejadian dari suatu percobaan a. Menentukan Ruang Sampel dengan Mendaftar Misalkan, pada pelemparan dua keping uang logam sekaligus, sisi yang muncul adalah angka (A) pada uang logam pertama dan gambar (G) pada uang logam kedua, ditulis AG. 7

8 Uang Logam ke-1 Kejadian lain yang mungkin muncul pada pelemparan kedua uang logam tersebut adalah AA, GA, dan GG. Jika ruang sampelnya dituliskan dengan cara mendaftar, hasilnya adalah S = {AA, AG, GA, GG} dengan n(s) = 4. b. Menentukan Ruang Sampel dengan Tabel Selain dengan cara mendaftar, ruang sampel dapat ditentukan dengan cara membuat tabel. Perhatikan kembali pelemparan dua keping uang logam pada bagian a. Untuk menentukan ruang sampel dengan tabel, buatlah tabel dengan jumlah baris dan kolom yang diperlukan. Untuk percobaan pelemparan dua uang logam sekaligus, diperlukan tabel yang terdiri atas tiga kolom dan tiga baris. Isi kolom pertama dengan hasil yang mungkin muncul dari uang logam ke-1 dan isi baris kedua dengan hasil yang mungkin dari uang logam ke-2. Kemudian, lengkapi tabel yang kosong. Tabel ruang sampel pelemparan dua logam adalah sebagai berikut. Uang Logam ke-2 A G A AA AG G GA GG baris kolom Jadi, ruang sampelnya adalah S = {AA, AG, GA, GG} dengan n(s) = 4. c. Menentukan Ruang Sampel dengan Diagram Pohon Cara lain yang digunakan untuk menentukan ruang sampel adalah dengan diagram pohon. Cara ini merupakan cara yang paling mudah. Berikut adalah diagram pohon untuk pelemparan dua uang logam sekaligus. 8

9 Jadi, ruang sampelnya adalah S = {AA, AG, GA, GG} dengan n(s) = 4. Contoh 1 Tentukan ruang sampel dari percobaan-percobaan berikut. a. Melambungkan sebuah dadu. b. Melambungkan tiga keping uang logam yang berbeda sekaligus. c. Melambungkan dua buah dadu sekaligus. Jawab: a. Hasil yang mungkin muncul dari pelemparan sebuah dadu adalah muka dadu bertitik 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Jadi, ruang sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. b. Untuk mempermudah penentuan ruang sampel pelemparan tiga keping uang logam berbeda sekaligus, digunakan diagram pohon. Jadi, ruang sampelnya adalah S = {AA, AG, GA, GG} dengan n(s) = 4 VI. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran : Kooperatif Inkuiri Metode pembelajaran : 1. Tanya Jawab. 2. Pemberian Tugas. 3.Diskusi. 9

10 VII. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Struktur Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Pendahuluan o Memberikan salam panganjali, o Memberikan salam panganjali mengecek kehadiran, dan kepada guru dan menarik perhatian siswa agar mempersiapkan buku siap mengikuti pembelajaran. pelajaran. APERSEPSI o Mengingatkan kembali siswa o Mendengarkan dan menyimak tentang notasi faktorial dan penjelasan guru. permutasi secara umum. o Mendengarkan dan o Mengaitkan materi yang mencermati penjelasan guru. dipelajari dengan contoh dalam kehidupan sehari-hari. (Contohnya, misalkan dalam memanggil nama beberapa siswa, berapa kemungkinan kombinasi cara memanggil siswa tersebut?) MOTIVASI o Menyampaikan tujuan o Mendengarkan dan pembelajaran yang ingin dicapai mencermati penjelasan guru. dalam kegiatan pembelajaran. o Memberikan acuan materi berupa penjelasan pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar. Inti o Menginstruksikan siswa untuk o Duduk berdasarkan duduk berdasarkan kelompoknya. kelompoknya. Alokasi waktu 10 menit 60 10

11 (dalam kelompok) EKSPLORASI o Memberikan LKS kepada masing-masing kelompok yang sudah dibentuk dan meminta siswa untuk mencermati LKS. o Jika ada siswa atau kelompok yang belum mengerti instruksi dari LKS, guru dapat membantu siswa yang mengalami masalah o Mencermati LKS yang diberikan. o Menanyakan pada guru jika ada instruksi pada LKS yang belum dipahami. menit ELABORASI o Membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS dan soal penerapan dengan cara memberikan pertanyaan arahan sehingga siswa sendiri yang berhasil memecahkan masalah tersebut. o Masing-masing perwakilan kelompok ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok dalam diskusi kelas o Menanyakan masalahmasalah yang ditemui kepada guru dalam mengerjakan LKS dan soal penerapan. o Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas. KONFIRMASI o Memberikan pelurusan mengenai jawaban siswa. o Kelompok yang paling aktif diberikan penguatan oleh guru. o Mendengarkan dengan baik penjelasan guru.. 11

12 Penutup o Menuntun siswa menyimpulkan o Membuat simpulan materi 20 materi yang telah dipelajari. yang telah dibahas. menit o Memberikan kuis untuk o Mengerjakan kuis yang mengetahui tingkat pemahaman diberikan. siswa terhadap materi yang telah dibahas. o Memberikan pekerjaan rumah. o Mencatat tugas yang o Menginformasikan kepada diberikan oleh guru. siswa bahwa pertemuan o Mendengarkan dengan baik berikutnya akan membahas dan mempersiapkan diri untuk tentang peluang suatu kejadian pertemuan selanjutnya. o Pembelajaran diakhiri dengan o Memberi salam kepada guru. memberi salam parama shanti. VIII. Sumber, Alat pembelajaran 1. Sumber : - Matematika 2 untuk SMA/MA Program Studi IPS Kelas XI oleh Sri Lestari & Diah Ayu Kurniasih Kanginan, Penerbit: Pusat Perbukuan Depdiknas (BSE) - Matematika untuk SMA Kelas XI Program Ilmu Sosial oleh Sartono Wirodikromo, Penerbit: Erlangga - Buku penunjang lainnya 2. Alat dan media : - LKS - Spidol, papan tulis, dan penghapus papan IX. PENILAIAN X. PENILAIAN 1. Penilaian Produk Teknik : Quis Bentuk Instrumen : Uraian Instrumen : Quis 12

13 No Soal No Indikator Hitung nilai dari C(6, 5) Soal Penyelesaian Skor C 6, 5 = 6! 6 5! 5! = 6 10 Maksimum Hitung nilai k dari C(n, k) = P(n, k) Seorang petani akan membeli 3 ekor ayam, 2 ekor kambing, dan 1 ekor sapi dari pedagang yang memiliki 6 ekor ayam, 4 ekor kambing, dan 3 ekor sapi. Dengan berapa cara petani tersebut dapat memilih ternak-ternak yang diinginkannya? Jelaskan pengertian ruang sampel dan titik sampel Pada saat melambungkan 1 dadu, tentukanlah kejadian munculnya mata dadu C(n, k) = P(n, k) n! n k! k! = n! n k! n k! k! = n k! k! = 1 k = 1 Jawab: Banyaknya cara memilih ayam = C(6,3) = 6! = 6! = 20 cara 6 3!3! 3!3! Banyaknya cara memilih ayam = C(4,2) = 4! = 4! = 6 cara, dan 4 2!2! 2!2! Banyaknya cara memilih ayam = C(3,1) = 3! 3 1!1! = 3! 2!1! = 3 cara Jadi, petani tersebut memiliki pilihan sebanyak = 20x6x3 = 360 cara Ruang sampel merupakan himpunan semua hasil yang mungkin terjadi. Titik sampel, merupakan anggota dari ruang sampel atau merupakan hasil yang mungkin terjadi. Kejadian munculnya mata dadu bilangan genap adalah E {2,4,6}

