BAB III OBYEK PENELITIAN. yang didirikan pada tanggal 11 Juli Pada tahun 1982 dimulailah kegiatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III OBYEK PENELITIAN. yang didirikan pada tanggal 11 Juli Pada tahun 1982 dimulailah kegiatan"

Transkripsi

1 BAB III OBYEK PENELITIAN III.1. Sejarah Perusahaan PT. PMO adalah perusahaan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit yang didirikan pada tanggal 11 Juli Pada tahun 1982 dimulailah kegiatan pembebasan tanah, dan pada akhir tahun 1983 penanaman pertama dilakukan. Pada tahun 1987 untuk pertama kali panen kelapa sawit. Pembangunan pabrik Crude Palm Oil (CPO) dimulai pada tahun 1985 dan mulai beroperasi pada bulan September 1987 dimana pada awalnya PT. PMO harus membeli Tandan Buah Segar (TBS) dari pihak ketiga sampai kurang lebih 50%, karena areal yang dipanen masih kecil, tetapi sekarang pembelian TBS dari pihak ketiga tinggal sekitar 10% saja. Pemilik perusahaan ini adalah kakak beradik kandung, putra daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Palembang Propinsi Sumatera Selatan yang ingin berpartisipasi dalam pembangunan daerah di mana mereka dilahirkan. Kelapa sawit dipilih karena prospek perdagangan minyak sawit baik untuk kebutuhan lokal maupun ekspor sangat menjanjikan. Disamping itu Pemerintah Indonesia juga mendorong dengan memberikan fasilitas-fasilitas untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit dalam bentuk tingkat bunga yang rendah, tax holiday, dan insentif lainnya. Saat ini PT. PMO memiliki perkebunan-perkebunan kelapa sawit yang tersebar di beberapa daerah, diantaranya: 1. PT. PMO, berada di Desa Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Palembang, Propinsi Sumatera Selatan dan memiliki luas 6.393,76 Ha. 32

2 2. Kebun plasma (KUD MO), berada di Desa Tanjung Manggus, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Palembang, Propinsi Sumatera Selatan dan memiliki luas Ha. 3. Kebun PT. Kartika Mangestitama, berada di Desa Bahuga, Desa Waytuba, dan Bukit Gamuruh, Kabupaten Waykana, Propinsi Lampung serta memiliki luas Ha. 4. Kebun PT. Gunung Meraksa Jaya, berada di Desa Gunung Meraksa, Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan dan memiliki luas 400 Ha. 5. Kebun PT. Dinamikaprima Artha, berada di Kabupaten Kutai Timur, Propinsi Kalimantan Timur dan memiliki luas Ha. Namun kebun PT. Dinamukaprima Artha baru sampai pada tahap pembibitan saja. Kapasitas pabrik CPO yang dimiliki oleh PT. PMO pada awalnya adalah sebesar 30 Ton TBS/jam, namun pada tahun 2003 telah meningkat meningkat menjadi 60 Ton TBS/jam. Bahan baku TBS kelapa sawit yang diperlukan adalah sebesar Ton per hari, yang sebagian besar diperoleh dari perkebunan-perkebunan yang dimiliki oleh PT. PMO dan sisanya berasal dari perkebunan pihak ketiga yang berada di sekitar perkebunan PT. PMO. Mulanya PT. PMO memiliki pabrik untuk mengolah Kernel (inti sawit) menjadi Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dengan kapasitas sebesar 20 Ton kernel/hari, namun saat ini PT. PMO tidak lagi memproduksi CPKO tetapi langsung menjual inti sawit ke perusahaan Rifinery karena dirasa lebih menguntungkan. III.2. Bentuk Badan Hukum Perusahaan PT. PMO adalah perusahaan modal dalam negeri (PMDN) yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Pengesahannya dilakukan oleh Departemen Kehakiman No. 33

3 C HT.01.TH.83 tanggal 12 Desember Kemudian PT. PMO mendapatkan izin usaha tetap dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 27/T/Pertanian/92 pada tanggal 23 Juli III.3. Operasi Perusahaan PT. PMO memilih beroperasi di bidang perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit karena kelapa sawit merupakan jenis tanaman multiguna karena dapat memberikan hasil atau manfaat yang cukup besar. Selain itu daya tarik penanaman kelapa sawit terletak pada keuntungan yang berlimpah karena kelapa sawit masih merupakan andalan sumber minyak nabati dan bahan agroindustri. Keunggulan lainnya, pengolahan minyak kelapa sawit memiliki biaya produksi yang jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan biaya produksi minyak kedelai dan minyak biji bunga matahari. Saat ini pabrik yang dimiliki oleh PT. PMO memiliki kapasitas sebesar 60 Ton TBS/jam dengan skema proses produksi dari Tandan Buah Segar (TBS) menjadi CPO dan inti sawit sebagai berikut: 1. TBS yang merupakan hasil panen direbus dan menghasilkan tandan buah rebus sebesar 88,92% dan air kondensat sebesar 8,12% 2. Tandan buah rebus yang dihasilkan, memiliki tandan kosong sebesar 20%-23% dan buah terpipil (lepas) sebesar 55%-65%. 3. Pada buah terpipil yang dihasilkan, 43%-53% merupakan Mesokup (daging buah) dan 12%-16% merupakan biji. 4. Mesokup yang dihasilkan kemudian diperas dan menghasilkan CPO sebesar 20%-23%, air sebesar 13%-23%, dan serabut sebesar 10%-12%. Biji yang 34

