BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Mandarin adalah bahasa nasional yang digunakan masyarakat. digunakan oleh penduduk di muka bumi ini (Hwat, 2007: 1).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Mandarin adalah bahasa nasional yang digunakan masyarakat. digunakan oleh penduduk di muka bumi ini (Hwat, 2007: 1)."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Mandarin adalah bahasa nasional yang digunakan masyarakat Tionghoa untuk berkomunikasi. Bahasa ini muncul sebagai bahasa paling banyak penuturnya saat ini. Bahasa Mandarin merupakan bahasa yang paling banyak digunakan oleh penduduk di muka bumi ini (Hwat, 2007: 1). Bahasa Mandarin adalah bahasa yang sangat bergantung pada nada dalam proses penetuan makna. Ketepatan nada akan mempengaruhi bunyi agar sesuai dengan konteks makna yang dimaksud oleh penutur. Bunyi-bunyi yang dihasilkan harus sesuai dengan nada-nada yang terdapat dalam setiap silabelnya. Keraf Gorys, 1978 berpendapat bahwa Fonetik adalah ilmu yang menyelidiki dan menganalisis bunyi-bunyi ujaran yang dipakai dalam tutur, serta mempelajari bagaimana menghasilkan bunyi-bunyi dengan alat ucap manusia. Fonetik merupakan cabang ilmu linguistik yang menelaah bunyi bahasa berdasarkan fungsinya. Kajian fonetik akustik bertumpu pada struktur fungsi bunyi-bunyi bahasa dan bagaimana alat pendengaran manusia memberikan reaksi kepada bunyi-bunyi bahasa yang di terima (Mallberg, 1963: 1). Nada atau tonal adalah unsur suprasegmental yang mempengaruhi pemaknaan dalam setiap silabelnya. Unsur suprasegmental sangat terasa dalam bunyi-bunyi bahasa Mandarin. Dalam bahasa Mandarin terdapat beberapa tipikal nada atau tonal, sehingga kemaknawian sebuah kata atau silabel dapat dimengerti bagi si penerima pesan atau informasi. Secara fonologis, bahasa Mandarin memiliki

2 empat nada penuh dan satu nada tidak penuh. Adapun keempat nada penuh dan satu nada tidak penuh tersebut adalah: 1. Nada tinggi-datar ( 阴平 yinping), cth: 妈 (mā) IPA [ma] artinya ibu. 2. Nada menaik ( 阳平 yangping), cth: 麻 (má) [ma] artinya rami. 3. Nada turun-naik ( 上声 shangsheng), cth: 马 (mǎ) [ma] artinya kuda. 4. Nada turun ( 去声 qusheng), cth: 骂 (mà): marah [ma] artinya marah. 5. Nada netral: nada ini adalah nada yang dalam pengucapannya hampir tidak bernada sehingga disebut dengan nada netral atau nada tidak penuh. Contoh: 吗 (ma) [ma]: partikel Tanya dalam bahasa Manadarin. Bahasa Mandarin secara resmi menjadi bahasa ketiga sebagai bahasa internasional yang telah diakui oleh PBB. Pemilihan ini didasarkan kepada jumlah penutur bahasa tersebut sehingga membuat bahasa tersebut semakin dikenal. Nur Ismaya Septianingsih (VOANEWS: 2012) mengemukakan bahwa perkembangan media sosial yang menggunakan bahasa Mandarin berkembang dengan cepat mencapai 24% populasi online dunia. Kepopuleran bahasa Mandarin mendorong banyak pihak untuk mempelajari bahasa tersebut. Bahasa Mandarin digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang komunikasi dan bisnis. Hal ini dilatarbelakangi oleh perkembangan ekonomi negara Tiongkok yang stabil sehingga menarik banyak investor untuk menjalin hubungan perekonomian dengan Negara Tiongkok. Fenomena ini menarik banyak pelajar dari luar negeri Tiongkok untuk memperdalam pengetahuan mengenai bahasa dan budaya Tiongkok. Di Indonesia khususnya di Medan, bahasa Mandarin merupakan bahasa yang sudah mulai diajarkan di beberapa sekolah swasta seperti yayasan Pendidikan Santo Thomas, Yayasan Pendidikan Sultan Iskandar Muda, Yayasan

3 Pendidikan Parulian, Yayasan Pendidikan Budi Murni dan masih banyak lagi. Selain itu, bahasa Mandarin juga mulai diperkelnalkan pada tingkat Perguruan Tinggi sebagai seperti Program Studi Sastra Cina FIB USU dan STBA PIA sebagai wadah pengembangan bahasa bahasa Mandarin, Departemen D3 Bahasa Inggris FIB USU, FE Ekonomi USU, STBA Harapan, dan STIE ITMI yang telah memasukkan bahasa Mandarin sebagai matakuliah yang termasuk dalam susunan kurikulum. Bagi para pembelajar, bahasa asing memiliki poin-poin kesulitan tertentu selama proses mempelajari bahasa asing. Untuk berkomunikasi dalam bahasa Mandarin yang baik diharuskan seorang penutur dapat berbicara menggunakan nada secara benar berdasarkan standar tata bahasa Mandarin. Kesulitan-kesulitan ini berasal dari komponen-komponen dasar (artikulasi, kosa kata dan tata bahasa) dalam mempelajari sebuah bahasa khususnya bahasa asing sebagai bahasa kedua. Bunyi segmental, yaitu vokal, konsonan dan bunyi suprasegmental, yaitu nada atau tonal dalam bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin adalah bahasa nada dimana setiap silabelnya mengandung makna yang berfungsi sebagai pembeda arti. Kesulitan ini akan menimbulkan perbedaan bunyi atau nada, perbedaan bunyi atau nada tersebut akan mengakibatkan kegagalan penyampaian informasi. Kegagalan penyampaian informasi yang sering terjadi pada komunikasi lisan yang dilakukan oleh para pembelajar. Perbedaan bunyi atau nada yang diucapkan para komunikator atau para pembelajar mengakibatkan komunikasi yang tidak sinkron. Seperti contoh percakapan singkat di bawah ini: A: 你想我吗? (Apakah kamu merindukan saya?)

