EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK TENTANG PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK TENTANG PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA"

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK TENTANG PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. (Kasus Proyek Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas linn) di Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) ALIYATUR ROPIAH I DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

2 2 ABSTRACT ALIYATUR ROPIAH. The Effectiveness of Communication in the Formation of Public Opinion about PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Case Study: Jatropha curcas linn Planting Project at Lulut Village, Klapanunggal Subdistrict, Bogor, West Java, Indonesia). (Supervised by: NINUK PURNANINGSIH). The objectives of this research are: (1) To identify the strategy of PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. for establishing its effective communication (2) To analyze the correlation between individual factors and environmental factors on the effectiveness of communication of PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. and (3) To analyze the correlation between the effectiveness of communication in the Jatropha curcas linn Planting Project with the formation of public opinion about PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. This research has been conducted by using survey method completed with its quantitative data in the form of questionnaires and supported by qualitative method consisting of in-depth interview and document analysis technique. In addition, a qualitative method aims to gain in-depth understanding related to the data which has been obtained from quantitative method. The effectiveness point of communication in this research that has been examined is refers to public understanding. Furthermore, the public opinion which is discussed in this research refers to public opinion about the existence of PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. as a whole and its activity concerning to the Jatropha curcas linn Planting Project particularly viewed from economic, social, and environmental aspects. The results of this research could be inferred that the effectiveness of communication is ineffective due to the lack of respondents understanding and the public opinion about PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk which is formed among respondents is negative based on this research. Keywords: the effectiveness of communication, public opinion.

3 3 RINGKASAN ALIYATUR ROPIAH. EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK TENTANG PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. Kasus Proyek Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas linn) Di Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. (Di bawah bimbingan NINUK PURNANINGSIH). Opini publik merupakan suatu pendapat, gagasan, ataupun ide-ide yang dikeluarkan oleh pihak publik internal atau eksternal suatu organisasi atau perusahaan mengenai suatu persoalan yang muncul. Pihak publik internal atau eksternal tersebut memperoleh informasi mengenai suatu hal baik secara tatap muka ataupun melalui media massa. Terciptanya opini publik yang berkembang di kalangan publik internal maupun eksternal dapat membantu perusahaan dalam mengevalusi program kerja dalam mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan. Opini publik yang terbentuk dan bersifat positif dikarenakan terdapatnya proses komunikasi yang efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) mengidentifikasi strategi yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam membangun efektivitas komunikasi (2) menganalisis hubungan antara faktor individu dan faktor lingkungan terhadap efektivitas komunikasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. dan (3) menganalisis hubungan efektivitas komunikasi dalam proyek tanaman jarak pagar (Jatropha curcas linn) dengan pembentukan opini publik mengenai PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Lokasi penelitian ini adalah PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu desa binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan data kuantitatif yang didukung dengan metode kualitatif. Teknik penentuan responden melalui metode pengambilan sampel secara random distratifikasi (stratified random sampling) yang berjumlah 63 responden yang terbagi dalam tiga kelompok, yaitu 30 responden bekerja non Indocement, 30 responden petani jarak pagar, dan tiga responden karyawan Indocement. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik bola salju.

4 4 Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabulasi silang selanjutnya akan dilakukan pengujian rank-spearman dan uji Kai Kuadrat (X 2 ) dengan menggunakan program SPSS for Windows versi Data kualitatif akan diolah melalui tiga tahap analisis, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang terjadi antara pihak Indocement dengan masyarakat dapat dikatakan belum efektif sebab sebagian besar responden (55,5 persen) memiliki pemahaman yang rendah mengenai keberadaan Indocement dan kegiatan proyek tanaman jarak pagar (Jatropha curcas linn). Hal ini dikarenakan responden memiliki keterlibatan proses komunikasi dengan perusahaan rendah. Opini publik yang terbentuk tentang keberadaan Indocement dan kegiatan proyek tanaman jarak pagar (Jatropha curcas linn) pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan sebagian besar responden beropini negatif. Kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pihak Indocement dengan masyarakat setempat dilakukan secara formal maupun informal dengan menggunakan metode komunikasi secara tatap muka atau melalui media massa. Media massa yang digunakan adalah media cetak dan media elektronik. Media cetak yang digunakan ialah surat kabar harian dan majalah, sedangkan media elektronik yang digunakan adalah televisi dan website. Penerapan pola komunikasi yang dilakukan oleh Indocement termasuk dalam model komunikasi asimetris dua arah, dimana komunikasi yang dilakukan antara pihak Indocement dengan masyarakat bersifat dua arah dengan mencoba menangkap umpan balik dari masyarakat dan bersifat persuasif. Kegiatan tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh Indocement bertumpu pada tiga pencapaian yang bermanfaat secara ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple bottom lines). Pelaksanaan program CSR Indocement dibagi menjadi dua, yaitu community development yang berpacu pada lima pilar pembangunan dan sustainable development project. Salah satu program CSR Indocement sustainable development project, yaitu proyek tanaman jarak pagar (Jatropha curcas linn).

5 5 Faktor individu yang berhubungan signifikan dengan pemahaman, yaitu usia. Hubungan antara usia dengan pemahaman memiliki hubungan positif, artinya semakin tinggi usia maka semakin tinggi tingkat pemahaman. Faktor individu yang meliputi jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan motivasi tidak memiliki hubungan signifikan dengan pemahaman. Faktor lingkungan yang meliputi jarak dengan aktivitas perusahaan dan keterlibatan dengan perusahaan tidak memiliki hubungan signifikan dengan pemahaman. Variabel dampak aktivitas perusahaan (ekonomi, sosial, dan lingkungan), keterlibatan proses komunikasi, dan keterdedahan komunikasi memiliki hubungan yang signifikan dengan pemahaman. Hubungan antara pemahaman dengan opini publik tentang keberadaan Indocement pada aspek ekonomi dan sosial menunjukkan hubungan yang signifikan, sedangkan hubungan antara pemahaman dengan opini publik tentang keberadaan Indocement pada aspek lingkungan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Berbeda halnya pada hubungan antara pemahaman dengan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan semuanya memiliki hubungan yang signifikan. Hubungan diantara masing-masing variabel memiliki hubungan positif, artinya semakin tinggi pemahaman mengenai kegiatan proyek tanaman jarak pagar maka semakin positif opini publik yang muncul terhadap kegiatan proyek tanaman jarak pagar.

6 6 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK TENTANG PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. (Kasus Proyek Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas linn) di Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) Aliyatur Ropiah SKRIPSI Sebagai Bagian Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

7 7 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh : Nama Mahasiswa : Aliyatur Ropiah Nomor Mahasiswa : I Judul : Efektivitas Komunikasi dalam Pembentukan Opini Publik Tentang PT.Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Kasus Proyek Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas linn) di Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) dapat diterima sebagai bagian persyaratan kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, M. Si NIP Mengetahui, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Ketua Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS NIP Tanggal Kelulusan :

8 8 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK TENTANG PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. (KASUS PROYEK TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas linn) DI DESA LULUT, KECAMATAN KLAPANUNGGAL, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT) BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN MANAPUN. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK/LEMBAGA LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. Bogor, Agustus 2010 Aliyatur Ropiah I

9 9 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 20 September Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari Bapak Waluyo dan Ibu Uhi Ruhiyati. Penulis menamatkan pendidikannya di TK Chandra Kirana Subang pada tahun , SDN Gunung Batu 01 Bogor pada tahun , SLTP N 2 Bogor pada tahun , dan SMA N 5 Bogor tahun Setelah itu pada Juli 2006 diterima di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Selama di kampus, penulis tergabung dalam organisasi kampus, yaitu Himpunan Profesi Mahasiswa Peminat Ilmu-ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (HIMASIERA) sebagai anggota Advertising and Multimedia pada tahun Penulis pun mengikuti beberapa pelatihan yang diadakan oleh kampus diantaranya pelatihan menjadi presenter pada tahun 2006 dan pelatihan jurnalistik AnTv pada tahun Penulis mengikuti berbagai kegiatan kepanitiaan untuk menambah pengalaman antara lain First International Conference Muslim Action on Climate Change (2010), koordinator divisi dana usaha dan umum Masa Perkenalan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Angkatan 44 (2008), Communication and Community Development Expo (2008), Indonesia Ecology Expo (2008), dan Futsal Nasional (2007). Kegiatan kejuaran yang diikuti oleh penulis untuk menambah pengalaman antara lain juara 1 tim teater dalam IPB Art Contest (2008), Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (2009), dan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyrakat (2010). Selain itu, penulis juga menjadi Asisten Dosen Mata Kuliah Dasar-Dasar Komunikasi pada tahun ajaran 2008/2009, 2009/2010, dan 2010/2011.

10 10 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT. yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Efektivitas Komunikasi dalam Pembentukan Opini Publik Tentang PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Kasus Proyek Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas linn) di Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat). Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam membangun efektivitas komunikasi, menganalisis hubungan antara faktor individu dan faktor lingkungan terhadap efektivitas komunikasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan menganalisis hubungan efektivitas komunikasi dalam proyek tanaman jarak pagar (Jatropha curcas linn) dengan pembentukan opini publik terhadap PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Agustus 2010 Penulis

11 11 UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-nya, sehingga skripsi yang berjudul Efektivitas Komunikasi dalam Pembentukan Opini Publik Tentang PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Kasus Proyek Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas linn) di Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) ini berhasil diselesaikan. Dalam penulisan skripsi ini penulis telah memperoleh bantuan, dorongan, semangat dan dukungan dari beberapa pihak baik secara langsung atau secara tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik, karena tanpa bantuan dan dukungan dari mereka, mungkin penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan. Selanjutnya pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ayahanda Waluyo dan Ibunda Uhi Ruhiyati yang tiada henti memberikan kasih sayang, doa, dukungan, dan semangat kepada penulis. 2. Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, M.Si, atas kesabarannya membimbing, berdiskusi, dan memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 3. Dr. Ir. Sarwititi S. Agung, MS, selaku dosen penguji utama dalam sidang skripsi. 4. Ir. Dwi Sadono, M.Si, selaku dosen penguji perwakilan departemen. 5. Ibu Dian Octaviani selaku pimpinan Corporate Social Responsibility Departement PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, informasi, dan masukan dalam pelaksanaan penelitian ini. 6. Bapak Dedi C. Dasuki yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 7. Bapak Fajar, Bapak Sani, Bapak Dedi, Bapak Arel, Bapak Bambang, Ibu Lia, Bapak Romi, Bapak Jaenal, dan seluruh staf Corporate Social Responsibility Departement PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. yang telah membantu memberikan informasi kepada peneliti mengenai penelitian ini.

12 12 8. Seluruh warga Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat yang telah menjadi responden dan informan dalam penelitian ini. 9. Kedua adikku (Dwi dan Tio) yang tiada henti memberikan kasih sayang, doa, dukungan dan semangat kepada penulis. 10. Teh uci dan A Agie makasih untuk masukan dan bantuannya kepada penulis. 11. Mba Maria, Mba Icha, Mba Dini, dan Bu Susi yang sering direpotkan mengenai adminitrasi dan kesekretariatan. 12. Sahabat-sahabatku tercinta Risya Putri, Maulani, Dewi, dan Asri yang selalu mengingatkan untuk mengerjakan skripsi ini. Sahabat yang selalu menjadi tempat curahan hati, bertukar pikiran, memotivasi, dan memberikan masukan dalam menjalani kehidupan ini baik suka maupun duka, terutama dalam menyelesaikan skripsi. 13. Rian, Elhaq, Irfan, Aero, Tika, Demul, dan Vani teman-temanku yang selalu memberikan masukan dan bantuan kepada penulis. Bedhil yang dengan sabar membantu penulis belajar SPSS dan mengolah data. 14. Rinaldy Yusuf dan Arlita Puji teman seperjuanganku untuk berkonsultasi mengenai skripsi karena satu bimbingan dengan Ibu Ninuk. 15. Seluruh KPM 43 atas perhatian dan kebersamaannya sampai saat ini. Semoga selalu kompak. 16. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

13 xiii DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... xiii DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR GAMBAR... xix BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penulisan Manfaat Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Efektivitas Komunikasi Pengertian Efektivitas Komunikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Efektif Karakteristik Komunikasi Individu Masyarakat Opini Publik Pengertian Opini Publik Pembentukan dan Metode Mempengaruhi Opini Publik Aktivitas Perusahaan dan Dampaknya Strategi Perusahaan dalam Pembentukan Opini Publik Mengenai Aktivitas Perusahaan Pola Komunikasi Perusahaan Penggunaan Metode Komunikasi Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kerangka Pemikiran Hipotesa Penelitian Definisi Konseptual Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Penelitian Teknik Penentuan Responden dan Informan Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengolahan dan Analisis Data... 28

14 xiv BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Umum PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Sekilas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Visi dan Misi PT. Indocement Tunggal Prakarasa Tbk Penghargaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Posisi Bagian Public Relations dalam Struktur Organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Gambaran Umum Desa Lulut Kondisi Geografis Kondisi Kependudukan Desa Lulut Mata Pencaharian Penduduk Tingkat Pendidikan Penduduk Kehidupan Beragama Ketersedian Fasilitas Umum BAB V STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF Penerapan Pola Komunikasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Penggunaan Metode Komunikasi oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Kegiatan Tanggung Jawab Sosial PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk Faktor Individu Responden Penelitian Usia Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan Motivasi Faktor Lingkungan Responden Penelitian Jarak dengan Aktivitas Perusahaan Dampak Aktivitas Perusahaan (Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan) Keterlibatan dengan Perusahaan Keterlibatan Proses Komunikasi Keterdedahan Komunikasi Efektivitas Komunikasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Hubungan Faktor Individu dengan Efektivitas Komunikasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

15 xv Hubungan antara Usia dengan Pemahaman Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Pemahaman Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Pemahaman Hubungan antara Motivasi dengan Pemahaman Hubungan Faktor Lingkungan dengan Efektivitas Komunikasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Hubungan antara Jarak dengan Aktivitas Perusahaan Terhadap Pemahaman Hubungan antara Dampak Aktivitas Perusahaan (Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan) dengan Pemahaman Hubungan antara Keterlibatan dengan Perusahaan Terhadap Pemahaman Hubungan antara Keterlibatan Proses Komunikasi dengan Pemahaman Hubungan antara Keterdedahan Komunikasi dengan Pemahaman BAB VII OPINI PUBLIK TENTANG PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Ekonomi Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Sosial Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. pada Aspek Lingkungan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Ekonomi Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Sosial Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Lingkungan BAB VIII HUBUNGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DENGAN OPINI PUBLK TENTANG PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk Hubungan Efektivitas Komunikasi dengan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Hubungan Pemahaman dengan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Ekonomi Hubungan Pemahaman dengan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Sosial... 74

16 xvi Hubungan Pemahaman dengan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Lingkungan Hubungan Efektivitas Komunikasi dengan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar Hubungan Pemahaman dengan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Ekonomi Hubungan Pemahaman dengan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Sosial Hubungan Pemahaman dengan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Lingkungan BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 86

17 xvii DAFTAR TABEL Nomor Teks Halaman Tabel 1. Matrik Kebutuhan Data dan Metode Pengumpulannya Tabel 2. Luas dan Persentase Lahan Desa Lulut Berdasarkan Penggunaannya, Tahun Tabel 3. Jumlah dan Persentase Penduduk Desa Lulut Berdasarkan Kelompok Umur, Tahun Tabel 4. Jumlah dan Persentase Penduduk Desa Lulut Berdasarkan Jenis Pekerjaa, Tahun Tabel 5. Jumlah dan Persentase Penduduk Desa Lulut Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Tahun Tabel 6. Jumlah dan Persentase Pemeluk Agama Desa Lulut, Tahun Tabel 7. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Faktor Individu Tabel 8. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Motivasi Responden Berinteraksi dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Tabel 9. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Faktor Lingkungan Tabel 10. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Dampak Aktivitas Perusahaan Tabel 11. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pemahaman Tabel 12. Jumlah dan Persentase Responden menurut Usia dan Pemahaman Tabel 13. Jumlah dan Persentase Responden menurut Jenis Kelamin dan Pemahaman Tabel 14. Jumlah dan Persentase Responden menurut Tingkat Pendidikan dan Pemahaman Tabel 15. Jumlah dan Persentase Responden menurut Motivasi dan Pemahaman Tabel 16. Jumlah dan Persentase Responden menurut Jarak dengan Aktivitas Perusahaan dan Pemahaman Tabel 17. Jumlah dan Persentase Responden menurut Dampak Aktivitas Perusahaan (Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan) dan Pemahaman Tabel 18. Jumlah dan Persentase Responden menurut Keterlibatan dengan Perusahaan dan Pemahaman Tabel 19. Jumlah dan Persentase Responden menurut Keterlibatan Proses Komunikasi dengan Perusahaan dan Pemahaman Tabel 20. Jumlah dan Persentase Responden menurut Keterdedahan Komunikasi dengan Perusahaan dan Pemahaman... 62

18 xviii Tabel 21. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Ekonomi Tabel 22. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Sosial Tabel 23. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Lingkungan Tabel 24. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Ekonomi Tabel 25. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Sosial Tabel 26. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Lingkungan Tabel 27. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pemahaman dan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Ekonomi Tabel 28. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pemahaman dan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Sosial Tabel 29. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pemahaman dan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Lingkungan Tabel 30. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pemahaman dan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Ekonomi Tabel 31. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pemahaman dan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Sosial Tabel 32. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pemahaman dan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Lingkungan... 79

19 xix DAFTAR GAMBAR Nomor Teks Halaman Gambar 1. Gambar 2. Kerangka Pemikiran, Hubungan Efektivitas Komunikasi dengan Opini Publik Tentang PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 20 Posisi Bagian Public Relations dalam Struktur Organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.. 34

20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Opini publik merupakan sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubungan dengan arah opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional, dan dukungan sosial (Cutlip, et. al., 2005). Misalnya, perusahaan mengeluarkan suatu produk terbaru dengan harga yang mahal maka orang akan mengeluh tetapi jika harga produk tersebut turun menjadi murah maka orang akan gembira dan akan membelinya. Adanya opini publik ini dapat membantu perusahaan dalam mengoreksi apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam mewujudkan dan mencapai visi, misi, serta tujuan perusahaan. Pola hubungan antara perusahaan dengan pihak internal ataupun pihak eksternal perusahaan sangat mempengaruhi untuk pembentukan opini publik yang positif atau negatif. Opini publik akan memberikan dampak dan pengaruh yang besar terhadap informasi yang ada sebab opini publik bersifat bebas untuk mengungkapkan pendapatnya sehingga muncul perbedaan antara individu satu dengan yang lainnya karena terdapatnya persepsi yang berbeda terhadap informasi yang diterima. Melihat kondisi tersebut maka di dalam perusahaan komunikasi sangat penting dan perusahaan harus dapat berkomunikasi dengan baik. Hal ini bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Pada suatu perusahaan proses komunikasi dikelola khusus oleh bagian perusahaan yaitu Hubungan Masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR) yang menjembatani proses komunikasi tersebut baik ke dalam perusahaan atau luar perusahaan. Humas inilah yang akan merancang, memanajemen, dan membuat strategi komunikasi yang baik dan tepat sesuai dengan targetnya. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan harus memperhatikan aspek pesan yang akan disampaikan, komunikan, komunikator, dan saluran atau chanel yang digunakan sehingga tercipta komunikasi yang efektif. Efektivitas komunikasi ini berhubungan dengan pemahaman, kesenangan, mempengaruhi sikap, memperbaiki hubungan dan tindakan (Mulyana, 1996 dalam Retno, 2001).

21 2 Menurut Effendy (1998) dalam Retno (2001) mengungkapkan bahwa komunikasi efektif ditentukan oleh : 1) komunikator yang mampu mengenal komunikan, memahami kerangka rujukan, dan pengalaman, 2) ketepatan pesan yang disampaikan, 3) pemilihan media. Selain itu, menurut Surjahadedi (2001) dalam Setyawan (2005) mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang berpengaruh kuat dalam proses komunikasi untuk tercipta komunikasi efektif adalah karakteristik individu. Ukuran efektivitas komunikasi tersebut yang dapat dijadikan indikator apakah komunikasi tersebut efektif atau tidak. Menurut Tubbs and Moss (2001) dalam Bayuarga (2005), efektivitas komunikasi yang terjadi akan menentukan apakah perusahaan mampu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien atau tidak. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Indocement atau Perseroan ) adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen bermutu, termasuk produk semen khusus, yaitu semen putih. Perusahaan ini memiliki visi sebagai pemimpin pasar semen dan agregat yang berkualitas di dalam negeri. Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi yang dilakukan oleh perusahaan adalah berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, semen dan bahan bangunan yang terkait, serta jasa terkait yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap memperhatikan pembangunan berkelanjutan. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. merupakan salah satu perusahaan multinasional dibidang penambangan yang dapat menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif akibat aktivitas perusahaan yang dilakukan. Salah satu aktivitas yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. adalah melakukan penambangan bahan baku, yaitu penambangan batu kapur. Penambangan bahan baku salah satunya dapat berdampak pada pemanfaatan dan topografi tanah. Melihat hal ini maka perusahaan berkomitmen terhadap lingkungan, dampak lingkungan, dan masyarakat agar tidak terjadinya konflik antara pihak perusahaan dan masyarakat. Selain itu, agar terdapatnya pemahaman dan persepsi yang sama di antara kedua belah pihak sehingga masyarakat merasa aman, khususnya pada masyarakat yang berada berdekatan dengan daerah penambangan bahan baku.

22 3 Akitivitas penambangan perusahaan yang dapat menimbulkan konflik ini dapat diatasi dengan adanya proses komunikasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan maupun pihak masyarakat setempat. Proses komunikasi ini dapat dibentuk atau dijalankan oleh perusahaan melalui suatu strategi, salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dan penerapan komunikasi perusahaan yang memperhatikan aspek penerapan pola komunikasi dan media yang digunakan. Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab perusahaan kepada para pemangku kepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple bottom line) dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Wibisono, 2007). Kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam menangani dampak aktivitas penambangan salah satunya, yaitu proyek tanaman jarak pagar (Jatropha curcas linn). Proyek tanaman jarak pagar ini memanfaatkan lahan bekas tambang kapur sehingga lahan bekas tambang kapur tidak menjadi tandus dan daerah pertambangan menjadi hijau serta dapat mengurangi polusi udara yang muncul. Selain itu, tanaman jarak pagar yang mengandung kalori cukup baik untuk digunakan sebagai bahan bakar sebagai bahan alternatif pada proses produksi perusahaan. Strategi yang dilakukan oleh humas perusahaan harus terbentuknya komunikasi yang efektif sehingga keberadaan perusahaan PT. Indocement tidak berdampak buruk pada masyarakat dan lingkungan. Dengan demikian, diduga dapat terbentuknya opini publik yang positif terhadap keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Berdasarkan hal tersebut memiliki ketertarikan khusus bagi penulis untuk menelaah lebih lanjut mengenai efektivitas komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam pembentukan opini publik. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka perumusaan masalah yang penting untuk diangkat bagi penelitian ini, adalah:

23 4 1. Bagaimana strategi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam membangun efektivitas komunikasi untuk membentuk opini publik? 2. Apakah terdapat hubungan antara faktor individu dan faktor lingkungan dengan efektivitas komunikasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.? 3. Apakah terdapat hubungan efektivitas komunikasi dalam proyek tanaman jarak pagar (Jatropha curcas linn) dengan pembentukan opini publik terhadap PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.? 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi strategi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam membangun efektivitas komunikasi untuk membentuk opini publik. 2. Menganalisis hubungan antara faktor individu dan faktor lingkungan dengan efektivitas komunikasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 3. Menganalisis hubungan efektivitas komunikasi dalam proyek tanaman jarak pagar (Jatropha curcas linn) dengan pembentukan opini publik terhadap PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kalangan akademisi, perusahaan, masyarakat dan instansi yang terkait. Manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Bagi kalangan akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk memahami mengenai efektivitas komunikasi perusahaan dalam pembentukan opini publik. 2. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan mengenai efektivitas komunikasi yang telah dilakukan, opini publik tentang perusahaan, dan strategi yang dilakukan perusahaan dalam mengatasi dampak negatif keberadaan perusahaan.

24 5 3. Bagi masyarakat dan instansi terkait Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai aktivitas perusahaan, dampak yang ditimbulkan, dan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk menangani dampak negatif keberadaan perusahaan, salah satunya yaitu melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Bagi instansi terkait penelitian ini, dapat dijadikannya bahan pertimbangan dalam mengeluarkan kebijakan terkait dengan keberadaan perusahaan dan ikut bekerja sama dalam mengimplementasikan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.

