BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh
|
|
- Hamdani Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek penelitian III. 1.1 Sejarah Singkat PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh perusahaan adalah dalam bidang perkebunan kelapa sawit. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1993 dibuat di depan notaris Nyonya Bertha Suriati S.H di Banjarmasin bernomor 11 tanggal 07 Oktober 1993, dengan modal dasar Rp ,- (sepuluh milyar rupiah) terbagi atas (sepuluh ribu) lembar Rp ,- (satu juta rupiah). Secara administrasi dan geografis lokasi pengembangan perkebunan kelapa sawit dengan kapasitas 30/45 ton tbs/jam yang direncanakan PT Dinamika Cipta Sentosa berada di lokasi : Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi : Suka Mulya : Barabai : Barabai : Kalimantan Selatan Luas lahan lama yang dimiliki PT Dinamika Cipta Sentosa adalah seluas ha dan luas lahan yang sudah tertanam adalah seluas Ha. PT Dinamika Cipta Sentosa berencana akan meneruskan pembangunan kebun kelapa sawit dengan total luas program pembangunan kebun kelapa sawit yang akan dilaksanakan adalah Ha/ 33
2 netto tidak termasuk perumahan, jalan dan fasum dan fasos. Dalam masa 7 tahun seluruh pelaksanaan pembangunan kebun seluas Ha ini telah selesai dilaksanakan dan semua tanaman telah menghasilkan. Pabrik pengolahan kelapa sawit yang direncanakan berlokasi dalam areal perkebunan PT Dinamika Cipta Sentosa yang akan ditempatkan di jantung areal perkebunan tepatnya di areal HGU I yang seluas 5.805,5 Ha. III.1.2 Bidang Usaha PT Dinamika Cipta Sentosa mempunyai bidang usaha dalam perkebunan pohon industri kelapa sawit dan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS). Perkebunan pohon industri kelapa sawit akan melibatkan semua kegiatan/usaha menanam dari mulai pembibitan, pembukaan lahan, penanaman kelapa sawit, pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM), sampai panen tandan buah segar (TBS). Dari tandan buah segar akan diolah di pabrik kelapa sawit (PKS) sehingga menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) yang akan dijual ke pasar bebas melalui sistem pemasaran yang baik sehingga tujuan usaha pun dapat tercapai. III.1.3 Produk produk Pohon kelapa sawit yang akan ditanam akan menghasilkan buah tandan kelapa sawit yang segar dimana nantinya akan dijual ataupun diolah di pabrik pengolahan kelapa sawit. Pada akhirnya kelapa sawit yang sudah diolah di pabrik pengolahan kelapa 34
3 sawit akan menghasilkan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil), inti kelapa sawit (Kernel Palm Oil), tempurung, serta tandan kosong, dan sludge. Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO) adalah bahan baku yang penting dalam basic oleochemicals karena fatty acid dan fatty acid methylester diturunkan dari kedua minyak tersebut. CPO dan KPO merupakan bahan baku untuk basic oleochemicals yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan baku sabun, deterjen, shampoo, pelembut pakaian, kosmetik, dan bahan tambahan untuk plastik, karet, dan pelumas. III.I.4 Struktur Organisasi / Manajemen Pada struktur organisasi ini akan ada dua pimpinan kegiatan di lokasi, yaitu pimpinan kebun (tanaman) dan pimpinan pabrik (pengolahan). Pola ini dibuat agar terjadi keseimbangan dalam menjalankan tugas masing-masing, sehingga akan terjadi suatu sikap saling menjaga mutu pekerjaan. Organisasi tingkat pusat terdiri dari Presiden komisaris dan membawahi presiden direktur. Presiden direktur sendiri akan memimpin 3 direktur yaitu, direktur keuangan (Chief Financial Officer), direktur operasional (Chief Operating Officer), dan direktur hukum (Chief Legal Officer). Direktur operasional akan membawahi manajer umum (general manager) untuk pabrik kelapa sawit dan ia juga membawahi estate manager yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawitnya. 35