4 Tabel 1.1 Tuturan Interogatif BM 你想我吗? 你 想 我 吗? nǐ Xiǎng wǒ ma [ni] [ɕiɑŋ] [uo] [ma] saya Rindu kamu apakah Apakah kamu merindukan saya? B: 你像我妈? (Kamu mirip Ibu saya?) Tabel 1.2 Tuturan Interogatif BM 你像我妈? 你 像 我 妈? nǐ Xiàng wǒ mā [ni] [ɕiɑŋ] [uo] [ma] saya Mirip kamu Ibu Kamu merindukan saya? Pada Tuturan ini penutur (A) bertanya kepada temannya (B), apakah dia (B) merindukan (A). Berdasarkan analisis, terdapat komunikasi yang tidak sinkron antara penutur (A) dan penutur (B). Kesalahan nada dilakukan oleh penutur (A). Di mana awalnya penutur (A) sehingga informasi yang ditangkap oleh (B) berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh penutur A. berikut adalah penjelasan mengenai kesalahan nada yang dilakukan dalam percakapan singkat di atas:

5 Maksud awal yang ingin disampaikan oleh penutur A adalah pertanyaan mengenai perasaan rindu kepada penutur B. Namun infromasi yang ditangkap oleh penutur (B) adalah kamu mirip Ibu saya. Kegagalan komunikasi ini disebabkan oleh kesalahan pengucapan nada yang dilakukan oleh penutur (A), di mana penutur (B) menangkap 像 (xiang) pada nada yang artinya adalah mirip. Kesalahan yang sama juga dilakukan oleh penutur (A) pada silabel 吗, di mana telah terjadi kesalahan pengucapan dari nada tiga yang merupakan partikel tanya dalam BM, sehingga setelah diucapkan berubah menjadi nada satu yaitu 妈 yang artinya adalah Ibu. Dalam proses pemaknaan sebuah silabel dalam bahasa Mandarin, peran setiap nada ini sangat penting. Nada dalam bahasa Mandarin adalah unsur fonetiknya. Sehingga nada-nada ini menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk dikaji, khususnya bagi pembelajar bahasa asing. Bahasa Mandarin adalah bahasa bunyi. Dalam komunikasi lisan, ketepatan nada atau tonal bahasa Mandarin sangatlah penting agar kegagalan penyampaian pesan/informasi dapat dihindari. Tuturan deklaratif adalah modus yang dipilih sebagai instrumen dalam penelitian ini. Tuturan deklaratif dalam bahasa Mandarin tidak terdapat dialek atau logat yang disebabkan oleh peletakkan tanda baca pada tuturan interogatif dan tuturan imperatif sehingga dapat mempengaruhi besar frekuensi pada tuturan ketika dilakukan analisis. Tuturan deklaratif adalah tuturan yang mengharapkan pemahaman pesan yang disampaikan bagi penerima pesan. Berikut adalah contoh kalimat deklaratif dalam bahasa Mandarin.

6 A: 你想我妈妈 Tabel 1.3 Tuturan Deklaratif BM 你想我妈妈 你 想 我 妈妈 nǐ xiǎng wǒ mā ma [ni] [ɕiɑŋ] [uo] [ma] saya rindu kamu Ibu Kamu merindukan Ibu saya. B: 你像我妈妈 Tabel 1.4 Tuturan Deklaratif BM 你像我妈妈你像我妈妈 nǐ xiang wǒ mā ma [ni] [ɕiɑŋ] [uo] [ma] saya rindu kamu Ibu Kamu mirip Ibu saya. Dialog singkat diatas terjadi antara penutur A dan B. Penutur A dan B bertutur dengan bunyi yang sama. Penutur A menuturkan sebuah kalimat dengan makna kamu merindukan Ibu saya kemudian penutur B memberikan respon dengan mengulang bunyi yang sama dengan penutur A. Namun dalam percakapan singkat ini terjadi perbedaan nada pada salah satu silabel atau polisilabel yang terdapat dalam dialog tersebut. Sehingga makna yang seharusnya berubah. Makna awal yang dimaksud oleh penutur A adalah xiǎng yang bermakna rindu. Penutur B

7 menangkap kalimat tersebut menjadi xiang yang maknanya adalah mirip. Kesalahan pengucapan nada dapat memberikan respon yang berbeda dari konteks yang seharusnya, sehingga pesan yang tersampaikan dapat disampaikan dengan baik oleh kedua penutur. Fenomena ini terjadi disebabkan oleh bahasa Mandarin memiliki unsur nada yang berfungsi sebagai pembeda makna. Fakultas Ilmu Budaya memiliki Program Studi Sastra Cina dengan jenjang strata satu (S1). Sastra Cina adalah program Studi yang telah berdiri sejak Tahun 2007 sampai dengan Perkembangan minat pembelajar setiap tahunnya mengalami peningkatan. Perkembangan yang baik ini, membuktikan bahwa bahasa Mandarin mampu menarik minat pembelajar baru. Para pembelajar ini tidak hanya berasal dari keturunan Tionghoa, para pembelajar ini didominasi oleh masyarakat pribumi yang berasal dari berbagai suku dan budaya. Latar belakang perbedaan budaya ini mempengaruhi para pembelajar yang telah terbiasa berkomunikasi dengan bahasa daerah masing-masing dalam proses pemerolehan bahasa khususnya bahasa Mandarin. Mahasiswa Sastra Cina semester VIII merupakan mahasiswa dengan latar belakang pendidikan bahasa Mandarin tingkat menengah s.d mahir, di mana para pembelajar semester VIII ini telah dibekali mengenai dasar-dasar bahasa Mandarin minimum 3 tahun. Selama masa perkuliahan, mahasiswa semester VIII telah diberikan pembekalan mata kuliah Menyimak dan Berbicara pada semester V. Matakuliah ini membahas kemampuan mendengar dan melatih kemampuan menyampaikan gagasan secara lisan berdasarkan pola-pola kalimat bahasa Mandarin, lambinglambang fonetik, tekanan ritme dan nada sebagai pembeda arti dan makna, dan