14 bilangan genap! Nilai Siswa = Total Skor 70 skor yang diperoleh siswa Total Skor Penilaian Proses Penilaian proses dilakukan dengan memperhatikan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Misalnya dengan memberi skor tambahan tertentu pada siswa yang mampu memberi tanggapan yang tepat terhadap suatu pertanyaan atau permasalahan atau siswa yang bertanya yang terkait dengan materi yang dibahas 14

15 LEMBAR KERJA SISWA Waktu: 30 Menit Sub Topik : Kombinasi, Ruang Sampel dan Kejadian Petunjuk : Diskusikanlah setiap langkah permasalahan dengan anggota kelompokmu Buatlah kesimpulan hasil diskusi kelompokmu pada tempat yang sudah disediakan Kelompok :... a. Pengertian Kombinasi Cermatilah hal-hal berikut! 1. Diberikan 4 buah titik berlainan pada sebuah bidang (A, B, C, D). Berapa banyak ruas garis yang dapat dibuat? Jawab : ABAC Satu kombinasi Satu kombinasi BACA ADBC Satu kombinasi DACB BDCD Satu kombinasi DBDC Satu kombinasi Satu kombinasi Dalam hal ini setiap dua permutasi (2!) menjadi satu kombinasi. Misalkan Ab dan BA (berarti kombinasi tidak memperhatikan urutan). Sehingga banyak ruas garis yang terjadi = P 4,2 : 2! = 4! 4 2! : 2! = 4! 4 2!2! =.. 2. Berapa banyak bidang segitiga yang dapat dibuat jika diberikan 4 buah titik berlainan (A, B, C, D) Jawab : ABC.ABD ACB.ADB BCA.BAD Satu kombinasi BAC... CAB... CBA... ACD.BCD Satu kombinasi Satu kombinasi Satu kombinasi Dalam hal ini setiap enam permutasi (3!) menjadi satu kombinasi. Misalkan ABC, ACB, BCA, BAC, CAB, dan CBA dianggap satu kombinasi (berarti kombinasi tidak memperhatikan urutan). Sehingga banyak kombinasi yang terjadi = P 4,3 : 3! = 4! 4 3! : 3! = 4! 4 3!3! =.. Berdasarkan hasil diskusi di atas, dapat disimpulkan bahwa : Pengertian Kombinasi adalah

16 b. Kombinasi n unsur dari n unsur berbeda yang tersedia Cermatilah hal-hal berikut! 1. Ari, Banu, dan Susi merupakan tiga siswa 2. Tersedia empat buah bola pingpong berwarna yang memiliki prestasi yang baik dalam bidang matematika. Dari tiga siswa ini akan dipilih tiga siswa yang akan mewakili sekolah dalam sebuah kompetisi matematika. Berapa banyaknya susunan siswa berbeda-beda yang putih. Andi hendak mengambil empat buah bola pingpong dari empat bola tersebut. Berapa banyaknya cara pengambilan yang mungkin dilakukan Andi? Jawab : dapat dipertimbangkan untuk mewakili Andi hendak mengambil 4 bola dari 4 sekolah? bola yang tersedia. Hal ini merupakan Jawab : permasalahan kombinasi. Sehingga dapat Dengan cara mendaftar diperoleh : Ari, Banu, SusiBanu, Susi, Ari Ari, Susi, BanuSusi, Ari, Banu dihitung dengan cara : C, =..!..! Banu, Ari, SusiSusi, Banu, Ari Kita lihat bahwa urutan penyebutan nama mereka tidak membedakan siswa yang akan mewakili sekolah dalam kompetisi tersebut. Sehingga dalam hal ini, keenam susunan yang terbentuk bukanlah hal yang berbeda dan dianggap satu kombinasi. Permasalahan tersebut merupakan permasalahan kombinasi 3 unsur dari 3 unsur berbeda yang tersedia. Karena urutan siswa yang terpilih tidak diperhitungkan, maka pemecahannya dapat dituliskan sebagai berikut : C 3,3 = P(3,3) 3! = 3! 3! = 1 Berdasarkan hasil diskusi di atas, dapat disimpulkan bahwa : Kombinasi n unsur dari n unsur yang tersedia dapat dirumuskan sebagai berikut : C n, n =.!.! = 16

17 c. Kombinasi k unsur dari n unsur berbeda yang tersedia Cermatilah hal-hal berikut! 1. Dari tiga siswa laki-laki akan dipilih dua siswa sebagai tim ganda putra bulutangkis. Berapa banyaknya cara membentuk tim tersebut? Jawab : Misalkan ketiga siswa tersebut adalah A, B, dan C. Dengan permutasi diperoleh susunan sebagai berikut : AB, BA, AC, CA, BC, CB Dalam hal ini, AB dan BA merupakan satu kombinasi sebab urutan tidak diperhatikan. Demikian pula halnya dengan AC dan CA serta BC dan CB. Sehingga Kemungkinan tim yang terbentuk adalah AB, BC, dan BC. Maka kombinasi 2 unsur dari 3 unsur yang tersedia dapat ditulis : C 3,2 = P(3,2) 2! =! =..!...!.!.! = 2. Riko memiliki empat buah kelereng berbeda warna yang disimpan dalam sebuah kantong. Ia akan mengambil dua buah kelereng sekaligus. Berapa banyaknya cara pengambilan yang mungkin dilakukan Riko? Jawab : Misalkan keempat kelereng tersebut adalah K 1, K 2, K 3, dan K 4. Dengan permutasi diperoleh susunan sebagai berikut : K 1 K 2...K 1 K 3...K 1 K 4 K 2 K 3...K 2 K 4...K 3 K 4 K 2 K 1...K 3 K 1...K 4 K 1 K 3 K 2...K 4 K 2...K 4 K 3 Dalam hal ini, K 1 K 2 dan K 2 K 1 merupakan satu kombinasi sebab urutan tidak diperhatikan. Demikian pula yang lainnya. Sehingga kemungkinan pengambilan yang terjadi adalah : K 1 K 2...K 1 K 3...K 1 K 4 K 2 K 3...K 2 K 4...K 3 K 4 Maka kombinasi 2 unsur dari 4 unsur yang tersedia adalah : C.,. = P(,.).!.! =.!.! =..!.!.! = Berdasarkan hasil diskusi di atas, dapat disimpulkan bahwa : Kombinasi k unsur dari n unsur berbeda yang tersedia (k < n), dapat dirumuskan sebagai berikut :.! C n, k =..!.! 17