4 Tabel III.1 Struktur Organisasi Perusahaan President Direktur Direktur Tanaman Direktur Umum Direktur Keuangan Direktur Proses SDM Accounting Teknisi Manajer Tanaman Hukum Purchasing Produksi Manajer Litbang Administrasi Marketing Pengendali Mutu Sumber: PT Dinamika Cipta Sentosa III.I.4.1 Tugas dan Kewenangan dari Fungsi Organisasi Tingkat Pusat Organisasi tingkat pusat terdiri dari satu direktur utama dibantu oleh 4 (empat) direktur, yaitu Direktur Tanaman, Direktur Proses, Direktur Umum, dan Direktur Keuangan. Tugas dan Kewenangan masing-masing direktur dan kepala bidang adalah sebagai berikut: 36
5 a) Direktur utama Memimpin, merencanakan, dan mengkordinasikan tugas para direktur agar tercapai pelaksanaan operasional perusahaan secara teratur, terarah, terkendali, dan terpadu. Memimpin dan mengelola perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan dan senantiasa meningkatkan efisiensi dan aktifitas perusahaan. Menguasai, memikirkan, dan mengurus kekayaan perusahaan secara berdaya guna dan berhasil guna. Mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan. b) Direktur Memimpin, merencanakan, dan mengkordinasikan pelaksanaan tugas dibidang masing-masing, yaitu bidang produksi, pengembangan, dan bidang komersil/umum. Direktur Keuangan berfungsi untuk mengawasi aliran kas perusahaan, memeriksa laporan keuangan perusahaan, dan memeriksa kebenaran jalannya transaksi keuangan. Bagian akuntansi berfungsi untuk menyajikan laporan keuangan, membuat jurnal yang berkaitan dengan transaksi, mencatat transaksi, dan melaporkan hasil kerjanya ke direktur keuangan. 37
6 Organisasi Kebun Organisasi dan manajemen kebun merupakan faktor yang sangat menentukan jalannya roda pembangunan kebun dan pembangunan pabrik pengolahan. Selain itu bentuk organisasi dibedakan manajemen proyek masa konstruksi dan manajemen masa operasi komersial. Organisasi harus disusun dengan personalia yang mempunyai pengetahuan dengan kecakapan yang cukup sesuai dengan volume pekerjaan yang ditangani. Di tingkat kebun dibagi dalam dua pola, yaitu pola manajemen proyek pada masa pembangunan (konstruksi) dan pola manajemen pada masa operasi komersial. Berikut deskripsi pekerjaan organisasi kebun: 1) Estate Manager membawahi; Agronomy Manager, Factory Manager, Kepala Dinas/Kabag tehnik, Kepala Dinas/Kepala Pengolahan, serta Office Manager. 2) Agronomy Manager / Manajer Tanaman Di bawah agronomy manager/factory manager terdapat asisten kepala A, B, dan C. Tiap-tiap askep membawahi 4 orang asisten tanaman masing-masing dengan tanaman sawit seluas rata-rata 750 hektar. Tiap-tiap asisten tanaman dibantu oleh seorang mandor 1 yang dibantu sejumlah mandor. Seorang mandor membawahi 25 karyawan. 3) Factory Manager Dibantu oleh kepala dinas teknik yang bertanggung jawab di bidang teknik (pembangunan, pemeliharaan, dan reparasi mesin/instalasi dan kepala dinas pengolahan yang bertanggung jawab di bidang pemrosesan (kuantitas dan kualitas hasil). 38
7 4) Kepala Dinas/Kabag Teknik Petugas ini membawahi: (a) asisten dinas sipil, (b) bengkel kendaraan /alat berat, (c) bengkel listrik, (d) bengkel mesin, (e) gudang peralatan. 5) Kepala Dinas/Kabag Pengolahan Kepala dinas pengolahan mempimpin seorang asisten laboratorium yang menangani mutu hasil dalam pabrik terutama CPO. Selanjutnya kepala dinas pengolahan membawahi 3 orang asisten jaga yang masing-masing memimpin satu regu (shift) karyawan pengolahan secara lengkap pada jam-jam giliran masing-masing. 6) Office Manager/Kabag TU dan Administrasi Petugas ini bertanggung jawab atas pekerjaan administrasi/pembukuan dan juga bidang-bidang yang bersifat umum/serba-serbi. Pada tahap awal kepala tata usaha (merangkap asisten gudang), asisten petugas umum, dan pengamanan dimpimpin langsung oleh estate manajer. III.I.5 Kebijakan dan Praktik Akuntansi PT Dinamika Cipta Sentosa belum menerapkan kebijakan akuntansi yang mengacu pada standar tertentu untuk praktik akuntansinya. Untuk menentukan pengakuan awal, pengukuran maupun penyajian aset biolojik tersebut, perusahaan menggunakan standar yang dibuat sesuai dengan kebijakan sendiri. Pengakuan awal aset biolojik yang berupa pohon kelapa sawit dilihat dari umur dan kualitas tanaman itu sendiri serta biaya pemeliharaan yang terkait untuk penanaman. 39