8 keterhubungan antara kata dan kalimat yang diucapkan oleh penutur asli bahasa Mandarin. Mata kuliah dengan tema yang sama juga telah diberikan kepada para mahasiswa tersebut pada semester awal para mahasiswa juga telah dibekali mata kuliah yang akan membekali kemampuan mereka dengan tema yang sama yaitu Mendengar Berbicara I pada semester I dan Mendengar Berbicara II di semester II. Beberapa mata kuliah ini adalah modal para mahasiswa untuk melatih pendengaran dan kemudian berbicara dalam BM. Penelitian ini akan terfokus kepada pengukuran bunyi bahasa yang diucapkan oleh mahasiswa dalam Tuturan deklaratif bahasa Mandarin. Dalam penelitian ini analisis suara akan menunjukkan ciri akustik bunyi Tuturan deklaratif BM dengan menggunakan bantuan program komputer Praat untuk mengukur frekuensi sebagai salah satu ciri akustiknya. Praat adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk menganalisis suara. Program praat sering digunakan untuk menganalisis suara dengan berbagai bahasa yang ada, baik itu bahasa daerah ataupun bahasa internasional. Penelitian ini mengangkat tema mengenai nada tuturan deklaratif bahasa Mandarin oleh pembelajar bahasa Mandarin Program Studi Sastra Cina FIB-USU. Bahasa Mandarin bagi para penutur asing merupakan bahasa yang sedikit sulit untuk dipelajari. Itulah sebabnya mengapa penting sekali mempelajari nada dalam bahasa Mandarin secara lebih mendalam lagi. Itulah sebabnya penelitian ini difokuskan kepada bagian tersulit dari proses pembelajaran bahasa Mandarin ini yaitu nada. Penelitian ini akan memberdayakan program Praat untuk menganalisis nada dari segi frekuensi dalam tuturan deklaratif bahasa Mandarin.

9 Sehingga dapat memberikan gambaran di mana letak kesalahan yang sering terjadi. 1.2 Rumusan Masalah Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana frekuensi tuturan deklaratif dibandingkan antara penutur asli dan pembelajar tuturan bahasa Mandarin di FIB USU? 2. Bagaimana nada tuturan deklaratif dibandingkan antara pembelajar bahasa Mandarin di FIB USU? 3. Bagaimana pola nada tuturan deklaratif dalam bahasa Mandarin dibandingkan antara penutur asli dan pembelajar Fakultas Ilmu Budaya USU? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan frekuensi tuturan deklaratif bahasa Mandarin di FIB USU. 2. Mendeskripsikan nada tuturan deklaratif bagi pembelajar bahasa Mandarin di FIB USU. 3. Mendeskripsikan pola nada tuturan deklaratif dalam bahasa Mandarin para pembelajar Fakultas Ilmu Budaya USU. Cakupan penelitian ini adalah unsur suprasegmental yang terkandung dalam bahasa Mandarin yang merupakan nada (ton bahasa Mandarin). Dalam penelitian ini semua nada akan diteliti melalui tuturan deklaratif bahasa Mandarin, sehingga dapat menjawab fenomena yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini.

10 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoretis Penelitian yang baik adalah penelitian yang dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan bahasa Mandarin khususnya bagi perkembangan metode pengajaran bahasa Mandarin dalam kajian ilmu fonologi. Penelitian dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan yaitu para peneliti kajian fonetik akustik secara umum dan khususnya para peneliti yang merasa tertarik untuk menelaah bahasa Mandarin secara fonologi. Sehingga temuan dan hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat Manfaat Praktis Selain manfaat teoritis, sebuah penelitian hendaknya memiliki manfaat secara praktis. Secara praktis, penelitian ini memiliki masukan yang berarti bagi para pembelajar bahasa Mandarin sebagai bahasa kedua di Program Studi Sastra Cina FIB-USU dalam bidang pembelajaran bahasa Mandarin. 1.5 Defenisi Istilah Fonetik akustik adalah ilmu yang melibatkan pengkajian gelombang udara yang membawa bunyi ke telinga. Fonetik akustik merupakan aspek kedua yang dikaji setelah fonetik artikulasi. Fonetik akustik melibatkan ciri fisikal ucapan bahasa. Fonetik akustik adalah ilmu linguistik yang melibatkan ciri fisik dari ucapan suatu bahasa. Ciri fisik ini adalah nada, durasi, dan intensitas. Final atau inisial yang bersuara akan menghasilkan makna

11 tertentu jika terletak pada ketinggian nada tertentu. Nada berkenaan dengan tinggi rendahnya suatu bunyi Fonem suparsegmental adalah satuan bunyi atau nada yang berupa tekanan, nada atau jeda yang fonemis. Dalam Bahasa Mandarin, nada adalah komponen suprasegmental. Nada-nada ini sangat mempengaruhi proses pemerolehan arti bagi seorang penutur dan pendengar dalam suatu kegiatan komunikasi yang menggunakan bahasa Mandarin sebagai media Tuturan deklaratif adalah tuturan yang memberikan sesuatu informasi kepada penerima pesan. Tindak tutur deklaratif memiliki pengertian bahwa segala tindak tutur yang berisi sebuah pernyataan maupun pemaknaan Frekuensi dalam sintesis ucapan, pola frekuensi dasar ucapan sangat menentukan intonasi ucapan. Frekuensi dasar atau frekuensi fundamental (fundamental frequency) merupakan salah satu ciri yang menentukan suara ucapan selain timbre atau warna suara. Frekuensi dasar menentukan tinggi rendah nada (pitch) sedangkan timbre menentukan karakter suara, yang membedakan suara seorang dengan yang lain. 1.6 Hipotesis Selama menulis penelitian ini, peneliti telah melakukan observasi awal dengan merekam suara mahasiswa semester VIII dan melakukan wawancara dengan dosen yang mengajar di Program Studi Sastra Cina FIB-USU