25 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka yang digunakan dalam pembahasan hasil penelitian ini, yaitu efektivitas komunikasi, opini publik, aktivitas perusahaan dan dampaknya, dan strategi perusahaan. Bahan pustaka mengenai efektivitas komunikasi yang digunakan adalah pengertian efektivitas komunikasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi efektif. Opini publik yang digunakan adalah pengertian opini publik, pembentukan dan metode mempengaruhi opini publik. Aktivitas perusahaan dan dampaknya yang digunakan, yaitu klasifikasi aktivitas perusahaan dan dampak yang timbul akibat aktivitas perusahaan. Strategi perusahaan yang digunakan adalah strategi komunikasi dan strategi program. Strategi komunikasi meliputi penerapan pola komunikasi dan penggunaan metode komunikasi, sedangkan strategi program ialah kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan Efektivitas Komunikasi Pengertian Efektivitas Komunikasi Komunikasi dikatakan efektif bila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Selain itu, komunikasi yang efektif adalah komunikasi dimana makna yang distimulasikan serupa atau sama dengan yang dimaksudkan komunikator. Bila S adalah pengirim atau sumber pesan dan R adalah penerima pesan, maka komunikasi dikatakan mulus dan lengkap bila respon yang diinginkan S dan R sama (Tubbs dan Moss, 1996). R = makna yang ditangkap penerima = 1 S makna yang dimaksud pengirim Menurut Tubbs dan Moss (1996), tolak ukur yang dapat dijadikan ukuran bagi komunikasi efektif, yaitu pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik, dan tindakan. a. Pemahaman Pemahaman adalah penerimaan yang cermat atas kandungan rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. Dalam hal ini, komunikator

26 7 dikatakan efektif bila penerima memperoleh pemahaman yang cermat atas pesan yang disampaikan. b. Kesenangan Tingkat kesenangan dalam berkomunikasi berkaitan erat dengan perasaan kita terhadap orang yang berinteraksi dengan kita. c. Pengaruh pada sikap Tindakan mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan seharihari. Dalam berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain memahami ucapan kita. d. Hubungan yang makin baik Keefektivan komunikasi secara keseluruhan masih memerlukan suasana psikologis yang positif dan penuh kepercayaan. Bila hubungan manusia dibayang-bayangi oleh ketidakpercayaan, maka pesan yang disampaikan oleh komunikator yang paling kompeten pun bisa saja berubah makna atau didiskreditkan. e. Tindakan Mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang kita inginkan, merupakan hasil yang paling sulit dicapai dalam berkomunikasi. Tampaknya lebih mudah menggunakan agar pesan kita dipahami daripada mengusahakannya agar pesan kita disetujui. Terdapat beberapa cara membangkitkan tindakan pada penerima pesan, yaitu : (1) memudahkan pemahaman penerima tentang apa yang anda harapkan (2) menyakinkan penerima bahwa tujuannya ini masuk akal (3) mempertahankan hubungan harmonis dengan penerima. Menurut Effendy (1993) dalam Imami (2003), komunikasi yang efektif menimbulkan dampak atau efek, seperti : (1) kognitif, yaitu yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkatnya intelektualitasnya (2) afektif, yaitu komunikan tergerak hatinya (3) prilaku, yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Komunikasi efektif dapat terjadi bila penerima pesan terdedah terhadap pesan yang disampaikan oleh sumber. Dengan demikian, komunikasi yang efektif,

27 8 yaitu terjadinya pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik, dan tindakan. Selain itu, komunikasi yang efektif pun menimbulkan dampak kognitif, afektif, dan perilaku Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Efektif Effendy (2000) dalam Nur (2004) mengemukakan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi yaitu: a. Faktor pada komponen komunikan Faktor yang harus diperhatikan oleh seorang komunikan dalam menyampaikan suatu pesan yaitu: (1) waktu yang tepat untuk suatu pesan, (2) bahasa yang harus dipergunakan agar pesan dapat dimengerti, (3) sikap dan nilai yang harus ditampilkan agar efektif, (4) jenis kelompok dimana komunikasi itu dilaksanakan. Seorang dapat dan akan menerima pesan hanya kalau terdapat kondisi berikut sebagai simultan: (1) ia dapat dan benar-benar mengerti pesan komunikasi; (2) pada saat ia mengambil keputusan, ia sadar bahwa keputusannya sesuai dengan tujuannya; (3) pada saat ia mengambil keputusan, ia sadar bahwa keputusannya itu bersangkutan dengan kepentingan pribadinya; serta (4) ia mampu untuk menepati janjinya baik secara mental maupun secara fisik. b. Faktor pada komponen komunikator Untuk melaksanakan komunikasi efektif, terdapat dua faktor penting pada diri komunikator yakni kepercayaan pada komunikator (source credibility) dan daya tarik komunikator (source atrractiveness). i. Kepercayaan kepada komunikator Kepercayaan pada komunikator ditentukan oleh keahliannya dan dapat tidaknya ia dipercaya. Penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan yang besar akan dapat meningkatkan daya perubahan sikap, sedang kepercayaan yang kecil akan mengurangi daya perubahan yang menyenangkan. Lebih dikenal dan disenanginya komunikator oleh komunikan, lebih cenderung komunikan merubah kepercayaannya kepada arah yang dikehendaki komunikator.

28 9 ii. Daya tarik komunikator Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap melalui mekanisme daya tarik. Jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengan mereka dalam hubungannya dengan opini secara memuaskan. Komunikasi efektif, menurut Effendy (1998) dalam Retno (2001) ditentukan oleh: (1) komunikator yang mampu mengenal komunikan, memahami kerangka tujuan dengan pengalaman, (2) ketepatan pesan yang disampaikan, dan (3) pemilihan media. Selain itu, menurut Surjahadedi (2001) dalam Setyawan (2005) mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang berpengaruh kuat dalam proses komunikasi untuk tercipta komunikasi efektif adalah karakteristik individu. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Imami (2003) berkaitan dengan faktor-faktor komunikasi yang berhubungan dengan kefektivan komunikasi, dapat diketahui bahwa karakteristik anggota berhubungan dengan efektivitas komunikasi. Adapun faktor yang berhubungan tersebut adalah usia Karakteristik Komunikasi Individu Masyarakat Devito (1997) dalam Febrianty (2006) menerangkan bahwa dalam memberikan informasi ataupun mempengaruhi khalayak harus memperhatikan beberapa peubah dari karakteristik personal khalayak tersebut, diantaranya: umur, jenis kelamin, faktor budaya, pekerjaan, pendapatan, status, dan agama. Menurut Newcomb, et. al. (1978) dalam Sari (2007) mengemukakan bahwa karakteristik individu adalah ciri-ciri atau sifat-sifat yang dimiliki seseorang individu yang ditampilkan melalui pola pikir, pola sikap, dan pola tindak terhadap lingkungan hidup individu tersebut. Karakteristik individu sering dibedakan atas dasar umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi serta bangsa dan agama. Roger (2003) dalam Febrianty (2006) menyatakan bahwa terdapat tiga kategori dari karakteristik adopter untuk penerima suatu hasil inovasi maupun hasil penelitian, yaitu: a. Status sosial ekonomi yang meliputi umur, pendidikan formal, status sosial, dan tingkat mobilitas sosial.

29 10 b. Peubah personal yang meliputi empati, tingkat dogmatis, rasionalistis dan fatalis, intelegensi, kemudahan dalam menerima perubahan sikap dan ilmu pengetahuan, kemudahan dalam menghadapi ketidakpastian dan resiko, serta tingkat aspirasi terhadap pendidikan, pekerjaan dan status. c. Perilaku komunikasi yang meliputi partisipasi sosial, tingkat keterlibatan dalam jaringan komunikasi pada suatu sistem sosial, kekosmopolitan, hubungan dengan agen pembaharu, tingkat keterdedahan terhadap saluran komunikasi interpersonal dan media massa, keaktifan dalam mencari informasi suatu inovasi, tingkat pengetahuan atas suatu inovasi dan derajat kepemimpinan Opini Publik Pengertian Opini Publik Istilah opini publik sebagai terjemahaan dari bahasa Inggris public opinion, yang di masyarakat dikenal dengan istilah pendapat umum. Dalam aktivitas public relations yang menyangkut pendapat umum (opini publik) merupakan aspek yang penting untuk keberhasilan menciptakan opini publik positif dan pada akhirnya tercipta citra yang baik bagi suatu organisasi maupun perusahaan (Ruslan, 2004). Opini publik merupakan sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubungan dengan arah opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional, dan dukungan sosial (Cutlip, et. al., 2005). Opini publik identik dengan pengertian kebebasan, keterbukaan dalam mengungkapkan ide-ide, pendapat, keinginan, kebutuhan, keluhan, kritik yang membangun, dan kebebasan. Dengan kata lain, opini publik merupakan efek dari kebebasan dalam mengungkapkan ide-ide dan pendapat (Rousseau, et. al dalam Rumanti, 2002). Berelson dalam Effendy (2002) melihat opini publik dari proses komunikasi lengkap dengan semua komponennya: komunikator, pesan, komunikan, dan efek. Efek ini mendefinisikan bahwa opini publik merupakan efek komunikasi dalam bentuk pernyataan yang bersifat kontrovesial dari sejumlah orang sebagai pengekspresian sikap terhadap masalah sosial yang menyangkut kepentingan umum. Timbulnya opini publik pada seseorang atau

30 11 sejumlah komunikan disebabkan ia atau mereka menerima suatu pesan dari seorang komunikator. Menurut Emory S. Bogardus dalam Ruslan (2008), berpendapat dalam praktiknya terdapat beberapa macam tentang opini publik, antara lain: a. Opini personal (personal opinion) Opini berdasarkan penafsiran individu atau setiap orang akan berbeda pandanganya terhadap suatu masalah. b. Opini pribadi (private opinion) Opini merupakan landasan bagi opini personal, karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari opini pribadi. c. Opini kelompok (group opinion) Opini kelompok ini dibagi menjadi opini minoritas dan opini mayoritas. Opini kelompok ini sangat dekat dengan opini publik. d. Opini koalisi (coalition opinion) Opini ini adalah penggabung dari beberapa kelompok opini minoritas dan menjadi opini mayoritas. Penggabungan opini ini dinamakan opini koalisi. e. Opini konsesus (concensus opinion) Opini ini melalui suatu proses perundingan untuk mencapai kesepakatan bersama (konsesus) dan merupakan opini terbentuk opini mayoritas berdasarkan kesepakatan bersama (deadling). f. Opini umum (general opinion) Bentuk opini ini bersifat pendapat umum yang berakar dari nilai-nilai yang berkembang dan berlaku di masyarakat atau kelompok tertentu berdasarkan adat istiadat, kebiasaan, kebudayaan, dan norma-norma yang dianut oleh masyarakat tertentu Pembentukan dan Metode Mempengaruhi Opini Publik Rumanti (2002) mengungkapkan bahwa metode dan teknik yang digunakan untuk pembentukan opini publik harus memperhatikan: (1) siapa kelompok publiknya, (2) tujuannya apa, (3) kapan harus dicapai, (4) mengapa itu dilaksanakan, (5) media apa yang tepat, (6) apa yang harus dicapai, (7) apa

31 12 sekiranya yang harus dicapai, (8) siapa yang harus melaksanakan, dan (9) evaluasi masing-masing kegiatan dan keseluruhan. Selain itu, dalam penyampaian informasi kepada publik harus adanya kepercayaan, sikap semakin terbuka, jujur, objektif, dan transparan akan mudah menyampaikan dan terciptanya opini publik yang berkualitas. Faktor-faktor yang membentuk opini publik, yaitu dipengaruhinya oleh komponen affect (perasaan atau emosi), behaviour (tingkah laku), dan cognition (pengertian atau nalar). Ketiga komponen tersebut ditentukan oleh faktor penentu, seperti latar belakang budaya, pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut, dan berita yang bercabang (D. W. Rajecki dalam Ruslan, 2008). Menurut Rumanti (2002), dalam menciptakan opini publik, bentuk dan isi pesan perlu disesuaikan dengan kelompok publik yang dituju, sesuai dengan tingkatan mereka Aktivitas Perusahaan dan Dampaknya Industri merupakan salah satu kegiatan yang dapat membawa pengaruh positif seperti peningkatan bagi kemakmuran seseorang. Namun, selain itu industri pun dapat memberikan pengaruh yang negatif, salah satunya adalah menyebabkan kerusakan lingkungan. Menurut Kristanto (2004), aktivitas industri dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Industri dasar atau hulu Industri hulu memiliki sifat sebagai berikut: padat modal, berskala besar, menggunakan teknologi maju dan teruji. Lokasinya selalu dipilih dekat dengan bahan baku yang mempunyai sumber energi sendiri sehingga industri hulu membutuhkan perencanaan yang matang beserta tahapan pembangunannya, mulai dari perencanaan sampai operasional. Selain itu, dibutuhkan penggaturan tata ruang, rencana pemukiman, pengembangan kehidupan perekonomian, perusakan lingkungan, dan lain-lain. Pembangunan industri ini dapat mengakibatkan perubahan lingkungan, baik dari aspek sosial-ekonomi, budaya, dan pencemaran.

32 13 b. Industri hilir Industri hilir merupakan perpanjangan proses industri hulu. Industri jenis ini memiliki ciri sebagai berikut: mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi, lokasinya selalu diusahakan dekat dengan pasar, menggunakan teknologi madya dan teruji, serta padat karya. c. Industri kecil Industri kecil banyak berkembang di pedesaan dan perkotaan, memiliki peralatan yang sederhana, sistem pengolahaannya sederhana, dan tata letak pabrik maupun pengolahan limbah belum mendapat perhatian. Aktivitas pertambangan yang termasuk dalam industri dasar atau hulu banyak dilakukan di negara-negara dunia ketiga, hal ini dimotivasi untuk memperoleh devisa yang tinggi sehingga menyebabkan dampak sosial yang muncul dari kegiatan pertambangan seringkali kurang mendapat perhatian. Conyers (1994) dalam Hadi (2001) mengemukakan empat masalah yang timbul dalam kegiatan eksploitasi tembaga di pertambangan Bougainville Papua New Guinea, yaitu (1) masalah pengambilalihan dan perubahan peruntukan tanah, (2) masalah lingkungan berupa timbulnya polusi dan limbah pertambangan, (3) masalah sosial yang akibat munculnya kota pertambangan, (4) masalah datangnya pendatang dari daerah dan negara lain untuk bekerja di pertambangan. Pertambangan yang dilakukan di Bougainville Papua New Guinea telah membawa implikasi sosial yang dirasakan oleh masyarakat sekitar kawasan pertambangan. Kegiatan pertambangan membuka kesempatan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat sekitar, namun juga terdapat potensi konflik sosial akibat kegiatan pertambangan, baik konflik antar anggota komunitas setempat maupun konflik antara anggota komunitas setempat dengan pendatang. Konflik antar anggota komunitas disebabkan karena adanya persaingan akses ke perusahaan, sedangkan hal-hal yang menimbulkan konflik antara anggota komunitas setempat dengan pendatang menyangkut masalah-masalah: (1) persaingan mendatangkan pekerjaan di pertambangan, (2) masalah kepemilikan tanah dan rendahnya harga pembebasan tanah, (3) masalah kerawanan sosial akibat masuk pendatang seperti munculnya prostitusi dan perjudian, meningkatnya harga kebutuhan pokok, (4)

33 14 masalah lingkungan hidup berupa polusi dan menurunnya ketersediaan dan kualitas air Strategi Perusahaan dalam Pembentukan Opini Publik Mengenai Aktivitas Perusahaan Strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam pembentukan opini publik yang positif dapat dilakukan melalui strategi komunikasi dan strategi program. Strategi komunikasi, diidentifikasikan dari penerapan pola komunikasi dan penggunaan metode komunikasi sedangkan strategi program komunikasi diidentifikasikan dari kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan Pola Komunikasi Perusahaan Salah satu komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap masyarakat, yaitu menggunakan komunikasi publik. Komunikasi publik adalah pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang berada dalam organisasi atau luar organisasi, secara tatap muka atau melalui media (Muhammad, 2009). Menurut Muhammad (2009), tujuan umum dari komunikasi publik adalah untuk memberikan informasi kepada sejumlah orang mengenai organisasinya misalnya mengenai aktivitas-aktivitas organisasi dan hasil produksi organisasi. Selain itu, komunikasi publik bertujuan untuk menjalin hubungan antara organisasi dengan masyarakat diluar organisasi. Komunikasi publik pun dapat digunakan untuk memberikan hiburan kepada sejumlah orang seperti menceritakan pengalaman yang menyenangkan kepada orang banyak. Komunikasi publik perusahaan dilakukan oleh bagian Hubungan Masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR). Peranan PR ini sangat penting untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar perusahaan. Kebanyakan organisasi telah banyak menyadari pentingnya komunikasi publik dan telah memiliki program-program khusus untuk menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar. Hal ini dimaksudkan pada saat melakukan interaksi baik dalam program maupun luar program perusahaan, pemberian informasi kepada publik bertujuan untuk mengubah sikap publik terhadap informasi yang diberikan, misalnya bertambah kepercayaan orang atau kesan baik terhadap perusahaan tersebut (Muhammad, 2009).

34 15 Menurut Wilson, et. al. (1986) dalam Febrianty (2006), terdapat empat model komunikasi yang digunakan dalam komunikasi publik, yaitu: a. Model publisitas: menekankan pola pesan satu arah dari sumber kepada publik tanpa perlu memperhatikan kebenaran informasi yang disampaikan. b. Model informasi: bersifat satu arah, namun telah mementingkan kebenaran informasi. Model informasi memandang publik sebagai sasaran yang rasional, jika diberi informasi yang cukup akan mendatangkan keputusan benar terhadap suatu isu. Komunikasi publik bertugas menyediakan informasi yang lengkap dan akurat berdasarkan fakta yang ada. c. Model asimetris dua arah: model ini telah bersifat dua arah dengan mencoba menangkap umpan balik dari publik. Pada model ini memandang penting untuk mengetahui posisi publik pada isu. Penyampaian pesan memakai prinsip persuasi dalam upaya memperoleh dukungan publik. d. Model ko-orientasi: model ini tidak hanya mengubah orientasi publik terhadap perusahaan, tetapi juga menggambarkan bahwa perusahaan dan publiknya bersama-sama menyesuaikan persepsi tentang suatu ide atau sikap Penggunaan Metode Komunikasi Pemberian informasi kepada publik melalui komunikasi publik yang diterapkan oleh suatu organisasi dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui media massa. Komunikasi publik secara tatap muka dapat dilakukan dengan presentasi. Presentasi ini dapat dibedakan atas dua kategori, yaitu yang bersifat informasi dan mencari komitmen (Muhammad, 2009). Menurut Ruslan (2008), metode komunikasi melalui media massa yang bertujuan untuk menyampaikan informasi secara luas kepada publik sasarannya, dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Media cetak yang bersifat komersial, misalnya surat kabar harian, tabloid, majalah berita atau hiburan yang terbitnya secara berkala mingguan dan bulanan, tersebar luas dan dibaca oleh masyarakat umum. b. Media elektronik, seperti stasiun televisi dan radio baik milik pemerintah maupun swasta. Media elektronik ini mempunyai pendengar atau pemirsa dalam jumlah besar dan tersebar secara luas.

35 Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Menurut Wibisono (2007), mendefinisikan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) sebagai tanggung jawab perusahaan kepada para pemangku kepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple bottom line) dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. CSR merupakan fungsi yang sangat penting dalam mengembangkan lingkungan sosial perusahaan sehingga perkembangan masyarakat akan seiring dengan perkembangan perusahaan. Selain itu, tidak akan terjdinya ketimpangan antara perusahaan dengan masyarakat sekitar. Idealnya CSR ini harus menjadi bagian yang terintegrasi dalam kebijakan perusahaan yang merupakan investasi masa depan perusahaan bukan sekedar dianggap biaya sosial (Ambadar, 2008). Tiga kategori bentuk tanggung jawab sosial perusahaan menurut Rudito (2007) sebagaimana dikutip oleh Herlin (2008) dalam Rahmanita (2010), yaitu: a. Public Relations: usaha untuk menanamkan persepsi positif kepada komunitas tentang kegiatan yang diadakan oleh perusahaan. Usaha ini lebih mengarah pada menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan komunitas. Kegiatan ini biasanya dilakukan berbentuk kampanye yang sama sekali tidak terkait dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. b. Strategi defensif: usaha yang dilakukan oleh perusahaan yang bertujuan untuk menangkis anggapan negatif komunitas luas yang sudah tertanam terhadap kegiatan perusahaan, karyawannya dan biasanya untuk melawan serangan negatif dari anggapan komunitas atau komentar yang sudah terlanjur berkembang atau bertolak belakang dengan persepsi-persepsi yang ada di komunitas pada umumnya. c. Keinginan tulus untuk melakukan kegiatan yang baik yang benar-benar berasal dari visi perusahaan dengan melakukan program untuk kebutuhan komunitas atau komunitas yang berada di sekitar perusahaan atau kegiatan perusahaan yang berbeda dari hasil perusahaan itu sendiri. Kegiatan perusahaan dalam konteks ini adalah tidak sama sekali mengambil suatu

36 17 keuntungan secara materil tetapi berusaha untuk menanamkan kesan baik terhadap komunitas berkaitan dengan kegiatan perusahaan. Philip Kotler dan Nancy Lee dalam Corperate Social Responbility Doing The Most Good For Your Company and Your Cause (2005) sebagaimana dikutip Ambadar (2008), menjelaskan bahwa perusahaan secara praktis memaksimalkan tingkat pengembangan investasi melalui sejumlah kegiatan yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungannya. Hal ini ditujukkan sebagai salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam menerapkan strategi perusahaan. Namun berbeda komunikasi yang diterapkan, komunikasi CSR bukan suatu produk yang berwujud dan segera menunjukkan hasilnya, sehingga strategi komunikasi lebih rumit dan ditunjukkan untuk bisa menyentuh sisi afektif sasaran khalayak daripada sisi kognitif mereka. Implementasi CSR yang dilakukan oleh perusahaan sebagai salah satu bentuk strategi yang dilakukan oleh perusahaan memiliki tiga alasan penting untuk merespon dan mengembangkan isu tanggung jawab sosial, yaitu: 1) perusahaan adalah bagian dari masyarakat oleh karena itu wajar jika perusahaan mementingkan kepentingan masyarakat. Kegiatan ini sebagai kompensasi atau umpan balik atas penguasaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi oleh perusahaan yang kadang bersifat ekspansif dan eksploratif, 2) kalangan bisnis dan masyarakat sebaikanya memiliki hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme sehingga terciptanya hubungan yang harmonis diantara keduanya, 3) tanggung jawab sosial merupakan salah satu cara untuk meredam bahkan menghindari konflik sosial. Potensi konflik ini bisa terjadi akibat dampak operasional perusahaan atau akibat kesenjangan struktural dan ekonomis yang timbul antara masyarakat dan komponen perusahaan (Wibisono, 2007). Manfaat implementasi CSR bagi perusahaan dikemukakan oleh Wibisono (2007) adalah: 1) mempertahankan atau mendongkrak reputasi dan citra perusahaan, 2) mendapatkan lisensi sosial dari masyarakat sekitar perusahaan untuk terus dapat beroperasi, 3) mereduksi risiko bisnis perusahaan melalui adanya hubungan yang harmonis dengan para stakeholders perusahaan, 4) melebarkan akses terhadap sumber daya, 5) membentangkan akses menuju market, 6) mereduksi biaya, misal dengan upaya mengurangi limbah melalui daur

37 18 ulang ke dalam siklus produksi, 7) memperbaiki hubungan dengan stakeholders, 8) memperbaiki hubungan dengan regulator, 9) meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan, 10) peluang mendapatkan penghargaan. Berdasarkan konsep tentang keterlibatan masyarakat dan perusahaan dalam implementasi program CSR, terdapat manfaat bagi perusahaan dan masyarakat (Rogovsky, 2000 seperti yang dikutip Wibisono, 2007). Manfaat bagi perusahaan: (1) reputasi dan citra yang lebih baik, (2) lisensi untuk beroperasi secara sosial, (3) bisa memanfaatkan pengetahuan dan tenaga kerja lokal, (4) keamanan yang lebih besar, (5) infrakstruktur dan lingkungan sosial ekonomi yang lebih baik, (6) menarik dan menjaga personal yang kompeten untuk memiliki komitmen yang tinggi, (7) menarik tenaga kerja, pemasok, pemberi jasa dan mungkin pelanggan lokal yang bermutu, dan (8) laboratorium pembelajaran untuk inovasi organisasi. Manfaat implementasi CSR bagi masyarakat: (1) peluang penciptaan kesempatan kerja, pengalaman kerja dan pelatihan pendanaan, (2) pendanaan investasi masyarakat, pengembangan infrastruktur, (3) keahlian komersial, (4) kompetisi teknis dan personal individual pekerjaan yang terlibat, dan (5) representatif bisnis sebagai jurus promosi bagi prakarsa-prakarsa masyarakat Kerangka Pemikiran Aktivitas perusahaan dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap masyarakat yang berada di sekitar perusahaan. Melihat hal tersebut, maka perusahaan akan meminimalkan dampak negatif yang akan muncul dan memaksimalkan dampak positif yang akan terjadi di tengah-tengah masyarakat. Cara yang akan dilakukan oleh perusahaan adalah dengan merancang dan menerapkan strategi yang akan dilaksanakan untuk mengatasi hal tersebut. Strategi yang dilakukan oleh perusahaan, salah satunya melalui penerapan pola komunikasi yang tepat untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat, penggunaan metode komunikasi yang sesuai dengan sasaran, dan penerapan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Strategi tersebut dipilih untuk menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dan masyarakat serta terjalinnya komunikasi yang efektif antara perusahaan dengan masyarakat sehingga akan terbentuknya opini publik terhadap keberadaan perusahaan dan

38 19 tanggung jawab sosial perusahaan dalam aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Komunikasi yang efektif ini dilihat dari pemahaman masyarakat mengenai keberadaan perusahaan dan keberadaan kegiatan tanaman jarak pagar. Keefektivan komunikasi yang diduga akan terbentuknya opini publik ini diduga pula berhubungan dengan faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang diduga berhubungan dengan efektivitas komunikasi, yaitu faktor individu komunikan yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan motivasi. Faktor eksternal yang diduga berhubungan dengan efektivitas komunikasi, yaitu faktor lingkungan yang meliputi jarak tempat tinggal dengan aktivitas perusahaan, dampak aktivitas perusahaan, keterlibatan dengan perusahaan, keterlibatan proses komunikasi, dan keterdedahan komunikasi. Secara sistematis, hubungan antar faktor tersebut disajikan pada gambar 1.

