BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA (Sekolah Menengah Atas) Negeri 3 Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Desember 2009 sampai dengan selesai. Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan secara bertahap, dengan tahap-tahap sebagai berikut : a. Bulan Desember 2009-Maret 2010 : tahap persiapan meliputi kegiatan observasi di kelas, pengajuan judul skripsi, penyusunan proposal, seminar proposal, perijinan penelitian, survei sekolah yang bersangkutan dan konsultasi instrumen penelitian. b. Bulan Maret-Mei : tahap penelitian meliputi semua kegiatan yang dilaksanakan di lapangan yang meliputi uji instrumen penelitian dan pengambilan data. c. Bulan Mei-selesai : tahap penyelesaian meliputi pengolahan data dan penyusunan laporan. B. Bentuk dan Strategi Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam kelas dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan fokus terhadap proses belajar mengajar yang terjadi di kelas. Model penelitian tindakan secara garis besar terdapat empat tahapan, yaitu : 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pengamatan 4. Refleksi 20

2 21 Tindakan yang dilakukan pada penelitian berupa penerapan model Problem based Learning (PBL) untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran biologi pada sub pokok bahasan ovulasi, menstruasi, fertilisasi, gestasi, persalinan, dan ASI yang merupakan bagian dari materi sistem reproduksi. Menurut model Hopkins, menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan masalah. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang atau siklus. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya pada sub pokok bahasan ovulasi, menstruasi, fertilisasi, gestasi, persalinan, dan ASI yang merupakan bagian dari materi sistem reproduksi diterapkan tindakan yang sama, yakni model pembelajaran PBL disertai media gambar. Refleksi untuk tiap siklus tergantung dari fakta dan interpretasi data yang diperoleh atau situasi dan kondisi yang dijumpai pada pembelajaran agar diperoleh hasil yang optimal. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan data, fakta dan keadaan yang ada sesuai dengan kenyataan di lapangan yaitu pelaksanaan proses pembelajaran biologi sebelum dan sesudah diberi tindakan berupa penerapan model PBL.

3 22 C. Sumber Data Data penelitian yang dikumpulkan dari berbagai sumber meliputi : 1. Informasi guru dan siswa yaitu guru mata pelajaran Biologi kelas XI IA2 dan siswa kelas XI IA2. 2. Tempat peristiwa dan berlangsungnya aktivitas pembelajaran, dalam hal ini adalah proses pembelajaran Biologi di kelas XI IA2 SMA Negeri 3 Surakarta. 3. Dokumentasi atau arsip, antara lain berupa kurikulum, rencana pelaksanaan pembelajaran, silabus, buku penilaian dan buku referensi mengajar. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi observasi/pengamatan, wawancara/diskusi dan angket yang masing-masing secara singkat diuraikan sebagai berikut: 1. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat secara langsung perilaku-perilaku siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi diisi oleh observer. Pengamatan yang dilakukan harus mengacu pada indikator yang telah tertuang dalam lembar observasi. Observer melakukan observasi dengan memberikan tanda check ( ) pada kolom yang tersedia pada lembar observasi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Observasi terhadap siswa difokuskan pada kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran biologi dan keterlaksanaan tahapan pembelajaran. Pengamatan terhadap kemandirian belajar siswa meliputi indikator: memanfaatkan tempat atau lingkungan sekitar, memanfaatkan benda yang ada di sekitrnya, memanfaatkan orang atau siapa saja yang memiliki keahlian tertentu, memanfatkan buku, berbuat, bertukar pendapat dengan siswa lain, dan berani mengemukakan permasalahan. Lembar observasi terhadap kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran biologi selengkapnya ada pada lampiran 1.