18 d. Kombinasi k unsur dari n unsur dengan beberapa unsur sama (k < n) Contoh : Tiga bola akan diambil dari dalam kantong yang berisi 4 bola putih, 3 bola biru, dan dua bola kuning. Tentukan banyaknya cara pengambilan : a. Tiga bola sekaligus (tanpa memperhatikan warna) b. Tiga bola terdiri dari 1 bola kuning dan 2 bola putih c. Tiga bola terdiri dari 1 bola putih, 1 bola biru, dan 1 bola kuning d. Tiga bola yang terdiri dari minimal 2 bola biru Jawab : a. Akan diambil 3 bola sekaligus tanpa memperhatikan warna. Seluruh bola yang terdapat dalam kantong ada sebanyak 9 buah. Banyak kemungkinan bola yang terambil adalah : C 9,3 =..!!.! =. c. Akan diambil 3 bola dengan ketentuan 1 bola putih, 1 bola biru, dan 1 bola kuning. Pengambilan terdiri dari 3 bagian, yaitu : Bagian 1 : Banyak cara pengambilan 1 bola putih dari 4 bola putih yang tersedia adalah :! C..,.. =....!.! =. Bagian 2 : Banyak cara pengambilan 1 bola biru dari 3 bola biru yang tersedia adalah : C..,.. =!....!.! =. Bagian 3 : Banyak cara pengambilan 1 bola kuning dari 2 bola kuning yang tersedia adalah b. Akan diambil 3 bola dengan ketentuan 1 bola kuning dan 2 bola putih. Pengambilan terdiri dari 2 bagian, yaitu : Bagian 1 : Tersedia 2 bola kuning, diambil 1 bola kuning Banyak cara pengambilan 1 bola kuning dari 2 bola kuning yang tersedia adalah :! C..,.. =....!.! =. Bagian 2 : Tersedia 4 bola putih, diambil 2 bola putih Banyak cara pengambilan 2 bola putih dari 4 bola putih yang tersedia adalah :! C..,.. =....!.! =. Dengan aturan perkalian diperoleh banyak cara pengambilan tiga bola (1 kuning dan 2 putih) adalah : C(...,...) C(...,...) =... d. Akan diambil 3 bola dengan ketentuan minimal terambil 2 bola biru. Jika ketentuannya hanya minimal terambil 2 bola biru, maka kemungkinan pengambilannya adalah : Terambil 2 bola biru dan 1 bola putih Terambil 2 bola biru dan 1 bola kuning Terambil 3 bola biru Ingat kembali langkah (c) di samping! Untuk (terambil 2 bola biru dan 1 bola putih) Banyaknya cara pengambilan adalah : C(...,...) C(...,...) =... Untuk (terambil 2 bola biru dan 1 bola kuning) C(...,...) C(...,...) =... 18

19 :! C..,.. =....!.! =. Dengan aturan perkalian diperoleh banyak cara pengambilan tiga bola dengan ketentuan (1 putih, 1biru, dan 1 kuning) adalah : C(...,...) C(...,...) C(...,...) =... Untuk (terambil 3 bola biru) C(...,...)=... Jadi banyak cara pengambilan 3 bola dengan ketentuan minimal terambil 2 bola biru adalah : C(...,...) C(...,...)+ C(...,...) C(...,...) + C(...,...) =... Berdasarkan hasil diskusi di atas, dapat disimpulkan bahwa : Jika diambil x unsur dari p unsur yang tersedia, y unsur dari q unsur yang tersedia, dan z unsur dari r unsur yang tersedia, maka kombinasinya adalah : C(p,x) C(.,.) C(..,..) Ruang Sampel dan Kejadian 1. a. Pada percobaan pelemparan satu kali satu buah uang logam. Angka (A) dan Gambar (G) disebut dengan titik sampel. {A, G} disebut dengan ruang sampel (S) {A} atau {G} disebut dengan kejadian b. Pada percobaan pelemparan satu kali satu buah dadu. 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 disebut dengan titik sampel {1, 2, 3, 4, 5, 6} disebut dengan ruang sampel {1} merupakan kejadian munculnya sisi berangka 1 {1, 2} adalah kejadian munculnya mata dadu 1 pada pelemparan 1 dan 2 pada pelemparan kedua Dengan bahasa sendiri dan bantuan kajian/buku berikanlah definisi dari Titik sampel adalah. Ruang sampel adalah Kejadian adalah... 19

20 2. Dari satu set kartu Bridge diambil kartu Hati. Dari kumpulan kartu Hati tersebut akan diambil satu kartu. Dengan mendaftarkan tuliskanlah ruang sampelnya. S = { n(s) = } 3. Sebuah dadu bersisi 6 dan uang koin dilempar. Tentukanlah ruang sampelnya A (A, 1) G (G, 2) Sehingga S = { n(s) = } 4. Logam Rp 100, Rp 200, Rp 500, dan Rp 1000 dilempar. Tentukan ruang sampelnya. I II III IV Hasil A AAAA A G AAAG A A 20

21 n(s) = Yang dapat dilakukan untuk menentukan ruang sampel dari suatu percobaan Adi dan Alit bermain tebak-tebakan mereka memasukkan 3 bola merah dan 5 bola putih ke dalam sebuah kardus. Kemudian dengan mata tertutup Adi mengambil sebuah bola. Jika Adi menebak itu bola merah dan Alit menebak bola putih, Siapakah yang berpeluang paling besar? Tuliskan ruang sampelnya S = { } n(s) = 6. Akan diambil 2 bola dari dalam sebuah kardus yang berisi 2 bola merah (m) dan 1 bola kuning (k), secara bergantian dan dengan pengembalian. m 1 m 2 k S = {( sehingga n (S) = = } Akan diambil 2 bola dari dalam sebuah kardus yang berisi 3 bola merah (m) dan 2 bola kuning (k), secara bergantian dan dengan pengembalian. m 1 m 2 k 1 21

22 S = {( sehingga n (S) = = } Misalkan akan diambil r objek secara bergantian dan dengan pengembalian dari q objek yang ada. Maka n (S) = Jika percobaan memiliki r tahap pengambilan dan dengan pengembalian dari q buah objek, maka n(s) = 7. Akan diambil 2 bola dari dalam sebuah kardus yang berisi 2 bola merah (m) dan 1 bola kuning (k), secara bergantian dan tanpa pengembalian. Banyak bola yang dapat diambil I = Banyak bola yang dapat diambil II = n(s) =.. Pengambilan objek tanpa pengembalian dengan beberapa tahap. Apakah urutan diperhatikan? Jika maka kasus ini dapat dipandang sebagai a s i n(s) = (, ) Pengambilan objek dari n objek tanpa pengembalian dengan beberapa (k) tahap dapat dipandang sebagai k unsur dari n unsur, sehingga n(s) = (, ) 22

23 8. Akan diambil 2 bola sekaligus dari dalam sebuah kardus yang berisi 2 bola merah (m) dan 1 bola kuning (k). Apa perbedaan pertanyaan (7) dan (8)? Apa pada kasus ini urutan diperhatikan? Jika maka kasus ini dapat dipandang sebagai a s i n(s) = (, ) Pengambilan k objek dari n objek sekaligus dapat dipandang sebagai k unsur dari n unsur, sehingga n(s) = (, ) a. Tuliskan ruang sampel pada pelemparan dadu bersisi 8. b. Tuliskan ruang sampel pada pelemparan dadu bersisi 6 dan 2 buah uang logam. c. Hitunglah n(s) dari percobaan berikut. 1. Adi membeli 10 telur, 3 diantaranya busuk, Ani akan meminta 1 telur. 2. Indah membeli 4 gundu silver dan 5 gundu kaca. Ina akan mengambil 3 gundu secara bergantian dan setelah diambil dikembalikan lagi. 3. Jika pada soal (2) Ina tidak mengembalikan lagi setelah diambil. 4. Jika Ina mengambilnya sekaligus 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : x 45 menit I Standar Kompetensi 11 Menggunakan aturan statistika,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit I. Standar Kompetensi 1.1 Menggunakan aturan statistika,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ Ganjil Alokasi waktu : 2 x 45 menit I. Standar Kompetensi 1.1 Menggunakan aturan statistika,