39 20 Strategi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Penerapan Pola Komunikasi Penggunaan Metode Komunikasi Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Faktor Individu Komunikan Usia Jenis kelamin Tingkat pendidikan Motivasi Efektivitas Komunikasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Pemahaman Opini Publik Tentang PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Opini publik tentang keberadaan perusahaan (sosial, ekonomi, dan lingkungan) Opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar (sosial, ekonomi, dan lingkungan) Faktor Lingkungan Jarak dengan aktivitas perusahaan Dampak aktivitas perusahaan (sosial, ekonomi, dan lingkungan) Keterlibatan dengan perusahaan Keterlibatan proses komunikasi Keterdedahan komunikasi Gambar 1. Kerangka Pemikiran Hubungan Efektivitas Komunikasi dengan Opini Publik Tentang PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Keterangan : : berhubungan 2.7. Hipotesa Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesa uji yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Terdapat hubungan signifikan antara faktor individu komunikan dengan efektivitas komunikasi.

40 21 2. Terdapat hubungan signifikan antara faktor lingkungan dengan efektivitas komunikasi. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas komunikasi dengan opini publik Definisi Konseptual Definisi konseptual yang terdapat dalam penelitian ini mencakup variabel yang dianalisis secara kualitatif, yaitu: Strategi komunikasi: suatu perencanaan yang dilakukan dalam mencapai tujuan agar informasi yang disampaikan tepat pada sasarannya. Strategi komunikasi yang dilakukan ini meliputi penerapan pola komunikasi, penggunaan metode komunikasi, dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. i. Penerapan pola komunikasi: bentuk penyampaian pesan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap masyarakat, yang dapat dikategorikan menjadi model publisitas, model informasi publik, model komunikasi asimetris dua arah, dan model ko-orientasi. ii. Penggunaan metode komunikasi: cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam menyampaikan pesan terhadap masyarakat, yang dapat dikategorikan menjadi pertemuan tatap muka, pemilihan petugas lapang yang kompeten, dan penggunaan media. iii. Kegiatan tanggung jawab perusahaan: wujud dari kepedulian perusahaan terhadap masyarakat akibat aktivitas perusahaan untuk meminimalkan dampak negatif yang timbul dan memaksimalkan dampak positif yang muncul. Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dapat dibedakan menjadi public relations, strategi defensif, dan keinginan tulus perusahaan Definisi Operasional Untuk kepentingan penelitian ini dirumuskan sejumlah definisi operasional dianalisis secara kuantitatif, sebagai berikut: a. Faktor individu komunikan: ciri yang melekat pada diri seorang komunikan diantaranya meliputi:

41 22 i. Usia adalah umur responden yang dihitung sejak dilahirkan sampai dilakukannya penelitian ini. Pengukuran dinyatakan dalam tahun dengan (1) kategori masa muda awal (20-30 tahun), (2) kategori pertengahan (30-50 tahun), (3) kategori tua (> 50 tahun) (Havighurst, 1950 dalam Mugniesyah, 2006). ii. Jenis kelamin adalah identitas seksual yang melekat pada diri seseorang, dikategorikan dalam (1) laki-laki dan (2) perempuan. iii. Tingkat pendidikan adalah pendidikan terakhir yang dilaksanakan oleh responden. Tingkat pendidikan dikategorikan dalam (1) Tamat SD (2) Tamat SLTP (3) Tamat SMA (4) Tamat Perguruan Tinggi. iv. Motivasi adalah sejumlah alasan dan tujuan yang diinginkan oleh responden terhadap kaitannya dengan perusahaan. Pada variabel ini akan digunakan dua pilihan jawaban, yaitu (1) ya, akan diberi skor 1, (2) tidak, akan diberi skor 0. Responden digolongkan menjadi dua kategori, yaitu motivasi tinggi jika memiliki skor 5 sedangkan motivasi rendah jika memiliki skor 0-4. b. Faktor lingkungan: hal-hal atau ciri yang berasal dari luar diri seseorang sehingga dapat mempengaruhinya, diantaranya meliputi: i. Jarak dengan kegiatan perusahaan adalah jarak tempat tinggal responden dari jarak aman tempat kegiatan perusahaan, yaitu proses penambangan. Selain itu, jarak tempat tinggal responden dari kegiatan proyek tanaman jarak pagar yang dapat mempengaruhi responden dalam merasakan dampak yang ditimbulkan. Variabel ini diukur dengan mengetahui jarak antara tempat tinggal responden dengan kegiatan perusahaan dan proyek tanaman jarak pagar yang dinyatakan dalam kilometer. Jarak tempat tinggal tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu jauh dan dekat. Jarak yang termasuk dalam kategori dekat jika tempat tinggal responden 3 km dan termasuk dalam kategori jauh jika tempat tinggal responden > 3 km. ii. Dampak aktivitas perusahaan adalah dampak yang timbul akibat aktivitas keberadaan perusahaan yang dirasakan oleh responden dari aspek

42 23 sosial, ekonomi, dan lingkungan. Variabel ini diukur dengan memberikan pilihan pertanyaan dengan pilihan (1) ya dengan skor 1, (2) tidak dengan skor 0, kepada responden mengenai dampak-dampak yang dirasakannya dan digolongkan menjadi: (1) Dampak rendah, jika skor 1-5 (2) Dampak tinggi, jika skor 6-9 iii. Keterlibatan dengan perusahaan adalah keterlibatan responden dalam hal aktivitas perusahaan atau tidak. Variabel ini diukur dengan memberikan pilihan terkait dengan keterlibatan masyarakat dengan perusahaan. Jika memiliki keterlibatan dengan perusahaan maka diberikan skor 2 dan jka tidak memiliki keterlibatan dengan perusahaan maka diberikan skor 1. Variabel ini dikategorikan menjadi dua, yaitu terlibat dengan perusahaan dan tidak terlibat dengan perusahaan. iv. Keterlibatan proses komunikasi adalah keikutsertaan responden dalam melakukan pertukaran informasi antara perusahaan dengan responden berdasarkan intensitas pertemuan, frekuensi pertemuan, dan kualitas pertemuan. Variabel ini diukur dengan memberikan pilihan kepada responden mengenai proses komunikasi yang dilakukan antara perusahaan dengan masyarakat menggunakan skala likert berskala empat terhadap sebuah pertanyaan. Skala likert tersebut mencakup pilihan: (1) selalu dengan skor 4, (2) sering dengan skor 3, (3) jarang dengan skor 2, (4) tidak pernah dengan skor 1. Responden digolongkan menjadi dua, yaitu keterlibatan proses komunikasi tinggi jika memiliki skor sedangkan keterlibatan proses komunikasi rendah jika memiliki skor v. Keterdedahan komunikasi adalah aktivitas komunikasi responden terhadap komunikasi perusahaan, meliputi kegiatan penerimaan informasi, pencariaan informasi, dan penyampaian umpan balik. Variabel ini diukur dengan mengetahui aktivitas penerimaan informasi, pencarian informasi, dan penyampaian umpan balik dengan menggunakan skala likert berskala empat terhadap sebuah pertanyaan. Skala likert tersebut mencakup pilihan : (1) selalu dengan skor 4, (2) sering dengan skor 3, (3) jarang dengan skor

43 24 2, (4) tidak pernah dengan skor 1. Responden dikategorikan menjadi dua, yaitu terdedah apabila memiliki skor 5-12 dan tidak terdedah apabila memiliki skor 3-4. c. Efektivitas komunikasi adalah terjadinya pemahaman dan pengaruh pada sikap masyarakat terhadap pesan yang disampaikan oleh pihak perusahaan sehingga terbentuknya kesamaan makna antara perusahaan dengan masyarakat. Variabel dalam efektivitas komunikasi yang diukur adalah pemahaman responden terhadap keberadaan perusahaan dan keberadaan kegiataan tanaman jarak pagar. Pemahaman adalah penerimaan yang cermat atas informasi yang diperoleh responden terhadap keberadaan perusahaan dan keberadaan proyek tanaman jarak pagar. Pada variabel ini diukur dengan memberikan jawaban pilihan, yaitu (1) sangat setuju (SS) dengan skor 4, (2) setuju (S) dengan skor 3, (3) tidak setuju (TS) dengan skor 2, (4) sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1. Responden digolongkan menjadi dua kategori, yaitu responden yang memiliki pemahaman tinggi apabila memiliki skor dan responden yang memiliki pemahaman rendah apabila memiliki skor d. Opini publik ini merupakan suatu pendapat, gagasan, ataupun ide-ide yang dikeluarkan oleh responden mengenai suatu persoalan yang muncul. Opini publik ini diukur berdasarkan pengetahuan dan pengalaman responden terhadap keberadaan perusahaan dan keberadaan kegiatan tanaman jarak pagar. Pengukuran opini publik ini dilakukan dengan menggunakan skala likert berskala empat terhadap sebuah pernyataan. Skala likert tersebut mencakup pilihan: (1) sangat setuju (SS) dengan skor 4, (2) setuju (S) dengan skor 3, (3) tidak setuju (TS) dengan skor 2, (4) sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1. Skor total dari masing-masing variabel opini publik digolongkan menjadi dua, yaitu opini positif dan opini negatif. Adapun obyek opini publik yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: i. Opini publik terhadap keberadaan perusahaan (sosial, ekonomi, dan lingkungan): pendapat, gagasan, ataupun ide-ide yang dikeluarkan oleh responden terhadap keberadaan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan yang berada di sekitar masyarakat pada aspek sosial,

44 25 ekonomi, dan lingkungan. Opini publik terhadap keberadaan perusahaan pada aspek sosial digolongkan menjadi opini publik negatif jika skor total 8-14 dan opini publik positif jika skor Opini publik terhadap keberadaan perusahaan pada aspek ekonomi akan digolongkan menjadi opini publik negatif jika skor total 5-15 dan opini publik positif jika skor Opini publik terhadap keberadaan perusahaan pada aspek lingkungan akan digolongkan menjadi opini publik negatif jika skor total 5-10 dan opini publik positif jika skor ii. Opini publik terhadap kegiatan proyek tanaman jarak pagar (sosial, ekonomi, dan lingkungan): pendapat, gagasan, ataupun ide-ide yang dikeluarkan oleh responden terhadap kegiatan proyek tanaman jarak pagar yang dapat memberikan dampak pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Opini publik terhadap kegiatan proyek tanaman jarak pagar yang memberikan dampak pada aspek sosial akan digolongkan menjadi opini publik negatif jika skor total 5-15 dan opini publik positif jika skor Opini publik terhadap kegiatan proyek tanaman jarak pagar yang memberikan dampak pada aspek ekonomi akan digolongkan menjadi opini publik negatif jika skor total 5-13 dan opini publik positif jika skor Opini publik terhadap kegiatan proyek tanaman jarak pagar yang memberikan dampak pada aspek lingkungan akan digolongkan menjadi opini publik negatif jika skor total 5-15 dan opini publik positif jika skor

45 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di dua lokasi, yaitu di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. yang terletak di Jalan Mayor Oking Jayaatmadja, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan salah satu desa binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. di Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa Lulut ini merupakan daerah yang diapit diantara lokasi penambangan dan pabrik PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Melihat hal tersebut, maka desa Lulut mendapatkan dampak positif atau dampak negatif yang lebih terasa terhadap keberadaan perusahaan dibandingkan dengan desa binaan lainnya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Mei tahun Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang didukung oleh metode kualitatif. Metode kuantitatif dilakukan melalui metode survei, yakni penggunaan kuesioner sebagai alat pengumpulan data penelitian untuk mengambil sampel dari satu populasi. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur hubungan antara faktor individu komunikan dengan efektivitas komunikasi, hubungan antara faktor lingkungan dengan efektivitas komunikasi, dan hubungan antara efektivitas komunikasi dengan opini publik. Pendekatan kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam dan analisis dokumen untuk memahami secara mendalam strategi atau upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk terciptanya komunikasi yang efektif. Hal ini dimaksud untuk memperoleh pemahaman secara mendalam terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif Teknik Penentuan Responden dan Informan Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu. Responden yang dipilih adalah penduduk yang telah bekerja dan bertempat tinggal di Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Adapun

46 27 populasi dalam penelitian ini adalah 2.072, yang terbagi menjadi penduduk yang bekerja di perkebunan tanaman jarak 60 orang, karyawan perusahaan tiga orang, dan 2009 orang yang bekerja yang tidak berhubungan dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Metode pengambilan sampel dilakukan secara sampel random distratifikasi (stratified random sampling). Populasi dibagi menjadi tiga strata, dimana strata pertama adalah penduduk bekerja yang tidak berhubungan dengan Indocement, strata kedua adalah karyawan perusahaan, dan strata ketiga adalah petani tanaman jarak pagar. Besaran sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu karyawan sebesar tiga orang, petani perkebunan tanaman jarak sebesar 30 orang, dan penduduk bekerja yang tidak berhubungan dengan perusahaan sebesar 30. Pada penelitian penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik bola salju. Informan dalam penelitian ini adalah pihak CSR Departemen PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, masyarakat Desa Lulut baik tokoh masyarakat ataupun aparatur desa. 3.4.Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dari informan dan responden melalui wawancara mendalam dengan menggunakan panduan pertanyaan untuk mendukung data hasil survei, dan pengisian kuesioner. Data sekunder yang dikumpulkan merupakan dokumen-dokumen dan pustaka yang berasal dari berbagai sumber yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Sumber-sumber tersebut antara lain dokumen kelurahan dan dokumen perusahaan. Adapun data-data yang diperlukan dan metode pengumpulannya, dapat dilihat pada Tabel 1.

47 28 Tabel 1. Matrik Kebutuhan Data dan Metode Pengumpulannya No. Data yang Diperlukan Sumber Data Metode Pengumpulan Data 1. Data monografi desa Data Desa a) Analisis dokumen b) Wawancara mendalam 2. Profil PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 3. Faktor individu komunikan (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan motivasi) Data perusahaan Responden Informan dan 4. Jarak dengan aktivitas perusahaan Responden dan informan 5. Dampak aktivitas perusahaan Responden dan informan 6. Keterlibatan dengan perusahaan Responden dan informan 7. Keterlibatan proses komunikasi Responden dan informan 8. Keterdedahan komunikasi Responden dan informan 9. Pemahaman Responden dan informan 10. Penggunaan media/metode komunikasi Perusahaan a) Analisis dokumen b) Wawancara mendalam a) Kuesioner b) Wawancara mendalam a) Kuesioner b) Wawancara mendalam a) Kuesioner b) Wawancara mendalam a) Kuesioner b) Wawancara mendalam a) Kuesioner b) Wawancara mendalam a) Kuesioner b) Wawancara mendalam a) Kuesioner b) Wawancara mendalam a) Analisis dokumen b) Wawancara mendalam 11. Penerapan pola komunikasi Perusahaan a) Analisis dokumen b) Wawancara mendalam 12. Kegiatan tanggung jawab perusahaan 13. Opini publik terhadap keberadaan perusahaan (sosial, ekonomi, dan lingkungan) 14. Opini publik terhadap kegiatan proyek tanaman jarak pagar (sosial, ekonomi, dan lingkungan) Perusahaan Responden Responden a) Analisis dokumen b) Wawancara mendalam a) Kuesioner b) Wawancara mendalam a) Kuesioner b) Wawancara mendalam 3.5.Teknik Pengolahan dan Analisis Data Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan perlakuan yang berbeda sesuai dengan jenis data yang diperoleh dengan pendekatan penelitian berbeda, yakni data yang diperoleh dari pendekatan kuantitatif dan data yang diperoleh dari data kualitatif. Menurut Singarimbun dan

48 29 Effendi (2006) data kuantitatif hasil penyebaran kuesioner di lapangan diolah dengan terlebih dahulu dilakukan pengkodean, selanjutnya dilakukan pemindahan dari daftar pertanyaan ke lembar tabulasi yang sudah disiapkan. Data yang diperoleh melalui pendekatan kuantitatif dianalisis secara statistik. Analisis statistik deskripstif yang digunakan untuk menggambarkan masing-masing peubah adalah tabel distribusi frekuensi dan tabel tabulasi silang. Selanjutnya data kuantitatif yang telah ditampilkan dilakukan pengujian rank-spearman dan uji Kai Kuadrat (X 2 ) dengan menggunakan program SPSS for Windows versi Pengujian rank-spearman digunakan untuk mengukur korelasi antara dua variabel yang memiliki tingkat pengukuran ordinal-ordinal, sedangkan uji Kai Kuadrat (X 2 ) digunakan untuk mengukur korelasi antara dua variabel yang memiliki tingkat pengukuran nominal-ordinal. Data yang diperoleh dari pendekatan kualitatif diolah melalui tiga tahap analisis data kualitatif, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Menurut Sugiyono (2009) mendefinisikan tahap-tahap analisis data kualitatif sebagai berikut: a) Reduksi data, yaitu merangkum, memilih, dan memfokuskan pada hal-hal penting. Reduksi data, dalam penelitian ini misalnya hasil wawancara tentang strategi komunikasi yang dilakukan pihak perusahaan dan opini publik tentang perusahaan, tidak semua data disajikan tetapi dipilih yang relevan dengan topik pembahasan. b) Penyajian data, yaitu menyajikan data dalam suatu bentuk uraian singkat. Penyajian data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teks yang bersifat naratif dan kutipan-kutipan langsung dari beberapa pernyataan responden. c) Penarikan kesimpulan merupakan menghasilkan temuan baru atas objek penelitian. Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini, misalnya stratregi komunikasi yang dilakukan perusahaan yang dilihat dari segi penerapan pola komunikasi, penggunaan metode komunikasi, dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.

49 30 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Sekilas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 1 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.( Indocement atau Perseroan ) adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen bermutu, termasuk produk semen khusus. Perseroan didirikan pada tahun 1985 dan dioperasikan secara terpadu dengan total kapasitas produksi terpasang sebesar 17,1 juta ton semen per tahun. Perseroan saat ini mengoperasikan 12 pabrik, sembilan di antaranya berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat; dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Sejak tahun 2005, Perseroan telah melakukan diversifikasi produk dengan meluncurkan semen komposit Portland (Portland Composite Cement/PCC). Perseroan juga memproduksi berbagai jenis semen lainnya, yaitu semen Ordinary Portland Tipe I, Tipe II dan Tipe V, semen sumur minyak (Oil Well Cement), dan semen putih. Saat ini, Indocement merupakan satu-satunya produsen semen putih di Indonesia. Produk-produk Perseroan tersebut dipasarkan dengan merek dagang Tiga Roda. Pada tahun 2001, HeidelbergCement Group, salah satu produsen semen terkemuka di dunia yang berpusat di Jerman dan beroperasi di 50 negara, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan. Sejak itu, Perseroan bertekad untuk memulihkan kondisi keuangan yang sehat seperti sebelum terjadinya krisis keuangan di Asia. Untuk mencapai hal tersebut dan dengan dukungan HeidelbergCement Group, Indocement kembali memfokuskan kegiatannya pada bisnis inti sebagai produsen semen, beton siap-pakai, dan agregat. Sejak 2006 hingga saat ini, Perseroan telah berhasil mencapai kondisi keuangan yang sehat. 1 Dokumen Perusahaan yang diakses melalui Intranet pada tanggal 28 Juni 2010 pukul WIB

50 31 Pada tahun 2007, Indocement menyelesaikan proyek modifikasi Pabrik ke-8 di Citeureup, yang memberikan tambahan kapasitas produksi terpasang sebesar ton semen per tahun. Hal ini memungkinkan Indocement meningkatkan volume penjualan secara signifikan pada 2008 untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat. Sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan, Indocement berhasil mengembangkan lebih dari 170 hektar perkebunan jarak (Jatropha curcas) pada lahan bekas penambangan batu kapur. Indocement juga berhasil memprakarsai proyek pengolahan sampah rumahtangga dalam skala kecil untuk masyarakat di sekitar Pabrik Citeureup dan Cirebon. Sampah yang diproses dapat digunakan sebagai bahan bakar biomassa yang menghasilkan energi pada proses produksi, dan juga menghasilkan kompos Visi dan Misi PT. Indocement Tunggal Prakarasa Tbk. 2 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam mewujudkan tujuan perusahaan memiliki visi dan misi untuk mencapai tujuannya tersebut. Adapun visi dan misi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. sebagai berikut. Visi PT. Indocement Tunggal Prakarasa Tbk. adalah sebagai pemimpin pasar semen dan agregat yang berkualitas di dalam negeri. Misi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. adalah kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, semen dan bahan bangunan yang terkait, serta jasa terkait yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap memperhatikan pembangunan berkelanjutan. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pun memiliki motto perusahaan, yaitu turut membangun kehidupan bermutu (better shelter for a better life) Penghargaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 3 PT. Indocement Tunggal Prakarasa Tbk. atas kinerjanya telah meraih berbagai penghargaan pada tingkat internasional maupun nasional. Beberapa 2 Ibid. 3 Ibid.

51 32 penghargaan yang diperoleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. sebagai berikut: 1. Indocement untuk ke-lima kalinya, sejak 2006, dianugerahi IMAC Award ("Indonesia's Most Admired Company Award"). Di kategori industri semen, Indocement ditetapkan sebagai yang terbaik kinerjanya dalam membangun dan mengelola citra perusahaan ("The Best in Building and Managing Corporate Image") pada tanggal 10 Juni Penghargaan Rekor Bisnis (ReBi) untuk kategori pelopor program loyalitas yang terintegrasi di industri semen pada tanggal 3 Juni Berhasil mempertahankan Sertifikat dan Bendera Emas untuk ketiga pabriknya berdasarkan hasil Audit SMK3 yang telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 oleh Sucofindo International Certification Services (SICS) pada tanggal27 Mei Peringkat Runner Up 1 untuk kategori CSR in Annual Report, Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) 2009 yang diselenggarakan oleh National Centre Sustainability Reporting (NCSR) pada tanggal 22 Desember Dianugerahi Sustainable Engineering Award Perak oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) atas kinerja Indocement di bidang pembangunan lingkungan berkelanjutan pada tanggal 28 Juli Menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Barat atas penerapan Program Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism/CDM) dalam kegiatan produksinya pada tanggal 19 Juni Penghargaan EMAS dan Penghargaan Terbaik 1 Indonesian CSR Awards 2008 pada tanggal 23 Februari Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Indocement ) yang ke-33, Majalah Finance Asia, Hongkong telah menganugerahi Indocement sebagai Top 7 Best Managed Companies in Indonesia 2008, yaitu suatu penghargaan yang diberikan kepada perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Indonesia versi majalah tersebut pada tanggal 4 Agustus 2008.