4 23 2. Wawancara Wawancara atau interview menurut Sukmadinata (2003 : 222) merupakan suartu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tatap muka, pertanyaan diberikan secara lisan dan jawabannya juga diterima secara lisan. Wawancara erat kaitannya dengan proses observasi. Wawancara dilakukan untuk menggali data tentang pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran PBL. Wawancara dilakukan dengan cara yang non-formal. Waktu dan tempat wawancara tidak ditentukan secara mendetail tetapi digunakan pada saat yang dianggap tepat. Pertanyaan yang diwawancarakan berkaitan dengan indikator kemandirian belajar yang meliputi: memanfaatkan tempat atau lingkungan sekitar, memanfaatkan benda yang ada di sekitrnya, memanfaatkan orang atau siapa saja yang memiliki keahlian tertentu, memanfatkan buku, berbuat, bertukar pendapat dengan siswa lain, berani mengemukakan permasalahan, memanfaatkan pengalaman yang dimiliki untuk menyelesaikan permasalahan, mengevaluasi sendiri hasil belajar, senang dengan pembelajaran yang memusat pada pemecahan masalah. Wawancara dilakukan awal dan akhir siklus yang dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran. Pedoman wawancara guru maupun siswa yang digunakan dapat dilihat pada lampiran Angket Angket digunakan untuk menggali data mengenai kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran biologi. Analisis informasi yang diperoleh dari angket tersebut dapat dipakai untuk mengetahui adanya peningkatan proses atau kegiatan pembelajaran sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran biologi. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung dan tertutup. Responden/siswa memberikan jawaban dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Sebelum menyusun angket, terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang mencerminkan isi kajian teori. Konsep alat ukur ini berisi kisi-kisi angket. Konsep selanjutnya dijabarkan dalam aspek dan indikator yang disesuaikan dengan tujuan penilaian yang hendak dicapai, selanjutnya indikator

5 ini digunakan sebagai pedoman dalam menyusun item-item angket. Indikator kemandirian belajar yang meliputi: memanfaatkan tempat atau lingkungan sekitar, memanfaatkan benda yang ada di sekitrnya, memanfaatkan orang atau siapa saja yang memiliki keahlian tertentu, memanfatkan buku, berbuat, bertukar pendapat dengan siswa lain, berani mengemukakan permasalahan, memanfaatkan pengalaman yang dimiliki untuk menyelesaikan permasalahan, mengevaluasi sendiri hasil belajar, senang dengan pembelajaran yang memusat pada pemecahan masalah. Responden atau siswa hanya dibenarkan dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Teknik penilaian atau pemberian skor angket mengacu pada Sudjana (2008: 81) yang disajikan dalam Tabel 1. Kisi-kisi angket kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran biologi dapat dilihat pada lampiran 3. Tabel 1. Teknik Penilaian Angket Pernyataan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Pernyataan positif Pernyataan negatif Kajian dokumentasi Kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai arsip yang digunakan dalam proses pembelajaran, dalam penelitian ini berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), nilai siswa, daftar hadir dan buku-buku atau materi pelajaran yang digunakan. Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selengkapnya ada pada lampiran 4. Menurut Mulyasa (2006: 101) proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%). Apabila setiap indikator kemandirian belajar siswa telah mencapai nilai sama dengan atau lebih dari 75% dapat dikatakan bahwa pembelajaran berjalan dengan baik. Daftar target dari masingmasing variabel yang akan diukur dapat dilihat pada Tabel 2. Apabila setiap indikator dari aspek yang diukur sudah mencapai target yang ditentukan maka penelitian dihentikan, sebaliknya jika masing-masing

6 variabel yang diukur belum memenuhi target capaian maka dilanjutkan siklus berikutnya untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Tabel 2. Daftar Persentase Target Capaian dari Masing-masing Variabel yang Akan Diukur Aspek Target yang harus dicapai Observasi Kemandirian Belajar Siswa 75 % Angket Kemandirian Belajar siswa 75 % 25 E. Validitas Data Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk menjaga kevalidan data dalam penelitian yaitu: 1. Uji Validitas Angket Validitas dari instrumen dari angket ini adalah validitas konstruksi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila instrumen tersebut mengukur pengertian-pengertian yang terkandung pada variabel kemandirian belajar. Variabel tersebut diuraikan dulu menjadi indikator-indikator. Validitas butir soal angket (Arikunto, 2002:72) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : r xy N N X 2 - ( XY - ( X) 2 N X)( Y 2 Y) - ( Y) 2 2. Teknik Triangulasi Menurut Maleong (2007: 330) teknik triangulasi sumber data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding data. Triangulasi dalam penelitian adalah triangulasi sumber data. Jenis triangulasi sumber data dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kebenaran informasinya. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung dan pemberian

7 26 angket di akhir siklus. Skema triangulasi yang akan digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. Observasi Data Wawancara Siswa Angket Gambar 2. Skema Triangulasi Sumber Data (H.B. Sutopo, 2002: 81) F. Analisis Data Analisis data dalam penelitian dimulai sejak awal sampai pengumpulan data. Data-data dari hasil penelitian di lapangan maupun angket diolah dan dianalisis secara kualitatif. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Teknik analisis kualitatif mengacu pada model analisis Miles dan Huberman (1992: 16-19) yang dilakukan dalam 3 komponen yaitu : 1. Reduksi data meliputi proses penyeleksian, pemfokusan, dan penyederhanaan dari data lapangan (field note) yang berlangsung sepanjang kegiatan pelaksanaan penelitian dengan menggunakan salah satu data yang dianggap paling relevan dari beberapa sumber data yang telah diperoleh. 2. Penyajian data meliputi penyusunan informasi secara sistematik dari hasil reduksi data yang disajikan dalam bentuk tabel, diagram maupun grafik yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi pada masing-masing siklus. 3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan penggolongan data.

8 27 Skema model interaktif dalam analisis data dapat dilihat pada Gambar 3. Pengumpulan data Penyajian Data Reduksi Data Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan/ Verifikasi Gambar 3. Komponen-komponen Analisis data: Model Interaktif (Miles dan Huberman, 1992: 20) G. Prosedur Penelitian Prosedur dan langkah-langkah dalam melaksanakan tindakan penelitian dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan masalah (Arikunto, 2009: 16). a. Tahap Perencanaan Tahap ini peneliti menyusun instrumen penelitian yang akan digunakan dalam tindakan dengan penggunaan model pembelajaran PBL. Instrumen dalam penelitian meliputi: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi kemandirian belajar, angket kemandirian belajar, pedoman wawancara, dokumentasi dan media gambar untuk siklus I pada pokok bahasan sistem reproduksi tentang tahapan oogenesis, proses ovulasi, siklus menstruasi,alat kontrasepsi pria dan wanita.

9 28 b. Tahap Pelaksanaan Hal-hal yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan adalah implementasi model pembelajaran PBL disertai media gambar. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan secara garis besar adalah sebagai berikut : 1) Pertemuan ke-1 (a) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pertemuan ke-1 diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah. (b) Siswa dibentuk dalam 5 kelompok yang ditentukan oleh guru. (c) Guru membagikan gambar pada tiap siswa sesuai dengan materi pembelajaran yaitu ovulasi dan menstruasi. Media gambar yang digunakan gambar tahapan oogenesis, proses ovulasi, siklus menstruasi dan alat kontrasepsi pada manusia. (d) Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar terkait dengan permasalahan yang ada pada gambar. (e) Siswa mendapatkan informasi yang tepat dan mencari penjelasan serta solusi. (f) Siswa menyiapkan hasil karya berupa laporan hasil diskusi yang sudah ditulis pada lembar diskusi untuk menyampaikannya kepada siswa yang lain. (g) Guru merefleksi terhadap investigasi dan proses-proses yang dgunakan siswa. 2) Pertemuan ke-2 Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pertemuan ke-2 melanjutkan dari pertemuan ke-1 dan diakhiri dengan post test.

10 29 c. Tahap Pengamatan Pengamatan atau observasi terhadap kemandirian belajar siswa proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Observasi berupa kegiatan pemantauan, pencatatan melalui lembar observasi, serta pendokumentasian segala kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran Fokus observasi ditekankan pada indikator: memanfaatkan tempat atau lingkungan sekitar, memanfaatkan benda yang ada di sekitrnya, memanfaatkan orang atau siapa saja yang memiliki keahlian tertentu, memanfatkan buku, berbuat, bertukar pendapat dengan siswa lain, dan berani mengemukakan permasalahan. Sebagai data pendukung observasi adalah angket kemandirian belajar, angket keefektifan penggunaan media, hasil wawancara terhadap guru dan murid serta kajian dokumen yang ada. Data yang diperoleh diinterpretasi guna mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang dilakukan. Selanjutnya adalah tahap refleksi. Tahap ini meliputi kegiatan mengemukakan temuan-temuan yang diperoleh di dalam proses pembelajaran siklus sebelumnya serta menganalisis pencapaian setiap indikator kemandirian belajar siswa pada siklus sebelumnya. Hasil yang diperoleh kemudian dijadikan sebagai bahan perencanaan pada siklus selanjutnya. Tahap awal di siklus selanjutnya membuat perencanaan pelaksanaan siklus berdasarkan hasil refleksi siklus sebelumnya. Kekurangan-kekurangan yang ditemui pada siklus sebelumnya diperbaiki pada siklus selanjutnya dengan melakukan beberapa revisi tindakan. Hal-hal yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan adalah implementasi media gambar pada model pembelajaran berbasis masalah. Pemantapan apersepsi di awal pertemuan dijadikan sebagai rekomendasi untuk perbaikan di siklus ini. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan secara garis besar adalah sebagai berikut : 1) Pertemuan ke-1 (a) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pertemuan ke-1 diawali dengan mngucapkan salam dan memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah. Kondisi siswa sudah duduk dalam kelompok masing-masing.

11 30 (b) Guru membagikan gambar pada tiap siswa sesuai dengan materi pembelajaran yaitu fertilisasi, gestasi, persalinan dan ASI. Media gambar yang digunakan antara lain proses fertilisasi, tahapan pembelahan zigot, proses pembentukan kehamilan pada embrio, perkembangan embrio dalam uterus, kondisi bayi yang mendapatkan dan yang tidak mendapatkan ASI. (c) Tiap kelompok juga diberi lembar diskusi. (d) Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar terkait dengan permasalahan yang ada pada gambar. (e) Siswa mendapatkan informasi yang tepat dan mencari penjelasan serta solusi. (f) Siswa menyiapkan hasil karya berupa laporan hasil diskusi kelompok untuk menyampaikannya kepada kelompok yang lain. (g) Guru merefleksi terhadap investigasi dan proses-proses yang dgunakan siswa. Tahapan selanjutnya adalah pengamatan atau observasi terhadap kemandirian belajar siswa pada proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Observasi berupa kegiatan pemantauan, pencatatan melalui lembar observasi, serta pendokumentasian segala kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran Fokus observasi ditekankan pada indikator: memanfaatkan tempat atau lingkungan sekitar, memanfaatkan benda yang ada di sekitrnya, memanfaatkan orang atau siapa saja yang memiliki keahlian tertentu, memanfatkan buku, berbuat, bertukar pendapat dengan siswa lain, dan berani mengemukakan permasalahan. Sebagai data pendukung observasi adalah angket kemandirian belajar, hasil wawancara terhadap guru dan murid serta kajian dokumen yang ada. Data yang diperoleh diinterpretasi guna mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang dilakukan.

12 31 d. Tahap Refleksi Tahap ini meliputi kegiatan mengemukakan temuan-temuan yang diperoleh di dalam proses pembelajaran siklus ini serta menganalisis pencapaian setiap indikator kemandirian belajar siswa pada siklus ini. Hasil yang diperoleh kemudian dijadikan sebagai bahan untuk mengetahui tercapainya indikator pada siklus sebelum dan siklus sesudahnya. Urutan masing-masing tahapan jalannya penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.

13 Hasil observasi: Metode pembelajaran kurang bervariasi, Hanya memanfaatkan handout dari guru, Buku sumber mayoritas sama dengan guru, Jarang sekali memanfaatkan guru/teman tentang hal yang belum diketahui, lebih baik diam dengan alasan tidak berani, Aktivitas sebatas mendengarkan & aktivitas diluar aktivitas belajar, Biologi sebagai objek yang mempelajari benda-benda yang dapat diamati bak melalui gambar atau objek asli untuk memunculkan keingintahuan tentang topik yang dipelajari 32 Media gambar dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning PENERAPAN MEDIA GAMBAR DLAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 Refleksi Mengemukakan temuan yang diperoleh pada pelaksanaan siklus I. Menganalisis pencapaian target pada siklus I. Jika target belum tercapai, maka dilanjutkan ke siklus II dengan beberapa revisi tindakan berdasarkan temuan yang ada. Pelaksanaan Model pembelajaran PBL disertai media gambar dalam KBM I dan KBM II. Observasi & Evaluasi I Evaluasi kemandirian belajar siswa dengan menggunakan data yang diperoleh dari hasil observasi, angket dan wawancara. Reflect Act & Observe Reflect Act & Observe Revi sed plan Plan Perencanaan Penyusunan instrumen penelitian dan instrumen pembelajaran berupa: lembar observasi (kemandirian belajar siswa), angket kemandirian belajar siswa, pedoman wawancara (siswa&guru), silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan media pembelajaran untuk siklus I. Tindak Lanjut Membuat perencanaan berdasarkan hasil refleksi siklus sebelumnya. Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

14 33 DAFTAR PUSTAKA Anitah, S Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press Arends, R Classroom Instruction and Management. USA: The McGraw- Hill Companies. Arikunto, S Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Belland, B.R, French, B.F. and Ertmer P.A Validity and Problem Based Learning Research: A Review of Instrument Used to Asses Intended Learning Outcomes Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning: Vol. 3: Iss Februari 2010 Best, M.A. (2010) "Book Review: Implementing Systems Engineering Techniques into Health Care: An Investigation into Using Problem-Based Learning in Medical Schools to Teach Systems Engineering" Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning: Vol. 4: Iss Februari Djamarah,S.B. dan Zain, A Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Ge, X, Planas, L.G. and Er, N A Cognitive Support System to Scaffold Students Problem-based Learning in a Web-based Learning Environment" Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning: Vol. 4: Iss Februari Hamalik, O Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Holstein, H Murid Belajar Mandiri. Bandung: CV. Remadja Karya. Joyoatmojo, S Belajar Mandiri: Bekal Untuk Menapak Jalan Menuju Belajar Sepanjang Hayat. Surakarta: UNS Latuheru M.P, J.D Media Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Majid, A Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Maleong, L.J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

15 34 Miles, M.B. and Huberman, A.M Analisis data Kualitatif. Jakarta: UI Press. Mudjiman, H Belajar Mandiri. Surakarta: UNS Press. Mulyasa, E Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nugroho, H dan Sumardi I Biologi Dasar. Yogyakarta: Penebar Swadaya. Nurhadi Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban). Jakarta: PT. Grasindo. Sardiman, A.M Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Setiawan Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. 2(1), Februari Slavin, R.E Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Indeks. Edisi Kedelapan. Jilid 1. Suci Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahasiswa Jurusan Ekonomi UNDIKSHA Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. 2(1), Februari Sudjana, N Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV. Sinar Baru Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sukmadinata, N.S Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suprijono, A Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sutopo,H.B Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

16 Williamson, S.C The Practice of Problem Based learning: A Guide to Implementing PBL in the College Classroom Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning: Vol. 3: Iss Februari Zhang, M., Lundeberg, M., McConnel, T., Koehler, Matthew J., and Eberhardth, Jan Using Questioning to Facilitate Discussion of Science Teaching Problem in Teacher Professional Development Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning: Vol. 4: Iss Februari

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2013/2014 di Jalan Jembungan RT 10/ RW 03,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran yang berupa suatu tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENERAPAN MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

Lebih terperinci

Keperluan korespondensi, HP : ,

Keperluan korespondensi, HP : , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TALKING STICK BERBANTUAN

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 87-94 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES PENERAPAN FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas XI MIA 6 (Imersi) SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2015/2016. SMA Negeri 1 Karanganyar

Lebih terperinci

Chairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta

Chairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta 128 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA IMPLEMENTASI PROGRAM MICROSOFT EXCEL Chairul Huda Atma Dirgatama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah atas Negeri 1 Teras. SMA Negeri 1 Teras Kabupaten Boyolali terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas XI MIA 1 SMA Negeri Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016. SMA Negeri Colomadu beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Sekolah ini terletak di jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD Nur Laili Lutfianah 158620600153/VI/B2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Laili.novandana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X.7 SMA NEGERI 1 PURWOREJO Rio Chandra Elita Wati Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta. Sekolah ini beralamat di Jalan Sumbing VI/49, Mojosongo, Jebres, Surakarta. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

*Keperluan korespondensi, HP: ,

*Keperluan korespondensi, HP: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 132-138 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Miri, dengan subyek penerima tindakan kelas adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Tamanwinangun, Kelurahan Tamanwinangun, Kecamatan Kebumen, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 7 Surakarta, yang terdiri dari 30 kelas, yakni kelas X MIPA berjumlah 5 dan X IPS berjumlah 5 kelas, kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas X IPA Semester II SMA Negeri di Surakarta. SMA ini terletak di Jalan Muhamad Yamin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Lokasi penelitian di SMA Negeri 5 Surakarta Jl.Letjen Sutoyo No.18, Surakarta. Alasan peneliti memilih SMA Negeri 5 Surakarta sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas X MIA 4 SMA Negeri 2 Karanganyar yang beralamat di Jl. Ronggowarsito Karanganyar. SMA Negeri

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE PROBLEM SOLVING

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Irma Daniyati dan Sri Sudarmini Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya SMA Negeri 11 Surabaya

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

*Keperluan Korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian R 4 R 9 R 8 R7 Toilet R 5 Ruang UKS Ruang piket Mesjid Parkiran Mobil Ruang TU Gerbang Ruang Guru R3 R2 R1 Lapangan Upacara R10 R15 R14 R 13 R12

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Dr. Muwardi No. 84 Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Dr. Muwardi No. 84 Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Veteran 1 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Dr. Muwardi No. 84 Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo

Lebih terperinci

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas... 47 Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pendapatan Nasional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Pendapatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang pada hakikatnya merupakan rangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan 37 BAB III METODE PENELITIAN A Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Gunungkuning Desa Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR BAGAN... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR BAGAN... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR BAGAN... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Batasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat di mana seorang peneliti melakukan penelitian atau tempat di mana penelitian dilakukan.penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Pasundan 6 Bandung yang terletak di Jalan Sumatera No. 41 Bandung. Kolaborator peneliti adalah guru mata

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Setono No.95 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta pada kelas II tahun ajaran 2015/2016 dengan

Lebih terperinci

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret   ABSTRAK C027 PENINGKATAN MINAT BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) BERBANTUAN MODUL PADA SISWA KELAS VII-D SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Evin

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Kecakapan Personal Siswa Melalui Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

Upaya Meningkatkan Kecakapan Personal Siswa Melalui Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan Upaya Meningkatkan Kecakapan Personal Siswa Melalui Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan Oleh Lely Suci Rahmawati dan Poerwanti Hadi Pratiwi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 6 Surakarta yang beralamat di Jl. Mr.Sartono No.30 Surakarta. Alasan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat

Lebih terperinci

*keperluan korespondensi, telp/fax: ,

*keperluan korespondensi, telp/fax: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 4 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 1-7 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Kebumen yang beralamat di Jalan Kaswari nomer 2 Kelurahan Kebumen

Lebih terperinci

*Keperluan korespondensi, HP: ,

*Keperluan korespondensi, HP: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 54-60 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri Depok yang beralamat di Jalan Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu. 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari kata metode dan penelitian. Metode adalah cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan penelitian

Lebih terperinci

Rizky Puspitadewi 1,*, Agung Nugroho Catur Saputro 2 dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Rizky Puspitadewi 1,*, Agung Nugroho Catur Saputro 2 dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 4 Tahun 216 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 114-119 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATERI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah SMA Batik 1 Surakarta. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai berikut.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas atau yang lebih dikenal dengan classroom action

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas atau yang lebih dikenal dengan classroom action 74 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas atau yang lebih dikenal dengan classroom action research merupakan suatu bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Surakarta kelas X MIA 4 semester genap tahun pelajaran 2014/2015 yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Kelas XI-IIS3 SMA Negeri 6 Surakarta. Terletak di tepi jalan Mr. Sartono nomor 30 Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara bagaimana memperoleh data yang menekankan pada strategi, proses dan pendekatan dalam memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III mendeskripsikan metode, model, subjek penelitian, prosedur, alat instrumen, dan analisis data pada penerapan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha menerapkan

Lebih terperinci

*Keperluan korespondensi, HP: ,

*Keperluan korespondensi, HP: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 27-35 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Hasna Putri Azizah, Budi Utami* dan Haryono. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Hasna Putri Azizah, Budi Utami* dan Haryono. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 6 No. 1 Tahun 2017 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 31-38 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jono, pada kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

*Keperluan korespondensi, telp: ,

*Keperluan korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DILENGKAPI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali.

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali. Sekolah terletak di jalan Tentara Pelajar Boyolali.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 2 Ngawi yang beralamat di Jalan Mantingan - Sine 0 Km, Mantingan, Ngawi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN No BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian inidilakukan di SDNIII Pucanganom Wonogiri yang terletak 500 meter dari jalan lintas selatan (JLS) jurusan Pacitan-Jogjakarta.

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil lokasi penelitian di SMA N 7 Surakart. Lokasi dari SMA N 7 Surakarta terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu kata metode dan kata penelitian. Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas XI IS 2 SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016, yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Aisyiyah Sumber 3 Surakarta yang beralamat di Jalan Pajajaran 2 Sumber Rt

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Mojolaban yang beralamat di Jl. Veteran No. 69 Mojolaban, Sukoharjo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dimana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung,

BAB III METODE PENELITIAN. dimana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung, BAB III METODE PENELITIAN A. Pola Penelitian Penelitian ini jika dilihat dari lokasi sumber datanya termasuk kategori penelitian lapangan (field reseach). Penelitian lapangan adalah untuk mencari dimana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap tujuan penelitian ini, perlu dijelaskan definisi operasional dibawah ini : 1. Pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Dwiyani Hegarwati Guru SMAN 6 Cirebon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Gardujati No. 20 Bandung Telp. (022) 4203861. SMA Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. 4.1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan di kelas X Akuntansi 1 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Salatiga,

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning Di Kelas VI SDN Inpres 5 Birobuli Buacani SD Inpres 5 Birobuli, Kota Palu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian terletak di Jl Magelang, Karangwaru Lor. Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian terletak di Jl Magelang, Karangwaru Lor. Lokasi 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 4 Yogyakarta Lokasi penelitian terletak di Jl Magelang, Karangwaru Lor. Lokasi tersebut dipilih untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Ngringo. SD Negeri 04 Ngringo ini berlokasi di jalan Cempaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio merupakan bentuk penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian Subjek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah siswa kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung. Sekolah tersebut terletak di Jalan Pahlawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPA SD NEGERI BANYUBIRU 1 NGAWI TAHUN AJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta yang berlokasi di Jl. Monginsidi No. 40, Banjarsari, Surakarta, pada kelas XI IPA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Purwotomo No.97 yang terletak di Jl. Sidoasih Barat, Kelurahan Purwosari, ± 1 km dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang terletak di Jln. Kates No. 8, Siswodipuran Boyolali Provinsi Jawa

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI Aliran Daeli SMP Negeri 4 Gunungsitoli, kota Gunungsitoli Abstract: Problems in this study is the low quality and student

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Baginda II Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. Alasan pemilihan SDN Baginda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan secara kolaboratif yaitu

Lebih terperinci

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di. Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di. Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat tahun

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENERAPAN METODE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING PENERAPAN METODE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 03 NGARGOYOSO, KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh : YESI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu kualitatif deskriptif. Akbar (2009:13)

Lebih terperinci