12 mengenai keadaan kelas. Maka setelah melakukan observasi awal dan wawancara dengan penutur asli yang juga dosen yang mengajar para mahasiswa tersebut, peneliti merumuskan beberapa hipotesis sebagai berikut: a. Perubahan nada yang terjadi karena pengaruh pertemuan dua silabel atau lebih, perubahan nada ini mengakibatkan peluang terjadinya kesalahan yang diucapkan oleh mahasiswa ketika berkomunikasi secara lisan. b. Perubahan nada yang terjadi pada nada dua dan nada tiga. Hal ini disebabkan karena mahasiswa kemiripan kedua nada tersebut sehingga membingungkan pembelajar dalam pengucapan kedua nada tersebut. c. Perubahan bunyi nada dalam bahasa Mandarin (BM) juga terjadi pada nada yang mengalami reduplikasi. Hal ini disebabkan oleh pengaruh perubahan bunyi nada pada silabel-silabel yang bertemu sehingga memungkinan peluang terjadinya kesalahan. 1.7 Kalimat Target Dalam penelitian ini, peneliti mempersiapkan beberapa Tuturan target. Tuturan target dalam penelitian ini adalah Tuturan deklaratif yang terdiri atas komponen nada-nada dalam bahasa Mandarin. Nada-nada tersebut adalah nada satu s.d nada empat dan nada-nada yang mengalami perubahan pengucapan nada yang diakibatkan oleh pertemuan dua silabel atau lebih. Adapun yang menjadi Tuturan target yaitu:

13 1. 今天妈妈要去北京 Tabel 1.5 Kalimat Target I Tuturan Deklaratif BM 今天妈妈要去北京 今天 妈妈 要 去 北京 [ʨin] [t iæn] [mama] [iɑʊ] [ʨ u] [pəɪ] [ʨ iŋ] Jīntiān māma yào qù běijīng hari ini Ibu akan Pergi Beijing Hari ini Ibu akan pergi ke Beijing 2. 妈妈在苏北大学中文系做语法 Tabel 1.6 Kalimat Target II Tuturan Deklaratif BM 妈妈在苏北大学中文系做语法妈妈在苏北大学中文系教语法 māma zài sū běi dàxué zhōngwén xì jiao yǔfǎ [ma] [ʦ [su] [ta] [tʂ uŋ] [ɕi] [ʨ [ü] [ma] aɪ] [p əɪ] [ɕue] [uən] iau] [fa] Ibu di Suma Unive Sastra Juru bek tataba tera rsitas Cina san erja hasa Utara Ibu mengajar tatabahasa di Jurusan Sastra Cina USU. 3. 老师让吵架的同学先冷静冷静

14 Tabel 1.7 Kalimat Target II Tuturan Deklaratif BM 老师让吵架的同学先冷静冷静 老师让吵架的同学先冷静冷静 [lɑʊ] [ʐɑŋ] [tʃɑʊ] [tɤ] [t ɵŋ] [ɕiæn] [ləŋ] [ʨ [ləŋ] [ʨ [ʂi] [ʨiA] [ɕue] iŋ] iŋ] Lǎoshī ràng chǎojià de tóngxué xiān lěngjìng lěngjìng Guru membiarkan bertengkar partikel siswa terlebih diam diam kepunyaan dulu Guru menenangkan siswa yang sedang bertengkar. BAB II

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ekonomi negaranya membuat bahasa Mandarin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ekonomi negaranya membuat bahasa Mandarin menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Mandarin merupakan bahasa resmi Republik Rakyat Tiongkok. Seiring dengan kemajuan ekonomi negaranya membuat bahasa Mandarin menjadi bahasa Internasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi antara suatu kelompok masyarakat dengan masyarakat yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Alat yang. yang diungkapkan oleh para ahli bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Alat yang. yang diungkapkan oleh para ahli bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan suatu alat untuk berkomunikasi dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Alat yang digunakan ialah bahasa. Kata bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam bahasa suatu suku bangsa. Tata bahasa juga memegang peranan penting dalam keutuhan suatu kalimat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan kita sehari-hari. Sejak kita dilahirkan, orangtua sudah mengajarkan kita tentang bahasa supaya kita dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap. Oleh karena itu dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap. Oleh karena itu dapat disimpulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem komunikasi yang berfungsi sebagai pengantar

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem komunikasi yang berfungsi sebagai pengantar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan sistem komunikasi yang berfungsi sebagai pengantar pesan yang ingin disampaikan pembicara kepada pendengar atau orang yang di tujukan. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Tanpa adanya bahasa, maka maksud atau pesan seorang manusia. tidak mungkin bisa disampaikan kepada manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Tanpa adanya bahasa, maka maksud atau pesan seorang manusia. tidak mungkin bisa disampaikan kepada manusia lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana komunikasi yang penting yang digunakan oleh umat manusia. Tanpa adanya bahasa, maka maksud atau pesan seorang manusia tidak mungkin bisa disampaikan

Lebih terperinci

苏北大学中文系学生汉语上声习得偏误分析 (sū běi dà xué zhōng wén xì xué shēng hàn yǔ shǎng shēng xí dé piān wù fēn xī) SKRIPSI. Oleh Ivan