52 33 9. Indocement Pabrik Citeureup, Bogor, kembali memperoleh Peringkat Hijau dari Program PROPER yang merupakan program pemeringkatan kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup pada tanggal 31 Juli Penghargaan yang diraih oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. memperlihatkan komitmen dan keseriusan perusahaan dalam menjalankan usahanya untuk turut membangun kehidupan bermutu sesuai dengan motto perusahaan. Adapun penghargaan lainnya yang diperoleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dapat dilihat pada lampiran Posisi Bagian Public Relations dalam Struktur Organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. PT. Indocement secara struktural, dipimpin oleh seorang President Director yang dibantu Vice President Director dan empat orang Director, yaitu Finance Director, Commercial Director, Technical Director, dan Human Resource Director. Setiap unit operasi (Citeureup, Cirebon, dan Tarjun) dipimpin oleh seorang General Manager. Pengelolaan program-program mengenai hubungan perusahaan dengan pihak internal maupun eksternal berada di bawah manajemen Corporate Public and Internal Affairs Division, yang berada di bawah kendali Human Resource Director. Divisi ini memegang empat divisi, yaitu Corporate Social Responsibility Department, Corporate General Affairs Department, Government Relations Department, dan Tarjun Legal Group. Corporate Social Responsibility Department merupakan bagian yang mengelola khusus mengenai program CSR perusahaan. Departemen ini pun merupakan bagian perusahaan yang mengelola hubungan antara pihak perusahaan dengan masyarakat sehingga jika masyarakat ingin memberikan pendapat dan mengadu mengenai keluhan mengenai aktivitas perusahaan maka masyarakat menyalurkan aspirasinya melalui departemen ini. Gambar 2 menyajikan posisi bagian public relations dalam struktur organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

53 34 Gambar 2. Posisi Bagian Public Relations dalam Struktur Organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

54 Gambaran Umum Desa Lulut Gambaran umum Desa Lulut mencakup letak geografis, kondisi kependudukan, mata pencaharian penduduk, tingkat pendidikan penduduk, kehidupan beragama, dan ketersediaan berbagai fasilitas umum di Desa Lulut Kondisi Geografis Desa Lulut merupakan salah satu desa yang berada dalam wilayah administratif Kecamatan Klapanunggal. Secara geografis, suhu rata-rata harian yaitu C. Batas wilayah Desa Lulut sebagai berikut. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Bantarjati dan Desa Nambo, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Leuwikaret, sebelah timur berbatasan dengan Desa Rigar Mukti, dan sebelah barat berbatasan dengan Sungai Cileungsi. Adapun jarak kantor Kelurahan Lulut ke Ibu Kota Kecamatan, Kabupaten Bogor, dan Provinsi Jawa Barat sebagai berikut. Jarak kantor Kelurahan Lulut ke Ibu Kota Kecamatan Klapanunggal adalah 8 km, jarak ke Ibu Kabupaten Bogor adalah 15 km, dan jarak ke Ibu Kota Provinsi Jawa Barat adalah 180 km. Desa ini memiliki luas total 459,345 Ha yang meliputi delapan Rukun Warga (RW) dan 41 Rukun Tetangga (RT). Luas lahan tersebut sebagian besar digunakan untuk pemukiman (99,0 persen). Lahan tersebut digunakan untuk persawahan, kuburan, taman, dan prasarana umum lainnya. Tabel 2 menyajikan data mengenai penggunaan lahan di Desa Lulut. Tabel 2. Luas dan Persentase Lahan Desa Lulut Berdasarkan Peggunaannya, Tahun 2009 No. Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha) Persentase (%) 1. Pemukiman 454,9 99,0 2. Persawahan 38,0 1,0 3. Kuburan 1,3 0,0 4. Perkantoran 0,5 0,0 5. Prasarana Umum lainnya 4,4 0,0 Total 459,3 100,0 Sumber : Laporan Umum Desa Lulut Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor bulan Oktober 2009

55 Kondisi Kependudukan Desa Lulut Jumlah penduduk di Desa Lulut pada bulan Oktober 2009 yaitu jiwa yang terdiri dari jiwa laki-laki dan jiwa perempuan. Jumlah kepala keluarga di Kelurahan Lulut adalah KK. Berdasarkan Tabel 3, dapat dilihat bahwa Desa Lulut memiliki tingkat usia produktif (15-64 tahun) yang cukup tinggi. Tabel 3. Jumlah dan Persentase Penduduk Desa Lulut Berdasarkan Kelompok Umur, Tahun 2009 Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%) , , , , , , , , , , , , ,0 65 ke atas 321 3,0 Total ,0 Sumber : Laporan Umum Desa Lulut Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor bulan Oktober 2009 Penduduk Desa Lulut mayoritas etnis Sunda merupakan penduduk asli Desa Lulut. Adapun etnis lain di Desa Lulut yang merupakan pendatang, yaitu etnis Jawa, etnis Batak dan etnis Minang Mata Pencaharian Penduduk Mata pencaharian penduduk di Kelurahan Lulut beragam, seperti buruh pabrik, pegawai swasta, petani, pedagang, PNS, TNI/POLRI, dan lain-lain.

56 37 Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk bekerja sebagai buruh pabrik. Melihat hal tersebut menandakan bahwa keberadaan perusahaan memberikan dampak terhadap penduduk sekitar, terutama dalam mata pencahariaan. Tabel 4. Jumlah dan Persentase Penduduk Desa Lulut Berdasarkan Jenis Pekerjaan, Tahun 2009 No. Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%) 1. Buruh Pabrik ,0 2. Pegawai Swasta ,0 3. Petani ,0 4. Pedagang ,0 5. Buruh Tani 227 1,0 6. PNS 22 0,0 7. Montir 11 0,0 8. Pengrajin industri rumah tangga 10 0,0 9. Pensiunan PNS/TNI/POLRI 8 0,0 10. Pengusaha Kecil atau Menengah 6 0,0 11. Pedagang keliling 6 0,0 12. Pembantu rumah tangga 5 0,0 13. Buruh Migran Perempuan 4 0,0 14. Buruh Migran Laki-laki 2 0,0 15. POLRI 2 0,0 16. TNI 1 0,0 17. Dokter swasta 1 0,0 18. Peternak 1 0,0 Total ,0 Sumber : Laporan Umum Desa Lulut Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor bulan Oktober Tingkat Pendidikan Penduduk Penduduk di Desa Lulut sebagian besar memiliki pendidikan yang tidak terlalu tinggi, yaitu sebagian besar merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD). Hal ini didukung dengan adanya fasilitas gedung SD sebanyak lima buah. Selain

57 38 itu, fasilitas gedung sekolah tingkat pertama yaitu SLTP terdapat satu buah dan gedung TK terdapat satu buah. Tabel 5. Jumlah dan Persentase Penduduk Desa Lulut Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Tahun 2009 No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1. Sekolah Dasar (SD) ,0 2. SLTP ,0 3. SLTA 248 5,0 4. D2 9 0,0 5. D3 10 0,0 6. S1 19 0,0 Total ,0 Sumber : Laporan Umum Desa Lulut Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor bulan Oktober Kehidupan Beragama Penduduk di Desa Lulut mayoritas beragama Islam (99,8 persen) sebanyak orang. Selain itu juga terdapat penduduk yang beragama Kristen sebanyak 25 orang (0,2 persen) dan Hindu sebanyak enam orang (0 persen). Tabel 6 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase pemeluk agama Desa Lulut. Tabel 6. Jumlah dan Persentase Pemeluk Agama Desa Lulut, Tahun 2009 No Agama Jumlah (Orang) Persentase (%) 1. Islam ,8 2. Kristen 25 0,2 3. Hindu 6 0,0 Total Sumber : Laporan Umum Desa Lulut Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor bulan Oktober Ketersedian Fasilitas Umum Ketersediaan fasilitas umum yang terdapat di Desa Lulut, yaitu fasilitas di bidang pendidikan, olah raga, dan kesehatan. Di bidang pendidikan fasilitas yang tersedia ialah bangunan sekolah yang terdiri dari satu buah

58 39 bangunan TK, lima buah bangunan Sekolah Dasar (SD), satu buah bangunan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dua buah bangunan Ibtidaiyah, satu buah bangunan Tsanawiyah, dan satu buah banguan Pondok Pesantren. Di bidang olah raga terdapat dua buah lapangan sepak bola, satu buah lapangan bulu tangkis, dan satu meja pingpong, sedangkan di bidang kesehatan terdapat satu Puskesmas pembantu dan 10 Posyandu.

59 40 BAB V STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF Perencanaan strategi dalam hubungan masyarakat melibatkan pengambilan keputusan tentang tujuan dan sasaran program, pengenalan publik utama, penetapan kebijakan atau aturan untuk menjadi pedoman pemilihan strategi, dan penentuan strategi. Proses perencanan dan pembuatan program dalam salah satu strategi yang akan dilakukan adalah melakukan komunikasi (Cutlip, et. al, 2005). Komunikasi yang dilakukan dalam pelaksanaan strategi yaitu mengarah pada komunikasi yang efektif agar tercapainya tujuan strategi tersebut. Strategi yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam penelitian ini dilihat berdasarkan penerapan pola komunikasi, penggunaan metode komunikasi, dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan Penerapan Pola Komunikasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam menjalin hubungan dengan masyarakat yaitu melakukan komunikasi. Komunikasi yang dilakukan oleh Indocement dengan masyarakat setempat dilakukan baik secara formal maupun informal. Kegiatan komunikasi yang dilakukan secara formal, yaitu melalui Bina Lingkungan Komunikasi (BILIKOM) yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Pada saat pertemuan BILIKOM, masalah yang dibicarakan adalah mengenai sosialisasi program CSR yang dilakukan Indocement dan menampung aspirasi masyarakat terhadap keberadaan Indocement. Hal ini diperkuat oleh salah seorang informan (Bpk SN), sebagai berikut: BILIKOM merupakan suatu wadah untuk berkomunikasi antara pihak perusahaan dengan masyarakat setempat. Tujuan dari BILIKOM adalah untuk mensosialisasikan program-program CSR, baik dari tahap pelaksanaan sampai evaluasi. Selain itu, BILIKOM, tempat untuk menampung aspirasi masyarakat setempat.

60 41 Acara BILIKOM secara efektif berjalan selama dua jam untuk membahas keperluan perusahaan dan masyarakat. Acara ini dihadiri oleh pengurus pihak pemerintah setempat, tokoh masyarakat, koordinator desa dari pihak perusahaan, dan pimpinan serta perwakilan dari pihak CSR Departement Indocement, security, dan perwakilan bagian kegiatan produksi Indocement. Kegiatan komunikasi yang dilakukan secara informal, yaitu berbincang-bincang antara koordinator desa Indocement dengan masyarakat setempat saat melakukan kunjungan atau pengawasan pada desa binaan Indocement. Hal ini dilakukan untuk menjalin silahturahmi dan hubungan yang baik diantara keduanya. Kegiatan BILIKOM yang dihadiri oleh pihak masyarakat diwakilkan oleh tokoh masyarakat dan aparat desa setempat, bertujuan agar perusahaan lebih mudah menyampaikan informasi kepada seluruh masyarakat. Pihak perusahaan menggunakan pendekatan dengan tokoh masyarakat agar tokoh masyarakat dapat mengajak masyarakat yang lain untuk berpartisipasi dalam menjalankan programprogram CSR yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan komunikasi melalui BILIKOM dan pertemuan lainnya secara informal ini dilakukan untuk menangkap umpan balik dari masyarakat terhadap informasi yang telah disampaikan oleh pihak perusahaan. Umpan balik yang diterima oleh perusahaan bertujuan sebagai masukan bagi perusahaan dan bahan analisis untuk pembuatan atau perencanaan program-program lainnya bagi masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diketahui bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. termasuk dalam model komunikasi asimetris dua arah. Hal ini dikarenakan proses komunikasi yang terjadi bersifat dua arah dengan mencoba menangkap umpan balik dari masyarakat. Penyampaian informasi pun bersifat persuasif agar masyarakat ikut terlibat dan pihak perusahaan mengetahui posisi atau tanggapan masyarakat terhadap isu yang ada Penggunaan Metode Komunikasi oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Menurut Muhammad (2009) mengungkapkan bahwa pemberian informasi kepada publik melalui komunikasi publik yang diterapkan oleh suatu organisasi

61 42 dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui media massa. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan masyarakat setempat dilakukan secara tatap muka. Hal ini dapat dilihat pada proses komunikasi yang dilakukan perusahaan dengan masyarakat melalui BILIKOM. Kegiatan BILIKOM ini dihadiri secara langsung oleh perwakilan pihak perusahaan dan perwakilan pihak masyarakat setempat untuk membahas secara bersama-sama mengenai aspirasi masyarakat dan program-program CSR Indocement. Adapula kegiatan komunikasi yang dilakukan Indocement selain tatap muka melalui BILIKOM, yaitu penempatan petugas lapang di desa binaan Indocement. Hal ini dimaksudkan agar petugas lapang atau koordinator desa dapat menampung aspirasi masyarakat, membantu masyarakat, dan mempublikasi program CSR Indocement sehingga dapat terbentuknya komunikasi yang efektif dan terjalin hubungan yang baik antara Indocement dengan masyarakat setempat. Metode komunikasi yang dilakukan Indocement selain melalui tatap muka, yaitu dengan menggunakan media massa baik media cetak maupun media elektronik. Media cetak yang digunakan ialah surat kabar harian dan majalah. Surat kabar harian yang digunakan untuk menyampaikan informasi adalah Radar Bogor, Jurnal Bogor, dan Pikiran Rakyat dengan sasaran publiknya adalah masyarakat yang berada di daerah Bogor. Surat kabar harian tersebut digunakan untuk mempublikasikan acara-acara besar yang dilakukan Indocement seperti khitanan masal, bantuan operasi katarak, dan sebagainya. Media elektronik yang digunakan adalah televisi untuk menjangkau sasaran publik yang lebih luas. Indocement pun menggunakan media website untuk menginformasikan mengenai perusahaan kepada khayalak luas sebab media tersebut mudah diakses oleh setiap orang Kegiatan Tanggung Jawab Sosial PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Strategi yang dilakukan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam membangun komunikasi yang efektif untuk menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat setempat adalah melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh Indocement

62 43 berlatar belakang pada visi perusahaan dengan konsep pembangunan berkelanjutan (pertumbuhan ekonomi jangka panjang, ramah lingkungan, dan kesejahteraan komunitas). Kegiatan tanggung jawab sosial Indocement pun berlatar belakang dari pernyataan tujuan pembangunan milenium PBB pada tahun Pelaksanaan tanggung jawab perusahaan Indocement bertumpu pada tiga pencapaian yang bermanfaat secara ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple bottom lines). Program-program yang dilaksanakan pun berdasarkan kerangka lima pilar pembangunan berkelanjutan yang meliputi bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial-budaya-agama-olahraga, dan keamanan. Strategi dalam perencanaan pembuatan program CSR terlebih dahulu dengan melakukan social mapping dan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini berdasarkan pada kebutuhan masyarakat, Rembangdes, BILIKOM, dan kebijakan CSR Indocement. Setelah dilakukan analisis kebutuhan maka terbentuklah rencana tahunan program CSR Indocement yang selanjutnya akan dilakukan realisasi program dan pemantauan serta evaluasi program. Pelaksanaan program CSR Indocement dibagi menjadi dua, yaitu community development dan sustainable development project. Program CSR Indocement yang termasuk dalam community development yang berpacu pada lima pilar, yaitu di bidang pendidikan seperti pembangunan dan renovasi sekolah (PAUD,SD, SMP, dan SMA), pemberian beasiswa, latihan keterampilan, bantuan pelangkapan dan fasilitas pendidikan. Di bidang kesehatan seperti bantuan prasarana pendukung Posyandu, pembangunan penyediaan air bersih, khitanan masal, operasi katarak, dan Puskesmas Keliling (Pusling). Di bidang ekonomi seperti membangun usaha kecil dan menengah, yang bekerjasama dengan PKBL Bank Mandiri. Di bidang sosial-budaya-agama-olahraga ialah pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, rumah ibadah, dan pembinaan sepak bola. Program CSR Indocement yang termasuk dalam sustainable development project, yaitu pengolahan sampah, budidaya tanaman jarak pagar, mandiri energi (biomas) dengan menggunakan biji jarak pagar, budidaya ulat sutra, pemanfaatan bahan bakar gas dari kotoran sapi, bengkel motor terpadu, dan peternakan domba. Budidaya tanaman jarak pagar dibangun pada tahun 2007 yang merupakan salah satu program kegiatan tanggung jawab sosial Indocement dengan

63 44 memanfaatkan lahan bekas tambang batu kapur yang berlokasi di Citeureup, Cirebon, dan Tarjun. Budidaya tanaman jarak pagar yang berlokasi di Citeureup berada di Desa Lulut, Kabupaten Bogor. Tujuan pelaksanaan budidaya tanaman jarak pagar adalah untuk penghijauan dan pemanfaatan biji tanaman jarak pagar yang menghasilkan minyak dapat digunakan untuk bahan bakar alternatif yang dapat menghemat energi. Proyek ini pun dapat menggerakan perekonomian lokal karena dapat memperkerjakan masyarakat setempat. Hal ini diperkuat dengan salah satu informan (Bpk FR), sebagai berikut: Dibentuknya proyek tanaman jarak pagar berawal dari visi dan misi perusahaan. Selain itu, terdapatnya informasi yang menyebutkan bahwa biji jarak pagar bisa dimanfaatkan untuk minyak biodisel yang dapat mengurangi bahan bakar. Tanaman jarak pagar pun dapat tumbuh di lahan bekas tambang sehingga didalamnya terdapatnya program penghijauan. Dengan demikian perusahaan membentuk proyek tersebut dengan melibatkan masyarakat setempat karena proyek tersebut dapat memberikan manfaat baik diaspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Berdasarkan implementasi kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan Indocement maka kegiatan tanggung jawab sosial Indocement termasuk dalam kategori keinginan tulus untuk melakukan kegiatan yang baik. Hal ini dikarenakan pelaksanaan program kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan berdasarkan visi perusahaan untuk kebutuhan komunitas atau komunitas yang berada disekitar perusahaan. Perusahaan tidak sama sekali mengambil suatu keuntungan secara materil tetapi berusaha untuk menanamkan kesan baik terhadap komunitas berkaitan dengan kegiatan perusahaan dan menciptakan pembangunan berkelanjutan yang mandiri bagi masyarakat yang berada di sekitar perusahaan.

64 45 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk Faktor Individu Responden Penelitian Faktor individu dalam penelitian ini adalah ciri yang melekat pada diri sesorang komunikan. Faktor individu responden yang dikaji dalam penelitian ini terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan motivasi. Tabel 7, menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan faktor individu. Tabel 7. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Faktor Individu Faktor Individu Responden Jumlah Persentase (%) Usia tahun 17 27, tahun 31 49,2 >50 tahun 15 23,8 Jenis Kelamin Laki-laki 54 85,8 Perempuan 9 14,3 Tingkat Pendidikan Tamat SD 32 50,8 Tamat SMP 16 25,4 Tamat SMA 14 22,2 Tamat Perguruan 1 1,6 Tinggi Motivasi Rendah (0-4) 52 82,6 Tinggi (5) 11 17, Usia Kategori usia yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan penggolongan usia menurut Havighurst (1950) dalam Mugniesyah (2006). Havighurst, mengkategorikan usia dewasa ke dalam tiga fase, yaitu kategori masa muda awal (20-30 tahun), kategori pertengahan (30-50 tahun), dan kategori tua (> 50 tahun). Berdasarkan Tabel 7, sebesar 49,2 persen responden tergolong dalam

65 46 usia tahun. Responden yang memiliki usia tahun hanya 27,0 persen sedangkan responden dengan usia >50 tahun hanya 23,8 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pada usia tahun termasuk dalam kategori usia produktif yang menyebabkan orang giat bekerja dan telah mendapatkan pekerjaan. Responden pada usia tersebut lebih terbuka dan memberikan pendapatnya karena telah memperoleh pengalaman yang banyak. Hal ini terlihat dari ketersediaan responden yang berusia tahun dalam mengisi kuesioner saat penelitian dilakukan Jenis Kelamin Responden dalam penelitian secara keseluruhan sebagian besar (85,8 persen) adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki, sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan hanya 14,3 persen. Hal ini berkaitan dengan penentuan pengambilan responden adalah responden yang telah bekerja. Di desa Lulut sebagian besar yang bekerja adalah laki-laki. Adapun perempuan yang bekerja hanya bekerja sampingan untuk membantu suami dalam menambah penghasilan Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan tertinggi penduduk yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah tamat perguruan tinggi. Berdasarkan Tabel 7, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden (50,8 persen) tamatan SD. Tokoh masyarakat setempat pun mengatakan bahwa sebagian besar warganya adalah tamatan SD. Adapun warga yang mengenyam pendidikan sampai SMP, SMA atau pun perguruan tinggi adalah warga yang berusia muda dan memiliki tingkat perekonomian yang tinggi Motivasi Motivasi yang dikaji dalam penelitian ini adalah sejumlah alasan dan tujuan yang diinginkan oleh responden terhadap kaitannya dengan perusahaan. Motivasi yang ditanyakan oleh peneliti dalam penelitian ini, yaitu motivasi responden ingin menambah pengetahuan mengenai keberadaan perusahaan dan proyek tanaman jarak pagar, motivasi ingin mendapat keuntungan secara materi, motivasi ingin menyampaikan pendapat atau gagasan responden kepada

66 47 perusahaan, motivasi ingin menambah teman, dan motivasi ingin mendapat pengakuan dari orang lain atau aktualisasi diri. Tabel 8 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan motivasi responden berinteraksi dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Tabel 8. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Motivasi Responden Berinteraksi dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. No. Motivasi Jumlah Persentase (%) 1. Motivasi menambah pengetahuan mengenai keberadaan perusahaan dan proyek tanaman jarak pagar 53 25,0 2. Motivasi ingin mendapat keuntungan secara materi 39 18,0 3. Motivasi ingin menyampaikan pendapat atau gagasan responden kepada perusahaan 44 20,0 4. Motivasi ingin menambah teman 59 28,0 5. Motivasi ingin mendapat pengakuan dari orang lain atau aktualisasi diri Catatan: Jawaban responden boleh lebih dari satu jawaban 20 9,0 Total ,0 Berdasarkan Tabel 8, secara keseluruhan responden sebesar 28,0 persen cenderung memiliki motivasi berinteraksi dengan perusahaan adalah ingin menambah teman. Responden yang memiliki motivasi ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain atau aktualisasi diri, merupakan motivasi yang sebagian kecil (9,0 persen) responden penuhi. Alasan responden pada motivasi berinteraksi dengan perusahaan menambah teman adalah dengan banyak teman dapat menambah informasi yang ada sehingga dapat menambah pengetahuan. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh salah satu responden (Bpk JN), yaitu: Saya mah awalnya dekat dengan orang-orang perusahaan, pengen nambah temen. Enak kalo banyak temen teh, suka dapet informasi banyak. Adapun responden yang berinteraksi dengan perusahaan adalah ingin mendapatkan keuntungan secara materi. Keuntungan secara materi yang dimaksud dalam hal ini salah satunya adalah memperoleh pekerjaan. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh salah satu responden (Bpk SYM), yaitu:

67 48 Saya pertama ngobrol-ngobrol dengan teman saya yang bekerja di perusahaan, awalnya saya ingin mendapatkan pekerjaan dan bekerja di perusahaan, siapa tahu ada lowongan. Dengan bekerja di situ kan enak jadi saya dapat penghasilan. Namun, jika dilihat pada Tabel 7 responden sebagian besar 82,6 persen termasuk dalam kategori rendah sedangkan 17,4 persen termasuk kategori tinggi. Hal ini dikarenakan responden tidak memiliki semua motivasi yang dikaji dalam penelitian ini. Responden hanya memiliki beberapa motivasi dalam berinteraksi dengan perusahaan Faktor Lingkungan Responden Penelitian Faktor lingkungan yang dikaji dalam penelitian ini terdiri dari jarak dengan aktivitas perusahaan, dampak aktivitas perusahaan (sosial, ekonomi, dan lingkungan), keterlibatan dengan perusahaan, keterlibatan proses komunikasi, dan keterdedahan komunikasi. Tabel 9 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan faktor lingkungan responden. Tabel 9. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Faktor Lingkungan Faktor Lingkungan Responden Jumlah Persentase (%) Jarak dengan Dekat ( 3 km) 38 60,3 aktivitas Jauh (> 3km) 25 39,7 perusahaan Dampak aktivitas perusahaan (sosial, ekonomi, dan lingkungan) Keterlibatan dengan perusahaan Keterlibatan proses komunikasi Keterdedahan Komunikasi Rendah (1-5) 39 61,9 Tinggi (6-9) 24 38,1 Terlibat perusahaan dengan Tidak terlibat dengan perusahaan 33 52, ,6 Rendah (2-12) 38 60,3 Tinggi (13-27) 25 39,7 Tidak terdedah (3-4) 33 52,4 Terdedah (5-12) 30 47,6