4 dihasilkan kemudian dipecahkan dan menghasilkan Kernel sebesar 4%-5% dan cangkang sebesar 7%-9%. Tandan kosong dan air kondensat adalah limbah, tetapi dapat dimanfaatkan atau dibuang ke areal kebun. Tandan kosong dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk kompos yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pupuk kebun yang dimiliki oleh PT. PMO. Serabut dan cangkang adalah bahan baku Boiler untuk uap yang sebagian digunakan untuk memasak buah dan sebagian lagi digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap untuk menjalankan mesin-mesin pabrik melalui Turbin. CPO dan Kernel adalah hasil produksi yang dijual kepada perusahaan Rifinery dengan harga sebesar Rp.6.200/Kg. Sebelumnya harga CPO adalah Rp /Kg, namun setelah terjadinya krisis ekonomi global harga CPO mengalami penurunan drastis sehingga harga CPO hanya sebesar Rp.4000/Kg. CPO dan Kernel yang dijual oleh PT. PMO hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri saja. Salah satu perusahaan Rifinery yang membeli CPO dan Kernel dari PT. PMO adalah PT. Sinar Alam Permai yang merupakan anak perusahaan dari Grup Sinar Mas. Perusahaan Rifinery tersebut kemudian mengolah CPO dan Kernel yang telah dibeli menjadi produk-produk turunan dari minyak kelapa sawit seperti minyak goreng, margarin, sabun, deterjen dan lain-lain. III.4. Struktur Organisasi Perusahaan Di bawah ini adalah struktur organisasi PT. PMO: 35

5 STRUKTUR ORGANISASI PT. PMO RUPS DIREKSI KOMISARIS GENERAL MANAGER SEKRETARIS KABAG TEKTAN KABAG LOGISTIK KABAG HRD & GA KABAG MARKET- ING KABAG PENGA- WASAN INTERN KABAG KEUANG- AN KABAG LITBANG MANAJER UNIT BATURA- JA MANAJER KEBUN KUD MO ASKEP KTU KEPALA PABRIK ASKEP AKEU Dewan Komisaris dan Dewan Direksi berkedudukan di Jakarta dan sebagai penanggung jawab perkebunan sehari-hari ditempatkan seorang manajer kebun. Secara garis besar tugas dan wewenang yang terdapat pada masing-masing fungsi adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris Dewan Komisaris tidak secara langsung ikut dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan sehari-hari, tetapi mempunyai tugas melakukan pengawasan atas tindakan Direksi. Dengan adanya Dewan Komisaris diharapkan dapat mencegah 36

6 tindakan Direksi yang bertentangan dengan anggaran dasar perusahaan. Disamping itu dengan suara terbanyak Dewan Komisaris berhak mengangkat dan atau memberhentikan Anggota Direksi bila mereka dinilai telah bertindak bertentangan dengan anggaran dasar atau melalaikan kewajiban mereka atau karena hal-hal penting lainnya. Dewan Komisaris pada PT. PMO adalah: - Prof. MR. H. Makmoen Soeleiman sebagai Presiden Komisaris - dr. Lukman Hakim sebagai Anggota Komisaris - Darmansyah Bani Surya, MBA. sebagai Anggota Komisaris 2. Dewan Direksi Dalam kerangka struktur organisasi PT. PMO Dewan Direksi berkedudukan sebagai pimpinan perusahaan yang menentukan haluan kebijakan dalam pengelolaan perusahaan yang mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: - Mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar perusahaan. - Berhak mengangkat kuasa direksi. - Menentukan haluan kebijakan sesuai anggaran dasar perusahaan perseroan. - Memberikan laporan kepada dewan komisaris mengenai seluruh kegiatan perusahaan, terutama yang menyangkut pertanggungjawaban terhadap keuangan perusahaan secara keseluruhan. - Menetapkan Sistem perencanaan, organisasi, informasi akuntansi dan pengawasannya. Dalam menjalankan tugas-tugas di lokasi perkebunan Dewan Direksi diwakili oleh seorang Manajer Kebun. 37

7 Selain itu untuk tugas-tugas pengawasan intern telah dibentuk suatu kelompok internal auditor yang diharpkan secara periodik dapat melakukan pemeriksaan ke lokasi perkebunan. Dewan direksi pada PT. PMO adalah: - H. A. Zawawi Soeleiman, MBA. sebagai Presiden Direktur - Yusro Saidi sebagai Direktur Keuangan - Ir. Nursani Mona Surya sebagai Direktur Produksi 3. Manajer Kebun Pimpinan tertinggi di kebun dilaksanakan oleh seorang Manajer Kebun yang secara langsung bertanggung jawab kepada Direksi. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari manajer kebun dibantu oleh beberapa Asisten Kepala yang membawahi beberapa Asisten Afdeling yang secara langsung bertanggung jawab atas keberhasilan penanaman dan pemeliharaan tanaman kelapa sawit pada areal yang menjadi tanggung jawabnya. Masing-masing Asisten Afdeling dibantu oleh beberapa orang Mandor yang secara langsung mengawasi pekerjaan dari para buruh, baik pekerjaan pemupukan, panen, pemberantasan hama atau penyakit maupun pemberantasan ilalang yang tumbuh di areal perkebunan. Untuk mengelola proses produksi baik dari segi kuantitas maupun kualitas dari minyak sawit yang dihasilkan, Manajer Kebun dibantu oleh seorang Kepala Pabrik yang juga membawahi bagian laboratorium untuk pengawasan mutu. Disamping bagian-bagian yang berhubungan dengan masalah tanaman atau pabrik, terdapat juga Kepala Tata Usaha yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas di bagian administrasi dan umum, serta pembukuan yang 38