Lebih terperinci

I. Standar Kompetensi 1.1 Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah

I. Standar Kompetensi 1.1 Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ Ganjil Alokasi waktu : 2 x 45 menit I. Standar Kompetensi 1.1 Menggunakan aturan

Lebih terperinci

PELUANG. A Aturan Pengisian Tempat. B Permutasi

PELUANG. A Aturan Pengisian Tempat. B Permutasi PELUANG KAIDAH PENCACAHAN kaidah pencacahan didefinisikan sebagai suatu cara atau aturan untuk menghitung semua kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu percobaan tertentu. Ada beberapa metode pencacahan,

Lebih terperinci

KOMBINATORIK. Disampaikan dalam kegiatan: PEMBEKALAN OSN-2010 SMP STELA DUCE I YOGYAKARTA

KOMBINATORIK. Disampaikan dalam kegiatan: PEMBEKALAN OSN-2010 SMP STELA DUCE I YOGYAKARTA KOMBINATORIK Disampaikan dalam kegiatan: PEMBEKALAN OSN-2010 SMP STELA DUCE I YOGYAKARTA Oleh: Murdanu Dosen Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta SEKOLAH MENENGAH PERTAMA STELA

Lebih terperinci

PELUANG. Jika seluruhnya ada banyak kegiatan, dan masing-masing berturut-turut dapat dilakukan dalam

PELUANG. Jika seluruhnya ada banyak kegiatan, dan masing-masing berturut-turut dapat dilakukan dalam PELUANG Prinsip Perkalian Bila suatu kegiatan dapat dilakukan dalam n 1 cara yang berbeda, dan kegiatan yang lain dapat dilakukan dalam n 2 cara yang berbeda, maka seluruh peristiwa tersebut dapat dikerjakan

Lebih terperinci

TEKNIK MEMBILANG. b T U V W

TEKNIK MEMBILANG. b T U V W TEKNIK MEMBILANG Berikut ini teknik-teknik (cara-cara) membilang atau menghitung banyaknya anggota ruang sampel dari suatu eksperimen tanpa harus mendaftar seluruh anggota ruang sampel tersebut. A. Prinsip

Lebih terperinci

PELUANG. P n,r, P r TEKNIK MENGHITUNG: PERKALIAN TEKNIK MENGHITUNG: PERMUTASI TEKNIK MENGHITUNG: PERKALIAN. P n,r =n n 1 n 2 n r 1 = n! n r!

PELUANG. P n,r, P r TEKNIK MENGHITUNG: PERKALIAN TEKNIK MENGHITUNG: PERMUTASI TEKNIK MENGHITUNG: PERKALIAN. P n,r =n n 1 n 2 n r 1 = n! n r! PELUANG TEKNIK MENGHITUNG: PERKALIAN Bab pembelajaran: 1. Teknik Menghitung a. Perkalian b. Permutasi c. Kombinasi 2. Peluang a. Dasar Peluang b. Peluang Bersyarat c. Kebebasan Oleh Ridha Ferdhiana, M.Sc

Lebih terperinci

Pertemuan 4. Permutasi

Pertemuan 4. Permutasi Pertemuan 4 Permutasi Faktorial Faktorial dinotasikan atau dilambangkan dengan n! (dibaca n faktorial). n! adalah hasil perkalian semua bilangan asli dari 1 sampai n, sehingga didefinisikan sebagai berikut:

Lebih terperinci

MAKALAH M A T E M A T I K A

MAKALAH M A T E M A T I K A MAKALAH M A T E M A T I K A PELUANG DISUSUN OLEH EDI MICHAEL ANTONIUS XII.TSM GURU PEMBIMBING LUNGGUH SOLIHIN, S.Pd SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SETIH SETIO 1 MUARA BUNGO T.A 2016/2017 0 KATA PENGANTAR Pertama

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : X/ 1 (Ganjil) Alokasi waktu : 2 x 45 menit I. Standar Kompetensi 1.1 Memecahkan masalah yang

Lebih terperinci

Indikator Sub Indikator Banyaknya Butir. kejadian pada percobaan pelemparan uang logam. pelemparan dadu. pengambilan buah. pengambilan kartu bridge.

Indikator Sub Indikator Banyaknya Butir. kejadian pada percobaan pelemparan uang logam. pelemparan dadu. pengambilan buah. pengambilan kartu bridge. 51 52 53 54 Kisi-kisi Instrumen untuk Instrumen Tes Hasil Belajar Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : XI BAHASA/ 2 Standar Kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat

Lebih terperinci

MAKALAH MATEMATIKA SEKOLAH 2 ATURAN PERKALIAN DAN PERMUTASI

MAKALAH MATEMATIKA SEKOLAH 2 ATURAN PERKALIAN DAN PERMUTASI MAKALAH MATEMATIKA SEKOLAH 2 ATURAN PERKALIAN DAN PERMUTASI Oleh: Anggota Kelompok 2 : 1. Alfia Anggraeni Putri (12030174021) 2. Lusi Rahmawati (12030 174208) 3. Rahma Anggraeni (12030 174226) 4. Raka

Lebih terperinci

PELUANG. Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah

PELUANG. Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah 1 PELUANG Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : Menggunakan aturan perkalian, permutasi dan kombinasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu : SMA Negeri 1 Sukasada : Matematika : X/1 (Ganjil) : 2 x 4 menit (1 pertemuan) I. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB 3 Teori Probabilitas

BAB 3 Teori Probabilitas BAB 3 Teori Probabilitas A. HIMPUNAN a. Penulisan Hipunan Cara Pendaftaran Cara Pencirian 1) A = {a,i,u,e,o} 1) A = {X: x huruf vokal } 2) B = {1,2,3,4,5} menghasilkan data diskrit 2) B = {X: 1 x 2} menghasilkan

Lebih terperinci

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK PELUANG KEJADIAN MAJEMUK Oleh : Saptana Surahmat Perhatikan masalah berikut : Dalam sebuak kotak kardus terdapat 12 buah lampu bohlam, tiga diantaranya rusak. Jika diamboil secara acak dua buah sekaligus,

Lebih terperinci

BIMBINGAN BELAJAR GEMILANG

BIMBINGAN BELAJAR GEMILANG BIMBINGAN BELAJAR GEMILANG A. Pilihlah jawaban yang tepat.. Banyaknya titik sampel dari pelemparan koin dan sebuah dadu adalah. 0. Banyaknya ruang sampel pada pelemparan buah mata uang sekaligus adalah.