68 Jarak dengan Aktivitas Perusahaan Jarak dengan aktivitas perusahaan, dilihat berdasarkan jarak tempat tinggal responden dengan proses penambangan dan proyek tanaman jarak pagar. Aktivitas perusahaan yaitu proses penambangan diukur berdasarkan jarak aman proses penambangan. Jarak aman tempat tinggal dari proses penambangan ialah >3 km. Dengan demikian, jarak dengan aktivitas perusahaan pada penelitian ini dibagi dua, yaitu kategori dekat dan kategori jauh. Kategori dekat jika jarak tempat tinggal dengan aktivitas perusahaan 3 km sedangkan kategori jauh jika jarak tempat tinggal dengan aktivitas perusahaan > 3 km. Berdasarkan Tabel 9, dapat diketahui bahwa responden sebagian besar (60,3 persen) jarak tempat tinggalnya berdekatan dengan aktivitas perusahaan. Hasil data penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa responden yang jarak tempat tinggalnya berdekatan dengan aktivitas perusahaan, bekerja di Indocement baik sebagai petani jarak pagar maupun karyawan Indocement. Responden yang jarak tempat tinggalnya jauh dengan aktivitas perusahaan sebesar 39,7 persen karena responden tersebut tidak bekerja di Indocement Dampak Aktivitas Perusahaan (Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan) Kehadiran suatu perusahaan ditengah-tengah masyarakat akan memberikan dampak baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif maupun dampak negatif yang akan dirasakan oleh masyarakat terutama pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dampak-dampak yang timbul ini akan dirasakan berbeda oleh setiap individunya. Melihat hal tersebut maka peneliti, mengajukan berbagai pertanyaan kepada masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini mengenai dampak yang timbul akibat kehadiran perusahaan beserta aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan penelitian maka dampak yang dirasakan baik dampak positif maupun dampak negatif oleh masyarakat terhadap aktivitas perusahaan termasuk dalam kategori rendah (61,9 persen). Dampak aktivitas perusahaan yang dirasakan oleh responden tergolong dalam kategori rendah karena dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat tidak merata dan hanya dinikmati sebagian masyarakat. Dampak negatif yang dirasakan pun rendah karena pihak perusahaan dapat mengatasinya, seperti pada

69 50 tahun 1992 meningkatnya polusi udara yang disebabkan aktivitas perusahaan. Hal ini dapat diatasi dengan membuat seperti saringan udara sehingga debu yang keluar akibat aktivitas perusahaan tidak begitu tebal dan banyak. Tabel 10, menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan dampak aktivitas perusahaan. Tabel 10. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Dampak Aktivitas Perusahaan No. Dampak Aktivitas Perusahaan Jumlah Persentase (%) 1. Menciptakan lapangan pekerjaan 56 18,0 2. Meningkatkan perekonomian masyarakat 57 19,0 3. Menimbulkan pencemaran udara 29 9,0 4. Menimbulkan daerah hijau berkurang 54 17,0 5. Membuka peluang usaha 18 6,0 6. Menimbulkan pencemaran air 38 12,0 7. Menimbulkan pergeseran tofografi tanah 17 5,0 8. Menimbulkan sengketa antara masyarakat setempat dengan perusahaan, masyarakat setempat dengan pendatang 14 4,0 9. Menimbulkan dampak tindakan kriminalitas 11 3,0 10. Mengundang pendatang yang akan membangun daerah sekitar Catatan: Jawaban responden boleh lebih dari satu jawaban 22 7,0 Total ,0 Berdasarkan Tabel 10, dapat dilihat bahwa dampak yang sangat dirasakan oleh responden dengan adanya perusahaan adalah menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini diperkuat dengan salah satu pernyataan responden (Bpk SYME) yang mengatakan bahwa: Ada perusahaan membuat warga Lulut dapat bekerja di perusahaan baik itu sebagai karyawan ataupun buruh perusahaan. Dengan demikian, toh benerkan perusahaan sangat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat dan akhirnya dapat penghasilan yang lumayan..

70 Keterlibatan dengan Perusahaan Keterlibatan dengan perusahaan yang dikaji dalam penelitian ini adalah keterlibatan responden dalam hal aktivitas perusahaan atau tidak. Jika responden bekerja sebagai karyawan Indocement dan petani jarak pagar dikatakan terlibat dengan perusahaan. Namun, jika bekerja di luar Indocement dikatakan tidak terlibat dengan perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dan pengambilan responden, dapat diketahui bahwa sekitar 52,4 persen responden bekerja berhubungan dengan perusahaan dan sisanya 47,6 persen responden bekerja di luar perusahaan. Responden yang berhubungan dengan perusahaan, yaitu petani jarak pagar dan karyawan Indocement. Responden yang termasuk karyawan Indocement bekerja di bidang penambangan, penyedia alat berat, dan produksi semen. Responden yang tidak berhubungan dengan perusahaan, bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), petani, wiraswasta, TNI, dan buruh. Namun, ada pula responden yang bekerja di luar perusahaan tetapi berhubungan dengan perusahaan seperti penyedia tenaga kerja bagi perusahaan, penyedia kelengkapan pengemasan semen (vallet), dan pembebasan serta pengawasan lahan Keterlibatan Proses Komunikasi Keterlibatan responden dalam proses komunikasi adalah keikutsertaan responden dalam proses pertukaran informasi dengan perusahaan baik secara formal ataupun informal. Komunikasi formal yang dilakukan oleh perusahaan, yaitu melalui Bina Lingkungan Komunikasi (BILIKOM). BILIKOM merupakan suatu wadah, dimana masyarakat dapat menyalurkan pendapat ataupun keluh kesahnya terhadap keberadaan perusahaan, yang dilakukan setiap tiga bulan sekali. Hal yang dibicarakan dalam pertemuan BILIKOM adalah (1) informasi tentang keberadaan perusahaan di tengah-tengah masyarakat, (2) sosialisasi program-program Corporate Social Responbility (CSR) perusahaan, dan (3) menampung aspirasi warga. Acara BILIKOM ini dihadiri oleh pengurus pihak pemerintah setempat, tokoh masyarakat, perwakilan masyarakat, koordinator desa dari pihak perusahaan, dan pimpinan serta perwakilan dari CSR Departement perusahaan Indocement, security, dan perwakilan bagian kegiatan produksi Indocement. Pertemuan informal yang dilakukan antara lain perbincangan di

71 52 warung atau kantor desa. Terdapat pula pertemuan seperti buka puasa bersama yang diadakan oleh perusahaan untuk meningkatkan hubungan silahturahmi antara perusahaan dengan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 9, diperoleh bahwa keterlibatan responden dalam proses komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan sebagian besar termasuk dalam kategori rendah (60,3 persen). Hal ini dikarenakan respon yang diberikan oleh pihak perusahaan tidak memuaskan responden, memiliki kesibukan tinggi pada responden sehingga tidak dapat menghadiri BILIKOM, dan responden merasa tidak memiliki urusan dengan pihak perusahaan. Berikut pernyataan responden salah seorang responden (Bpk AND) yang mendukung hal tersebut. Saya malas hadir lagi dalam BILIKOM, soalnya ketika saya mengajukan pendapat saya, tangapannya adalah baik nanti akan saya sampaikan lagi pada atasan saya. Ok lah itu saya terima, namun pada pertemuan selanjutnya saya tanyakan lagi, jawabannya masih seperti itu dan setiap ada yang bertanya pun jawabannya seperti itu..kayanya itu jawaban andalannya mereka..oh ya ada lagi, salah satu dari pihak perusahaan kalo pada saat kita bertanya beliau tidak memperhatikan kita, kaya asik main hp gitu tapi kalo beliau ngomong pengennya ingin diperhatiin Keterdedahan Komunikasi Keterdedahan komunikasi yang dikaji dalam penelitian ini adalah aktivitas komunikasi responden terhadap komunikasi perusahaan yang meliputi kegiatan penerimaan informasi, pencarian informasi, dan penyampaian umpan balik. Berdasarkan Tabel 9, dapat diketahui bahwa responden sebesar 52,4 persen tidak terdedah mengenai perusahaan, sedangkan sebesar 47,6 persen responden terdedah. Hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden termasuk dalam kategori tidak terdedah. Responden sebagian besar termasuk dalam kategori tidak terdedah dikarenakan berdasarkan hasil data di lapangan pada variabel keterlibatan proses komunikasi menunjukkan bahwa responden termasuk dalam kategori yang rendah dalam keterlibatan proses komunikasi sehingga responden kurang mendapatkan

72 53 informasi yang berhubungan dengan perusahaan. Pihak masyarakat pun yang sering menghadiri pertemuan dengan perusahaan khususnya aparat desa, ketua RW, dan ketua RT setempat kurang mensosialisasikan informasi yang disampaikan perusahaan. Selain itu, masyarakat yang tidak ikut BILIKOM tidak aktif mencari informasi mengenai perusahaan. Berikut ini merupakan salah satu pendapat responden (Bpk JN) yang memperkuat mengenai hal ini. Informasi-informasi dari perusahaan itu, sebenarnya sudah bagus disampaikan pada perwakilan masyarakat saat BILIKOM. Namun, jeleknya ketua RW atau RT jarang ngasih tahu lagi kewarganya sehingga banyak warga yang ngak tahu. Termasuk saya juga jarang memberitahu kembali kepada warga tetapi pada acara-acara yang besar seperti pengajian, maulud, atau tablig akbar saya selalu menyampaikan informasi tersebut Efektivitas Komunikasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Komunikasi dikatakan efektif bila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Tolak ukur yang dijadikan ukuran dalam komunikasi efektif, yaitu pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik, dan tindakan (Tubbs dan Moss, 1996). Efektivitas komunikasi dalam penelitian ini diukur melalui pemahaman responden terhadap informasi yang disampaikan oleh pihak perusahaan. Informasi ini berkaitan dengan keberadaan perusahaan dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Informasi mengenai keberadaan perusahaan, yaitu mengenai identitas perusahaan, aktivitas yang dilakukan perusahaan, dampak yang muncul, dan cara mengatasi dampak tersebut sedangkan informasi mengenai tanggung jawab sosial perusahaan, salah satunya mengenai proyek tanaman jarak pagar. Efektivitas komunikasi dalam penelitian ini diukur melalui pemahaman responden terhadap informasi yang disampaikan oleh pihak perusahaan dibagi menjadi dua kategori, yaitu rendah dan tinggi. Tabel 11, menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan pemahaman.

73 54 Tabel 11. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pemahaman Kategori Pemahaman Jumlah Persentase (%) Pemahaman rendah (10-27) 35 55,5 Pemahaman tinggi (28-40) 28 44,5 Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa responden sebagian besar (55,5 persen) memiliki pemahaman yang rendah, sementara hanya 44,5 persen yang memiliki pemahaman yang tinggi. Hal ini dapat dikatakan bahwa masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki pemahaman yang rendah. Hal ini dikarenakan responden memiliki keterlibatan proses komunikasi dengan perusahaan yang rendah sehingga kurang mendapatkan informasi. Selain itu, daya tarik pihak perusahaan (komunikator) dalam menyampaikan pesan rendah sehingga masyarakat kurang ikut serta dalam melakukan komunikasi dengan perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Effendy (2000) dalam Nur (2004) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi adalah daya tarik komunikator. Apabila tidak terdapat daya tarik komunikator maka komunikan kurang ikut serta dalam proses komunikasi. Pemahaman yang rendah pun menujukkan bahwa komunikasi yang dilakukan antara pihak perusahaan dengan responden baik secara langsung maupun tidak langsung dapat dikatakan tidak efektif. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Tubbs dan Moss (1996), yaitu komunikasi dikatakan efektif bila terdapatnya pemahaman yang sama antara komunikator dengan komunikan atau komunikan memperoleh pemahaman yang cermat atas pesan yang disampaikan Hubungan Faktor Individu dengan Efektivitas Komunikasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Hubungan antara faktor individu dengan efektivitas komunikasi dianalisis menggunakan tabulasi silang dan kemudian dilakukan uji statistik. Faktor individu yang diuji, yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan motivasi. Efektivitas komunikasi yang akan diuji ialah pemahaman.

74 55 Hipotesis penelitian ini menduga adanya hubungan signifikan antara faktor individu dengan efektivitas komunikasi. Hasil uji statistik antara faktor individu dengan efektivitas komunikasi menunjukkan bahwa: faktor individu yang meliputi jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan motivasi menunjukkan tidak terdapat hubungan dengan efektivitas komunikasi pada aspek pemahaman. Variabel usia yang menunjukkan adanya hubungan dengan efektivitas komunikasi pada aspek pemahaman. Hubungan antara masing-masing faktor individu dengan efektivitas komunikasi dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut: Hubungan antara Usia dengan Pemahaman Kategori usia dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori muda awal (20-30 tahun), kategori pertengahan (30-50 tahun), dan kategori tua (> 50 tahun). Tabel 12 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan usia dan pemahaman. Responden yang berusia tahun sebesar 70,6 persen memiliki pemahaman yang rendah. Responden yang berusia tahun sebesar 54,8 persen memiliki pemahaman yang rendah. Sementara itu, responden yang berusia > 50 tahun sebesar 60,0 persen memiliki pemahaman yang tinggi. Tabel 12. Jumlah dan Persentase Responden menurut Usia dan Pemahaman Usia Pemahaman Total Rendah Tinggi tahun 12 (70,6%) 5 (29,4%) 17 (100%) tahun 17 (54,8%) 14 (45,2%) 31 (100%) > 50 tahun 6 (40,0%) 9 (60,0%) 15 (100%) Keterangan: r s = 0,236*, p-value =0,031 Hasil pengujian statistik menggunakan uji rank-spearman (r s ), diperoleh nilai koefisien korelasi (r s ) sebesar 0,236. Nilai koefisien tersebut mendekati nol, hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara usia dengan pemahaman semakin lemah. Angka koefisien positif, menunjukkan hubungan positif, yaitu jika usia meningkat maka pemahaman juga akan meningkat. Hasil uji rank-spearman pun memperoleh nilai p-value sebesar 0,031. Nilai tersebut menunjukkan bahwa p<0,05 berarti H0 ditolak. Hal ini

75 56 menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara usia dengan pemahaman. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa usia yang tinggi memiliki pemahaman yang tinggi sebab mereka telah memperoleh pengalaman yang banyak Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Pemahaman Jenis kelamin pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu laki-laki dan perempuan. Tabel 13 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden menurut jenis kelamin dan pemahaman. Responden yang berjenis kelamin laki-laki memiliki pemahaman rendah sebesar 50,0 persen dan pemahaman tinggi sebesar 50,0 persen. Responden yang berjenis kelamin perempuan sebagian besar (88,9 persen) memiliki tingkat pemahaman yang rendah. Tabel 13. Jumlah dan Persentase Responden menurut Jenis Kelamin dan Pemahaman Jenis Kelamin Pemahaman Total Rendah Tinggi Laki-laki 27(50,0%) 27 (50,0%) 54 (100%) Perempuan 8 (88,9%) 1 (11,1%) 9 (100%) Keterangan: X 2 =22,167, C 2 = 0,332, p-value=0,510 Hasil pengujian statistik menggunakan Chi-Square (X 2 ) diperoleh nilai X 2 sebesar 22,167 dan C 2 sebesar 0,332 maka H0 diterima. Hal ini menandakan bahwa perbedaan jenis kelamin tidak menunjukkan perbedaan pemahaman mengenai keberadaan Indocement dan proyek tanaman jarak pagar Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Pemahaman Responden yang memiliki tingkat pendidikan tamat SD sebagian besar (56,3 persen) memiliki pemahaman rendah. Responden dengan tingkat pendidikan tamat SMP memiliki pemahaman rendah sebesar 50,0 persen dan pemahaman tinggi sebesar 50,0 persen. Responden dengan tingkat pendidikan tamat SMA sebagian besar (57,1 persen) memiliki pemahaman yang rendah. Sementara itu, sebesar 100 persen responden dengan tingkat pendidikan tamat perguruan tinggi memiliki pemahaman yang rendah. Dengan demikian, responden

76 57 dengan tingkat pendidikan tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan tamat perguruan tinggi memiliki pemahaman yang rendah mengenai keberadaan Indocement dan proyek tanaman jarak pagar. Tabel 14 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendidikan dan pemahaman. Tabel 14. Jumlah dan Persentase Responden menurut Tingkat Pendidikan dan Pemahaman Tingkat Pemahaman Total Pendidikan Rendah Tinggi Tamat SD 18 (56,3%) 14 (43,7%) 32 (100%) Tamat SMP 8 (50,0%) 8 (50,0%) 16 (100%) Tamat SMA 8 (57,1%) 6 (42,9%) 14 (100%) Tamat Perguruan Tinggi 1 (100%) 0 (0%) 1 (100%) Keterangan: r s =0,028, p-value=0,415 Hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemahaman diuji dengan menggunakan rank-spearman (r s ), diperoleh nilai koefisien korelasi (r s ) sebasar 0,028 dan nilai p-value sebesar 0,415. Hal ini menandakan bahwa nilai p-value > 0,05, berarti H0 diterima. Dengan demikian, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan pemahaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan rendah bukan berarti pemahamannya rendah. Adapun responden yang tingkat pendidikannya tinggi memiliki pemahaman yang rendah, hal ini dikarenakan responden yang kurang berinteraksi dengan perusahaan Hubungan antara Motivasi dengan Pemahaman Responden yang termasuk dalam kategori motivasi yang rendah memiliki pemahaman pemahaman rendah sebesar 50,0 persen dan pemahaman tinggi sebesar 50,0 persen. Responden yang termasuk dalam kategori motivasi yang tinggi sebagian besar (81,8 persen) memiliki pemahaman yang rendah. Tabel 15 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden menurut motivasi dan tingkat pemahaman.

77 58 Tabel 15. Jumlah dan Persentase Responden menurut Motivasi dan Pemahaman Motivasi Pemahaman Total Rendah Tinggi Motivasi rendah 26 (50,0%) 26 (50,0%) 52 (100%) Motivasi tinggi 9 (81,8%) 2 (18,2%) 11 (100%) Keterangan: r s =0,109, p-value=0,198 Hubungan antara motivasi dengan pemahaman diuji menggunakan rank-spearman (r s ), diperoleh nilai koefisien kolerasi (r s ) sebesar 0,109 dan niali p-value sebesar 0,198. Hal ini menandakan bahwa nilai p-value > 0,05, berarti H0 diterima. Dengan demikian, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan pemahaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang termasuk motivasi rendah bukan berarti pemahaman rendah. Responden yang termasuk motivasi rendah pun memiliki pemahaman yang tinggi. Sementara itu, responden yang termasuk kategori motivasi tinggi pun memiliki pemahaman yang rendah. Dengan demikian, motivasi yang dilakukan responden untuk berinteraksi dengan perusahaan tidak mempengaruhi pemahaman responden mengenai keberadaan perusahaan dan proyek tanaman jarak pagar Hubungan Faktor Lingkungan dengan Efektivitas Komunikasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Hubungan antara faktor lingkungan dengan efektivitas komunikasi dianalisis menggunakan tabulasi silang dan kemudian dilakukan uji statistik. Faktor lingkungan yang diuji, yaitu jarak dengan aktivitas perusahaan, dampak aktivitas perusahaan (ekonomi, sosial, dan lingkungan), keterlibatan dengan perusahaan, keterlibatan proses komunikasi, dan keterdedahan komunikasi. Efektivitas komunikasi yang akan diuji ialah pemahaman. Hipotesis penelitian ini menduga adanya hubungan signifikan antara faktor lingkungan dengan efektivitas komunikasi. Hasil analisis data antara faktor lingkungan dengan efektivitas komunikasi menunjukkan bahwa: faktor lingkungan yang meliputi jarak dengan aktivitas perusahaan, dan keterlibatan dengan perusahaan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan dengan

78 59 efektivitas komunikasi pada aspek pemahaman. Variabel dampak aktivitas perusahaan (ekonomi, sosial, dan lingkungan), keterlibatan proses komunikasi, dan keterdedahan komunikasi yang menunjukkan adanya hubungan dengan pemahaman. Hubungan antara masing-masing faktor lingkungan dengan efektivitas komunikasi dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut: Hubungan antara Jarak dengan Aktivitas Perusahaan Terhadap Pemahaman Responden yang memiliki tempat tinggal dekat dengan aktivitas perusahaan sebagian besar (57,8 persen) memiliki pemahaman yang rendah. Responden yang memiliki tempat tinggal jauh dengan aktivitas perusahaan sebagian besar (52,0 persen) memiliki pemahaman yang rendah. Dengan demikian, baik responden yang memiliki tempat tinggal dekat maupun jauh dengan aktivitas perusahaan memiliki pemahaman yang rendah. Tabel 16 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden menurut jarak dengan aktivitas perusahaan dan pemahaman. Tabel 16. Jumlah dan Persentase Responden menurut Jarak dengan Aktivitas Perusahaan dan Pemahaman Jarak dengan Pemahaman Total Aktivitas Rendah Tinggi Perusahaan Dekat 22 (57,8%) 16 (42,1%) 38 (100%) Jauh 13 (52,0%) 12 (48,0%) 25 (100%) Keterangan: r s =0,078, p-value= 0,272 Hubungan antara jarak tempat tinggal dengan aktivitas perusahaan terhadap pemahaman diuji menggunakan rank-spearman (r s ), diperoleh nilai korelasi koefisien r s sebesar 0,078 dan nilai p-value sebesar 0,272. Hal ini menandakan bahwa nilai p-value > 0,05, berarti H0 diterima. Dengan demikian, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jarak tempat tinggal dengan aktivitas terhadap pemahaman. Artinya, baik responden yang memiliki tempat tinggal berjarak dekat atau jauh dengan aktivitas perusahaan tidak memiliki perbedaan dalam mendapatkan informasi sehingga pemahaman yang terjadi relatif sama.