8 Pembagian tanaman tersebut ada: - Tanaman pembibitan umur 3 bulan - Tanaman pembibitan umur 9 bulan (main nursery) - Tanaman belum menghasilkan (TBM 0) - Tanaman belum menghasilkan tahun I (TBM I) - Tanaman belum menghasilkan tahun II (TBM II) - Tanaman belum menghasilkan tahun III (TBM III) - Tanaman menghasilkan tahun I-III (TM I-III) - Tanaman menghasilkan tahun IV-V (TM IV-V) - Tanaman menghasilkan tahun VI-XII (TM VI-XII) - Tanaman menghasilkan tahun XIII-XXV (TM XIII-XXV) Pengukuran untuk aset biolojik yang digunakan perusahaan berdasarkan standar biaya pemeliharaan yang sudah ditetapkan bagi masing-masing tanaman yang disebutkan dalam pengakuan awal diatas tadi. Setiap biaya pemeliharaan masing-masing tanaman yang dihitung berdasarkan per hektar dan nilai pasar. Tanaman tersebut tidak diukur berdasarkan satuan pohon namun, mengambil rata-rata dari biaya setiap hektar tersebut. Biaya pemeliharaan tersebut diukur berdasarkan nilai pasar pada tahun tersebut. Di dalam perusahaan, tidak mengakui adanya persediaan berupa tandan buah segar maupun minyak kelapa sawit. Hal itu disebabkan karena perusahaan menganggap bahwa umur dari tandan buah segar dan minyak kelapa sawit sangat singkat. Tandan buah segar mempunyai masa hidup jam dan lebih dari waktu tersebut, buah akan busuk dan tidak laku dijual. Minyak kelapa sawit pun hanya bertahan selama 1-2 bulan, 40
9 apabila lebih dari itu kadar asam akan meningkat 3% dan minyak tidak laku dijual. Oleh karena itu, tandan buah segar dan minyak kelapa sawit mempunyai kontrak khusus dengan pembeli. Setiap masa panen, hasil panen tersebut akan langsung dikirimkan ke pembeli agar tidak busuk. Penyajian aset biolojik dalam laporan keuangan disajikan dalam aset di neraca. Aset biolojik tersebut diklasifikasikan sebagai aset tetap (fixed asset). Penyajian aset dalam laporan dilampirkan dalam halaman lampiran. Catatan Atas Laporan Keuangan 1. Kebijakan Akuntansi Signifikan dan Informasi Umum Dasar Usaha Perusahaan ini didirikan pada Tahun 2006 dan beroperasi sebagai industri perkebunan kelapa sawit dan industri kelapa sawit di Barabai, Kalimantan Selatan, Indonesia. Kebiajkan Akuntansi Signifikan 1. Persediaan Persediaan dinilai mana yang lebih rendah biaya atau pasar ( lower of cost or market) dengan biaya berdasarkan dasar first in, first out. 2. Aset Tetap Aset tetap yang terdiri tanah, tanaman dan peralatan dinyatakan sebesar biaya dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dicatat pada dasar yang dirancang untuk mengamortisasi biaya modal dari aset terhadap estimasi masa manfaat. Dasar amortisasi yang digunakan adalah sebagai berikut: - Tanah dan Tanaman metode garis lurus dua puluh lima tahun. - Bangunan metode garis lurus lima belas tahun. 41
10 - Mesin dan peralatan metode garis lurus sepuluh tahun. - Furnitur dan peralatan metode garis lurus lima tahun. - Kendaraan dan peralatan berat metode garis lurus lima tahun. - Persediaan dan fasilitas tanaman metode garis lurus lima tahun. 2. Aset Tetap Tabel III.2 Deskripsi Aset Tetap Deskripsi Aset tetap Tanaman menghasilkan Non tanaman Pabrik CPO Total aset tetap Akumulasi amortisasi ( ) ( ) Nilai buku aset tetap Aset tetap lainnya Tanaman baru Sertifikat, amdal, dan overhead IDC (Interest During Construction) Akumulasi depresiasi ( ) ( ) Nilai buku aset lain Dalam laporan posisi keuangan, tanaman menghasilkan adalah semua aset biolojik yang berupa tanaman menghasilkan sebelum perusahaan diakuisisi tahun Namun, perusahaan juga mempunyai TBM 2005 dan TBM 2006 yang merupakan tanaman belum menghasilkan pada saat diakuisisi pada tahun TBM 2005 dan TBM 2006 dipisahkan dari akun tanaman dikarenakan TBM 2005 dan TBM 2006 merupakan tanaman belum menghasilkan sedangkan akun tanaman merupakan seluruh 42