8 menyangkut pencatatan atas penggunaan material kebun dan pencatatan upah buruh maupun gaji seluruh pegawai dilingkungan perkebunan. Laporan-laporan yang menyangkut produksi tandan buah segar dari masing-masing afdeling diolah di bagian kantor Asisten Kepala sebagai bahan pembuatan laporan produksi buah kelapa sawit serta laporan yang menyangkut kuantitas dan kualitas minyak kelapa sawit yang berasal dari bagian pabrik, setelah mendapat persetujuan dan ditandatangani oleh Manajer Kebun langsung diserahkan ke kantor pusat (kantor direksi) di Jakarta. III.5. Gambaran Keuangan Perusahaan Sesuai dengan neraca yang disajikan pada lampiran 2 (L2), tahun 2008, jumlah aktiva yang dimiliki oleh PT. PMO meningkat bila dibandingkan dengan tahun Salah satu pos dalam neraca yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan jumlah aktiva tersebut adalah pos piutang hubungan istimewa. Berdasarkan catatan atas laporan keuangan tahun 2008, PT. PMO memiliki piutang hubungan istimewa dengan berbagai pihak, seperti piutang direksi sebesar Rp dan piutang pemegang saham sebesar Rp Selain itu PT. PMO juga memiliki piutang dengan beberapa perusahaan afiliasi, seperti KUD Minanga Ogan sebesar Rp , PT. Kartika Mangestitatama sebesar Rp , PT. Platon Niaga Berjangka Rp , PT. Panca Mestika Multi Karya sebesar Rp , PT. Surya Indratara sebesar Rp , PT. Dinamika Prima Arta Rp dan PT. Gunung Jaya Meraksa Rp Pada tahun 2008 jumlah kewajiban PT. PMO juga mengalami peningkatan. Pos dalam neraca yang memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan jumlah kewajiban 39

9 PT. PMO adalah pos hutang bank. Berdasarkan catatan atas laporan keuangan PT. PMO tahun 2008, PT. PMO memiliki hutang bank jangka pendek dan hutang bank jangka panjang. Hutang bank jangka pendek yang dimiliki oleh PT. PMO adalah dengan PT. BII, Tbk. Cab Juanda sebesar Rp dan dengan PT. Bank Niaga, Tbk sebesar Rp Sedangkan hutang bank jangka panjang yang dimiliki oleh PT. PMO adalah dengan PT. BII, Tbk. Cab Juanda sebesar Rp dan PT. Bank Niaga, Tbk. sebesar Rp Ekuitas perusahaan mengalami peningkatan di tahun 2007 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laba yang diperoleh pada tahun 2007 oleh PT. PMO memberikan pengaruh besar terhadap peningkatan jumlah ekuitas perusahaan. Berdasarkan catatan atas laporan keuangan PT. PMO tahun 2007, jumlah modal ditempatkan dan disetor PT. PMO adalah 8000 lembar saham dengan jumlah nominal Rp Persentase kepemilikan adalah 50% untuk Dr. H. Lukman Hakim Makmoen dan 50% untuk H. Achmad Zawawi Soelaeman. Pada laporan laba rugi yang tersaji pada lampiran 3 (L3), tahun 2007, PT. PMO mendapatkan peningkatan laba yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun Peningkatan laba tersebut dapat terjadi karena pada tahun 2007, PT. PMO dapat meningkatkan penjualannya. Selain itu peningkatan laba yang terjadi pada tahun 2007 didukung dengan menurunnya beban yang harus ditanggung oleh perusahaan, seperti beban pemasaran dan beban di luar operasional perusahaan. Namun pada tahun 2008, PT. PMO mengalami penurunan yang cukup drastis bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu tahun Bila melihat pada hasil penjualan yang terjadi pada tahun 2008, PT. PMO mampu meningkatkan pencapaian hasil penjualan dibandingkan dengan tahun Peningkatan penjualan yang terjadi 40

10 pada tahun 2008 disertai dengan peningkatan yang signifikan pada beban-beban yang harus ditanggung oleh perusahaan. Peningkatan besarnya beban yang cukup mencolok dapat terlihat pada beban di luar operasional perusahaan. Berdasarkan catatan atas laporan keuangan PT. PMO tahun 2008, beban di luar operasional yang harus ditanggung oleh PT. PMO terdiri atas bunga bank sebesar Rp , PPh jasa giro sebesar Rp , buku cek sebesar Rp , kerugian penjualan surat beharga sebesar Rp dan beban lain-lain sebesar Rp Sehingga, walaupun perusahaan berhasil mendapatkan hasil penjualan yang cukup besar, tetapi dengan tingginya jumlah beban yang harus ditanggung oleh perusahaan maka laba yang didapat perusahaan akan semakin kecil. Menurunnya tingkat laba yang didapat oleh PT. PMO juga disebabkan oleh menurunnya harga CPO sejak bulan september sebagai dampak terjadinya krisis ekonomi global. III.6. Gambaran Umum Perusahaan Pembanding Agar dapat memberikan penilaian dan kesimpulan mengenai kinerja keuangan PT. PMO untuk periode maka diperlukan perusahaan pembanding yang bergerak pada bidang bisnis yang sama. Dengan melakukan perbandingan dengan perusahaan lain, akan dapat dihasilkan sebuah kesimpulan apakah PT. PMO memiliki kinerja keuangan yang lebih baik atau lebih buruk bila dibandingkan dengan perusahaan yang menjadi pembanding. Kesimpulan yang dihasilkan akan menjadi acuan untuk memberikan saran kepada PT. PMO agar dapat meningkatkan kinerjanya di masa mendatang. Penulis memilih PT. Astra Agro Lestari Tbk sebagai perusahaan pembanding karena perusahaan tersebut menjalankan bisnis yang sama dengan bisnis yang dijalankan 41