79 Hubungan antara Dampak Aktivitas Perusahaan (Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan) dengan Pemahaman Responden yang menyatakan bahwa aktivitas perusahaan memiliki dampak yang rendah sebagian besar (61,5 persen) memiliki pemahaman yang rendah. Sebaliknya responden yang menyatakan bahwa aktivitas perusahaan memiliki dampak yang tinggi sebagian besar (54,2 persen) memiliki pemahaman yang tinggi. Tabel 17 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden menurut dampak aktivitas perusahaan (ekonomi, sosial, dan lingkungan) dan pemahaman. Tabel 17. Jumlah dan Persentase Responden menurut Dampak Aktivitas Perusahaan (Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan) dan Pemahaman Dampak Pemahaman Total Aktivitas Rendah Tinggi Perusahaan (Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan) Dampak rendah 24 (61,5%) 15 (38,5%) 39 (100%) Dampak tinggi 11 (45,8%) 13 (54,2%) 24 (100%) Keterangan: r s = 0,362**, p-value=0,002 Hubungan antara dampak aktivitas perusahaan (ekonomi, sosial, dan lingkungan) dengan pemahaman diuji dengan menggunakan rank-spearman (r s ), diperoleh nilai koefisien korelasi r s sebesar 0,362 dan nilai p-value sebesar 0,002. Hal ini menandakan bahwa nilai p-value < 0,05, berarti H0 ditolak. Dengan demikian, terdapat hubungan yang signifikan antara dampak yang ditimbulkan perusahaan pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan pemahaman. Nilai koefisien korelasi positif artinya, semakin tinggi dampak yang dirasakan maka tingkat pemahaman tinggi. Hal ini tergambar dengan responden yang mengetahui dengan paham mengenai dampak yang timbul sehingga mereka menyatakan dampak yang timbul tersebut tinggi Hubungan antara Keterlibatan dengan Perusahaan Terhadap Pemahaman Responden yang tidak memiliki keterlibatan dengan perusahaan sebagian besar (66,7 persen) memiliki pemahaman yang rendah, sedangkan

80 61 responden yang memiliki keterlibatan dengan perusahaan sebagian besar (54,5 persen) memiliki pemahaman yang tinggi. Tabel 18 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden menurut keterlibatan dengan perusahaan dan pemahaman. Tabel 18. Jumlah dan Persentase Responden menurut Keterlibatan dengan Perusahaan dan Pemahaman Keterlibatan Pemahaman Total dengan Perusahaan Rendah Tinggi Tidak terlibat 20 (66,7%) 10 (33,3%) 30 (100%) Terlibat 15 (45,5%) 18 (54,5%) 33 (100%) Keterangan: X 2 =19,186, C 2 =0,510, p-value=0,483 Hubungan antara keterlibatan dengan perusahaan terhadap pemahaman diuji menggunakan Chi-Square (X 2 ), diperoleh nilai X 2 sebesar 19,186 dan C 2 sebesar 0,510 maka H0 diterima. Hal ini menandakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan dengan perusahaan terhadap pemahaman. Namun, hasil data penelitian yang diperoleh menujukkan bahwa responden yang memiliki keterlibatan maka pemahaman yang dimiliki tinggi. Hal ini dikarenakan responden yang terlibat dengan perusahaan sering berinteraksi dengan pihak perusahaan sehingga mereka selalu mendapatkan informasi dan dapat menyampaikan pendapat. Keterlibatan dengan perusahaan pun tidak semata-mata mempengaruhi pemahaman Hubungan antara Keterlibatan Proses Komunikasi dengan Pemahaman Responden yang termasuk kategori rendah dalam keterlibatan proses komunikasi dengan perusahaan sebagian besar (80,6 persen) memiliki pemahaman yang rendah, sedangkan responden yang termasuk kategori tinggi dalam keterlibatan dengan proses komunikasi dengan perusahaan sebagian besar (77,8 persen) memiliki pemahaman yang tinggi. Tabel 19 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden menurut keterlibatan proses komunikasi dengan perusahaan dan pemahaman.

81 62 Tabel 19. Jumlah dan Persentase Responden menurut Keterlibatan Proses Komunikasi dengan Perusahaan dan Pemahaman Keterlibatan Proses Komunikasi dengan Perusahaan Rendah Pemahaman Tinggi Total Rendah 29 (80,6%) 7 (19,4%) 36 (100%) Tinggi 6 (22,2%) 21 (77,8%) 27 (100%) Keterangan: r s= 0,496**, p-value=0,000 Hubungan antara keterlibatan proses komunikasi dengan pemahaman diuji menggunakan rank-spearman (r s ), diperoleh nilai koefisien korelasi r s sebesar 0,496 dan nilai p-value sebesar 0,000. Hal ini menandakan bahwa p-value < 0,05 berarti H0 ditolak. Dengan demikian, terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan proses komunikasi dengan pemahaman. Nilai koefisien korelasi positif menunjukkan hubungan positif sehingga semakin tinggi keterlibatan proses komunikasi maka semakin tinggi pemahaman. Hal ini dapat dilihat dari perolehan data penelitian pada Tabel Hubungan antara Keterdedahan Komunikasi dengan Pemahaman Responden yang tidak terdedah mengenai informasi perusahaan sebagian besar (81,8 persen) memiliki pemhaman yang rendah, sedangkan responden yang terdedah sebagian besar (73,3 persen) memiliki pemahaman yang tinggi. Tabel 20, menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden menurut keterdedahan komunikasi dengan pemahaman. Tabel 20. Jumlah dan Persentase Responden menurut Keterdedahan Komunikasi dengan Perusahaan dan Pemahaman Keterdedahan Komunikasi dengan Pemahaman Total Perusahaan Rendah Tinggi Tidak terdedah 27 (81,8%) 6 (18,2%) 33 (100%) Terdedah 8 (26,7%) 22 (73,3%) 30 (100%) Keterangan: r s =0,702**, p-value=0,000 Hubungan antara keterdedahan komunikasi dengan pemahaman diuji menggunakan rank-spearman (r s ), diperoleh nilai koefisien korelasi r s sebesar 0,702 dan nilai p-value sebesar 0,000. Hal ini menandakan bahwa p-value < 0,05 berarti H0 ditolak. Dengan demikian, terdapat hubungan yang signifikan antara

82 63 keterdedahan komunikasi dengan pemahaman. Nilai koefisien korelasi positif menunjukkan hubungan positif sehingga semakin tinggi keterdedahan komunikasi maka semakin tinggi pemahaman. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan yang menujukkan bahwa responden yang tidak terdedah sebagian besar memiliki tingkat pemahaman yang rendah sedangkan responden yang terdedah memiliki tingkat pemahaman yang tinggi.

83 BAB VII OPINI PUBLIK TENTANG PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. Opini publik tentang PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terdiri dari opini publik tentang keberadaan perusahaan di tengah-tengah masyarakat dan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar sebagai salah satu bentuk kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Opini publik tentang keberadaaan perusahaan dan kegiatan proyek tanaman jarak pagar ini dilihat dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan yang merupakan salah satu bagian dari dampak yang muncul. Adapun opini publik responden dalam penelitian ini akan dibahas sebagai berikut Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Ekonomi Opini publik tentang keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek ekonomi dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini publik positif dan opini publik negatif. Tabel 21 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang keberadaan Indocement pada aspek ekonomi. Tabel 21. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Ekonomi Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Ekonomi Jumlah Persentase (%) Negatif (5-15) 42 66,7 Positif (16-20) 21 33,3 Berdasarkan Tabel 21, responden sebagian kecil (33,3 persen) beropini positif mengenai keberadaan Indocement pada aspek ekonomi. Hal ini

84 65 dikarenakan keberadaan Indocement memberikan dampak yang positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Dampak ini dapat dilihat dengan banyaknya penduduk yang bekerja di perusahaan meskipun sebagai buruh, membuka peluang usaha seperti mendirikan warung, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Hal ini diperkuat dengan salah satu pendapat responden (Bpk IBD), yaitu: Alhamdulillah neng, aya Indocement teh penduduk disini bisa kerja termasuk bapak. Coba lamun teu ngadamel didinya, ngadamel dimana atuh..pan ayeunan mah susah cari kerja. Alhamdulillah oge, jadina bapak bisa sakolakeun anak-anak. Adapun responden dengan opini negatif mengenai keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek ekonomi sebesar 66,7 persen. Hal ini dikarenakan responden menganggap adanya lowongan pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan dan meningkatkan ekonomi keluarga bukan dengan adanya PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. melainkan ada perusahaan lain. Hal ini diperkuat dengan salah satu pendapat responden (Bpk ASP), yaitu. Adanya Indocement biasa-biasa aja neng, soalnya warga yang jadi karyawan di Indocement dikit, palingan juga kalau kerja di Indocement jadi buruh. Itu pun gajinya ga seberapa yah, kalaupun ga bias kerja disitu masih ada beberapa perusahaan lain disekitar Citeureup Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Sosial Opini publik tentang keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek sosial dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini positif dan opini negatif. Tabel 22 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang keberadaan Indocement pada aspek sosial.

85 66 Tabel 22. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Sosial Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Sosial Jumlah Persentase (%) Negatif (8-14) 44 69,8 Positif (15-18) 19 30,2 Berdasarkan Tabel 22, diketahui bahwa terdapat 69,8 persen dengan opini yang negatif terhadap keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. sebab responden menganggap bahwa dengan keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. menimbulkan tindakan kriminalitas dan konflik. Selain itu, keberadaan perusahaan pun telah menggeser dan merubah kebiasaan penduduk untuk bertani karena pada saat ini penduduk Desa Lulut telah jarang untuk bertani mereka lebih banyak bekerja di perusahaan baik Indocement maupun perusahaan lainnya. Salah satu tindakan kriminalitas yang terjadi, yaitu pencurian baut yang terbuat dari baja dan besi lama yang memiliki harga yang tinggi jika dijual. Tindakan kriminalitas ini terjadi karena ada sebagian warga setempat dan warga luar desa yang tidak bekerja terpaksa mencuri untuk memenuhi kebutuhan hidup. Warga yang melakukan tindakan ini karena menganggap perusahaan tidak menyimpan baut itu dengan aman hanya diletakan begitu saja sehingga warga dapat tergiur untuk mengambilnya. Hal ini tercermin dalam salah satu pernyataan responden (Bpk ADN), sebagai berikut: Tindakan kriminalitas yang terjadi di desa ini akibat adanya perusahaan, yaitu ada warga yang sering mencuri baut lama, ini juga mereka lakukan karena kepepet dan tidak ada kerjaan untuk dapat uang. Ada juga yang ngelakuin pencurian ini warga desa lain namun yang disalahkan adalah warga setempat karena menaruhnya di desa kami. Hal ini sangat merugikan warga setempat karena dicap jelek oleh perusahaan. Selain itu juga perusahaan salah karena menyimpannya begitu saja tidak ada perlakukan yang khusus sehingga dapat diumpamakan seperti memberikan umpan ikan pada kucing.

86 67 Tindakan kriminalitas tersebut menimbulkan konflik besar antara pihak perusahaan dengan masyarakat setempat yaitu terjadinya pembakaran conveyer pada tahun 2002 oleh masyarakat. Konflik ini terjadi karena ada warga setempat yang mencuri baut dan langsung ditembak oleh pihak keamanan perusahaan. Hal ini yang memicu kemarahan warga karena pihak keamanan perusahaan bertindak main hakim sendiri. Adapun responden dengan opini positif (30,3 persen) menganggap bahwa dengan keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek sosial memberikan dampak yang baik, yaitu terdapatnya bantuan-bantuan yang diberikan pihak perusahaan untuk membantu masyarakat setempat. Bantuan yang diberikan oleh perusahaan, seperti pembangunan jalan dan tempat ibadah, bantuan pinjaman modal untuk UKM kecil, bantuan air bersih, bantuan kesehatan, dan bantuan pendidikan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. pada Aspek Lingkungan Opini publik tentang keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek lingkungan dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini positif dan opini negatif. Tabel 23 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang keberadaan Indocement pada aspek lingkungan. Tabel 23. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Lingkungan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Lingkungan Jumlah Persentase (%) Negatif (5-10) 38 60,3 Positif (11-20) 25 39,7 Berdasarkan Tabel 23, diketahui bahwa opini responden sebagian kecil (39,7 persen) menyatakan bahwa keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. memberikan dampak positif. Responden beranggapan bahwa pihak perusahaan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini terbukti dengan

87 68 komitmen perusahaan terhadap lingkungan salah satunya adalah mengadakan proyek tanaman jarak pagar. Proyek ini bertujuan untuk penghijauan dengan memanfaatkan lahan bekas tambang. Perusahaan pun selalu menjaga kualitas dan ketersediaan mata air yang lokasinya berada dekat dengan aktivitas penambangan yang selalu berpatokan pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Hal ini diperkuat dengan salah satu pernyataan responden (Bpk SYME), sebagai berikut: Indocement itu tetap memperhatikan lingkungan, seperti tetap menjaga ketersedian dan kualitas mata air di gunung. Selain itu, perusahaan pun membuat tangki air untuk mempermudah masyarakat setempat dalam memperoleh air terutama pada musim kemarau. Terdapat 60,3 persen responden dengan opini negatif terhadap keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek lingkungan. Responden beranggapan dengan keberadaan perusahaan alam menjadi rusak seperti pohon-pohon berkurang terutama di daerah gunung yang menjadi lokasi penambangan. Keberadaan perusahaan pun menimbulkan dampak pencemaran udara karena debu yang dikeluarkan saat menjalankan aktivitas perusahaan menggangu masyarakat setempat. Adapun pernyataan responden (Ibu KNH) yang mengatakan hal tersebut, yaitu: Ya ampun neng..disini mah debunya banyak banget, coba deh neng duduk disini sekitar dua jam tapi neng jangan bedakan pasti entar muka neng jadi tebel kaya orang bedakan. Kalau kaya gitukan, bisa keliatan neng, ngeganggu banget apalagi saya rumahnya dipinggir jalan, mobil-mobil perusahaan sering lewat sini kalau abis dari gunung. Ya, meskipun tetep ada penyiraman debu tetep aja ga terlalu ada efeknya tetep aja ngeganggu kita Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Ekonomi Opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek ekonomi dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini positif dan opini negatif. Tabel 24 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek ekonomi.

88 69 Tabel 24. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Ekonomi Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Ekonomi Jumlah Persentase (%) Negatif (5-13) 37 58,7 Positif (14-20) 26 41,3 Berdasarkan Tabel 24 menunjukkan bahwa sebagian besar (58,7 persen) responden beropini negatif terhadap kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek ekonomi. Responden beranggapan bahwa dengan keberadaan kegiatan proyek tersebut tidak memberikan perubahan ekonomi pada orang yang terlibat dalam proyek tersebut terutama para petani jarak karena penghasilan yang didapat dalam proyek tersebut tidak terlalu besar dan mereka bekerja dari pagi hingga sore. Orang yang terlibat dalam proyek tersebut pun hanya orang yang dekat dengan pihak perusahaan sehingga dapat dikatakan proyek tersebut belum merata bagi seluruh warga setempat. Hal ini dapat diperkuat dengan pernyataan salah satu responden (Bpk YD), sebagai berikut: Proyek tanaman jarak pagar secara keseluruhan tidak terlalu memberikan perubahaan ekonomi bagi warga Lulut tetapi warga yang kerja disitu pasti adanya perubahan ekonomi. Selain itu, warga yang dilibatkan hanya sedikit sehingga dampak bagi desa Lulut biasa-biasa saja. Terdapat 41,3 persen responden dengan opini yang positif beranggapan bahwa keberadaan kegiatan proyek tanaman jarak pagar ini memberikan dampak yang baik pada aspek ekonomi terhadap masyarakat setempat. Responden beranggapan bahwa dengan adanya proyek tersebut dapat membantu menambah penghasilan daripada tidak bekerja sama sekali sekali sehingga tidak merasa bingung untuk mencari uang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama untuk makan. Berikut salah satu pernyataan responden (Ibu IRH): Proyek tanaman jarak ngebantu saya jadi saya dapat kerja disini. Apalagi saya janda, ngebantu saya banget untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

89 Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Sosial Opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek sosial dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini positif dan opini negatif. Tabel 25 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek sosial. Tabel 25. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Sosial Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Sosial Jumlah Persentase (%) Negatif (5-15) 52 82,6 Positif (16-20) 11 17,4 Berdasarkan Tabel 25, menunjukkan bahwa sebagian kecil responden (17,4 persen) beropini positif tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar diaspek sosial. Responden yang memiliki opini positif menganggap bahwa dengan keberadaan kegiatan proyek tanaman jarak pagar meningkatkan pengetahuan masyarakat sekitar mengenai tanaman jarak pagar. Kegiatan ini pun menciptakan hubungan yang harmonis dengan pihak perusahaan. Hal tersebut diperkuat dengan salah satu pernyataan responden (Bpk YYN), yaitu: Proyek tanaman jarak pagar ini membuat warga menjadi tahu apa itu jarak pagar dan manfaatnya sehingga dapat menambah pengetahuan warga. Terdapat 82,6 persen responden menyatakan opini negatif tentang keberadaan kegiatan proyek tanaman jarak pagar. Responden beranggapan bahwa kegiatan proyek tanaman jarak pagar tidak memberikan dampak yang baik pada aspek sosial melainkan menimbulkan konflik dengan pihak perusahaan. Konflik ini terjadi karena ada sebagian lahan warga yang digunakan untuk proyek tersebut dan warga kehilangan mata pencaharian sebagai petani kebun tanaman palawija di lahan milik Indocement. Hal tersebut diperkuat dengan salah satu pernyataan responden (Bpk YSF), sebagai berikut: Sebelumnya ada kebun jarak pagar, saya dan warga yang lain berladang di lahan tersebut tetapi

90 71 ketika kebun jarak pagar ini akan dilaksanakan pihak perusahaan melarang kami berladang lagi. Ya, kami protes meskipun kami tahu lahan tersebut milik perusahaan tetapi nanti kami tidak bisa bekerja lagi. Ada pula masyarakat yang protes karena lahannya digunakan pihak perusahaan untuk menjalankan kebun jarak pagar tetapi disisi lain pihak perusahaan mengklaim bahwa lahan tersebut adalah lahan perusahaan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Lingkungan Opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek lingkungan dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini positif dan opini negatif. Tabel 26 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek lingkungan. Tabel 26. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Lingkungan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Lingkungan Jumlah Persentase (%) Negatif (5-15) 56 88,9 Positif (16-20) 7 11,1 Berdasarkan Tabel 26, menunjukkan bahwa sebagian kecil (11,1 persen) responden beropini positif mengenai kegiatan proyek tanaman jarak pagar. Responden menyatakan bahwa dengan adanya kegiatan proyek tersebut dapat memperbaiki lingkungan yang rusak dan tidak tandus lagi. Responden pun beranggapan bahwa PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. telah berupaya untuk menjaga lingkungan tetap pada kondisi yang baik dan aman. Hal ini diperkuat dengan pernyataan responden (Bpk ULNG), sebagai berikut: Adanya tanaman jarak pagar bagus, bisa membuat lahan yang kosong bekas tambang jadi hijau lagi. Selain itu, tanaman jarak pagar kan tidak ditanam di lahan bekas tambang juga sehingga dapat membantu penghijauan di lahan-lahan yang lain.

91 72 Terdapat 88,9 persen responden dengan opini negatif tentang kegiatan proyek tersebut. Responden beranggapan bahwa dengan keberadaan proyek tanaman jarak pagar keadaan lingkungan tetap saja gersang sehingga kegiatan proyek tersebut tidak memberikan perubahan yang berarti. Hal ini diperkuat dengan salah satu pernyataan responden (Bpk ADH), sebagai berikut: Ada ga adanya kebun tanaman jarak pagar sama saja, desa Lulut tetap panas dan gersang.

92 73 BAB VIII HUBUNGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DENGAN OPINI PUBLK TENTANG PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk Hubungan Efektivitas Komunikasi dengan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Hubungan antara efektivitas komunikasi dengan opini publik tentang keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dianalisis melalui uji statistik. Efektivitas komunikasi yang diuji ialah pemahaman. Opini publik yang diuji, yaitu opini publik tentang keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. yang memberikan dampak pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hipotesis penelitian ini menduga adanya hubungan signifikan antara efektivitas komunikasi dengan opini publik mengenai keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Hasil analisis data antara efektivitas komunikasi dengan opini publik menunjukkan bahwa variabel pemahaman menunjukkan hubungan dengan opini publik terhadap keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek ekonomi dan aspek sosial sedangkan pada aspek lingkungan tidak menunjukkan hubungan signifikan. Hubungan antara masing-masing efektivitas komunikasi dengan opini publik dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut: Hubungan Pemahaman dengan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Ekonomi Tabel 27 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden menurut pemahaman dan opini publik tentang keberadaan Indocement pada aspek ekonomi. Data pada tabel menunjukkan bahwa sebagian besar (91,4 persen) responden yang memiliki pemahaman rendah mempunyai opini negatif tentang keberadaan Indocement pada aspek ekonomi, sebaliknya responden yang memiliki pemahaman tinggi sebagian besar (64,3 persen) mempunyai opini positif tentang keberadaan Indocement pada aspek ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pemahaman dengan opini publik tentang Indocement pada aspek ekonomi. Semakin tinggi pemahaman, semakin positif opini yang terbentuk.

93 74 Tabel 27. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pemahaman dan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Ekonomi Efektivitas Komunikasi Opini Publik Tentang Keberadaan Indocement Pada Aspek Ekonomi Negatif Positif Total Pemahaman rendah 32 (91,4%) 3 (8,6%) 35 (100%) Pemahaman tinggi 10 (35,7%) 18 (64,3%) 28 (100%) Keterangan: r s =0,695**, p-value=0,000 Uji korelasi rank-spearman (r s ) juga menunjukkan hal tersebut. Berdasarkan hasil uji diperoleh nilai koefisien korelasi (r s ) sebesar 0,695 dan nilai p-value sebesar 0,000. Nilai koefisien korelasi yang positif menunjukkan hubungan positif sehingga semakin tinggi pemahaman maka semakin positif opini yang terbentuk. Nilai p-value < 0,05, berarti H0 ditolak. Hal tersebut berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pemahaman dengan opini publik mengenai keberadaan Indocement pada aspek ekonomi. Hal ini terlihat dari responden yang memiliki pemahaman tinggi akan memberikan opini yang positif karena responden tersebut memahami dengan baik informasi yang diterima Hubungan Pemahaman dengan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Sosial Tabel 28 menunjukkan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan pemahaman dan opini publik tentang keberadaan Indocement pada aspek sosial. Data pada tabel, menunjukkan bahwa responden yang termasuk dalam kelompok pemahaman rendah sebanyak 80,0 persen memiliki opini negatif tentang keberadaan Indocement pada aspek sosial, sebaliknya responden yang termasuk dalam kelompok pemahaman tinggi sebanyak 57,1 persen memiliki opini yang negatif tentang keberadaan Indocement pada aspek sosial.

94 75 Tabel 28. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pemahaman dan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Sosial Efektivitas Komunikasi Opini Publik Tentang Keberadaan Indocement pada Aspek Sosial Negatif Positif Total Pemahaman rendah 28 (80,0%) 7 (20,0%) 35 (100%) Pemahaman tinggi 16 (57,1%) 12 (42,9%) 28 (100%) Keterangan: r s =0,251*, p-value=0,024 Hasil uji statistik menggunakan rank-spearman (r s ), menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (r s ) sebesar 0,251 dan nilai p-value sebesar 0,024. Hal ini menandakan bahwa p-value < 0,05 berarti H0 ditolak. Dengan demikian, terdapat hubungan signifikan antara pemahaman dengan opini publik mengenai keberadaan perusahaan pada aspek sosial. Angka koefisien korelasi positif menunjukkan hubungan positif sehingga semakin tinggi pemahaman maka semakin positif opini publik yang muncul terhadap keberadaan perusahaan pada aspek sosial. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang termasuk dalam kategori memiliki kemampuan pemahaman yang tinggi namun opini publik yang muncul bersifat negatif. Hal ini dikarenakan sebagian besar responden merasakan bahwa keberadaan perusahaan menimbulkan konflik dengan masyarakat dan munculnya tindakan kriminalitas Hubungan Pemahaman dengan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Lingkungan Tabel 29 menunjukkan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan pemahaman dan opini publik tentang keberadaan Indocement pada aspek lingkungan. Data pada tabel, menunjukkan bahwa responden yang termasuk dalam kelompok pemahaman rendah sebanyak 68,6 persen memiliki opini yang negatif tentang keberadaan Indocement pada aspek lingkungan, sebaliknya responden yang termasuk dalam kelompok pemahaman tinggi memiliki opini negatif sebanyak 50,0 persen dan opini positif sebanyak 50,0 persen tentang keberadaan Indocement pada aspek lingkungan.