11 tanaman menghasilkan. Apabila TBM 2005 dan TBM 2006 berubah menjadi tanaman menghasilkan, maka nilainya diakumulasikan ke dalam akun tanaman. Akun TBM baru adalah tanaman belum menghasilkan yang baru ditanam oleh perusahaan. III.2 Desain Penelitian III.2.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang diambil dari perusahaan akan menambah informasi bagaimana keadaan internal dan manajemen perusahaan. Selain itu, laporan keuangan yang akan digunakan dalam penelitian ini, akan diambil dari data primer karena perusahaan yang belum terbuka sehingga belum terdaftar di dalam situs Bursa Efek Indonesia. Data sekunder yang diambil oleh penulis melalui situs situs tertentu akan menambah informasi yang dibutuhkan untuk melengkapi penelitian ini. Penelitian ini juga membutuhkan informasi yang relevan dalam pengumpulan datanya di perpustakaan Universitas Bina Nusantara, buku-buku pendukung lainnya dan situs-situs internet. III.2.2 Metode Pengumpulan Data Survey ke perusahaan untuk meminta data primer (laporan keuangan) dan melakukan wawancara langsung untuk mengetahui keadaan internal perusahaan. Melakukan observasi untuk memperoleh data mengenai proses produksi kelapa sawit, proses absensi karyawan, penyimpanan minyak kelapa sawit setelah diolah 43
12 di pabrik dan mekanisme penjualan produk setelah produksi selesai. Hasil dari observasi ini berupa data-data seperti alur proses produksi, alur absensi karyawan, mekanisme penimpanan minyak kelapa sawit, dan aspek pemasaran produk. Melakukan konfirmasi atas standar akuntansi yang dipakai oleh perusahaan untuk menyajikan aset biolojiknya dan alasan perusahaan menggunakan standar tersebut. Melakukan proses pengujian hitungan akan aset biolojik perusahaan tersebut sebelum dianalisa dan setelah melakukan analisa dengan menerapkan standar akuntansi yang berbeda. 44
BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan
BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Objek Penelitiam PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang berusaha di bidang perkebunan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kelapa sawit berkapasitas 45 ton/jam. Lokasi terletak di desa Sukadamai Kec
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Berdiri Perusahaan PT. Rohul Sawit Industri (RSI) PKS -Sukadamai adalah bagian dari perusahaan besar yakni anak perusahaan dari BGA Group (Bumitama Gunajaya
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Bab ini akan menguraikan tentang pengakuan, pengukuran dan penyajian
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Pendekatan Pembahasan Bab ini akan menguraikan tentang pengakuan, pengukuran dan penyajian yang dilaporkan oleh salah satu perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Berdiri Perusahaan PT. Rohul Sawit Industri (RSI) PKS -Sukadamai adalah bagian dari perusahaan besar yakni anak perusahaan dari BGA Group (Bumitama Gunajaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Business Assignment Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang. Pengembangan bisnis ini diharapkan dapat memberikan
Lebih terperinciBAB III ANALISA SISTEM BERJALAN. PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan
BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1. Umum PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan Terbatas) yang bergerak dibidang perkebunan sawit, yang didukung oleh tenaga ahli yang mempunyai
Lebih terperinciPT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk.