11 oleh PT. PMO. PT. Astra Agro Lestari Tbk memfokuskan bisnisnya dalam bidang pengelolaan perkebunan kelapa sawit dan produksi CPO di Indonesia. Kegiatan bisnisnya dimulai 1981 sejak didirikannya PT. Pandu Dian Pertiwi. Pada tahun 1983 PT. Astra Internasional mendirikan divisi agribisnis, dimulai dengan 2000 hektar perkebunan ubi kayu yang kemudian dikonversi menjadi perkebunan karet. Pada tahun 1984, PT. Astra Internasional masuk ke bisnis minyak kelapa sawit dengan mengakuisisi PT. Tunggal Perkasa Plantation. Pada tahun 1985, PT. Astra Internasional memiliki hektar perkebunan kelapa sawit di Riau, Sumatera, dibawah program pemerintah, Perkebunan Inti Rakyat (PIR). Kemudian di tahun 1988, PT. Astra Agro Niaga yang dahulu bernama PT. Suryaraya Cakrawala dan PT. Suryaraya Bahtera didirikan sebagai perusahaan sub holding untuk mengelola semua perkebunan. Pada tahun 1990, PT. Astra Internasional mengakuisisi 80% saham PT. Astra Agro Niaga dan 50% saham PT. Suryaraya Bahtera. Kemudian pada tanggla 30 Juni 1997, PT. Astra Agro Niaga dan PT. Suryaraya Bahtera menjadi perusahaan holding PT. Astra Agro Niaga. Pada tanggal 31 Agustus 1997, PT. Astra Agro Niaga mengubah namanya menjadi PT. Astra Agro Lestari Tbk. Pada tanggal 9 Desember 1997, PT. Astra Agro Lestari Tbk berhasil mencatatkan diri di Bursa Efek Jakarta maupun Bursa Efek Surabaya dengan menawarkan lembar saham ke publik dengan harga Rp per lembar saham. Pada bulan Maret 2000, PT. Astra Agro Lestari Tbk berhasil menerbitkan menerbitkan obligasi di Bursa Efek Surabaya sebesar Rp. 500 milyar dalam jangka waktu lima tahun. Saat ini PT. Astra Agro Lestari Tbk mengelola hektar perkebunan kelapa sawit. PT. Astra Internasional Tbk adalah pemegang saham mayoritas PT. Astra Agro Lestari Tbk dengan 79,7%, selebihnya dimiliki oleh publik. 42

12 III.7. Hasil Wawancara Wawancara dilakukan antara penulis dengan Bapak Yusro Saidi selaku Direktur Keuangan PT. PMO dan dilakukan di kediaman Bapak Yusro Saidi pada tanggal 22 Maret Yusro Saidi sudah bekerja di PT. PMO sejak perusahaan tersebut berdiri pada tahun 1981 dan diangkat sebagai Direktur Keuangan pada tahun1991. Wawancara dimulai pada pukul dan selesai pada pukul Berikut adalah hasil wawancara antara penulis dengan Bapak Yusro Saidi yang terdiri dari delapan pertanyaan: 1. Apa visi dan misi dari PT. PMO? Visi dari PT. PMO adalah menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di Sumatera Selatan dan misi dari PT. PMO adalah menjadikan perusahaan bermanfaat bagi masyarakat di sekitar perkebunan. 2. Tujuan apa yang ingin dicapai oleh PT. PMO di tahun 2009? Tujuan yang ingin dicapai oleh PT. PMO pada tahun ini umumnya sama dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan-perusahaan lain yaitu meningkatkan laba dari tahun-tahun sbelumnya sehingga pada tahun ini perusahaan dapat memperoleh laba yang optimal. 3. Rencana strategi apa yang dijalankan oleh PT. PMO untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan? Ada dua aspek yang digunakan dalam mengimplimentasikan rencana strategi yang dimiliki oleh perusahaan. Pertama, dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di perusahaan, yaitu dengan mengirimkan karyawan-karyawan 43

13 perusahaan untuk mengikuti seminar atau pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan perkebunan kelapa sawit, sehingga para karyawan akan memiliki pengetahuan yang semakin kaya mengenai pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan. Selain itu, perusahaan juga mengirimkan karyawan untuk mengikuti seminar yang bersifat non teknis seperti seminar ESQ (Emotional Spiritual Quotient) yang bertujuan agar para karyawan tidak hanya baik dalam sisi intelektuan tetapi juga baik dalam sisi emosional dan spiritual. Lalu yang kedua adalah dari aspek perkebunan, yaitu dengan cara memperluas perkebunan baik memperluas perkebunan dengan cara bermitra dengan penduduk di sekitar perkebunan yaitu dengan membangun kebun plasma (KUD MO) maupun dengan cara memperluas perkebunan milik PT. PMO. 4. Apakah PT. PMO memiliki rencana ekspansi di masa mendatang? Bila ada, rencana ekspansi seperti apa yang akan dijalankan oleh PT. PMO? Untuk saat ini, PT. PMO belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi. Tetapi beberapa tahun yang lalu kami telah melakukan ekspansi dengan cara mengakuisisi PT. Kartika Mangestitama dan PT. Gunung Meraksa Jaya. Ataupun yang baru-baru ini telah kami lakukan dengan membuka lahan baru (PT. Dinamikaprima Artha) yang saat ini sedang dalam proses Hak Guna Usaha dan kami berencana untuk membangun kebun plasma di lahan yang baru kami buka ini. 44

14 5. Dalam hal yang berkaitan dengan proses produksi, apakah perusahaan memiliki rencana untuk melakukan efisiensi? Bila ada, rencana efisiensi seperti apa yang akan dijalankan oleh PT. PMO? Efisiensi yang kami lakukan adalah dengan mengganti spare part mesin-mesin pabrik secara tepat waktu dan melakukan servis besar (Overhole) terhadap mesin-mesin pabrik secara berkala. Begitu pula dalam hal yang berkaitan dengan masalah perkebunan, buah yang dipanen harus buah yang memang sudah layak untuk dipetik sesuai dengan penilaian (grading). Buah yang baik untuk dipetik adalah buah yang memiliki nilai fraksi 2 dan fraksi 3. Selain itu, buah kelapa sawit yang telah dipanen harus segera dikirim ke pabrik dalam tempo tidak lebih dari 24 jam. Karena bila lebih dari 24 jam, buah kelapa sawit akan memiliki asam lemak bebas lebih dari 5%. Sedangkan, buah kelapa sawit yang baik adalah buah yang memiliki asam lemak bebas kurang dari 5%. 6. Masalah atau kendala apa saja yang saat ini sedang dihadapi oleh PT. PMO? Yang pertama adalah masalah yang disebabkan oleh alam. Pada saat terjadi panen puncak, yaitu pada bulan Oktober, November, dan Desember bertepatan dengan terjadinya musim hujan dan ini menyulitkan proses pengiriman buah yang telah dipanen ke pabrik karena jalan tidak dapat dilalui oleh truk. Lalu permasalahan yang kedua adalah masalah likuiditas yang terjadi pada saat panen rendah, karena pada saat panen rendah pendapatan perusahaan akan berkurang. 7. Tindakan apa saja sudah dilakukan atau yang direncanakan oleh PT. PMO untuk mengatasi masalah yang ada? 45