95 76 Tabel 29. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pemahaman dan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Lingkungan Efektivitas Komunikasi Opini Publik Tentang Keberadaan Indocement pada Aspek Lingkungan Negatif Positif Total Pemahaman rendah 24 (68,6%) 11 (31,4%) 35 (100%) Pemahaman tinggi 14 (50,0%) 14 (50,0%) 28 (100%) Keterangan: r s =0,058, p-value=0,325 Hasil uji statistik menggunakan rank-spearman (r s ), menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (r s ) sebesar 0,058 dan nilai p-value sebesar 0,325. Hal ini menandakan bahwa p-value > 0,05 berarti H0 diterima. Dengan demikian, tidak terdapat hubungan signifikan antara pemahaman dengan opini publik tentang keberadaan perusahaan pada aspek lingkungan. Artinya, baik responden yang memiliki pemahamana yang tinggi atau yang rendah memiliki opini yang positif atau negatif terhadap perusahaan pada aspek lingkungan Hubungan Efektivitas Komunikasi dengan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar Hubungan antara efektivitas komunikasi dengan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar dianalisis melalui uji statistik. Efektivitas komunikasi yang diuji ialah pemahaman. Opini publik yang diuji, yaitu opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar yang memberikan dampak pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hipotesis penelitian ini menduga adanya hubungan signifikan antara efektivitas komunikasi dengan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar. Hasil analisis data antara efektivitas komunikasi dengan opini publik menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara pemahaman dengan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hubungan antara masing-masing efektivitas komunikasi dengan opini publik dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

96 Hubungan Pemahaman dengan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Ekonomi Tabel 30 menunjukkan data mengenai jumlah dan persentase responden menurut pemahaman dan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek ekonomi. Data pada tabel, menunjukkan bahwa responden yang termasuk dalam kategori pemahaman rendah sebanyak 88,6 persen memiliki opini yang negatif tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek ekonomi, sebaliknya responden yang termasuk dalam kategori pemahaman tinggi sebanyak 78,6 persen memiliki opini positif tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek ekonomi. Hal ini menujukkan terdapat hubungan antara pemahaman dengan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek ekonomi. Semakin tinggi pemahaman, semakin positif opini yang terbentuk. Tabel 30. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pemahaman dan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Ekonomi Efektivitas Komunikasi Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Ekonomi Negatif Positif Total Pemahaman rendah 31 (88,6%) 4 (11,4%) 35 (100%) Pemahaman tinggi 6 (21,4%) 22 (78,6%) 28 (100%) Keterangan: r s =0,677**, p-value=0,000 Uji korelasi rank-spearman (r s ) juga menunjukkan hal tersebut. Berdasarkan hasil uji,didapatkan nilai koefisien korelasi (r s ) sebesar 0,677 dan nilai p-value sebesar 0,000. Hal ini menandakan bahwa p-value < 0,05 berarti H0 ditolak. Dengan demikian, terdapat hubungan yang signifikan antara pemahaman dengan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek ekonomi. Nilai koefisien korelasi positif menunjukkan hubungan positif sehingga semakin tinggi pemahaman maka semakin positif opini publik yang muncul terhadap proyek tanaman jarak pagar diaspek ekonomi. Responden dalam penelitian ini yang memiliki pemahaman tinggi sebagian besar memiliki opini publik positif mengenai kegiatan proyek tanaman

97 78 jarak pagar. Hal tersebut dapat dilihat kemampuan responden dalam mengetahui jenis tanaman jarak pagar dan manfaat tanaman tersebut sehingga responden dapat mengeluarkan pendapatnya mengenai kegiatan proyek tanaman jarak pagar. Selain itu, opini responden menyatakan bahwa keberadaan proyek tanaman jarak pagar dapat membantu menambah penghasilan Hubungan Pemahaman dengan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Sosial Tabel 31 menunjukkan data mengenai jumlah dan persentase responden menurut pemahaman dan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek sosial. Data pada tabel, menunjukkan bahwa responden yang termasuk dalam kategori pemahaman rendah sebanyak 100 persen memiliki opini yang negatif tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek sosial, sebaliknya responden yang termasuk dalam kategori pemahaman tinggi sebanyak 60,7 persen memiliki opini negatif mengenai kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek sosial. Tabel 31. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pemahaman dan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Sosial Efektivitas Komunikasi Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Sosial Negatif Positif Total Pemahaman rendah 35 (100%) 0 (0,0%) 35 (100%) Pemahaman tinggi 17( 60,7%) 11 (39,3%) 28 (100%) Keterangan: r s =0,513*, p-value=0,000 Hasil uji menggunakan rank-spearman (r s ), menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi r s sebesar 0,513 dan nilai p-value sebesar 0,000. Hal ini menandakan bahwa p-value < 0,05 berarti H0 ditolak. Dengan demikian, terdapat hubungan signifikan antara pemahaman dengan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek sosial. Angka koefisien korelasi positif menunjukkan hubungan positif sehingga semakin tinggi pemahaman maka semakin positif opini publik yang

98 79 muncul terhadap proyek tanaman jarak pagar diaspek sosial. Namun, hal ini berbeda dengan data penelitian yang menunjukkan bahwa responden yang tergolong pemahaman tinggi sebagian besar 60,7 persen beropini negatif tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek sosial. Hal ini dikarenakan sebagian responden mengungkapkan bahwa terdapatnya kegiatan proyek tanaman jarak pagar belum memberikan perubahan yang lebih baik bagi masyarakat setempat, khususnya pada aspek sosial Hubungan Pemahaman dengan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Lingkungan Tabel 32 menunjukkan data mengenai jumlah dan persentase responden menurut pemahaman dan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek lingkungan. Data pada tabel, menunjukkan bahwa responden yang termasuk dalam kategori pemahaman rendah sebanyak 97,1 persen memiliki opini yang negatif tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar, sebaliknya responden yang termasuk dalam kategori pemahaman tinggi sebanyak 78,6 persen memiliki opini negatif tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar. Tabel 32. Jumlah dan Persentase Responden menurut Pemahaman dan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Lingkungan Efektivitas Komunikasi Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Lingkungan Negatif Positif Total Pemahaman rendah 34 (97,1%) 1 (2,9%) 35 (100%) Pemahaman tinggi 22 (78,6%) 6 (21,4%) 28 (100%) Keterangan: r s =0,487**, p-value=0,000 Hasil uji menggunakan rank-spearman (r s ), menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (r s ) sebesar 0,487 dan nilai p-value sebesar 0,000. Hal ini menandakan bahwa p-value < 0,05 berarti H0 ditolak. Dengan demikian, terdapat hubungan yang signifikan antara pemahaman dengan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek lingkungan.

99 80 Angka koefisien korelasi positif menunjukkan hubungan positif sehingga semakin tinggi pemahaman maka semakin positif opini publik yang muncul terhadap kegiatan proyek tanaman jarak pagar diaspek lingkungan. Namun, hal ini berbeda dengan data penelitian yang menunjukkan bahwa responden yang tergolong pemahaman tinggi sebagian besar 78,6 persen beropini negatif tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek lingkungan. Hal ini dikarenakan sebagian responden mengungkapkan bahwa terdapatnya kegiatan proyek tanaman jarak pagar belum memberikan perubahan yang lebih baik bagi lingkungan, seperti daerah masih terasa gersang.

100 81 BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN 9.1. Kesimpulan Kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pihak Indocement dengan masyarakat setempat dilakukan secara formal maupun informal. Kegiatan komunikasi yang dilakukan secara formal ialah pertemuan melalui Bina Lingkungan Komunikasi (BILIKOM) sedangkan kegiatan komunikasi yang dilakukan secara informal ialah berbincang-bincang secara santai baik di kantor desa maupun di warung makan. Penerapan pola komunikasi yang dilakukan oleh Indocement termasuk dalam model komunikasi asimetris dua arah. Metode komunikasi yang diterapkan Indocement dilakukan secara tatap muka dan melalui media massa. Media massa yang digunakan adalah media cetak dan media elektronik. Media cetak yang digunakan ialah surat kabar harian dan majalah, sedangkan media elektronik yang digunakan adalah televisi dan website. Kegiatan tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh Indocement bertumpu pada tiga pencapaian yang bermanfaat secara ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple bottom lines). Pelaksanaan program CSR Indocement dibagi menjadi dua, yaitu community development yang berpacu pada lima pilar pembangunan dan sustainable development project. Salah satu program CSR Indocement sustainable development project, yaitu proyek tanaman jarak pagar (Jatropha curcas linn). Berdasarkan implementasi kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan Indocement maka kegiatan tanggung jawab sosial Indocement termasuk dalam kategori keinginan tulus untuk melakukan kegiatan yang baik. Efektivitas komunikasi yang terjadi antara pihak Indocement dengan masyarakat dapat dikatakan belum efektif sebab sebagian besar responden memiliki tingkat pemahaman yang rendah mengenai keberadaan Indocement dan kegiatan proyek tanaman jarak pagar. Opini publik yang terbentuk terhadap keberadaan Indocement dan kegiatan proyek tanaman jarak pagar (Jatropha curcas linn) di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan sebagian besar responden

101 82 beropini negatif. Opini publik yang bersifat positif tentang keberadaan Indocement pada aspek ekonomi, yaitu keberadaan Indocement memberikan dampak yang positif bagi perekonomian masyarakat sekitar seperti banyaknya penduduk yang bekerja di Indocement sedangkan opini publik yang bersifat negatif tentang keberadaan Indocement pada aspek ekonomi, yaitu responden menganggap adanya lowongan pekerjaan tidak hanya dari Indocement melainkan adanya perusahaan lain. Opini publik yang bersifat positif tentang keberadaan Indocement pada aspek sosial, yaitu terdapatnya bantuan-bantuan yang diberikan Indocement kepada masyarakat setempat sedangkan opini publik yang bersifat negatif, yaitu keberadaan Indocement menimbulkan tindakan kriminalitas dan konflik. Opini publik yang bersifat positif tentang keberadaan Indocement pada aspek lingkungan adalah responden beranggapan bahwa pihak perusahaan tetap menjaga kelestarian lingkungan sedangkan opini yang bersifat negatif, yaitu responden beranggapan keberadaan Indocement menimbulkan dampak pencemaran udara. Opini publik yang bersifat positif tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar, yaitu responden beranggapan dengan adanya kegiatan tersebut dapat membantu menambah penghasilan sedangkan opini yang bersifat negatif, yaitu responden beranggapan bahwa kegiatan tersebut belum merata bagi seluruh warga sehingga hanya sebagian warga yang dapat merasakannya. Opini publik yang bersifat positif tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek sosial, yaitu responden beranggapan bahwa kegiatan tersebut dapat menambah pengetahuan warga sedangkan opini yang bersifat negatif, yaitu responden beranggapan kegiatan tersebut menimbulkan konflik. Opini publik yang bersifat positif tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek lingkungan, yaitu responden beranggapan bahwa kegiatan ini dapat memperbaiki lingkungan yang rusak dan tidak tandus lagi sedangkan opini yang bersifat negatif, yaitu responden beranggapan kegiatan tersebut tidak memberikan perubahan pada lingkungan. Faktor individu yang menunjukkan berhubungan signifikan dengan efektivitas komunikasi adalah usia, sedangkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan motivasi tidak menunjukkan hubungan signifikan dengan efektivitas komunikasi. Faktor lingkungan yang menunjukkan berhubungan signifikan

102 83 dengan efektivitas komunikasi adalah dampak aktivitas perusahaan (ekonomi, sosial, dan lingkungan), keterlibatan proses komunikasi, dan keterdedahan komunikasi, sedangkan jarak dengan aktivitas perusahaan, dan keterlibatan dengan perusahaan tidak memiliki hubungan signifikan dengan efektivitas komunikasi. Hubungan efektivitas komunikasi dengan opini publik mengenai keberadaan Indocement di bidang ekonomi dan sosial memiliki hubungan signifikan sedangkan efektivitas komunikasi dengan opini publik mengenai keberadaan Indocement di bidang lingkungan tidak memiliki hubungan signifikan. Hubungan antara efektivitas komunikasi dengan opini publik mengenai kegiatan proyek tanaman jarak pagar di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan semuanya memiliki hubungan signifikan Saran Hasil penelitian menggambarkan bahwa faktor-faktor yang mempunyai hubungan signifikan terhadap efektivitas komunikasi adalah dampak aktivitas perusahaan, keterlibatan proses komunikasi, dan keterdedahan komunikasi. Ada baiknya, ketika akan memberikan informasi kepada masyarakat dapat memperhatikan faktor tersebut sehingga dapat terbentuknya komunikasi yang efektif. Pihak perusahaan dapat memperhatikan faktor daya tarik komunikator karena merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses komunikasi. Terdapatnya komunikasi yang efektif dapat membentuk opini yang bersifat positif. Pihak perusahaan pun dapat lebih memperhatikan opini publik yang negatif sebagai bahan masukan dan perencanaan pembuatan program selanjutnya.

103 84 DAFTAR PUSTAKA Ambadar, Jackie CSR dalam Praktik di Indonesia. Jakarta: PT Alex Media Komputindo. Bayuarga, Muhammad Mucharam Analisis Efektivitas Komunikasi Organisasi dan Hubungannya dengan Kinerja Karyawan (Studi Kasus: Cipta Grafika, Karawang). Skripsi. Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Cutlip, Scott M, Allen H. Center, and Gllen M. Broom Effective Public Relations, Merancang dan Melaksanakan Kegiatan Kehumasan dengan Sukses Edisi Kedelapan, Edisi Bahasa Indonesia. PT. INDEKS Kelompok Gramedia. Effendy, Onong Uchjana Hubungan Masyarakat: Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Febrianty, Arnolia Pengaruh Komunikasi Publik Perusahaan Terhadap Pencitraan Perusahaan Melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan pada Masyarakat Sekitar Kebun Malabar, Pengalengan, Kabupaten Bandung. Tesis. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Hadi, Agus Purbathin Hubungan antara Komunikasi Publik Perusahaan dan Sikap Komunitas Setempat (Kasus Perusahaan Pertambangan di Nusa Tenggara Barat). Tesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Imami, Ahmad Ackroni Faktor-Faktor Komunikasi yang Berhubungan dengan Keefektivan Komunikasi Kelompok Tani P4K (Kasus Penerapan P4K di Kabupaten Cianjur). Tesis. Program Studi Komunikasi Pembangunan dan Pedesaan. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Kristanto, Philip Ekologi Industri. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Muhammad, Arni Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Mugniesyah, Siti Sugiah Pendidikan Orang Dewasa. Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Nur, Nadhirah Seha Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (Kasus pada KSM di Kelurahan Loji, Kota Bogor, Jawa Barat). Tesis. Program Studi Komunikasi Pembangunan dan Pedesaan. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Rahmanita, Siti Hania Persepsi Masyarakat Sekitar Terhadap Aktivitas PT. IKPP MILLS TANGERANG (Kasus: RT 005/002 Kampung Baru Selatan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang). Skripsi. Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

104 85 Retno, Sri Agung Efektivitas Komunikasi Organisasi Pelaksana Program Kredit Usaha Tani (Kasus Kabupaten Cianjur). Tesis. Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan, Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Rumanti, Maria Assumpta Dasar-Dasar Public Relations: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarna Indonesia. Ruslan, Rosady Etika Kehumasan: Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Manajemen Public Relations&Media Komunikasi (Konsep dan Aplikasi). Jakarta: Rajawali Press. Sari, Dewi Shinta Komala Hubungan Aktivitas Komunikasi Organisasi dengan Penghayatan Budaya Perusahaan (Kasus di PT. Madu Pramuka, Cibubur-Jakarta Timur). Skripsi. Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Setyawan, Dedi Hubungan Faktor Personal dan Organisasional dengan Tingkat Keefektivan Komunikasi Organisasi (Kasus: Perusahaan Jawatan RRI Cabang Pratama Bogor). Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Sugiyono Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Tubbs, Stewart L and Sylvia Moss Human Communication: Prinsip- Prinsip Dasar, Buku Pertama, diterjemahkan oleh Dedy Mulyana. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Wibisono, Yusuf Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility). Gresik: Fascho Publishng.

105 LAMPIRAN 86

106 87 Lampiran 1. Penghargaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Beberapa penghargaan yang diperoleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. sebagai berikut : Juni Indocement untuk ke-lima kalinya, sejak 2006, dianugerahi IMAC Award ("Indonesia's Most Admired Company Award"). Di kategori industri semen, Indocement ditetapkan sebagai yang terbaik kinerjanya dalam membangun dan mengelola citra perusahaan ("The Best in Building and Managing Corporate Image") Juni Indocement dianugerahi penghargaan Rekor Bisnis (ReBi) untuk kategori pelopor program loyalitas yang terintegrasi di industri semen Mei Indocement berhasil mempertahankan Sertifikat dan Bendera Emas untuk ketiga pabriknya berdasarkan hasil Audit SMK3 yang telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 oleh Sucofindo International Certification Services (SICS) Mei PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Indocement ) Pabrik Tarjun dianugerahi Penghargaan Terbaik I Pembayar Pajak Daerah Kabupaten Kotabaru oleh Bupati Kotabaru Maret PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Indocement ) Pabrik Tarjun meraih penghargaan The Best Implementation of SMK3 untuk kategori Manufacturing Organization dari Sucofindo International Certification Services (SICS) Desember PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ("Indocement") meraih peringkat Runner Up 1 untuk kategori CSR in Annual Report, Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) 2009 yang diselenggarakan oleh National Centre Sustainability Reporting (NCSR) di Flores Room, Hotel Borobudur, Jakarta Desember Tim Gugus Kendali Mutu ( GKM ) Indocement meraih penghargaan Medali Mutu Emas Prima (Penghargaan Tertinggi dan satusatunya penerima penghargaan tersebut) dan Medali Kreativitas Emas pada Konvensi Mutu Indonesia 2009.

107 Oktober Indocement Pabrik Citeureup, Bogor, meraih Peringkat Emas dan Pabrik Palimanan, Cirebon meraih Peringkat Hijau dari Program PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia Agustus Indocement untuk ke-empat kalinya, sejak 2006, dianugerahi IMAC Award ("Indonesia's Most Admired Company Award"). Di kategori industri semen, Indocement ditetapkan sebagai yang terbaik kinerjanya dalam mengelola citra perusahaan ("The Best Performance Company Image") Juli Indocement dianugerahi Sustainable Engineering Award Perak oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) atas kinerja Indocement di bidang pembangunan lingkungan berkelanjutan Juli Semen TIGA RODA produksi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Indocement ) telah dianugerahi Top Brand Award 2009, untuk kategori Semen oleh Majalah Marketing bekerjasama dengan Frontier Consulting Group Juni Indocement menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Barat atas penerapan Program Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism/CDM) dalam kegiatan produksinya Februari Direktur SDM Indocement, Bapak Kuky Permana raih Penghargaan Terbaik 1 Indonesian CSR Awards Februari Indocement raih Penghargaan EMAS dan Penghargaan Terbaik 1 Indonesian CSR Awards November 2008 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Indocement ) kembali meraih beberapa penghargaan Anugerah Business Review, pada Indocement meraih penghargaan sebagai Operasional Terbaik 2, Pemasaran Terbaik 5 dan Perusahaan Terbaik 5" November Dua Gugus Kendali Mutu ( GKM ) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Indocement ) berhasil meraih prestasi gemilang yaitu Medali Emas (dengan nilai tertinggi) dan Medali Prime Gold (medali yang baru pertama kali diberikan kepada GKM) dalam acara Indonesia Quality Convention 2008 di Medan (11-13 November 2008).

108 November 2008 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Indocement ) menerima penghargaan sebagai 5 Terbaik dalam Pelaporan Keuangan Indonesia 2008 untuk kategori industri manufaktur, yang diberikan oleh Fakultas Ekonomi - Universitas Indonesia (FEUI) bekerja sama dengan Bapepam-LK September PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Indocement ) kembali menerima penghargaan The Value Creator Award, setelah tahun 2007 menerima penghargaan serupa Agustus 2008 Semen TIGA RODA produksi Indocement telah dianugerahi Top Brand Award 2008, untuk kategori Semen oleh Majalah Marketing bekerjasama dengan Frontier Consulting Group Agustus 2008 Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Indocement ) yang ke-33, Majalah Finance Asia, Hongkong telah menganugerahi Indocement sebagai Top 7 Best Managed Companies in Indonesia 2008, yaitu suatu penghargaan yang diberikan kepada perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Indonesia versi majalah tersebut Juli 2008 Indocement Pabrik Citeureup, Bogor, kembali memperoleh Peringkat Hijau dari Program PROPER yang merupakan program pemeringkatan kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup Juni Indocement menerima penghargaan "The Indonesia's Most Admired Companies 2008 (IMAC 2008)" untuk kategori semen, atas keberhasilan perusahaan mempertahankan citra, yang sudah diadakan sejak 12 Juni 2002.

109 Lampiran 2. Lokasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 90

110 Lampiran 3. Lokasi Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten, Bogor 91

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Opini publik merupakan sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubungan dengan arah opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional,

Lebih terperinci

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF 40 BAB V STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF Perencanaan strategi dalam hubungan masyarakat melibatkan pengambilan keputusan tentang tujuan dan sasaran program,

Lebih terperinci

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi kasus di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I

EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I34060667 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan suatu negara menjadi tanggung jawab semua insan yang berada di dalam negara tersebut, tidak terkecuali perusahaan ataupun industri, untuk mewujudkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP AKTIVITAS PT. IKPP MILLS TANGERANG

PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP AKTIVITAS PT. IKPP MILLS TANGERANG PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP AKTIVITAS PT. IKPP MILLS TANGERANG (Kasus: RT 005/002 Kampung Baru Selatan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang) SITI HANI RAHMANITA I34050585 DEPARTEMEN SAINS

Lebih terperinci

FENOMENA TAWURAN SEBAGAI BENTUK AGRESIVITAS REMAJA

FENOMENA TAWURAN SEBAGAI BENTUK AGRESIVITAS REMAJA FENOMENA TAWURAN SEBAGAI BENTUK AGRESIVITAS REMAJA (Kasus Dua SMA Negeri di Kawasan Jakarta Selatan) ANGGA TAMIMI OESMAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

Lebih terperinci

BAB VI. HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

BAB VI. HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 45 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 6.1. Faktor Individu Responden Penelitian Faktor individu dalam penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN (Kasus PT Indofarma Tbk. Cikarang, Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat) FACHRI AZHAR DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI

Lebih terperinci

TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENYELENGGARAAN RADIO KOMUNITAS

TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENYELENGGARAAN RADIO KOMUNITAS TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENYELENGGARAAN RADIO KOMUNITAS (Kasus: Radio Komunitas Suara Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor) Oleh : AYU TRI PRATIWI A14204027 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 35 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan yang berisi informasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Saat proses tersebut berlangsung, sumber

Lebih terperinci

KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS

KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN EKONOMI KELOMPOK USAHA RUMAH TANGGA BERBASIS MODAL SOSIAL. (Studi Kasus: Kelompok Usaha Pengrajin Tahu Tempe di Kedaung, Ciputat- Banten)

PEMBERDAYAAN EKONOMI KELOMPOK USAHA RUMAH TANGGA BERBASIS MODAL SOSIAL. (Studi Kasus: Kelompok Usaha Pengrajin Tahu Tempe di Kedaung, Ciputat- Banten) PEMBERDAYAAN EKONOMI KELOMPOK USAHA RUMAH TANGGA BERBASIS MODAL SOSIAL (Studi Kasus: Kelompok Usaha Pengrajin Tahu Tempe di Kedaung, Ciputat- Banten) NUR PUTRI AMANAH DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN TERPAAN MEDIA TELEVISI DENGAN BELAJAR KOGNITIF PADA ANAK (Kasus Sekolah Dasar Negeri 04 Dramaga, Bogor, Jawa Barat)

HUBUNGAN TERPAAN MEDIA TELEVISI DENGAN BELAJAR KOGNITIF PADA ANAK (Kasus Sekolah Dasar Negeri 04 Dramaga, Bogor, Jawa Barat) HUBUNGAN TERPAAN MEDIA TELEVISI DENGAN BELAJAR KOGNITIF PADA ANAK (Kasus Sekolah Dasar Negeri 04 Dramaga, Bogor, Jawa Barat) Oleh : VIORA TORIZA I34063121 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 6 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang maknanya adalah sama. Apabila dua orang sedang berkomunikasi berarti mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis usaha di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk lebih berpikir ke depan guna menjalankan strategi yang terbaik

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENELITI MUDA UNIVERSITAS PADJADJARAN ( LITMUD UNPAD )

LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENELITI MUDA UNIVERSITAS PADJADJARAN ( LITMUD UNPAD ) LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENELITI MUDA UNIVERSITAS PADJADJARAN ( LITMUD UNPAD ) Tanggapan Komunitas Tentang Kegiatan Corporate Social Responsibility PT. Indocement Dalam Reklamasi/Budidaya Tanaman Jarak

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR

KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR Oleh EVITA DWI PRANOVITANTY A 14203053 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

PERSEPSI TERHADAP PERATURAN LARANGAN MEROKOK

PERSEPSI TERHADAP PERATURAN LARANGAN MEROKOK PERSEPSI TERHADAP PERATURAN LARANGAN MEROKOK (Kasus : Perokok Aktif di Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Kotamadya Jakarta Selatan) Oleh DYAH ISTYAWATI A 14202002 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT

EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (Studi Kasus: Pengelolaan Sampah Terpadu Gerakan Peduli Lingkungan (GPL) Perumahan Pondok Pekayon Indah, Kelurahan Pekayon Jaya, Bekasi Selatan)

Lebih terperinci

KETERLIBATAN WARGA PULAU PRAMUKA DALAM USAHA EKOWISATA DI KEPULAUAN SERIBU

KETERLIBATAN WARGA PULAU PRAMUKA DALAM USAHA EKOWISATA DI KEPULAUAN SERIBU KETERLIBATAN WARGA PULAU PRAMUKA DALAM USAHA EKOWISATA DI KEPULAUAN SERIBU Oleh : HESTI WORO TRIUTAMI I34051032 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

PENGARUH KONTRIBUSI EKONOMI DAN SUMBERDAYA PRIBADI PEREMPUAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAHTANGGA

PENGARUH KONTRIBUSI EKONOMI DAN SUMBERDAYA PRIBADI PEREMPUAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAHTANGGA PENGARUH KONTRIBUSI EKONOMI DAN SUMBERDAYA PRIBADI PEREMPUAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAHTANGGA (Dusun Jatisari, Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

ANALISIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR) SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

ANALISIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR) SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN MASYARAKAT ANALISIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR) SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN MASYARAKAT (Studi Kasus Pengembangan Perekonomian Lokal Melalui Program Kemitraan PT ANTAM Tbk

Lebih terperinci

SKRIPSI SIKAP KONSUMEN GRAMEDIA MENGENAI PROGRAM CSR GRAMEDIA GO GREEN, NO PLASTIC BAGS TODAY DI GRAMEDIA SURABAYA

SKRIPSI SIKAP KONSUMEN GRAMEDIA MENGENAI PROGRAM CSR GRAMEDIA GO GREEN, NO PLASTIC BAGS TODAY DI GRAMEDIA SURABAYA SKRIPSI SIKAP KONSUMEN GRAMEDIA MENGENAI PROGRAM CSR GRAMEDIA GO GREEN, NO PLASTIC BAGS TODAY DI GRAMEDIA SURABAYA Disusun Oleh : Maria Esterlita NRP. 1423012031 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

CITRA PELAYANAN JASA KAPAL PENUMPANG PT PELNI OFFICE, JAKARTA

CITRA PELAYANAN JASA KAPAL PENUMPANG PT PELNI OFFICE, JAKARTA CITRA PELAYANAN JASA KAPAL PENUMPANG PT PELNI OFFICE, JAKARTA Oleh : MIRA NUR MUTIA A14204044 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROGRAM CSR TERHADAP OPINI MASYARAKAT DI SEKITAR PABRIK (STUDI KASUS PADA KEGIATAN POSYANDU PT.