苏北大学中文系学生汉语上声习得偏误分析 (sū běi dà xué zhōng wén xì xué shēng hàn yǔ shǎng shēng xí dé piān wù fēn xī) SKRIPSI. Oleh Ivan ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN NADA KETIGA ( 上声 shǎng Shēng ) DALAM BAHASA MANDARIN OLEH MAHASISWA SASTRA CINA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA: KAJIAN FONETIK AKUSTIK 苏北大学中文系学生汉语上声习得偏误分析 (sū běi dà xué zhōng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lain atau bahasa kedua yang dikenal sebagai pengetahuan yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lain atau bahasa kedua yang dikenal sebagai pengetahuan yang baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang diperoleh setiap manusia sejak lahir. Pada saat seorang anak dilahirkan, anak tersebut belum memiliki kemampuan untuk berbicara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat. Defenisi ini menekankan

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat. Defenisi ini menekankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat, karena ketika kita mendengarkan orang lain, berbicara dengan orang lain dan menulis untuk orang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa, baik lisan maupun tulisan merupakan alat yang penting dalam mendukung terjalinnya komunikasi antar individu. Dalam kegiatan komunikasi, tujuan dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan kata lain, tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan kata lain, tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam keberadaan manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan makhluk sosial, bahasa merupakan alat utama dalam mendukung segala aktivitas manusia. Dengan kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana komunikasi antarmanusia yang digunakan untuk berinteraksi dalam masyarakat. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia bahasa memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. manusia bahasa memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa sistem lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Di dalam kehidupan manusia bahasa

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Fonetik merupakan ilmu yang menganalisis bunyi dan bagaimana bunyi-bunyi

KAJIAN PUSTAKA. Fonetik merupakan ilmu yang menganalisis bunyi dan bagaimana bunyi-bunyi KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori Fonetik merupakan ilmu yang menganalisis bunyi dan bagaimana bunyi-bunyi tersebut dihasilkan dalam proses komunikasi. Fonetik akustik mengkaji gelombang suara sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain berarti kita berkomunikasi dengan orang lain (Effendi,1995:1).

BAB I PENDAHULUAN. lain berarti kita berkomunikasi dengan orang lain (Effendi,1995:1). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat, karena ketika kita mendengarkan orang lain, berbicara dengan orang lain dan menulis untuk orang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan berkomunikasi diantara sesamanya selalu harus menggunakan bahasa. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sarana utama dalam berkomunikasi antar sesama manusia. Sebagian besar mengambil bentuk lisan/ tertulis, dan verbal/ ucapan. Tanpa bahasa, manusia akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perekonomiannya. Pertumbuhan perekonomian China yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perekonomiannya. Pertumbuhan perekonomian China yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Bahasa Mandarin kini menjadi salah satu bahasa penting di dunia seiring dengan perkembangan perekonomiannya. Pertumbuhan perekonomian China yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Shēng De Hàn Yǔ Shēng Diào Jiāo Xué Yán Jiū (2011) ditemukan banyak pelajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Shēng De Hàn Yǔ Shēng Diào Jiāo Xué Yán Jiū (2011) ditemukan banyak pelajar BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 曾莉梅 (Zēng Lì Měi) dalam jurnal yang berjudul Zhēn Duì Yìn Ní Xué Shēng De Hàn Yǔ Shēng Diào Jiāo Xué Yán Jiū (2011) ditemukan banyak

Lebih terperinci

CIRI-CIRI PROSODI ATAU SUPRASEGMENTAL DALAM BAHASA INDONESIA

CIRI-CIRI PROSODI ATAU SUPRASEGMENTAL DALAM BAHASA INDONESIA TUGAS KELOMPOK CIRI-CIRI PROSODI ATAU SUPRASEGMENTAL DALAM BAHASA INDONESIA MATA KULIAH : FONOLOGI DOSEN : Yuyun Safitri, S.Pd DISUSUN OLEH: ANSHORY ARIFIN ( 511000228 ) FRANSISKA B.B ( 511000092 ) HAPPY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan maksud, pikiran, akal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menimbulkan kesalahpahaman dalam penyampaiannya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menimbulkan kesalahpahaman dalam penyampaiannya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam bahasa Mandarin sangat penting ketepatan pelafalan vokal dan konsonan. Hal ini disebabkan untuk menghindari kesalahan dalam komunikasi

Lebih terperinci

Pengantar. Aspek Fisiologis Bahasa. Aspek Fisik Bahasa 13/10/2014. Pengantar Linguistik Umum 01 Oktober Aspek Fisiologis Bahasa

Pengantar. Aspek Fisiologis Bahasa. Aspek Fisik Bahasa 13/10/2014. Pengantar Linguistik Umum 01 Oktober Aspek Fisiologis Bahasa Pengantar Aspek Fisiologis Bahasa Pengantar Linguistik Umum 01 Oktober 2014 Aspek Fisiologis Bahasa WUJUD FISIK BAHASA Ciri2 fisik bahasa yg dilisankan Aspek Fisik Bahasa Bgmn bunyi bahasa itu dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran bahasa asing, berbicara merupakan salah satu keterampilan yang perlu dikuasai oleh pembelajar. Sebagaimana dikemukakan oleh Tarigan (2008:1) bahwa:

Lebih terperinci

95. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

95. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 95. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

lebih mudah bagi perkembangan bahasa daripada setiap alternatif yang tersedia.

lebih mudah bagi perkembangan bahasa daripada setiap alternatif yang tersedia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa yang digunakan manusia di dunia tidak hanya satu macam, hal ini disebabkan oleh masing-masing bangsa minimal memiliki satu bahasa. Pada umumnya manusia

Lebih terperinci

ANALISIS TES BAHASA MANDARIN PERCAKAPAN TINGKAT DASAR (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS X BANDUNG)

ANALISIS TES BAHASA MANDARIN PERCAKAPAN TINGKAT DASAR (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS X BANDUNG) ANALISIS TES BAHASA MANDARIN PERCAKAPAN TINGKAT DASAR (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS X BANDUNG) Noviana Laurencia Dosen Program Studi D3 Bahasa Mandarin, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Ciri akustik penutur asli BK dan penutur asli BI, serta perbedaan ciri akustik pada penutur asli BK dan penutur asli BK adalah sebagai berikut. 1. Nada tertinggi penutur

Lebih terperinci

93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan 96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

BAB 1 WACANA FONOLOGI SECARA UMUM

BAB 1 WACANA FONOLOGI SECARA UMUM BAB 1 WACANA FONOLOGI SECARA UMUM A. PENGANTAR Fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi bahasa. Fonologi secara Etimologi berasal dari kata fon, yang artinya bunyi dan logi yang berarti ilmu. Fonologi

Lebih terperinci

memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara

memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara 32 memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara bertahap dapat mempelajari budaya bahasa China sehingga mendapatinya

Lebih terperinci

ANIS SILVIA

ANIS SILVIA ANIS SILVIA 1402408133 4. TATANAN LINGUISTIK (1) : FONOLOGI Kalau kita nmendengar orang berbicara, entah berpidato atau bercakap-cakap, maka akan kita dengar runtutan bunyi bahasa yang terus menerus, kadang-kadang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk menjalin

Lebih terperinci

Mp3 Mandarin Lesson 8: Ulang Tahun dan Umur

Mp3 Mandarin Lesson 8: Ulang Tahun dan Umur Mp3 Mandarin Lesson 8: Ulang Tahun dan Umur (Silakan download mp3 di attachment) Conversation 1: Tanggal berapa ulang tahunmu? Xiānsheng, nín shì nǎnián chūshēng de? Tuan, tahun berapa Anda lahir? 先生您是哪年出生的?

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya: Di indonesia penelitian mengenai kata bantu aspek juga 了 (le), 着 (zhe), dan 过 (guo)

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN AUDIO TERINTEGRASI BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA ASING SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)

INSTRUMEN PENILAIAN AUDIO TERINTEGRASI BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA ASING SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA) INSTRUMEN PENILAIAN AUDIO TERINTEGRASI BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA ASING SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA) KODE BUKU KOMPONEN A. FUNGSI MENUNJANG PEMBELAJAR AN 1. Menunjang pencapaian kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Kita dapat menyatakan pendapat, perasaan, gagasan yang ada di dalam pikiran terhadap orang lain melalui

Lebih terperinci

91. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang

91. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang 91. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mempelajari Bahasa Tionghoa. Sub pokok bahasan dan rincian materi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mempelajari Bahasa Tionghoa. Sub pokok bahasan dan rincian materi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode & Nama Mata Kuliah Tujuan umum : Pengenalan Bahasa Tionghoa : Para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mempelajari Bahasa Tionghoa. Tujuan 1. mengetahui tentang Bahasa Tionghoa,

Lebih terperinci

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 190 BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama ditemukan pola dasar fitur-fitur suprasegmental yang terdiri atas, enam baris pada bait

Lebih terperinci

98. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

98. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan 98. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi. Dalam komunikasi antara satu individu dengan individu lainnya diperlukan adanya bahasa,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Wang Xiao Ling, jurnal (2001) :Perbandingan kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Jurnal ini membahas tentang

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BANTU STRUKTURAL 的 de, 得 de, 地 de DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN OLEH MAHASISWA SEMESTER II SASTRA CINA USU

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BANTU STRUKTURAL 的 de, 得 de, 地 de DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN OLEH MAHASISWA SEMESTER II SASTRA CINA USU ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BANTU STRUKTURAL 的 de, 得 de, 地 de DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN OLEH MAHASISWA SEMESTER II SASTRA CINA USU 印尼苏北大学中文系汉语结构助词 的 得 地 的用法徧误分析 (Yìnní sū běi dàxué zhōngwén

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain, misalnya isyarat, lambang lambang gambar atau kode kode tertentu lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. lain, misalnya isyarat, lambang lambang gambar atau kode kode tertentu lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang digunakan masyarakat dalam menjalani kehidupan. Untuk berkomunikasi sebenarnya dapat juga digunakan cara lain,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Informan dan Lokasi Dalam penelitian ini, pengambilan struktur melodik dan struktur temporal bahasa Indonesia yang digunakan oleh penutur asli bahasa Korea dan penutur asli

Lebih terperinci

100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan 100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: BAHASA MANDARIN. LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN ASING SISWA SMKTINGKAT NASIONAL BATAM Oktober 2015

LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: BAHASA MANDARIN. LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN ASING SISWA SMKTINGKAT NASIONAL BATAM Oktober 2015 LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN ASING SISWA SMKTINGKAT NASIONAL BATAM Oktober 2015 LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: BAHASA MANDARIN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 0 BAB METODOLOGI PENELITIAN. Ancangan Penelitian Ancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ancangan IPO (Instituut voor Perceptie Onderzoek). Ancangan IPO (dalam t Hart et. al. 0:, periksa Rahyono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pola V lai V qu (V 来 V 去 ). Ia menuliskan data kata kerja. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pola V lai V qu (V 来 V 去 ). Ia menuliskan data kata kerja. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata bahasa merupakan aturan pembentukan kata dalam sebuah kalimat (Fang Yuqing, 2001, hal.1). Tata bahasa juga merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan umum berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara yang berbeda-beda berdasarkan dengan pendekatan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara yang berbeda-beda berdasarkan dengan pendekatan teori yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan orang lain. Setiap orang pasti akan mendefinisikan bahasa dengan cara yang

Lebih terperinci

FAKULTI PENDIDIKAN DAN BAHASA SEMESTER MEI / 2012 HBML1203 FONETIK DAN FONOLOGI BAHASA MELAYU

FAKULTI PENDIDIKAN DAN BAHASA SEMESTER MEI / 2012 HBML1203 FONETIK DAN FONOLOGI BAHASA MELAYU FAKULTI PENDIDIKAN DAN BAHASA SEMESTER MEI / 2012 HBML1203 FONETIK DAN FONOLOGI BAHASA MELAYU NO. MATRIKULASI : 720925135253001 NO. KAD PENGNEALAN : 720925135253 NO. TELEFON : 012-8832169 E-MEL : aubrey_austin@oum.edu.my

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar belakang Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi satu dengan yang lain. Dalam kehidupan seharihari, manusia tidak dapat terlepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena kurangnya minat dan motivasi belajar bahasa Jawa. lingkungan sekolah maupun luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena kurangnya minat dan motivasi belajar bahasa Jawa. lingkungan sekolah maupun luar sekolah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan berbicara bahasa Jawa belum sepenuhnya dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa Jawa, karena dalam proses belajar mengajar guru masih menggunakan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.

BAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seorang anak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya (Simanjuntak:1987:157).

Lebih terperinci

ANALISIS TUTURAN KERNET BUS SUGENG RAHAYU Aditya Wicaksono 14/365239/SA/17467

ANALISIS TUTURAN KERNET BUS SUGENG RAHAYU Aditya Wicaksono 14/365239/SA/17467 ANALISIS TUTURAN KERNET BUS SUGENG RAHAYU Aditya Wicaksono 14/365239/SA/17467 adityawicak_02@yahoo.com ABSTRACT Speech uttered by bus conductors has an interesting phenomenon because there is a change

Lebih terperinci

LAPORAN BACA. OLEH: Asep Saepulloh ( ) Hikmat Hamzah Syahwali ( ) Suherlan ( )

LAPORAN BACA. OLEH: Asep Saepulloh ( ) Hikmat Hamzah Syahwali ( ) Suherlan ( ) LAPORAN BACA OLEH: Asep Saepulloh (180210110037) Hikmat Hamzah Syahwali (180210110035) Suherlan (180210110036) Identitas Buku Judul : Linguistik Umum (Bagian 4 TATARAN LINGUISTIK [1]: FONOLOGI halaman

Lebih terperinci

97. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

97. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 97. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini semakin banyak orang berminat pada bidang studi linguistik, suatu disiplin ilmu yang mengkaji bahasa. Melalui kajian linguistik, awal bahasa dan kegiatan

Lebih terperinci

CIRI AKUSTIK BAHASA JERMAN

CIRI AKUSTIK BAHASA JERMAN CIRI AKUSTIK BAHASA JERMAN Tanti Kurnia Sari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Ciri universal dari bahasa yang paling umum adalah bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahasa yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengantar Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu menggunakan metode lapangan dan kepustakaan. Metode lapangan digunakan

Lebih terperinci

SYLLABUS. Sumber Aktifitas Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Belajar MPL. Mandarin Guru memotivasi

SYLLABUS. Sumber Aktifitas Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Belajar MPL. Mandarin Guru memotivasi SYLLABUS Sekolah : SMA Negeri 5 Surabaya Mata Pelajaran : Kelas/semester : X/1 Reference : BSNP / CIE Standar Kompetensi : 1.MENDENGARKAN : Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2007:100), bahasa adalah sistem lambang bunyi

BAB I PENDAHULUAN. Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2007:100), bahasa adalah sistem lambang bunyi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan sosial manusia. Manusia tergolong mahkluk sosial, dengan demikian kemampuan berbahasa menjadi penting dalam kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk. orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk. orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk menyampaikan sesuatu yang ada dalam pikiran manusia dan berinteraksi dengan orang lain baik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem penulisan tidak dapat menggambarkan bunyi yang diucapkan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. sistem penulisan tidak dapat menggambarkan bunyi yang diucapkan oleh manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbahasa merupakan pengalaman universal yang dimiliki oleh manusia. Bahasa adalah sistem bunyi ujar. Bunyi bahasa yang tidak sesuai diucapkan oleh seorang pengguna

Lebih terperinci

20. Mata Pelajaran Bahasa Jerman Untuk Paket C Program Bahasa

20. Mata Pelajaran Bahasa Jerman Untuk Paket C Program Bahasa 20. Mata Pelajaran Bahasa Jerman Untuk Paket C Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan suatu hambatan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 48 BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Setelah menganalisa sejumlah buku pelajaran Mandarin terbitan dari 4 negara yang dikaitkan dengan teori pedoman penyusunan buku pelajaran Mandarin menurut Liu Xun

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia terutama saat manusia melakukan interaksi dengan sesamanya. Dewasa ini, Bahasa Mandarin telah menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN NADA PERTAMA ATAU YĪNPÍNG ( 阴平 ) DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI SASTRA CINA FIB UB SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN NADA PERTAMA ATAU YĪNPÍNG ( 阴平 ) DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI SASTRA CINA FIB UB SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN NADA PERTAMA ATAU YĪNPÍNG ( 阴平 ) DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI SASTRA CINA FIB UB SKRIPSI Disusun Oleh : NOVIANA EKA NUR WATHIN 115110400111001 PROGRAM

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Fonologi DR 411. Dr. Yayat Sudaryat, M.Hum. Hernawan, S.Pd., M.Pd.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Fonologi DR 411. Dr. Yayat Sudaryat, M.Hum. Hernawan, S.Pd., M.Pd. SATUAN ACARA PERKULIAHAN Fonologi DR 411 Dr. Yayat Sudaryat, M.Hum. Hernawan, S.Pd., M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAERAH FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 1 SATUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. bahasa Inggris dan dijadikan alat komunikasi oleh beberapa negara. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. bahasa Inggris dan dijadikan alat komunikasi oleh beberapa negara. Bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Bahasa Mandarin saat ini merupakan bahasa internasional kedua setelah bahasa Inggris dan dijadikan alat komunikasi oleh beberapa negara. Bahasa Mandarin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen penting yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Manusia membutuhkan orang lain untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Manusia membutuhkan orang lain untuk saling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Manusia membutuhkan orang lain untuk saling berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu dari bentuk interaksi manusia

Lebih terperinci

Nama : Hari Agus Prasetyo NIM : Tataran Linguistik (1) : fonologi

Nama : Hari Agus Prasetyo NIM : Tataran Linguistik (1) : fonologi Nama : Hari Agus Prasetyo NIM : 1402408261 4. Tataran Linguistik (1) : fonologi Ketika kita mendengar orang berbicara, tentang berpidato atau bercakapcakap, maka kita akan runtunan bunyi bahasa yang berubah-ubah.

Lebih terperinci

إحياء العربية : السنة الثالثة العدد 2 يوليو -

إحياء العربية : السنة الثالثة العدد 2 يوليو - 217 إحياء العربية : السنة الثالثة العدد 2 يوليو - ديسمبر STRUKTUR FREKUENSI DALAM BAHASA ARAB PADA MODUS KALIMAT DEKLARATIF, INTEROGATIF, DAN IMPERATIF OLEH PEMBELAJAR BAHASA ARAB KOTA MEDAN Khoirul Jamil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk secara tiba-tiba, tetapi setiap chengyu ( 成语 ) terbentuk dari cerita,

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk secara tiba-tiba, tetapi setiap chengyu ( 成语 ) terbentuk dari cerita, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Mandarin diawali dengan karakter-karakternya yang berupa gambar, yang kemudian berkembang terus menerus selama ribuan tahun hingga menjadi karakter-karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Bahasa disebut sebagai alat komunikasi karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Bahasa disebut sebagai alat komunikasi karena bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi yang sangat penting dalam perjalanan kehidupan manusia. Bahasa disebut sebagai alat komunikasi karena bahasa berfungsi sebagai

Lebih terperinci

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran BAHASA MANDARIN SEKOLAH MENENGAH ATAS dan MADRASAH ALIYAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003 Katalog dalam Terbitan Indonesia. Pusat Kurikulum,

Lebih terperinci

BAB II. KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini.

BAB II. KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini. BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI Dalam Bab ini berisi tentang konsep, tinjauan pustaka dan juga teori yang digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini. 2.1 Konsep Konsep

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan. Bahasa Mandarin

Standar Kompetensi Lulusan. Bahasa Mandarin Standar Kompetensi Lulusan Bahasa Mandarin Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012 A. LATAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya

BAB I PENDAHULUAN. huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia baik berupa huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya mengalami stroke (Afasia

Lebih terperinci

94. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

94. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan 94. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia dibagi menjadi empat aspek keterampilan berbahasa, yakni membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Empat aspek tersebut tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan kehidupan tingkat tinggi sehingga menuntut sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum nasional untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Inggris berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa dan sastra Inggris. Hakikat belajar bahasa adalah

Lebih terperinci

SILABUS FONOLOGI BAHASA INDONESIA BIL002. Ardhana Reswari, MA.

SILABUS FONOLOGI BAHASA INDONESIA BIL002. Ardhana Reswari, MA. Halaman : Page 1 of 5 SILABUS FONOLOGI BAHASA INDONESIA BIL002 Ardhana Reswari, MA. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG 1 Halaman

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU 2.1 Konsep Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judul skripsi. Konsep yang akan dipaparkan adalah hal-hal berkaitan

Lebih terperinci

92. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

92. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan 92. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, sehingga interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, sehingga interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia sehari-hari, sehingga interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat tidak akan

Lebih terperinci

Krisis Kepercayaan Diri Mahasiswa dalam Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Inggris

Krisis Kepercayaan Diri Mahasiswa dalam Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Inggris Krisis Kepercayaan Diri Mahasiswa dalam Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Inggris Oeh: Theresia Budi Sucihati, M.Pd. Dosen Tetap Yayasan STKIP PGRI NGAWI Mahasiswa dalam peraturan dipungkiri bahasa Inggris

Lebih terperinci

TATARAN LINGUISTIK FONOLOGI

TATARAN LINGUISTIK FONOLOGI Nama : Nugraheni Widyapangesti NIM : 1402408207 TATARAN LINGUISTIK FONOLOGI Runtutan bunyi dalam bahasa ini dapat dianalisis atau disegmentasikan berdasarkan tingkatan kesatuannya yang ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Mandarin Modern ( 现代汉语 ) merupakan bahasa dari suku Han (suku mayoritas) di Tiongkok. Bahasa Mandarin Modern ( 现代汉语 ) disebut juga sebagai bahasa pemersatu dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff ( dalam Amin, 1987 ),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff ( dalam Amin, 1987 ), BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep 2.1.1 Pengertian Konsep Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff ( dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa itu sendiri terbagi menjadi empat komponen, yaitu: menyimak, berbicara, membaca,

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. berbeda-beda. Lain bahasa, lain pula bunyinya, dan tidaklah mudah mempelajari suatu

Bab 1. Pendahuluan. berbeda-beda. Lain bahasa, lain pula bunyinya, dan tidaklah mudah mempelajari suatu Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Setiap bahasa yang digunakan di masing-masing negara memiliki bunyi yang berbeda-beda. Lain bahasa, lain pula bunyinya, dan tidaklah mudah mempelajari suatu bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain. Secara

Lebih terperinci