Topik Bahasan Tentang Perseroan Operasional Ikhtisar Keuangan Strategi Usaha 2 Tentang Perseroan 3 Profil Perseroan Tahun 2005: Perseroan berdiri dengan nama PT JO Perkasa Agro Technologies Tahun 2010:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicapai. Ketiga tujuan tersebut antara lain: laba perusahaan yang maksimal,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan memiliki tiga tujuan utama yang ingin dicapai. Ketiga tujuan tersebut antara lain: laba perusahaan yang maksimal, pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya alam yang bisa dimanfaatkan dan dijadikan usaha. Di negara kita ini, apapun
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam. Banyak sekali sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan dan dijadikan usaha. Di negara kita ini, apapun
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Analisis Kondisi Perseroan Sesuai Dengan Standar Akuntansi Yang Ada
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Analisis Kondisi Perseroan Sesuai Dengan Standar Akuntansi Yang Ada Dalam bab ini, dilakukan analisis dengan membandingkan standar standar akuntansi yang ada di Indonesia
Lebih terperinciTugas dan Tanggung Jawab Tiap-Tiap Jabatan pada Struktur. Organisasi. Menurut data bagian kantor Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT.
L-1 Tugas dan Tanggung Jawab Tiap-Tiap Jabatan pada Struktur Organisasi Menurut data bagian kantor Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT. Multimas Nabati Asahaan, pembagian tugas dan wewenang berdasarkan jabatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan maka perlu diterapkan kebijakan-kebijakan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan didirikan dengan orientasi memperoleh laba yang maksimal agar dapat bertahan dalam persaingan maka perlu diterapkan kebijakan-kebijakan dalam menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba yang maksimal demi kelangsungan hidup usahanya. Perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kelapa Indonesia mencapai 12,915 milyar butir per tahun nomor dua setelah India
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki areal tanaman kelapa terluas di dunia, yaitu mencapai 3,7 juta hektar atau sekitar 31,4% luas areal tanaman kelapa dunia. Produksi kelapa Indonesia mencapai
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT
BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ini merupakan unit kebun sawit langkat (disingkat SAL) berdiri sejak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengembangan tanaman kelapa sawit di Indonesia diawali pada tahun 1848 sebagai salah satu tanaman koleksi kebun Raya Bogor, dan mulai dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membuat perekonomian di Indonesia semakin tumbuh pesat. Salah satu sektor agro industri yang cenderung
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Karya Tama Bakti Mulia merupakan salah satu perusahaan dengan kompetensi pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang sedang melakukan pengembangan bisnis dengan perencanaan pembangunan pabrik kelapa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha di bidang pertanian merupakan sumber mata pencaharian pokok bagi masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian berperan sangat
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar di berbagai wilayah dan kondisi tanahnya yang subur
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal lebih dari satu abad yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif Harrisons dan Crosfield
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan devisa. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah satu Badan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini komoditas perkebunan masih memegang peran penting dalam menghasilkan devisa. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah satu Badan Usaha Milik
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Sebelumnya PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Lagkat ini merupakan Unit Kebun Sawit Langkat (SAL) berdiri sejak tahun 01 Agustus 1974 sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelompok orang yang bekerja secara terpimpin dan terkendali dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu bentuk dari organisasi, merupakan suatu kelompok orang yang bekerja secara terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya yang
Lebih terperinciGambar 1.1. Perkembangan Konsumsi Minyak Nabati Dunia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit telah menjadi komoditas andalan sebagai sumber devisa negara non migas, penciptaan lapangan kerja dan pelestarian lingkungan hidup. Berdasarkan informasi
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI MAGANG
KONDISI UMUM LOKASI MAGANG PT Windu Nabatindo Abadi adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengelola tiga unit usaha, yaitu Sungai Bahaur Estate (SBHE), Sungai Cempaga Estate (SCME), Bangun Koling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia dilihat dari aspek kontribusinya terhadap PDB, penyediaan lapangan kerja, penyediaan penganekaragaman menu makanan,
Lebih terperinciLAMPIRA N. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRA N 134 DAFTAR TABEL KONVERSI TEMPERATUR TERHADAP BERAT JENIS (BJ) CRUDE PALM OIL (CPO) Temperatur( o C) Berat Jenis BJ Faktor Koreksi (FK) 35 0,9002 0,9997216 36 0,8995 0,9997564 37 0,8989 0,9997912
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PTAstra Agro Lestari, Tbk PT. Astra Argo Lestari,Tbk merupakan salah satu anggota Astra Business Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak
Lebih terperinciPENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN
PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN PEMBERITAHUAN ATAS PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT ANUGERAH PALM INDONESIA OLEH PT USAHA AGRO INDONESIA
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. milik seorang mantan Bupati Labuhan Batu dan juga pensiunan dari angkatan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Herfinta Farm and Plantation adalah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan dan perdagangan (agrobisnis). Perusahaan tersebut adalah milik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) merupakan tumbuhan industri penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) merupakan tumbuhan industri penting penghasil minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Komoditas perkebunan kelapa sawit menghasilkan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Wanasari Nusantara Sei.jake
BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Wanasari Nusantara Sei.jake PT. Wanasari Nusantara berkedudukan di Pekanbaru, didirikan berdasarkan akta Notaris No. 15 tanggal 06 Februari
Lebih terperinciPemilik. Komisaris. Direktur. Internal Audit. Office. Gudang. Timbangan. Personalia. Umum. Keamanan
Lampiran 1. Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja PT. Global Interinti Industry Pemilik Komisaris Direktur Internal Audit Armada Kendaraan Sopir Borongan Produksi Office Accounting Kernel Gudang Accounting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan baku yang berkualitas akan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat bervariasi dari satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efesien dan tangguh serta dapat menunjang sektor industri. Kemudian sektor
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam rangka meningkatkan perekonomian nasional seperti yang telah dituangkan dalam pola umum pembangunan jangka panjang pemerintah telah menggariskan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pasar bebas dipandang sebagai peluang sekaligus ancaman bagi sektor pertanian Indonesia, ditambah dengan lahirnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 yang diwanti-wanti
Lebih terperinciPOTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau
POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau A. Kemampuan Daya Dukung Wilayah (DDW) Terhadap Pengembangan
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK PENELITIAN
BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Perusahaan yang Menjadi Objek Penelitian Obyek penelitian yang diambil adalah PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantations Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. A.kan tetapi
Lebih terperinciKEADAAN UMUM. Wilayah Administratif
KEADAAN UMUM Wilayah Administratif Lokasi PT Sari Aditya Loka 1 terletak di Desa Muara Delang, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Jarak antara perkebunan ini dengan ibukota Kabupaten
Lebih terperinciKEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif
11 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif PT. Panca Surya Agrindo terletak di antara 100 0 36-100 0 24 Bujur Timur dan 100 0 04 100 0 14 Lintang Utara, di Desa Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai Utara,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berlokasi di Desa Pagaran Tapah Darussalam Kec. Pagaran Tapah Darussalam
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara V Kebun Sei-Rokan didirikan pada tahun 1979, berlokasi di Desa Pagaran Tapah Darussalam Kec. Pagaran Tapah Darussalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian nasional, karena selain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, sektor ini juga menyumbang devisa, menyediakan
Lebih terperinciKAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : BAYU SUGARA NIM. 110500079 PROGRAM STUDI BUDIDAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum sektor pertanian dapat memperluas kesempatan kerja, pemerataan kesempatan berusaha, mendukung pembangunan daerah dan tetap memperhatikan kelestarian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang memproduksi minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil : CPO). Perusahaan ini mengolah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Rapi Arjasa berdiri pada tahun 1969 dengan akte notaris No. 51 tanggal 14 Oktober 1969 dimana ketika perusahaan ini didirikan masih berbentuk
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Harapan Indah Sentosa berdiri pada tahun 2003 beralamat di Jalan Tegal Sari Komplek Villa Mas Permai Blok A No. 15 Pekanbaru berdasarkan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.60/Menhut-II/2008 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.60/Menhut-II/2008 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN DALAM KAWASAN HUTAN EKS PERKEBUNAN KPKS BUKIT HARAPAN DAN PT. TORGANDA SERTA KOPERASI PARSUB DAN PT TORUS
Lebih terperinci2015 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara terbesar pertama sebagai penghasil Crude Palm Oil (minyak kelapa sawit mentah) mengungguli Malaysia, Riau adalah salah satu provinsi penghasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama perusahaan berdiri pada umumnya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan berdiri pada umumnya adalah memperoleh laba dan mempertahankan eksistensinya. Laba adalah hasil dari rangkaian proses pengambilan keputusan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Perkebunan tahun 2008 di Indonesia terdapat seluas 7.125.331 hektar perkebunan kelapa sawit, lebih dari separuhnya
Lebih terperinciKEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif
12 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Tambusai Estate terletak di antara 100 0 37-100 0 24 Bujur Timur dan 1 0 04-1 0 14 Lintang Utara yang terletak di Desa Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai Utara,
Lebih terperinciPROSPEK INDUSTRI DAN SUMBER POTENSIAL MINYAK/LEMAK (INDUSTRIAL PROSPECT AND POTENCIAL SOURCES OF FAT AND OIL)
PROSPEK INDUSTRI DAN SUMBER POTENSIAL MINYAK/LEMAK (INDUSTRIAL PROSPECT AND POTENCIAL SOURCES OF FAT AND OIL) 2 nd Lecture of Fat and Oil Technology By Dr. Krishna P. Candra PS Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai profil perusahaan yang menjadi lokasi objek penelitian skripsi ini. Profil perusahaan ini meliputi sejarah perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya minat masyarakat pedesaan di Daerah Riau terhadap usaha tani kelapa sawit telah menjadikan Daerah Riau sebagai penghasil kelapa sawit terluas di Indonesia.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa Industri Minyak Sawit berpotensi menghasilkan
Lebih terperinciANALISIS ALOKASI BIAYA TANAMAN KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) UNIT USAHA REJOSARI DI LAMPUNG SELATAN.
136 ANALISIS ALOKASI BIAYA TANAMAN KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) UNIT USAHA REJOSARI DI LAMPUNG SELATAN Nuzleha Staf Pengajar Fakultas Ekonomi ( USBRJ) ABSTRAK PTPN VII (Persero)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam perekonomian Indonesia melalui peningkatan nilai tambah, ekspor, pengurangan kemiskinan, dan penciptaan
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun
12 KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Lokasi Kebun PT Aneka Intipersada (PT AIP) merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan pada tanggal 30 Agustus 1989. Dalam manajemen Unit PT Aneka Intipersada Estate
Lebih terperinciPENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 02/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG
PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 02/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT NUSARAYA PERMAI, PT ALAM PERMAI DAN PT NAKAU OLEH PT
Lebih terperinciPT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI KOSONG (TANKOS) DI DALAM NO. ISK/AGR-KBN/ 32 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 25 Februari 2015 Dimpos Giarto V. Tampubolon Direktur Utama Disusun Oleh ;
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan salah satu sektor penggerak utama dalam pembangunan ekonomi. Menurut Soekartawi (2000),
Lebih terperinciLampiran 1. Lanjutan. Keterangan : *) sementara **) sangat sementara. Sumber : Ditjenbun dan PPKS, 2006
Lampiran. Lanjutan LUAS AREA (HA) PRODUKSI CPO (TON) PRODUKSI PKO (TON) TAHUN PR PBN PBS JUMLAH PR PBN PBS JUMLAH PR PBN PBS 990 29,338 372,246 463,093,26,677 376,950,247,56 788,506 2,42,62 75,390 249,43
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kelapa sawit merupakan sumber minyak nabati yang pada saat ini telah menjadi komoditas pertanian unggulan di negara Indonesia. Tanaman kelapa sawit dewasa ini
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. minyak goreng, margarine, shortening, food emulsifier, coffee whitener, filled
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit dengan produk turunannya yaitu minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil CPO) merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia karena kontribusinya terhadap perolehan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Sumatera Utara diperoleh dari perusahaan Inggris pada awal tahun 1962-1967. PT Perkebunan Sumatera Utara pada awalnya bernama Perusahaan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Unit Usaha Sawit Langkat (disingkat SAL) mulai berdiri pada tanggal 01 Agustus 1974 sebagai salah satu Unit Usaha dari PTP.VIII yang bergerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat diunggulkan, baik di pasar dalam negeri maupun di pasar ekspor. Kelapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor yang cukup berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan sejak krisis ekonomi dan moneter melanda semua sektor
Lebih terperinciMANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. AGRA MASANG PERKASA-1 PLANTATION, KABUPATEN AGAM, SUMATERA BARAT
(Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. AGRA MASANG PERKASA-1 PLANTATION, KABUPATEN AGAM, SUMATERA BARAT PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERKEBUNAN JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun
BAB I PENDAHULUAN Penelitian menjelaskan bagaimana sistem informasi manajemen rantai pasok minyak sawit mentah berbasis GIS dirancang. Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, perumusan
Lebih terperinciIndonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai
Uraian tugas dan tanggung jawab struktur organisasi Pada PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: 1. Manager/ ADM Manager/ADM diangkat langsung oleh Direksi dan merupakan pimpinan tertinggi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukam maka simpulan dari penelitian ini adalah : 1. Bahan Baku. a. Pelaksanaan pengendalian kualitas penerimaan TBS (Tandan Buah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Rapi Arjasa berdiri pada tahun 1969 dengan akte notaris No. 51 tanggal 14 Oktober 1969 dimana ketika perusahaan ini didirikan masih berbentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan dan utama Indonesia. Tanaman yang produk utamanya terdiri dari minyak sawit (CPO) dan
Lebih terperinciBAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan
BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan Berikut beberapa defenisi persediaan menurut beberapa ahli : Persediaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun produk hasil olahannya. Berdasarkan data triwulan
Lebih terperinciMATA ACARA 2. Dan dengan demikian, Perseroan membagikan dividen untuk tahun buku 2017.
MATA ACARA 1 1. Menyetujui Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2017 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok, sebagai subyek penelitian, masih dalam masa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen rantai pasok, sebagai subyek penelitian, masih dalam masa pertumbuhan. Hal ini dicerminkan dari penggunaan aplikasi logistik dalam perusahaan, tidak
Lebih terperinciPT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?
PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei 2018 1. Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018? Target produksi Perseroan untuk tahun 2018 adalah 219.000
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH. Oleh AHMAD FAUZI LUBIS 07 118 039
SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH Oleh AHMAD FAUZI LUBIS 07 118 039 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Otomasi adalah penggunaan berbagai sistem kontrol untuk peralatan operasi seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otomasi adalah penggunaan berbagai sistem kontrol untuk peralatan operasi seperti mesin, proses di pabrik-pabrik, boiler dan panas mengobati oven, beralih pada
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Asian agri telah mampu mengelola sumber daya alam yang
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Inti Indosawit Kebun Buatan adalah salah satu kelanjutan dari Asian Agri Group yang mana Asia Agri merupakan perusahaan kelapa sawi terbesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Perkebunan Sumatera Utara didirikan berdasarkan peraturan daerah tingkat I Sumatera Utara No.15 Tahun 1979 dengan bentuk badan hukum pertama sekali
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit dapat berbuah setelah berusia 3-4 tahun dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelapa Sawit Kelapa Sawit (Elaeis guinenensis) merupakan tanaman perenial (berumur panjang), dapat berproduksi hingga usia 30 tahun. Bibit kelapa sawit diperoleh dengan pembibitan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan
Lebih terperinciSektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. produk hasil olahannya. Berdasarkan data triwulan yang dikeluarkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun produk hasil olahannya. Berdasarkan data triwulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kelapa sawit merupakan tanaman dengan banyak manfaat. Tanaman ini menjadi bahan baku dalam industri penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi/perusahaan, dimana SDM yang mampu menghasilkan kinerja yang baik dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peranan penting dalam sebuah perusahaan. SDM dalam perusahaan merupakan aset yang sangat penting dalam pencapaian tujuan
Lebih terperinciINDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011
INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011 Ignatius Ery Kurniawan PT. MITRA MEDIA NUSANTARA 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa Industri Minyak Sawit berpotensi menghasilkan
Lebih terperinciBAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA
BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA A. Sejarah PT. Perkebunan Sumatera Utara PT. Perkebunan Sumatera Utara (persero) merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sumatera Utara, didirikan berdasarkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. salah satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sub sektor perkebunan khususnya kelapa sawit merupakan salah satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian integral pembangunan nasional.
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian dan Letak Geografis Lokasi penelitian dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VIII. PT. Perkebunan Nusantara VIII, Perkebunan Cikasungka bagian Cimulang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari
60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari 1. Sejarah Desa Rejosari Desa Rejosari pada awalnya merupakan sebuah pedukuhan yang berada di bawah wilayah Desa
Lebih terperinci