15 Pendapatan yang diperoleh perusahaan pada saat panen tinggi didepositokan, sehingga apabila dibutuhkan dana untuk kepentingan operasional selama panen rendah, maka dana tersebut dapat dicairkan dari deposito yang dimiliki oleh perusahaan. Apabila dana yang telah didepositokan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional, maka perusahaan akan mengajukan kredit bank dalam bentuk kredit modal kerja ataupun dalam bentuk refinancing. Untuk masalah transportasi pada saat panen puncak, perusahaan mengatasinya dengan menggunakan traktor untuk mengirimkan hasil panen. Hasil panen yang diantarkan oleh traktor akan ditaruh di tempat penyimpanan (TPH induk), kemudian truk akan mengambil hasil panen yang ada di TPH induk kemudian mengirimkannya ke pabrik. 8. Timbal balik apa saja yang sudah atau yang dapat diberikan oleh PT. PMO pada masyarakat yang ada di sekitar perkebunan milik PT. PMO? Timbal balik yang diberikan oleh PT. PMO kepada masyarakat sekitar perkebunan adalah dengan melakukan kemitraan dengan masyarakat yang diimplementasikan dalam pembangunan kebun plasma (KUD MO) dimana masyarakat memberikan tanahnya untuk dikelola oleh perusahaan dan masyarakat akan menerima bayaran berupa persekot sebelum Break Even Point (BEP), setelah BEP masyarakat yang memberikan tanahnya untuk dikelola perusahaan akan menerima bayaran setiap bulannya yang merupakan sisa hasil dari produksi buah setelah dikurangi dengan biaya pemeliharaan kebun dan angsuran kredit. 46

16 Selain itu, perusahaan juga memberikan kontribusi dalam rehabilitasi masjid dan pembangunan Sekolah Dasar Maryam yang dibangun oleh perusahaan dimana karyawan-karyawan perkebunan maupun masyarakat sekitar perkebunan dapat menyekolahkan anaknya secara gratis. III.8. Permasalahan Selain masalah yang sedang dihadapi oleh PT. PMO sudah dijabarkan pada bagian hasil wawancara, masalah lain yang dihadapi oleh PT. PMO adalah menurunnya laba yang diperoleh bila dibandingkan antara tahun 2007 dan Bila melihat laporan laba rugi yang disajikan pada lampiran 3 (L3), tahun 2007 adalah tahun yang dapat dikatakan baik bagi PT. PMO karena pada tahun tersebut PT. PMO mendapatkan laba yang cukup besar bila dibandingkan pada tahun sebelumnya, yaitu tahun Menurunnya laba yang diperoleh oleh perusahaan pada tahun 2008 membuat manajemen perusahaan berpikir lebih keras agar dapat mengalokasikan dana yang sesuai untuk kebutuhan operasional perusahaan pada tahun 2009 dan pembagian bonus kepada karyawan atas hasil kinerja pada tahun Walaupun perusahaan mengalami penurunan laba yang cukup drastis pada tahun 2008, tetapi pada tahun tersebut perusahaan masih tetap mendapatkan laba, sehingga para karyawan tetap menuntut akan adanya pembagian bonus sebagai hasil kinerja mereka pada tahun 2008 dan sebagai pemompa semangat mereka dalam bekerja. 47

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisa Dampak Krisis Ekonomi Global Terhadap PT. PMO

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisa Dampak Krisis Ekonomi Global Terhadap PT. PMO BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisa Dampak Krisis Ekonomi Global Terhadap PT. PMO Krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir tahun 2008, memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan terjadinya krisis ekonomi global yang melanda dunia bisnis di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Dengan terjadinya krisis ekonomi global yang melanda dunia bisnis di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Dengan terjadinya krisis ekonomi global yang melanda dunia bisnis di Indonesia, maka suatu perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar bisnis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Business Assignment Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang. Pengembangan bisnis ini diharapkan dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek penelitian III. 1.1 Sejarah Singkat PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh perusahaan adalah dalam bidang perkebunan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PTAstra Agro Lestari, Tbk PT. Astra Argo Lestari,Tbk merupakan salah satu anggota Astra Business Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Perusahaan yang Menjadi Objek Penelitian Obyek penelitian yang diambil adalah PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantations Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. A.kan tetapi

Lebih terperinci

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2012 PT Astra Agro Lestari Tbk

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2012 PT Astra Agro Lestari Tbk Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2012 PT Astra Agro Lestari Tbk Waktu dan tempat Hari /tanggal : Selasa, 17 April 2012 Waktu : 16.00 16.30 WIB Tempat : JW Marriott Hotel Jakarta Dua Mutiara 1 & 2

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari 1. Sejarah Desa Rejosari Desa Rejosari pada awalnya merupakan sebuah pedukuhan yang berada di bawah wilayah Desa

Lebih terperinci

Mungkur dan Gading Jaya. kebun Limau. PT Selapan Jaya, OKI ha ha, Musi Banyuasin. PT Hindoli, 2, kebun Belida dan Mesuji

Mungkur dan Gading Jaya. kebun Limau. PT Selapan Jaya, OKI ha ha, Musi Banyuasin. PT Hindoli, 2, kebun Belida dan Mesuji Tabel 13 Perbandingan Karakteristik Kebun Kelapa Sawit Inti dan Plasma Contoh di Sumatera Selatan Tahun 2002 No Karakteristik Betung Barat 1 Nama lain IV Betung Talang Sawit Sungai Lengi II B Sule PT Aek

Lebih terperinci

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2011 PT Astra Agro Lestari Tbk

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2011 PT Astra Agro Lestari Tbk Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2011 PT Astra Agro Lestari Tbk Waktu dan tempat Hari /tanggal : Jum at, 29 April 2011 Waktu : 15.30 16.30 WIB Tempat : Ballroom III Hotel Mulia Senayan Jl. Asia Afrika,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang perkebunan tanaman kelapa sawit, karet, cokelat, dan teh. Pada awanya

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang perkebunan tanaman kelapa sawit, karet, cokelat, dan teh. Pada awanya BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Astra Argo Lestari,Tbk merupakan salah satu anggota Astra Business Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Unit Usaha Sawit Langkat (disingkat SAL) mulai berdiri pada tanggal 01 Agustus 1974 sebagai salah satu Unit Usaha dari PTP.VIII yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba yang maksimal demi kelangsungan hidup usahanya. Perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk.

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk. Topik Bahasan Tentang Perseroan Operasional Ikhtisar Keuangan Strategi Usaha 2 Tentang Perseroan 3 Profil Perseroan Tahun 2005: Perseroan berdiri dengan nama PT JO Perkasa Agro Technologies Tahun 2010:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Perkebunan tahun 2008 di Indonesia terdapat seluas 7.125.331 hektar perkebunan kelapa sawit, lebih dari separuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan konsumsi yang cukup pesat. Konsumsi minyak nabati dunia antara

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan konsumsi yang cukup pesat. Konsumsi minyak nabati dunia antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama lebih dari 3 dasawarsa dalam pasar minyak nabati dunia, terjadi pertumbuhan konsumsi yang cukup pesat. Konsumsi minyak nabati dunia antara tahun 1980 sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian nasional, karena selain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, sektor ini juga menyumbang devisa, menyediakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha di bidang pertanian merupakan sumber mata pencaharian pokok bagi masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian berperan sangat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. PT. Asam jawa didirikan dengan Akta Notaris No. 37 tanggal 16 januari 1982 Notaris Bambang

Lebih terperinci

I. U M U M. TATA CARA PANEN.

I. U M U M. TATA CARA PANEN. LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 17/Permentan/OT.140/2/2010 TANGGAL : 5 Pebruari 2010 TENTANG : PEDOMAN PENETAPAN HARGA PEMBELIAN TANDA BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PRODUKSI PEKEBUN TATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membuat perekonomian di Indonesia semakin tumbuh pesat. Salah satu sektor agro industri yang cenderung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Negara Indonesia yang merupakan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

TOPIKAL PAPER. Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D

TOPIKAL PAPER. Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D TOPIKAL PAPER Industrial Environment PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH VIETNAM TERHADAP KEPUTUSAN EKSPANSI PERUSAHAAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk Pengajar: Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D Aufa Fitria Yulius

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Agroindustri kelapa sawit di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Cerahnya prospek komoditi minyak sawit dalam perdagangan minyak nabati di dunia

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku 50 III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Lokasi dan Waktu PKPM 3.1.1. Lokasi PKPM Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku V Jorong, kecematan Tanjung Mutiara, kabupaten Agam, provinsi

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB III OBYEK PENELITIAN BAB III OBYEK PENELITIAN III.1. Nama dan Alamat Perusahaan Nama Perusahaan : PT Perkebunan Tirta Madu ( PT. PTM) Alamat Kantor Pusat : Wisma 77, Lantai 7, Jalan S Parman Kav.77 Jakarta 11410 Lokasi Proyek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengembangan tanaman kelapa sawit di Indonesia diawali pada tahun 1848 sebagai salah satu tanaman koleksi kebun Raya Bogor, dan mulai dikembangkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia, Tbk adalah salah satu perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) oleh Horrison Crosfield Ltd. England

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP 38 III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan PKPM Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP (CLP GROUP) dengan nama P.T. SUBUR ARUM MAKMUR kebun Senamanenek I (PT.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berlokasi di Desa Pagaran Tapah Darussalam Kec. Pagaran Tapah Darussalam

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berlokasi di Desa Pagaran Tapah Darussalam Kec. Pagaran Tapah Darussalam BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara V Kebun Sei-Rokan didirikan pada tahun 1979, berlokasi di Desa Pagaran Tapah Darussalam Kec. Pagaran Tapah Darussalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kelapa sawit merupakan sumber minyak nabati yang pada saat ini telah menjadi komoditas pertanian unggulan di negara Indonesia. Tanaman kelapa sawit dewasa ini

Lebih terperinci

LAMPIRA N. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRA N. Universitas Sumatera Utara LAMPIRA N 134 DAFTAR TABEL KONVERSI TEMPERATUR TERHADAP BERAT JENIS (BJ) CRUDE PALM OIL (CPO) Temperatur( o C) Berat Jenis BJ Faktor Koreksi (FK) 35 0,9002 0,9997216 36 0,8995 0,9997564 37 0,8989 0,9997912

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Perkebunan Sumatera Utara didirikan berdasarkan peraturan daerah tingkat I Sumatera Utara No.15 Tahun 1979 dengan bentuk badan hukum pertama sekali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang memproduksi minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil : CPO). Perusahaan ini mengolah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beroperasi di Asia, Eropa Timur, dan Afrika. PT. Citra Riau Sarana II adalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beroperasi di Asia, Eropa Timur, dan Afrika. PT. Citra Riau Sarana II adalah BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Citra Riau Sarana II Grup Wilmar adalah konglomerat agribisnis besar yang mengkhususkan diri dalam produksi dan perdagangan minyak sawit dan beroperasi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN PEMBERITAHUAN ATAS PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT ANUGERAH PALM INDONESIA OLEH PT USAHA AGRO INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. milik seorang mantan Bupati Labuhan Batu dan juga pensiunan dari angkatan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. milik seorang mantan Bupati Labuhan Batu dan juga pensiunan dari angkatan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Herfinta Farm and Plantation adalah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan dan perdagangan (agrobisnis). Perusahaan tersebut adalah milik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan baku yang berkualitas akan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat bervariasi dari satu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk telah mengalami naik turunnya dari bisnis minyak sawit selama 31 tahun terakhir. Ini dimulai sebagai sebuah

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA A. Sejarah PT. Perkebunan Sumatera Utara PT. Perkebunan Sumatera Utara (persero) merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sumatera Utara, didirikan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan seimbang, meningkatkan nilai tambah dari setiap produk yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. dan seimbang, meningkatkan nilai tambah dari setiap produk yang dihasilkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan pembangunan ekonomi daerah Lampung, khususnya sektor perkebunan ditujukan sebagai upaya untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih kokoh dan seimbang,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Industri Karet Nusantara merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengolah karet mentah menjadi barang jadi yaitu

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara

I.PENDAHULUAN Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara I.PENDAHULUAN 1.1 LATARBELAKANG Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara untuk membiayai pembangunan adalah ekspor nonmigas, yang mulai diarahkan untuk menggantikan pemasukan dari

Lebih terperinci

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011 INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011 Ignatius Ery Kurniawan PT. MITRA MEDIA NUSANTARA 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama perusahaan berdiri pada umumnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama perusahaan berdiri pada umumnya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan berdiri pada umumnya adalah memperoleh laba dan mempertahankan eksistensinya. Laba adalah hasil dari rangkaian proses pengambilan keputusan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT 5.1 Produk Kelapa Sawit 5.1.1 Minyak Kelapa Sawit Minyak kelapa sawit sekarang ini sudah menjadi komoditas pertanian unggulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 20 tahun yang lalu perkebunan kelapa sawit hanya terdapat pada beberapa provinsi saja yaitu Sumatera

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Objek Penelitiam PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang berusaha di bidang perkebunan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan salah satu sektor penggerak utama dalam pembangunan ekonomi. Menurut Soekartawi (2000),

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN HARGA PEMBELIAN TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PRODUKSI PEKEBUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemilikinya atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia dilihat dari aspek kontribusinya terhadap PDB, penyediaan lapangan kerja, penyediaan penganekaragaman menu makanan,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ini merupakan unit kebun sawit langkat (disingkat SAL) berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Otomasi adalah penggunaan berbagai sistem kontrol untuk peralatan operasi seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Otomasi adalah penggunaan berbagai sistem kontrol untuk peralatan operasi seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otomasi adalah penggunaan berbagai sistem kontrol untuk peralatan operasi seperti mesin, proses di pabrik-pabrik, boiler dan panas mengobati oven, beralih pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. minyak goreng, margarine, shortening, food emulsifier, coffee whitener, filled

I. PENDAHULUAN. minyak goreng, margarine, shortening, food emulsifier, coffee whitener, filled I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit dengan produk turunannya yaitu minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil CPO) merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia karena kontribusinya terhadap perolehan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Kelapa Sawit. Pembelian Produksi Pekebun.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Kelapa Sawit. Pembelian Produksi Pekebun. No.79, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Kelapa Sawit. Pembelian Produksi Pekebun. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 17/Permentan/OT.140/2/2010 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh perusahaan adalah pencapaian laba optimum. Pencapaian laba dirasa

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh perusahaan adalah pencapaian laba optimum. Pencapaian laba dirasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan organisasi yang mempunyai berbagai tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Salah satu tujuan yang penting untuk dicapai oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tahun 1979 PT. Perkebunan Nusantar II dengan kantor pusat di Tanjung Morawa Medan Sumatera Utara, melaksanakan pengembangan areal tanaman

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 03/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 03/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG VERSI PUBLIK PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 03/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG PENILAIAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI OLEH PT SUNGAI MENANG I. LATAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia tidak lain terbentuk karena letak geografis yang strategis

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia tidak lain terbentuk karena letak geografis yang strategis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keindahan alam yang dimiliki oleh Indonesia tidak semata-mata hanya untuk menarik kaum wisatawan untuk datang mengunjungi negara seribu pulau tersebut. Keindahan alam

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK TAHUN 2017 PT INDO KOMODITI KORPORA TBK

LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK TAHUN 2017 PT INDO KOMODITI KORPORA TBK LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK TAHUN 2017 PT INDO KOMODITI KORPORA TBK Paparan Publik tahun 2017 PT Indo Komoditi Korpora Tbk ( Perseroan ) telah diselenggarakan pada : Hari / Tanggal : Selasa, 5 Desember

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: LIBER SIBARANI NIM:

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: LIBER SIBARANI NIM: EVALUASI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN GREEN PRODUCTIVITY (Sudi Kasus Pada Stasiun Produksi PT.Perkebunan Nusantara III Unit PKS Rambutan) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan PT Adiliman Makmur merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt &

Lebih terperinci

MATA ACARA 2. Dan dengan demikian, Perseroan membagikan dividen untuk tahun buku 2017.

MATA ACARA 2. Dan dengan demikian, Perseroan membagikan dividen untuk tahun buku 2017. MATA ACARA 1 1. Menyetujui Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2017 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum sektor pertanian dapat memperluas kesempatan kerja, pemerataan kesempatan berusaha, mendukung pembangunan daerah dan tetap memperhatikan kelestarian

Lebih terperinci

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 Halaman 8 PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan PT. Intanwijaya Internasional Tbk. (Perusahaan) didirikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN. PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN. PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1. Umum PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan Terbatas) yang bergerak dibidang perkebunan sawit, yang didukung oleh tenaga ahli yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Wanasari Nusantara Sei.jake

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Wanasari Nusantara Sei.jake BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Wanasari Nusantara Sei.jake PT. Wanasari Nusantara berkedudukan di Pekanbaru, didirikan berdasarkan akta Notaris No. 15 tanggal 06 Februari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Berdiri Perusahaan PT. Rohul Sawit Industri (RSI) PKS -Sukadamai adalah bagian dari perusahaan besar yakni anak perusahaan dari BGA Group (Bumitama Gunajaya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN HARGA PEMBELIAN TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PRODUKSI PEKEBUN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo,

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Bab ini akan menguraikan tentang pengakuan, pengukuran dan penyajian

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Bab ini akan menguraikan tentang pengakuan, pengukuran dan penyajian BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Pendekatan Pembahasan Bab ini akan menguraikan tentang pengakuan, pengukuran dan penyajian yang dilaporkan oleh salah satu perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : BAYU SUGARA NIM. 110500079 PROGRAM STUDI BUDIDAYA

Lebih terperinci

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai Uraian tugas dan tanggung jawab struktur organisasi Pada PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: 1. Manager/ ADM Manager/ADM diangkat langsung oleh Direksi dan merupakan pimpinan tertinggi

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG KONDISI UMUM LOKASI MAGANG PT Windu Nabatindo Abadi adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengelola tiga unit usaha, yaitu Sungai Bahaur Estate (SBHE), Sungai Cempaga Estate (SCME), Bangun Koling

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA

V. GAMBARAN UMUM INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA 55 V. GAMBARAN UMUM INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA 5.1 Pemanfaatan Kelapa Sawit Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang multi guna, karena seluruh bagian tanaman tersebut dapat dimanfaatkan dalam

Lebih terperinci

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2010 PT Astra Agro Lestari Tbk

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2010 PT Astra Agro Lestari Tbk Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2010 PT Astra Agro Lestari Tbk Waktu dan tempat Hari /tanggal : Selasa, 18 Mei 2010 Waktu : 15.30 16.30 WIB Tempat : Mutiara III Ball room, Ground Floor Hotel Gran

Lebih terperinci

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018? PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei 2018 1. Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018? Target produksi Perseroan untuk tahun 2018 adalah 219.000

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Sumatera Utara diperoleh dari perusahaan Inggris pada awal tahun 1962-1967. PT Perkebunan Sumatera Utara pada awalnya bernama Perusahaan

Lebih terperinci

dan 3) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU

dan 3) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU ANALISIS HARGA POKOK TANDAN BUAH SEGAR(TBS), CPO DAN INTI SAWIT DI KEBUN GUNUNG BAYU PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV KABUPATEN SIMALUNGUN M. Zainul Arifin SPY 1), Salmiah 2) dan Emalisa 3) 1) Alumni Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam perekonomian Indonesia melalui peningkatan nilai tambah, ekspor, pengurangan kemiskinan, dan penciptaan

Lebih terperinci

VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN

VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN 158 VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN Pengelolaan lahan gambut berbasis sumberdaya lokal pada agroekologi perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis dilakukan berdasarkan atas strategi rekomendasi yang

Lebih terperinci

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan )

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan ) INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Persetujuan atas rencana pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG PALING BERPENGARUH DALAM PEROLEHAN PERSENTASE RENDEMEN CRUDE PALM OIL (CPO) DENGAN METODE ANALISA VARIANS (ANAVA) PADA STASIUN REBUSAN DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. PERKEBUNAN

Lebih terperinci

NO. PENANYA PERTANYAAN JAWABAN 1. Andre Parlian Ciptadana Securities

NO. PENANYA PERTANYAAN JAWABAN 1. Andre Parlian Ciptadana Securities DAFTAR PERTANYAAN & JAWABAN PUBLIC EXPOSE PT SALIM IVOMAS PRATAMA Tbk Rabu, 17 September 2014 NO. PENANYA PERTANYAAN JAWABAN 1. Andre Parlian Ciptadana Securities Saat ini ada pemberitaan di media terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tahun BAB I PENDAHULUAN Penelitian menjelaskan bagaimana sistem informasi manajemen rantai pasok minyak sawit mentah berbasis GIS dirancang. Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, perumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian sebagai salah satu sub sistem pembangunan nasional harus selalu memperhatikan dan senantiasa diupayakan untuk menunjang pembangunan wilayah setempat.

Lebih terperinci

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau A. Kemampuan Daya Dukung Wilayah (DDW) Terhadap Pengembangan

Lebih terperinci

2015 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

2015 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara terbesar pertama sebagai penghasil Crude Palm Oil (minyak kelapa sawit mentah) mengungguli Malaysia, Riau adalah salah satu provinsi penghasil

Lebih terperinci

KAJIAN TENTANG HUBUNGAN STRATEGIS PRODUSEN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU. Henny Indrawati

KAJIAN TENTANG HUBUNGAN STRATEGIS PRODUSEN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU. Henny Indrawati Pekbis Jurnal, Vol.3, No.2, Juli 2011: 498-503 KAJIAN TENTANG HUBUNGAN STRATEGIS PRODUSEN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU Henny Indrawati Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Riau Email:

Lebih terperinci

PROSPEK INDUSTRI DAN SUMBER POTENSIAL MINYAK/LEMAK (INDUSTRIAL PROSPECT AND POTENCIAL SOURCES OF FAT AND OIL)

PROSPEK INDUSTRI DAN SUMBER POTENSIAL MINYAK/LEMAK (INDUSTRIAL PROSPECT AND POTENCIAL SOURCES OF FAT AND OIL) PROSPEK INDUSTRI DAN SUMBER POTENSIAL MINYAK/LEMAK (INDUSTRIAL PROSPECT AND POTENCIAL SOURCES OF FAT AND OIL) 2 nd Lecture of Fat and Oil Technology By Dr. Krishna P. Candra PS Teknologi Hasil Pertanian

Lebih terperinci