Lebih terperinci

Combinatorics. Aturan Jumlah. Teknik Menghitung (Kombinatorik) Contoh

Combinatorics. Aturan Jumlah. Teknik Menghitung (Kombinatorik) Contoh Combinatorics Teknik Menghitung (Kombinatorik) Penjumlahan Perkalian Kombinasi Adalah cabang dari matematika diskrit tentang cara mengetahui ukuran himpunan terbatas tanpa harus melakukan perhitungan setiap

Lebih terperinci

PELUANG. Dengan diagram pohon diperoleh:

PELUANG. Dengan diagram pohon diperoleh: PELUANG A. Kaidah Pencacahan Kaidah pencacahan adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan menentukan banyaknya cara suatu percobaan dapat terjadi. Menentukan banyakya cara suatu percobaan dapat terjadi dilakukan

Lebih terperinci

n objek berlainan 1

n objek berlainan  1 ilihatur dan Gabungan rinsip pendaraban Jika ada 2 jenis makanan (,Q) dan 3 jenis minuman (J,K,L), berapakah cara memilih 1 jenis makanan dan 1 jenis minuman? Jika memilih 2 benda, dan ada m cara memilih

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/ Semester : X/ Ganjil Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/ Semester : X/ Ganjil Alokasi Waktu : 2 x 45 menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/ Semester : X/ Ganjil Alokasi Waktu : 2 x 45 menit I. Standar Kompetensi 1.1 Memecahkan masalah yang berkaitan

Lebih terperinci

Modul ini adalah modul ke-9 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Modul ini adalah modul ke-9 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini PENDAHULUAN Modul ini adalah modul ke-9 dalam mata kuliah. Isi modul ini membahas tentang peluang. Modul ini terdiri dari 2 kegiatan belajar. Pada kegiatan belajar 1 akan dibahas mengenai peluang 1. Terakhir,

Lebih terperinci

Konsep Dasar Peluang. Modul 1

Konsep Dasar Peluang. Modul 1 Modul Konsep Dasar Peluang Dra. Kusrini, M. Pd. M odul ini berisi 3 Kegiatan Belajar. Dalam Kegiatan Belajar Anda akan mempelajari Konsep Himpunan dan Pencacahan, dalam Kegiatan Belajar 2 Anda akan mempelajari

Lebih terperinci

Bab 3. Permutasi dan Kombinasi

Bab 3. Permutasi dan Kombinasi Bab 3. Permutasi dan Kombinasi Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menghadapi masalah pengaturan suatu obyek yang terdiri dari beberapa unsur, baik yang disusun dengan mempertimbangkan urutan sesuai

Lebih terperinci

Percobaan : proses yang menghasilkan data Ruang Contoh (S) : himpunan yang memuat semua kemungkinan hasil percobaan

Percobaan : proses yang menghasilkan data Ruang Contoh (S) : himpunan yang memuat semua kemungkinan hasil percobaan Probabilitas = Peluang (Bagian I) 1. Pendahuluan Percobaan : proses yang menghasilkan data Ruang Contoh (S) : himpunan yang memuat semua kemungkinan hasil percobaan Comment [sls1]: Page: 1 Misal : a. Ruang

Lebih terperinci

Contoh. Teknik Menghitungdan Kombinatorial. Contoh. Combinatorics

Contoh. Teknik Menghitungdan Kombinatorial. Contoh. Combinatorics Contoh Teknik Menghitungdan Kombinatorial Berapa banyak pelat nomor bisa dibuat dengan mengunakan 3 huruf dan 3 angka? Berapa banyak pelat nomor bisa dibuat dengan menggunakan 3 huruf dan 3 angka tapi

Lebih terperinci

MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI

MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI KATA PENGANTAR Segala puji syukur bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-nya. Sebaik-baiknya shalawat serta salam semoga Allah SWT limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta

Lebih terperinci

Unit 5 PELUANG. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan

Unit 5 PELUANG. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan Unit 5 PELUANG lara Ika Sari Budhayanti Pendahuluan P ada unit lima ini kita akan membahas peluang. Peluang merupakan salah satu cabang matematika yang mempelajari cara menghitung tingkat keyakinan seseorang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) NAMA SEKOLAH : SMAN 4 Kota Solok MATA PELAJARAN : Matematika : XI IPA (Sebelas IPA)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) NAMA SEKOLAH : SMAN 4 Kota Solok MATA PELAJARAN : Matematika : XI IPA (Sebelas IPA) 125 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) NAMA SEKOLAH : SMAN 4 Kota Solok MATA PELAJARAN : Matematika KELAS : XI IPA (Sebelas IPA) SEMESTER : II (Dua) JUMLAH PERTEMUAN : 1 Pertemuan A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

matematika DISTRIBUSI VARIABEL ACAK DAN DISTRIBUSI BINOMIAL K e l a s A. Penarikan Sampel dari Suatu Populasi Kurikulum 2013 Tujuan Pembelajaran

matematika DISTRIBUSI VARIABEL ACAK DAN DISTRIBUSI BINOMIAL K e l a s A. Penarikan Sampel dari Suatu Populasi Kurikulum 2013 Tujuan Pembelajaran Kurikulum 20 matematika K e l a s XI DISTRIBUSI VARIABEL ACAK DAN DISTRIBUSI BINOMIAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami perbedaan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/ Semester : X/ Ganjil Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/ Semester : X/ Ganjil Alokasi Waktu : 2 x 45 menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/ Semester : X/ Ganjil Alokasi Waktu : x 45 menit I. Standar Kompetensi 1.1 Memecahkan masalah yang berkaitan

Lebih terperinci

6. PELUANG A. Kaidah Pencacahan 1. Aturan perkalian

6. PELUANG A. Kaidah Pencacahan 1. Aturan perkalian 6. PELUANG A. Kaidah Pencacahan. Aturan perkalian Apabila suatu peristiwa dapat terjadi dengan n tahap yang berurutan, dimana tahap pertama terdapat a cara yang berbeda dan seterusnya sampai dengan tahap

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Lampiran 1: RPP Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMP Kristen 2 Salatiga : Matematika :

Lebih terperinci

Probabilitas = Peluang

Probabilitas = Peluang 1. Pendahuluan Probabilitas = Peluang Percobaan : proses yang menghasilkan data Ruang Contoh (S) : himpunan yang memuat semua kemungkinan hasil percobaan Kejadian = Event : himpunan bagian dari ruang contoh

Lebih terperinci

SOAL PELUANG KELAS XI MATEMATIKANET.COM 1.! B. 4 2 C. 2 2 D. E. 2 2 A. 840 B. 504 C. 162 D. 84 E. 168

SOAL PELUANG KELAS XI MATEMATIKANET.COM 1.! B. 4 2 C. 2 2 D. E. 2 2 A. 840 B. 504 C. 162 D. 84 E. 168 SOAL PELUANG KELAS XI MATEMATIKANET.COM 1.!!. A. B. 4 2 C. 2 2 D. 2 2 2.!!!. A. 840 B. 504 C. 162 D. 84 168 3. Untuk menuju kota C dari Kota A harus melewati kota B. Dari kota A menuju kota B melewati

Lebih terperinci

Permutasi dan Kombinasi

Permutasi dan Kombinasi Permutasi dan Kombinasi Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menghadapi masalah pengaturan suatu obyek yang terdiri dari beberapa unsur, baik yang disusun dengan mempertimbangkan urutan sesuai dengan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen II) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen II) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika 171 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen II) Nama Sekolah : SMP N Kubung Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII Semester : II (Dua) Jumlah Pertemuan : x Pertemuan A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) 108 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) NAMA SEKOLAH : SMAN 4 Kota Solok MATA PELAJARAN : Matematika KELAS : XI IPA (Sebelas IPA) SEMESTER : 2 (Dua) JUMLAH PERTEMUAN : 1 Pertemuan A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

MATERI KULIAH STATISTIKA I PROBABLITAS. (Nuryanto, ST., MT)

MATERI KULIAH STATISTIKA I PROBABLITAS. (Nuryanto, ST., MT) MATERI KULIAH STATISTIKA I PROBABLITAS (Nuryanto, ST., MT) Pendahuluan Percobaan : proses yang menghasilkan data Ruang Contoh (S) : hasil percobaan himpunan yang memuat semua kemungkinan Kejadian = Event

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 100 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) NAMA SEKOLAH : SMAN 4 Kota Solok MATA PELAJARAN : Matematika KELAS : XI IPA (Sebelas IPA) SEMESTER : 2 (Dua) JUMLAH PERTEMUAN : 1 Pertemuan A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

PELUANG. n cara yang berbeda. Contoh 1: Ali mempunyai 2 celana dan 3 baju yang berbeda. Berapa stelan celana dan baju berbeda yang dipunyai Ali?

PELUANG. n cara yang berbeda. Contoh 1: Ali mempunyai 2 celana dan 3 baju yang berbeda. Berapa stelan celana dan baju berbeda yang dipunyai Ali? -1- PELUANG 1. KAIDAH PENCACAHAN 1.1 Aturan Pengisian Tempat Jika beberapa peristiwa dapat terjadi dengan n1, n2, n3,... cara yang berbeda, maka keseluruhan peristiwa itu dapat terjadi dengan n n......

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Kontrol) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika. Jumlah Pertemuan : 2 x Pertemuan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Kontrol) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika. Jumlah Pertemuan : 2 x Pertemuan 198 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Kontrol) Nama Sekolah : SMP N Kubung Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII Semester : II (Dua) Jumlah Pertemuan : x Pertemuan A. Standar Kompetensi dan

Lebih terperinci

A. Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

A. Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Bhaktiyasa Singaraja Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII / Ganjil Tahun Ajaran : 2013-2014 A. Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu : SMA Negeri 1 Sukasada : Matematika : X/1 (Ganjil) : 2 x 4 menit (1 pertemuan) I. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Bab 11 PELUANG. Contoh : 5! = = 120

Bab 11 PELUANG. Contoh : 5! = = 120 PELUANG Bab 11 1. Faktorial Faktorial adalah perkalian bilangan asli berurutan Hasil perkalian dari n bilangan asli pertama yang terurut dikatakan sebagai n faktorial (n!) n! n( n 1)( n 2)...3.2.1 5! =

Lebih terperinci

Peluang. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Frekuensi Relatif Titik Sampel Percobaan Kejadian Titik Sampel Ruang Sampel

Peluang. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Frekuensi Relatif Titik Sampel Percobaan Kejadian Titik Sampel Ruang Sampel Bab Peluang A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran peluang siswa mampu: 1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin,

Lebih terperinci

peluang Contoh 6.1 Ali mempunyai 2 celana dan 3 baju yang berbeda. Berapa stelan celana dan baju berbeda yang dipunyai Ali? Matematika Dasar Page 46

peluang Contoh 6.1 Ali mempunyai 2 celana dan 3 baju yang berbeda. Berapa stelan celana dan baju berbeda yang dipunyai Ali? Matematika Dasar Page 46 peluang 6.1 Kaidah Pencacahan A. Aturan Perkalian Misal suatu plat nomor sepeda motor terdiri atas dua huruf berbeda yang diikuti tiga angka dengan angka pertama bukan 0. Berapa banyak plat nomor berbeda

Lebih terperinci

CONTOH BAHAN AJAR PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF

CONTOH BAHAN AJAR PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF CONTOH BAHAN AJAR PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF 1 2 ATURAN PERKALIAN LEMBAR KERJA SISWA KE-1 Perhatikan soal yang berkaitan dengan perjalanan berikut ini. Pak Zidan dengan mobilnya akan bepergian dari kota

Lebih terperinci

REFERENSI 1 source : Cara Menentukan Ruang Sampel Suatu Kejadian

REFERENSI 1 source :  Cara Menentukan Ruang Sampel Suatu Kejadian REFERENSI 1 source : http://mafia.mafiaol.com/2014/06/cara-menentukan-ruang-sampel-suatu-kejadian.html Cara Menentukan Ruang Sampel Suatu Kejadian I. Peluang Kita ketahui bahwa pengertian dari ruang sampel

Lebih terperinci

C n r. h t t p : / / m a t e m a t r i c k. b l o g s p o t. c o m. P n. P ( n, n ) = n P n = P n n!

C n r. h t t p : / / m a t e m a t r i c k. b l o g s p o t. c o m. P n. P ( n, n ) = n P n = P n n! Ringkasan Materi : Kaidah Pencacahan. Aturan Perkalian Jika sesuatu objek dapat diselesaikan dalam n cara berbeda, dan sesuatu objek yang lain dapat diselesaikan dalam n cara berbeda, maka kedua objek

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 41 Semarang Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VII/ Gasal Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1 pertemuan) A Standar Kompetensi 2 Memahami bentuk,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 Kode : RPP 01

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 Kode : RPP 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 Kode : RPP 01 Nama Sekolah Kelas Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Sub Materi Pokok Jumlah Jam pelajaran Pertemuan ke : SMP PGRI 2 Denpasar : IX : I : Matematika

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH. No. Bab Kutipan Hal. Terjemah

DAFTAR TERJEMAH. No. Bab Kutipan Hal. Terjemah 97 Lampiran 1. Daftar Terjemah DAFTAR TERJEMAH No. Bab Kutipan Hal. Terjemah 1. I Q.S. Ar-Ra d ayat 11 1 Baginya (manusia) ada malaikatmalaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya.

Lebih terperinci

PELUANG. Permutasi dengan beberapa elemen yang sama: Dari n obyek terdapat n

PELUANG. Permutasi dengan beberapa elemen yang sama: Dari n obyek terdapat n PELUANG Bab 11 1. Faktorial Faktorial adalah perkalian bilangan asli berurutan Hasil perkalian dari n bilangan asli pertama yang terurut dikatakan sebagai n faktorial (n!) n! n( n 1)( n 2)...3.2.1 5! =

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu : SMA Negeri 1 Sukasada : Matematika : X/1 (Ganjil) : 2 x 45 menit (1 pertemuan) I. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 91 LAMPIRAN II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) NAMA SEKOLAH : SMAN 4 Kota Solok MATA PELAJARAN : Matematika KELAS : XI IPA (Sebelas IPA) SEMESTER : 2 (Dua) JUMLAH PERTEMUAN : 1 Pertemuan A. Standar

Lebih terperinci

Probabilitas dan Statistika Ruang Sampel. Adam Hendra Brata

Probabilitas dan Statistika Ruang Sampel. Adam Hendra Brata dan Statistika Ruang Adam Hendra Brata adalah suatu ilmu untuk memprediksi suatu kejadian (event) atau dapat disebut peluang suatu kejadian berdasarkan pendekatan matematis. Dengan ilmu probabilitas, kita

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 106 107 Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian 108 109 110 111 112 Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian 113 114 115 116 117 Lampiran 3 Kisi-kisi Soal Validitas 118 Kisi-kisi Instrumen Tes Formatif

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PELUANG

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PELUANG Nama Siswa : LEMBAR AKTIVITAS SISWA PELUANG 2 2. Kelas : Kompetensi Dasar (KURIKULUM 2013): 3.16 Memahami dan menerapkan berbagai aturan pencacahan melalui beberapa contoh nyata serta menyajikan alur perumusan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PROBABILITAS OLEH : RIANDY SYARIF

KONSEP DASAR PROBABILITAS OLEH : RIANDY SYARIF KONSEP DASAR PROBABILITAS OLEH : RIANDY SYARIF Definisi Probabilitas adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa (event) akan terjadi dimasa mendatang. Probabilitas dinyatakan antara 0 s/d

Lebih terperinci

PELUANG SUATU KEJADIAN RPP MICRO TEACHING

PELUANG SUATU KEJADIAN RPP MICRO TEACHING PELUANG SUATU KEJADIAN RPP MICRO TEACHING Dosen Pengampu: Ervina Maret S, S. Si., M. Pd. Disusun oleh: Ridha Rokhani (10411.062) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

C. Tujuan Dengan memahami rumusan masalah yang ada di atas, mahasiswa dapat menggunakan dan mengaplikasikan kombinatorial dalam kehidupan nyata.

C. Tujuan Dengan memahami rumusan masalah yang ada di atas, mahasiswa dapat menggunakan dan mengaplikasikan kombinatorial dalam kehidupan nyata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Misalkan nomor plat mobil di negara X terdiri atas 5 angka angka diikuti dengan 2 huruf. Angka pertama tidak boleh 0. Berapa banyak nomor plat mobil yang dapat dibuat?

Lebih terperinci

Peluang Aturan Perkalian, Permutasi, dan Kombinasi dalam Pemecahan Masalah Ruang Sampel Suatu Percobaan Peluang Suatu Kejadian dan Penafsirannya

Peluang Aturan Perkalian, Permutasi, dan Kombinasi dalam Pemecahan Masalah Ruang Sampel Suatu Percobaan Peluang Suatu Kejadian dan Penafsirannya 2 Aturan Perkalian, Permutasi, dan Kombinasi dalam ; Pemecahan Masalah Ruang Sampel Suatu Percobaan ; Suatu Kejadian dan Penafsirannya ; Pada era demokrasi saat ini untuk menduduki suatu jabatan tertentu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : X/Ganjil Mata Pelajaran : Matematika-Wajib Topik : Definisi Matriks, Jenis-jenis matriks, Transpos Matriks, Kesamaan dua

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) 116 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) NAMA SEKOLAH : SMAN 4 Kota Solok MATA PELAJARAN : Matematika KELAS : XI IPA (Sebelas IPA) SEMESTER : 2 (Dua) JUMLAH PERTEMUAN : 1 Pertemuan A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Kelas/ Semester : XI/4 Pertemuan ke : : 4 x 45 menit ( 2x pertemuan) Standar kompetensi : Memecahkan masalah dengan konsep teori

Kelas/ Semester : XI/4 Pertemuan ke : : 4 x 45 menit ( 2x pertemuan) Standar kompetensi : Memecahkan masalah dengan konsep teori RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMK. Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : XI/4 Pertemuan ke : Alokasi Waktu : 4 x 45 menit ( 2x pertemuan) Standar kompetensi : Memecahkan masalah

Lebih terperinci

: Gradien dan Persamaan Garis Lurus

: Gradien dan Persamaan Garis Lurus PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 SINGARAJA Jl. Gajah Mada No. 109 Telp. (0362) 22441 Fax. (0362) 2970 Website: http://www.smpn1singaraja.sch.id E-mail: smpn1_singaraja@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PERMUTASI & KOMBINASI

PERMUTASI & KOMBINASI MODUL MATEMATIKA 11.1.4 PERMUTASI & KOMBINASI KELAS : XI BAHASA SEMESTER : I (SATU) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 http://vidyagata.word press.com/ PEMERINTAH KOTA MALANG

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM OLMIPA UB 2013 BIDANG MATEMATIKA

PETUNJUK UMUM OLMIPA UB 2013 BIDANG MATEMATIKA PETUNJUK UMUM OLMIPA UB 2013 BIDANG MATEMATIKA 1. Sebelum mengerjakan soal, telitilah dahulu jumlah dan nomor halaman yang terdapat pada naskah soal. Pada naskah soal ini terdiri dari 30 soal pilihan ganda

Lebih terperinci

TEORI PROBABILITAS 1

TEORI PROBABILITAS 1 TEORI PROBABILITAS 1 Berapa peluang munculnya angka 4 pada dadu merah??? Berapa peluang munculnya King heart? Berapa peluang munculnya gambar? 2 PELUANG ATAU PROBABILITAS adalah perbandingan antara kejadian

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PROBABILITAS

KONSEP DASAR PROBABILITAS KONSEP DASAR PROBABILITAS PENDAHULUAN Tanpa kita sadari kehidupan kita sehari-hari selalu berhubungan dengan matematika, khususnya peluang. Misalnya dalam pemilihan umum terdapat 5 orang calon presiden,

Lebih terperinci

5.Permutasi dan Kombinasi

5.Permutasi dan Kombinasi 5.Permutasi dan Kombinasi Prinsip Perkalian : Jika sebuah aktivitas bisa dibentuk dalam t langkah berurutan dan langkah 1 bisa dilakukan dalam n1 cara; langkah kedua bisa dilakukan dalam n2 cara;.; langkah

Lebih terperinci

PELUANG. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT VI DERAJAT MAHIR 2 SETARA KELAS XI. Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.

PELUANG. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT VI DERAJAT MAHIR 2 SETARA KELAS XI. Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) PELUANG Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd MATEMATIKA PAKET C TINGKAT VI DERAJAT MAHIR 2 SETARA KELAS XI Created By Ita Yuliana 13 Peluang Kompetensi Dasar 1. Menggunakan

Lebih terperinci

PERMUTASI, KOMBINASI DAN PELUANG. Kaidah pencacahan membantu dalam memecahkan masalah untuk menghitung

PERMUTASI, KOMBINASI DAN PELUANG. Kaidah pencacahan membantu dalam memecahkan masalah untuk menghitung PERMUTASI, KOMBINASI DAN PELUANG A. KAIDAH PENCACAHAN Kaidah pencacahan membantu dalam memecahkan masalah untuk menghitung berapa banyaknya cara yang mungkjin terjadi dalam suatu percobaan. Kaidah pencacahan

Lebih terperinci

II. KONSEP DASAR PELUANG

II. KONSEP DASAR PELUANG II. KONSEP DASAR PELUANG Teori Peluang memberikan cara pengukuran kuantitatif tentang kemungkinan munculnya suatu kejadian tertentu dalam suatu percobaan/peristiwa. Untuk dapat menghitung peluang lebih

Lebih terperinci

Bab 3. PELUANG A. RUANG SAMPEL B. PELUANG KEJADIAN TUNGGAL ( A ) Nama: Kelas : 11 IPA ! = 5

Bab 3. PELUANG A. RUANG SAMPEL B. PELUANG KEJADIAN TUNGGAL ( A ) Nama: Kelas : 11 IPA ! = 5 Nama: Kelas : IA Bab. ELUANG ) Dua koin dilempar. Tentukan peluang munculnya: a) angka & gambar b) minimal gambar I II A G A A, A A, G G G, A G, G n(s) a) A & G: / / I II b) minimal G / A. RUANG SAMEL

Lebih terperinci

MAT. 10. Irisan Kerucut

MAT. 10. Irisan Kerucut MAT. 0. Irisan Kerucut i Kode MAT.07 Peluang BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 SINGARAJA

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 SINGARAJA PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 SINGARAJA Jl. Gajah Mada No. 109 Telp. (0362) 22441 Fax. (0362) 2970 Website: http://www.smpn1singaraja.sch.id E-mail: smpn1_singaraja@yahoo.co.id

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah 1 Surakarta Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / 1 Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (6 x 30 menit) Standar Kompetensi :

Lebih terperinci

matematika PELUANG: DEFINISI DAN KEJADIAN BERSYARAT K e l a s Kurikulum 2006 Tujuan Pembelajaran

matematika PELUANG: DEFINISI DAN KEJADIAN BERSYARAT K e l a s Kurikulum 2006 Tujuan Pembelajaran Kurikulum 2006 matematika K e l a s XI EUANG: DEFINISI DAN KEJADIAN BERSYARAT Tujuan embelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami konsep dasar peluang.

Lebih terperinci

Kombinatorika Muhammad Saiful Jumat, 27 Januari 2017 ComLabs C, SMA Negeri 2 Bandung

Kombinatorika Muhammad Saiful Jumat, 27 Januari 2017 ComLabs C, SMA Negeri 2 Bandung Kombinatorika Muhammad Saiful Islam muhammad@saiful.web.id @saifulwebid Jumat, 27 Januari 2017 ComLabs C, SMA Negeri 2 Bandung Referensi Lecture slide by Julio Adisantoso, http://julio.staff.ipb.ac.id/files/2014/02/slide-02-

Lebih terperinci

Ruang Sampel dan Kejadian

Ruang Sampel dan Kejadian Ruang Sampel dan Kejadian Perhatikan sekeping mata uang logam dengan sisi-sisi ANGKA dan GAMBAR Sisi Angka (A) Sisi Gambar (G) Maka : Ruang Sampel (S) = { A, G } Titik Sampel = A dan G, maka n(s) = 2 Kejadian

Lebih terperinci

Aturan Pencacahan MATERI MATEMATIKA SMA KELAS XI MIA PERMUTASI SAPTANA SURAHMAT. Penyusun : Sub-pokok Bahasan:

Aturan Pencacahan MATERI MATEMATIKA SMA KELAS XI MIA PERMUTASI SAPTANA SURAHMAT. Penyusun : Sub-pokok Bahasan: Aturan Pencacahan MATERI MATEMATIKA SMA KELAS XI MIA Sub-pokok Bahasan: PERMUTASI 1 Penyusun : SAPTANA SURAHMAT Target Kompetensi *) Dikutif dari Lampiran Peraturan Mentri Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PROBABILITAS

KONSEP DASAR PROBABILITAS KONSEP DASAR PROBABILITAS PERTEMUAN VIII EvanRamdan PROBABILITAS Dalam menentukan banyaknya anggota kejadian, kadangkala kita tidak selalu dapat mendaftar semua titik sampel dalam percobaan tersebut. Untuk

Lebih terperinci

9. 2 Menghitung peluang suatu kejadian

9. 2 Menghitung peluang suatu kejadian Sumber: Art and Gallery Standar Kompetensi Kompetensi Dasar. Memecahkan masalah dengan konsep teori peluang 9. Mendeskripsikan kaidah pencacahan, permutasi, dan kombinasi 9. 2 Menghitung peluang suatu

Lebih terperinci

Gugus dan Kombinatorika

Gugus dan Kombinatorika Bab 1 Gugus dan Kombinatorika 1.1 Gugus Gugus, atau juga disebut himpunan adalah kumpulan objek. Objek dalam sebuah himpunan disebut anggota atau unsur. Penulisan himpunan dapat dilakukan dengan dua cara,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen II) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen II) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika 153 LAMPIRAN VI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen II) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII Semester : II (Dua) Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan A.

Lebih terperinci

BAB 2 PELUANG RINGKASAN MATERI

BAB 2 PELUANG RINGKASAN MATERI BAB PELUANG A RINGKASAN MATERI. Kaidah Pencacahan Bila terdapat n tempat yang tersedia dengan k cara untuk mengisi tempat pertama, k cara untuk mengisi tempat kedua, dan seterusnya, maka cara untuk mengisi

Lebih terperinci

Suplemen Kuliah STATISTIKA. Prodi Sistem Informasi (SI 3) STIKOM AMBON Pokok Bahasan Sub Pok Bahasan Referensi Waktu

Suplemen Kuliah STATISTIKA. Prodi Sistem Informasi (SI 3) STIKOM AMBON Pokok Bahasan Sub Pok Bahasan Referensi Waktu Suplemen Kuliah STATISTIKA Pertemuan 5 Prodi Sistem Informasi (SI 3) STIKOM AMBON Pokok Bahasan Sub Pok Bahasan Referensi Waktu Konsep Peluang 1. Ruang Contoh dan Kejadian Walpole E. Ronald. (Probabbility

Lebih terperinci

KOMBINATORIKA DAN PELUANG. Jika n adalah bilangan asli, maka n factorial, ditulis n! diartikan sebagai

KOMBINATORIKA DAN PELUANG. Jika n adalah bilangan asli, maka n factorial, ditulis n! diartikan sebagai KOMBINATORIKA DAN PELUANG Faktorial Jika n adalah bilangan asli, maka n factorial, ditulis n! diartikan sebagai n(n-1)(n-2).3.2.1 dan didefinisikan 0!=1 Permutasi Permutasi dari n unsur adalah banyaknya

Lebih terperinci

1. 10 orang finalis suatu lomba kecantikan akan dipilih secara acak 3 yang terbaik. Banyak cara pemilihan tersebut ada cara.

1. 10 orang finalis suatu lomba kecantikan akan dipilih secara acak 3 yang terbaik. Banyak cara pemilihan tersebut ada cara. 1. 10 orang finalis suatu lomba kecantikan akan dipilih secara acak 3 yang terbaik. Banyak cara pemilihan tersebut ada cara. A. 70 B. 80 C. 120 D. 360 E. 720 Karena tidak ada aturan atau pengurutan, maka

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Singaraja Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VIII / Ganjil Alokasi Waktu : 2 40 menit A. Standar Kompetensi x. Memahami bentuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN V RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen I) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika

LAMPIRAN V RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen I) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika 125 LAMPIRAN V RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen I) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII Semester : II (Dua) Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan A.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Coba Instrumen LAMPIRAN 2 Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 3 Surat Keterangan Melakukan Uji Coba Instrumen LAMPIRAN 4 Surat Keterangan Melakukan Penelitian LAMPIRAN 5 Instrumen

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Singaraja Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VIII / Ganjil Alokasi Waktu : 2 40 menit A. Standar Kompetensi. Memahami bentuk

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Program Semester : SMA Al Islam 3 Surakarta : Matematika : XI / Ilmu Sosial : Gasal Standar Kompetensi : 1. Menggunakan aturan

Lebih terperinci

PENCACAHAN RUANG SAMPEL

PENCACAHAN RUANG SAMPEL PENCACAHAN RUANG SAMPEL PERTEMUAN VII EvanRamdan PENDAHULUAN Tanpa kita sadari kehidupan kita sehari-hari selalu berhubungan dengan matematika, khususnya peluang. Misalnya dalam pemilihan umum terdapat

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH NO. BAB KUTIPAN HAL. TERJEMAH

DAFTAR TERJEMAH NO. BAB KUTIPAN HAL. TERJEMAH 80 Lampiran 1. Daftar Terjemah DAFTAR TERJEMAH NO. BAB KUTIPAN HAL. TERJEMAH 1 1 "Mathematics is the queen of science, and arithmetic is the queen of mathematics. 2 2. 1 3 1 4 1 Mathematics is the language

Lebih terperinci