ANALISIS PENGARUH PROGRAM CSR TERHADAP OPINI MASYARAKAT DI SEKITAR PABRIK (STUDI KASUS PADA KEGIATAN POSYANDU PT. ANALISIS PENGARUH PROGRAM CSR TERHADAP OPINI MASYARAKAT DI SEKITAR PABRIK (STUDI KASUS PADA KEGIATAN POSYANDU PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA) SKRIPSI Oleh Liza Maretha 1100008023 Universitas

Lebih terperinci

PERANAN PEKERJA ANAK DI INDUSTRI KECIL SANDAL TERHADAP PENDAPATAN RUMAHTANGGA DAN KESEJAHTERAAN DIRINYA

PERANAN PEKERJA ANAK DI INDUSTRI KECIL SANDAL TERHADAP PENDAPATAN RUMAHTANGGA DAN KESEJAHTERAAN DIRINYA i PERANAN PEKERJA ANAK DI INDUSTRI KECIL SANDAL TERHADAP PENDAPATAN RUMAHTANGGA DAN KESEJAHTERAAN DIRINYA (Kasus: Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) Oleh : ANNISA AVIANTI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR BATUBARA INDONESIA DI PASAR JEPANG OLEH ROCHMA SUCIATI H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR BATUBARA INDONESIA DI PASAR JEPANG OLEH ROCHMA SUCIATI H i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR BATUBARA INDONESIA DI PASAR JEPANG OLEH ROCHMA SUCIATI H14053157 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu aktor ekonomi dalam satu wilayah, baik itu wilayah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan negara. Sebagai salah satu

Lebih terperinci

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH CHANDRIYANI I24051735 DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN

ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY KAMPUNG SIAGA INDOSAT

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY KAMPUNG SIAGA INDOSAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY KAMPUNG SIAGA INDOSAT (Studi Kasus: RW 04, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan) Oleh : YOHANA DESI FEBRIANA A14204047

Lebih terperinci

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PENGHAYATAN BUDAYA PERUSAHAAN (Kasus di PT. Madu Pramuka, Cibubur - Jakarta Timur)

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PENGHAYATAN BUDAYA PERUSAHAAN (Kasus di PT. Madu Pramuka, Cibubur - Jakarta Timur) HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PENGHAYATAN BUDAYA PERUSAHAAN (Kasus di PT. Madu Pramuka, Cibubur - Jakarta Timur) SKRIPSI DEWI SHINTA KOMALA SARI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJP) atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sesuai kemampuan

Lebih terperinci

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR Oleh ELIS SUSANTI H24104069 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Kasus Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan) SKRIPSI EVA SUSANTI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial, dimana satu sama lain saling menumbuhkan yang didalamnya akan terbentuk dan terjalin suatu interaksi atau hubungan yang

Lebih terperinci

Makalah Akhir Berfikir dan Menulis Ilmiah (KPM 200) Oleh AMALIA SETYA PRATIWI I Dosen Ekawati S Wahyuni, Dr Ir Martua Sihaloho, SP MSi

Makalah Akhir Berfikir dan Menulis Ilmiah (KPM 200) Oleh AMALIA SETYA PRATIWI I Dosen Ekawati S Wahyuni, Dr Ir Martua Sihaloho, SP MSi Makalah Akhir Berfikir dan Menulis Ilmiah (KPM 200) Efektivitas Penyaluran Informasi dalam Komunikasi Dua Langkah di Masyarakat Pedesaan Oleh AMALIA SETYA PRATIWI I34120145 Dosen Ekawati S Wahyuni, Dr

Lebih terperinci

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI Oleh HENNY H24103029 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT JAMSOSTEK (PERSERO) (Kasus Pelatihan Penggunaan Mesin Jahit High Speed oleh PT Jamsostek

EVALUASI PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT JAMSOSTEK (PERSERO) (Kasus Pelatihan Penggunaan Mesin Jahit High Speed oleh PT Jamsostek EVALUASI PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT JAMSOSTEK (PERSERO) (Kasus Pelatihan Penggunaan Mesin Jahit High Speed oleh PT Jamsostek Cabang Semarang, Jawa Tengah) Oleh : NURINA PANGKAURIAN A14204012 PROGRAM

Lebih terperinci

Oleh: RESTU DIRESIKA KISWORO A

Oleh: RESTU DIRESIKA KISWORO A PERSEPSI IDENTITAS GENDER DAN KONSEP DIRI TENTANG PERANAN GENDER (Kasus Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor Tahun Ajaran 2007/2008) Oleh: RESTU DIRESIKA KISWORO A 14204030 PROGRAM

Lebih terperinci

Opini Anggota UKM Mengenai Aktivitas Corporate Social Responsibility Pembinaan UKM PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur

Opini Anggota UKM Mengenai Aktivitas Corporate Social Responsibility Pembinaan UKM PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Opini Anggota UKM Mengenai Aktivitas Corporate Social Responsibility Pembinaan UKM PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang di butuhkan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Komunikasi memainkan peran penting bagi manusia untuk dapat berinterkasi dan berhubungan

Lebih terperinci

ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT MASYARAKAT TERHADAP PEMBAYARAN JASA LINGKUNGAN DAS CIDANAU (Studi Kasus Desa Citaman Kabupaten Serang) ANI TRIANI

ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT MASYARAKAT TERHADAP PEMBAYARAN JASA LINGKUNGAN DAS CIDANAU (Studi Kasus Desa Citaman Kabupaten Serang) ANI TRIANI ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT MASYARAKAT TERHADAP PEMBAYARAN JASA LINGKUNGAN DAS CIDANAU (Studi Kasus Desa Citaman Kabupaten Serang) ANI TRIANI DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTRA GARUDA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN PT. GARUDA INDONESIA PERSERO DI CENGKARENG SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTRA GARUDA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN PT. GARUDA INDONESIA PERSERO DI CENGKARENG SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTRA GARUDA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN PT. GARUDA INDONESIA PERSERO DI CENGKARENG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Perolehan Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS INTERNALISASI BIAYA PENGOLAHAN LIMBAH (Studi Kasus Sentra Industri Tempe di Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor)

ANALISIS INTERNALISASI BIAYA PENGOLAHAN LIMBAH (Studi Kasus Sentra Industri Tempe di Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor) ANALISIS INTERNALISASI BIAYA PENGOLAHAN LIMBAH (Studi Kasus Sentra Industri Tempe di Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor) Oleh : Natalia A14304070 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

KEEFEKTIVAN KOMUNIKASI MASYARAKAT ACEH DI BOGOR MENGENAI PENGELOLAAN DAMPAK TSUNAMI YUSNIDAR

KEEFEKTIVAN KOMUNIKASI MASYARAKAT ACEH DI BOGOR MENGENAI PENGELOLAAN DAMPAK TSUNAMI YUSNIDAR KEEFEKTIVAN KOMUNIKASI MASYARAKAT ACEH DI BOGOR MENGENAI PENGELOLAAN DAMPAK TSUNAMI YUSNIDAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 ABSTRAK YUSNIDAR. Keefektivan Komunikasi Masyarakat

Lebih terperinci

PERSEPSINASABAH TERHADAP KINERJA OPERASIONAL DAN M ANAJERIAL BANK M UAM ALATINDONESIA DIKOTA BOG OR OLEH WENDA YULISM AN H

PERSEPSINASABAH TERHADAP KINERJA OPERASIONAL DAN M ANAJERIAL BANK M UAM ALATINDONESIA DIKOTA BOG OR OLEH WENDA YULISM AN H PERSEPSINASABAH TERHADAP KINERJA OPERASIONAL DAN M ANAJERIAL BANK M UAM ALATINDONESIA DIKOTA BOG OR OLEH WENDA YULISM AN H14104024 DEPARTEM EN ILM U EKONOM I FAKULTAS EKONOM IDAN M ANAJEM EN INSTITUTPERTANIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

STRATEGI MEDIA RELATIONS PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK DALAM MENJAGA CITRA POSITIF PADA KASUS PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN DI REMBANG

STRATEGI MEDIA RELATIONS PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK DALAM MENJAGA CITRA POSITIF PADA KASUS PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN DI REMBANG STRATEGI MEDIA RELATIONS PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK DALAM MENJAGA CITRA POSITIF PADA KASUS PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN DI REMBANG SKRIPSI Disusun Oleh: Meri Meglian NRP. 1423011125 FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi

Lampiran 1. Peta Lokasi Lampiran 1. Peta Lokasi 66 Lampiran 2. Daftar Peserta Program No. Nama JenisKelamin RT/RW 1 MAI L 04/08 2 JNI L 04/08 3 ASP L 04/08 4 DHW L 04/08 5 AMD L 03/04 6 ABS L 05/05 7 NDN L 05/07 8 MTN L 05/05

Lebih terperinci

ANALISIS GENDER DALAM PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN

ANALISIS GENDER DALAM PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN ANALISIS GENDER DALAM PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN (Studi Kasus: Desa Jambakan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah) Oleh: SITI NURUL QORIAH A14204066 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

KONDISI KERJA KARYAWAN PEREMPUAN PERKEBUNAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

KONDISI KERJA KARYAWAN PEREMPUAN PERKEBUNAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA KONDISI KERJA KARYAWAN PEREMPUAN PERKEBUNAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (Kasus pada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI Kebun Kayu Aro, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi)

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS FAKTOR PRODUKSI PADA INDUSTRI ALAS KAKI DI INDONESIA OLEH SITTI NURYANI H

ANALISIS PRODUKTIVITAS FAKTOR PRODUKSI PADA INDUSTRI ALAS KAKI DI INDONESIA OLEH SITTI NURYANI H ANALISIS PRODUKTIVITAS FAKTOR PRODUKSI PADA INDUSTRI ALAS KAKI DI INDONESIA OLEH SITTI NURYANI H14103002 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ANALISIS PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta )

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta ) HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta ) SKRIPSI SETYO UTOMO PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR Oleh: DEWI ERAWATI H 24066003 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN KOMUNIKASI

TINGKAT KEPUASAN KOMUNIKASI TINGKAT KEPUASAN KOMUNIKASI STUDI DESKRIPTIF TINGKAT KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA STASIUN JAWA TIMUR SKRIPSI DISUSUN OLEH : MARIA FRANSISCA DEWI KRISTIANTI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Hubungan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Kampung Sehat Oleh PT. Petrokimia Gresik dengan Citra Perusahaan pada Masyarakat di Wilayah Ring I, Gresik SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEAMANAN PANGAN SUSU FORMULA DENGAN ADANYA ISU BAKTERI Enterobacter sakazakii DI KECAMATAN TANAH SAREAL BOGOR

PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEAMANAN PANGAN SUSU FORMULA DENGAN ADANYA ISU BAKTERI Enterobacter sakazakii DI KECAMATAN TANAH SAREAL BOGOR PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEAMANAN PANGAN SUSU FORMULA DENGAN ADANYA ISU BAKTERI Enterobacter sakazakii DI KECAMATAN TANAH SAREAL BOGOR SKRIPSI INTAN AISYAH NASUTION H34066065 DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM ACARA TELEVISI CHARITY SHOW

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM ACARA TELEVISI CHARITY SHOW 1 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM ACARA TELEVISI CHARITY SHOW (Program Acara Televisi Bedah Rumah dan Uang Kaget ) (Studi Kasus: RT 04 RW 04 Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat,

Lebih terperinci

KEMANDIRIAN PEREMPUAN PENGOLAH HASIL PERIKANAN DI DESA MUARA, KECAMATAN WANASALAM, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN

KEMANDIRIAN PEREMPUAN PENGOLAH HASIL PERIKANAN DI DESA MUARA, KECAMATAN WANASALAM, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN KEMANDIRIAN PEREMPUAN PENGOLAH HASIL PERIKANAN DI DESA MUARA, KECAMATAN WANASALAM, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN Oleh : MAYA RESMAYANTY C44101004 PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN

Lebih terperinci

Oleh: ZAINUL AZMI A

Oleh: ZAINUL AZMI A FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI MENGIKUTI PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DAN CURAHAN KERJA (Studi Kasus Desa Babakan, Kecamatan Tenjo,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI PADI SAWAH DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PHT LUKI SANDI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI PADI SAWAH DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PHT LUKI SANDI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI PADI SAWAH DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PHT (Kasus: Program PHT Desa Karangwangi, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon) LUKI SANDI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI GUNA EKONOMI DAN DAMPAK PENAMBANGAN PASIR DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR GIAN YUNIARTO WILO HARLAN

ANALISIS NILAI GUNA EKONOMI DAN DAMPAK PENAMBANGAN PASIR DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR GIAN YUNIARTO WILO HARLAN ANALISIS NILAI GUNA EKONOMI DAN DAMPAK PENAMBANGAN PASIR DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR GIAN YUNIARTO WILO HARLAN DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR STRATEGI KAMPANYE POLITIK CALON INCUMBENT DAN PENDATANG BARU DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus: Tim Kampanye Pasangan Danny Setiawan-Iwan Sulanjana dan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf di Kota Bogor,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua

Lebih terperinci

ANALISIS KELEMBAGAAN IRIGASI DALAM RANGKA PROYEK REHABILITASI SISTEM DAN BANGUNAN IRIGASI

ANALISIS KELEMBAGAAN IRIGASI DALAM RANGKA PROYEK REHABILITASI SISTEM DAN BANGUNAN IRIGASI ANALISIS KELEMBAGAAN IRIGASI DALAM RANGKA PROYEK REHABILITASI SISTEM DAN BANGUNAN IRIGASI (Kasus Kawasan Irigasi Teknis Cigamea, Desa Situ Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (Studi Kasus pada PT Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (Studi Kasus pada PT Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (Studi Kasus pada PT Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu) SKRIPSI VIRGITHA ISANDA AGUSTANIA H34050921 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT PENGUSAHA KECIL PADA PROGRAM KEMITRAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT PENGUSAHA KECIL PADA PROGRAM KEMITRAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT PENGUSAHA KECIL PADA PROGRAM KEMITRAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Kasus: PT. Telkom Divre II Jakarta) OLEH MUKTI ASIH H14103026

Lebih terperinci

MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA (Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor)

MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA (Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor) MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA (Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor) Oleh: Intan Kusumawardani A14204040 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 34 Penelitian deskriptif adalah jenis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERAN HUMAS DALAM KEGIATAN COMMUNITY RELATIONS MELALUI PROGRAM CSR PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK SKRIPSI

IMPLEMENTASI PERAN HUMAS DALAM KEGIATAN COMMUNITY RELATIONS MELALUI PROGRAM CSR PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK SKRIPSI IMPLEMENTASI PERAN HUMAS DALAM KEGIATAN COMMUNITY RELATIONS MELALUI PROGRAM CSR PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK SKRIPSI Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

NILAI KERJA PERTANIAN PADA MAHASISWA BATAK TOBA (Kasus Pada Mahasiswa Batak Toba Angkatan Tahun 2005 Institut Pertanian Bogor)

NILAI KERJA PERTANIAN PADA MAHASISWA BATAK TOBA (Kasus Pada Mahasiswa Batak Toba Angkatan Tahun 2005 Institut Pertanian Bogor) NILAI KERJA PERTANIAN PADA MAHASISWA BATAK TOBA (Kasus Pada Mahasiswa Batak Toba Angkatan Tahun 2005 Institut Pertanian Bogor) Oleh: Rianti TM Marbun A14204006 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPO PEMASARAN IKAN (DPI) AIR TAWAR SINDANGWANGI Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Oleh : WIDYA ANJUNG PERTIWI A

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPO PEMASARAN IKAN (DPI) AIR TAWAR SINDANGWANGI Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Oleh : WIDYA ANJUNG PERTIWI A ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPO PEMASARAN IKAN (DPI) AIR TAWAR SINDANGWANGI Kabupaten Majalengka, Jawa Barat Oleh : WIDYA ANJUNG PERTIWI A14104038 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang direkomendasikan oleh

Lebih terperinci

LEONARD DHARMAWAN A

LEONARD DHARMAWAN A ANALISIS PENGARUH PROGRAM PEMERINTAH TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI PEDESAAN MELALUI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DAN RAKSA DESA (Kasus Desa Cibatok Satu, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT. Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT. Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A.14102695 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Oleh : Dewi Mutia Handayani A

Oleh : Dewi Mutia Handayani A ANALISIS PROFITABILITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH MENURUT LUAS DAN STATUS KEPEMILIKAN LAHAN (Studi Kasus Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Oleh : Dewi Mutia Handayani

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI KELURAHAN KENANGA KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI KELURAHAN KENANGA KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA SKRIPSI PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI KELURAHAN KENANGA KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA SKRIPSI ISMIMARHAMA 205 13 11 018 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PERSEPSI PEGAWAI SUDIN KOMINFOMAS TERHADAP IKLIM KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN KERJA HUMAS WALIKOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT SKRIPSI

PERSEPSI PEGAWAI SUDIN KOMINFOMAS TERHADAP IKLIM KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN KERJA HUMAS WALIKOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT SKRIPSI PERSEPSI PEGAWAI SUDIN KOMINFOMAS TERHADAP IKLIM KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN KERJA HUMAS WALIKOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

HUBUNGAN MORBIDITAS DAN STIMULASI DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA BERSTATUS GIZI BAIK DAN PENDERITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) DI KOTA BOGOR

HUBUNGAN MORBIDITAS DAN STIMULASI DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA BERSTATUS GIZI BAIK DAN PENDERITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) DI KOTA BOGOR HUBUNGAN MORBIDITAS DAN STIMULASI DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA BERSTATUS GIZI BAIK DAN PENDERITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) DI KOTA BOGOR Yulia Rimawati PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

PADA PT. MULTI BINTANG INDONESIATBK.

PADA PT. MULTI BINTANG INDONESIATBK. IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY UNTUK MENCIPTAKAN SUSTAINABLE GROWTH PADA PT. MULTI BINTANG INDONESIATBK. SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

Lebih terperinci

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN INDUSTRI KECAP DI INDONESIA OLEH RINA MARYANI H

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN INDUSTRI KECAP DI INDONESIA OLEH RINA MARYANI H ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN INDUSTRI KECAP DI INDONESIA OLEH RINA MARYANI H14103070 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 RINGKASAN RINA MARYANI. Analisis

Lebih terperinci

Oleh: RENNY YUSNIATI A PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Oleh: RENNY YUSNIATI A PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PENCAPAIAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA (Kasus Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor Tahun Ajaran 2007/2008) Oleh: RENNY YUSNIATI A 14204055

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ALAT PENANGKAP IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN PANTAI UTARA JAWA BARAT FIFIANA ALAM SARI SKRIPSI

KARAKTERISASI ALAT PENANGKAP IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN PANTAI UTARA JAWA BARAT FIFIANA ALAM SARI SKRIPSI KARAKTERISASI ALAT PENANGKAP IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN PANTAI UTARA JAWA BARAT FIFIANA ALAM SARI SKRIPSI DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN RETAIL KECIL DALAM MENERIMA SISTEM PEMBAYARAN ELEKTRONIK (Studi Kasus Lima Propinsi di Indonesia)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN RETAIL KECIL DALAM MENERIMA SISTEM PEMBAYARAN ELEKTRONIK (Studi Kasus Lima Propinsi di Indonesia) 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN RETAIL KECIL DALAM MENERIMA SISTEM PEMBAYARAN ELEKTRONIK (Studi Kasus Lima Propinsi di Indonesia) OLEH RAUDHATUL FEBRIYENNY H14102045 DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

PANDANGAN KONSUMEN IBU RUMAH TANGGA TERHADAP LABEL HALAL PADA PRODUK PANGAN DI KOTA TANGERANG

PANDANGAN KONSUMEN IBU RUMAH TANGGA TERHADAP LABEL HALAL PADA PRODUK PANGAN DI KOTA TANGERANG SKRIPSI PANDANGAN KONSUMEN IBU RUMAH TANGGA TERHADAP LABEL HALAL PADA PRODUK PANGAN DI KOTA TANGERANG Oleh : Rizki Nurul Wachidah F 24102122 2007 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Meski bukan lagi menjadi isu baru, CSR dapat menjembatani

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK Oleh : EVA PUSPITASARI H24053915 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ESTIMASI NILAI PENURUNAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP HARGA LAHAN DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH CIPAYUNG KOTA DEPOK JAWA BARAT

ESTIMASI NILAI PENURUNAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP HARGA LAHAN DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH CIPAYUNG KOTA DEPOK JAWA BARAT ESTIMASI NILAI PENURUNAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP HARGA LAHAN DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH CIPAYUNG KOTA DEPOK JAWA BARAT GARNA YUANA SUHAN DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DAN PROFITABILITAS PRODUKSI ROTI PADA BELLA BAKERY DI PONDOK GEDE, BEKASI. Oleh : TANTRI DEWI PUTRIYANA A

ANALISIS BIAYA DAN PROFITABILITAS PRODUKSI ROTI PADA BELLA BAKERY DI PONDOK GEDE, BEKASI. Oleh : TANTRI DEWI PUTRIYANA A ANALISIS BIAYA DAN PROFITABILITAS PRODUKSI ROTI PADA BELLA BAKERY DI PONDOK GEDE, BEKASI Oleh : TANTRI DEWI PUTRIYANA A14104105 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA PADA LAHAN SISA KONVERSI PERTANIAN DAN KETAHANAN ( PERSISTENCE

PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA PADA LAHAN SISA KONVERSI PERTANIAN DAN KETAHANAN ( PERSISTENCE PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA PADA LAHAN SISA KONVERSI PERTANIAN DAN KETAHANAN (PERSISTENCE) MASYARAKAT TANI (Studi Kasus: Kampung Ciharashas dan Cibeureum Batas, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA SKRIPSI EKO HIDAYANTO H34076058 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Divisi Pemasaran dan BMS Kantor Pos Jakarta Selatan) Oleh DINI MARIANI H24103023 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

KAJIAN SUMBERDAYA DANAU RAWA PENING UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BUKIT CINTA, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH

KAJIAN SUMBERDAYA DANAU RAWA PENING UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BUKIT CINTA, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH KAJIAN SUMBERDAYA DANAU RAWA PENING UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BUKIT CINTA, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH INTAN KUSUMA JAYANTI SKRIPSI DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PERSEPSI PEKERJA INDUSTRI SKALA KECIL TENTANG PENDIDIKAN (Kasus : RW 09, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor)

PERSEPSI PEKERJA INDUSTRI SKALA KECIL TENTANG PENDIDIKAN (Kasus : RW 09, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor) PERSEPSI PEKERJA INDUSTRI SKALA KECIL TENTANG PENDIDIKAN (Kasus : RW 09, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor) Oleh : WAHYUNI RAHMIATI SIREGAR A14204045 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci